Upload
ngodat
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1 Dividen
Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan
akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam
bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa datang. Agus Sartono
(2008:281).
Menurut Bambang Riyanto (2008:265) menyatakan bahwa: Kebijakan dividen
adalah kebijakan yang bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan
(earning) antara pengguna pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang
saham sebagai dividen atau untuk digunakan dalam perusahaan, yang berarti
pendapatan tersebut harus ditanam di dalam perusahaan.
Kebijakan dividen menurut I Made Sudana (2011:167) menyatakan bahwa:
Kebijakan dividen merupakan bagian dari keputusan pembelanjaan perusahaan,
khususnya berkaitan dengan pembelanjaan internal perusahaan. Hal ini karena besar
kecilnya dividen yang dibagikan akan mempengaruhi besar kecilnya laba yang
ditahan.
16
17
Berdasarkan bentuk dividen yang dibayarkan, dividen dapat dibedakan atas dua jenis
yaitu; dividen tunai (cash dividend) dan dividen saham (stockdividend). Dividentunai
merupakan dividen yang dibagikan dalam bentuk uang tunai. Dividen saham
merupakan dividen yang dibagikan dalam bentuk saham dengan proporsitertentu.
Nilai suatu dividen tunai tentunya sesuai dengan nilai tunai yang diberikan,
sedangkan nilai suatu dividen saham dapat dihitung dengan rumus harga wajar
dividen saham dibagi dengan rasio dividen saham. Berdasarkan periode satu tahun
buku maka dividen dapat dibagi atas dua jenis, yaitu dividen interm dan dividen
final. Dividen interm merupakan dividen yang dibayarkan oleh perseroan antara satu
tahun buku dengan tahun buku berikutnya atau antara dividen final satu dengan
dividen final berikutnya. Di Indonesia pada umumnya dividen interm hanya
dibayarkan satu kali dalam setahun. Dividen final merupakan dividen hasil
pertimbangan setelah penutupan buku perseroan pada tahun sebelumnya yang
dibayarkan pada tahun buku berikutnya.Dividen final ini juga memperhitungkan dan
mempertimbangkan hubungannya dengan dividen interm yang telah dibayarkan
untuk tahun buku tersebut.
Kebijakan dividen yang dilakukan perusahaan bentuknya bisa bermacam-
macam. Menurut Bambang Riyanto (2008:269), macam-macam kebijakan dividen
yang dilakukan oleh perusahaan antara lain sebagai berikut:
1) Kebijakan dividen yang stabil
Banyak perusahaan yang menjalankan kebijakan dividen yang stabil, artinya
jumlah dividen perlembar yang dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap selama
18
jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per lembar saham setiap tahunnya
berfluktuasi.
2) Kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal plus jumlah ekstra
tertentu.
Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen per lembar saham
tiap tahunnya. Dalam keadaan keuangan yang lebih baik perusahaan akan
membayarkan dividen ekstra diatas jumlah minimal tersebut.
3) Kebijakan dividen dengan penetapan Dividend Payout Ratio yang konstan
Jenis kebijakan dividen yang ketiga adalah penetapan Dividend Payout Ratio
yang konstan. Perusahaan yang menjalankan kebijakan ini menetapkan Dividend
Payout Ratio yang konstan misalnya 50%. Ini berarti bahwa jumlah dividen per
lembar saham yang dibayarkan setiap tahunnya akan berfluktuasi sesuai dengan
perkembangan keuntungan netto yang diperoleh setiap tahunnya.
4) Kebijakan dividen yang fleksibel
Kebijakan dividen yang terakhir adalah penetapan Dividend Payout Ratio yang
fleksibel, yang besarnya setiap tahun disesuaikan dengan posisi finansial dan
kebijakan finansial dari perusahaan yang bersangkutan.
Stock dividendadalah dividen yang diberikan kepada para pemegang saham
dalam bentuk saham-saham yang dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. Di
Indonesia sahamyang dibagikan sebagai dividen tersebut disebut saham bonus.
Dengan demikian para pemegang saham mempunyai jumlah lembar saham yang
lebih banyak setelah menerima stock dividend. Dividen saham dapat berupa saham
yang jenisnya sama maupun yang jenisnya berbeda.. Tujuan perusahaan memberikan
19
stock dividend adalah untuk menghemat kas karena adanya kesempatan investasi
yang lebih menguntungkan.
2.1.2. Kebijakan Dividen
Merupakan salah satu return yang diperoleh oleh pemegang saham dalam
kegiatan menanam modal di perusahaan selain capital gain. Kebijakan dividen
mengenai keputusan apa yang akan diambil oleh perusahaan terhadap laba yang
diperoleh perusahaan apakah akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai
dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi
dimasa datang. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba perusahaan
sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya
mengurangi total sumber dana intern atau internal financing. Sebaliknya apabila laba
yang diperoleh perusahaan digunakan sebagai laba ditahan, maka kemampuan
pembentukan dana intern perusahaan akan semakin besar(Putri dan Iin, 2012).
Apabila perusahaan meningkatkan pembayaran dividen, maka dapat diartikan
oleh investor sebagai sinyal harapan manajemen tentang membaiknya kinerja
perusahaan di masa yang akan datang sehingga kebijakan dividen memiliki pengaruh
terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen melibatkan dua pihak yang memiliki
kepentingan berbeda, yaitu pemegang saham dan perusahaan itu sendiri.
Dividend Payout Ratio (DPR) menentukan jumlah laba yang akan dibagi dalam
bentuk dividen kas dan laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan yang mana
menunjukan persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham
perusahaan berupa dividen kas, apabila laba perusahaan yang ditahan dalam jumlah
besar maka laba yang akan dibayarkan sebagai dividen menjadi lebih kecil
20
(Prapaska, 2012). Menurut Jusriani (2013) menjelaskan Dividend Payout Ratio yaitu
persentase dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dari laba bersih setelah
pajak. Dividend Payout Ratio dihitung dengan cara membandingkan antara dividen
yang dibagi dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk
prosentase. Semakin tinggi Dividend Payout Ratio akan menguntungkan para
investor tetapi dari pihak perusahaan akan memperlemah intern financial karena
memperkecil laba ditahan. Tetapi sebaliknya apabila Dividend Payout Ratio semakin
kecil maka akan merugikan investor (para pemegang saham) tetapi intern financial
perusahaan akan semakin kuat.
Aspek penting dari kebijakan dividen adalah menentukan alokasi laba yang
sesuai antara pembayaran laba sebagai dividen dengan laba yang ditahan
diperusahaan (Prapaska, 2012).
1) Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio atau rasio hutang modal menggambarkan sampai sejauh
mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar dan
merupakan rasio yang mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari
hutang. Rasio ini disebut juga rasio leverage.
Rasio leverage merupakan rasio untuk mengukur seberapa bagus struktur
permodalan perusahaan. Struktur permodalan merupakan pendanaan permanen yang
terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham
(Wahyono, 2002:12).
Struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan
pengimbangan antar hutang jangka panjang dan modal sendiri. Modal sendiri adalah
21
modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan, laba) atau berasal dari
mengambil bagian, peserta, atau pemilik (modal saham, modal peserta dan lain-lain)
(Riyanto, 2008:22).Jadi dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio merupakan
perbandingan antara total hutang (hutang lancar dan hutang jangka panjang) dan
modal yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya
dengan menggunakan modal yang ada. Berikut cara untuk menghitung DER/rasio
hutang:
DER Total Hutang(Debt to Equity Ratio) Modal (Equity)
=
2) Return on Equity
Return on Equity (ROE) adalah suatu rasio yang digunakan untuk mengukur
besarnya tingkat pendapatan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan
(baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang
mereka investasikan di dalam perusahaan. Secara umum, semakin tinggi rasio ini
menunjukkan semakin tingginya pula tingkat penghasilan yang diperoleh para
pemegang saham/ pemilik perusahaan. Berikut cara menghitung Return on
Equity(Syamsuddin, 1996:58):
(1)
(2) ROE Net Income(Return on Equity) Equity
= x 100%
22
3) Return on Investment
Return on Investment (ROI) atau yang sering juga disebut dengan Return on
Total Assets adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah aktiva yang
tersedia didalam perusahaan semakin tinggi rasio ini, dapat dikatakan semakin baik
pula keadaan perusahaan. Berikut cara menghitung Return on Investment
(Syamsuddin, 1996:58):
ROI Net profit after taxes(Return on Investment) Total Assets
= x 100% (3)
4) Ukuran Perusahaan (Firm Size)
Ukuran perusahaan merupakan suatu faktor yang penting bukan hanya sebagai
proksi pada biaya keagenan (dimana dapat diharapkan lebih tinggi pada perusahaan
dengan ukuran yang lebih besar) tetapi juga disebabkan biaya transaksi yang
berhubungan dengan penerbitan saham sehubungan dengan ukuran perusahaan
(Smith, 1997 dalam Atok (2007). Suatu perusahaan yang sudah mapan akan
memiliki akses yang mudah menuju pasar modal sehingga mampu memperoleh dana
yang lebih besar dan perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang
lebih tinggi (Michell Suherli dan Sofyan S. Harahap, 2004). Semakin besar ukuran
suatu perusahaan, maka kecenderungan menggunakan modal asing juga semakin
besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar membutuhkan dana yang besar
pula untuk menunjang operasionalnya, dan salah satu alternatif pemenuhannya
23
adalah dengan modal asing apabila modal sendiri tidak mencukupi (Abdul Halim,
2007). Adapun perhitungan ukuran perusahaan menurut Yusuf dan Soraya (2004),
Hasan dan Bahir (2003), Nugraheni dan Hapsoro (2007), dan Arini(2009) adalah
sebagai berikut :
Firm Size = Ln TA (4)
Ukuran(size) suatu perusahaan dapat di-proxy-kan dengan nilai kapitalisasi
sahamnya di pasar modal. Saham-saham dengan nilai kapitalisasi kecil dan besar
mempunyai perbedaan sensitivitas terhadap faktor risiko yang merupakan faktor
penting untuk memberi pricing asset (Chan, Hamao dan Lakonishok, 1991 dalam
Nadjibah (2008).
5) Net Profit Margin
Net Profit Margin adalah rasio antara laba bersih (net profit) dengan penjualan
(sales). Net profit di sini adalah sisa dari hasil penjualan setelah seluruh biaya-biaya
dikurangi termasuk bunga dan pajak. Dengan demikian rasio ini akan mengukur
besarnya laba bersih yang dicapai oleh perusahaan dari sejumlah penjualan yang
telah dilakukan. Berikut cara menghitung Net Profit Margin(Syamsuddin, 1996:58):
= Net profit after taxesSales
Net Profit Margin x 100% (5)
24
2.1.2 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu tentang kebijakan dividen yang telah dilakukan
antara lain oleh :
1) Dwi Purwanti dan Peni Sawitri (2010)
Mereka berdua menganalisis dampak rasio keuangan terhadap kebijakan
dividen. Dalam menganalisis dampak rasio keuangan terhadap kebijakan dividen,
mereka menggunakan lima variabel yaitu: Earning per Share (EPS), Debt to Equity
Ratio (DER), Price Book Value (PBV) dan Total Asset Turn Over (TATO). Metode
yang mereka gunakan dalam penelitian adalah analisis linear berganda.Hasil dari
penelitian mereka menyatakan bahwa variabelDER, ROI, dan TATO berpengaruh
signifikan terhadap cash dividend.
2) Eka Nurfitriana (2011)
Beliau menganalisis pengaruh rasio keuangan terhadap kebijakan dividen pada
perusahaan maufaktur yang terdaftar di BEI.Terdapat 5 variabel independen yang
beliau gunakan untuk mengukur rasio keuangan yang berpengaruh dominan terhadap
kebijakan dividen, 5 variabel tersebut antara lainDebt to Equity Ratio (DER), Debt to
Total Asset (DTA), Return on Equity (ROE), Return on Asset, dan Cash Ratio (CR).
Beliau menyimpulkan bahwa setelah kelima variabel tersebut diuji secara
serentak/simultan maka kelima variabel tersebut mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kebijakan dividen.
3) Isfenti Sadalia dan Nurul Sari Syafitri Saragih (2011)
Kedua orang ini menganalisis pengaruh profitability dan investment oportunity
set terhadap dividen tunai pada perusahaan terbuka di BEI. Mereka menganalisis
25
profitabilitas yang di-proxy-kan oleh variabel Net Profit Margin (NPM) dan Return
on Equity(ROE). Mereka juga menganalisis investment oportunity set dengan di-
proxy-kan oleh variabel Market to Book Value of Assets (MVA/BVA), Market to
Book Value of Equity (MVE/BVA). Dari hasil analisis mereka dengan menggunakan
uji-t atau parsial, hanya NPM dan ROE saja yang mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kebijakan dividen sedangkan lainya tidak mempunyai pengaruh apapun
terhadap kebijakan dividen.
4) Kartika Nuriningsih (2012)
Beliau melakukan penelitian tentang pengaruhkepemilikan manajerial,
kebijakan utang, ROA dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. Didalam
penelitian in,i beliau menerangkan teori yang sudah tidak asing lagi di dunia
perekonomian yaitu bird in the hand theory. Didalam penelitianya, hanya variabel
Managerial Ownership dan Ukuran perusahaan (Firm Size) yang mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen.
5) Febryanno Raissa (2013)
Didalam penelitiannya, beliau menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
kebijakan dividen pada perusahaan yang tercatat di BEI. Di penelitian ini beliau
menggunakan empat variabel independen, yaitu free cash flow, profitability, Debt to
Equity, dan Asset Growth yang mana pada hasil penelitiannya yang menggunakan
uji-t/parsial hanya variabel profitabilitas yang mempunyai pengaruh positif
dansignifikan terhadap kebijakan dividen.
26
6) Aggy Eka Ressy dan Anis Chariri (2013)
Di dalam penelitianya mereka menganalisis kinerja keuangan, profitabilitas,
arus kas, ukuran perusahaan pertumbuhan. Perusahaan dan kebijakan hutangdan
hasilnya adalah variabel Profitabilitas, Arus Kas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan
Perusahaan dan Kebijakan Hutang memiliki pengaruh secara simultan terhadap
Kebijakan Dividen. Kelima variable tersebut mampu menjelaskan Kebijakan Dividen
sebesar 17,3% saja sedangkan 82,7% diterangkan oleh variabel lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini. Hasil analisis parsial ditemukan bahwa hanya
Profitabilitas yang berpengaruh secara signifikan terhadap Kebijakan Dividen,
namun Arus Kas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kebijakan
Hutang terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap Kebijakan Dividen.
7) Isa Febrianti (2014)
Disini beliau meneliti tentang pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio,
Firm Size,Current Ratioterhadap kebijakan dividend dan hasil penelitian
menunjukkan ROA memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan pembayaran
dividen (DPR). Hal ini dapat terjadi karena faktor perhitungan dalam pembayaran
dividen adalah berdasarkan laba bersih yang diperoleh perusahaan. Lalu Hasil
penelitian menunjukkan DER tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan
pembayaran dividen (DPR). Hal ini dapat terjadi akibat dana dari eksternal memiliki
sifat tidak mempengaruhi pembayaran dividen, hasil penelitian menunjukkan firm
size tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan pembayaran dividen (DPR). Hal ini
terjadi karena perusahaan manufaktur sudah merupakan perusahaan dengan skala
ukuran yang besar, hasil penelitian menunjukkan current ratio memiliki pengaruh
27
positif terhadap kebijakan pembayaran dividen (DPR). Hal ini terjadi karena
kelancaran dividen tunai tergantung pada ketersediaan kas likuid yang dimiliki
perusahaan, hasil penelitian menunjukkan growth memiliki pengaruh terhadap
kebijakan pembayaran dividen (DPR). Semakin tinggi pertumbuhan perusahaan
maka proporsi pembagian dividennya akan semakin rendah karena perusahaan lebih
memilih menggunakan dananya untuk membiayai internal perusahaan.
8) Erfan Dwi Rendra Graha(2014)
Dalam penelitianya beliau menggunakan variabel Profitabilitas, Cash Flow,
Growth, Rasio Pasar, Tax ,Leveragesebagai variabel independen. Hasil analisis dan
pembahasan yang telah dilakukan dalam bab sebelumnya maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:Profitabilitastidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan
dividen. Leverage berpengaruh terhadapkebijakan dividen. Arus kas tidak memiliki
pengaruh terhadap kebijakan dividen. Pertumbuhan (Growth) tidak memiliki
pengaruh terhadap kebijakan dividen..Pajak (Tax) tidak memiliki pengaruh terhadap
kebijakan dividen.. Rasio pasar berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
9) Eva Larasati (2011)
Didalam penelitianya beliau menggunakan variabel independen Kepemilikan
Manajerial, Kepemilikan Intitusional. Dan hasilnya adalah Kepemilikan manajerial
dan kepemilikan institusionalberpengaruh secara simultan terhadap kebijakan hutang
perusahaan. Kepemilikan institusional mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap kebijakan Dividen.Terakhir, kebijakan manajerial berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kebijakan dividen perusahaan.
28
10) Anggit Satria Pribadi dan R. Djoko Sampurno (2012)
Kedua orang tersebut melakukan penelitian dengan mengggunakan Cash
Position (CP), Firm Size, Growth Opportunity Ownership, Return on Asset (ROA)
sebagai variabel yang hasilnya sebagai berikut: Variabel cash position mempunyai
pengaruh yang negatif serta signifikan terhadap variabel DPR.Variabel firm size
mempunyai pengaruh yang negatif serta signifikan terhadap variabel DPR.Variabel
growth opportunity mempunyai pengaruh yang negatif namun tidak signifikan
terhadap variabel DPR.Variabel ownership mempunyai pengaruh yang positif serta
signifikan terhadap variabel DPR.Variabel Return on Asset (ROA) mempunyai
pengaruh yang positif serta signifikan terhadap variabel DPR.
No J1. Dampak R
KeuanganKebijaka(Dwi PurwPeni Sawi
2. PengaruhKeuanganKebijakapada PeruManufaktTerdaftarEfek Indo(Eka Nur
Judul Rasio n terhadap n Dividen wanti dan itri, 2010)
h Rasio n terhadap n Dividen usahaan tur yang r di Bursa onesia (BEI). rfitria, 2011)
VariabelDebt To Equity(DER) Return on Investment (ROTotal Asset TurOver (TATO)Earning per Sh(EPS) Price Book Val(PBV)
Debt To Equity(DER) Debt to Total A(DTA) Return on Equi(ROE) Return on Asse(ROA) Cash Ratio (CR
T
PENELITI
l Alaty Ratio
OI) rn
hare
lue
SPSS
y Ratio
Asset
ity
et
R)
SPSS
TABEL 2.1
IAN TERDAHU
Pada uji regrTATO berpetingkat signifPada uji regkelima variberpengaruh signifikan sebTidak ada vPayout Ratioglobal
Dari hasil ankelima rasio dividen yangDari analisisDER dan RODari penelimempengaru
ULU
resi secara parsengaruh signifikfikan sebesar 5%gresi secara beriabel tersebut:
signifikan terhbesar 5% (0,05)
variabel yang bo. Hal ini dikaren
nalisis secara stersebut berpen
g diukur dengan Ds secara parsial,OE. itian tersebut
uhi DPR adalah R
Hasil sial, diketahui bkan terhadap ca
% (0,05). rsama sama (sim
EPS, DER, hadap cash divi. erpengaruh domnakan adanya ko
erentak (simultangaruh signifikaDividend Payou yang berpenga
variabel yanROE.
ahwa DER, ROash dividend d
multan), dimanaPBV, ROI, T
idend dengan ti
minan pada Divondisi krisis ekon
an), diketahui ban terhadap kebut Ratio. aruh signifikan
ng paling dom
OI dan dengan
a uji-f TATO ingkat
vidend nomia
bahwa ijakan
hanya
minan
3. AKMKRPK(K20
4. PPInySDPdInSS20
Analisis PengaruKepemilikan Manajerial, Kebijakan UtanROA, dan UkurPerusahaan terhKebijakan DividKartika Nuring012)
Pengaruh Profitability dan nvestmentOpporSet Terhadap
Dividen Tunai pPerusahaan Terb
i Bursa Efek ndonesia. (Isfenadalia dan Nurari Syafitri Sar011)
uh
g, an
hadap den. gsih,
KepemiManajer(ManagOwnersKebijak(Debt PProfitab(ROA).Ukuran (Firm S
rtunit
pada buka
nti rul ragih,
Return o(ROE)Net prof(NPM)Market Value of(MVA/BMarketValue o
f
(MVA/BCapital Book VaAssets (PropertyEquipmBook VaAssets (
ilikan rial
gerial ship) kan Utang Policy) bilitas
Perusahaan Size) on Equity
fit Margin
to Book f Assets BVA) to Book f Equity BVE) Addition to
alue of (CAP/BVA) ty, Plant &
ment to The alue of (PPE/BVA)
SPSS Variabenegatif
bVaria eterhadaVariabekebijakVariabekebijak
SPSS Hasil ujbahwa sama mtunai. Hasil ubahwa pengarusedangkmempu
el Managerial Of terhadap kebijakel kebijakan uap kebijakan diviel ROA mem
kan dividen. el Firm Size m
kan dividen, tetap
uji secara serentaROA, NPM, M
mempunyai peng
uji individual ahanya variabe
uh positif dankan variabel
unyai pengaruh y
Ownership tidak kan dividen.
utang membuktiden.
mbuktikan peng
membuktikan penpi tidak signifika
ak atau uji simuMVA/BVA, PPEgaruh yang sign
atau secara parsel ROA dan n signifikan te
MVA/BVA dyang signifikan t
membuktikan p
ikan pengaruh
aruh negatif t
ngaruh positif tan.
ultan (uji-f) menE/BVA secara bnifikan terhadap
sial (uji-t) menNPM yangmemerhadap dividendan PPE/BVAterhadap dividen
pengaruh
negatif
terhadap
terhadap
nunjukan bersama dividen
nunjukan mpunyai n tunai
A tidak n tunai.
5. FMKpyaBInR
6. PKKDInRC
Faktor-faktor yaMempengaruhi Kebijakan Divid
ada Perusahaanang Tercatat di
Bursa Efek ndonesia. (Febr
Raissa, 2013)
Pengaruh KinerjKeuangan TerhaKebijakan DividDi Bursa Efek ndonesia. (Aggy
Ressy dan Anis Chariri, 2013)
ang
den n i
ryano
Free CaProfitabDebt to Asset G
rja adap den
y Eka
KinerjaProfitabArus KaUkuranPerusahPertumbPerusahKebijak
ash Flow bility Equity
Growth
Keuangan bilitas as haan buhan. haan kan Hutang
S
Berdasabahwa fGrowthRatio. Berdasabahwa dan sigfree cberpeng
SPSS Hasil anPerusahmemilikDividenKebijakditerangpenelitihasil anyang beDividenPerusahpengaru
arkan hasil uji sefree cash flow,
hberpengaruh s
arkan hasil uji shanya variabel Dnifikan terhadap
cash flow, progaruh signifikan
nalisis, variabel haan, Pertumbuki pengaruh secan. Kelima variabkan Dividen sebegkan oleh variabian ini. nalisis parsial diterpengaruh secarn, namun Arus Khaan dan Kebijauh terhadap Keb
ecara simultan (uprofitability, De
signifikan terha
secara parsial (uDebt to Equity yp Dividend Payoofitability, dan n terhada Dividen
Profitabilitas, Auhan Perusahaanara simultan terhble tersebut mamesar 17,3% saja bel lain yang tida
temukan bahwa ra signifikan terh
Kas, Ukuran Perakan Hutang terbbijakan Dividen.
uji-f) dapat disimebt to Equity, daadap Dividend
uji-t) dapat disimyang berpengaruout Ratio sedang
Asset Growthnd Payout Ratio
Arus Kas, Ukuran dan Kebijakanhadap Kebijakan
mpu menjelaskansedangkan 82,7ak termasuk dala
hanya Profitabihadap Kebijakanrusahaan, Pertumbukti tidak mem
mpulkan an Asset
Payout
mpulkan uh positif gkan free h tidak .
an n Hutang n n % am
litas n mbuhan
miliki
7. ARTSiDPDPMTE20F
8. ARTSi
Analisis PengaruReturn On Asset, To Equity Ratio, FSize, Current RatiDan Growth TerhPembayaran DividenPada Perusahaan Manufaktur YanTerdaftar Di BurEfek Indonesia T009-2012. (Isa
Febrianti, 2014)
Analisis PengaruReturn On Asset, To Equity Ratio, FSize, Current
uh Debt
Firm io, hadap
ng rsa
Tahun
Return ODebt to Ratio Firm SizCurrent
uh Debt
Firm
ProfitabCash FlGrowthRasio P
On Asset Equity
ze t Ratio
S
bilitas low
Pasar
S
SPSS 1.Hasil positif tdapat tepembaydiperole2. Hasilpengaruini dapamempe3. Hasilpengaruini terjaperusah4. Hasilpengaru(DPR). tergantuperusah5. Hasilterhadatinggi pdividenmemilihperusah
SPSS Hasil ansebelumProfitabdividen
penelitian menuterhadap kebijakerjadi karena fakyaran dividen adeh perusahaan. l penelitian menuh terhadap kebiat terjadi akibat
engaruhi pembayl penelitian menuh terhadap kebiadi karena perushaan dengan skal penelitian menuh positif terhadHal ini terjadi k
ung pada ketersehaan. l penelitian men
ap kebijakan pempertumbuhan pernnya akan semakh menggunakan haan.
nalisis dan pembmnya maka dapabilitastidak memn.
unjukkan ROA mkan pembayaran ktor perhitungan dalah berdasarka
nunjukkan DER tijakan pembayardana dari ekster
yaran dividen. nunjukkan firm sijakan pembayarahaan manufaktula ukuran yang b
nunjukkan currendap kebijakan pemkarena kelancaraediaan kas likuid
nunjukkan growtmbayaran dividenrusahaan maka pkin rendah karen
dananya untuk
bahasan yang telat diambil kesimpmiliki pengaruh t
memiliki pengardividen (DPR). dalam
an laba bersih yan
tidak memiliki ran dividen (DPRnal memiliki sif
ize tidak memiliran dividen (DPRur sudah merupabesar. nt ratio memilikmbayaran divide
an dividen tunai d yang dimiliki
th memiliki pengn (DPR). Semakproporsi pembagna perusahaan lebmembiayai inter
lah dilakukan dapulan sebagai beerhadap kebijak
ruh Hal ini
ng
R). Hal fat tidak
iki R). Hal akan
ki en
garuh kin gian bih rnal
alam bab erikut: an
RTPPMTET(EG
9. PKMKInTKPL
10. ACSOORTPS
Ratio, Dan GrowTerhadap Pembayaran DivPada PerusahaaManufaktur YanTerdaftar Di BuEfek Indonesia Tahun 2009-201Erfan Dwi Rend
Graha, 2014) Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan nstitusional
Terhadap KebijakanDividePerusahaan. (EvLarasati, 2011) Analisis PengaruCash Position, FSize, Growth Opportunity, Ownership, Dan Return On Asset Terhadap DividePayout Ratio. (A
atria Pribadi da
wth
viden an ng
ursa
2. dra
Tax Leverag
en va
KepemiManajeKepemiIntitusio
uh Firm
end nggit
an R.
Cash Po(CP), FGrowthOpportuOwnersReturn o(ROA)
ge
likan rial. likan onal.
S
osition Firm Size
unity ship. on Asset
S
LeveragArus kaPertumkebijakPajak (TdividenRasio p
SPSS Kepeminstitushutang KepemsignifikTerakhisignifik
SPSS Variabeserta sigVariabesignifikVariabenegatif
bVaria esignifikVariabe
ge berpengaruh as tidak memilik
mbuhan (Growth)kan dividen.. Tax) tidak memi
n.. pasar berpengaru
milikan manajeriaionalberpengaruperusahaan.
milikan institusionkan terhadap kebir, kebijakan ma
kan terhadap keb
el cash position gnifikan terhadael firm size memkan terhadap varel growth opport
f namun tidak sigel ownership mekan terhadap varel Return on Ass
terhadapkebijakki pengaruh terha) tidak memiliki
iliki pengaruh te
uh terhadap kebij
al dan kepemilikuh secara simulta
nal mempunyai pbijakan Dividen.anajerial berpengbijakan dividen p
mempunyai penap variabel DPR
mpunyai pengaruhriabel DPR. tunity mempunygnifikan terhadapempunyai pengarriabel DPR. set (ROA) memp
kan dividen. adap kebijakan dpengaruh terhad
erhadap kebijaka
jakan dividen.
kan an terhadap kebi
pengaruh positif
garuh negatif danperusahaan.
ngaruh yang nega. h yang negatif s
yai pengaruh yanp variabel DPR.ruh yang positif
punyai pengaruh
dividen. dap
an
ijakan
f dan
n
atif
erta
ng
f serta
h yang
D(2Djoko Sampurno2012)
o positif sserta signifikan tterhadap variabeel DPR.
2.2. Ke
Ber
setelah m
mempeng
1) Hubu
Ma
memiliki
tambahan
bagi pem
menghas
dalamben
bunga tet
tetap yan
memiliki
Financia
pemilik
perusaha
besarmen
Sehingga
perusaha
seluruh
digunaka
dalam ra
rangka Kons
rdasarkan d
menelaah b
garuhi kebija
ungan antara
artin Petty S
i beban teta
n keuntunga
megang sa
ilkanpendap
ntuk biaya t
tap atau sah
ng harus dib
i hasil sebany
al Leverage
dalam rang
aan tidakter
nyatakan ra
a akan ber
aan.Debt to E
kewajibanny
an untuk mem
asio solvab
septual
dari latar be
berbagai da
akan dividen
a Debt to Eq
Scott JR (20
ap dengan
an yang lebih
aham.Leverag
patan yang
tetap tersebu
ham preferen
bayar. Lever
yakbiaya pe
mengungkap
gka mengan
rganggu dal
asio leverag
rdampak tu
Equity Ratio
ya, yang d
mbayar huta
ilitasatau le
elakang mas
aftar pustak
nakan dijelas
quity Ratio te
002) Financ
harapan bah
h besar darip
ge yang m
lebih tin
ut atau dana
n dengan ting
rage yangtid
ndanaan teta
pkan sebera
ntisipasihutan
lam operas
ge yang bes
urunnya mi
o (DER) me
ditunjukkan
ang. Riyanto
everage ada
salah, perum
ka dan pen
skan sebagai
erhadap kebi
ial Leverage
hwa penggu
pada beban t
menguntung
nggi dengan
a yang dida
gkat dividen
dak mengun
apnya.
apa efisien s
ng jangka
si perusahaa
sar dan me
inat investo
erupakan ke
oleh seber
o(2000) men
alah Debt t
musan masa
elitian terd
i berikut:
ijakan divide
e adalah pe
unasumber
tetapnya, seh
kan terjadi
n menggun
apat dengan
n yangkonsta
ntungkan terj
sebuahperusa
panjang dan
an secara
engakibatkan
or untukme
emampuan p
rapa besarb
nyebutkan sa
to Equity R
alah, tujuan
ahulu maka
en
nggunaanSu
dana itu ak
hingga akan
i ketika pe
nakan dana
menerbitka
an daripada
jadi ketika p
ahaan mema
n jangka p
keseluruhan
n resiko sem
enanamkan
perusahaan d
bagian mod
alah satu rasi
Ratio. Rasio
penelitian
a variabel
umber dana
kan membe
n menguntun
erusahaan d
a yang did
anhutang ber
biaya penda
perusahaan
anfaatkan ek
pendek, sehi
n. Hutang
makinmenin
modalnya
dalam meme
dal sendiri
io yang term
o ini digun
serta
yang
yang
erikan
ngkan
dapat
dapat
rsuku
anaan
tidak
kuitas
ingga
yang
ngkat.
pada
enuhi
yang
masuk
nakan
untukmen
keseluruh
perusaha
Ke
mempeng
perusaha
yangterse
terhadap
perusaha
yang dig
jumlahke
bersih ya
kewajiba
tinggi, m
DER mem
dengan t
Equity R
kemampu
beberapa
mencerm
perusaha
saham. R
dan Okto
ngetahui be
han hutang
aan.
bijakan huta
garuhi kurva
aan akan hu
edia untuk i
hutang. Ole
aan untuk me
gunakanuntu
ewajibannya
ang tersedia
an tersebut l
maka kemam
mpunyai pen
total hutang
atio dihitung
uan perusaan
a bagian mod
minkan gejal
aan akan me
Rasio ini dih
orina,2005).
erapa bagia
perusahaan
angdapat dip
a permintaan
utang.Perusah
investasi dan
eh karena itu
embayar sel
uk struktur
a. Peningkata
a bagi para p
lebih diutam
mpuan perus
ngaruh nega
dibagi deng
g dengan ras
n dalam mem
dal sendiri y
la yang kur
mpengaruhi
hitung denga
an dari set
atau untuk
pengaruhi o
n dari hutang
haan-perusah
n karenanya
u, semakin
luruhkewajib
modal sua
an hutang pa
pemegang s
makandaripad
ahaan untuk
atif dengan D
gan total ek
sio total huta
menuhi selur
yang digunak
rang baik d
besar keciln
anmemband
iap modal
menilai ban
oleh karakter
gyangditawa
haan yang p
, akan cende
rendah DER
bannya (Ang
atu perusah
ada akhirnya
saham terma
da pembagi
k membagi
Dividend Pay
kuitas (Jense
angdibagi de
ruh kewajiba
kan untuk m
dalam perus
nya dividen
dingkan total
sendiri ya
nyaknya hut
ristik-karakt
arkan kepada
profitable m
erung memb
R maka akan
g, 1997). Se
haan, maka
a akan memp
asukdividen
an dividen.
dividen aka
yout Ratio. D
en et al., 19
engan total e
annya yang d
embayar hut
ahaan. Peni
yang akan
l hutang den
ng dijadika
tangyang di
eristikperusa
a perusahaan
mempunyai
bangun ekui
nsemakin tin
makin besar
akan sema
pengaruhi be
yang akan
Jika beban
an semakin r
Debt to Equi
92). Sartono
ekuitas. Ras
ditunjukan o
tang, semaki
ingkatan hu
dibagikan k
ngan modal
an jaminanu
ipergunakan
ahaan yang
n atau permin
banyak earn
itasmereka r
nggi kemam
r proporsi hu
akin besar
esarkecilnya
diterima, ka
hutang sem
rendah, sehi
ity Ratio dih
o (2001) De
io ini merup
oleh
in tinggi ras
utang pada
kepada peme
sendiri. (Su
untuk
oleh
akan
ntaan
nings
relatif
mpuan
utang
pula
a laba
arena
makin
ingga
hitung
ebt to
pakan
io ini
suatu
egang
uharli
2) Hubu
Ret
pemilik
tersebut d
perusaha
(Riyanto
Pen
yang dig
semakin
dibagikan
dividenny
3) Hubu
Ret
tingkat a
pengelola
keuangan
4) Hubu
Uk
mapan ak
untuk me
yang mas
empiris y
ungan antara
turn on Eq
modal send
di lain pihak
aan dengan
, 2008).
nelitian Mic
gunakan mem
besar juml
n dan sebali
ya.
ungan antara
turn on Investm
aset tertentu
aan aset, yan
n harus bena
ungan Ukura
kuran(size) m
kan memilik
eningkatkan
sih kecil aka
yang dilakuk
a Return on
uity (ROE)
diri di satu
k atau denga
modal send
chell Suharli
mberikan h
lah return
iknya semak
a Return on
ment (ROI) me
u. Return on
ng berarti se
ar-benar bijak
an Perusaha
merupakan s
ki akses yang
dana denga
an mengalam
kan oleh Ho
Equity terha
adalah per
pihak deng
an kata lain p
diri yang be
i (2005) me
asil yang p
yang dihas
kin rendah re
Investment t
mengukur kema
n Investment
emakin baik.
k dalam men
an (Firm Siz
simbol ukur
g mudah men
an biaya yang
mi banyak k
omfair, et a
adap kebijak
rbandingan
gan jumlah
profitabilitas
ekerja didala
enghasilkan
ositif signif
silkan maka
eturn yang d
terhadap keb
ampuan perusa
(ROI) yang
. Jadi perusa
ngelola laba
ze) terhadap
ran suatu pe
nuju pasar m
g lebih rend
esulitan untu
all (1994) da
kan dividen
antara juml
modal send
s modal send
amnya untuk
kesimpulan
fikan yaitu R
a semakin b
dihasilkan se
bijakan divid
ahaan mengha
tinggi menun
ahaan atau t
atau keuntu
kebijakan d
erusahaan. S
modal
dah, sementa
uk memiliki
an Moh’d, e
lah laba yan
diri yang me
diri adalah k
k menghasi
bahwa vari
Return on E
besar jumla
emakin kecil
den
asilkan laba be
njukkan efisie
erlebih lagi
ungan perusa
ividen
Suatu perusa
ara perusahaa
i akses ke pa
et all (1998)
ng tersedia
enghasilkan
kemampuan
lkan keuntu
iabel indepe
Equity. Sehi
ah dividen
l pula pemba
ersih berdasa
ensi dan efek
seorang ma
ahaan.
ahaanyang s
an yang baru
asar modal.
) mengemuk
bagi
laba
suatu
ungan
enden
ingga
yang
agian
arkan
ktivitas
anajer
sudah
u dan
Studi
kakan
bahwa pe
modal. U
Gu
terhadap
lebih bes
kecender
Nadjibah
Per
Eriotis (2
tingginya
lebih m
dalampem
dikemuk
negatif d
Ha
peningka
sudah ti
Sulistion
(1) Peru
Per
Rp50.000
usaha, at
banyak R
erusahaan ya
Ukuran perus
ugler dan Yu
kebijakan d
sar dibanding
rungan untu
h (2008).
rnyataan ters
2005) dan A
a pendapatan
memilih un
mbayaran se
akan oleh N
dari Firm Size
al tersebut d
atan dividen
idak terlalu
no (2010) kat
usahaan Keci
rusahaan da
0.000,00 de
tau memiliki
Rp2.500.000
ang berukur
sahaan digam
urtoglu (200
dividen, menu
gkan perusah
uk lebih sed
sebut serupa
Al-Malkawi
n perusahaan
ntuk mendi
esuai denga
Nadjibah (200
e.
dikarenakan
n untuk men
u membutuh
tegori ukuran
il
apat dikatego
engan paling
i hasil penju
.000,00
ran besar aka
mbarkan den
07) menemu
unjukkan pe
haan yang b
dikit dalam
a dengan yan
(2007) dala
n, besarnya
istribusikan
an pendapata
08) dan Fajr
perusahaan
narik hati in
hkannya lag
n perusahaan
orikan perus
g banyak R
alan tahunan
an lebih mud
ngan besar to
ukan bahwa
erusahaan be
berskala keci
menghasilka
ng diungkapk
am Imran (2
ukuran peru
jumlah d
an dan uku
riyah (2011)
kecil lebih
nvestor, yan
gi. Menurut
n ada 3 yaitu
sahaan keci
Rp500.000.00
n lebih dari R
dah mengak
otal aktiva at
a ukuran pe
esar cenderun
il. Perusahaa
an laba (Fa
kan oleh Nis
2011) yang m
usahaan den
dividen leb
ran perusah
) yang meng
mengandalk
ng mana per
t Badan St
u :
l apabila m
00,00 tidak
Rp300.000.0
kses pendana
tau total penj
erusahaanber
ng memberik
an-perusahaa
ama and Fre
shat danBilgr
menyatakan
gan kepemil
bih tinggi
haan. Namun
gungkapkan
kan teori sig
rusahaan de
tandarisasi
memilikikeka
termasuk b
000,00 samp
aan melalui
jualan bersih
rpengaruh p
kan dividen
an kecil mem
ench,1995 d
rami (1994)
dengan sem
likan asing,
dan kons
n hal sebali
adanya peng
gnal dengan
engan size t
Nasional d
ayaan bersih
bangunan te
pai dengan p
pasar
h.
positif
yang
miliki
dalam
serta
makin
akan
sisten
iknya
garuh
n cara
tinggi
dalam
h dari
empat
paling
(2) Peru
Per
Rp500.00
usaha, at
paling ba
(3) Peru
usahaan Men
rusahaan dik
00.000,00 sa
tau memilik
anyak Rp50,
usahaan Besa
nengah
kategorikan
ampai deng
ki hasil penj
000.000.000
ar
perusahaan
an paling b
njualan tahun
0,00
n menengah
anyak Rp10
nan lebih d
h apabila m
0.000.000.00
dari Rp2.500
emilikikekay
00,00 tidak
0.000.000,00
yaan bersih
termasuk te
0 sampai de
h dari
empat
engan
Per
tidak ter
Rp50.000
dividen
pembaya
rusahaan dis
rmasuk ban
0.000.000,00
yang tingg
aran dividen
sebut besar
ngunan temp
0. Perusahaa
i kepada p
memiliki hu
apabila me
pat usaha a
an besar de
pemegang s
ubungan yan
emiliki keka
atau memili
ngan akses
ahamnya, s
ng positif (Cl
ayaan bersih
iki hasil pe
pasar yang
sehingga an
leary,1999 d
h dari Rp10
enjualan tah
baik seharu
ntara ukuran
dalam Farinh
0.000.000.00
hunan lebih
usnya memb
nperusahaan
ha,2002).
00,00
dari
bayar
n dan
5) Hubu
Me
secara pa
Net Prof
perusaha
Houston,
(2010) y
signifikan
dilihat pa
De
Re
R
ungan antaraa Net Profit MMargin terhaadap kebijakkan dividen
enurut hasil
arsial Net Pr
fit Margin
aan mengha
,2001: 89). H
yang menya
n Dividend
ada Gambar
penelitian y
rofit Margin
merupakan
asilkan lab
Hasil penelit
atakan bahw
Payout Rat
2.1 dibawah
ang dilakuk
memiliki pe
salah satu
ba bersih
tian ini men
wa secara pa
tio. Maka ke
h ini:
an oleh Mar
engaruh yan
u rasio prof
berdasarkan
ndukung pen
arsial Net P
erangka pem
rdiastuti (20
ng signifikan
fitabilitas y
n tingkat
nelitian sebel
Profit Marg
mikiran teori
06) yang me
n terhadap ke
yang mengu
penjualan
lumnya yang
gin memiliki
itis pada pen
enyatakan b
ebijakan div
ukur kemam
(Brigham
g dilakukan
i pengaruh
nelitian ini d
ahwa
viden.
mpuan
dan
Alex
yang
dapat
KERRANGKA PEMIKIRANN TEORITISS
ebt to Equity
turn on Inve
Return on Eq
Ratio (DER
estment (ROI
quity (ROE)
R)
I)
H1
H2
H3
Kebijakkan Dividen
Y
Sumber: Faktor-Fakktor yang Be
Grpengaruh te
Gambar 2.1 erhadap Kebbijakan Dividden (Puspitaasari, N.A. 20
014)
2.3. Hip
Ber
kerangka
ini ialah
1) Debt
jangk
kewa
Purw
divid
mem
Hipo
2) Retu
tingk
saha
dalam
peru
Sem
diper
yang
Hipo
3) Retu
peru
potesis Pene
rdasarkan p
a pemikiran t
sebagai beri
t to Equity R
ka panjang)
ajibannya d
wanti (2009)
den. karena
mbayar seluru
otesis 1: Deb
kas
urn on Equi
kat pendapa
am biasa ma
m perusaha
usahaan deng
makin tinggi
roleh para p
g penulis am
otesis 2: Ret
urn on Inves
usahaan seca
elitian
pada latar b
teoritis diata
kut:
Ratio merupa
) dan modal
dengan men
),Debt to E
semakin ren
uh kewajiba
bt to Equity
s.
ity (ROE) a
atan (income
aupun pemeg
aan.Menurut
gan modal se
rasio ini m
pemegang s
mbil yaitu
turn on Equi
stment (ROI
ra keseluruh
belakang ma
as, maka hip
akan perband
l yang menu
nggunakan
Equity Ratio
ndah DER,
nya. Dari pe
Ratio berpe
adalah suatu
e) yang terse
gang saham
t hasilpenel
endiri yang b
menunjukkan
aham/ pemi
ity berpenga
I) adalah ra
han dalam m
asalah, rum
otesis altern
dingan antar
unjukkan ke
modal yang
berpengaru
maka akan
ernyataan ter
engaruh posi
u rasio yang
edia bagi pa
m preferen) a
litian Riyan
bekerja didal
n semakin ti
ilik perusaha
aruh positif s
asio yang d
menghasilkan
musan masal
natif yang ak
ra total hutan
emampuan p
g ada. Men
uh positif si
semakin tin
rsebut, hipot
itif signifikan
g digunakan
ara pemilik
atas modal y
nto (2008),
lamnya untu
ingginya pu
aan. Dari pe
ignifikan ter
digunakan un
n keuntungan
lah, tujuan
kan diajukan
ng (hutang l
perusahaan u
nurut hasil
gnifikan ter
nggi suatu p
tesis yang pe
n terhadap k
n untuk men
perusahaan
yang mereka
ROE ada
uk menghasi
ula tingkat p
ernyataan te
rhadapkebija
ntuk mengu
n dengan jum
penelitian,
dalam pene
ancar dan hu
untuk meme
penelitian
rhadap kebij
perusahaan u
enulis ambil
kebijakan div
ngukur besa
(baik peme
a investasik
alah kemam
lkan keuntun
penghasilan
ersebut, hipo
akan dividen
ukur kemam
mlah aktiva
serta
elitian
utang
enuhi
Dwi
jakan
untuk
yaitu
viden
arnya
egang
an di
mpuan
ngan.
yang
otesis
n kas.
mpuan
yang
terse
kead
men
Dari
Hipo
4) Firm
keag
besa
sehu
empi
yang
terse
Hipo
5) Net
peru
dan
kem
pene
meny
Divid
Hipotesis
edia didalam
daan perusa
emukan has
i pernyataan
otesis 3: Ret
div
m Size meru
genan (diman
ar) tetapi jug
ubungan den
iris yang di
g lebih besar
ebut, hipotes
otesis 4: Uk
terh
Profit Marg
usahaan dari
Houston (2
ampuan per
elitian terseb
yatakan bah
dend Payout
s 5: Net Pr
m perusahaan
ahaan. Men
il bahwa sec
tersebut, hip
turn on In
viden kas.
upakan suat
na dapat dih
ga disebabka
ngan ukuran
lakukan oleh
r lebih muda
sis yang penu
kuran Per
hadapkebijak
gin adalah r
sejumlah pe
2001:89), NP
rusahaan m
but menduk
hwa secara
t Ratio. Dari
rofit Margin
n semakin t
nurut hasil
cara parsial
potesis yang
vestment be
tu faktor yan
harapkan leb
an biaya tran
n perusahaan
h Homfair,
ah mengaks
ulis ambil ya
rusahaan(Fir
kan dividen
rasio untuk
enjualan yan
PM merupa
menghasilkan
kung hasil p
parsial NP
i pernyataan
n berpengaru
tinggi rasio
penelitian
ROI berpeng
g penulis amb
erpengaruh
ng penting b
ih tinggi pad
nsaksi yang
n (Smith, 19
et all (1994
es pendanaa
aitu
rm Size)
kas.
mengukur b
ng telah dila
akan salah s
n laba bers
penelitian y
PM memilik
n tersebut, hip
uh positif sig
ini, dapat d
Purwanti D
garuh signif
bil yaitu
positif sig
bukan hany
da perusahaa
berhubunga
997 dalam A
4) dan Moh’
an melalui p
berpenga
besarnya lab
akukan. Men
satu rasio p
sih berdasar
yang dilakuk
ki pengaruh
potesis yang
gnifikan terh
dikatakan se
D. dan Saw
fikan terhada
gnifikan terh
a sebagai p
an dengan u
an dengan p
Atok (2007
’d, et all (19
pasar modal.
aruh pos
ba bersih ya
nurut hasil pe
profitabilitas
rkan tingkat
kan oleh Al
h yang sign
g penulis am
adap kebijak
emakin baik
witri P. (2
ap cash divid
hadap kebij
roksi pada b
ukuran yang
penerbitan sa
). Menurut
998), perusa
Dari perny
itif signi
ang dicapai
enelitianBrig
yang meng
t penjualan
lex (2010)
nifikan terh
mbil yaitu
kan dividen k
pula
010),
dend.
jakan
biaya
lebih
aham
studi
ahaan
ataan
ifikan
oleh
gham
gukur
n dan
yang
hadap
kas