12
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Web Pembuatan Tugas Akhir ini tidak lepas dari teori-teori yang mendukung kemudahan dalam mempelajari dan merancang program web yang diharapkan dapat berfungsi dengan maksimal. Berikut ini adalah teori yang memperkuat penulisan Tugas Akhir ini. Penulis menggunakan Xampp sebagai server web untuk aplikasinya menggunakan Sublime Text 3, yang berfungsi sebagai editor. Sementara untuk server database-nya menggunakan MySQL dan untuk menjalankan (running) web menggunakan browser. A. Website Menurut Iqbal (2019:4) Website merupakan halaman yang menampilkan informasi data teks, gambar, suara, video, atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis. Halaman pertama sebuah website disebut Homepage, sedangkan halaman demi halaman secara mandiri disebut web page.Website dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Web Pembuatan Tugas Akhir ini tidak lepas dari teori-teori yang mendukung kemudahan dalam mempelajari dan merancang

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Web

Pembuatan Tugas Akhir ini tidak lepas dari teori-teori yang mendukung

kemudahan dalam mempelajari dan merancang program web yang diharapkan dapat

berfungsi dengan maksimal. Berikut ini adalah teori yang memperkuat penulisan Tugas

Akhir ini.

Penulis menggunakan Xampp sebagai server web untuk aplikasinya menggunakan

Sublime Text 3, yang berfungsi sebagai editor. Sementara untuk server database-nya

menggunakan MySQL dan untuk menjalankan (running) web menggunakan browser.

A. Website

Menurut Iqbal (2019:4) “Website merupakan halaman yang menampilkan

informasi data teks, gambar, suara, video, atau gabungan dari semuanya, baik yang

bersifat statis maupun dinamis. Halaman pertama sebuah website disebut Homepage,

sedangkan halaman demi halaman secara mandiri disebut web page.”

Website dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

8

1. Website Statis

Menurut (Iqbal, 2019:4) “Website Statis adalah website yang berisi informasi-

informasi yang bersifat statis (tetap) sehingga informasi yang terdapat didalamnya

tidak up to date.”

Website Statis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Informasi tetap

2) Jarang berubah

3) Tidak bergubungan dengan database

4) Tidak dibutuhkan Bahasa pemograman

5) Tidak terdapat campur tangan pengunjung

2. Website Dinamis

Menurut (Iqbal, 2019:4) “Website dinamis adalah website yang menampilkan

informasi-informasi yang besifat dinamis (berubah-ubah) dan dapat berinteraksi

dengan user. Website dinamis biasanya dilengkapi dengan animasi gambar yang

membuat tampilan lebih menarik dan juga berinteraksi dengan database.”

Website dinamis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Informasi selalu berubah-ubah

2) Memiliki database

3) Biasanya memiliki bahasa program

4) Selalu memiliki informasi terbaru

5) Dapat berinteraksi dengan pengunjung

9

3. Internet

Menurut Pamungkas (2017:1)“internet merupakan sistem global dari seluruh

jaringan komputer yang saling terhubung. TCP/IP menjadi protocol penghubung

antara jaringan-jaringan.”

4. Web Server

Menurut (Marisa, 2017:142) “Web Server merupakan software dalam server yang

berfungsi untuk menerima permintaan request berupa halaman web melalui HTTP

atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser, dan mengirimkan

kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk

dokomen HTML.”

5. Web Browser

Menurut (Abdulloh, 2018:4) menjelaskan bahwa ”Web browser digunakan untuk

menampilkan dan mengetes hasil program.”.

B. Bahasa Pemograman

Menurut Nugroho dalam (Fridayanthie, 2015) Bahasa pemrograman merupakan notasi

untuk memberikan perintah secara tepat program komputer. Berbeda dengan bahasa,

misalkan Bahasa Indonesia dan Inggris yang merupakan bahasa alamiah (natural

language), sintaksis dan semantik bahasa pemrograman komputer ditentukan secara jelas

dan terstruktur, sehingga bahasa pemrograman juga disebut sebagai bahasa formal (formal

language).

1. PHP(Personal Home Page)

Menurut Sidik (2017:4)”PHP merupakan secara umum dikenal sebagai Bahasa

pemograman script-script yang membuat HTML,secara on the fly yang dieksekusi

di sever web, dokumen HTML, yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen

10

HTML, yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML.Dikenal

juga sebagai Bahasa pemograman server side.”

2. HTML(Heypertext markup Language)

Menurut Abdulloh (2018:4)“HTML singkatan dari Heypertext markup

Language,yaitu skrip yang berupa tag-tag untuk membuat dan mengatur struktur

website.

3. CSS

Menurut Abdulloh (2018:4)“CSS singkatan dari Cascading Style Sheet yaitu

dokumen web yang berfungsi mengatur eleman HTML dengan berbagai Property

yang tersedia sehingga dapat tampil dengan berbagai gaya yang diinginkan.”

4. JavaScript

Menurut Abdulloh (2018:193) “JavaScript merupakan bahasa pemrograman web

yang pemrosesanya dilakukan di sisi client. Karena berjalan di sisi cilent,

JavaScript dapat dijalankan hanya dengan menggunakan browser. Berbeda

dengan PHP yang berkerja di sisi server, untuk menjalankan skrip JavaScript tidak

memerlukan refresh pada browser.”

5. Bootstrap

Menurut Abdulloh (2018:261) “Bootstrap merupakan salah satu framework CSS

paling populer dari sekian banyak framework CSS yang ada.”

11

D. Basis Data

Menurut Lubis (2016:2) menjelaskan “Basis data merupakan gabungan file data

yang dibentuk dengan hubungan/relasi yang logis dan dapat diungkapkan dengan catatan

serta bersifat independen.”

Berikut ini adalah yang berkaitan dengan basis data diantaranya:

1. SQL

Menurut Abdulloh (2018:104) “SQL merupakan singkatan dari Structured Query

Language yaitu bahasa yang digunakan untuk mengakses dan memanipulasi

database.”

2. PhpMyAdmin

Menurut Sadeli di dalam jurnal (Isty & Afifah, 2018) “PhpMyAdmin adalah

sebuah software yang berbentuk halaman situs yang terdapat pada web server.”

3. Xampp

Menurut Riyanto di dalam jurnal (Isty & Afifah, 2018) “ XAMPP merupakan

paket web server berbasis open source yang dapat dipasang pada beberapa sistem

yang ada (Windows, Linux, dan Mac OS).”

4. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Sukamto & Shalahuddin (2018:28) “Model SDLC air terjun (waterfall)

sering juga disebut model sekuensial linier (sequemtial linier) atau akhir hidup

klasik (classic lifecycle)”. Model air terjun menyediakan pendekatan alur

12

hidup.perangkat lunak secara sekuensial atau terutut dimulai dari analisis

desain,pengodean,pengujian dan tahap pendukung (support).

Berikut adalah gambar model air terjun

Sumber: Sukamto & Shalahuddin

Gambar II.1

Ilustrasi model Waterfall

1. Analisa kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan data dilakukan secara instensif untuk mesefikasikan

kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang

dibutuhkan user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk

didokumentasikan.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang focus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data,arsitektur perangkat

lunak representasi antarmuka,dan prosedur pengkodean.

3. Pembuatan kode program

Desain Analis

a

Pengkode

an

Sistem

Rekayasa

Pengujian

13

Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini

adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap

desain

4. Pengujian

Penguji focus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan

memastikan bahwa semua bagian sudah diuji.Hal ini dilakukan untuk

meminimalisir kesalahan (eror) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai

dengan yang diinginkan.

5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan

ketika sudah dikirim ke user.Perubahan bias terjadi karena adanya kesalahan yang

muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi

dengan lingkungan baru.

2.2. Tools program

Adapun tools program yang mendukung kemudahan dalam mempelajari dan

merancang program aplikasi ini sebagai berikut:

A. Struktur Navigasi

Menurut Ardiansyah di dalam jurnal (Imaniawan & Wati, 2017) menjelaskan

bahwa “struktur navigasi dapat diartikan sebagai alur dari suatu program yang

menggambarkan rancangan hubungan antar area yang berbeda sehingga memudahkan

proses pengorganisasian seluruh elemen website.”

14

1. Linear

Pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan dari frame atau byte

informasi yang satu ke yang lainnya.

Sumber:Ardiansyah,2016

Gambar II.2

Struktur Navigasi Linear

2. Hierarki

Struktur dasar disebut juga struktur” linear dengan percabangan”karena pengguna

melakukan navigasi disepanjang cabang pohon struktur yang terbentuk oleh logika

isi.

Sumber:Ardiansyah,2016

Gambar II.3

Struktur Navigasi Hierarki

3. Non Linear

Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek dengan tidak

terkait dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.

15

Sumber:Ardiansyah,2016

Gambar II.2

Struktur Navigasi Non Linear

4. Komposit

Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas(secara nonlinear) tetapi

terkadang dibatasi presentasi linear film atau informasi penting dan atau pada data

yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hierarki.

Sumber:Ardiansyah,2016

Gambar II.3

Struktur Navigasi Komposit

16

B. ERD (Entity Relationship Diagram)

1. Definisi Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut (Fridayanthie, Wida & Mahdiati, 2016) ”ERD (Entity Relationship

Diagram) adalah model teknik pendekatan yang menyatakan atau

menggambarkan hubungan suatu model. Didalam hubungan ini tersebut

dinyatakan yang utama dari ERD adalah menunjukan objek data (Entity) dan

hubungan (Relationship), yang ada pada Entity berikutnya.”

2. Komponen ERD

Pada dasarnya komponen ERD terbagi empat komponen menurut (Fridayanthie,

Wida & Mahdiati, 2016), yaitu:

a. Entitas: suatu yang nyata atau abstrak yang mempunyai karakteristik dimana

kita akan menyimpan data.

b. Atribut: ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu.

c. Relasi: hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas.

d. Link: garis penghubung atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan

entitas dengan relasi.

3. Kardinalitas Relasi

Menurut (Fridayanthie, Wida & Mahdiati, 2016) kardinalitas relasi terbagi

menjadi 3 yaitu:

17

a. Satu ke satu (One to One)

Setiap elemen dari Entitas A berhubungan paling banyak dengan elemen pada

entitas B. Demikian juga sebaliknya setiap elemen B berhubungan paling

banyak satu elemen pada Entitas A

b. Satu ke banyak (One to Many)

Setiap elemen dari Entitas A berhubungan dengan maksimal banyak elemen

pada Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari Entitas B berhubungan

dengan paling banyak satu elemen di Entitas A.

c. Banyak ke banyak (Many to Many)

Setiap elemen dari Entitas A berhubungan maksimal banyak elemen pada

Entitas B demikian sebaliknya.

4. LRS (Logical Record Structure)

Menurut Hasugian dan Shidiq di dalam jurnal (Hellyana, 2017) mengemukakan bahwa

“Logical Record Structure (LRS) merupakan sebuah model sistem yang digambarkan

dengan sebuah diagram-ER akan mengikuti pola/aturan pemodelan tertentu dalam

kaitannya dengan konversi keLRS, maka perubahan yang terjadi adalah mengikuti aturan-

aturan sebagai berikut: setiap entitas akan diubah kebentuk kotak, sebuah atribut relasi

disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika hubungan yang terjadi pada diagram-

ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu

dengan cardinality yang paling membutuhkan referensi), sebuah relasi dipisah dalam

sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru) jika tingkat hubungannya M:M (many to

many) dan memiliki foreign key sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang

sebelumnya saling berhubungan.”

18

D. Implementasi dan Penguji Web

1. Implementasi

Menurut (Mardiani, 2013) “Tujuan implementasi adalah untuk

mengkonfirmasikan modul program perancangan pada para pelaku sistem

sehingga user dapat memberikan masukan kepada pengembang sistem.”

2. Pengujian Web (Black Box Testing)

Menurut Sommerville di dalam jurnal (Mulyana, 2014) “Pengujian fungsional

atau pengujian kotak hitam (black box testing) merupakan pendekatan pengujian

yang ujinya diturunkan dari spesifikasi program atau komponen. Sistem

merupakan kotak hitam yang perilakunya hanya dapat ditentukan dengan

mempelajari input dan output yang berkaitan. Nama lain untuk cara ini adalah

pengujian fungsional karena penguji hanya berkepentingan dengan fungsionalitas

dan bukan implementasi perangkat lunak.”