12
33 Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Berada di Kecamatan Lembang merupakan bagian timur dari Kabupaten Bandung Barat yang terdiri dari 16 desa diantaranya Lembang, Jayagiri, Kayuambon, Wangunsari, Gudangkahuripan, Sukajaya, Cibogo, Cikole, Cikidang, Wangunharja, Cibodas, Suntenjaya, Mekarwangi, Langensari dan Pagerwangi, dengan luas wilayah sekitar 9.587,2 Ha. Secara geografis Lembang terletak pada koordinat 107°35’00” BT - 107°43’59” BT dan 6°45’30” LS - 6°51’59” LS. Sedangkan secara geografis Kecamatan Lembang dibatasi oleh: a. Sebelah utara, berbatasan dengan Kabupaten Subang b. Sebelah timur, berbatasan dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung c. Sebelah barat, berbatasan dengan Kecamatan Parongpong d. Sebelah selatan, berbatasan dengan Kota Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/37450/4/S_B0351_1305261_BAB 3.pdf · karena desa-desa tersebut paling dominan mengalami perubahan lahan dari pertanian

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/37450/4/S_B0351_1305261_BAB 3.pdf · karena desa-desa tersebut paling dominan mengalami perubahan lahan dari pertanian

33 Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Berada di Kecamatan Lembang merupakan bagian timur dari Kabupaten

Bandung Barat yang terdiri dari 16 desa diantaranya Lembang, Jayagiri,

Kayuambon, Wangunsari, Gudangkahuripan, Sukajaya, Cibogo, Cikole,

Cikidang, Wangunharja, Cibodas, Suntenjaya, Mekarwangi, Langensari dan

Pagerwangi, dengan luas wilayah sekitar 9.587,2 Ha. Secara geografis Lembang

terletak pada koordinat 107°35’00” BT - 107°43’59” BT dan 6°45’30” LS -

6°51’59” LS. Sedangkan secara geografis Kecamatan Lembang dibatasi oleh:

a. Sebelah utara, berbatasan dengan Kabupaten Subang

b. Sebelah timur, berbatasan dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung

c. Sebelah barat, berbatasan dengan Kecamatan Parongpong

d. Sebelah selatan, berbatasan dengan Kota Bandung

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/37450/4/S_B0351_1305261_BAB 3.pdf · karena desa-desa tersebut paling dominan mengalami perubahan lahan dari pertanian

33

Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Peta Administrasi Kecamatan Lembang (Lokasi Penelitian)

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/37450/4/S_B0351_1305261_BAB 3.pdf · karena desa-desa tersebut paling dominan mengalami perubahan lahan dari pertanian

33 Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Pendekatan Geografi

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

keruangan. Pendekatan keruangan adalah suatu pendekatan yang mengungkap

gejala dan perubahan topologi serta pola pemanfaatan ruang. Pendekatan ini

analisisnya menekankan pada distribusi satuan unit lahan yang akan dievaluasi

penggunaan lahannya dengan kemampuan lahan di Kecamatan Lembang.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sistem

informasi geografis dan metode deskriftif. Menurut Indarto (2013:21), metode

SIG umumnya digunakan untuk menyelesaikan permasalahan atau pertanyaan

yang berkaitan dengan: lokasi (location), kondisi (condition), kecenderungan

(trend), pola (patterns), pemodelan (modelling) dan prediksi fenomena

(phenomena predictions) sedangkan metode deskriftif adalah sebagai prosedur

pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau

objek dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya

yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya.

Dalam metode SIG ini terdapat beberapa langkah yang akan dilakukan,

diantaranya: pertama, pemasukan data-data yang dibutuhkan dalam kegiatan

evaluasi penggunaan lahan. Kedua, penyusunan database berkaitan dengan

pengorganisasian dan strukturisasi data geografis yang berisi informasi tentang

penggunaan lahan yang akan dievaluasi serta mengetahui dampaknya. Ketiga,

Visualisasi output yaitu terkait pembuatan peta, tabel ataupun gambar yang

merupakan hasil dari pengolahan data. Keempat, transformasi data yang

diamaksudkan untuk mengoreksi bila ada kesalahan dalam proses penyusunan

data serta memperbaharui data supaya sesuai dengan perkembangan yang ada.

Metode deskriftif disini digunakan untuk menjabarkan dampak dari

perubahan penggunaan lahan yaitu dampak sosial ekonomi dan dampak terhadap

lingkungannya.

D. Alat dan Bahan

Adapun bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu :

1. Peta rupa bumi Indonesia (RBI)

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/37450/4/S_B0351_1305261_BAB 3.pdf · karena desa-desa tersebut paling dominan mengalami perubahan lahan dari pertanian

34

Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peta ini digunakan sebagai peta dasar dan sebagai sember data. Peta ini

dikeluarkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG)

2. Citra Landsat

Citra disini digunakan sebagai penopang peta rupa bumi Indonesia

3. Data jumlah lahan setiap desa di Kecamatan Lembang

Data ini diperoleh dari Kantor Kecamtan Lembang

Adapun alat yang digunakan yaitu :

1. Sistem computer

Satu perangkat computer yang terdiri dari perangkat keras (hardware) dan

perangkat lunak (software) berupa

a. Laptop Lenovo

b. Flashdisk untuk input data

c. Printer untuk output data

Software atau perangkat lunak yang dipakai sebagai pengolah data yaitu :

a. SoftwareArcGIS 10.2 untuk mendigit dan mengolah data yang geografis

Kecamatan Lembang

b. Sistem operasi windows 10

c. Microsoft office word 2010

2. Kamera

Kamera yang digunakan berupa kamera handphone xiaomi untuk

mengabadikan gambar dilapangan

3. Global Positioning System (GPS)

Global Positioning System yaitu digunakan untuk mempermudah plotting

tempat survey yang dijadikan sebagai sampel

4. Alat tulis

Alat tulis digunakan untuk mencatat hal-hal penting yang terdapat di lapangan

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Yusuf, 2014, hlm 147, populasi merupakan totalitas semua nilai-

nilai yang mungkin daripada karakteristik tertentu sejumlah objek yang ingin

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/37450/4/S_B0351_1305261_BAB 3.pdf · karena desa-desa tersebut paling dominan mengalami perubahan lahan dari pertanian

35

Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dipelajari sifatnya, populasi tersebut dapat berupa manusia, benda, objek tertentu,

peristiwa, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan sebagainya. Adapun yang menjadi

populasi dalam penelitian ini yaitu para petani di Kecamatan Lembang yang

berjumlah 22.593 orang, dapat dilihat pada tabel 3.1 Jumlah Petani di Kecamatan

Lembang.

Tabel 3.1

Jumlah Petani di Kecamatan Lembang

No. Desa Jumlah Petani

1. Gudang Kahuripan 902

2. Wangunsari 1.723

3. Pagerwangi 1.441

4. Mekarwangi 220

5. Langensari 850

6. Kayuambon 447

7. Lembang 544

8. Cikahuripan 1.354

9. Sukajaya 790

10. Jayagiri 1.707

11. Cibogo 3.226

12. Cikole 1.475

13. Cikidang 3.514

14. Wangunharja 594

15. Cibodas 1.088

16. Suntenjaya 2.718

Jumlah 22.593

Berdasarkan tabel di atas maka diketahui bahwa jumlah penduduk yang

memiliki mata pencaharian petani adalah 22.593 orang.

2. Sampel

Sampel adalah suatu jumlah yang terbatas dari unsur yang terpilih dari

suatu populasi (Yusuf, 2014, hlm. 150). Hasil dari sampel dapat dikatakan

merupakan hasil dari semua populasi yang menjadi kajian dalam sebuah

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/37450/4/S_B0351_1305261_BAB 3.pdf · karena desa-desa tersebut paling dominan mengalami perubahan lahan dari pertanian

36

Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian. Dalam pengambilan sampel yaitu sangat memperhatikan karakteristik

dari setiap populasi, jika dalam sebuah populasi mempunyai banyak karakteristik

maka sampel yang diambil merupakan keterwakilan dari setiap karakteristik

tersebut jika memungkinkan.

Penelitian ini menggunakan sampel cluster atau area sampling. Menurut

Mendenhall, Ott dan Schaefer dalam (Yusuf, 2014 hlm.158) menyatakan bahwa

cluster sampling adalah simpel random sampling di mana tiap-tiap unit

dikumpulkan sebagai satu kumpulan atau cluster. Dalam hal ini cluster dapat

diartikan sebagai kelompok atau kumpulan, di mana unsur-unsur dalam satu

cluster homogeny, sedangkan antara satu cluster dengan cluster lain terdapat

perbedaan.

a. Sampel Wilayah

Pada penelitian ini dari 16 desa di Kecamatan Lembang, dipilih 6 desa

karena desa-desa tersebut paling dominan mengalami perubahan lahan dari

pertanian ke pemukiman. Sampel penduduk dalam penelitian ini adalah petai yang

terdapat di Kecamatan Lembang yaitu Desa Gudang Kahuripan, Desa

Wangunsari, Desa Pagerwangi, Desa Lembang, Desa Cikahuripan, dan Desa

Cikidang. Jumlah petani yang berada pada 6 desa tersebut adalah 9.478 orang,

dapat dilihat pada tabel 3.2 Sampel Wilayah.

Tabel 3.2

Sampel Wilayah

No. Desa Jumlah

1. Gudang Kahuripan 902

2. Wangunsari 1.723

3. Pagerwangi 1.441

4. Lembang 544

5. Cikahuripan 1.354

6. Cikidang 7.896

Jumlah 9.478

b. Sampel Penduduk

1) Menentukan Besaran Sampel

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/37450/4/S_B0351_1305261_BAB 3.pdf · karena desa-desa tersebut paling dominan mengalami perubahan lahan dari pertanian

37

Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampel penduduk dalam penelitian ini adalah petani di Kecamatan

Lembang yang berjumlah 22.593 orang. Untuk mengetahui besarnya sampel

yang diambil dan dapat mewakili suatu populasi, maka digunakan Rumus

Taro Yamane (dalam Ridwan, 2009, hlm 65) yaitu:

Keterangan :

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi petani

d² : Posisi yang ditetapkan

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel (n) penelitian

sebagai berikut dengan nilai presisi 15% (0,15):

= 44 orang.

Dari hasil perhitungan di atas maka jumlah sampel dalam penelitian ini

adalah 44 orang.

2) Menentukan Proporsi Sampel

Jumlah sampel dari setiap desa bervariasi, maka dilakukan dengan

menggunakan teknik pengambilan sampel secara proportional random

sampling dengan menggunakan rumus alokasi proporsional dari Sugiyono

(1999), yaitu:

Keterangan:

: Banyaknya sampel dari tiap desa

n : Banyaknya sampel yang diambil dari 16 desa

N1 : Jumlah petani setiap desa

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/37450/4/S_B0351_1305261_BAB 3.pdf · karena desa-desa tersebut paling dominan mengalami perubahan lahan dari pertanian

38

Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

N : Jumlah petani keseluruhan

Penentuan banyaknya proporsi sampel penduduk berdasarkan desa yang

telah dijadikan sampel wilayah yaitu:

- Desa Gudang Kahuripan

- Desa Wangunsari

- Desa Pagerwangi

- Desa Lembang

- Desa Cikahuripan

- Desa Cikidang

Maka sampel penduduk yang didapat dari keenam desa yang dijadikan

wilayah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Proporsi Sampel Penduduk

No. Desa Jumlah Jumlah

Sampel

1. Gudang Kahuripan 902 4

2. Wangunsari 1.723 8

3. Pagerwangi 1.441 7

4. Lembang 544 3

5. Cikahuripan 1.354 6

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/37450/4/S_B0351_1305261_BAB 3.pdf · karena desa-desa tersebut paling dominan mengalami perubahan lahan dari pertanian

39

Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Cikidang 7.896 16

Jumlah 9.478 44 orang

F. Variabel Penelitian

Menurut Bohnstedts (1982) dalam (Yusuf 2014, hlm. 102),

mengemukakan bahwa “ variabel penelitian adalah karakteristik dari orang, objek,

atau kejadian yang berbeda dalam nilai-nilai yang dijumpai pada orang, objek,

atau kejadian itu”. Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari seseorang atau

objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek

dengan objek yang lain. Adapun variable dalam penelitian ini adalah :

Tabel 3.4 Variable Penelitian

Variabel X Variabel Y

Dampak Perubahan Penggunaan Lahan

1. Sosial Ekonomi

a. Pendapatan

b. Pendidikan Anak

c. Kesehatan

d. Kondisi Rumah

e. Pemilikan Fasilitas

2. Lingkungan

a. Banyak genangan

b. Kekurangan Air

c. Pencemaran Air

Rencana Tata Ruang Wilayah

1. Keserasian,

2. Keselarasan

Sumber : Konstruksi Peneliti, 2017

G. Metode Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 134) metode pengumpulan data

adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting karena data yang

didapatkan akan sangat menentukan proses dan hasil dari penelitian. Sehingga

pengumpulan data harus dilakukan dengan teknik yang benar sesuai dengan data

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/37450/4/S_B0351_1305261_BAB 3.pdf · karena desa-desa tersebut paling dominan mengalami perubahan lahan dari pertanian

40

Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang akan dicari, untuk memperoleh data dalam penelitian ini menggunakan

metode :

a. Observasi, adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan

dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada di

lokasi penelitian. Pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan terhadap

titik lokasi tiap-tiap sekolah yang diteliti.

b. Pengukuran Lapangan, ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang

lokasi absolut menjadi objek penelitian dengan bentuk koordinat (X-Y). Alat

yang digunakan untuk menentukan koordinat lokasi lokasi tiap-tiap lahan

pertanian adalah GPS (Global Positioning System). Disamping itu, peneliti

juga melakukan pengamatan atau dokumentasi lokasi dengan menggunakan

alat berupa kamera. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui lebih detail

terkait kondisi lahan pertanian.

c. Wawancara, dalam hal ini peneliti melakukan wawancara agar dapat

mengungkapkan jawaban secara lebih luas dan mendalam. Dalam penelitian

ini wawancara digunakan sebagai data tambahan dan sumber data dalam

wawancara ini yaitu petani.

H. Teknik Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, pengolahan data akan dilakukan dengan

menggunakan analisis Sistem Informasi Geografis, yaitu dengan menggunakan

software ArcGis 10.3.

Teknik ini digunakan untuk mengetahui kesesuaian penggunaan lahan

dengan kemampuan lahan. Peta-peta yang ditumpangsusunkan adalah peta

penggunaan lahan tahun 2005 dengan peta penggunaan lahan tahun 2015. Hasil

overlay berupa peta perubahan penggunaan lahan tahun 2005-2015. Teknik

overlay juga digunakan untuk mengetahui tingkat kesesuaian perubahan

penggunaan lahan tahun 2005-2015. Hasil Overlay diklasifikasikan menjadi dua

kategori yaitu perubahan penggunaan lahan sesuai dengan kesesuaian perubahan

penggunaan lahan. Analisis SIG dilakukan dengan menggunakan software

ArcGIS 10.3.

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/37450/4/S_B0351_1305261_BAB 3.pdf · karena desa-desa tersebut paling dominan mengalami perubahan lahan dari pertanian

41

Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan teknik analisis deskriftif yaitu dengan menggunakan

persentase. Teknik ini digunakan untuk mengetahui dampak sosial ekonomi dan

dampak lingkungan dari perubahan lahan yang telah terjadi. Hasil dari wawancara

diolah menggunakan teknik persentase sehingga menghasilkan persentase dari

setiap pertanyaan wawancara.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/37450/4/S_B0351_1305261_BAB 3.pdf · karena desa-desa tersebut paling dominan mengalami perubahan lahan dari pertanian

42

Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I. Alur Penelitian

Tidak sesuai

Cek lapangan Peta perubahan penggunaan

lahan Kecamatan Lembang

tahun 2005-2015

Sesuai

Analisis deskriftif

Overlay

Peta kesesuaian

perubahan penggunaan

lahan

Peta penggunaan lahan Kecamtan

Lembang tahun 2005

Peta penggunaan lahan Kecamatan

Lembang tahun 2015

Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Peta RTRW 2009-2019

Kecamatan Lembang

Identifikasi Masalah

Identifikasi Masalah

Identifikasi Masalah