Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
33 Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Berada di Kecamatan Lembang merupakan bagian timur dari Kabupaten
Bandung Barat yang terdiri dari 16 desa diantaranya Lembang, Jayagiri,
Kayuambon, Wangunsari, Gudangkahuripan, Sukajaya, Cibogo, Cikole,
Cikidang, Wangunharja, Cibodas, Suntenjaya, Mekarwangi, Langensari dan
Pagerwangi, dengan luas wilayah sekitar 9.587,2 Ha. Secara geografis Lembang
terletak pada koordinat 107°35’00” BT - 107°43’59” BT dan 6°45’30” LS -
6°51’59” LS. Sedangkan secara geografis Kecamatan Lembang dibatasi oleh:
a. Sebelah utara, berbatasan dengan Kabupaten Subang
b. Sebelah timur, berbatasan dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung
c. Sebelah barat, berbatasan dengan Kecamatan Parongpong
d. Sebelah selatan, berbatasan dengan Kota Bandung
33
Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Peta Administrasi Kecamatan Lembang (Lokasi Penelitian)
33 Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Pendekatan Geografi
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
keruangan. Pendekatan keruangan adalah suatu pendekatan yang mengungkap
gejala dan perubahan topologi serta pola pemanfaatan ruang. Pendekatan ini
analisisnya menekankan pada distribusi satuan unit lahan yang akan dievaluasi
penggunaan lahannya dengan kemampuan lahan di Kecamatan Lembang.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sistem
informasi geografis dan metode deskriftif. Menurut Indarto (2013:21), metode
SIG umumnya digunakan untuk menyelesaikan permasalahan atau pertanyaan
yang berkaitan dengan: lokasi (location), kondisi (condition), kecenderungan
(trend), pola (patterns), pemodelan (modelling) dan prediksi fenomena
(phenomena predictions) sedangkan metode deskriftif adalah sebagai prosedur
pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau
objek dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya
yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya.
Dalam metode SIG ini terdapat beberapa langkah yang akan dilakukan,
diantaranya: pertama, pemasukan data-data yang dibutuhkan dalam kegiatan
evaluasi penggunaan lahan. Kedua, penyusunan database berkaitan dengan
pengorganisasian dan strukturisasi data geografis yang berisi informasi tentang
penggunaan lahan yang akan dievaluasi serta mengetahui dampaknya. Ketiga,
Visualisasi output yaitu terkait pembuatan peta, tabel ataupun gambar yang
merupakan hasil dari pengolahan data. Keempat, transformasi data yang
diamaksudkan untuk mengoreksi bila ada kesalahan dalam proses penyusunan
data serta memperbaharui data supaya sesuai dengan perkembangan yang ada.
Metode deskriftif disini digunakan untuk menjabarkan dampak dari
perubahan penggunaan lahan yaitu dampak sosial ekonomi dan dampak terhadap
lingkungannya.
D. Alat dan Bahan
Adapun bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu :
1. Peta rupa bumi Indonesia (RBI)
34
Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peta ini digunakan sebagai peta dasar dan sebagai sember data. Peta ini
dikeluarkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG)
2. Citra Landsat
Citra disini digunakan sebagai penopang peta rupa bumi Indonesia
3. Data jumlah lahan setiap desa di Kecamatan Lembang
Data ini diperoleh dari Kantor Kecamtan Lembang
Adapun alat yang digunakan yaitu :
1. Sistem computer
Satu perangkat computer yang terdiri dari perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) berupa
a. Laptop Lenovo
b. Flashdisk untuk input data
c. Printer untuk output data
Software atau perangkat lunak yang dipakai sebagai pengolah data yaitu :
a. SoftwareArcGIS 10.2 untuk mendigit dan mengolah data yang geografis
Kecamatan Lembang
b. Sistem operasi windows 10
c. Microsoft office word 2010
2. Kamera
Kamera yang digunakan berupa kamera handphone xiaomi untuk
mengabadikan gambar dilapangan
3. Global Positioning System (GPS)
Global Positioning System yaitu digunakan untuk mempermudah plotting
tempat survey yang dijadikan sebagai sampel
4. Alat tulis
Alat tulis digunakan untuk mencatat hal-hal penting yang terdapat di lapangan
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Yusuf, 2014, hlm 147, populasi merupakan totalitas semua nilai-
nilai yang mungkin daripada karakteristik tertentu sejumlah objek yang ingin
35
Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dipelajari sifatnya, populasi tersebut dapat berupa manusia, benda, objek tertentu,
peristiwa, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan sebagainya. Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini yaitu para petani di Kecamatan Lembang yang
berjumlah 22.593 orang, dapat dilihat pada tabel 3.1 Jumlah Petani di Kecamatan
Lembang.
Tabel 3.1
Jumlah Petani di Kecamatan Lembang
No. Desa Jumlah Petani
1. Gudang Kahuripan 902
2. Wangunsari 1.723
3. Pagerwangi 1.441
4. Mekarwangi 220
5. Langensari 850
6. Kayuambon 447
7. Lembang 544
8. Cikahuripan 1.354
9. Sukajaya 790
10. Jayagiri 1.707
11. Cibogo 3.226
12. Cikole 1.475
13. Cikidang 3.514
14. Wangunharja 594
15. Cibodas 1.088
16. Suntenjaya 2.718
Jumlah 22.593
Berdasarkan tabel di atas maka diketahui bahwa jumlah penduduk yang
memiliki mata pencaharian petani adalah 22.593 orang.
2. Sampel
Sampel adalah suatu jumlah yang terbatas dari unsur yang terpilih dari
suatu populasi (Yusuf, 2014, hlm. 150). Hasil dari sampel dapat dikatakan
merupakan hasil dari semua populasi yang menjadi kajian dalam sebuah
36
Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian. Dalam pengambilan sampel yaitu sangat memperhatikan karakteristik
dari setiap populasi, jika dalam sebuah populasi mempunyai banyak karakteristik
maka sampel yang diambil merupakan keterwakilan dari setiap karakteristik
tersebut jika memungkinkan.
Penelitian ini menggunakan sampel cluster atau area sampling. Menurut
Mendenhall, Ott dan Schaefer dalam (Yusuf, 2014 hlm.158) menyatakan bahwa
cluster sampling adalah simpel random sampling di mana tiap-tiap unit
dikumpulkan sebagai satu kumpulan atau cluster. Dalam hal ini cluster dapat
diartikan sebagai kelompok atau kumpulan, di mana unsur-unsur dalam satu
cluster homogeny, sedangkan antara satu cluster dengan cluster lain terdapat
perbedaan.
a. Sampel Wilayah
Pada penelitian ini dari 16 desa di Kecamatan Lembang, dipilih 6 desa
karena desa-desa tersebut paling dominan mengalami perubahan lahan dari
pertanian ke pemukiman. Sampel penduduk dalam penelitian ini adalah petai yang
terdapat di Kecamatan Lembang yaitu Desa Gudang Kahuripan, Desa
Wangunsari, Desa Pagerwangi, Desa Lembang, Desa Cikahuripan, dan Desa
Cikidang. Jumlah petani yang berada pada 6 desa tersebut adalah 9.478 orang,
dapat dilihat pada tabel 3.2 Sampel Wilayah.
Tabel 3.2
Sampel Wilayah
No. Desa Jumlah
1. Gudang Kahuripan 902
2. Wangunsari 1.723
3. Pagerwangi 1.441
4. Lembang 544
5. Cikahuripan 1.354
6. Cikidang 7.896
Jumlah 9.478
b. Sampel Penduduk
1) Menentukan Besaran Sampel
37
Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sampel penduduk dalam penelitian ini adalah petani di Kecamatan
Lembang yang berjumlah 22.593 orang. Untuk mengetahui besarnya sampel
yang diambil dan dapat mewakili suatu populasi, maka digunakan Rumus
Taro Yamane (dalam Ridwan, 2009, hlm 65) yaitu:
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi petani
d² : Posisi yang ditetapkan
Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel (n) penelitian
sebagai berikut dengan nilai presisi 15% (0,15):
= 44 orang.
Dari hasil perhitungan di atas maka jumlah sampel dalam penelitian ini
adalah 44 orang.
2) Menentukan Proporsi Sampel
Jumlah sampel dari setiap desa bervariasi, maka dilakukan dengan
menggunakan teknik pengambilan sampel secara proportional random
sampling dengan menggunakan rumus alokasi proporsional dari Sugiyono
(1999), yaitu:
Keterangan:
: Banyaknya sampel dari tiap desa
n : Banyaknya sampel yang diambil dari 16 desa
N1 : Jumlah petani setiap desa
38
Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
N : Jumlah petani keseluruhan
Penentuan banyaknya proporsi sampel penduduk berdasarkan desa yang
telah dijadikan sampel wilayah yaitu:
- Desa Gudang Kahuripan
- Desa Wangunsari
- Desa Pagerwangi
- Desa Lembang
- Desa Cikahuripan
- Desa Cikidang
Maka sampel penduduk yang didapat dari keenam desa yang dijadikan
wilayah dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3
Proporsi Sampel Penduduk
No. Desa Jumlah Jumlah
Sampel
1. Gudang Kahuripan 902 4
2. Wangunsari 1.723 8
3. Pagerwangi 1.441 7
4. Lembang 544 3
5. Cikahuripan 1.354 6
39
Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Cikidang 7.896 16
Jumlah 9.478 44 orang
F. Variabel Penelitian
Menurut Bohnstedts (1982) dalam (Yusuf 2014, hlm. 102),
mengemukakan bahwa “ variabel penelitian adalah karakteristik dari orang, objek,
atau kejadian yang berbeda dalam nilai-nilai yang dijumpai pada orang, objek,
atau kejadian itu”. Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari seseorang atau
objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek
dengan objek yang lain. Adapun variable dalam penelitian ini adalah :
Tabel 3.4 Variable Penelitian
Variabel X Variabel Y
Dampak Perubahan Penggunaan Lahan
1. Sosial Ekonomi
a. Pendapatan
b. Pendidikan Anak
c. Kesehatan
d. Kondisi Rumah
e. Pemilikan Fasilitas
2. Lingkungan
a. Banyak genangan
b. Kekurangan Air
c. Pencemaran Air
Rencana Tata Ruang Wilayah
1. Keserasian,
2. Keselarasan
Sumber : Konstruksi Peneliti, 2017
G. Metode Pengumpulan Data
Menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 134) metode pengumpulan data
adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting karena data yang
didapatkan akan sangat menentukan proses dan hasil dari penelitian. Sehingga
pengumpulan data harus dilakukan dengan teknik yang benar sesuai dengan data
40
Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang akan dicari, untuk memperoleh data dalam penelitian ini menggunakan
metode :
a. Observasi, adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada di
lokasi penelitian. Pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan terhadap
titik lokasi tiap-tiap sekolah yang diteliti.
b. Pengukuran Lapangan, ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang
lokasi absolut menjadi objek penelitian dengan bentuk koordinat (X-Y). Alat
yang digunakan untuk menentukan koordinat lokasi lokasi tiap-tiap lahan
pertanian adalah GPS (Global Positioning System). Disamping itu, peneliti
juga melakukan pengamatan atau dokumentasi lokasi dengan menggunakan
alat berupa kamera. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui lebih detail
terkait kondisi lahan pertanian.
c. Wawancara, dalam hal ini peneliti melakukan wawancara agar dapat
mengungkapkan jawaban secara lebih luas dan mendalam. Dalam penelitian
ini wawancara digunakan sebagai data tambahan dan sumber data dalam
wawancara ini yaitu petani.
H. Teknik Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, pengolahan data akan dilakukan dengan
menggunakan analisis Sistem Informasi Geografis, yaitu dengan menggunakan
software ArcGis 10.3.
Teknik ini digunakan untuk mengetahui kesesuaian penggunaan lahan
dengan kemampuan lahan. Peta-peta yang ditumpangsusunkan adalah peta
penggunaan lahan tahun 2005 dengan peta penggunaan lahan tahun 2015. Hasil
overlay berupa peta perubahan penggunaan lahan tahun 2005-2015. Teknik
overlay juga digunakan untuk mengetahui tingkat kesesuaian perubahan
penggunaan lahan tahun 2005-2015. Hasil Overlay diklasifikasikan menjadi dua
kategori yaitu perubahan penggunaan lahan sesuai dengan kesesuaian perubahan
penggunaan lahan. Analisis SIG dilakukan dengan menggunakan software
ArcGIS 10.3.
41
Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan teknik analisis deskriftif yaitu dengan menggunakan
persentase. Teknik ini digunakan untuk mengetahui dampak sosial ekonomi dan
dampak lingkungan dari perubahan lahan yang telah terjadi. Hasil dari wawancara
diolah menggunakan teknik persentase sehingga menghasilkan persentase dari
setiap pertanyaan wawancara.
42
Panji Arjuli, 2019 KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TATA RUANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT MENGGUNAKAN SISTEM INOFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
I. Alur Penelitian
Tidak sesuai
Cek lapangan Peta perubahan penggunaan
lahan Kecamatan Lembang
tahun 2005-2015
Sesuai
Analisis deskriftif
Overlay
Peta kesesuaian
perubahan penggunaan
lahan
Peta penggunaan lahan Kecamtan
Lembang tahun 2005
Peta penggunaan lahan Kecamatan
Lembang tahun 2015
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Peta RTRW 2009-2019
Kecamatan Lembang
Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah