Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Motivasi
Motivasi yang selalu berkaitan dengan kebutuhan tertentu akan
berubah-ubah atau bersifat dinamis, sesuai dengan keinginan dan
perhatian manusia. Teori tentang motivasi ini lahir dan awal
perkembangannya ada dikalangan psikolohi menurut ilmu jiwa,
dijelaskan bahwa dalam motivasi itu ada herarki, maksudnya motivasi
itu ada tingkat-tingkatnya yakni dari bawah ke atas. Dalam hal ini ada
beberapa teori tentang motivasi yang selalu bergayut dengan soal
kebutuhan (Sardiman, A.M, 2007) yaitu :
1. Kebutuhan fisiologis.
2. Kebutuhan akan keamanan.
3. Kebutuhan akan cinta dan kasih, rasa diterima dalam suatu
masyarakat/golongan.
4. Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri.
Di samping itu ada teori-teori lain yang perlu diketahui, yaitu
sebagai berikut :
1. Teori Insting
Menurut teori ini tindakan setiap diri manusia diasumsikan
seperti tingkah jenis binatang. Tindakan manusia itu dikatakan
10
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
11
selalu berkait dengan insting atau pembawaan. Dalam
memberikan respons terhadap adanya kebutuhan seolah-olah
tanpa dipelajari. Tokoh dari teori ini adalah Mc. Dougall.
2. Teori Fisiologis
Teori ini juga disebutnya “Behaviour theories” menurut
teori ini semua tindakan manusia itu berakar pada usaha
memenuhi kepuasan dan kebutuhan organik atau kebutuhan
primer, seperti kebutuhan tentang makanan, minuman, udara
dan lain-lain yang diperlukan unutk kepentingan tubuh
seseorang. Dari teori inilah muncul perjuangan hidup,
perjuangan untuk mempertahankan hidup, struggle for
survival.
3. Teori Psikoanalitik
Teori ini mirip dengan teori imstimg, tetapi lebih
ditekankan pada unsur-unsur kejiwaan yang ada pada diri
manusia. Bahwa setiap tindakan manusia karena adanya unsur
pribadi manusia yakni id dan ego. Tokoh dari teori ini adalah
Freud.
2.2 Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
Pendidikan profesi akuntansi adalah pendidikan tambahan pada
pendidikan tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi pada program
studi akuntansi. Dalam SK Mendiknas No.179/U/2001, pendidikan profesi
akuntansi diselenggarakan di perguruan tinggi sesuai dengan persyaratan,
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
12
tatacara dan kurikulum yang diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Penyelenggaraan pendidikan profesi akuntansi di perguruan tinggi dilakukan
setelah me ndapatkan ijin dari Direktur Jenderal Perguruan Tinggi. Ijin
penyelenggaraan pendidikan profesi akuntansi diberikan oleh Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi atas dasar rekomendasi dari Panitia ahli
Pertimbangan Persamaan Ijazah Akuntan. Lulusan pendidikan profesi
akuntansi berhak menyandang sebutan profesi akuntansi yang selanjutnya
disingkat Ak. Berdirinya PPAk di berbagai perguruan tinggi ini tentunya
diikuti dengan adanya sosialisasi kepada mahasiswa S1 akuntansi untuk
memberikan pemahaman akan pentingnya pendidikan profesi bagi calon
akuntan publik.
Opiyana (2012) menyebutkan Pendidikan Profesi Akuntansi
merupakan pendidikan tambahan diluar pendidikan akademik yang bertujuan
menghasilkan lulusan kompetensi keprofesian akuntansi yang dapat
ditempuh setelah mahasiswa menyelesaikan pendidikan S1. Kurikulum
Pendidikan Profesi Akuntansi mempunyai beban antara 20 SKS atau 40 SKS
dan ditempuh 2 semester, kandungan pendidikan yang terdapat dalam
Pendidikan Profesi Akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Etika Bisnis dan Profesi
b. Seminar Perpajakan
c. Praktek Audit
d. Lingkungan Bisnis
e. Pengetahuan Pasar Modal
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
13
f. Seminar Akuntansi Keuangan
g. Seminar Akuntansi Manajemen
2.3 Profesi Akuntan
2.3.1 Pengertian Profesi
Ada banyak profesi dan mereka dikendalikan untuk derajat yang
bervariasi oleh profesional, peraturan atau badan pemerintah. Profesi
khas dengan kedokteran, kedokteran gigi, akuntan, hukum, teknik,
arsitektur kerja, sosial keperawatan, akuntansi. Kebanyakan definisi
mengidentifikasi ‘bekerja demi kebaikan publik sebagai salah satu
karakteristik profesi (Harvey, 2004 dalam Ismail dan B. Lestari,2012).
2.3.2 Pengertian Akuntan
Akuntan adalah sebutan dan gelar profesional yang diberikan
kepada seorang sarjana yang telah menempuh pendidikan di Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi pada suatu Universitas atau Perguruan
Tinggi dan telah lulus Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) menurut
(Ismail dan B. Lestari,2012).
Ketentuan mengenai praktik Akuntan Indonesia diatur dengan
Undang-undang Nomor 5 tahun 2011 tentang pemakaian Gelar
Akuntan (Accountant) yang mensyaratkan bahwa gelar akuntan hanya
dapat dipakai oleh mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya
dari Perguruan Tinggi dan telah terdaftar pada Departemen Keuangan
Republik Indonesia. menurut undang-undang tersebut Pasal 5 ayat (1)
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
14
gelar akuntan seseorang harus memenuhi syarat sebagai berikut
(dalam penelitian ismail dan B. Lestari) :
a. memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang
sah
b. berpengalaman praktik memberikan jasa sebagaimana dimaksud
dalam pasal 3;
c. berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia;
d. memiliki Nomor Pokok Wahib Pajak;
e. tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin
Akuntan Publik;
f. tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam
dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih
g. menjafi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan
oleh Menteri; dan
h. tidak berada dalam pengampunan.
2.3.3 Profesi Akuntan
Berdasarkan penelitian Mahmud (2008), profesi akuntansi
merupakan jasa penyusunan, penganalisaan dan penyajian informasi
keuangan. Profesionalisme dibidang akuntansi ditandai oleh tiga
indikator, yaitu pengetahuan, ketrampilan, dan etika.Ketiga indikator
tersebut harus diberikan kepada calon akuntan selama mereka
menempuh mata kuliah di Perguruan Tinggi. Semua mata kuliah yang
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
15
membentuk profesionalisme tersebut seharusnya di akomodasikan
dalam kurikulum.
Menurut International Federation of Accountants (dalam
Mahmud 2008) bahwa sebuah induk organisasi profesi akuntan di
dunia merekomendasikan tiga komponen persyaratan profesi akuntan,
yaitu (a) pendidikan, (b) ujian, dan (c) pengalaman. Calon akuntan
harus memiliki pengetahuan umum (konsep), kemampuan tersebut
selayaknya diberikan kepada calon akuntan dlam pendidikan
akademik maupun dalam pendidikan profesinya. Seorang calon
profesional, selayaknya harus dapat mendemonstrasikan kompetensi
profesionalnya dengan dapat melewati ujian kompetensi
profesionalnya dengan melewati ujian kompetensi profesi.
Ujian ini tidak hanya menilai kemampuan teoritikal, tetapi juga
menguji kemampuan seseorang untuk dapat menerapkan kemampuan
konsepsinya tersebut dalam situasi praktik. Sementara itu pengalaman
merupakan komponen yang penting bagi akuntan profesional yang
berpraktik (sebagai akuntan publik).Akuntan profesional dituntut
untuk tidak hanya memiliki pengetahuan teoritikal yang kuat, tetapi
mereka juga harus dapat menerapkan kompetensinya dalam dunia
kerja.
IAI sebagai anggota International Federation of Accountants
(IFAC) telah meluncurkan Chartered Accountant (CA). CA
diluncurkan untuk menaati Statement Membership Obligations
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
16
&Guidelines IFAC dan untuk memberi nilai tambah bagi akuntan
beregister negara. Sejalan dengan tujuan tersebut Kementerian
Keuangan telah mengeluarkan PMK 25/PMK.01/2014 tentang
Akuntan Beregister Negara yang telah disahkan pada tanggal 3
Februari 2014. PMK tersebut merupakan terjemahan dari UU 34/1954
yang mengamanatkan kepada Menteri Keuangan untuk mengatur
lebih lanjut mengenai kebijakan pelaksanaan untuk pemakaian gelar
akuntan.
Pasal 19 PMK tentang Akuntan Beregister Negara menyebutkan
bahwa sertifikat akuntan profesional diberikan kepada seseorang yang
telah lulus ujian profesional dan memenuhi persyaratan yang
ditentukan asosiasi profesi akuntan, dalam hal ini IAI. Dengan begitu,
pemegang CA sebagai akuntan profesional teregister akan menjadi
motor profesionalisme akuntan dan memiliki daya saing tinggi di
kancah regional maupun global, serta bisa membawa Indonesia
memimpin di era pasar tunggal ASEAN tersebut.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor
25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara dalam pasal 2
menyebutkan :
(1) Dalam rangka tertib administrasi penyelenggaraan pendaftaran
Akuntan, Menteri menyelenggarakan Register Negara Akuntan.
(2) Pelaksanaan penyelenggaraan Register Negara Akuntan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PPAJP.
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
17
(3) Untuk terdaftar dalam Register Negara Akuntan, seseorang harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. lulus pendidikan profesi akuntansi atau lulus ujian sertifikasi
akuntan profesional;
b. berpengalaman di bidang akuntansi; dan
c. sebagai anggota Asosiasi Profesi Akuntan.
(4) Seseorang yang terdaftar dalam Register Negara Akuntan
diberikan piagam Register Negara Akuntan dan berhak
menyandang gelar Akuntan.
(5) Gelar Akuntan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) digunakan di
belakang nama seseorang yang terdaftar dalam Register Negara
Akuntan dengan mencantumkan “Ak.”.
(6) Piagam Register Negara Akuntan sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) merupakan pengakuan kepada seseorang yang memiliki
kompetensi dan profesionalisme di bidang akuntansi dengan
memenuhi ketentuan Peraturan Menteri ini
(7) Piagam Register Negara Akuntan ditetapkan oleh Kepala PPAJP
atas nama Menteri.
(8) Seseorang yang telah menyandang gelar Akuntan dapat
melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan akuntansi dan
pelaporan keuangan.
(9) Akuntan sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dilarang
memberikan jasa asurans sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
18
ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan
Publik.
(10) Akuntan yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (9), yaitu memberikan jasa asurans, dikenai sanksi
administratif.
2.3.4 Jenis-jenis Profesi Akuntan
Akuntansi dapat dipandang sebagai suatu profesi yang telah
berkembang pesat akhir-akhir ini. Masyarakat memberikan
penghargaan khusus pada profesi-profesi tersebut karena kewenangan
teknisnya yang tidak lajim dimiliki oleh semua orang. Profesi akuntan
dalam pekerjaannya dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
a. Akuntan Pendidik
b. Akuntan Pemerintah
c. Akuntan Publik
d. Akuntan Perusahaan
2.4 Pengertian Minat
Menurut Widyastuti, dkk, (2004), minat adalah keinginan yang
didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan
membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang
diinginkannya.
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
19
Minat adalah kecenderungsn hati yang tinggi terhadap sesuatu.
Selanjuttnya Kamus Umum Bahasa Indonesia mendifinisikan minat
sebagai keinginan untuk memperhatikan atas melakukan sesuatu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan pada minat ini, yaitu (Benny dan Yuskar
2006):
d. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang
mempunyai dampak pada suatu perilaku.
e. Minat menunjukkan seberapa keras seseorangf berani mencoba
melakukan sesuatu
f. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan
seeorang untuk melakukan sesuatu.
Menurut Lucy, (2009:55) dalam Wahyuni (2014) minat adalah
memiliki rasa ingin tahu atau rasa keinginan tahu yang tinggi/besar
sehingga ingin sekali meraba, mencoba dan melakukannya.
2.5 Pengertian Motivasi
Menurut Hasibuan, 1996 (dalam Ismail dan Lestari, 2012) motivasi
merupakan pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi
dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Selanjutnya
Widyastuti, dkk, (2004) menyatakan bahwa motivasi seringkali diartikan
sebagai dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
20
jasmani untuk berbuat, sehingga motivasi merupakan suatu tenaga yang
menggerakkan manusia untuk bertingkah laku di dalam perbuatannya yang
mempunyai tujuan tertentu. Dari definisi di atas dapat dilihat bahwa:
1. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi atau tenaga dalam diri
pribadi seseorang.
2. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan yang mengarah ke tingkah
laku seseorang.
3. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
2.5.1 Motivasi Kualitas
Motivasi kualitas adalah dorongan yang timbul dalam diri
seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan
kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat
melaksanakan tugas dengan baik dan benar. Peningkatan kemampuan
dan kualitas harus dilandasi dengan adanya dorongan yang kuat dari
dalam diri. Dorongan itu bisa berupa material maupun spiritual yang
merupakan dasar kesiapan diri untuk mencapai tujuan yang dicita-
citakan. (Widyastuti dkk, 2004).Dalam menggerakan motivasi kualitas
atau kemampuan untuk mengembangkan diri, harus ada niat,
kemampuan kuat serta merelakan waktu yang digunakan dalam
mencapai kualitas yang lebih baik untuk masa mendatang. ( Minan,
2011)
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
21
2.5.2 Motivasi Karir
Motivasi karir adalah dorongan dari dalam diri seseorang yang
menimbulkan keinginan untuk meningkatkan pekerjaan, jabatan,
kemampuan pribadinya dalam mencapai karir yang lebih baik dari
sebelumnya. Menurut Djaali (2008) dalam Nurhayani (2012) karir
dapat diartikan sebagai “rangkaian sikap dan perilaku yang
berhubungan dengan perjalanan kerja seseorang sepanjang kehidupan
kerjanya”.
Karir merupakan faktor intrinsik yang terdapat pada manusia
terhadap kegiatan yang dilakukan serta memberikan kepuasan secara
langsung atas pekerjaan yang telah dilakukan. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2008), mendefinisikan karir sebagai perkembangan
dan kemajuan baik pada kehidupan, pekerjaan atau jabatan seseorang.
Biasanya pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang
mendapatkan imbalan berupa gaji maupun uang. (Panggabean dan
Kusumaningsih, 2011)
2.5.3 Motivasi Ekonomi
Motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri
seseorang untuk meningkatkan pribadinya dalam rangka untuk
mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Penghargaan
finansial terdiri atas penghargaan langsung yang berupa pembayarn
gaji atau lembur, pembayaran untuk cuti, pembagian uang berdasarkan
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
22
kinerja. Penghargaan tidak langsung meliputi asuransi, program
pensiun dan berbagai bentuk lain yang diterima secara tidak langsung.
(Minan, 2011)
Kompensasi merupakan biaya utama atas keahlian atau
pekerjaannya. Kompensasi finansial terdiri dari kompensasi langsung
dan tidak langsung. Kompensasi langsung terdiri dari pembayaran
karyawan dalam bentuk upah, gaji, bonus atau komisi. Kompensasi
tidak langsung terdiri dari semua pembayaran yang tidak tercakup
dalam kompensasi finansial langsung yang meliputi liburan, berbagai
macam asuransi, jasa seperti perawatan, program pensiun dan manfaat
lainnya. (Rivai;2009 dalam Liviawati, 2014) Ada beberapa indikator
motivasi ekonomi yaitu: 1) gaji, 2) upah, dan 3) insentif.
Penghargaan finansial merupakan salah satu bentuk sistem
pengendalian manajemen. Untuk memastikan bahwa segenap elemen
karyawan dapat mengarahkan tindakannya terhadap pencapaian tujuan
perusahaan, maka manajemen memberikan balas jasa atau reward
dalam berbagai bentuk, termasuk didalamnya financial reward atau
penghargaan finansial Samiaji, 2004 (dalam Widyastuti, dkk, 2004).
a. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil
1. Rosinta Ria
Panggabean dan
Nana Wulansari
Kusumaningsih
(2011)
Pengaruh Motivasi
terhadap Minat
Mahasiswa Akuntansi
Universitas Bina
Nusantara Angkatan 2006
untuk mengikuti
Secara parsial,
motivasi kualitas dan
motivasi karir
berpengaruh dan
signifikan terhadap
minat mengikuti
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
23
Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk)
PPAk,
sedangkan motivasi
ekonomi tidak terdapat
pengaruh yang
signifikan terhadap
minat mengikuti PPAk
2. Mutia Ismail dan
Evi Lestari B
(2012)
Pengaruh Motivasi
terhadap Minat
Mahasiswa Akuntansi
untuk mengikuti
Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk) di
Perguruan Tinggi
Sumatera Utara
Secara parsial,
motivasi kualitas dan
motivasi karir
berpengaruh signifikan
terhadap minat
mahasiswa mengikuti
PPAk, sedangakan
motivasi ekonomi
secara parsial tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap
minat mahasiswa
mengikuti PPAk
Secara simultan ,
motivasi kualitas,
motivasi karir, dan
motivasi ekonomi
secara bersama-sama
berpengaruh signifikan
terhadap minat
magasiswa mengikuti
PPAk.
3. Raminten (2012) Pengaruh motivasi
terhadap minat
mahasiswa akuntansi
untuk mengikuti
pendidikan profesi
akuntansi (PPAk)
Motivasi kualitas,
motivasi karir, dan
motivasi ekonomi
berpengaruh signifikan
terhahadap minat
mahasiswa akuntansi
mengikuti PPAk
4 Sri Wahyuni
(2014)
Pengaruh motivasi
terhadap minat
mahasiswa akuntansi
untuk mengikuti
pendidikan profesi
akuntansi (PPAk)
Motivasi kualitas dan
motivasi ekonomi
berpengaruh signifikan
terhadap minat
mahasiswa mengikuti
PPAk, sedangkan
motivasi karir tidak
berpengaruh terhadap
minat mahasiswa
mengikuti PPAk
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
24
5. Bayu Wibisono,
Hendro Subroto,
Yuli Chomsatu
(2015)
Pengaruh motivasi
terhadap minat untuk
pendidikan profesi
akuntansi
Motivasi kualitas,
motivasi karir, dan
motivasi ekonomi
berpengaruh signifikan
terhadap minat
mahaiswa akuntansi
mengikuti PPAk. Sumber : penelitian sebelumnya
2.6 Kerangka Pemikiran Teoritis
Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas mengenai pengaruh
motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi (PPAk). Berdasarkan kerangka teori yang telah
dikemukakan, dapat disederhanakan dalam bentuk model berikut :
Gambar Kerangka Pemikiran.
H1 (+)
H2(+)
H3 ( +)
Motivasi Karir (X2) Minat mengkuti
PPAk (Y)
Motivasi Ekonomi
(X3)
Motivasi Kualitas
(X1)
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
25
2.7 Hipotesis Penelitian
2.7.1 Pengaruh Motivasi Kualitas terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi
untuk Mengikuti PPAk
Motivasi kualitas adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang
untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam
bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik
dan benar. Peningkatan kemampuan dan kualitas harus dilandasi dengan
adanya dorongan yang kuat dari dalam diri. Dorongan itu bisa berupa
material maupun spiritual yang merupakan dasar kesiapan diri untuk
mencapai tujuan yang dicita-citakan.
Didukung oleh penelitian Wahyuni (2014) dan Wibisono dkk (2015)
mendapatkan hasil bahwa motivasi kualitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah :
H1 : Motivasi kualitas berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi akuntansi (PPAk)
2.7.2 Pengaruh Motivasi Karir terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi
untuk Mengikuti PPAk
Motivasi karir adalah dorongan dari dalam diri seseorang yang
menimbulkan keinginan untuk meningkatkan pekerjaan, jabatan,
kemampuan pribadinya dalam mencapai karir yang lebih baik dari
sebelumnya. Karir merupakan faktor intrinsik yang terdapat pada
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
26
manusia terhadap kegiatan yang dilakukan serta memberikan
kepuasan secara langsung atas pekerjaan yang telah dilakukan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), mendefinisikan karir
sebagai perkembangan dan kemajuan baik pada kehidupan, pekerjaan
atau jabatan seseorang. Biasanya pekerjaan yang dimaksud adalah
pekerjaan yang mendapatkan imbalan berupa gaji maupun uang.
(Panggabean dan Kusumaningsih , 2011). Didukung oleh penelitian
Raminten (2012) bahwa motivasi karir berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti
PPAk. Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis yang diajukan
adalah :
H2 : Motivasi karir berpengaruh positif terhadap minat
mahasiswa Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi
akuntansi (PPAk)
2.7.3 Pengaruh Motivasi Ekonomi terhadap Minat Mahasiswa
Akuntansi untuk mengikuti PPAk
Motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri
seseorang untuk meningkatkan pribadinya dalam rangka untuk
mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Penghargaan
finansial terdiri atas penghargaan langsung yang berupa pembayarn
gaji atau lembur, pembayaran untuk cuti, pembagian uang berdasarkan
kinerja. Penghargaan tidak langsung meliputi asuransi, program
pensiun dan berbagai bentuk lain yang diterima secara tidak langsung.
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
27
(Minan, 2011). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Raminten (2012) dan Wahyuni (2014) bahwa motivasi ekonomi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti PPAk. Berdasarkan penjelasan diatas,
maka hipotesis yang diajukan adalah :
H3 : Motivasi ekonomi berpengaruh positif terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi
akuntansi (PPAk)
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016