Upload
ngotuyen
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
54
BAB III
ANALISA PERUSAHAAN
3.1 Gambaran Umum Peusahaan
PT Grahacitra Adhitama atau selanjutnya akan disebut sebagai PT GRACIA
berdiri pada tanggal 18 Januari 1993 yang merupakan sebuah perusahaan kontraktor
yang memiliki segmentasi pasar kelas menengah, bergerak dalam bidang arsitektur
kontraktor dengan industrinya adalah interior design builder. Konsep kerjanya adalah
interior, furniture, dan concept design.
PT GRACIA berkantor pusat di Jl. Srengseng Raya no. 89 Jakarta 11630 yang
dimana selain kantor juga merupakan workshop. PT GRACIA mempunyai kantor
cabang di Bali yang beralamatkan di Jl. Intan V/ 5 Gatot Subroto Timur Denpasar-
Bali. Selain itu PT GRACIA juga menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan
serupa di Jakarta maupun di beberapa negara, yaitu:
1. Prodesign (Jakarta): dengan Handri Prananta sebagai Design Director dan
Agus Rahmat sebagai Designer.
2. JS Chang and Associates (Australia): John S. Chang and partners sebagai
Consultant Design.
3. Bernard Goh sebagai Marketing (Singapura).
55
3.2 Visi dan Misi Perusahaan
3.2.1 Visi
Visi yang dimiliki PT GRACIA mencakup dua arah, yaitu:
1. Keluar
• Memberi sumbangan ke masyarakat melalui karya dalam
bidang interior design yang bermutu dan bercitra, yaitu melalui
karya yang memperhatikan kenyamanan, keindahan, dan
kekuatan, serta berkarakter, bercita rasa (orientasi ke human)
dan diakui oleh dunia internasional.
• Membagikan pengertian, pembelajaran dan pengetahuan
kepada mitra kerja dan customer atau client.
2. Kedalam
• Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,
mitra kerja, masyarakat sekeliling dan pemerintah)
• Memberikan tempat kepada seluruh karyawannya untuk
berkarya, mewujudkan diri, aktualisasi diri, menyalurkan
kreatifitas, namun harus dapat memberikan kontribusi nyata.
“Give Profit” untuk perusahaan.
56
3.2.2 Misi
Sedangkan misi dari PT GRACIA adalah:
1. Membuat team yang tangguh dan memiliki pengetahuan material yang
lengkap.
2. Keunggulan workshop dengan Finishing Plus (PU, Melamic, Duco)
• Finishing: PU, Melamic, Duco
• Standarisasi: selalu didokumentasikan untuk dijadikan acuan
dan masukan untuk customer.
• Sarana dan prasarana yang menunjang: workshop dan mesin,
serta peralatan menunjang yang lengkap, sample bahan yang
lengkap.
3. Memiliki Associate Design yang berkualitas.
4. Memperhatikan lingkungan dan keselamatan kerja (environment,
insurance and safety)
5. Memiliki subkontraktor dan supplier yang berkualitas.
57
3.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan adalah suatu bentuk hubungan formal yang
terencana antar kelompok fungsi sejenis dan antar kelompok fungsi sejenis dan antara
faktor fisik dan personalia yang dibutuhkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi
tersebut. Peranan struktur organisasi sangat penting dalam mencapai tujuan selain
sebagai wadah kegiatan usaha, karenanya diperlukan suatu struktur yang jelas dan
baku.
Menyadari terbatasnya kemampuan seseorang, struktur organisasi
memberikan kejelasan mengenai pendelegasian tugas, wewenang, dan tanggung
jawab serta kepada siapa dia mempertanggung jawabkan tugasnya agar dapat bekerja
sama secara efektif dalam mencapai tujuan bersama.
Bentuk struktur organisasi pada PT GRACIA adalah organisasi garis dimana
kekuasaan dan tanggung jawab terletak pada puncak pimpinan, yaitu direktur. Dalam
pelaksaannya, direktur dibantu controller agar adanya jembatan antara atasan dan
bawahannya. Disamping itu pada PT GRACIA direktur juga berfungsi sebagai
marketing.
58
Gambar 3.1 Struktur Organisasi pada PT GRACIA
Adapun tugas-tugas dari setiap divisi pada PT GRACIA adalah sebagai
berikut:
1. Direktur pada PT GRACIA menentukan kebijakan yang utama pada
perusahaan, sebagai pemimpin tertinggi perusahaan dan juga sekaligus
pemilik perusahaan. Direktur juga menetapkan garis besar kebijakan dan
strategi perusahaan.
59
2. Controller bertugas sebagai pengawas dan support di dalam manajemen PT
GRACIA. Oleh sebab itu di dalam controller divisi HRD digabungkan
menjadi satu.
3. Divisi finance bertugas mengurus keuangan, arus kas harian PT GRACIA. Di
dalam divisi finance, terdapat tiga staff yang masing-masing bertugas sebagai
bendahara (treasurer), pencatat laporan dua orang (baik dalam hal keuangan
perusahaan untuk pembelian cash maupun kredit, dan absen dari karyawan
baik staff maupun buruh harian). Dalam divisi ini sudah mencakup kegiatan
finance maupun accounting.
4. Divisi proyek yang dipimpin oleh seorang manager proyek. Bertugas
mengerjakan proyek-proyek yang ada. Di dalam divisi ini terdapat drafter,
dan team-team yang memang dibagi-bagi dengan tujuan untuk memfokuskan
setiap team dalam proyek yang dikerjakannya.
5. Divisi marketing bertugas untuk mencari tender (proyek baru) dengan
menawarkan PT GRACIA lewat Company Profile yang dibuat dalam bentuk
buku maupun digital.
6. Divisi R&D bertugas dalam hal sistem jaringan komputer perusahaan dan
aspek teknik dari perusahaan, serta bertindak sebagai Support Center bagi
Owner yang membutuhkan bantuan teknis.
60
3.4 Sistem yang Sedang Berjalan
Sistem informasi yang berjalan di PT GRACIA masih dapat dikatakan
sederhana, namun sudah terkomputerisasi. Sistem yang sudah dipakai adalah
Sistem informasi akuntansi, yang dipakai adalah Accurate Accounting System dari
CPSsoft yang dipakai didalam kegiatan internal perusahaan maupun eksternal
digunakan untuk mengatur stok barang (material-material yang digunakan) dan
kegiatan arus kas.
Sedangkan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh PT GRACIA
masih dikatakan manual, yaitu dengan mengikuti bursa tender, dan atau
mengirimkan Company Profile (CP) dalam bentuk buku maupun dalam bentuk
digital yang dikemas dalam bentuk CD.
Sistem pemasaran yang dilakukan oleh PT GRACIA adalah sebagai
berikut:
1. Berdasarkan proyek. Dimana proyek didapat ataupun yang sedang dibuka
sedang dibuka oleh mitra usaha atau rekanan maupun perusahaan yang
sedang mencari kontraktor.
2. Kemudian PT GRACIA melakukan proses pendaftaran tender, jika disetujui
maka dilakukan presentasi dan yang pertama-tama akan dibuat perhitungan
kasar dalam mengambil ancang-ancang awal untuk memperkirakan material
yang dipakai dan perkiraan biaya yang akan dikeluarkan jika nantinya terpilih
di dalam dunia Arsitektur lebih dikenal dengan istilah BQ (Bill of Quantity).
61
3. Presentasi yang dilakukan adalah berupa penawaran tender yang ditawarkan,
dan pengenalan tentang perusahaan serta kegiatan proyek yang telah
dilakukan sebagai acuan. Penawaran tender dilakukan dengan menawarkan
harga terendah atau harga yang paling mendekati dengan patokan dari si
pembuka tender.
4. Jika proyek disetujui atau dimenangkan maka tahap selanjutnya adalah
melaksanakan proyek yang telah di presentasikan sebelumnya.
Dibawah ini merupakan gambar Rich Picture untuk menjelaskan proses dari awal
sampai didapatkannya tender, yang nantinya menjadi proyek.
Gambar 3.2 Rich Picture proses pemasaran pada PT GRACIA
62
3.5 Analisis Proses Bisnis
Dalam pendekatan Porter akan dinilai potensi keunggulan kompetitif
perusahaan dalam industri yang telah digelutinya. Adapun lima kekuatan
persaingan dalam industri akan dilihat dalam analisis Porter ini adalah ancaman
masuknya pendatang baru, ancaman produk atau jasa subtitusi, kekuatan tawar-
menawar dari pemasok, kekuatan tawar-menawar dari pembeli dan persaingan
dari perusahaan sejenis dalam industri tersebut.
Dapat dilihat bahwa kekuatan persaingan dalam suatu industri tidak
terbatas dari pesaing yang dapat dilihat saja, melainkan kekuatan lain seperi
kekuatan tawar-menawar pembeli dan pemasok juga produk pengganti, harus
dipandang sebagai pesaing yang dapat mengancam keberadaan perusahaan dalam
63
industri ini.
Gambar 3.3 Five Forces Porter
• Persaingan dari perusahaan sejenis (Intra Industry Rivalry)
Untuk persaingan terhadap perusahaan yang sejenis dengan PT GRACIA
saat ini dapat dikatakan cukup ketat. Salah satu perusahaan yang bergerak
dalam segmen yang sama atau pesaing secara langsung dari GGS (Gema
Graha Sarana) dan Pedima. Di mana pesaing tersebut sudah memiliki
reputasi cukup baik dikalangan pengguna jasa dalam industri ini. Selain
itu Perusahaan kompetitor tersebut juga telah menggunakan Internet
64
marketing sebagai salah satu cara untuk mempromosikan perusahaan,
proyek-proyek maupun produk yang dihasilkan. Selain itu pesaing
langsung lainnya adalah individu yang tanpa memakai jasa kontraktor
langsung. Untuk pesaing secara tidak langsung adalah perusahaan sejenis
yang dapat dikategorikan dibawah kelas PT GRACIA dan toko bangunan
yang selain menyediakan bahan-bahan material tetapi juga terkadang tidak
tertutup kemungkinan menyediakan jasa konsultasi dan pembangunan,
pesaing ini dikategorikan sebagai pesaing tidak langsung karena segmen
pelanggan yang dituju berbeda dengan PT GRACIA.
• Ancaman masuknya pendatang baru (Potential New Entrants)
Ancaman akan adanya pendatang baru di dunia industri arsitektur dapat
dikatakan tidak terlalu mengancam. Dikatakan demikian, karena tingkat
pertumbuhannya sangat lambat, dan juga dapat diperkirakan munculnya
perusahaan sejenis kira-kira lebih dari lima tahun. Tetapi ancaman selalu
akan ada, sebagai contoh perusahaan sejenis yang dikatakan masih baru
(karena baru eksis sekitar tiga tahunan), yaitu Gita Laras, namun sudah
sanggup menyaingi PT GRACIA, dan sempat kewalahan. Hal ini juga
dapat saja disebabkan mereka membawa inovasi dan ide-ide segar dan
baru, sehingga para rekanan maupun perusahaan yang membuka proyek
tertarik.
• Produk dan jasa pengganti (Subtitute Products and Services)
65
Produk pengganti untuk jasa maupun produk yang ditawarkan oleh PT
GRACIA dapat dikatakan tidak ada, kalaupun ada, ancaman yang
diberikan oleh produk pengganti tersebut tidak terlalu berbahaya. Hal ini
dikarenakan sangat bergantung kepada konsumen. Dikatakan demikian
karena umumnya adalah perusahaan maupun individu yang membuka
tender, sehingga produk pengganti maupun jasa pengganti dapat dikatakan
tidak ada.
• Kekuatan tawar menawar pembeli (Buyer’s Bargaining Power)
Daya tawar pembeli dalam industri ini kuat, hal ini dikarenakan karakter
pembeli pada umumnya mereka adalah perusahaan maupun individu
pembuka tender. Mereka mencari perusahaan kontraktor secara langsung,
dan umumnya tiap perusahaan kontraktor tersebut adalah perusahaan yang
cukup berpengalaman dalam bidangnya dan dapat menawarkan harga
yang terendah atau yang mendekati target dari perusahaan maupun
individu pembuka tender.
• Kekuatan tawar menawar pemasok (Supplier’s Bargaining Power)
Kekuatan tawar menawar yang dimiliki oleh pemasok adalah cukup
lemah, hal ini dikarenakan selain jumlahnya banyak, juga memiliki
banyak ragam jenis produk yang ditawarkan serta harga yang bersaing.
66
3.6 Evaluasi Faktor Internal Perusahaan
Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan bapak Ir. Robert Sudjono
selaku direktur PT GRACIA serta pengamatan yang dilakukan penulis tentang
kondisi lingkungan perusahaan, maka diperoleh informasi mengenai gambaran umum
faktor-faktor yang menjadi kelemahan dan kekuatan perusahaan.
3.6.1 Faktor kekuatan (Strength)
1. SDM yang profesional yang khususnya di dalam bidang design dan
pelaksana.
2. Memiliki rekanan yang ternama dan cukup loyal.
3. Memiliki pemasok atau supplier yang mempunyai material yang sesuai
dengan standar, serta harga yg cukup murah.
4. Berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam bidangnya.
5. Proyek dan produk yang dihasilkan mempunyai nilai yang baik dan
mempunyai ciri khas terhadap proyek maupun produk yang dihasilkan.
3.6.2 Faktor kelemahan (Weakness)
• Sangat bergantung pada tender maupun rekanan yang memberikan proyek
atau yang membuka tender.
• Kurangnya tenaga pemasaran yang profesional.
• Jaringan pemasaran kurang luas masih mencakup sebagian kecil daerah
pemasaran.
• Brand image perusahaan belum terlalu dikenal secara luas.
67
• Promosi masih kurang dilakukan.
3.7 Evaluasi Faktor Eksternal Perusahaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik perusahaan dan juga hasil
pengamatan yang dilakukan penulis yang dilakukan di dalam maupun di luar PT
GRACIA. Selain itu juga dilakukan studi pustaka dari beberapa buku dan artikel
tentang kondisi lingkungan usaha yang kemudian difokuskan pada industri interior
design builder, maka dapat diperoleh informasi yang mengenai kondisi
perekonomian, trend dari perancangan interior yang sedang diminati, perkembangan
teknologi informasi dan persaingan yang terjadi di dalam industri ini. Faktor-faktor
yang bersangkutan dapat dikategorikan menjadi faktor yang menjadi ancaman bagi
perusahaan dan faktor-faktor yang mampu memberikan peluang bagi perusahaan.
3.7.1 Faktor Peluang (Opportunity)
• Banyaknya perusahaan yang membuka tender, atau memberikan proyek.
• Adanya perusahaan dari luar yang masuk ke indonesia ataupun perusahaan
makin banyak berkembang di Indonesia.
• Adanya kemungkinan untuk dapat berkembang dan memiliki pasar sampai ke
luar negeri (Go International).
• Teknologi informasi yang terus berkembang.
• Kepercayaan konsumen atas proyek-proyek yang telah dihasilkan.
• Bertambahnya pengguna Internet.
68
3.7.2 Faktor Ancaman (Threat)
• SDM dari PT GRACIA dapat saja melakukan proyek sendiri tanpa
menggunakan nama PT GRACIA.
• Banyaknya pesaing lama maupun yang baru semakin bermunculan, dan lebih
melakukan promosi yang lebih gencar.
• SDM yang ada di PT GRACIA dapat saja ditarik atau pindah ke perusahaan
pesaing ataupun mendirikan perusahaan sendiri yang sejenis.
• Pengguna jasa dapat bergerak sendiri tanpa harus memakai perusahaan
manapun. Seperti memakai jasa arsitektur mandiri (perorangan), tenaga kerja
(operasional) tanpa harus memakai jasa dari PT GRACIA atau perusahaan
sejenis lainnya.
• Permainan harga. Dikatakan demikian karena di dalam dunia arsitektur, untuk
memenangkan sebuah tender, maka diusahakan memakai harga terendah atau
harga yang mendekati target si pemberi tender yang dilakukan di dalam
kegiatan bursa tender yang dibuka oleh si pembuka tender.
3.8 Matrix IFE dan EFE
Setelah data yang dibutuhkan sudah terkumpul semua, maka tahap selanjutnya
adalah meng-input data tesebut kedalam tabel penentuan bobot dengan perbandingan
berpasangan baik untuk faktor internal maupun eksternal. Hasilnya adalah matriks
IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Factor Evaluation).
69
3.8.1 Matrix IFAS
Strength Bobot Rating Bobot*Rating
SDM yang profesional yang khususnya di dalam bidang
design dan pelaksana. 0.0327 4 0.130886
Memiliki rekanan yang ternama dan cukup loyal. 0.0571 4 0.228328
Memiliki pemasok atau supplier yang mempunyai
material yang sesuai dengan standar, serta harga yg
cukup murah. 0.0648 4 0.259260
Berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam bidangnya. 0.0271 3 0.081220
Proyek dan produk yang dihasilkan mempunyai nilai
yang baik dan mempunyai ciri khas terhadap proyek
maupun produk yang dihasilkan. 0.1445 3 0.433491
Sub Total (Strength) 1.133185
Weakness Bobot Rating Bobot*Rating
Sangat bergantung pada tender maupun rekanan yang
memberikan proyek atau yang membuka tender. 0.0726 2 0.145163
Kurangnya tenaga pemasaran yang profesional. 0.1228 2 0.245632
Jaringan pemasaran kurang luas masih mencakup
sebagian kecil daerah pemasaran. 0.1359 2 0.271721
Brand image perusahaan belum terlalu dikenal secara
luas. 0.1454 2 0.290778
Promosi masih kurang dilakukan. 0.1972 1 0.197164
Sub Total (Weakness) 1.150458
Total IFAS 1.00 2.283643
Tabel 3.1 Matrix IFAS
70
3.8.2 Matrix EFAS
Opportunity Bobot Rating Bobot*Rating
Banyaknya perusahaan yang membuka tender, atau
memberikan proyek. 0.1420 4 0.567830
Adanya perusahaan dari luar yang masuk ke Indonesia ataupun
perusahaan makin banyak berkembang di Indonesia. 0.0933 4 0.373154
Adanya kemungkinan untuk dapat berkembang dan memiliki
pasar sampai ke luar negeri (Go International) 0.0435 4 0.173973
Teknologi informasi yang terus berkembang. 0.0400 3 0.120141
Kepercayaan konsumen atas proyek-proyek yang telah
dihasilkan. 0.1106 3 0.331774
Bertambahnya pengguna Internet. 0.0551 3 0.165174
Sub Total (Opportunity) 1.732046
Threat Bobot Rating Bobot*Rating
Permainan harga. 0.0946 2 0.189169
SDM dari PT GRACIA dapat saja melakukan proyek sendiri
tanpa menggunakan nama PT GRACIA. 0.0962 2 0.192329
Banyaknya pesaing lama maupun yang baru semakin
bermunculan, dan lebih melakukan promosi yang lebih gencar 0.0879 2 0.175864
SDM yang ada di PT GRACIA dapat saja ditarik atau pindah ke
perusahaan pesaing ataupun mendirikan perusahaan sendiri
yang sejenis. 0.1295 1 0.129477
Pengguna jasa dapat bergerak sendiri tanpa harus memakai
perusahaan manapun. Seperti memakai jasa arsitektur mandiri
(perorangan), tenaga kerja (operasional) tanpa harus memakai
jasa dari PT GRACIA atau perusahaan sejenis lainnya. 0.1074 1 0.107406
Sub Total (Threats) 0.794245
Total EFAS 2.361117
Tabel 3.2 Matrix EFAS
71
3.9 Matrix IE
Berdasarkan hasil evaluasi faktor internal dan eksternal pada sub bab
sebelumnya, maka dapat diproyeksikan hasil yang bersangkutan ke dalam Matriks
Internal Eksternal sebagai tahap pencocokan strategi perusahaan, di mana nilai EFE
adalah 2.361117 dan IFE adalah 2.283643
Total Nilai IFE
Kuat 3.00-4.00 Sedang 2.00-2.99 Lemah 1.00-1.99 4.00 3.00 2.00 1.00
Tinggi 3.00-4.00
Tumbuh dan bina Strategi intensif: • Penetrasi pasar • Pengembangan
pasar • Pengembangan
produk
Tumbuh dan bina Strategi intensif: • Penetrasi pasar • Pengembangan
pasar • Pengembangan
produk
Pertahankan dan pelihara • Penetrasi pasar • Pengembangan
produk
3.00
Sedang 2.00-2.99
Tumbuh dan bina Strategi intensif: • Penetrasi pasar • Pengembangan
pasar • Pengembangan
produk
Panen atau divestasi
2.00
Pertahankan dan pelihara • Penetrasi pasar • Pengembangan
produk
Tota
l Nila
i EFE
Rendah 1.00-1.99
Pertahankan dan pelihara • Penetrasi pasar • Pengembangan
produk
Panen atau divestasi
Panen atau divestasi
1.00 Tabel 3.3 Matriks IE(Internal Eksternal)
72
Daerah yang berwana gelap merupakan tindakan strategis yang perlu
dilakukan oleh PT GRACIA, yaitu menumbuhkan dan membina jenis usaha
yang telah dilakukan dengan melaksanakan strategi intensif seperti
melakukan:
- Penetrasi pasar
Penetrasi pasar dapat dilakukan dengan mempromosikan jasa maupun
produk-produk yang telah ada secara gencar sehingga mampu
meningkatkan penjualan dan pangsa pasar.
- Pengembangan produk
Strategi pengembangan produk dirasa perlu untuk diterapkan oleh PT GRACIA.
Karena fokus utama dari bisnis yang dijalankan PT GRACIA adalah dalam men-
design office atau dapat dikatakan hanya mentargetkan pasar pada perusahaan dan
perkantoran saja walaupun sebenarnya tidak tertutup kemungkinan untuk jenis
lainnya. Sebaiknya pengembangan produk diarahkan juga ke bidang lain seperti
hospitally, residential, dan retail.
3.10 Matrix SWOT
3.10.1 Diagram SWOT
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari hasil tabel matriks IFAS (tabel
3.1) dan tabel matriks EFAS (tabel 3.2) diketahui bahwa nilai IFAS adalah 2.283643
dan nilai EFAS-nya adalah 2.361117. Setelah dilakukan penghitungan untuk mencari
posisi di dalam diagram SWOT maka diketahui untuk garis IFAS berada di titik -
73
0.017273. Sedangkan titik untuk garis EFAS berada di titik 0.937800. Angka IFAS
diperoleh dari hasil pengurangan ((subtotal bobot*rating strength) – (subtotal
bobot*rating weakness)). Sedangkan untuk angka EFAS diperoleh dari hasil
pengurangan ((subtotal bobot*rating Opportunity) – (subtotal bobot*rating
threat )). Hasil dari pengurangan tersebut digunakan untuk menentukkan titik X dan
titik Y dalam diagram SWOT. Serta untuk menentukkan lebih lanjut di kuadran
berapa posisi perusahaan tersebut dalam diagram SWOT.
Dengan demikian maka PT. GRACIA di dalam diagram SWOT berada pada
posisi kuadran 3 yaitu suatu keadaan dimana PT. GRACIA menghadapi peluang
pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak perusahaan menghadapi beberapa
kendala. Kenyataan ini memang dirasakan oleh perusahaan tersebut, dimana
banyaknya proyek yang datang tidak diterima karena beberapa masalah internal. Oleh
karena itu PT. GRACIA harus meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan
sehingga dapat merebut pasar yang lebih baik. Kondisi ini harus dikelola dengan baik
oleh perusahaan karena memungkinkan perusahaan menggunakan peluang yang ada
untuk meminimalkan kelemahan. Strategi yang tepat untuk kondisi ini adalah
mendukung strategi Turn Arround.
Di bawah ini akan digambarkan posisi PT. GRACIA di dalam diagram
SWOT. Adapun di dalam diagram SWOT posisi PT. GRACIA berada di dalam
posisi kuadran 3 dan mendukung strategi WO yaitu strategi yang meminimalkan
kelemahan internal perusahaan untuk mencapai keberhasilan dari setiap peluang yang
dimiliki oleh perusahaan. Diagram SWOT adalah sebagai berikut :
74
Sumber : Hasil Analisis Data ( 2006 )
Gambar 3.4: Hasil Diagram SWOT
Berbagai Peluang
Berbagai Ancaman
Kekuatan InternalKelemahan Internal
Kuadran 1
Kuadran 2Kuadran 4
Kuadran 3 Mendukung Strategi Turn
Around
Mendukung Strategi Defensif
Mendukung Strategi Agresif
Mendukung Strategi
Diversifikasi
-0.017273 0.937800
75
Dari hasil evaluasi menggunakan matriks SWOT maka dapat diidentifikasikan
beberapa alternatif strategi yang dapat dijalankan perusahaan.
KEKUATAN (STRENGTHS)
1. SDM yang profesional yang
khususnya di dalam bidang design dan pelaksana.
2. Memiliki rekanan yang ternama dan cukup loyal.
3. Memiliki pemasok atau supplier yang mempunyai material yang sesuai dengan standar, serta harga yg cukup murah.
4. Berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam bidangnya.
5. Proyek dan produk yang dihasilkan mempunyai nilai yang baik dan mempunyai ciri khas terhadap proyek maupun produk yang dihasilkan.
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1. Sangat bergantung pada
tender maupun rekanan yang memberikan proyek atau yang membuka tender.
2. Kurangnya tenaga pemasaran yang profesional.
3. Jaringan pemasaran kurang luas masih mencakup sebagian kecil daerah pemasaran.
4. Brand image perusahaan belum terlalu dikenal secara luas.
5. Promosi masih kurang dilakukan.
PELUANG (OPPORTUNITY)
1. Banyaknya perusahaan
yang membuka tender, atau memberikan proyek.
2. Adanya perusahaan dari luar yang masuk ke Indonesia ataupun perusahaan makin banyak berkembang di Indonesia.
3. Adanya kemungkinan untuk dapat berkembang dan memiliki pasar sampai ke luar negeri (Go International)
4. Teknologi informasi yang terus berkembang.
5. Kepercayaan konsumen atas proyek-proyek yang telah dihasilkan.
6. Bertambahnya pengguna Internet.
STRATEGI SO 1. SDM yang profesional
Memanfaatkan Teknologi informasi untuk memberikan informasi mengenai produk perusahaan, sehingga kemungkinan untuk dapat berkembang dan memiliki pasar sampai ke luar negeri lebih terbuka. (S1, O3,S5,O4, O6)
2. Dengan adanya pengalaman perusahaan memperbanyak dan meningkatkan kerjasama dengan pemasok serta rekanan untuk dapat memeperoleh tender baik dari dalam maupun luar negeri dan memperoleh kepercayaan konsumen. (S2,S3,S4,O1,O2,O5)
STRATEGI WO
1. Bekerja sama dengan rekanan perusahaan untuk meningkatkan cakupan pemasaran dan publikasi jasa serta produk untuk menjangkau segmen-segmen pasar yang belum tergarap(O1, W1, W3)
2. melakukan penetrasi pasar ke dalam pasar dalam dan luar negeri untuk meningkatkan brand image sehingga kepercayaan konsumen semakin meningkat dengan menggunakan tekhnologi informasi(W4, W5, O2, O3, O4, O5)
3. menggunakan teknologi informasi khususnya Internet untuk mencari tenaga kerja profesional
76
(O4,O6,W2) ANCAMAN (THREATS)
1. SDM dari PT GRACIA
dapat saja melakukan proyek sendiri tanpa menggunakan nama PT GRACIA.
2. Banyaknya pesaing lama maupun yang baru semakin bermunculan, dan lebih melakukan promosi yang lebih gencar
3. SDM yang ada di PT GRACIA dapat saja ditarik atau pindah ke perusahaan pesaing ataupun mendirikan perusahaan sendiri yang sejenis.
4. Pengguna jasa dapat bergerak sendiri tanpa harus memakai perusahaan manapun.
5. Permainan harga. untuk memenangkan sebuah tender, maka diusahakan memakai harga terendah atau harga yang mendekati target si pemberi tender.
STRATEGI ST
1. Dengan pengalaman yang sudah ada, maka perusahaan memberikan kepuasan kepada SDM-nya dalam bekerja.(T1,T3 ,S4)
2. Meningkatkan kerjasama dengan rekanan dan pemasok untuk melakukan promosi yang lebih gencar dan agar pengguna jasa menggunakan jasa PT GRACIA(S2,S3,T2,T4)
3. Dengan adanya SDM profesional, maka ciri khas produk dan jasa yang dihasilkan lebih baik dibanding pesaing, sehingga diharapkan dapat memenangkan harga dalam persaingan tender.(S1,S5,T5)
STRATEGI WT
1. Mempromosikan perusahaan untuk dapat lebih bersaing dengan perusahaan lain dengan mencakup area pasar yang lebih luas juga untuk dapat lebih memperkenalkan image perusahaan. (W3,W4,T4)
2. Fokus pada pelanggan perusahaan, pesaing dan SDM yang dimiliki perusahaan, untuk meminimalkan kelemahan serta ancaman lewat mempelajari sifat dari pesaing, maupun pasar.(W1, T1,T2,T3)
3. Meminimalkan biaya, dengan cara mengefektifkan SDM maupun material sebaik mungkin untuk menekan biaya, tidak terfokus pada proyek yang itu-itu saja. (W1,W2,W5,T5)
Tabel 3.4 Matrix SWOT
77
3.11 Analisis Berkaitan dengan Perancangan E-Marketing
Peracangan e-marketing akan menggunakan metode Seven Stages of Internet
Marketing, di mana dalam analisis ini akan dijelaskan tahap-tahap dari metode
tersebut. Berikut ini adalah pemaparan secara detil dari metode Seven Stages of
Internet Marketing.
3.11.1 Tahap 1: Framing the Market Opportunity
Sebelum melakukan pemasaran melalui Internet, hal yang dahulu dilakukan
adalah melihat apakah ada peluang pasar yang ada pada PT GRACIA yang bisa
dikembangkan melalui Internet. Dengan melihat dari segi pangsa pasar, pemasaran,
dan keadaan proses bisnis perusahaan yang sedang ada sekarang ini, penulis melihat
adanya kesempatan yang dapat dikembangkan untuk dimasa yang akan datang. Hal
ini tidak terlepas dari segi teknologi informasi dan dunia Internet yang semakin
berkembang saat ini. Di mana dalam melihat peluang pasar ada enam tahap yang
harus dilakukan, yaitu:
Investigate Opportunity in an existing or new value system (Menemukan peluang
pada sistem yang telah berjalan atau baru)
Peluang pada sistem berjalan:
• Pelanggan yang potensial
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis,
penulis melihat bahwa PT GRACIA memiliki klien yang pada
umumnya adalah perusahaan yang sudah menjadi rekanan dan sudah
78
biasa memakai jasa PT GRACIA atau perusahaan atau individu
pembuka tender yang dimenangkan oleh PT GRACIA. Para klien
tersebut pada umumnya memakai jasa PT GRACIA karena selain
karena hasil kerja yang bagus dan sesuai dengan apa yang diinginkan,
juga karena harga yang yang ditawarkan pada saat tender sesuai
ataupun yang paling mendekati standar dari pembuka tender tersebut.
Sebagai contoh perusahaan rekanan yang sudah biasa memakai jasa
PT GRACIA juga datang dari perusahaan-perusahaan besar seperti
contoh adalah dari PT INDOSAT Tbk., PT Plaza Indonesia, PT
ASURANSI ASTRA dan perusahaan lainnya ataupun individu (untuk
rumah pribadi maupun apartemen). Penulis melihat hal tersebut
sebagai peluang besar bagi PT GRACIA untuk mempertahankan
hubungan baik dengan perusahaan rekanan yang ada serta menarik
klien maupun perusahaan yang sedang membutuhkan jasa dari
perusahaan kontraktor. Untuk itu, secara berkala PT GRACIA
melakukan kerjasama dengan para rekanan tersebut dan aktif dalam
kegiatan tender serta menjadi konsultan dalam setiap proyek yang ada.
Peluang pada sistem yang baru:
• Memperluas daerah pemasaran
Melalui adanya situs web, perusahaan dapat menjangkau daerah
pemasaran yang lebih luas, tidak hanya di seputar Jabodetabek tetapi
79
juga menjangkau pasar di seluruh Indonesia bahkan hingga ke luar
negeri.
• Menambah jam operasi kerja
Melalui situs web, rekanan, calon klien maupun perusahaan ataupun
individu yang sedang mencari perusahaan kontraktor dapat melihat
contoh-contoh proyek yang pernah ditangani oleh PT GRACIA dan
kegiatan apa saja yang sedang berlangsung di PT GRACIA.
• Informasi yang lebih up-to-date
Dengan adanya situs web, akan memudahkan PT GRACIA dalam
mempromosikan perusahaan tersebut kepada rekanan, serta khalayak
mengenai trend yang sedang disukai sekarang ini, dan masukkan yang
mungkin secara sengaja atau tidak melihat hasil proyek yang telah
dihasilkan, atau hanya sekedar mencari inputan baru perusahaan mana
yang akan dipakai.
• Membangun komunikasi dengan rekanan
Dengan adanya situs web, PT GRACIA dapat memberikan informasi
terbaru mengenai seputar PT Gracia misalnya mengenai trend
arsitektur, info furniture, dan seputar kegiatan yang dilakukan PT
Gracia sehingga dapat menarik rekanan, calon klien maupun
perusahaan ataupun individu untuk membangun hubungan dengan
80
perusahaan. Maka di dalam website ini nantinya akan di buat
Newsletter untuk mendukung kegiatan di dalam website ini.
• Sarana untuk melakukan maintenance dengan pelanggan yang berada
di daerah luar Jakarta
Dengan adanya sistem yang baru, maintenance terhadap pelanggan
yang terdapat di kota-kota besar di luar Jakarta dapat dilakukan secara
efektif. PT GRACIA menjadi lebih responsif akan kebutuhan dan
minat rekanan, calon klien maupun perusahaan ataupun individu, yang
biasanya sulit dilakukan dengan adanya kendala jarak.
Specifying unmet or underserved customer needs (Mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan yang belum terpenuhi)
Rekanan maupun calon klien yang sedang membuka proyek dapat
memberikan peluang kepada PT GRACIA dalam kegiatan bursa tender.
Ataupun dapat juga datang ke kantor yang berlokasi di Jakarta ataupun Bali
dimana pada kantor tersebut terdapat showroom yang terdapat galeri foto
proyek-proyek yang pernah ditangani oleh PT GRACIA, koleksi buku-buku
serta sample material yang cukup lengkap.
81
Proses pemasaran yang dilakukan saat ini dilakukan oleh bagian
marketing. Strategi yang digunakan adalah:
• Mengikuti bursa tender
PT GRACIA mengikuti kegiatan tender yang dibuka oleh rekanan
maupun perusahaan yang sedang mencari perusahaan kontraktor.
Memberikan penawaran harga, melampirkan history serta pengalaman
perusahaan dalam mengerjakan proyek-proyek.
• Membuka showroom di kantor
Dimana pada showroom ditampilkan foto-foto proyek yang pernah
ditangani, koleksi buku-buku dan contoh material yang dapat dijadikan
acuan standart kerja PT GRACIA.
• Pengiriman Company Profile (CP)
Pengiriman Company Profile (CP) dilakukan setiap adanya rekanan,
maupun calon klien yang sedang membuka tender. Hal ini dilakukan
untuk menginformasikan tentang PT GRACIA proyek-proyek yang
pernah ditangani serta apa saja yang sedang dilakukan PT GRACIA.
Kendala dari proses pemasaran ini adalah lingkup pemasarannya yang
terbatas pada klien yang sudah ada, pemasaran ini tidak dapat
”menyentuh” para pencari perusahaan kontraktor yang belum mengenal
PT GRACIA.
82
Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan solusi seperti
memanfaatkan Internet sebagai media promosi yang akan diimplementasikan
dalam bentuk situs web yang berisi tentang PT GRACIA dan kegiatan-
kegiatan yang up-to-date.
Determine target customer segment(Menentukan segmentasi pelanggan)
Segmentasi pelanggan PT GRACIA dibagi berdasarkan tingkat
kemampuan klien dalam membuka proyek. Jenis klien dibagi berdasarkan
kebutuhan akan proyek itu. Seperti renovasi kantor, mendesign ruangan
kantor maupun etalase dari toko-toko retail, merenovasi rumah maupun
apartemen dan sebagainya
Assess resource requirement to deliver the offering (Menilai kebutuhan
sumber daya untuk memberikan penawaran)
Adapun sumber daya yang dimiliki oleh PT GRACIA dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yakni:
• Customer-facing
o Pelayanan yang baik merupakan kunci keberhasilan dalam
mempertahankan klien yang ada maupun dalam menarik calon
klien yang baru. Karena itu, PT GRACIA selalu memberikan
pelayanan terbaik yang pada akhirnya akan membentuk loyalitas
pada PT GRACIA.
83
o Dari segi promosi, untuk memperkenalkan PT GRACIA kepada
calon klien yang baru dan menjaga relasi dengan klien yang ada
sehingga membentuk rekanan, PT GRACIA menerapkan strategi
promosi dengan membuka showroom di kantor, rajin mengirimkan
Company Profile ke perusahaan-perusahaan ataupun individu
pembuka tender, berhubungan baik dengan klien seperti
mengirimkan kartu ucapan seperti even pada hari-hari raya khusus.
• Internal
o PT GRACIA memiliki staff-staff yang mempunyai pengetahuan
yang cukup mengenai dunia arsitektur dan kontraktor.
o Staf-staf pada PT GRACIA diharuskan memiliki pengetahuan
dalam hal material, menjadi pribadi yang mandiri, ramah,
pendengar yang baik, kreatif, problem solver, kerjasama dalam
team juga merupakan modal utama dari setiap staf di PT GRACIA.
o Koleksi contoh material yang menjadi standart PT GRACIA yang
cukup lengkap, showroom yang ditata dengan rapi dan baik.
• Upstream
PT GRACIA bekerjasama dengan beberapa perusahaan sejenis baik dalam
dan luar negeri menjadi bentuk asosiasi perusahaan.
Assessing competitive, technological, and financial attractiveness Opportunity
(Menilai daya tarik dari peluang dalam berkompetisi, teknologi dan finansial)
84
Di dalam bagian ini akan dianalisis mengenai tingkat kemenarikan
(attractiveness) dari peluang yang ada.
• Dari segi pesaing:
Adanya pesaing langsung dengan pesaing tidak langsung seperti yang
digambarkan dalam peta kompetitor PT GRACIA di bawah ini.
o Pesaing secara langsung dalam arti sama-sama sama-sama
bergerak dalam bidang usaha yang sama, seperti GGS, Pedima dan
Gita Laras yang cukup sering muncul di dalam kegiatan bursa
tender dalam memperebutkan proyek yang sama.
o Pesaing tidak langsung dalam arti dapat dilakukan oleh siapa pun
tanpa harus menyewa jasa perusahaan kontraktor dan maupun toko
bangunan yang dapat saja memberikan jasa konsultasi dan
membangun ataupun renovasi ruang. Juga perusahaan yang
memiliki segmentasi pasar di bawah maupun atas
85
Gambar 3.5 Peta Kompetitor PT GRACIA
• Dari segi teknologi:
Teknologi yang diterapkan oleh PT GRACIA dalam kegiatan
operasionalnya adalah dengan menggunakan komputer, yaitu dengan
menggunakan Microsoft Excel dan sistem akuntansi (dari CPSsoft) untuk
menyimpan data proyek, klien, stok material.
Membuat Strategi Pemasaran
Menjalankan Pemasaran
Penjualan
Customer Care
Evaluasi Strategi
PT.GRACIA
Direct Competitor
Indirect Competitor
PT Gilang Ekanusa Pratama Grahacipta Hadiprana
Gita Laras
Perusahaan sejenis lainnya Toko bangunan
86
• Dari segi keuangan:
Pendapatan serta profit yang didapat PT GRACIA dari tiap tahunnya
dapat dikatakan cukup stabil.
Making the final Go/ No-Go decision (Melakukan penilaian layak/ tidak
layak)
Ada beberapa variabel yang digunakan untuk menentukan perkiraan terus atau
tidaknya strategi Internet marketing, antara lain:
• Competitive vulnerability (Kemampuan bersaing)
PT GRACIA bekerjasama dengan perusahaan konsultan seperti Prodesign
dalam hal konsep design yang lebih atraktif dan juga dalam memunculkan
ide-ide baru untuk setiap proyeknya. Selain itu penggunaan Internet akan
menaikkan daya saing PT GRACIA terhadap pesaingnya. Saat ini pesaing
PT GRACIA masih sedikit yang mengimplementasikan Internet
marketing. Berdasarkan analisis kemampuan bersaing yang dimiliki PT
GRACIA, maka dapat disimpulkan bahwa peluang ini positif.
• Magnitude of unmet need (tingkat kebutuhan pelanggan yang belum
terpenuhi)
Mempunyai nilai netral karena pada saat ini PT GRACIA lumayan
mampu memenuhi kebutuhan klien walaupun masih terdapat kekurangan,
misalnya penyediaan informasi dan cakupan pemasaran yang belum
optimal. Perusahaan terus mencoba untuk melakukan perbaikan dalam
87
pemenuhan kebutuhan klien yang belum terpenuhi guna memberikan
kepuasan kepada klien untuk dapat meningkatkan loyalitas pelanggan
terhadap perusahaan. Salah satu cara yang akan diambil adalah dengan
memanfaatkan pemasaran melalui Internet dalam mengatasi kelemahan-
kelemahan tersebut.
• Technology vulnerability (Kemampuan teknologi)
Bernilai negatif, karena saat ini PT GRACIA belum menggunakan
teknologi yang ada secara maksimal, khususnya dalam pemasarannya. Hal
inilah yang masih perlu diatasi oleh perusahaan, karena sistem pemasaran
yang ada memiliki berbagai kendala seperti kecilnya porsi pemasaran dan
sulitnya penyebaran informasi. Teknologi yang dirasa sesuai untuk
mengatasi hal ini adalah melalui Internet, karena dengan menggunakan
Internet sebagai sarana pemasaran, jarak dan waktu bukan lagi menjadi
halangan.
• Interaction between segment (Interaksi dalam segmentasi)
Interaksi dalam segmentasi konsumen sudah cukup baik. Hal ini dapat
terlihat melalui pemanfaatan referensi dari klien lain yang pernah
menggunakan jasa dari PT GRACIA. Dengan e-marketing diharapkan
keterlibatan antar klien yang satu dengan yang lain serta perusahaan yang
membentuk asosiasi dengan PT GRACIA dan keterlibatan antar calon
88
klien dengan perusahaan dapat terjalin lebih maksimal. Berdasarkan
analisis penulis, peluang ini bernilai positif.
• Likely rate of growth (Kecenderungan pertumbuhan)
Bernilai positif, karena PT GRACIA dapat terus berkembang dalam
industri arsitektur. Untuk memperluas sayapnya dapat menerapkan strategi
pemasaran yang tepat serta meningkatkan pelayanan kepada kliennya
guna meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan.
• Market size (Ukuran pasar)
Pangsa pasar yang dimiliki oleh PT GRACIA relatif berimbang dengan
proyek-proyek yang telah ditangani oleh pesaingnya yang tersebar di
Jakarta, untuk itu penulis menyimpulkan bahwa peluang ini bernilai netral.
• Level of profitability (Tingkat keuntungan)
Berdasarkan analisis terhadap tingkat keuntungan PT GRACIA, maka
dapat disimpulkan bahwa peluang ini bernilai positif.
89
Gambar 3.6 PT GRACIA Overall Opportunity Assessment
Karena variabel-variabel sumber daya dan peluang yang dimiliki PT
GRACIA, sebagian besar merupakan faktor-faktor yang mendukung
terhadap sistem pemasaran yang baru melalui Internet, maka
diputuskan PT GRACIA Go with E-Marketing.
3.11.2 Tahap 2: Formulating the Market Strategy
Segmentasi
Dengan sistem pemasaran online yang akan diterapkan, PT GRACIA
diharapkan mampu memperluas pangsa pasarnya karena Internet tidak
mengenal batasan waktu dan tempat, meskipun demikian diharapkan target
Positive factor
Neutral factor
Negative factor
Competitive vulnerability
Technology vulnerability
Magnitude of unmet needs
Interaction between segment
Likely rate of growth
ProfitabilityMarket size
90
market tidak mengalami perubahan karakteristik karena segmen klien yang
ditargetkan memiliki karakteristik yang sama.
Gambar 3.7 Brick and Mortar Segmentation (BAMS) Scenarios
Kesimpulan market expansion, yang harus dilakukan oleh PT
GRACIA adalah: Perusahaan akan menerapkan sistem pemasaran online
berbasis web. Di mana melalui situs web ini akan difokuskan pada pemberian
informasi mengenai informasi dari perusahaan, penawaran jasa dan produk
kepada klien. Dengan pemasaran online, diharapkan perusahaan dapat
memperluas pangsa pasar dan memperkenalkan PT GRACIA ke klien yang
belum mengetahui eksistensinya di dunia arsitektur.
Yes No
Changes in Size of Market Segment
No Yes
Market Expansion
Reclassified Expansion
Market reclassification
No Change
Changes in Segmentation Characteristic due to Internet
91
Targeting
Gambar 3.8 Brick and Mortar Targeting Scenarios
Untuk menentukan konsumen target dalam customer targeting, PT
GRACIA memilih strategi blanket targeting, yaitu mentargetkan semua atau
seluruh jenis segmen konsumen yang ada. Karena sasaran konsumen secara
online tidak hanya terpatok kepada perusahaan-perusahaan yang sedang
mencari informasi tentang perusahaan kontraktor, tetapi dapat saja individu
yang memang sedang mencari ataupun sedang browsing saja.
Entire Segment Portion of a Segment
Focus on Effort
Customer Similiarity
Same Customer Different Customer
Blanket Targeting
New Opportunity Targeting
Bleed-Over Targeting
Beachhead Targeting
92
Positioning
Penempatan posisi PT GRACIA sangat berkaitan dengan penempatan
target pasarnya, yaitu blanket positioning, di mana perusahaan tetap
menggunakan strategi pemasaran yang sama, ditambah dengan adanya nilai
lebih pada kenyamanan bagi klien melalui kemudahan memperoleh informasi
jasa dan produk serta kemudahan akses melalui Internet.
Gambar 3.9 Brick and Mortar Positioning Scenarios
Customer Similiarity
Same Customer Different Customer
Entire Segment Portion of Segment
Blanket Positioning
New Opportunity Positioning
Focus on Effort
Beachhead Positioning
Bleed-Over Positioning
93
3.11.3 Tahap 3: Designing the Customer Experience
Stages Generic desired customer
experience
What PT GRACIA Delivers
Functionality o Menarik perhatian
pengguna.
o Navigasi yang mudah.
o Cepat dalam melakukan
browsing.
o Memberikan tampilan situs
yang bertemakan arsitektur.
o Peletakkan menu yang
konsisten.
o Merancang user-friendly
layout.
o Ukuran gambar yang
ditampilkan tidak terlalu
besar.
Intimacy o Komunikasi yang efektif
dan cepat.
o Informasi yang up-to-date.
o Fasilitas search.
o Personalisasi.
o Fitur-fitur yang menarik
o Cepat dalam merespon
lewat e-mail.
o Menyajikan informasi yang
jelas dan up-to-date.
o Menu search.
o Partisipasi melalui polling.
o Dapat mengirim E-cards.
o News & Events
o Contact Us.
o Terms & Condition.
Evangelism o Mengundang orang lain
untuk mengunjungi situs
web.
o Mengirimkan Newsletter
Tabel 3.5 PT GRACIA Customer Experience
94
3.12 Analisa Website
Pada analisa berikut ini akan diambil dua contoh perusahaan yang juga
merupakan perusahaan saingan PT GRACIA. Contoh perusahaan yang diambil bukan
pesaing seperti yang sering disebutkan pada sub-sub bab terdahulu, tetapi diambil
perusahaan sejenis yang juga telah memiliki website. Perusahaan yang akan dianalisa
websitenya adalah:
• Grahacipta Hadiprana, dengan alamat websitenya adalah
www.grahaciptahadiprana.com
• PT Gilang Ekanusa Pratama, dengan alamat websitenya adalah
www.gilang.net
Dibawah ini ditampilkan gambar-gambar website dari kedua perusahaan, untuk
memperkuat analisis website.
Website Grahacipta Hadiprana
95
Gambar 3.10a Halaman Home
Gambar 3.10b Halaman Company Profile
96
Gambar 3.10c Halaman Services
Gambar 3.10d Halaman Project
97
Gambar 3.10e Halaman Product
Gambar 3.10f Halaman News and Event
98
Gambar 3.10g Halaman Contact Us
99
Website PT Gilang Ekanusa Pratama
Gambar 3.11a Halaman Home
Gambar 3.11b Halaman Profile
100
Gambar 3.11c Halaman Product
Gambar 3.11d Halaman Contact
101
Berikut ini adalah tabel fitur-fitur yang ada di kedua perusahaan, yaitu:
No Fitur-fitur Grahacipta Hadiprana PT Gilang Ekanusa Pratama 1 Home 2 Company Profile 3 Contact Us 4 Services x 5 Projects x 6 Products 7 News and Events x 8 Search x 9 Email Us x
Tabel 3.6 Analisa Website kompetitor
( ) fitur yang dimaksud terdapat pada website yang dianalisis (x) fitur yang dimaksud tidak tersedia pada website yang dianalisis Keterangan:
1. Home
Pada halaman home untuk Grahacipta Hadiprana dapat dikatakan sebagai kata
sambutan yang singkat untuk para pengunjung website. Sedangkan halaman
home pada PT Gilang Ekanusa Pratama lebih mengarah ke site map yang
merupakan ringkasan isi dari website tersebut.
2. Company Profile
Pada website Grahacipta Hadiprana maupun PT Gilang Ekanusa Pratama sama-
sama memuat informasi mengenai sejarah perusahaan beserta perkembangannya
dari awal sampai saat ini.
102
3. Contact Us
Pada halaman Contact Us atau Contact baik dari Grahacipta Hadiprana maupun
PT Gilang Ekanusa Pratama sama-sama berisikan informasi alamat kantor
maupun workshop dari kedua perusahaan tersebut. Pada halaman Contact Us
atau Contact untuk PT Gilang Ekanusa Pratama ada tambahan berupa form untuk
tambahan yang dapat diisi oleh pengunjung website untuk lebih mengetahui
informasi tentang perusahaan maupun produk-produk yang dihasilkan.
4. Services
Pada halaman Services untuk website Grahacipta Hadiprana ditampilkan
informasi ruang lingkup pekerjaan mereka baik dari segi Architecture, Lighting,
Interior, Landscape, Artwork dan Remodelling.
5. Project
Pada halaman Project untuk Grahacipta Hadiprana dapat dilihat cukup kompleks,
dimana pada setiap proyek yang pernah dikerjakan oleh perusahaan tersebut
dibagi ke dalam beberapa kategori jenis, yaitu seperti Educational, Hospitality,
Office dan masih banyak lagi.
6. Product
Pada halaman Product dari website Grahacipta Hadiprana dan PT Gilang
Ekanusa Pratama sama-sama mendefinisikan produk-prduk mereka dan
mengklasifikasikan ke beberapa jenis seperti untuk Office, Home dan sebagainya.
103
7. News and Event
Halaman News and Event pada website Grahacipta Hadiprana memuat berita
seputar kegiatan perusahaan tersebut dan terkadang dimasukkan juga kegiatan
dari klien yang pernah memakai jasa dari perusahaan ini seperti Binus juga
ditampilkan pada halaman ini.
8. Search
Pada fitur Search yang dimiliki Grahacipta Hadiprana digunakan untuk mencari
hal-hal yang terdapat pada situs tersebut, seperti ingin mengetahui informasi
produk atau project tanpa harus mengklik halaman yang sudah tersedia.
9. Email Us
Email Us terdapat di setiap halaman pada website Grahacipta Hadiprana, yang
memungkinkan setiap pengunjung untuk menghubungi perusahaan tersebut tanpa
harus masuk ke halaman Contact Us.
Dari analisa website di atas dapat dijadikan acuan website yang akan
dirancang untuk PT GRACIA, dimana nantinya akan diharapkan memiliki
keunggulan terhadap website yang dimiliki oleh pesaingnya. Pada fitur News and
Event akan berisi tidak hanya info-info seputer perusahaan maupun berita sekitar
dunia arsitektur saja, tetapi akan di masukkan juga tips perawatan, maupun tips-tips
yang lain. Hal ini dilakukan karena pada website pesaing tidak dimasukkan mengenai
tips hanya berupa acara maupun seputar perusahaan saja.
104
Pada pilihan fitur yang akan ditambahkan di dalam website adalah Send E-
Card, dimana para pengunjung nantinya dapat mengirimkan kartu ucapan yang
bertemakan arsitektur yang telah dibuat pilihannya oelh admin. Hal ini juga menjadi
kelebihan untuk website ini, karena para pesaing yang lain belum membuat hal yang
sama pada websitenya.
Fitur-fitur yang akan ditampilkan di dalam website yang akan dirancang adalah
Home, About Us, Polling, Project Gallery, News and Event, Testimonial, Contact Us,
dan Send E-Card. (Keterangan dapat dilihat pada pembahasan di bab 4)