14
BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan diuraikan hal yang berhubungan dengan metode penelitian yakni : (1) rancangan penelitian, (2) setting dan subjek penelitian, (3) tehnik pengumpulan data, (4) instrument penelitian, (5) teknik analisis data, ( 6) criteria keberhasilan tindakan. A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan penelitiannya (Kerlinger, 2003:483). Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kosakata bahasa inggris siswa kelas I SDN Kandangan 3 Banyuwangi dengan menggunakan media flash card. Sesuai dengan tujuan penelitian, rancangan yang digunakan dalam penelitian ini Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk inquiry melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peneliti yang terlibat dalam situasi yang diteletinya bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran, serta untuk meningkatkan kinerja sistem pendidikan. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Striger (Mulyasa, 2010: 33). Dalam penelitian ini, masalah yang dimaksud adalah rendahnya kosa kata dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa inggris siswa kelas I SDN Kandangan 3 Banyuwangi. 20

BAB III METODE PENELITIAN - core.ac.uk · Rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang ... (Budiono dalam Buletin Pelangi ... suatu rencana tindakan untuk diterapkan

Embed Size (px)

Citation preview

20

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bagian ini akan diuraikan hal yang berhubungan dengan metode

penelitian yakni : (1) rancangan penelitian, (2) setting dan subjek penelitian, (3)

tehnik pengumpulan data, (4) instrument penelitian, (5) teknik analisis data, ( 6)

criteria keberhasilan tindakan.

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang

disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk

pertanyaan penelitiannya (Kerlinger, 2003:483). Secara umum penelitian ini

bertujuan untuk meningkatkan kosakata bahasa inggris siswa kelas I SDN Kandangan

3 Banyuwangi dengan menggunakan media flash card.

Sesuai dengan tujuan penelitian, rancangan yang digunakan dalam

penelitian ini Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk inquiry melalui

refleksi diri yang dilakukan oleh peneliti yang terlibat dalam situasi yang diteletinya

bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran, serta untuk meningkatkan

kinerja sistem pendidikan. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Striger

(Mulyasa, 2010: 33). Dalam penelitian ini, masalah yang dimaksud adalah rendahnya

kosa kata dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa inggris siswa kelas I

SDN Kandangan 3 Banyuwangi.

20

tehnik pengumpulan data, (4) instrument penelitian, (5) teknik analisis data, ( 6)

criteria keberhasilan tindakan.

Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang

disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk

pertanyaan penelitiannya (Kerlinger, 2003:483). Secara umum penelitian ini

bertujuan untuk meningkatkan kosakata bahasa inggris siswa kelas I SDN Kandangan

3 Banyuwangi dengan menggunakan media flash card.flash card.flash card

Sesuai dengan tujuan penelitian, rancangan yang digunakan dalam

penelitian ini Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk inquiry

refleksi diri yang dilakukan oleh peneliti yang terlibat dalam situasi yang diteletinya

bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran, serta untuk meningkatkan

21

Alternative pemecahannya dengan menggunakan flash card sebagai media

pembelajaran. Peneliti meneliti penggunaan media flash card sebagai media

pembelajaran pada materi kosakata bahasa inggris untuk siswa kelas I sekolah dasar.

Penggunaan media flash card ini dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar

bahasa inggris siswa kelas I SDN Kandangan 3 berdasarkan aspek kemampuan

menyusun kata sesuai dengan penguasaan kosakata. Penelitian tindakan kelas ini

dilakukan secara kolaboratif oleh peneliti dengan guru kelas I, mengambil latar

alamiah di kelas.

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan oleh

guru di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas pada hakekatnya merupakan rangkaian

“riset-tindakan-riset-tindakan” yang dilakukan secara siklus dalam rangka

memecahkan masalah sampai masalah itu terpecahkan. Penelitian tindakan berbeda

dengan penelitian formal yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun

teori yang bersifat umum. Penelitian tindakan lebih bertujuan untuk memperbaiki

kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi. Namun

demikian, hasil penelitian tindakan dapat saja diterapkan oleh orang lain yang

mempunyai konteks yang mirip denga peneliti (Budiono dalam Buletin Pelangi

Pendidikan, (2000:14)

Karakteristik penelitian tindakan kelas sebagai berikut. Pertama, penelitian

ini mempunyai latar alamiah. Kealamiah penelitian ini tampak pada dilakukannya

penelitian secara langsung disekolah pada saat siswa menulis bahasa inggris. Kedua,

peneliti sebagi instrumen kunci. Ketiga, penelitian bersifat deskripsi dan proses. Sifat

deskripsi penelitian dan proses ini tampak pada data yang diperoleh dan dianalisis.

dilakukan secara kolaboratif oleh peneliti dengan guru kelas I, mengambil latar

alamiah di kelas.

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan oleh

guru di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas pada hakekatnya merupakan rangkaian

-tindakan-riset-tindakan” yang dilakukan secara siklus dalam rangka

memecahkan masalah sampai masalah itu terpecahkan. Penelitian tindakan berbeda

dengan penelitian formal yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun

teori yang bersifat umum. Penelitian tindakan lebih bertujuan untuk memperbaiki

kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi. Namun

demikian, hasil penelitian tindakan dapat saja diterapkan oleh orang lain yang

mempunyai konteks yang mirip denga peneliti (Budiono dalam Buletin Pelangi

22

Keempat, memperbaiaki praktek pembelajaran secara langsung. Kelima, hasil

penelitian adalah produk ilmu dan terutama prosesnya. Keenam, tidak digunakan

dalam analisis statistik yang rumit. Ketujuh, analisis data dilakukan dengan

menguraikan hasil siklus satu sampai pada siklus dua.

Tahap kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut,

Pertama, peneliti melakukan kajian pustaka. Kegiatan ini dimaksudkan untuk

mendapatkan deskripsi teori, menemukan masalah penelitian menjadi rumusan

operasional. Kedua, mengumpulkan data. Untuk mendapatkan data, peneliti

melakukan observasi, catatan lapangan, dan menggunakan media flash card untuk

dikembangkan menjadi kalimat. Ketiga, penelitian melakukan analisis data dengan

melakukan kegiatan (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) interprestasi dan (4)

menarik kesimpulan.

Prosedur pelaksanaan penelitian diawali dengan studi pendahuluan dan

pencarian data. Selanjutnya, dilakukan prosedur-prosedur: (1) penyusunan

perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi (Kemmis dan

Taggrt dalam Rofi’udin, 2002:18). Alur pelaksanaan tindakan kelas disajikan dalam

bagan berikut:

mendapatkan deskripsi teori, menemukan masalah penelitian menjadi rumusan

operasional. Kedua, mengumpulkan data. Untuk mendapatkan data, peneliti

melakukan observasi, catatan lapangan, dan menggunakan media flash card

dikembangkan menjadi kalimat. Ketiga, penelitian melakukan analisis data dengan

melakukan kegiatan (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) interprestasi dan (4)

menarik kesimpulan.

Prosedur pelaksanaan penelitian diawali dengan studi pendahuluan dan

pencarian data. Selanjutnya, dilakukan prosedur-prosedur: (1) penyusunan

perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi (Kemmis dan

Taggrt dalam Rofi’udin, 2002:18). Alur pelaksanaan tindakan kelas disajikan dalam

bagan berikut:

23

Gambar 3.1 Bagan Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas (Kemmis dan Taggart dalam Wiriatmaja, 2005)

Studi Pendahuluan

Mengidentifikasikan masalah dalam pembelajaran menulis

Refleksi siklus I

Menganalisis temuan siklus I Merekomendasikan

tindakan siklus II

Rencana Tindakan Siklus I

Menyusun rencana tindakan Menyusun rencana pembelajaran

Belum Berhasil

Temuan

Siswa kesulitan kosakata Siswa kesulitan terjemahan Siswa kesulitan menulis

Berhasil

Observasi/Pengamatan

Mengamati pelaksanaan tindakan siklus I

Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Merencanakan tindakan sesuai rencana :

Tahap Pra Menulis Tahap Menulis Tahap Finalisasi

Kesimpulan

Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Merencanakan tindakan sesuai rencana :

Tahap Pra Menulis Tahap Menulis Tahap Finalisasi

Rencana Tindakan Siklus II

Menyusun rencana tindakan Menyusun rencana pembelajaran

Observasi/Pengamatan

Mengamati pelaksanaan tindakan siklus II

Refleksi siklus II

Menganalisis temuan siklus II

Berhasil

Menyusun Laporan

Refleksi siklus I

Menganalisis temuan siklus IMerekomendasikan tindakan siklus II

Menyusun rencana pembelajaran

Belum Berhasil

Berhasil

Mengamati pelaksanaan tindakan siklus I

rencana :

Tahap Pra Menulis Tahap Menulis Tahap Finalisasi

Kesimpulan

Pelaksanaan Tind

Merencanakan tindakan sesuai rencana :

Tahap Pra Menulis Tahap Menulis Tahap Finalisasi

Rencana Tindakan Siklus

Menyusun rencana tindakan Menyusun rencana pembelajaran

Observasi/Pengamatan

Mengamati pelaksanaan tindakan siklus II

Refleksi siklus II

Menganalisis temuan siklus II

Berhasil

24

Uraian tindakan dalam alur penelitian ini, langkah awal, kegiatan penelitian

dimulai dengan kegiatan orientasidan observasi tentang latar penelitian, termasuk

kondisi sekolah, guru, siswa dan kegiatan belajar mengajar, khususnya dalam mata

pelajaran Bahasa Inggris.Selanjutnya, diadakan analisis hasil observasi dan diperoleh

temuan bahwa strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang sesuai

sehingga kurang bisa mengembangkan ketrampilan menulis secara maksimal.

Berdasarkan temuan tersebut, peneliti bersama guru (kolaborator) menyusun

suatu rencana tindakan untuk diterapkan dalam siklus-siklus pembelajaran. Pada

setiap selesai tindakan dalam satu siklus diadakan refleksi yang digunakan sebagai

dasar perbaikan untuk tindakan siklus berikutnya hingga tujuan penelitian tercapai.

Secara rinci, alur penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan peneliti terhadap pembelajaran menulis di

kelas I SDN Kandangan 3 Banyuwangi. Studi ini ditandai dengan adanya observasi

yang berupa tanya jawab dan melihat langsung pembelajaran yang dilakukan guru

Bahasa Inggris di SDN Kandangan 3 di dalam kelas. Selain itu, peneliti melihat

proses dan hasil pembelajaran menulis kosa kata.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menemukan masalah umum penelitian

berkaitan dengan pembelajaran menulis. Selain itu juga untuk menciptakan hubungan

yang akrab antara penulis dengan siswa dan guru (kolaborator). Selanjutnya, peneliti

dan kolaborator mengadakan refleksi awal terhadap masalah-masalah yan berkaitan

dengan pembelajaran menulis. Dari refleksi awal tersebut diketahui bahwa guru kelas

I SDN Kandangan 3 Banyuwangi 3 belum pernah mencoba menerapkan

Berdasarkan temuan tersebut, peneliti bersama guru (kolaborator) menyusun

suatu rencana tindakan untuk diterapkan dalam siklus-siklus pembelajaran. Pada

setiap selesai tindakan dalam satu siklus diadakan refleksi yang digunakan sebagai

dasar perbaikan untuk tindakan siklus berikutnya hingga tujuan penelitian tercapai.

Secara rinci, alur penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan peneliti terhadap pembelajaran menulis di

kelas I SDN Kandangan 3 Banyuwangi. Studi ini ditandai dengan adanya observasi

yang berupa tanya jawab dan melihat langsung pembelajaran yang dilakukan guru

Bahasa Inggris di SDN Kandangan 3 di dalam kelas. Selain itu, peneliti melihat

proses dan hasil pembelajaran menulis kosa kata.

25

pembelajaran bahasa inggris menggunakan media flash card. Pembelajaran menulis

selama ini dilakukan hanya bertumpu pada hasil, yaitu hanya menyuruh siswa

mengerjakan tugas dan latihan.

Berdasarkan hal itu permasalahn pembelajaran menulis diduga karena

adanya faktor strategi pembelajaran guru yang kurang variatif. Untuk itu dipillih

strategi dengan menggunakan media flash card dalam menulis bahasa inggris.

2. Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini ditetapkan dan disusun rancangan perbaikan terhadap

pembelajaran menulis dengan menggunakan media flash card. Rancangan tindakan

disusun sebagai berikut. Pertama, peneliti menyusun rancangan tindakan sebagai

pecahan masalah dalam bentuk: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

berisi: (a) Standar Kompetensi Pembelajaran, (b) kompetensi Dasar, (c) Indikator, (d)

tujuan Pembelajaran, (f) langkah-langkah kegiatan belajar mengajar, (g) materi

pembelajaran, (h) media dan sumber belajar dan (i) Evaluasi. Kedua, peneliti

menetapkan deskripto dan criteria pencapaian pembelajaran menulis dengan

menggunakan media flash card. Untuk anak usia siswa kelas I, cenderung senang

bermain dan bergembira, maka dipilih card sesuai dengan kesenangannya tersebut.

3. Kegiatan Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan tahap ini berupa pelaksanaan pembelajaraan menulis dengan media

flash card yang telah direncanakan. Sesuai dengan rancangan penelitian, tindakan

dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran. Satu siklus pembelajara terdiri atas dua

pertemuan yang masing-masing pertemuan selama dua jam pelajaran (2x35 menit).

Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini ditetapkan dan disusun rancangan perbaikan terhadap

pembelajaran menulis dengan menggunakan media flash card. Rancangan tindakan flash card. Rancangan tindakan flash card

disusun sebagai berikut. Pertama, peneliti menyusun rancangan tindakan sebagai

pecahan masalah dalam bentuk: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

berisi: (a) Standar Kompetensi Pembelajaran, (b) kompetensi Dasar, (c) Indikator, (d)

tujuan Pembelajaran, (f) langkah-langkah kegiatan belajar mengajar, (g) materi

pembelajaran, (h) media dan sumber belajar dan (i) Evaluasi. Kedua

menetapkan deskripto dan criteria pencapaian pembelajaran menulis dengan

menggunakan media flash card. Untuk anak usia siswa kelas I, cenderung senang

bermain dan bergembira, maka dipilih card sesuai dengan kesenangannya tersebut.

26

Kegiatan pada setiap siklus meliputi perencanaan (planning), tindakan (action),

observasi (observation) dan refleksi (reflection).

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan meliputi penyusunan (1)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, (2) Menyiapkan lembar pengamatan (observasi),

(3) Menyiapkan pedoman penilaian an (4) Menyiapkan lembar pencatatan.

b. Tindakan

Kegiatan atau proses belajar mengajar dengan materi pembelajaran menulis

dimulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Langkah-

langkah yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan apa yang

telah dicantumkan dalam rencana pembelajaran. Langkah-langkah itu adalah : (1)

kegiatan awal (apersepsi), (2) kegiatan inti (menentukan tema Gambar, menuliskan

ide pokok, mengembangkan ide pokok menjadi karangan, menyampaiakn hasil

tulisan, menanggapi hasil tulisan temannya (diskusi)dan (3) kegiatan akhir

(kesimpulan, penguatan).

c. Observasi

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru dan kolaborator melakukan

observasi (pengamatan). Hal yang diamati antara lain kegiatan guru, siswa, metode,

media pembelajan yang digunakan dan suasana kelas. Kegiatan ini bertujuan

menemukan permasalahan-permasalahan sekaligus solusi untuk pemecahan sehingga

pembelajaran menulis kurang bisa dilakukan secara optimal dengan menerapkan

strategi yang tepat dan menarik.

Tindakan

Kegiatan atau proses belajar mengajar dengan materi pembelajaran menulis

dimulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Langkah-

langkah yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan apa yang

telah dicantumkan dalam rencana pembelajaran. Langkah-langkah itu adalah : (1)

kegiatan awal (apersepsi), (2) kegiatan inti (menentukan tema Gambar, menuliskan

ide pokok, mengembangkan ide pokok menjadi karangan, menyampaiakn hasil

tulisan, menanggapi hasil tulisan temannya (diskusi)dan (3) kegiatan akhir

(kesimpulan, penguatan).

Observasi

27

d. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan pada setiap akhir satu tindakan dengan bentuk

diskusi. Hal yang dilakukan dalam diskusi adalah (1) menganalisis tindakan yang

telah dilakukan, (2) mengulas dan menjelaskan perbedaaan rencanan tindakan dan

pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan dan (3) melakukan interpretasi,

pemaknaan dan pengumpulan data.

4. Kegiatan Pasca Penelitian

Tahap ini merupakan tahap penulisan laporan penelitian. Data yang telah

dikumpulkan/diperoleh dari kegiatan pendahuluan sampai pelaksanaan penelitian

dipaparkan dan kemudian disimpulkan sabagai hasil penelitian pembelajaran menulis

dengan menggunakan media flash card kelas I SDN Kandangan 3 berbentuk

Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di SDN Kandangan 3 yang berlokasi di Jl

Poncomoyo No 20 Banyuwangi.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SDN Kandangan 3 Banyuwangi

yang berjumlah 33 siswa terdiri atas 18 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.

Subjek penelitian ini sangat heterogen dilihat dari kemampuannya, yakni sebagian

siswa mempunyai kemampuan tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.

Kegiatan Pasca Penelitian

Tahap ini merupakan tahap penulisan laporan penelitian. Data yang telah

dikumpulkan/diperoleh dari kegiatan pendahuluan sampai pelaksanaan penelitian

dipaparkan dan kemudian disimpulkan sabagai hasil penelitian pembelajaran menulis

dengan menggunakan media flash card kelas I SDN Kandangan 3 berbentuk flash card kelas I SDN Kandangan 3 berbentuk flash card

Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di SDN Kandangan 3 yang berlokasi di Jl

Poncomoyo No 20 Banyuwangi.

28

C. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data merupakan cara memperoleh data penelitian

(Arikunto, 2006:149). Adapun tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini anatara

lain (1) observasi, (2) wawancara, (3) catatan lapangan, dan (4) dokumen.

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan tehnik untuk merekam data,

keterangan atau informasi tentang diri seseorang yang dilakukan secara langsung atau

tidak langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung, sehingga

diperoleh data tingkah laku seseorang, nampak apa yang dikatakan dan apa yang

diperbuatnya (Kurnia, 2007:4). Observasi penelitian dilaksanakan dikelas, observasi

dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan peneliti kepada siswa dan guru

dengan menggunakan pedoman observasi.

Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui kekurangan atau kesulitan

siswa dengan media yang digunakan pada proses pembelajaran, mengamati aktifitas

siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar dan interaksi yang terjadi di dalam

kelas selama kegiatan pembelajaran.

2. Wawancara

Wawancara sering juga disebut interview atau kusioner lisan. Wawancara

merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh

informasi dari terwawancara (Arikunto, 2006:155). Wawancara dilakukan untuk

mengetahui latar belakang penggunaan flash card sebagai media pembelajaran,

kesulitan-kesulitan yang dialami siswa selama menulis bahasa inggris dengan media

Observasi atau pengamatan merupakan tehnik untuk merekam data,

keterangan atau informasi tentang diri seseorang yang dilakukan secara

tidak langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung, sehingga

diperoleh data tingkah laku seseorang, nampak apa yang dikatakan dan apa yan

diperbuatnya (Kurnia, 2007:4). Observasi penelitian dilaksanakan dikelas, o

akukan untuk memperoleh data yang diperlukan peneliti kepada siswa dan guru

dengan menggunakan pedoman observasi.

Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui kekurangan atau kesulitan

siswa dengan media yang digunakan pada proses pembelajaran, mengamati aktifitas

siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar dan interaksi yang terjadi di dalam

kelas selama kegiatan pembelajaran.

29

flash card, serta mengetahui situasi kelas secara menyeluruh. Wawancara yang

digunakan tidak terstruktur agar peneliti lebih bebas mewawancarai subjek penelitian

dan subjek penelitian dapat menjawab sesuka hati sesuai dengan kondisi sebenarnya.

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mendeskripsikan segala yang berupa

pemikiran, pendapat, perasaan, penafsiran dan apa yang dilihat, didengar dan

dirasakan tentang semua kejadian selama berlangsungnya proses pembelajaran

menulis dalam bahasa inggris.

4. Dokumentasi

Dokumen tertulis digunakan untuk menyaring data tentang hasil belajar

siswa berupa tulisan yang ditulis berdasarkan flash card. Kaitannya dengan

kemampuan dalam menyusun kalimat dan penguasaan kosakata bahasa inggris.

Selama pengumpulan data, dilakukan refleksi terkait dengan kerangka

berpikir dan pendapat tentang data yang dikumpulkan. Hasil refleksi ini selanjutnya

digunakan untuk menyusun perencanaan tindakan selanjutnya.

D. Instrumen Penelitian

Untuk merealisasi proses pengumpulam data, diperlukan instrument

penelitian. Instrument penelitian yang digunakan adalah pedoman observasi,

pedoman wawancara, pedoman catatan lapangan dan instrument penugasan.

Observasi digunakan untuk mengamati kegiatan siswa dan guru pada saat

kegiatan pembelajaran menulis bahasa inggris dengan menggunakan media flash card

pemikiran, pendapat, perasaan, penafsiran dan apa yang dilihat, didengar dan

dirasakan tentang semua kejadian selama berlangsungnya proses pembelajaran

menulis dalam bahasa inggris.

Dokumentasi

Dokumen tertulis digunakan untuk menyaring data tentang hasil belajar

siswa berupa tulisan yang ditulis berdasarkan flash card. Kaitannya dengan flash card. Kaitannya dengan flash card

kemampuan dalam menyusun kalimat dan penguasaan kosakata bahasa inggris.

Selama pengumpulan data, dilakukan refleksi terkait dengan kerangka

berpikir dan pendapat tentang data yang dikumpulkan. Hasil refleksi ini selanjutnya

digunakan untuk menyusun perencanaan tindakan selanjutnya.

Instrumen Penelitian

30

yang sedang berlangsung, dengan memakai pedoman observasi. Kegiatan observasi

diarahkan untuk memperoleh data tentang kegiatan yang dilakukan siswa dan guru

pada setiap tahapan pembelajaran kosakata dengan. menggunakan media flash card.

Wawancara dilakukan terhadap siswa untuk mengetahui tingkat kesulitan

yang dialami selama menulis bahasa inggris berdasarkan media flash card dengan

menggunakan pedoman wawancara. Catatan lapangan digunakan untuk mencatat

segala aktifitas dan suasana pada saat pembelajaran stedang berlangsung, baik itu

kegiatan siswa, guru penggunaan media flash card dan suasana kelas.

Tehnik penugasan menggunakan instrument berupa lembar kegiatan siswa.

Lembar kegiatan siswa berisi tentang: (1) membuat daftar kata yang sesuai dengan

media flash card, (2) membuat kalimat sesuai dengan daftar kata yang dibuat.

Instrument pendamping yang digunakan peneliti untuk memperlancar rangkaian

kegiatan penelitian, meliputi: (1) silabus, (2) rencana pelaksanaan pembelajaran, (3)

lembar pengamatan awal dan (4) lembar refleksi.

Silabus digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran yang berpedoman

pada kurikulum 2013 sesuai tema yang ada. Rencana pelaksanaan pembelajaran

digunakan untuk acuan urutan pembelajaran yang dilaksanakan proses belajar

mengajar, dengan urutan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup dan

refleksi. Lembar pengamatan awal digunakan untuk mengetahui dan memperoleh

temuan kegiatan pembelajaran, telah dilakukan secara efektif, menarik atau belum.

Lembar refleksi bertujuan untuk mencatat kekurang-kekurangan dalam

proses belajar mengajar yang sedang berlangsung, nantinya digunakan untuk

menganalisis kegiatan yang telah dilakukan. Sedangkan lembar evaluasi digunakan

segala aktifitas dan suasana pada saat pembelajaran stedang berlangsung, baik itu

kegiatan siswa, guru penggunaan media flash card dan suasana kelas.

Tehnik penugasan menggunakan instrument berupa lembar kegiatan siswa.

Lembar kegiatan siswa berisi tentang: (1) membuat daftar kata yang sesuai dengan

flash card, (2) membuat kalimat sesuai dengan daftar kata yang dibuat. flash card, (2) membuat kalimat sesuai dengan daftar kata yang dibuat. flash card

Instrument pendamping yang digunakan peneliti untuk memperlancar rangkaia

kegiatan penelitian, meliputi: (1) silabus, (2) rencana pelaksanaan pembelajaran, (3)

lembar pengamatan awal dan (4) lembar refleksi.

Silabus digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran yang berpedoman

pada kurikulum 2013 sesuai tema yang ada. Rencana pelaksanaan pembelajaran

digunakan untuk acuan urutan pembelajaran yang dilaksanakan proses belajar

31

untk pedoman penilaian dalam pembelajaran kosakata bahasa inggris berdasarkan

flash card.

E. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan untuk menganalisis data dalam

penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil analisis data akan

dijadikan dasar untuk menentukan keberhasilan pemberian tindakan. Selain itu,

analisis data ini akan digunakan dasar untuk melaksanakan tindakan selanjutnya jika

pemberian tindakan sebelumnya tidak berhasil. Berdasarkan analisis maka akan

ditentukan mana yang perlu dilakukan perbaikan untuk pelaksanaan selanjutnya.

Siswa dikatakan berhasil jika adanya peningkatan prosentase nilai rata-rata yang

signifikan dari hasil belajar siklus I ke siklus berikutnya.

1. Ketuntasan Individu

Seseorang dapat dikatakan tuntas jika siswa tersebut telah mencapai tahap

penguasaan minimal 70 % (Depdiknas,2007). Siswa yang taraf penguasaannya masih

kurang dari 70% maka diberikan perbaikan. Analisis pada hasil belajar diperoleh

melalui penyekoran hasil tes yang didasarkan atas kebenaran konsep. Pada setiap

siklus dilakukan satu kali tes. Skor maksimal yang diperoleh siswa setiap mengikuti

tes adalah 100. Kriteria ketuntasan individu dapat dilaihat pada table berikut:

dijadikan dasar untuk menentukan keberhasilan pemberian tindakan. Selain itu,

analisis data ini akan digunakan dasar untuk melaksanakan tindakan selanjutnya jika

pemberian tindakan sebelumnya tidak berhasil. Berdasarkan analisis maka akan

ditentukan mana yang perlu dilakukan perbaikan untuk pelaksanaan selanjutnya.

Siswa dikatakan berhasil jika adanya peningkatan prosentase nilai rata

signifikan dari hasil belajar siklus I ke siklus berikutnya.

Ketuntasan Individu

Seseorang dapat dikatakan tuntas jika siswa tersebut telah mencapai tahap

penguasaan minimal 70 % (Depdiknas,2007). Siswa yang taraf penguasaannya masih

kurang dari 70% maka diberikan perbaikan. Analisis pada hasil belajar diperoleh

melalui penyekoran hasil tes yang didasarkan atas kebenaran konsep. Pada setiap

klus dilakukan satu kali tes. Skor maksimal yang diperoleh siswa setiap mengikuti

32

Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Belajar Individu

Tingkat Penguasaan (%)

Nilai dengan huruf Kategori Keterangan

85-100 A Baik sekali Tuntas70-84 B Baik Tuntas55-69 C Cukup Tidak Tuntas40-54 D Kurang Tidak Tuntas≤ 24 E Sangat kurang Tidak Tuntas

2. Ketuntasan Klasikal

Penilaian ketuntasan klasikal dilihat dari jumlah siswa yang ada dalam

kelas. Suatu kelas dapat dikatakan telah mencapai ketuntasan, jika 70% dari jumlah

siswa dalam kelas telah mencapai 70% ke atas. Apabila taraf penguasaan kelas sudah

mencapai 70% maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang dilaksanakn guru

pada kelas tersebut telah berhasil. Sebaliknya, jika taraf penguasaan kelas kurang dari

70% maka dikatakan belum berhasil.

Skor rata-rata tes klasikal dapat dihitung dengan rumus :

X = ∑

Keterangan :

X = Nilai rata-rata

∑x = Jumlah skor keseluruhan

N = Jumlah siswa (Arikunto,2001:264)

Ketuntasan Klasikal

Penilaian ketuntasan klasikal dilihat dari jumlah siswa yang ada dalam

kelas. Suatu kelas dapat dikatakan telah mencapai ketuntasan, jika 70% dari jumlah

siswa dalam kelas telah mencapai 70% ke atas. Apabila taraf penguasaan kelas sudah

mencapai 70% maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang dilaksanakn guru

pada kelas tersebut telah berhasil. Sebaliknya, jika taraf penguasaan kelas kurang dari

70% maka dikatakan belum berhasil.

Skor rata-rata tes klasikal dapat dihitung dengan rumus :

X = ∑

Keterangan :

X = Nilai rata-rata

∑x = Jumlah skor keseluruhan

33

Sedangkan untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar yang dicapai

menggunakan rumus sebagai berikut :

Prosentase ketuntasan belajar:

KB =

x 100 %

Keterangan :

KB = Ketuntasan Belajar

N1 = Banyak siswa yang mendapat nilai (diatas KKM)

N = Banyaknya siswa yang mengikuti tes (Arikunto,2001:264)

Prosentase yang diperoleh malalui perhitungan tersebut kemudian

diinterpretasikan dengan menggunakan standar penilaian untuk mendapatkan

kualifikasi kemampuan siswa dalam kegiatan belajar. Untuk memudahkan dalam

melakukan interpretasi yang dimaksud, maka pencapaian nilai setiap dari hasil yang

diperoleh disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi relative atau table

prosentasenya dangan skala 1-100. Selanjutnya baru menetapakan kualitas/kemapuan

siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar sesuai dengan standar/criteria yang

ditetapkan.

N1 = Banyak siswa yang mendapat nilai (diatas KKM)

N = Banyaknya siswa yang mengikuti tes (Arikunto,2001:264)

Prosentase yang diperoleh malalui perhitungan tersebut kemudian

diinterpretasikan dengan menggunakan standar penilaian untuk mendapatkan

kualifikasi kemampuan siswa dalam kegiatan belajar. Untuk memudahkan dalam

melakukan interpretasi yang dimaksud, maka pencapaian nilai setiap dari hasil yang

diperoleh disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi relative atau table

prosentasenya dangan skala 1-100. Selanjutnya baru menetapakan kualitas/kemapuan

siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar sesuai dengan standar/criteria yang

ditetapkan.