39
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1.1 Definisi Air Susu Ibu (ASI) Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi baru lahir, baik bayi yang dilahirkan cukup bulan (matur) maupun kurang bulan (prematur). Dan merupakan bahan makanan yang diproduksi dari kelenjar mammae Ibu. Sebelum terbentuk ASI yang sebenarnya, payudara membentuk kolostrum, yaitu cairan kekuningan yang dikeluarkan payudara selama hari kedua sampai keempat setelah persalinan, secara bertahap ASI mengalami perubahan. Dan menurut Riskesdas, (2010) Perubahan kolostrum menjadi ASI matur berlangsung 2-3 minggu. menurut Depkes,(2009) Banyak penelitian yang membuktikan bahwa Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik dan utama bagi bayi karena di dalam ASI terkandung antibodi yang diperlukan bayi untuk melawan penyakit- penyakit yang menyerangnya. Pada dasar-nya ASI adalah imunisasi pertama karena ASI mengandung berbagai zat kekebalan antara lain immunoglobulin . ASI memiliki semua unsur-unsur yang memenuhi kebutuhan bayi akan gizi selama periode sekitar 6 bulan, kecuali jika ibu megalami keadaan gizi kurang yang berat atau gangguan kesehatan lain. Komposisi ASI akan berubah sejalan dengan kebutuhan bayi (Fawtrell, 2007). Proses produksi, sekrsi dan pengeluaran ASI di namakan laktasi.ketika bayi menghisap payudara, hormon yang bernama oksitosin membuat ASI mengalir dari dalam alveoli melalui saluran susu (duct/milk canals) menuju reservoir susu (sacs) yang berlokasi di belakang areola, lalu kedalam ulut bayi pengaruh hormone berkerja mulai dari bulan ketiga kehamilan,dimana tubuh wanita memproduksi hormonal yang menstimulasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu)

2.1.1 Definisi Air Susu Ibu (ASI)

Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi baru lahir, baik bayi yang

dilahirkan cukup bulan (matur) maupun kurang bulan (prematur). Dan merupakan bahan

makanan yang diproduksi dari kelenjar mammae Ibu. Sebelum terbentuk ASI yang

sebenarnya, payudara membentuk kolostrum, yaitu cairan kekuningan yang dikeluarkan

payudara selama hari kedua sampai keempat setelah persalinan, secara bertahap ASI

mengalami perubahan. Dan menurut Riskesdas, (2010) Perubahan kolostrum menjadi ASI

matur berlangsung 2-3 minggu. menurut Depkes,(2009) Banyak penelitian yang

membuktikan bahwa Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik dan utama bagi bayi

karena di dalam ASI terkandung antibodi yang diperlukan bayi untuk melawan penyakit-

penyakit yang menyerangnya. Pada dasar-nya ASI adalah imunisasi pertama karena ASI

mengandung berbagai zat kekebalan antara lain immunoglobulin . ASI memiliki semua

unsur-unsur yang memenuhi kebutuhan bayi akan gizi selama periode sekitar 6 bulan, kecuali

jika ibu megalami keadaan gizi kurang yang berat atau gangguan kesehatan lain. Komposisi

ASI akan berubah sejalan dengan kebutuhan bayi (Fawtrell, 2007).

Proses produksi, sekrsi dan pengeluaran ASI di namakan laktasi.ketika bayi

menghisap payudara, hormon yang bernama oksitosin membuat ASI mengalir dari dalam

alveoli melalui saluran susu (duct/milk canals) menuju reservoir susu (sacs) yang berlokasi

di belakang areola, lalu kedalam ulut bayi pengaruh hormone berkerja mulai dari bulan

ketiga kehamilan,dimana tubuh wanita memproduksi hormonal yang menstimulasi

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

munculnya ASI dalam sistem payudara. ASI (Air sus ibu ) merupakan cairan putih yang

di hasilkan oleh kelenjar payudara wanita melalui proses laktasi. ASI terdiri berbagai

komponen gizi dan non gizi. Komposisi ASI tidak sama selama periode menyusui, pada

akhir menyusui kadar lemak 4-5 kali dan kadar protein 1,5 kali lebih tingg dari pada awal

menyusui, juga terjadi variasi dari hari ke hari selama periode laktasi.keberhasilan laktasi

di pengaruhi oleh kondisi sebelum dan saat kehamilan.kondisi sebelum kehamilan

ditentukan oleh perkembangan payudara saat ini (Suharyono, 2007).

2.1.2 Kandungan ASI (Air Susu Ibu)

Air susu ibu (ASI) mengandung semua nutrien yang di perlukan oleh bayi pada 6

bulan kehidupan pertamanya,termaksud lemak,karbohidrat,lemak,protein,mineral dan air

(WHO, 2009 ). Air susu ibu hampir 90% nya terdiri dari air. Volume dan komposisi

nutrien ASI berbeda untuk setiap ibu bergantung dari kebutuhan bayi. Perbedaan

volume dan komposisi di atas juga terlihat pada masa menyusui (kolostrum, ASI transisi,

ASI matang dan ASI pada saat penyapihan) ( Prasetyo, 2012). Zat-zat nutrisi yang

terkandung dalam ASI antara lain :

1. Lemak

Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak yang

lebih mudah di cerna dan di serap oleh bayi ketimbang PASI. Hal ini yang di karenakan ASI

lebih banyak mengandung enzim pemecah lemak (lipase). Kandunagn total lemak dalam

ASI para ibu bervariasi satu sama lain, dan berbeda-beda dari satu fase menyusui ke fase

berikutnya. Pada mulanya kandungan lemak rendah,kemudian meningkat jumlahnya

.komposisi lemak pada menit-menit awal menyusui berbeda dengan 10 menit kemudian.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

Demikian halnya dengan kadar lemak pada hari pertama, kedua, dan seterusnya, yang akan

terus berubah sesuai kebutuhan energi yang di perlukan dalam perkembangan tubuh bayi .

Jenis lemak dalam ASI mengandung banyak omega-3, omega -6, dan DHA yang di

butuhkan dalam pembentukan sel-sel jaringan otak.meskipun produk PASI sudah di lengkapi

ketiga unsur tersebut, susu formula tetap tidak mengandung enzim, karena enzim mudah

rusak bila di panaskan, dengan tidak adanya enzim, bayi sulit menyerap lemak PASI,

sehinggga menyebabkan bayi lebih muda terkena diare, jumlah asam linoleat dalam ASI

sangat tinggi dan perbandingannya dengan PASI adalah 6:1, asam linoleat inilah yang

berfungsi memacu perkembangan sel saraf otak bayi ( Prasetyo, 2012 ).

2. Karbohidrat

Karbohidrat dalam ASI terbentuk laktosa (gula susu ) yang jumlahnya tidak terlalu

bervariasi setiap hari, dan jumlahnya lebih banyak ketimbang dalam PASI. Rasio jumlah

laktosa dalam ASI dan PASI adalah 7:4, sehingga ASI terasa lebih manis di bandingan PASI.

Hal ini menyebabkan bayi yang sudah mengenal ASI dengan baik cenderung tidak mau

minum MPASI. Dengan demikian, pemberian ASI semakin berhasil. Hidrat arang dalam ASI

merupakan nutrisi penting yang berperan dalam pertumbuhan sel saraf otak, serta

pemberian energi untuk kerja sel-sel saraf. Di dalam usus, sebagian laktosa akan diubah

menjadi asam laktat, yang berfungsi mencegah serta membantu penyerapan kalsium dan

mineral–mineral lain (Dwi, 2012 ).

3. Protein

Kandungan protein dalam ASI lebih rendah di bandingkan dengan PASI. Meskipun

begitu dalam protein ASI hampir seluruhnya terserap oleh sistem pencernaan bayi. Hal ini di

karenakan ASI lebih lunak dan mudah di cerna ketimbang PASI. Kasein yang tinggi dengan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

perbandingan 1 dan 0,2 akan berbentuk gumpalan dan relatif keras dalam lambung bayi

.itulah yang menyebabkan bayi yang di beri PASI sering menderita susah buang air besar

(sembelit ), bahkan diare dan defekasi dengan feses berbentuk biji cabe yang menunjukan

adanya makanan yang sukar di serap oleh bayi yang di beri PASI (Prasetyo, 2012 ).

4. Mineral

ASI mengandung mineral yang lengkap, walaupun kadarnya relative rendah, tetapi

bisa mencukupi kebutuhan bayi sampai berumur 6 bulan.zat besi dan kalsium dalam ASI

mengandung mineral yang sangat stabil, mudah di serap tubuh, dan berjumlah sangat sedikit.

Sekitar 75% dari zat besi yang terdapat dalam ASI dapat di serap oleh usus, lain halnya

dengan zat besi yang bias terserap dalam PASI, yang hanya berjumlah sekitar 5-10%. ASI

juga mengandung natrium, fosfor, dan klor yang lebih sedikit ketimbang pasi. Meskipun

sedikit, ia mencukupi kebutuhan bayi.kandungan mineral dalam PASI cukup tinggi. Jika

sebagian besar tidak dapat di serap, maka akan memperberat kerja usus bayi, serta

menggangu system keseimbangan dalam percernaan, yang bisa merangsang pertumbuhan

bakteri yang merugikan. Inilah yang membuat perut bayi kembung, dan bayi pun gelisah

lantaran gangguan metabolisme (Prasetyo,2012).

5. Vitamin

Apabila makanan yang di konsumsi oleh ibu memadai, berarti semua vitamin yang di

perlukan bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya dapat di peroleh dari ASI. Sebenarnya

hanya ada sedikit vitamin D dalam lemak susu.terkait itu, ibu perlu mengetahui bahwa

penyakit polio(ritkets) jarang menimpa bayi yang di beri ASI, bila kulitnya sering terkena

sinar matahari. Vitamin D yang larut air terdapat dalam susu. Mengenai hal ini perlu di

ketahui bahwa vitamin tersebut bias di tambahkan ke dalam vitamin D yang larut lemak, dan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

jumlah vitamin A, tiamin, dan vitamin C bervariasai sesuia makanan yang di konsumsi oleh

ibu (Prasetyo, 2012).

2.1.3 Komposisi ASI (air susu ibu)

Komposisi ASI unik, berbeda setiap ibu dan berbeda setiap hari, menyesuaikan

dengan kebutuhan dan perkembangan bayi (Roesli, 2010). Menurut waktu pengeluarannya,

ASI pada masa laktasi dibedakan menjadi tiga jenis yaitu kolostrum. Air Susu Peralihan

dan Air Susu Matur (Prasetyo, 2012).

1. Kolostrum

Kolostrum merupakan cairan kental berwarna kuning yang di sekresi oleh payudara

pada hari kedua sampai hari ketiga melahirkan. Kolostrum lebih banyak mengandung

protein vitamin larut lemak dan mineral namun rendah kalori,lemak dan glukosa jika di

bandingkan ASI matur (Prasetyo, 2012).

Menurut (Anton Baskoro, 2010) ada beberapa ciri penting yang menyertai produksi

kolostrum sebagai berikut :

a. Komposisi kolostrum mengalami perubahan secara berangsur-angsur setelah bayi lahir.

b. Kolostrum adalah cairan kental berwarna kekuningan, dan lebih kuning ketimbang ASI

matur.

c. Kolostrum bertindak sebagai laktasif yang berfungsi membersihkan dan melapisi

mekonium usus bayi baru lahir, serta mempersiapkan saluran pencernaan bayi untuk

menerima makanan selanjutnya.

d. Kolostrum lebih banyak mengandung protein (sekitar 10% )di bandingkan dengan ASI

matur (kira-kira 1 % ) lain halnya dengan ASI matur yang mengandung protein berupa

kasein yang mudah di cerna dan di serap oleh usus bayi.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

e. Pada kolostrum terdapat beberapa protein, yakni imunoglobin A (IgA), laktoforin,dan

sel-sel darah putih. Semuanya ini sangat penting untuk pertahanan tubuh bayi terhadap

serangan penyakit infeksi.

f. Total energi (lemak dan laktosa ) berjumlah sekitar 58 kalori/100 ml kolostrum.

g. Kolostrum lebih banyak mengandung vitamin A, mineral natrium (Na), dan seng (Zn).

h. Lemak dalam kolostrum lebih banyak mengandung kolestrol dan lecithin di bandingkan

ASI matur.

i. Pada kolostrum terdapat tripsinin hibitor, sehingga hidrolisis protein dalam usus bayi

menjadi kurang sempurna, yang menyebabkan peningkatan kadar antibodi pada bayi.

j. Volume kolostrum sekitar 159-300ml/24 jam.

2. ASI Peralihan (transisi )

Merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI yang matur,

disekresikan pada hari ke empat sampai hari kesepuluh ( prasetyo,2012 ). Pada masa ini

kadar protein ASI transisi sudah berkurang, sementara kadar karbohidrat dan lemaknya

meningkat lebih dari 500 ml menyesuaikan dengan kebutuhan bayi yang semakin besar. Oleh

karena itu sangat di anjurkan untuk memberikan ASI secara on-deman yang artinya sesuai

dengan keinginan bayinya (Mexitalia, 2010).

3. ASI Matur

ASI matur merupakan ASI yang diekskresikan oleh kelenjar payudara pada hari ke

sepuluh dan seterusnya. ASI matur merupakan makanan bayi satu satunya yang paling baik

hingga umur 6 bulan. Volume ASI matur lebih banyak jika di bandingkan dengan kolostrum

dengan warna putih kekuningan dan tidak kental seperti kolostrum. ASI matur mengandung

semua nutrisi yang di butuhkan oleh bayi hingga usia 6 bulan. ASI matur mengandung

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

zatantimicrobial yang melindungi bayi dari infeksi dan tidak menggumpal jika di panaskan

(Prasetyo 2012).

2.1.4 Manfaat Pemberian ASI

Menurut Kristiyansari,2009: Roesli,2009. memberikan ASI pada bayi sangatlah

penting dilakukan oleh seorang ibu baiknya sampai bayi berusia 2 tahun. Adapun

manfaat pemberian ASI adalah :

a. Bagi Bayi

1) Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik

Bayi yang mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah

lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik, dan mengurangi kemungkinan

obesitas. Ibu-ibu yang diberi penyuluhan tentang ASI dan laktasi, umumnya berat badan

bayi (pada minggu pertama kelahiran) tidak sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi

penyuluhan. Alasannya ialah bahwa kelompok ibu-ibu tersebut segera menghentikan

ASInya setelah melahirkan. Frekuensi menyusui yang sering (tidak dibatasi) juga

dibuktikan bermanfaat karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak sehingga

penurunan berat badan bayi hanya sedikit.

2) Mengandung antibodi

Mekanisme pembentukan antibodi pada bayi adalah sebagai berikut: apabila ibu

mendapat infeksi maka tubuh ibu akan membentuk antibodi dan akan disalurkan dengan

bantuan jaringan limfosit. Antibodi di payudara disebut mammae associated immunocompetent

lymphoid tissue (MALT). Kekebalan terhadap penyakit saluran pernafasan yang ditransfer

disebut bronchus associated immunocompetent lymphoid tissue (BALT) dan untuk penyakit

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

saluran pencernaan ditransfer melalui gut associated immunocompetent lymphoid tissue (GALT).

Dalam tinja bayi yang mendapat ASI terdapat antibodi terhadap bakteri E.coli dalam

konsentrasi yang tinggi sehingga jumlah bakteri E.coli dalam tinja bayi tersebut juga

rendah. Didalam ASI kecuali antibodi terhadap enterotoksin E.coli, juga pernah

dibuktikan adanya antibodi terhadap salmonella typhi, shigela dan antibodi terhadap

virus, seperti roto virus, polio dan campak.

3) ASI mengandung komposisi yang tepat

Yaitu dari berbagai bahan makanan yang baik untuk bayi yaitu terdiri dari proporsi

yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6

bulan pertama.

4) Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi.

Hubungan fisik ibu dan bayi baik untuk perkembangan bayi, kontak kulit ibu ke

kulit bayi yang mengakibatkan perkembangan psikomotor maupun sosial yang lebih baik.

5) Terhindar dari alergi

Pada bayi baru lahir sistem IgE belum sempurna. Pemberian susu formula akan

merangsang aktivasi sistem ini dan dapat menimbulkan alergi. ASI tidak menimbulkan

efek ini. Pemberian protein asing yang ditunda sampai umur 6 bulan akan mengurangi

kemungkinan alergi.

6) ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi.

7) Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan

menghisap mulut bayi pada payudara.

Telah dibuktikan bahwa salah satu penyebab mal oklusi rahang adalah kebiasaan

lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol dan dot.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

8) ASI mudah dicerna oleh bayi.

9) Mempunyai zat gizi yang sesuai untuk bayi.

10) Mengandung zat protektif.

11) Menyebabkan pertumbuhan yang baik.

12) Mengurangi kejadian karies dentis.

13) Mengurangi kejadian mal oklusi.

14) Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi

sampai usia 6 bulan.

15) Menigkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat anti kekebalan

sehingga akan lebih jarang sakit.

16) Mengurangi resiko terkena penyakit kencing manis, kanker pada anak, dan diduga

mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.

17) Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI eksklusif akan lebih bisa cepat

jalan.

18) Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual

dan hubungan sosial yang baik (Kristiyansari, 2009: Roesli, 2009 ).

b. Bagi Ibu

1) Aspek kontrasepsi

Hisapan mulut bayi pada puting susu merangsang ujung syaraf sensorik sehingga

post anterior hipofise mengeluarkan prolaktin. Prolaktin masuk ke indung telur,

menekan produksi estrogen akibatnya tidak ada ovulasi. Menjarangkan kehamilan,

pemberian ASI memberikan 98% metode kontrasepsi yang efisien selama 6 bulan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

pertama sesudah kelahiran bila diberikan hanya ASI saja (eksklusif) dan belum terjadi

menstruasi kembali.

2) Aspek kesehatan ibu

Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar

hipofisis. Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan

pasca persalinan. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan

mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi. Kejadian karsinoma mammae pada ibu

yang menyusui lebih rendah dibanding yang tidak menyusui. Mencegah kanker hanya

dapat diperoleh ibu yang menyusui anaknya secara eksklusif. Penelitian membuktikan ibu

yang memberi ASI secara eksklusif memiliki resiko terkena kanker payudara dan kanker

ovarium 25% lebih kecil dibanding yang tidak menyusui secara eksklusif.

3) Aspek penurunan berat badan

Ibu yang menyusui eksklusif ternyata lebih mudah dan lebih cepat kembali ke

berat badan semula seperti sebelum hamil. Pada saat hamil, badan bertambah berat,

selain karena ada janin, juga karena penimbunan lemak pada tubuh. Cadangan lemak ini

sebetulnya memang disiapkan sebagai sumber tenaga dalam proses produksi ASI.

Dengan menyusui, tubuh akan menghasilkan ASI lebih banyak lagi sehingga timbunan

lemak yang berfungsi sebagai cadangan tenaga akan terpakai. Logikanya, jika timbunan

lemak menyusut, berat badan ibu akan cepat kembali ke keadaan seperti sebelum hamil.

4) Aspek psikologis

5) Mengurangi perdarahan setelah melahirkan

6) Mengurangi terjadinya anemia

7) Dapat mengecilkan rahim

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

8) Tidak merepotkan dan menghemat waktu

9) Memberi kepuasan bagi ibu (Kristiyansari, 2009: Roesli, 2009 ).

ASI mengandung Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI adalah sebagai

berikut:

Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang

berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak.

Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya

gangguan pada retina mata. Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA)

adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan

untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat

mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA

dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya (precursor)

yaitu masing-masing dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).

Aspek Imunologik

• ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi.

Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi.

Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan

berbagai virus pada saluran pencernaan.

Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang

mengikat zat besi di saluran pencernaan.

Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan

virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri

dari 3 macam yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi

pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan,

dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.

Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang

pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus

bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.

Aspek Psikologik

Rasa percaya diri ibu untuk menyusui: bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi

ASI yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih

saying terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang

pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI.

Interaksi Ibu dan Bayi: Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung

pada kesatuan ibu-bayi tersebut.

Pengaruh kontak langsung ibu-bayi: ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena

berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa

aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut

jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.

Aspek Kecerdasan

Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk

perkembangan system syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi.

Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3

point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi

ASI.

Aspek Neurologis

• Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas

yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.

Aspek Ekonomis

• Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk

makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan. Dengan demikian akan menghemat

pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya.

Aspek Penundaan Kehamilan

• Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga

dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai

Metode Amenorea Laktasi (MAL).

2.2 Ibu Usia Remaja

Angka perkawinan remaja masih tinggi di Indonesia. Berdasarkan data

RISKESDAS tahun 2010, sebanyak 11,5 % remaja usia 15-19 tahun telah menikah. Hal ini

menunjukkan perkawinan usia remaja cenderung tinggi yang kemudian hamil dan

melahirkan anak. Sehingga remaja harus menjalankan peran sebagai orang tua. Menjalankan

peran sebagai orang tua pada ibu remaja seringkali menimbulkan konflik antara tugas

perkembangan remaja dan menjadi orang tua.

Menurut United nations development economic and social affairs (UNDESA, 2010)

.Indonesia termaksud negara ke 37 dengan presentase pernikahan usia muda yang tinggi dan

merupakan tertinggi kedua di ASEAN setelah kamboja. Pada tahun 2010,terdapat 158

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

negara dengan usia legal minimal perempuan menikah adalah 18 tahun ke atas,namun di

indonesia batas usia minimal untuk perempuan adalah 1tahun.pernikahan di usia muda

beresiko karena belum cukupnya kesiapan dari aspek kesehatan mental sosial, pendidikan,

sosial ekonomi dan reproduksi.

2.2.1 Perkembangan Remaja

Menurut Monks, 2009. Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak

menuju masa dewasa. Remaja berada di tempat margial, di mana remaja belum memperoleh

status dewasa tapi tidak lagi memiliki masa kanak-kanak.. Remaja di tandai dengan adanya

perubahan fisik pada masa pubertas dan perkembangan psikologis ego yang membantu

individu memahami diri sendiri. Semua aspek perkembangan dalam masa remaja secara

global berlangsung antara umur 12-21 tahun, dengan pembagian usia 12-15 tahun adalah

masa remaja awal, 15-18 tahun adalah masa remaja pertengahan, 18-21 tahun adalah

masa remaja akhir .

Menurut tahap perkembangan, masa remaja dibagi menjadi tiga tahap

perkembangan yaitu:

1. .Masa remaja awal (12-15 tahun), dengan ciri khas antara lain :

a. .Lebih dekat dengan teman sebaya

b. Ingin bebas

c. Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir abstrak

2. Masa remaja tengah (15-18 tahun), dengan ciri khas antara lain :

a. Mencari identitas diri

b. Timbulnya keinginan untuk kencan

c. Mempunyai rasa cinta yang mendalam

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

d. Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak

e. Berkhayal tentang aktivitas seks

3. Masa remaja akhir (18-21 tahun), dengan ciri khas antara lain :

a. Pengungkapan identitas diri

b. Lebih selektif dalam mencari teman sebaya

c. Mempunyai citra jasmani dirinya

d. Dapat mewujudkan rasa cinta

e. Mampu berfikir abstrak

Sarwono, 2011 dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan ada

Tiga tahap perkembangan remaja, yaitu :

1) Remaja awal

Seorang remaja awal masih terheran-heran akan perubahan yang terjadi pada

dirinya sendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan itu. Kepekaan yang

berlebihan ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap “ego” menyebabkan para

remaja awal ini sulit mengerti dan dimengeti orang dewasa.

2) Remaja madya

Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan teman-temannya. Memiliki

kecenderungan untuk mencintai diri sendiri dan menyukai teman-teman yang memiliki sifat

yang sama dengan dirinya. Selain itu, mereka juga berada dalam kondisi kebingungan karena

mereka tidak tahu harus memilih yang mana antara dua situasi yang saling bertentangan.

3) Remaja akhir

Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai

denganpencapaian lima hal, yaitu:

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

a. Minat yang semakin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.

b. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dan dalam pengalaman

baru.

c. Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.

d. Egosentris diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang

lain.

e. Tumbuh „dinding‟ yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan masyarakat umum

(the public).

Remaja merupakan periode transisi dari anak-anak menuju masa dewasa, atau

dianggap tumbuh mengarah pada arah kematangan (Sarwono, 2011: 11 & 48). Masa

remaja dianggap masa yang berat karena secara sosia-emosional sudah berkembang

secara matang dan sudah harus memikirkan untuk kehidupan kedepannya.Periode

peralihan ini merupakan perubahan ini tidak berarti terputusnya tugas perkembangan

yang dijalankan, melainkan naik ke tahap berikutnya. Adanya tugas perkembangan remaja

menurut Bernard (dalam Al-Mighwar, M. 2006: 160-163) yaitu mencapai hubungan yang

lebih matang dengan lawan jenis, belajar menerima peran sebagai laki-laki dan

perempuan, menentukan sikap dan memperoleh pengalaman yang berguna untuk

perkawinan dan hidup berkeluarga.

Papalia (2008: 708) mengatakan bahwa usia pada saat menikah merupakan prediktor

utama apakah ikatan perkawinan itu langgeng atau tidak. Para remaja memiliki tingkat

perceraian yang paling tinggi; orang-orang yang menunggu sampai usia 20 baru menikah

memiliki kesempatan yang lebih bagus untuk mempertahankan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

pernikahan. Remaja yang memutuskan menikah harus mempertimbangkan bahwa diri

mereka akan memasuki masa dewasa, karena masa remaja yang dijalaninya akan di

perpendek dan sesegera mungkin ia masuk ke masa dewasa yang mempunyai ciri dan

tugas perkembangan yang lebih tinggi tingkatannya.

2.2.2 Menjadi Orang Tua di Usia Remaja

Di Indonesia sendiri di perkirakan sebanyak 15 juta remaja perempuan 15-19

tahun telah melahirkan setiap tahunnya. Berdasarkan laporan WHO tahun 2004 insiden

kehamilan per 1000 remaja putri usia 15-19 tahun di berbagai negara seperti pada tabel

berikut: (World Health Organization, 2008), ibu remaja antara 13 dan 19 tahun terus

memiliki tingkat terendah dari menyusui di Amerika Serikat, serta seluruh negara-negara

lain (Centers Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, 2009). Ada sekitar 425.000 bayi

yang lahir remaja di Amerika Serikat setiap tahun (Pusat Nasional Statistik Kesehatan

Nasional, 2007); dari jumlah tersebut, hanya 43% akan memulai menyusui, berbeda

dengan 75% dari ibu usia dewasa (Forste & Hoffman, 2008). Tombak (2006)

menemukan bahwa meskipun 39% dari ibu remaja dimaksudkan untuk menyusui selama

minimal 6 bulan setelah kelahiran, hanya 6% terus menyusui sampai 6 bulan.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

Tabel 2.1 Insiden kehamilan per 1000 remaja putri usia 15-19 tahun di berbagai Negara

Afrika :143/1000

Timur tengah : 56/1000

Asia tenggara : 56/1000

Amerika latin : 78/1000

Eropa :25/1000

Amerika : 42/1000

Sumber: WHo(2004), Http: Whqlibdoc.who.int/publications/2004/9241591269 _handout_engpdf. Diperoleh tanggal

10 Desember 2010

Menjadi orang tua pada masa remaja sering menimbulkan konflik antara tugas

perkembangan masa remaja dan tugas menjadi orang tua. Remaja yang memiliki

karakteristik berfokus pada diri sendiri dan kebutuhan diri, harus bersikap empati pada

bayi baru lahir,hal ini beresiko menimbulkan persaingan antara remaja dan bayi untuk

mendapatkan perhatian dari pasangan dan keluarga. Remaja yang masih dalam tahap

pembentukan identitas yaitu mengembangkan peran dengan teman sebaya harus

mengidentifikasi peran maternal,sehingga dapat menimbulkan seorang remaja menolak

peran sebagai seorang ibu, tidak bertanggung jawab terhadap bayi baru lahir dan marah

pada bayi. Seorang remaja masih dalam tahap pembentukan citra tubuh dan

pembentukan identitas seksual harus menerima perubahan citra tubuh akibat kehamilan.

Persalinan atau pasca partum. Hal ini menjadikan seorang remaja menolak perubahan

perubahan tersebut dan menolak untuk menyusui bayi baru lahir. Beberapa konflik

akibat tugas perkembangan masa remaja dan menjadi orang tua ini menjadikan hubungan

remaja dan bayi menjadi negatif (Monks &Redder 2011).

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

Anak remaja yang melakukan pernikahan dini harus menjalankan tugas

perkembangan yang lebih banyak di bandingkan anak remaja lainnya yang tidak melakukan

pernikahan dini.mereka harus memenuhi tugas perkembangan masa dewasa awal meskipun

usia mereka belum mencapai tahap dewasa.tugas perkembangan dewasa awal yaitu memilih

pasangan hidup, belajar dengan pasangan menikah, memulai hidup berkeluarga, mengelolah

rumah tangga, mulai bekerja, dan bertanggung jawab sebagai warga Negara, dan

menemukan kolompok social yang serasi. Remaja wanita yang sudah melakukan pernikahan

dini harus siap dan tetap menyelesaikan tugas perkembangan tersebut.selain itu,mereka

mereka juga perlu menyesuaikan peran sebagai ibu apabila telah memiliki anak (Hurlock,

2007).

Identitas peran ibu merupakan pandangan seorang wanita yang telah mengakar di

dalam diri sendiri menjadi seorang ibu yang sesungguhnya. Identitas peran bu di pengaruhi

oleh beberapa factor di anataranya usia ibu.ibu yang masih berusia remaja memiliki resiko

lebih tinggi mengalami masalah dalam hal keuanggan,pendidikan,dan masalah struktur

keluarga.hal ini dapat berdampak terhadap pencapaian identitas peran ibu pada mereka

(Oktafiani, 2014 ). Remaja wanita yang telah memiliki anak tetap harus menjalankan peranya

sebagai ibu, meskipun usianya masih muda. Mereka harus tetap memenuhi tugas

perkembangan khususnya memulai hidup berkeluarga dan mengelolah rumah tangga.oleh

karena itu ibu perlu memiliki pengetahuan dan ketrampilan tertentu dalam merawat dan

mengasuh anaknya. Umur ibu kurang dari atau sama dengan 20 tahun memiliki faktor resiko

terhadap kemungkinan kematian matinya.selain karena organ reproduksinya belum

sempurna untuk menerima kehamilan dan melahirkan, ibu muda juga belum pandai merawat

bayinya ( Hendari, 2012: Febriastuti, et el 2013 ). Tercapainya identitas peran ibu di tandai

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

dengan adanya kepercayaan diri dalam menjalankan peran ibu, kepuasaan melaksanakan

peran ibu, dan ikatan tali kasih dengan bayi.wanita yang telah mencapai identitas perannya

sebagai ibu dapat menjalankana peran mengasuh anak dengan baik.oleh karena itu

pencapaian identitas peran ini akan berpengaruh pada outcome anak. Outcome tersebut

memiliki kognitif atau perkembangan mental anak, perilaku, atau iktan kasih saying anak,

kesehatan anak, dan kompetisi diri anak (Oktafiani et el 2014).

2.2.3 Faktor Faktor Yang Berhubungan Dalam Pemberian ASI (Air Susu Ibu)

pada Ibu Usia Remaja

Konflik yang terjadi antara tugas dan perkembangan remaja dan peran menjadi

orang tua menjadikan remaja beranggapan IMD dan Menyusui merupakan proses suatu

proses yang membuat kedekatan ibu dan bayi semakin erat. Kedekatan ibu dan bayi

membuat remaja akan kehilangan kebebasan dalam bergaul dan berkumpul bersama

teman teman sebayanya( Bobak et el,1995/2004; Murray & Mckinney, 2007).

Keputusan yang di ambil oleh remaja dalam memberikan ASI saja atau menyusui

secara eksklusif merupakan suatu proses yang dinamis, dimana remaja mengetahui

manfaat dari ASI namun terkait dengan perkembangan remaja, kebanyakan remaja

menganggap bahwa memberikan ASI akan membuat bayi terlalu dekat dengan dengan

ibunya sehingga mengurangi kebebasan ibunya. Selain itu rasa sakit saat menyusui dan

malu ketika harus menyusui di muka umum menyebabkan remaja mengambil keputusan

untuk memberikan makanan atau susu formula (Murray & Mckinney, 2007).

Wanita usia remaja dan wanita muda mempunyai kemampuan laktasi yang lebih

baik dibandingkan wanita yang lebih tua.Berbagai penelitian telah menunjukkan manfaat

pemberian ASI bagi ibu maupun bayi, antara lain perlindungan terhadap risiko infeksi

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

pada bayi, mengoptimalkan perkembangan kognitif anak, serta mengurangi risiko kanker

payudara dan kanker ovarium (Roesli, 2010).

Alasan yang diberikan oleh ibu usia remaja yang tidak memberikan ASI saja atau

memberikan secara eksklusif sama sekali adalah karena mereka kurang paham manfaat

dari ASI untuk ibu dan bayi, sebagian besar mereka bekerja, mereka mengatakan jika

masih ingin bebas, mereka melihat keluarga dan teman yang memberi susu formula, ibu

remaja mengatakan jika ASI mereka tidak keluar dan bayi rewel, tidak ada dukungan dari

keluarga, jika menyusui ibu akan mudah lapar itu mengakibatkan penambahan berat

badan dan ibu usia remaja ingin mencari jati dirinya sebagaimana remaja pada umumnya.

Faktor yang paling mempengaruhi ialah pengetahuan ibu mengenai proses laktasi, sikap,

motivasi, tingkat pendidikan, pekerjaan, permasalahan kondisi kesehatan ibu selama

hamil dan kurangnya dukungan seorang suami. Faktor tersebut membuat perilaku

menyusui rendah.

2.4 Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang

sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Dari pengalaman dan penelitian

ternyata perilaku yang didasarioleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku

yang tidak didasari oleh pengetahuan. Sebelum orang mengadopsi perilaku baru

(berperilaku baru di dalam diri seseorang terjadi proses yang berurutan), yakni:

a. Awareness (kesadaran) Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui

terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

b. Interest (merasa tertarik) Terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap subjek

sudah mulai timbul.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

c. .Evaluatio (menimbang-menimbang) Terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut

bagi dirinya.

d. Trial Sikap dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa

yang dikehendaki oleh stimulus.

e. Adaption Dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) ada 6 tingkatan pengetahuan, yaitu :

a. Tahu (know)

Tahu dapat diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk juga mengingat kembali suatu yang spesifik dari seluruh bahan

yang di pelajari atau rangsangan yang telah diterima dengan cara menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, dan sebagainya.

b. Memahami(Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara

benar.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi sebenarnya. Aplikasi dapat diartikan sebagai penggunaan

hukum,rumus, metode, prinsip dan sebagainya.

d. Analisis (Analysis)

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi kedalam

komponen–komponen, tetapi masih didalam struktur organisasi tersebut yang masih ada

kaitannya antara satu dengan yang lain dapat ditunjukan dengan menggambarkan,

membedakan, mengelompokkan, dan sebagainya.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan

bagian–bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan dapat menyusun

formulasi yang baru.

f. Evaluasi (Evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi

penelitian didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiriatau kriteria yang sudah

ada. Pengetahuan diukur dengan wawancara atau angket tentang materi yang akan di

ukur dari objek penelitian.

2.5 Perilaku

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai

tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka

mempunyai aktifitas masing-masing (Notoatmodjo, 2007).

Menurut Notoatmodjo (2007) dilihat dari bentuk respon stimulus ini maka

perilaku dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

1) Perilaku tertutup (covert behavior)

Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi,

pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus

tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.

2) Perilaku terbuka (overt behavior)

Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam atau praktik (practice) yang

dengan mudah diamati atau dilihat orang lain. Perilaku menyusui erat kaitannya dengan

pengetahuan sehingga dapat menentukan perilaku ibu dalam menyusui sehingga ada

beberapa tahap yang harus di ketahui ibu dalam menentukan perilaku dalam pemberian

ASI yaitu sebagai berikut:

1. Tata cara pemberian ASI

Banyak ibu beranggapan bahwa menyusui merupakan aktivitas alami, sehinggga

tidak memerlukan persiapan atau perawatan khusus. Hal tersebut tidak sepenuhnya

benar, terutama bagi para ibu yang menyadari bahawa ASI sangat penting dan utama bagi

bayi. Ibu yang seperti itu senantiasa melakukan berbagai persiapan untuk menyambut

kalahiran bayi, termaksud persiapan menyusui yang terkait dengan kondisi payudara dan

putting payudara. Keduannya harus di pelihara dan di persiapkan untuk menyusui sejak

masa kehamilan. Ibu bisa memeriksa kondisi payudara dan putting kepada dokter.setelah

bayi di lahirkan, hendaknya ibu membiarkan bayi memberiakan bayi menyusui secepat

pada masa setengah jam pertama. Pada masa ini bayi sangat aktif dan mengisap putting

payudara sekuat mungkin. Saat itu penghisapan tersebut dapat menstimulasi pruksi

hormone-hormon. Pelepasan oksitosin akan membentu rahim untuk berkontraksi dan

menghentikan perdarahan dan penghisapan dini juga mempercepat produksi ASI dan

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

mempererat hubungan psikologis antara ibu dan bayi yang baru lahir.berdasarkan hasil

penelitian ,di ketahui bahwa ibu yang menyusui bayinya lebih awal akan memberikan

ASInya lebih lama ketimbang ibu yang mulai menyusui bayinya pada 12 jam setelah

kelahiran bayi.ketika bayi menangis ibu harus segera menyusuinya,meskipun hal ini

terjadi pada malam hari,baik bayi yang tidur bersama orang tuanya ataupun terpisah

tempat tidurnya.pemberian ASI pada beberapa hari pertama setelah kelahiran bayi tidak

harus di berikan dari satu payudara (kiri ataupun kanan ), terapi bayi mesti di beri ASI

dari kedua payudara secara bergantian.tindakan tersebut bertujuan mencegah terjadinya

pengerasan payudara.

Biasanya ibu muda merasa sulit memindahkan bayi darisatu payudara ke

payudara lainnya. Oleh karena itu,hendaknya sang ibu belajar tentang tata cara

memindahkan bayi dari satu payudara ke yang lainnya.caranya ibu menekan payudaranya

secara pelan, lalu menjauhkannya dari mulut bayi. Bila hal ini di lakukan terus menerus,

maka ibu akan berpengalaman sehingga ibu mengetahui waktu yang tepat untuk

mengganti payudaranya yang di isap oleh bayinya (Dwi Sunar Prasetyo, 2012 ).

2. Menyusui bayi yang benar

Sesungguhnya ada tiga posisi dasar menyusui yang harus di ketahui oleh ibu agar

proses menyusui dapat berjalan lacar dan nyaman. Ketiga posisi yang di maksud disini

adalah posisi mulut bayi dan payudara ibu (pelekatan), posisi badan ibu serta badan ibu

dan bayi .Ada beberapa uraian tentang posisi menyusui yang baik dan benar sebagai

berikut:

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

a. Posisi mulut bayi dan payudara ibu (pelekatan )

Ketika menyusi bayinya ibu kadang tidak mengetahui cara menyusui yang

benar.boleh jadi cara menyusui bai di anggap sudah benar.pelekatan bayi pun di kira

sudah sesuai prosedur yang sebenarnya. Sehingga bayi bisa menyusui sepuasnya. Padahal

saat menyusui, mungkin pelekatan mulut bayi ke putting payudara terlepas, sehingga bayi

menangis, ini adalah tata cara pelekatan yang tepat yaitu:

• Bayi datang dari arah bawah, sehingga bayi mendongkak dengan hidung bayi

berhadapan dengan putting payudara ibu. Dagu bayi ini di tempelkan pada payudara

dan pipi bayi tampak menggelembung.

• Bibir bawah, dagu atau pipi bayi di rangsang dengan payudara. Tindakan ini

bertujuan agar mulut bayi terbuka lebar, saat itu di dekatkan ke payudara dengan cara

menekan punggung dan bahu bayi.ibu tidak boleh menekan kepala bayi atau

membenamkan seluruh bagian wajah bayi ke payudara, sehingga bayi sulit bernafas.

(prasetyo, 2012).

b. Posisi badan bayi

Posisi bayi juga termaksud factor pendukung pelekatan yang baik di antaranya

ialah posisi perut ke (tummy to tummy ) tata laksana posisi ini adalah bayi berbaring

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

menyamping dengan wajah menghadap dada ibu, sedangkan perutnya menempel pada

perut ibu.disini telinga,bahu ,lengan bagian atas atas dan pinggul bayi harus berada pada

satu garis lurus.ini ada beberapa uraian posisi badan ibu saat menyusui:

1) Posisi ibu duduk

Biasanya kesulitan ibu dalam menyusui bayinya di karenakan bayi tidak di posisikan

pada payudara secara tepat. Bila sejak awal ibu bias melakukannya dengan baik semua

kesulitan bias di atasi. Posisi ibu dan menyusui bayi dalam keadaan duduk adalah

sebagai berikut :

Ibu duduk tegak dengan punggung lurus dan pangkuan rata, serta kaki di pijakan

ke tanah secara rata.

Ibu bisa menggunakan bantal atau kantong pangkuan untuk menyangga berat

badan bayi, dan bayi sejajar pada payudara ibu.

Ibu menggendong bayi menggunakan tangan kanan bila menyusui dengan payudara

kiri.sebaliknya, pada posisi ini kepala, leher, dan punggung bayi dalam keadaan lurus

dan dengan kepala agak terangkat ke belakang.

Ibu membuat panggal leher dan kepala bayi leluasa bergerak ke belakang saat

menengadah .

Ibu mengangkat bayi agar hidungnya sejajar dengan putting payudara.

Ibu menyentuh mulut bayi pada payudara dengan lembut sebaiknya ibu menunggu

bayi dalam beberapa waktu hingga ia membuka lebar mulutnya misalnya saat ia

menguap.

Ketika mulut bayi terbuka lebar ibu segera mengarahkan dagu bayi terlebih dahulu

kemudian putting payudara di arahkan ke atas mulut.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

Bila bayi telah dapat menyusui dengan baik, ibu bisa memindahkan bayi ke lengan

sebelah.

Berbagai panduan posisi menyusui dalam keadaan duduk tersebut di harapkan

dapat membuat ibu mampu menyusui bayi dengan baik.

2) Posisi ibu tidur miring

Menyusui dengan posisi miring ibu harus mengusahakan agar putting

payudaranya sejajar dengan mulut bayi,sehingga mulut bayi dapat lebih mudah mencapai

putting payudara dan ia pun lebih leluasa karena mengisapnya.

( prasetyo, 2012).

3) Posisi ibu terlentang

Sama halnya dengan posisi miring. Posisi ibu terlentang juga di nilai kurang tepat,

sebab air susu ibu yang di isap bayi seharusnya menurun bukan ke atas. Hal ini akan

membuat bayi bekerja keras sekuat tenaga untuk memompa naik air susu.

4) Perawatan payudara ibu

Payudara merupakan organ penting bagi ibu menyusui karena sebagian besar

kebutuhan nutrisi untuk bayi selama 6 bulan pertam kelahirannya dapat di penuhi melalui

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

ASI. Ada beberapa cara yng bias di lakukan agar payudara tetap indah dan nyaman ketika

menyusui adalah sebagai berikut:

Ibu mengenakan kutang (Bra) yang nyaman dan mampu menyangga payudara

dengan baik. Ibu pun bisa mengganti bra dengan ukuran yang lebih besar bila usia

kehamilan bertambah. Sebab semakin bertambah usia kehamilan payudara semakin

besar.

Ibu merawat payudara agar selalu bersih dengan mandi menggunakan sabun lunak

setiap hari.

Secara perlahan ibu mengusap kotoran yang menyumbat mulut saluran ASI,

kemudian ibu mengeringkan dengan handuk bersih.

Ibu mengoleskan cream lanolin setiap hari pada putting payudara. Cream dapat

menjaga kelembutan kulit payudara dan mencegah lecet- lecet sewaktu menyusui.

Bila putting payudara terlalu pendek, datar, atau tertarik ke dalam hendaknya ibu

menarik putting keluar lalu memelintirnya menggunakan ibu jari dan jari telunjuk

selama beberapa menit setiap hari.atau dapat mengenakan pelindung putting

payudara.

Setelah usia kehamilan lebih dari 7 bulan sebaiknya ibu memijit aorela beberaa kali

setiap hari.tindakan tersebut dapat membuka saluran ASI (prasetyo, 2012).

4 . Mengetahui kebutuhan bayi terhadap ASI

Dalam menentukan jumlah susu yang di minum bayi dengan cara menyusui

langsung biasanya sebagian bayi ingin menyusui setiap 2 jam sekali dan bias bertahan

hingga 4 jam.berbeda dengan ibu yang memberikan susu dengan menggunakan botol,

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

maka ibu tersebut lebih muda menentukan jumlah susu yang di minum bayi (prasetyo,

2012 ).

5 . Memberi makanan tambahan pada bayi

Proses penyapihan menimbulkan perubahan tertentu, terutama yang terkait

dengan gizi. Pada masa penyapihan ibu dan bayi memerlukan dorongan dan saran dari

petugas kesehatan.seharusnya pada masa penyapihan iu memerlukan makanan yang

mengandung protein tinggi kepada bayi.mengenai hal ini ibu perlu mengetahui bahwa

selama periode penyapihan volume ASI menurun dan konsumsi makanan tambahan bayi

tergantung pada jumlah dan jenis makanan yang di berikan ibu kepada bayi.

Ada beberapa bagian dalam pemberian makanan tambahan yaitu sebagi berikut:

a. MTP-ASI dan MP-ASI

ASI dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai ia berumur epat atau enam bulan.

Selanjutnya bayi perlu mendapatkan makanan tambahan yang setara gizi ASI.

Sesungguhnya bukanlah tindakan bijaksana bila ibu memberikan makanan tambahan

pengganti ASI (MTP-ASI ) kepada bayi yang berumur kurang dari 4 bulan, karena

adanya resiko gastroenteritis yang sangat berbahaya bagi bayi.dengan memberikan

makanan tambahan, ibu dapat mengurangi produksi ASI lantaran bay jarang

menyusu.makanan tambahan yang di berikan kepada bayi bias berupa buah buahan yang

di haluskan, misalnya pisang ambon,pisang kapok, atau pisang raja.namun apabila bayi

tidak mau memakannya,mungkin ia mencobanya sebelum menyusu, sewaktu ia lapar.

Selain pisang ibu pun bias memberikan papaya yang sudah matang, yang dagingnya

berwarna merah jingga.pepaya tersebut di saring atau di haluskan dengan menggunakan

blender.semuanya itu di berikan kepada bayi menggunakan sendok kecil. Ibu pun boleh

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

memberikan bubur susu kepada bayi. Bubur susu biasa di buat dari tepung beras, tepung

maizena, dan tepung kacang hijau. Bubur harus di didihkan selama beberapa menit untuk

menghancurkan bakteri pathogen yang mungkin telah terkontaminasi kecuali bubur

instan hasil olahan industri. Untuk membuat bubur susu, ibu menyiapkan susu bubuk

sebanyak 25 gram yang cairan dengan 200 ml air agar menjadi susu cair.kemudian,ibu

menambahkan tepung beras dan sepuluh gram gula pasir.saat mengolah bubur susu,

tangan ibu mesti bersih.peralatan makan pun harus di cuci dan di didihkan bila

memungkinkan serta di keringkan di bawah mata hari dan di simpan di tempat tertutup.

Beberapa hal penting yang harus di perhatiakan oleh ibu dalam pemberian

makanan tambahan bayi adalah sebagai berikut:

1. Makanan apapun yang di berikan kepada bayi mesti memenuhi standar kecukupan

zat gizi.

2. Meski bayi makan lebih dari satu kali sehari sebagai komplemen terhadap ASI,

namun karena kapasitas perutnya masih kecil, maka jumlah (porsi )makanan yang di

berikan jangna terlalu banyak.

3. Porsi makan seorang bayi berumur 1-3 tahun sekitar 200-300 ml makanan untuk

sekali makan.oleh karena itu untuk mendapatkan energi dan zat zat gizi dalam

konsentrasi tinggi, makanan tambahan dapat di berikan kepada bayi dengan porsi

yang tepat.

4. Seorang bayi yang berumur lebih dari 6 bulan perlu di beri makan 4-6 kali sehari

sebagai tambahan terhadap ASI. Secara bertahap, ukuran tersebut berkurang

menjadi 3 kali makan sehari setelah anak berumu 2-3 tahun.dalam hal ini ,ibu harus

tetap memperhatikan kandungan energy dan zat gizi agar bayi senantiasa sehat.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

5. Ibu memberikan makanan tambahan stelah bayi menyusu, dengan demikian, bayi

akan menyusu dengan kuat pada payudara, sehingga produksi ASI tidak berkurang.

6. Ibu memberikan makanan dasar, seperti muti-mixed yang syarat gizi sebelum bayi

berumur 2 tahun. Makanan ini sangat di perlukan karena bayi belum bisa

mengkonsumsi makanan semua orang dewasa.

7. Pada awalnya, makanan tambahan yang di berikan kepada bayi harus di haluskan

terlebih dahulu.

8. Ibu dapat menggunakan sendok atau cangkir untuk memberikan makan pada bayi.

Sebagian besar bayi di latih minum dari cangkir setelah berumur 5 bulan.

9. Bayi mampu mengonsumsi makanan setengah porsi orang dewasa saa berumur 2

tahun.

10. Selama masa penyapihan, bayi sering kali menderita berbagai penyakit, seperti

batuk,campak (cacar air), dan diare. Apabila makananya mencukupi kebutuhan

tubuhnya,gejala penyakit yang muncul tidak sehebat bayi yang kekurangan gizi.

b. Jadwal pemberian makanan tambahan dan ASI

Ada baiknya bila ibu membuat jadwal pemerian PASI sesuai waktunya, yaitu

ketika bayi benar-benar membutuhkannya atau setelah menyusu.sesunggguhnya, tidak

ada aturan khusus yang terkait pemberian makanan tambahan dan PASI. Tetapi,

kebiasaan mendisiplinkan anak sejak dini merupakan awal yang baik juga di biasakan

mengikuti irama pemberian di masa mendatang.selain itu, bayi juga di biasakan mengikuti

irama pemberian makanan ASI/PASI, sehingga ia tidak kelaparan bila ibu lupa

menyediakan kebutuhannya.

Ada beberapa jadwal pemberian makanan pada bayi adalah sebagai berikut :

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

Pukul 07.00 WIB : ASI/PASI

Pukul 09.00 WIB : bubur susu ( setelah bayi mandi )

Pukul 11.00 WIB : ASI/ PASI

Pukul 13.00 WIB : ASI/PASI

Pukul 15.30 WIB : buah/sari buah (setelah bayi mandi )

Pukul 18.00 WIB : ASI/PASI

Pukul 21.00 WIB : ASI/PASI (Prasetyo, 2012).

Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku ibu usia remaja dalam pemberian ASI

yaitu :

1. Faktor pengetahuan ibu

Pengetahuan tentang ASI dan memberikan ASI secara Eksklusif merupakan

aspek penting bagi ibu untuk tetap menyusui bayinya secara eksklusif. Kemampuan

menyusui bayinya secara eksklusif modal dasar seorang ibu untuk tetap menyusui, karena

dari pengetahuan tentang ASI Eksklusif yang cukup terbentuk kesadaran dalam dirinya

untuk menyusui bayinya sampai usia 6 bulan. Kesadaran ini selanjutnya timbul suatu

dorongan dari dalam dirinya untuk berperilaku memberikan ASI secara eksklusif.

Pemberian ASI Eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa didasari dengan

pengetahuan yang cukup, maka perilaku ibu dalam memberikan ASI hanya sementara

tidak dapat terus sampai bayi berusia 6 bulan. Pengertian tentang keunggulan ASI dan

manfaat menyusui secara eksklusif yang baik membentuk suatu perilaku ibu tidak

terpengaruh dan beralih kepada pemberian susu botol atau susu formula. Pemberian ASI

Eksklusif diperlukan suatu pengetahuan yang akan mendasari segala tindakan ibu dalam

menyusui bayinya secara eksklusif, karena dari pengetahuan terbentuk suatu motif ibu

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

untuk menyusui. Motif ini merupakan dorongan kuat yang tidak dapat dihalangi dari

faktor manapun, karena motif membentuk kepercayaan pada ibu menyusui dengan

memberikan ASI secara eksklusif memberikan manfaat baik bagi bayinya maupun untuk

kesehatan ibu sendiri. Pengetahuan tentang ASI yang baik mendukung ibu dalam

pemberian ASI, hal ini karena pemberian ASI jika didasari oleh pengetahuan, maka ibu

menyusui dalam pemberian ASI bersifat langgeng, artinya dalam pemberian ASI ibu

terus menyusui bayinya sampai 6 bulan, dan tidak beralih ke makanan lain selain ASI

(Budiman, 2013).

2. Sikap ibu

Sikap adalah merupakan reaksi atau respons seseorang terhadap suatu stimulus atau

objek. Sikap dalam kehidupan sehari-hari adalah merupakan reaksi yang bersifat

emosional terhadap stimulus social (Mubarak, dkk, 2007). Menurut Lawrence Green

dalam Notoadmodjo (2007) bahwa sikap merupakan factor pemudah atau predisposisi

(predisposing factors) dan faktor pendorong (renforcing factors) yang terwujud dalam

tindakan.sikap mempunyai 3 komponen utama yaitu:

1. Kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu obyek.

2. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu obyek

3. Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave). Ketiga komponen tersebut secara

bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude) (Mubarak, dkk, 2007).

Sikap tentang pemberian ASI eksklusif merupakan faktor yang menentukan

seseorang untuk bersedia atau kesiapan untuk memberikan ASI secara eksklusif.

Sikap Ibu tentang Pemberian ASI Eksklusif Seorang ibu yang tidak pernah

mendapat nasehat atau pengalaman, penyuluhan tentang ASI dan seluk beluknya dari

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

orang lain, maupun dari buku-buku bacaan dapat mempengaruhi sikapnya pada saat ibu

tersebut harus menyusui. Sikap seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan yang

dipunyainya dan ia akan memberikan sikap negatif terhadap ASI, jika pengetahuan

tentang hal itu kurang ( Haryati, 2006: 19).

Sikap tentang pemberian ASI eksklusif merupakan faktor yang menentukan

seseorang untuk bersedia atau kesiapan untuk memberikan ASI secara eksklusif. Dalam

hubungannya dengan ASI eksklusif, sikap ibu adalah bagaimana reaksi atau respon

tertutup ibu menyusui terhadap ASI eksklusif. Jika ibu sudah memiliki sikap yang kuat

dalam memberikan ASI eksklusif, maka perilakunya menjadi lebih konsisten. Sikap dapat

terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami individu. Interaksi di sini tidak hanya

berupa kontak sosial dan hubungan antar pribadi sebagai anggota kelompok sosial, tetapi

meliputi juga hubungan dengan lingkungan fisik maupun lingkungan psikologis

sekitarnya (Maulana, 2009).

3. Pendidikan Ibu

Tingkat pendidikan ibu yang rendah mengakibatkan kurangnya pengetahuan ibu

dalam menghadapi masalah, terutama dalam pemberian ASI eksklusif. Pengetahuan ini

diperoleh baik secara formal maupun informal. Sedangkan ibu-ibu yang mempunyai

tingkat pendidikan yang lebih tinggi, umumnya terbuka menerima perubahan atau hal-hal

guna pemeliharaan kesehatanya. Pendidikan juga akan membuat seseorang terdorong

untuk ingin tahu mencari pengalaman sehingga informasi yang diterima akan

menjadi pengetahuan. Pendidikan adalah upaya persuasif atau pembelajaran kepada

masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakan-tindakan atau praktik untuk

memelihara (mengatasi masalah) dan meningkatkan kesehatannya. Perubahan atau

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

tindakan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang dihasilkan oleh pendidikan

kesehatan ini didasarkan pengetahuan dan kesadarannya melalui proses pembelajaran

sehingga perilaku tersebut diharapkan akan berlangsung lama (long lasting) dan menetap

(langgeng) karena didasari oleh kesadaran. Memegang kelemahan dan pendekatan

kesehatan ini adalah hasil lamanya memerlukan waktu lama Pendidikan diperkirakan ada

kaitannya dengan pengetahuan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif, hal ini

dihubungkan dengan tingkat pengetahuan ibu bahwa seseorang yang berpendidikan lebih

tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan tingkat

pendidikan yang rendah. Pengetahuan paradigma itu dipicu oleh tingginya tingkat

kebutuhan hidup dan meningkatnya pemahaman kaum wanita tentang aktualisasi diri.

Pendidikan dan kebebasan informasi membuat para wanita masa kini lebih berani

memasuki wilayah pekerjaan lain yang dapat memberdayakan kemampuan dirinya secara

maksimal sehingga ibu tidak dapat memberikan ASI eksklusif. Pendidikan juga akan

membuat seseorang terdorong untuk ingin tahu mencari pengalaman sehingga informasi

yang diterima akan jadi pengetahuan (Arini H, 2012).

4. Umur Ibu

Umur yaitu usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat

berulang tahun. Semakin cukup umur maka tingkat kematangan dan kekuatan seseorang

akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja (Arini H, 2012). Dalam kurun waktu

reproduksi sehat dikenal usia aman untuk kehamilan, persalinan, dan menyusui adalah

20-35 tahun. Oleh sebab itu, yang sesuai dengan masa reproduksi sangat baik dan sangat

mendukung dalam pemberian ASI eksklusif, sedangkan umur yang kurang dari 20 tahun

dianggap masih belum matang secara fisik, mental, dan psikologi dalam menghadapi

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

kehamilan, persalinan, serta pemberian ASI. Umur lebih dari 35 tahun dianggap

berbahaya, sebab baik alat reproduksi maupun fisik ibu sudah jauh berkurang dan

menurun, selain itu bisa terjadi risiko bawaan pada bayinya dan juga dapat meningkatkan

kesulitan pada kehamilan, persalinan dan nifas (Arini H, 2012).Umur ibu sangat

menentukan kesehatan maternal karena berkaitan dengan kondisi kehamilan, persalinan,

dan nifas, serta cara mengasuh juga menyusui bayinya. Ibu yang berumur kurang dari 20

tahun masih belum matang dan belum siap secara jasmani dan sosial dalam menghadapi

kehamilan, persalinan, serta dalam membina bayi dalam dilahirkan (Arini H, 2012).

Sedangkan ibu yang berumur 20-35 tahun, menurut (Arini H, 2012) disebut sebagai

“masa dewasa” dan disebut juga masa reproduksi, di mana pada masa ini diharapkan

orang telah mampu untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dengan tenang

secara emosional, terutama dalam menghadapi kehamilan, persalinan, nifas, dan merawat

bayinya nantinya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan adalah sebagai berikut:

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu:

1. Pengalaman Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang

lain. Pengalaman yang sudah di perloeh dapat memperluas pengetahuan seseorang.

2. Tingkat pendidikan

Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara

umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan lebih

luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

3. Keyakinan Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa adanya

pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini bisa mempengaruhi pengetahuan

seseorang, baik keyakinan itu sifatnya positif maupun negatif.

4. Fasilitas-fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan

seseorang, misalnya radio, televisi, majalah, koran, dan buku.

5. Penghasilan Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan

seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar, maka dia akan mampu

untuk menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi.

6. Sosial budaya kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat

mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.

2.6 Hubungan antara pengetahuan dengan perilaku

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera

manusia, yakni indera pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatdmojo, 2007).

Pengetahuan ibu tentang teknik menyusui adalah hasil dari tahu dan mengingat suatu hal

setelah seseorang melakukan cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan

posisi ibu dan bayi dengan benar yang di dapat melalui pendengaran, penglihatan

maupun pengalaman yang didapat dari petugas kesehatan dan sosial media yang lainya.

Perilaku yang baik yaitu akan terbentuk dari pengetahuan ibu dan dukungan secara

langsung yang diberikan oleh tenaga kesehatan maupun didapatkan dari informasi atau

media yang lain, sehingga hal tersebut akan berpengaruh terhadap kemampuan ibu dalam

menerapkan teknik menyusui dan memberikan yang benar terhadap perilaku ibu dalam

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ASI (Air Susu Ibu) 2.1 ...eprints.umm.ac.id/42131/3/jiptummpp-gdl-widyarestu... · 1. Lemak Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI

memberikan ASI kepada bayinya, jika pengetahuan dan dukungan tenaga kesehatan

didapatkan secara langusng maka ibu akan menerapkan teknik menyusui dan perilaku

yang baik dalam memberikan ASI kepada bayinya, sehingga bayinya akan mendapatkan

ASI secara maksimal, karena kandungan dalam ASI tersebut sangat berpengaruh untuk

menambah kekebalan tubuh dan melindungi bayi dari penyakit. Perilaku pemberian ASI

diberikan kepada bayi guna untuk proses tumbuh kembang bayi, memberi perlindungan

kepada bayi dari sakit karena adanya zat protektif dalam ASI, mempunyai efek psikologis

yang menguntungkan untuk bayi. Menyusui ASI juga meningkatkan keterikatan

hubungan yang erat serta penuh kasih sayang antara ibu dan bayi (Roesli, 2008).