13
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian ekperimental (experimental research) adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian ini perlakuan yang digunakan adalah penggunaan model pembelajaran jigsaw dengan permainan puzzle. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab-akibat, berapa besar hubungan sebab- akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan- perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. 3.1.2 Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 4 Mendenrejo Kradenan Blora dan penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012. 3.1.3 Prosedur Penelitian Eksperimen 1) Menyusun kisi-kisi tes 2) Menyusun instrumen tes uji coba berdasar kisi-kisi yang sudah disusun 3) Mengujicobakan instrumen tes uji coba pada kelas uji coba yang berbentuk tes objektif untuk tes I (tes homogenitas) 4) Mengujicobakan instrumen tes uji coba yang berbentuk pada kelas uji coba tes objektif dan uraian untuk tes II (tes formatif) 5) Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba (tes I dan tes II) pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas, reabilitas soal, dan tingkat kesukaran soal

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/4/T1_292008082_BAB III.pdf · didik yang menjawab betul suatu butir soal ... P = Jumlah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/4/T1_292008082_BAB III.pdf · didik yang menjawab betul suatu butir soal ... P = Jumlah

35

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 JENIS DAN LOKASI PENELITIAN

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian ekperimental (experimental

research) adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Dalam penelitian ini perlakuan yang digunakan adalah penggunaan model

pembelajaran jigsaw dengan permainan puzzle. Tujuan dari penelitian

eksperimental adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab-akibat,

berapa besar hubungan sebab- akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-

perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan

kontrol untuk perbandingan.

3.1.2 Lokasi Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 4 Mendenrejo Kradenan Blora dan

penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012.

3.1.3 Prosedur Penelitian Eksperimen

1) Menyusun kisi-kisi tes

2) Menyusun instrumen tes uji coba berdasar kisi-kisi yang sudah

disusun

3) Mengujicobakan instrumen tes uji coba pada kelas uji coba yang

berbentuk tes objektif untuk tes I (tes homogenitas)

4) Mengujicobakan instrumen tes uji coba yang berbentuk pada kelas uji

coba tes objektif dan uraian untuk tes II (tes formatif)

5) Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba (tes I dan tes II) pada

kelas uji coba untuk mengetahui validitas, reabilitas soal, dan tingkat

kesukaran soal

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/4/T1_292008082_BAB III.pdf · didik yang menjawab betul suatu butir soal ... P = Jumlah

23

6) Memberi tes I (tes homogenitas) kepada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol untuk uji homogenitas dan normalitas

7) Memberi perlakuan pada kelas V A sebagai kelompok eksperimen

kelas V B sebagai kelompok kontrol di SDN 4 Mendenrejo Kradenan

Blora.

8) Memberi tes II (tes formatif) kepada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol

9) Menganalisis hasil yang diperoleh dari hasil belajar siswa (tes formatif

dan proses)

10) Menyusun laporan hasil penelitian

Pada kondisi awal diharapkan keadaan sama, tidak ada perbedaan. Hal ini

dilihat dari pemberian tes homogenitas (tes I). Setelah kondisi awal sama, maka

dilanjutkan dengan pembagian dua kelompok yaitu kelompok kontrol adalah

siswa kelas V B dan kelompok eksperimen adalah siswa kelas V A di SDN 4

Mendenrejo Kradenan Blora. Kelompok kontrol diberikan perlakuan

pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional dan kelompok

eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran jigsaw dengan permaianan puzzle. Setelah diberikan perlakuan,

diberikan tes formatif (tes II) pada kedua kelompok untuk melihat perkembangan

hasil belajarnya. Untuk kelompok kontrol menggunakan hasil tes formatif

sedangkan kelompok eksperimen menggunakan hasil tes formatif dan penilaian

proses selama pembelajaran. Secara sederhana rancangan penelitian dapat

digambarkan pada gambar 3.1.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/4/T1_292008082_BAB III.pdf · didik yang menjawab betul suatu butir soal ... P = Jumlah

24

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Eksperimen Pengaruh Penggunaan Model

Pembelajaran Jigsaw dengan permainan puzzle

Desain Eksperimen

Desain penelitian yang akan digunakan peneliti yaitu Quasi-Eksperimental

Desaigns dengan tipe Two-Group Posttest Only (Mulyatiningsih, 2011: 88-89).

Desain penelitian ini memiliki dua kelompok subjek yaitu kelompok perlakuan

dan kelompok kontrol. Untuk memperjelas desain penelitian yang digunakan,

maka dapat digambarkan rancangan penelitian pada gambar 3.2.

R

X O1

O2

Gambar 3.2 Desain Penelitian Eksperimen

Keterangan:

R : Random Assigment (Pemberian Tes I (Tes Homogenitas)

X : Perlakuan (treatment) untuk kelompok eksperimen yaitu pada SD

Negeri 4 Mendenrejo Kradenan Blora menggunakan model

pembelajaran jigsaw dengan permainan puzzle

O1 : Pemberian tes formatif (Tes II) untuk kelompok eksperimen

O2 : Pemberian tes formatif (Tes II) untuk kelompok kontrol

Kondisi

Awal

(Tes I)

Kelompok

Kontrol

Kelompok

Eksperimen

Perlakuan

dengan

Pembelajaran

Jigsaw puzzle

Perlakuan

dengan

Pembelajaran

Konvensional

Tes II

Tes II Perbedaa

n rata-

rata Hasil

Belajar

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/4/T1_292008082_BAB III.pdf · didik yang menjawab betul suatu butir soal ... P = Jumlah

25

3.2 VARIABEL PENELITIAN

Model pembelajaran jigsaw dengan permainan puzzle adalah suatu metode

pembelajaran yang menyusun potongan-potongan gambar yang telah disesuaikan

dengan mal sehingga membentuk sebuah gambar yang benar serta menjawab

pertanyaan yang sesuai dengan kode puzzle yang telah disusun.

Hasil Belajar adalah besarnya skor yang diperoleh siswa kelas V dari skor

proses (diskusi kelompok dan presentasi), dan skor hasil (tes formatif) pada akhir

kegiatan pembelajaran.

Hasil belajar adalah jumlah perolehan skor sebesar 40% skor proses

(diskusi kelompok dan presentasi) + 60% skor hasil. Terdapat pada lampiran 5

3.3 UNIT PENELITIAN

Didalam penelitian ini yang menjadi unit penelitian adalah siswa kelas V

A sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah 24 siswa terdiri dari 11 orang

laki-laki dan 13 orang perempuan. Sedangkan kelas V B sebagai kelompok

kontrol dengan jumlah 24 siswa terdiri dari 10 orang laki-laki dan 14 orang

perempuan.

Peneliti mengambil unit penelitian ini karena mempertimbangkan waktu

dan tempat yang akan digunakan penelitian. SDN 4 Mendenrejo Kradenan Blora

keadaannya cukup homogen, dilihat dari letak wilayah, status sekolah, jumlah

siswa kelas V serta prestasi yang diraih dan dimiliki oleh sekolah.

3.4 TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk

mengumpulkan atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Tes

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian

ini adalah tes formatif hasil belajar dalam bentuk tes I dan tes II. Tes I dalam

bentuk pilihan ganda dan tes II dalam bentuk pilihan ganda dan uraian. Tes

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/4/T1_292008082_BAB III.pdf · didik yang menjawab betul suatu butir soal ... P = Jumlah

26

digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa kelas V pokok bahasan masa

penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia. Sebelum dibuat instrumennya maka

sebelumnya disusun kisi-kisi soal. Untuk kisi-kisi soal lebih jelasnya dapat dilihat

di lampiran1

2. Non tes

Teknik non tes adalah pengukuran yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan siswa tanpa menggunakan tes. Penelitian ini menggunakan teknik

observasi yaitu sebuah teknik pengukuran untuk melakukan pengamatan dan

pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.

Observasi dilakukan untuk 2 hal yaitu: implementasi RPP dan kegiatan siswa.

a. Observasi implementasi RPP

Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian

pengajar dalam pemberian treatment di dalam kelas, sehingga di dalam

pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang

diharapkan. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran Jigsaw dengan

permainan puzzle. Untuk melakukan observasi tersebut maka dibuat instrumen

observasi. Sebelum instrument observasi dibuat, maka dibuat dulu kisi – kisi

instrumen observasi. Konsep dasar penyusunan instrument observasi dalam hal

ini adalah teori dan prosedur pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu model pembelajaran Jigsaw dengan permainan puzzle.

Tabel 3.1Kisi Kisi Observasi Aktivitas Guru

Indikator Aspek yang diamati

Kegiatan awalpembelajaran

1. Membuka pelajaran dengan salam2. Melakukan apersepsi dan motivasi3. Menginformasikan tujuan pembelajaran4. Menginformasikan langkah-langkah pembelajaran

dengan menggunakan model jigsaw denganpermaianan puzzle

Kegiatan intipembelajaran

1. Memberikan materi masa penjajahan Belanda danJepang di Indonesia yang akan dibuat permaiananpuzzle

2. Membimbing siswa dalam pembentukan kelompokahli dan kelompok asal

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/4/T1_292008082_BAB III.pdf · didik yang menjawab betul suatu butir soal ... P = Jumlah

27

3. Membimbing siswa berdiskusi dalam merangkaipuzzle

4. Membimbing siswa dalam melaporkan hasildiskusi/presentasi

5. Membimbing siswa tanya jawab atau memberikantanggapan terhadap hasil presentasi

6. Menentukan pemenang dari pembelajaran jigsawdalam permainan puzzle

7. Memberikan hadiah kepada kelompok yang terbaikdalam permainan puzzle

Kegiatan akhirpembelajaran

1. Membimbing siswa untuk membuat rangkuman2. Melaksanakan tes evaluasi untuk mengukur

keberhasilan siswa dalam pembelajaranSetelah dibuat kisi-kisi barulah dibuat instrumen observasi aktifitas guru

dalam kegiatan pembelajaran. Instrumen observasi dan rekap hasil observasi

aktifitas guru dalam kegiatan pembelajaran pada lampiran 2.

b. Observasi kegiatan siswa

Observasi ini dilakukan pada kelompok eksperimen yaitu kelas V A SDN

4 Mendenrejo Kradenan Blora. Instrumen yang digunakan untuk observasi

kegiatan siswa adalah observasi aktifitas siswa. Berikut ini disajikan tabel kisi-kisi

observasi aktifitas siswa.

Tabel 3.2Kisi Kisi Observasi Aktivitas Siswa

Indikator Aspek yang diamati

Kegiatan AwalPembelajaran

1. Kesiapan dalam pembelajaran (mempersiapkan bukucatatan dan buku pelajaran)

2. Memperhatikan penjelasan mengenai pelaksanaanpembelajaran yang akan dilakukan

Kegiatan intipembelajaran

1. Siswa Menyimak materi masa penejajahan Belandadan Jepang yang akan dibuat permainan puzzle

2. Siswa aktif dalam diskusi kelompok dalam merangkaipuzzle

3. Siswa disiplinan dalam pembelajaran4. Siswa aktif dalam melaporkan hasil diskusi/presentasi

Kegiatan akhirpembelajaran

1. Siswa aktif membuat rangkuman materi yangdipelajari ke dalam buku catatan

2. Siswa aktif melakukan kegiatan refleksi

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/4/T1_292008082_BAB III.pdf · didik yang menjawab betul suatu butir soal ... P = Jumlah

28

Langkah berikutnya jika kisi-kisi telah selesai dibuat yaitu membuat

instrumen observasi keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Instrumen

observasi dan rekap hasil observasi keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran

pada lampiran 3

c. Penilaian Proses Pembelajaran

Penilaian ini dilakukan pada kelompok eksperimen yaitu kelas V A SDN 4

Mendenrejo Kradenan Blora. Instrumen yang digunakan untuk penilaian proses

pembelajaran siswa diantaranya kegiatan diskusi kelompok dan presentasi.

Instrumen terlampir bersama RPP pada lampiran 4

3.5 TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL

Tingkat kesukaran soal adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta

didik yang menjawab betul suatu butir soal (Slameto, 2001). Semakin besar

tingkat kesukaran berarti soal itu semakin mudah, begitu pula sebaliknya semakin

rendah tingkat kesukaran berarti soal itu semakin sukar. Tingkat kesukaran soal

adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan

tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran

(P), dapat dihitung dengan rumus:

Menurut Naniek Sulistya Wardani (2009:8.7), rentang skor tingkat

kesukaran soal berkisar antara 0 - 1, secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal Berdasarkan Skor

Rentang Skor Tingkat Kesukaran0.00 – 0.25 Sukar0.26 – 0.75 Sedang0.76 – 1.00 Mudah

Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal, secara rinci disajikan pada tabel

3

P = Jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi dengan jumlah peserta

didik keseluruhan atau

P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/4/T1_292008082_BAB III.pdf · didik yang menjawab betul suatu butir soal ... P = Jumlah

29

Tabel 3.4Distribusi frekuensi tingkat kesukaran soal tes II

Kategori Frekuensi Item Soal

Rendah 121, 2, 3, 4, 9, 11, 12,13, 17, 18, 19, 20

Sedang 85, 6, 7, 8, 10, 14, 15,16

Sukar 0 -

Berdasarkan tabel 3.4 tidak terdapat soal yang masuk dalam kategori

sukar, dan terdapat 8 soal pada kategori sedang dan 12 soal pada kategori rendah.

Tingkat kesukaran soal uraian menurut klasifikasi Puspendik dalam

Rahma Zulaiha (2008:34) diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan

rumus:

TK = Mean

Skor maksimum

Keterangan :

TK : Tingkat kesukaran soal uraian

Mean : Rata-rata skor siswa

Skor Maksimum : Skor maksimum perolehan soal

Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal, secara rinci disajikan pada tabel3.5

Tabel 3.5Distribusi frekuensi tingkat kesukaran soal uraian tes II

Kategori Frekuensi Item Soal

Rendah 0 -

Sedang 3 1, 3, 5

Sukar 2 2, 4

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/4/T1_292008082_BAB III.pdf · didik yang menjawab betul suatu butir soal ... P = Jumlah

30

Berdasarkan tabel 3.6 tidak terdapat soal yang masuk dalam kategori

rendah, terdapat 3 soal pada kategori sedang dan terdapat 2 soal pada kategori

sulit.

3.6 UJI INSTRUMEN PENELITIAN

3.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur

apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara

tepat (Arikunto dalam Dwinanto, 2011:34)

Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik

korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Arikunto dalam Dwinanto;

2011:34). Rumus korelasi product moment dengan angka kasar.

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi pearson

x = variabel bebas

y = variabel terikat

n = jumlah data

Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 19,0. Kriteria validitas

intrumen menurut Saifuddin Azwar (2010:90) menyatakan bahwa suatu item

instrumen dianggap valid jika memiliki koefissien corrected item to total

correlation ≥ 0,30. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan ke validan

soal

Instrumen tes homogenitas (Tes I) dan tes formatif (Tes II) yang akan

diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji coba terlebih

dahulu. Pada tanggal 2 April 2012 dilakukan uji coba instrumen tes homogenitas

(Tes I) pada 30 siswa di SD Negeri 4 Wulung Randublatung, setelah selesai uji

coba instrumen tes homogenitas dan didapatkan hasil (nilai dari pekerjaan siswa),

dapat dilakukan penghitungan uji validitas instrumen hasil. Dari 35 item soal

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/4/T1_292008082_BAB III.pdf · didik yang menjawab betul suatu butir soal ... P = Jumlah

31

(pilihan ganda 35 item) tes homogenitas (tes I) setelah dilakukan penghitungan uji

validitas dengan bantuan SPSS 19, diperoleh hasil item soal yang valid pada

nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 26,27,

28,30 dan item soal yang tidak valid pada nomor 17, 20, 33 dan pada item soal

yang tidak valid dibuang/tidak dipakai.

Setelah uji validitas instrumen tes homogenitas (Tes I), maka dilakukan

uji validitas juga pada instrumen tes formatif (Tes II) yaitu langkah-langkah

seperti pada saat uji validitas instrumen tes homogenitas (Tes I), yang pertama

menguji cobakan instrumen agar dikerjakan oleh siswa kelas uji coba yaitu SD

Negeri 4 Wulung Randublatung dan pada tanggal 10 Maret 2012, setelah selesai

uji coba instrumen tes dan didapatkan hasil (nilai dari pekerjaan siswa), dapat

dilakukan penghitungan uji validitas instrumen dari 25 item soal (pilihan ganda 25

item, uraian 10 item) tes. Setelah dilakukan penghitungan uji validitas dengan

bantuan SPSS 19 dan diperoleh hasil item soal yang valid untuk pilihan ganda

pada nomor 2, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25 dan

item soal pilihan ganda yang tidak valid pada nomor 1, 8, 20. Sedangkan untuk

item soal uraian item soal yang valid pada nomor 1, 2, 4, 6, 7, 9, 10 dan item soal

uraian yang tidak valid pada nomor 3, 5, 8, dan untuk item soal pilihan ganda dan

uraian pada tes II yang tidak valid dibuang/tidak dipakai.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sudjana (2011:16), reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan

atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun

alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.

Rumus reliabilitas dengan metode Alpha (Sugiyono, 2006:282) adalah:

Keterangan:

: koefisien realibilitas alpha

k : mean kuadrat antara subyek

: mean kuadrat kesalahan

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/4/T1_292008082_BAB III.pdf · didik yang menjawab betul suatu butir soal ... P = Jumlah

32

: varians total

Koefisien reliabilitas selalu dalam rentangan 0 - 1 yang menunjuk pada

persentase varian error dengan sumber variasi yang berbeda Uji reliabilitas dalam

penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 19,0 dan kriteria untuk menentukan

tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh

George dan Mallery dalam Naniek Sulistya Wardani (2010:35) sebagai berikut:

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

Hasil uji reliabilitas dilakukan oleh bantuan SPSS 19. Untuk

penghitungan reliabilitas instrumen tes homogenitas (tes I) mendapatkan hasil

penghitungan reliabilitas sebesar 0,874 dengan kategori reliabilitas bagus.

Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka instrumen tes I dapat digunakan

untuk penelitian.

Untuk penghitungan reliabilitas instrumes tes II dengan hasil penghitungan

reliabilitas soal pilihan ganda sebesar 0, 900 dengan kategori reliabilitas bagus

dan pada hasil penghitungan reliabilitas soal uraian sebesar 0, 759 dengan

kategori reliabilitas dapat diterima. Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka

instrumen tes II dapat digunakan untuk penelitian.

3.6.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk menguji apakah varians-varians tersebut

homogen atau tidak. Kedua kelompok dikatakan homogen jika skor signifikansi >

0.05. Kaidah uji homogenitas, jika F hitung < F tabel dan p > 0,05 ( 5 %) maka

hubungan kedua variabel dinyatakan homogen, sebaliknya jika F hitung > F tabel

dan p < 0,05 ( 5%) maka tidak homogen.

Uji homogenitas menggunakan bantuan SPSS 19.0. Metode pengambilan

keputusan pada uji homogenitas menurut Duwi Priyatno (2010:99) yaitu jika

signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (varian sama) dan jika signifikansi < 0,05

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/4/T1_292008082_BAB III.pdf · didik yang menjawab betul suatu butir soal ... P = Jumlah

33

maka H0 ditolak (varian berbeda). Hasil uji homogenitas antara kelompok kontrol

dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 3.6

Tes Uji Homogenitas Tes ITest of Homogeneity of Variances

Nilai tes 1LeveneStatistic

df1 df2 Sig.

,283 1 46 ,597

Dari tabel 3.8 diketahui bahwa angka signifikansi dari hasil uji

homogenitas tes 1 antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mencapai

0,597. Hal ini berarti kedua kelompok homogen atau dalam kata lain kedua

kelompok dalam keadaan yang sama jika p > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

kedua kelompok tersebut adalah homogen karena 0,597 > 0,05.

3.7 TEKNIK ANALISIS DATA

Data yang terkumpul dari hasil tes akhir pada kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Untuk menguji

perbedaan rata-rata dipakai Uji t ragam sama yang dilakukan dengan bantuan

SPSS 19. Sebelum melakukan Uji t dipastikan nilai dalam kondisi berdistribusi

normal.

Untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test

digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan mean antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah signifikansinya kita dapat menguji

hipotesis yang telah disampaikan. Hipotesis yang telah diuji bisa digunakan untuk

menarik simpulan dalam penelitian ini, setelah hasil dari penelitian dibahas.

Rumus statistik untuk menghitung t-tes (Sugiyono, 2006:119), sebagai berikut:

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/4/T1_292008082_BAB III.pdf · didik yang menjawab betul suatu butir soal ... P = Jumlah

34

Keterangan:

t = t hitung

= variansi kelompok eksperimen

= variansi kelompok kontrol

= jumlah kelompok eksperimen

= jumlah kelompok kontrol

= mean nilai tes akhir kelompok eksperimen

= mean nilai tes akhir kelompok eksperimen