14
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kondisi penelitian eksperimen semu mirip dengan penelitian eksperimen murni, yakni ada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Walaupun memiliki persamaan, namun pada kedua jenis eksperimen tersebut juga memiliki perbedaan. Eksperimen semu lebih mementingkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, tanpa mementingkan variable kontrol. (Tritjahjo Danny Soesilo, 2015: 38). Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen (Slameto, 2015: 123). 3.2. Desain Eksperimen Desain ekperimen dalam penelitian ini adalah counter balance. Desain ini dikenal juga dengan nama desain rotasi, desain crossover, atau desain switchover. Desain ini digunakan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan desain yang tidak menggunakan kelompok kontrol dalam studi eksperimen atau kuasi eksperimen terutama jika anggota sampel terbatas, tidak melakukan pre-tes dan yang dites lebih dari satu variasi perlakuan (Muhammad Ali dan Muhammad Asrori: 2014). Tabel 3.1 Desain Penelitian Counter Balance Kelompok A X a 0 2a X b 0 2b Kelompok B X b 0 2b X a 0 2a Keterangan : Kelompok A : SDN Salatiga 10 Kelompok B : SDN Dukuh 01 Perlakuan : Metode Mind Mapping Perlakuan : Model Concept Sentenece 0 2 : Posttest terhadap metode mind mapping 0 2 : Posttest terhadap model concept sentence

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · 2018. 7. 26. · BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Jenis Penelitian . Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kondisi

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · 2018. 7. 26. · BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Jenis Penelitian . Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kondisi

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kondisi penelitian

eksperimen semu mirip dengan penelitian eksperimen murni, yakni ada kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol. Walaupun memiliki persamaan, namun

pada kedua jenis eksperimen tersebut juga memiliki perbedaan. Eksperimen semu

lebih mementingkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, tanpa

mementingkan variable kontrol. (Tritjahjo Danny Soesilo, 2015: 38). Penelitian

eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect

relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental

dan satu atau lebih kondisi eksperimen (Slameto, 2015: 123).

3.2. Desain Eksperimen

Desain ekperimen dalam penelitian ini adalah counter balance. Desain ini

dikenal juga dengan nama desain rotasi, desain crossover, atau desain switchover.

Desain ini digunakan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan desain yang tidak

menggunakan kelompok kontrol dalam studi eksperimen atau kuasi eksperimen

terutama jika anggota sampel terbatas, tidak melakukan pre-tes dan yang dites

lebih dari satu variasi perlakuan (Muhammad Ali dan Muhammad Asrori: 2014).

Tabel 3.1

Desain Penelitian Counter Balance Kelompok A Xa 02a Xb 02b

Kelompok B Xb 02b Xa 02a

Keterangan :

Kelompok A : SDN Salatiga 10

Kelompok B : SDN Dukuh 01

Perlakuan 𝑋𝑎 : Metode Mind Mapping

Perlakuan 𝑋𝑏 : Model Concept Sentenece

02𝑎 : Posttest terhadap metode mind mapping

02𝑏 : Posttest terhadap model concept sentence

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · 2018. 7. 26. · BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Jenis Penelitian . Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kondisi

22

Pada sesi pertama, kelompok A memperoleh satu jenis perlakuan Xa,

kemudia dilakukan posttest 02𝑎 untuk mengukur pengaruh perlakuan tersebut.

Sementara itu, kelompok B memperoleh jenis perlakuan Xb, kemudian dilakukan

posttest 02𝑏 untuk mengukur pengaruh perlakuan itu. Pada sesi kedua, kelompok

A memperoleh jenis perlakuan Xb, kemudian dilakukan posttest 02𝑏 untuk

mengukur pengaruh perlakuan. Kelompok B memperoleh jenis perlakuan Xa,

kemudian dilakukan posttest 02𝑎 untuk mengukur pengaruh perlakuan itu.

3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri Salatiga 10 dan SD Negeri Dukuh 01,

Kota Salatiga. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas 5 pada mata pelajaran

IPA semester II tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian dilaksanakan pada bulan

Januari sampai April 2017. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:

1. Tahap Persiapan Penelitian

Tahap persiapan penelitian dilakukan antara bulan Januari sampai bulan

Februari 2017. Tahap ini mencakup penyusunan judul penelitian, penyusunan

proposal, peyusunan RPP, penyusunan instrumen penelitian, permohonan surat

izin untuk observasi, uji validitas dan reliabilitas soal serta permohonan izin

untuk tempat penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian dilaksanakan antara bulan Februari sampai bulan

April 2017. Pada tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di

sekolah untuk pengambilan data.

3. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian

Tahap penyusunan laporan penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2017.

Tahap penyusunan laporan penelitian mencangkup pengolahan data dan

penyusunan laporan.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · 2018. 7. 26. · BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Jenis Penelitian . Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kondisi

23

3.4. Variabel Penelitian

Jenis variable ada dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas adalah variable yang diduga sebagai penyebab timbulnya variable

lain (Slameto, 2015: 195). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode

pembelajaran Mind Mapping dan model pembelajaran Concept Sentence.

Sementara itu, variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61). Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA yang didapatkan oleh siswa

kelas 5 SD.

3.5. Populasi dan Sampel Penelitian

3.5.1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek

yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu sesuai yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan menarik kesimpulan (Sugiyono, 2013: 61). Populasi

dalam penelitian ini adalah keseluruhan subjek penelitian atau seluruh siswa SDN

Salatiga 10 dan SDN Dukuh 01.

3.5.2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi (Sugiyono, 2013: 62). Sampel dalam

penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN Salatiga 10 dan SDN Dukuh 01. Lebih

ringkasnya dijelaskan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Daftar Subjek Penelitian

No Nama Sekolah Kelas Jumlah

Siswa

Kelompok

1 SD Negeri Salatiga 10 5 33 Eksperimen

2 SDN Dukuh 01 5 32 Eksperimen

Jumlah Siswa Keseluruhan 65

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · 2018. 7. 26. · BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Jenis Penelitian . Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kondisi

24

3.6. Rencana Tindakan

Penitian eksperimen yang dilakukan akan melalui beberapa tahap. Tahap-

tahap eksperimen yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Tahap Persiapan

a. Menentukan subyek penelitian

b. Membuat kisi –kisi instrument soal tes.

c. Membuat instrumen posttest yang akan digunakan untuk mengukur hasil

belajar pada subjek yang telah dipilih, yaitu kelas 5 SD Negeri Salatiga

10 dan SDN Dukuh 01.

d. Mengujicobakan instrumen posttest pada kelas yang sudah dipilih, yaitu

kelas 5 SDN Salatiga 08.

e. Menganalisis data hasil instrumen tes posttest pada kelas uji coba untuk

mengetahui validitas butir soal, reliabilitas soal serta tingkat

kesukarannya.

2) Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan perlakuan kepada subjek (pertemuan pertama). Peneliti

menerapakan metode pembelajaran Mind Mapping pada kelompok A dan

model pembelajaran Concept Sentence pada kelompok B.

b. Memberikan tes akhir (postest) untuk mengukur hasil belajar siswa

setelah diberi perlakuan (treatment).

c. Memberikan perlakuan (pertemuan kedua). Peneliti menerapakan metode

pembelajaran Mind Mapping pada kelompok B dan model pembelajaran

Concept Sentence pada kelompok A.

d. Memberikan tes akhir (postest) untuk mengukur hasil belajar siswa

setelah diberi perlakuan (treatment).

3) Tahap Akhir

a. Menganalisis hasil postest yang telah dilakukan untuk mengetahui

pengaruh penerapan metode pembelajaran Mind Mapping dan model

pembelajaran Concept Sentence.

b. Menyusun hasil penelitian.

c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · 2018. 7. 26. · BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Jenis Penelitian . Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kondisi

25

d. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian.

3.7. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.7.1. Teknik Pengumpulan Data

a. Tes

Tes merupakan alat penilaian yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan kepada siswa untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes dalam

penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar IPA

siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 10 dan SD Negeri Dukuh 01.

b. Observasi

Menurut Sukmadinata (2012:220) observasi (observation) atau pengamatan

merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang proses pembelajaran di

dalam kelas.

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan sebagai bukti nyata dari penelitian yang telah

dilakukan tersebut. Adapun definisi dokumentasi adalah pemberian atau

pengumpulan bukti-bukti laporan.

3.7.2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian diartikan Sugiyono (2010) sebagai suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang diamati. Data

yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data hasil tes. Tes ini merupakan tes

kognitif siswa dengan memberikan soal-soal pilihan ganda dengan empat pilihan.

Berikut adalah kisi-kisi soal hasil belajar.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Soal Tes Pertama

Standar

Kompetensi (SK)

Kompetensi

Dasar (KD) Indikator

Nomor

Item

7. Memahami

perubahan yang

terjadi di alam

dan hubungannya

7.5

mendeskrispsika

n perlunya

pengematan air.

Menjelaskan

pengertian daur

air.

3, 6, 7, 19

Menjelaskan 1, 2, 4, 5,

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · 2018. 7. 26. · BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Jenis Penelitian . Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kondisi

26

dengan

penggunaan

sumber daya

alam.

tentang proses

daur air.

10, 12, 14,

15, 17, 18,

20, 28, 29

Mengidentifikasi

kegiatan manusia

yang dapat

mempengaruhi

daur air.

8, 9, 11,

13, 16, 21,

22, 23, 24,

25, 26, 27,

30

Jumlah Soal 30

Tabel 3.4

Kisi-kisi Soal Tes Kedua

Standar

Kompetensi (SK)

Kompetensi

Dasar (KD) Indikator

Nomor

Item

7. Memahami

perubahan yang

terjadi di alam

dan hubungannya

dengan

penggunaan

sumber daya

alam.

7.5

mendeskrispsika

n perlunya

pengematan air.

Memahami bahwa

persediaan air

bersih semakin

berkurang.

2, 5, 11,

15, 16, 17,

28, 29, 30

Menyebutkan

manfaat air.

3, 6, 7, 12,

13, 19, 20,

22, 23, 25,

26, 27

Menyebutkan cara

menghemat air.

1, 4, 8, 9,

10, 14, 18,

21, 24

Jumlah Soal 30

3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas

3.8.1. Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 219) validitas adalah keadaan yang

menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa

yang akan diukur.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Soal

No

Soal

r hitung Soal Tes 1 Soal Tes 2

r table keterangan r table Keterangan

1 0,325 0,330 Valid 0,521 Valid

2 0,325 0,423 Valid 0,364 Valid

3 0,325 0,394 Valid 0,145 Tidak Valid

4 0,325 0,374 Valid 0,130 Tidak Valid

5 0,325 0,514 Valid 0,340 Valid

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · 2018. 7. 26. · BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Jenis Penelitian . Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kondisi

27

6 0,325 0,290 Tidak Valid 0,379 Valid

7 0,325 0,424 Valid 0,142 Tidak Valid

8 0,325 0,327 Valid 0,027 Tidak Valid

9 0,325 0,342 Valid 0,010 Tidak Valid

10 0,325 0,293 Tidak Valid 0,367 Valid

11 0,325 0,308 Tidak Valid 0,503 Valid

12 0,325 0,530 Valid 0,421 Valid

13 0,325 0,525 Valid 0,616 Valid

14 0,325 0,530 Valid 0,447 Valid

15 0,325 0,375 Valid 0,411 Valid

16 0,325 0,164 Tidak Valid 0,602 Valid

17 0,325 0,406 Valid 0,459 Valid

18 0,325 0,174 Tidak Valid 0,103 Tidak Valid

19 0,325 0,530 Valid 0,402 Valid

20 0,325 0,453 Valid 0,306 Tidak Valid

21 0,325 0,124 Tidak Valid 0,351 Valid

22 0,325 0,040 Tidak Valid 0,420 Valid

23 0,325 0,458 Valid 0,356 Valid

24 0,325 0,124 Tidak Valid 0,585 Valid

25 0,325 0,124 Tidak Valid 0,403 Valid

26 0,325 0,362 Valid 0,492 Valid

27 0,325 0,530 Valid 0,621 Valid

28 0,325 0,593 Valid 0,613 Valid

29 0,325 0,559 Valid 0,199 Tidak Valid

30 0,325 0,339 Valid 0,609 Valid

3.8.2. Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 178) reliabilitas menunjuk pada satu

pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · 2018. 7. 26. · BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Jenis Penelitian . Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kondisi

28

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen

yang sudah dapat dipercaya, yang reliable, akan menghasilkan data-data yang

dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan

kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, hasilnya tetap akan sama.

Ketententuan reliabilitas soal pada penelitian ini mengacu kepada rentang

indeks reliabilitas yang dikemukakan oleh Wardani, dkk (2012:346).

Tabel 3.6

Rentang Indeks Reliabilitas

No. Indeks Intrepretasi

1. 0,80 – 1,00 Sangat reliabel

2. < 0,80 – 0,60 Reliabel

3. < 0,60 – 0,40 Cukup reliable

4. < 0,40 – 0,20 Agak reliable

5. < 0,20 Kurang reliable

Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan batuan SPSS for windows,

didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 3.7

Uji Reliabilitas Soal Tes 1

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.735 22

Tabel 3.8

Uji Reliabilitas Soal Tes 2

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.729 23

Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada kolom Cobrach Alpha dan

kemudian dicocokan dengan table rentang indeks reliabilitas untuk mengetahui

tingkat reliabilitas suatu soal.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · 2018. 7. 26. · BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Jenis Penelitian . Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kondisi

29

3.8.3. Taraf Kesukaran Butir Soal

Menurut Wardani, dkk (2012:338) tingkat kesukaran soal adalah peluang

untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya

dinyatakan dalam bentuk indeks. Untuk memperoleh soal yang baik selain dengan

uji validitas dan reliabilitas yaitu dengan penentuan proporsi dan kriteria soal yang

masuk ke dalam kategori soal mudah, soal sedang atau soal sukar.

Rumus yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran soal sebagai

berikut:

P = 𝐵

𝑁

P =Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar atau jumlah peserta didik

yang menjawab benar dibagi dengan jumlah keseluruhan peserta didik,

B = jumlah peserta didik yang menjawab betul.

N = Jumlah seluruh peserta didik.

Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat menggunakan tabel

pembagian tingkat kesukaran ke dalam tiga kelompok menurut Wardani (2012:39)

sebagai berikut:

Tabel 3.9.

Intepretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal

Rentang Nilai Kriteria

0,00 – 0,25 Sukar

0,26 – 0,75 Sedang

0,76 – 1,00 Mudah

3.9. Prosedur Pemberian Perlakuan

3.9.1. Kelompok Eksperimen 1 (SDN Salatiga 10)

Pada pertemuan pertama dengan materi tentang daur air, siswa akan

diberikan perlakuan menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping.

Pemberian perlakuan dilakukan sendiri oleh peneliti dan akan dinilai oleh

observer (guru kelas). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh data tentang bagaimana

pembelajaran berlangsung, apakah pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai atau

belum sesuai dengan langkah-langkah Mind Mapping. Kegiatan pembelajaran

yang dilakukan memiliki beberapa tahapan. Pada tahapan pertama, kegiatan

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · 2018. 7. 26. · BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Jenis Penelitian . Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kondisi

30

pembelajaran diawali dengan salam, kemudian dilanjutkan dengan apersepsi dan

pemberian tujuan pembelajaran. Tahap selanjutnya adalah kegiatan inti. Pada

tahap ini, siswa diberikan perlakuan menggunakan metode pembelajaran Mind

Mapping. Metode ini mempunyai beberapa langkah dalam pelaksanaannya.

Langkah yang pertama adalah pemberian materi oleh guru, sementara siswa

diminta untuk mencatat hal yang mereka rasa penting. Kemudian siswa dibagi ke

dalam kelompok dan meminta mereka untuk membuat mind mapping bersama

dengan teman kelompok mereka. Setelah pembuatan mind mapping selesai,

beberapa kelompok akan diminta untuk maju ke depan kelas dan menjelaskan

mind mapping yang sudah mereka buat. Sementara itu, kelompok yang tidak maju

diminta untuk memperhatikan kelompok yang sedang maju, untuk kemudian

memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi mereka. Setelah kegiatan inti selesai

dilakukan, tahapan terakhir adalah kegiatan penutup. Pada tahapan ini, dilakukan

pemberian soal evaluasi yang harus dikerjakan siswa secara individu.

Pada petemuan kedua, peneliti memberikan perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran Concept Sentence. Kegiatan pembelajaran

menggunakan model ini memiliki beberapa tahapan. Pada tahapan pertama,

kegiatan diawali dengan salam, kemudian dilanjutkan dengan apersepsi dan

pemberian tujuan pembelajaran. Tahapan selanjutnya adalah kegiatan inti. Pada

ini siswa diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran Concept

Sentence. Model pembelajaran Concept Sentence memiliki beberapa langkah

dalam pelaksanaannya. Langkah yang pertama adalah pemberian materi oleh

guru. Pada tahap ini siswa akan mendengarkan materi tentang daur ari. Tahap

selanjutnya membagi siswa ke dalam kelompok, di mana mereka akan

berpasangan dengan teman semeja mereka. Setelah siswa berada dalam kelompok,

mereka akan diberikan kata kunci yang berhubungan dengan materi yang sudah

disampaikan sebelumnya, kemudian kata kunci tersebut disusun ke dalam kalimat.

Kelompok yang berhasil menyelesaikan susunan kalimat terlebih dahulu, diminta

untuk maju ke depan kelas dan membacakan hasil kerja kelompok mereka. Ketika

salah satu kelompok maju di depan, kelompok yang lainnya diminta untuk

memperhatikan agar dapat memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi mereka.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · 2018. 7. 26. · BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Jenis Penelitian . Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kondisi

31

Setelah kegiatan inti pembelajaran sudah selesai dilakukan, tahap terakhir adalah

pemberian soal evaluasi kepada masing-masing siswa.

3.9.2. Kelompok Eksperimen 2 (SDN Dukuh 01)

Pada pertemuan pertama siswa akan diberikan perlakuan menggunakan

model pembelajaran Concept Sentence. Pemberian perlakuan dilakukan sendiri

oleh peneliti dan akan dinilai oleh observer (guru kelas). Hal ini dimaksudkan

agar diperoleh data tentang bagaimana pembelajaran berlangsung, apakah

pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai atau belum sesuai dengan langkah-

langkah Concept Sentence. Kegiatan pembelajaran menggunakan model ini

memiliki beberapa tahapan. Pada tahapan pertama, kegiatan diawali dengan

salam, kemudian dilanjutkan dengan apersepsi dan pemberian tujuan

pembelajaran. Tahapan selanjutnya adalah kegiatan inti. Pada ini siswa diberikan

perlakuan menggunakan model pembelajaran Concept Sentence. Model

pembelajaran Concept Sentence memiliki beberapa langkah dalam

pelaksanaannya. Langkah yang pertama adalah pemberian materi oleh guru. Pada

tahap ini siswa akan mendengarkan materi tentang daur ari. Tahap selanjutnya

membagi siswa ke dalam kelompok, di mana mereka akan berpasangan dengan

teman semeja mereka. Setelah siswa berada dalam kelompok, mereka akan

diberikan kata kunci yang berhubungan dengan materi yang sudah disampaikan

sebelumnya, kemudian kata kunci tersebut disusun ke dalam kalimat. Kelompok

yang berhasil menyelesaikan susunan kalimat terlebih dahulu, diminta untuk maju

ke depan kelas dan membacakan hasil kerja kelompok mereka. Ketika salah satu

kelompok maju di depan, kelompok yang lainnya diminta untuk memperhatikan

agar dapat memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi mereka. Setelah

kegiatan inti pembelajaran sudah selesai dilakukan, tahap terakhir adalah

pemberian soal evaluasi kepada masing-masing siswa.

Pada pertemuan kedua, siswa diberikan perlakuan dengan menggunakan

metode pembelajaran Mind Mapping. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan

memiliki beberapa tahapan. Pada tahapan pertama, kegiatan pembelajaran diawali

dengan salam, kemudian dilanjutkan dengan apersepsi dan pemberian tujuan

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · 2018. 7. 26. · BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Jenis Penelitian . Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kondisi

32

pembelajaran. Tahap selanjutnya adalah kegiatan inti. Pada tahap ini, siswa

diberikan perlakuan menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping. Metode

ini mempunyai beberapa langkah dalam pelaksanaannya. Langkah yang pertama

adalah pemberian materi oleh guru, sementara siswa diminta untuk mencatat hal

yang mereka rasa penting. Kemudian siswa dibagi ke dalam kelompok dan

meminta mereka untuk membuat mind mapping bersama dengan teman kelompok

mereka. Setelah pembuatan mind mapping selesai, beberapa kelompok akan

diminta untuk maju ke depan kelas dan menjelaskan mind mapping yang sudah

mereka buat. Sementara itu, kelompok yang tidak maju diminta untuk

memperhatikan kelompok yang sedang maju, untuk kemudian memberikan

tanggapan terhadap hasil diskusi mereka. Setelah kegiatan inti selesai dilakukan,

tahapan terakhir adalah kegiatan penutup. Pada tahapan ini, dilakukan pemberian

soal evaluasi yang harus dikerjakan siswa secara individu.

3.10. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tiga uji, yaitu uji normalitas, uji

homogenitas dan uji ANOVA dua arah.

3.10.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi

dengan normal atau tidak. Acuan data dikatakan berdistribusi normal jika nilai

siginifikan/probabilitas > 0,05 dan jika nilai signifikan probabilitas kurang dari

0,05 maka data tersebut dapat dikatakan tidak berdistribusi secara normal. Uji

normalitas data ini menggunakan bantuan software SPSS 16 for Windows, dengan

langkah sebagai berikut:

a. Copy total skor ke SPSS di Var 002

b. Kemuadian di Var 001 dibuat angka 1 untuk kelompok pertama dan 2

untuk kelompok kedua untuk membedakan jenis kelompoknya

c. Klik Analyze – nonparametric test – Legacy Dialogs – 1-sample K-S

d. Pindahkan variabel x dan y ke kolom Test Variable List.

e. Klik tombol OK.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · 2018. 7. 26. · BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Jenis Penelitian . Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kondisi

33

3.10.2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah rata-rata antara tiga

atau lebih kelompok data yang independen memiliki varian yang sama atau tidak.

Varian data kedua kelompok dikatakan homogen jika nilai

probabilitas/signifikansi lebih dari 0,05 dan jika nilai probabilitas kurang dari 0,05

maka data dikatakan tidak homogen. Analisis uji homogenitas varian ini

dilakukan menggunakan software SPSS 16 for Windows, dengan langkah sebagai

berikut:

a. Copy total skor ke SPSS di Var002

b. Lalu di Var001 dibuat angka 1 untuk kelompok pertama dan 2 untuk

kelompok kedua untuk membedakan jenis kelompoknya

c. Klik Analyze-Compare Means-One way Anova

d. Memasukkan total skor ke kotak Dependent List, dan treatment ke kotak

faktor. Selanjutnya klik tombol options.

e. Pada kotak dialog ‘One Way ANOVA: Options’, beritanda centang pada

Homogeneity of varience test. Kemudian klik tombol continue.

Selanjiutnya akan kembali ke kotak dialog sebelumnya, klik OK.

3.10.3. Uji ANOVA Dua Arah

Two Way ANOVA pada dasarnya sama dengan One Way Anova yaitu

analisis yang digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara tiga atau lebih

kelompok sampel yang indepanden, namun dalam two way ANOVA ada variabel

kelompok yang dikelompokkan lagi. Langkah-langkahnya adalah:

a. Pada menu Toolbar SPSS dipilih Analyze, kemudian dipilih General

Linear Model >> Univariate.

b. Memasukkan variabel nilai pada posisi Dependent Variable;

c. Memasukkan variabel treatment dan sekolah pada Fixed Factor

d. Lalu klik tombol OK.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · 2018. 7. 26. · BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Jenis Penelitian . Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kondisi

34

3.11. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini akan menggunakan uji

ANOVA dua arah atau two way ANOVA. Kriteria penerimaan dan penolakan

hipotesis didasarkan pada nilai signifikansi, di mana jika nilai signifikansi > 0,05

makan H0 diterima, sedengkan jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.

H0= Tidak terdapat perbedaan signifikan antara penggunaan metode pembelajara

mind mapping dan model pembelajaran concept sentence terhadap hasil belajar

IPA siswa kelas 5 SD.

Ha= Terdapat perbedaan signifikan antara penggunaan metode pembelajara mind

mapping dan model pembelajaran concept sentence terhadap hasil belajar IPA

siswa kelas 5 SD.