Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Akuntansi
Menurut (Sujarweni, 2015) Sistem akuntansi adalah kumpulan elemen yaitu
formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan keuangan yang akan
digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem
Akuntansi terdiri input yang berupa transaksi yang dicatatkan dalam formulir
(input) kemudian diproses (dengan menjurnal, membuat buku besar, membuat
buku pembantu) dan hasil akhirnya (output) berupa laporan keuangan yang
digunakan manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan.
Menurut (TMBooks, 2017) Sistem Informasi Akuntansi ( SIA ) merupakan
sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data
sehingga menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan. SIA dapat berupa
sistem manual, sistem kompleks yang menggunakan teknologi informasi
terbaru. Apapun pendekatan yang digunakan, proses masih sama karena
manual atau teknologi informasi hanyalah alat yang digunakan untuk
menghasilkan informasi.
SIA terdiri dari enam komponen, yaitu:
1. User yang menggunakn sistem.
2. Prosedur dan Instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan,
memproses, dan menyimpan data.
3. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya.
4. Software yang digunakan untuk memproses data.
5. Infrastruktur teknologi informasi, yang terdiri dari komputer, peripheral
device, data perangkat jaringan.
6. Pengendalian internal untuk menjaga keamanan data SIA.
Menurut (Ratnaningsih & Suaryana, 2014) Sistem akuntansi penjualan /
piutang merupakan sistem akuntansi yang dirancang untuk mencatat
terjadinya transaksi piutang dan berkurangnya piutang. Terjadinya piutang
berasal dari penjualan kredit dan menurunnya piutang berasal dari transaksi
retur penjuala dan dan penerimaan kas dari piutang. Sistem akuntansi
pembelian / hutang, sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi
terjadinya hutang dan berkurangnya hutang. Terjadinya hutang bersal dari
7
transaksi pembelian kredit dan berkurangnya hutang berasal dari transaksi
retur pembelian dan pelunasan hutang.
A. Pengertian Akuntansi
Menurut (M.Lili & Sadeli, 2018) Akuntansi adalah proses mengidentifikasi,
mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan
dan mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informasi tersebut.
Termasuk dalam definisi ini adalah keharusan bagi akuntansi untuk
mengetahui lingkungan sosial ekonomi di sekitarnya. Tanpa pengetahuan
tersebut, mereka tidak akan mengidentifikasikan dan membuat informasi yang
relevan.
Menurut (Saryoko, Janah, Sukmana, & Hidayat, 2018) Akuntansi adalah
sebuah proses mengidentifikasi, proses kegiatan meliputi pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan informasi ekonomi untuk
mempertimbangkan dan memutuskan terkait laporan keuangan yang
dipergunakan oleh pemakai informasi yang bersangkutan.
Definisi tersebut mengandung dua pengertian yaitu:
1. Kegitan Akuntansi, bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari
identifikasi, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi.
2. Kegunaan Akuntansi, bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh
akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputsan
mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan.
B. Persamaan Dasar Akuntansi
Menurut (Hery, 2016) Sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan
dinamakan aset/harta/kekayaan (asset). Aset ini selanjutnya akan digunakan
(dimanfaatkan atau dikonsumsi) oleh perusahaan demi lancarnya kegiatan
operasional sehari-hari. Contoh dari asset meliputi: uang kas, piutang usaha,
persediaan barang dagang, perlengkapan toko dan kantor, asuransi dibayar
dimuka, tanah, bangunan, peralatan/perabotan toko dan kantor, kendaraan
operasional, dan asset lainnya.
Piutang usaha dikatakan aset karena piutang ini nantinya akan dapat
“dicairkan” (di convert) dari piutang menjadi uang kas, sebagai hasil dari penagihan
penjualan. Piutang usaha mencerminkan hak perusahaan untuk menagih kepada
8
customer / pelanggan demi mendapatkan uang kas. Persediaan barang dagangan
merupakan aset karena nantinya akan dijual oleh perusahaan kepada pelanggan untuk
mendapatkan piutang ( hak menagih ) maupun kas pada akhirnya. Sedangkan untuk
perlengkapan toko dan kantor, asuransi dan sewa dibayar dimuka, tanah, bangunan,
peralatan / perabotan toko dan kantor, dan kendaraan operasional dikatakan aset
karena mereka memiliki manfaat ekonomi bagim perusahaan untuk dapat digunakan
/ dikonsumsi selama periode akuntansi.
Utang (liabilities) merupakan kewajiban perusahaan kepada kreditur
(supplier,bankir) dan pihak lainnya (karyawan,pemerintah).Kreditur dan pihak
lainnya di sini memiliki hak/klaim atas asset perusahaan contohnya adalah :
1. Utang Usaha ( Accounts Payable)
Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar / melunasi utangnya kepada
supplier sebagai akibat dari pembelian barang dagangan secara kredit. Dalam hal
perusahaan selaku pembeli barang dagangan secara kredit harus mentransfer
uang kas kepada supplier (penjual), yang berarti supplier memiliki hak/ klaim atas
asset si pembeli.
2. Pinjaman Bank (Bank Loans)
Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar/melunasi utangnya kepada
pihak bank (bankir) sebagai akibat dari transaksi pinjaman uang bank. Dalam hal
ini perubahan harus membayar jumlah pokok pinjaman berikut bunga. Bunga
bank yang masih terhutang ( interest payable ), yang belum dibayarkan, juga
merupakan kewajiban (liabilities) bagi debitur (peminjaman uang ).
3. Utang Gaji ( Salaries Payable )
Perusahaan (majikan) memiliki kewajiban untuk membayar utangnya kepada
karyawan atau utang gaji karyawan atas uang gaji karyawan yang belum
9
dibayarkan, di mana karyawan memiliki hak/klaim atas asset (uang kas)
perusahaan.
4. Utang pajak penghasilan ( Income Taxes Payable )
Perusahaan memiliki kewajiban (berdasarkan undang-undang) untuk membayar
pajak yang terhutang kepada pemerintah atas penghasilan/keuntungan yang
diperoleh perusahaan.
Ekuitas (equity) merupakan hak pemilik dana atau pemegang saham atas asset
perusahaan. Ekuitas untuk perusahaan perorangan dinamakan ekuitas pemilik
(owner’s equity), untuk firma (persekutuan) dinamakan partnership equity,
sedangkan untuk perseroan dinamakan ekuitas pemegang saham (stockholder’s
equity). Ekuitas atau modal disebut juga sebagai kekayaan bersih (net asset), yang
artinya bahwa hak (klaim) pemilik atau pemegang saham atas kekayaan perusahaaan
diperoleh setelah seluruh kekayaan yang ada dalam perusahaan dikurangi dengan
seluruh kewajiban perusahaan.
Hubungan antara kekayaan, kewajiban, dan ekuitas dapat dirumuskan ke dalam
sebuah persamaan akuntansi (accounting equation) sebagai berikut :
Gambar II.1 Persamaan Akuntansi
Rumus persamaan akuntansi diatas sifatnya baku (mutlak), dimana liabilities
harus ditempatkan terlebih dahulu sebelum equity, ini mengandung makna bahwa
10
kreditur memiliki hak yang pertama atas kekayaan perusahaan, setelah itu sisa asset
yang masih barulah merupakan hak milik pemilik dana/ pemegang saham.
C. Daftar Akun
Menurut (Hery, 2016) mengatakan bahwa Sebuah sistem akuntansi dirancang
untuk menunjukkan kenaikan ataupun penurunan saldo masing – masing
komponen laporan keuangan. Kenaikan atau penurunan saldo ini haruslah si
catat secara terperinci dan terpisah untuk setiap komponen laporan keuangan.
Catatan akuntansi yang terperinci dan terpisah inilah yang dinamakan sebagai
akun ( perkiraan ). Jadi, akun adalah catatan akuntansi mengenai kenaikan atau
penurunan saldo dari masing – masing aset, kewajiban, dan ekuitas.
Daftar (list) yang memuat mengenai keseluruhan kode (nomor) dan nama akun,
dinamakan sebagai bagan perkiraan ( chart of accounts). Kode dan nama akun yang
terdapat di dalam daftar merupakan kode dan nama akun yang akan digunakan leh
perusahaan untuk mencatat dan mengklasifikasikan setiap transaksi bisnis (peristiwa
ekonomi) yang terjadi. Sesungguhnya, akun identik dengan komponen laporan
keuangan, contohnya adalah akun kas, akun piutang usaha, dan seterusnya.
Tabel II.1
Contoh Chart Of Account (COA)
Sumber : ( Hery, 2016)
11
Bentuk baku (standarisasi) dalam penyusunan chart of accounts dan yang telah
diterapkan di kebanyakan perusahaan adalah bahwa pengelompokan kode (nomor) 1
selalu dimulai dari akun – akun aset, lalu diikuti dengan akun – akun dari dari
kelompok utang, ekuitas, pendapatan dan beban.
Untuk aset yang tergolong lancar, urutan penyusunannya / penempatannya di
dalam COA haruslah berdasarkan urutan tingkatan likuiditas. Kas merupakan aset
yang paling likuid (lancar) , lalu diikuti dengan piutang usaha dan seterusnya .
Sedangkan untuk aset tetap, penyusunanya selalu dimulai dari aset tetap
berwujud yang memiliki umur ekonomis (masa manfaat) yang paling lama. Oleh
sebab itu, tidaklah heran apabila tanah ditempatkan terlebih dahulu sebelum aset
tetap berwujud lainnya (bangunan,kendaraan bermotor, peralatan,dan seterusnya).
Penyusunan COA untuk utang dimulai dari utang jangka pendek yang sifatnya paling
lancar, yang biasanya dimulai dengan utang usaha, dan seterusnya.
D. Saldo Normal Akun
Menurut (Hery, 2016) mengemukakan bahwa Dalam akuntansi, pencatatan
transaksi ke dalam jurnal dilakukan atas dasar double – entry system dimana
salah satu dari dua akun tersebut akan dicatat di sebelah kredit. Dengan kata
lain, jumlah antara sisi debet dengan sisi kredit dala, sebuah jurnal harus
seimbang.
Aset memiliki saldo normal di sebelah Debet. Jika terdapat transaksi yang
sifatnya menambah aset perusahaan, maka transaksi tersebut harus di catat dengan
mendebet aset yang bersangkutan. Sebaliknya jika efek dari suatu transaksi
mengurangi aset, maka aset yang berkurang tersebut harus dicatat di sebelah kredit
akun.
12
Gambar II.2 Saldo Normal Aset
Catatan : mutasi debet pada piutang timbul karena belum diterimanya
pembayaran atas jasa yang di berikan. Mutasi kredit terjadi setelah hasil
penagihan piutang diterima. Hal yang sama juga berlaku untuk penjualan
barang dagangan secara kredit.
Sumber : ( Hery , 2016 )
Utang ( kewajiban ) memiliki saldo normal di sebelah kredit. Jadi, jika terdapat
transaksi yang sifatnya menambah jumlah kewajiban perusahaan, maka transaksi
tersebut harus dicatat dengan mengkredit kewajiban yang bersangkutan. Sebaliknya
jika efek dari suatu transaksi sifatnya mengurangi jumlah kewajban, maka utang yang
berkurang tersebut harus dicatat di sebelah debet.
13
Gambar II. 3 Saldo Normal Utang ( Kewajiban )
Catatan : mutasi kredit pada utang usaha timbul karena melakukan
pembelian barang secara kredit. Mutasi debet terjadi setelah utang tersebut
dibayar / dilunasi.
Sumber : ( Hery , 2016 )
Ekuitas memiliki saldo normal di sebelah kredit. Ekuitas akan
bertambah di sebelah kredit, dan sebaliknya akan berkurang si sebelah debet. Prive
memiliki saldo normal di sebelah debet, dimana prive sifatnya akan mengurangi
ekuitas. Pendapatan memiliki saldo normal di sebelah kredit, sehingga sifatnya akan
menambah ekuitas. Pendapatan akan bertambah di sebelah kredit dan sebaliknya
akan berkurang di sebelah debit. Beban memiliki saldo normal di sebelah debet,
dimana sifatnya akan mengurangi ekuitas. Beban akan bertambah di sebelah debet
dan sebaliknya akan berkurang de sebelah kredit. Perhatikan bahwa saldo normal
14
berbanding lurus dengan saldo normal ekuitas, sedabgkan saldo normal prive dan
beban berbanding terbalik dengan saldo normal ekuitas.
E. Laporan Keuangan
Menurut (Hery, 2016) Laporan keuangan (finance statements) merupakan
produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data
transaksi bisnis. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data
keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Pihak – pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun
perkembangan perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu pihak internal seperti
manajemen perusahaan dan karyawan, dan yang kedua adalah pihak eksternal
seperti pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah dan masyarakat.
Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengenai posisi keuangan, hasil usaha,
dan perubahan lain dalam posisi keuangan. Sedangkan dalam Standar Akuntansi
Keuangan dijelaskan tentang tujuan laporan keuangan yang isinya : “Tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”.
Urutan laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya adalah sebagai
berikut.
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement) merupakan laporan yang sistematis
tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode waktu tertentu.
Laporan laba rugi ini akhirnya memuat informasi mengenai hasil usaha
perusahaan, yaitu laba / rugi bersih, yang merupakan hasil dari pendapatan
dikurangi beban.
15
2. Laporan Ekuitas Pemilik (Statement of Owner’s Equity) adalah sebuah laporan
yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam ekuitas pemilik suatu perusahaan
untuk satu periode waktu tertentu ( laporan perubahan modal ). Ekuitas pemilik
akan bertambah dengan adanya investasi ( setoran modal ) dan laba bersih,
sebaliknya ekuitas pemilik akan berkurang dengan adanya prive (
penarikan/pengambilan untuk kepentingan pribadi ) dan rugi bersih. ( Catatan :
laporan ekuitas yang dibahas dalam buku ini hanyalah laporan ekuitas untuk
perusahaan perorangan).
3. Neraca ( Balance Sheet ) adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi
asset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan per tanggal tertentu. Tujuan neraca
adalah untuk mengambarkan posisi keuangan perusahaan.
4. Laporan Arus Kas ( Statement of Cash Flow) adalah sebuah laporan yang
menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari
masing – masing aktivitas, yaitu mulai dari aktivitas operasi, aktivitas
investasi, sampai pada aktivitas pendanaan atau pembiyayaan untuk satu periode
waktu tertentu. Laporan arus kas menunjukkan besarnya kenaikan / penurunan
bersih kas dari seluruh aktivitas selama periode berjalan serta saldo kas yang
dimiliki perusahaan sampai dengan akhir periode.
Catatan atas laporan keuangan ( notes to the financial statements) merupakan
bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari komponen laporan keuangan
lainnya. Tujuan catatan ini adalah untuk memberikan penjelasan yang lebih lengkap
mengenai informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
16
F. Siklus Akuntansi
Menurut (Hery, 2016) mengatakan bahwa “ Proses akuntansi yang diawali
dengan menganalisis dan menjurnal transaksi , dan yang diakhiri dengan membuat
laporan dinamakan sebagai siklus akuntansi dan (accounting cycle). Produk akhir
dari siklus akuntansi ini adalah laporan keuangan”.
Secara lebih rinci,tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi dapat diurutkan
sebagai berikut :
1. Mula-mula dokumen pendukung transaksi dianalisis dan informasi yang
terkandung dalam dokumen tersebut dicatat dalam jurnal.
2. Lalu data akuntansi yang ada dalam jurnal diposting ke buku besar.
3. Seluruh saldo yang terdapat pada masing-masing buku besar akun
“didaftar” (dipindahkan) ke neraca saldo untuk membuktikan kecocokan
antara keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal debet dengan
keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal kredit.
4. Menganalisa data penyesuaian dan membuat ayat jurnal penyesuaian.
5. Memposting data jurnal penyesuaian ke masing-masing buku besar akun
yang terkait.
6. Dengan menggunakan pilihan ( optional ) bantuan neraca lajur sebagai
kertas kerja ( work sheet ), neraca saldo setelah penyesuaian ( adjusted
trial balance) dan laporan keuangan disiapkan.
7. Membuat ayat jurnal penutup ( closing entries ).
8. Memposting data jurnal penutup ke masing-masing buku besar akun
yang terkait.
9. Menyiapkan neraca saldo setelah penutup ( post-closing trial balance).
10. Membuat ayat jurnal pembalik (reversing entries).
17
Sumber: ( Hery , 2016 )
Gambar II.4 Siklus Akuntansi
2.2 Tool Aplikasi
Dalam era yang sudah serba canggih ini teknologi juga memasuki bidang
akuntansi yang bertujuan untuk mempermudah proses pembuatan laporan keuangan
pada tiap – tiap instansi atau perusahaan. Untuk mempemudah kegiatan usaha pada
suatu perusahaan akan lebih baik jika menggunakan aplikasi akuntansi yang
terkomputerisasi untuk mempermudah dalam proses pencatatan akuntansi sehingga
dapat menghasilkan laporan keuangan secara akurat dan tepat waktu. Dalam
penulisan tugas akhir ini penulis membahas mengenai zahir accounting versi 5.1.
A. Pengertian Zahir Accounting
Menurut Himayati dalam (Istiana & Ariyati, 2017) mengemukakan bahwa
Pengertian Zahir Accounting adalah sebuah program aplikasi yang didesain
khusus untuk mengelola keuangan perusahaan secara mudah, fleksibel, yang
berfasilitas lengkap dan dapat digunakan untuk berbagai macam perusahaan,
baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang.
Zahir Accounting mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya aplikasi ini
sederhana lebih mudah dipelajari dan sesuai dengan kegiatan usaha yang ada di
Indonesia. Tampilan sangat menarik baik dalam interface program maupun dalam
18
penyajian laporan keuangan. Berbagai macam menu yang memudahkan pencatatan
juga menjadi kelebihan dari Zahir Accounting. Selain memberikan kemudahan dalam
pencatatan transaksi dan pembuatan laporan, Zahir Accounting juga dirancang untuk
dapat membantu pengguna dalam pengambilan keputusan bisnis dengan cepat dan
akurat, melalui kelengkapan berbagai macam grafik yang disediakan.
B. Zahir Accounting versi 5.1
Menurut Yuswanto & Hanafi dalam (Yustia & Marlina, 2018) Zahir
Accounting dibuat oleh PT Zahir International dan dibuat pertama kali pada
tahun 1996 dengan Zahir Accounting versi 1.0. Kemudian dikembangkan
dengan versi 2.0 pada tahun 1997. Zahir Accounting mulai dipasarkan pada
tahun 1999, dimana saat ini Zahir Accounting sudah mencapai versi 5.1 dan
telah digunakan oleh banyak perusahaan di Indonesia.
Zahir Accounting versi 5.1 secara inovatif telah menggabungkan software
akuntansi financial dengan software manajemen financial ( sebagai decision
support system). Mudah digunakan tanapa harus mempelajari teori akuntansi dan
dapat membantu mengambil keputusan bisnis dengan cepat dan akurat.
Modul Fasilitas yang ada Di dalam Bagian Zahir Accounting Versi 5.1.
1. Modul Data
Modul data digunakan untuk membuat data master di suatu data kerja
di Zahir Accounting. Untuk menampilkannya klik Data-Data
Sumber : Aplikasi Zahir Accounting versi 5.1
Gambar II.5 Fasilitas modul data – data
19
Beberapa fasilitas yang ada didalam modul data-data:
a) Data Nama Alamat
b) Data Rekening
c) Data Produk
d) Satuan Pengukuran
e) Data Proyek
f) Data Harta Tetap
g) Data Pajak
h) Data Mata uang
2. Modul Buku Besar
Modul Buku besar digunakan untuk melakukan transaksi jurnal umum,
membuat daftar akun, dan membuka buku besar per akun.
Sumber : Aplikasi Zahir Accounting versi 5.1
Gambar II.6 Fasilitas modul buku besar
20
Beberapa fasilitas yang ada di dalam modul buku besar :
a) Data Rekening Perkiraan
b) Transaksi Jurnal Umum
c) Buku Besar d) Daftar Transaksi Jurnal
3. Modul Penjualan
Penjualan adalah transaksi dimana ada pengeluaran barang atau jasa untuk
pelanggan. Transaksi ini digunakan oleh perusahaan sebagai pendapatannya,
transaksi ini dapat dilakukan dengan tunai ataupun piutang. Piutang usaha adalah
transaksi untuk pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan atas penjualan yang telah
terjadi sebelumnya.
Sumber : Aplikasi Zahir Accounting versi 5.1
Gambar II.7 Fasilitas modul Penjualan
21
Bebarapa fasilitas yang ada di dalam modul penjualan : a) Sales Order
b) Pengiriman Barang (invoicing)
c) Return Penjualan
d) Daftar Piutang Usaha
e) Pembayaran Piutang Usaha
f) Pengembalian Kelebihan ( Kredit )
4. Modul Pembelian
Pembelian adalah transaksi dimana ada penerimaan barang atau jasa dari
supplier atau vendor , transaksi ini banyak digunakan oleh perusahaan, transaksi
pembelian dapat dilakukan dengan dengan tunai ataupun hutang. Hutang usaha
adalah transaksi untuk melakukan pembayaran hutang usaha kepada supplier atau
vendor tertentu atas transaksi pembelian sebelumnya.
Sumber : Aplikasi Zahir Accounting versi 5.1
Gambar II.8 Fasilitas modul Pembelian
22
Beberapa fasilitas yang ada di dalam modul pembelian : a) Purchase Order
b) Pengiriman Barang ( Invoicing )
c) Return Pembelian
d) Daftar Hutang Usaha
e) Penerimaan Kembalian ( Debet )
f) Modul Kas Dan Bank
5. Modul Kas dan Bank
Kas dan Bank digunakan untuk transaksi yang berkaitan dengan rekening kas
atau bank, seperti transfer antar rekening kas dan bank, kas dan bank masuk, kas dan
bank keluar. Untuk kas masuk dan kas keluar adalah transaksi di luar penginputan
penerima pembayaran piutang maupun pengeluaran pembayaran hutang.
Sumber : Aplikasi Zahir Accounting versi 5.1
Gambar II.9 Fasilitas modul Kas dan Bank
23
Beberapa Fasilitas yang ada di modul kas dan bank :
a) Transfer Kas
b) Kas Masuk
c) Kas Keluar
d) Rekonsiliasi Bank
6. Modul Persediaan
Persediaan digunakan untuk mengelola persediaan aktiva perusahaan. Pada
modul ini dapat dibuat data barang, barang keluar diluar penjualan, pembuatan proses
produksi, stock opname.
Sumber : Aplikasi Zahir Accounting versi 5.1
Gambar II.10 Fasilitas Modul Persediaan
Beberapa fasilitas yang ada di dalam modul Perusahaan :
a) Pemakaian atau Penyesuaian Barang
b) Pemindahan Barang
c) Stock Opname
d) Perakitan
24
7. Modul Laporan
Modul Laporan digunakan untuk melihat semua laporan hasil penginputan
modul – modul sebelumnya.
Sumber : Aplikasi Zahir Accounting versi 5.1
Gambar II. 11 Fasilitas Modul Laporan
Beberapa fasilitas yang ada di dalam modul laporan :
a. Laporan Arus Kas
b. Laporan Laba Rugi
c. Laporan Neraca
d. Laporan Neraca Saldo