Upload
hoangliem
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
21 Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Menurut (Yusnandar, E & Nur’aeni, 2014, hlm. 7) Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah sebagai suatu bentuk
penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar
dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek - praktek pembelajaran
di kelas secara lebih professional. Memiliki tujuan untuk memperbaiki
kualitas praktek pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Yang artinya “Penelitian Tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau
penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri yang dilakukan oleh
peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti seperti guru, siswa atau
kepala sekolah, penelitian ini dilakukan dalam situasi sosial termasuk
situasi pendidikan yang bertujuan memperbaiki pemahaman tentang
penelitian serta situasi atau lembaga tempat penilitian tersebut
dilaksanakan”.
Pengertian lain tentang penelitian tindakan kelas menurut Bryman
(dalam Devetak, A. Glazar & Vogrinc, 2010, hlm. 78) yang diartikan
dalam bahasa Indonesia yaitu penelitian kualitatif lebih menekankan pada
hasil penelitian berupa verbal dan visual dari pada bentuk angka. Prosedur
penelitianna tidak menggunakan statistik tetapi menggunakan data
kualitatif dalam bahan penelitiannya. Adapun ciri - ciri Penelitian
Tindakan Kelas menurut Erickson (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 22)
yang diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu metode penelitian kualitatif
itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama di lapangan,
mencatat secara hati - hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif
terhadap berbagai dokumen yang ditemukan di lapangan, dan membuat
laporan penelitian secara mendetail.
22
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode ini beranjak dari adanya masalah yang dihadapi guru di
kelas. Pendekatan ini menghendaki adanya perbaikan dalam pembelajaran
di kelas, perbaikan dimaksud adalah perbaikan dari salah satu sisi,
misalnya perbaikan terhadap pendekatan pengajaran dan merupakan
salahsatu usaha membantu kesulitan-kesulitan dalam proses belajar
mengajar (PBM). Berdasarkan alasan di atas, maka sesuai dengan tujuan
penelitian, Penelitian tindakan kelas akan sesuai jika diterapkan dalam
suatu pembelajaran yang memiliki tujuan untuk memperbaiki kualitas
praktek pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian
tindakan kelas yang telah dikemukakan oleh Erickson (dalam Sugiyono,
2013, hlm. 22). Penelitian yang dilakukan secara intensif, peneliti
mengetahui suatu permasalahan yang terjadi karena berpartisipasi lama
dilapangan, setiap temuan permasalahan dicatat oleh peneliti, setelah
temuan permasalahan dicatat maka peneliti melakukan refleksi agar suatu
permasalahan tersebut bisa diatasi, dan hasil dari refleksi itu peneliti
membuat laporan penelitian secara mendetail.
2. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas bukan tanpa
alasan, karena penelitian yang dipakai ini memiliki manfaat yang berguna
apabila diterapkan pada suatu pembelajaran. Manfaat PTK menurut
Wardhani, dkk (2007, hlm. 1.19) adalah sebagai berikut : (1) Manfaat PTK
bagi Guru : (a) PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki
pembelajaran yang dikelolanya karena memang sasaran akhir PTK adalah
perbaikan pembelajaran. (b) Dengan melakukan PTK guru dapat
berkembang secara profesional karena dapat menunjukkan banhwa ia
mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dengan
perkataan lain, guru mampu menunjukkan otonominya sebagai pekerja
profesional. (c) PTK membuat guru lebih percaya diri. Jika PTK mampu
membuat guru berkembang sebagai pekerja profesional, maka sebagai
23
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konsekuensinya, PTK juga mampu membuat guru lebih percaya diri. (d)
Melalui PTK guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri. Guru tidak hanya
menerima hasil perbaikan yang ditemukan orang lain, namun ia sendiri
adalah perancang dan pelaku perbaikan tersebut, yang menghasilkan
berbagai teori dalam memperbaiki pembelajaran. Hasil yang ditemukan
sendiri akan merupakan dorongan yang kuat bagi guru untuk terus -
menerus melakukan perbaikan. (2) Manfaat PTK bagi Pembelajaran Siswa
: dengan adanya PTK kesalahan dalam proses pembelajaran akan cepat
dianalisis dan diperbaiki, sehingga kesalahan tersebut tidak akan berlanjut.
Jika kesalahan dapat diperbaiki, hasil belajar siswa diharapkan akan
meningkat. (3) Manfaat PTK bagi Sekolah : PTK memberikan sumbangan
yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang tercermin dari peningkatan
kemampuan profesional para guru, perbaikan proses dan hasil belajar
siswa, serta kondusifnya iklim pendidikan di sekolah tersebut.
3. Model Penelitian Tindakan Kelas
Penjabaran model tersebut adalah sebagai berikut: (1) Perencanaan:
rencana tindakan yang harus dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan
atau perubahan yang diinginkan. (2) Tindakan: implemen -tasi atau
penerapan isi rancangan sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau
perubahan yang diinginkan. (3) Pengamatan : mengamati atas hasil atau
dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.
(4) Refleksi: peneliti mengkaji, melihat, mempertimbangkan atas hasil atau
dampak dari tindakan berdasakan berbagai kriteria. Berdasarkan hasil
refleksi ini, peneliti bersama guru dapat melakukan revisi terhadap rencana
awal.
Mengingat hal tersebut maka dalam penelitian tindakan kelas yang
akan diteliti, penulis menggunakan penelitian model Kemmis dan Mc.
Taggart, yang dalam perencanaan penelitiannya menggunakan sistem
spiral refleksi diri yang dimulai dari menyusun rancangan tindakan
24
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(perencanaan), pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu persiapan pemecahan
masalah.
Rancangan PTK dapat disusun secara berbeda - beda tergantung
pada tujuan penelitian, sifat masalah yang di garap dan karakteristik kelas
yang diteliti. Meskipun demikian, ada ciri - ciri umum pada rancangan
PTK yang sekaligus membedakan dengan jenis penelitian lainnya. Ciri
umum tersebut tampak dalam alur pelaksanaan tindakan berikut :
Gambar 3.1 : Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
( Sumber : Putra, 2014, hlm. 133, dimodifikasi )
Gambar tersebut menunjukkan bahwa pertama, sebelum peneliti
melaksanakan tindakan, terlebih dahulu harus direncanakan secara
seksama jenis tindakan yang akan dilakukan. Kedua, setelah perencanaan
disusun secara matang, barulah tindakan itu dilakukan. Ketiga, bersamaan
dilaksanakannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan itu
Siklus I
Refleksi
Perencanaan Siklus II Pengamatan
Tindakan Refleksi
Perencanaan Pengamatan Siklus III
Tindakan
Pra Siklus
Refleksi
Perencanaan Pengamatan
Tindakan
25
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sendiri dan akibat yang ditimbulkannya. Keempat berdasarkan hasil
pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan
yang telah dilakukan. Jika hasil refleksi menunjukkan perlunya dilakukan
perbaikan atas tindakan yang telah dilakukan, maka rencana tindakan perlu
disempurnakan lagi agar tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak
sekedar mengulang dari apa yang telah diperbuat sebelumnya. Demikian
seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.
B. Langkah - langkah Penelitian
Penelitian ini akan berlangsung sesuai dengan model PTK yang peneliti
pakai yaitu model Kemmis dan Mc. Taggart, langkah - langkah peneliti adalah
sebagai berikut :
1. Pra Siklus
a. Observasi
Pada tahap ini, peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas,
mengamati aktivitas siswa dan hasil pembelajaran dengan melihat hasil
berupa nilai yang diperoleh siswa pada pretest.
b. Refleksi
Setelah melakukan wawancara dan observasi, peneliti menggali data
dari guru kelas dengan melakukan diskusi tentang masalah-masalah yang
dihadapi dalam proses pembelajaran yang telah berlangsung. Selanjutnya
peneliti dan guru merefleksikan hasil diskusi dalam bentuk rencana
tindakan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.
2. Siklus 1
a. Perencanaan
Rencana pada Siklus 1 (satu) dibuat berdasarkan hasil observasi,
evaluasi, refleksi serta temuan-temuan yang diperoleh pada kegiatan pra
siklus. Adapun rencana yang dibuat peneliti dan guru adalah :
26
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Merancang dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran IPA
tentang konsep pencemaran air dengan menerapkan pendekatan
lingkungan alam sekitar.
2) Menyiapkan alat - alat dan bahan pembelajaran yang akan
digunakan.
b. Pelaksanaan
Yaitu pelaksanaan skenario pembelajaran IPA tentang konsep
pencemaran air dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar
di kelas V SDN Pangradin 02 Kecamatan Jasinga Tahun ajaran
2014/2015.
c. Observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan
guru dan siswa dalam proses pembelajaran dengan pedoman observasi
yang telah dibuat.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi, peneliti mengevaluasi masalah-
masalah yang dihadapi pada tindakan, selanjutnya memberikan refleksi
sebagai bahan rancangan kegiatan pada siklus II
3. Siklus II
a. Perencanaan
Peneliti menyusun rancangan kegiatan pembelajaran IPA tentang
konsep pencemaran air dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam
sekitar.
b. Tindakan
Yaitu pelaksanaan dari rencana pembelajaran IPA tentang
konsep pencemaran air dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam
sekitar berdasarkan refleksi pada siklus I.
c. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan guru dalam
penguasaan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan
27
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa dalam pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan kegiatan
pembelajaran mengoptimalkan penerapan pendekatan lingkungan alam
sekitar pada pembelajaran.
d. Refleksi
Dari hasil observasi dapat diketahui apakah tindakan yang telah
dilakukan pada siklus II telah mencapai tujuan atau belum. Jika belum,
selanjutnya peneliti mengevaluasi serta memberikan refleksi sebagai
bahan acuan dalam penyusunan langkah-langkah tindakan pada siklus III
4. Siklus III
a. Perencanaan
Peneliti menyusun rancangan kegiatan pembelajaran IPA tentang
konsep pencemaran air dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam
sekitar dengan acuan kekurangan dari hasil refleksi pada tahap Siklus II.
Sebagai langkah - langkah pada Siklus III ini agar lebih maksimal dalam
pencapaian yang diinginkan peneliti.
b. Tindakan
Yaitu pelaksanaan dari rencana pembelajaran IPA tentang
konsep pencemaran air dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam
sekitar berdasarkan refleksi pada siklus II.
c. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan guru dalam
penguasaan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan
siswa dalam pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan kegiatan
pembelajaran mengupayakan untuk maksimal dalam penerapan
pendekatan lingkungan alam sekitar pada pembelajaran.
d. Refleksi
28
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari hasil observasi dapat diketahui apakah tindakan yang telah
dilakukan pada siklus III telah mencapai tujuan atau belum. Jika belum,
selanjutnya peneliti mengevaluasi serta memberikan refleksi sebagai
bahan acuan dalam penyusunan langkah-langkah tindakan pada siklus
berikutnya. Apabila sudah mencapai tujuan maka dicukupkan pada tahap
ini.
C. Subjek dan Lokasi Penelitian
Berikut ini uraian dari subjek dan lokasi yang diambil penulis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu kegiatan pembelajaran IPA pada konsep
pencemaran air dengan menggunakan pendekatan lingkungan alam sekitar
di kelas V Sekolah Dasar dengan jumlah siswa 31 orang, yang terdiri dari
19 laki - laki dan 12 orang perempuan.
2) Lokasi penelitian
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Sekolah Dasar Negeri
Pangradin 02 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor. Alasan peneliti
memilih sekolah tersebut yaitu setelah melakukan wawancara kepada guru
kelas V tentang pembelajaran IPA pada konsep pencemaran air, terdapat
beberapa permasalahan yaitu nilai KKM siswa rendah. Berlandaskan hal
tersebut peneliti akan mencoba menerapkan pendekatan lingkungan alam
sekitar pada konsep pencemaran air untuk meningkatkan pemahaman dan
hasil belajar siswa.
D. Instrumen Penelitian
Untuk pengumpulan dan pengelolahan data tentang variabel - variabel
yang diteliti, maka peneliti menggunakan instrument yang digunakan adalah
instrument observasi, wawancara dan tes. Pada pelaksanaan penelitian ini,
29
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terlebih dahulu peneliti menjabarkan beberapa hal yang akan diteliti, hal
tersebut meliputi : (1) Keterampilan guru. (2) Keterampilan siswa. (3)
Pemahaman siswa
Berdasarkan hal yang dijabarkan di atas peneliti tabel pengumpulan data
agar lebih terperinci, tabel tersebut bisa dilihat di bawah ini :
Tabel 3.1 : Alat Pengumpulan Data
No Data Alat Pengumpul Data
1. Keterampilan guru Observasi dan Wawancara
2. Keterampilan siswa Observasi
3. Pemahaman siswa Tes
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua instrument yaitu tes dan
non tes. Penjabaran mengenai tes dan nontes menurut (Sukmadinata, 2006,
hlm. 231) adalah sebagai berikut :
1. Instrumen Tes : Dengan instrumen berbentuk tes atau instrumen yang
bersifat mengukur dapat diperoleh data kuantitatif ordinal, interval, dan
rasio. Tes menurut Zuriah (dalam Mardiana, 2013, hlm. 72) yaitu
“seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang
dengan maksud untuk menjawab yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan
skor angka”. Tes dalam penelitian ini dipergunakan selain untuk mengetahui
hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penelitian, juga untuk mengetahui
letak kesulitan belajar siswa dalam konsep pencemaran air. Jadi, tes
merupakan usaha pemahaman siswa dengan menggunakan alat - alat yang
bersifat mengukur atau mengetes.
Adapun cara peneliti menyusun tes dalam penelitian ini yaitu dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan Prosedur, Jenis dan Bentuk Tes
Langkah awal yang peneliti lakukan untuk menyusun tes yaitu
menentukan prosedur, jenis serta bentuk tes yang akan digunakan.
30
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Prosedur tes : pre-test dan post test
2) Jenis tes : Tes tertulis
3) Bentuk tes : Pilihan ganda & Essay
b. Membuat Kisi-Kisi soal
Kisi-kisi soal dibuat dengan tujuan mempermudah peneliti dalam
membuat soal. Dengan kisi-kisi soal, peneliti akan mengetahui gambaran
soal yang akan dibuat.
Adapun kisi-kisi soal untuk pembelajaran IPA tentang konsep
pencemaran air di kelas V SD yaitu sebagai berikut :
1) Standar Kompetensi
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya
dengan penggunaan sumber daya alam
2) Kompetensi Dasar
7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya
Tabel 3.2
Kisi - Kisi Pembuatan Soal Pada Pembelajaran IPA Tentang Konsep
Pencemaran Air Di Kelas V SD
Indikator Tingkat
Kesukaran
C1 C2 C3 Bentuk
Soal
Jml
Menjelaskan pentingnya air
Mudah 2 PG
Sedang 3 Essay
Sukar 5 PG
Menggambarkan proses
daur air dengan menggu-
nakan diagram atau gambar
Mudah 1,1 PG & Essay
Sedang 2 Essay
Sukar 6 PG
Mengidentifikasi faktor -
faktor yang dapat
mempengaruhi pencemaran
air
Mudah
Sedang 9 PG
Sukar 3 PG
Memberi contoh kegiatan -
kegiatan manusia yang
dapat mempengaruhi
pencemaran air
Mudah
Sedang 8 PG
Sukar 4 Essay
Menarik kesimpulan dari
kegiatan bahwa air itu
penting bagi kehidupan
manusia
Mudah
Sedang 7,5 PG & Essay
Sukar
31
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Melakukan pembiasaan
menjaga lingkungan agar
terjaga kualitas air
Mudah 10 PG
Sedang 4 PG
Sukar
Jumlah 4 7 4
Keterangan :
C1 = Pengetahuan
C2 = Pemahaman
C3 = Penerapan
c. Membuat Soal (Terlampir)
d. Membuat Kunci Jawaban (Terlampir)
e. Menentukan Kriteria Penilaian
Tiap soal PG diberi bobot nilai 1 jika benar dan 0 jika salah, dan
Essay dengan bobot skor berbeda di setiap butir soalnya. Bobot tersebut
sesuai dengan tingkat kesukaran soal skor 1 untuk mudah, skor 2 untuk
sedang, dan skor 3 untuk sukar. dengan skor maksimal yang dapat
diperoleh adalah 100. Untuk menentukan nilai akhir hasil belajar siswa,
peneliti menggunakan rumus :
Nilai Akhir = Skor yang benar
Skor maksimum X 100
Tabel 3.3
Format Tes Penilaian Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Konsep
Pencemaran Air
No. Nama Siswa Nilai Tes Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah
Rata – rata
Persentase %
Kategori
Dari tabel diatas, maka rumus untuk menentukan nilai rata-rata
kelas yaitu:
32
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai rata-rata kelas = Jumlah Nilai
Jumlah banyaknya siswa
Sedangkan untuk menghitung persentase ketuntasan klasikal,
digunakan rumus sebagai berikut :
P = Siswa yang tuntas belajar
Siswa X 100
Hasil dari perhitungan persentase ketuntatasan belajar siswa
dikelompokan ke dalam kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan
pertimbangan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.4
Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa
S
e
l
(
S
(
S
(Sumber : Aqib, 2009)
Selanjutnya hasil pengelompokan kriteria ketuntasan belajar siswa
disesuaikan dengan kriteria penilaian kualitatif yang dikelompokan ke
dalam empat kategori, yaitu, sangat baik, baik, cukup dan kurang.
Pengelompokan tersebut mengacu kepada kriteria tingkat keberhasilan
belajar siswa, yaitu pada table berikut ini.
Tabel 3.5
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
Klasikal Individual
≥ 80% ≥ 65 Tuntas
< 80% < 65 Tidak Tuntas
Pencapaian Tujuan
Pembelajaran Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan
Pembelajaran
85-100% Sangat Baik (SB) Berhasil
65-84% Baik (B) Berhasil
55-64% Cukup (C) Tidak Berhasil
0-54% Kurang (K) Tidak Berhasil
33
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sumber : Aqib, 2009)
f. Indikator Keberhasilan
Penerapan pendekatan lingkungan alam sekitar untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep pencemaran air di kelas V
SDN Pangradin 02 tahun ajaran 2014/2015 dengan indikator sebagai
berikut :
1) 80% dari seluruh siswa kelas V SDN Pangradin 02 tahun ajaran
2014/2015 mengalami ketuntasan belajar individual dalam hasil
tes pada pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air.
2. Instrumen Nontes : Pada instrumen nontes atau bersifat menghimpun
dengan jawaban berstruktur, jawaban tersebut dapat dijumlahkan sehingga
diperoleh angka. Angka tersebut bukan skor atau data ordinal, interval atau
rasio, tetapi data nominal, yaitu frekuensi atau jumlah jawaban. Jadi nontes
merupakan prosedur pengumpulan data yang direncanakan untuk
memahami pribadi siswa, yang pada umumnya bersifat kualitatif. Teknik
nontes yang dipakai pada penelitian ini adalah Observasi dan wawancara.
a. Observasi : Hadi (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 203) mengemukakan
bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara
yang terpenting adalah proses - proses pengamatan dan ingatan.
Berdasarkan keterlibatan pengamatan dalam kegiatan orang yang
diamati menurut ( Sugiyono, 2013, hlm. 204 ) observasi dapat dibedakan
menjadi:
1) Observasi partisipan (Participant Observation), yaitu peneliti terlibat
dengan kegiatan sehari - hari orang yang sedang diamati atau yang
digunakan sebagai sumber data penelitian.
2) Observasi tak partisipan (Nonparticipant Observation), yaitu peneliti
tidak ikut terlibat dengan kegiatan sehari - hari orang yang sedang
diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
34
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan menurut (Sugiyono,
2013, hlm. 205 ) observasi dibedakan menjadi :
1) Observasi tak berstruktur, yaitu observasi yang tidak dipersiapkan
secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Tidak
menggunakan pedoman observasi.
2) Observasi berstruktur, yaitu observasi yang menggunakan pedoman
observasi sebagai instrumen penelitian.
Dalam penelitian ini metode observasi yang digunakan oleh
peneliti adalah observasi tak partisipan , observasi tak berstruktur dan
observasi berstruktur. Pada penelitian ini observasi difokuskan untuk
mengamati kegiatan guru dan siswa pada proses belajar mengajar
berlangsung.
Berikut ini adalah pedoman observasi aktivitas guru dan siswa
pada pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air di kelas V
Sekolah Dasar.
Tabel 3.6
Pedoman Observasi Aktivitas Guru Pada Pembelajaran IPA Pada
Konsep Pencemaran Air Dengan Menggunakan Pendekatan
Lingkungan Alam Sekitar
No. Aspek yang diamati
Ya
Tidak 1. Kegiatan Awal
Mengucapkan salam
Mengkondisikan siswa
Berdoa
Membaca daftar hadir siswa
Bertanya tentang materi sebelumnya
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru bertanya kepada siswa mengenai lingkungan
alam sekitar
Guru bertanya kepada siswa mengenai keadaan air
yang ada di lingkungan sekitar rumahnya
Guru bertanya yang mengarahkan kepada pencemaran
air yang terjadi pada saat ini
Guru bertanya kepada siswa tentang hal - hal yang
dapat mencemari air
Guru bertanya kepada siswa ciri - ciri air yang sudah
35
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tercemar
Guru memberi penjelasan mengenai pencemaran air
yang terjadi pada saat ini
b. Elaborasi
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
Guru memberikan lembar kerja siswa
Guru memulai keberangkatan dengan memberikan
arahan kepada siswa
Guru dan siswa berdoa terlebih dahulu sebelum
keberangkatan
Guru memberikan waktu kepada siswa selama 10
menit untuk observasi disekitar lingkungan yang
dituju
Setelah waktu yang diberikan habis guru dan siswa
kembali ke kelas
Guru menginstruksikan kepada siswa untuk
mendiskusikan hasil kerja yang diperoleh dari alam di
dalam kelas
Siswa diberi kesempatan untuk menyimpulkan atas
apa yang telah dia amati dan didiskusikan
Perwakilan kelompok siswa mengutarakan hasil
diskusinya di depan kelas
c. Konfirmasi
Guru memberikan applause kepada siswa yang telah
maju ke depan
Guru bertanyajawab tentang hal - hal yang belum
diketahui siswa
Guru dan siswa bertanyajawab meluruskan masalah
dan memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup
Guru memberikan soal evaluasi
Guru menilai hasil evaluasi
Guru mengkondisikan siswa
Guru membimbing siswa dan berdoa untuk pulang
Jumlah
Persentase %
Keterangan : Ya = Skor 1
Tidak = Skor 0
Setiap aspek dinilai berdasarkan indikator yang muncul
Nulai akhir = jumlah indikator yang muncul x 100%
Jumlah indikator
Tabel 3.7
36
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran IPA Pada
Konsep Pencemaran Air Dengan Menggunakan Pendekatan
Lingkungan Alam Sekitar
No. Aspek Yang Diamati Indikator Yang Muncul Ket
Ya Tidak
A. Pengetahuan dialami, dipelajari
dan ditemukan oleh siswa
1. Melakukan pengamatan dan
penyelidikan
2. Membaca dengan aktif (contoh-
nya dengan pulpen di tangan
untuk menggaris bawahi atau
membuat catatan kecil atau
tanda-tanda tertentu pada teks)
3. Mendengarkan dengan aktif
(menunjukkan respon, missal
tersenyum atau tertawa saat
mendengarkan hal - hal lucu yang
disampaikan, terkagum - kagum
bila mendengar sesuatu yang
menakjubkan, dsb )
B. Siswa melakukan sesuatu untuk
memahami materi pelajaran
(mem- bangun pemahaman)
1. Berlatih (misalnya mencobakan
sendiri konsep - konsep missal
berlatih dengan soal - soal)
2. Berpikir kreatif (misalnya
mencoba memecahkan masalah -
masalah pada latihan soal yang
mempunyai variasi berbeda
dengan contoh yang diberikan)
3. Berpikir kritis (misalnya mampu
menemukan kejanggalan, kelem-
han atau kesalahan yang dilaku-
kan orang lain dalam menyelesai-
kan soal atau tugas)
C. Siswamengkomunikasikan
sendiri hasil pemikirannya
1. Mengemukakan pendapat
2. Menjelaskan
37
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Berdiskusi
4. Mempresentasikan laporan
D. Siswa berpikir reflektif
1. Mengomentaridan menyimpulkan
proses pembelajaran
2. Memperbaiki kesalahan atau
kekurangan dalam proses pembe-
lajaran
3. Menyimpulkan materi pembela-
jaran dengan kata katanya sendiri
Jumlah
Persentase %
Keterangan : Ya = Skor 1
Tidak = Skor 0
Setiap aspek dinilai berdasarkan indikator yang muncul.
Nilai akhir = jumlah indikator yang muncul berkategori minimal baik x 100%
Jumlah indikator
Hasil dari perhitungan persentase indikator pencapaian observasi,
dengan pertimbangan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.8
Kategori Pencapaian Observasi
Persentase % Kategori
86 % - 100 % Sangat Baik (SB)
76 % - 85% Baik (B)
60 % - 75 % Cukup (C)
55 % - 59% Kurang (K)
< 54 % Sangat Kurang (SK)
(Sumber : Purwanto, 2006)
Indikator keberhasilan penerapan pendekatan lingkungan alam
sekitar untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep pencemaran
38
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
air di kelas V SDN Pangradin 02 tahun ajaran 2014/2015 dengan
indikator sebagai berikut :
1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA pada konsep pencemaran air
dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar meningkat
dengan kriteria sekurang-kurangnya baik dalam persentasenya sebesar
> 80 %.
2. Penguasaan Guru dalam menerapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar
pada konsep pencemaran air meningkat dengan kriteria sekurang -
kurangnya baik dalam persentasenya sebesar > 80 %.
b. Wawancara: wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal - hal dari responden lebih mendalam (Sugiyono, 2013,
hlm. 194).
Tabel 3.9
Pedoman Wawancara Guru Pada Pembelajaran IPA Pada Konsep
Pencemaran Air Dengan Menggunakan Pendekatan Lingkungan Alam
Sekitar
No. Pertanyaan Jawaban Guru Keterangan
1. Metode apa yang Ibu terapkan
ketika mengajar pembelajaran
IPA tentang konsep pencemaran
air ?
2. Bagaimana aktivitas siswa ketika
Ibu menggunakan metode yang
sering Ibu pakai pada
pembelajaran IPA tentang
konsep pencemaran air ?
3. Apakah Ibu ingin membuat
siswa lebih aktif pada
pembelajaran IPA pada konsep
pencemaran ?
4. Bagaimana hasil belajar siswa
ketika menggunakan metode
39
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang Ibu terapkan pada
pembelajaran IPA tentang
konsep pencemaran air ?
5. Apakah Ibu mengalami kesulitan
mengajar ketika menggunakan
metode yang Ibu terapkan pada
pembelajaran IPA tentang
konsep pencemaran air ?
6. Media apa yang Ibu terapkan
ketika mengajar dengan
menggunakan metode yang Ibu
terapkan pada pembelajaran IPA
pada konsep pencemaran air ?
7. Apakah Ibu pernah mengajak
siswa pada pembelajaran
langsung kepada hal yang akan
dipelajari ?
8. Apakah Ibu pernah menerapkan
pendekatan lingkungan alam
sekitar pada pembelajaran IPA
tentang konsep pencemaran air ?
9. Apakah Ibu mengetahui
kelebihan pendekatan
lingkungan alam sekitar apabila
diterapkan pada konsep
pencemaran air ?
10. Usaha apa yang dapat Ibu
lakukan kepada siswa untuk
meningkatkan hasil belajar ?
E. Teknik Penelitian
Teknik penelitian pada penelitian ini untuk mengumpulkan data meliputi
langkah - langkah sebagai berikut : (1) Wawancara : melakukan wawancara
kepada guru untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi pada penelitian di
sekolah tersebut. Hal - hal yang ditanyakan meliputi proses pembelajaran,
permasalahan dalam pembelajaran dan hasil pembelajaran yang dicapai siswa
dalam pembelajaran IPA. (2) Observasi : observasi pertama difokuskan pada
kondisi sebelum menggunakan metode yang akan diuji. Pengamatan kepada
guru dan siswa, guru diamati dalam melakukan cara dia mengajar kepada siswa
40
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk mencari tahu permasalahan dari segi penyampaian materi dan metode
pengajarannya. Siswa diamati kondisi mereka dari segi pemahaman dalam
materi IPA pada konsep pencemaran air dan hasil yang diperoleh mereka
dengan pengajaran guru dengan menggunakan metode konvensional dalam hal
ini adalah ceramah. Observasi kedua difokuskan pada kondisi sesudah
menggunakan metode yang di uji yaitu pendekatan lingkungan alam sekitar.
Pengamatan kepada siswa diamati dari segi pemahaman mereka dalam materi
IPA konsep pencemaran air dan hasil yang diperoleh mereka pada saat peneliti
menggunakan metode tersebut. (3) Tes : tes digunakan untuk mengukur
pemahaman siswa dan hasil yang diperoleh siswa pada kondisi sebelum dan
sesudah menggunakan metode yang digunakan peneliti yaitu pendekatan
lingkungan alam sekitar.
F. Analisis Data Hasil Penelitian
Temuan - temuan yang berhasil dihimpun selama penelitian ini
berlangsung, dilakukan pengolahan data dengan cara :
1. Triangulasi : dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini telah
terkumpul melalui pengamatan dari tiga sudut pandang yang berbeda.
Dalam hal ini yang dimaksud adalah guru melalui refleksi diri dan respon
selama pembelajaran melalui wawancara, siswa melalui respon
pembelajaran dengan tes, serta peneliti melalui pemerolehan data dari hasil
observasi selama pembelajaran berlangsung.
2. Member Check : teknik ini untuk menginformasikan temuan - temuan
selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam proses ini data atau
informasi yang diperoleh dikonfirmasikan dengan guru kelas melalui
kegiatan akhir pelaksanaan tindakan dan pada akhir keseluruhan
pelaksanaan tindakan.
3. Audit Trial : teknik ini untuk mengecek kebenaran hasil penelitian dengan
membicarakan dan mendiskusikan hasil penelitiannya dengan teman
sejawat.
41
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Expert Opinion : data yang diperoleh dikonsultasikan oleh seorang pakar
atau yang dianggap pakar dalam masalah yang diteliti. Dalam hal ini
adalah dosen pembimbing.