22
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, yaitu memandang dua fenomena atau lebih di tinjau dari perbedaan yang ada (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini akan dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan siswa terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SMP Kristen 1 Pulau-pulau Aru - Maluku. Lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Kristen 1 P. P. Aru - Maluku. 3.2. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah guru di SMP Kristen 1 P. P. Aru – Maluku sebanyak 45 orang dan semua siswa berjumlah 803 orang termasuk 26 Anak Berkebutuhan Khusus. Karena penelitian dilakukan untuk mengetahui penerimaan guru dan siswa normal terhadap Anak Berkebutuhan Khusus, maka jumlah keseluruhan siswa dikurangi 26 Anak Berkebutuhan Khusus menjadi 777 populasi siswa normal. Populasi siswa normal 777 orang dikelompokkan dalam 25 rombongan belajar yang terdiri dari: Kelas 7 (tujuh) ada tujuh rombongan belajar 245 siswa, Kelas 8 (delapan) dengan sembilan rombongan belajar 236 siswa dan Kelas 9 (Sembilan) ada sembilan rombongan belajar 297 siswa. Populasi jenis ini disebut populasi berstrata. Deskripsi populasi siswa terurai pada tabel 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Lokasi penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, yaitu

memandang dua fenomena atau lebih di tinjau dari perbedaan

yang ada (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini akan

dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

siswa terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SMP

Kristen 1 Pulau-pulau Aru - Maluku. Lokasi penelitian

dilaksanakan di SMP Kristen 1 P. P. Aru - Maluku.

3.2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah guru di SMP

Kristen 1 P. P. Aru – Maluku sebanyak 45 orang dan semua

siswa berjumlah 803 orang termasuk 26 Anak Berkebutuhan

Khusus. Karena penelitian dilakukan untuk mengetahui

penerimaan guru dan siswa normal terhadap Anak

Berkebutuhan Khusus, maka jumlah keseluruhan siswa

dikurangi 26 Anak Berkebutuhan Khusus menjadi 777

populasi siswa normal. Populasi siswa normal 777 orang

dikelompokkan dalam 25 rombongan belajar yang terdiri dari:

Kelas 7 (tujuh) ada tujuh rombongan belajar 245 siswa, Kelas

8 (delapan) dengan sembilan rombongan belajar 236 siswa

dan Kelas 9 (Sembilan) ada sembilan rombongan belajar 297

siswa. Populasi jenis ini disebut populasi berstrata. Deskripsi

populasi siswa terurai pada tabel 3.1.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

35

Tabel 3.1

Deskripsi Populasi Siswa

Kelas Siswa

Normal Siswa ABK

Jumlah

7 245 8 253

8 236 9 245

9 296 9 305

Jumlah 777 26 803

Sumber data: diolah tahun 2014

Dalam memenuhi prinsip keterwakilan, teknik

penarikan sampel dilakukan secara random (acak) yang

disebut random sampling. Penarikan sampel random jika

setiap anggota mempunyai peluang yang sama untuk ditarik

sebagai anggota sampel. Sampel dalam penelitian untuk guru

berjumlah 45 orang, karena anggota populasinya homogen

sehingga sampel kecil mewakili seluruh populasi.

Sampel untuk siswa karena jumlah populasi siswa

normal relatif banyak 777 orang dan berstrata, maka penulis

memakai stratifiet random sampling. Teknik ini biasanya

digunakan apabila populasi terdiri dari susunan kelompok

yang bertingkat-tingkat. Sugiyono (2009) menyatakan bahwa

jumlah populasi 800 dengan taraf kesalahan 5% dan

kepercayaan 95% maka sampelnya berjumlah 243 orang,

diprosentasekan 30%. Karena populasi berstrata, maka

sampelnya juga berstrata sesuai jumlah populasi setiap kelas

yakni: Kelas 7 = 245, Kelas 8 = 236 dan Kelas 9 = 296. Cara

perhitungan sampel sebagai berikut:

Kelas 7 = 245 x 30/100 = 73,5 = 73 orang siswa

Kelas 8 = 236 x 30/100 = 70,8 = 71 orang siswa

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

36

Kelas 9 = 296 x 30/100 = 88,8 = 89 orang siswa

Jumlah 777 x 30/100 = 233 = 233 orang siswa

Jadi jumlah sampelnya adalah 233 yang diklasifikasikan

dalam rombongan belajar seperti tertera pada tabel 3.2.

Tabel 3.2.

Klasifikasi Sampel Siswa

Kelas Jumlah

7 7.1

245 x 30% 73 7.2

7.3

7.4

8 8.1

236 x 30% 71 8.2

8.3

8.4

9 9.1

296 x 30% 89 9.2

9.3

9.4

Jumlah 777 x 30% 233

Sumber Data: diolah tahun 2014

Sampel siswa sebanyak 233 orang diklasifikasikan

dalam 25 rombongan belajar dimana setiap kelas terdapat

empat kelompok belajar. Jumlah sampel Kelas 7 (tujuh) ada

73 siswa, Kelas 8 (delapan) terdapat 71 siswa dan Kelas 9

(Sembilan) ada 89 siswa. Jumlah sampel siswa 233 orang

ditambah dengan 45 Guru mata pelajaran dan Kepala

Sekolah.

Cara penentuan anggota sampel dilakukan sebagai

berikut: pertama, penulis memilih sampel guru dan siswa

sesuai dengan kriteria penentuan sampel. Khusus siswa,

penulis memilih jumlah sesuai klasifikasi strata di setiap

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

37

kelas. Kedua, penentuan anggota sampel dilakukan dengan

undian secara acak. Bila pengambilan dilakukan dengan

undian, maka setiap anggota populasi diberi nomor terlebih

dahulu, sesuai dengan jumlah anggota populasi. Jika jumlah

anggota populasi = 777, maka setiap anggota diberi nomor

dari 1 sampai 777. Selanjutnya bila kesalahan 5%, maka

jumlah sampelnya 232 atau 29% dari total populasi. Karena

sampel berstrata, maka pengambilan sampel disesuaikan

dengan klasifikasi jumlah sampel di setiap kelas. Khusus

penelitian ini, setiap anggota populasi memiliki peluang

1/777. Cara pengambilannya, jika nomor satu telah diambil,

maka perlu dikembalikan lagi, kalau tidak dikembalikan

peluangnya menjadi tidak sama lagi. Peluang akan semakin

besar apabila yang telah diambil tidak dikembalikan. Bila yang

telah diambil keluar lagi, dianggap tidak sah dan

dikembalikan lagi (Sugiyono, 2009). Ketiga, mendaftarkan

nama guru dam siswa yang menjadi sampel penelitian.

Keempat, memberikan penjelasan tentang muatan dan cara

pengisian skala instrumen penelitian kepada guru maupun

siswa.

3.3. Model Penelitian

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus penulis

untuk diamati sebagai atribut dari kelompok atau objek yang

mempunyai variasi antara satu dengan lainya dalam kelompok

(Sugiyono, 1999).Variabel dalam penelitian ini adalah :

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

38

1. Variabel bebas ( independen variabel ,) yaitu guru dan

siswa.

2. Variabel terikat (independent variabel), yaitu

penerimaan Anank Berkebutuhan Khusus

Model penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Tabel 3.3

Model Penelitian

Keterangan :

X1 : Guru

X2 :Siswa

Y1 :Penerimaan Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam

penelitian ini adalah skala penerimaan guru dan siswa reguler

terhadap Anak Berkebutuhan Khusus yang terdiri dari 17

item pernyataan. Hasil rekapitulasi data dari responden

penelitian digunakan sebagai jawaban atas adanya perbedaan

Y1 X1

X2 Y1

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

39

penerimaan Anak Berkebutuhan Khusus antara guru dengan

siswa.

3.5. Instrumen penelitian

Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan

menggunakan instrumen berupa skala dalam bentuk skala

dengan 4 alternatif pilihan jawaban yang dianggap paling

sesuai atau paling tepat dengan keadaan yang dirasakan

selama ini berkaitan dengan penerimaan Anak Berkebutuhan

Khusus.

3.5.1.Variabel Penerimaan Anak Berkebutuhan Khusus.

Untuk mengukur variabel penerimaan Anak

Berkebutuhan Khusus, penulis menggunakan skala

penerimaan Anak Berkebutuhan Khusus yang terdiri dari

empat dimensi yakni: (1) Peleburan/ Fusion, (2) Evaluasi/

Evalation, (3) Menghindar/ Avoidance dan (4) Memberi alasan/

Giving Reason (Hayes, 2003). Keempat dimensi penerimaan

bersumber dari ide Hayes (2004) yang dijabarkan ke dalam 17

item pernyataan dengan dua bentuk pernyataan: 9 item

pernyataan favorable yaitu pernyataan yang mendukung

aspek yang diukur, dan 8 item pernyataan unfavorable yaitu

pernyataan yang tidak mendukung aspek yang diukur.

Alat ukur dibuat dalam bentuk skala penerimaan Anak

Berkebutuhan Khusus dengan empat alternatif pilihan

jawaban, yakni: “Sangat Banyak (SB)”, “Banyak (B)”, “Cukup

Banyak (CB)”, dan “Tidak Ada (TA)”. Untuk pernyataan

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

40

favorable, pilihan jawaban “Sangat Banyak (SB)” mendapat

skor 4, “Banyak (B)” mendapat skor 3, “Cukup Banyak (CB)”

mendapat skor 2 dan “Tidak Ada (TA)” mendapat skor 1.

Pernyataan favorable terurai dalam sembilan item pernyataan

berikut: (1) dalam diri saya terjadi peleburan antara kata

dengan perbuatan dalam menerima Anak Berkebutuhan

Khusus, (2) dalam diri saya terjadi peleburan antara berpikir

dengan perasaan dalam menerima Anak Berkebutuhan

Khusus, (3) dalam diri saya terjadi peleburan antara

penerimaan diri sendiri dengan penerimaan Anak

Berkebutuhan Khusus, (4) sebagai guru saya tidak

mengevaluasi secara diskriminatif terhadap Anak

Berkebutuhan Khusus, (5) sebagai guru saya berkomitmen

tidak memberikan evaluasi secara diskriminatif terhadap Anak

Berkebutuhan Khusus, (6) saya mempunyai pengalaman

evaluasi diskriminatif terhadap Anak Berkebutuhan Khusus

sebelumnya sehingga sekarang saya dapat menerima Anak

Berkebutuhan Khusus, (7) saya memahami dan menghadapi

masalah Anak Berkebutuhan Khusus, (8) saya kurang

memberi alasan berlebihan menghadapi Anak Berkebutuhan

Khusus dan (9) saya menerima Anak Berkebutuhan Khusus

sebagaimana adanya.

Pernyataan unfavorable dengan pilihan jawaban “Tidak

Ada (TA) mendapat skor 4, “Cukup Banyak (CB) mendapat

skor 3, “Banyak (B)” mendapat skor 2 dan “Sangat Banyak

(SB)” mendapat skor 1. Pernyataan unfavorable terdiri dari

delapan item peryataan yakni: (1) dalam diri saya belum

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

41

terjadi peleburan antara berpikir dengan perasaan dalam

menerima Anak Berkebutuhan Khusus, (2) dalam diri saya

belum terjadi peleburan antara berpikir dengan perasaan

dalam menerima Anak Berkebutuhan Khusus, (3) dalam diri

saya belum terjadi antara penerimaan diri sendiri dengan

penerimaan Anak Berkebutuhan Khusus, (4) sebagai guru

saya melakukan evaluasi secara diskriminatif terhadap Anak

Berkebutuhan Khusus, (5) saya tidak mempunyai pengalaman

evaluasi diskriminatif terhadap Anak Berkebutuhan Khusus

sebelumnya sehingga saya belum dapat menerima Anak

Berkebutuhan Khusus, (6) saya menghindari masalah dengan

Anak Berkebutuhan Khusus, (7) saya banyak memberi alasan

menghadapi Anak Berkebutuhan Khusus dan (8) saya belum

dapat menerima Anak Berkebutuhan Khusus sebagaimana

adanya. Untuk Konsep, Sub Konsep, Indikator dan Item dapat

dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini:

Tabel 3.4

Konsep, Sub Konsep, Indikator dan Item Pengukuran

Penerimaan Anak Berkebutuhan Khusus

No

KONSEP SUB KONSEP

INDIKATOR ITEM

1 Penerimaan artinya

mengambil apa yang di tawarkan,

atau tindakan

mengambil, meraih, menangkap

1.Peleburan/ fusion

1.1.Peleburan Kata dan

Perilaku/ perbuatan

1. Dalam diri saya terjadi

peleburan antara kata

dengan perbuatan

dalam menerima anak

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

42

. atau

Tindakan menerima peristiwa

atau situasi secara utuh.

Hayes (2003)

1.2.Peleburan berpikir

dengan perasaan

berkbutuha

n khusus 2. Dalam diri

saya belum

terjadi peleburan antara kata

dan perbuatan

dalam menerima anak

berkebutuhan khusus

3. Dalam diri

saya terjadi

peleburan antara berpikir

dengan perasaan

dalam menerima anak

berkebutuhan khusus

4. Dalam diri saya belum terjadi

peleburan antara berpikir

dengan perasaan

dalam menerima anak

berkebutuhan khusus

5. Dalam diri

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

43

1. Evaluasi evaluation

1.3.Penerim

aan diri sendiri secara

positif dengan penerimaan

diri orang lain

1.1. Tidak mengevaluasi

secari diskriminatif

saya terjadi

peleburan antara penerimaan

diri sendiri secara dengan

penerimaan anak

berkebutuhan khusus

6. Dalam diri

saya belum terjadi

peleburan antara penerimaan

diri sendiri dengan penerimaan

anak berkebutuh

an khusus

7. Sebagai

guru saya tidak

mengevaluasi secara diskriminat

if terhadap anak berkebutuh

an khusus 8. Sebagai

guru saya melakukan evaluasi

secara diskriminatif terhadap

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

44

1.2. Komit

men terhadap

evaluasi, tidak diskrimi

natif

1.3. Pengal

aman evaluasi

diskriminatif

anak

berkebutuhan khusus

9. Sebagai

guru saya berkomitmen tidak

memberikan evaluasi

secara diskriminatif terhadap

anak berkebutuh

an khusus 10. Saya

mempunyai

pengalaman evaluasi diskriminat

if terhadap anak

berkebutuhan khusus sebelumnya

sehingga sekarang

saya dapat menerima anak

berkebutuhan khusus

11. Saya

tidak mempunyai pengalama

n evaluasi diskriminatif terhadap

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

45

3. Menghi

ndar/A

voidance

4. Membe

ri alasan/ Giving Reason

3.1.Tak menghindari

masalah/menghadapi dan

menerima masalah

4.1.Mengura

ngi

pemberian alasan

yang berlebihan serta

jujur pada diri sendiri

anak

berkebutuhan khusus sebelumnya

sehingga saya belum dapat

menerima anak

berkebutuhan khusus

12. Saya

memahami dan

menghadapi masalah anak

berkebutuhan khusus

13. Saya

menghindari masalah

dengan anak berkebutuh

an khusus

14. Saya

kurang memberi alasan

berlebihan menghadap

i anak berkebutuhan khusus

15. Saya banyak memberi

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

46

4.2

Menerima

orang lain sebagai

bagian dari hidupnya

alasan

menghadapi anak berkebutuh

an khusus

16. Saya menerima

anak berkebutuhan khusus

sebagimana adanya

17. Saya belum dapat

menerima anak berkebutuh

an khusus sebagaiman

a adanya

Tingkat penerimaan siswa terhadap Anak Berkebutuhan

Khusus dibagi menjadi lima kategori menggunakan rumus

sebagai berikut:

Interval Skor =Skor Maximal – Skor Minimal

k

Skor maximal = skor tertinggi secara teoritik dari jawaban.

Skor minimal = skor terendah secara teoritik dari

jawaban.

k = jumlah klasifikasi yang hendak dibuat.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

47

Diketahui : Skor Maximal = 17 x 4 = 68

Skor Minimal = 17 x 1 = 17

K = 5

Interval Skor = 68 – 17= 51

5 5

= 10,2 dibulatkan = 10

Berdasarkan interval skor yang telah didapat, maka

kategori tingkat penerimaan Anak Berkebutuhan Khusus

dapat ditentukan seperti pada tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5

Pembagian Tingkat Penerimaan Guru dan Siswa

Kategori Skor

Sangat Tinggi Tinggi Sedang

Rendah Sangat Rendah

57 – 68 47 – 56 37 – 46

27 – 36 17 – 26

3.6. Uji Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen

3.6.1.Validitas Item

Instrumen dapat dikatakan valid apabila dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan

perihal yang dapat diungkapkan tentang data dan variabel

yang diteliti secara cermat (Arikunto, 2002). Untuk menguji

validitas suatu instrumen dilakukan dengan analisis item

yang dilakuakan dengan skor berhitung antara skor butir

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

48

instrumen dengan skor total. Tentang kriteria tinggi

rendahnya validitas setiap butir instrumen, ada berbagai

pendapat. Menurut Ali (1987) digunakan pedoman nilai

koefisien korelasi (rix) sebagai berikut:

0,00 – 0,20 : dianggap tiak ada validitas

0,21 – 0,40 : validitas rendah

0,41 – 0,60 : validitas sedang

0,61 – 0,80 : validitas tinggi

0,81 – 1,00 : validitas sempurna

Oleh karena itu item soal yang mempunyai nilai

koefisien korelasi ≥ 0,20 dapat dikatakan valid dan dapat

digunakan dalam penelitian.

3.6.2. Uji Validitas Item Instrumen Penerimaan Guru

Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus

Hasil uji validitas item instrumen penerimaan guru

terhadap Anak Berkebutuhan Khusus dapat dilihat pada tabel

3.6 di bawah ini.

Tabel 3.6

Uji Validitas Penerimaan Guru Terhadap Anak

Berkebutuhan Khusus

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item Delete

d

Scale Varianc

e if Item

Deleted

Corrected

Item-

Total Correla

tion

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

49

VAR00001

53.93 50.202 .799 .894

VAR00002

54.17 54.006 .393 .907

VAR00003

54.23 53.978 .382 .907

VAR0000

4 54.03 50.723 .698 .897

VAR0000

5 53.87 51.016 .709 .897

VAR0000

6 54.17 54.006 .393 .907

VAR0000

7 53.93 50.478 .769 .895

VAR0000

8 54.03 50.102 .628 .900

VAR0000

9 54.07 53.789 .429 .905

VAR00010

54.07 53.789 .392 .907

VAR00011

53.97 50.309 .791 .895

VAR00012

53.90 50.093 .810 .894

VAR00013

54.00 53.655 .433 .905

VAR00014

54.07 53.375 .373 .908

VAR00015

53.90 51.128 .696 .898

VAR00016

54.10 53.748 .441 .905

VAR00017

53.97 49.964 .671 .898

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

50

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan SPSS

16.00 dari 17 soal ditemukan semua jumlah soal berjumlah

17 butir yang dinyatakan valid sehingga dapat dipakai sebagai

instrumen penelitian.

3.6.3.Uji Validitas Item Instrumen Penerimaan Siswa

Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus

Hasil uji validitas item instrumen penerimaan siswa

terhadap Anak Berkebutuhan Khusus dapat dilihat pada tabel

3.7 di bawah ini:

Tabel 3.7

Uji Validitas Penerimaan SiswaTerhadap Anak

Berkebutuhan Khusus

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item Delete

d

Scale

Variance if Item

Deleted

Corrected Item-

Total Correlat

ion

Cronbac

h's Alpha if Item

Deleted

VAR000

01 40.47 147.016 .579 .906

VAR000

02 40.23 147.151 .612 .906

VAR00003

40.33 147.954 .502 .909

VAR00004

40.03 145.482 .713 .903

VAR00005

39.90 148.714 .617 .906

VAR00006

39.80 143.752 .816 .900

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

51

VAR00007

40.50 150.672 .515 .908

VAR00008

40.03 147.275 .570 .907

VAR00009

40.27 146.892 .559 .907

VAR000

10 40.17 146.489 .695 .903

VAR000

11 40.07 147.168 .544 .908

VAR000

12 40.17 147.868 .599 .906

VAR000

13 39.97 153.413 .407 .911

VAR000

14 40.00 145.931 .588 .906

VAR000

15 39.87 147.085 .573 .907

VAR00016

39.80 145.407 .610 .906

VAR00017

40.00 150.759 .507 .908

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan SPSS

16.00 dari 17 soal ditemukan semua soal berjumlah 17 butir

dinyatakan valid sehingga dapat digunakan sebagai instrumen

penelitian.

3.6.4.Uji Reliabilitas

Penggunaan analisis reliabilitas data bertujuan untuk

menganalisis sampai sejauh mana hasil pengukuran tetap dan

konsisten apabila pengukuran dilakukan lebih dari satu kali.

Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas data menggunakan

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

52

alat uji Alpha Chronbach’s. Alat uji Alpha Chronbach’s

mempunyai batasan pengukuran yang diperbolehkan reliabel

adalah apabila koefesien alpha lebih dari 0,7 kategori dapat

diterima dan 0,9 kategori sangat bagus sehingga dapat

digunakan untuk bahan analisis. Kategori hasil uji reliabilitas

didasarkan pada George dan Mallery (1995), yaitu:

α< 0,5 : tidak dapat diterima

α> 0.5 : jelek

α> 0,6 : diragukan

α> 0,7 : dapat diterima

α> 0,8 : bagus

α> 0,9 : sangat bagus

Hasil uji reliabilitas tertera pada tabel di bawah ini

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen

Crobach’s

Alpha

N of Item

Kategori

Penerimaan Guru

terhadap Anak Berkebutuhan Khusus

.907 17 Sangat bagus

Penerimaan Siswa terhadap Anak Berkebutuhan Khusus

.911 17 Sangat bagus

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

53

Data tabel 3.6 menunjukkan bahwa nilai Alpha

cronbac’h instrumen penerimaan guru terhadap Anak

Berkebutuhan Khusus berdasarkan perhitungan reliabilitas

atau α sebesar 0.907 yang berada pada kategori sangat bagus.

Nilai instrumen penerimaan siswa terhadap Anak

Berkebutuhan Khusus berdasarkan perhitungan reliabilitas

dihasilkan αsebesar 0.911 berada pada kategori sangat bagus,

sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua instrumen dapat

digunakan sebagai instrument penelitian.

3.7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan penulis dalam

penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif, analisis uji

beda rata-rata (t-test).

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis

sejumlah data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini,

sehingga memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu

objek yang diteliti melalui data subyek penelitian sebagaimana

adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan

umum (Sugiyono, 2002). Indikator pengukuran yang dipakai

adalah nilai rata-rata hitung, standar deviasi, nilai maksimum

dan nilai minimum.

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

54

2. Analisis Uji Beda Rata – rata

Analisis uji beda rata-rata (t-test) dipakai untuk

mengetahui perbedaan penerimaan oleh guru dengan siswa

terhadap Anak Berkebutuhan Khusus.

3. 8 HIPOTESIS

3.8.1 Hipotesis Empirik

Arikunto (2006) menyebutkan bahwa, hipotesis adalah

suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampe terbukti melalui data yang

terkumpul’’. Penulis menyusun hipotesis empirik sebagai

berikut: “Ada perbedaan penerimaan oleh guru dengan siswa

terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di SMP Kristen 1 P. P.

Aru – Maluku.”

3.8.2 Hipotesis statistik

Hipotesis statistiknya dirumuskan sebagai berikut:

Ho : μ ≤ 0,01; ≤ Tidak ada perbedaan penerimaan antara guru

dan siswa kepada Anak Berkebutuhan Khusus

(ABK) di SMP Kristen 1 Pulau-pulau Aru -

Maluku.

Ha : μ >0,01;> Ada perbedaan penerimaan antara siswa dan

guru terhadap Anak Berkebutuhan Khusus

(ABK) di SMP Kristen 1 Pulau-pulau Aru -

Maluku

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15375/3/T2_942011071_BAB... · dibandingkan perbedaan penerimaan antara guru dengan

55