Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
16
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
Tinjauan perusahaan dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang
proses bisnis berdasarkan sejarah perusahaan, struktur organisasi dan fungsi yang ada
di perusahaan PT. Primafood International.
3.1.1. Sejarah Perusahaan
Pada tahun 1997 PT. Primafood International mengembangkan bisnis di
bidang industri pengolahan makanan berbahan baku ayam dengan membuka pabrik
di daerah Cikande, Serang. Yang merupakan salah satu pabrik pengolahan ayam
termodern di Indonesia. PT. Primafood International memiliki standar pengolahan
produk dengan standar internasional antara lain :
1. Pengawasan quality control (QC) yang ketat.
2. Menerapkan sistem ISO 9001:2008, HACCP (Hazard Analytical Critical
Control Point), dan FSSC 22000 (ISO 22000:2005 dan PAS 220:2008).
3. Diproses dalam suhu terkontrol.
4. Diproses dengan mesin pengolahan makanan high technology yang canggih
dan modern.
5. Higienis, dengan minimalisasi peran tangan karyawan selama proses.
Produk matang dibekukan dengan sempurna.
6. Suhu kondisi penyimpanan dan pendistribusian selalu dalam keadaan yang
beku.
17
7. Menggunakan daging ayam pilihan dan bahan lainnya.
8. Diolah dengan bumbu - bumbu pilihan.
9. Fasilitas laboratorium berteknologi tinggi yang memadai.
PT. Primafood International berkomitmen menghasilkan produk produk
berkualitas, maka produk- produk yang dihasilkan sudah memiliki sertifikat dan
terdaftar pada :
1. Sertifikat ISO 9001 versi 2008 & HACCP versi CODEX
2. Sertifikat Halal dari MUI
3. Terdaftar di BPOM ( Badan Pengawasan Obat dan Makanan )
4. Nomor KVS (Kontrol Veteriner Slaughter) & nomor TPD (Tempat
Pengolahan Daging dari Departemen Pertanian)
PT. Primafood International salah satu perusahaan di bawah naungan PT.
Charoen Pokphand Indonesia, yang memiliki kantor cabang di Medan, Palembang,
Banten, Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Dengan kualitas produk yang
baik, produk Golden Fiesta, Fiesta, Champ, dan Okey. Yang layak dijadikan
makanan pilihan keluarga. PT. Charoen Pokphand Indonesia dengan brand Fiesta
dan Champ telah memperoleh penghargaan Top Brand, yaitu TOP BRAND (2008,
2009, 2010) dan TOP BRAND KIDS (2009, 2010).
3.1.2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan salah satu kelengkapan penting di di dalam
sebuah perusahaan yeng menggabarkan tingkat tanggung jawab, wewenang dan
18
atau pemisahan fungsi dari jabatan yang di pegang setiap karyawan. Lebih jelasnya
struktur organisasi adalah kerangka penting suatu management dalam pembagian
tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang di bentuk untuk
melaksanakan tugas-tugas pokok dalam suatu perusahaan. Maka dari itu dibuatnya
struktur organisasi ini adalah untuk mempermudah pembagian tugas sesuai dengan
bidangnya masing-masing.
Berikut adalah gambar dari struktur organisasi yang ada pada PT.
Primafood International Cabang Taman Harapan Baru.
Sumber : PT. Primafood International (2017)
Gambar III.1. Struktur Organisasi
19
3.1.3. Job Description
1. Direktur Utama
Menerima laporan penjualan barang, laporan keuangan, dan memperluas
kerjasama dengan semua perusahaan di seluruh dunia untuk mendekatkan
perusahaan ke pelanggan.
2. General Manager
1. Menerima laporan dari tiap PIC cabang baik itu laporan penjualan,
keuangan, stock barang, dll.
2. Memberikan laporan kepada Direktur Utama
3. Operation Manager
1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan aktivitas produksi dan
distribusi unit operasional
2. Berperan aktif dalam perencanaan dan koordinasi penyusunan
anggaran penghasilan tiap unit operasional secara terukur dan
mengendalikan realisasi anggaran secara efisien dan efektif
3. Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan sistem dan
prosedur berkaitan dengan produksi dan distribusi
4. Melakukan analisis proses bisnis secara detail di bidang produksi
dan distribusi unit operasional
5. Berpartisipasi dalam mengembangkan SOP produksi dan distribusi
unit operasional
6. Melakukan evaluasi kompensasi dan memberikan pelatihan proses
produksi dan disribusi
20
7. Mewakili manajemen dalam komunikasi yang konstruktif dengan
pelanggan berkaitan dengan aktivitas produksi dan distribusi unit
operasional
8. Monitoring penerimaan atau pembayaran piutang hasil penjualan
9. Mengevaluasi laporan operasional dan SOP
4. Area Koordinator
1. Menerima laporan penjualan dari tiap cabang
2. Mengawasi tiap cabang agar mencapai target
3. Mengawasi kinerja PIC dan SL tiap cabang
5. Canvasser
1. Bertanggung jawab menjalankan rencana yang sudah diberikan
2. Membuat target prestasi yang ditetapkan oleh atasan serta melakukan
pengembangan Retail Outlet di wilayahnya masing-masing
3. Melakukan edukasi, branding program ke Retail Outlet
4. Bertanggung jawab membuat nota penjualan di Retail Outlet
5. Bertanggung jawab serta memastikan uang setoran sesuai dengan SOP
yang berlaku
6. Mengikuti disiplin waktu yang sudah ditetapkan, penyetoran uang,
penyerahan nota dan perhitungan barang
6. Food Advisor
1. Menjaga Penampilan
2. Kasir
3. Melayani pembeli, berkaitan dengan produk yang dijual
21
4. Menjaga kebersihan dan kerapihan toko
3.2. Prosedur Sistem Berjalan
1. Proses Permintaan Barang
Admin toko membuat BPB (Bon Permintaan Barang) dan mengajukan
kepada Area Koordinasi (AK) untuk meminta persetujuan, setelah BPB
disetujui oleh AK, kemudian AK mengajukan BPB kepada bagian
Purchasing, dan bagian Purchasing membuat Purchase Order (PO) untuk
dikirim ke gudang.
2. Proses Pengiriman Barang
Setelah PO diterima oleh gudang, gudang akan menyiapkan sejumlah
barang yang diminta oleh pemohon. Pihak Purchasing akan diberikan
konfirmasi perihal jadwal kedatangan barang dan daftar barang yang telah
dipesan. Driver akan mengecek barang yang disiapkan dan mengantar
barang tersebut ke toko tujuan (pemohon).
3. Proses Penerimaan Barang
Proses penerimaan barang dilakukan oleh Admin toko, diawali dengan
kedatangan barang dari gudang yang dibawa oleh Driver. Driver akan
memberikan tanda terima berupa faktur pemesanan (Purchase Order)
kepada pemohon. Setelah barang diterima dan dicek dengan baik,
pemohon akan menandatangani faktur pemesanan tersebut dan melakukan
receive barang yang nantinya akan diberikan kepada Purchasing untuk
dijadikan bukti bahwa barang telah diterima oleh pemohon dengan baik
dan benar.
22
4. Proses Pembuatan Laporan Barang
Setelah menerima barang, admin toko akan menginput data barang
masuk sekaligus menginput data barang keluar ke dalam tabel stok
berdasarkan pembelian konsumen. Dalam pembuatan laporan diawali
dengan admin toko menghitung secara fisik stok barang yang masih
terdapat di store. Setelah menghitung, admin toko akan menyocokkan
data hasil dari penghitungan dengan tabel stok. Jika jumlah fisik barang
tidak sesuai dengan yang ada di tabel stok, maka admin toko akan
melakukan penelusuran sampai jumlah barang sesuai dengan yang ada
di tabel stok. Jika jumlah fisik barang sudah sesuai dengan jumlah yang
ada di tabel stok, maka admin toko akan merekap dan melaporkan data
tersebut kepada Area Koordinator (AK) setiap minggunya.
3.3. Activity Diagram Prosedur Sistem Berjalan
Gambar III.2. Diagram Aktivitas Permintaan Barang
23
Gambar III.3. Diagram Aktivitas Pengiriman Barang
Gambar III.4. Diagram Aktivitas Penerimaan Barang
24
Gambar III.5. Diagram Aktivitas Pembuatan Laporan Barang
3.4. Spesifikasi Dokumen Sistem Berjalan
Spesifikasi dokumen sistem berjalan merupakan pembahasan mengenai
bentuk dokumen-dokumen sistem berjalan, yang berperan penting dalam prosedur
sistem persediaan barang pada PT. Primafood International. Bentuk dokumen ini
dapat digolongkan dalam dua bagian, yaitu bentuk dokumen masukan (Input) dan
bentuk dokumen keluaran (Output).
A. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan
Dokumen masukan adalah dokumen yang dibuat dalam sistem tersebut
untuk kemudian diproses oleh sistem tersebut agar dapat menghasilkan keluaran.
Adapun spesifikasi dokumen masukan pada sistem berjalan adalah sebagai berikut:
1. Nama Dokumen : Formulir Bon Permintaan Barang (BPB)
Fungsi : Sebagai media pengadaan barang
25
Sumber : Area Koordinator
Tujuan : Purchasing
Media : Kertas
Jumlah : 1 Lembar
Frekuensi : Setiap unit kerja membutuhkan barang
Bentuk : Lihat lampiran A.1
2. Nama Dokumen : Faktur Permintaan Barang ke Gudang (PO)
Fungsi : Sebagai media permintaan barang dari unit kerja
Sumber : Purchasing
Tujuan : Admin Gudang
Media : Kertas
Jumlah : 3 Lembar
Frekuensi : Setiap unit kerja membutuhkan barang
Bentuk : Lihat lampiran A2
B. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran
1. Nama Dokumen : Laporan Persediaan barang
Fungsi : Sebagai media untuk mengetahui persediaan barang
Sumber : Admin Toko
26
Tujuan : AK Area Koordinasi
Media : Kertas
Jumlah : 2 Lembar
Frekuensi : Setiap satu bulan sekali
Bentuk : Lihat lampiran B.1
2. Nama Dokumen : Laporan Pengeluaran barang
Fungsi : Sebagai media untuk mengetahui barang yang keluar
Sumber : Admin Toko
Tujuan : AK Area Koordinasi
Media : Kertas
Jumlah : 2 Lembar
Frekuensi : Setiap pendataan barang yang keluar
Bentuk : Lihat lampiran B.1
3.5. Permasalahan Pokok
Permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem berjalan yaitu:
1. Proses pencarian data yang memakan waktu sehingga admin tidak dapat
menyajikan data secara cepat dan akurat.
2. Proses pendataan atau pembuatan laporan barang yang keluar masih
menggunakan kertas yang ditulis tangan yang menyebabkan terjadinya
penumpukan berkas.
3. Sering terjadi kesalahan pencatatan dalam penginputan data sehingga
mengakibatkan data tidak balance antara jumlah fisik barang dengan yang
ada di tabel stok barang.
27
4. Kurangnya keamanan data yang membuat data rusak atau hilang yang
dikarenakan penyimpanan data yang kurang rapih karena belum
terorganisir dalam suatu sistem database sehingga terjadi keterlambatan
dalam proses pembuatan laporan
3.6. Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam sistem berjalan di PT.
Primafood International agar dapat lebih baik kedepannya maka perlu adanya
perbaikan pada sistem tersebut. Penulis mencoba memberikan alternatif pemecahan
masalah sebagai berikut:
1. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi atau sebuah program aplikasi
persediaan barang penulis berharap sistem tersebut dapat memudahkan
atau meningkatkan kinerja perusahaan agar lebih efisien, lebih cepat dan
akurat dalam proses pencarian data.
2. Proses pembuatan laporan harus menggunakan sebuah program atau
aplikasi agar tidak lagi menimbulkan tumpukan berkas.
3. Sebaiknya pengcekan barang dilakukan secara rutin bukan hanya pada saat
mendata barang yang masuk ataupun keluar.
4. Sebaiknya data-data yang ada disimpan dalam basis data, agar data-data
tersebut terjamin keamanannya dan memudahkan proses pencarian data.