34
LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 20 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN esuai amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan dan Pemberantasan Korupsi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang lebih menjamin adanya keseimbangan dan wujud nyata akuntabilitas kepada masyarakat, selain itu juga menunjukkan upaya pertanggungjawaban sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan kinerja Instansi Pemerintah. Pencapaian sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator sasaran. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis. Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan program/kegiatan serta indikator makro diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu : No. Katagori Nilai Angka Interpretasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. AA A B CC C D > 85 100 > 75 85 > 65 75 > 50 65 > 30 50 0 30 Memuaskan Sangat Baik Baik Cukup Baik Agak Kurang Kurang Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan S

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN S · Evaluasi pencapaian kinerja yang dimaksud dalam laporan ini adalah evaluasi internal yaitu penilaian secara mandiri oleh Dinas Perhubungan,

  • Upload
    vumien

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 20

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN

esuai amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Inpres Nomor

5 Tahun 2004 tentang Percepatan dan Pemberantasan

Korupsi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang lebih

menjamin adanya keseimbangan dan wujud nyata akuntabilitas kepada

masyarakat, selain itu juga menunjukkan upaya pertanggungjawaban

sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan kinerja Instansi Pemerintah.

Pencapaian sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target

dengan realisasi indikator sasaran. Kemudian atas hasil pengukuran

kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan

kegagalan pencapaian sasaran strategis.

Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan

program/kegiatan serta indikator makro diberlakukan nilai disertai makna

dari nilai tersebut yaitu :

No. Katagori Nilai Angka Interpretasi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

AA

A

B

CC

C

D

> 85 – 100

> 75 – 85

> 65 – 75

> 50 – 65

> 30 – 50

0 – 30

Memuaskan

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Agak Kurang

Kurang

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis

pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan

S

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 21

mengenai sebab – sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang

diharapkan.

Secara umum Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Badung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2010 -

2015 . Telah ditetapkan 4 sasaran dengan 6 indikator sasaran, dengan

rincian sebagai berikut :

Sasaran 1 terdiri dari 2 indikator

Sasaran 2 terdiri dari 1 indikator

Sasaran 3 terdiri dari 1 indikator

Sasaran 4 terdiri dari 2 indikator,

Secara terinci capaian sasaran terlihat seperti pada tabel 3.1 Pengukuran

Kinerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Badung tahun 2013.

3.1 Evaluasi Kinerja

Evaluasi pencapaian kinerja yang dimaksud dalam laporan ini

adalah evaluasi internal yaitu penilaian secara mandiri oleh Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung terhadap

hasil pengukuran kinerja kegiatan dan kinerja sasaran.

Dalam evaluasi ini juga diuraikan hal – hal yang mendukung

keberhasilan sekaligus hal – hal yang menghambat sehingga menimbulkan

kegagalan pencapaian target. Diupayakan pula menginventarisir langkah –

langkah antisipasi yang akan dilakukan sehingga kinerja pemerintah

semakin baik pada masa – masa yang akan datang.

Secara rinci prosentase pencapaian indikator sasaran pada Dinas

Perhubungan, komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 22

Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Badung Tahun 2013

No. Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian kinerja

%

1 2 3 4 5 6 1. Semakin lancarnya

transportasi

- Jumlah Daerah Rawan Kemacetan

- Tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio)

22 Lokasi

0,78

19 Lokasi

0,62

113,64

121

2

Meningkatnya kualitas dan

kuantitas sarana prasarana perhubungan.

- Prosentase persimpangan yang

terpasang traffic light

66,66 66,67 100,02

3. Meningkatnya pelayanan umum

di bidang Perhubungan.

- Jumlah kendaraan yang beroperasi

dalam keadaan laik jalan

17.321 unit

17.655 unit

101,9

4. Meningkatnya

pemanfaatan teknologi informasi secara efektif.

- Jumlah

pengunjung website Kabupaten Badung

- Jumlah SKPD yang

online

132.000

orang

30 SKPD

218.729

orang

31 SKPD

166

103,33

3.2 Analisis Pencapaian Kinerja

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten

Badung Tahun 2013 berdasarkan data dan informasi yang relevan dengan

kebutuhan organisasi pembuat keputusan, agar dapat menginterpretasikan

realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, banyak faktor-faktor yang

menjadi permasalahan dan perlu adanya solusi pemecahan masalah.

Untuk itu diperlukan analisis terhadap hasil pengukuran pencapaian

sasaran.

Analisis atas pencapaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

selama tahun 2013, sesuai dengan perjanjian kinerja yang ditetapkan oleh

Bupati Badung berupa Dokumen Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten

Badung, Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Rencana Kerja Pemerintah

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 23

Daerah tentang prioritas dan sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2013

serta dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang efektif, transparan,

akuntabel dan berorientasi pada hasil, secara umum Pemerintah

Kabupaten Badung telah dapat melaksanakan tugas dengan baik dalam

rangka mencapai tujuan dan sasaran tersebut.

Berdasarkan hasil Analisis Pencapaian Target terhadap masing-

masing sasaran secara rinci dapat diperoleh gambaran sebagai berikut :

SASARAN 1 : Semakin Lancarnya Transportasi

Tabel 3.2

Analisis Pencapaian Sasaran 1, Semakin lancarnya transportasi

No Indikator Sasaran

Satuan

Tahun 2011 Capaian

Kinerja Tahun 2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013

Capaian Kinerja Tahun 2013 Targe

t

Realisas

i

Targe

t

Realisa

si

Targe

t

Rea

lisa

si

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 - Jumlah

Daerah

Rawan

Kemacetan

Lokasi 29 29 100% 27 28 96,42

%

22 19 113,64

%

2 - Tingkat

kepadatan

lalu lintas

(V/C Ratio)

- 0,83 0,85 97,64

%

0,80 0,81 98,76 0,78 0,6

2

121%

Transportasi memegang peranan penting dalam sektor

perekonomian dan pembangunan pada suatu daerah. Untuk itu diperlukan

sistem transportasi yang aman,tertib dan lancar. Lalu lintas dan angkutan

jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri dari lalu lintas, angkutan

jalan, prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, kendaraan, pengemudi,

pengguna jalan serta pengelolaannya.

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 24

Perkembangan kepemilikan kendaraan bermotor (car ownership) di

Kabupaten Badung yang semakin meningkat setiap tahunnya serta

perkembangan mobilitas penduduk antar kota dikenal sebagai kawasan

SARBAGITA (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan) sudah sangat tinggi

yang tentunya mempengaruhi pengelolaan transportasi di Kabupaten

Badung.

Saat ini tingkat kemacetan di Kabupaten Badung terutama

dibeberapa ruas jalan di wilayah Kabupaten Badung tingkat kepadatan lalu

lintasnya cukup tinggi sehingga banyak menyumbangkan kemacetan pada

ruas jalan lainnya.

Didalam pencapaian sasaran 1 telah ditetapkan 2 (dua) indikator

yaitu : Jumlah Daerah Rawan Kemacetan dan Tingkat Kepadatan Lalu

Lintas (V/C Ratio) yang didukung oleh 2 (dua) program dan 17 kegiatan,

antara lain :

1. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

dengan 14 kegiatan pendukung , yaitu ; Pengecatan canstin di

Kabupaten Badung, Pemeliharaan marka jalan, Pengadaan dan

pemasangan rambu – rambu lalu lintas di Kabupaten Badung,

Pengadaan Cermin Tikungan di Kabupaten Badung, Monitoring

pengawasan dan ketertiban perparkiran di Kabupaten Badung,

Pengadaan fasilitas keselamatan lalu lintas di kabupaten Badung,

Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan jalan pada ruas

jalan di Kabupaten Badung, Rehabilitasi/pemeliharaan lampu

penerangan jalan di Kabupaten Badung, Pemeliharaan rambu lalu

lintas di kabupaten Badung, Pengadaan dan pemasangan pagar

pengaman jalan (guardrail) di Kabupaten Badung, Penyusunan

DED Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan jalan pada

ruas jalan di Kabupaten Badung, Penyusunan DED Pembangunan

ATCS (Area Traffic Control System), Operasional UPT LLA

Kawasan Kuta, Pengadaan dan pemasangan rambu dan marka

Zona Selamat Sekolah di Kabupaten Badung.

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 25

2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan ; dengan 2 kegiatan

pendukung, yaitu ; Penyusunan kinerja jaringan jalan di

Kabupaten Badung, Pengadaan jasa layanan trayek pengumpan

Trans Sarbagita

Secara terinci capaian masing –masing indikator sasaran dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Indikator 1 : Jumlah Daerah Rawan Kemacetan

Suatu daerah dikatakan rawan kemacetan

apabila pada daerah tersebut terjadi peningkatan

arus lalu lintas yang menimbulkan adanya

tundaan yang menghambat perjalanan. Tundaan

yang cukup tinggi menimbulkan kejadian

kendaraan berhenti dan bergerak pelan serta mulai terjadi kemacetan.

Hambatan pergerakan disepanjang jalan antara lain diakibatkan volume

kendaraan melampaui kapasitas jalan, manuver keluar – masuk kendaraan

dari tempat aktivitas, manuver parkir di badan jalan, dan banyaknya

pejalan kaki yang menyeberang telah menyebabkan relatif lambatnya

kecepatan perjalanan.

Pada umumnya permasalahan transportasi yang pada akhirnya

mengakibatkan munculnya Daerah Rawan Kemacetan (DRK) yang terdapat

di Kabupaten Badung saat ini diakibatkan oleh beberapa hal yaitu rata –

rata pertumbuhan jalan di Kabupaten Badung dari tahun 2011 s/d 2013

sebesar 3,97% tidak sebanding dengan rata - rata pertumbuhan kendaraan

di Kabupaten Badung dari tahun 2011 s/d 2013 sebesar 14,33% ,

perparkiran di badan jalan (on street parking), tingginya angka pelanggaran

lalu lintas, kurangnya jumlah personil yang terlatih yang ditempatkan pada

lokasi rawan kemacetan yang terjadi pada jam – jam yang hampir

bersamaan.

Faktor lain yang diduga ikut memberi andil terhadap permasalahan

transportasi tersebut adalah tidak optimalnya angkutan umum yang

melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 26

kabupaten, sehingga penggunaan kendaraan pribadi meningkat dengan

cepat. Untuk itu perlu mengubah paradigma masyarakat dengan

mengalihkan kebutuhan masyarakat dari angkutan pribadi menjadi

angkutan masal dengan harapan dengan adanya angkutan umum

penggunaan kendaraan pribadi akan berkurang. Penggunaan kendaraan

pribadi merupakan penyumbang terbesar kepadatan lalu lintas.

Berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan oleh petugas pada

Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Badung, tahun 2010 kondisi awal jumlah daerah rawan

Kemacetan di Kabupaten Badung sebanyak 31 Lokasi Daerah Rawan

Kemacetan, yang tersebar di lima kecamatan di kabupaten Badung

namun dalam rencana 5 tahun kedepan sampai dengan tahun 2015 Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung

merencanakan jumlah daerah rawan kemacetan tersisa menjadi 14 lokasi

Daerah Rawan Kemacetan. Jadi lokasi rawan kemacetan yang ingin

diturunkan dalam 5 tahun sebanyak 17 lokasi dan sisanya 14 lokasi akan

direalisasikan pada perencanaan 5 tahun berikutnya.

Dari 31 Daerah Rawan Kemacetan di Kabuaten Badung sebagian

besar terjadi di wilayah Badung Selatan ini disebabkan karena

karakteristik pengembangan wilayahnya berorientasi pada sektor

kepariwisataan. Bagian Selatan didominasi oleh menjamurnya hotel, pusat

bisnis, perdagangan dan rekreasi yang berimplikasi pada tingginya

pergerakan orang maupun barang (lalulintas) saat ini dan dalam jangka

panjang telah menjadi kontributor utama permasalahan transportasi di

Kabupaten Badung, peningkatan arus lalulintas yang pesat ini tidak

berimbang dengan peningkatan kapasitas jaringan, sehingga mulai

dirasakan pengguna jalan (masyarakat) adanya penurunan efisiensi

jaringan (dalam bentuk kemacetan dan tundaan perjalanan). Berbeda

dengan Badung Utara yang lebih dominan berkarakteristik pertanian.

Dengan demikian Traffic Generation di bagian utara jauh lebih kecil dari

bagian Selatan. Oleh karenanya kebutuhan penyediaan prasarana jalan di

bagian utara jauh lebih kecil dari bagian Selatan.

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 27

Tabel 3.3 menunjukkan jumlah lokasi daerah rawan kemacetan di

Kabupaten Badung. Tahun 2013 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Badung menargetkan jumlah lokasi rawan

kemacetan yang tersisa sebanyak 22 lokasi atau lokasi kemacetan yang

diturunkan sebanyak 4 lokasi.

Dari 22 lokasi rawan kemacetan yang ditargetkan Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika pada tahun 2013 telah berhasil

menurunkan menjadi 19 lokasi kemacetan yang tersisa dengan realisasi 9

lokasi rawan kemacetan yang berhasil diturunkan dengan capaian

kinerjanya sebesar 113,64%.

Tabel 3.3 Target Dan Realisasi Penurunan Daerah Rawan Kemacetan

No Daerah Rawan Kemacetan Kondisi

Awal

2011 2012 2013 2015 Target Realis

asi

Targ

et

Realisa

si Target Realisasi

Target

akhir

31 29 29 27 28 22 19 14

Kecamatan Kuta

1 Perempatan Temacun , Kec. Kuta

2 Jalan Legian , Kec. Kuta

3 Hard Rock , Kec. Kuta

4 Bemo Corner , Kec. Kuta

5 Pantai Kuta , Kec. Kuta

6 Jalan Legian Kaja , Kec. Kuta

7 Dewa Ruci , Kec. Kuta x x

8 Selatan Bose , Kec. Kuta x x x x x x

9 Krisna Tuban , Kec. Kuta x x

10 Joger , Kec. Kuta

11 Kuta squer, Kec. Kuta x x

12 Centro , Kec. Kuta x x

13 Perempatan Jalan Kediri Kubu Anyar , Kec. Kuta

14 Pertigaan Br. Semer , Kec. Kuta x x

15 Perempatan Peti tenget , Kec kuta

16 Simpang Rumah makan Bu Tinuk

17 Pertigaan 741 , Kec. Kuta Selatan x x

Kecamatan Kuta Utara

18 Perempatan Kerobokan , Kec. Kuta Utara

19 Pertigaan dalung utara / Bangsal , Kec. Kuta Utara

20 Pertigaan Camat kuta Utara

21 Pertigaan Tibu Beneng menuju Canggu , Kec. Kuta Utara

22 LP Kerobokan , Kec. Kuta Utara

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 28

No Daerah Rawan Kemacetan Kondisi

Awal

2011 2012 2013 2015

Target Realisasi

Target

Realisasi

Target Realisasi Target akhir

31 29 29 27 28 22 19 14

Kecamat Kuta Selatan

23 Simpang Mc. D Unud , Kec. Kuta Selatan

24 POM Bensin Unud , Kec kuta Selatan

25 Pasar Jimbaran , Kec. Kuta Selatan

26 Jl. Kemayoran , Tuban , Kec. Kuta Selatan

x x x x x x

Kecamatan Mengwi

27 Pertigaan Kapal , Kec. Mengwi x x

28 Pasar Beringkit , Kec. Mengwi x x

29 Pasar sempidi , Kec. Mengwi x x x x

30 Perempatan Lukluk , Kec. Mengwi x x

Kecamatan Abiansemal

31 Pertigaan Pasar Mambal , Kec. Abiansemal

Kecamatan Petang - - - - - -

Jumlah 2 3 12

( Tanda X menunjukkan lokasi yang ditargetkan dan terealisasi sesuai target)

Penurunan tingkat kemacetan sangat tergantung pada kebijakan

serta pelaksanaan tupoksi instansi lainnya untuk mengimbangi

pertumbuhan volume lalu lintas seperti ketersediaan prasarana jalan dan

trotoar serta tata guna lahan.

Begitu pula keberhasilan turunnya jumlah daerah rawan kemacetan

di kabupaten Badung khususnya di wilayah Badung Selatan tidak lepas

dari dibangunnya underpass untuk mengurai kemacetan di Simpang Dewa

Ruci dan Jalan Diatas Perairan (JDP) Bali Mandara, disamping upaya –

upaya yang dilakukan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Badung seperti membuat suatu terobosan inovatif dalam

mengantisipasi kemacetan di wilayah Badung Selatan dengan pembentukan

UPT LLA Badung Selatan sebagai perpanjangan tangan dari Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung dalam

rangka penjagaan, pengaturan dan pengendalian lalu lintas angkutan di

wilayah Badung Selatan.

Langkah – langkah lainnya yang dilakukan oleh Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika untuk menurunkan lokasi -

lokasi kemacetan pada ruas –ruas jalan atau persimpangan yang ada di

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 29

Kabupaten Badung dengan adanya kegiatan – kegiatan yang mendukung

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan serta

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan, yaitu ;

- Meningkatkan kuantitas dan kualitas fasilitas perlengkapan jalan

sesuai kebutuhan berdasarkan hasi kajian atau fasibility study.

- Menekan angka pelanggaran lalu lintas dan meningkatkan disiplin

para pengguna jalan dengan pemasangan fasilitas lalu lintas dan

penempatan petugas lalu lintas yang terlatih.

- Pemasangan rambu larangan parkir disisi kiri/kanan jalan.

- Meningkatkan fungsi warning Light menjadi traffic Light

- Pada simpang yang terlalu dekat dengan simpang berikutnya

dilakukan perubahan arus kendaraan.

- Tersedianya jasa layanan angkutan umum melalui Trayek

Pengumpan Trans Sarbagita, tahun 2013 Kabupaten Badung

menyediakan 14 unit kendaraan pengumpan pada Trayek Trans

Sarbagita untuk melayani 2 trayek yaitu Trayek GWK – Tanjung

Benoa dan Taryek Kelan - Uluwatu yang jumlah penumpangnya

dibandingkan tahun 2012 mengalami peningkatan diatas 100%.

Setelah dilakukan analisis capaian kinerja pada indikator Jumlah

Daerah Rawan Kemacetan (DRK) dapat disampaikan capaian kinerja

indikator jumlah Daerah Rawan Kemacetan tahun 2013 capaian kinerjanya

113,64 % dibandingkan dengan tahun 2012 capaian kinerjanya 96,42%

atau meningkat sebesar 17,22% yang artinya memuaskan.

Perkembangan capaian kinerja penurunan jumlah daerah rawan

kemacetan periode tahun 2011 sampai dengan 2012 menunjukkan trend

penurunan, namun tahun 2013 capaian kinerjanya menunjukkan

peningkatan.

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 30

Grafik 3.1 Jumlah Daerah Rawan Kemacetan di Kabupaten

Badung Tahun 2011 – 2013

0

5

10

15

20

25

30

35

Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013

Target Realisasi

Namun saat ini tetap diupayakan terobosan – terobosan guna

mengatasi kemacetan pada lokasi – lokasi rawan kemacetan di wilayah

Kabupaten Badung, salah satu inovasi yang akan dilakukan untuk

mengatasi kemacetan tahun 2014, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Badung dengan dibangunnya ATCS ( Area Traffic

Control System ).

Ditingkat Provinsi belum bisa kami bandingkan karena ketidak

samaan pada indikator namun kami bandingkan ditingkat nasional dengan

daerah lainnya seperti Kota Sukabumi, tahun 2013 terdapat 26 Lokasi

Rawan Kemacetan yang ditargetkan akan tetapi realisasinya masih 0

(belum ada realisasi).

Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai

dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam

RENSTRA adalah sebagai berikut :

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 31

Tabel 3.4

Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran 1 ;

Indikator Jumlah Daerah Rawan Kemacetan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung

No Indikator Kinerja Satuan

Realisasi Akumulasi s/d tahun

2013

Rencana sesuai dengan

RENSTRA

SKPD tahun 2015

Prosentase

Capaian Kinerja

1. Jumlah Daerah Rawan

Kemacetan

Lokasi 19 14 64,29%

Berdasarkan tabel diatas realisasi akumulasi daerah rawan

kemacetan yang tersisa s/d tahun 2013 sebanyak 19 lokasi atau jumlah

lokasi kemacetan yang berhasil diturunkan sebanyak 12 lokasi dari 9 lokasi

yang ditargetkan sehingga diketahui bahwa realisasi akumulasi pencapaian

sasaran dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015

telah mencapai peningkatan yang cukup baik.

Indikator 2 : Tingkat Kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio)

Kabupaten Badung secara

kewilayahan tidak bisa dilepaskan dari

wilayah yang secara geografis maupun

demografis saling mempengaruhi yaitu

SARBAGITA (Denpasar, Badung, Gianyar

dan Tabanan). Dilihat dari struktur

jaringan jalan di Kabupaten Badung dalam

perkembangan satu dekade terakhir ini, ruas – ruas jalan yang saling

menghubungkan Kabupaten Badung menuju /dari Denpasar, Gianyar dan

Tabanan menunjukkan peningkatan arus lalu lintas yang signifikan yang

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 32

tidak sebanding dengan kapasitas jalan yang ada sehingga menimbulkan

kepadatan lalu lintas yang akhirnya berujung pada kemacetan lalulintas.

Kepadatan lalu lintas merupakan ratio perbandingan antara Volume

Kedaraan dengan kapasitas Jalan (V/C Ratio) yang merupakan salah satu

parameter yang dipergunakan untuk mengukur kwalitas palayanan dari

ruas jalan atau level of service (LOS) suatu ruas jalan dapat juga digunakan

sebagai indikator tingkat kemacetan jalan dengan formula; Rata – rata VCR

pada ruas – ruas jalan dibagi jumlah ruas jalan. Yang dimaksud dengan

volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melalui satu titik lokasi

yang tetap pada ruas jalan pada satu satuan tertentu, kapasitas jalan

adalah jumlah kendaraan maksimal yang dapat melalui satu titik lokasi

yang tetap pada suatu ruas jalan, pada satu satuan tertentu. Untuk

menentukan kwalitas jalan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

berikut :

Karakteristik Tingkat Pelayanan

Tingkat

pelayanan Karakteristik – karakteristik Batas lingkup

V/C

A Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa

hambatan

0,00-0,20

B Arus stabil, tetapi kecepatan mulai dibatasi oleh kondisi

lalulintas, pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan

0,21-0,44

C Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan

0,45-0,74

D Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan V/C masih dapat ditolerir

0,75-0,84

E Volume lalulintas mendekati/berada pada kapasitas arus tidak stabil, kecepatan terkadang terhenti

0,85-1,00

F Arus yang dipaksakan atau macet, kecepatan rendah, volume dibawah kapasitas. Antrian panjang dan terjadi

hambatan – hambatan yang besar.

>1,00

Tingkat kepadatan lalulintas (V/C Ratio) dan kecepatan lalulintas

merupakan parameter dalam mengukur kwalitas pelayanan dari ruas jalan,

dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini :

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 33

Gambar 3.2

Tingkat pelayanan B

Tingkat pelayanan C

Tingkat pelayanan D

Tingkat pelayanan E

Tingkat

pelayanan A

0 1.0

Tingkat pelayanan F

Rasio volume/kuwantitas

Kecepata

n R

ata

-rata

Kondisi tingkat kepadatan lalu lintas di Kabupaten Badung tahun

2013 berada pada level C ring 0,45 – 0,74 atau V/C Ratio rata – rata ruas

jalan di Kabupaten Badung sebesar 0,62 berarti rata rata ruas jalan di

Kabupaten Badung dalam kondisi arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak

kendaraan dikendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan

tersebut.

Berdasarkan tabel 3.2 diatas dapat disampaikan capaian indikator

sasaran tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) tahun 2013 sebesar 121%

dibandingkan tahun 2012 menghasilkan capaian kinerja 98,76% atau

capaian kinerjanya meningkat sebesar 22,24%.

Perkembangan capaian kinerja indikator tingkat kepadatan lalu

lintas ( V/C Ratio ) periode tahun 2011 sampai dengan 2013 menunjukkan

peningkatan yang signifikan.

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 34

Grafik 3.3 Tingkat kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio) pada ruas

jalan di Kabupaten Badung Badung Tahun 2011 – 2013

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013

Target

Realisasi

Upaya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Badung didalam menurunkan angka V/C Ratio dengan cara

meningkatkan kapasitas jalan (supplay) melalui kegiatan – kegiatan dalam

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, dengan

kegiatan monitoring pengawasan dan ketertiban perparkiran dengan

menerapkan pelarangan parkir di badan jalan sehingga kapasitas jalan

tetap optimal dengan mengurangi hambatan – hambatan samping jalan,

pengadaan APILL ( Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas), pemeliharaan APILL

dan menekan volume lalu lintas melalui strategi – strategi TDM.

Selain upaya – upaya yang dilakukan diatas keberhasilan

menurunkan tingkat V/C Ratio disebabkan dengan adanya pembangunan

Jalan Diatas Perairan (JDP) dan pembangunan underpass di wilayah

Badung Selatan.

Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai

dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam

RENSTRA adalah sebagai berikut :

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 35

Tabel 3.5 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran 1 :

Indikator Tingkat Kepadatan Lalu Lintas ( V/C Ratio )

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung

No Indikator Kinerja Satuan

Realisasi Akumulasi s/d tahun

2013

Rencana

sesuai dengan

RENSTRA SKPD tahun

2015

Persentase Capaian Kinerja

1. Tingkat kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio)

0,62 0,60 96,67%

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa realisasi akumulasi

pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada

tahun 2015 telah mencapai peningkata memuaskan.

Sebagai pembanding capaian kinerja indikator tingkat kepadatan

lalu lintas ( V/C Ratio ) di tingkat Provinsi belum dapat dilakukan karena

ketidaksamaan pada indikator namun ditingkat nasional dapat

dibandingkan dengan daerah lain dalam hal ini Kabupaten Bandung

dengan data tahun 2012, yang menargetkan penurunan V/C ratio tahun

2012 sebesar 0,84 terealisasi 0,345 atau capaian kinerjanya 158,93%

sedangkan Kabupaten Badung tahun 2012 realisasi penurunan v/c ratio

0,81 atau capaian kinerjanya 98,76.

(Sumber data : Laporan Akuntabilitas Kabupaten Bandung tahun 2012).

SASARAN 2 : MENINGKATNYA KUALITAS DAN KUANTITAS SARANA

PRASARANA PERHUBUNGAN

Tabel 3.6 Analisis Pencapaian Sasaran 2 :

Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana perhubungan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung

No Indikator

Sasaran Satuan

Tahun 2011 Capaia

n Kinerja Tahun

2011

Tahun 2012 Capaia

n Kinerja Tahun

2012

Tahun 2013 Capaia

n Kinerja Tahun

2013

Targe

t

Realisa

si

Targe

t

Realisa

si

Targe

t

Realis

asi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 - Prosentase

persimpangan

yang terpasang

Traffic Light

Persen 60,78 60,78 100 62,74 62,75 100,02 66,66 66,67 100,02

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 36

Peningkatan kualitas dan kuantitas Sarana prasarana

perhubungan memegang peranan penting didalam menunjang keselamatan

dan kenyamanan serta kelancaran transportasi darat guna mewujudkan

transportasi yang andal, aman, nyaman dan efektif. belum lagi banyaknya

persimpangan yang merupakan pertemuan arus lalu lintas dari beberapa

arah turut memberikan kontribusi pada kemacetan lalu lintas yang ada

sehingga membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat.

Didalam analisis pencapaian sasaran 2 ditetapkan 1 (satu) indikator

yaitu Prosentase persimpangan yang terpasang Traffic Light yang didukung

oleh 1 (satu) program dan 4 (empat) kegiatan antara lain :

1. Pengadaan dan pemasangan traffic light di kawasan Terminal

Penumpang Tipe A Mengwi.

2. Pengadaan controller traffic Light di Kabupaten Badung

3. Pengadaan dan pemasangan counter down di Kabupaten Badung

4. Pemeliharaan Traffic Light dan Warning Light di Kabupaten

Badung

Secara rinci capaian kinerja indikator pada sasaran 2, Meningkatnya

kualitas dan kuantitas sarana prasarana perhubungan dapat dijelaskan

sebagai berikut :

INDIKATOR 3 : PROSENTASE PERSIMPANGAN YANG TERPASANG

TRAFFIC LIGHT

Persimpangan merupakan simpul pada

jaringan jalan dimana jalan – jalan

bertemu dan lintasan kendaraan

berpotongan. Lalu lintas pada masing –

masing kaki persimpangan

menggunakan ruang jalan pada

persimpangan secara bersamaan dengan

lalu lintas lainnya.

Sasaran yang harus dicapai pada pengendalian persimpangan adalah:

1. Mengurangi maupun menghindari kemungkinan terjadinya

kecelakaan yang disebabkan oleh adanya titik konflik.

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 37

2. Menjaga agar kapasitas persimpangan operasinya dapat optimal

sesuai rencana.

3. Harus memberikan petunjuk yang jelas dan pasti serta sederhana,

dalam mengarahkan lalu lintas merupakan pertemuan arus lalu

lintas yang menggunakan persimpangan.

Terdapat 6 (enam) kriteria bahwa suatu persimpangan sudah harus

dipasang alat pemberi isyarat lalu lintas adalah :

1) Arus minimal lalu lintas yang menggunakan persimpangan rata

– rata diatas 750 kendaraan /jam selama 8 jam dalam sehari.

2) Atau bila waktu menunggu / hambatan rata – rata kendaraan

di persimpangan telah melampaui 30 detik.

3) Atau persimpangan digunakan oleh rata – rata lebih dari 175

pejalan kaki /jam selama 8 jam dalam sehari.

4) Atau sering terjadi kecelakaan pada persimpangan yang

bersangkutan.

5) Atau merupakan kombinasi dari sebab – sebab yang disebutkan

diatas.

6) Atau karena pada daerah yang bersangkutan dipasang suatu

sistem pengendalian lalu lintas terpadu ( area traffic control /

ATC) sehingga setiap persimpangan yang termasuk didalam

daerah yang bersangkutan harus dikendalikan dengan alat

pemberi isyarat lalu lintas.

Kondisi tahun 2010 Prosentase persimpangan yang terpasang traffic

light di Kabupaten Badung sebesar 56,86% atau 29 simpang yang telah

terpasang traffic light. Berdasarkan kriteria diatas tahun 2011 s/d 2015

terdapat 51 persimpangan di Kabupaten Badung yang harus dilengkapi

alat pemberi isyarat lalu lintas dalam hal ini Traffic Light dan Warning

Light.

Prosentase Persimpangan yang terpasang Traffic Light tahun 2012

dibandingkan dengan tahun 2013 Prosentase persimpangan yang terpasang

traffic light sebesar 66,67 % terjadi peningkatan prosentase persimpang

yang terpasang traffic light meningkat sebesar 3,92 % sehingga secara

keseluruhan dari tahun 2011 s/d 2013 Simpang yang terpasang traffic

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 38

light di Kabupaten Badung meningkat sebanyak 2 simpang dengan lokasi

Simpang 3 terminal sisi barat yang merupakan pemasangan traffic light dan

Simpang 4 Angantaka yang merupakan peningkatan status dari Warning

Light menjadi traffic Light.

Jumlah persimpangan yang terpasang traffic light tahun 2011 s/d

tahun 2013 seperti dalam tabel 3.8 dibawah ini :

Tabel 3.7

Data Persimpangan di Kabupaten Badung yang terpasang

Traffic Light

No Persimpangan yang

Terpasang Traffic Light

2011 2012 2013 2015

Data

Capaian Target Realisasi Target Realisasi Target

60,78% 62,74% 62,75% 66,66% 66,67% 78,43%

Kecamatan Kuta

1 Simpang dewa ruci X X X X X

2 Simpang Sunset Road – Dewi Sri X X X X X

3 Jl. Pratama – Jl. By Pass Ngurah Rai X X X X X

4 Simpang 4 Silitiga X X X X X

5 Simpang 3 Tuban X X X X X

6 Simpang 3 Ngurah Rai X X X X X

7 Simpang 4 Kalianget X X X X X

8 Simpang 4 Patih Jelantik X X X X X

9 Simpang 4 Jl. Raya Kuta (Sun Set ) X X X X X

10 Simpang 4 jl. Kunti X X X X X

11 Simpang 4 Jl. Merta Nadi X X X X X

12 Simpang 4 jl. Melasti X X X X X

13 Simpang 3 Kuta Galeri X X X X X

14 Depan central Parkir/ Jl. Raya Kuta

15 Simpang 3 Oberoi X X X X X

16 Simpang 3 Br. Semer X X X X X

17 Simpang Sunset Barat

18 Simpang Arjuna Seminyak

19 Simpang 3 Br. Anyar Kaja

Kecamatan Kuta Utara

20 Simpang 4 Peti Tenget X X X X X

21 Simpang 4 Pasar Kerobokan X X X X X

22 Simpang 3 Setia Budi X X X X X

23 Simpang 3 Camat Kuta Utara

24 Simpang 3 Gatsu barat X X X X X

25 Simpang Dalung – Padang Luwih X X X X X

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 39

No Persimpangan yang

Terpasang Traffic Light

2011 2012 2013 2015

Data

Capaian Target Realisasi Target Realisasi Target

26 Simpang 3 Canggu

27 Simpang 3 Bangsal

Kecamatan Kuta Selatan

28 Simpang 3 Jimbaran/ Kedonganan X X X X X

29 Simpang 4 Kali Uluwatu X X X X X

30 Simpang 4 Unud X X X X X

31 Taman Griya Nusa Dua X X X X X

32 Simpang 3 Kediri X X X X X

33 Simpang 4 Pecatu

Kecamatan Mengwi

34 Simpang 4 lukluk X X X X X

35 Simpang 3 Puspem Sempidi X X X X X

36 Simpang 3 Pasar Sempidi X X X X X

37 Simpang 3 kapal X X X X X

38 Pasar Sempidi X X X X X

39 Simpang 3 Pasar Beringkit

40 Simpang 4 Camat Mengwi X X X X X

41 Simpang Polres Badung Mengwi X X X x

42 Simpang 4 Penarungan

43 Simpang 3 Den Kayu

44 Simpang 3 Terminal sisi barat X x

45 Simpang 3 Munggu

46 Simpang 3 Sempidi

Kecamatan Abiansemal

47 Simpang 4 Angantaka X X

48 Simpang 3 Sedang

49 Simpang 3 Darmasaba

50 Simpang 3 Abiansemal

51 Simpang 3 Mambal

Jumlah 31 32 34

( Tanda X menunjukkan lokasi – lokasi yang menjadi target dan

terealisasi sesuai target.)

Dari tabel 3.7 diatas dapat disampaikan prosentase persimpangan

yang terpasang Traffic Light tahun 2013 dari 51 simpang yang dipandang

perlu untuk dipasang traffic light 66,67% atau 34 simpang yang terpasang

traffic light. Capaian kinerja tahun 2013 sebesar 100,02% yang berarati

kinerja Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 40

Badung memuaskan. Pencapaian ini disebabkan karena kegiatan

pemasangan traffic light di 2 lokasi telah berjalan 100%.

Perkembangan pemasangan traffic light pada persimpang –

persimpangan yang ditargetkan terpasang traffic light dalam 3 tahun (

tahun 2011 s/d tahun 2013 ) menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Grafik 3.4 Perkembangan Pemasangan Traffic Light pada

persimpangan di Kabupaten Badung Tahun 2011 sampai

dengan tahun 2013.

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013

Target

Realisasi

Pada indikator Prosentase Persimpangan yang terpasang Traffic

Light baik ditingkat Provinsi maupun Nasional belum bisa kami jadikan

pembanding karena ketidaksamaan pada indikator namun berdasarkan

data pada Dinas Perhubungan Kota Denpasar prosentase Traffic Light yang

terpasang dari 441 persimpangan sebesar 14,29% atau 65 unit Traffic Light

dibandingkan dengan Kabupaten Badung dari 51 simpang 66,67% telah

terpasang Traffic Light.

Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai

dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam

RENSTRA adalah sebagai berikut :

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 41

Tabel 3.8 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran 2

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung

No Indikator Kinerja Satuan

Realisasi Akumulasi s/d tahun

2013

Rencana sesuai dengan

RENSTRA SKPD tahun

2015

Persentase

Capaian Kinerja

1. Prosentase persimpangan yang terpasang Traffic

Light

Persen 66,67 78,43 85,01%

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa realisasi akumulasi

pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada

tahun 2015 telah mencapai peningkatan sebesar 85,01% yang

interprestasinya bermakna memuaskan.

SASARAN 3 : MENINGKATNYA PELAYANAN UMUM DI BIDANG PERHUBUNGAN.

Tabel 3.9 Analisis Pencapaian Sasaran 3

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung

No Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2011 Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian Kinerja

Tahun 2011

Tahun 2013 Capaian

Kinerja Tahun

2013

Target Realis

asi

Target Realisa

si

Target Realis

asi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik jalan

unit 14.531 13.232 91% 15.747 15.878 100,83% 17.321 17.655 101,9%

Kendaraan yang dimaksud diatas adalah mobil penumpang umum,

mobil bus dan mobil barang yang melaksanakan pengujian kendaraan

bermotor. Adapun jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik

jalan adalah banyaknya kendaraan wajib uji yang telah diuji dan

dinyatakan memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan . Sedangkan

komponen yang diuji meliputi body mobil, kaca mobil, ruang kemudi, roda,

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 42

ban, sistem penerangan, alat perlengkapan (rem, lampu), emisi gas buang,

nomor mesin, nomor sasis. Indikator Jumlah armada yang beroperasi

dalam keadaan laik didukung oleh 2 (dua) program dan 2 (dua) kegiatan

yaitu

1. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

- kegiatan uji kelayakan sarana transportasi.

2. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

- kegiatan pengadaan sarana uji kendaraan bermotor.

Jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik jalan

merupakan indikator sasaran yang capaian kinerjanya secara rinci

dijelaskan sebagai berikut :

Indikator 4 : Jumlah kendaraan yang beroperasi dalam

keadaan laik jalan

Kendaraan adalah merupakan alat

transportasi darat yang memegang peranan

penting dalam pemindahan barang dan

pemindahan orang dari satu tempat ke tempat

yang lainnya. Dalam hal ini kendaraan yang

dimaksud adalah kendaraan transportasi umum

seperti mobil penumpang umum, mobil bus dan

mobil barang. Pemerintah Kabupaten Badung

memberikan pelayanan melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Badung dengan melaksanakan pengujian

kendaraan bermotor untuk mengetahui kelaikan pada mobil penumpang

umum, mobil bus dan mobil barang dengan tujuan untuk meningkatkan

keselamatan dengan menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas yang

diakibatkan kerusakan teknis pada kendaraan tersebut. Selain itu

diharapkan untuk menjaga lingkungan dari kerusakan yang diakibatkan

oleh polusi udara dari gas buang kendaraan tersebut.

Kondisi awal tahun 2010 jumlah kendaraan yang lulus uji baik

sebanyak 11.256 unit. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 43

Kabupaten Badung menargetkan tahun 2015 jumlah kendaraan yang lulus

uji baik sebanyak 20.958 unit.

Tahun 2013 realisasi Jumlah kendaraan yang lulus uji mencapai

17.655 unit dari 17.321 yang ditargetkan tahun 2013 dengan capaian

kinerja sebesar 101,9%. Dibandingkan dengan tahun 2012 Jumlah

kendaraan lulus uji sebesar 15.878 unit dengan capaian kinerja sebesar

100,83 %.

Grafik 3.5 Jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik

jalan di Kabupaten Badung tahun Tahun 2011 – 2013

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

20000

Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013

Target

Realisasi

Peningkatan capaian kinerja ini dikarenakan Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung berusaha memberikan

pelayanan yang optimal kepada masyarakat yang ingin melakukan

pengujian kendaraan bermotor baik uji pertama maupun uji berkala

kendaraan bermotor melalui program – program dan kegiatan yang telah

ditetapkan, dengan melaksanakan perawatan sarana dan prasarana

pengujian kendaraan bermotor khususnya peralatan mekanis yang berada

di dalam Gedung Pengujian Kendaraan Barmotor, menyiapkan bahan

pengendalian kelayakan sarana uji termasuk pemantauan analisis dan

penilaian terhadap pengoperasian sarana uji kendaraan bermotor serta

memberikan bimbingan pada pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor.

Tahun 2013 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Badung melakukan renovasi pada gedung pengujian kendaraan bermotor

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 44

dan ruang tunggu pelayanan pengujian kendaraan bermotor yang juga

merupakan bagian dari pelayanan untuk meningkatkan kenyamanan

masyarakat yang melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor.

Untuk meningkatkan capaian kinerjanya Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung tahun 2014 akan

melakukan inovasi baru berupa kegiatan Sistem Informasi Manajemen

Pengujian Kendaraan Bermotor.

Dengan demikian diharapkan Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Badung melalui Bidang Teknik Pengujian dan

Perawatan Kendaraan dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat

yang akan melakukan wajib uji kendaraan mengingat pentingnya

kendaraan /armada beroperasi dalam keadaan laik jalan.

Berdasarkan tabel 3.10 diatas dapat diketahui indikator sasaran

yang ditetapkan tahun 2013 menghasilkan capaian kinerja sebesar 101,9%.

Apabila di bandingkan antara capaian kinerja tahun 2012 yang capaian

targetnya 100,83% terjadi peningkatan sebesar 1,07% atau jumlah

kendaraan yang laik jalan di Kabupaten Badung meningkat sebanyak 334

kendaraan.

Gambar 3.6

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 45

Bila dibandingkan dengan Kota Denpasar, jumlah kendaraan yang

lulus uji di Kota Denpasar tahun 2013 sebesar 22.131 unit dari jumlah

wajib uji kendaraan sebesar 44.427 unit ( 99,63 % )sedangkan di

Kabupaten Badung jumlah kendaraan yang lulus uji tahun 2013 sebesar

17.655 unit dari jumlah wajib uji kendaraan sebesar 35.309 unit (100%),

pembanding tersebut tidak berdasarkan indikator tetapi berdasarkan data

pada Dinas Perhubungan Kota Denpasar, karena ketidaksamaan indikator

pada Dinas Perhubungan baik di tingkat Provinsi maupun ditingkat

Nasional.

Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai

dengan tahun 2013 dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam

Renstra adalah sebagai berikut :

Tabel 3.10 Realisasi Akumulasi Pencapaian sasaran 3

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Badung

No Indikator Kinerja Satuan

Realisasi

Akumulasi s/d th. 2013

Rencana sesuai

dengan RENSTRA

SKPD th.2015

Prosetase Capaian

Kinerja

1.

Jumlah kendaraan yang

beroperasi dalam keadaan laik jalan

unit

17.655

20.958

84,24%

Berdasarkan tabel 3.13 diatas dapat disampaikan bahwa realisasi

akumulasi pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir

Renstra pada tahun 2015 mencapai target sebesar 84,24% yang bermakna

memuaskan.

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 46

Sasaran 4 : Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi secara

Efektif.

Tabel 3.11

Analisis Pencapaian Sasaran 4 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung

No Indikator Sasaran

Satuan

Tahun 2011 Capai

an Kinerj

a Tahu

n 2011

Tahun 2012 Capai

an Kinerj

a Tahu

n 2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja Tahun

2013

Target Realisas

i

Target Realisas

i

Target Realisas

i

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 9 10

1. Jumlah pengunjun

g website Kabupaten

Badung

orang 80.000 127.626 159% 120.000 207.627 173% 132.000 218.729 166%

2 Jumlah

SKPD yang online

SKPD 7 7 100% 30 30 100% 30 31 103,33%

Sasaran 4 mengenai meningkatnya pemanfaatan teknologi secara

efektif untuk mencapai pemerintahan Kabupaten Badung berbasis E –

Government. Indikator yang mendukung sasaran tersebut adalah indikator

jumlah pengunjung website Kabupaten Badung dan indikator jumlah SKPD

yang online.

Indikator diatas didukung oleh 1 (satu) program dan 7 (tujuh)

kegiatan yaitu : Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media

Massa didukung oleh 7 (tujuh) kegiatan yaitu :

1. Pemeliharaan Web Kabupaten Badung.

2. Pemeliharaan tower jaringan intranet/internet di Kabupaten

Badung.

3. Pendayagunaan Sistem Informasi di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Badung.

4. Penyusunan Rencana Detail Sistem Informasi Pemerintah

Kabupaten Badung.

5. Pemeliharaan infrastruktur jaringan intranet/internet di

Kabupaten Badung

6. Pembangunan Sistem Informasi Pemerintah Kabupaten Badung

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 47

7. Pembangunan infrastruktur Hotspot di Kawasan Pusat

Pemerintahan Kabupaten Badung

Secara rinci capaian dari masing – masing indikator sasaran tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Indikator 5 : Jumlah Pengunjung Website Kabupaten Badung

E – Government merupakan upaya

untuk mengembangkan penyelenggaraan

pemerintahan yang berbasis elektronik atau

suatu penataan system manajemen dan proses

kerja di lingkungan pemerintah dengan

mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Badung membuat situs website

www.badungkab.go.id merupakan penggunaan teknologi informasi oleh

pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi masyarakat

atau warganya. Tujuan dari dibuatnya situs website Kabupaten Badung

untuk meningkatkan hubungan antara pemerintah dan masyarakat umum,

adanya keterbukaan (transparasi) maka diharapkan hubungan antara

berbagai pihak menjadi lebih baik, pemerintah dapat menyampaikan

program – program layanan yang dapat menunjang pembangunan

perekonomian masyarakat serta program – program pemerintah yang

terkait dengan pelayanan umum lainnya.Selain itu memberikan

kemudahan kepada masyarakat atau berbagai pihak untuk mengakses

kebijakan dan program – program pemerintah dengan cepat dan akurat

tanpa harus meninggalkan rumah atau tempatnya bekerja.

Pada awalnya tahun 2011 ketertarikan masyarakat utuk

mengunjungi website Kabupaten Badung masih sedikit yaitu 127. 676

pengunjung.

Berdasarkan tabel 3.12 tersebut diatas terlihat bahwa antusias

masyarakat untuk mengakses website Kabupaten Badung cukup tinggi

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 48

dilihat dari jumlah pengunjung website tahun 2013 sebesar 218.729 orang

dibandingkan tahun 2012 sebesar 207.627 orang. Indikator sasaran

jumlah pengunjung website Kabupaten Badung tahun 2013 menghasilkan

capaian kinerja sebesar 166%. Apabila dibandingkan antara tahun 2012

dengan capaian kinerja tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 7%. Hal

ini disebabkan karena antusias masyarakat untuk mengunjungi website

sangat dipengaruhi oleh adanya penerimaan CPNS tahun 2013. Upaya –

upaya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan informasi Kabupaten Badung

untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk berkunjung ke

website Kabupaten Badung, Dinas Perhubungan, Komunikasi Kabupaten

Badung melakukan beberapa hal seperti up date berita, mengubah

tampilan / up date lay out, perawatan dari virus dan serangan. Sampai

dengan tahun 2013 pengunjung website Kabupaten Badung semakin

mengalami peningkatan yang positif.

Jika dibandingkan dengan Kota Denpasar tahun 2013, jumlah

pengunjung website Pemerintah Kota Denpasar mencapai 209.126 orang

(Sumber data : Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar), karena

ketidaksamaain indikator kami tidak dapat bandingkan dengan Kabupaten

/ Kota baik di tingkat Provinsi maupun Nasional.

Gambar 3.7 dibawah ini menunjukkan peningkatan jumlah pengunjung

website Kabupaten Badung 3 (tiga) tahun terakhir (Tahun 2011 s/d 2013) :

Gambar 3.7

JUMLAH PENGUNJUNG WEBSITE DI

KABUPATEN BADUNG

127.676

207.627 218.729

0

50

100

150

200

250

2011 2012 2013

TAHUN

JUM

LAH

PEN

GU

NJU

NG

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 49

Indikator 6 : Jumlah SKPD yang online

SKPD adalah merupakan Satuan

Kerja Perangkat Daerah yang

melaksanakan tugas – tugas pemerintah

untuk mencapai pembangunan sesuai

dengan apa yang sudah direncanakan

dalam RPJM. Dalam pelaksanaan tugas–

tugas terutama dalam pelayanan kepada masyarakat diperlukan adanya

koordinasi antar SKPD untuk mendapatkan data yang akurat dan cepat

sehingga pengambilan keputusan dapat dilaksanakan dengan cepat dan up

to date.

Tahun 2010 SKPD di Kabupaten Badung 6 SKPD sudah

memanfaatkan teknologi namun masih bersifat parsial belum efektif, untuk

mewujudkan pemerintahan yang berbasis E-Gov tahun 2012 Pemerintah

Kabupaten Badung membangun perangkat Fiber Optik sebagai pendukung

utama jaringan yang menghubungkan keseluruh gedung dan

mengoneksikan antar SKPD.

Didalam Pemerintah Kabupaten Badung terdapat 53 SKPD yang

direncanakan terhubung on line tetapi tahun 2012 s/d tahun 2014 SKPD

yang direncanakan online adalah SKPD yang berada di lingkungan Pusat

Pemerintahan kabupaten Badung ditambah dengan 6 (enam) kecamatan. Di

Kabupaten Badung terdapat 53 SKPD termasuk didalamnya 6 Kecamatan,

16 Kelurahan dan 2 lembaga lain seperti BPBD (yang terbentuk tahun 2011

dan BPPT yang terbentuk tahun 2013)

Tahun 2013 SKPD yang telah terhubung online sebanyak 31 SKPD,

dalam Tabel 3.12 diatas dapat disampaikan capaian kinerja indikator

sasaran jumlah SKPD yang online tahun 2013 sebesar 103,33%

dibandingkan dengan tahun 2012 SKPD yang online sebanyak 30 SKPD

capaian kinerjanya sebesar 100%.

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 50

Peningkatan ini tidak lepas dari upaya – upaya Pemerintah

Kabupaten Badung melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika dalam mengambil langkah – langkah mengoptimalkan

pemanfaatan teknologi informasi atau yang disebut dengan Government – to

– Government memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasi online

antar SKPD atau lembaga pemerintahan melalui basis data terintegrasi.

Langkah – langkah dimaksud antara lain :

1. Membuat infrastruktur jaringan.

2. Mengembangkan aplikasi, dengan melakukan identifikasi 34

sistem yang perlu dikembangkan di Kabupaten Badung dan

dilanjutkan dengan pembuatan aplikasi yang terkoneksi antar

SKPD.

3. Memberdayakan SDM dengan mengadakan Bintek dan

pendampingan dari beberapa konsultan.

Adapun langkah – langkah inovatif yang dilakukan oleh Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung antara lain:

1. Penerapan VOIP (Voice Over Internet Protocol) sehingga panggilan

telepon dalam kawasan Puspem bisa dilaksanakan dengan

memanfaatkan jaringan fiber optik yang telah tertanam di areal

Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung tanpa terkena biaya.

2. Pembangunan SIMDA Keuangan Pemerintah Kabupaten Badung

sehingga database SIMDA Pemerintah Kabupaten Badung bisa

diakses dari mana saja dengan memanfaatkan jaringan

intranet/internet.

3. Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Surat Elektronik dan

Sistem Informasi manajemen Dokumen Elektronik sehingga proses

surat menyurat dan dokumentasi bisa dikelola secara elektronik

dengan banyak kelebihan dibandingkan dilaksanakan secara

manual.

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 51

Tabel 3.12 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran Ketiga

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung

No Indikator Kinerja Satuan Realisasi

Akumulasi s/d tahun 2013

Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD tahun 2015

Prosetase Capaian Kinerja

1. Jumlah pengunjung

website Kabupaten Badung

orang 218.729 159.720 136,95%

2. Jumlah SKPD yang online

SKPD 31 53 58,49%

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa realisasi akumulasi

pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada

tahun 2015 telah menunjukkan angka positif dengan katagori Capaian

Kinerja rata – rata memuaskan.

Gambar 3.8 dibawah ini menunjukkan target jumlah SKPD yang

online dalam 5 (lima) tahun dari tahun 2011 s/d 2015 serta realisasi dari

tahun 2011 s/d 2013, sebagai berikut :

Gambar 3.8

Karena ketidak samaan indikator pada kabupaten / Kota baik

ditingkat Provinsi maupun Nasional, kami bandingkan berdasarkan data

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 52

yang ada pada Pemerintah Kota Denpasar jumlah instansi yang telah

terhubung online tahun 2012 sebanyak 43 SKPD.

(Sumber data : Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar)

Pada akhirnya keberhasilan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika dalam pencapaian kinerja keempat Sasaran yang telah

ditetapkan, tidak lepas dari upaya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Badung mengawal pelaksanaan setiap kegiatan

yang mendukung pencapaian sasaran dengan melakukan pengawasan,

monitoring dan evaluasi terhadap jalannya kegiatan.

3. 3 Akuntabilitas Keuangan

Tahun 2013 rencana kegiatan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Badung dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Badung sebesar Rp. 66.465.568.249,-

akan tetapi pada saat Anggaran perubahan menjadi Rp 62.359.913.731,00

hal ini disebabkan karena adanya kegiatan yang tidak dapat direalisasikan

seperti Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Lampu Penerangan Jalan

Pada Ruas Jalan By Pass Ngurah Rai Kabupaten Badung dengan anggaran

sebesar Rp 3.780.364.300 karena pada saat bersamaan diarea pemasangan

LPJ sedang dlaksanakan pembuatan underpass dan pembongkaran median

jalan.

Dari anggaran perubahan yang telah ditetapkan terealisasi sebesar

Rp 56.117.753.751,53 atau 90% terjadi efisiensi penggunaan anggaran

sebesar 10%.

Rincian alokasi anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten

Badung sebagai berikut :

NO JENIS BELANJA ANGGARAN REALISASI %

1 Belanja Tidak Langsung Rp. 22.765.361.336,- Rp. 19.021.740.561,- 84

2 Belanja Langsung Rp. 39.594.552.395,- Rp. 37.096.013.190,53 94

a. Belanja Pegawai Rp. 1.565.915.000,- Rp. 1.350.118.350,- 86

b. Belanja Barang dan

Jasa Rp. 25.725.516.036,- Rp. 23.985.820.328,23 93

c. Belanja Modal Rp. 12.303.121.359,- Rp. 11.760.074.512,30 96

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 53

Dari anggaran tersebut sebesar 43% atau Rp 24.314.967.142,53,-

dari belanja langsung didistribusikan untuk kegiatan – kegiatan pada 3

program pendukung indikator utama, dengan rincian sebagai berikut :

NO JENIS PROGRAM ANGGARAN REALISASI %

Program pendukung indikator Sasaran 1 dan Sasaran 2

1 Program

Pembangunan

Prasarana dan

Fasilitas

Perhubungan

Rp.

16.630.987.009,00

Rp.

15.752.001.603,93

95

Program pendukung indikator sasaran 3

2 Program Peningkatan

Pelayanan Angkutan

Rp.

5.448.246.400,00

Rp. 5.345.919.831,60 98

Program pendukung indikator Sasaran 4

3 Program

Pengembangan

Komunikasi,

Informasi dan Media

Massa

Rp.

3.297.721.200,00

Rp. 3.217.045.707,00 98

Secara umum realisasi keuangan untuk mendukung pencapaian

sasaran organisasi lewat 8 program dengan 96 kegiatan telah terlaksana

dengan sangat baik Pencapaian keuangan 90% untuk mewujudkan

aktivitas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Badung tahun 2013 memiliki komposisi yang rasional dibandingkan dengan

realisasi fisik yang mencapai 100%.

3.4 Capaian prestasi dan penghargaan.

Prestasi yang diraih oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Tahun 2013 antara lain:

1. Piala Wahana Tata Nugraha katagori kota sedang untuk ke 14

(empat belas) kalinya untuk katagori Kota Sedang.

2. Penghargaan Indonesian Digital Society Awards (IDSA)