Upload
volien
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan eksperiman yaitu
eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu penelitian yang digunakan untuk
mengungkap hubungan sebab akibat dengan melibatkan kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen tetapi pemilihan kedua kelompok tersebut tidak di lakukan
secara acak. Kedua kelompok tersebut ada secara alami, dengan membandingkan
kelas eksperimen, yaitu kelas yang menggunakan metode demonstrasi dengan
kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensinal. Kemudian nilai
kedua kelas dievaluasi untuk melihat perbedaan yang terjadi terhadap hasil belajar
IPA pada kelas yang mendapat perlakuan dengan kelas yang tidak mendapat
perlakuan.
Metode Eksperimen ini melalui 3 langkah, yaitu:
1. Memberikan pre-test untuk mengukur variable terikat (hasil belajar) sebelum
treatment atau perlakuan di lakukan.
2. Memberikan perlakuan eksperiment kepada para subyek yaitu berupa
penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA kelas IV B di SD
Negeri Trembul Rejo 01 Kec. Ngawen Kab. Blora.
3. Memberikan post-test pada semua kelas IV A dan IV B untuk mengukur
variable terikat (hasil belajar) setelah perlakuan.
3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Trembul Rejo 01 Kec, Ngawen Kab.
Blora, pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. Alasan mengambil tempat
penelitian ini karena karena berdasarkan hasil observasi yang dilakukan yaitu
pada proses pembelajaran, guru masig menggunakan pembelajaran
konvensional.
29
2. Waktu penelitian
Kegiatan penelitian ini di lakukan pada Semester 2 tahun ajaran 2011/2012 dan
di lakukan secara bertahap.Adapun tahapnya adalah:
a. Tahap persiapan
Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrument,
permohonan ijin serta survey di sekolah yang di rencanakan sebagai tempat
penelitian.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap ini mencakup kegiatan – kegiatan yang di lakukan di sekolah yang
meliputi uji coba instrument dan pengambilan data.
c. Tahap analisis data dan penyususnan
Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang di ikuti penyususnan laporan
serta persiapan ujian.
Tabel 3.1
Kegiatan Penelitian
Kegiatan Waktu
Februari Maret April
Persiapan
Pelaksanaan
Analisis Data
Penyusunan
Laporan
3.2 Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 variabel yaitu variable
bebas disebut juga sebagai variable independen dan variable terikat atau dependen
variabel.
3.2.1 Variabel Bebas (Variabel Independen)
Variabel bebas (variable X) adalah variable yang mempengaruhi variable
lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi. Untuk
melihat atau mengukur variable independen digunakan lembar observasi.
30
3.2.2 Variabel terikat (Variabel Dependen)
Variabel terikat (variable Y) adalah variable yang dipengaruhi variable
lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan motivasi belajar
siswa. Untuk mengukur variable dependen digunakan instrument tes dan angket
motivasi belajar siswa.
3.3 Prosedur Penelitian
Adapun tahap – tahap eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah:
Tahap Persiapan:
�� Menentukan subjek penelitian yaitu SD Negri 01 TrembulRejo.�
� Menggolongkan subjek menjadi dua kelompok yaitu kelompk eksperimen
kelas IV B dan kelompok kontrol kelas IV A. �
�� Membuat kisi – kisi pretest soal dan angket.�
�� Peneliti membuat instrument pretest berdasarkan kisi – kisi�
�� Mengujicobakan instrument pretest pada kelas yang dipilih yaitu kelas IV
SD Negri 02 Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.�
�� Menganalisis data hasil instrument tes uji coba pada kelas uji coba untuk
mengetahui validitas butir soal, reliabilitas soal dan angket.�
�� Melakukan pretest soal dan pemberian angket pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol di SD Negri 01 Trembulrejo, Kecamatan Ngawen
Kabupaten Blora.�
�� Menganalisis hasil pretest soal dan angket dari kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol untuk mengetahui tidak adanya perbedaan yang
signifikan dari kedua kelompok tersebut.�
�� Mengujicobakan instrument soal posttest dan angket pada kelas yang
dipilih yaitu kelas IV SD Negri 02 Trembulrejo, Kecamatan Ngawen,
Kabupaten Blora.�
��� Menganalisis hasil posttest dan angket untuk mengetahui valid tidaknya
instrument.�
31
b. Tahap Pelaksanaan
Desain perlakuan yang akan diterapkan pada kelompok eksperimen adalah
sebagai berikut:
Bagan 3.1
Tahap Pelaksanaan Kelompok Eksperimen
Bagan 3.2
Tahap pelaksanaan Kelompok Kontrol
3.4 Desain dan Paradigma Penelitian
Desain penelitian ini yang di gunakan adalah Nonequivalent Control
Group Desaign. Dalam penelitian eksperimen ini di gunakan dua kelompok yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Desain penelitian menurut Sugiyono (2010), ini adalah sebagai berikut:
E �� X �� ��
K �� �� ��
Keterangan:
Peneliti mengajar menggunakan menggunakan metode demonstrasi
Peneliti memberikan soal tes individu kepasa siswa
Guru mengajar konvensional
Guru memberikan soal tes individu pada siswa
Peneliti menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
32
E : Kelompok eksperimen
K : Kelompok kontrol
�� dan �� : Pemberian pretest pada kelompok kontrol dan eksperimen
�� : Hasil belajar dari tes kelompok ekserimen setelah mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.
�� : Hasil belajar dari tes kelompok kontrol yang tidak di beri
perlakuan dengan metode demonstrasi (konvensional).
�� : Motivasi kelompok eksperimen
�� : Motivasi kelompok kontrol
X : Perlakuan terhadap kelompok eksperimen denan menggunakan
metode demonstrasi.
Kelompok eksperimen dengan menggunakan treatment metode
demonstrasi dan kelompok kontrol tanpa menggunakan treatment metode
demonstrasi. kedua kelompok tersebut di bandingkan melalui tingkat hasil belajar
yang di peroleh siswa.
Paradigma penelitian eksperimen yang di gunakan adalah sebagai berikut:
Paradigma Kelompok Eksperimen
Paradigma kelompok Kontrol
Kelompok eksperimen dengan menggunakan treatment metode demonstrasi
dan kelompok kontrol tanpa menggunakan treatment metode demonstrasi. Kedua
kelompok tersebut di bandingkan melalui tingkat hasil belajar yang di peroleh
siswa.
HASIL BELAJAR TREATMENT METODE
DEMONSTRASI
KELOMPOK EKSPERIMEN
HASIL BELAJAR TANPA MENGGUNAKAN
TREATMENT
KELOMPOK KONTROL
33
3.5 Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini dipilih 2 kelompok siswa kelas IV SD Negri 01 Trembul rejo
Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora. Untuk memilih kedua kelompok
siswa kelas IV tersebut, terdapat beberapa alasan sebagai berikut:
a. SD tersebut atau kelas yang digunakan untuk penelitian adalah kelas yang
sudah parallel, jadi peneliti mudah untuh melakukan penelitian.
b. Guru dalam mengajarkan materi menggunakan metode yang sama pada kedua
kelas tersebut, yaitu menggunakan pembelajaran yang konvensional. Sehingga
peneliti ingin mencobakan peggunaan metode demonstrasi pada salah sati kelas
yang sudah dipilih yaitu kelas IVB dan membandingkan hasil belajar dengan
kelas yang satunya yaitu kelas IVA.
c. Jumlah siswa antara kedua kelas hampir sama, yaitu kelas IV A berjumlah 18
(10 laki – laki dan 8 perempuan) siswa dan kelas IV B berjumlah 22 siswa (12
laki –laki dan 10 perempuan).
3.6 Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
3.6.1.1 Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis, dua diantara yang terpenting
adalah proses – proses pengamatan dan ingatan (Sugiyono, 2010). Observasi
dapat mengukur atau dapat menilai hasil belajar, tingkah laku guru pada waktu
mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi dan dalam
penggunaan alat peraga pada waktu proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa dalam
aspek afektif dengan mengamati tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar, dan
mengamati tingkah laku peneliti pada waktu mengajar dengan menggunakan
metode demonstrasi yang dilakukan oleh pengamat atau observer yaitu guru kelas
IV SD Negeri 01 Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.
34
3.6.1.2 Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data, data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang berupa tes individu
yang diberikan untuk siswa kelas IV SD Negri 01 Trembulrejo.
3.6.1.3 Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pertannyaan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010). Angket disini adalah terdapat beberapa
pernyataan yang diberikan peneliti kepasa siswa kelas IV untuk dilihat hasilnya
seberapa jauhkah siswa termotivasi dengan pembelajaran yang disajikan oleh
guru.
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
metode tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan
siswa. Kemudian lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui tindakan
guru dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi di
kelas eksperimen.
a. Instrumen Pengumpulan Data Variabel X (Penggunaan metode
demonstrasi)
Tabel 3.2
Kisi – kisi Lembar Observasi
No Hal yang diamati Indikator
1. Kegiatan awal � Guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran
� Guru melakukan apersepsi kepada siswa � Siswa diminta untuk mengalami sendiri kejadian
yang terkait gengan topik yang akan dibicarakan
2. Kegiatan inti 1. Orientasi siswa pada topic � menyebutkan topic yang akan dipelajari dan tujuan
35
yang akan dipelajari � Guru mendemonstrasikan kegiatan yang berkaitan
mengenai topic yang dipelajari � Siswa mendiskusikan dan menyimpulkan kegiatan
yang telah didemonstrasikan 2. Membagi siswa kedalam kelompok dengan
pertimbangan kemampuan akademis yang heterogen
� Guru membagi lembar kerja kelompok kepada siswa
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
� Guru mengontrol pelaksanaan demonstrasi praktikum
� Guru memantau kemajuan belajar siswa selama proses pembelajaran
� Guru memberi hadiah/pujian/semangat kepada peserta didik selama proses pembelajaran
� Siswa membuat kesimpulan jawaban yang telah dilakukan selama praktikum
4. Menyajikan hasil demonstrasi oleh siswa dalam kelompok
� Mempresentasikan hasil demonstrasi kelompok � Mendiskusikan/memberi tanggapan hasil diskusi
kelompok lain
3. Kegiatan akhir Evaluasi hasil demonstrasi � Guru bersama siswa mengkonfirmasi dan atau
memberi pengantar informasi hasil demonstrasi � Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
demonstrasi � Guru melakukan penilaian yaitu pada lembar kerja
kelompok (lembar evaluasi) � Pemberian hadiah pada kelompok yang menjawab
benar evaluasi yang dilakukan siswa.
Teknik penskoran: Jumlah seluruh item yang diberi tanda ceklist (�) pada setiap
kolom. Jika pada kolom 3 (baik) dan 4 (baik sekali) dijumlah
sudah mencapai 80%, maka proses pembelajaran dikatakan
baik.
36
Nilai = Jumlah seluruh nilai pada kolom 3(baik) + jumlah seluruh nilai pada
kolom 4(sangat baik)
b. Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y (Hasil Belajar dan Angket
Motivasi)
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan soal tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Selanjutnya pemberian
angket motivasi belajar kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh siswa
termotivasi dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Tabel 3.3
Kisi – kisi Soal Hasil Belajar Sebelum Uji Validitas
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Item Soal No. Item Pilihan
Ganda Jumlah
Item Memahami berbagai bentuk energy dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari – hari.
Mendeskripsikan energy panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat – sifatnya.
Mengenal macam – macam sumber energy panas yang ada dilingkungan sekitar
1,2,3,4,5,9, 12,13,16,
22
10
Mengenal thermometer untuk mengukur panas suatu benda
17 1
Mengenal perambatan panas (konduksi, konveksi dan radiasi)
8,10,11,14, 15,19
6
Mengenal benda yang termasuk penghantar panas dan yang bukan
7,20 2
Mengenal macam – macam sumber energy bunyi yang ada dilingkungan
6,23,24,26,30 5
37
sekitar Mengetahui
pengertian bunyi, frekwensi dan amplitudo
25 1
Mengenal perambatan bunyi pada benda padat, cair dan gas
18,21,27,28,29, 5
Jumlah Soal 30 30 Teknik penilaian:
Skor per item soal = ��
Nilai = �� ��� ����� ����� × jumlah benar
Tabel 3.4
Kisi – kisi Soal Hasil Belajar Sesudah Uji Validitas
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
Item soal
No. Item
Pilihan ganda
Jumlah
Item
Memahami berbagai bentuk energy dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari – hari.
Mendeskripsikan energy panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat – sifatnya.
Mengenal macam – macam sumber energy panas yang ada dilingkungan sekitar
1,8 2
Mengenal thermometer untuk mengukur panas suatu benda
9 1
Mengenal perambatan panas (Konduksi, konveksi dan radiasi)
3,5,6,11 4
Mengenal benda yang termasuk penghantar panas dan yang bukan
2,4,7,12 4
Mengenal 14,15 2
38
sumber energy bunyi yang ada dilingkungan sekitar. Mengenal pengertian bunyi frekwensi dan amplitude
16 1
Mengenal perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas
10,13.17,18 4
Jumlah Soal 18
Teknik penilaian
Skor per item soal = ���
Nilai = skor per item soal × jumlah benar
Kemudian, jika 80% siswa dikelas eksperimen mendapat nilai KKM � 64, maka
sudah dikatakan tuntas dan penelitian ini baik.
Tabel 3.5
Kisi – kisi Angket Postest Sebelum Uji Validitas
No Aspek Indikator No. Item Jumlah 1 Intrinsik
a. Perasaan senang - Senang mengikuti pelajaran IPA
- Senang terhadap guru IPA
3,10 11,19
b. Kemauan - Kemauan siswa mengerjakan soal IPA
- Kemauan siswa mengerjakan PR IPA
- Keinginan siswa memiliki nilai baik
3,20 6,16,21 22,23
c. Kesadaran - Kesadaran siswa untuk belajar IPA
- Kesadaran siswa untuk mendalami materi
9,14, 5,7,12,18,15
d. Kemandirian - Kesadaran siswa 1,2,17
39
untuk tidak mencontek
2. Ekstrinsik Dorongan dari
lingkungan sekitar - Dorongan untuk
mendapatkan hasil belajar yang baik
- Keinginan untuk mendapatkan hadiah/pujian
13 4,24,8
Jumlah 25
Tabel 3.6
Kisi – kisi Angket Postest Setelah Uji Validitas
No Aspek Indikator No. Item
Jumlah
1 Intrinsik
a. Perasaan senang - Senang mengikuti pelajaran IPA
- Senang terhadap guru IPA
8 13
1 1
e. Kemauan - Kemauan siswa mengerjakan soal IPA
- Kemauan siswa mengerjakan PR IPA
- Keinginan siswa memiliki nilai baik
3,14 10 15
2 1 1
f. Kesadaran - Kesadaran siswa untuk belajar IPA
- Kesadaran siswa untuk mendalami materi
7,11 5,6,12
2 3
g. Kemandirian - Kesadaran siswa untuk tidak mencontek
1,2 2
2. Ekstrinsik Dorongan dari
lingkungan sekitar - Dorongan untuk
mendapatkan hasil belajar yang baik
- Keinginan untuk mendapatkan hadiah/pujian
9 4,16
1 2
Jumlah 16 Untuk kriteria penskoran dalam penilaian instrument angket ini adalah
yaitu setiap pernyataan angket diberi skor yaitu nilai (4) selalu, (3) sering (2)
40
kadang – kadang, dan nilai (1) tidak pernah. Setelah iti setiap pernyataan dari
masing – masing siswa di jumlah.
Skor maksimal = 16 x 4 = 64
Skor minimal = 16 x 1 = 16
Teknik penskoran: jika 80% siswa dikelas eksperimen mendapat skor angket
masing – masing � 45, maka penelitian ini dikatakan baik.
3.7 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini tardapat 2 macam uji statistic yang digunakan untuk
menganalisis data berdasarkan waktu pelaksanaannya, yaitu uji persyaratan dan
uji hipotesis, uji persyaratan digolongkan menjadi 2 yaitu uji persyaratan variable
X dan uji variable persyaratan untuk variable y, untuk lebih jelasnya, berikut
penjelasan untuk masing – masing perhitungan.
3.7.1 Uji Persyaratan
Uji persyaratan dilakukan untuk menguji instrument yang akan digunakan
dalam alat pengumpulan data dan digunakan syarat pengujian hipotesis. Instrumen
yang dimaksud meliputi lembar observasi kegiatan siswa. Uji persyaratan terdapat
2 macam yaitu:
a. Uji Persyaratan untuk Variabel Y
Uji persyaratan untuk variable Ydilakukan untuk menguji instrument soal
tes dan angket motivasi belajar siswa. Setelah instrument tes dikembangkan dari
kisi – kisi dalam bentuk soal (soal tes) dan dalam bentuk uraian (angket motivasi
siswa) maka dilakukan uji instrument yaitu dengan cara:
1. Uji Validitas
Uji validitas instrument dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
instrument tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual.
Untuk mengetahui validitas instrument, terlebih dahulu diuji cobakan dikelas uji
coba yaitu kelas IV SD negri 02 Trembulrejo Kecamatan Ngawen.
Menurut Sugiyono (2010) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat – tingkat kevalitan suatu instrument. Sebuah instrument di
41
katakana valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat
mengungkap data dari variable yang diteliti secara tepat.
Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected
Item-Total Correlation). Kemudian untuk menentukan suatu item tertentu valid
atau tidak digunakan pedoman Ali (pedoman skripsi S1 PGSD UKSW, 2009)
bahwa suatu item instrument penelitian di anggap valid jika memiliki koefisien
corrected item total correlation � 0,2. Uji validitas dilakukan dengan
menggunakan SPSS 19,0 yaitu dengan cara Analyze – Scale – Reliability
Analysis. Dapat digunakan pedoman nilai koefisien korelasi sebagai berikut:
0,00 – 0,20 = dianggap tidak ada validitas
0,20 – 0,40 = validitas rendah
0,41 – 0,60 = validitas sedang
0,60 – 0,80 = validitas tinggi
0,80 – 1,00 = validitas sempurna
Instrumen tes homogenitas (pretest) dan angket motivasi akan diberikan
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji coba terlebih dahulu di SD
Negri 02 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora. Setelah selesai uji
coba instrument tes homogenitas dan didapat hasil (nilai dari pekerjaan siswa),
dapat dilakukan perhitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 19,0. Dari 25 item
soal pilihan ganda (soal tes) dan angket motivasi siswa 25 pernyataan.
Setelah uji validitas instrument tes homogenitas, maka dilakukan uji
validitas juga pada instrument soal posttest yaitu langkah – langkah seperti pada
saat uji validitas instrument tes homogenitas, yang pertama mengujicobakan
instrument agar dikerjakan oleh siswa kelas uji coba yaitu di SD Negri 02
Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kbupaten Blora. Setelah uji coba instrument tes
dan angket motivasi belajar siswa, didapatkan hasil (nilai dari pekerjaan siswa),
dapat dilakukan hasil penghitungan uji validitas instrument. yaitu dari 30 item
soal tes dan 25 angket motivasi belajar. Penghitungan uji validitas posttest dengan
bantuan SPSS 19,0. Untuk hasilnya dapat dilihat pada lampiran.
42
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrument yang digunakan
merupakan instrument yang handal, konsistensi, dan stabil, sehingga bila
digunakan berkali – kali akan menghasilkan data yang sama. Menurut Sugiyono
(2010) reliabilitas adalah instrument yang apabila digunakan beberapa kali untuk
mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Pengukuran tingkat reliabilitas alat pengumpulan data dalam penelitian ini
dengan menggunakan Croncbach Alpha. Besarnya koefisien Alpha merupakan
tolak ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahap uji reliabilitas di lakukan dengan
bantuan SPSS 19,0 (Statistical product and service solution 19,0) yaitu dengan
cara Analyze – Scale – Reliability Analysis, kemudian untuk melihat hasilnya
apakah instrument reliable atau tidak, dapat dilihat pada output hasil perhitungan.
Apabila nilai alpha kurang dari 0,7 maka instrument tersebut tidak reliable.
Uji reliabilitas instrument dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual.
Untuk mengetahui reliabilitas, instrument terlebih dahulu diuji cobakan dikelas
ujicoba, yaitu kelas IV SD Negri 02 Trembulrejo Kecamatan Ngawen. Uji
reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang
dikembangkan oleh George Mallery (dalam Sulistyaningsih, 2011) untuk
menentukan tingkat reliabilitas instrument menggunakan kriteria sebagai berikut:
� � 0,7 = tidak dapat diterima
0,7 < � � 0,8 = dapat diterima
0,8 < � � 0,9 = reliabilitas bagus
� > 0,9 = reliabilitas memuaskan
Penghitungan uji reliabilitas pada instrument tes (Postest) dilakukan
seperti halnya penghitungan uji reliabilitas pada instrument tes homogenitas
(pretest). Dalam pengujian reliabilitas instrument tes, penulis menggunakan data
dari hasil pekerjaan siswa pada kelas uji coba di SD Negri 02 Trembulrejo
Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.
Setelah uji reliabilitas pada instrument, maka tes dapat digunakan untuk
mengukur hasil belajar pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Begitu
43
juga dengan angket motivasi, digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa
dapat memahami materi yang diberikan pada sebelum dan sesudah pemberian
treatment. Untuk hasilnya dapat dilihat pada lampiran.
3. Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen
Menurut Sudijono (2008), bermutu tidaknya butir – butir item tes hasil
belajar pertama – tama dapat diketahui dari derajad kesukaran atau taraf kesulitan
yang dimiliki oleh masing – masing butir item tersebut. Butir – butir item tes hasil
belajar dapat dinyatakan butir – butir item yang baik, apabila butir – butir item
tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajad
kesukaran derajad kesukaran itu adalah sedang atau cukup. Rumus dalam mencari
taraf kesukaran adalah:
P= ���
Keterangan:
P = Taraf kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran soal:
P: 0,00 – 0,30 adalah soal sukar
P: 0,30 – 0,70 adalah soal sedang
P: 0,70 – 1,00 adalah soal mudah
Uji tingkat kesukaran dilakukan setelah instrument dilakukan uji validitas
dan uji reliabilitas instrumen (dapat dilihat dalam lampiran). Untuk hasil akhir
pada uji tingkat kesukaran instrument dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 3.7
Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal
No Kriteria Soal Pretest Postest 1 Mudah - 4,5,7,15 2 Sedang 1,2,3,4,6,7,9,10,11,14,
17,18 1,2,3,6,8,9,10,11,12,13,16, 17,18
3 Sukar 5,8,12,13,15,16 14
44
4. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak (Prayitno, 2010). . Uji normalitas data variable yang digunakan
adalah dengan menggunakan teknik One – Sample Kolmogorov Smirnov. Uji
normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS ( Statistical Product and
Service Solution) yaitu Analyze – Nonparametric Test – One Sample KS –
masukkan variable pada jendela variable – klik normal pada test
distribution. Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikasi atau
nilai (Asymp.sig) > 0.05 dan jika signifikansi atau nilai (Asymp.sig) < 0,5 maka
data yang diuji tidak berdistribusi normal (Prayitno,2010). Data yang diambil
adalah nilai dari pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen.
5. Uji Homogenitas
Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua
kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah
data dari masing – masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau
berbeda. jika kedua kelompok siswa mempunyai varian yang sama maka dapat
dilakukan pemberian tindakan pada siswa kelompok eksperimen, yaitu dengan
menggunakan metode demonstrasi. Uji Homogenitas ini menggunakan software
SPSS yaitu analyze – comparemean-oneway Anova. Uji kesamaan dua varians
yaitu di dapat dari nilai pretest kelas kontrol 18 siswa dan kelas eksperimen 22
siswa pada mata pelajaran IPA yang digunakan untuk menguji kesamaan
(homogenitas). Metode pengambilan keputusan pada uji homogenitas menurut
Duwi Prayitno (2010) yaitu jika signifikasi > 0,05 maka data yang diuji adalah
tidak homogen, kemudian nilai Levene Statistic menunjukkan semakin kecil
nilainya, maka semakin besar homogenitasnya.
3.7.2 Uji Hipotesis Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan rata – rata (mean) antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen secara signifikan setelah dilakukan tindakan berupa penggunaan
metode demonstrasi pada kelompok eksperimen, adapun hipotesis yang akan diuji
adalah sebagai berikut:
45
Nilai rata-rata eksperimen > Nilai rata-rata kontrol, artinya bahwa,
terdapat pengaruh terhadap rerata hasil belajar siswa yang menggunakan alat
peraga penggaris bilangan. Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan
homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu
menggunakan uji-t atau Ttest independent. Menurut Priyatno (2010) cara
menganalisa hasil output pada Independen Sample Test adalah sebagai berikut:
1. Pengujian dilakukan sebelum analisis Independen Sample Test yaitu uji
asumsi varian (uji Levene`s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama
atau berbeda, jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance
Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan
Equal Varian Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Jika
signifikansi > 0,05, maka memiliki varians yang sama. Jika signifikansi <
0,05 maka memiliki varian yang berbeda.
2. Melihat table Independen Samples Test pada t-test for Equality of Means
pada sig (sig-2tailed), jka signifikansi > 0,05, maka maka tidak ada
perbedaan, Jika signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan.
Teknik Analisis Data Variabel X
Teknik analisis data pada variable X adalah menggunakan teknik statistik
deskriptif dimana statistic ini berfungsi untuk menggambarkan, mendeskripsikan
obyek yang diteliti (Sugiyono,2010). Dalam penyajian data tentang penggunaan
metode demonstrasi dalam penyampaian materi pelajaran, digunakan table karena
mempunyai karakteristik sendiri yaitu salah satunya lebih komunikatif. Dalam
teknik analisis ini dapat dideskripsikan penggunaan metode demonstrasi yang
dilakukan oleh guru, apakah sudah sesuai dengan prinsip penggunaan metode
demonstrasi. Sumber data ini bersumber dari lembar observasi yang dilakukan
oleh observer. Indikator keberhasilan tindakan adalah 80% dilakukan dengan
tuntas, artinya terdapat nilai 3 (baik), 4 (sangat baik) sejumlah 80% dari total item
dalam lembar observasi yang diisikan oleh observer.
46
3.9 Indikator Kinerja
Dalam penelitian ini penulis mempunyai indikator kinerja yaitu:
a. Indikator hasil belajar siswa:
Yaitu 80% siswa di kelas eksperimen mendapatkan nilai � 64. Melalui
penelitian ini, hasil belajar siswa kelompok eksperimen yaitu SD Negri 01
Trembulrejo yaitu kelas IV B lebih tinggi dari kelompok kontrol yaitu
kelas IV A.
b. Indikator angket motivasi belajar siswa:
Yaitu 80% siswa di kelas eksperimen mendapatkan nilai � 45 (minimal
kriteria baik). Melalui penelitian ini, angket motivasi belajar siswa
kelompok eksperimen yaitu SD Negri 01 Trembulrejo yaitu kelas IV B
lebih tinggi dari kelompok kontrol yaitu kelas IV A.