Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
29 Universitas Pasundan
BAB III
DATA DAN ANALISA
3.1 Data Permasalahan
3.1.1 Analisis Permasalahan
A. Product History
Hekeukun merupakan jamu tradisional rumahan yang menawarkan
jamu dengan rasa tradisional asli karena menggunakan resep turun temurun
dari nenek sejak tahun 1983. Pada awalnya, Hekeukun hanya dijual kepada
kerabat dekat keika ada acara tertentu seperti arisan, acara keluarga, dan
sebagainya. Hingga pada tahun 2016, Ariani beserta adiknya mencoba
mengembangkan usaha jamu sang nenek dengan kemasan botol yang lebih
menarik agar bisa menjangkau target pasar yang lebih luas.
Nama Hekeukun sendiri berasal dari akronim kata Jahe, Keuncur,
dan Kunyit. Ketiga hal tersebut merupakan tiga varian rasa jamu yang
ditawarkan oleh Hekeukun. Tiga varian rasa ini dipilih karena Kunyit Asam
dan Beras Kencur merupakan jamu yang paling popular sejak dulu di
kalangan masyarakat Jawa. Sedangkan Sirup Jahe dibuat karena kebiasaan
meminum Wedang Jahe untuk menghangatkan tubuh. Ketiga jamu ini pun
yang paling sering dibuat oleh sang nenek sejak dulu. Untuk memenuhi
keinginan konsumen, kini Hekeukun juga mengeluarkan varian baru untuk
Kunyit Asam, yaitu Kunyit Asam Less Sugar.
Hekeukun mengusung konsep jamu yang sehat tapi tetap enak dan
tidak perlu ribet. Selain itu, Hekeukun juga tetap mengedepankan kualitas
30
Universitas Pasundan
rasa yang khas dari zaman dulu, karena saat ini banyak penjual jamu dengan
rasa yang tidak seperti dulu lagi.
B. Marketing History
Hekeukun mempromosikan produknya melalui Word of Mouth ke
kerabat terdekat serta melalui media sosial seperti Instagram dan WhatsApp.
Untuk media sosial sendiri lebih sering menggunakan WhatsApp dengan
melakukan broadcast message kepada pelanggan Hekeukun. Media sosial
Instagram jarang di update. Terkadang Hekeukun juga mengikuti event
Bazaar.
C. Selling History
Penjualan saat ini terbanyak di area tengah kota Bandung.
Pembelinya pun paling banyak berasal dari kerabat terdekat owner, seperti
saudara, orang tua murid, teman, dan lainnya. Sedangkan untuk target baru
yang ingin disasar oleh Hekeukun, yaitu kalangan anak muda, masih banyak
yang tidak mengetahui adanya produk Hekeukun ini.
D. Packaging History
Sejak pertama kali dipasarkan, Hekeukun mengalami empat kali
perubahan bentuk botol dan dua kali perubahan desain label pada kemasan.
Label yang kedua lebih memperlihatkan sisi tradisional karena
menggunakan unsur batik pada label dan menggunakan font script sehingga
lebih lebih klasik.
31
Universitas Pasundan
2016 sekarang
2016 2017
2017 Sekarang
Gambar 3.1 Perubahan Desain Kemasan Hekeukun
Sumber : Hekeukun
3.1.2 Data Wawancara
Dalam wawancara yang telah dilakukan seputar sejarah usaha,
grafik penjualan, serta target marketnya, Hekeukun merupakan usaha
keluarga yang mulai dikembangkan oleh ibu Arini selaku owner beserta
adiknya. Beliau ingin melestarikan jamu tradisional yang mulai banyak
ditinggalkan dengan mempertahankan rasa asli jamu, karena menurutnya
32
Universitas Pasundan
jamu yang banyak dijual dipasaran sekarang rasanya tidak sama lagi dengan
jamu yang dikonsumsi ketika kecil dulu. Maka dari itu, beliau menggunakan
resep turun temurun dari sang nenek untuk mempertahankan keaslian
rasanya. Beliau juga memilih usaha jamu tradisional ini karena banyak
kerabatnya yang kesulitan mendapatkan jamu tradisional, penjual jamu
gendong pun mulai sulit ditemui.
Saat ini jamu Hekeukun memiliki pelanggan yang kebanyakan
berasal dari kerabat dekat seperti saudara maupun sesame orang tua murid.
Untuk menjangkau target yang lebih luas, owner memilih media sosial
Instagram dan WhatsApp namun dirasa masih kurang efektif untuk
menjangkau target baru yaitu anak muda. Target baru ini dipilih karena
selama ini kebanyakan pelanggan Hekeukun merupakan ibu-ibu sampai
lansia. Selain itu, target ini dipilih untuk lebih memperkenalkan jamu pada
anak muda sehingga mereka dapat lebih peduli dan secara tidak langsung
ikut melestarikan warisan budaya Indonesia.
3.1.3 Data Kuesioner
Penyebaran kuesioner dilakukan di wilayah Bandung yang banyak
terdapat perkantoran serta kampus, diantaranya di daerah Setiabudhi,
Sukajadi, dan Maranatha. Kuesioner dibagikan kepada 50 orang dengan
rentang usia 20 – 30 tahun.
33
Universitas Pasundan
A. Infografis Hasil Kuesioner
Gambar 3.2 Infograsis Hasil Kuesioner 1
Sumber : Dok. Pribadi
34
Universitas Pasundan
Gambar 3.2 Infografis Hasil Kuesioner 2
Sumber : Dok. Pribadi
Ketika ditanya, pilihannya hampir seimbang, namun jamu tradisional
sedikit lebih unggul dibanding multivitamin karena mereka yang memilih ini masih
peduli dan percaya bahwa bahan alami lebih baik dibanding bahan kimia.
Sedangkan yang memilih multivitamin beranggapan bahwa khasiat multivitamin
lebih cepat terasa dan sudah pasti, ada juga yang memilih karena tidak tahu apa saja
manfaat jamu atau jamu apa yang harus mereka konsumsi ketika sakit.
35
Universitas Pasundan
3.1.4 Data Studi Literasi
A. Jenis dan Manfaat Jamu
Jamu memiliki berbagai macam khasiat tergantung dari bahan-
bahan yang digunakan dalam racikan jamu tersebut. Berdasarkan varian
yang ditawarkan jamu Hekeukun, berikut adalah beragam manfaat dari
jamu tersebut :
• Kunyit Asam / Kunir Asam
Kunyit asam biasanya banyak dikonsumsi oleh kaum perempuan
karena memiliki khasiat yang baik untuk melangsingkan tubuh,
melancarkan menstruasi, menghilangkan keputihan, dsb. Selain itu,
kunyit asam juga dapat menjaga metabolism tubuh, menambah stamina,
dan melancarkan peredaran darah.
• Beras Kencur
Seperti namanya, jamu ini terbuat dari bahan dasar utama beras dan
kencur serta dicampur dengan sejumlah bahan lainnya sepertti biji
kedawung, rimpang jahe, biji kapulaga, asam, gula merah, daun pandan
dan garam. Beras kencur bermanfaat untuk menambah nafsu makan,
menghilangkan rasa lelah, menghilangkan pegal linu, menyembuhkan
flu dan batuk, dan berbagai khasiat lainnya.
• Sirup Jahe
Jahe jelas menjadi bahan utama dalam sirup ini dengan ditambahkan
beberapa rempah lainnya. Sirup jahe dapat dilarutkan langsung dengan
air ataupun sebagai tambahan pada teh, susu, dan minuman hangat
lainnya. Jahe berkhasiat untuk menghangatkan tubuh, menghilangkan
36
Universitas Pasundan
flu dan batuk, meredakan masuk angina, menambah stamina,
meredakan stress, dan sebagai antioksidan alami untuk mencegah
penyakit.
3.1.5 Analisa Pemetaan Masalah dengan 5W + 2H
Dibawah ini merupakan analisis awal yang dilakukan dengan
menggunakan metode 5W+2H guna mengetahui permasalahan apa yang
akan diangkat.
Tabel 3.1 Analisa 5W2H
Sumber : Dok. Pribadi
5W1H Pertanyaan Jawaban
What
Apa masalah yang akan di
selesaikan?
Apa tujuannya?
Membuat perancangan promosi jamu
Hekeukun unttuk memperkenalkan
produk kepada masyarakat yang lebih
luas.
Who Siapa target yang dituju? Mahasiswa dan karyawan kantoran muda
Why
Mengapa harus dilakukan
promosi untuk produk
tersebut?
Jamu merupakan minuman tradisional
khas Indonesia yang perlu dilestarikan,
maka diperlukan peran generasi muda
untuk dapat mempertahankan
keberadaan jamu tradisional di
37
Universitas Pasundan
masyarakat. Jamu juga memiliki
berbagai manfaat yang belum banyak
diketahui dan lebih baik dibandingkan
obat-obatan kimia.
When
Kapan promosi tersebut
harus diselesaikan?
Promosi ini akan dilakukan secara
berkala dalam kurun waktu 3 bulan
dengan metode AISAS (Attention,
Interest, Search, Action, Share)
Where
Dimana permasalahan itu
terjadi?
Di Kota Bandung
How
Bagaimana promosi
tersebut akan dilakukan?
Promosi akan dilakukan bertahap
menggunakan metode AISAS. Beberapa
media yang digunakan akan fokus berisi
informasi mengenai produk dan
khasiatnya. Pesan yang akan
disampaikan menggunakan pendekatan
yang menarik dan akrab di kehidupan
target.
How
Much
Berapa banyak biaya yang
dibutuhkan untuk
melakukan promosi?
Biaya yang dibutuhkan yaitu meliputi
biaya Sales Promotion dan biaya
pemasangan media. Jumlah biaya akan
dihitung dengan Rancangan Anggaran
Biaya (RAB).
38
Universitas Pasundan
3.1.6 Analisis SWOT
1. Strength
• Hekeukun menggunakan resep turun temurun keluarga
• Jamu yang dijual bebas dari bahan pengawet
• Praktis dan mudah dibawa-bawa
2. Weakness
• Promosi yang dilakukan hanya menggunakan Instagram dan
3. Opportunity
• Rasa khas tradisional yang tetap terjaga karena menggunakan resep
nenek moyang
• Mudah dikonsumsi dan dibawa oleh konsumen yang memiki
aktivitas padat
4. Treath
• Promosi dan distribusi produk jamu kompetitor jauh lebih luas
• Anak muda mulai meninggalkan konsumsi jamu tradisional
39
Universitas Pasundan
3.2 Data Target
3.2.1 Analisis Target
A. Target Market
Demografis : Pria dan Wanita (20 – 30 tahun)
Mahasiswa dan karyawan kantoran muda
SES >B (Menengah, Menengah atas)
Geografis : Kota Bandung
Psikografis : Mahasiswa dan pekerja muda yang memiliki
aktivitas yang padat, mementingkan kesehatan, dan
menginginkan kesuksesan dalam hidup baik dalam
pendidikan maupun pekerjaan.
B. Analisis Kegiatan Target
Target merupakan pribadi yang memiliki keseharian yang padat. Di
pagi hari, target bangun tidur dan langsung memainkan ponsel sejenak
untuk memeriksa pesan masuk atau membuka media sosial, kemudian
mandi dan bersiap untuk beraktivitas. Setelah siap, jika tidak terlambat
target menyempatkan diri untuk sarapan nasi ataupun roti yang lebih
mudah dan simple, target berangkat ke kantor/kampus menggunakan
kendaraan pribadi (motor) atau menggunakan ojek online. Terkadang
perjalanan ke kampus/kantor tidak selalu lancar, biasanya mereka
terjebak kemacetan karena bertepatan saat orang-orang memulai
aktivitas. Beberapa daerah yang sering terjadi kemacetan yaitu jalan
Cemara, jalan Bungur, Setiabudhi, Sukajadi, dan Surya Sumantri. Untuk
40
Universitas Pasundan
target yang merupakan karyawan, sesampainya di tempat kerja, target
langsung bersiap dan merapikan meja kerjanya. Sedangkan untuk target
mahasiswa, sesampainya di kampus sambil menunggu kelas dimulai,
target akan mengunjungi kantin untuk sekedar membeli minuman atau
sarapan. Terkadang jika tidak ke kantin, target hanya akan menunggu di
dalam kelas atau mengobrol dengan teman di depan kelas. Ketika jam
istirahat, target kembali menuju kantin untuk makan siang. Kadang kala,
karyawan membawa bekal makanan sendiri sehingga tidak perlu
membeli makan diluar. Setelah itu target akan kembali ke aktivitas
masing-masing. Sepulang kerja/kuliah, kadang target menyempatkan
diri untuk ke café untuk sekedar nongkrong melepas lelah, atau sembari
mengerjakan tugas kuliah. Target bisa menghabiskan waktu di café
sekitar 1-2 jam. Jika tidak ke café, target mahasiswa akan mengunjungi
rumah/kosan teman untuk mengerjakan tugas. Menjelang malam, target
akan kembali ke rumah. Sesampainya dirumah, setelah membersihkan
diri, target makan malam bersama keluarga atau sendiri (kost) sambil
memainkan gadget. Sebelum tidur, biasanya target akan menonton
streaming atau membaca buku.
41
Universitas Pasundan
C. Consumer Journey
Nama : Fachrizal Ramadhan
Pekerjaan : Mahasiswa tingkat 6 Pendidikan Bahasa Jerman UPI
Tabel 3.2 Consumer Journey 1
Sumber : Dok. Pribadi
Waktu Kegiatan Produk yang Dipakai
05.00 – 08.00
• Bangun tidur
• Shalat Subuh
• Mandi
• Persiapan ke kampus
• Sarapan (sambil main gadget,
buka sosmed)
• Sabun dan Parfum Gatsby
• Pasta Gigi Pepsodent
• Gadget Xiaomi (WhatsApp &
Twitter)
• Roti Sari Roti
08.00 – 09.00
• Perjalanan dari rumah ke
kampus
• Masuk Kelas
• Yamaha Mio (Perjalanan Sukahaji
– Setiabudhi)
09.00 – 11.00
• Belajar
• Main Gadget
• Faber Castle
• Xiaomi (Instagram)
11.00 – 13.00
• Keluar Kelas
• Makan siang di Kantin
• Main Gadget (buka sosmed)
• Xiaomi (Instagram, Twitter)
13.00 – 15.00
• Belajar
• Main Gadget
• Keluar Kelas
• Xiaomi (Instagram, Twitter)
15.00 – 18.00 • Pergi ke Café • Xiaomi
42
Universitas Pasundan
• Main gadget
• Ngerjain tugas
• Nongkrong
• Yamaha Mio (Setiabudhi –
Cihampelas)
• Laptop Lenovo
18.00 – 20.00
• Pulang
• Mandi
• Makan Malam
• Yamaha Mio (Cihampelas –
Sukahaji)
• Sabun Gatsby
20.00 – 23.00 • Nonton (Streaming) • Laptop Lenovo
23.00 • Tidur
Nama : Selfy Apriani
Pekerjaan : Karyawan (Kasir)
Tabel 3.3 Consumer Journey 2
Sumber : Dok. Pribadi
Waktu Kegiatan Produk yang Dipakai
05.00 – 08.00
• Bangun tidur
• Shalat Subuh
• Main Gadget (Buka sosmed)
• Mandi
• Masak
• Sabun Nuvo
• Pasta Gigi Pepsodent
• Gadget Oppo (WhatsApp &
Instagram)
08.00 – 09.00
• Persiapan berangkat kerja
• Perjalanan dari rumah ke tempat
kerja
• Kosmetik Wardah & Oriflame
• Kerudung Saudia
• Grab / Ojek Online (Sukajadi –
Setiabudhi)
43
Universitas Pasundan
09.00 – 17.00
• Kerja
• Main Gadget
• Makan Siang
• Buku Sidu
• Oppo (Instagram, WhatsApp,
Youtube)
17.00 – 19.00
• Pulang Kerja
• Makan malam diluar
• Yamaha 125 (Setiabudhi –
Gegerkalong)
19.00 – 22.00
• Pulang
• Mandi
• Main Gadget
• Yamaha 125 (Gegerkalong –
Sukajadi)
• Sabun Nuvo
• Oppo (Instagram, Whatsapp)
22.00 • Tidur
Nama : Desta Lestari Grafista
Pekerjaan : Mahasiswa DKV UNPAS
Tabel 3.4 Consumer Journey 3
Sumber : Dok. Pribadi
Waktu Kegiatan Produk yang Dipakai
05.00 – 08.00
• Bangun tidur
• Shalat Subuh
• Main Gadget (Buka sosmed)
• Mandi
• Sarapan
• Sabun Biore
• Pasta Gigi CloseUp
• Shampoo Tresemme
• Gadget Oppo (Instagram)
• Quaker Oat
08.00 – 09.00
• Persiapan berangkat kuliah
• Perjalanan dari kosan ke kampus
• Kosmetik Wardah, Maybeline
Emina
• Kerudung El Zatta
44
Universitas Pasundan
• Baju SPAO, uniqlo, Pull&Bear
• Sepatu Converse, Hijack
• Honda Beat (Gegerkalong -
Setiabudhi)
09.00 – 13.00
• Belajar
• Main Gadget
• Makan siang di Kantin
• Snowman
• Gadget Oppo (Instagram,
WhatsApp)
13.00 – 15.00 • Belajar • Snowman
15.00 – 18.00
• Nongkrong di Café
• Ngerjain tugas
• Honda Beat (Setiabudhi - Dago)
• Laptop ASUS
18.00 – 23.00
• Pulang ke kosan
• Mandi
• Nonton (streaming)
• Main Gadget
• Baca Buku
• Honda Beat (Dago - Gegerkalong)
• Gadget Oppo (Instagram,
WhatsApp)
23.00 • Tidur
45
Universitas Pasundan
Nama : Stevani Sharbina
Pekerjaan : Customer Service Bank BCA
Tabel 3.5 Consumer Journey 4
Sumber : Dok. Pribadi
Waktu Kegiatan Produk yang Dipakai
04.00 – 08.00
• Bangun tidur
• Main Gadget (Buka sosmed)
• Shalat Subuh
• Mandi
• Sarapan
• Sabun Biore
• Pasta Gigi Pepsodent
• Shampoo Pantene
• Gadget Xiaomi (Instagram,
Whatsapp)
08.00 – 09.00
• Persiapan berangkat kerja
• Perjalanan dari rumah ke kantor
• Kosmetik Wardah, Citra,
• Grab Ojek Online (Karang Setra –
Surya Sumantri)
09.00 – 12.00 • Kerja
12.00 – 17.00
• Istirahat Makan Siang
• Main Gadget
• Kerja
• Gadget Xiaomi (Instagram,
WhatsApp)
17.00 – 20.00
• Pulang kerja
• Nongkrong di Café
• Main Gadget
• Honda Beat (Surya Sumantri -
Dago)
• Gadget Xiaomi (Instagram,
WhatsApp)
20.00– 22.00
• Pulang ke rumah
• Nonton (streaming)
• Main Gadget
• Honda Beat (Dago – Karang
Setra)
46
Universitas Pasundan
• Gadget Oppo (Instagram,
WhatsApp, Youtube)
22.00 • Tidur
Nama : Rikzha Syahbana Achlafass
Pekerjaan : Pegawai BUMN
Tabel 3.6 Consumer Journey 5
Sumber : Dok. Pribadi
Waktu Kegiatan Produk yang Dipakai
05.00 – 07.00
• Bangun tidur
• Shalat Subuh
• Mandi
• Sarapan
• Sabun Detol
• Pasta Gigi Pepsodent
• Sepatu Converse, New Balance
• Tas Eiger
07.00 – 08.00
• Berangkat kerja
• Perjalanan ke kantor
• Honda Beat (Ledeng – Citarum)
08.00 – 12.00 • Kerja
12.00 – 17.00
• Istirahat Makan Siang
• Main Gadget
• Kerja
• Gadget Motorola (Instagram,
Youtube)
17.00 – 20.00
• Pulang kerja
• Nongkrong di Café
• Main Gadget
• Ngobrol dengan teman
• Honda Beat (Citarum -
Cihampelas)
• Gadget Motorola (Instagram,
WhatsApp)
47
Universitas Pasundan
20.00– 00.00
• Pulang ke rumah
• Main Game
• Main Gadget
• Honda Beat (Cihampelas –
Ledeng)
• Laptop Lenovo
• Gadget Oppo (Line, Youtube)
00.00 • Tidur
Kesimpulan Consumer Journey
Berdasarkan data yang didapat dari sampel target, dapat ditentukan
media apa saja yang akan digunakan dan dimana saja media tersebut akan
ditempatkan. Sehingga pesan yang akan disampaikan akan sesuai dengan
targetnya. Media yang akan digunakan, diantaranya :
Tabel 3.7 Tabel Penggunaan Media Utama
Sumber : Dok. Pribadi
NO. MEDIA UTAMA TEMPAT
1. E-Poster Sosmed Instagram
Tabel 3.8 Tabel Penggunaan Media Pendukung
Sumber : Dok. Pribadi
NO. MEDIA PENDUKUNG TEMPAT
1. Pamphlet
Disebarkan di Supermarket ketika target
menghampiri booth Hekeukun, ditaruh
pada rak display Hekeukun, serta
48
Universitas Pasundan
disebarkan di lampu Stopan kepada
pengendara
2. TVC Youtube
3. Ambient Media (Stop Contact) Café, kampus, kantor
5. Booth Supermarket
6. Wobbler Di Supermarket pada rak display
7. Neck Tag Digantungkan pada Kemasan produk
8. Stiker, Gantungan Kunci, Tumblr Souvenir (Sales Promo)
49
Universitas Pasundan
Gambar 3.3 Consumer Journey
Sumber : Dok. Pribadi
50
Universitas Pasundan
3.2.2 Studi Indikator
Gambar 3.4 Studi Indikator
Sumber : Dok. Pribadi
51
Universitas Pasundan
3.2.3 Referensi Visual
Referensi yang digunakan merupakan desain yang berupa paduan
fotografi dan ilustrasi berupa line art. Desain ini dipilih, karena fotografi
dapat memperlihatkan tampilan produk secara jelas dan nyata. Sedangkan
line art ditambahkan untuk membuat tampilan lebih menarik tapi tidak
mengganggu objek utama yaitu produk. Sehingga target tetap terfokuskan
pada produk Hekeukun.
Gambar 3.5 Referensi Visual
Sumber : Pinterest, Dok. Pribadi
52
Universitas Pasundan
3.2.4 Referensi Desain
Desain poster food and beverage yang menggunakan gaya desain
gabungan fotografi dan ilustrasi digunakan sebagai referensi agar lebih
memudahkan dalam mendesain media promosi Hekeukun.
Gambar 3.6 Referensi Desain
Sumber : Pinterest, Dok. Pribadi
53
Universitas Pasundan
3.2.5 Bagan Preferensi Visual
Moodboard terdiri dari warna dan gaya visual yang akan digunakan.
Warna yang akan banyak digunakan yaitu kuning, hijau, biru, dan abu-abu.
Warna tersebut dipilih berdasarkan hasil studi indikator dan consumer
journey serta keterkaitan dengan produk yang merupakan produk dari bahan
alami.
Gambar 3.7 Bagan Preferensi Visual
Sumber : Pinterest, Dok. Pribadi
54
Universitas Pasundan
3.2.6 Consumer Insight
Berdasarkan analisa data dari kuesioner dan wawancara terhadap
target serta data lain yang terkait, dapat disimpulkan bahwa anak muda saat
ini sudah jarang mengkonsumsi jamu tradisional, rata-rata mereka pernah
mengkonsumsi jamu ketika masa kanak-kanak dulu. Selain itu target juga
tidak mengetahui apa saja manfaat yang terkandung dalam jamu sehingga
jarang mengkonsumsi jamu. Target merupakan pribadi yang sibuk dan
banyak menghabiskan waktu diluar rumah. Dengan aktivitas padat seperti
itu, target membutuhkan stamina tubuh yang fit agar dapat mengerjakan
segala sesuatu dengan baik sehingga mencapai kesuksesan yang diinginkan.
Target juga sangat mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan
finansial.
3.2.7 Keyword (Kata Kunci)
Beberapa kata yang nantinya akan menjadi kata kunci dalam
perancangan promosi jamu Hekeukun, yaitu :
Kata kunci : Stamina, Fit, Sukses
Stamina : Stamina adalah kekuatan dan energi fisik seseorang yang
memungkinkan dia dapat bertahan dalam bekerja atau dalam kesehatan
tubuh; daya tahan
Fit : Fit adalah keadaan berdaya tahan bagi tubuh untuk
melakukan aktivitas fisik
Sukses : Definisi sukses sendiri ada bermacam-macam. Sukses bisa
berarti melakukan hal yang terbaik dalam hidup, baik dalam pekerjaan,
55
Universitas Pasundan
berkreasi, pendidikan dan lainnya. Sukses juga bisa berarti focus dalam
suatu tujuan serta bisa menyeimbangkan pekerjaan dengan semangat.
3.3 What to Say
Dari insight konsumen yang telah didapat serta keyword yang telah
dijelaskan sebelumnya, dapat dirumuskan pesan yang ingin disampaikan atau what
to say, yaitu :
“Energi untuk keberhasilan”
Kata “Energi” didapat dari keyword “stamina” dan “fit”. Kata tersebut
mengacu pada kemampuan atau kekuatan target dalam mengerjakan sesuatu
pekerjaan yang selalu dilakukan setiap hari. Sedangkan “untuk Keberhasilan” yang
didapatkan dari keyword “sukses”, memperjelas bahwa dengan minum Hekeukun
ini target akan sehat, tidak mudah lelah, sehingga dapat fokus dalam segala sesuatu
hingga mencapai keberhasilan baik dalam pekerjaan maupun pendidikan.
Keyword serta what to say ini juga berpengaruh dalam elemen grafis yang
akan digunakan. Elemen yang digunakan yaitu objek-objek yang berkaitan dengan
sumber energi, pembangkit energi, juga menggunakan objek yang berkaitan dengan
alat untuk mencapai keberhasilan target sehari-hari, seperti alat tulis ataupun
komputer.