84
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Kota Cirebon merupakan salah satu yang berada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Koata Cirebon terletak pada 108 o 33 Bujur Timur dan 6 o 41 Lintang selatan dengan luas Kota cirebon adalah 3.754 km2 dengan dominasi penggunaan lahan untuk perumahan 32% dan tanah pertanian 38%, wilayah Kota Cirebon berbatasan dengan Sungai Kedung Gede di sebelah utara, Sungai Banjir Kanal/Kabupaten Cirebon di sebelah barat, Sungai Kalijaga di sebelah selatan, dan untuk Laut Jawa di sebelah utara. Untuk sistem pemerintahan Kota Cirebon membaginya menjadi lima kecamatan yaitu Harjamukti, Kejaksan, Kesambi, Lemahwungkuk dan Pekalipan. Kota Cirebon yang saat ini menjadi salah satu tujuan wisata yang berada di Provinsi Jawa Barat, Kata Cirebon menyajikan banyak daya tarik wisata yang sesuai dengan slogan pariwisatanya tersebut yaitu The Gate of Secret, dimana Kota Cirebon mempunyai daya tari wisata mulai dari wisata sejarah kerajaan Islam, wisata perjalana para wali, Makam Sunan Gunung Jati, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Kelenteng kuno, bangunan-bangunan peninggalan pada zaman Belanda, keratan Cirebon yang dimana didalam sebuah kota terdapat 4 keraton sekaligus yang memang ke empat 1

BAB I,II,III,IV

  • Upload
    di-ardi

  • View
    744

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I,II,III,IV

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah

Kota Cirebon merupakan salah satu yang berada di Provinsi Jawa Barat,

Indonesia. Koata Cirebon terletak pada 108o33 Bujur Timur dan 6o41 Lintang selatan

dengan luas Kota cirebon adalah 3.754 km2 dengan dominasi penggunaan lahan

untuk perumahan 32% dan tanah pertanian 38%, wilayah Kota Cirebon berbatasan

dengan Sungai Kedung Gede di sebelah utara, Sungai Banjir Kanal/Kabupaten

Cirebon di sebelah barat, Sungai Kalijaga di sebelah selatan, dan untuk Laut Jawa di

sebelah utara. Untuk sistem pemerintahan Kota Cirebon membaginya menjadi lima

kecamatan yaitu Harjamukti, Kejaksan, Kesambi, Lemahwungkuk dan Pekalipan.

Kota Cirebon yang saat ini menjadi salah satu tujuan wisata yang berada di

Provinsi Jawa Barat, Kata Cirebon menyajikan banyak daya tarik wisata yang sesuai

dengan slogan pariwisatanya tersebut yaitu The Gate of Secret, dimana Kota Cirebon

mempunyai daya tari wisata mulai dari wisata sejarah kerajaan Islam, wisata perjalana

para wali, Makam Sunan Gunung Jati, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Kelenteng

kuno, bangunan-bangunan peninggalan pada zaman Belanda, keratan Cirebon yang

dimana didalam sebuah kota terdapat 4 keraton sekaligus yang memang ke empat

keraton tersebut mulai dari asrsitektur hingga budaya dipengaruhi oleh kebudayaan

Islam, Cina dan Belanda pada saat itu.

Dan tak lupa pula Kota cirebon ini menyediakan wisata kuliner yang memang

khas Cirebon, dan terdapat setra kerajinan topeng dan batik yang menjadi ciri khasnya

yaitu batik Mega Mendung memang mempunyai filosofi dari zaman dahulu. Untuk

sebuah kesenian khas tentunya Cirebon mempunyai kesenian yang patut untuk dijaga

akan keasliannya dan mesti dijaga kelestariannya, kesenian yang termasuk kedalam

event budaya ini antara lain Tarling, Tari Topeng Cirebon, Sintren, Kesenian

Gembyung dan Sandiwara Cirebonan.

Dengan diadakannya studi lapang (Field Trip) mahasiswa dapat

mengidentifikasi permasalahan budaya yang menjadi daya tarik wisata di Kota

Cirebon dan sekitarnya. Dimana mahasiswa di asah untuk lebih peka dalam mengenal

1

Page 2: BAB I,II,III,IV

dan menganalisis situs budaya (culture sites) maupun acara budaya (culture event)

yang ada.

II. Tujuan dan Sasaran

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi beberapa ODTW yang

ada di Kawasan Cirebon.Baik kekurangan maupun kelebihannya.Penelitian dilakukan

dengan turun langsung dan bertanya di lapangan menggunakan materi yang

didapatkan di STPB.Sasaran penelitian ini diajukan untuk memenuhi persyaratan

perkuliahan di STP – Bandung.serta memanfaatkan yang berpotensi agar dapat lebih

dinikmati dan melatih mahasiswa alam mengidentifikasi dan menganalisa produk-

produk wisata yang ada paa suatu kawasan dan mengembangkan nilai-nilai yang

terdapat pada produk wisata tersebut.

III. Pembatasan Studi

Tema studi lapang kami kali ini adalah“ Identifikasi Daya Tarik Wisata Budaya

Kota Cirebon dan Sekitarnya”. Dengan studi lapang ini kami diharapkan mampu

mengidentifikasi dan mengetahui permasalahan daya tarik, amenitas, dan aksesibilitas

yang ada di dalam suatu objek wisata.

IV. Waktu dan Lokasi Studi

Studi Lapang dilaksanakan pada tanggal 25 April 2011 sampai dengan tanggal 27

April 2011 dengan tempat tujuan yaitu kawasan Kota Cirebon. Pembagian waktu dan

tempat yang dikunjungi yaitu pada :

1. Senin 25 April 2011 : - Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota

Cirebon

- Situs Sunyaragi

- Kota Tua Cirebon (Pelabuhan dan

Kelenteng)

2. Selasa 26 April 2011 : - Keraton Kasepuhan Cirebon

- Pengrajin Topeng Cirebon

2

Page 3: BAB I,II,III,IV

- Pertunjukan Kesenian Tradisional Sintren

- Kawasan Kuliner Grage

3. Rabu 27 April 2011 : - Kawasan Pengrajin Batik Trusmi

V. Sistematika Penulisan

Kelompok 2

Ardy Rahayu (Ketua) : Membahas mengenai objek wisata dan produk

wisata yang ada di Kota Tua Cirebon dan

Kawasan Kuliner Grage beserta permasalahan,

kesimpulan dan rekomendasinya. Serta latar

belakang pada bab 1 dan kata pengantar.

Astri Milsa : Membahas mengenai objek wisata dan produk

wisata yang ada di Situs Sunyaragi dan Kawasan

Pengrajin Batik Trusmi beserta permasalahan,

kesimpulan dan rekomendasinya. Serta

pembatasan studi yang ada pada bab 1 dan

cover.

Sandy Septyan : Membahas mengenai produk wisata yang ada

di Kota Cirebon yakni pertunjukan kesenian

tradisional Sintren. Beserta permasalahan,

kesimpulan dan rekomendasinya. Serta

mengedit seluruh isi laporan. Membahas tujuan

dan sasaran, waktu dan lokasi, serta sistematika

penulisan yang ada pada bab1.

Sisca Novianty : Membahas mengenai produk wisata yang ada

di Keraton Kasepuhan dan Pengrajin Topeng

Cirebon beserta permasalahan, kesimpulan dan

rekomendasinya.

3

Page 4: BAB I,II,III,IV

BAB II

DAYA TARIK WISATA BUDAYA KOTA CIREBON DAN

SEKITARNYA

Dalam bab ini akan di bahas gambaran umum objek penelitian yang telah diidentifikasi

dalam studi lapangan di Propinsi DKI Jakarta. Penjelasan akan dijelaskan berdasarkan

ODTW masing-masing. Yaitu berdasarkan daya tarik wisata yang ada, amenitas, aksesibilitas

dan fasilitas umum lainnya.

I. Situs Sunyaragi

Gambar II.1 Situs Sunyaragi

Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011

Situs Sunyaragi yang terletak di kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon

ini sebelumnya bernama Taman Klangenan Sunyaragi, yang merupakan sebuah

kompleks bangunan kuno bekas taman dan pesanggrahan. Gua Sunyaragi merupakan

salah satu benda cagar budaya yang berada di Kota Cirebon. Didirikan pada tahun

1703 oleh Pangeran Kararangan. Nama "Sunyaragi" berasal dari kata "sunya" yang

artinya adalah sepi dan "ragi" yang berarti raga, keduanya adalah bahasa Sansekerta.

Pada masa kejayaan kesultanan Cirebon, Gua Sunyaragi ini digunakan sebagai

tempat berkhalawat/bertakhanut atau menyepi. Namun pada saat ini situs Gua

Sunyaragi telah berubah fungsi, yaitu menjadi objek wisata negara.Bentuk dari

arsitektur bangunannya pun sangatlah unik, arsitektur gua yang berbentuk gunung-

4

Page 5: BAB I,II,III,IV

gunungan, yang memiliki rongga-rongga dan di dalamnya terdapat lorong-lorong

berliku yang gelap layaknya gua pada umumnya.

Kontruksi bangunannya yang terbuat dari bebatuan karang, serta corak mega

mendung dan wadasan mendominasi dinding-dinding bagian luarnya.Selain itu di gua

ini banyak terdapat air terjun buatan sebagai penghias, dan hiasan taman seperti

Gajah, patung wanita Perawan Sunti, dan Patung Garuda. Gua Sunyaragi merupakan

salah satu bagian dari keraton Pakungwati sekarang bernama keraton Kasepuhan.

A. Daya Tarik Wisata

Situs Sunyaragi ini mempunyai banyak daya tarik wisata, diantaranya adalah,

Kompleks tamansari Sunyaragi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu

pesanggrahan dan bangunan gua. Bagian pesanggrahan ini dilengkapi dengan

serambi, ruang tidur, kamar mandi, kamar rias, ruang ibadah dan dikelilingi oleh

taman lengkap dengan kolam. Bangunan gua-gua berbentuk gunung-gunungan,

dilengkapi lorong-lorong penghubung bawah tanah dan saluran air. Bagian luar

komplek bermotif batu karang dan awan. Pintu gerbang luar berbentuk candi

bentar dan pintu dalamnya berbentuk paduraksa. Induk seluruh gua bernama Gua

Peteng atau gua gelap yang digunakan untuk bersemadi.

Selain itu ada Gua Pande Kemasan yang khusus digunakan untuk bengkel

kerja pembuatan senjata sekaligus tempat penyimpanannya. Perbekalan dan

makanan prajurit disimpan di Gua Pawon. Gua Pengawal yang berada di bagian

bawah untuk tempat berjaga para pengawal. Saat Sultan menerima bawahan

untuk bermufakat, digunakan Bangsal Jinem, akan tetapi kala Sultan beristirahat

di Mande Beling. Sedang Gua Padang Ati (Hati Terang), khusus tempat bertapa

para Sultan.

Walaupun berubah-ubah fungsinya menurut kehendak penguasa pada

zamannya, secara garis besar Tamansari Sunyaragi adalah taman tempat para

pembesar keraton dan prajurit keraton bertapa untuk meningkatkan ilmu

kanuragan. Bagian-bagiannya terdiri dari 12 antara lain :

1. bangsal jinem, tempat sultan memberi wejangan sekaligus melihat prajurit

berlatih;

2. goa pengawal, tempat berkumpul par apengawal sultan;

3. kompleks Mande Kemasan (sebagain hancur);

4. goa Pandekemasang, tempat membuat senjata tajam;

5

Page 6: BAB I,II,III,IV

5. goa Simanyang, tempat pos penjagaan;

6. goa Langse, tempat bersantai;

7. goa peteng, tempat nyepi untuk kekebalan tubuh;

8. goa Arga Jumud, tempat orang penting keraton;

9. goa Padang Ati, tempat bersemedi;

10.goa Kelanggengan, tempat bersemedi agar langgeng jabatan;

11.goa Lawa, tempat khusus kelelawar;

12. goa pawon, dapur penyimpanan makanan.

Jenis daya tarik wisata yang ada di kawasan Situs Sunyaragi ini yaitu berupa

Situs Budaya. Yang berlokasi di kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon,

dan memiliki luas kawasan sekitar 15ha, luas ODTW sekitar 1,5ha, serta luas

area terpakai atau terbangun sekitar 1,5ha.

Tabel II.1 Batas Admimistrasi dan Batas Alam Situs Sunyaragi

Batas Administasi Batas Alam

Utara Kecamatan Kesambi Konal sungai kemlaka

Barat Kecamatan Harjamukti Sungai sigaran, saluran sekunder

irigasi cideng

Selatan Kelurahan Sunyaragi Sungai lebakngon

Timur Kecamatan Kesambi Keraton kasepuhan

Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011

Kawasan Situs Sunyaragi berada di ketinggian rata-rata 200m/dpl yang

memiliki konfigurasi lahan yang umumnya berada di dataran rendah, karena

memang di sesuaikan dengan keadaan pembuatan taman gua.Untuk jenis material

tanah di kawasan Situs Sunyaragi adalah tanah merah dan gembur, dan untuk

kestabilan tanahnya sudah baik karena lokasi ODTW berada di dataran.

Mempunyai daya serap tanah yang sudah baik karena banyaknya tumbuhan

pohon disekitarnya. Dan memiliki tingkat erosi yang sedang yang terdapat pada

bebatuan yang terkikis.

6

Page 7: BAB I,II,III,IV

Untuk temperatur udara di kawasan Situs Sunyaragi rata-rata 27-38 C/tahun,

dengan suhu minimum 27 C/tahun serta suhu maksimum 38 C/tahun, oleh karena

itu tergolong panas untuk temperatur di kawasan sekitar Situs Sunyaragi.

Memiliki curah hujan rata-rata 2260 mm/tahun, musim hujan terjadi pada bulan

oktober sampai dengan maret, lalu musim kemarau terjadi pada bulan april

sampai dengan september. Kelembapan yang terjadi 48,93 %. Kekuatan tiupan

anginnya sedang karena karena adanya pepohonan disekitar, penyinaran matahari

yang terjadi pun terik . Mempunyai pengaruh musim karena mempengaruhi

jumlah wisatawan yang datang.

Untuk kondisi lingkungan di kawasan situs Sunyaragi kualitas lingkungannya

kurang baik, kebersihan/sanitasinya pun kurang karena masih ditemukan sampah

disekitar, bentang alamnya cukup karena sedikit terhalang oleh gua-gua yang

berbentuk gunung-gunungan. Untuk aspek pencemaran udaranya tidak ada

karena jaraknya agak jauh dari jalan raya dan penyebab pencemaran udara,

pencemaran baunya pun tidak ada, dan pencemaran air juga tidak ada .

Untuk aspek lainnya pencemaran sampah di sekitar danau serta tidak adanya

pengolahan sampah yang baik, dan terdapat vandalisme yang berada di sekitar

gua (balebeling), di tembok pagar, untuk visabilitasnya sedikit terhalang karena

terhalang oleh rumah-rumah penduduk, tingkat kebisingannya rendah karena

tempat ini memang digunakan untuk bersunyi-sunyi, rambu iklannya pun

sedangkarenalumayan banyak di sekitar ODTW.

Untuk flora dan fauna yang terdapat di lokasi ODTW adalah, jenis flora

dominannya adalah pohon leci, dan jenis fauna dominannya adalah nyamuk,

keong, kodok, yang berlokasi di sekitar gua. Untuk jenis fauna berbahayanya

adalah ular yang banyak terdapat di lokasi sekitar gua. Dan untuk jenis fauna

langkanya adalah kepiting yang ditemukan di danau kecil dekat gua.

Untuk pola ruang di kawasan Situs Sunyaragi sendiri adalah terkonsentrasi

yang berada dalam satu kawasan, pola pemilikan lahan adalah tanah swasta yang

berupa hak kepemilikan yayasan keraton kasepuhan. Serta tata guna tanah untuk

pariwisata sebagai peninggalan sejarah.

7

Page 8: BAB I,II,III,IV

Untuk daya tarik produk di kawasan Situs Sunyaragi danau sebagai penunjang

yang terletak di ODTW, kemudian menikmati panorama sebagai aktual utama di

lokasi ODTW, dan desa tradisional/kehidupan tradisional serta upacara adat

sebagai aktual utama yang berlokasi di ODTW.

Untuk aktivitas wisata dikawasan Situs Sunyaragi, terbagi 2 yaitu utama dan

penunjang.berikut yang merupakan utama adalah : menelusuri gua, yang memang

menjadi tujuan dan aktivitas utama wisata di kawasan ini, kemudian menikmati

panorama, yang berpotensi dari pemandangan bangunan-bangunan atau gua-gua

yang menarik di situs sunyaragi itu sendiri, dan jalan-jalan di sekitar ODTW,

serta wisata sejarah juga menjadi utama yang berpotensi sejarah-sejarah yang ada

di taman sunyaragi. Penunjangnya adalah : fotografi, yang berlokasikan disekitar

ODTW, karena cocok untuk berfhoto-fhoto di gua-guanya yang unik.

Untuk sarana dan prasarana di kawasan Situs Sunyaragi sudah cukup baik,

sumber daya listrik di ODTW sudah menggunakan PLN dengan kapasitas 1300

kwh, dengan voltage 220 volt dan distribusinya sudah baik. Untuk sumber air

bersih di ODTW menggunakan sumur dan Air PAM/PDAM dengan kualitas air

keruh dan rasa air tawar dan bau airnya normal. Tidak terdapat kendala

pemanfaatan dan kemungkinan pemanfaatanya sudah cukup.

Untuk sistem pembuangan limbahnya melalui septic tank dan tempat sampah

kemudian di bakar dengan kondisi cukup baik. Untuk sistem komunikasinya

menggunakan handphone dengan jaringan yang baik dan jumlah yang memadai

dan banyak yang menggunakan. Untuk sarana umum terdekat / sekitar kawasan

terbagi menjadi tiga, yaitu fasilitas kesehatan terdapat puskesmas sunyaragi,

fasilitas keamanan yaitu ronda, dan fasilitas ibadah terdapat masjid Anazah.

B. Aksesibilitas

Untuk aksesibilitas menuju kawasan situs Sunyaragi sudah cukup baik, berikut

tabel jarak kawasan penelitiannya :

8

Page 9: BAB I,II,III,IV

Tabel II.2 Aksesibilitas Situs Sunyaragi

Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011

Untuk klasifikasi jalannya mempunyai tiga aspek yaitu : Jalan raya dengan

kelas jalan Kabupaten, mempunyai lebar jalan 7 m dengan kualitas jalan cukup karena

masih ada sedikit lubang-lubang di sepanjang jalan. Jalan akses dengan kelas jalan

Kota mempunyai lebar jalan 5 m dengan kualitas jalan cukup. Dan untuk jalan

setapak kelas jalannya adalah Lokal, mempunyai lebar jalan 3 m dengan kualitas jalan

baik, karena jalan setapaknya tertata dengan rapi.

Untuk kelengkapan fasilitas dalam radius 5kmnya adalah terdapat Pompa

bensin jarak dari ODTW sekitar 500m, dijalan by pass, kemudian terdapat Tambal

ban di sepanjang jalan sekitar 1 km dari ODTW, dan terdapat Penerangan di

9

Dari Nama Jarak / km Keterangan

Ibu kota kecamatan Kesambi 2 km Jarak ODTW dari ibukota

kecamatan

Ibu kota kabupaten Cirebon 3,5 km Jarak ODTW dari ibukota

kabupaten

Ibu kota provinsi Bandung 133,2 km Jarak ODTW dari ibukota

provinsi

Bandar udara Penggung 2 km Jarak ODTW dari Bandar

udara

Pelabuhan laut Muara jati 3,2 km Jarak ODTW dari

Pelabuhan laut

Terminal

bus/angkot

Harjamukti 800 m Jarak ODTW dari Terminal

bus/angkot

Stasiun kereta api Kejaksan 3,5 km Jarak ODTW dari Stasiun

kereta api

Akomodasi

terdekat

Hotel 1 km Jarak ODTW dari

Akomodasi terdekat

Page 10: BAB I,II,III,IV

sepanjang jalan berupa lampu-lampu jalan, juga terdapat Rambu lalu lintas yang

berada disepanjang jalan menuju ODTW.

Untuk frekuensi transportasi umum dari terminal terdekatnya adalah :

Bus yang terjadwal dari terminal Harjamukti, kemudian Angkotnya tidak

terjadwal yang terdapat di sekitar ODTW, dan tidak terdapat angkutan

tradisional. Untuk keamanan sepanjang jalannya sudah baik, karena adanya

keamanan seperti polisi, di sepanjang jalan, dan untuk kualitas sepanjang

jalannya kurang, karena adanya pemukiman penduduk di dekat lokasi ODTW.

C. Amenitas

Untuk sarana wisata yang ada di sekitar kawasan situs Sunyaragi yaitu adanya

Akomodasi berupa Hotel Srikandi dan Hotel Cirebon indah yang keduanya berada

di jalan Tuparev dengan kualitas baik. Akomodasi tersebut merupakan akomodasi

terdekat di ODTW. Untuk fasilitas makanan dan minuman terdapat empat warung

yang berada di sekitar lokasi ODTW dengan kualitas cukup. Untuk interpretasinya

terdapat banyak brosur di lokasi ODTW dengan kualitas baik, juga terdapat satu

papan info yang berlokasi di ODTW dengan kualitas cukup. Terdapat tiga rambu-

rambu yang berlokasi di ODTW dengan kualitas cukup.

D. Fasilitas Umum Lainnya

Terdapat fasilitas umum lainnya yang berlokasi di sekitar ODTW yaitu ATM

Bank BRI dan Bank Mega dengan kualitas baik, terdapat satu area parkir di lokasi

ODTW dengan kualitas baik, kemudian terdapat satu pintu gerbang di lokasi

ODTW dengan kualitas cukup, terdapat pula satu Visitor Center / TIC dengan

kualitas baik, adanya satu kios cinderamata yang berlokasi di ODTW dengan

kualitas baik, kemudian adanya dua WC umum/MCK di lokasi ODTW dengan

kualitas cukup, dan adanya kurang lebih tiga bangku taman yang ada di lokasi

ODTW dengan kualitas kurang, karena kurang terawat.

II. Kota Tua Cirebon (Pelabuhan dan Kelenteng)

10

Page 11: BAB I,II,III,IV

Didalam suatu penelitian terdapat unsur yang mesti diperhatikan salah satunya

unsur lingkungan fisir, dimana dibawah ini tertera uraian lingkungan fisik kawasan

Kota Tia Cirebon.

Geografi

Kota Tua Cirebon merupakan serangkaian dari tempat-tempat

bersejarah yang berada di kota Cirebon yang sampai saat ini masih terjaga

akan keasriannya, antara lain yang termasuk ke dalam kawasan Kota Tua

Cirebon adalah klenteng Dewi Welas Asih Tiao-Kak-Sie dengan luas kawasan

500m2, Pelabuhan Tanjung Perak dengan luas 45 ha, kawasan Pecinan dan

Kampung Arab. Dan untuk batas administrasi maupun batas alam terdiri dari:

Tabel II.3 batas administrasi dan alam

Arah Batas Administrasi Batas Alam

Utara Kel. Panjungan, Kec. Lemahwungkuk Pelabuhan

Barat Kel. Panjungan, Kec. Lemahwungkuk Bank Mandiri

Selata

n

Kel. Panjungan, Kec. Lemahwungkuk Gudang Pelabuhan

Timur Kel. Panjungan, Kec. Lemahwungkuk Jalan Kantor

Sumber: Fieldtrip Cirebon 2011

Dalam perjalanan yang ditempuh menuju kawasan Kota Tua Cirebon

menghasilkan jarak dari pusat Kota Cirebon maupun dari Kota Bandung

sendiri yaitu:

Tabel II.4 Jarak Kawasan Penelitian

Dari/Asal Nama Jarak/km Keterangan

Ibu Kota Kecamatan Kec. Lemaheungkuk 3 km Berada dipusat

kota

Ibu Kota Kabupaten Cirebon 4 km Berada dipusat

kota Kab.

Cirebon

Ibu Kota Provinsi Bandung 133,2 km Dari Bandung

sampai Cirebon

11

Page 12: BAB I,II,III,IV

Bandar Udara Penggung Berada

diperbatasan Kota

dan Kab. Cirebon

Pelabuhan Laut Muara Jati 500 m Pelabuhan barang

dan penumpang

Terminal Bus /

Angkot

Harja Mukti 3,5 km Berada dipusat

kota

Stasiun kereta api Kejaksan Cirebon 4 km Berada dipusat

kota

Akomodasi terdekat Warung 10 m Antara kelenteng

dan pelabuhan

Sumber: Fieldtrip Cirebon 2011

Topologi

Kota Tua Cirebon berada diketinggian rata-rata 0-2000m diatas

permukaan laut. Dan dengan konfigurasi umum lahan berupa dataran yang

memang sudah berada dibibir laut.

Geologi

Geologi yang ada meliputi jenis material tanah yang ada kering dan

berpasir, disebabkan berada di pinggir laut. Untuk kestabilan tanah baik, daya

serap tanah kurang baik karena kawasan berada didekat laut yang tidak

terdapat pepohonan, dan untuk tingkat erosi rendah dikarenakan lokasi tidak

berada didaerah tinggi.

Klimatologi

Temperatur yang berada dikawasan Kota Tua Kota Cirebon berada

pada rata-rata tahunan 28oC. Untuk curah hujan rata-rata tahunan 2260 mm

dengan musim hujan jatuh pada bulan Oktober hingga April dan untuk musim

kemarau jatuh pada bulan Juni hingga bulan September. Dan untuk

kelembaban udara berkisar antara 48-93% dengan kelembaban udara tertinggi

pada bulan Januari sampai Maret dan terendah terjadi pada bulan Juni sampai

Agustus.

Untuk tiupan angin termasuk besar, karena berada dekat dengan laut.

Pada penyinaran matahari begitu terik, disebabkan jarangnnya pepohonan atau

12

Page 13: BAB I,II,III,IV

penghalang di sekitar kawasan Kota Tua Kota Cirebon, dan untuk pengaruh

musim tidak ada atau tidak menunjukan pengaruh musim yang signifikan

untuk kawasan Kota Tua Kota Cirebon.

Hidrologi

Dalam aspek hidrologi tidak terdapat sungai dikawasan Kota Tua Kota

Cirebon. Untuk laut, terdapat laut Jawa mempunyai abrasi sedang dengan

sedimentasi tinggi dan arsu sedang pula.

Kondisi Lingkungan

Kualitas lingkungan dikawasan Kota tua Kota Cirebon termasuk baik,

untuk kebesihan/sanitas cukup untuk kawasan kelenteng dan kurang untuk

kawasan pelabuhan, dikarenakan sampang yang banyak dibibir laut. Untuk

bentang alam termasuk cukup untuk kawasan kelenteng dan pelabuhan.

Permasalahan pencemaran yang ada dikawasan Kota tua Kota Cirebon

berupa pencencemaran udara yang berasal dari kendaraan yang keluar masuk

pelabuhan, pencemaraan bau dan air yang ditimbulkan dari sampah yang ada

di bibir laut, dan pencemaraan sampah tentunya sebagai unsur utama

pencemaraan.

Aspek vandalisme yang ada di Kota Tua Kota Cirebon berupa coretan-

coretan yang ditemukan disepanjang jalan menuju kawasan. Untuk visabilitas

terhalang oleh bangunan-bangunan besar yang berada disekitas kawasan

dengan tingkat kebisingan sedang dan rambu iklan sedikit.

Flora dan Fauna

Tidak terdapat flora dominan hingga konservsi. Begitu pula untu

fauna, tidak terdapat fauna dominan hingga konservasi.

Pola Ruang

Untuk pola ruang Kota Tua Kota Cirebon tersebar, dimana jarak

pelabuhan dan kelenteng mempunyai jarak yang cukup jauh dengan pola

kepemilikan tanah milik negara untuk pelabuhan dan milik umat untuk

kelenteng dengan tata guna tanah sebagai pelabuhan dan peribadatan.

Daya Tarik

Daya tarik yang ada dikawasan Kota Tua Cirebon berupa pantai

sebagai penunjang, karena lebih utama dan potensial kepada laut yang ada.

Untuk fauna sebagai penunjang yang berada dikelentang yang memang

sebagai peliharaan umat. Panorama dikawasan sebagai utama, karena arsitekur

13

Page 14: BAB I,II,III,IV

keleteng dan dermaga sebagai daya tarik tuk dinikmati para pengunjung. Dan

pelayaran sebagai daya tarik utama untuk sebuah laut yang ada sekaligus

sebagai pelabuhan juga.

Aktivitas

Aktivitas yang dapat dilakukan dikawasan Kota Tua cirebon berupa

fotografi, bersepeda, berperahu dilingkungan pelabuhan, memancing ketengah

laut yang berada disekitar pelabuhan, berlayar, dan industri pengangkutan

barang maupun penumpang.

A. Daya Tarik Wisata

Daya tarik yang berada dikawasan Kota Tua Cirebon merupkan daya tarik

yang termasuk kedalam daya tarik wisata budaya dan buatan manusia/special

interest. Dimana tida tidak terdapat daya tarik berupa alam.

1. Daya Tarik Budaya

a. Desa Tradisional

Daya tarik budaya ini adalah daya tarik aktual yang berada di Kota Tua

Cirebon, dimana didalam kawasan kota Tua Cirebon terdapat dua desa

tradisional yaitu Pecinan dan Kampung Arab. Pecinan sendiri adalah

kawasan permukiman yang didalamnya dihuni oleh bangsa Tiongkok yang

kelenteng Dewi Welas Asih Tiao-Kak-Sie adalah sebagai tempat

peribadatan mereka sebagai umat Budha. Dan untuk Kampung Arab

merupakan kampung yang sudah berdiri pada zaman wali, dimans

kawasan ini dihuni oleh warga keturunan arab yang ada sampai saai ini.

b. Upacara Adat

Untuk daya tarik budaya salah satunya upacara adat, dimana adanya

upacara adat keagamaan Budha pada waktu tertentu untuk merayakan hari-

hari besar umat Budha seperti tahun baru Cina atau yang lebih dikenal

dengan Gong Xi Fat Chai, perayaan Cap Gomeh, hari Waisak dan

sebagainya yang memang menyangkut dengan upacara adat khusus umat

Budha. Dimana pada hari-hari besar tersebut selalu diadakan iring-iringan

untuk menyambut meriahnya acara perayaan dan biasanya pada hari Csp

Gomeh, yaitu 50 hari setelah peringatan tahun baru Cina atau yang lebih

dikenal dengan Gong Xi Fat Chai.

2. Daya Tarik Buatan Manusia/Special Interest

14

Page 15: BAB I,II,III,IV

Daya tarik buatan manusia/special interest lebih kepada arsitektur

bangunan kelenteng Dewi Welas Asih Tiao-Kak-Sie yang menciri khaskan

rumah peribadatan umat Budha yang dibangun pada sekitar tahun 1595 M.

Gambar II.2 kelenteng Dewi Welas Asih Tiao-Kak-Sie

Sumber: Fieldtrip Cirebon 2011

Keunikan dan kecirikhaskan itu terlihat dari bangunan kelenteng yang

dibuat tidak jauh berbeda dengan kelenteng peribadatan umat Budha,

bangunan yang dicat dengan warna dominan khas Tiongkok yaitu warna

merah dan emas, dimana warna merah menunjukan keberuntungan untuk umat

Budha dan warna emas sebagai lambang dari kemakmuran untuk warga Budha

maupun Tiongkok sendiri.

Daya tarik buatan manusia/special interest yang lain pun terlihat dari

banyaknya patung dewa Budha yang masing-masing patung mempunyai ciri

khas dan peranan masing-masing dengan patung utama di kelenteng Dewi

Welas Asih Tiao-Kak-Sie adalah patung Dewi Welas Asih dengan nama Cina

Tiao-Kak-Sie. didalam pun terdapat juga perlengkapan atau keperluan untuk

beribadah seperti adanya lilin merah, sesaji berupa buah-buahan atau bunga

yang disimpan disamping para patung dewa yang ada dan lain sebagainya.

Gambar II.3 Perlengkapan peribadahan

15

Page 16: BAB I,II,III,IV

Sumber: Fieldtrip Cirebon 2011

B. Aksesibilitas

1. Fisik

Aksesibilitas yang berupa fisik sangat diperlukan sekali dalam suatu proses

yang menghubungkan tempat awal menuju daya tarik wisata, antara lain:

a. Jalan

Dalam klasifikasi jalan raya menuju Kota Tua Kota Cirebon termasuk

kelas jalan 2, dimana lebar jalan yang ideal 8 meter dengan kualitar jalan

termasuk baik dan jalan trsebut pun sudah di aspal yang memang jalan

tersebut jalan yang menghubungkan antara wilayah kota dengan wilayah

lainnya. Untuk jalan akses di Kota cirebon menuju daya tarik wisata

termasuk kelas jalan 3 dengan lebar jalan 8 meter, dan kualitas jalan yang

digolongkan cukup karena didukung oleh kawasan yang tertib. Dan untuk

jalan setapak di dalam daya tarik wisata termasuk kelas jalan 3 yang

mempunyai lebar 4 meter.

b. Kelengkapan Fasilitas

Kelengkapan fasilitas yang ada dalam radius 5 km berupa pompa

bensin yang berjarakan 1 km dari daya tarik wisata. Tambal ban Yang

berjarakan cukup dekat dengan daya tarik wisata yaitu 1 km. Untuk

penerangan terdapat berupa lampu jalan yang beradius sangat dekat dari

kawasan daya tarik wisata dengan disimpulkan bahwa jarak bisa 0 km dari

daya tarik wisata. Rambu lalulintas terdapat pada jarak radius kurang dari

5 km, berupa plang lalulintas. Dan untuk kelengkapan lainnya tedapat

warung/ kios yang berjarak kurang dari 5 km dari daya tarik wisata Kota

Tua Kota Cirebon.

c. Transportasi Umum

16

Page 17: BAB I,II,III,IV

Transportasi umum yang berada disekitar kawasan daya tarik wisata

berupa bus dengan frekuensi perjalanan yang terjadwal, dan terminal

Harjamukti sebagai pusat terminal terbesar di Kota Cirebon yang terletak

di jalan By Pass Kota cirebon. Transportasi umum lainnya berupa

angkutan kota (Angkot) yang terjadwal operasional keberangkatannya, dan

transportasi lainnya berupa kendaraan tradisgional yaitu berupa becak khas

cirebon.

2. Non Fisik

Unsur aksesibilitas yang termasujk non fisik dibagi menjadi dua point,

yang pertama berupa aspek keamanan sepanjang jalan, dimana dikategorikan

kurang, karena perjalanan dari Kota Bandung hingga Kota Cirebon jarangnya

atau minimnya pos keamanan di sepanjang jalan. yang kedua berupa kualitas

pemandangan sepanjang jalan yang dikategorikan cukup, karena pemandangan

yang tidak bersampah, vandalisme yang kurang, kemacetan yang jarang dan

ruas jalan yang lebar sepanjang perjalanan memudahkan pengendara dalam

menemukan tempat tujuan.

C. Amenitas

Sarana yang terkait dengan daya tarik wisata Kota Tua Kota Cirebon termasuk

minim, itu dikarenakan sarana wisata seperti hotel dan restoran mempunyai jarak

yang jauh, hanya saja terdapat sarana yang memang harus ada, seperti area parkir

yang termasuk cukup. Pintu gerbang, berada di kelenteng maupun pelabuhan,

berikut penjelasannya.

1. Prasarana

a. Sumber Daya Listrik

Sumber daya listrik yang ada di Kota Tua cirebon berasal dari PLN

dengan ketegangan 220 Volt yang terdistribusi dengan cukup kepada

setiap bagian kawasan Kota Tua cirebon yang ada seperti ke pelabuhan,

kelenteng, Pecinan dan Kampung Arab.

b. Sumber Air Bersih

Sumber air bersih yang ada berasal dari air PAM/PDAM dengan

kualitas air jernih, dengan rasa tawar dan tidak berbau. Untuk sumber air

menuju tapak kawasan berkisar 0 km, karena sumber air berasal atau ada

17

Page 18: BAB I,II,III,IV

tepat di dalam daya tarik wisata. Dalam memperolehny tidak diremukan

kendala dalam pemanfaatannya dan kemungkinan pemanfaatan mudah

untuk kawasan Kota Tua Cirebon.

c. Sistem Pembuangan Limbah

Sistem pembuangan limbah yang ada berupa adanya septic tank untuk

limbah primer dikawasan kelenteng dan selokan sebagai tempat

pembuangan sekunder.

d. Sistem Komunikasi

Adanya sistem komunikasi berupa telepon dipelabugan dan kelenteng

dengan jumlah masing-masing memadai dan penggunaan digolongkan

mudah.

2. Sarana

a. Fasilitas kesehatan

Untuk fasilitas kesehatan tidak ditemukan untuk dikawasan Kota Tua

cirebon, khususnya pelabuhan dan kelenteng.

b. Fasilitas Keamanan

Ditemukan atau adanya pos keamanan polisi yang berada dekat

kawasan Kota Tua Cirebon.

c. Fasilitas Ibadah

Dan untuk fasilitas ibadah berupa kelenteng Dewi Welas Asih Tiao-

Kak-Sie yang memang digunakan untuk peribadatan umat Budha dan

sekaligus menjadi daya tarik wisata budaya pula.

3. Sarana Wisata

Sarana wisata yang berada dekat dengan kawasan Kota Tua Cirebon

yang dapat depergunakan maupun diperoleh, antara lain:

Tabel II.5 Sarana Wisata kawasan Kota Tua Cirebon

No. Jenis Jumlah Lokasi Kualita

s

Keterangan

1 Akomodasi :

- Hotel Memadai Kawasan

Kota Tua

C Berada disekitar

kawasan Kota Tua

2 Fasilitas

18

Page 19: BAB I,II,III,IV

Makan &

Minum :

- Warung

- Kios

Memadai Kawasan

Kota Tua

C

C

Menjualkan

makanan

tradisional

Cirebon

3 Area Parkir Memadai Kawasan

Kota tua

A Didalam

Pelabuhan dan

diluar kelenteng

4 Pintu Gerbang Memadai Kawasan

Kota Tua

B Dipelabuhan dan

Kelenteng

5 WC Umum Memadai Kawasan

Kota Tua

C Dipelabuhan dan

Kelenteng

6 Pos Keamanan Memadai Kawasan

Kota Tua

C Disekitar, berupa

pos polisi

7 Bangku

Taman

Memadai Kelenteng C Berada didalam

kelenteng

8 Plaza Memadai Kelenteng C Berada didalam

kelenteng

9 Penyewaan:

- Perahu

Memadai Pelabuhan B Berupa

penyewaan perahu

barang

10 Interpretasi :

- Papan info

- Rambu-

rambu

- Interpreter

Memadai

Memadai

Memadai

Kawasan

Kota Tua

B

B

B

Berupa papan

pemberitahuan.

Rambu-rambu

berada disekitar

jalan kota Tua.

Interpreter berupa

seorang pemandu.

11 Dermaga Memadai Pelabuhan A Berupa dermaga

barang.

Sumber: Fieldtrip Cirebon 2011

D. Fasilitas Umum lainnya

Fasilitas umum lainnya yang terdapat dikawasan Kota Tua Kota Cirebon

teradapat sebuah Bank Madiri yang merangkap beserta ATMnya. Untuk alat

19

Page 20: BAB I,II,III,IV

penghubung seperti telepon umum, tidak terdapat di daerah kawasan daya tarik

wisata Kota Tua Kota Cirebon.

III. Keraton Kasepuhan Cirebon

Gambar II.4 depan keraton

Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011

Karaton kasepuhan merupakn slah satu situs budaya yang ada di Cirebon,

yang luas keseluruhan daerah Karaton tersebut sekitar 25 ha. Karaton Kasepuhan

terletak di jalan Keraton Kasepuhan, Kecamatan Pangeran Lemahwungkuk ,kota

Cirebon, provinsi Jawa Barat ,Indonesia. Sri Magana cakrabuana, putra siliwangi dari

kerajaan padjajaran Bogor yang merupakan pendiri Karaton Kasepuhan pada tahun

1480 M.

Keistimewaan dari Karaton Kasepuhan ini apabila saat mengunjungi maka

kita akan meraskan Cirebon tempo dulu, kesan tersebut sudah terasa sejak awal

memasuki Karaton Kasepuhan yang banyak memperlihatkan pengaruh aga hindu

sebagai agama resmi kerajaan padjajaran.

A. Daya Tarik Wisata

Nuansa akulturasi kian kentara ketika kita memasuki kawasan Karaton

Kasepuhan yang terdapat di ruang depannya yang berpungsi sebagai

20

Page 21: BAB I,II,III,IV

museum,selain berisi berbagi pernak pernik khas kerajaan jawa pada umumnya,

seperti kereta kencana singa barong yang hingga saat ini masih sering digunakan

oleh penghuni karaton ,dua tandu kuno ,dan berbagi jenis pusaka berusia ratusan

tahun.

Selain itu , dihalaman belakang pengunjung juga dapat melihat taman istana

dan beberapa sumur dari mata air yang konon masyarakat sekitar mengganggap

air suci yang membawa berkah bagi setiap pengunjung yang meminum atau

mencuci muka di sumur tersebut . Kawasan ini ramai dikunjungi oleh para

peziarah pada upacara Panjang Jimatyang digelar oleh pihak keratin setiap tahun

untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Luas kawasan Keraton Kasepuhan adalah 25 ha ,yang seluruh kawasan

tersebutterpakai oleh seluruh odtw yangterbagi dari berapa titik bagian bangunan

bangunan yang ada di Karaton Kasepuhan tersebut. Batas Administrasi dan Batas

Alam.

1. Batas Administrasi

a. Utara : Kp Kasepuhan

b. Barat :

c. Selatan : Banjar Melati

d. Timur : Siti Mulya,Gambir laya

2. Batas Alam

a. Utara : lapangan

b. Barat :

c. Selatan : Sungai

d. Timur :

Karaton kasepuhan terdapat di tempat yang strategis yang dekat

dengan peradaban, meliputi ada bandan udara Penggung yang berjarak 5 km

dari odtw, pelabuhan laut juga yaitu pelabuhan Muara Jati 1kg dari odtw,

terdapat terminal bus juga Harja Mukti yang berjarak 3kg daro odtw ,terapat

21

Page 22: BAB I,II,III,IV

satiun kereta api juga yang berjarak 3kg daro odtw, serta banyak terdapat hotel

di sekitar odwt. Terdapat dataran yang rendah & berbatasan langsung dengan

laut dengan ketinggian rata-rata 200 m dari permukaan laut.Dikawasan

Karaton Kasepuahan terdapat banyak pepohonan sehingga kondisi tanah

disana berkontur sedang ,yang berdaya serap baik yang tinggkat erosi rendah.

Temperatur udara yang terdapat disana 27-38 c minimum tahunan 27

c yang di dapat dari suhu rata rata pertahun ,dengan rata rata curah

pertahunnya 2.260 dibulan januari,febuari,maret, Kelembaban 48,93 yang

cenderung lembab. Sinar matahari yang di dapat disana sangat terik sekali.

Dikawasan karaton kasepuhan terdapat anak sungat Sipadu yang

berfungsi sebagai pembatas antara karaton dan desa masyarakat .tidak terdapat

laut di sekitar Karaton kasepuhan.Kualitas lingkungan di sekitar keratin

kasepuhan baik terlihat bersih tanpa ada sampah berserakan .Tidak ada

pencemaran udara karna jauh dari pengelolaan sampah, pencemaran bau pun

juga tidak ada ,bentang alam yang sedikit terganggau karna terhalang oleh

rumah rumah warga. Terdapat ada sedikit Vandalisme di depan pagar

Keraton Kasepuhan ,tingkat kebisingan rendah karna jauh dari jalan raya.

Tidak terdapat rambu-rambu.

Binatang yang terdapat disana burung yang terlihat dominan, terdapat

beberapa sarang burung di pepohonan di sekitar odtw.Pola ruang yang

terdapat di Karaton Kasepuhan tersebar karna berbeda beda ,adapun pola

kepemilikan tanah tanah adat karna tanah tersebut milik pihak keratin

sepenuhnya .Tidak terdapat hutan ,yang dominan disana panorama keratin

yang begitu khas selain panorama disana masih original.

Terdapat desa tradisional .Kegiatan yang sering dilakukan disana

Upacara adat.Fotografi merupakan aktivitas yang sering dilakukan oleh parah

pengunjung yang mengunjungi karaton kasepuhan selain menikmati

panorama. Ziarah merupakn kegiatan yang biasa dilakukan juga oleh para

pengunjung dan masyarakat setempat .

B. Aksesibilitas

22

Page 23: BAB I,II,III,IV

1. Fisik

Aksesibilitas yang berupa fisik sangat diperlukan sekali dalam suatu proses

yang menghubungkan tempat awal menuju daya tarik wisata, antara lain:

a. Jalan

Dalam klasifikasi jalan raya menuju Keraton kasepuhan termasuk kelas

jalan 2, dimana lebar jalan yang ideal 8 meter dengan kualitas jalan

termasuk baik dan jalan trsebut pun sudah di aspal yang memang jalan

tersebut jalan yang menghubungkan antara wilayah kota dengan wilayah

lainnya. Untuk jalan akses di Kota cirebon menuju daya tarik wisata

termasuk kelas jalan 3 dengan lebar jalan 8 meter.

b. Kelengkapan Fasilitas

Kelengkapan fasilitas yang ada dalam radius 5 km berupa pompa

bensin yang berjarakan 1 km dari daya tarik wisata. Tambal ban Yang

berjarakan cukup dekat dengan daya tarik wisata yaitu 1 km. Untuk

penerangan terdapat berupa lampu jalan yang beradius sangat dekat dari

kawasan daya tarik wisata dengan disimpulkan bahwa jarak bisa 0 km dari

daya tarik wisata. Rambu lalulintas terdapat pada jarak radius kurang dari

5 km, berupa plang lalulintas. Dan untuk kelengkapan lainnya tedapat

warung/ kios yang berjarak kurang dari 500 m dari daya tarik wisata

Keraton Kasepuhan

c. Transportasi Umum

Transportasi umum yang berada disekitar kawasan daya tarik wisata

berupa bus dengan frekuensi perjalanan yang terjadwal, dan terminal

Harjamukti sebagai pusat terminal terbesar di Kota Cirebon yang terletak

di jalan By Pass Kota cirebon. Transportasi umum lainnya berupa

angkutan kota (Angkot) dan ada juga Ojek yang berpangkal tidak jauh dari

odtw .yang terjadwal operasional keberangkatannya, dan transportasi

lainnya berupa kendaraan tradisgional yaitu berupa becak khas cirebon.

Tabel II.6 Kelengkapan fasilitas radius 5km

Kelengkapan Keterangan

Pompa Bensin Tidak terdapat pompa bensin

Telepon Umum Tidak terdapat telpon umum

23

Page 24: BAB I,II,III,IV

Penerangan Jalan Banyak di sekitar odtw

Rambu lalulintas Ada banyak disekitar odtw

Tambal Ban 1 km dari odtw

Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011

Tabel II.7 Frekuensi tranportasi umum dari terminal terdekat

No Jenis Keterangan

1. Bus Tidak terjadwal

2. Angkot Tidak terjadwal

3. Angkutan Tradisional Ada

4. Lainya -

Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011

Tabel II.8 Non fisik

No Aspek Baik Cukup Keterangan

1. Keamanan

sepanjang jalan

Cukup Terasa cukup aman

2. Kualitas

Pemandangan

sepanjang jalan

Cukup

Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011

C. Amenitas

Sarana yang terkait dengan daya tarik wisata Karaton Kasepuhan termasuk

minim, itu dikarenakan sarana wisata seperti hotel dan restoran mempunyai jarak

24

Page 25: BAB I,II,III,IV

yang jauh, hanya saja terdapat sarana yang memang harus ada, seperti area parkir

yang termasuk cukup. Pintu gerbang, berada .

1. Prasarana

a. Sumber Daya Listrik

Sumber daya listrik yang ada di Kota Tua cirebon berasal dari PLN

dengan ketegangan 220 Volt yang terdistribusi dengan cukup kepada

setiap bagian. Sumber Air Bersih. Sumber air bersih yang ada berasal dari

air PAM/PDAM dengan kualitas air jernih, dengan rasa tawar dan tidak

berbau. Untuk sumber air menuju tapak kawasan berkisar 0 km, karena

sumber air berasal atau ada tepat di dalam daya tarik wisata. Sistem

Pembuangan Limbah.

Sistem pembuangan limbah yang ada berupa adanya septic tank untuk

limbah primer dikawasan kelenteng dan selokan sebagai tempat

pembuangan sekunder.

b. Sistem Komunikasi

Adanya sistem komunikasi berupa telepon dipelabugan dan kelenteng

dengan jumlah masing-masing memadai dan penggunaan digolongkan

mudah.

2. Sarana

a. Fasilitas kesehatan

Untuk fasilitas kesehatan tidak ditemukan untuk dikawasan Karaton

kasepuhan .

b. Fasilitas Keamanan

Ditemukan atau adanya pos keamanan polisi yang berada di kawasan.

c. Fasilitas Ibadah

Dan untuk fasilitas ibadah berupa majid dan musholla yang

peninggalan keratin dari jaman dulu yang hingga sekarang masih teteap

digunakan.

d. Sarana Wisata

Sarana wisata yang berada dekat dengan kawasan Karaton Kasepuhan.

D. Fasilitas Umum lainnya

Fasilitas umum lainnya yang terdapat dikawasan Karaton Kasepuhan alat

penghubung seperti telepon umum, tidak terdapat di daerah kawasan daya tarik

wisata Karaton kasepuhan Cirebon.

25

Page 26: BAB I,II,III,IV

Ada fasilitas makan dan minum berupung warung-warung dan kios deangan

kualitas yang lumayan. Terdapat 1 area parkir 3 pintu gerbang 1 TIC. Fasilitas

umum terdapat 4 WC umum yang cukup baik yang di tempatkan secara

strategis ,terdapat 1pos keamanan dan beberapa bangku taman. Disana juga

memiliki interpreter yang berjumblah 12 yang berkualitas cukup baik .

IV. Sanggar Kerajinan Topeng Cirebon

Sanggar Kerajinan Topeng merupakn slah satu sanggar kesenian yang aktif di

Cirebon tentunya dengan dukungan oleh dinas pariwisata setempat. Sanggar kesenian

topeng ini memiliki cabang toko yang tersebar. Selain membuat kerajinan sanggar

juga mneyediakan pembelajaran bagi pengunjung yang ingin merasakan langsung

bagaimana cara pembuatan topeng .

A. Daya Tarik Wisata

Kreatifitas yang tinggi serta ketekunan dari pengrajin membuat pengrajin

topen ini menjadi favorit bagi yang ingin membeli topeng-topeng yang dihasilkan

oleh pengrajin tersebut. Selain itu cirri khas dari topeng itu membuat pelanggan

ketagihan terhadap karya-karyanya.Serta dengan menawarkan harga yang standar

kepada para pelanggan membuat kerajitan tpeng ini laris dipasaran baik di local

maupun oleh turis mancanegara.

Seluruh kawasan terhalang oleh rumah-rumah penduduk karna terletak di

tempat pemukiman warga.Batas Administrasi dan Batas Alam

1. Batas Administrasi

a. Utara : Kp Kasepuhan

b. Barat :

c. Selatan : Banjar Melati

d. Timur : Siti Mulya,Gambir laya

2. Batas Alam

a. Utara : lapangan

26

Page 27: BAB I,II,III,IV

b. Barat :

c. Selatan : Sungai

d. Timur :

Kawasan sanggar seni topeng Cirebon ini terletak di tengah

pemukiman warga sehingga memiliki pola ruang yang terhalang. Tidak jauh

dari sana terdapat Objek daya tarik wisata juga Keraton Kasepuhan.Terdapat

dataran yang rendah & berbatasan langsung dengan laut dengan ketinggian

rata-rata 200 m dari permukaan laut.Dikawasan Kerajinan topeng tersebut

kurang baik karna kurang nya penyerapan lahan karna dipenuhi oleh bangunan

rumah-rumah penduduk.Temperatur udara disana terasa panas walaupun

memili curah hujan yang cukup lumayan.

Tidak terdapat sungai dan laut yang dekat dengan obek daya tarik wisata

kerajinan kesenian topeng Cirebon. Kualitas lingkungan di sekitar Kerajinan topeng

terlihat sedikit berantakan karna terletak dilahan yang tidak merata ditambah

bangunan rumah penduduk yang tidak beraturan.Binatang yang terlihat disana

dominan ayam dan kucing yang banyak tersebar di skitar rumah penduduk sekitar

karna tempat kerajinan tbut terletak di tengah permukiman warga.

B. Aksesibilitas

1. fisik

Aksesibilitas yang berupa fisik sangat diperlukan sekali dalam suatu proses

yang menghubungkan tempat awal menuju daya tarik wisata, Dalam

klasifikasi jalan raya menuju Kerajinan topeng dari karaton Kasepuhan

merupakan jalan setapak yang lebarnya 1 m – 2 m.

2. Kelengkapan fasilitas dalam radius 5 km

Tidak terdapat pom bensin ataupun telpon umum yang terdekat dari

objek daya tarik wisata .

Tabel II.9 Frekuensi tranfortasi umum dari terminal terdekat

27

Page 28: BAB I,II,III,IV

No Jenis Keterangan

1. Bus Tidak terjadwal

2. Angkot Tidak terjadwal

3. Angkutan Tradisional Ada tapi keluar dari wilayah

4. Lainya -

Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011

Tabel II.10 Non fisik

Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011

C. Amenitas

Sarana yang terkait dengan daya tarik wisata Kerajinan topeng Kasepuhan

termasuk minim, itu dikarenakan sarana wisata seperti hotel dan restoran

mempunyai jarak yang jauh.

1. Prasarana

a. Sumber Daya Listrik

Sumber daya listrik yang ada di Kota Tua cirebon berasal dari PLN dengan

ketegangan 220 Volt yang terdistribusi dengan cukup kepada setiap bagian.

b. Sumber Air Bersih

Sumber air bersih yang ada berasal dari air PAM/PDAM dengan

kualitas air jernih, dengan rasa tawar dan tidak berbau.

c. Sistem Komunikasi

28

No Aspek Baik Cukup Keterangan

1. Keamanan

sepanjang jalan

Cukup Terlihat cukup aman

2. Kualitas

Pemandangan

sepanjang jalan

Kurang baik dengan ki

yang tidak teratur

Page 29: BAB I,II,III,IV

Adanya sistem komunikasi berupa telepon dipelabugan dan kelenteng

dengan jumlah masing-masing memadai dan penggunaan digolongkan

mudah.

2. Sarana

a. Fasilitas kesehatan

Untuk fasilitas kesehatan tidak ditemukan untuk dikawasan Kerajinan

topeng

b. Fasilitas Keamanan

Tidak ditemukan adanya puskesmas atau perangkat kesehat yang ada di

sekitar Objek daya tarik wisata

c. Fasilitas Ibadah

Dan untuk fasilitas ibadah berupa masjid dan musholla .

D. Fasilitas Umum Lainnya

Fasilitas umum lainnya yang terdapat dikawasan Kerajian topeng alat

penghubung seperti telepon umum, tidak terdapat di daerah kawasan daya tarik

wisata Karaton kasepuhan Cirebon, yang ada hanya warung-warung kecil yang

usaha penduduk setempat.

V. Pertunjukan Kesenian Tradisional Sintren

Kehidupan rakyat pesisiran selalu memiliki tradisi yang kuat dan mengakar.Pada

hakikatnya tradisi tersebut bermula dari keyakinan rakyat setempat terhadap nilai-

nilai luhur nenek moyang, atau bahkan bisa jadi bermula dari kebiasaan atau

permainan rakyat biasa yang kemudian menjadi tradisi yang luhur.Mungkin orang-

orang yang dulu hidup di wilayah pesisiran tidak akan mengira kalau tradisi tersebut

hingga kini menjadi mahluk langka bernama kebudayaan, yang banyak dicari orang

untuk sekedar dijadikan obyek penelitian dan maksud maksud tertentu lainnya yang

tentu saja akan beraneka ragam.

Salah satu tradisi lama rakyat pesisiran Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat,

tepatnya di Cirebon, adalah Sintren.Kesenian ini kini menjadi sebuah pertunjukan

langka bahkan di daerah kelahiran Sintren sendiri.Sintren dalam perkembangannya

kini, paling-paling hanya dapat dinikmati setiap tahun sekali pada upacara-upacara

kelautan selain nadran, atau pada hajatan-hajatan orang gedean.

29

Page 30: BAB I,II,III,IV

Gambar II.5 Sintren1

Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011

Berdasarkan keterangan dari berbagai sumber kalangan seniman tradisi cirebon,

Sintren mulai dikenal pada awal tahun 1940-an, nama sintren sendiri tidak jelas

berasal dari mana, namun katanya sintren adalah nama penari yang masih gadis yang

menjadi staring dalam pertunjukan ini.

A. Daya Tarik Wisata

Kesenian tarian sintren lebih berunsurkan kepada unsur magis yang

kegiatannya diatur oleh sang dalang. Kegiatan tarian sintren pun didalamnya

terdapat seorang gadis yang menjadi sintren,diyakini gadis ini adalah harus

seorang perawan. Dan ada juga sinden yaitu seorang gadis yang mengiringi tarian

sintren dengan menyanyi,dua orang penari pria maupun lebih untuk membantu

sang dalang,dua orang penari wanita yang membantu ritual sang dalang,dan

beberapa orang yang memainkan alat musik.

Alat musik ini pun unik karena terbuat dari alat – alat rumah tangga

seperti kendi,hihid,gerabah,dan lainnya yang berkaitan dengan alat musik sintren.

Dikatakan, pertunjukan sintren tidak selamanya memerlukan panggung, mereka

bermain di halaman rumah beralaskan tikar, para penabuh gamelan dan juru

kawih sambil duduk, sedangkan sintren menari sambil berdiri lemah gemulai

mengikuti iramagamelan. Sebelum dimulai, para juru kawih memulai dengan

lagu-lagu yang dimaksudkan untuk mengundang penonton. Syair tersebut

dilantunkan secara berulang-ulang sampai penonton benar-benar berkumpul

untuk menyaksikan pertunjukan Sintren.

30

Page 31: BAB I,II,III,IV

Gambar II.6 Sintren 2

Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011

Di tengah-tengah kawih diatas, munculah Sintren yang masih muda belia.

Kemudian sintren diikat dengan tali tambang mulai leher hingga kaki, sehingga

secara syariat, tidak mungkin Sintren dapat melepaskan ikatan tersebut dalam

waktu cepat. Lalu Sintren dimasukan ke dalam sebuah carangan (kurungan) yang

ditutup kain, setelah sebelumnya diberi bekal pakaian pengganti.

Gamelan terus menggema, dua orang yang disebut sebagai pawang tak

henti-hentinya membaca doa dengan asap kemenyan mengepul. Juru kawih terus

berulang-ulang nembang. Namun begitu kurungan dibuka, sang Sintren sudah

berganti dengan pakaian yang serba bagus layaknya pakaian yang biasa

digunakan untuk menari topeng, ditambah lagi sang Sintren memakai kaca mata

hitam.

Sintren kemudian menari secara monoton, para penonton yang berdesak-

desakan mulai melempari Sintren dengan uang logam, dan begitu uang logam

mengenai tubuhnya, maka Sintren akan jatuh pingsan. Sintren akan sadar kenbali

dan menari setelah diberi jampi-jampi oleh pawang. Secara monoton sintren terus

menari dan penonton pun berusaha melempar dengan uang logam dengan harapan

Sintren akan pingsan. Disinilah salah satu inti seni Sintren.

VI. Kawasan Kuliner Grage

Di dalam kawasan kuliner Grage terdapat suatu yang perlu diperhatikan yaitu

lingkungan fisik kawasan kuliner Grage.

Geografi

31

Page 32: BAB I,II,III,IV

Didalam kawasan kuliner Grage terdapat unsur lingkungan fisik yang

mesti diperhatikan, salah satunya yaitu unsur geografi. Dan untuk batas

administrasi maupun batas alam terdiri dari:

Tabel II.11 Batas Adminitrasi dan Alam Kawasan Kuliner Grage

Arah Batas Administrasi Batas Alam

Utara Kab. Cirebon St. Kereta api Kejaksan

Barat Kec. Kedawung Sungai Tangkil

Selata

n

Kab. Cirebon PDAM Cirebon

Timur Kec. Kejaksan Kali

Sumber: Fieltrip Cirebon 2011

Dalam perjalanan yang ditempuh menuju kawasan Kota Kuliner Grage

menghasilkan jarak dari pusat Kota Cirebon maupun dari Kota Bandung

sendiri yaitu:

Tabel II.12 Jarak Kawasan Penelitian

Dari/Asal Nama Jarak/km Keterangan

Ibu Kota Kecamatan Pekalipan Berada dipusat kota

Ibu Kota Kabupaten Cirebon 4 km Berada dipusat kota

Kab. Cirebon

Ibu Kota Provinsi Bandung 133,2 km Dari Bandung sampai

Cirebon

Bandar Udara Penggung Berada diperbatasan

Kota dan Kab. Cirebon

Pelabuhan Laut Muara Jati 500 m Pelabuhan barang dan

penumpang

Terminal Bus / Angkot Harja Mukti 3,5 km Berada dipusat kota

Stasiun kereta api Kejaksan Cirebon 4 km Berada dipusat kota

Akomodasi terdekat Hotel 100 m Berupa hotel;

Grand Trias Hotel

Gunung Sari Hotel

Sumber: Fieldtrip Cirebon 2011

32

Page 33: BAB I,II,III,IV

Topologi

Lokasi kawasan kuliner Grage berada di ketinggian rata-rata 2000

diatas permukaan laut dengan konfigurasi tanah berupa dataran.

Geologi

Aspek yang terdapat didalam lingkungan fisik geologi, termasuk salah

satu yang menentukan dalam suatu daya tarik wisata. Jenis material tanah

yang berada dikawasan kuliner Grage sudah di aspal dengan kestabilan tanah

baik, untuk daya serap tanah sedang, dikarenakan kawasan tidak semuanya

permanen, dan untuk tingkat erosi termasuk rendah, disebabkan lokasi bukan

termasuk kawasan alam.

Klimatologi

Temperatur yang berada dikawasan kuliner Grage berada pada rata-

rata tahunan 28oC. Untuk curah hujan rata-rata tahunan 2260 mm dengan

musim hujan jatuh pada bulan Oktober hingga April dan untuk musim

kemarau jatuh pada bulan Juni hingga bulan September. Dan untuk

kelembaban udara berkisar antara 48-93% dengan kelembaban udara tertinggi

pada bulan Januari sampai Maret dan terendah terjadi pada bulan Juni sampai

Agustus.

Untuk tiupan angin termasuk sedang. Pada penyinaran matahari begitu

terik, disebabkan jarangnnya pepohonan atau penghalang di sekitar kawasan

kuliner Grage, dan untuk pengaruh musim tidak ada atau tidak menunjukan

pengaruh musim yang signifikan untuk kawasan kuliner Grage.

Hidrologi

Terdapat sebuah sungai yang bernama sungai Tangkil, dimana sungai

tersebut termasuk sungai cabang dengan abrasi rendah, sendimentasi rendah

pula dan untuk argus termasuk lemah. Dan untuk laut, tidak terdapat laut

dikawasan kuliner Grage.

Kondisi Lingkungan

Kualitas lingkungan dikawasan kuliner Grage termasuk cukup, untuk

kebersihan/sanitasi dikategarikan cukup karena jarangnnya sampah dikawasan

kuliner Grage dan untuk bentang alam kurang, disebabkan oleh bangunan

yang cukup tinggi dikawasan kuliner Grage tersebut.

33

Page 34: BAB I,II,III,IV

Untuk aspek pencemaran terdapat antara lain pencemaran udara yang

ada oleh polusi kendaraan yang dihasilkan yang berimbas kepada pencemaran

bau lingkungan, dan untuk pencemaraan air tidak ditemukan. Untuk

pencemaraan sampah tidak menunjukan yang signifikan dan dikategorikan

tidak ada, dan untuk vandalisme tidak ditemukan pula.

Visabilitas yang ada sedikit terhalang disebabkan oleh bangunan-

bangunan yang ada di sekitar cukup tinggi dan adanya mall pula sebagai unsur

visabilitas. Untuk tingkat kebisingan sedang dan rambu iklan dikawasan

kuliner Grage termasuk banyak.

Flora dan Fauna

Kawasan kuliner Grage tidak terdapat flora yang dominan hingga

konservasi. Dan untuk fauna didominasi oleh kucing yang berada di jalanan an

dihampir rumah makan maupun warung, untuk fauna yang berbahaya hingga

konservasi tidak ditemukan.

Pola Ruang

Untuk pola ruang daya tarik kuliner Grage tersebar dengan pola

kepemilikan tanah berupa kepemilikan negara dan pribadi. Dan untuk tata

guna tanah dipergunakan untuk usaha dibidang kuliner.

Daya Tarik

Daya tarik wisata yang ada dikawasan kuliner Grage hanya menjurus

kepada wisata kuliner yang ada.

Aktivitas

Untuk aktivitas wisata yang bisa dilakukan hanya berupa fotografi

sebagai penunjang yang berpotensial sebagai kenangan setelah berwisata

dikawasan Grage. dan kuliner adalah aktivitas yang utama dikawasan kuliner

Grage yang menyuguhkan berbagai kuliner khas Cirebon.

A. Daya Tarik Wisata

Grage adalah sebuah kawasan yang berada di Kota cirebon, dimana daya tarik

wisata ini masuk kedalam daya tarik buatan manusia/special interst. Yang

termasuk daya tarik buatan manusia/special interst terdapat pada kuliner yang

berada tersaji disepanjang jalan dikawasan Grage.

34

Page 35: BAB I,II,III,IV

Gambar II.7 Grage Mall

Sumber: Fieldtrip Cirebon 2011

Dikawasan Grage ini masyarakat lokal banyak menjualkan makanan khas

Cirebon yang memang kuliner adalah salah satu daya tarik wisata di cirebon sdan

pada setiap kuliner atau makanan khas Cirebon tersebut mempunya filosofi

masing-masing yang akhirnya jadilah sebuah kuliner yang khas Cirebon tersebut.

Makanan yang menjadi khas cirebon antara lain:

Sega Jamblang

Sega Lengko

Empal Gentong

Empal Asem

Docang

Tahu Gejrot

Kerupuk Melarat

Mendoan

Sate Beber

Mie Koclok

Nasi Goreng Cirebon

Ketoprak Cirebon

Bubur Ayam Cirebon, dan

Kerupuk Udang

Dikawasan ini sendiri terdapat sebuah mall yang bernama Grage Mall yang

berada persis dipertigaan jalan, dimana Grage Mall merupakan mall terbesar dan

menjadi salah satu landmark Kota Cirebon. Didalam Grage Mall pun sekarang

35

Page 36: BAB I,II,III,IV

tidak menjual produk yang asli dari Cirebon, akan tetapi Grage Mall menawarkan

produk yang memang sudah modern dan lebih kepada sesuatu yang diperlukan

untuk saat ini.

B. Aksesibilitas

1. Fisik

Aksesibiltas yang berupa jalan ini, dibagi menjadi 3 bagian yang memang

menghubungkan tempat asal dengan tujuan wisata yaitu kawasan kuliner

Grage.

a. Jalan

Yang pertama, jalan raya yang temasuk jalan provinsi di sekitar

kawasan termasuk kelas jalan 2, dengan lebar 6 meter dan kualitas

termasuk baik. Untuk jalan akses, tidak terdapat di dalam kawasan kuliner

Grage, disebabkan kawasan langsung berada di jalan raya atau provinsi.

Dan untuk jalan setapak menempati kelas jalan 3, dimana lebar jalan

1,5 meter yang berada di samping jalan raya dan termasuk baik, karena

jalan setapak sudah dibatasi oleh pagar untuk sebuah perlindungan pejalan

kaki.

b. Kelengkapan Fasilitas

Kelengkapan Fasilitas dalam radius 5 km dapat ditemukan berupa

pompa bensin, dimana fasilitas pompa bensi sangat dekat dari daya tarik

wisata. Tambal ban berada berada dalam radius kurang dari 5 km yang

akhirnya memudahkan wisatawan jika dalam masalah. Tidak terdapat

telepon umum di sekitar kawasan daya tarik wisadta kuliner grage.

Untuk penerangan jalan, terdapat disepanjang jalan, diluar maupun

didalam kawasan wisata kuliner grage. Dan untuk rambu lalulintas berada

disepanjang jalan kawasan wisata kuliner Grage, dimana dapat

dikategorikan banyak dan baik untuk sebuah rambu lalulintas jalan.

c. Transportasi Umum

Transportasi umum yang berada di sekitar kawasan wisata kuliner

Grage dapat ditemukan berupa bus yang tidak terjadwal, dikarenakan bus

beroperasi 24 jam. Angkutan Kota (Angkot) sama seperti bus dikawasan

yang tidak terjadwal pula dengan beroperasi 24 jam. Untuk angkutan

tradisional ada, berupa becak khas Cirebon dan ada pula delman. Dan

36

Page 37: BAB I,II,III,IV

untuk transportasi lainnya terdapat ojeg disekitar kawasan wisata kuliner

Grage.

C. Amenitas

1. Prasarana

a. Sumber daya Listrik

Kawasan kuliner Grage sudah menggunakan listrik yang bersumber

dari PLN, dimana para pengusaha kuliner membayarnya secara masing-

masing, tidak menggunakan sistem kolektif kepada satu orang pengusaha

atau penjual. Dengan ketegangan 110 Volt, listrik dikawasan kuliner

Grage terdistribusi dengan baik.

b. Sumber Air Bersih

Sumber air yang ada dikawasan kuliner Grage bersal dari air

PAM/PDAM, dimana kualitas yang ada jernih, tidak mempunyai rasa, dan

air tidak beraroma/bau. Sumber air ketapak kawasan tidak mempunyai

jarak yang jauh, dan untuk kendala pemanfaatan tidak ada dengan

kemungkinan pemanfaatan termasuk mudah dan baik.

c. Sistem Pembuangan Limbah

Sistem pembuangan limbah yang dipergunakan dikawasan kuliner

Grage berupa dengan cara membuang limbah ke selokan dan

pengangkutan sampah oleh pihak kebersihan setempat, dengan ini sistem

pembuangan limbah limbah dikawasan kuliner Grage termasuk dalam

kondisi pembuangan limbah yang cukup.

d. Sistem Komunikasi

Sistem komunikasi yang ada dikawasan kuliner Grage berupa telepon

yang berada di setiap rumah makan yang dikunjungi. Dan ada pula

telepon genggam/handpone yang hampir dimiliki oleh setiap para

pengunjung. Dan dari itu, dapat digunakan dengan mudah dan cukup

memadai.

2. Sarana

a. Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan yang berada dikawasan kuliner Grage berupa

Apotek dan Puskesmas UPTD yang berjarak 100m dari depan Grage

Mall, Cirebon.

b. Fasilitas Keamanan

37

Page 38: BAB I,II,III,IV

Fasilitas kesaman yang berada berupa pos polisi yang berjarak 100m

dari depan Grage Mall, Cirebon.

c. Fasilitas Ibadah

Untuk fasilitas ibadah berupa Musola MTH dan masjid Jami yang

berlokasi disekitar jalan depan Grage Mall, Cirebon pula.

3. Sarana Wisata

Di dalam kawasan kuliner Grage terdapat beberapa fasilitas wisata

yang dapat dipergunakan untuk para pengunjung, antara lain:

Tabel II.13Sarana Wisata Kawasan Kuliner Grage

No. Jenis Jumlah Lokasi Kualita

s

Keterangan

1 Akomodasi :

- Hotel Memadai

Kawasan

Grage B

Grand Trias Hotel

Gunung Sari Hotel

2 Fasilitas

Makan &

Minum :

- Warung

- Kios

- Restaurant

Memadai Kawasan

Grage

A

A

A

Menjualkan

makana tradisional

Cirebon

3 Area Parkir Memadai Kawasan

Grage

A Didalam Grage

Mall dan pinggir

jalan

4 Pintu Gerbang Memadai Kawasan

Grage

C Didalam Grage

Mall

5 Visitor Center /

TIC

Memadai Kawasan

Grage

C Didalam Grage

Mall dan pinggir

jalan

6 WC Umum Memadai Grage mall C Didalam Grage

Mall

7 Pos Keamanan Memadai Kawasan

Grage

C Berupa pos polisi

8 Bangku Taman Memadai Kawasan

Grage

C Dikawasan Grage

Mall danm sekitar

Sumber: Fieldtrip Cirebon 2011

38

Page 39: BAB I,II,III,IV

D. Fasilitas Umum Lainnya

Fasilitas umum lainnya yang dapat dipergunakan untuk para pengunjung anara

lain beberapa ATM Bank yang berada diluar Grage Mall.

VII. Pengrajin Batik Trusmi

Gambar II.8 Plang batik trusmi

Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011

Kawasan pengrajin batik trusmi yang terletak di Plered Kabupaten Cirebon,

kawasan ini dimulai dari jalan Panembahan dan jalan Buyut Trusmi. Pada jalur jalan

tersebut, kita akan menjumpai beberapa showroom yang ditata dalam bentuk rumah

mewah dengan halaman parkir cukup luas. Nama Trusmi sendiri diambil dari nama

anak pangeran Cakrabuana, yang sekarang Trusmi terkenal dengan pekalongannya

cirebon.Sentra batik Trusmi di Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon ini, dilihat dari

sarana dan prasarana yang ada, memiliki potensi menjadi sebuah objek wisata belanja

yang sangat menarik.

Jadi tampaknya tak ada salahnya Trusmi dikemas dalam satu paket tujuan

wisata bersama objek wisata lain di Cirebon, seperti Keraton Kanoman dan

Kasepuhan serta objek wisata sejarah yang banyak tersebar di wilayah Cirebon. batik

Trusmi merupakan perluasan dari kebiasaan membatik di kalangan warga keraton.

Pada waktu itu, kegiatan membatik hanya dilakukan di daerah keraton karena batik

menjadi simbol status bagi keluarga sultan dan para bangsawan Cirebon. Namun,

39

Page 40: BAB I,II,III,IV

akibat terjadi peperangan dan perpecahan kekuasaan, perajin batik keraton pun

akhirnya dipulangkan ke daerah masing-masing. Salah satu daerah asal para perajin

tersebut adalah Trusmi, di mana batik Cirebon terus berkembang.

A. Daya Tarik Wisata

Jenis daya tarik wisata yang ada di kawasan pengrajin batik trusmi ini yaitu

berupa home industry. Yang berlokasi di Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon, dan

memiliki luas kawasan sekitar 700m, luas ODTW sekitar 600m, serta luas area

terpakai atau terbangun sekitar 500m.

Tabel II.14 Batas administrasi dan alam

Batas Administasi Batas Alam

Utara Desa Wudgali Pemukiman penduduk

Barat Desa Kalimutu Sungai

Selatan Desa Weru Pemukiman penduduk

Timur Desa Panembaha Pemukiman penduduk

Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011

Kawasan pengrajin batik trusmi berada di ketinggian rata-rata 200m/dpl

berdasarkan ketinggian cirebon secara general. yang memiliki konfigurasi lahan yang

umumnya berada di dataran rendah, karena memang terletak di daerah dataran rendah.

Untuk jenis material tanah di kawasan pengrajin batik trusmi adalah beraspal, dan

untuk kestabilan tanahnya sudah baik karena lokasi ODTW berkonfigurasi tanah yang

datar. Mempunyai daya serap tanah tidak baik karena bertanahkan aspal. Dan

memiliki tingkat erosi yang rendah karena kawasan sudah berbentuk bangunan.

Untuk temperatur udara di kawasan pengrajin batik trusmi rata-rata 21-37

C/tahun, dengan suhu minimum 21 C/tahun serta suhu maksimum 37 C/tahun, oleh

karena itu tergolong panas untuk temperatur di kawasan sekitar pengrajin batik

trusmi. Memiliki curah hujan rata-rata 2260 mm/tahun, musim hujan terjadi pada

bulan januari sampai dengan april, lalu musim kemarau terjadi pada bulan september

sampai dengan desember. Kelembapan yang terjadi 70 %. Kekuatan tiupan anginnya

sedang karena karena sedikit dihalangi oleh bangunan-bangunan yang cukup besar,

40

Page 41: BAB I,II,III,IV

penyinaran matahari yang terjadi pun terik karena kurangnya jumlah pepohonan yang

ada disekitar kawasan. Mempunyai pengaruh musim berupa perubahan cuaca yang

tidak menentu, dan pada dasarnya membutuhkan teriknya matahari yang berguna

untuk pengeringan batik.

Untuk kondisi lingkungan di kawasan pengrajin batik trusmi kualitas

lingkungannya cukup baik, kebersihan/sanitasinya pun cukup baik dalam arti berada

di batas kebersihan yang wajar, bentang alamnya cukup, hanya saja di pinggir atau

disebelah setiap toko batik yang sedikit menggangu. Untuk aspek pencemaran

udaranya tidak ada, pencemaran baunya pun tidak ada, dan pencemaran air juga tidak

ada . Untuk aspek lainnya terdapat pencemaran sampah namun hanya sampah-sampah

ringan, dan tidak terdapat vandalisme yang berada di sekitar kawasan pengrajin batik

trusmi, untuk visabilitasnya bebas karena tidak terhalang oleh sesuatu seperti reklame,

atau papan iklan yang terlali signifikan, tingkat kebisingannya pun sedang karena

jalan di sekitar termasuk jalan akses yang tidak terlalu besar, rambu iklannya pun

sedang berupa rambu-rambu jalan.

Untuk flora dan fauna yang terdapat di lokasi kawasan pengrajin batik trusmi

adalah, jenis flora dominannya adalah pohon mangga, pohon jambu , dan jenis fauna

dominannya adalah kucing dan burung, yang berlokasi di sekitar kawasan pengrajin

batik trusmi. Tidak terdapat jenis fauna berbahaya. Dan untuk jenis fauna

komersialnya adalah kuda yang berupa delman.

Untuk pola ruang di kawasan pengrajin batik trusmi sendiri adalah tersebar

yang berada dalam satu kawasan namun tidak pada satu lokasi saja, pola pemilikan

lahan adalah tanah pribadi dan tanah swasta. Serta tata guna tanah di kawasan

pengrajin batik trusmi di manfaatkan untuk pemukiman dan pertokoan. Untuk daya

tarik produk di kawasan pengrajin batik trusmi adalah wisata belanja yang menjadi

daya tarik utama yang memiliki potensi batik dan kerajinan, berlokasi di ODTW.

Untuk aktivitas wisata dikawasan pengrajin batik trusmi adalah wisata belanja

yang menjadi aktivitas utama dan memiliki potensi batik-batik serta kerajinan yang

dibuat khas dari Cirebon, berlokasi di ODTW. Untuk sarana dan prasarana di kawasan

pengrajin batik trusmi sudah cukup baik, sumber daya listrik di ODTW sudah

41

Page 42: BAB I,II,III,IV

menggunakan PLN dan juga menggunakan generator atau diesel ketika listrik padam

dengan kapasitas 3300 kwh, dengan voltage 220 volt dan distribusinya sudah baik.

Untuk sumber air bersih di ODTW menggunakan sumur dan Air PAM/PDAM

dengan kualitas air jernih dan rasa air tawar serta bau airnya normal. Tidak terdapat

kendala pemanfaatan dan kemungkinan pemanfaatanya mudah. Untuk sistem

pembuangan limbahnya melalui septic tank dan dengan kondisi cukup baik. Untuk

sistem komunikasinya menggunakan telepon dan handphone dengan jaringan yang

baik dan jumlah yang memadai dan banyak yang menggunakan. Untuk sarana umum

terdekat / sekitar kawasan terbagi menjadi tiga, yaitu fasilitas kesehatan terdapat

apotik dengan jarak sekitar 500m, fasilitas keamanan yaitu pos satpam, dan fasilitas

ibadah terdapat mushola.

B. Aksesibilitas

Tabel II.15 Jarak kawasan penelitian

Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011

42

Page 43: BAB I,II,III,IV

Untuk klasifikasi jalannya mempunyai tiga aspek yaitu : Jalan raya dengan kelas

jalan III, mempunyai lebar jalan 6 m dengan kualitas jalan cukup, Jalan akses dengan kelas

jalan II mempunyai lebar jalan 5 m dengan kualitas jalan cukup. Dan untuk jalan setapak

kelas jalannya adalah II, mempunyai lebar jalan 3 m dengan kualitas jalan baik, karena jalan

setapaknya tertata dengan rapi.

Untuk kelengkapan fasilitas dalam radius 5 kmnya adalah tidak terdapat

terdapat Pompa bensin, kemudian terdapat Tambal ban, dan terdapat Penerangan di

sepanjang jalan berupa lampu-lampu jalan, juga terdapat Rambu lalu lintas yang berada

disepanjang jalan menuju ODTW. Dan terdapat mini market.

Untuk frekuensi transportasi umum dari terminal terdekatnya adalah : Bus

yang tidak terjadwal karena jarangnya bus-bus yang lewat ke ODTW, kemudian

Angkotnya tidak terjadwal yang terdapat di sekitar ODTW, dan terdapat angkutan

tradisional berupa delman dan becak.

43

Dari Nama Jarak / km Keterangan

Ibu kota

kecamatan

Plered - Jarak ODTW dari ibukota

kecamatan

Ibu kota kabupaten Cirebon 5 km Jarak ODTW dari ibukota

kabupaten

Ibu kota provinsi Bandung 130 km Jarak ODTW dari ibukota

provinsi

Bandar udara Penggung - Jarak ODTW dari Bandar

udara

Pelabuhan laut Muara jati 5 km Jarak ODTW dari

Pelabuhan laut

Terminal

bus/angkot

Weru - Jarak ODTW dari

Terminal bus/angkot

Stasiun kereta api Kejaksan 3,5 km Jarak ODTW dari Stasiun

kereta api

Akomodasi

terdekat

- - Tidak ada

Page 44: BAB I,II,III,IV

Untuk keamanan sepanjang jalannya sudah cukup baik, karena adanya pos

satpam di rata-rata setiap toko, di sepanjang jalan, dan untuk kualitas sepanjang

jalannya kurang, karena terhalang oleh bangunan.

C. Amenitas

Untuk sarana wisata yang ada di sekitar kawasan pengrajin batik trusmi yaitu

berupa fasilitas makanan dan minuman terdapat warung makan yang berada di sekitar

lokasi ODTW dengan kualitas baik, terdapat satu food court dengan kualitas baik dan

mini market dengan kualitas baik. Untuk interpretasinya terdapat papan info yang

berlokasi di sepanjang jalan ODTW dengan kualitas baik. Terdapat rambu-rambu

yang berlokasi di sepanjang jalan ODTW dengan kualitas baik.

D. Fasilitas Umum Lainnya

Terdapat fasilitas umum lainnya yang berlokasi di sekitar ODTW yaitu,

terdapat dua area parkir di lokasi ODTW dengan kualitas baik, kemudian terdapat dua

pintu gerbang di lokasi ODTW dengan kualitas baik, terdapat pula satu Visitor Center

/ TIC dengan kualitas baik, adanya dua kios cinderamata yang berlokasi di ODTW

dengan kualitas cukup, kemudian adanya dua WC umum/MCK di lokasi ODTW

dengan kualitas cukup yang terdapat di dalam toko, terdapat satu pos keamanan yang

berlokasi di setiap toko, dan terdapat banyak tempat bias yang berlokasi di ODTW

dengan kualitas cukup.

BAB III

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

I. Situs Sunyaragi

A. Daya Tarik Wisata

Adanya vandalisme, seperti coretan-coretan yang terdapat di sekitar gua,

tepatnya di tembok-tembok pagar. Dan juga ditemukan pencemaran sampah yang

terdapat disekitar situs sunyaragi, khususnya di danaunya yang kurang terjaga

44

Page 45: BAB I,II,III,IV

kebersihannya, seperti airnya yang kotor dan banyaknya sampah di air danaunya.

Serta masih kurangnya sarana umum terdekat / disekitar kawasan, seperti fasilitas

kesehatan yang hanya puskesmas, fasilitas keamanan yang hanya ada ronda, dan

fasilitas ibadahnya hanya ada masjid anazah.

B. Aksesibilitas

Akses menuju ke Situs Sunyaragi sudah terbilang mudah, namun untuk jalan

rayanya masih ditemukan lubang-lubang di berberapa bagian jalan. Dan jalan

aksesnya yang masih sangat berantakan.

C. Amenitas

Kurang berkembangnya warung yang ada di sekitar kawasan Situs Sunyaragi,

walaupun sudah terdapat empat warung, namun keadaannya fisiknya kurang

memadai.

D. Fasilitas Umum Lainnya

Jauhnya fasilitas-fasilitas umum tertentu yang ada di sekitar kawasan Situs

Sunyaragi, seperti jauhnya ATM atau Bank. Dan juga bangku taman yang terdapat

di kawasan Situs Sunyaragi kualitasnya kurang baik, karena kurang terawat.

II. Kota Tua Cirebon

A. Daya Tarik Wisata

Permasalahan yang ada pada daya tarik wisata Kota Tua Cirebon berada pada

pelabuhan yang kurang menegaskan sektor pariwisatanya, masih kepada sektor

pelabuhan pengangkutan barang dan penumpang, bukan menegaskan kepada

pelestarian bangunan untuk dimanfaatkan menjadi daya tarik wisata.

B. Aksesibilitas

Dalam aksesibilitas permasalahan yang timbul adalah kurangya pengamanan

untuk sebuah kendaraan yang dibawa oleh para pengunjung yang dimana

pengawasan keamanan untuk pengguna aksesibiltas kurang.

C. Amenitas

45

Page 46: BAB I,II,III,IV

Prasarana dan sarana yang ada merupakan hal yang terpenting dalam adanya

suatu daya tarik wisata, dimana permasalahan yang ada pada saat ini adalah pada

fasilitas kesehatan yang tidak ada dalam jarak radius 5km, pos keamanan yang

cukup jauh untuk sebuah kawasan pariwisata.

D. Fasilitas Umum Lainnya

Kelemahan atau kekurangan dalan fasilitas umum lainnya terdapat pada

kurangnya fasilitas perbankan dan pelengkapnya seperti ATM.

III. Kawasan keraton kasepuhan

A. Daya Tarik Wisata

Adanya suatu pemandangan yang kurang mengenakan dari penjaga atau orang

penduduk sekitar yang mangabdi di karaton tersebut yang membuat pengunjung

merasa kurang enak dan terganggu terhadap apap yang dilakukan oleh mereka .

B. Aksesibilitas

Tidak adanya angkot yang terjadwal yang bias memudahkan bagi pengunjung

jika ingin berkunjung.

C. Amenitas

Jarak hotel yang cukup jauh dari objek daya tarik wisata sehingga menyulitkan

para pengunjung yang ingin memikirkan bahwa objek daya tarik wisata ini

merupakan destinasi yang tepat.

D. Fasilitas Umum Lainnya

Tidak adanya ATM atau Bank terdekat Serta tidak adanya telepon umum

disekitar kawasan Keraton kasepuhan Cirebon.

IV. Pengrajin Topeng Cirebon

A. Daya Tarik Wisata

Adanya suatu pemandangan yang kurang mengenakan dari penjaga atau orang

penduduk sekitar yang mangabdi di karaton tersebut yang membuat pengunjung

merasa kurang enak dan terganggu terhadap apap yang dilakukan oleh mereka .

46

Page 47: BAB I,II,III,IV

B. Aksesibilitas

Tidak adanya angkot yang terjadwal yang bias memudahkan bagi pengunjung

jika ingin berkunjung.

C. Amenitas

Jarak hotel yang cukup jauh dari objek daya tarik wisata sehingga menyulitkan

para pengunjung yang ingin memikirkan bahwa objek daya tarik wisata ini

merupakan destinasi yang tepat.

D. Fasilitas Umum Lainnya

Tidak adanya ATM atau Bank terdekat Serta tidak adanya telepon umum

disekitar kawasan Keraton kasepuhan Cirebon.

V. Pertunjukan Kesenian Tradisional SintrenA. Daya Tarik Wisata

Permasalahan yang ada di Pertunjukan Kesenian Tradisional Sintren adalah

kurang nya eksistensi dalam bagaimana pertunjukan sintren ini bisa dikenal oleh

daerah lain,dan juga pertunjukan ini bisa dikenal oleh orang banyak. Tidak hanya

di daerah asal sintren namun daerah lain juga bisa mengetahui pertunjukan sintren

itu seperti apa.

VI. Kawasan Kuliner Grage

A. Daya Tarik wisata

Identifikasi untuk daya tarik wisata dikawasan kuliner Grage menjurus kepada

sistem atau penempatan warung yang ada kurang tersusun dengan rapih dan untuk

daya tarik situs budaya tidak ditemukan untuk dikawasan kuliner Grage.

B. Aksesibilitas

Pada aksesibilitas identifikasi yang ditemukan yaitu kurang keamanan

lalulintas yang ada, Dimana jalan yang kebanyakan lebar dan disebrangi oleh

47

Page 48: BAB I,II,III,IV

mayarakat tidak dilengkapi dengan jembatan penyebrangan untuk para pejalan

kaki.

C. Amenitas

Untuk prasarana dan sarana yang ada kurang atau terlalu jauhnya fasilitas

beribadah yang pada jam tertentu sering dibutuhkan untuk orang beribadah.

D. Fasilitas Umum Lainnya

Dari hasil identifikasi untuk fasilitas umum, yaitu kurang tersebarnya fasilitas

berupa alat penarikan uang atau ATM, hanya saja ATM lebih mudah didapatkan

dilingkungan Grage Mall.

VII. Kawasan Pengrajin Batik Trusmi

A. Daya Tarik Wisata

Adanya sampah-sampah ringan yang terdapat di sekitar kawasan ODTW, yang

menjadi pencemaran sampah. Serta masih kurangnya sarana umum terdekat / disekitar

kawasan, seperti fasilitas kesehatan yang hanya ada apotik, dan fasilitas ibadahnya

hanya ada mushola saja.

B. Aksesibilitas

Tidak adanya pompa bensin yang berada di sekitar kawasan ODTW. Kemudian

bus dan angkot yang tidak terjadwal dan jarang melewati lokasi ODTW, sehingga

mempersulit pengunjung dari luar daerah yang tidak mempunyai kendaraan pribadi

untuk mengunjungi tempat ini.

C. Amenitas

Tidak adanya akomodasi berupa hotel atau akomodasi-akomodasi lainnya

yang berada di sekitar kawasan ODTW.

D. Fasilitas Umum Lainnya

Tidak adanya ATM atau Bank terdekat Serta tidak adanya telepon umum

disekitar kawasan pengrajin batik trusmi ini.

48

Page 49: BAB I,II,III,IV

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. KESIMPULAN

A. Situs Sunyaragi

Situs Sunyaragi yang terletak di kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota

Cirebon ini merupakan sebuah kompleks bangunan kuno bekas taman dan

49

Page 50: BAB I,II,III,IV

pesanggrahan dan juga merupakan salah satu benda cagar budaya yang berada di

Kota Cirebon. Pada masa kejayaan kesultanan Cirebon, Gua Sunyaragi ini

digunakan sebagai tempat berkhalawat/bertakhanut atau menyepi. Namun pada

saat ini situs Gua Sunyaragi telah berubah fungsi, yaitu menjadi objek wisata

negara. Bentuk dari arsitektur bangunannya pun memiliki keunikan tersendiri.

Namun tetap masih memiliki beberapa permasalahan yang ada di lokasi ODTW.

B. Kota Tua Cirebon

a. Daya Tarik Wisata

Daya tarik wisata yang ada berupa daya tarik wisata buatan

manusia/special interest, dimana pengunjung bisa melakukan dua hal dalam

Kota Tua Cirebon, yang pertama beribadah untuk di kelenteng Dewi Welas

Asih Tiao-Kak-Sie, dan pengangkutan barang serta penumpang untuk di

pelabuhan, yang kedua yaitu berkunjung melihat kemegahan kelenteng Dewi

Welas Asih Tiao-Kak-Sie dan melihat panorama laut dan aktivitas kapal di

pelabuhan.

b. Aksesbilitas

Terdapat aspek fisik berupa jalan dengan pembagian terdiri dari jalan

raya dengan lebar 8 meter berkualitas baik, kemudian jalan akses dengan lebar

8 meter berkualitas baik dan untuk jalan setapak mempunyai lebar 4 meter dan

berkualitas cukup. Dan untuk kelengkapan berjarak dalam radius 5 km,

kawasan Kota Tua Cirebon sudah dilengkapi dengan pompa bensin, tambal

ban, penerang jalan, rambu lalulintas dan untuk telepon umum tidak

ditemukan.

Untuk transportasi umum dikawasan Kota Tua Cirebon seperti bus, Angkot

beroperasi secara terjadwal dan untuk angkutan trasdisional seperti becak

tidak terjadwal. dengan keaman dan kualitas sepanjang perjalanan menuju

kawasan Kota Tua Cirebon termasuk cukup.

c. Amenitas

Pada prasarana dianataranya sumber daya listrik sudah berupa dari

PLN, sumber air bersih berasal dari air PDAM yang teraliri baik, bersih,

50

Page 51: BAB I,II,III,IV

jernih, tidak berasa dan tidak berbau dengan kendala pemanfaatan tidak

ditemukan.

Untuk sitem pembuangan limbah sudah menggunakan septic tank dan

selokan. Dan untuk sistem komunikasi ditemukan berupa telepon yang berada

dipos keamanan pelabuhan dan didalam kawasan kelenteng.

Untuk sarana wisata berupa hotel cukup jauh dari kawasan Kota Tua

Cirebon, untuk warung makan dapat ditemukan disekitar kawasan, dan

dikawasan juga terdapat area parkir, pintu gerbangn, pos keaman bangku

taman dikelenteng, plaza dikelenteng, penyewaan perahu dipelabuhan dan

interpretasi di kawasan Kota Tua Cirebon yang dapat dimanfaatkan.

d. Fasilitas Umum Lainnya

Fasilitas umum lainnya yang ada dapat dipergunakan berupa adanya

suatu bank beserta alat penarikan uang tunai atau ATM.

C. Karaton kasepuhanKawasan Keraton kasepuhan merupakan objek wisata sejarah yang termasuk

sering kali menjadi tujuan wisata di Cirebon.Karaton kasepuhan merupak situs

sejarah yang sering dijadikan tempat untuk beziarah .

D. Topeng CirebonKesenian kerajinan topeng Cirebon ini salah astu kerajinan yang paling aktif

di cerebon yang tentunya memiliki daya saing degan kreatifitas yang bagus sekali.

E. Pertunjukan Kesenian Tradisional Sintren

a. Daya Tarik Wisata

Pertunjukan sintren sebenarnya adalah suatu seni budaya yang menarik

untuk diketahui karena memiliki keunikan,bisa disimpulkan bahwa sintren itu

suatu warisan budaya yang sangat bagus serta tradisional. Sangat menarik

untuk diketahui dan dilestarikan agar Daya Tarik Wisata ini bisa dikenal di

seluruh nusantara. Berpengaruhnya kekuatan magis pun memberikan kesan

yang sangat mistis di dalam pertunjukan sintren ini .

51

Page 52: BAB I,II,III,IV

F. Kawasan Kuliner Grage

a. Daya Tarik wisata

Daya tarik wisata yang ada merupakan termasuk buatan

manusia/special interest, dimana didalam kawasan Grage menawarkan kuliner

khas Cirebon. Dengan terdapatnya Grage Mall yang memang menawarkan

kemodernan, akan tetapi untuk ketradisionalan dapat ditemukan disepanjang

jalan, yaitu berupa kuliner tradisional yang khas Cirebon.

b. Aksesibilitas

Aksesibilitas yang berada dikawasan kuliner Grage berupa fisi jalan

raya dengan lebar 8 meter dengan kualitas jalan baik dan untuk jalan setapak

mempunyai lenar 1,5 meter dengan kualitas baik, dikarenakan jalan setapak

sudah diberi pagar pengangan untuk pejalan kaki. Kelengkapan fasilitas lai

dengan radius 5 km pun sudah ada berupa pompa bensin, tambal ban,

penerang jalan, rambu lalulintas dan untuk telepon umum tidak ditemukan

dalam radius 5 km dikawasan kuliner Grage. Untuk transportasi umum berupa

bus, angkot dan angkutan tradisional seperti becak beroperasi dengan tidak

terjadwal. Dan untuk keamana serta kualitas sepanjang jalan termasuk cukup

dalam sampai kawasan kuliner Grage.

c. Amenitas

Prasarana dan sarana yang ada berupa sumber daya listrik sudah

bersumber dari PLN, sumber air bersih berasal dari air PAM/PDAM dengan

kualitas air jernih tidak berasa, tidak berbau dan mudah dalam pemanfaatan.

Pada sistem pembuangan limbah, para pengjual membuang limbahnya

keselokan yang berada dibelakan warung yang mereka dirikan dan untuk

sistem komunikasi berupa telepon dapat ditemukan dirumah makan dengan

jumlah memadai untuk sebuah rumah makan dan restauran.

Untuk sarana umum terdekat terdapat apotek dan puskesmas UPTD

sebagai fasilitas kesehatan dikawasan Grage. Adanya pos polisi yang berada

tepat dipertigaan kawasan Grage dan fasilitas ibada berupa Musola dan Masjid

yang dapat digunakan oleh para pengunjung beribadah.

52

Page 53: BAB I,II,III,IV

d. Fasilitas umum Lainnya

Fasilitas umum lainnya yang ada berupa alat penarik uang atau ATM

yang berjejer didepan Grage Mall yang memudahkan para pengujung untuk

mendapatkan dan mengambil uang.

E. Kawasan Pengrajin Batik Trusmi

Kawasan pengrajin batik trusmi yang terletak di Plered Kabupaten Cirebon

merupakan objek wisata belanja yang sangat menarik. kawasan ini dimulai dari

jalan Panembahan dan jalan Buyut Trusmi. Pada jalur jalan tersebut, kita akan

menjumpai beberapa showroom yang ditata dalam bentuk rumah mewah dengan

halaman parkir cukup luas. Di sanalah kita akan puas berbelanja batik serta

kerajinan-kerajinannya yang menarik, unik dan khas Cirebon.

II. REKOMENDASI

A. Situs Sunyaragi

Untuk tembok- tembok pagar yang sudah ada corat-coretnya sebaiknya di cat

kembali kemudian lebih memperketat penjagaan agar tidak terjadi aksi

vandalisme lagi di sekitar kawasan ODTW. Memperbanyak kotak sampah dan

petugas kebersihan khususnya untuk petugas kebersihan danaunya. Dan

menambah sarana umum terdekat / disekitar kawasan, seperti fasilitas kesehatan,

fasilitas keamanan, serta fasilitas ibadahnya.

Untuk aksesibilitasnya sebaiknya jalan raya menuju lokasi yang sudah ada

lubang-lubang di perbaiki termasuk merapikan jalan aksesnya untuk

mempermudah para wisatawan berkunjung. Untuk amenitas, sebaiknya warung-

warung yang ada di sekitar ODTW sedikit di perbaiki agar keadaan fisiknya

lebih memadai.

Untuk fasilitas umum lainnya sebaiknya ada petunjuk dimana letak bank

ataupun ATM yang tersedia di seekitar kawasan ODTW, serta di tambahkannya

jumlah ATM. Dan juga untuk merperbaiki bangku-bangku taman yang sudah

ada kemudian lebih merawatnya lagi agar para wisatawan bisa menikmati

fasilitas yang ada dengan nyaman.

53

Page 54: BAB I,II,III,IV

B. Kota Tua cirebon

Untuk daya tarik wisata lebih ditekankan lagi, dan diitensifkan. Untuk

aksesibilitas lebih diperbaiki untuk jalan akses. Dan untuk amenitas serta fasilitas

umum lainnya lebih diadakan berupa diperbanyak perbankan disekitar kawasan

Kota Tua Cirebon.

C. Keraton Kasepuhan

Untuk ketidaknyamanan yang ada pada karaton kasepuhan dan kerajinan

Topeng Cirebon diharap kan bias di pikirkan dan di tata ulang lagi sehingga

tidak merusak pemandangan serta kenyamanan dari pengunjung .begitu juga di

kawasan kerajinan topeng Cirebon juga harus dipikirkan bagaimana cara untuk

terus dikembangkan sehinggga terus berkembang.

Amenitas sebaiknya di bangun akomodasi seperti hotel ataupun jenis

akomodasi lainnya di sekitar kawasan ODTW sehingga mempermudah

pengunjung untuk menginap di kawasan tersebut. Namun tetap saja harus

mencari posisi dan letak yang strategis di dalam pembangunan hotel.

Untuk fasilitas-fasilitas umum lainnya sebaiknya di bangun jalan setapak yang

memadai sehingga memudahkan pengunjung dan membuat pengunjung tersa

nyaman disepanjang perjalanan tanpa tergangggu oleh hal hal yang tidak

diharapkan .

D. Pengrajin Topeng Cirebon

Untuk ketidaknyamanan yang ada pada karaton kasepuhan dan kerajinan

Topeng Cirebon diharap kan bias di pikirkan dan di tata ulang lagi sehingga

tidak merusak pemandangan serta kenyamanan dari pengunjung .begitu juga di

kawasan kerajinan topeng Cirebon juga harus dipikirkan bagaimana cara untuk

terus dikembangkan sehinggga terus berkembang.

Amenitas sebaiknya di bangun akomodasi seperti hotel ataupun jenis

akomodasi lainnya di sekitar kawasan ODTW sehingga mempermudah

pengunjung untuk menginap di kawasan tersebut. Namun tetap saja harus

mencari posisi dan letak yang strategis di dalam pembangunan hotel.

Untuk fasilitas-fasilitas umum lainnya sebaiknya di bangun jalan setapak yang

memadai sehingga memudahkan pengunjung dan membuat pengunjung tersa

54

Page 55: BAB I,II,III,IV

nyaman disepanjang perjalanan tanpa tergangggu oleh hal hal yang tidak

diharapkan .

E. Pertunjukan Kesenian Tradisional Sintren

Daya Tarik Wisata ini lebih dikembangkan lagi agar lebih bisa diketahui

banyak orang dan juga pemerintah setempat ini bisa mempromosikan budaya seni

sintren ini dan juga menjaga keaslianya agar seni budaya ini bisa dikenali turun –

temurun.

F. Kawasan Kuliner Grage

Untuk daya tari wisata yang berbasis kuliner, lebih ditekankan untuk

kebersihan dan kerapihan tempat daya tarik wisata kuliner tersebut.

G. Kawasan Pengrajin Batik Trusmi

Untuk sampah-sampah ringan yang terdapat berserakan di sekitar kawasan

ODTW sebaiknya ada petugas kebersihan yang menanganinya setiap hari, dan di

tambahkannya jumlah kotak sampah yang ada di sekitar kawasan ODTW. Dan

untuk kurangnya sarana umum terdekat / disekitar kawasan, seperti fasilitas

kesehatan yang hanya ada apotik sebaiknya di tambahkan seperti puskesmas, dan

lain sebagainya, serta fasilitas ibadahnya yang hanya ada mushola saja sebaiknya

di tambahkan masjid, gereja dan lain sebagainya.

Untuk aksesibilitasnya sebaiknya di tambahkan pompa bensin disekitar

kawasan ODTW, dan untuk bus serta angkot sebaiknya dijadwalkan untuk

melewati kawasan tersebut agar mempermudah para penggunjung dari luar kota

yang tidak mempunyai kendaraan pribadi untuk mengunjungi kawasan ini.

Untuk amenitas sebaiknya di bangun akomodasi seperti hotel ataupun jenis

akomodasi lainnya di sekitar kawasan ODTW sehingga mempermudah

pengunjung untuk menginap di kawasan tersebut. Namun tetap saja harus

mencari posisi dan letak yang strategis di dalam pembangunan hotel.

Untuk fasilitas-fasilitas umum lainnya sebaiknya di bangun beberapa ATM

ataupun bank, sehingga semakin mempermudah pengunjung untuk berbelanja.

Dan di sediakannya telepon umum di sekitar kawasan ODTW walaupun pada

umumnya sudah banyak masyarakat yang menggunakan handphone pribadi

55

Page 56: BAB I,II,III,IV

namun terkadang ada saatnya pengunjung memerlukan fasilitas telepon umum

ini.

56