Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Perangkat Keras
Menurut Sutarman (2009:103) “Perangkat keras adalah komponen fisik
yang digunakan untuk aktivitas input, proses, output dan penyimpanan pada suatu
system computer”.
2.1.1 Teori IC (Integrated Circuit)
Menurut (Haryati & Fadlilah, 2016) “Integrated Circuit adalah komponen
elektronika aktif yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan
transistor, dioda, resistor dan capasitor yang di integrasikan menjadi suatu
rangkaian elektronika dalam sebuah kemasan kecil”.
Sumber : https://teknikelektronika.com/
Gambar.II.1 Bentuk dan simbol IC
Menurut Jatmika (2011:76) berdasarkan teknik pembuatanya, jenis IC
dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu:
6
1. IC Hybrid
IC Hybrid bisa juga disebut sebagai rangkaian miniatur elektronika yang di
dalamnya terdapat transistor, kapasitor, resistor, bahkan koil yang dirangkai
secara kompak pada PCB yang kemudian dienkapsulasi menggunakan
bahan epoxy. Contoh penggunaan IC Hybrid adalah pada IC pada penguat
audio (audio amplifier)
2. IC Monolithic
Pada IC Monolithic semua komponen (transistor, resistor, dan sebagainya)
di tempatkan pada plat silikon yang sangat kecil, yang kemudian
dienkapsulasi menggunakan plastik ataupun keramik. Pada IC monolithic,
kapasitor dan koil tidak dapat dimasukan ke dalamnya, sehingga untuk
menambahkan komponen tersebut perlu ditambahkan kaki-kaki diluar
enkapsulasi untuk menghubungkan komponen yang ada dalam IC.
Sementara pada IC hybrid kapasitor dan koilnya sudah langsung dimasukan
di dalamnya.
2.1.2 Sumber Tegangan
Menurut (Nawali, Sompie, & M.Tulung, 2015) “Sumber tegangan
merupakan suatu rangkaian yang paling penting bagi rangkaian elektronika”.
Sedangkan menurut (Fadlilah & Arifudin, 2018)”Sumber tegangan atau catu daya
atau sering disebut dengan power supply adalah sebuah piranti yang berguna
sebagai sumber listrik untuk piranti lain”. Dalam sebuah alat elektronika pastinya
selalu membutuhkan sumber energi listrik. Menurut Winarno & Arifianto
(2011:31) ada dua sumber tegangan, yaitu :
7
1. Sumber Arus bolak balik (AC /Alternating Current)
Arus listrik bolak-balik adalaharus listrik dengan arus yang berubah-ubah
secara bolak-balik. Arus AC mengalir bolak-balik dari potensial tinggi (+)
ke potensial rendah (-).
2. Sumber Arus Searah (DC/Direct Current)
Arus listrik searah adalah arus listrik yang bernilai konstan dan mengalir
dari potensial tinggi (+) ke potensial rendah (-). Besar arus listrik searah
yang sering ditemukan bernilai 1,5 hingga 24 volt.
2.1.3 Komponen Elektronika
Menurut(Maulana & Purnama, 2017)”komponen elektronika adalah
rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen aktif dan pasif“.
1. Komponen Aktif
Menurut Yohandri & Asrizal (2016:2) ”Komponen aktif adalah komponen
elektronik yang membutuhkan sumber energi (power supply) untuk menjalankan
fungsinya”. Komponen aktif meliputi :
a. Dioda
Menurut Jatmika (2011:70) “Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua
(dioda termionik mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas)”.
Sedangkan menurut (Britanica, 2018)” Dioda adalah komponen listrik yang
memungkinkan aliran arus hanya dalam satu arah. Dalam diagram sirkuit, dioda
direpresentasikan oleh segitiga dengan garis di satu titik.”
Dioda memiliki dua elektroda aktif, dimana isyarat listrik dapat mengalir.
Dioda sering digunakan karena karakteristik yang dimilikinya. Dioda Varikap
8
(Variable Capasitor/Condensator variable) digunakan sebagai kondensator
terkendali tegangan.
Sumber : http://elektrokita.com/wp-content/uploads/2016/02/dioda2.jpg
Gambar.II.2 lambang dan bentuk Dioda
Fungsi dari dioda adalah membuat arus listrik mengalir menjadi
searah dan menahan arus dari arah sebaliknya. Karenanya dioda dianggap
sebagai versi elektroni dari katup pada transmisi cairan. Dioda sebenarnya
tidak menunjukan kesearahan hidup atau mati dengan sempurna (benar-
benar menghantar saat panjar maju menyumbat pada panjar mundur), tetapi
mempunyai karakteristik listrik tegangan arus tak linear kompleks yang
bergantung pada teknologi yang di gunakan dan kondisi penggunaanya.
Beberapa jenis dioda tidak digunakan sebagai penyearah.(Jatmika, 2011:70)
Dioda di bagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1) Dioda Zener
Dioda zener hampir sama dengan dioda biasa, namun pada dioda
biasa seringkali terjadi kerusakan pada saat tegangan mencapai ratusan
volt. Sedangkan pada dioda zener, kerusakan bisa dapat terjadi ketika
tegangan mencapai puluha ataupun satuan volt. Dioda biasa bekerja
pada bias maju, sedngkan dioda zener bekerja pada bias
mundur.(Winarno & Arifianto, 2011:47)
9
Pada saat tegangan reverse-bias maksimum diberikan, maka arus
listrik akan mengalir menjadi keadaan forward-bias. Arus listrik ini
tidak akan merusak dioda apabila tidak melebihi batas yang ditentukan.
Ketika tegangan reverse-bias bisa dikendalikan pada saat level tertentu,
maka dioda ini disebut dioda zener. Dioda zener memiliki nilai
tegangan di rentang beberapa volt hingga ratusan volt dan memiliki nilai
toleransi sebesar 5-10%. Pada pengaplikasianya dalam suatu rangkaian,
dioda ini berfungsi sebagai pengatur tegangan (regulator) dengan
berperan sebagai beban.(Jatmika, 2011:73)
Sumber : https://skemaku.com/
Gambar.II.3 Dioda Zener
2) LED (light emitting diodas)
Menurut (Suleman & Anwar, 2016) LED (Light Emiting
Dioda) adalah komponen elektronika yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik ketika diberi tegangan
maju. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh LED juga
dapat tergantung pada jenis bahan semi konduktor yang
dipergunakan.
LED adalah jenis dioda yang apabila diberikan tegangan forward
bias akan menimbulkan cahaya dengan warna-warna tertentu, seperti
merah, hijau, dan kuning. Penggunaan simbol LED hamper sama
dengan simbol dioda, hanya saja jika pada simbol LED ditembahkan
10
dua garis panah dengan arah keluar. Dalam rangkaian elektronika LED
biasanya digunakan sebagai lampu indikator.(Jatmika, 2011:74)
Sumber : Penulis
Gambar.II.4 Contoh bentuk LED
3) Photodioda
Photodioda adalah dioda yang bekerja berdasarkan intensitas
cahaya, apabila photodioda terkena cahaya, maka photodioda bekerja
seperti dioda pada umumnya. Namun, jika photodioda tidak mendapatkan
cahaya, maka ia akan berfungsi seperti resistor dengan nilai tahanan yang
besar, sehingga arus listrik tidak dapat mengalir(Jatmika, 2011:74)
b. Transistor
Menurut (Riordan, 2018) menyatakan bahwa :
Transistor adalah perangkat semikonduktor yang berguna untuk
memperkuat, mengendalikan, dan menghasilkan sinyal listrik.
Transistor adalah komponen aktif sirkuit terpadu, atau microchip
yang mengandung miliaran perangkat kecil yang terukir di
permukaannya yang mengkilap. Yang tertanam di hampir semua
elektronik, transistor telah menjadi sel-sel saraf di Era Informasi.
Transistor merupakan singkatan dari transfer resistor, yang berarti dengan
mempengaruhi daya tahan antara dua dari tiga lapisan, maka daya (resistor)
yang ada pada lapisan berikutnya dapat juga dipengaruhi. Dengan demikian,
11
fungsi transistor adalah sebagai penguat sinyal. Sebagai komponen padat,
transistor memiliki banyak keunggulan, diantaranya tidak mudah pecah dan
tidak menyalurkan panas.(Saputra,et.al dalam wulandari , 2018)
Transistor adalah komponen elektronika pertama yang membawa dunia
elektronika kuno menjadi dunia elektronika modern. Umumnya transistor
digunakan sebagai saklar dan komponen penguat ataupun tegangan arus
listrik.(Winarno & Arifianto, 2011:48)
Sumber : https://teknikelektronika.com/
Gambar.II.5 Bentuk-bentuk transistor
Jenis-jenis transistor adalah :
1) BJT(Bipolar Junction Transistor)
Transistor jenis ini mempunyai dua dioda yang kutub positif ataupun
kutub negatifnya berhimpit, dan memiliki tiga terminal, yaitu emitter(E),
Colector (C), dan Basis (B). transistor jenis ini dibagi lagi menjadi dua,
yaitu :
a) NPN (Negative Positive Negative)
N dan P pada transistor jenis ini menunjukan muatan yang ada pada
daerah yang berbeda pada transistor. Transistor NPN terdiri dari satu
lapis semikonduktor tipe P diantara dua lapis semikonduktor tipe N.
Arus kecil yang memasuki basis pada mode tunggal emitor dikuatkan
12
dan dikeluarkan kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN dapat hidup
ketika tegangan basis lebih tinggi daripada tegangan emitter. Tanda
panah dalam simbol diletakan pada kaki emitter dan menunjuk keluar
(arah aliran arus konvensional ketika piranti dipanjar maju).
b) PNP(Positive Negative Positive)
Transistor PNP terdiri dari satu lapis semikonduktor tipe N diantara
dua lapis semikonduktor tipe P. arus kecil yang meninggalkan basis
pada moda tunggal emitter dikuatkan pada keluaran kolektor. Dengan
kata lain, transistor jenis ini hidup ketika ada tegangan basis yang
memiliki tegangan rendah daripada tegangan emitter. Tanda panah pada
simbol diletakan pada emitter dan menunjuk kedalam.
2) FET(Field Effect Transistor)
Transistor jenis ini menggunakan medan listrik untuk konduktivitas
suatu kanal dari pembawa muatan tunggal dalam bahan semikonduktor.
FET terdiri dari tiga terminal, yaitu Source (S), Gate(G), dan Drain(D).
3. Komponen Pasif
Menurut Yohandri & Asrizal (2016:2) “Komponen pasif adalah komponen
yang tidak membutuhkan sumber energi (power supply) untuk menjalankan
fungsinya”. Komponen pasif diantaranya :
a. Resistor
Menurut (Suleman & Anwar, 2016) “ resistor adalah salah satu
komponen elektronika yang digunakan sebagai penghambat, baik arus (I)
ataupun tegangan (V) yang akan diinputkan atau dikeluarkan ke sirkuit
atau rangkaian lain. Warna-warna tersebut melambangkan angka”.
13
Sedangkan, menurut Winarno & Arifianto, (2011:39) “resistor adalah
salah satu komponen elektronik yang digunakan untuk membatasi arus
yang mengalir dalam rangkaian tertutup“.
Resistor adalah komponen elektronika Pasif yang mempunyai nilai
resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi sebagai pembatas dan
pengatur arus listrik di dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor sering
disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasa disingkat dengan Huruf
“R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan
“OHM” ini berasal dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang
juga seorang Fisikawan Jerman.(Nawali et al., 2015)
Fungsi resistor diantaranya dapat digunakan sebagai penghambat
arus listrik, pembagi tegangan, pengatur volume, pengatur kecepatan
motor (rheostat) dan sebagainya, tergantung desain komponen.(Jatmika,
2011:52)
Sumber : https://mikroavr.com/kode-warna-resistor/
Gambar.II.6 Bentuk Resistor
Jenis-jenis resistor berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 4 yaitu :
1) Resistor Statis
Resistor ini bernilai dan disusun berdasarkan cincin-cincin warna.
Sebuah resistor statis biasanya tersusun atas 4-5 cincin warna. Warna
14
cincin resistor menunjukan nilai resistor.(Winarno & Arifianto,
2011:41)
2) Resistor Variabel
Resistor ini berfungsi sebagai pengatur besar atau kecilnya suatu arus
listrik, tone control pada sound system, dan pengatur tinggi rendahnya
nada (bass/treble). Resistor variabel bisa juga digunakan sebagai
pembagi tegangan arus seperti potensiomete dan trimpot (Jatmika,
2011:53)
a) Potensiometer
Potensiometer adalah komponen resistor tiga terminal. Jika
ketiga terminal digunakan, potensiometer berfungsi sebgai
pemmbagi tegangan. Namun, apabila hanya dua terminal saja yang
digunakan, potensiometer berfungsi sebagai resistor variaabel atau
rheostat. Potensiometer juga berfungsi sebagai sensor atau
tranducer mekanik. Contoh penggunaan potensiometer adalah
sebagai pengatur volume pada radio.(Winarno & Arifianto, 2011:42)
Sumber : https://skemaku.com/
Gambar.II.7 Bentuk Potensiometer
15
b) Trimmer potensiometer (Trimpot)
Menurut Winarno & Arifianto (2011:42) “Trimmer
Potensiometer atau yang biasa disingkat trimpot adalah komponen
resistor tiga terminal seperti potensiometer biasa”. Demikian juga
fungsinya, jika ketiga terminal digunakan, trimpot berfungsi sebagai
rangkaian pembagi tegangan. Namun, apabila hanya dua terminal
yang digunakan (terminal bagian tengah dan salah satu terminal
bagian tepi), trimpot juga berfungsi sebagai resistor variabel. Nilai
trimpot dapat dikendalikan ataupun diubah sesuai dengan keadaan
menggunakan obeng.
Sumber : https://www.ebay.com/bhp/10k-trimpot
Gambar.II.7 Trimpot
3) Resistor NTC dan PTC
Resistor NTC (Negative Temperature Coefficient) adalah resistor yang
nilai nya akan bertambah kecil apabila terkena suhu panas. Sedangkan
resistor PTC (Positive Temperature Coefficient) adalah resistor yang nilai
tahananya akan bertambah besar jika temperaturnya menjadi
panas.(Jatmika, 2011:53)
Untuk mengetahui nilai hambatan dalam resistor ada 2 cara :
16
1) Menggunakan pita atau gelang warna
Pada resistor jenis karbon dan metafilm, kode-kode warna
menunjukan besaran tahanan resistor tersebut.(Winarno &
Arifianto, 2011:44)
Sumber : Winarno & Arifianto (2011:42)
Gambar.II.9 Kode warna pada resistor
Ada dua macam penghitungan nilai resistor berdasarkan kode warna
pada resistor, yaitu resistor dengan 4 cincin warna dan 5 cincin
warna. Adapun cara penghitunganya ada dalam sebagai berikut :
a) Resistor 4 warna
Misalkan warna yang terlihat adalah merah, hijau, orange, dan
emas. Perhitunganya adalah :
Gelang 1 merah = 2
Gelang 2 hijau = 5
Gelang 3 Orange = x1000
17
Gelang 4 Emas = 5 % (nilai toleransi)
Jadi, nilai hambatan resistor tersebut adalah 25.000 dengan nilai
toleransi 5 % . Atau nilai minimum adalah 25.000 +
(25.000x5%) = 26.250 Ohm dan nilai maksimum nya adalah
25.000 - (25.000x5%) = 23.750 Ohm.
b) Resistor 5 warna
Misalkan warna yang terlihat adalah kuning, biru, hitam, orange,
dan coklat. Perhitunganya adalah :
Gelang 1 kuning = 4
Gelang 2 biru = 6
Gelang 3 hitam = 0
Gelang 4 orange = x1000
Gelang 4 Emas = 5 % (nilai toleransi)
Jadi, nilai hambatan resistor tersebut adalah 25.000 dengan nilai
toleransi 5 % . Atau nilai minimum adalah 25.000 +
(25.000x5%) = 26.250 Ohm dan nilai maksimum nya adalah
25.000 - (25.000x5%) = 23.750 Ohm.
2) Menggunakan AVO meter (Ampere-Voltage-Ohmeter)
Avo meter sendiri ada dua jenis, avo meter analog dan avo meter
digital. Disini penulis akan membahas bagaimana menghitung
menggunakan avo meter analog. Pertama-tama kamu harus
mengatur faktor pengali sebelum mengukur resistor, nilai
pengali dalam avo meter biasanya terdiri dari X 1 Ohm, X 10
Ohm, dan X 1 K. Pada saat pertama kali mengukur, sebaiknya
18
kita menggunakan pengali yang terbesar yaitu X 1 K. apabila
pergeseran jarum terlalu sedikit atau angka terlalu besar, maka
kecilkan faktor pengali. (Jatmika, 2011:57)
b. Kapasitor
Menurut (Maulana & Purnama, 2017) “kapasitor adalah komponen
pasif yang ssering digunakan pada sistem yang berfungsi sebagai filter dan
penyimpanan energi listrik”. Kapasitor juga biasa disebut kondensator
merupakan komponen untuk menyimpan muatan listrik sementara. Satuan
besaran kapasitor dapat dinyatakan dalam Farad(F), miliFarad(mF),
mikroFarad(𝜇𝐹), nanoFarad, ataupun pikoFarad(pF). Kapasitor
disimbolkan dengan huruf C. Kapasitor dibagi menjadi kapasitor tidak
berkutub dan kapasitor kutub. Kapasitor biasanya juga disebut dengan
Kondensator. Pada kapasitor kutub, kutub negative (-) digambarkan
dengan garis putih. Pemasangan kapasitor pada rangkaian elektronik yang
salah dapat menyebabkan kapasitor meledak ataupun rusak.(Winarno &
Arifianto, 2011:43)
Sumber : https://teknikelektronika.com/
Gambar.II.10 Bentuk Kapasitor
19
Menurut (Jatmika, 2011:62) berdasarkan fungsi kegunaanya,
kapasitor dibagi menjadi dua,yaitu :
1) Kondensator Tetap
Adalah kondensator yang nilainya tidak dapat diubah atau tetap
2) Kondensator variable
Adalah kondensator yang nilainya dapat diubah-ubah sesuai
dengan kebutuhan.
Sedangkan jenis kapasitor yang biasa digunakan dalam suatu
rangkaian, dibagi menjadi tiga :
1) Kapasitor keramik
Kapasitor keramik bentuknya bermacam-macam. Karena sifatnya
yang stabil, kapasito keramik baik digunakan pada frekuensi yang
tinggi. Pemasangan kapasitor keramik dapat dibolak-balik, tidak
perlu memperhatikan kutub positif dan kutub negatif. Nilai
kapasitansi kapasitor keramik sangatlah keci, tetapi baik
digunakan pada jangkauan tegangan yang luas yaitu hingga 100
volt. (Winarno & Arifianto, 2011:44)
2) Kapasitor Elektrolit
Kapasitor elektrolit atau yang biasa disebut electrolit capasitor
(elco) adalah kapasitor polar yang dipasang pada rangkaian
elektronik yang sesuai dengan terminalnya. Terminal positif
kapasitor dihubungkan dengan potensial tinggi pada rangkaian
elektronik dan terminal negative kapasitor dihubungkan dengan
potensial rendah pada rangkaian elektronik. Pemasangan yang
20
salah dapat menyebabkan kapasitor meledak ataupun rusak. Kutub
negatif pada kapasitor elektrolit di tandai dengan sebuah garis
berwarna putih. Kapasitor elektrolit berkapasitas besar biasa
digunakan dalelam power supply. (Winarno & Arifianto, 2011:44)
Sumber : https://id.aliexpress.com/
Gambar.II.11 bentuk Kapasitor Elektrolit
3) Kapasitor Polyester
Kapasitor jenis ini memiliki nilai kapasistansi sebesar 100pF hings
2 𝜇𝐹, dengan toleransi sekitar 5%, dan tegangan maksimum 400
volt. Kapasitor polyester cukup stabil, dengan bentuk fisik nya
segi empat dan berwarna hijau.(Winarno & Arifianto, 2011:45)
Untuk pengecekan kerusakan kapasitor ada 2 cara yaitu :
1) Pengecekan secara Fisik
Cara yang mudah untuk mengetahui kerusakan kapasitor adalah
dengan melihat fisiknya . apabila body kapasitor sudah rusak biasanya
akan menggelembung atau terbakar. Atau dapat diketahui dengan cara
pegang erat body kapasitor dan kocok secara perlahan. Apabila terasa
21
ada bagian dalamnya yang bergerak-gerak, berarti kapasitor tersebut
rusak.
2) Pengukuran hambatan listrik kapasitor (dengan Multimeter)
Adapun caranya adalah sebagai berikut :
a. Atur tang ampere pada skala x1000 Ohm atau x 1 KΩ
b. Ukur kedua terminalnya menggunakan pin pengukur tambahan
pada tang multimeter.
c. Perhatikan jarum dalam multimeter. Ada tiga gejala berdasarkan
pergerakan jarum. Yang pertama apabila jarum bergerak ke kanan
sampai nilai 0 Ω kemudian jarum perlahan-lahan berbalik arah (ke
kiri) sampai berheti di nilai resistansi terbesar, berarti kondisi
kapasitor masih baik. Kondisi minimum yang baik adalah 100 KΩ.
Keadaan kedua adalah jika jarum bergerak ke kanan sampai nilai 0
Ω kemudian jaaarum perlahan berbalik arah (ke kiri) dan berhenti
di posisi tengah, berarti kondisi kapasitor sudah lemah. Dan
keadaan yang ketiga adalah apabila jarum bergerak ke kanan
sampai nilai 0 Ω dan tidak bergerak sama sekali, berarti kapasitor
sudah rusak atau soak. (Handoko, 2008)
c. Transformator
Transformator adalah komponen elektronika yang disusun
menggunakan kumparan-kumparan. Yang tiap-tiap kumparan dililit
dengan menggunakan tembaga. Kumparan primer digunakan sebagai
masukan dan kumparan sekunder dijadikan sebagai keluaran.(Wibowo &
Hidayat, 2017)
22
Pada kebanyakan transformator, kumparan kawat akan terisolasi
dililitkan pada inti besi (core). Ketika kumparan primer dialiri arus bolak-
balik maka akan meninmbulkan medan magnet atau fluks magnetic di
sekitarnya. Kekuatan medan magnet tersebut dipengaruhi oleh besarnya
arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya, maka semakin
besar juga medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di
sekitaran kumparan pertama akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik)
dalam kumparan kedua dan akan terjadi pelimpahan cahaya dari kumparan
primer ke kumparan sekunder. Dengan demikian taraf tegangan listrik
akan berubah.(Nawali et al., 2015)
Sumber : Nawali et al.(2015)
Gambar.II.12 Bentuk transformator
2.1.4 LCD (Liquid crystal display)
Liquid crystal display (LCD), perangkat tampilan elektronik yang
beroperasi dengan menerapkan tegangan listrik yang bervariasi ke lapisan kristal
cair, sehingga mendorong perubahan dalam sifat optiknya. LCD biasanya
digunakan untuk permainan elektronik portabel, sebagai viewfinders untuk kamera
digital dan camcorder, dalam sistem proyeksi video, untuk billboard elektronik,
sebagai monitor untuk komputer, dan di televisi panel datar. (Dunmur & G.Walton,
2015)
23
Kegunaan LCD banyak sekali dalam perancangan suatu sistem dengan
menggunakan menggunakan mikrokontroler, LCD dapat berfungsi untuk
menampilkan suatu nilai hasil sensor, menampilkan teks, atau menampilkan menu
pada aplikasi mikrokontroler. Dalam pembuatan tugas akhir ini, penulis
menggunakan modul LCD matrix 16x2 sebagai output tampilanya. Modul LCD
matrix tersedia dengan konfigurasi 16 karakter dan 2 baris dengan setiap
karakternya dibentuk oleh baris pixel. fitur yang disajikan dalam LCD ini
diantaranya terdiri dari 16 karakter dan 2 baris, mempunyai 192 karakter, terdapat
karakter generator terprogram, dapat dialamati dengan mode 4 bit dan 8 bit dan
juga dilengkapi dengan back light. (Dinata & Sunanda, 2015)
Sumber: Dinata & Sunanda (2015)
Gambar.II.13 bentuk LCD 16 x 2
2.1.5 Sensor
Menurut Jatmika (2011:11) “ Sensor adalah komponen yang dapat merespon
kondisi lingkungan yang diberikan. Sensor ini dapat berupa cahaya, suara, suhu,
maupun tekanan”.
Menurut Pitowarna (2008:57) berasarkan tipe output, sensor dibagi menjadi
beberapa jenis, yaitu:
24
1. Sensor biner
Sensor biner ini adalah sensor yang menghasilkan output 1 atau 0 saja.
Setiap perangkat pada dasarnya dapat dioperasikan secara biner dengan
menggunakan sistem threshold atau komparasi pada outputnya. Contoh
yang paling dasar adalah limit switch yang dioperasikan sebagai sensor
tabrakan yang biasa dipasang di bumper robot.
2. Sensor Analog
Fenomena analog yang biasa diukur didalam sistem internal robot yang
berhubungan dengan posisi, kecepatan, percepatan, kemiringan, dan
sebagainya. Sedangkan yang diukur dari luar sistem robot banyak
berhubungan dengan penetapan posisi koordinat robot terhadap referensi
ruang kerja, misalnya posisi robot terhadap lintang bujur bumi, posisi
obstacle yang berada di luar jangkauan robot, dan sebagainya.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis akan menggunakan Turbidity
Sensor untuk mendeteksi kekeruhan air. Untuk itu penulis akan membahas sedikit
tentang Turbidity Sensor.
Menurut (Dfrobot, 2018) menyatakan bahwa :
Turbidity Sensor adalah sensor yang dapat mengukur tingkat kekeruhan.
Sensor ini menggunakan cahaya untuk mendeteksi partikel yang
tersuspensi dalam air dengan mengukur cahaya tingkat transmitansi dan
hamburan, yang berubah dengan jumlah total suspended solids (TSS) dalam
air. Sebagai TTS meningkat, tingkat kekeruhan cairan meningkat. Sensor
kekeruhan digunakan untuk mengukur kualitas air di sungai-sungai, air
limbah dan limbah cair pengukuran, dan segala kebutuhan yang
membutuhkan kualitas air yang baik. Sensor ini menyediakan mode
keluaran berupa sinyal analog dan digital.
25
Sumber:https://www.dfrobot.com/
Gambar.II.14 Bentuk Turbidity Sensor
Adapun spesifikasi yang dimiliki Turbidity Sensor adalah sebagai berikut :
1. Tegangan operasi : 5V DC
2. Operasi Lancar : 40mA (MAX)
3. Waktu respon : <500ms
4. Perlawanan Isolasi : 100M (Min)
5. Keluaran analog : 0-4.5V
6. Keluaran digital : Tinggi / Rendah sinyal tingkat (kamu dapat
mengatur nilai ambang dengan menyesuaikan potensiometer).
7. Suhu Operasional : 5 ~ 90 ,
8. Suhu penyimpanan : -10 ~ 90
9. Berat : 30g
10. Adapter Dimensi : 38mm*28mm*10mm atau 1.5inches*1.1
inches*0.4inches.
2.1.6 Arduino
Menurut (Pratama et al., 2016) ”Arduino adalah kit elektronik atau papan
rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama
26
sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR (Automatic Voltage Regulator) dari
perusahaan Atmel”. Sedangkan menurut (Dinata & Sunanda, 2015) “Arduino adalah
sebuah mikrokontroler single-board yang bersifat open-source, Hardware
mikrokontroler Arduino diprogram dengan menggunakan bahasa pemrograman
wiring-based yang berbasiskan syntax dan library”.
Arduino memiliki kelebihan diantaranya, tidak perlu perangkat chip
programmer karena didalamnya sudah ada bootloader yang akan menangani
upload program dari komputer, Arduino sudah memiliki sarana komunikasi USB,
sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa
menggunakannya. Bahasa pemrograman yang digunakan arduino relatif mudah
karena software Arduino dilengkapi dengan kumpulan library yang cukup lengkap,
dan Arduino memiliki module siap pakai (shield) yang bisa langsung ditancapkan
pada board Arduino. Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card, dan
sebagainya.(Wibowo & Hidayat, 2017)
Menurut Andrianto & Darmawan (2017:15) Board Arduino sendiri
memiliki banyak model variasinya, karena bersifat open source, maka banyak
vendor yang membuat dan menjual varian model nya baik yang official maupun
yang unofficial. Dibawah ini contoh board Arduino yang official, diantaranya
yaitu:
1. Arduino Uno
Menurut (Arduino, 2018)menyatakan bahwa:
Arduino Uno adalah papan mikrokontroler yang berbasis ATMega
328P. Arduino jenis ini memiliki 14 pin input maupun output
digital, 6 input analog, Kristal kuarsa 16 Mhz, koneksi USB, power
Jack, header ICSP dan tombol reset. Semua pin-pin ini yang
dibutuhkan untuk menjalankan mikrokontroler. Cukup dengan
menghubungkan computer dengan kabel USB ataupun hubungkan
dengan adapter AC ke DC ataupun baterai untuk memulai.
27
Arduino Uno adalah pengembangan dari Arduino Duemilanove. Keduanya
menggunakan chip ATMEGA 328P, namun pada Arduino Uno sudah tidak
menggunakan chip FTDI-FT232RL sebagai USB-to-serial converter tetapi
menggunakan chip ATMEGA8U2-MU. Pemakaian chip ini diutamakan
untuk mengatasi masalah USB driver di berbagai versi operating system
seperti Windows dan Macintosh. Dalam pengembangan Arduino
Duemilanove ada pada bootloader-nya yang mempergunakan space 2 KB
yang beroperasi pada 57600 baud. Sedangkan Arduino Uno menggunakan
bootloader yang bernama Optiboot yang memiliki space 512 Byte (hanya ¼
dari space Arduino Duemilanove, yang bisa menyimpan library lebih
banyak) dan beroperasi pada 115200 baud (2 kali lebih cepat). (Suprayogi,
2018)
Sumber : https://store.arduino.cc/usa/arduino-uno-rev3
Gambar.II.15 board Arduino Uno
Dibawah ini merupakan spesifikasi yang ada dalam Arduino Uno, yaitu
(Arduino, 2018):
a. Mikrokontroler : ATMega 328-328P
b. Tegangan Operasional : 5 volt
c. Tegangan input : 7 - 12 volt (yang direkomendasikan)
28
d. Tegangan output : 6 – 20 volt
e. Pin I/O Digital : 14
f. Pin input analog : 6
g. Arus DC untuk Pin I/O : 20 mA
h. Arus DC untuk Pin 3,3V : 50 mA
i. Flash memory : 32 KB(ATMega 328P)
j. SRAM : 2 KB (ATMega 328P)
k. EEPROM : 1 KB (ATMega 328P)
l. Clock Speed : 16 MHz
m. LED : 13
n. Panjang : 68,6 mm
o. Lebar : 53,4 mm
p. Berat : 25 gram
Pin dan terminal pada board Arduino Uno memiliki fungsi dan
perananya masing masing diantaranya (Andrianto & Darmawan, 2017):
a. USB to Computer
Digunakan untuk koneksi ke komputer atau alat lain menggunakan
komunikasi serial RS-232 standard. Bekerja ketika JPO dalam posisi 2-3.
b. DC1, 2/1 mm power jack
Digunakan sebagai sumber tegangan (catu daya) dari luar, sudah terdapat
regulator tegangan yang dapat meregulasi masukan tegangan antara +7V
sampai +18V (masukan tegangan yang disarankan antara +9V sampai
dengan +12V). Pin 9V dan 5V dapat digunakan sebagai sumber ketika diberi
sumber tegangan dari luar.
29
c. ICSP, 2x3 Pinheader
Untuk memprogram bootloader ATMega atau memprogram Arduino
dengan software lain, berikut ini keterangan fungsi tiap pin :
Tabel.II.1 keterangan pin ICSP
pada Arduino Uno
1 MISO +5V 2
3 SCK MOSI 4
5 RST GND 6
d. JPO, 3 Pin Jumper
Ketika posisi 2-3, board pada keadaan serial enabled (X1 connector dapat
digunakan). Ketika posisi 1-2 board pada keadaan serial disabled (X1
connector tidak berfungsi) dan external pull down resistor pada pin 0 (RX)
dan pin 1 (TX) dalam keadaaan aktif, resistor pull down untuk mencegah
noise dari RX.
e. JP4
Ketika pada posisi 1-2, board dapat mengaktifkan fungsi auto reset, yang
berfungsi ketika mengupload program pada board tanpa perlu menekan
tombol reset S1.
f. S1
Adalah push button yang berfungsi sebagai tombol reset.
g. LED (Liquid Crystal Display)
Power led : menyala ketika Arduino dinyalakan dengan diberi tegangan
dari DC1
RX led : berkedip ketika menerima data melalui komputer lewat komunikasi
serial.
30
TX led : berkedip ketika mengirim data melalui komputer lewat
komunikasi serial
Lled : terhubung dengan digital pin 13. Berkedip ketika
bootloading
h. Digital pinout IN/Out
8 digital pin inputs/outputs : pin 0-7 (terhubung dengan PORT D dari
ATMega ). Pin-0(RX) dan pin-1(TX) dapat digunakan sebagai pin
komunikasi. Untuk ATMega 168/328 pin 3,5 dan 6 dapat digunakan sebagai
output PWM. Enam (6) pin inputs/outputs digital : pin 8-13 (terhubung pada
PORT B), Pin 10(SS), pin 11(MOSI), pin 12(MISO), pin 13(SCK) yang biasa
digunakan sebagai SPI (Serial Peripheral Interface). Pin 9,10, dan 11 dapat
digunakan sebagai output PWM untuk ATMega8 dan ATMega 168/328.
i. Analog pinout input
Enam (6) analog input analog : pin 0-5(A0-A5) (terhubung pada PORT C).
Pin 4 (SDA) dan Pin 5 (SCL) yang dapat digunakan sebagai I2C (two-wire
serial bus). Pin analog ini dapat digunakan sebagai pin digital 14(A0)
sampai pin digital pin 19 (A5).
2. Duemilanove
Arduino Duemilanove adalah papan mikrokontroler berdasarkan
ATmega168 (datasheet) atau ATmega328 (datasheet).Arduino jenis ini
memiliki 14 digital input / output pin (yang 6 dapat digunakan sebagai
output PWM), 6 input analog, osilator kristal 16 MHz, koneksi USB,
colokan listrik, header ICSP, dan tombol reset. Ini berisi semua yang
dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler; cukup hubungkan ke
31
komputer dengan kabel USB atau nyalakan dengan adaptor AC-ke-DC atau
baterai untuk memulai.
Duemilanove berarti tahun 2009 dalam bahasa Italia dan diberi nama
setelah tahun peluncurannya. Duemilanove adalah yang terbaru dalam
rangkaian papan USB Arduino pada saat itu.
Arduino Duemilanove dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau
dengan catu daya eksternal. Sumber dayanya dipilih secara otomatis. Daya
eksternal (non-USB) dapat berasal dari adaptor AC-ke-DC atau baterai.
Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan colokan positif-tengah
2.1mm ke colokan listrik board.(Arduino, 2018)
Sumber : https://www.arduino.cc/
Gambar.II.16 Arduino Duemilanove
Dibawah ini merupakan spesifikasi yang ada dalam Arduino Duemilanove,
yaitu(Arduino, 2018):
a. Mikrokontroler : ATMega 168
b. Tegangan Operasional : 5 volt
c. Tegangan input : 7 - 12 volt (yang direkomendasikan)
d. Tegangan output : 6 – 20 volt
e. Pin I/O Digital : 14
f. Pin input analog : 6
32
g. Arus DC untuk Pin I/O : 40 mA
h. Arus DC untuk Pin 3,3V : 50 mA
i. Flash memory : 16 KB(ATMega 328P)
j. SRAM : 1 KB (ATMega 328P)
k. EEPROM : 512 bytes (ATMega 328P)
l. Clock Speed : 16 MHz
3. Leonardo
Arduino Leonardo adalah dewan mikrokontroler berdasarkan ATmega32u4
(datasheet). Arduino jenis ini, memiliki 20 digital input / output pin (yang
7 dapat digunakan sebagai output PWM dan 12 sebagai input analog),
osilator kristal 16 MHz, koneksi USB mikro, colokan listrik, header ICSP,
dan tombol reset. Ini berisi semua yang dibutuhkan untuk mendukung
mikrokontroler. cukup hubungkan ke komputer dengan kabel USB atau
nyalakan dengan adaptor AC-ke-DC atau baterai untuk memulai.
Leonardo berbeda dari semua papan sebelumnya karena
ATmega32u4 memiliki komunikasi USB terintegrasi, sehingga tidak perlu
prosesor sekunder. Hal ini memungkinkan Leonardo untuk muncul ke
komputer yang terhubung sebagai mouse dan keyboard, selain port serial /
COM virtual (CDC)
Sumber :https://store.arduino.cc/
Gambar.II.17 Bentuk Arduino Leonardo.
33
4. Nano
Arduino Nano adalah papan kecil, lengkap, dan papan breadboard yang
berbasis pada ATmega328 (Arduino Nano 3.x). Arduino jenis ni memiliki
lebih atau kurang fungsi yang sama dari Arduino Duemilanove, tetapi dalam
paket yang berbeda. Arduino ini tidak hanya memiliki colokan listrik DC,
dan bekerja dengan kabel USB Mini-B bukan yang standar.
Sumber : https://store.arduino.cc/usa/arduino-nano
Gambar.II.18 Bentuk Arduino Nano
5. Mega 2560 (Mega ADK)
Arduino Mega 2560 adalah papan mikrokontroler berdasarkan
ATmega2560. Aarduino jenis ini memiliki 54 pin input / output digital (yang
15 dapat digunakan sebagai output PWM), 16 input analog, 4 UART (port
serial hardware), osilator kristal 16 MHz, koneksi USB, power jack, header
ICSP, dan tombol reset. semua ini yang dibutuhkan untuk mendukung
mikrokontroler. cukup hubungkan ke komputer dengan kabel USB atau
nyalakan dengan adaptor AC-ke-DC atau baterai untuk memulai. Board
2560 Mega kompatibel dengan sebagian besar perisai yang dirancang untuk
Arduino Uno dan papan Duemilanove atau Diecimila.
34
Sumber : https://store.arduino.cc/usa/arduino-mega-2560-rev3
Gambar.II.19 Bentuk Arduino Mega 2560
6. Mega (ATMega 1280)
Arduino jenis ini sebenarnya hampir sama dengan arduino mega 2560.
Hanya terdapat perbedaan dalam spesifikasinya. Berikut ini adalah tabel
perbedaan spesifikasi arduino mega 2560 dengan arduino mega 1280:
Tabel.II.2 perbedaan spesifikasi arduino mega 2560
dengan arduino mega 1280
Spesifikasi Arduino Mega 2560 Arduino Mega 1280
Mikrokontroler ATmega 2560 ATmega 1280
Tegangan Operasional 5 v 5v
Tegangan input 7- 12 v 7-12 v
Tegangan input(limit) 6-20 v 6-20 v
Pin I/O Digital 54 (15 PWM output) 54 (15 PWM output)
Pin input analog 16 16
Arus DC untuk pin I/O 20 mA 40 mA
Arus DC untuk pin 3.3v 50mA 50mA
Flash memory 256 KB (8KB
digunakan bootloader)
128 KB(4 KB digunakan
bootloader)
SRAM 8 KB 8 KB
EEPROM 4 KB 4 KB
Clock Speed 16 MHz 16 MHz
7. Esplora
Arduino Esplora adalah perangkat yang memiliki komputer kecil yang
disebut mikrokontroler, dan sejumlah input dan output. Untuk input, ada
joystick, empat tombol, sensor cahaya, penggeser, mikrofon, sensor suhu,
35
dan akselerometer. Untuk output ada buzzer dan LED tiga warna. Sepintas
terlihat seperti pengontrol videogame.
Sumber : https://store.arduino.cc/usa/arduino-esplora
Gambar.II.20 bentuk Arduino Esplora
Sedangkan menurut (Arduino, 2018) jenis-jenis arduino dibagi menjadi
beberapa level :
1. Entry level
Untuk para pemula disarankan menggunakan produk entry level karena
mudah digunakan dan siap digunakan untuk memulai proyek yang kreatif.
Yang termasuk entry level adalah :
a. Arduino Uno
b. Arduino Leonardo
c. Arduino 101
d. Arduino Esplora
e. Arduino Micro
f. Arduino Nano
g. MKR2UNO Adapter
h. Arduino starter Kit
36
2. Level Menengah
Digunakan untuk proyek yang lebih kompleks dibandingkan entry level,
arduino jenis ini memiliki rangkaian yang lebih lengkap dan tingkat
kecepatan penggunaan. Contohnya adalah :
a. Arduino Mega 2560
b. Arduino Zero
c. Arduino due
d. Arduino M0Pro
e. Arduino MKR Zero
f. Arduino Motor Shield
g. Arduino USB Host Shield
h. Arduino Mega Proto Shield
i. Proto Shield
j. MKR Proto Shield
k. Arduino ISP
l. Arduino 4 Relays Shield
m. Arduino USB 2 Serial Micro
3. Internet Of Things
Membuat perangkat yang kamu buat terhubung dengan mudah
menggunakan salah satu produk IoT. Contohnya :
a. Arduino Yun
b. Arduino Ethernet
c. Arduino Industrial 101
d. MKR FOX 1200
37
e. MKR WAN 1300
f. MKR GSM 1400
g. Arduino MKR 1000
h. Arduino Yun Shield
i. Arduino Wireless SD Shield
j. Arduino Wireless Proto Shield
k. MKR IoT Bundle
4. Wearable
Yang termasuk level ini diantaranya adalah :
a. Lilypad Arduino Simple
b. Lilypad Arduino Main Board
c. Lilypad Arduino USB
d. Lilypad Arduino Simple
5. Retired
Yang termasuk level ini adalah :
a. Materia 101
b. Arduino Gemma
c. Arduino GSM Shield v2
d. Arduino Ethernet Shield v2
e. Arduino Yun Mini
f. Arduino Leonardo ETH
g. Arduino Tian
h. Arduino USB2 Serial Converter
i. Arduino M0
38
j. Arduino Mega ADK
k. LCD Screen
l. Arduino Mini
m. Arduino Robot
n. Arduino Pro
o. Arduino FIO
p. Arduino Pro Mini
q. Arduino GSM Shield v1
r. Arduino Ethernet Shield v1
s. Arduino Wifi Shield
t. Arduino Wifi 101 Shield
2.2. Perangkat Lunak
Menurut Sutarman (2009:144) menyatakan bahwa :
Perangkat lunak adalah sebuah program yang berisi sekumpulan intruksi
yang dibuat dengan menggunakan bahasa khusus yang memberi perintah
kepada computer untuk melakukan berbagai pengoperasian atau
pemrosesan terhadap data yang terdapat dalam program tersebut atau data
yang dimasukan oleh pengguna computer.
2.2.1 Bahasa Pemrograman
Menurut Sutarman (2009:159) “Bahasa pemrograman adalah software yang
dipakai oleh para programmer untuk membuat ataupun menuliskan perintah-
perintah atau program tertentu”.
Bahasa pemrograman dapat dianalogikan sebagai bahasa manusia.
Kumpulan instruksi dalam bahasa manusia yang berupa kalimat dapat dianalogikan
dengan sebuah program. Manusia dapat mengerjakan sesuatu berdasarkan kalimat-
kalimat. Dan computer dapat menjalankan suatu instruksi menurut program.
39
Ada beberapa bahasa pemrograman, diantaranya : Pascal, C, Bascal, dan
sebagainya. Secara garis besar bahasa pemrograman dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Bahasa berasas tinggi (high level language)
Bahasa berasas tinggi adalah bahasa pemrograman yang berorientasi
terhadap bahasa manusia. Program dalam bahasa pemrograman ini dibuat
agar mudah dipahami manusia. Biasanya menggunakan kata-kata dalam
bahasa inggris seperti IF untuk menyatakan jika dan AND untuk
menyatakan dan. Yang termasuk dalam kelompok bahasa ini adalah java,
c++, Pascal, dan Basic.
2. Bahasa pemrograman berasas rendah (low level language)
Bahasa berasas rendah adalah bahasa yang berorientasi lebih kepada mesin.
Bahasa ini menggunakan kode biner atau suatu kode sederhana untuk
mengganatikan kode-kode tertentu dalam system biner. Yang termasuk
kedalam kelompok bahasa ini adalah bahasa mesin dan bahasa rakitan.
Bahasa-bahasa tersebut biasanya sangat sulit dipahami oleh orang awam
dan sangat membosankan bagi pemrogram. Seorang pemrogram harus
benar-benar menguasai operasi komputer secara teknis.(Kadir, 2012:2)
Dalam pembuatan Tugas akhir ini,penulis menggunakan bahasa pemrograman
Arduino. Arduino menggunakan sebuah kode program khusus yang mirip dengan
struktur bahasa C.
1. Struktur
Setiap program Arduino (biasa disebut sketch) mempunyai dua buah fungsi
yang harus ada.
void setup( )
40
Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika
program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya. Contoh penulisanya
adalah :
void loop( )
2. Syntax
Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan untuk format
penulisan. . Contoh:
a. //(komentar satu baris)
Diperlukan untuk memberi catatan pada diri sendiri apa arti dari kode-
kode yang dituliskan. Cukup menuliskan dua buah garis miring dan
apapun yang kita ketikkan dibelakangnya akan diabaikan oleh program.
Contohnya adalah :
/* */(komentar banyak baris)
Jika anda punya banyak catatan, maka hal itu dapat dituliskan pada
beberapa baris sebagai komentar. Semua hal yang terletak di antara dua
simbol tersebut akan diabaikan oleh program.
b. (kurung kurawal)
Digunakan untuk mendefinisikan kapan blok program mulai dan
berakhir (digunakan juga pada fungsi dan pengulangan).
c. ;(titik koma)
Setiap baris kode harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika ada titik
koma yang hilang maka program tidak akan bisa dijalankan).
41
3. Variabel
Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi
untuk memindahkan angka dengan cara yang cerdas. Variabel inilah yang
digunakan untuk memindahkannya.
a. int (integer)
Digunakan untuk menyimpan angka dalam 2 byte (16 bit). Tidak
mempunyai angka desimal dan menyimpan nilai dari -32,768 dan
32,767.
b. long (long)
Digunakan ketika integer tidak mencukupi lagi. Memakai 4 byte (32
bit) dari memori (RAM) dan mempunyai rentang dari -2,147,483,648
dan 2,147,483,647.
c. boolean (boolean)
Variabel sederhana yang digunakan untuk menyimpan nilai TRUE
(benar) atau FALSE (salah). Sangat berguna karena hanya
menggunakan 1 bit dari RAM.
d. float (float)
Digunakan untuk angka desimal (floating point). Memakai 4 byte (32
bit) dari RAM dan mempunyai rentang dari -3.4028235E+38 dan
3.4028235E+38.
e. char (character)
Menyimpan 1 karakter menggunakan kode ASCII (misalnya ‘A’ = 65).
Hanya memakai 1 byte (8 bit) dari RAM.
42
4. Operator Matematika
Operator yang digunakan untuk memanipulasi angka (bekerja seperti
matematika yang sederhana).
a. =
Membuat sesuatu menjadi sama dengan nilai yang lain (misalnya: x =
10 * 2, x sekarang sama dengan 20).
b. %
Menghasilkan sisa dari hasil pembagian suatu angka dengan angka
yang lain (misalnya: 12 % 10, ini akan menghasilkan angka 2).
c. + Penjumlahan
d. - Pengurangan
e. * Perkalian
f. / Pembagian
5. Operator Pembanding
Digunakan untuk membandingkan nilai logika.
a. == Sama dengan (misalnya: 12 == 10 adalah FALSE (salah) atau 12 ==
12 adalah TRUE (benar))
b. != Tidak sama dengan (misalnya: 12 != 10 adalah TRUE (benar) atau 12
!= 12 adalah FALSE (salah))
c. < Lebih kecil dari (misalnya: 12 < 10 adalah FALSE (salah) atau 12 < 12
adalah FALSE (salah) atau 12 < 14 adalah TRUE (benar))
d. > Lebih besar dari (misalnya: 12 > 10 adalah TRUE (benar) atau 12 > 12
adalah FALSE (salah) atau 12 >14 adalah FALSE (salah))
43
6. Struktur Pengaturan
Program sangat tergantung pada pengaturan apa yangakan dijalankan
berikutnya, berikut ini adalah elemen dasar pengaturan. (Sokop,et.al, 2016)
a. If..Else, dengan format seperti berikut ini:
if (kondisi)
else if (kondisi) else
Dengan struktur seperti diatas program akan menjalankan kode yang ada di
dalam kurung kurawal jika kondisinya TRUE, dan jika tidak (FALSE) maka akan
diperiksa apakah kondisi pada else if dan jika kondisinya FALSE maka kode pada
else yang akan dijalankan.
a. for, dengan format seperti berikut ini:
for (int i = 0; i < #pengulangan;
i++)
Digunakan bila anda ingin melakukan pengulangan kode di dalam
kurung kurawal beberapa kali, ganti # pengulangan dengan jumlah
pengulangan yang diinginkan.
Melakukan penghitungan ke atas dengan i++ atau ke bawah dengan
i–.
b. Digital pin Mode (pin, mode)
Digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor
pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode
yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.
44
c. digitalWrite(pin, value)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebutdapat
dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan
menjadi ground).
d. digitalRead(pin)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat
menggunakan kode ini untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah
HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground)
2.2.2 Software Editor
Dalam pembuatan sebuah program diperlukan sebuah perangkat lunak
untuk merancang dan menjalankan program tersebut. Seperti Arduino, untuk
memulai sebuah program membutuhkan software IDE Arduino. Software ini adalah
software yang canggih yang ditulis dengan menggunakan Java. IDE Arduino terdiri
dari editor program, compiler dan Uploader.(Sokop et al. , 2016)
Sumber : Penulis
Gambar.II.21 software IDE Arduino
45
Sumber : Penulis
Gambar.II.22 Tampilan IDE Arduino
Dalam IDE arduino terdapat beberapa menu yang mempunyai fungsi sebagai
berikut :
1. Verify
Berfungsi untuk mengecek error dan melakukan kompilasi kode
2. Upload
Berfungsi untuk mengupload kode ke board atau kontroler
3. Serial monitor
Berfungsi untuk membuka serial port monitor untuk melihat feedback atau
umpan balik dari board kita.