49
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost Kost merupakan salah satu tempat favorit bagi beberapa orang yang keluar dari kota asalnya dan pergi ke kota lain baik untuk kerja ataupun untuk melanjutkan sekolah mereka. Tempat kost atau rumah kost menjadi tempat favorit sebagai tempat tinggal sementara karena cukup praktis dan tidak perlu repot untuk membeli perabotan dan sejenisnya. Pertumbuhan rumah kost dari tahun ke tahun semakin meningkat karena selain kebutuhan akan rumah kost semakin meningkat, juga karena bisnis rumah kost dianggap dapat memberikan keuntungan yang besar bagi para pemiliknya. Berikut merupakan data jumlah rumah kost di Jakarta pada tahun 2011 : Kost Jumlah Kost Jakarta Barat 1096 Kost Jakarta Pusat 708 Kost Jakarta Timur 780 Kost Jakarta Utara 265 Kost Jakarta Selatan 1497 Tabel 3.1 Tabel Jumlah Rumah Kost di Jakarta Sumber : www.infokost.net Menurut data di atas jumlah rumah kost di Jakarta Barat ada 1096 unit, 708 di Jakarta Pusat, 780 di Jakarta Timur, 265 di Jakarta Utara, dan 1497 di Jakarta Selatan. Tentu saja data ini belum mencakup semua rumah

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

  • Upload
    vanque

  • View
    220

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

BAB 3

ANALISIS SISTEM BERJALAN

3.1. Kost

Kost merupakan salah satu tempat favorit bagi beberapa orang yang

keluar dari kota asalnya dan pergi ke kota lain baik untuk kerja ataupun

untuk melanjutkan sekolah mereka. Tempat kost atau rumah kost menjadi

tempat favorit sebagai tempat tinggal sementara karena cukup praktis dan

tidak perlu repot untuk membeli perabotan dan sejenisnya.

Pertumbuhan rumah kost dari tahun ke tahun semakin meningkat

karena selain kebutuhan akan rumah kost semakin meningkat, juga karena

bisnis rumah kost dianggap dapat memberikan keuntungan yang besar bagi

para pemiliknya. Berikut merupakan data jumlah rumah kost di Jakarta pada

tahun 2011 :

Kost Jumlah Kost Jakarta Barat 1096 Kost Jakarta Pusat 708 Kost Jakarta Timur 780 Kost Jakarta Utara 265 Kost Jakarta Selatan 1497

Tabel 3.1 Tabel Jumlah Rumah Kost di Jakarta

Sumber : www.infokost.net

Menurut data di atas jumlah rumah kost di Jakarta Barat ada 1096

unit, 708 di Jakarta Pusat, 780 di Jakarta Timur, 265 di Jakarta Utara, dan

1497 di Jakarta Selatan. Tentu saja data ini belum mencakup semua rumah

Page 2: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

63  

kost yang ada sebenarnya, masih banyak rumah-rumah kost yang tidak

terdaftar dalam website tersebut.

3.2. Internet

Internet pertama kali masuk Indonesia pada tahun 1995, pada saat itu

pengguna internet masih sangat terbatas dan belum banyak orang yang dapat

menggunakan teknologi tersebut. Pada awal masuk Indonesia penggunaan

internet hanya sebatas untuk hiburan saja, kemudian fungsi internet

berkembang menjadi sebuah sarana untuk mengikuti perkembangan dunia.

Dengan perkembangan yang ada, internet juga dimanfaatkan sebagai

sarana untuk promosi usaha, perusahaan-perusahaan membuat situs mereka

masing-masing agar lebih dikenal oleh masyarakat. Perkembangan internet

menjadi semakin pesat dan hingga sekarang ini internet juga dimanfaatkan

untuk melakukan transaksi bisnis secara online atau biasa lebih dikenal

dengan e-commerce.

Perkembangan e-commerce di Indonesia semakin lama semakin

meningkat karena dinilai cukup memberikan banyak kemudahan bagi

konsumennya.

Page 3: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

64  

3.3. Analisis Sistem yang Berjalan

1. Mengidentifikasi Kebutuhan Konsumen

Gambar 3.1 : Proses pemilihan tempat kost

Pada problem recognition dapat dilihat bahwa ada kebutuhan dari

pemilik kost untuk memasang iklan dan kebutuhan pencari kost untuk

mencari rumah kost.

Pada bagian information gathering dapat diketahui sumber-sumber

informasi yang digunakan oleh konsumen untuk memperoleh informasi, bagi

pemilik kost mengiklankan produknya dari mulut ke mulut atau referensi

teman atau keluarga, koran, internet, dan informasi papan depan kost.

Demikian juga bagi pencari kost mereka juga memperoleh informasi

Page 4: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

65  

mengenai rumah kost melalui referensi teman atau keluarga, koran, internet,

dan papan informasi depan kost.

Pada bagian evaluation konsumen akan mengevaluasi dan berpikir

tentang produk yang akan mereka beli atau rumah kost yang akan mereka

pilih, harga, fasilitas, dan ukuran kamar menjadi faktor penting yang

mempengaruhi mereka dalam memilih rumah kost.

Pada tahap purchase decission akan dilakukan pembayaran baik

secara online atau offline.

Pada tahap satisfication dapat dilihat apakah pelanggan puas atau

tidak terhadap jasa yang ditawarkan dan fasilitas yang menjadi tolak ukur

utama apakah konsumen merasa puas atau tidak.

Pada bagian loyalty, apabila pelanggan merasa puas, maka pelanggan

akan loyal dari pelanggan terhadap jasa tersebut misalnya dengan

mereferensikan produk kepada orang lain.

Page 5: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

66  

Mencari informasi kepada teman atau

keluarga

Datang ke lokasi sekitar dan berkeliling melihat tempat kost

Memilih tempat kost

Pembayaran cash

Registrasi

Informasi tidak lengkap

Gambar 3.2 : Unmet dan Undeserved Needs

Dari gambar di atas dapat dilihat mengenai kebutuhan yang belum terpenuhi

dari konsumen ketika mereka mencari tempat kost. Kebutuhan yang belum

terpenuhi di antaranya :

- Kebutuhan akan informasi

Kebutuhan akan informasi yang dimaksudkan adalah kurangnya

informasi mengenai tempat kost yang ada di suatu daerah, kebanyakan

orang akan menanyakan kepada teman atau keluarga yang

mengetahuinya dan informasi yang didapat biasanya kurang lengkap.

- Proses pencarian rumah kost yang tidak efektif

Kebanyakan orang akan datang langsung ke daerah atau wilayah tempat

mereka akan tinggal dan akan berkeliling daerah tersebut untuk mencari

tempat kost sesuai dengan keinginan mereka. Tentu saja hal ini sangat

Membutuhkan effort yang lebih dari segi waktu, biaya, dan tenaga 

Kesulitan untuk membandingkan satu tempat dengan tempat lain 

Pembayaran yang dilakukan terbatas oleh waktu 

Page 6: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

67  

tidak efektif dan efisien dan sangat membutuhkan effort yang besar dari

segi biaya, waktu, dan tenaga.

- Kesulitan dalam melakukan perbandingan

Kesulitan untuk membandingkan fasilitas-fasilitas yang ada antara satu

rumah kost dengan rumah kost yang lain secara konvensional.

2. Mengidentifikasi Konsumen yang akan Dituju

Dalam menganalisa segmen target pasar pada website ini, parameter

yang digunakan adalah parameter geographic, demographic, dan occassion.

• Geographic

Gambar 3.3 diagram daerah asal responden

Sumber : kuesioner

Dari data di atas, dapat dilihat bahwa responden yang juga

merupakan penyewa kost berasal dari berbagai daerah di Indonesia,

sebagian besar berasal dari Pulau Jawa sebanyak 63 responden baik dari

Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan wilayah Jabodetabek. 24

responden dari Pulau Sumatra, 9 responden dari Kalimantan, 4 dari

Sulawesi, dan dari Ambon dan Papua masing-masing 1 responden. Oleh

Daerah asal

Jawa

Sumatra

Kalimantan

Sulawesi

Maluku

Papua

Page 7: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

68  

karena itu segmentasi pasar dari website ini adalah Pulau Jawa dan

Sumatra. Sedangkan jika dilihat dari sisi klien atau pemilik kost,

segmentasi yang dipilih adalah wilayah Jakarta.

• Demographic

Segmentasi secara demographic dibagi berdasarkan usia.

Gambar 3.3 Diagram usia responden

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata penyewa

kost berusia antara 17 sampai 26 tahun dengan rata-rata berprofesi

sebagai mahasiswa dan pegawai swasta.

Usia

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

Page 8: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

69  

Gambar 3.4 Harga rumah kost responden

Data memperlihatkan bahwa tempat kost yang menjadi favorit

adalah tempat kost dengan kisaran harga di bawah 1juta rupiah dengan

dipilih oleh 45 responden, dan 1juta-1,5juta dipilih oleh 40 orang

responden, 1,5jt-2jt rupiah dipilih oleh 10 orang responden, dan sisanya 6

orang responden yang harga sewa tempat kostnya di atas 2 jt. Dapat

dilihat dari data di atas, segmentasi berdasarkan pendapatan adalah orang

dengan pendapatan di atas 1jt per bulannya.

3. Mengidentifikasi Pesaing Perusahaan

Pesaing-pesaing yang dihadapi oleh website ini adalah website-

website yang menyediakan informasi atau menjual produk sejenis, dalam

hal ini adalah informasi mengenai tempat kost. Pesaing dari website ini

adalah infokost.net, kostjakarta.com, infokostjakarta.com, kostexpo.com,

karena sama-sama menyediakan informasi mengenai tempat kost di

wilayah Jakarta.

Kisaran Harga

< 1.000.000

1.000.000‐1.500.000

1.500.000‐2.000.000

> 2.000.000

Page 9: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

70  

Fitur Infokost.net

Kostjakarta.com

Infokostjakarta.com

Kostexpo.com

Kelengkapan informasi tempat kost

√ √ √ √

Pencarian berdasar lokasi, harga, fasilitas

√ - - -

Informasi ketersediaan kamar

- - - -

Peta lokasi √ - √ - Testimonial penghuni

√ - - -

Compare √ - - - Booking online - - - -

Tabel 3.2 Tabel perbandingan fitur dari website pesaing

Dari table di atas dapat dilihat perbandingan fitur-fitur yang dimiliki

oleh pesaing-pesaing dari perusahaan. Dapat dilihat bahwa keempat

website di atas sama-sama menyediakan informasi rumah kost yang

lengkap, sedangkan untuk fitur pencarian berdasarkan harga, lokasi,

fasilitas, hanya dimiliki oleh infokost.net, fitur ini memudahkan pencari

kost untuk mencari rumah kost berdasarkan kriteria-kriteria yang mereka

inginkan. Untk fitur yang menyediakan peta lokasi dimiliki oleh

infokost.net dan infokostjakarta.com, selanjutnya fitur testimonial atau

pendapat-pendapat dari penghuni tentang rumah kost yang mereka tempati

atau rumah kost terdapat pada website tersebut hanya dimiliki oleh

infokost.net. Fitur compare untuk memudahkan pencari kost dalam

membandingkan rumah kost yang satu dengan yang lain juga hanya

dimiliki oleh infokost.net, sedangkan fitur booking online dan informasi

ketersediaan kamar tidak dimiliki oleh website-website pesaing.

Page 10: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

71  

4. Menilai Sumber Daya Perusahaan Untuk Melakukan Penawaran

Untuk saat ini perusahaan ini belum beroperasi sehingga belum memiliki

sumber daya untuk menyampaikan penawaran. Namun untuk ke depannya,

sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan di antaranya adalah :

- Web administrator

Secara teknis, website ini membutuhkan seorang web administrator yang

memiliki kemampuan dan menguasai tentang website ini secara teknis

untuk memaintain website dan melakukan pengembangan-

pengembangan lebih lanjut.

- Marketing team

Website ini juga membutuhkan tenaga marketing untuk mencari klien

atau para pemilik kost untuk menawarkan dan menerangkan kepada

mereka mengenai website ini. Selain mencari klien, tim marketing juga

bertuga untuk menarik perhatian para pencari kost untuk

memperkenalkan website ini dan menarik perhatian para pencari kost

untuk mau menggunakan website ini. Selain itu juga tim juga bertuga

untuk membantu pelanggan dalam hal ini adalah pemilik kost yang

kesulitan menggunakan website ini.

5. Menilai Kesiapan Pasar terhadap Teknologi

Agar aplikasi e-commerce dapat diterima dan dapat bermanfaat secara

maksimal, maka perlu dilakukan penilaian apakah pasar siap dengan

teknologi e-commerce yang akan diterapkan. Analisis kesiapan pasar ini

terdiri dari :

Page 11: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

72  

‐ Kepekaan teknologi

Gambar 3.5 Diagram intensitas penggunaan internet

Menurut hasil kuesioner, dari 102 responden didapatkan hasil dari

intensitas penggunaan internet dalam kurun waktu 1 minggu diperoleh

hasil bahwa 95 responden menjawab menggunakan internet setiap hari

atau sebanyak 93,14%, 2 kali sehari dan 3 kali sehari masing-masing 2

responden atau 1,96%, dan 4 hari-1 minggu sekali 3 responden atau

sebesar 2,94%. Berdasarkan hasil riset pada awal 2010, 6 dari 10 anak

muda di Indonesia lebih sering mengakses internet daripada media

konvensional lainnya, dan rata-rata mereka menghabiskan 3-5 jam setiap

hari untuk mengakses internet.

‐ Adopsi teknologi

Dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini, penggunaan internet

menjadi semakin luas dan semakin beraneka ragam. Pengguna internet

menggunakan internet seusai dengan kebutuhan mereka masing-masing.

Penggunaan internet

setiap hari

2 hari sekali

3 hari sekali

4 hari‐1minggu sekali

Page 12: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

73  

Gambar 3.6 Diagram penggunaan internet

Banyak hal yang pengguna internet lakukan dalam mengakses internet,

mulai dari mengakses jejaring sosial atau social media (facebook, twitter,

google+), chatting (skype, yahoo messenger, msn), mencari informasi,

forum (kaskus, indowebster,dll). Menurut data dari kuesioner sebanyak

47 orang mengakses jejaring sosial ketika menggunakan internet, 37

orang mencari informasi, 11 orang mengakses forum, dan 7 orang

chatting. Dapat dilihat bahwa masyarakat peka dengan teknologi-

teknologi yang ada saat ini.

‐ Pengaruh teknologi baru

Penggunaan teknologi baru secara online dengan fitur-fitur yang ada

diharapkan dapat mempermudah konsumen dalam mencari

kebutuhannya. Dengan dukungan gambar-gambar, animasi, dan tampilan

yang menarik diharapkan dapat lebih menarik minat dari pengguna

website tersebut.

Penggunaan internetJejaring sosial

Chatting

Mencari informasi/browsing

Forum

Page 13: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

74  

6. Menentukan Peluang Secara Jelas

Untuk memspesifikasi kesempatan atau peluang yang ada, maka

dibuatlah suatu opportunity story yang menjelaskan tentang gambaran

umum mengenai website ini. Website ini merupakan suatu website yang

menyediakan tempat bagi pemilik kost untuk mengiklankan rumah kost

mereka dan membantu pemilik kost untuk melakukan transaksi secara

online, juga merupakan suatu website yang menyediakan informasi

mengenai rumah kost untuk para pencari kost. Target segmen dari website

ini adalah pemilik rumah kost yang berada si wilayah Jakarta dan para

pencari kost yang berada di seluruh Indonesia yang mencari kost di Jakarta

yang sebagian besar berprofesi sebagai mahasiswa atau pegawai swasta.

Website ini memberikan berbagai kemudahan bagi para pencari kost

dan pemilik rumah kost. Keuntungan yang diperoleh pencari kost, seperti

yang disebutkan di atas yaitu kemudahan dalam mencari informasi tempat

kost dan kemudahan melakukan transaksi tanpa dibatasi tempat dan waktu.

Sedangkan keuntungan yang diperoleh oleh pemilik kost adalah

kemudahan dalam mengiklankan tempat kost mereka dan juga pangsa pasar

menjadi lebih luas dan tidak dibatasi dengan tempat dan waktu, seperti

apabila pemilik kost mengiklankan lewat koran atau papan depan kost akan

terbatas dwngan tempat dan waktu, hanya beberapa orang di wilayah

tersebut yang akan melihat iklan mereka.

Website ini memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh website

pesaing yaitu mengenai informasi ketersediaan kamar, fasilitas booking

Page 14: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

75  

secara online, referensi ke teman melalui email, dan pengisian data diri

bagi calon penghuni kost secara online..

Dengan adanya website ini diharapkan dapat menjadi jawaban atas

masalah yang belum terpenuhi sekarang ini yaitu dapat membantu orang-

orang yang berasal dari luar kota tidak perlu mengeluarkan effort yang

lebih untuk mencari rumah kost, selain itu juga dapat mendatangkan

keuntungan bagi pemilik kost.

Dengan target pasar mahasiswa dan pegawai swasta yang

sebagian besar mengetahui dan menguasai tentang teknologi maka

kemungkinan keberhasilan e-commerce menjadi semakin besar. Juga

kemudahan yang ditawarkan untuk dapat melakukan transaksi secara

online menjadi suatu nilai tambah atau added value bagi website ini.

7. Menilai Peluang yang Menarik

Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam analisis peluang pasar, di

mana tahap ini akan menentukan apakah perusahaan akan “Go” atau “No

Go” dalam menerapkan aplikasi e-commerce. Dalam tahap ini terdapat

delapan acuan untuk menilai kesiapan penerapan aplikasi e-commerce, jika

dari delapan acuan tersebut lebih banyak positifnya maka perusahaan

tersebut memiliki kemungkinan positif atau “Go” untuk menerapkan e-

commerce.

• Competitive Vulnerability

Dilihat dari jumlah pesaing website ini, jumlah website yang sejenis

yaitu website yang menyediakan informasi mengenai rumah kost

memang cukup banyak, sehingga untuk faktor ini bernilai positif.

Page 15: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

76  

• Technical Vulnerability

Untuk sekarang ini website ini masih dalam tahap perancangan dan

sumber daya manusia untuk menjalankan aplikasi ini masih terbatas,

tetapi untuk ke depannya website ini akan merekrut tenaga yang ahli di

bidangnya seperti web administrator, database administrator, dan web

programmer. Sehingga faktor ini bisa digolongkan menjadi faktor

positif.

• Magnitude of Unmeet Need

Dengan sistem yang berjalan saat ini, kebutuhan pelanggan yang belum

terpenuhi cukup besar, sehingga faktor ini merupakan faktor positif bagi

perusahaan untuk menerapkan e-commerce. Faktor yang belum

terpenuhi itu di antaranya keterbatasan informasi mengenai informasi

mengenai rumah kost, effort atau usaha yang harus dilakukan oleh para

pencari kost yang berada di luar Jakarta yang biasanya mereka harus

datang jauh-jauh ke Jakarta untuk mencari langsung rumah kost untuk

tempat tinggal mereka dan juga keterbatasan dalam membandingkan

rumah kost karena hanya terbatas pada beberapa wilayah saja.

• Interaction Between Segments

Faktor ini tidak memiliki pengaruh dalam website ini, sehingga faktor

ini dinyatakan netral.

Page 16: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

77  

• Likely Rate of Growth

Karena perusahaan ini tergolong dalam perusahaan baru atau sedang

dalam perancangan, sehingga penilaian faktor ini tidak dapar

diperhitungkan sehingga dianggap netral.

• Technology Vulnerability

Perusahaan memiliki kemampuan dalam mengadaptasi perkembangan

teknologi karena perusahaan ini berbasis teknologi informasi atau

berbasis komputer sehingga untuk mengikuti perkembangan teknologi

atau beradaptasi dengan teknologi baru bukan merupakan suatu hal yang

susah untuk dilakukan.

• Market Size

Perusahaan ini atau website ini memiliki target pasar calon mahasiswa,

mahasiswa, dan pegawai di seluruh Indonesia khususnya di Pulau Jawa

dan Sumatra yang akan mencari rumah kost di Jakarta dan para pemilik

rumah kost di wilayah Jakarta.

• Level of Profitability

Faktor ini belum dapat diukur karena perusahaan ini masih dalam tahap

perancangan dan belum beroperasi sehingga faktor ini dianggap netral.

Page 17: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

78  

Faktor Positif

Faktor Netral

Faktor Negatif

Gambar 3.8 Kostsweetkost.com Opprtunity Assestment

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa dari 8 acuan yang ada,

5 di antaranya bernilai positif yang berarti bahwa website e-commerce

ini siap untuk dijalankan.

3.4. Business Model

Sebuah bisnis model online memerlukan empat tahapan dalam bagian

manajemen senior, yang terdiri dari : value proposition or value cluster for

targeted customers; an online offering; a unique, defendable resource

system ; dan revenue model.

1. Value Propositions atau Value Cluster

Tahap pertama dalam pengembangan bisnis online adalah

menspesifikasikan dengan jelas perencanaan nilai untuk bisnis.

Pembangunan value proportion mewajibkan manajemen untuk menentukan

tiga hal : target segment, focal customer benefits, dan mendapatkan

keuntungan dengan cara yang lebih baik dari pesaing.

Competitive Vulnerability

Technical vulnerability

Magnitude of unmeet

Interaction between needs

Likely Rate of Growth

Technology vulnerability

Market size

Level of Profitability

Page 18: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

79  

• Target segment (Pemilihan Segmen)

Target dari website atau perusahaan ini adalah calon mahasiswa,

mahasiswa, dan para pegawai yang berada di Indonesia terutama Pulau

Jawa dan Sumatra yang akan mencari tempat kost di Jakarta, dan juga

para pemilik kost yang memiliki rumah kost di wilayah Jakarta.

• Focal customer benefits (manfaat yang diperoleh konsumen)

Manfaat yang didapat dengan adanya website ini adalah :

Untuk pencari kost :

- Informasi mengenai tempat kost lebih banyak dan beragam

- Mempermudah proses transaksi (mencari, melihat lokasi, dan

booking bisa dilakukan melalui website ini)

- Transaksi dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja

Untuk pemilik kost :

- Pangsa pasar lebih luas, tidak terbatas tempat dan waktu

- Dengan adanya fitur testimonial, apabila konsumen merasa puas

dengan tempat kost pemilik, dapat memberikan nilai lebih bagi kost

tersebut.

- Kemudahan dalam melakukan transaksi booking dan registrasi.

• Pemilihan sumber daya yang unik dan berbeda

- Website mudah diakses dan memiliki kecepatan akses yang cepat

- Menyediakan informasi yang akurat dan selalu terupdate

- Menyediakan fitur-fitur tambahan (seperti referensi ke teman,

booking online, registrasi online) yang belum dimiliki oleh pesaing.

Page 19: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

80  

2. Penawaran Online

Setelah menentukan value proporsition, langkah selanjutnya adalah

menentukan penawaran produk, jasa, atau informasi yang ditawarkan. Pada

tahap ini terdiri dari tiga hal, yaitu :

• Ruang lingkup dari penawaran

Website yang dirancang dalam hal ini menawarkan jasa yaitu

tempat untuk memasang iklan bagi pemilik kost dan informasi-

informasi tentang rumah kost untuk para pencari kost. Maka website ini

dikategorikan sebagai category-specific-dominance karena penjualan

hanya berfokus kepada satu produk saja yaitu rumah kost.

• Identifikasi Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Problem Recognition

Information Search

Evaluation of Alternatives

Purchase Decision

Satisfication

Loyalty

Disposal

Page 20: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

81  

Gambar 3.9 Proses pengambilan keputusan konsumen

Proses pengambilan keputusan konsumen dibagi menjadi 3

bagian, yaitu proses prepurchase, purchase, dan postpurchase. Pada

prepurchase pada awalnya konsumen menghadapi suatu masalah dalam

hal ini adalah kebutuhan akan rumah kost sebagai tempat tinggal, yang

kemudian akan dilanjutkan dengan information search atau pencarian

informasi mengenai rumah-rumah kost yang ada, dan kemudian setelah

informasi-informasi tadi terkumpul, akan dilanjutkan dengan tahap

evaluation of alternatives atau mengevaluasi informasi-informasi yang

ada yang kemudian akan dilanjutkan dengan pengambilan keputusan

atau tahap purchase. Selanjutnya pada tahap postpurchase, setelah

melakukan pembelian atau dalam kasus ini adalah membayar tempat

kost yang dipilih, konsumen akan mengevaluasi apakah layanan yang

diberikan oleh website ini sesuai dengan keinginan konsumen dan

memberikan kepuasan bagi konsumen, jika konsumen merasa puas bisa

dipastikan konsumen akan kembali menggunakan jasa dari website ini

lagi.

• Memetakan proses pengambilan keputusan konsumen

Pada tahap ini akan digambarkan bagaimana proses pengambilan

keputusan pembelian konsumen dan gambaran tentang proses yang

terjadi secara offline atau proses yang berjalan sekarang ini dan secara

online sesuai yang akan diimplementasikan pada website ini. Ada

beberapa tahap yang akan dilakukan sesuai dengan gambar di bawah

Page 21: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

82  

Page 22: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

83  

Gambar 3.10 online/offline egg pada kostsweetkost.com

Secara Online

a. Melihat tempat kost

Secara online proses ini dapat dilakukan dengan sangat mudah, hanya

dengan mencari pada website ini, website ini juga dilengkapi dengan fitur

pencarian berdasarkan pada lokasi, harga, dan fasilitas. Dan juga informasi yang

diberikan dalam website ini lengkap dan akurat seperti informasi ketersediaan

kamar, ukuran kamar, alamat, fasilitas-fasilitas umum yang dekat dengan tempat

kost tersebut.

b. Mengevaluasi

Setelah melihat-lihat produk-produk yang ada atau tempat kost yang ada,

langkah selanjutnya adalah membandingkan dan mengevaluasi tempat kost yang

ada, website ini menyediakan fitur compare yang dapat memudahkan pengguna

untuk membandingkan tempat kost yang satu dengan yang lain.

c. Keputusan pembelian

Keputusan pembelian atau pengambilan keputusan dari konsumen pada

website secara online dapat dengan langsung mem-booking tempat kost yang

mereka inginkan melalui website tersebut.

d. Pembayaran

Proses pembayaran pada transaksi secara online tidak berbeda jauh

dengan proses pembayaran secara offline, di mana konsumen dapat membayar

dengan mentransfer langsung ke pemilik kost dengan menggunakan ATM atau e-

banking.

Page 23: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

84  

e. Registrasi di tempat kost

Setelah semua proses di atas dilakukan, pada umumnya pada saat

penghuni menempati tempat kost, penghuni akan diminta oleh pemilik kost

untuk mengisi data diri sebagai data untuk pemilik kost, pada transaksi secara

online proses ini akan dilakukan secara online juga, sehingga memberikan

kemudahan kepada penghuni dengan tidak perlu mengisi formulir lagi pada saat

masuk ke tempat kost tersebut, dan juga kemudahan bagi pemilik kost yaitu

mengurangi kemungkinan hilangnya data dan memudahkan dalam pencarian

data dibandingkan dengan cara manual dengan kertas.

Secara Offline

a. Melihat tempat kost

Secara offline pencarian tempat kost biasanya diawali dengan mencari

informasi dari teman atau kerabat atau melihat iklan di Koran atau internet.

Selain itu juga ada beberapa konsumen yang langsung mendatangi daerah yang

mereka inginkan dan mengelilingi daerah tersebut dan berpatokan pada informasi

di papan depan kost.

b. Mengevaluasi

Setelah melihat-lihat produk-produk yang ada atau tempat kost yang ada

kemudian konsumen akan mengevaluasi tempat-tempat yang sudah mereka lihat

berdasarkan ingatan mereka atau catatan yang mereka buat.

Page 24: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

85  

c. Keputusan pembelian

Setelah mengevaluasi tempat-tempat kost tersebut kemudian akan dipilih

satu di antara beberapa tempat tersebut dan konsumen akan mengambil

keputusan pembelian.

d. Pembayaran

Setelah menetapkan keputusan pembelian, selanjutnya konsumen akan

membayar tempat kost pilihan mereka tersebut baik untuk booking terlebih

dahulu atau langsung menempati tempat tersebut. Proses pemmbayaran dapat

dilakukan dengan pembayaran cash atau dengan mentransfer langsung ke

pemilik kost dengan menggunakan ATM.

e. Registrasi di tempat kost

Setelah semua proses di atas dilakukan, pada umumnya pemilik kost akan

memberikan formulir data diri kepada penghuni baru tersebut untuk diisi yang

kemudian akan digunakan oleh pemilik kost sebagai data tempat kost mereka.

3. Resource System

Sistem sumber daya menunjukkan sumber daya yang harus dimiliki

perusahaan agar dapat mendapatkan keuntungan dari pelanggan. Keuntungan

yang ditawarkan oleh website ini kepada pelanggannya adalah :

- Menyediakan informasi yang lengkap dan akurat

- Akses pemesanan 24 jam

- Kemudahan dalam melakukan transaksi

- Produk yang ditawarkan merupakan produk yang beranekaragam dan dapat

dipilih sesuai dengan kebutuhan konsumen

Page 25: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

86  

Sedangkan sumber daya pendukungnya adalah :

- Website yang unik dari pesaingnya dan dapat diakses kapan saja dan di mana

saja

- Produk yang ditawarkan merupakan produk yang banyak dibutuhkan oleh

masyarakat

4. Revenue Model

Model pendapatan dari website ini terdiri dari beberapa sumber, di

antaranya adalah penjualan produk yaitu penjualan tempat untuk memasang iklan

bagi para pemilik rumah kost. Pada produk ini akan dibagi menjadi 2 bagian,

yaitu pemasangan iklan gratis dan berbayar. Untuk produk yang gratis pemilik

kost dapat mengiklankan rumah kostnya secara gratis, tetapi fiturnya lebih

terbatas seperti jumlah gambar lebih terbatas dan lama iklan tersebut ditampilkan

juga hanya 3 minggu saja, tetapi ketika ada transaksi booking dari customer tetap

akan dikenakan charge kepada pemilik kost. Untuk produk berbayar, pemilik

kost akan mendapatkan fasilitas yang lebih lengkap dibandingkan dengan produk

yang gratis, sepert jumlah gambar yang ditawarkan lebih banyak, masuk dalam

kategori kost terpopuler, dan lama tayang iklan selama 6 bulan. Jika ada pencari

kost yang melakukan booking melalui website ini, pemilik kost akan dikenakan

charge sebesar Rp. 25.000,- per transaksi.

Selain itu juga pendapatan bersumber dari iklan dari perusahaan-

perusahaan lain yang memasang iklan di website ini, dan juga penghasilan dari

transaksi yaitu dari setiap transaksi akan didapat komisi dari para pemilik kost

tersebut.

Page 26: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

87  

5. Model Bisnis Online

Setelah menentukan value proposition, penawaran online (online

offering), sistem sumber daya (resource system) dan model pendapatan (revenue

model), kemudian akan ditentukan model bisnis perusahaan. Model bisnis dari

perusahaan atau website ini adalah Metamarket switchboard model, karena

website ini merupakan wadah yang menyatukan pembeli dan penjual untuk

memenuhi kebutuhan mereka masing-masing, di mana penjual dalam website ini

merupakan pemilik rumah kost yang memasang iklan rumah kost mereka dan

pembeli atau dalam website ini adalah para pencari kost.

3.5. Analisis kuesioner

3.5.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Nilai r tabel product moment untuk n=102 dengan tingkat kesalahan

5% maka diperoleh r tabel adalah 0,16.

3.5.1.1. Uji Validitas Perilaku Penelusuran Informasi Eksternal

Pertanyaan R Hitung Keterangan

Pertanyaan 1 0,522 Valid

Pertanyaan 2 0,330 Valid

Pertanyaan 3 0,480 Valid

Pertanyaan 4 0,223 Valid

Tabel 3.3 Uji Validitas Penelusuran Informasi Eksternal

Jika dibandingkan nilai r hitung dari setiap butir pertanyaan

dengan nilai r tabel = 0,16 maka semua pertanyaan adalah valid.

3.5.1.2. Uji Validitas Kognisi

Page 27: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

88  

Pertanyaan R Hitung Keterangan

Pertanyaan 5 0,246 Valid

Pertanyaan 6 0,364 Valid

Pertanyaan 7 0,333 Valid

Pertanyaan 8 0,448 Valid

Pertanyaan 9 0,438 Valid

Tabel 3.4 Uji Validitas Kognisi

Jika dibandingkan nilai r hitung dari setiap butir pertanyaan

dengan nilai r tabel = 0,16 maka semua butir pertanyaan dalam variable

kognisi dianggap valid.

3.5.1.3. Uji Validitas Afeksi

Pertanyaan R Hitung Keterangan

Pertanyaan 10 0,494 Valid

Pertanyaan 11 0,649 Valid

Pertanyaan 12 0,651 Valid

Pertanyaan 13 0,181 Valid

Tabel 3.5 Uji Validitas Afeksi

Jika dibandingkan nilai r hitung dari setiap butir pertanyaan

dengan nilai r tabel = 0,16 maka semua pertanyaan dianggap valid.

3.5.1.4. Uji Validitas Kesiapan terhadap Teknologi e-commerce

Pertanyaan R Hitung Keterangan

Pertanyaan 14 0,395 Valid

Page 28: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

89  

Pertanyaan 15 0,554 Valid

Pertanyaan 16 0,636 Valid

Tabel 3.6 Uji Validitas Kesiapan terhadap teknologi e-commerce

Jika dibandingkan nilai r hitung dari setiap butir pertanyaan

dengan nilai r tabel = 0,16 maka semua pertanyaan pada variable kesiapan

terhadap teknologi e-commerce dianggap valid.

3.5.2. Uji Realibilitas

Uji realibilitas instrument dilakukan dengan membandingkan nilai

reliabilitas (Cronbach’s Alpha) yang diperoleh. Jika nilai reliabilitas yang

diperoleh lebih kecil dari 0,6 maka butir pertanyaan tersebut dianggap

tidak reliable, sedangkan jika nilai reiliabilitas lebih besar dari 0,6 maka

instrument dalam perilaku konsumen tersebut dianggap reliable.

3.5.2.1. Uji Reliabilitas Perilaku Penelusuran Informasi Eksternal

Tabel 3.7 Reliabilitas Penelusuran Informasi Eksternal

Nilai realibiltas yang diperoleh dari variable perilaku penelusuran

informasi eksternal adalah 0,603. Di mana 0,603 > 0,6, ini berarti bahwa

instrument dalam perilaku penelusuran informasi eksternal adalah

reliable.

3.5.2.2. Uji Reliabilitas Kognisi

Page 29: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

90  

Tabel 3.8 Realibilitas Kognisi

Nilai realibiltas yang diperoleh dari variable kognisi adalah 0,604.

Di mana 0,604 > 0,6, ini berarti bahwa instrument dalam kognisi adalah

reliable.

3.5.2.3. Uji Reliabilitas Afeksi

Tabel 3.9 Uji Reliabilitas Afeksi

Nilai realibiltas yang diperoleh dari variable afeksi adalah 0,700.

Di mana 0,700 > 0,6, ini berarti bahwa instrument dalam afeksi adalah

reliable.

3.5.2.4. Uji Reliabilitas Kesiapan Teknologi e-commerce

Tabel 3.10 Uji Reliabilitas Kesiapan Teknologi e-commerce

Nilai realibiltas yang diperoleh dari variable kesiapan teknologi e-

commerce adalah 0,705. Di mana 0,705 > 0,6, ini berarti bahwa

instrument dalam kesiapan teknologi e-commerce adalah reliable.

Page 30: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

91  

3.6. Transformasi Data Ordinal ke Data Interval

Data yang diperoleh dari hasil analisis kuesioner masih

merupakan data dalam bentuk ordinal, sehingga perlu dirubah untuk

menjadi data dalam bentuk interval untuk memenuhi asumsi yang

mendasari path analysis, yaitu variable dalam skala ukur interval.

3.6.1. Perilaku Penelusuran Informasi Eksternal

Berikut merupakan hasil dari transformasi data ordinal ke skala

interval variable perilaku penelusuran informasi eksternal :

Pertanyaan Alternatif Jawaban 

Total Frekuensi 1  2  3  4  5 

1  12  13  27  31  19  102 2  12  20  11  29  30  102 3  11  25  24  20  22  102 4  1  22  9  34  36  102 

Frekuensi  36  80  71  114  107  408 Proporsi  0.088235  0.19607843  0.17402  0.279412  0.262255    

Proporsi Kumulatif  0.088235  0.28431373  0.458333 0.737745  1    Zi  ‐1.3517  ‐0.57007409  ‐0.10463  0.636409  ∞    

Densitas  0.1604  0.3391  0.397  0.3292  0    Scale Value  ‐1.81787  ‐0.91137  ‐0.33272  0.242653  1.255267    Transformasi  1.000003  1.9065  2.485149 3.060523  4.073137    

Tabel 3.11 Transformasi Data Ordinal ke Interval variabel Perilaku

Penelusuran Informasi Eksternal

3.6.2. Kognisi

Berikut merupakan hasil dari transformasi data ordinal ke skala

interval variable kognisi :

Page 31: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

92  

Pertanyaan Alternatif Jawaban  Total 

Frekuensi 1  2  3  4  5 5  0  0  15  42  45  102 6  0  0  9  50  43  102 7  1  1  13  45  42  102 8  0  2  4  47  49  102 9  0  0  5  46  51  102 

Frekuensi  1  3  46  230  230  510 Proporsi  0.001960784  0.005882  0.090196  0.45098  0.45098    Proporsi Kumulatif  0.001960784  0.007843  0.098039  0.54902  1    

Zi  ‐2.88440275  ‐2.41613  ‐1.29281  0.123185 ∞    Densitas  0.0063  0.0224  0.1736  0.3961  0    

Scale Value  ‐3.213  ‐2.737  ‐1.67635  ‐0.49337  0.878309    Transformasi  1  1.476  2.536652  3.71963  5.091309    

Tabel 3.12 Transformasi Data Ordinal ke Interval variabel Kognisi

3.6.3. Afeksi

Berikut merupakan hasil dari transformasi data ordinal ke skala

interval variable afeksi :

Pertanyaan Alternatif Jawaban  Total 

Frekuensi1  2  3  4  5 10  3  23  18  30  28  102 11  6  11  15  39  31  102 12  6  18  16  30  32  102 13  2  7  23  37  33  102 

Frekuensi  17  59  72  136  124  408 Proporsi  0.0416667 0.144607843  0.176470588  0.333333333  0.303921569   Proporsi Kumulatif  0.0416667 0.18627451  0.362745098  0.696078431  1    

Zi  ‐1.731664  ‐0.89170883 ‐

0.351130835  0.513154662  ∞    Densitas  0.0909  0.2685  0.3752  0.3778  0    

Scale Value  ‐2.1816 ‐

1.228149153 ‐

0.604633333  ‐0.0078  1.243083871   Transformasi  1  1.953450847  2.576966667  3.1738  4.424683871   

Page 32: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

93  

Tabel 3.13 Transformasi Data Ordinal ke Interval variable afeksi

3.6.4. Kesiapan terhadap teknologi e-commerce

Berikut merupakan hasil dari transformasi data ordinal ke skala

interval variable kesiapan terhadap teknologi e-commerce :

Pertanyaan Alternatif Jawaban  Total 

Frekuensi1  2  3  4  5 23  0  2  7  46  47  102 25  0  2  15  41  44  102 27  1  3  10  43  45  102 

Frekuensi  1  7  32  130  136  306 Proporsi  0.003268 0.022876 0.104575 0.424837 0.444444    Proporsi Kumulatif  0.003268 0.026144 0.130719 0.555556 1    

Zi ‐

2.719607 ‐1.94076  ‐1.123  0.13971  ∞    Densitas  0.0101  0.0608  0.2131  0.3956  0    

Scale Value  ‐3.0906  ‐2.21631  ‐1.45637  ‐0.42958  0.8901    Transformasi  1  1.874286 2.634231 3.661023 4.9807    

Tabel 3.14 Transformasi Data Ordinal ke Interval variable kesiapan

terhadap teknologi e-commerce

3.7 Hasil Analisis Jalur

3.7.1. Analisis Sub-Struktur-1

Perilaku Penelusuran 

Informasi (X1) Kognisi (Y1) 

ρY1X1 

�1 

Page 33: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

94  

Gambar 3.11 Sub-struktur-1

Hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS pada

sub-struktur-1 terlihat pada table berikut :

Tabel 3.15 Model Summary Sub-Struktur-1

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variable perilaku

penelusuran informasi eksternal dengan variable kognisi, dapat dilihat R

square pada model Summary. Besarnya R square sebesar 0.632, besarnya

pengaruh variable perilaku penelusuran informasi dan kognisi dapat

dilihat dengan menggunakan rumus koefisien determinasi (KD) dengan

rumus :

KD= r2 x 100%

KD = 0.632 x 100%

KD = 63.2%

Hal ini menunjukkan bahwa perilaku penelusuran informasi berpengaruh

terhadap kognisi seseorang sebesar 63,2%, sedangkan sisanya

dipengaruhi oleh faktor eksternal sebesar

=1 – 0.632 = 0.368 = 36.8%

Page 34: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

95  

Tabel 3.16 Tabel Anova Sub-Struktur-1

Tabel 3.17 Coefficients Sub-Struktur-1

Untuk mengetahui perilaku penelusuran informasi berpengaruh

terhadap kognisi perlu dilakukan pengujian hipotesa. Hipotesis untuk

sub-struktur-1 sebagai berikut :

Ha : Penelusuran informasi ekternal berhubungan secara signifikan dan

sangat kuat dengan kognisi.

Ho : Penelusuran informasi eksternal tidak berhubungan secara signifikan

dan sangat kuat dengan kognisi.

Dalam melakukan pengujian tersebut dapat dilihat dalam table

anova. Pada table anova diketahui nilai F sebesar 9.550 dengan nilai

probabilitas sig sebesar 0.03, di mana nilai sig yang diperoleh lebih kecil

dari 0.05 (0.03 < 0.05), maka keputusan yang diambil adalah Ho ditolak

dan Ha diterima , yaitu bahwa perilaku penelusuran informasi eksternal

berpengaruh kepada kognisi. Penelusuran informasi eksternal

Page 35: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

96  

mempengaruhi kognisi atau pengetahuan seseorang karena dengan

adanya informasi-informasi yang diterima akan menambah pengetahuan

seseorang tentang suatu produk.

Pengaruh antarvariabel

Koefisien Jalur (Beta)

Nilai t Nilai F

Hasil Pengujian

Koefisien Determinan R Square

Koefisien Variabel Lain

X1 terhadap Y1 0.795 3.090 9.550 Ho ditolak 0.632 0.368

Tabel 3.18 Tabel Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-Struktur-1

3.7.2. Analisis Sub-Struktur-2

Gambar 3.12 Sub-struktur-2

Hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS pada

sub-struktur-2 terlihat pada table berikut :

Tabel 3.19 Model Summary Sub-Struktur-2

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variable perilaku

penelusuran informasi dengan variable afeksi, dapat dilihat R square pada

Perilaku Penelusuran Informasi (X1) 

Afeksi (Y2) ρY2X1 

�2 

Kognisi (Y1) 

ρY2Y1 

Page 36: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

97  

model Summary. Besarnya R square sebesar 0.245, besarnya pengaruh

variable perilaku penelusuran informasi eksternal dan kognisi dapat

dilihat dengan menggunakan rumus koefisien determinasi (KD) dengan

rumus :

KD= r2 x 100%

KD = 0.245 x 100%

KD = 24.5%

Hal ini menunjukkan bahwa perilaku penelusuran informasi eksternal

berpengaruh terhadap kognisi seseorang sebesar 24.5%, sedangkan

sisanya dipengaruhi oleh faktor eksternal sebesar

= 1 - 0.245 = 0.755 = 75.5%

Tabel 3.20 Tabel Anova Sub-Struktur-2

Tabel 3.21 Coefficients Sub-Struktur-2

3.7.2.1. Pengujian secara keseluruhan

Page 37: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

98  

Untuk mengetahui perilaku penelusuran informasi eksternal dan

kognisi berpengaruh terhadap afeksi perlu dilakukan pengujian hipotesa.

Hipotesis untuk sub-struktur-2 sebagai berikut :

Ha : Penelusuran informasi eksternal dan kognisi berpengaruh kepada

afeksi atau kepercayaan seseorang.

Ho : Penelusuran informasi eksternal dan kognisi tidak berpengaruh

kepada afeksi atau kepercayaan seseorang.

Dalam melakukan pengujian tersebut dapat dilihat dalam table

anova. Pada table anova diketahui nilai F sebesar 4.704 dengan nilai

probabilitas sig sebesar 0.011, di mana nilai sig yang diperoleh lebih kecil

dari 0.05 (0.011 < 0.05), maka keputusan yang diambil adalah Ho ditolak

dan Ha diterima , yaitu bahwa perilaku penelusuran informasi eksternal

dan kognisi berpengaruh kepada afeksi. Perilaku penelusuran informasi

eksternal dan kognisi mempengaruhi afeksi atau perasaan dari seseorang,

informasi yang diterima seseorang akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang, dan juga pengetahuan tersebut akan mempengaruhi perasaan

mereka, misalnya jika seseorang menerima informasi bahwa rumah kost

yang dia tempati tidak aman pasti akan memunculkan perasaan tidak

nyaman.

3.7.2.2. Pengujian secara individual

Pengujian data secara individual dapat dilihat dari hasil

pengolahan data dengan menggunakan SPSS pada table coefficients.

3.7.3.2.1.Pengaruh Perilaku Penelusuran Informasi eksternal Terhadap afeksi

Page 38: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

99  

Pengujian pengaruh penelusuran informasi eksternal terhadap

afeksi perlu dilakukan dengan menguji hipotesis sebagai berikut :

Ha : Perilaku penelusuran informasi eksternal berpengaruh terhadap

afeksi.

Ho : Perilaku penelusuran informasi eksternal tidak berpengaruh terhadap

afeksi.

Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan uji t. Pada

table coefficients dapat dilihat nilai t adalah 2.294, dengan nilai

probabilitas (sig) sebesar 0.024. Nilai sig diperoleh lebih kecil dari 0.05

(0.024 < 0.05) sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, yaitu perilaku

penelusuran informasi eksternal berpengaruh kepada afeksi. Perilaku

penelusuran informasi eksternal berpengaruh kepada afeksi karena

informasi yang diterima konsumen akan mempengaruhi perasaan

seseorang.

3.7.3.2.2.Pengaruh Kognisi terhadap afeksi

Pengujian pengaruh kognisi terhadap afeksi perlu dilakukan

dengan menguji hipotesis sebagai berikut :

Ha : Persepsi (kognisi) berpengaruh terhadap afeksi.

Ho : Persepsi (kognisi) tidak berpengaruh terhadap afeksi.

Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan uji t. Pada

table coefficients dapat dilihat nilai t adalah 1.334, dengan nilai

probabilitas (sig) sebesar 0.016. Nilai sig diperoleh lebih kecil dari 0.05

(0.016<0.05) sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, yaitu persepsi

(kognisi) berpengaruh kepada afeksi.

Page 39: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

100  

Pengaruh antarvariabel

Koefisien Jalur (Beta)

Nilai t Nilai F

Hasil Pengujian

Koefisien Determinan R Square

Koefisien Variabel Lain

X1 terhadap Y2 0.229 2.294 4.704 Ho ditolak 0.245 0.755

Y1 terhadap Y2 0.173 1.334 Ho ditolak

Tabel 3.22 Tabel Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-Struktur-2

3.7.3. Analisis Sub-Struktur-3

Hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS pada

sub-struktur-3 terlihat pada table berikut :

Gambar 3.13 Sub-struktur-3

Tabel 3.23 Model Summary Sub-Struktur-3

Afeksi (Y2) 

Kognisi (Y1)

Kesiapan  terhadap teknologi e‐commerce(Z) 

ρZY1 

ρZY2 

�3 

Perilaku Penelusuran Informasi (X1) 

ρZX1 

Page 40: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

101  

Tabel 3.24 Tabel Anova Sub-Struktur-3

Tabel 3.25 Coefficients Sub-Struktur-3

3.7.3.1. Pengujian secara Keseluruhan

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variable perilaku

penelusuran informasi eksternal, kognisi ,dan afeksi dengan variable

kesiapan teknologi e-commerce, dapat dilihat R square pada model

Summary. Besarnya R square sebesar 0.759, besarnya pengaruh variable

perilaku penelusuran informasi dan kognisi dapat dilihat dengan

menggunakan rumus koefisien determinasi (KD) dengan rumus :

KD= r2 x 100%

KD = 0.759 x 100%

KD = 75.9%

Page 41: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

102  

Hal ini menunjukkan bahwa kognisi dan afeksi berpengaruh

terhadap kesiapan teknologi e-commerce sebesar 75.9%, sedangkan

sisanya dipengaruhi oleh faktor eksternal sebesar

= 1 - 0.759 = 0.241 = 24.1%

Untuk mengetahui perilaku penelusuran informasi berpengaruh

terhadap afeksi perlu dilakukan pengujian hipotesa. Hipotesis untuk sub-

struktur-3 sebagai berikut :

Ha : Perilaku penelusuran informasi eksternal, persepsi (kognisi) ,dan

afeksi berpengaruh terhadap kesiapan teknologi e-commerce.

Ho : Perilaku penelusuran informasi eksternal, persepsi (kognisi) ,dan

afeksi tidak berpengaruh terhadap kesiapan teknologi e-commerce.

Dalam melakukan pengujian tersebut dapat dilihat dalam table

anova. Pada table anova diketahui nilai F sebesar 2.352 dengan nilai

probabilitas sig sebesar 0.00, di mana nilai sig yang diperoleh lebih besar

dari 0.05 (0.00 < 0.05), maka keputusan yang diambil adalah Ha diterima

dan Ho ditolak yaitu bahwa penelusuran informasi eksternal, kognisi ,dan

afeksi mempengaruhi seseorang dalam kesiapan penerimaan teknologi e-

commerce.

3.7.3.2. Pengujian secara Individual

Pengujian data secara individual dapat dilihat dari hasil

pengolahan data dengan menggunakan SPSS pada table coefficients.

3.7.3.2.1.Pengaruh Perilaku Penelusuran Informasi Eksternal Terhadap

Kesiapan Teknologi e-commerce

Page 42: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

103  

Pengujian pengaruh kognisi terhadap kesiapan teknologi e-

commerce perlu dilakukan dengan menguji hipotesis sebagai berikut :

Ha : Perilaku penelusuran informasi ekstenal berpengaruh terhadap

kesiapan teknologi e-commerce.

Ho : Perilaku penelusuran informasi eksternal tidak berpengaruh terhadap

kesiapan teknologi e-commerce.

Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan uji t. Pada

table coefficients dapat dilihat nilai t adalah 1.378, dengan nilai

probabilitas (sig) sebesar 0.03. Nilai sig diperoleh lebih besar dari 0.05

(0.03 < 0.05) sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, yaitu perilaku

penelusuran informasi berpengaruh kepada kesiapan teknologi e-

commerce.

3.7.3.2.2.Pengaruh Kognisi terhadap Kesiapan Teknologi e-commerce

Pengujian pengaruh kognisi terhadap kesiapan teknologi e-

commerce perlu dilakukan dengan menguji hipotesis sebagai berikut :

Ha : Persepsi (kognisi) berpengaruh terhadap kesiapan teknologi e-

commerce.

Ho : Persepsi (kognisi) tidak berpengaruh terhadap kesiapan teknologi e-

commerce.

Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan uji t. Pada

table coefficients dapat dilihat nilai t adalah 2.520, dengan nilai

probabilitas (sig) sebesar 0.018. Nilai sig diperoleh lebih kecil dari 0.05

(0.018<0.05) sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, yaitu persepsi

(kognisi) berpengaruh kepada kesiapan teknologi e-commerce. Hal ini

Page 43: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

104  

dikarenakan pada proses pengambilan keputusan, konsumen selalu

menilai dan mengevaluasi suatu produk atau jasa berdasarkan

pengetahuan yang mereka miliki yang kemudian akan berpengaruh

terhadap keputusan yang mereka ambil.

3.7.3.2.3.Pengaruh Afeksi terhadap Kesiapan Teknologi e-commerce

Pengujian pengaruh afeksi terhadap kesiapan teknologi e-

commerce perlu dilakukan dengan menguji hipotesis sebagai berikut :

Ha : Afeksi berpengaruh terhadap kesiapan teknologi e-commerce.

Ho : Afeksi tidak berpengaruh terhadap kesiapan teknologi e-commerce.

Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan uji t. Pada table

coefficients dapat dilihat nilai t adalah 1.438, dengan nilai probabilitas

(sig) sebesar 0.00. Nilai sig diperoleh lebih kecil dari 0.05 (0.00 < 0.05)

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu afeksi berpengaruh kepada

kesiapan teknologi e-commerce. Afeksi atau perasaan seseorang

berpengaruh terhadap kesiapan teknologi e-commerce karena dalam

melakukan transaksi secara online membutuhkan kepercayaan antara

pihak penjual dan pembeli.

Page 44: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

105  

Pengaruh antarvariabel

Koefisien Jalur (Beta)

Nilai t

Nilai F Hasil Pengujian

Koefisien Determinan R Square

Koefisien Variabel Lain

X1 terhadap Z 0.266 1.378 2.352

Ho ditolak 0.759 0.241

Y1 terhadap Z 0.360 2.520 Ho ditolak

Y2 terhadap Z 0.215 1.438 Ho ditolak

Tabel 3.26 Tabel Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-Struktur-3

3.8.4. Diagram Jalur

Gambar 3.14 Diagram Jalur

Hasil persamaan strukturnya adalah sebagai berikut :

Persamaan sub-struktur-1 : Y1 = ρY1x1X1 + ρY1�1�1

Y1 = 0.795X1 + 0.368�1

Page 45: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

106  

Persamaan sub-struktur-2 : Y2 = ρY2X1X1 +ρY2Y1Y1+ ρY2�2�2

Y2 = 0.229X1 + 0.173Y1 + 0.755�2

Persamaan sub-struktur-3 : Z = ρZx1X1 + ρZY1Y1 + ρZY2Y2+ ρZ�3�3

Z = 0.360 X1 + 0.266Y1 + 0.215Y2 + 0.241�3

Pengaruh

Antarvariabel

Pengaruh Kausal

Langsung Tidak Langsung

Melalui

Y1

Melalui

Y2

Melalui Y1 dan Y2 Total

X1 terhadap

Y1

(1) - - - (1)

X1 terhadap

Y2

(3) (1)(6) - - (3)

Y1 terhadap

Y2

(6) - - - (6)

Y1 terhadap

Z

(4) - - - (4)

Y2 terhadap

Z

(5) - - - (5)

X1 terhadap Z (2) (1)(4) (3)(5) (1)(6)(5) (2)+ (1)(4)+

(3)(5)+

(1)(6)(5)

Tabel 3.27 Rangkuman Hasil Penelitian Proses 1

Page 46: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

107  

Pengaruh

Antarvariabel

Pengaruh Kausal

Langsung Tidak Langsung

Melalui

Y1

Melalui

Y2

Melalui Y1

dan Y2

Total

X1 terhadap

Y1

0.795 - - - 0.795

X1 terhadap

Y2

0.229 0.137535 - - 0.366535

Y1 terhadap

Y2

0.173 - - - 0.173

Y1 terhadap

Z

0.360 - - - 0.360

Y2 terhadap

Z

0.215 - - - 0.215

X1 terhadap Z 0.266 0.2862 0.049235 0.02957 0.631005

Tabel 3.28 Rangkuman Hasil Penelitian Proses 2

Hasil analisis

1. Pengaruh langsung variable Penelusuran informasi eksernal (X1) terhadap

kognisi (Y1) adalah 0.795 atau 79,5%. Penelusuran informasi eksternal memiliki

pengaruh yang sangat besar terhadap kognisi atau pengetahuan dari seseorang.

Informasi yang diperoleh seseorang dari pihak eksternal, seperti dari teman atau

keluarga, marketer-controlled (internet, sales, iklan), media, dan orang yang

pernah menggunakan produk tersebut memiliki pengaruh besar terhadap

Page 47: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

108  

pengetahuan seseorang tentang suatu produk. Sehingga dalam website yang akan

dirancang perlu menyediakan informasi yang lengkap dan detil mengenai rumah

kost, dan juga akan dilengkap dengan fitur testimoni untuk menambah

pengetahuan dari pengguna.

2. Pengaruh langsung variabel Penelusuran informasi eksternal (X1) terhadap afeksi

(Y2) adalah 0.229 atau 22,9%. Penelusuran informasi eksternal berpengaruh

secara signifikan terhadap afeksi atau perasaan seseorang, tetapi penelusuran

informasi eksternal cenderung memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap

kognisi dibandingkan afeksi. Informasi-informasi yang diterima dari pihak

eksternal atau lingkungan cenderung lebih berpengaruh terhadap pengetahuan

atau kognisi.

3. Pengaruh langsung variable Penelusuran informasi ekternal (X1) terhadap

kesiapan teknologi e-commerce (Z) adalah 0.266 atau 26.6%. Penelusuran

informasi eksternal berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan teknologi e-

commerce.

4. Pengaruh langsung variabel kognisi (Y1) terhadap afeksi (Y2) adalah 0.173 atau

17.3 %. Kognisi berpengaruh secara signifikan terhadap afeksi seseorang karena

pada umumnya perasaan seseorang dipengaruhi oleh kognisi atau pengetahuan

yang dia miliki. Selain kognisi, biasanya afeksi seseorang juga mendapat

pengaruh yang besar dari lingkungan.

5. Pengaruh langsung variable Kognisi(Y1) terhadap kesiapan teknologi e-

commerce(Z) adalah 0.360 atau 36%. Pengetahuan atau kognisi yang dimiliki

oleh seseorang berpengaruh secara signifikan sebesar 36% terhadap kesiapan

seseorang dalam menerima teknologi e-commerce karena persepsi atau kognisi

Page 48: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

109  

dari seseorang mempengaruhi sikap atau perilaku seseorang dalam pemanfaatan

dan penggunaan teknologi.

6. Pengaruh langsung variabel afeksi (Y2) terhadap kesiapan teknologi e-

commerce(Z) adalah 0.215 atau 21.5%. Afeksi berpengaruh secara signifikan

terhadap kesiapan teknologi e-commerce, tetapi pengaruh afeksi terhadap

kesiapan teknologi e-commerce cenderung lebih kecil dibandingkan dengan

pengaruh yang diberikan kognisi.

7. Pengaruh tidak langsung variabel Penelusuran informasi eksternal (X1) melalui

kognisi(Y1) terhadap kesiapan teknologi e-commerce(Z) adalah 0.2862 atau

28.62%. Penelusuran informasi eksternal berpengaruh terhadap kognisi dan

berdampak secara signifikan terhadap kesiapan teknologi e-commerce.

Penelusuran informasi eksternal mempengaruhi pengetahuan seseorang secara

signifikan dan mempengaruhi sikap seseorang dalam penggunaan teknologi.

8. Pengaruh tidak langsung variabel Penelusuran informasi eksternal (X1) melalui

afeksi(Y2) terhadap kesiapan teknologi e-commerce(Z) adalah 0.049235 atau

4.9%. Penelusuran informasi eksternal melalui afeksi berpengaruh secara

signifikan terhadap kesiapan teknologi e-commerce, tetapi pengaruh yang

diberikan cenderung lebih kecil dibandingkan dengan pengaruh yg diberikan

penelusuran informasi eksternal yang melalui kognisi.

9. Pengaruh tidak langsung variabel Penelusuran informasi eksternal (X1) melalui

kognisi (Y1) terhadap afeksi (Y2) adalah 0.366535 atau 36.65%. Penelusuran

informasi eksternal berpengaruh terhadap kognisi dan berdampak secara

signifikan terhadap afeksi karena pada umumnya informasi yang diterima oleh

Page 49: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-1-00492-MNSI Bab 3.pdf · BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Kost ... tentang produk

110  

seseorang akan diolah menjadi kognisi atau pengetahuan dan pengetahuan

tersebut akan mempengaruhi perasaan.

10. Pengaruh tidak langsung variabel Penelusuran informasi eksternal (X1) melalui

kognisi (Y1) dan afeksi(Y2) terhadap kesiapan teknologi e-commerce(Z) adalah

0.02957 atau 2.9%. Penelusuran informasi eksternal berpengaruh terhadap

kognisi dan kognisi berpengaruh terhadap afeksi dan afeksi berdampak terhadap

kesiapan teknologi e-commerce.

11. Pengaruh total Penelusuran informasi eksternal (X1) terhadap teknologi e-

commerce( Z) adalah 0.631005 atau 63.1%. Penelusuran informasi eksternal,

kognisi, dan afeksi memiliki pengaruh yang besar terhadap kesiapan teknologi e-

commerce, hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa perilaku

konsumen dipengaruhi oleh kognisi, afeksi, dan lingkungan sekitar. Sehingga

dalam website akan dikembangkan fitur yang mendukung penelusuran informasi

eksternal seperti fitur rekomendasi ke teman, testimoni, dan rating. Sedangkan

untuk kognisi, website ini akan menyediakan informasi yang lengkap dan akurat

mengenai alamat, fasilitas, peta, peraturan dan segala informas tentang rumah

kost dan juga informasi untuk melakukan transaksi booking online. Penelusuran

informasi eksternal, kognisi, dan afeksi merupakan hubungan yang

berkesinambungan, di mana setiap elemen menyebabkan dan disebabkan oleh

elemen lain yang akan berakibat kepada perilaku konsumen atau kesiapan

terhadap teknologi e-commerce.