Upload
dinhtruc
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Rohma Dwi Yuniarti (2014) yang berjudul
“Pengaruh Sikap dan Gender Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa
SMP Negeri Kelas VII di Kecamatan Sleman Yogyakarta”. Menunjukkan hasil
terhadap pengaruh positif sikap dan gender terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia.
Hal ini menunjukkan dengan hasil sumbangan signifikansi 0,000 < dari 0,05 tidak ada
pengaruh yang positif dengan signifikan gender terhadap prestasi belajar bahasa
Indonesia siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padamara, karena nilai signifikan 0,374 >
0,05 ada pengaruh positif dan signifikan sikap dan gender secara bersama-sama
terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia adalah 69,8%. Persamaan dengan penelitian
ini adalah penggunaan variabel terikat yaitu tentang prestasi belajar bahasa indonesia.
Sedangkan perbedaannya adalah penelitian ini meneliti metode pembelajaran dan
tempat penelitiannya
Penelitian dari Tri Mae Ayuningtyas tahun 2013 yang berjudul Pengaruh
Minat dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas
VIII SMP Muhammadiyah Tonjong Kabupaten Brebes Tahun Ajaran 2012-2013.
Menunjukkan hasil analisis data menggunakan analisis varian, diperoleh nilai F
hitungannya 178,5 dengan taraf signifikan 0,000. Jika (p) < 0,05 maka adanya
pengaruh antara minat dan motivasi terhadap prestasi belajar siswa. selain nilai F
diperoleh juga nilai R square sebesar 0,842 yang berarti bahwa 84,2% prestasi
akademik dipengaruhi oleh minat dan motivasi belajar siswa. Sedangkan sisanya
8
Pengaruh Motivasi Belajar..., Maretsa Fajar Yanti, FKIP UMP, 2017
9
sebesar 15,8% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Persamaan dengan penelitian ini
adalah sama-sama meneliti tentang motivasi belajar, sedangkan perbedaannya adalah
penelitian ini meneliti metode pembelajaran dan tempat penelitiannya.
B. Kajian Teori
1. Prestasi Belajar
Untuk mempermudah dalam melakukan penelitian harus ada kajian teori yang
mendukung. Kajian teori ini digunakan sebagai referensi dalam mengerjakan
penelitian. Adapun kajian teori yang terkait dalam penelitian ini adalah teori mengenai
prestasi belajar.
a. Pengertian Belajar
Menurut Slameto (2010: 2) belajar merupakan suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, baik hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Menurut Dimyati (2009: 45) Belajar yang baik adalah belajar melalui
pengamatan langsung, dalam hal tersebut siswa tidak sekedar mengamati secara
langsung tetapi harus menghayati, terlibat langsung dalam proses pembuatan, dan
bertanggung jawab terhadap hasilnya. Menurut Sugihartono (2007: 74) belajar
merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud
perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap
karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri
karena adanya interaksi dengan lingkungan
Pengaruh Motivasi Belajar..., Maretsa Fajar Yanti, FKIP UMP, 2017
10
b. Prestasi Belajar
Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu pretatie. Kemudian dalam
bahasa Indonesia menjadi “Prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah Prestasi belajar
(achievement) berbeda dengan hasil belajar (Learning outcome). Prestasi belajar pada
umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi
hasil pembentukan watak peserta didik.
Menurut Arifin (2013: 12-13) prestasi belajar merupakan suatu masalah yang
bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia. Karena sepanjang rentang
kehidupanya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuannya
masing-masing. Prestasi belajar (Achievement) penting untuk dibahas karena memiliki
beberapa fungsi utama yaitu :
1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah
dikuasai peserta didik.
2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
4) Prestasi belajar sebagai indikator ektern dan intren dari suatu instiusi pendidikan.
5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik.
Dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi fokus utama yang harus
diperhatikan, karena peserta didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran.
Menurut Tohirin (2008:151) prestasi belajar diperoleh dari apa yang telah
dicapai oleh siswa setelah siswa melakukan kegiatan belajar. Prestasi belajar berkaitan
dengan nilai yang diberikan oleh guru untuk mengetahui hasil akhir dalam waktu
tertentu. Prestasi belajar juga merupakan pengukuran kemampuan siswa dalam mata
pelajaran tertentu yang biasanya ditunjukan dalam bentuk nilai atau huruf oleh guru
yang bersangkutan.
Menurut Hamdani (2010: 138-139) prestasi belajar dibidang pendidikan
merupakan hasil dari pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif,
Pengaruh Motivasi Belajar..., Maretsa Fajar Yanti, FKIP UMP, 2017
11
dan psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan
menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi belajar adalah
hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,
huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak
pada periode tertentu.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah hasil usaha siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah pada
saat periode tertentu yang diberikan oleh guru dalam bentuk nilai atau angka.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Pada dasarnya faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat
digolongkan menjadi dua bagian yaitu dari dalam (intern) dan faktor luar (ekstern).
Menurut Hamdani (2011: 139) dalam belajar faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Faktor intern (faktor dari dalam siswa ) diantaranya :
a) kecerdasan (inteligensi) adalah kemampuan belajar disertai kecakapan
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya
b) Faktor jasmani atau faktor fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh
terhadap kemampuan belajar. Kondisi organ-organ khusus pada siswa seperti
tingkat kesehatan indra pendengaran, indra penglihatan, juga sangat
berpengaruh kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan,
khususnya yang disajikan didepan kelas.
c) Faktor psikologis
Faktor yang dipengaruhi oleh inteligensi, perhatian, minat, bakat, motivasi
dan kesiapan yang diperoleh siswa dalam belajar.
Pengaruh Motivasi Belajar..., Maretsa Fajar Yanti, FKIP UMP, 2017
12
2. Faktor ekstern (faktor dari luar siswa), faktor ekstern terdiri atas dua macam yaitu
lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial.
a) Faktor lingkungan sosial.
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi dan teman-
teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Seorang guru yang
memberikan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperhatikan suri
tauladan akan mendorong siswa kedalam hal positif dalam proses
pembelajaran. Pada lingkungan sosial lebih mempengaruhi kegiatan belajar
dari lingkungan rumah atau lingkungan keluarga. Bagamana orang tua dalam
mendidik maka akan terlihat bagaimana minat siswa dalam motivasi
belajarnya.
b) Faktor lingkungan nonsosial
Lingkungan nonsosial terdiri atas gedung sekolah, tempat tinggal dan waktu
belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar diatas dapat menimbulkan
siswa berprestasi tinggi dan siswa yang berprestasi rendah atau gagal sama sekali.
Oleh karena itu, baik dalam lingkungan belajar maupun guru mampu mengantisipasi
munculnya siswa yang menunjukan gejala kegagalan dengan berusaha mengatasi
faktor yang menghambat proses belajar siswa tersebut.
d. Prestasi Belajar Bahasa Indonesia
Untuk mengukur keberhasilan siswa maka perlu adanya tes Prestasi belajar
bahasa indonesia. Menurut Winkel (2009: 20) prestasi yaitu macam-macam ukuran
terhadap apa yang telah dicapai oleh siswa, misalkan ulangan harian, tugas PR, tes
yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan diakhir semester. Maka dari
Pengaruh Motivasi Belajar..., Maretsa Fajar Yanti, FKIP UMP, 2017
13
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar bahasa Indonesia adalah
hasil pengukuran, pengetahuan, keterampilan yang ditunjukan dengan nilai atau angka
yang diberikan oleh guru melalui evaluasi.
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan salah satu instrumen yang mempengaruhi dan
berdampak terhadap prestasi belajar siswa. Adapun teori yang mendukung terkait
dalam motivasi belajar terdiri atas pengertian motivasi belajar, fungsi-fungsi, prinsip-
prinsip dan bentuk-bentuk motivasi belajar yaitu sebagai berikut :
a. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang sangat penting karena hal tersebut
merupakan keadaan yang mendorong siswa untuk belajar. Motivasi merupakan suatu
kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan memberi arah dan
ketahanan pada tingkah laku tertentu yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah
laku tersebut, motivasi belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak mudah
patah untuk mencapai sukses meskipun dihadang oleh berbagai kesulitan. Motivasi
belajar memegang peran yang sangat penting dalam pencapaian prestasi belajar.
motivasi berprestasi berarti bahwa siswa belajar untuk merai prestasi atau
keberhasilan yang telah ditetapkan (Sugihartono, 2007: 78).
Motivasi yang tinggi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
motivasi yang tinggi dapat ditemukan dalam sifat dan perilaku siswa antara
lain:
1) Adanya kualitas keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat tinggi
2) Adanya perasaan dan keterlibatab afektif siswa yang tinggi dalam belajar.
3) Adanya upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau menjaga agar
senantiasa memiliki motivasi belajaryang tinggi. (Sugihartono, 2007:78)
Menurut Sadirman (2009: 75) motivasi belajar merupakan faktor-faktor psikis
yang bersifat non-intelektual. Motivasi belajar dikatakan serangkaian usaha untuk
Pengaruh Motivasi Belajar..., Maretsa Fajar Yanti, FKIP UMP, 2017
14
menyediakan kondisi tertentu, dalam kegiatan belajar motivasi sebagai keseluruhan
daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulakan kegiatan belajar. Menurut
Hamzah B. Uno (2006:23) motivasi belajar merupakan dorongan internal dan
eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku,
pada umumnya peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator
motivasi belajar dapat diklasifikasikan (1) adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil;
(2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) adanya harapan dan citi-cita
masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar: (5) adanya kegiatan yang menarik
dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik. Menurut Djamarah ( 2008:152) motivasi
belajar adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri
seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu.
Dari uraian diatas motivasi belajar dapat diartikan sebagai dorongan psikologis
yang mengarahkan, menggerakan, dan menjaga perilaku belajar siswa sehingga tujuan
belajarnya dapat dicapai. Seseorang yang belajar dengan motivasi tinggi maka tingkat
semangat belajarnya juga tinggi. Sebaliknya, jika belajar dengan motivasi yang rendah
maka rendah pula motivasi belajarnya. Tinggi rendahnya motivasi belajar perlu
diusahakan terutama yang berasal dari dalam diri siswa untuk meningkatkan prestasi
belajarnya.
b. Fungsi-fungsi Motivasi Belajar
Hasil belajar akan optimal kalau adanya motivasi yang diberikan. Dengan
demikian motivasi memengaruhi adanya kegiatan belajar. Menurut Sadirman
(2007:85) fungsi dari motivasi yaitu:
Pengaruh Motivasi Belajar..., Maretsa Fajar Yanti, FKIP UMP, 2017
15
1) Mendorong manusia untuk berbuat, menjadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan
2) Mengarahkan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi yang digunakan untuk mencapai tujuan dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan hidup.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa motivasi belajar dapat berfungsi
sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam
belajar akan menunjukan hasil yang baik. Dengan kata lain adanya usaha yang tekun
dan didasari motivasi, maka seseorang yang belajar akan mendapatkan prestasi yang
baik. Motivasi belajar sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajar siswa.
c. Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar
Motivasi memiliki peran yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang.
Tidak ada seorangpun yang belajar tanpa motivasi. Tanpa motivasi berarti tidak ada
kegiatan belajar. agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi
belajar tidak hanya sekedar diketahui , akan tetapi diterapkan dalam kegiatan belajar
mengajar. Menurut Djamarah (2008: 152-155) ada beberapa prinsip-prinsip motivasi
belajar yaitu :
1) Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar.
Pengaruh Motivasi Belajar..., Maretsa Fajar Yanti, FKIP UMP, 2017
16
2) Motivasi intrinsik lebih utama dari pada motivasi ekstrinsik dalam belajar.
3) Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman.
4) Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.
5) Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar.
6) Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.
d. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar
Dalam proses interaksi belajar mengajar, motivasi diperlukan untuk
mendorong anak didik agar tekun belajar. Menurut Djamarah (2008: 158) ada
beberapa bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan
belajar anak didik di kelas, sebagai berikut:
1) Memberi Angka
Angka dimaksudkan adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas
belajar anak didik. Angka atau nilai merupakan alat motivasi yang cukup memberikan
rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih
meningkatkan prestasi belajar mereka dimasa mendatang. Angka merupakan alat
motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada anak didik untuk
mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan prestasi belajar anak didik dimasa
mendatang.
2) Hadiah
Dalam dunia pendidikan hadiah dapat dijadikan sebagai alat motivasi. Hadiah
dapat diberikan kepada peserta didik yang berprestasi tinggi.
3) Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan, dapat dijadikan sebagai alat motivasi untuk
mendorong anak didik agar mereka bergairah untuk belajar.
Pengaruh Motivasi Belajar..., Maretsa Fajar Yanti, FKIP UMP, 2017
17
4) Memberi Ulangan
Ulangan dapat dijadikan sebagai alat motivasi . anak didik biasanya
mempersiapkan diri dengan belajar jauhjauh hari untuk menghadapi ulangan, dari
hasil belajarnya tersebut akan memudahkan siswa dalam mengerjakan soal.
5) Pujian
Pujian adalah bentuk motivasi positif yang baik. Guru memanfaatkan pujian
untuk memuji keberhasian peserta didik dalam mengerjakan pekerjaan sekolah. Pujian
diberikan sesuai dengan hasil kerja anak.
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan kajian teori, pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar
bahasa Indonesia dapat dijelaskan sebagai berikut. Motivasi belajar merupakan daya
penggerak yang berasal dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar.
Motivasi belajar mempunyai kemampuan untuk memberikan semangat pada diri guna
melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat.
Motivasi belajar dapat berasal dari dalam diri individu dan luar individu.
Motivasi yang datang dari diri berupa dorongan dari hati nurani, sedangkan motivasi
belajar yang datang dari luar berupa dorongan dari orang tua, teman-teman, dan
anggota masyarakat. Apabila dalam diri siswa tertanam motivasi belajar yang tinggi
maka akan mudah menyerap mata pelajaran yang disampaikan oleh guru. Begitu pula
apabila lingkungan sekitar seperti orang tua, guru, dan teman-teman memberikan
motivasi tinggi terhadap kegiatan belajar, maka prestasi belajar Bahasa Indonesia
siswa akan otomatis meningkat. Maka dari itu, motivasi belajar diduga mempunyai
pengaruh positif terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia. Akan tetapi dalam
Pengaruh Motivasi Belajar..., Maretsa Fajar Yanti, FKIP UMP, 2017
18
penelitian yang dilakukan motivasi belajar tidak terdapat pengaruh positif terhadap
prestasi belajar bahasa Indonesia.
Selain itu perbedaan individu merupakan salah satu memicu adanya perbedaan
daya tangkap dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu yang paling terlihat adalah
perbedaan yang dilihat dari segi biologisnya yaitu siswa laki-laki dan siswa
perempuan. Dari perbedaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat
menimbulkan perbedaan penerimaan dalam belajar. Oleh karena itu, guru harus
mampu menyikapi perbedaan siswa dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi
perbedaan yang berakibat pada prestasi belajar siswa.
Bagaimanakah pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar? Menurut
asumsi dengan adanya motivasi belajar akan mendorong siswa untuk melakukan
kegiatan belajar. Karena tanpa adanya motivasi yang muncul dalam diri siswa maka
tidak ada rasa semangat yang mencul dari diri siswa untuk belajar, serta kemauan
untuk bisa melakukan sesuatu. Hal tersebut akan berpengaruh pada prestasi bahasa
Indonesia.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan krangka pemikiran yang diuraikan sebelumnya, diajukan
hipotesis sebagi berikut :
H0 = μ1 ≠ μ2
Ha = μ1 = μ2
Keterangan :
H0 : ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi
belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padamara tahun
ajaran 2016-2017
Pengaruh Motivasi Belajar..., Maretsa Fajar Yanti, FKIP UMP, 2017