32
LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 21 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN esuai amanat Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan dan Pemberantasan Korupsi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang lebih menjamin adanya keseimbangan dan wujud nyata akuntabilitas kepada masyarakat, selain itu juga menunjukkan upaya pertanggungjawaban sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan kinerja Instansi Pemerintah. Pencapaian sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator sasaran. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis. Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan program/kegiatan serta indikator makro diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu : No. Katagori Nilai Angka Interpretasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. AA A B CC C D > 85 100 > 75 85 > 65 75 > 50 65 > 30 50 0 30 Memuaskan Sangat Baik Baik Cukup Baik Agak Kurang Kurang Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan S

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN S III LAKIP 2014... · Kabupaten Badung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam

Embed Size (px)

Citation preview

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 21

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN

esuai amanat Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan dan

Pemberantasan Korupsi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan

Pemerintahan yang lebih menjamin adanya keseimbangan dan wujud nyata

akuntabilitas kepada masyarakat, selain itu juga menunjukkan upaya

pertanggungjawaban sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2006 tentang Pelaporan Keuangan dan kinerja Instansi Pemerintah.

Pencapaian sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target

dengan realisasi indikator sasaran. Kemudian atas hasil pengukuran

kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan

kegagalan pencapaian sasaran strategis.

Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan

program/kegiatan serta indikator makro diberlakukan nilai disertai makna

dari nilai tersebut yaitu :

No. Katagori Nilai Angka Interpretasi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

AA

A

B

CC

C

D

> 85 – 100

> 75 – 85

> 65 – 75

> 50 – 65

> 30 – 50

0 – 30

Memuaskan

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Agak Kurang

Kurang

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis

pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan

S

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 22

mengenai sebab – sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang

diharapkan.

Secara umum Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Badung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2010 -

2015 . Telah ditetapkan 4 sasaran dengan 6 indikator sasaran, dengan

rincian sebagai berikut :

Sasaran 1 terdiri dari 2 indikator

Sasaran 2 terdiri dari 1 indikator

Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator

Sasaran 4 terdiri dari 2 indikator,

Secara terinci capaian sasaran terlihat seperti pada tabel 3.1 Pengukuran

Kinerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Badung tahun 2014.

3.1 Evaluasi Kinerja

Evaluasi pencapaian kinerja yang dimaksud dalam laporan ini

adalah evaluasi internal yaitu penilaian secara mandiri oleh Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung terhadap

hasil pengukuran kinerja kegiatan dan kinerja sasaran.

Dalam evaluasi ini juga diuraikan hal – hal yang mendukung

keberhasilan sekaligus hal – hal yang menghambat sehingga menimbulkan

kegagalan pencapaian target. Diupayakan pula menginventarisir langkah –

langkah antisipasi yang akan dilakukan sehingga kinerja pemerintah

semakin baik pada masa – masa yang akan datang.

Secara rinci prosentase pencapaian indikator sasaran pada Dinas

Perhubungan, komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 23

Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung Tahun 2014

No. Sasaran Indikator Target Realisasi

Capaian

kinerja %

1 2 3 4 5 6 1. Semakin lancarnya

transportasi

- Jumlah Daerah

Rawan Kemacetan

- Tingkat kepadatan lalu lintas (V/C

Ratio)

18 Lokasi

0,77

14 Lokasi

0,73

122

105

2

Meningkatnya

kualitas dan

kuantitas sarana

prasarana perhubungan.

- Prosentase

persimpangan yang

terpasang traffic

light

72,54 76,47 105

3. Meningkatnya

pelayanan umum

di bidang

Perhubungan.

- Prosentase

kendaraan laik

jalan di Kabupaten

Badung

75,89% 100,39 % 132

4. Meningkatnya

pemanfaatan teknologi informasi

secara efektif.

- Jumlah

pengunjung website Kabupaten

Badung

- Jumlah SKPD yang

online

228.000

orang

30 SKPD

306.547

orang

31 SKPD

134

103

3.2 Analisis Pencapaian Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Badung

Tahun 2014 berdasarkan data dan informasi yang relevan dengan

kebutuhan organisasi pembuat keputusan, agar dapat menginterpretasikan

realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, banyak faktor-faktor yang

menjadi permasalahan dan perlu adanya solusi pemecahan masalah.

Untuk itu diperlukan analisis terhadap hasil pengukuran pencapaian

sasaran.

Berdasarkan hasil Analisis Pencapaian Target terhadap masing-

masing sasaran secara rinci dapat diperoleh gambaran sebagai berikut :

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 24

SASARAN 1 : Semakin Lancarnya Transportasi

Tabel 3.2 Analisis Pencapaian Sasaran 1, Semakin lancarnya transportasi

No Indikator Sasaran

Satuan

Tahun 2012 Capaian

Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja Tahun 2013

Tahun 2014 Capaian Kinerja Tahun 2014

Targe

t

Realisas

i

Targe

t

Realisa

si

Targe

t

Real

isasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 - Jumlah

Daerah

Rawan

Kemaceta

n

-

Lokasi 27 28 96,42

%

22 19 113,64

%

18 14 122

2 - Tingkat

kepadata

n lalu

lintas

(V/C

Ratio)

-

- 0,80 0,81 95 0,78 0,77 101% 0,77 0,73 105

Transportasi memegang peranan penting dalam sektor

perekonomian dan pembangunan pada suatu daerah. Untuk itu diperlukan

sistem transportasi yang aman,tertib dan lancar. Lalu lintas dan angkutan

jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri dari lalu lintas, angkutan

jalan, prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, kendaraan, pengemudi,

pengguna jalan serta pengelolaannya.

Perkembangan kepemilikan kendaraan bermotor (car ownership) di

Kabupaten Badung yang semakin meningkat setiap tahunnya serta

perkembangan mobilitas penduduk antar kota dikenal sebagai kawasan

SARBAGITA (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan) sudah sangat tinggi

yang tentunya mempengaruhi pengelolaan transportasi di Kabupaten

Badung.

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 25

Saat ini dibeberapa ruas jalan di wilayah Kabupaten Badung tingkat

kepadatan lalu lintasnya cukup tinggi sehingga banyak menyumbangkan

kemacetan pada ruas jalan lainnya.

Didalam pencapaian sasaran 1 telah ditetapkan 2 (dua) indikator

yaitu : Jumlah Daerah Rawan Kemacetan dan Tingkat Kepadatan Lalu

Lintas (V/C Ratio) yang didukung oleh 2 (dua) program dan 25 kegiatan,

antara lain :

1. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

dengan 16 kegiatan pendukung , yaitu ; Pengecatan canstin di

Kabupaten Badung, Pemeliharaan marka jalan, Pengadaan dan

pemasangan rambu – rambu lalu lintas di Kabupaten Badung,

Pengadaan Cermin Tikungan di Kabupaten Badung, Monitoring

pengawasan dan ketertiban perparkiran di Kabupaten Badung,

Pengadaan fasilitas keselamatan lalu lintas di kabupaten Badung

(DAK), Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan jalan pada

ruas jalan di Kabupaten Badung, Rehabilitasi/pemeliharaan

lampu penerangan jalan di Kabupaten Badung, Pemeliharaan

rambu lalu lintas di kabupaten Badung, Pengadaan dan

pemasangan Delinator di Kabupaten Badung, Pengadaan dan

pemasangan Paku Marka di Kabupaten Badung, Pembangunan

ATCS (Area Traffic Control System) di Kabupaten Badung,

Operasional UPT LLA Badung Selatan, Pengadaan dan

pemasangan rambu dan marka Zona Selamat Sekolah di

Kabupaten Badung, Monitoring Lampu Penerangan Jalan di

Kabupaten Badung

2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan ; dengan 9 kegiatan

pendukung, yaitu ; Penyusunan kajian kinerja jaringan jalan di

Kabupaten Badung, Pengadaan jasa layanan trayek pengumpan

Trans SARBAGITA, Pembinaan dan pemilihan awak kendaraan

umum teladan ( AKUT ), Pengawasan dan penertiban lalu lintas,

Koordinasi Penanganan Angkutan Lebaran, Pemilihan Pelajar

Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan angkutan Jalan di

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 26

Kabupaten Badung, Pelaksanaan dan Evaluasi Tim Forum Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan di Kabupaten Badung, Sosialisasi

penyuluhan ketertiban lalu lintas dan angkutan, Monitoring

pengawasan dan ketertiban terminal di Kabupaten Badung.

Secara terinci capaian masing –masing indikator sasaran dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Indikator 1 : Jumlah Daerah Rawan Kemacetan

Suatu daerah dikatakan rawan kemacetan

apabila pada daerah tersebut terjadi peningkatan

arus lalu lintas yang menimbulkan adanya

tundaan yang menghambat perjalanan. Tundaan

yang cukup tinggi menimbulkan kejadian

kendaraan berhenti dan bergerak pelan serta mulai terjadi kemacetan.

Hambatan pergerakan disepanjang jalan antara lain diakibatkan volume

kendaraan melampaui kapasitas jalan, manuver keluar – masuk kendaraan

dari tempat aktivitas, manuver parkir di badan jalan, dan banyaknya

pejalan kaki yang menyeberang telah menyebabkan relatif lambatnya

kecepatan perjalanan.

Beberapa fakta tentang kondisi lalu lintas yang terjadi di

Kabupaten Badung antara lain ; perkembangan wilayah dan pola aktivitas

serta mobilitas masyarakat cendrung terkonsentrasi di wilayah Badung

Selatan, perkembangan jaringan jalan relatif rendah ( kurang dari 2 % per

tahun ) tidak sebanding dengan perkembangan perkembangan jumlah

kendaraan yang lebih tinggi ( lebih dari 11 % per tahun ), tingkat disiplin

masyarakat dalam berlalu lintas yang masih rendah, tingginya rata – rata

V/C ratio di Kawasan Kuta, beberapa ruas jalan di kawasan Kuta masih

diberlakukan lalu lintas 2 arah ( two way traffic ) dengan potensi

penyempitan ruas ( bottle neck ), terbatasnya lahan untuk ruang parkir di

wilayah kuta menyebabkan parkir kendaraan bermotor masih

memanfaatkan badan jalan ( on street parking )

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 27

Faktor lain yang diduga ikut memberi andil terhadap permasalahan

transportasi tersebut adalah tidak optimalnya angkutan umum yang

melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan

kabupaten, sehingga penggunaan kendaraan pribadi meningkat dengan

cepat. Untuk itu perlu mengubah paradigma masyarakat dengan

mengalihkan kebutuhan masyarakat dari angkutan pribadi menjadi

angkutan ma sal dengan harapan dengan adanya angkutan umum

penggunaan kendaraan pribadi akan berkurang. Penggunaan kendaraan

pribadi merupakan penyumbang terbesar kepadatan lalu lintas.

Berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan oleh petugas pada

Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Badung, tahun 2010 kondisi awal jumlah daerah rawan

Kemacetan di Kabupaten Badung sebanyak 31 Lokasi Daerah Rawan

Kemacetan, yang tersebar di lima kecamatan di kabupaten Badung

namun dalam rencana 5 tahun kedepan sampai dengan tahun 2015 Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung

merencanakan jumlah daerah rawan kemacetan tersisa menjadi 14 lokasi

Daerah Rawan Kemacetan. Jadi lokasi rawan kemacetan yang ingin

diturunkan dalam 5 tahun sebanyak 17 lokasi dan sisanya 14 lokasi akan

direalisasikan pada perencanaan 5 tahun berikutnya.

Daerah Rawan Kemacetan yang masih tersisa tahun 2013 adalah

19 lokasi namun tahun 2014 ditargetkan penurunannya 18 lokasi

terealisasi 14 lokasi yang berarti 5 lokasi rawan kemacetan yang berhasil

diturunkan, dengan capaian kinerja 122 %.

Tabel 3.3 menunjukkan target dan realisasi Daerah Rawan Kemacetan

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 28

Tabel 3.3 Target Dan Realisasi Penurunan Daerah Rawan Kemacetan

No Daerah Rawan Kemacetan Kondisi

Awal

2012 2013 2014 2015

Target Realis

asi

Targ

et

Realisa

si Target Realisasi

Target

akhir

31 27 28 22 19 18 14 14

Kecamatan Kuta

1 Perempatan Temacun , Kec. Kuta

2 Jalan Legian , Kec. Kuta

3 Hard Rock , Kec. Kuta

4 Bemo Corner , Kec. Kuta

5 Pantai Kuta , Kec. Kuta

6 Jalan Legian Kaja , Kec. Kuta x x

7 Dewa Ruci , Kec. Kuta x x x x

8 Selatan Bose , Kec. Kuta x x x x x x

9 Krisna Tuban , Kec. Kuta x x x x

10 Joger , Kec. Kuta

11 Kuta squer, Kec. Kuta x x x x

12 Centro , Kec. Kuta x x x x

13 Perempatan Jalan Kediri Kubu Anyar ,

Kec. Kuta

14 Pertigaan Br. Semer , Kec. Kuta x x x x

15 Perempatan Peti tenget , Kec kuta x x

16 Simpang Rumah makan Bu Tinuk

Kecamatan Kuta Utara

17 Perempatan Kerobokan , Kec. Kuta Utara

18 Pertigaan dalung utara / Bangsal , Kec.

Kuta Utara

19 Pertigaan Camat kuta Utara

20 Pertigaan Tibu Beneng menuju Canggu ,

Kec. Kuta Utara

Camat Kuta Selatan

21 Simpang Mc. D Unud , Kec. Kuta Selatan x x

22 POM Bensin Unud , Kec kuta Selatan

23 Pertigaan 741 , Kec. Kuta Selatan x x

24 LP Kerobokan Mertanadi, Kec. Kuta x x

25 Pasar Jimbaran , Kec. Kuta Selatan x x

26 Jl. Kemayoran , Tuban , Kec. Kuta

Selatan

x x x x x x

Kecamatan Mengwi

27 Pertigaan Kapal , Kec. Mengwi x x x x

28 Pasar Beringkit , Kec. Mengwi x x x x

29 Pasar sempidi , Kec. Mengwi x x x x

30 Perempatan Lukluk , Kec. Mengwi x x x x

Kecamatan Abiansemal

31 Pertigaan Pasar Mambal , Kec.

Abiansemal

Kecamatan Petang - - - - - -

Jumlah 4 3 6 9 1 5

( Tanda X menunjukkan lokasi yang ditargetkan dan lokasi yang terealisasi )

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 29

Beberapa hal yang mendukung berkurangnya lokasi rawan macet

di wilayah Kabupaten Badung, antara lain : pembangunan tol diatas

perairan, pembangunan simpang tidak sebidang berupa underpass untuk

menangani titik titik rawan macet pada simpang Dewa Ruci dan Simpang

Patung Ngurah Rai, penutupan beberapa lokasi putar balik lalu lintas ( U

Turn ), mengurangi lokasi – lokasi parkir di badan jalan dan menertibkan

pelanggaran parkir serta kendaraan yang berhenti di sembarang tempat,

mengembangkan lokasi – lokasi kantong parkir yang berpotensi sebagai

parkir diluar badan jalan ( off street parking ) baik yang dikelola oleh

pemerintah maupun swasta, merubah sirkulasi arus lalu lintas pada

beberapa ruas jalan, meningkatkan kapasitas simpang dengan memperbaiki

geometri simpang dan optimalisasi operasional APILL ( Traffic Light ),

membangun Area Traffic Control System ( ATCS ), melakukan pengendalian

lalu lintas kawasan dengan menerapkan larangan masuk ke kawasan Kuta

bagi kendaraan barang dengan JBB lebih dari 5 ton dan mobil bus dengan

panjang lebih dari 7 meter, menyediakan fasilitas pelayanan pejalan kaki

seperti trotoar.

Setelah dilakukan analisis capaian kinerja pada indikator Jumlah

Daerah Rawan Kemacetan (DRK) dapat disampaikan capaian kinerja

indikator jumlah Daerah Rawan Kemacetan tahun 2014 sebesar 122 %

mengalami peningkatan dibandingkan capaian kinerja tahun 2013 sebesar

113,64 %, yang berarti capaian kinerja tahun 2014 memuaskan.

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 30

Grafik 3.1 Jumlah Daerah Rawan Kemacetan di Kabupaten

Badung Tahun 2011 – 2014

Namun saat ini tetap diupayakan inovasi guna mengatasi

kemacetan pada lokasi – lokasi rawan kemacetan di wilayah Kabupaten

Badung, salah satu inovasi yang akan dilakukan untuk mengatasi

kemacetan adalah mengembangkan ITS ( Inteligent Transport System )

seperti VMS ( Vehicle Massage Sign ), kamera pemantau ( CCTV ) dan

Annauncer pada titik – titik rawan macet.

Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai

dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam

RENSTRA adalah sebagai berikut :

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 31

Tabel 3.4

Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran 1 ; Indikator Jumlah Daerah Rawan Kemacetan

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung

No Indikator Kinerja Satuan

Realisasi

Akumulasi s/d tahun

2014

Rencana sesuai

dengan RENSTRA

SKPD tahun

2015

Prosentase Capaian

Kinerja

1. Jumlah Daerah

Rawan Kemacetan

Lokasi 14 14 100 %

Berdasarkan tabel diatas realisasi akumulasi daerah rawan

kemacetan yang tersisa s/d tahun 2014 sebanyak 14 lokasi atau jumlah

lokasi kemacetan yang berhasil diturunkan sebanyak 5 lokasi sehingga

diketahui bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran dibandingkan

dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015, penurunan Daerah Rawan

Kemacetan telah mencapai target yang ditetapkan sebagai rencana akhir

Renstra tahun 2015 dengan capaian kinerja memuaskan.

Indikator 2 : Tingkat Kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio)

Kabupaten Badung secara

kewilayahan tidak bisa dilepaskan dari

wilayah yang secara geografis maupun

demografis saling mempengaruhi yaitu

SARBAGITA (Denpasar, Badung, Gianyar

dan Tabanan). Dilihat dari struktur

jaringan jalan di Kabupaten Badung dalam

perkembangan satu dekade terakhir ini, ruas – ruas jalan yang saling

menghubungkan Kabupaten Badung menuju /dari Denpasar, Gianyar dan

Tabanan menunjukkan peningkatan arus lalu lintas yang signifikan yang

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 32

tidak sebanding dengan kapasitas jalan yang ada sehingga menimbulkan

kepadatan lalu lintas yang akhirnya berujung pada kemacetan lalulintas.

Kepadatan lalu lintas merupakan ratio perbandingan antara Volume

Kedaraan dengan kapasitas Jalan (V/C Ratio) yang merupakan salah satu

parameter yang dipergunakan untuk mengukur kwalitas palayanan dari

ruas jalan atau level of service (LOS) suatu ruas jalan dapat juga digunakan

sebagai indikator tingkat kemacetan jalan dengan formula; Rata – rata VCR

pada ruas – ruas jalan dibagi jumlah ruas jalan. Yang dimaksud dengan

volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melalui satu titik lokasi

yang tetap pada ruas jalan pada satu satuan tertentu, kapasitas jalan

adalah jumlah kendaraan maksimal yang dapat melalui satu titik lokasi

yang tetap pada suatu ruas jalan, pada satu satuan tertentu. Untuk

menentukan kwalitas jalan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

berikut :

Karakteristik Tingkat Pelayanan

Tingkat

pelayanan Karakteristik – karakteristik Batas lingkup

V/C

A Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi

dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa

hambatan

0,00-0,20

B Arus stabil, tetapi kecepatan mulai dibatasi oleh kondisi lalulintas, pengemudi memiliki kebebasan yang cukup

untuk memilih kecepatan

0,21-0,44

C Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan

dikendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih

kecepatan

0,45-0,74

D Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih

dikendalikan V/C masih dapat ditolerir

0,75-0,84

E Volume lalulintas mendekati/berada pada kapasitas arus tidak stabil, kecepatan terkadang terhenti

0,85-1,00

F Arus yang dipaksakan atau macet, kecepatan rendah,

volume dibawah kapasitas. Antrian panjang dan terjadi

hambatan – hambatan yang besar.

>1,00

Tingkat kepadatan lalulintas (V/C Ratio) dan kecepatan lalulintas

merupakan parameter dalam mengukur kwalitas pelayanan dari ruas jalan,

dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini :

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 33

Gambar 3.1

Tingkat pelayanan B

Tingkat pelayanan C

Tingkat pelayanan D

Tingkat pelayanan E

Tingkat

pelayanan A

0 1.0

Tingkat pelayanan F

Rasio volume/kuwantitas

Kecepata

n R

ata

-rata

Kondisi tingkat kepadatan lalu lintas di Kabupaten Badung tahun

2014 berada pada level C ring 0,45 – 0,74 atau V/C Ratio rata – rata ruas

jalan di Kabupaten Badung sebesar 0,73 berarti rata rata ruas jalan di

Kabupaten Badung dalam kondisi arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak

kendaraan dikendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan

tersebut.

Berdasarkan tabel 3.2 diatas dapat disampaikan capaian indikator

sasaran tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) tahun 2014 sebesar 105%

meningkat dibandingkan tahun 2013 menghasilkan capaian kinerja 101% .

Perkembangan capaian kinerja indikator tingkat kepadatan lalu

lintas ( V/C Ratio ) periode tahun 2011 sampai dengan 2014 menunjukkan

peningkatan yang signifikan.

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 34

Grafik 3.2 Tingkat kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio) pada ruas

jalan di Kabupaten Badung Badung Tahun 2011 – 2014

Upaya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Badung didalam menurunkan angka V/C Ratio dengan cara

meningkatkan kapasitas jalan (supplay) melalui kegiatan – kegiatan dalam

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, melalui

kegiatan monitoring pengawasan dan ketertiban perparkiran dengan

menerapkan pelarangan parkir di badan jalan sehingga kapasitas jalan

tetap optimal serta mengurangi hambatan – hambatan samping jalan,

pengadaan APILL ( Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas), pemeliharaan APILL

dan menekan volume lalu lintas melalui strategi – strategi TDM.

Selain upaya – upaya yang dilakukan diatas keberhasilan

menurunkan tingkat V/C Ratio disebabkan dengan mengembangkan lokasi

– lokasi kantong parkir yang berpotensi sebagai parkir di luar badan jalan

(off street parking) baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta,

pemasangan drop zone, serta meningkatkan kenyamanan pejalan kaki

dengan menyediakan fasilitas pejalan kaki seperti trotoar, tempat

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 35

penyeberangan dan lain – lain yang memadai sehingga pejalan kaki tidak

turun ke jalan dan menjadi penyebab kemacetan lalu lintas.

Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai

dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam

RENSTRA adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran 1 :

Indikator Tingkat Kepadatan Lalu Lintas ( V/C Ratio ) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Badung

No Indikator Kinerja Satuan

Realisasi Akumulasi s/d tahun

2014

Rencana sesuai dengan

RENSTRA SKPD tahun

2015

Persentase Capaian Kinerja

1. Tingkat kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio)

0,73 0,60 78,3 %

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa realisasi akumulasi

pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada

tahun 2015 telah mencapai peningkatan memuaskan.

Dibandingkan dengan daerah lain dalam hal ini Kabupaten

Bandung, tahun 2014 mampu menurunkan V/C ratio sebesar 0,85 dengan

kecepatan rata – rata 14,3 km / jam sedangkan Kabupaten Badung tahun

2014 rata – rata V/C rationya 0,73 dengan kecepatan rata – rata 24,06 km

/ jam.

(Sumber data : Laporan Akuntabilitas Kabupaten Bandung tahun 2014).

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 36

SASARAN 2 : MENINGKATNYA KUALITAS DAN KUANTITAS SARANA PRASARANA PERHUBUNGAN

Tabel 3.6

Analisis Pencapaian Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana perhubungan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung

No Indikator Sasaran

Satuan

Tahun 2012 Capaia

n Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013 Capaia

n Kinerja Tahun 2013

Tahun 2014 Capaia

n Kinerja Tahun 2014

Targe

t

Realisa

si

Targe

t

Realisa

si

Targe

t

Realis

asi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 - Prosentase

persimpang

an yang

terpasang

Traffic Light

Persen 62,74

%

62,75% 100,02

%

66,66

%

66,67% 100,02

%

72,54

%

76,47

%

105%

Peningkatan kualitas dan kuantitas Sarana prasarana

perhubungan memegang peranan penting didalam menunjang keselamatan

dan kenyamanan serta kelancaran transportasi darat guna mewujudkan

transportasi yang andal, aman, nyaman dan efektif. belum lagi banyaknya

persimpangan yang merupakan pertemuan arus lalu lintas dari beberapa

arah turut memberikan kontribusi pada kemacetan lalu lintas yang ada

sehingga membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat.

Didalam analisis pencapaian sasaran 2 ditetapkan 1 (satu) indikator

yaitu Prosentase persimpangan yang terpasang Traffic Light yang didukung

oleh 1 (satu) program dan 3 (tiga) kegiatan yaitu :

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, dengan

kegiatan :

1. Pemeliharaan Traffic Light dan Warning Light di Kabupaten

Badung.

2. Pengadaan dan pemasangan Warning Light di Kabupaten Badung.

3. Pengadaan dan pemasangan counter down di Kabupaten Badung

Secara rinci capaian kinerja indikator pada sasaran 2,

Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana perhubungan dapat

dijelaskan sebagai berikut :

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 37

INDIKATOR 3 : PROSENTASE PERSIMPANGAN YANG TERPASANG TRAFFIC LIGHT

Persimpangan merupakan simpul pada

jaringan jalan dimana jalan – jalan

bertemu dan lintasan kendaraan

berpotongan. Lalu lintas pada masing –

masing kaki persimpangan

menggunakan ruang jalan pada

persimpangan secara bersamaan dengan

lalu lintas lainnya.

Sasaran yang harus dicapai pada pengendalian persimpangan adalah:

1. Mengurangi maupun menghindari kemungkinan terjadinya

kecelakaan yang disebabkan oleh adanya titik konflik.

2. Menjaga agar kapasitas persimpangan operasinya dapat optimal

sesuai rencana.

3. Harus memberikan petunjuk yang jelas dan pasti serta sederhana,

dalam mengarahkan lalu lintas merupakan pertemuan arus lalu

lintas yang menggunakan persimpangan.

Terdapat 6 (enam) kriteria bahwa suatu persimpangan sudah harus

dipasang alat pemberi isyarat lalu lintas adalah :

1) Arus minimal lalu lintas yang menggunakan persimpangan rata

– rata diatas 750 kendaraan /jam selama 8 jam dalam sehari.

2) Atau bila waktu menunggu / hambatan rata – rata kendaraan

di persimpangan telah melampaui 30 detik.

3) Atau persimpangan digunakan oleh rata – rata lebih dari 175

pejalan kaki /jam selama 8 jam dalam sehari.

4) Atau sering terjadi kecelakaan pada persimpangan yang

bersangkutan.

5) Atau merupakan kombinasi dari sebab – sebab yang disebutkan

diatas.

6) Atau karena pada daerah yang bersangkutan dipasang suatu

sistem pengendalian lalu lintas terpadu ( area traffic control /

ATC) sehingga setiap persimpangan yang termasuk didalam

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 38

daerah yang bersangkutan harus dikendalikan dengan alat

pemberi isyarat lalu lintas.

Berdasarkan kriteria diatas tahun 2011 s/d 2015 terdapat 51

persimpangan di Kabupaten Badung yang harus dilengkapi alat pemberi

isyarat lalu lintas dalam hal ini Traffic Light dan Warning Light.

Kondisi awal ( tahun 2010 ) 56,86 % persimpangan yang telah

terpasang traffic light. Tahun 2015 ditargetkan 78,43 %persimpangan telah

terpasang traffic light.

Tahun 2014 persimpang yang telah terpasang traffic light sebesar

76,47 % dengan capaian kinerja 105 % meningkat dibandingkan tahun

2013 persimpangan yang terpasang traffic light sebesar 66,67 % dengan

capaian kinerja 100,2 %.

Adapun faktor pendukung meningkatnya capaian kinerja tahun 2014

yaitu adanya pemasangan traffic light baru yang berlokasi pada Simpang

Tiga Banjar Anyar Kaja Kerobokan, Kuta utara dan adanya relokasi

pemasangan traffic light yang belokasi pada empat simpang di Kabupaten

Badung antara lain ; Simpang 4 Pererenan Kecamatan Mengwi, Simpang 4

Br. Sanggulan Abianbase Kecamatan Mengwi, simpang 4 batu Bolong

Kecamatan Kuta Utara, Simpang 4 Pasar Penarungan Kecamatan Mengwi.

Jumlah persimpangan yang terpasang traffic light tahun 2011 s/d

tahun 2014 seperti dalam tabel 3.8 dibawah ini :

Tabel 3.7

Data Persimpangan di Kabupaten Badung yang terpasang Traffic Light

No Persimpangan yang

Terpasang Traffic Light

2012 2013 2014 2015

Data

Capaian Target Realisasi Target Realisasi Target

100,2 % 66,66% 66,67% 72,54% 76,47% 78,43%

Kecamatan Kuta

1 Simpang dewa ruci X X X X X

2 Simpang Sunset Road – Dewi Sri X X X X X

3 Jl. Pratama – Jl. By Pass Ngurah Rai X X X X X

4 Simpang 4 Silitiga X X X X X

5 Simpang 3 Tuban X X X X X

6 Simpang 3 Ngurah Rai X X X X X

7 Simpang 4 Kalianget X X X X X

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 39

No Persimpangan yang

Terpasang Traffic Light

2012 2013 2014 2015

Data

Capaian Target Realisasi Target Realisasi Target

8 Simpang 4 Patih Jelantik X X X X X

9 Simpang 4 Jl. Raya Kuta (Sun Set ) X X X X X

10 Simpang 4 jl. Kunti X X X X X

11 Simpang 4 Jl. Merta Nadi X X X X X

12 Simpang 4 jl. Melasti X X X X X

13 Simpang 3 Kuta Galeri X X X X X

14 Depan central Parkir/ Jl. Raya Kuta

15 Simpang 3 Oberoi X X X X X

16 Simpang 3 Br. Semer X X X X X

17 Simpang Sunset Barat

18 Simpang Arjuna Seminyak

Kecamatan Kuta Utara

19 Simpang 3 Br. Anyar Kaja x x

20 Simpang 4 Peti Tenget X X X X X

21 Simpang 4 Pasar Kerobokan X X X X X

22 Simpang 3 Setia Budi X X X X X

23 Simpang 3 Camat Kuta Utara

24 Simpang 3 Gatsu barat X X X X X

25 Simpang Dalung – Padang Luwih X X X X X

26 Simpang 3 Canggu

27 Simpang 4 Batu Bolong X X

Kecamatan Kuta Selatan

28 Simpang 3 Jimbaran/ Kedonganan X X X X X

29 Simpang 4 Kali Uluwatu X X X X X

30 Simpang 4 Unud X X X X X

31 Taman Griya Nusa Dua X X X X X

32 Simpang 3 Kediri X X X X X

33 Simpang 4 Pecatu

Kecamatan Mengwi

34 Simpang 4 lukluk X X X X X

35 Simpang 3 Puspem Sempidi X X X X X

36 Simpang 3 Pasar Sempidi X X X X X

37 Simpang 3 kapal X X X X X

38 Pasar Sempidi X X X X X

39 Simpang 3 Pasar Beringkit

40 Simpang 4 Camat Mengwi X X X X X

41 Simpang Polres Badung Mengwi X X X X X

42 Simpang 4 Pasar Penarungan X X

43 Simpang 3 Den Kayu

44 Simpang 3 Terminal sisi barat X X X X

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 40

No Persimpangan yang

Terpasang Traffic Light

2012 2013 2014 2015

Data

Capaian Target Realisasi Target Realisasi Target

45 Simpang 4 Pererenan X X

46 Simpang 4 Br. sanggulan X X

Kecamatan Abiansemal

47 Simpang 4 Angantaka X X

48 Simpang 3 Sedang

49 Simpang 3 Darmasaba

50 Simpang 3 Abiansemal

51 Simpang 3 Mambal

Jumlah 32 34 39

( Tanda X menunjukkan lokasi – lokasi yang menjadi target dan

terealisasi sesuai target.)

Dari tabel 3.7 diatas dapat disampaikan tahun 2014 persimpangan

yang terpasang traffic light telah mencapai 76, 47 % ( 39 Simpang ) dengan

capaian kinerja 105 % sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2013

persimpangan yang telah terpasang Traffic Light baru mencapai 66,67

( 34 simpang ) dengan capaian kinerja 100,2 %.

Perkembangan pemasangan traffic light pada persimpang –

persimpangan yang ditargetkan terpasang traffic light dalam 3 tahun

( tahun 2011 s/d tahun 2014 ) menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Grafik 3.3 Perkembangan Pemasangan Traffic Light pada

persimpangan di Kabupaten Badung Tahun 2011 sampai

dengan tahun 2014.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014

TARGET

REALISASI

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 41

Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai

dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam

RENSTRA adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8

Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran 2

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung

No Indikator Kinerja Satuan

Realisasi

Akumulasi

s/d tahun

2014

Rencana

sesuai dengan

RENSTRA

SKPD tahun

2015

Persentase

Capaian

Kinerja

1. Prosentase persimpangan

yang terpasang Traffic

Light

Persen 76,47 78,43 97,5%

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa realisasi akumulasi

pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada

tahun 2015 telah mencapai peningkatan sebesar 97,5 % yang

interprestasinya bermakna memuaskan.

SASARAN 3 : MENINGKATNYA PELAYANAN UMUM DI BIDANG PERHUBUNGAN.

Tabel 3.9

Analisis Pencapaian Sasaran 3 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung

No Indikator Sasaran Satu

an

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian Kinerja

Tahun 2013

Tahun 2014 Capaian

Kinerja Tahun 2014

Target Realis

asi

Target Realisa

si

Target Realis

asi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Prosentase kendaraan laik

jalan di Kabupaten Badung

unit 68,67 100,83 146,8 68,67 101 147 75,89 100 132

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 42

Kendaraan yang dimaksud diatas adalah mobil penumpang umum,

mobil bus dan mobil barang yang melaksanakan pengujian kendaraan

bermotor. Adapun jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik

jalan adalah banyaknya kendaraan wajib uji yang telah diuji dan

dinyatakan memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan . Sedangkan

komponen yang diuji meliputi body mobil, kaca mobil, ruang kemudi, roda,

ban, sistem penerangan, alat perlengkapan (rem, lampu), emisi gas buang,

nomor mesin, nomor sasis. Indikator Prosentase kendaraan yang laik jalan

dibandingkan kendaraan yang wajib uji didukung oleh 3 (tiga) program dan

3 (tiga) kegiatan yaitu

1. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

- kegiatan uji kelayakan sarana transportasi.

2. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

- kegiatan pengadaan sarana uji kendaraan bermotor.

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

- Pemeliharaan peralatan pengujian kendaraan bermotor

Jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik jalan

merupakan indikator sasaran yang capaian kinerjanya secara rinci

dijelaskan sebagai berikut :

INDIKATOR 4 : PROSENTASE KENDARAAN LAIK JALAN DI

KABUPATEN BADUNG

Kendaraan adalah merupakan alat

transportasi darat yang memegang peranan

penting dalam pemindahan barang dan

pemindahan orang dari satu tempat ke tempat

yang lainnya. Dalam hal ini kendaraan yang

dimaksud adalah kendaraan transportasi umum

seperti mobil penumpang umum, mobil bus dan

mobil barang. Pemerintah Kabupaten Badung

memberikan pelayanan melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 43

Informatika Kabupaten Badung dengan melaksanakan pengujian

kendaraan bermotor untuk mengetahui kelaikan pada mobil penumpang

umum, mobil bus dan mobil barang dengan tujuan untuk meningkatkan

keselamatan dengan menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas yang

diakibatkan kerusakan teknis pada kendaraan tersebut. Selain itu

diharapkan untuk menjaga lingkungan dari kerusakan yang diakibatkan

oleh polusi udara dari gas buang kendaraan tersebut.

Kondisi awal tahun 2010 Prosentase kendaraan laik jalan

dibandingkan kendaraan yang wajib uji mencapai 66,46 %. Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung

menargetkan tahun 2015 capaiannya 79,50%.

Tahun 2014 prosentase kendaraan yang laik jalan dibandingkan

dengan jumlah kendaraan yang wajib uji realisasinya mencapai 100 %

dengan capaian kinerja 132 % dibandingkan tahun 2013 terealisasi 101 %

dengan capaian kinerja 147 %, yang berarti terjadi penurunan atas capaian

kinerja tahun 2014 namun demikian capaiannya masih diatas 100%.

Grafik 3.4 Prosentase kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik

jalan dibandingkan dengan kendaraan yang wajib uji di

Kabupaten Badung tahun Tahun 2012 – 2014

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 44

Ada beberapa hal yang mempengaruhi penurunan capaian kinerja

tahun 2014 yaitu berkurangnya uji pertama kendaraan bermotor,

meningkatnya kendaraan yang numpang uji keluar dibandingkan dengan

kendaraan yang numpang uji masuk serta banyaknya kendaraan yang

tidak melakukan uji berkala tepat waktu.

Untuk meningkatkan pemilik kendaraan melakukan uji berkala

kendaraan bermotor, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Badung meningkatkan pelayanannya baik itu dari segi

pelayanan personalnya, ketepatan waktu dan kenyamanan pemilik

kendaraan saat melakukan uji berkala kendaraan.

Dengan demikian diharapkan Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Badung melalui Bidang Teknik Pengujian dan

Perawatan Kendaraan dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat

yang akan melakukan wajib uji kendaraan mengingat pentingnya

kendaraan /armada beroperasi dalam keadaan laik jalan.

Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai

dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam

Renstra adalah sebagai berikut :

Tabel 3.10

Realisasi Akumulasi Pencapaian sasaran 3 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Badung

No Indikator Kinerja Satuan

Realisasi

Akumulasi

s/d th.

2014

Rencana sesuai

dengan

RENSTRA

SKPD th.2015

Prosetase

Capaian

Kinerja

1.

Prosentase kendaraan laik jalan di Kabupaten Badung

Prosen

100

79.50

125%

Berdasarkan tabel 3.10 diatas dapat disampaikan bahwa realisasi

akumulasi pencapaian sasaran telah mencapai 100% dari yang ditargetkan

tahun 2014, dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015

capaian kinerjanya mencapai 125 %.

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 45

Sasaran 4 : Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi secara Efektif.

Tabel 3.11

Analisis Pencapaian Sasaran 4 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung

No Indikator Sasaran

Satuan

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Tahun 2014 Capaian Kinerja

Tahun 2014

Target Realisas

i

Target Realisas

i

Target Realisas

i

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 9 10

1. Jumlah pengunjun

g website Kabupaten Badung

orang 120.00

0

207.627 173% 132.000 218.729 166% 228.000 306.547 134%

2 Jumlah

SKPD yang online

SKPD 30 30 100% 30 31 103,33

%

30 31 103.33%

Sasaran 4 mengenai meningkatnya pemanfaatan teknologi secara

efektif untuk mencapai pemerintahan Kabupaten Badung berbasis E –

Government. Indikator yang mendukung sasaran tersebut adalah indikator

jumlah pengunjung website Kabupaten Badung dan indikator jumlah SKPD

yang online.

Indikator diatas didukung oleh 1 (satu) program dan 7 (tujuh)

kegiatan yaitu : Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media

Massa, kegiatan pendukungnya yaitu :

1. Pemeliharaan Web Kabupaten Badung.

2. Pemeliharaan tower jaringan intranet/internet di Kabupaten

Badung.

3. Pemeliharaan infrastruktur jaringan intranet/internet di

Kabupaten Badung

4. Pembangunan infrastruktur Hotspot di Kawasan Pusat

Pemerintahan Kabupaten Badung

5. Pelayanan Pengaduan Anak (TESA 129)

6. Pelatihan Tenaga Pengelola Sistem Informasi Pemerintah

Kabupaten Badung.

7. Operasional dan pemeliharaan perangkat komunikasi Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung.

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 46

Secara rinci capaian dari masing – masing indikator sasaran tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Indikator 5 : Jumlah Pengunjung Website Kabupaten Badung

E – Government merupakan upaya

untuk mengembangkan penyelenggaraan

pemerintahan yang berbasis elektronik atau

suatu penataan system manajemen dan proses

kerja di lingkungan pemerintah dengan

mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Badung membuat situs website

www.badungkab.go.id merupakan penggunaan teknologi informasi oleh

pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi masyarakat

atau warganya. Tujuan dari dibuatnya situs website Kabupaten Badung

untuk meningkatkan hubungan antara pemerintah dan masyarakat umum,

adanya keterbukaan (transparasi) maka diharapkan hubungan antara

berbagai pihak menjadi lebih baik, pemerintah dapat menyampaikan

program – program layanan yang dapat menunjang pembangunan

perekonomian masyarakat serta program – program pemerintah yang

terkait dengan pelayanan umum lainnya.Selain itu memberikan

kemudahan kepada masyarakat atau berbagai pihak untuk mengakses

kebijakan dan program – program pemerintah dengan cepat dan akurat

tanpa harus meninggalkan rumah atau tempatnya bekerja.

Pada awalnya tahun 2011 ketertarikan masyarakat utuk

mengunjungi website Kabupaten Badung masih sedikit yaitu 127. 676

pengunjung.

Berdasarkan tabel 3.11 tersebut diatas terlihat bahwa antusias

masyarakat untuk mengakses website Kabupaten Badung cukup tinggi

dilihat dari jumlah pengunjung website tahun 2014 meningkat menjadi

306.547 orang dengan capaian kinerja 134 % dibandingkaan tahun 2013

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 47

pengunjung website Kabupaten Badung 218.729 orang website Kabupaten

Badung tahun 2013 menghasilkan capaian kinerja sebesar 166%. Namun

dilihat dari capaian kinerjanya dibandingkan dengan tahun tahun 2013

capaian kinerja tahun 2014 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan

karena informasi yang dibutuhkan masyarakat sangat dinamis.. Upaya –

upaya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan informasi Kabupaten Badung

untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk berkunjung ke

website Kabupaten Badung, Dinas Perhubungan, Komunikasi Kabupaten

Badung melakukan beberapa hal seperti up date berita, mengubah

tampilan / up date lay out, perawatan dari virus dan serangan. Sampai

dengan tahun 2014 pengunjung website Kabupaten Badung semakin

mengalami peningkatan yang positif.

Gambar 3.2 dibawah ini menunjukkan peningkatan jumlah pengunjung

website Kabupaten Badung 3 (tiga) tahun terakhir (Tahun 2011 s/d 2014) :

Grafik 3.6

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

350000

2011 2012 2013 2014

JumlahPengunjung

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 48

Indikator 6 : Jumlah SKPD yang online

SKPD adalah merupakan Satuan

Kerja Perangkat Daerah yang

melaksanakan tugas – tugas pemerintah

untuk mencapai pembangunan sesuai

dengan apa yang sudah direncanakan

dalam RPJM. Dalam pelaksanaan tugas–

tugas terutama dalam pelayanan kepada masyarakat diperlukan adanya

koordinasi antar SKPD untuk mendapatkan data yang akurat dan cepat

sehingga pengambilan keputusan dapat dilaksanakan dengan cepat dan up

to date.

Tahun 2010 SKPD di Kabupaten Badung belum terhubung online,

untuk mewujudkan pemerintahan yang berbasis E-Gov tahun 2012

Pemerintah Kabupaten Badung membangun perangkat Fiber Optik sebagai

pendukung utama jaringan yang menghubungkan keseluruh gedung dan

mengoneksikan antar SKPD.

Didalam Pemerintah Kabupaten Badung terdapat 53 SKPD yang

direncanakan terhubung on line tetapi tahun 2012 s/d tahun 2015 SKPD

yang direncanakan online adalah SKPD yang berada di lingkungan Pusat

Pemerintahan kabupaten Badung ditambah dengan 6 (enam) kecamatan. Di

Kabupaten Badung terdapat 53 SKPD termasuk didalamnya 6 Kecamatan

dan 2 lembaga lain seperti BPBD (yang terbentuk tahun 2011) dan BPPT

yang terbentuk tahun 2013)

Tahun 2014 target jumlah SKPD yang on line sama dengan target

tahun 2013 yaitu SKPD yang telah terhubung online sebanyak 30 SKPD

terealisasi 31 SKPD, hal ini disebabkan karena dikonsentrasikan pada

peningkatan kwalitas dan kwantitas jaringan dengan melakukan

pemeliharaan infrastuktur jaringan dan pengembangan pembangunan

infrastruktur hotspot untuk menambah jangkauan area internet pada

gedung – gedung SKPD yang sudah on line di lingkungan Pusat

Pemerintahan Kabupaten Badung. Dalam Tabel 3.12 diatas dapat

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 49

disampaikan capaian kinerja indikator sasaran jumlah SKPD yang online

tahun 2014 sebesar 103,33% sama dengan capaian kinerja tahun 2013.

Upaya – upaya Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dalam mengambil langkah –

langkah mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi atau yang

disebut dengan Government – to – Government memungkinkan komunikasi

dan pertukaran informasi online antar SKPD atau lembaga pemerintahan

melalui basis data terintegrasi.

Langkah – langkah dimaksud antara lain :

1. Melakukan pemeliharaan infrastruktur jaringan intranet /Internet

di Kabupaten Badung.

2. Pengembangan pembangunan infrastruktur hotspot di kawasan

Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung.

3. Pelatihan tenaga pengelola Sistem Informasi Kabupaten Badung.

Adapun langkah – langkah inovatif yang telah dilakukan oleh Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung antara lain:

1. Penerapan VOIP (Voice Over Internet Protocol) sehingga panggilan

telepon dalam kawasan Puspem bisa dilaksanakan dengan

memanfaatkan jaringan fiber optik yang telah tertanam di areal

Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung tanpa terkena biaya.

2. Pembangunan SIMDA Keuangan Pemerintah Kabupaten Badung

sehingga database SIMDA Pemerintah Kabupaten Badung bisa

diakses dari mana saja dengan memanfaatkan jaringan

intranet/internet.

3. Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Surat Elektronik dan

Sistem Informasi manajemen Dokumen Elektronik sehingga proses

surat menyurat dan dokumentasi bisa dikelola secara elektronik

dengan banyak kelebihan dibandingkan dilaksanakan secara

manual.

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 50

Tabel 3.12 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran Ketiga

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung

No Indikator Kinerja Satuan

Realisasi

Akumulasi s/d

tahun 2013

Rencana sesuai

dengan RENSTRA

SKPD tahun 2015

Prosetase

Capaian

Kinerja

1. Jumlah pengunjung

website Kabupaten

Badung

orang 218.729 238.000 136,95%

2. Jumlah SKPD yang

online

SKPD 31 53 58,49%

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa realisasi akumulasi

pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada

tahun 2015 telah menunjukkan angka positif dengan katagori Capaian

Kinerja rata – rata memuaskan.

Grafik 3.7 dibawah ini menunjukkan target jumlah SKPD yang online

dalam 5 tahun dari tahun 2011 sampai dengan 2014 serta realisasi dari

tahun 2011 s/d tahun 2014

-

10

20

30

40

50

60

TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 TH 2015

TARGET

REALISASI

Pada akhirnya keberhasilan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika dalam pencapaian kinerja keempat Sasaran yang telah

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 51

ditetapkan, tidak lepas dari upaya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Badung mengawal pelaksanaan setiap kegiatan

yang mendukung pencapaian sasaran dengan melakukan pengawasan,

monitoring dan evaluasi terhadap jalannya kegiatan.

3. 3 Akuntabilitas Keuangan

Tahun 2014 rencana kegiatan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Badung dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Badung sebesar Rp.

68.185.089.683,68,- Dari anggaran yang telah ditetapkan terealisasi

sebesar Rp 61.935.114.741,94 atau 90, 83% terjadi efisiensi penggunaan

anggaran sebesar 9,17%.

Rincian alokasi anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten

Badung sebagai berikut :

NO JENIS BELANJA ANGGARAN REALISASI %

1 Belanja Tidak Langsung Rp.

23.377.470.722,68 Rp. 20.142.930.322,00 86,16

2 Belanja Langsung Rp.

44.807.618.961,00 Rp. 41.792.184.419,94 93,27

a. Belanja Pegawai Rp. 866.904.200,00 Rp. 780.415.950,00 90,02

b. Belanja Barang dan

Jasa

Rp.

30.350.267.755,00 Rp. 28.374.877.243,34 93,49

c. Belanja Modal

Rp.

13.590.447.006,00 Rp. 12.636.891.226,60 92,98

Dari anggaran tersebut sebesar 68,4% atau Rp 30.657.233.131,00

dari belanja langsung didistribusikan pada 4 program pendukung indikator

utama, dengan rincian sebagai berikut :

LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 52

NO JENIS PROGRAM ANGGARAN REALISASI %

Program pendukung indikator Sasaran 1 dan Sasaran 2

1 Program

Pembangunan

Prasarana dan

Fasilitas

Perhubungan

Rp.

21.302.367.000,00

Rp.

19.868.814.704,94

95

Program pendukung indikator sasaran 3

2 Program Peningkatan

Pelayanan Angkutan

Rp.

5.193.811.000,00

Rp. 5.148.716.290,00 98

3 Program Peningkatan

Sarana dan

Prasarana Aparatur

Rp.

1.958.424.275,00

Rp. 1.118.188.410,00 57,09

Program pendukung indikator Sasaran 4

4 Program

Pengembangan

Komunikasi,

Informasi dan Media

Massa

Rp.

2.202.630.856,00

Rp. 1.884.123.549,00 98

Secara umum realisasi keuangan untuk mendukung pencapaian

sasaran organisasi lewat 7 program dengan 87 kegiatan telah terlaksana

dengan sangat baik Pencapaian keuangan 90,83% untuk mewujudkan

aktivitas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Badung tahun 2014 memiliki komposisi yang rasional dibandingkan dengan

realisasi fisik yang mencapai 100%.

3.4 Capaian prestasi dan penghargaan.

Prestasi yang diraih oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Tahun 2014 antara lain:

1. Piala Wahana Tata Nugraha katagori kota sedang untuk ke 14

(empat belas) kalinya untuk katagori Kota Sedang.

2. Penghargaan Indonesian Digital Society Awards (IDSA) katagori

Over all Society.