Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan
data dengan tujuan tertentu. Kegiatan keilmuan itu dilandasi oleh metode. Dengan cara
ilmiah ini diharapkan data yang diperoleh lebih objektif, valid, dan reliabel. Secara
harfiah kata metode dapat diartikan sebagai cara yang telah diatur dan terfikir baik-baik
untuk mencapai suatu maksud dalam ilmu pengetahuan dan. Sedangkan penelitian dapat
diartikan suatu kegiatan mengamati, menilai, mengolah dan menyimpulkan terhadap satu
atau lebih permasalahan yang dilakukan dengan cermat, seksama, dan hati-hati. Jadi,
metode penelitian dapat diartikan sebagai urutan cara/langkah yang telah
dipersiapkan/direncanakan dengan baik untuk melakukan pemecahan satu atau lebih
masalah secara cermat dan seksama dalam ilmu pengetahuan.
Berkenaan dengan penjelasn di atas, pada penelitian ini peneliti menggunakan
metode deskriptif studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian menggunakan
metode deskriptif karena peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan apa yang berlaku
atau terjadi saat ini. Sugiyono (2013 : 347) mengemukakan bahwa :
Penelitian kualitatif berarti proses eksplorasi dan memahami makna perilaku individu
dan kelompok, menggambarkan masalah social atau masalah kemanusiaan. Proses
penelitian mencakup membuat pertanyaan penlitian dan proisedur yang masih bersifat
sementara, mengumpulkan data pada seting partisipan, analisis data secara induktif,
membangun data yang parsial kedalam tema, dan selanjutnya memberikan interpretasi
terhadap makna suatu data. Kegiatan akhir adalah membuat laporan kedalam struktur
yang fleksibel.
Metode penelitian digunakan untuk memberikan gambaran yang jelas serta
petunjuk bagaimana penelitian itu dilaksanakan. Untuk itu, perlu mempertimbangkan
penggunaan metode penelitian yang mencakup pendekatan, strategi, subjek penelitian
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan teknik-teknik pengumpulan data, sehingga keilmiahan dan hasil penelitian dapat
dipertanggung jawabkan dan diyakini kebenarannya, objektif, dan akurat.
Metode penelitian kualitatif, dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandasan pada filsafat postpositivisme/enterpretive, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti
sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
(gabungan, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi. Sugiyono ( 2013:347 )
Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinanterhadap masalah yang
dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Diantaranya adalah :
1. Yang pertama, masalah yang dibawa oleh peneliti tetap sehingga sejak awal sampai
kahir penelitian sama. Dengan demikian judul proposal dan judul penelitian akan
sama.
2. Masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian menjadi berkembang,
yaitu memperluas atau memperdalam masalah yang telah dipersiapkan. Dengan
demikian tidak terlalu banyak perubahan, sehingga judul penelitian cukup
disempurnakan.
3. Masalah yang dibawa oleh peneliti setelah memasuki lapangan berubah total,
sehingga harus mengganti masalah. Dengan demikian judul proposal dengan judul
penelitian tidak sama dan judulnya diganti.
Selain itu dikarenakan peneliti ingin mengungkap sebuah permasalahan yang
ditemukan dilapangan yang berupa sebuah kasus maka peneliti menggunakan metode
deskriptif studi kasus. Kasus yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu siswa tunagrahita
ringan kelas VI yang mengalami kurang optimalnya koordinasi mata tangan dan kaki,
kemudian peneliti ingin mengungkap upaya guru untuk menangani kekurangan yang
dimiliki oleh siswa.
Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa penelitian kualitatif memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Memiliki subjek yang bersifat ilmiah tanpa ada perlakuan (sebagai lawannya adalah
eksperimen)
b. Data bersifat deskriptif yaitu data yang dikumpulkan lebih banyak dalam bentuk kata-
kata (deskripsi) atau gambaran dibanding angka-angka.
c. Peneliti bertindak sebagai instrument uatama atau instrument kunci
d. Hasil penelitian lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi.
Secara umum metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan pendekatan kualitatif, karena penelitian ini bermaksud untuk
memahami, mengungkap, dan menjelaskan berbagai gambaran atas fenomena-fenomena
yang ada di lapangan dan kemudian dirangkum menjadi kesimpulan deskriptif
berdasarkan data penelitian yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti.
B. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SLB ABCD MUHAMMADIYAH CIPARAY yang
beralamat di jalan laswi 597 (633) Ciaparay 40381- Kabupaten DT.II Bandung.
Pemilihan tempat penelitian ini didasarkan pada kebutuhan data penelitian.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang terkait dalam penerapan latihan
bermain drum, dan yang bersedia dalam memberikan informasi-informasi berisi data
dan keterangan penting yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Subjek penelitian ini adalah tiga oranga anak Tunagrahita Ringan yang sedang
menjalankan latihan bermain drum. Ketiga anak tersebut adalah anak yang koordinasi
mata tangan dan kakinya masih perlu latihan untuk lebih mengoptimalkan koordinasi
mata tangan dan kaki. Selain itu subjek dalam penelitian ini adalah satu orang
pembina/guru yang melatih dalam kegiatan latihan bermain drum. Dan tiga orang tua
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
murid yang ikut terlibat dalam menambahkan informasi yang membantu dalam
penelitian ini.
Tabel 3.1
Daftar Subjek Penelitian
No Subjek Penelitian Jumlah
1.
Guru/Pelatih Drum
1
2.
Siswa
3
C. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah
peneliti itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti sebagai instrument juga harus “divalidasi”
seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke
lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai intrumen meliputi validasi terhadap
pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang
diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian, baik secara akkademik
maupun logistiknya. Menurut Sugiyono (2013:373) bahwa “yang melakukan validasi,
adalah peneliti sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman metode
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kualitiatif, penguasaan teori dan wawasan tentang bidang yang diteliti, serta kesiapan
dan bekal memasuki lapangan.”
Peneliti kualitatif sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus
penelitian, memilih informan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data,
penilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
temuannya.
Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang dicari dari objek penelitian,
belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, hasil yang diharapkan semuanya
belum jelas. rancangan penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang
ketika peneliti memasuki obyek penetian. Selain itu, dalam memandang realitas,
penelitian kualitatif berasumsi bahwa realitas itu bersifat menyeluruh, dinamis, tidak
dapat dipisah-pisahkan ke dalam variable-variabel penelitian. Kalaupun dapat dipisah-
pisahkan, variabelnya akan banyak sekali. Dengan demikian dalam penelitian kualitatif
ini belum dapat dikembangkan instrument penelitian sebelum masalah yang diteliti
jelas sama sekali. Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif , peneliti merupakan
instrument kunci dalam penelitian kualitatif.
Selanjutnya Sugiyono (2013:373) menyatakan :
Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia
sebagai intrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum
mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis
yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan
secara pasti sebelumnya. Segala sesuatunya masih perlu dikembangkan sepanjang
penelitian itu, dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan
lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.
Dalam penelitian kualitatif instrumen utamnya adalah peneliti itu sendiri,
namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan
dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui hasil catatan lapangan
dan wawancara.
Selanjutnya Sugiono (2013:374) menyatakan lebih spesifik tentang peneliti
sebagai instrumen penelitian serasi untuk penelitian yang serupa karena memeliki ciri-
ciri sebagai berikut:
a. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulasi dari
lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian.
b. Penelitian sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap aspek keadaan dan dapat
mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.
c. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada instrumen berupa tes atau angket
yang dapat mengungkap keseluruhan situasi, kecuali manusia.
d. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat difahami dengan
pengetahuan semata. Untuk memahaminya kita perlu sering merasakan,
menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.
e. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Ia dapat
menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segera untuk mentes hipotesis yang
timbul seketika.
f. Hanya manusia sebagai instrumen yang dapat mengambil kesimpulan berdasarkan
data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan
untuk memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau pelakan.
g. Dengan penelitian yang menggunakan tes atau angket yang bersifat kuantitatif yang
di utamakan adalah respon yang dapat dikuatifikasi agar dapat diolah secara
statistik, sedangkan yang menyimpang dari itu tidak dihiraukan. Dengan manusia
sebagai instrumen, respon yang aneh yang menyimpang justru diberi perhatian.
Respon yang lain dari pada yang lain, bahkan yang bertentangan dipakai untuk
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempertinggi tingkat kepercayaan dan tingkat pemahaman mengenai aspek yang
diteliti.
Tabel 3.2
Tabel Kisi-Kisi Umum Instrumen Penelitian
Penerapan Latihan Bermain Drum dalam mengoptimalkan Motorik Kasar
Koordinasi Mata Tangan Dan Kaki Pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI Di
SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
No Fokus Penelitian Tujuan Teknik
Pengumpulan Data
Sumber
Data
1. Gambaran
bagaimana
perencanaan
program yang
digunakan guru
dalam
pelaksanaan
latihan bermain
drum.
Untuk mengetahui
bagaimana
perencanaan program
yang digunakan guru
dalam pelaksanaan
latihan bermain drum.
Wawancara, studi
dokumentasi dan
catatan lapangan.
guru.
2. Gambaran
bagaimana minat
anak terhadap
latihan bermain
drum
Untuk mengetahui
bagaimana minat anak
terhadap latihan
bermain drum
Wawancara, studi
dokumentasi dan
catatan lapangan.
guru
3. Gambaran
bagaimana
metode, media
Untuk mengetahui
metode, media dan
evaluasi pelaksanaan
Wawancara, studi
dokumentasi dan
catatan lapangan.
guru.
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan evaluasi
pelaksanaan
latihan bermain
drum.
latihan bermain drum.
4. Gambaran
sejauhmana
keberhasilan
program latihan
bermain drum .
Untuk mengetahui
sejauhmana
keberhasialan
program latihan
bermain drum .
Wawancara, studi
dokumentasi dan
catatan lapangan.
guru
Tabel 3.3
Pedoman Wawancara
No Aspek Pertanyaan Subjek
Aspek perencanaan penerapan latihan bermain drum
dalam mengoptimalkan motorik kasar koordinasi mata
tangan dan kaki pada anak tunagrahita ringan kelas VI
Guru
1.
2.
3.
4.
Apakah yang mendasari pelaksanaan penerapan latihan
bermain drum pada anak kelas VI?
Apakah tujuan utama pelaksanaan penerapan latihan bermain
drum di kelas VI ?
Apakah pelaksanaan penerapan latihan bermain drum
ditentukan di dalam kurikulum?
Apakah pada pelaksaan penerapan latihan bermain drum guru
/ pelatih drum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
(RPP)?
Bagaimana cara menentukan alokasi waktu penerapan latihan
bermain drum tersebut?
Bagaimana cara menentukan materi latihan bermain drum
tersebut?
Apakah dalam latihan bermain drum tersebut guru
menggunakan buku atau panduan belajar drum secara khusus?
Bila menggunakan buku atau panduan belajar khusus drum,
buku apa yang digunakan guru/ pelatih drum?
Metode dan pendekatan apa yang digunakan guru dalam
pelaksanaaan penerapan latihan bermain drum?
Dari manakah alat dan sumber pembelajaran latihan bermain
drum yang digunakan untuk menunjang keberhasilan
pelaksanaan penerapan latihan bermain drum?
Apakah sarana dan prasarana yang diperlukan dalam
penerapan latihan bermain drum di sekolah cukup mendukung
atau membantu dalam keberhasilan penerapan latihan bermain
drum tersebut?
Adakah peran sekolah yang membantu dalam keberhasilan
penerapan latihan bermain drum tersebut?
Apakah yang menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan
latihan bermain drum tersebut?
Bagaimana cara mengajar yang efektiv untuk anak tunagrahita
ringan agar mencapai keberhasilan yang diharapkan?
Bagaimana cara mengevaluasi tingkat keberhasilan
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
16.
17.
18.
19.
pelaksanaan latihan bermain drum?
Bagaimana cara menerapkan aturan kelas bermain drum yang
digunakan guru/ pelatih?
Bagaimana cara menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan bagi anak tungrahita ringan agar anak tidak
merasa bosan?
Bagaimana cara guru/pelatih bila dalam proses latihan anak
tiba-tiba mengalami kebosanan atau berubah mood nya?
Bagaimana cara guru/pelatih saat pertama mengajak atau
memulai kegiatan bermain drum?
20.
21.
22.
23.
24.
Aspek Pelaksanaan Penerapan Latihan Bermain Drum
Dalam Mengoptimalkan Motorik Kasar Koordinasi Mata
Tangan Dan Kaki Pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas
VI
Adakah persiapan yang lakukan dalam pelaksanaan
penerapan latihan bermain drum?
Bagaimana cara menerapkan proses belajar bermain drum
pada anak tunagrahita ringan kelas VI?
Apa yang diutamakan dalam proses latihan bermain drum
yang dilaksanakan pada anak kelas VI?
Bagaimana cara aamengoptimalkan alokasi waktu yang telah
ditentukan dalam pelaksanaan penerapan latihan bermain
drum?
Metode dan pendekatan apa yang selalu ibu gunakan dalam
proses belajar bermain drum?
Guru
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
Apakah guru menggunakan media lain untuk membantu
ketercapaian tujuan yang diharapkan?
Media apakah yang digunakan dalam proses belajar bermain
drum tersebut?
Bagaimana cara mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai
oleh setiap anak?
Bagaimana cara mengetahui tingkat penguasaan materi oleh
anak pada pelaksanaan penerapan latihan bermain drum?
Adakah reinforcement yang dilakukan dalam pelakssanaan
latihan bermain drum?
Adakah reward yang dilakukan dalam pelaksanaan latihan
bermain drum?
Reward seperti apa yang dilakukan dalam pelaksanaan latihan
bermain drum?
Bagaimana cara melaksanakan suasana yang membuat anak
nyaman mengikuti proses latihan bermain drum?
Bagaimanakah cara mengatasi siswa yang lain yang
menunggu giliran bermain drum?
Adakah pembelajaran yg lain untuk siswa yang menunggu
giliran latihan bermain drum?
Bagaimana cara bila ada anak yang menunggu giliran bermain
drum itu berubah mood?
Bagaimana cara yang lebih optimal agar anak yang menunggu
giliran bermain drum dapat memperhatikan temannya yang
sedang berlatih bermain drum?
Media apa yang digunakan guru untuk memberikan materi
belajar bagi siswa yang menunggu giliran bermain drum?
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38.
Bila anak sudah tidak mau sama sekali mengikuti proses
latihan belajar drum, apa yang dilakukan guru agar anak dapat
mengikuti kembali proses latihan belajar kembali?
38.
39.
40.
41.
Aspek hambatan yang dialami pada pelaksanaan
penerapan latihan bermain drum dalam mengoptimalkan
motorik kasar koordinasi mata tangan dan kaki pada
anak tunagrahita ringan kelas VI
Adakah hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan
penerapan latihan bermain drum?
Jika ada, hambatan apa yang dihadapi?
Darimanakah sumber hambatan tersebut?
Hambatan seperti apa yang membuat siswa tidak mau
mengikuti proses latihan bermain drum?
Guru
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42.
43.
Aspek upaya mengatasi hambatan pada pelaksanaan
penerapan latihan bermain drum dalam mengoptimalkan
motorik kasar koordinasi mata tangan dan kaki pada
anak tunagrahita ringan kelas VI
Upaya apa saja yang dilakukan dalam mengatasi hambatan
yang dihadapi dalam pelaksanaan penerapan latihan bermain
drum?
Bagaimana efektifitas upaya yang telah dilakukan tersebut?
Tabel 3.4
KISI-KISI PEDOMAN OBSERVASI
Fokus Penelitian Ruang Lingkup Aspek Yang Diamati
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penerapan latihan
bermain drum dalam
mengoptimalkan
motorik kasar
koordinasi mata tangan
dan kaki pada anak
tungrahita ringan kelas
VI di SLB ABCD
Muhammdaiyah
Ciparah
Pelaksanaan penerapan
latihan bermain drum
1. Persiapan yang
dilakukan guru
sebelum
pelaksanaan
latihan
bermain drum.
2. Kegiatan awal
pelaksanaan
latihan
bermain drum.
3. Kegiatan inti
penerapan
latihan
bermain drum.
4. Kegiatan akhir
penerapan
latihan
bermain drum
1. Hambatan yang
dialami.
1. Hambatan
yang dialami
oleh guru
dalam
pelaksanaan
penerapan
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
latihan
bermain drum.
2. Uapaya dalam
mengatasi hambatan
yang dialami.
1. Upaya yang
dilakukan guru
dalam
mengatasi
hambatan pada
pelaksanaan
penerapan
latihan
bermain drum.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standra data yang ditetapkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam
berbagai seting, berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari setingnya, data dapat
dikumpulkan pada seting alamiah pada labolaturium dengan metode eksperimen,
disekolah tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan, dijalan dengan berbagai responden
pada suatu seminar, diskusi, dijalan dan lain-lain.
Bila dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data dapat menggunakan
sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data pada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang
tgidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lewat dokumen. selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data,
maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan)
interview (wawnacara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya.
Untuk memperoleh data sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka dibutuhkan
teknik dalam pengumpulan data karena tujuan utama dari penelitian ini adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :
1. Observasi
Selain wawancara, teknik pengumpulan data lain yang digunakan adalah
observasi. Sugiyono (2013:377) menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua
ilmu pengetahuan. Selain itu, Marshall dalam Sugiono (2012:226) menyatakan bahwa
“melalui pengamatan, peneliti mempelajari perilaku dan makna yang melekat pada
perilaku tersebut.”
Dari pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa melalui observasi, peneliti belajar
tentang perilaku dan makna yang melekat pada prilaku mereka. Adapun observasi
yang dilakukan berupa observasi non partisipatif, yaitu dengan memperhatikan
kegiatan pembelajaran tematik dikelas persiapan yang tengah berlangsung, namun
tidak terlibat didalamnya. Observasi dilakukan untuk melengkapi data yang dilakukan
oleh peneliti yang mungkin belum didapatkan dari proses wawancara.selain itu juga
untuk menguatkan data yang telah diperoleh dari proses wawancara, karena dengan
melakukan observasi peneliti dapat melihat situasi-situasi yang berkaitan dengan
penggunaan komunikasi totatal (Komtal).
Langkah pertama yang dilakukan peneliti dalam melakukan observasi adalah
menentukan terlebih dahulu fokus observasi, kemudian berdasarkan fokus tersebut
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
disusun pedoman observasi. Selama melakukan kegiatan observasi peneliti tidak lupa
untuk mencatat hal-hal penting yang ditemukan selama menjalankan observasi.
2. Wawancara
Wawancara merupakan bentuk komunikasi verbal untuk mendapatkan
keterangan/informasi mengenai data yang dibutuhkan dalam penelitian. Wawancara
ini dapat digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh melalui observasi.
Menurut Sugiyono (2013 : 385) bahwa :
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
akan melakukan studi pendahualuan untuk menemuklan permasalahan yang harus
diteliti, tetapi juga apabila terhenti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan
tentang diri sendiri, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan
sendiri.
Dalam hal ini peneliti membuat pedoman wawancara sesuai dengan
informasi data yang akan diungkapkan dari responden. Namun jika terdapat hal
lain pada saat wawancara terdapat data yang perlu diungkap dari orang yang
diwawancarai maka peneliti langsung melakukan wawancara dengan pertanyaan
yang tidak terdapat dalam pedoman wawancara yang telah dibuat (emergency).
Sugiyono (2013:386) mengemukakan bahwa beberapa macam wawancara
yaitu wawancra terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. Terdapat tujuh
langkah dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data dalam
penelitian kualitatif, menurut Sugiyono (2013:289) diantaranya :
a. Menetapkan pada siapa wawancara itu akan dilakukan.
b. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan
pembicaraan
c. Mengawali atau membuka alur wawancara
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Melangsungkan alur wawancara
e. Mengkonfirmasikan inti hasil wawancara dan mengakhirinya
f. Menuliskan hasil wawancara kedalam catatan lapangan
g. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh
TABEL 3.5
Format Catatan Lapangan
CATATAN LAPANGAN
A. Pertemuan Pertama
Hari /Tanggal :
Waktu :
Tempat :
B. Pertemuan Kedua
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
3. Studi Dokumentasi
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku, dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya karya monumental dari seseorang.
Sugiyono (2013:396). Dokumen sendiri terdiri dari tulisan seperti buku harian,
surat-surat dan dokumen resmi. Dalam studi dokumentasi ini peneliti
memanfaatkan segala sumber data yang telah disebutkan di atas(juka ada) sebagai
penambah dan penjelasan data yang diperoleh peneliti lewat observasi dan
wawncara.
4. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti membuat empat tahapan dalam prosedur
penelitian, keempat tahapan tersebut yaitu :
a. Tahap Pralapangan
b. Menyusun Rancangan Penelitian
Kegiatan ini merupakan tahap awal dari rangkaian proses penelitian.
Awalnya yaitu kegiatan penyusunan rencangan penelitian yang harus diajukan
dalam bentuk propoal skripsi, dimana calon peneliti mengajukan kepada
Dewan Skripsi Jurusan Pendidikan Khusus. Setelah disetujui oleh Dewan
Skripsi kemudian proposal penelitian tersebut diseminarkan. Untuk
melengkapi dan menyempurnakan rancangan penelitian , maka penelitian
melakukan konsultasi dan bimbingan dengan Dosen Pembimbing. Setelah itu
peneliti menyusun rencana untuk ke lapangan yang sesuai dengan latar
penelitian.
c. Memilih Lapangan Penelitian
Pemilihan lapangan penelitian ini diawali dengan adanya informasi
yang ditemukan mengenai mengoptimalkan koordinasi mata tangan dan kaki
dalam aspek motorik kasar melalui penerapan latihan bermain drum di SLB
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABCD Muhammadiyah Ciparay. Berdasarkan haltersebut peneliti
berkeinginan untuk mendapatkan deskripsi mengenai penerapan latihan
bermain drum dalam mengoptimalkan motorik kasar koordinasi mata tangan
dan kaki pada anak Tunagrahita Ringan.
d. Menyiapkan Peralatan Penelitian
Pada tahap ini peneliti menyiapkan segala perlengkapan yang
dibutuhkan untuk mempermudah, memperlancar. Dan memperjelas kegiatan
pengumpulan data yang diperoleh dari lapangan. Kegiatan pada tahap ini
adalah mempersiapkan instrumen penelitian yang terdiri atas pedoman
wawancara dan pedoman observasi.
5. Tahap Pekerjaan Lapangan
a. Memahami Latar Penelitian dan Persiapan Diri
1) Pembatasan latar penelitian
Pembatasan latar penelitian ini sangatlah penting, sehingga pengumpulan data
akan menjadi efektif. Adapun latar penelitian ini dibatasi pada lokasi SLB
ABCD Muhammadiyah Ciparay.
2) Penampilan
Dalam melakukan penelitian, peneliti harus memperhatikan penampilannya
dalam berpakaian dan juga berusaha untuk tampil sopan dan bertutur kata
dengan formal
3) Pengenalan hubungan peneliti di lapangan
Peneliti ini bersifat pengamatan langsung tanpa adanya peran serta peneliti.
Oleh karena itu peneliti berusaha agar tetap berhubungan baik dan akrab
dengan lingkungan di tempat penelitian tanpa mempengaruhi berbagai kondisi
dan perilaku alami yang ada di tempat penelitian tersebut.
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Jumlah waktu penelitian
Peneliti mengalokasikan waktu penelitian dilapangan kurang lebih tiga bulan,
dengan harapan jumlah waktu yang terbatas ini berbagai informasi dan data
yang dibutuhkan dapat terkumpul dengan baik.
b. Memasuki Lapangan
1) Keakraban hubungan
Keakraban hubungan peneliti dengan lingkungan di tempat penelitian
senantias selalu dijaga oleh peneliti, sehingga pmempermudah dan
memperlancar dalam pengumpulan data dan informasi penelitian yang
dibutuhkan
2) Mempelajari bahasa
Kegiatan penelitian ini sangan mudah dan nyaman dengan menggunakan
bahasa indonesia, maka sangat penting pula untuk mempelajari bahasa agar
mempermudah dan memperlancar proses penelitian.
3) Peranan peneliti
Peranan peneliti dalam aktifitas yang ada di tempat penelitian tidak besar,
karena penelitian ini melalui pengamatan langsung tanpa adanya peran serta
dari peneliti, sehingga sebisa mungkin peneliti tidak terlibat dalam aktifitas
yang ada, karena dihawatirkan juga peneliti mempengaruhi berbagai kondisi
dan prilaku yang terjadi di tempat penelitian
c. Berpartisifasi Sekaligus Mengumpulkan Data
1) Kegiatan pembatasan studi
Dilakukaan dengan memperhatikan batasan pada fokus masalah yang akan di
teliti. Pengarahan batas studi ini sangatlah penting dalam proses penelitian,
agar pada saat peneliti berada di tempat penelitian tidak akan terjebak oleh
masakah-masalah di luar fokus masalah yang akan di teliti.
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Mencatat Data
Kegiatan mencatan data ini dilakukan pada saat dan sudah pengumpulan data,
baik pada saat kegiatan wawancara maupun pada saat dan sesudah kegiatan
observasi. Data yang dicatat adalah data hasil wawancara dan observasi.
Dalam penelitian ini data yang dicatat dari wawancara dan observasi
bersumber dari sumbjek penelitian yaitu pembimbing dan siswa SLB ABCD
Muhammadiyah Ciparay
6. Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data
Pada tahap pemeriksaan keabsahan data peneliti melakukan dengan tiga
teknik yaitu Triangulasi, Member Check dan perpanjangan pengamatan.
7. Tahap Analisis dan Penafsiran Data
Terakhir adalah tahapan analisis. Disini peneliti melakukan reduksi data,
penyajian data dan terakhir adalah penarikan kesimpulan data dan verifikasi.
8. Pengujinan Keabsahan Data
Pengujian keabsahaan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perpanjangan pengamatan, triangulasi sumber melalui teknik wawancara kepada
beberapa sumber, dan member check.
a) Perpanjangan Pengamatan
“Perpanjangan pengamatan artinya peneliti kembali lagi kelapangan untuk
melakukan wawancara atau pengamatan lagi dengan sumber data yang pernah
ditemui ataupun yang baru” (Sugiyono, 2013:436). Dengan perpanjangan
pengamatan berarti diharapkan hubungan penelitian dengan narasumber akan
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
semakin terbentuk semakin akrab, semakin terbuka, dan saling mempercayai
sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan.
Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti masih malu, masih
belum terlalu terbuka, ditakutkan ada kata-kata yang menyinggung dan menyita
waktu subjek penelitian serta orang yang akan memberikan data. Dengan
perpanjangan pengamatan inilah peneliti nantinya akan mengecek data yang
diperoleh, dan jika data yang diperoleh tidak sesuai dengan data yang sebenarnya
maka peneliti akan terus melakukan penelitian secara luas dan mendalam
sehingga data yang diperoleh benar- benar sama dengan data yang sebenarnya
yang ada dilapangan.
b) Triangulasi
Sugoyono (2013:439) “triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber, dengan berbagai cara,
dan berbagai waktu.” Triangulasi yang peneliti gunakan disini adalah triangulasi
sumber data, maksudnya dari beberapa sumber melalui teknik wawancara seperti
wawancara yang dilakukan terhadap guru kelas, guru atau pelatih drum yang ada
di sekolah. kemudian data tersebut di deskripsikan , dikategorisasikan, mana
pandangan yang sama, mana pandangan yang berbeda, dan mana spesifik dari
kedua sumber data tersebut. Data kemudian dianalisis oleh peneliti sehingga
menghasilkan kesimpulan yang selanjutrnya dimintakan kesempatan (member
check) dengan tiga sumber tersebut.
1) Member check
Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada pemberi data. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh data
yang diperoleh sesuai apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut valid
sehingga semakin kredibel atau dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan
peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data,
maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila
perbedaannya tajam, maka peneliti harus mengubah temuannya. Sugiyono
(2013:443) “pelaksanaan member check dapat dilakukan setelah satu periode
pengumpulan data selesai, atau setelah mendapat suatu temuan atau
kesimpulan.”
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Sugiyono (2013:402)
menyatakan bahwa “ analsis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan
masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil
penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika
mungkin, teori yang graundid”.
Namun, analisis data lebih difokuskan selama proses dilapangan bersamaan
dengan pengumpulan data dari setelah penelitian selai. Sebelum memasuki lapangan,
penelitian telah terlebih dahulu melakukan analisis data yaitu terhadap data sekunder
dyang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun, fokus penelitian
ini dapat bersifat sementara dan dapt berkembang setelah penelitian masuk dan
selama berada di lapangan.
Aktivitas dalam analisis data diantaranya data reduction, data display dan
conclusioan drawing/verification
Moch. Anka Prie Satria, 2014 Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Data Reduction ( Reduksi Data)
Data yang telah diperoleh dari lapangan sangat banyak jumlahnya,
sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin banyak peneliti dilapangan,
maka data yang diperoleh semakin banyak dan semakin kompleks. Oleh karena
itu harus dilakukan analisis data dengan reduksi. Mereduksi data berarti
merangkum, meilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting
dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu Sugiyono (2013:405).
2. Data Display ( Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.
Penyajian data ini bertujuan agar data terorganisasi, tersusun dalam pola yang
berhubungan sehingga akan lebih mudah untuk dipahami. Penyajian data dalam
penelitian ini dengan teks yang bersifat bnaratif dan tabel.
3. Conclution Drawing/Verification
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan
dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
akan berubah jika tidak ditemukan bukti-bukti yang ditemukan yang mendukung
pada tahap pengumpulan data yang selanjutnya. Namun, bila kesimpulan awal
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
kelapangan mengumpulkan data maka kesimoulan yang dikemukakan tersebut
adalah kesimpulan yang kredibel.