Bab II Mamie 90%+ Managemen Sekolah

Embed Size (px)

Citation preview

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN INTERNSHIP Program kegiatan internship adalah rencana kegiatan PPL BK yang dilaksanakan sesuai dengan program yang telah disusun pada PPL I berdasarkan analisis kebutuhan dan telah disetujui oleh dosen pembimbing. Program BK yang telah disusun ini merupakan rencana kegiatan yang menjadi acuan bagi praktikan dalam melaksanakan kegiatan internship, sehingga pelaksanaan kegiatan ini dapat dilaksanakan secara optimal. Pelaksanaan program merupakan suatu realiasi dari keseluruhan program yang telah direncanakan. Dalam pelaksanaan program bimbingan ini, tidak semua program yang telah direncanakan dapat terlaksana pada bab II ini akan dijabarkan setiap kegiatan yang telah disusun dalam program baik yang telah dilaksanakan maupun yang tidak terlaksana. Adapun kegiatan internship II adalah sebagai berikut. A. KEGIATAN YANG DIPROGRAMKAN DAN TERLAKSANA 1. PERSIAPAN a) Mengenal Sistem Pendidikan Sekolah Mengenal sistem pendidikan merupakan kegiatan awal yang dilaksanakan pada saat internship II, dengan menggunakan metode observasi. Kegiatan ini bertujuan supaya praktikan mengetahui dan memahami secara administrasi system dan mekanisme pendidikan yang ada di SMK Negeri 07 Malang. Bagi praktikan observasi ini membantu proses perolehan informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Internship II dan mempermudah kerjasama dengan pihak yang terkait disekolah selama Internship II berlangsung. Mengenal sistem pendidikan sekolah dilaksanakan pertama kali berada di sekolah pada tanggal 21 September 2011.

13

Pelaksanaan diawali dengan penerimaan mahasiswa praktik oleh pihak sekolah yaitu kepala sekolah, dewan kurikulum dann Humas Pertemuan ini dilakukan di ruang Kepala Sekolah. Hasil observasi adalah sebagai berikut : a. Letak Geografis Malang sebagai kota terbesar ke 2 di Jawa Timur setelah Surabaya. Sampai ini Malang terus mengembangkan Tri Bina Citanya, yaitu Malang sebagai kota pendidikan, Malang sebagai kota pariwisata dan Malang sebagai kota industri. Hal ini terjadi karena dukungan keadaan alam (natural realm) dan keadaan manusia (human realm) yang demikina besar. Malang sebagai kota pendidikan memiliki daya dukung sangat tinggi untuk belajar, karena terletak di dataran tinggi ( 700 m d.p.i ), berhawa sejuk (suhu harian rata rata 26C). lingkungan asri, arus transportasi lancar serta biaya hidup yang relative murah. Dimana Keberadaan SMK Negeri 07 Malang, bangunan sekolahnya model apartement dan fasilitas yang memadai. SMK Negeri 07 Malang letaknya cukup srategis yaitu bisa di jangkau dari berbagai arah tujuan (jurusan) dapat dilalui angkot menuju lokasi tersebut. SMK Negeri 07 Malang berlokasi di JL. Satsui Tubun Gg V Malang dengan didukung suasana yang nyaman dan sejuk untuk proses belajar.

14

b.

Organisasi Sekolah Organisasi sekolah merupakan suatu badan yang mengatur seluruh kegiatan

di sekolah yang terdiri atas kelompok orang yang mengemban tugas dan dikoordinasikan untuk memiliki kontribusi dalam mencapai tugas organisasi. Tujuannya agar semua kegiatan terarah dan masing-masing personil dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan kewenangan. Struktur organisasi sekolah dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan terdiri dari berbagai personil yang membantu kepala sekolah dalam pelaksanaan sistem pendidikan di sekolah sebagai mana yang tercantum dalam pelaksanaan sistem pendidikan di sekolah sebagai mana yang tercantum dalam bagan 2.1

15

Bagan 2.1 Struktur Organisasi Sekolah SMK Negeri 07 Malang Tahun Pelajaran 2010/2011 2. Struktur Organisasi Sekolah Pada tahun 2011/2012, SMK Negeri 7 Malang memiliki struktur personalia sebagai berikut: Kepala Sekolah Waka I (Bidang Kurikulum) Waka II (Bidang Sarpras) Waka III (Bidang Kesiswaan) Waka IV (Bidang Humas) Koordinator Tata Usaha Adm Kurikulum dan EDP Pokja PSG Program Kesiswaan Koordinator BP/BK Koordinator Perpustakaan Koordinator upj Ketua Program Busana Butik Jasa Boga Analisis Kimia Bendahara Rutin Sekolah Kegiatan Siswa BKSM/BKMM Koordinator Koperasi Sekolah : HENI PURNAMAWATI, S.Pd : YUNIATI AGUSTINA, S.Pd : YANUARITA TRI HARINI, S.Pd : HERMI NUR ENDAH P, S.Pd : TRI PANGASTUTI, S.Pd : INDRIYAH SRI SUWANTI, S.Pd : ARIEF BUDIONO, S.Pd16

: Dra. DWI LESTARI, M.M : CHALIMATUS SADIYAH, S.Ag : ERNAWATI, S.Pd : WIWIK SRIWIANI, S.Pd : HARTINI, S.Pd : Drs. ACHMAD HARIJONO : SITI HANIK ZUBAIDAH, S.Pd : Dra. DIANA AMIRAWATIE : MUHAMMAD KHAMIM, S.AB : Drs. SLAMET RAHADI : DWI ARIANA IRAWATI, S.Pd : Dra. AIDA FITRIANI

Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Mutu : Drs. EKO LIESTYONO Koordinator KORPRI & PGRI Koordinator Peningkatan Mutu Wali Kelas X ANALISIS KIMIA 1 X ANALISIS KIMIA 2 X BUSANA BUTIK X JASA BOGA 1 X JASA BOGA 2 XI ANALISIS KIMIA 1 XI ANALISIS KIMIA 2 XI BUSANA BUTIK XI JASA BOGA 1 XI JASA BOGA 2 XII ANALISIS KIMIA 1 XII ANALISIS KIMIA 2 XII ANALISIS KIMIA 3 XII BUSANA BUTIK XII JASA BOGA 1 XII JASA BOGA 2 : INUNG SETYOWATI, S.Pd : FEBRI MUSTIKA SARI, S.Pd : DIAH HARIANTI, S.Pd : JULI NASTITI, S.Pd : ARIEF BUDIONO, S.Pd : DWI ARIANA IRAWATI, S.Pd : M. ASRORI, S.Pd : Dra. AIDA FITRIANI : IMAM AGUS SUHENDRA, S.Pd : LINDA KURNIA WATI, S.Pd : Dra. NURUL AINI : Drs. SUNARI : TRI PANGASTUTI, S.Pd : NURUL AINI, A.Md : ETTY NUGRAHENI, S.Pd : LUKI EMELIYA H., S.Pd : Drs. SUNARI : ISTU HANDAYANI, S.Pd

17

c. Tugas Personil Sekolah Organisasi sekolah dipimpin seorang kepala sekolah (Drs. Dwi Lestari M.M ) yang mempunyai tugas dan kewenangan sebagai berikut : a. Sebagai pemikir, perencana, pengawas dan penanggung jawab edukatif dan administratif. b. Melaksanakan tugas harian, mingguan, bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan. c. Merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi dan

mengevaluasi seluruh kegiatan pendidikan sekolah. Dalam pelaksanaan pengelolaan sekolah, kepala sekolah dibantu oleh beberapa korlakbid pada bidang masing-masing, yaitu sebagai berikut : 1. Korlakbid Kurikulum (Chalimatus sadiyah S.Ag ) bertugas dan bertanggung jawab antara lain : a. Menyusun program yang terkait dengan Proses Belajar Mengajar. b. Menyusun kalender pendidikan khusus sekolah. c. Membuat format-format KBM. d. Menyusun pembagian tugas mengajar guru. e. Menyusun daftar piket guru/koordinator piket. f. Menyusun daftar guru yang diberi tugas sebagai wali kelas. g. Menyusun jadwal pelajaran.

18

h. Menyusun jadwal kegiatan evaluasi yang meliputi : 1. Ulangan Harian 2. Ujian Blok/semester 3. Ujian Akhir Semester/Ujian Akhir Nasional i. Menghimpun hasil kerja guru yang terdiri : 1. Program tahunan 2. Program semester 3. Satuan pelajaran 4. Pekan efektif 5. AMP 6. Rencana Pembelajaran 7. LKS 8. Ulangan Harian 9. Ujian Blok 10. Remidial dan pengayaan 11. Analisis Butir Soal 12. Analisis Hasil Belajar

j. Mengkoordinasi dan menyerahkan hasil penyusunan perangkat mengajar guru. k. Menyusun laporan kegiatan belajar mengajar. l. Membina dan mengatur kegiatan MGMP. m. Menyusun laporan kegiatan MGMP. n. Melaksanakan pemilihan guru teladan sekolah. o. Membantu kepala sekolah memantau kegiatan guru dan karyawan.

19

p. Mengkoordinasikan pelaksanaan tambahan pelajaran atau Bimbingan Belajar Intensif q. Membuat laporan kegiatan. 2. Korlakbid Kesiswaan (.Wiwik Sriwiani S.Pd) bertugas dan bertanggung jawab antara lain : a. Bersama membina OSIS dan pengurus OSIS menyusun program kegiatan kesiswaan / OSIS. b. Membina kemampuan berorganisasi melalui prinsip-prinsip manajemen. c. Melaksanakan bimbingan, pengarahan, dan pengendalian kegaiatan siswa. d. Menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah. e. Mengadakan pembinaan dalam pembinaan terhadap pengurus OSIS. f. Menyusun program dan jadwal pembinaan terhadap pengurus OSIS. g. Melaksanakan pemilihan calon siswa penerimaan bea siswa. h. Mengadakan seleksi siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan diluar sekolah. i. Membantu sekolah dalam penerimaan siswa baru. j. Menyusun Program Kegiatan Ekstrakurikuler k. Mengevaluasi kegiatan kesiswaan. l. Mengatur pelaksanaan upacara bendera. m. Membuat laporan kegiatan siswa.20

3. Korlakbid Humas (................) bertugas dan bertanggung jawab antara lain : a. Membantu hubungan kerjasama antar sekolah, Pengurus Komite Sekolah / Dewan Sekolah dengan orang tua / wali murid. b. Mengatur kegiatan-kegiatan : 1. Pertemuan silaturahmi dengan orang tua /wali murid. 2. Pertemuan-pertemuan keluarga. c. Mengatur dan melaksanakan kegiatan sosial dan kesejahteraan warga sekolah termasuk didalamnya sumber pendapatan social dan kesejahteraan warga sekolah. d. Mengatur dan melaksanakan bakti sosial. e. Mengatur dan melaksanakan informasi dan komunikasi, baik kepada siswa, guru, karyawan, maupun masyarakat. f. Membantu menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah. g. Membantu membina hubungan sekolah dengan lintas sektoral, yaitu : 1. Pemerintah Daerah. 2. Sekolah Menengah Umum dan Kejuruan. 3. Dunia Usaha. 4. Balai Latihan Kerja. h. Mengkoordinasikan kegiatan peringatan hari-hari besar nasional (HBN)

21

i. Mewakili kepala sekolah menghadiri rapat-rapat apabila kepala sekolah tidak berada ditempat. j. Membantu kepala sekolah dalam menjalin hubungan dengan alumni. k. Membuat laporan kegiatan. l. Mengabsen guru / karyawan dalam kegiatan-kegiatan sekolah. 3. Staf Urusan Sarana Prasarana (..........................) bertugas dan bertanggung jawab antara lain : a. Membantu dan memonitor pengadaan, penerimaan, pendistribusian barang. b. Bersama tata usaha urusan inventaris melaksanakan inventarisasi sarana prasarana sekolah. c. Mengadakan perawatan preventif sarana/prasarana sekolah. d. Menerima dan menginventariskan semua barang dari hasil bantuan orang tua, komite sekolah/Dewan sekolah, donator, dan masyarakat. e. Merencanakan dan mengatur keperluan rumah tangga sekolah. f. Membantu kepala sekolah mengadakan penghapusan g. Membuat laporan kegiatan h. Mengadakan koordinasi dengan tim pembelian dan penerimaan barang berkaitan dengan : 1. Mengusulkan kepada kepala sekolah tentang : Kebutuhan barang berikut pembiayaannya.

22

Penghapusan barang prlengkapan. 2. Mengurus : Pengadaan barang habis pakai dan tak habis pakai. Penyimpanan atau penggudangan barang perlengkapan. Penyaluran barang perlengkapan. Pemeliharaan barang perlengkapan. Inventarisasi barang perlengkapan. 3. Membuat : Statistik tata barang perlengkapan. Analisis dan laporan pengelolaan barang perlengkapan. i. Membantu kepala sekolah memonitor/memantau barang perlengkapan yang berkaitan dengan kerja tim pembeli dan penerimaan barang. 4. Kepala Urusan Tata Usaha (................)bertugas dan bertanggung jawab antara lain : a. Menyusun program Tata Usaha. b. Mengurus administrasi ketengaan dan siswa. c. Membantu dan mengembangkan karier pegawai tata usaha. d. Menyusun administrasi perlengkapan sekolah. e. Menyusun dan menyajikan data statistic sekolah.

23

f. Menyusun laporan pelaksanaan ketatausahaan sekolah 5. Koordinator Sub Urusan Pengelolaan KBM Membantu urusan kurikulum melaksanakan kegiatan : a. Menyusun program yang terkait dengan proses belajar mengajar. b. Menyusun kalender pendidikan khusus sekolah c. Membuat format-format KBM. d. Menyusun jadwal pelajaran. e. Mengkoordinasi dan menyerahkan hasil penyusunan perangkat mengajar guru. f. Menyusun laporan kegiatan belajar mengajar. 6. Wali kelas membantu kepala sekolah dalam hal kegiatan antara lain : a. Sebagai pengganti orang tua dan kepala sekolah di kelasnya. b. Melaksanakan kegiatan secara kooperatif dengan murid kelas yang diasuhnya. c. Mengawasi pemilihan ketua kelas, perwakilan kelas, serta pemilihan yang lain, dan sekaligus mengukuhkan pengangkatan tersebut. d. Mengorganisasi dan member pengarahan terhadap murid dalam rangka melaksanakan kegiatan belajar mengajar. e. Mengetahui dan mengadakan pembinaan secara rutin terhadap kesulitankesulitan murid kelasnya.

24

f. Membuat program pembinaan mingguan yang dilaksanakan pada waktu masuk di kelas tersebut. g. Mengembangkan dan membina kepemimpinan dan tanggung jawab murid. h. Mengetahui kerawanan kelasnya berdasarkan data yang ada dan cepat dapat mengatasi kerawanan tersebut. i. Dapat bekerjasama dengan BK (Bimbingan Konseling) dalam rangka mengawasi kasus murid. j. Selalu menjaga tata tertib siswa dan bekerja sama dengan pembina tata tertib. k. Selalu hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan siswa-siswanya. l. Melaksanakan acara sillaturahmi dengan orang tua siswa. m. Mencatat dan mengadakan pembinaan secara dini kepada para siswanya yang bermasalah/banyak absennya. n. Merekap absensi siswa sebagai bahan dalam isian raport. o. Menulis pada DKN tentang nilai-nilai siswa yang diterima dari guru. p. Menulis dan membagikan raport kepada orang tua siswa. 7. Guru Bidang Studi bertugas dan bertanggung jawab untuk : a. Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan kepada siswa. b. Bekerjasama dengan konselor mengidentifikasi siswa yang memerlukan bimbingan (observasi)

25

c. Mengadakan upaya tidak lanjut layanan bimbingan (program perbaikan dan pengayaan) d. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan bimbingan kepada konselor. e. Ikut serta dalam program layanan bimbingan (misalnya konfrensi kasus) f. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan bimbingan dari konselor. g. Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian layanan bimbingan. 8. Guru Pembimbing (Konselor) 1) Koordinator BK, tugasnya meliputi : a) Sebagai penanggung jawab utama untuk pelayanan bimbingan. b) Mengatur kerja sama diantara lembaga tenaga bimbingan dan

mengarahkan semua kegiatan BK yang dilakukan. c) Mengadministrasikan orang dalam kegiatan yang dilakukan. d) Bersama dengan seluruh anggota staf bimbingan yang lain membantu suatu tim kerja dan bersama-sama mengusahakan pelayanan bimbingan yang seoptimal mungkin. e) Harus memenuhi tuntutan akademik dan mampu menciptakan jaringan kerjasama antara orang-orang yang berkepribadian berbeda. f) Memegang wewenang dan tanggung jawab dalam pembagian tugas.

26

g) Mampu memupuk corak komunikasi antar pribadi serta sekaligus manusiawi. 2) Konselor, tugasnya antra lain : a) Menyusun program pelaksanaan BK b) Melakukan koordinasi dengan wali kelas. c) Memberikan pelayanan kepada wali kelas. d) Menyusun statistik hasil penilaian BK e) Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam mengambil keputusan. f) Melaksanakan kegiatan hasil analisis evaluasi belajar. g) Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut. h) Menyusun laporan pelaksanaan BK i) Menyusun kegiatan MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling) 9. Staf Administrasi, tugasnya antara lain : a. Membantu konselor dan koordinator bimbingan dalam mengadminisrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling. b. Membantu mempersiapkan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling. c. Membantu menyiapkan sarana yang diperlukan dalam layanan bimbingan dan konseling.

27

d. Kurikulum Proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di SMK Negeri 7 Malang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penjabaran materi pembelajaran disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan. e. Kegiatan ekstrakurikuler Dalam rangka mengembangkan potensi, minat dan bakat peserta didik, SMK Negeri 07 Malang memiliki. Adapun jenis kegiatan ekstrakurikuler beserta nama Pembina yang ada di SMK Negeri 07 Malang sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 Nama Kegiatan (ekstrakurikuler) Paduan Suara Sepak Bola Paskibraka Renang English Channel Luki Emiliya Hidayat SP.d IstuHandayani SP.d Pembina

f. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan penunjang kegiatan sekolah yang bersifat akademik/non akademik dengan maksud untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pengadaan sarana dan prasarana berasal dari pemerintah dan BP3 g. Keuangan Adapun sumber keuangan sekolah SMK Negeri 07 Malang berasal dari : 1) Pemerintah28

Sumber keuangan dari pemerintah dengan pengajuan ke Dinas digunakan: a) Untuk gaji pegawai dan guru diambil melalui kerjasama dengan bang Jatim b) Untuk pengeluaran rutin misalnya daya dan jasa, belanja barang dan pemeliharaan sarana serta perlengkapan sekolah 2) Orang tua siswa yang berupa : Iuran rutin/BP3 tiap bulan yang besarnya bervariasi sesuai dengan kemampuan orang tua siswa. Sumbangan pembangunan diperoleh melalui musyawarah kesepakatan kepada orang tua siswa. a) Mempelajari Organisasi dan Penyelenggaraan Bimbingan konseling Pelaksanaan Bimbingan Konseling secara struktural menjadi tanggung jawab pihak sekolah dan pelaksanaan tugasnya diserahkan kepada konselor. STRUKTUR ORGANISASI BIMBINGAN KONSELING MAKRO

KOMITE SEKOLAH

KEPALA SEKOLAH WAKIL KEPALA SEKOLAH

TENAGA AHLI INSTANSI LAIN

TATA USAHA

GURU MATA PELAJARAN

GURU PEMBIMBING

WALI KELAS

29

Keterangan : : GARIS KOMANDO : GARIS KOORDINASI

STRUKTUR ORGANISASI BIMBINGAN KONSELING MIKRO KEPALA SEKOLAHDrs. Dwi Lestari NIP. 19620709 198803 2 008

KOORDINATOR BKDrs. Slamet Rahadi NIP. 19630805 200801 1 007

GURU PEMBIMBING Indriyah Sri S. SP.d

GURU PEMBIMBING ...........................

30

NIP. 19660113 198903 2 009

GURU PEMBIM. . NIP. 510.163. 479

GURU PEMBIM. . NIP. 510.163. 479

GURU PEMBIM. . NIP. 510.163. 479

Keterangan : : GARIS KOMANDO : GARIS KOORDINASI

1) Personel Bimbingan Konseling SMK Negeri 07 Malang mempunyai 3 konselor dan tidak semuanya berlatar belakang pendidikan Bimbingan Konseling. Dua personel berlatar pendidikan Bimbingan Konseling dan satu orang personel berlatar belakang pendidikan Atministrasi yaitu : Drs. Slamet Rahadi, selaku koordinator BK, Drs. Dwi Leatari selaku kepala sekolah dan Indriyah Sri Suwanti SPd. selaku konselor.

Perbandingan konselor dengan siswa yaitu 1 : 150. Keadaan di sekolah ini sudah cukup ideal karena sudah sesuai dengan kurikulum bimbingan dan konseling sehingga permasalahan siswa yang dihadapi oleh siswa dapat diatasi karena adanya kerjasama yang baik antara semua pihak civitas akademika dengan konselor sekolah.

31

2) Fasilitas yang tersedia Sarana dan Prasarana yang tersedia merupakan factor yang mendukung kelancaran pelaksanaan program BK. Fasilitas fisik yang dimiliki adalah ruang BK. Ruang kerja konselor merangkap ruang konseling. Dalam ruang terdapat inventaris fisik yaitu : meja dan kursi kerja konselor, papan data, almari perpustakaan BK, papan program bimbingan konseling, jadwal pelajaran, daftar jam pelajaran, kalender, almari penyimpan data, rak penyimpan holder dan holder data,Televisi dLL. Selain itu ada fasilitas teknis yang terdiri atas instrument/alat pengumpul data, buku data siswa, buku-buku beserta media penunjang pengajaran BK. b) Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan siswa dilaksanakan pada saat awal internship II. Kegiatan ini dimulai pada awal ahir bulan september Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan layanan apa saja yang diperlukan siswa SMK Negeri 07 Malang. Di lancarkan bersamaan dengan perkenalan praktikan kepada seluruh kelas binaan. c) Penyusunan Program Penyusunan program merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok disesuaikan dengan kebutuhan siswa, kondisi sekolah, petunjuk pelaksanaan BK 2004 dan program sekolah. Tujuan penyusunan program agar kegiatan internship II jelas terarah dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Penyusunan program dilakukan setelah praktikan beserta kelompok menganalisis kebutuhan siswa, dari hasil analisis tersebut dapat diketahui program-program apa saja yang sesuai dengan dengan kebutuhan siswa dan penyusunan program juga

32

disesuaikan program yang ada di sekolah. Kegiatan ini dilakukan pada awal PPL II kemudian dapat masukan dari dosen pembimbing dan konselor pamong. d) Konsultasi dengan Konselor Pamong Setelah penyusunan program kegiatan yang dilakukan adalah

mengkonsultasikan hasil program yang telah disusun berdasarkan analisis kebutuhan. Konsultasi ini bertujuan untuk mendapatkan pengarahan, bimbingan, dan persetujuan program internship II. Konsultasi program dengan dosen pembimbing bertujuan untuk

mendapatkan kesepakatan dari dosen pembimbing tentang kegiatan praktikan yang akan direncanakan dan mendapat penjelasan tentang tugas praktikan di SMK Negeri 07 Malang. Program yang telah disusun oleh praktikan dan kelompok harus dikonsultasikan terlebih dahulu baik kepada konselor pamong dan dosen pembimbing. Dari hasil konsultasi banyak masukan-masukan untuk perbaikan program yang telah disusun. Konsultasi program ini dilaksanakan pada awal bulan oktober.

e) Modifikasi Program Modifikasi ini bertujuan untuk memperbaiki program yang telah disusun sehingga sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di SMK Negeri 07 Malang.

33

f) Pengesahan Program dan Sosialisasi Pengesahan program dilakukan setelah program yang tersusun disetujui oleh dosen pembimbing dan telah mendapat masukan dari konselor sekolah sesuai dengan program sekolah sehingga program yang disahkan merupakan integrasi dari program praktikan dengan program BK yang ada di sekolah. g) Pembagian Tugas Praktikan Pembagian tugas dilaksanakan pada hari kedua pelaksanaan kegiatan. Sebagai guru pembimbing praktikan mendapat kelas binaan sesuai dengan kelas binaan konselor pamong. Pelaksanaan kegiatan ini agar praktikan mengetahui kelas binaan masing-masing dan beranggung jawab diatasnya. Dari 16 kelas yang ada di sekolah ada 7 kelas yang menjadi kelas binaan praktikan yang terdiri dari kelas XJB2, X KA1,X KA2,XII AK1,X BB , XII BB , XI BB .Sebagaimana terlampir pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Kelas Binaan Seluruh Praktikan No Nama Praktikan Kelas BinaanX JB1, X KA1, X KA2, XII AK1, X BB , XII BB

Konselor Pamong

1.

Ayu Windar Arimbi

Indriyah Sri.S. S.Pd

2.

Wiwit Puji Atmoko

Drs. Slamet Rahadi

h) Pengadaan Sarana dan Prasarana Pada minggu pertama praktikan berada di sekolah, pihak sekolah melengakapi sarana dan prasarana yang ada untuk mendukung pelaksanaan program bimbingan di sekolah.

34

2. PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING a. Kegiatan Layanan BK 1. Layanan Orientasi Layanan orientasi bimbingan dan konseling ini dilaksanakan pada kegiatan PPL II yang saat itu bertepatan ketika praktikan melancarkan angket analisis kebutuhan siswa. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke tiga bulan September 2011. Tujuan dari pemberian layanan layanan orientasi ini supaya siswa mengetahui bagaimana peran bimbingan dan konseling yang ada di sekolah. Layanan orientasi BK diberikan pada siswa kelas I, karena siswa kelas I masih belum mengenal BK dengan baik, sehingga dengan diberikannya layanan orientasi ruang lingkup BK ini diharapkan dapat membantu siswa mengenal bimbingan konseling dan fungsinya, tujuan dari adanya BK di sekolah serta bantuan yang diberikan kepada siswa jika sedang mengahdapi masalah baik masalah pribadi, belajar dan karier. Layanan orientasi dilakukan dengan menggunakan metode penayangan video,power point dan game atau permainan simulasi 2. Layanan Informasi Layanan informasi adalah layanan bimbingan yang memungkinkan siswa dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh besar kepada siswa. Selain itu sasaran layanan informasi adalah mengembangkan sifat dan kebiasaan yang akan membantu siswa dalam mengambil keputusan. Penyesuaian yang produktif dan memberikan kepuasan pribadi (Gunawan: 21). Layanan Informasi diberikan kepada siswa melalui berbagai macam metode. Praktikan menggunakan metode

35

game,penayangan filem dan media power poin. Layanan informasi ini dapat dimanfaatkan siswa untuk memperoleh pemahaman diri dan lingkungannya, memahami potensi dan kelemahannya, mengembangkan wawasan dan menyusun rencana hidup. Selain itu juga dilatih untuk menjaring, memilih dan mengolah informasi yang telah disampaikan oleh praktikan. Berikut ini adalah program layanan informasi yang disusun praktikan dan dapat diberikan kepada siswa antara lain :

a.

Hubungan Teman Sebaya Pada pertemuan ini dilaksanakan dengan alokasi waktu 45 menit.

Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 21 oktober 2011 kelas X1 JB1. Tujuan kegiatan ini adalah Agar siswa Mampu menjalin hubungan yang sehat dan dinamis dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria atau wanita dan cara cara menghindari tekanan teman sebaya. Metode yang digunakan, bimbingan kelompok

b. Dampak merokok Pada pertemuan ini dilaksanakan dengan alokasi waktu 45 menit. Dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 1 oktober 2011 kelas X JB1,X AK 1 dan XBB. Tujuan kegiatan ini adalah Agar siswa Mampu mengetahui

dampak dari bahaya merokak dan zat-zat berbahaya yang terkandung di dalamnya. Metode yang digunakan, penayangan video, power poin tentang bahaya merokok dan tanya jawab.

36

c. Bahaya penyalahgunaan narkoba Pada pertemuan ini dilaksanakan dengan alokasi waktu 45 menit. Dilaksanakan pada beberapa kali pertemuan yang tertulis di jurnal harian . Tujuan kegiatan ini adalah Agar siswa Mampu mengetahui dampak dari

bahaya penyalahgunaan narkoba dan mengetahui beberapa jenis narkoba. Metode yang digunakan, penayangan video, power poin tentang naroba dan tanya jawab.

d. Dampak sex bebas Pada pertemuan ini dilaksanakan dengan alokasi waktu 45 menit. Dilaksanakan pada beberapa kali pertemuan yang tertulis di jurnal harian . Tujuan kegiatan ini adalah Agar siswa Mampu mengetahui dampak dari

bahaya sex bebas Metode yang digunakan, penayangan video, power poin tentang free sex dan tanya jawab.

e. ABORSI Pada pertemuan ini dilaksanakan dengan alokasi waktu 45 menit. Dilaksanakan pada beberapa kali pertemuan yang tertulis di jurnal harian . Tujuan kegiatan ini adalah Agar siswa Mampu mengetahui dampak dari bahaya ABORSI Metode yang digunakan, penayangan video, power poin tentang ABORSI dan tanya jawab.

37

3. Layanan Konseling Individu Pelaksanaan konseling individu merupakan kegiatan inti dari layanan bimbingan. Layanan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami masalah (konseli) untuk membantu merencanakan kehidupan selanjutnya dan keputusan penyelesaian masalah yang ada pada konseli. Tujuan kegiatan ini adalah membantu siswa dalam menghadapi kegiatan/proses belajar mengajar di sekolah, agar dapat mencapai prestasi yang optimal dan sukses dalam pergaulan. Selain itu dalam proses konseling individu siswa diajak mengidentifikasi masalah apa yang dihadapi dan menyelesaikan masalah secara sistematis. Selama praktik di SMK Negeri 07 malang praktikan melaksanakan konseling individu selama 6 kali dengan rincian 2 kali melalui telepon 4 kali tatap muka dengan hasil sebagai berikut : b. Kegiatan Pendukung 1) Membuat instrument yang diperlukan BK Praktikan melaksanakan kegiatan ini tetapi praktikan memperbarui instrument yang ada dan mengadakannya. Untuk dilancarkan kepada siswa. Kegiatan tersebut dilakukan pada hari kamis tanggal 20 oktober 2011 sebagai persiapan untuk pelancaran instrument yang akan dilakukan. Instrument diantaranya adalah Daftar Cek Masalah, sosiometri, Who Am I dan Studi habit.

38

2) Memanfaatkan/melancarkan instrument yang telah ada Pemanfaatan dari instrument yang ada dapat memperlancar kegiatan yang dilaksanakan oleh praktikan. Praktikan mengguanakan angket Daftar Cek Masalah (DCM) dan lembar jawaban sosiometri,study habit dan Tes Who Am I Kegiatan pemanfaatan ini diantaranya adalah : a) Daftar Cek Masalah (DCM) Daftar Cek Masalah (DCM) adalah daftar yang memuat pernyataanpernyataan atau masalah yang pernah dialami siswa. DCM memuat 11 aspek yaitu kesehatan, keadaan kehidupan ekonomi, keluarga, agama dan moral, hubungan sosial dan organisasi, penggunaan waktu luang, penyesuaian terhadap sekolah, masa depan yang berhubungan dengan jabatan, kebiasaan belajar dan muda-mudi asmara. Tujuan diberikannya tes ini adalah untuk mengidentifikasi masalah siswa. Dari sinilah akhirnya diperoleh data tentang masalah siswa, setelah melalui proses analisis. Kegiatan ini terlaksana pada hari Jumat tanggal 27 Oktober 2011 di beberapa kelas binaan b) Sosiometri Sosiometri adalah teknik pengumpulan data mengenai hubungan sosial dan tingkah laku individu. Kegiatan tertera dalam jurnal harian tentang kelas dan waktu pelaksanaan. Kegunaan dari sosiometri ini adalah untuk memperbaiki hubungan insane (human relationship) dan untuk mengetahui keefektifan suatu kelompok. Sosiometri berguna untuk mengetahui hubungan sosial pada siswa. Dalam melancarkan instrument ini praktikan membidik tentang teman yang disenangi dan tidak disenangi untuk diajak belajar kelompok dan menjadi ketua

39

kelompok belajar, sehingga instrument tersebut dapat menunjang data dalam pembuatan studi kasus.

c. Study Habit Kegunaan dari study habit ini adalah untuk mengetahui kebiasaan belajar siswa. Dalam melancarkan instrument praktikan mengambil kelas XII untuk di jadiakn sampel melihat kelas XII akan melaksanakan UAN dan angket study habit ini berfungsi untuk mengetahui siswa-siswa yang kebiasaan belajarnya kurang baik dan di beri motivasi untuk lebih fokus belajar.

d. Tes Hwo Am I Tes Hwo Am I adalah merupakan suatu bentuk latihan bagi individu untuk mengetahui dirinya sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Tes ini berfungsi membantu perkembangan diri Anda, terutama dalam memahami diri anak. Waktu pelaksanaan dan kelas tertera dalam jurnal harian.

3) Himpunan Data a) Pengumpulan Data Pribadi Pengumpulan data pribadi sudah terlaksana di awal semester dan dilakukan oleh konselor tetap di SMK Negeri 07 malang. Praktikan hanya mengisi hasil ketuntasan belajar untuk melengkapi data pribadi siswa.

40

Data pribadi berisi : nomor induk siswa, nama, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, asal sekolah, agama, tempat tinggal sekarang, anak keberapa dari berapa bersaudara, jarak rumah ke sekolah, nama orang tua, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan penghasilan orang tua, nilai ketuntasan siswa. Data yang lebih kompleks ada pada buku pribadi. Buku ini berisi identitas siswa dan identitas orang tua. b) Home Visit Dalam kegiatan Home Visit ini merupakan sarana penunjang untuk melengkapi data pada proses konseling. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui kondisi fisik keadaan rumah dan keluarga konseli. Dalam melaksanakan kegiatan ini merupakan seni tersendiri dan menuntut keahlian dalam berkomunikasi dengan orang tua (W.S Winkel, 1991) Namun pada tataran pelaksanaan praktikan tidak dapat melaksanakan home visit ini dikarenakan beberapa faktor yang yang tidak memungkinkan salah satunya masalah waktu. e. Pertemuan - Pertemuan 1. Pertemuan dengan sesama praktikan Pertemuan dengan sesama praktikan dalam hal ini dimaksudkan untuk membahas dan mengkoordinasikan semua kegiatan serta permasalahan yang dialami selama PPL berlangsung. Koordinasi dilaksanakan setiap hari setiap ada waktu senggang apabila dipandang perlu. Kegiatan ini biasa dilakukan di ruang konseling maupun tempat yang sekiranya representative untuk dilakukan. Berdasarkan pada pertemuan yang dilakukan oleh praktikan, maka terjadilah sharing pengalaman antara yang satu dengan yang lain baik yang ditemukan

41

dilapangan maupun yang lainnya. Hal ini sangat membantu dalam proses PPL serta berbagai kritikan yang sifatnya konstruktif. 2. Pertemuan dengan dosen pembimbing. Pertemuan dengan dosen pembimbing yang dimaksudkan adalah untuk mengkoordinasikan kegiatan dan hambatan-hambatan yang dialami praktikan selama kegiatan PPL berlangsung. Pertemuan ini biasanya dilakukan di ruang BK dan dilakukan setiap hari apabila ada waktu kosong/senggang. Dalam proses bimbingan ada beberapa kendala yang tidak memungkinkan,

f. Evaluasi Pelaksanaan evaluasi diperlukan untuk mengetahui seberapa ketercapaian program yang dilaksanakan. Apakah program yang dilaksanakan sudah dapat terealisasi atau belum. Suatu kegiatan dapat diketahui berhasil atau tidak melalui kegiatan evaluasi. Apabila sudah dilaksanakan evaluasi maka dapat diketahui kegiatan yang sudah dilaksanakan dan kegiatan yang belum dilaksanakan. Kegiatan yang belum terlaksana atau memerlukan penyempurnaan harus ditindak lanjuti. Kegiatan evaluasi akan diuraikan sebagai berikut : 1. Evaluasi Pelaksanaan Program Evaluasi pelaksanaan program dilaksanakan pada akhir kegiatan PPLBK dan pada akhir pelaksanaan kegiatan BK di sekolah. Evaluasi ini dilaksanakan untuk mengetahui pelaksanaan, proses dan hasilnya. Dari evaluasi

42

ini dapat diketahui apakah program yang disusun sudah terlaksana dengan baik atau belum, sehingga hasil evaluasi tersebut dapat dijadikan referensi untuk kedepannya menjadi lebih baik. 2. Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program Keberhasilan dari program yang telah dilaksanakan merupakan salah satu tujuan dari PPL-BK ini. Hasil yang diperoleh dari aplikasi instrumentasi, pengumpulan data, himpunan data telah membantu konselor maupun praktikan dalam memberikan layanan pada siswa. Informasi yang diberikan kepada siswa dapat diketahui hasilnya dari banyaknya siswa yang datang ke ruang BK untuk meminta informasi yang berbeda dari yang sudah diberikan pada waktu konseling. Evaluasi hasil juga dilaksanakan oleh konselor pamong kepada praktikan sejauh mana ketercapaian program yang direncanakan dan kinerja para praktikan. g. Penyusunan Laporan Penyusunan laporan dilaksanakan setelah kegiatan PPL-BK berakhir dan seluruh laporan program sudah dievaluasi. Dimana laporan tersebut terdiri dari : 1. Laporan PPL Laporan ini berisi tentang akumulasi hasil pengalaman lapangan sebagaimana terekam pada buku jurnal, buku pengalaman dan buku agenda harian praktikan. Laporan disusun dengan mengikuti format yang diatur dalam buku pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan diselesaikan dengan batas tertentu. Adapun format/sistematika dalam penulisan laporan PPL yang berisi :

43

a. Bagian

awal

meliputi

halaman

judul,

Lembar

persetujuan

pembimbing PPL, kata pengantar, daftar isi, daftar table, daftar gambar (kalau ada) dan daftar lampiran b. Bab I Pendahuluan, berisi : 1). Rasional, memuat penjelasan tentang mengapa PPL

dilaksanakan, yang dikaitkan dengan kedudukan PPL dalam kurikulum pendidikan konselor, pengenalan lapangan secara riil. 2). Pengertian, penjelasan tentang PPL yang mencakup praktikan keguruan dan interenship bagi konselor. 3). Tujuan PPL, menjelaskan tentang tujuan PPL BK

4). Waktu dan tempat, memuat tentang kapan dan dimana PPL dilaksanakan. 5). Kelas binaan, menyebutkan kelas secara khusus dibina oleh praktikan dengan jumlah siswa dan wali kelasnya. 6). Pembimbing PPL, memuat nama dosen pembimbing dan konselor pamong 7). Program kegiatan, memuat program kegiatan operasional yang direncanakan berdasarkan konsultasi dengan dosen

pembimbing dan konselor pamong c. Bab II Kegiatan Kegiatan PPL (Pelaksanaan)

44

Menguraikan pelaksanaan kegiatan kegiatan yang diprogramkan pada butir b7. uraian ini memberikan proses dan hasil pelaksanaan kegiatan baik yang diprogram maupun yang semula tidak diprogramkan. d. Bab III Analisis dan Bahasan 1). Analisis, memaparkan uraian tentang ketercapaian tujuan PPL dan program kegiatan, ada tidaknya kesenjangan antara teori dan praktik, faktor pendukung atau penghambat yang ditemui dilapangan. 2). Bahasan, menjelaskan dari sudut teori tentang hasil analisis, baik yang tercapai maupun yang tidak tercapai. Paparan diarahkan kepada kemengapaan dalam menjelaskan hasil analisis fenomena praktik, selain itu bagian ini memuat pendapat praktikan tentang kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan dalam hubungannya dengan sistem pendidikan (sekolah tempat praktik) e. Bab IV Penutup 1). Simpulan, ditarik dari hasil analisis dan bahasan yang benar benar relevan dan mampu memperkaya pelaksanaan PPL. Simpulan terikat secara substantif pada tujuan PPL. 2). Saran, saran yang diajukan hendaknya bersumber pada hasil ananlisis dan diskusi. Saran dirumuskan secara rinci dan operasional. Artinya jika orang lain hendak melaksanakan saran itu tidak mengalami kesulitan.

45

f. Daftar Rujukan Daftar rujukan ditulis sesuai dengan ketentuan penulisan

sebagaimana yang diatur dalam pedoman penulisan karya ilmiah yang di terbitkan oleh Universitas Kanjuruhan Malang tahun 2006 g. Lampiran - Lampiran 2. Laporan Verbatim Laporan verbatim disusun oleh praktikan berdasarkan hasil konseling yang dilakukan oleh praktikan. Praktikan memilih proses konseling yang paling layak untuk ditulis dalam laporan verbatim ini. Data yang ada disamarkan sesuai dengan kode etik yang menjelaskan tentang hal tersebut. Laporan ini berisi : a. Bagian awal, meliputi halaman judul, lembar persetujuan

(pembimbing PPL, konselor pamong, kepala sekolah), kata pengantar, daftar isi, daftar table (kalau ada) dan daftar lampiran. b. Bab I Pendahuluan, berisi : 1). Rasional, memuat penjelasan mengapa konseli dibantu dengan konseling dan mengapa ancangan konseling tertentu dipilih untuk membantu. 2). Konfidensialitas, memuat penjelasan tentang perlunya

merahasiakan keterangan keterangan tentang konseli, sesuai kode etik jabatan konselor. 3). Identitas konseli, meliputi :46

a). Proses penemuan konseli, memuat tentang bagaimana praktikan menetapkan konseli tersebut dipilih sebagai subyek laporan. b). Identitas konseli, memuat keterangan tentang nama, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, agama, alamat, kelas, dan hobi. c). Ancangan koseling, berisi penjelasan singkat menenai pandangan ancangan yang dipilih terhadap hakikat manusia, tujuan konseling, prosedur dan teknik bantuan. Uraian dikaitkan dengan kasus yang ditangani. c. Bab II Proses Konseling, meliputi paparan atau sesi sesi konseling secara verbatim dilengkapi denga penjelasan tahap dan teknik yang digunakan, serat penjelasan aktifitas konseling antar sesi diluar interview. d. Bab III Analisis dan Bahasan, meliputi : 1). Analisis, memaparkan uraian tentang ketercapaian tujuan konseling dan kesenjangan antara tuntutan teori dengan praktik, hambatan hambatan yang ditemui dilapangan, dan kesalahan kesalahan teknis atau responding konselor selama konseling. 2). Bahasan, menjelaskan dari sudut teori tentang hasil analisis dan pendapat praktikan atas pengalamannya. e. Bab IV Penutup, meliputi :47

1). Simpulan, ditarik dari hasil analisis dan bahasan yang benar benar relevan dengan hakikat pemberian bantuan konseling 2). Saran, saran yang diajukan hendaknya bersumber pada hasil ananlisis dan diskusi. Saran dirumuskan secara rinci dan operasional. Artinya jika orang lain hendak melaksanakan saran itu tidak mengalami kesulitan.

f. Daftar Rujukan Daftar rujukan ditulis sesuai dengan ketentuan penulisan

sebagaimana yang diatur dalam pedoman penulisan karya ilmiah yang di terbitkan oleh Universitas Kanjuruhan Malang tahun 2000 g. Lampiran Lampiran 3. Laporan Studi Kasus Laporan studi kasus memuat tentang hasil konseling yang praktikan lakukan dengan satu orang konseli yang mempunyai masalah yang komplek. Dalam penyusunan laporan ini praktikan menggunakan data dengan nama yang disamarkan dan sesuai dengan kode etik konseling. Laporan ini berisi tentang : a. Bagian awal, meliputi halaman judul, lembar persetujuan pembimbing PPL, kata pengantar, daftar isi, daftar table, dan daftar lampiran b. Bab I Pendahuluan, berisi :

48

1). Rasioanal, memuat penjelasan tentang urgensi studi kasus dalam bidang bimbingan dan konseling, mengapa kasus perlu dibantu secara khusus. 2). Konfidensialitas, memuat penjelasan tentang perlunya merahasiakan keterangan keterangan tentang konseli, sesuai kode etik jabatan konselor. 3). Identifikasi Kasus, meliputi : a). Proses menemukan kasus, memuat tentang bagaimana praktikan menetapkan kasus tersebut dipilih sebagai subyek laporan. b). Identitas kasus, memuat keterangan tentang kasus : nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, agama, suku, alamat, kelas, hobi dan keterangan tentang fisik (tinggi badan, berat badan, warna kulit, bentuk wajah, ciri khusus), orang tua (ayah/ibu), nama, alamat, pekerjaan, agama, suku, dan keterangan lainnya yang relevan. c). Gambaran keunikan kasus, memuat : - penampilan fisik, berisi penjelasan singkat mengenai cara berpakaian, cara berjalan, cara berdandan, dan hala yang lain yang tampak; - penampilan psikis, berisi ekspresi kondisi kondisi psikologis dalam tingkah laku sehari hari. c. Bab II Gejala dan Alasan Pemilihan Kasus, meliputi : 1). Gejala, memuat penjelasan tingkah laku tampak dan tidak tampak serta keterangan lain yang memperkuat teridentifikasinya kasus sebagai subyek dalam penyelidikan ini. Gejala gejala tersebut diklasifikasikan menurut kategorisasi kasus tertentu. Misalnya kategorisasi pendapat ahli, refensi49

bimbingan, atau atas dasar kesenjangan antara tujuan atau kemampuan mental subyek dengan hasil atau tampilan/prestasi yang di capai. 2). Alasan pemilihan kasus, memuat penjelasan yang memperkuat penentuan kasus diantara sejumlah kasus yang ada di sekolah. Alasan alasan tersebut dapat didasarkan atas prioritas penyelesaian, kekomplekan kasus, atau hal hal lain yang relevan seperti kedudukan (rangking) kasus dalam kelompok kelas. 3). Ancangan studi kasus, memuat penjelasan tentang ancangan yang digunakan untuk menyelidiki kasus dan alasan penggunaan ancangan tersebut. Beberapa ancangan yang dapat dipilih antara lain : ancangan klinis, pedagogis, psikologis, manajemen perkembangan, dan ancangan lainnya. d. Bab III Prosedur dan Metode Penyelidikan, berisi langkah langkah yang ditempuh dalam mengenali posisi masalah dan sumber sumber penyebabnya. Sebagai contoh apabila praktikan menggunakan ancangan klinis, model trait and factor, langkag langkahnya adalah : analisis, sintesis, diagnosis, dan prognosis dilanjutkan dengan treatmen dan follow up yang dilaporkan pada bab berikutnya. Ancangan pedagogis dimulai dengan

penelaahan status masalah dengan tiga langkah didalamnya; perkiraan sebab juga dengan tiga langkah didalamnya dilanjutkan dengan pemberian bantuan ndan evaluasi dengan tiga langkah yang dipaparkan pada berikutnya. e. BAB IV: Usaha-usaha Bantuan, meliputi :

50

1). Bantuan yang direncanakan berisi kegiatan kegiatan bantuan yang akan dilaksanakan dengan penjelasan mengenai apa dan mengapa bantuan tersebut direncanakan. 2). Bantuan yang terlaksana, berisi kegiatan bantuan yang secara riil sudah dilaksanakan. 3). Bantuan yang belum terlaksana, berisi jenis bantuan yang belum terlaksana disertai dengan penjelasan ketidakterlaksananya. 4). Usaha tindak lanjut berisi kegiatan lanjutan dari usaha bantuan yang telah dilaksanakan. Disamping berupa upaya untuk melihat seberapa jauh keefektifan bantuan, juga berupa pelayanan referal kepada pihak lain, misalnya kerja sama dengan guru bidang studi untuk memberikan bantuan atas kasus kesukitan belajar bidang tertentu. f. BAB V : Analisis dan Bahasan, meliputi : 1). Analisis, memaparkan tentang keefektifan penyelidikan dan ketercapaian tujuan melalui bantuan diberikan dan kesenjangan antara tuntutan teori dan praktik atau hambatan hambatan yang ditemui dilapangan. 2). Bahasan, menjelaskan dari sudut teori tentang hasil analisis, baik yang tercapai maupun yang tidak tercapai. Selain itu bagian ini memuat pendapat praktikan atas pengalamannya dalam penanganan kasus. g. BAB VI: Penutup, meliputi : 1). Simpulan, ditarik dari hasil analisis dan bahasan yang benar benar relevan dengan hakikat pemberian bantuan konseling

51

2). Saran, saran yang diajukan hendaknya bersumber pada hasil ananlisis dan diskusi. Saran dirumuskan secara rinci dan operasional. Artinya jika orang lain hendak melaksanakan saran itu tidak mengalami kesulitan. h. Daftar Rujukan Daftar rujukan ditulis sesuai dengan ketentuan penulisan sebagaimana yang diatur dalam pedoman penulisan karya ilmiah yang di terbitkan oleh Universitas Kanjuruhan Malang tahun 2006 i. Lampiran Lampiran

4. Perangkat Mengajar Perangkat mengajar memuat tentang persiapan praktikan ketika akan melakukan layanan. Baik berupa kegiatan layanan maupun kegiatan pendukung. Dalam menyusun perangkat mengajar disesuaikan dengan kalender pendidikan, program sekolah dan modul BK. Perangkat mengajar ini berisi tentang : 1. Kalender Pendidikan. 2. Visi dan Misi Bimbingan Konseling. 3. Fungsi dan tugas guru pembimbing. 4. Struktur organisasi pelayanan bimbingan konseling. 5. Mekanisme penanganan peserta didik bermasalah di sekolah. 6. Analisa alokasi waktu.52

7. Jam Kegiatan Belajar Mengajar. 8. Jadwal kegiatan layanan. 9. Program kerja BK Mahasiswa PPL. 10. Program semester mahasiswa PPL. 11. Progam PPL. 12. Analisis materi layanan bimbingan konseling. 13. Silabus layanan bimbingan konseling. 14. Rencana Pembelajaran Bimbingan dan Konseling (RPBK). 15. Satuan pendukung. Kegiatan penyusunan laporan merupakan kegiatan individual.

Penyelesaian penulisan laporan oleh praktikan secara terbimbing. Dalam penyusunan laporan ini dilakukan secara bertahap. Dosen pembimbing akan membaca dan memperbaiki isi dan penulisan yang salah dan memberikan masukan atas kesalahan penulisan. Berdasarkan hasil konsultasi tersebut praktikan melakukan perbaikan.

53