Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
38
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif yang dimaksud adalah untuk menggambarkan
bagaimana penerapan pembelajaran matematika menggunakan model AIR dengan
pendekatan kontekstual, kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa pada
pembelajaran AIR dan pendekatan kontekstual.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Peneliti mengambil pendekatan tersebut
dikarenakan dalam mengambil data diperlukan berupa data kualitatif dan kuantitaif.
Data kualitatif digunakan untuk memperoleh data dari aktivitas guru dan aktivitas
siswa. Sedangkan data kuantitaif digunakan untuk memperoleh data berupa
kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam menyelesaikan soal matematika.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah SMPN 11 Malang
yang beralamat di Jl. Ikan Piranha No. 185, Tunjungsekar, Kec. Lowokwaru, Kota
Malang. Proses pelaksanaan dan pengambilan data penelitian dilaksanakan pada
pembelajaran semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 dan disesuaikan dengan
proses pembelajaran yang berlangsung. Alasan peneliti mengambil lokasi
penelitian di SMPN 11 Malang dikarenakan kemampuan berpikir kritis dan kreatif
siswa pada pembelajaran matematika tergolong rendah, model pembelajaran AIR
39
dengan pendekatan kontekstual belum pernah dilaksanakan, serta untuk mengukur
tingkat kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa.
3.3 Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMPN 11 Malang
semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 34 siswa terdiri dari 17
siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Sedangkan objek dalam penelitian ini
adalah kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa setelah menggunakan model
AIR dengan pendekatan kontekstual. Penelitian dilaksanakan di kelas VII A
dikarena karakteristik siswa yang cenderung belum mampu mengutarakan
pemikirannya dengan baik dan tingkat berpikir kreatif siswa masih cenderung
rendah.
3.4 Data dan Sumber Data
Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data-data yang diperoleh
langsung dari sumber data. Adapun data yang diambil dari penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
1. Aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran matematika
terhadap model pembelajaran AIR dan pendekatan kontekstual. Aktivitas guru
dan aktivitas siswa diisi oleh observer pada saat kegiatan pembelajaran
terhadap model pembelajaran AIR dan pendekatan kontekstual.
2. Kemampuan berpikir kritis siswa yang diperoleh melalui hasil pengerjaan
siswa dengan tes tulis.
3. Kemampuan berpikir kreatif siswa yang diperoleh melalui hasil pengerjaan
siswa dengan tes tulis .
40
Sumber data aktivitas, berpikir kritis dan berpikir kreatif siswa pada
pembelajaran matematika melalui AIR dengan pendekatan kontekstual diperoleh
siswa kelas VII B SMPN 11 Malang semester ganjil 2017/2018. Sumber data
kemampuan berpikir kritis siswa adalah hasil lembar kerja siswa yang sesuai
dengan prosedur berpikir kritis. Kemampuan berpikir kreatif adalah hasil lembar
kerja siswa dengan langkah-langkah kemampuan berpikir kreatif.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu melalui observasi dan
tes. Berikut penjelasan beberapa metode yang digunakan dalam pengumpulan data:
3.5.1 Observasi
Teknik observasi digunakan untuk aktivitas guru dan siswa selama
pembelajaran menggunakan model pembelajaran AIR dan pendekatan kontekstual.
3.5.2 Tes
Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis dan
kreatif siswa dalam menyelesaikan tes tulis berbentuk uraian berdasarkan langkah-
langkah indikator yang telah ditentukan. Tes tulis di isi oleh siswa pada saat akhir
pembelajaran berlangsung.
3.6 Instrumen Penelitian
3.6.1 Instrumen Aktivitas Guru
Lembar observasi guru merupakan instrumen penerapan model
pembelajaran AIR dan pendekatan kontekstual untuk mengetahui keterlaksanaan
pembelajaran dan aktivitas guru. Lembar observasi diisi dan diamati oleh observer
41
sesuai dengan petunjuk yang ada. Adapun lembar observasi aktivitas guru sebagai
berikut.
Tabel 3.1: Lembar Observasi Aktivitas Guru Menggunakan Model AIR dan
pendekatan kontekstual
Aktivitas
Taraf
Keterlaksanaan Keterangan
1 2 3 4
Kegiatan Pendahuluan
1. Menyampaikan informasi materi yang
akan dipelajari, tujuan pembelajaran dan
model pembelajaran yang digunakan.
2. Memberikan informasi terkait materi
pembelajaran yang dapat dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari dan mata pelajaran
yang lain.
Kegiatan Inti
1. Menyampaikan materi pembelajaran
secara garis besar menggunakan
pendekatan kontekstual.
2. Melakukan tanya jawab dengan siswa
terkait masalah kontekstual yang
diberikan.
3. Membimbing siswa untuk membentuk
kelompok diskusi, setiap kelompok terdiri
dari 4-5 siswa.
4. Membagikan Lembar Kerja Kelompok
(LKK) kepada setiap kelompok.
5. Membimbing siswa yang kesulitan pada
saat kegiatan diskusi berlangsung.
6. Menghadirkan model yang sesuai dengan
materi pembelajaran berupa pertanyaan
ataupun soal.
7. Memberikan kesempatan kepada setiap
kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas.
8. Memberikan kesempatan kepada
kelompok lain untuk memberikan
tanggapan atau pertanyaan kepada
kelompok yang presentasi.
9. Membahas cara penyelesaian LKK yang
tepat.
10. Memberikan pengulangan materi sebagai
penguatan pemahaman siswa.
11. Mengajak siswa untuk melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang dipelajari.
12. Memberikan penilaian terhadap hasil
diskusi kelompok siswa.
Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan pembelajaran yang
didapatkan.
2. Memberikan informasi terkait materi yang
akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
42
Pedoman aktivitas guru yang digunakan untuk lembar observasi guru
menggunakan skala nilai 1 sampai 4, dengan kategori sebagai berikut:
Tabel 3.2: Pedoman Lembar Observasi Guru
Nilai Keterangan
1 Terlaksana kurang baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan, namun masih banyak
kekurangan).
2 Terlaksana cukup baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan, namun masih ada
kekurangan).
3 Terlaksana dengan baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan dengan baik).
4 Terlaksana dengan sangat baik. (Apabila melaksanakan pernyataan sangat baik sekali
tanpa hambatan dan kendala apapun).
3.6.2 Instrumen Aktivitas Siswa
Lembar observasi siswa merupakan instrumen penerapan model
pembelajaran AIR dan pendekatan kontekstual untuk mengetahui keterlaksanaan
pembelajaran dan aktivitas siswa. Lembar observasi akan diisi dan diamati oleh
observer sesuai dengan petunjuk yang ada. Adapun lembar observasi aktivitas guru
sebagai berikut.
Tabel 3.3: Lembar Observasi Aktivitas Siswa Menggunakan Model AIR dan
Pendekatan Kontekstual
Aktivitas Taraf Keterlaksanaan
Keterangan 1 2 3 4
Kegiatan Pendahuluan
1. Mendengarkan penjelasan guru terkait
materi yang akan dipelajari, tujuan
pembelajaran dan model
pembelajaran yang digunakan.
2. Mendengarkan dan menanngapi
ketika guru mengaitkan materi
pembelajaran dengan kehidupan
sehari-hari dan mata pelajaran yang
lain.
Kegiatan Inti
1. Mendengarkan penjelasan guru terkait
materi yang akan dipelajari.
2. Menjawab pertanyaan guru terkait
masalah kontekstual yang diberikan.
3. Membentuk kelompok diskusi dengan
anggota 4-5 siswa.
4. Mengamati Lembar Kerja Kelompok
(LKK)
43
5. Melaksanakan kegiatan diskusi
dengan teman satu kelompok dan
dibimbing oleh guru apabila kesulitan
dalam memahami.
6. Memperhatikan penjelasan guru
ketika guru menghadirkan model
yang berhubungan dengan materi
pembelajaran.
7. Melakukan presentasi di depan kelas
terkait hasil yang didapatkan selama
diskusi kelompok berlangsung.
8. Mengungkapkan tanggapan atau
pertanyaan kepada kelompok yang
presentasi.
9. Membahas cara penyelesaian yang
tepat pada LKK.
10. Mendengarkan dan menanggapi
ketika guru memberikan pengulangan
materi sebagai penguatan
pemahaman.
11. Mengungkapkan hal apa saja yang
dirasakan selama pembelajaran
berlangsung.
12. Memperhatikan guru ketika memberi
penilaian.
Kegiatan Penutup
1. Membuat kesimpulan pembelajaran
yang didapatkan.
2. Mendengarkan informasi materi yang
akan dipelajari selanjutnya.
Pedoman aktivitas siswa yang digunakan untuk lembar observasi siswa
menggunakan skala nilai 1 sampai 4, dengan kategori sebagai berikut :
Tabel 3.4: Pedoman Lembar Observasi Siswa
Nilai Keterangan
1 Terlaksana kurang baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan, namun masih banyak
kekurangan).
2 Terlaksana cukup baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan, namun masih ada
kekurangan).
3 Terlaksana dengan baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan dengan baik).
4 Terlaksana dengan sangat baik. (Apabila melaksanakan pernyataan sangat baik sekali
tanpa hambatan dan kendala apapun).
3.6.3 Instrumen Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Instrumen penilaian kemampuan berpikir kritis siswa yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu tes tulis uraian. Penilaian ini didasarkan pada pedoman
44
penskoran yang telah dibuat sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kritis.
Berikut instrumen penilaian kemampuan berpikir kritis siswa.
Tabel 3.5: Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
No. Absen
Siswa
Skor Tiap Indikator Total Skor
Interpretasi Analisis Evaluasi Inferensi
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
Dengan ketentuan pedoman penskoran berikut ini.
Tabel 3.6: Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
No Aspek Indikator Skor
1. Interpretasi Siswa mampu memahami masalah yang diajukan dengan menulis
diketahui maupun yang ditanyakan soal dengan tepat.
a. Tidak menulis yang diketahui dan yang ditanyakan. 0
b. Menulis yang diketahui dan yang ditanyakan dengan
tidak tepat. 1
c. Menuliskan yang diketahui saja dengan tepat atau yang
ditanyakan saja dengan tepat. 2
d. Menulis yang diketahui dan ditanyakan dari soal dengan
tepat tetapi kurang lengkap. 3
e. Menulis yang diketahui dan ditanyakan dari soal dengan
tepat dan lengkap. 4
2. Analisis Siswa mampu mengidentifikasi hubungan-hubungan antara
pernyataan, pertanyaan dan konsep yang diberikan dalam soal
dengan ditunjukan dengan membuat model matematika
a. Tidak membuat model matematika yang diberikan. 0
b. Membuat model matematika dari soal yang diberikan
tetapi tidak tepat. 1
c. Membuat model matematikadari soal yang diberikan
dengan tepat tetapi tidak lengkap. 2
d. Membuat model matematika dari soal yang diberikan
dengan tepat tetapi ada sedikit kesalahan. 3
e. Membuat model matematika dari soal yang diberikan
dengan tepat, benar dan lengkap. 4
3. Evaluasi Siswa mampu menggunakan strategi yang tepat dalam
menyelesaikan soal, lengkap dan benar dalam melakukan
perhitungan.
a. Tidak menggunakan strategi dalam menyelesaikan soal. 0
b. Menggunakan strategi yang tidak tepat dan tidak lengkap
dalam menyelesaikan soal. 1
c. Menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan
soal, tetapi tidak lengkap atau menggunakan strategi yang
tidak tepat tetapi lengkap dalam menyelesaikan soal.
2
d. Menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan
soal, lengkap tetapi melakukan kesalahan dalam
perhitungan atau penjelasan.
3
45
e. Menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan
soal, lengkap dan benar dalam melakukan
perhitungan/penjelasan.
4
4. Inferensi Siswa mampu membuat kesimpulan dengan tepat.
a. Tidak membuat kesimpulan. 0
b. Membuat kesimpulan yang tidak tepat dan tidak sesuai
dengan konteks soal. 1
c. Membuat kesimpulan yang tidak tepat meskipun
disesuaikan dengan konteks soal. 2
d. Membuat kesimpulan dengan tepat, sesuai dengan
konteks tetapi tidak lengkap. 3
e. Membuat kesimpulan dengan tepat, sesuai dengan
konteks dan lengkap. 4
3.6.4 Instrumen Penilaian Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Instrumen penilaian kemampuan berpikir kreatif siswa yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu tes tulis uraian. Penilaian ini didasarkan pada pedoman
penskoran yang telah dibuat sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kreatif.
Berikut instrumen penilaian kemampuan berpikir kritis siswa.
Tabel 3.7: Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
No. Absen
Siswa
Skor Tiap Indikator Total Skor
Kelancaran Keluwesan Keaslian Elaborasi
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
Dengan ketentuan pedoman penskoran berikut ini.
Tabel 3.8: Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
No Aspek Indikator Skor
1. Kelancaran Siswa mampu memberikan ide pemecahan masalah secara benar
dan tepat.
a. Tidak memberikan ide pemecahan masalah. 0
b. Memberikan ide pemecahan masalah tapi belum selesai. 1
c. Memberikan ide yang tepat tetapi belum benar. 2
d. Memberikan ide yang benar tetapi belum tepat. 3
e. Memberikan ide pemecahan masalah yang benar dan
tepat. 4
2. Keluwesan Siswa mampu memperkirakan jawaban disertai cara
penyelesaian pemecahan masalah secara benar dan tepat.
a. Tidak memberikan jawaban atau cara penyelesaian yang
digunakan. 0
b. Memberikan jawaban disertai cara penyelesaian tetapi
belum selesai. 1
46
c. Memberikan jawaban dengan cara disertai penyelesaian
masalah secara tepat tetapi belum benar dalam
perhitungan.
2
d. Memberikan jawaban dengan cara disertai penyelesaian
masalah secara benar tetapi belum tepat dalam
perhitungan.
3
e. Memberikan jawaban disertai cara penyelesaian dengan
benar dan tepat. 4
3. Keaslian Siswa mampu menghasilkan cara baru/unik dari pemikiran yang
telah ada.
a. Tidak memberikan jawaban atau cara penyelesaian. 0
b. Memberikan jawaban dengan cara yang sudah sering
digunakan. 1
c. Memberikan jawaban dengan cara sendiri tetapi tidak
dapat memahami. 2
d. Memberikan jawaban dengan cara sendiri, sudah terarah
tetapi ada kekeliruan dalam perhitungan. 3
e. Memberikan jawaban dengan cara sendiri dan benar. 4
4. Elaborasi Siswa mampu menguraikan jawaban dengan rinci dan tepat.
a. Tidak menguraikan jawaban. 0
b. Membuat uraian jawaban yang tidak rinci dan tidak sesuai
dengan konteks soal. 1
c. Membuat uraian jawaban yang tidak rinci meskipun
disesuaikan dengan konteks soal. 2
d. Membuat uraian jawaban dengan rinci, sesuai dengan
konteks tetapi tidak tepat. 3
e. Membuat uraian jawaban dengan rinci, sesuai dengan
konteks dan tepat. 4
3.7 Teknik Analisis Data
3.7.1 Analisis Aktivitas Guru dan Siswa
Pedoman analisis hasil observasi aktivitas guru dan siswa yang dilakukan
observer pada model pembelajaran AIR dan pendekatan kontekstual dapat dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut.
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠
Adapun rata-rata nilai aktivitas guru dan siswa dalam model pembelajaran
AIR dan pendekatan kontekstual dijabarkan sebagai berikut.
Tabel 3.9: Taraf Rata-Rata Aktivitas Guru dan Siswa
Taraf Rata-Rata Taraf Keterlaksanaan
3,51 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 4,00 Sangat Baik
2,51 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 3,50 Baik
47
1,51 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 2,50 Cukup Baik
𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 ≤ 1,50 Kurang
(Kemdikbud, 2014)
3.7.2 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Analisis kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari hasil tes tulis yang
berbentuk uraian yang dilakukan oleh siswa. Analisis yang digunakan berdasarkan
hasil keseluruhan nilai siswa yang kemudian dikategorikan sesuai dengan rata-rata
nilai kemampuan berpikir kritis kemudian di analisis menggunakan pedoman
penskoran dimana sesuai dengan tahapan indikator kemampuan berpikir kritis.
Hasil pengerjaan tes tulis uraian yang dilakukan siswa pada model pembelajaran
AIR dan pendekatan kontekstual dapat dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut.
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟× 100
Adapun rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis siswa dalam pengerjaan
tes tulis berbentuk uraian dalam model pembelajaran AIR dan pendekatan
kontekstual dijabarkan sebagai berikut.
Tabel 3.10: Taraf Rata-rata Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Taraf Rata-Rata Taraf Keterlaksanaan
85 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 100 Sangat Baik
70 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 85 Baik
55 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 70 Cukup Baik
40 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 55 Kurang Baik
𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 40 Kurang
(Yuliana & Warli, 2011)
3.7.3 Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Analisis kemampuan berpikir kreatif siswa diperoleh dari hasil tes tulis yang
berbentuk uraian yang dilakukan oleh siswa. Analisis yang digunakan berdasarkan
hasil keseluruhan nilai siswa yang kemudian dikategorikan bersdasarkan rata-rata
48
nilai kemampuan berpikir kreatif kemudian di analisis menggunakan pedoman
penskoran dimana sesuai dengan tahapan indikator kemampuan berpikir kreatif.
Hasil pengerjaan tes tulis uraian yang dilakukan siswa pada model pembelajaran
AIR dan pendekatan kontekstual dapat dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut.
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟× 100
Adapun rata-rata nilai kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pengerjaan
tes tulis berbentuk uraian dalam model pembelajaran AIR dan pendekatan
kontekstual dijabarkan sebagai berikut.
Tabel 3.11: Taraf Rata-rata Nilai Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Taraf Rata-Rata Taraf Keterlaksanaan
85 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 100 Sangat Baik
70 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 85 Baik
55 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 70 Cukup Baik
40 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 55 Kurang Baik
𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 40 Kurang
(Yuliana & Warli, 2011)
3.8 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini melalui tiga
tahapan yaitu, persiapan, pelaksanaan, dan pembuatan laporan. Berikut penjabaran
secara terperinci.
3.8.1 Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilakukan sebelum penelitian dilakukan, tahapan-tahapan
persiapan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Menentukan tempat dan waktu penelitian.
b. Melakukan observasi dan wawancara dengan guru matematika kelas VII B
SMPN 11 Malang untuk mengetahui; metode dan model apa yang
49
digunakan guru dalam pembelajaran , kemampuan berpikir kritis siswa, dan
kemampuan berpikir kreatif siswa.
c. Menyusun perangkat pembelajaran seperti RPP, Lembar Kerja Kelompok
(LKK) untuk kegiatan diskusi kelompok, lembar observasi aktivitas guru,
aktivitas siswa, kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa selama
pembelajaran menggunakan model AIR dan pendekatan kontekstual, dan
lembar tes tulis dalam bentuk uraian yang akan digunakan untuk mengukur
kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa dan kunci jawaban dari soal tes
tulis dan menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pembelajaran seperti nomor, soal dan hadiah/penghargaan.
3.8.2 Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini merupakan inti dari penelitian, tahapan-tahapan pelaksanaan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.
b. Melakukan pengamatan selama pembelajaran dengan menggunakan lembar
observer yang dilakukan oleh dua atau tiga orang observer yaitu teman sejawat.
Objek yang diamati oleh peneliti meliputi aktivitas guru dan siswa selama
pembelajaran.
c. Melakukan pengujian pada akhir pembelajaran untuk mengukur tingkat
kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa menggunakan tes tulis.
3.8.3 Tahap Pelaporan
Tahap akhir dalam penelitian ini adalah mengolah data hasil penelitian,
menganalisis data, menarik kesimpulan hasil penelitian dan menyusun laporan hasil
penelitian.