39
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1. Pengertian Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pon, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). (Adriana, 2017 :03). Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan serta sosialisasi dan kemandirian (Kemenkes RI, 2012 : 04). 2. Ciri-ciri dan Prinsip-Prinsip Tumbuh Kembang Anak Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut : a. Perkembangan menimbulkan perubahan Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf. b. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya. Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

1. Pengertian

Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi

tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram,

pon, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan

metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). (Adriana, 2017 :03).

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih

kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan serta sosialisasi

dan kemandirian (Kemenkes RI, 2012 : 04).

2. Ciri-ciri dan Prinsip-Prinsip Tumbuh Kembang Anak

Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling

berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut :

a. Perkembangan menimbulkan perubahan

Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap

pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan

intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut

saraf.

b. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan

selanjutnya.

Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia

melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

9

berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika

pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri

anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis

karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.

c. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.

Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang

berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi

organ dan perkembangan pada masing-masing anak.

d. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.

Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian,

terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak

sehat, bertambah umur, bertambah berat, dan tinggi badannya serta bertambah

kepandaiannya.

e. Perkembangan mempunyai pola yang tetap.

Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap,

yaitu :

1) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke

arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).

2) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu

berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan

gerak halus (pola proksimodistal)

f. Perkembangan memiliki tahap yag berurutan.

Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan

berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

10

terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar

kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.

Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling

berkaitan (Kemenkes RI, 2012 :4-5).

Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :

1) Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.

Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya,

sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan

yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh

kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki

anak.

2) Pola perkembangan dapat diramalkan.

Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan

demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan

berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi

berkesinambungan(Kemenkes RI, 2012 :05).

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak

Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan

normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain :

a. Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak.

1) Ras/etnik atau bangsa.

Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki

faktor herediter ras/bangsa indonesia atau sebaliknya.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

11

2) Keluarga

Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek,

gemuk atau kurus.

3) Umur

Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun

pertama kehidupan dan masa remaja.

4) Jenis kelamin.

Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada

laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-

laki lebih cepat.

5) Genetik

Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak

yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang

berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.

6) Kelainan kromosom

Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan

seperti pada sindroma Down’s dan sindroma Turner’s.

b. Faktor luar (eksternal)

1) Faktor Prenatal

a) Gizi

Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan

mempengaruhi pertumbuhan janin.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

12

b) Mekanis

Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital

seperti club foot.

c) Toksin/zat kimia

Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid, dapat

menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.

d) Endokrin

Diabetes meilitus dapat menyebabkan mekrosomia, kardiomegali,

hiperplasia adrenal.

e) Radiasi

Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada

janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas

anggota gerak, kelainan kongenital mata, kelainan jantung.

f) Infeksi

Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma,

Rubella, Sitomegalo Virus Herpers simpleks) dapat menyebabkan

kelainan pada janin ; katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental,

dan kelainan jantung kongenital.

g) Kelainan imunologi

Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara

janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah

merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah

janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

13

mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kern icterus yang akan

menyebabkan kerusakan jaringan otak.

h) Anoksia embrio

Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta

menyebabkan pertumbuhan terganggu.

i) Psikologi ibu

Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental

pada ibu hamil dan lain-lain.

2) Faktor Persalinan

Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia, dapat

menyebabkan kerusakan jaringan otak.

3) Faktor Pascasalin

a) Gizi

Untuk tumbuh kembang bayi, dperlukan zat makanan yang adekuat.

b) Penyakit kronis/kelainan kongenital

Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan

retardasi pertumbuhan janin.

c) Lingkungan fisis dan kimia

Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup

yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider).

Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari ,

paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll)

mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

14

d) Psikologis

Hubungan anak dengan prang sekitarnya. Seorang anak yang tidak

diketahui oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan,

akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan

perkembangannya.

e) Endokrin

Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan

menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.

f) Sosio-ekonomi

Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan

lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat

pertumbuhan anak.

g) Lingkungan pengasuh

Pada lingkungan pengasuh, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi

tumbuh kembang anak.

h) Stimulasi

Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam

keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak,

keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.

i) Obat-obatan

Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat

pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang

terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi

hormon pertumbuhan (Kemenkes RI, 2012 : 5-7)..

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

15

4. Aspek-aspek Perkembangan yang Dipantau

a. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan

dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang

melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.

b. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan

dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-

bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi

memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu,

menjimpit, menulis, dan sebagainya.

c. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan

dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara,

berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.

d. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan

selesai bermain), berpisah dengan ibu pengasuh anak, bersosialisasi

dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya (Kemenkes

RI, 2012 : 07).

5. Stimulasi Tumbuh Kembang Balita

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6

tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu

mendapat stimulasi rutun sedini mungkin dan terus menerus pada setiap

kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak di lakukan oleh ibu dan ayah yang

merupakan orang terdekat dengan anak.kurangnya stimulasi dapat menyebabkan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

16

penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap

(Kemenkes RI, 2016 : 11).

Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak ,ada beberapa prinsip

dasar yang perluu di perhatikan ,yaitu sebagai berikut .

a. Stimulasi di lakukan dengan di landasi rasa cinta dan kasih sayang .

b. Selalu tunjukan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah

laku orang-orang yang terdekat dengan nya.

c. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak .

d. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi,

menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman .

e. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak,

terhadap ke 4 aspek kemampuan dasar anak .

f. Gunakan alat bantu /permainan yang sederhana ,aman dan ada disekitar anak.

g. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan .

h. Anak selalu di beri pujian, bila perlu diberikan hadiah untuk keberhasilannya.

6. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

Melakukan deteksi dini Tumbuh Kembang artinya melakukan

kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan

tumbuh kembang balita dan anak prasekolah. Dengan ditemukan secara dini

penyimpangan/masalah tumbuh kembang anak, makan intervensi akan lebih

mudah dilakukan (Kemenkes RI, 2012 : 40).

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

17

7. Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan

Deteksi dini penyimpanggan pertumbuhan yaitu untuk mengetahui/

menentukan satus gizi kurang /buruk Dan mikro/macrosefal.

Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan di lakukan di semua tingkat pelayanan.

Adapun pelaksanaan dan alat yang di gunakan adalah sebagai berikut.

Tabel 1

Pelaksana Deteksi Dini Gangguan pertumbuhan

Tingkat

Pelayanan Pelaksana

Alat dan bahan yang

digunakan Yang dipantau

Keluarga

Masyarakat Orang tua.

Kader kesehatan.

Pendidik PAUD,

Petugas BKB,

petugas TPA dan

Guru TK.

Buku KIA

Timbangan dacin

Timbangan digital

(untuk anak > 5 thn)

Alat ukur tinggi

badan/panjang badan

Berat Badan

Puskesmas Tenaga kesehatan

terlatih SDIDTK:

Dokter

Bidan

Perawat

Ahli gizi

Tenaga

kesehatan

lainnya

Buku KIA

Tabel/Grafik BB/TB

Tabel/Grafik TB/U

Grafik LK

Timbangan

Alat ukur tinggi

badan/panjang

badang

Pita pengukur

lingkar kepala

Panjang/

Tinggi

Badan

Berat

Badan

Lingkar

kepala

(Kemenkes.RI, 2016 : 20)

a. Pengukuran berat badan terhadap tinggi badan (bb/tb)

Tujuan pengukuran BB/TB adalah menentukan status gizii anak

normal,kurus,kurus sekali atau gemuk

Jadwal pengukuran bb/ tb di sesuaikan dengan jadwal deteksi dini tumbuh

kembang balita (Kemenkes RI, 2016 : 27).Cara pengukuran berat badan/tinggi

badan sesuai tabel sebagai berikut:

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

18

Tabel 2

Cara pengukuran berat badan /tinggi badan

No Cara pengukuran

1 Menggunakan timbangan bayi

1. Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2

tahun atau selama anak masih bisa berbaring /duduk tenang `

2. Letakkan timbangan pada meja yang datar dan tidak mudah bergoyang

3. Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka o

4. Bayi sebaiknya telanjang tanpa topi,kaos kaki sarung tangan

5. Baringkan bayi dengan hati=hati di atas timbangan .

6. Lihat jarum timbangan sampai berhenti.

7. Baca angka yang di tunjukan oleh jarum timbangan atau angka

timbangan

8. Bila bayi terus menerus bergerak,perhatikan gerakan jarum,baca

tengah-tengah gerakan jarum ke kanan dan ke kiri

2. Menggunakan timbangan injak

1. Letakkan timbangan di lantai yang datar sehingga tidak mudah

bergerak.

2. Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka O.

3. Anak sebaiknya memakai baju sehari-hari yang tipis, tidak memakai

alas kaki, jaket, topi, jam tangan, kalung, dan tidak memegang sesuatu.

4. Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangi.

5. Lihat jarum timbangan sampai berhenti.

6. Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka

timbangan.

Sumber : Kemenkes RI, 2016 : 18 stimulasi, Deteksi Tumbuh Kembang Anak

Tabel 3

Cara pengukuran panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB) sesuaitabel berikut.

No Cara pengukuran

1 Cara mengukur dengan posisi berbaring:

1. Sebaiknya dilakukan oleh 2 orang.

2. Bayi dibaringkan telentang pada alas yang datar.

3. Kepala bayi menempel pada pembatas angka O.

4. Petugas 1: kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap

menempelpada pembatas angka 0 (pembatas kepala).

5. Petugas 2: tangan kiri menekan lutu bayi agar lurus, tangan

kananmenekan batas kaki ke telapak kaki

Petugas 2: membaca angka di tepi di luar pengukur

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

19

Gambar 1

Pengukuran Panjang Badan dengan Cara Berbaring

2 Gara mengukur dengan posisi berdiri

1. Anak tidak memakai sandal atau sepatu.

2. Berdiri tegak menghadap kedepan.

3. Punggung, pantat dan tumit menempel pada tiang pengukur.

4. Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun.

5. Baca angka pada batas tersebut.

Gambar 2

Pengukuran Tinggi Badan dengan Cara Berdiri

Sumber : Kemenkes RI, 2016 :18-19 stimulasi, Deteksi Tumbuh Kembang

Anak

Penggunaan Tabel BB/TB

1) Ukur tinggi/panjang dan timbang berat badan anak, sesuai cara diatas.

2) Lihat kolom Tinggi/Panjang Badan anak yang sesuai dengan hasil

pengukuran.

3) Pilih kolom Berat Badan untuk laki-laki (kiri) atau perempuan (kanan) sesuai

jenis kelamin anak, cari angka berat badan yang terdekat dengan berat badan

anak.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

20

4) Dari angka berat badan tersebut, lihat bagian atas kolom untuk mengetahui

angka Standar Deviasi (SD).

5) Untuk menentukan bagaimana dengan status gizi anak tersebut, menggunakan

grafik WHO 2006 dan terdapat pada buku KIA revisi

2015.

b. Pengukuran Lingkaran Kepala Anak (LKA)

1) Tujuan pengukuran lingkaran kepala anak adalah untuk mengetahui

lingkaran kepala anak dalam batas normal atau di luar batas normal.

2) Jadwal, disesuaikan dengan umur anak. Umur 0–11 bulan, pengukuran

dilakukan setiap tiga bulan. Pada anak yang lebih besar, umur 12–72

bulan, pengukuran dilakukan setiap enam bulan. Pengukuran dan penilaian

lingkaran kepala anak dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.

3) Cara mengukur lingkaran kepala

4) Alat pengukur dilingkarkan pada kepala anak melewati dahi, menutupi alis

mata, diatas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol,

tarik agak kencang.

5) Baca angka pada pertemuan dengan angka O.

6) Tanyakan tanggal lahir bayi/anak, hitung umur bayi/anak.

7) Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkaran kepala menurut umur dan

jenis kelamin anak.

8) Buat garis yang menghubungkan ukuran yang lalu dengan ukuran

sekarang.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

21

Gambar 3

Pengukuran Lingkar Kepala

Sumber : Kemenkes RI, 2012 : 19 stimulasi, Deteksi Tumbuh Kembang Anak

a) Interpretasi

(1) Apabila ukuran lingkaran kepala anak berada di dalam ”jalur

hijau”, lingkaran kepala anak normal.

(2) Apabila ukuran lingkaran kepala anak berada di luar ”jalur hijau”,

lingkaran kepala anak tidak normal.

(3) Lingkaran kepala anak tidak normal ada 2 (dua), yaitu makrosefal

(4) apabila berada di atas ”jalur hijau” dan mikrosefal apabila berada

di bawah ”jalur hijau”.

b) Intervensi

Apabila ditemukan makrosefal maupun mikrosefal segera dirujuk ke

rumah sakit.

8. Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan Anak

Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui

gangguan perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan

daya dengar.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

22

Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak dilakukan di semua

tingkat pelayanan. Adapun pelaksana dan alat yang digunakan adalah

sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel berikut.

a. KPSP (Kueisioner Pra Skrining Perkembangan)

Tabel 4

Jadwal Kegiatan dan Jenis Skrining

Umur

Anak

Jenis Deteksi Tumbuh Kembang Yang Hrus Dilakukan

Deteksi Dini

Penyimpangan

Pertumbuhan

Deteksi Dini

Penyimpangan

perkembangan

Deteksi Dini

Penyimpangan Mental

Emosional (dilakukan

atas indikasi)

BB/TB LK KPSP TDD TDL KMPE M-

CHAT GPPH

0 bulan √ √

3 bulan √ √ √ √

6 bulan √ √ √ √

9 bulan √ √ √ √

12 bulan √ √ √ √

15 bulan √ √

18 bulan √ √ √ √ √

21 bulan √ √ √

24 bulan √ √ √ √ √ √

30 bulan √ √ √ √ √ √

36 bulan √ √ √ √ √ √ √ √

42 bulan √ √ √ √ √ √ √

48 bulan √ √ √ √ √ √ √

54 bulan √ √ √ √ √ √ √

60 bulan √ √ √ √ √ √ √

66 bulan √ √ √ √ √ √ √

72 bulan √ √ √ √ √ √ √

(Kemenkes.RI, 2016 : 40)

1) Tujuan skrining/pemeriksaan perkembangan alat menggunakan KPSP adalah

untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.

2) Jadwal skrining/pemeriksaan KPSP rutin adalah pada umur 3, 6, 9, 12,15, 18,

21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, dan 72 bulan. Jika anak belummencapai

umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada umurskrining terdekat

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

23

untuk pemeriksaan rutin. Misalnya, bayi umur 7 bulanmaka yang digunakan

adalah KPSP 6 bulan. Apabila anak ini kemudiansudah berumur 9 bulan, yang

diberikan adalah KPSP 9 bulan.

3) Skrining/pemeriksaan dilakukan oleh tenaga kesehatan, guru TK, dan petugas

PADU terlatih.

4) Alat/instrumen yang digunakan sebagai berikut.

Formulir KPSP menurut umur. Formulir ini berisi 9–10 pertanyaan tentang

kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran

KPSP anak umur 0–72 bulan.

Alat bantu pemeriksaan berupa pensil, kertas, bola sebesar bola

teniskerincingan, kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, kismis,

kacang tanah, potongan biskuit kecil berukuran 0,5–1 cm.

5) Cara menggunakan KPSP

a) Pada waktu pemeriksaan/skrining, anak harus dibawa.

b) Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal bulan dan tahun anak

lahir. Apabila umur anak lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan.

Contoh: bayi umur 3 bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan. Apabila

umur bayi 3 bulan 15 hari, dibulatkan menjadi 3 bulan.

c) Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur

anak.

d) KPSP terdiri ada 2 macam pertanyaan, yaitu pertama, pertanyaan yang

dijawab oleh ibu/pengasuh anak. Contoh: ”Dapatkah bayi makan kue

sendiri?” Kedua, perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk

melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh: ”Pada posisi bayi

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

24

Anda telentang, tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara perlahan-

lahan ke posisi duduk.”

e) Jelaskan kepada orang tua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab.

Karena itu, pastikan ibu/pengasuh anak mengerti apa yang ditanyakan

kepadanya.

f) Tanyakan pertanyaan tersebut secara berturutan, satu per satu. Setiap

pertanyaan hanya ada 1 jawaban, ”Ya” atau ”Tidak”. Catat jawaban

tersebut pada formulir.

g) Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh anak menjawab

pertanyaan terdahulu.

h) Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.

6) Interpretasi hasil KPSP

a) Hitunglah berapa jumlah jawaban Ya.

(1) Jawaban ”Ya”, apabila ibu/pengasuh anak menjawab: anak bisa

atau pernah atau sering atau kadang-kadang melakukannya.

(2) Jawaban ”Tidak”, bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak belum

pernah melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak

tahu.

b) Jumlah jawaban ”Ya” = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan

tahap perkembangannya (S).

c) Jumlah jawaban ”Ya” = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M).

d) Jumlah jawaban ”Ya” = 6 atau kurang, kemungkinan ada

penyimpangan (P).

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

25

e) Untuk jawaban ”Tidak”, perlu diperinci jumlah jawaban ”Tidak”

menurut jenis keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan

bahasa, sosialisasi dan kemandirian).

7) Intervensi

a) Apabila perkembangan anak sesuai umur (S), lakukan tindakan

berikut:

(1) Beri pujian karena telah mengasuh anaknya dengan baik.

(2) Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan anak.

(3) Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin,

sesuai dengan kepada ibu umur dan kesiapan anak.

(4) Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan

di posyandu secara teratur sebulan 1 kali dan setiap ada kegiatan

Bina Keluarga Balita (BKB). Jika anak sudah memasuki usia

prasekolah (36–72 bulan), anak dapat diikutkan pada kegiatan di

Pusat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kelompok Bermain

dan Taman Kanak-kanak.

(5) Lakukan pemeriksaan/skrining rutin menggunakan KPSP setiap 3

bulan pada anak berumur kurang dari 24 bulan dan setiap 6 bulan

pada anak umur 24 sampai 72 bulan.

b) Apabila perkembangan anak meragukan (M), lakukan tindakan

berikut.

(1) Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan

pada anak lebih sering lagi, setiap saat dan sesering mungkin.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

26

(2) Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan

anak untuk mengatasi penyimpangan/mengejar ketertinggalannya.

(3) Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan

adanya penyakit yang menyebabkan penyimpangan

perkembangannya.

(4) Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan

menggunakan daftar KPSP yang sesuai dengan umur anak.

(5) Jika hasil KPSP ulang jawaban ”Ya” tetap 7 atau 8, kemungkinan

ada penyimpangan (P).

c) Apabila tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P), lakukan

tindakan rujukan ke rumah sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah

penyimpangan perkembangan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan

bahasa, sosialisasi dan kemandirian).

c) Tes Daya Dengar (TDD)

1) Tujuan tes daya dengar adalah untuk menemukan gangguan pendengaran

sejak dini, agar dapat segera ditindaklanjuti untuk meningkatkan

kemampuan daya dengar dan bicara anak.

2) Jadwal TDD adalah setiap 3 bulan pada bayi umur kurang dari 12 bulan

dan setiap 6 bulan pada anak umur 12 bulan ke atas. Tes ini dilaksanakan

oleh tenaga kesehatan, guru TK, tenaga PAUD dan petugas terlatih

lainnya.

3) Alat/sarana yang diperlukan adalah

a) Instrumen TDD menurut umur anak;

b) Gambar binatang (ayam, anjing, kucing), manusia;

c) Mainan (boneka, kubus, sendok, cangkir, bola).

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

27

4) Cara melakukan TDD

a) Tanyakan tanggal, bulan, dan tahun anak lahir, kemudian hitung umur

anak dalam bulan.

b) Pilih daftar pertanyaan TDD yang sesuai dengan umur anak.

c) Pada anak umur kurang dari 24 bulan

(1) Semua pertanyaan harus dijawab oleh orang tua/pengasuh anak.

Tidak usah ragu-ragu atau takut menjawab, karena tidak untuk

mencari siapa yang salah.

(2) Bacakan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu per

satu, berurutan.

(3) Tunggu jawaban dari orangtua/pengasuh anak.

(4) Jawaban ”Ya” jika menurut orang tua/pengasuh, anak dapat

melakukannya dalam satu bulan terakhir.

(5) Jawaban ”Tidak” jika menurut orang tua/pengasuh anak tidak

pernah, tidak tahu atau tak dapat melakukannya dalam satu bulan

terakhir.

d) Pada anak umur 24 bulan atau lebih

(1) Pertanyaan-pertanyaan berupa perintah melalui orangtua/ pengasuh

untuk dikerjakan oleh anak.

(2) Amati kemampuan anak dalam melakukan perintah orangtua/

pengasuh.

(3) Jawaban ”Ya” jika anak dapat melakukan perintah orangtua/

pengasuh.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

28

(4) Jawaban ”Tidak” jika anak tidak dapat atau tidak mau melakukan

perintah orangtua/pengasuh.

e) Interpretasi

(1) Apabila ada satu atau lebih jawaban ”Tidak”, kemungkinan anak

mengalami gangguan pendengaran.

(2) Catat dalam Buku KIA atau kartu kohort bayi/balita atau status/

catatan medik anak, jenis kelainan.

f) Intervensi

(1) Tindak lanjut sesuai dengan buku pedoman yang ada.

(2) Rujuk ke rumah sakit apabila tidak dapat ditanggulangi

d) Tes Daya Lihat (TDL)

1) Tujuan tes daya lihat adalah untuk mendeteksi secara dini kelainan daya

lihat agar segera dapat dilakukan tindakan lanjutan sehingga kesempatan

untuk memperoleh ketajaman daya lihat menjadi lebih besar.

2) Jadwal tes daya lihat dilakukan setiap 6 bulan pada anak usia prasekolah

umur 36 sampai 72 bulan. Tes ini dilaksanakan oleh tenaga kesehatan,

guru TK, tenaga PAUD, dan petugas terlatih lainnya.

3) Alat/sarana yang diperlukan adalah

a) Ruangan yang bersih, tenang dengan penyinaran yang baik;

b) Dua buah kursi, 1 untuk anak, 1 untuk pemeriksa;

c) Poster ”E” untuk digantung dan kartu ”E” untuk dipegang anak;

d) Alat penunjuk.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

29

4) Cara melakukan tes daya lihat

a) Pilih suatu ruangan yang bersih dan tenang, dengan penyinaran yang

baik.

b) Gantungkan poster ”E” setinggi mata anak pada posisi duduk.

c) Letakkan sebuah kursi sejauh 3 meter dari poster ”E”, menghadap ke

poster ”E”.

d) Letakkan sebuah kursi lainnya di samping poster ”E” untuk pemeriksa.

Gambar 4

Tes Daya Lihat

Sumber : Kemenkes RI, 2016 : 23 stimulasi, Deteksi Tumbuh Kembang Anak

5) Pemeriksa memberikan kartu ”E” kepada anak. Latih anak dalam

mengarahkan kartu ”E” menghadap atas, bawah, kiri, dan kanan sesuai

yang ditunjuk pada poster ”E” oleh pemeriksa. Beri pujian setiap kali anak

mau melakukannya. Lakukan hal ini sampai anak dapat mengarahkan

kartu ”E” dengan benar.

6) Selanjutnya, anak diminta menutup sebelah matanya dengan buku/ kertas.

7) Dengan alat penunjuk, tunjuk huruf ”E ” pada poster, satu per satu, mulai

baris pertama sampai baris keempat atau baris ”E” terkecil yang masih

dapat dilihat.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

30

8) Puji anak setiap kali dapat mencocokkan posisi kartu ”E” yang

dipegangnya dengan huruf ”E” pada poster.

9) Ulangi pemeriksaan tersebut pada mata satunya dengan cara yang sama.

10) Tulis baris ”E” terkecil yang masih dapat dilihat, pada kertas yang telah

disediakan.

11) Interpretasi

Anak prasekolah umumnya tidak mengalami kesulitan melihat sampai

baris ketiga pada poster ”E”. Apabila kedua mata anak tidak dapat melihat

baris ketiga poster ”E”, artinya tidak dapat mencocokkan arah kartu ”E”

yang dipegangnya dengan arah ”E” pada baris ketiga yang ditunjuk oleh

pemeriksa, kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihatIntervensi

Apabila kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat, minta anak

datang lagi untuk pemeriksaan ulang. Bila pada pemeriksaan berikutnya,

anak tidak dapat melihat sampai baris yang sarna, atau tidak dapat melihat

baris yang sama dengan kedua matanya, rujuk ke rumah sakit dengan

menuliskan mata yang mengalami gangguan (kanan, kiri atau keduanya).

9. Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional

Deteksi dini penyimpangan mental emosional adalah

kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya masalah mental

emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada

anak, agar dapat segera dilakukan tindakan intervensi. Apabila penyimpangan

mental emosional terlambat diketahui, intervensinya akan lebih sulit dan hal ini

akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Deteksi ini dilakukan oleh tenaga

kesehatan.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

31

Ada beberapa jenis alat yang digunakan untuk mendeteksi secara dini

adanya penyimpangan mental emosional pada anak, yaitu sebagai berikut.

a. Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) bagi anak umur 36 bulan

sampai 72 bulan.

b. Ceklis Autis Anak Prasekolah (Checklist for Autism in Toddlers/CHAT) bagi

anak umur 18 bulan sampai 36 bulan.

c. Formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas

d. (GPPH) menggunakan Abbreviated Conners Rating Scale bagi anak umur 36

bulan ke atas.

10. Deteksi Dini Masalah Mental Emosional pada Anak

a. Tujuannya adalah untuk mendeteksi secara dini adanya penyimpangan/

masalah mental emosional pada anak pra sekolah .

b. Jadwal deteksi dini masalah mental emosional adalah rutin setiap 6

bulan pada anak umur 36 bulan sampai 72 bulan. Jadwal ini sesuai

dengan jadwal skrining/pemeriksaan perkembangan anak.

c. Alat yang digunakan adalah Kuesioner Masalah Mental Emosional

(KMME) yang terdiri dari 12 pertanyaan untuk mengenali problem

mental emosional anak umur 36 bulan sampai 72 bulan.

d. Cara melakukan

1) Tanyakan setiap pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu

persatu perilaku yang tertulis pada KMME kepada orang tua/

pengasuh anak.

2) Catat jawaban ”Ya”, kemudian hitung jumlah jawaban ”Ya”.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

32

e. Interpretasi

Apabila jawaban ”Ya” hanya 1 (satu)

Lakukan konseling kepada orang tua menggunakan Buku Pedoman

Pola Asuh yang Mendukung Perkembangan Anak.

f. Apabila ada jawaban ”Ya”, kemungkinan anak mengalami masalah

mental emosional.

g. Intervensi

1) Lakukan evaluasi setelah 3 bulan, apabila tidak ada perubahan

rujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/

tumbuh kembang anak.

2) Apabila jawaban ”Ya” ditemukan 2 (dua) atau lebih Rujuk ke

rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh

kembang anak. Rujukan harus disertai informasi mengenai jumlah

dan masalah mental emosional yang ditemukan.

11. Deteksi Dini Autis pada anak

a. Tujuannya adalah untuk mendeteksi secara dini adanya autis pada anak

umur 18 bulan sampai 36 bulan.

b. Jadwal deteksi dini autis pada anak prasekolah dilakukan atas indikasi

atau bila ada keluhan dari ibu/pengasuh atau ada kecurigaan tenaga

kesehatan, kader kesehatan, petugas PAUD, pengelola TPA dan guru

TK. Keluhan tersebut dapat berupa salah satu atau lebih keadaan di

berikut:

1) Keterlambatan berbicara;

2) Gangguan komunikasil interaksi sosial;

3) Perilaku yang berulang-ulang.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

33

c. Alat yang digunakan adalah CHAT (Checklist for Autism in Toddlers).

CHAT ini ada 2 jenis pertanyaan, yaitu:

1) Ada 9 pertanyaan yang dijawab oleh orang tua/pengasuh anak.

Pertanyaan diajukan secara berurutan, satu per satu. Jelaskan

kepada orang tua untuk tidak ragu-ragu atau takut menjawab.

2) Ada 5 perintah bagi anak, untuk melaksanakan tugas seperti yang

tertulis CHAT. Cara menggunakan CHAT.

3) Ajukan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu

perilaku yang tetulis pada CHAT kepada orang tua atau

pengasuhanak.

4) Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan tugas pada

CHAT.

5) Catat jawaban orang tua/pengasuh anak dan kesimpulan hasil

pengamatan kemampuan anak, ”Ya” atau ” Tidak”. Teliti kembali

apakah semua pertanyaan telah dijawab.

d. Interpretasi

1) Risiko tinggi menderita autis: apabila jawaban ”Tidak” pada

pertanyaan AS, A7, B2, 83, dan 84.

2) Risiko rendah menderlta autis: apabila jawaban ”Tidak” pada

pertanyaan A7 dan 84

3) Kemungkinan gangguan perkembangan lain: apabila jawaban

”Tidak” jumlahnya 3 atau lebih untuk pertanyaan A1-A4; A6; A8-

A9; B1;B5.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

34

4) Anak dalam batas normal apabila tidak termasuk dalam kategori 1,

2, dan 3.

e. Intervensi

Apabila anak berisiko menderita autis atau kemungkinan ada gangguan

perkembangan, rujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan

jiwa/ tumbuh kembang anak.

12. Deteksi Dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas

(GPPH) pada Anak Prasekolah

a. Tujuannya adalah untuk mengetahui secara dini anak adanya

Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) pada anak

umur 36 bulan ke atas.

b. Jadwal deteksi dini GPPH pada anak prasekolah dilakukan atas

indikasi atau bila ada keluhan dari orang tua/pengasuh anak atau ada

kecurigaan tenaga kesehatan, kader kesehatan, BKB, petugas PADU,

pengelola TPA dan guru TK. Keluhan tersebut dapat berupa salah satu

atau lebih keadaan berikut.

1) Anak tidak bisa duduk tenang.

2) Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak mengenal lelah.

3) Perubahan suasana hati yang mendadak/impulsif.

c. Alat yang digunakan adalah formulir deteksi dini Gangguan

Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas/GPPH (Abbreviated Conners

Rating Scale). Formulir ini terdiri 10 pertanyaan yang ditanyakan

kepada orang tua/pengasuh anak/guru TK dan pertanyaan yang perlu

pengamatan pemeriksa.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

35

d. Cara menggunakan formulir deteksi dini GPPH

1) Ajukan pertanyaan dengan lambat, jelas, dan nyaring, satu persatu

perilaku yang tertulis pada formulir deteksi dini GPPH. Jelaskan

kepada orangtua/pengasuh anak untuk tidak ragu-ragu atau takut

menjawab.

2) Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan pertanyaan

pada formulir deteksi dini GPPH

3) Keadaan yang ditanyakan/diamati ada pada anak di manapun anak

berada, misal ketika di rumah, sekolah, pasar, toko, dan lain-lain);

setiap saat dan ketika anak dengan siapa saja.

4) Catat jawaban dan hasil pengamatan perilaku anak selama

dilakukan pemeriksaan.

5) Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.

e. Interpretasi:

Beri nilai pada setiap jawaban sesuai dengan ”bobot nilai” berikut ini

dan jumlahkan nilai setiap jawaban menjadi nilai total

Nilai 0 : jika keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak.

Nilai 1 : jika keadaan tersebut kadang-kadang ditemukan pada anak.

Nilai 2 : jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak.

Nilai 3 : jika keadaan tersebut selalu ada pada anak.

Apabila nilai total 13 atau lebih anak kemungkinan dengan GPPH.

f. Intervensi

1) Anak dengan kemungkinan GPPH perlu dirujuk ke rumah sakit

yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak

untuk konsultasi dan lebih lanjut.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

36

2) Apabila nilai total kurang dari 13 tetapi Anda ragu-ragu, jadwalkan

pemeriksaan ulang 1 bulan kemudian. Ajukan pertanyaan kepada

orangorang terdekat dengan anak orang tua, pengasuh, nenek, guru,

dan sebagainya.

3) Jadwal kegiatan dan jenis skrining/deteksi dini adanya

penyimpangan

4) Tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah oleh tenaga

B. Penilaian Status Gizi

Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk

anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Sebagai status

kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan

nutrien, penelitian status gizi merupakan pengukuran yang didasarkan pada data

antropometri serta biokimia.

Penilaian status gizi merupakan penjelasan yang berasal dari data yang

diperoleh dengan menggunakan berbagai macam cara untuk menemukan suatu

populasi atau individu yang memiliki risiko status gizi kurang maupun gizi lebih.

Beberapa hal yang perlu dipelajari dalam penilaian status gizi adalah faktor-faktor

yang memengaruhi status gizi dan tindakan penilaian status gizi, dan cara

mengukur status gizi (Winarsih, 2018 : 52).

1. Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi

Beberapa faktor yang memengaruhi status gizi, yaitu:

a. Faktor eksternal, meliputi :

1) Pendapatan merupakan masalah gizi karena kemiskinan indikatornya

adalah taraf ekonomi keluarga, yang hubungannya dengan daya beli

yang dimiliki keluarga tersebut.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

37

2) Pendidikan, merupakan suatu proses merubah pengetahuan, sikap dan

perilaku orangtua atau masyarakat untuk mewujudkan status gizi yang

baik.

3) Pekerjaan, merupakan suatu yang harus dilakukan untuk menunjang

kehidupan keluarganya, bagi ibu-ibu, bekerja memengaruhi kehidupan

keluarganya karena merupakan kegiatan yang menyita waktu.

4) Budaya, merupakan suatu ciri khas yang akan memengaruhi tingkah

laku dan kebiasaan,

b. Faktor internal, meliputi :

1) Usia ; secara umum akan memengaruhi kemampuan atau pengalaman

yang dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi anak balita.

2) Kondisi fisik : seseorang yang sedang dalam masa penyembuhan

memerlukan pangan khusus karena status gizi kesehatan mereka yang

buruk.

3) Infeksi : adanya infeksi dan gejala demam dapat menyebabkan

menurunnya nafsu makan atau menimbulkan kesulitan menelan dan

mencerna makanan(Winarsih, 2018 : 52 ).

2. Jenis Penilaian Status Gizi

Dengan banyaknya metode penilaian status gizi, maka perlu

dipertimbangkan faktor untuk memelilih metode penilaian itu dipertimbangkan

faktor untuk memilih metode penilaiannya, adapun beberapa faktor tersebut,unit

sampel yang akan diukur, jenis informasi yang dibutuhkan fasilitas dan peralatan

yang ada, tenaga, waktu, serta dana yang tersedia. Dalam ilmu gizi, ada dua

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

38

metode penilaian status gizi yang dikenal. Dua metode tersebut yaitu penilaian

status gizi langsung dan penilaian status gizi tidak langsung.

a. Penilaian status gizi secara langsung

Menurut supariasa (2001), penilaian status gizi dapat dilakukan melalui empat

cara, yaitu :

1) Secara klinis

Pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui keadaan gizi penduduk,

metode ini didasarkan atas ubahan-ubahan yang terjadi yang dihubungkan

dengan ketidak cukupan zat gizi, hal tersebut dapat diliohat melalui

jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral, atau pada

organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.

2) Secara biokimia

Penilaian status gizi secara biokimia merupakan pemeriksaan

specimenyang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai

macam jaringan tubuh, jarimgan tubuh yang digunakan yaitu, darah, urine,

tinja, dan beberapa jaringan tubuh lain seperti hati dan otot. Pemeriksaan

hemoglobin sebagai indeks dari anemia merupakan salah satu ukuran yang

sangat sederhana dan sering digunakan.

3) Secara biofisik

Secara umum dilakukan untuk melihat tanda dan gejala kurang gizi

metode penentuan yang digunakan yaitu dengan melihat kemampuan

fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan,

pemeriksaan yang dilakukan dengan memperhatikan rambut, mata, lidah,

tegangan otot, dan bagian tubuh lainnya.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

39

4) Antropometri

Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran

dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat gizi dan tingkat

umur, parameter ukuran dari tubuh manusia antara lain : umur, berat

badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada,

lingkar pinggul dan tebal lemak bawah kulit. Antropometri sangat umum

digunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai ketidak-seimbangan

antara asupan protein dan energi(Winarsih, 2018 : 53-54).

b. Penilaian status gizi tidak langsung

1) Survei konsumsi makanan

Secara umum digunakan dalam menentukan status gizi perorangan atau

kelompok, survei konsumsi makanan dimaksud untuk mengetahui

kebiasaan makan atau gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan

zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga, dan perorangan serta

faktor-faktor yang mempengaruhi, berdasarkan jenis data yang diperoleh,

pengukuran konsumsi makan menghasilkan dua jenis data yaitu kualitatif

dan kuantitatif, adapun data yang termausk kualitatif melingkupi frekuensi

maka, dietary history, metode telpon, dan daftar makanan, sedangkan

untuk jenis data kuantitatif mecakup metode recal 24 jam, perkiraan

makanan, penimbangan makanan, food account, metode inventaris, dan

percetakan

2) Pengukuran faktor ekologi

Faktor ekologi yaitu berhubungan dengan malnutrisi terbagi menjadi enam

kelompok, enam kelompom tersebut, antara lain keadaan infeksi,

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

40

konsumsi makanan, pengaruh budaya, sosial ekonomi, produksi pangan,

serta kesehatan, dan pendidikan.

3) Statistik vital

Untuk bisa mengetahui gambaran umum mengenai keadaan gizi disuatu

wilayah, kita bisa membacanya dengan cara menganalisis statistik

kesehatan, dengan menggunakan statistik kesehtan , kita juga dapat

melihat indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat

(Winarsih, 2018 : 55).

3. Kebutuhan Gizi Bayi dan Balita

Berikut angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan bagi anak dengan

aktifitas fisik rata-rata sebagaimana anak pada umumnya.

Tabel 5

Angka Kecukupan Gizi Rata-rata yang Dianjurkan bagi Anak

Kelompok

Umur

Energi

(Kkal)

Protein

(gram)

Vitamin A

(RE) Besi (mg)

Kalsium

(mg)

1-3 1000 25 400 8,2 500

4-6 tahun 1.550 39 450 9 500

Bahan

Bayi 6-12

Bulan

(900 Kkal)

Anak 1-3 Tahun

(1.200 Kkal)

Anak 4-5

tahun (1.700)

Nasi 1 ½ gelas tim

halus

2 ¼ gelas 3 gelas

Daging/tempe/telur/ikan 1 potong 1-2 potong 2-4

Sayuran 2 sendok

makan

1 ½ gelas 2 gelas

Buah 1 buah/potong 3 buah/potong 3 buah/potong

ASI Lanjutkan Hingga 2 tahun -

Susu - 1 gelas 1 gelas

Minyak 1 sendok

makan

1 ½ sendok

makan

2 sendok

makan

Gula - 2 sendok makan 2 sendok

makan

Sumber : Kemenkes RI, 2016 : 23 154-159 asuhan kebidanan neonatus

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

41

4. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk menaikan berat badan, yaitu:

a. Pijat TUI NA

Pijat Tui Na ini merupakan tehnik pijat yang lebih spesifik untuk

mengatasi kesulitan makan pada balita dengan cara memperlancar peredaran

darah pada limpa dan pencernaan, melalui modifikasi dari akupunktur tanpa

jarum, teknik ini menggunakan tenik penekanan pada titik meridian tubuh atau

garis aliran energi sehingga relatif lebih mudah dilakukan dibandingkan

akupuntur (Sukanta, 2010).

Teknik pijat :

1) Tekan sedikit ibu jari anak, dan gososk garis di pinggir ibu jari sisi telapaknya,

dari ujung ibu jari hingga ke pangkal ibu jari antara 100-500 gerakan .

2) Pijat tekan melingkar bagian pa ngkal ibu jari yang paling tebal berdaging

100-300 kali, ini uraikan akumulasi makanan yang belum di cerna serta

menstimulasi lancarnya sistem cerna.

3) Gosok melingkar tengah telapak tangan 100-300 kali, dengan radius lingkaran

kurang lebih 2/3 dari tengah telapak ke pangkal jari kelingking. Stimulasi ini

memperlancar sirkulasi dya hidup dan darah, serta harmoniskan 5 organ utama

tubuh.

4) Tusuk dengan kuku anda serta tekan melingkar titik yang berada di tengah

lekuk buku jari yang terdekat dengan telapak, untuk jari telunjuk, tengah,

manis, dan kelingking. Tusuk dengan kuku 3-5 kali dan pijat tekan 30-50 kali

per titik . ini memecah stagnasi di meridian dan menghilangkan akumulasi

makanan.

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

42

5) Tekan melingkar dengan bagian tengah telapak tangan anda di area tempat

diatas pusarnya, searah jarum jam 100-300 kali. Ini menstimulasi makanan

agar lebih lancar.

6) Dengan kedua ibu jari, tekan dan pisahkan garis dibawah rusuk menuju perut

samping 100-300 kali. Ini memperkuat fungsi limpa dan lambung yang juga

memperbaiki pencernaan.

7) Tekan melingkar titik di bawah lutut bagian luar, sekitar 4 lebar jari anak di

bawah tempurung lututnya, 50-100 kali. Ini akan harmoniskan lambung, usus,

dan pencernaan.

8) Pijat secara umum punggung anak. Lalu tekan dengan ringan tulang

punggungnya dari atas ke bawah 3 kali. Lalu cubit kulit di kiri-kanan tulang

ekor dan merambat keatas hingga lebar, 3-5 kali. Ini memperkuat konstitusi

tubuh anak, mendukung aliran chi (daya hidup) sehat dan memperbaiki nafsu

makan anak.

Himbauan Pada Pijat Tui Na

1) Pemijatan hanya boleh dilakukan 1 kali dalam sehari selama 6 hari berturut

turut

2) Pada umumnya, 1 seri pijatan di atas sudah cukup untuk dilakukan, bila

pemijat merasa perlu untuk menambah pijatan baru, sebaiknya berikan jeda 1-

2 hari sebelummelakukan seri pijatan baru

3) Tidak disarankan untuk memaksa anak makan di saat ia tidak mau, karena hal

ini hanya akan memicu trauma psikologis anak terhadap makanan. Tidak

membiasakan anak untuk makan sambil membaca atau bermain.

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

43

b. MODISCO

MODISCO singkatan dari Modified Dried Skimmed Milk and Coconut Oil

yang banyak digunakan di indonesia merupakan modifikasi yang digunakan di

uganda (1973). Modifikasi dilakuakan dengan pertimbangan ketersediaan bahan

lokal, selera, daya cerna, kebutuhan kalori serta tingkat KEP sendiri. Modisco

dicobakan pertama kali untuk anak-anak yang mengalami gangguan gizi berat di

Uganda (Afrika) dengan hasil memuaskan. (Depkes RI, 2003) modisco diberikan

kepada:

1) Penderita KEP berat (Marasmus, Kwarshiorkor, Marasmic Kwarshiorkor)

2) Penderita penyakit infeksi menahun

3) Orang yang baru sembuh dari penyakit berat

4) Mereka yang sulit makan, karena kelainan bawaan seperti gangguan pangkal

tenggorokan

5) Anak sehat tapi kurus badannya

6) Anak yang sedang menghadapi ujian

7) Orang yang sering berolahraga berat

Keuntungan modisco:

1) Mengandung tinggi energi dan tinggi protein

2) Mudah dicerna

3) Dapat meningkatkan berat badan lebih cepat

4) Porsinya kecil sehingga memudahkan anak untukmenghabiskankendala dan

alternatif pemberian modisco :

a) Bahan modisco tidak selalu berasal dari susu skim tetapi bisa disesuaikan

dengan bahan makanan yang ada di daerah setempat.

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

44

b) Apabila di daerah tidak terdapat minyak kelapa, maka dapat diganti yang

ada di daerah tersebut (minyak jagung, biji kapas, kacang dll). Jika tidak

suka minyak dapat diganti dengan margarin atau minyak sayur.

c) Jika anak tidak suka susu, dalam hal ini modisco diberikan dengan sonde,

atau dicampur dengan makanan atau minuman yang disukai anak.

d) Bila nafsu makan anak kurang, ada dua cara untuk mengatasinya, yaitu:

(1) Diberikan dalam bentuk yang lebih pekat energinya dengan volume

sedikit

(2) Diberikan lewat sonde

e) Adanya gangguan pencernaan (diare), bisa dimulai denagn susu skim,

ditambah 5% gula pasir dan 5% tepung.

f) Modisco tidak boleh diberikan kepada anak yang gemuk, bayi berusia 6

bulan dan para penderita penyakit ginjal, hati dan jantung.

Tabel 6

Formula untuk kep berat/gizi buruk

Macam“modisco” Bahan Kandungan gizi Catatan

Modisco ½ Susu skim 10 gr

(1 sdm)

Gula pasir 5 gr (1

sdt)

Minyak kelapa

2½ gr (½ sdt)

Energi : 80

kkal

Protein : 3,5 gr

Lemak : 2,5 gr

Modisco I Susu skim 10 gr

(1 sdm) atau full

cream 12 gr

(2 sdm)

Gula 5 gr (1 sdt)

Minyak kelapa 5

gr (½ sdm)

Energi : 100

kkal

Protein : 3,5 gr

Lemak : 3,5 gr

Diberikan kepada

KEP berat dengan

Edema

Diberikan 100

kkal/kg BB/hari

Modisco II Susu skim 10 gr

(1 sdm) atau full

cream 12 gr

(2 sdm)

Energi : 100

kkal

Protein : 3,5 gr

Lemak : 4 gr

Diberikan pada

KEP tanpa Edema

Diberikan 125

kkal/kg BB/hari

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

45

Gula 5 gr (1 sdt)

Margarin 5 gr

(½ sdm)

Modisco III Susu full cream

12 gr (1¼ sdm)

atau susu segar

100 cc

(½ gelas)

Gula 7,5 gr (1½

sdt)

Margarin 5 gr

(½ sdm)

Energi : 130

kkal

Protein : 3 gr

Lemak : 7,5 gr

Diberikan setelah

pemberian

Modisco I dan II

Pemberian

Modisco III ±10

hari

Diberikan 150

kkal/kg BB/hari

Sumber : http://ninnarohmawati.blogspot.com/2013/12/leaflet-modisco.html

c. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

Makanan tambahan adalah makanan bergizi sebagaitambahan selain

makanan utama bagi kelompok sasaran guna memenuhi kebutuhan gizi. Makanan

Tambaha Pemulihan bagi balita adalah makanan bergizi yang diperuntukkan bagi

balita usia 6-59 bulan sebagai makanan tambahan untuk pemulihan gizi

(Kementrian Kesehatan RI, 2011: 3).

1) Prinsip PMT

Menurut panduan penyelenggaraan PMT bagi balita gizi kurang, prinsip dasar

PMT adalah sebagai berikut :

a) PMT Pemulihan diberikan dalam bentuk makanan atau bahan makanan

lokal dan tidak diberikan dalam bentuk uang.

b) PMT Pemulihan hanya sebagai tambahan terhadap makanan yang

dikonsumsi oleh balita sasaran sehari-hari, bukan sebagai pengganti

makanan utama.

c) PMT Pemulihan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita

sasaran sekaligus sebagai proses pembelajaran dan sarana komunikasi

antar ibu dari balita sasaran.

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/961/4/BAB II.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1

46

2) Jenis dan bentuk PMT

a) Makanan tambahan pemulihan diutamakan berbasis bahan makanan atau

makanan lokal. Jika makanan lokal terbatas, dapat digunakan makanan

pabrikan yang tersedia di wilayah setempat dengan memperhatikan

kemasan label dan masa kadaluarsa untuk keamanan pangan.

b) Makanan tambahan pemulihan diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi

balita sasaran.

c) PMT Pemulihan merupakan tambahan makanan untuk memenuhi

kebutuhan gizi balita dari makanan keluarga.

d) Makanan tambahan balita ini diutamakan berupa sumber protein hewani

maupun nabati (misalnya telur/ikan/daging/ayam, kacang –kacangan atau

penukar) serta sumber vitamin dan mineral yang diutamakan berasal dari

sayur-sayuran dan buah-buahan setempat.

e) Makanan tambahan diberikan sekali sehari selama 90 hari berturut-turut.

f) Makanan tambahan pemulihan berbasis bahan makanan/lokal ada 2 jenis

yaitu berupa:

(1) MP-ASI ( untuk bayi dan anak berusia 6-23 bulan)

(2) Makanan tambahan untuk pemulihan anak balita usia 24-59 bulan

berupa makanan keluarga.

(3) Bentuk makanan tambahan pemulihan yang diberikan kepada balita

dapat disesuaikan dengan pola makanan