23
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan dari permasalahan yang diteliti, metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif sebagaimana yang dijelaskan oleh Sugiyono (2015, hlm. 14) adalah : Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang diharapkan secara terencana dan cermat, dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan keadaan. Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan sebagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Menurut Sugiyono (2015, hlm. 15), metode kuantitatif adalah “pendekatan ilmiah yang memandang suatu realitas itu dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati dan terukur, hubungan variabelnya bersifat sebab akibat dimana data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik. Suharsimi Arikunto (2013, hlm. 27) menjelaskan “penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya”. Penulis bermaksud untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sikap percaya diri terhadap prestasi belajar siswa sekolah dasar.

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.unpas.ac.id/38707/4/BAB III.pdf · prestasi belajar siswa kelas IV SD di ... denga agenda menyebarkan angket peneltian dan

  • Upload
    lekiet

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Berdasarkan dari permasalahan yang diteliti, metode yang digunakan adalah

metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif sebagaimana yang

dijelaskan oleh Sugiyono (2015, hlm. 14) adalah :

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya

dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

diharapkan secara terencana dan cermat, dengan maksud mendapatkan fakta dan

simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan

keadaan. Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena

metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai

metode untuk penelitian. Metode ini disebut metode positivistik karena

berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode

ilmiah/scientific, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga

disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan

dikembangkan sebagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena

data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Menurut Sugiyono (2015, hlm. 15), metode kuantitatif adalah “pendekatan

ilmiah yang memandang suatu realitas itu dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati

dan terukur, hubungan variabelnya bersifat sebab akibat dimana data penelitianya

berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik. Suharsimi Arikunto

(2013, hlm. 27) menjelaskan “penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya,

banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya”. Penulis bermaksud untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh sikap percaya diri terhadap prestasi belajar

siswa sekolah dasar.

37

Seperti telah diketahui bahwa penelitian itu adalah untuk menjawab masalah.

Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang

terjadi sesungguhnya. Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari

obyek yang diteliti (preliminary study) untuk mendapatkan yang betul-betul

masalah. Masalah tidak dapat diperoleh dari belakang meja, oleh karena itu harus

digali melalui studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris. Supaya peneliti

dapat menggali masalah dengan baik, maka peneliti harus menguasai teori melalui

membaca berbagai referensi. Selanjutnya supaya masalah dapat dijawab dengan

baik maka masalah tersebut dirumuskan secara spesifik, dan pada umumnya

dibuat dalam kalimat tanya.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan

metode kuantitatif jenis metode survei. Menurut Sugiyono (2015, hlm. 23-24)

menyatakan mengenai metode kuantitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis

yang telah ditetapkan. Adapun jenis penelitian kuantitatif itu terdiri atas metode

survei dan metode eksperimen, tetapi dalam penelitian ini metode kuantitaif yang

dipilih yaitu metode kuantitaif jenis survei. Metode survei adalah metode

kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa

lampau atau saat ini tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku,

hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel

sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu, teknik

pengumpulan data dengan pengamatan (wawancara atau kuesioner) dan hasil

penelitian cenderung untuk digeneralisasikan.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan penelitian Ex post facto. Menurut Sugiyono dalam Riduwan (2013,

hlm. 50) penelitian Ex post facto merupakan suatu penelitian yang dilakukan

untuk meneliti suatu peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat ke

belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian

tersebut. Sejalan menurut Darmadi (2013, hlm. 258) penelitian Ex post facto

adalah penelitian di mana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti

38

memulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Adapun

menurut Dantes dalam e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan

Ganesha, menyatakan bahwa peneltiian Ex post facto merupakan pada subjek

penelitian untuk meneliti yang telah dimiliki oleh subjek penelitian secara wajar

tanpa adanya usaha sengaja untuk memberikan perlakuan untuk memunculkan

variabel yang ingin diteliti.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh sikap

percaya diri terhadap prestasi belajar siswa kelas IV di Sekolah Dasar di

Kecamatan Cibeunying Kaler, yaitu SDN 025 Cikutra Bandung, SDN 082

Muararajeun Bandung, SDN 132 Cihaurgeulis Bandung, SDN 149 Cigadung

Bandung, SDN 185 Cihaurgeulis Bandung, SDN 201 Sukaluyu Bandung Tahun

Pelajaran 2018/2019. Pada penelitian ini terdapat satu variabel bebas (independen)

dan satu variabel terikat (dependen).

B. Desain Penelitian

Menurut Arikunto, Suharsimi (2013, hlm. 90) “Desain penelitian adalah

rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti sebagai ancar-ancar kegiatan

yang akan dilakukan”. Metode penelitian dapat diartikan sebagai rangkaian cara

atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar,

pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu yang dihadapi.

Menurut Sugiyono (2015, hlm. 9) metode penelitian adalah “Cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang dapat digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengambilan sampel pada

umumnya dilakukan secara random atau secara acak, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Adapun metode penelitian yang

digunakan adalah metode survey deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini

peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh sikap percaya diri siswa terhadap

prestasi belajar siswa kelas IV SD di Kecamatan Cibeunying Kaler tahun ajaran

2018/2019.

39

Pada penelitian ini terdapat satu variabel bebas (independen) dan satu

variabel terikat (dependen).

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Keterangan X : Sikap Percaya Diri

Y : Prestasi Belajar Siswa

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cibeunying Kaler yaitu di SDN 025

Cikutra Bandung, SDN 132 Cihaurgeulis Bandung, SDN 149 Cigadung Bandung,

SDN 185 Cihaurgeulis Bandung, SDN 201 Sukaluyu Bandung, SDN 082

Muararajeun Bandung. Penelitian ini dikhususkan pada siswa kelas IV, enam

sekolah tersebut terletak di pinggiran kota dan jarak SD tidak terlalu jauh.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada semester gasal tahun akademik

2018/2019 yaitu pada tanggal 26 Juli 2018 sampai dengan tanggal 2 Agustus

2018. Penelitian ini dilaksanakan selama seminggu denga agenda menyebarkan

angket peneltian dan meminta dokumen dari sekolah yaitu nilai ulangan harian

kelas IV.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2015, hlm. 135) “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti unntuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Dalam usulan penelitian ini yang menjadi populasi adalah

seluruh siswa kelas IV di SDN 185 Cihaurgeulis, SDN 132 Cihaurgeulis, SDN

025 Cikutra, SDN 149 Cigadung, SDN 201 Sukaluyu, SDN 082 Muararajeun

Kecamatan Cibeunying Kaler yang berjumlah 170 dengan rincian sebagai berikut:

(X) (Y)

40

Tabel 3.1

Daftar Jumlah Siswa Kelas IV Sekolah Dasar di Kecamatan

Cibeunying Kaler

No Nama Sekolah Jumlah Siswa

1 SDN 025 Cikutra 31

2 SDN 082 Muararajeun 25

3 SDN 132 Cihaurgeulis 30

4 SDN 149 Cigadung 30

5 SDN 185 Cihaurgeulis 27

6 SDN 201 Sukaluyu 27

Jumlah 170

2. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber

data dan dapat mewakili seluruh populasi. Oleh karena itu, agar sampel yang

diambil dapat representatif perlu memberlakukan teknik sampling. Teknik

sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling.

Menurut Sugiyono (2015, hlm. 121) “Teknik random sampling merupakan cara

pengambilan sampel secara acak sehingga memberikan kesempatan yang sama

bagi setiap anggota populasi untu dipilih menjadi anggota sampel.”

Teknik ini digunakan karena setiap individu dalam populasi berpeluang sama

untuk menjadi anggota sampel, sedangkan pengambilan jumlah sampel

menggunakan tabel Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan 5%, dari tabel Isaac

dan Michael dalam Sugiyono (2015, hlm. 131) dihasilkan jumlah sampel

sebanyak 114 siswa dari populasi 170 siswa.

Pengambilan sampel menggunakan rumus proporsional random

sampling menurut Sugiyono dalam Riduwan (2013, hlm, 66) yaitu:

ni = Ni/N n

Keterangan :

ni = jumlah sampel setiap sekolah

Ni = jumlah populasi setiap sekolah

N = jumlah populasi seluruhnya

n = jumlah sampel seluruhnya

Berdasarkan rumus di atas, maka dari jumlah siswa yang ada bisa diambil

sampel yang digunakan sebagai penelitian seperti pada tabel 3.2

41

Tabel 3.2

Penarikan Sampel Siswa Kelas IV

No Sekolah Dasar Populasi Siswa

Kelas IV Sampel

1. SD Negeri 025 Cikutra 31 31/170 x 114 = 21

2. SDN 082 Muararajeun 25 25/170 x 114 = 17

3. SDN 132 Cihaurgeulis 30 30/170 x 114 = 20

4. SDN 149 Cigadung 30 30/170 x 114 = 20

5. SDN 185 Cihaurgeulis 27 27/170 x 114 = 18

6. SDN 201 Sukaluyu 27 27 /170 x 114 = 18

Jumlah 170 114

(Sumber data diolah)

Dari pengambilan sampel secara acak dengan semua anggota memiliki

kesempatan sama serta menggunakan rumus proporsional random sampling

didapat sampel (lampiran 2).

E. Variabel Penelitian

Sugiyono (2015, hlm. 63) menjelaskan bahwa “variabel penelitian adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya”. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yakni variabel

independen dan variabel dependen.

1. Variabel Independen

Variabel independen sering disebut sebagai variabel bebas. Sugiyono (2015,

hlm. 64) mengemukakan bahwa “variabel independen merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini yaitu sikap percaya

diri (X).

2. Variabel Dependen

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat. Menurut Sugiyono

(2015, hlm. 64), “variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

42

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian ini variabel

dependennya yaitu prestasi belajar siswa (Y).

3. Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel digunakan untuk menjabarkan variabel penelitian

menjadi konsep, dimensi, indikator dan ukuran yang diarahkan untuk memperoleh

nilai variabel lainnya. Disamping itu tujuannya adalah untuk memudahkan

pengertian dan menghindari perbedaan persepsi dalam penelirian ini. Berikut

adalah operasionalisasi variabel dari penelitian ini:

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Teori Dimensi Indikator

Sikap

Percaya

Diri

Siswa

(Variabel

X)

Hakim (2014,

hlm.6) bahwa

“Percaya diri yaitu

suatu keyakinan

seseorang terhadap

segala aspek

kelebihan yang

dimilikinya dan

keyakinan tersebut

membuatnya

merasa mampu

untuk bisa

mencapai berbagai

tujuan di dalam

hidupnya”.

1. Keyakinan akan

kemampuan diri

a. Bersikap positif

terhadap diri sendiri

b. Memahami tindakan

2. Independen a. Mengerjakan tugas

tanpa bantuan orang

lain

b. Mampu berfikir

kreatif dalam belajar

c. Mampu berinisiatif

dalam belajar

d. Bertanggung jawab

dalam belajar

e. Mampu mengambil

keputusan tanpa

pengaruh orang lain

3. Optimis dalam

belajar

a. Berpandangan baik

tentang diri

b. Berpandangan baik

tentang kemampuan

4. Mampu

bersosialisasi

dengan teman di

lingkungan

belajar

a. Berani berbicara

didepan orang

banyak

b. Mampu menjawab

pertanyaan dari guru

disertai alasan

c. Mengerjakan tugas

kelompok

5. Selalu serius dan

bersungguh-

sungguh dalam

a. Tekun dalam

mengerjakan tugas

43

Variabel Konsep Teori Dimensi Indikator

belajar. b. Bersegera

mengerjakan tugas

yang diberikan guru

c. Tidak mudah lelah

dan putus asa

6. Mudah

menyesuaikan

diri dan

berkomunikasi di

lingkungan

sekolah dan

diluar sekolah

a. Mudah beradaptasi

di sekolah

b. Dapat bertukar

pikiran dengan

orang lain

7. Memiliki

keterampilan

yang dapat

menunjang

kehidupannya di

masa yang akan

datang

a. Mengikuti berbagai

kegiatan

ektrakulikuler di

sekolah

Prestasi

Belajar

(Variabel

Y)

Stratinah (2013),

hlm. 43) bahwa

“prestasi belajar

adalah penilaian

usaha hasil belajar

yang dinyatakan

dalam bentuk

simbol, angka,

huruf, maupun

kalimat yang dapat

mencerminkan

hasil yang sudah

dicapai oleh setiap

anak dalam

periode tertentu.

Indikator hasil

belajar menurut

Benjami S. Bloom

(dalam buku Syah,

2007, hlm. 214-

216) dengan

Taxonomy of

Education

Objectives

membagi tujuan

pendidkan menjadi

3 ranah, yaitu ranah

kognitif, yakni

aspek yang

berhubungan

dengan daya pikir

siswa atau intektual

siswa. Kedua,

ranah afektif aspek

yang berkaitan

dengan sikap

siswa, sedangkan

yang ketiga, ranah

psikomotorik yaitu

aspek yang

berhubungan

dengan gerak baik

Ranah Kognitif

1. Pengetahuan : dapat

menunjukkan

2. Pemahaman : dapat

menjelaskan, dapat

mendefinisikan secara

lisan.

3. Analisis : dapat

menguraikan

4. Aplikasi : dapat

memberikan contoh,

dapat menggunakan

secara tepat

5. Sintesis : Dapat

mengklasifikasikan,

dapat mengubungkan,

dapat menyimpulkan,

dapat membuat

prinsip umum

6. Evaluasi : Dapat

menilai berdasarkan

kriteria, dapat

menghasilkan

44

Variabel Konsep Teori Dimensi Indikator

secara verbal atau

non verbal. Tetapi

aspek hasil belajar

dalam penelitian ini

memfokuskan pada

aspek atau ranah

kognitif

F. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2013, hlm. 197) yang dimaksud dengan teknik

pengumpulan data adalah “cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan

data penelitiannya”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa

metode penelitian adalah cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data yang

diperlukan dalam penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

dari tanggal 26 Juli sampai 2 Agustus 2018. Teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu kuisioner (angket) dan

dokumentasi.

a. Kuesioner

Menurut Suharsimi Arikunto (2013, hlm. 200) “Angket atau kuesioner adalah

pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui”. Sedangkan

menurut Sugiyono (2015, hlm. 142) “Angket atau kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”. Berupa daftar

pertanyaan atau angket tertulis. Sampel yang sesuai dengan karakteristik diberi

kuesioner mengenai masalah penelitian. Kuesioner dalam penelitian ini yaitu

pernyataan tertulis yang dipertanyakan kepada 170 responden mengenai pengaruh

sikap percaya diri terhadap prestasi belajar siswa sekolah dasar.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Skala Guttman

dimana skala ini digunakan untuk memperoleh jawaban dari responden yang

bersifat jelas (tegas) dan konsisten. Data yang diperoleh berupa data interval atau

ratio dikotomi (dua alternatif pilihan).

45

Tabel 3.4

Skor Pilihan Jawaban Angket

Pilihan Jawaban Skor

Ya 1

Tidak 0

b. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2013, hlm. 206) “Dokumentasi adalah mencari

dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku,

surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya”. Dokumentasi dalam

penelitian ini yaitu nilai ulangan harian siswa kelas IV di kecamatan Cibeunying

Kaler secara tertulis serta pengambilan gambar berupa foto-foto terkait kegiatan-

kegiatan di lingkungan sekolah dasar di Kecamatan Cibeunying Kaler Kota

Bandung.

Menurut Hamidi (2010, hlm. 72) “Metode dokumentasi adalah informasi

yang berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun dari

perorangan”. Dokumentasi penelitian ini merupakan pengambilan gambar oleh

peneliti untuk memperkuat hasil penelitian.

2. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena

sosial maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau

dinamakan membuat laporan dari pada melakukan penelitian. Namun demikian

dalam skala yang paling rendah laporan juga dapat dinyatakan sebagai bentuk

penelitian. Untuk memudahkan penulis untuk mengumpulkan data selama proses

penelitian, maka digunakan beberapa instrumen penelitian yang berfungsi sebagai

alat pengumpulan data penelitian. Dengan demikian penulis memperoleh data

aktual yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian.

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

penelitian. Karena alat atau instrumen ini mencerminkan juga cara

pelaksanaannya. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah

kuesioner/angket untuk mengukur sikap percaya diri dan prestasi belajar siswa

serta dokumentasi untuk mengetahui nilai hasil belajar (nilai ulangan harian).

46

a. Kuesioner/Angket

Kuesioner adalah instrumen pengumpulan data atau informasi yang

dioperasionalisasikan kedalam bentuk item atau pernyataan. Penyusunan

kuesioner dilakukan dengan harapan dapat mengatahui variabel-variabel apa saja

yang menurut responden merupakan hal yang penting. Tujuan penyusunan

kuesioner adalah untuk memperbaiki bagian-bagian yang kurang tepat untuk

diterapkan dalam pengambilan data terhadap responden. Yang menjadi dasar

pembatasan menentukan variabel-variabel tersebut adalah harus dapat dimengerti

dan dirasakan manfaatnya. Kuesioner dapat berfungsi sebagai alat dan sekaligus

teknik pengumpulan data yang berisi sederet pertanyaan dalam wujud konkrit.

Kuesioner atau angket merupakan instrumen pencarian data yang berupa

pertanyaan tertulis yang memerlukan jawaban tertulis. Instrumen ini disusun

berdasarkan indikator yang dapat mengungkapkan sikap percaya diri siswa.

Pilihan setiap butir angket terdiri dari dua pilihan jawaban yaitu ya dan tidak.

Penyusunan kuesioner dilakukan dalam bentuk pernyataan tertutup. Yang

dimaksud dengan pernyataan tertutup adalah pernyataan yang membawa

responden ke jawaban yang alternatifnya sudah ditetapkan sebelumnya, sehingga

responden tinggal memilih pada kolom yang sudah disediakan dengan memberi

tanda (√) menurut Suharsimi Arikunto (2013, hlm. 151).

Tabel 3.5

Kisi-kisi Angket Sikap Percaya Diri Siswa

Variabel Sub

Variabel/Dimensi

Indikator No Item Jumlah

Item

Sikap

Percaya

Diri

1. Keyakinan akan

Kemampuan Diri

Bersikap positif

terhadap diri sendiri

1,6,2,7,3 10

Memahami

tindakan

4,8,5,9,10

2. Indepeden

Mengerjakan tugas

tanpa bantuan orang

lain

11 8

Mampu berfikir

kreatif dalam

belajar

13,15

Mampu berinisiatif

dalam belajar

12,14

47

Variabel

Dimensi

Indikator No Item Jumlah

Item

Bertanggung jawab

dalam belajar

16,18

Mampu mengambil

keputusan tanpa

pengaruh orang lain

17

3. Optimis dalam

Belajar

Berpandangan baik

tentang diri

19,21,24 6

Berpandangan baik

tentang kemampuan

20,22,23

4. Mampu

bersosialisasi

dengan teman di

lingkungan belajar

Berani berbicara

didepan orang

banyak

27 3

Mampu menjawab

pertanyaan dari

guru disertai alasan

25

Mengerjakan tugas

kelompok

26

5. Selalu serius dan

bersungguh-

sungguh dalam

belajar

Tekun dalam

mengerjakan tugas

29 4

Bersegera

mengerjakan tugas

yang diberikan guru

28,30

Tidak mudah lelah

dan putus asa

31

6. Mudah

menyesuaikan diri

dan berkomunikasi

di lingkungan

sekolah dan diluar

sekolah

Mudah beradaptasi

di sekolah

33 2

Dapat bertukar

pikiran dengan

orang lain

32

7. Memiliki

keterampilan yang

dapat menunjang

kehidupannya di

masa yang akan

datang

Mengikuti berbagai

kegiatan

ektrakulikuler di

sekolah

35,34 2

48

b. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 240) dokumentasi merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu, dokumen ditunjukkan untuk memperoleh data

langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, laporan

kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data penelitian yang relevan. Instrumen

dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan nilai rata-rata ulangan harian

siswa kelas IV di Kecamatan Cibeunying Kaler.

1) Uji Validitas

Menurut Riduwan (2013, hlm. 73) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Uji

validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya kuesioner yang akan

digunakan. Uji validitas pada penelitian ini digunakan menggunakan program

SPSS versi 24. Untuk mengetahui validitas angket maka angket harus diuji coba

terlebih dahulu.

Data uji coba angket kemudian ditabulasikan untuk memperoleh skor guna

menghitung hasil uji coba. Dalam perhitungan validitas hasil uji coba peneliti

menggunakan program SPSS versi 24. Dalam pengjian validitas item angket uji

coba, diketahui n=30 maka r tabel pada taraf kesalahan 0,05 sebesar 0,361.

Pengjian dilakukan dengan SPSS versi 24. Pengujian menggunakan uji dua sisi

dengan taraf signifikansi 0,05 dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu jika

r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05), maka instrumen dinyatakan valid.

Namun, jika r hitung ≤ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05), maka instrumen

dinyatakan tidak valid menurut Priyatno (2010, hlm. 91). Rekap hasil perhitungan

uji validitas terdapat pada lampiran.

Dari perhitungan menggunakan Program SPSS versi 24, dari 35 soal uji coba

menyatakan bahwa semua butir soal valid dan tidak ada yang valid. Dapat dilihat

pada tabel 3.6.

49

Tabel 3.6

Tabel Hasil Uji Validitas Angket Sikap Percaya Diri

No

Item

Uji Validitas

r hitung r tabel Validitas

1 0,413 0,361 Valid

2 0,394 0,361 Valid

3 0,576 0,361 Valid

4 0,372 0,361 Valid

5 0,588 0,361 Valid

6 0,807 0,361 Valid

7 0,473 0,361 Valid

8 0,435 0,361 Valid

9 0,383 0,361 Valid

10 0,622 0,361 Valid

11 0,529 0,361 Valid

12 0,414 0,361 Valid

13 0,680 0,361 Valid

14 0,593 0,361 Valid

15 0,593 0,361 Valid

16 0,529 0,361 Valid

17 0,576 0,361 Valid

18 0,617 0,361 Valid

19 0,513 0,361 Valid

20 0,407 0,361 Valid

21 0,387 0,361 Valid

22 0,593 0,361 Valid

23 0,622 0,361 Valid

24 0,393 0,361 Valid

25 0,368 0,361 Valid

26 0,545 0,361 Valid

27 0,576 0,361 Valid

28 0,529 0,361 Valid

29 0,659 0,361 Valid

30 0,622 0,361 Valid

31 0,461 0,361 Valid

32 0,521 0,361 Valid

33 0,492 0,361 Valid

34 0,529 0,361 Valid

35 0,622 0,361 Valid

(Dioleh dengan bantuan Program SPSS versi 24)

50

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan

atau keajegan) instrumen yang digunakan. Uji reliabilitas ini menggunakan

Cronbach Alpha dengan bantuan program SPSS versi 24 dan hasilnya dapat

dilihat pada (lampiran). Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.

Untuk menguji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan bantuan program

SPSS 24 dan hasilnya bisa dilihat pada lampiran. Data dikatakan reliabel apabila

terpenuhi syarat sebagai berikut: Jika r hitung > r tabel berarti instrumen dikatakan

reliabel dan sebaliknya jika r hitung < r tabel berarti instrumen dikatakan tidak

reliabel.

Menurut Suharsimi Arikunto (2013, hlm. 164), instrumen yang berbentuk

pilihan ganda atau skala bertingkat maka skala reliabilitasnya dihitung

menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Untuk menyatakan reliabilitas instrumen,

digunakan interprestasi terhadap koefisien korelasi, yang dikatakan instrumen itu

reliable, jika Alpha > 0,600 atau Alpha = 0,600 yaitu termasuk kedalam kategori

tinggi dan cukup.

Tabel 3.7

Interpretasi Reliabilitas

0,800 s/d 1,000 Sangat tinggi

0,600 s/d 0,800 Tinggi

0,400 s/d 0,600 Cukup

0,200 s/d 0,400 Rendah

0,000 s/d 0,200 Sangat Rendah

Sumber : Arikunto (2010, hlm. 164)

Hasil perhitungan koefisien reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen

Uji Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach 0,903

Titik Kritis 0,600

Reliabilitas Reliabel

51

Dari hasil pengujian reliabilitas instrumen diatas, terlihat bahwa nilai

koefisien reliabilitas yang diperoleh sebesar 0,903 > 0,600 yang menunjukkan

bahwa alat ukur yang digunakan sudah menunjukkan keandalannya atau reliabel

sehingga sudah memenuhi syarat untuk digunakan dalam penelitian. Dengan

demikian, 35 item pernyataan telah valid dan reliabel serta dapat digunakan

sebagai instrumen penelitian dalam penelitian ini. Hasil uji reliabilitas dapat

dilihat pada (lampiran).

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

untuk menganalisis data yang telah terkumpul untuk dapat menjawab rumusan

masalah dan pengujian hipotesis yang sebelumnya telah dirumuskan. Dalam

penelitian kuantitatif, adapun menurut Sugiyono (2015, hlm. 147) “Analisis data

merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain

terkumpul”. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif merupakan metode

statistik yang sudah tersedia, dan dapat dilakukan dengan menggunakan alat

analisis data tertentu yaitu dengan menggunakan statistik sehingga dapat diambil

suatu simpulan.

Pendekatan yang digunakan dalam pengolahan data adalah pendekatan

korelasi, karena dimaksudkan membuktikan hipotesis penelitian tentang ada

tidaknya pengaruh antara variabel bebas (Pengaruh Sikap Percaya Diri) dengan

variabel terikat (Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar). Hal ini sesuai dengan

pendapat Suharsimi Arikunto (2013, hlm. 213) “Pendekatan korelasi bertujuan

untuk menentukan ada tidaknya pengaruh, apabila ada berapa besaranya serta

berarti atau tidaknya hubungan itu”.

Teknik pengolahan data ini menggunakan teknik statistik, karena teknik ini

dapat digunakan untuk menghitung hubungan atau pengaruh antar kedua variabel

diatas (menghitung korelasi) sebagaimana Suharsimi Arikunto (2013, hlm. 214)

mengemukakan bahwa “Untuk menghitung besarnya korelasi kita menggunakan

statistik. Teknik statistik ini dapat digunakan untuk menghitung hubungan antar

variabel”. Kebenaran suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh nilai

keteladanan alat ukur yang digunakan. Apabila alat ukurnya tidak valid dan

reliabel maka diperoleh data hasil penelitian yang biasa atau diragukan

52

kebenarannya. Mengingat pengumpulan data ini dilakukan melalui angket, maka

faktor kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan merupakan suatu hal

yang sangat penting. Untuk itu diperlukan dua macam tes atau uji, yakni uji

validitas dan reliabilitas.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Deskripsi data dilakukan dengan analisis deskriptif terhadap variabel-

variabel penelitian, baik variabel bebas maupun variabel terikat. Statistik

deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi

gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi

sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum (Sugiyono, 2015, hlm. 199). Analisis statistik deskriptif

digunakan untuk mengetahui gambaran umum mengenai variabel kedisiplinan

siswa (X).

Persentase skor dengan rumus berdasarkaan penjelasan Riduwan (2013,

hlm. 89), sebagai berikut:

Pd =

x 100%

Keterangan :

Pd : Persentase sikap percaya diri siswa

Sk : Skor keseluruhan

: Jumlah skor maksimal

Kriteria interpretasi skor sikap percaya diri siswa dapat diketahui

menggunakan penjelasan Umi Narimawati (2007, hlm. 85), yaitu :

Tabel 3.9

Kriteria Interpretasi skor Sikap Percaya Diri

Kategori Interval

Kurang 0% - 33,33%

Cukup 33,34% - 66,67%

Baik 66,68% - 100%

Sumber : Umi Narimawati (2007:85)

53

Analisis statistik deskriptif juga digunakan untuk mengetahui gambaran

umum nilai harian kelas IV SD di Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

sesuai dengan kriteria penilaian prestasi belajar dari Arikunto (2013: 281).

Tabel 3.10

Kriteria Penilaian Prestasi Belajar

Angka 100 Angka 10 Keterangan

80-100 8,0-10,0 Baik sekali

66-79 6,6-7,9 Baik

56-65 5,6-6,5 Cukup

40-55 4,0-5,5 Kurang

30-39 3,0-3,9 Gagal

Sumber: Suharsimi Arikunto (2013, hlm. 281)

2. Uji Prasyarat Analisis

Analisis data dimaksudkan untuk melakukan pengajuan hipotesis dan

menjawab rumusan masalah yang diajukan, karena menggunakan skala interval

atau ratio, maka sebelum melakukan pengujian harus dipenuhi persyaratan

analisis terhadap asumsi-asumsinya yaitu uji homogenitas untuk uji perbedaan

(komparatif), uji normalitas dan linearitas untuk uji korelasi dan regresi (Riduwan,

2013, hlm. 184). Analisis akhir yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis

korelasi dan regresi sederhana, sehingga uji prasyarat yang digunakan yaitu uji

normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas data menggunakan uji Liliefors. Uji

linearitas menggunakan Test For Linearity. Berikut dijelaskan lebih lanjut

mengenai uji prasyarat penelitian.

a. Uji Normalitas

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka dilakukan uji normalitas data.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui populasi data berdistribusi normal

atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan cara uji liliefors.

Peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 24 untuk menghitung

normalitas data. Langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut : klik Analyze –

Descriptive Statistics – Explore. Kemudian masukkan variabel sikap percaya diri

siswa dan prestasi belajar ke kotak Dependent List. Klik Plots dan beri tanda

centang pada Normality plots with test – Continue – Ok ,menurut Priyatno (2010,

hlm. 34).

54

Hasil uji normalitas dengan uji Liliefors dapat dilihat pada output Test of

Normality pada Kolmogrov-Smirnov pada nilai sig. (signifikansi). Data dinyatakan

berdistribusi normal jika signifikasi lebih besar dari 0,05 , menurut Priyatno

(2010, hlm. 71). Berikut kriteria pengujiannya dibawah ini:

1. Jika signifikansi (sig) > 0,05 maka ditolak dan data berdistribusi normal

2. Jika signifikansi (sig) < 0,05 maka diterima dan data tidak berdistribusikan

normal.

b. Uji Liniearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel memiliki

hubungan linear atau tidak secara signifikan. Jika linear maka analisis regresi

dapat dilakukan. Pengujian ini dilakukan pada masing-masing variabel

menggunakan Test for Linearity dengan taraf signifikansi 0,05. Pengujian

linearitas menggunakan bantuan software SPSS versi 24 dengan langkah sebagai

berikut: pilih menu Analyze – Compare Means – Means – Memasukan variabel Y

ke Dependen List dan X ke Independen List – klik Options – pilih Test for

Linearity – klik Continue lalu OK. Variabel dinyatakan linear jika signifikansi

kurang dari 0,05 sehinggauji regresi yang dilakukan bersifat linear demikian pula

sebaliknya.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan beberapa teknik analisis yaitu

analisis korelasi dan analisis regresi sederhana. Hal ini digunakan agar penelitian

ini dapat menggambarkan hubungan anatara sikap percaya diri siswa dengan

prestasi belajar siswa, mengatahui presentase pengaruh yang terjadi antara sikap

percaya diri siswa dengan prestasi belajar siswa, serta menggambarkan seberapa

besar pengaruh yang terjadi antara sikap percaya diri siswa terhadap prestasi

belajar siswa.

a. Analisis Regresi Sederhana

Regresi sederhana adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis

tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan

informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat

diperkecil dengan kata lain regresi dapat diartikan sebagai usaha memperkirakan

55

perubahan, menurut Riduwan (2013, hlm. 147-155). Persamaan regresi dapat

dilihat sebagai berikut:

Y’ = a + bX

Keterangan:

Y’ = nilai prediksi variabel dependen

a = konstan yaitu nilai Y’ jika X = 0

b = koefisien regresi yaitu nilai peningkatan atau penurunan variabel

Y’ yang didasarkan variabel X

X = variabel independen

Pengujian hipotesis yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel

sikap percaya diri terhadap prestasi belajar siswa digunakan analisis regresi

sederhana. Pelaksanaan uji hipotesis ini dilakukan dengan bantuan program SPSS

Windows versi 24. Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0,05. Langkah

pengujiannya menggunakan SPSS yaitu : klik Analyze – Regression – Linear –

memasukkan variabel X ke Independen dan variabel Y ke Dependen – klik

Continue lalu OK.

Menurut Priyatno (2012, hlm 123) interpretasi dari hasil output SPSS dapat

diperoleh informasi mengenai:

1) Output Model Summary

Output ini menjelaskan tentang ringkasan model, yang terdiri atas: R dalam

analisis regresi sederhana menunjukkan korelasi sederhana (korelasi Pearson),

yaitu korelasi antar variabel. R Square (R²) yaitu menunjukkan nilai koefisien

determinasi yang akan diubah ke bentuk persen yang artinya presentase

sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

2) Output Coefficients

Output ini menjelaskan mengenai hal-hal berikut: Unstandardized

Coefficients yaitu nilai koeffisien yang belum terstandarisasi, dimana koefisien B

terdiri atas nilai konstan (a) dan koefisien regresi (b). Sedangkan Standard Error

merupakan nilai maksimum kesalahan yang dapat terjadi dalam memperkirakan

rata-rata populasi berdasarkan sampel. t hitung adalah pengujian signifikansi untuk

mengetahui pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Untuk mengetahui hasil

signifikan atau tidak dilakukan pembandingan antara t hitung dengan t tabel dimana t

tabel dicari pada signifikansi 0,05 pada uji sua sisi dengan derajat kebebasan (dk)

56

n-2. Kriterianya yaitu Ho ditolak jika t hitung > t tabel .

Signifikansi adalah besarnya peluang untuk memperoleh kesalahan dalam

mengambil leputusan dengan kriteria Ho ditolak jika signifikansi < 0,05.

b. Analisis Korelasi

Analisis korelasi atau uji Product Moment digunakan untuk mencari

hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dan data berbentuk

interval dan ratio, menurut Riduwan (2013, hlm. 227). Hasil analisis korelasi

dapat dilihat pada hasil analisis regresi sederhana dalam tabel Model Summary

kolom R.

Menurut Sugiyono (2015, hlm. 231) pedoman untuk memberikan interpretasi

koefisien korelasi yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.11

Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0, 199 Berkorelasi sangat rendah

0,200 – 0, 399 Berkorelasi rendah

0,400 – 0, 599 Berkorelasi sedang

0,600 – 0, 799 Berkorelasi tinggi

0,800 – 1, 000 Berkorelasi sangat tinggi

c. Uji Determinasi

Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya presentase variabel X (Sikap

Percaya Diri) terhadap variabel Y (Prestasi Belajar Siswa). Menurut Sudjana

(2005, hlm. 369) dapat ditentukan dengan rumus:

KD =𝑟²x100%

Keterangan:

d = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi

57

H. Prosedur Penelitian

1. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan, peneliti melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu

yaitu mengenai latar belakang masalah yang akan diteliti yakni pengaruh sikap

percaya diri terhadap prestasi belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar, selanjutnya

peneliti merumuskan masalah sesuai dengan latar belakang yakni meliputi

rumusan masalah khusus. Selanjutnya peneliti menyusun instrumen penelitian,

intrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa kuisioner/angket dan

dokumentasi.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan peneliti melakukan kegiatan menyebarkan

kuisioner/angket kepada siswa/responden yang akan di teliti yaitu siswa kelas IV

Sekolah dasar di Kecamatan Cibeunying Kaler. Setelah selesai penyebaran

angket, peneliti mengumpulkan data yang telah diperoleh, dan data yang diperoleh

tersebut untuk kemudian akan diolah dan dianalisis untuk dapat dilihat hasil

penelitiannya.

3. Tahap Pelaporan

Pada tahap pelaporan peneliti melakukan kegiatan penyusunan laporan sesuai

data yang diperoleh dari hasil penelitian, kemudian peneliti memfungsikan hasil

penelitian tersebut sebagai referensi untuk berbagai penelitian orang lain.

58

Tahap

persiapan

Bagan Alur Penelitian

Gambar 3.2 Bagan Alur Penelitian

Tahap

Pelaksanaan Tahap

Pelaporan

Melakukan

studi

pendahuluan

Merumuskan

masalah

Menyusun

instrumen

penelitian

Menyebarkan

angket kepada

siswa

Mengumpulkan

data

Mengolah dan

menganalisis data

hasil penelitian

Penyusanan

laporan

Memfungsi

kan hasil

penelitian