45
54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian meliputi analisis produk, pembahasan akan mengulas mengenai hasil dari uji produk beserta revisiannya, dan temuan penelitian berisikan validasi serta hasil dari uji coba produk. Setiap bagian akan dibahas secara rinci sebagai berikut. 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di SD N Bergas Kidul 03 tahun pelajaran 2016/2017. Sesuai dengan tahap pengembangan ADDIE. langkah-langkah pembuatan LKS yaitu dimulai dari Analisis, Perancangan, Pengembangan, Implementasi dan Produk Akhir. Ulasannya akan dibahas sebagai berikut. 4.1.1 Analysis Pembahasan tahap analisis terdapat beberapa tahapan yang akan dijabarkan sebagai berikut. 4.1.1.1 Analisis Kebutuhan Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru kelas 3 di SD Salatiga 05 dan SD N Bergas Kidul 03. Didapatkan kesimpulan dari informasi yang ada bahwa, belum semua siswa dapat memahami jenis-jenis soal yang biasa mereka kerjakan, seperti pilihan ganda, isisan singkat, dan uraian. Sehingga mengakibatkan pemenuhan KD dan indikator sulit terpenuhi. Buku pegangan siswa yang yang diterbitkan pemerintah, belum mencakup latihan soal yang digunakan dalam penilaian akhir seperti test tengah semester ataupun ujian kahir sekolah. Sumber belajar yang sesuai dengan referansi K13 dinilai masih bersifat minimal. Guru perlu mencari sumber belajar lain untuk mendukung ketercapaian kompetensi siswa. Buku yang diterbitkan oleh pemerintah pada dasarnya sudah cukup, namun untuk latihan soal dan pendalaman materi belum tercantum di dalamnya secara lengkap. Tambahan sumber belajar lain yang dimiliki oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 20. · 3) Pemataan KD dan Indikator Lembar ini berisikan pemetaan dan pemenuhan KD serta Indikator pada setiap pembelajaran yang

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 54

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Hasil

    penelitian meliputi analisis produk, pembahasan akan mengulas mengenai hasil

    dari uji produk beserta revisiannya, dan temuan penelitian berisikan validasi serta

    hasil dari uji coba produk. Setiap bagian akan dibahas secara rinci sebagai berikut.

    4.1 Hasil Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di SD N Bergas

    Kidul 03 tahun pelajaran 2016/2017. Sesuai dengan tahap pengembangan ADDIE.

    langkah-langkah pembuatan LKS yaitu dimulai dari Analisis, Perancangan,

    Pengembangan, Implementasi dan Produk Akhir. Ulasannya akan dibahas sebagai

    berikut.

    4.1.1 Analysis

    Pembahasan tahap analisis terdapat beberapa tahapan yang akan

    dijabarkan sebagai berikut.

    4.1.1.1 Analisis Kebutuhan

    Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru kelas 3 di SD

    Salatiga 05 dan SD N Bergas Kidul 03. Didapatkan kesimpulan dari informasi

    yang ada bahwa, belum semua siswa dapat memahami jenis-jenis soal yang biasa

    mereka kerjakan, seperti pilihan ganda, isisan singkat, dan uraian. Sehingga

    mengakibatkan pemenuhan KD dan indikator sulit terpenuhi. Buku pegangan

    siswa yang yang diterbitkan pemerintah, belum mencakup latihan soal yang

    digunakan dalam penilaian akhir seperti test tengah semester ataupun ujian kahir

    sekolah.

    Sumber belajar yang sesuai dengan referansi K13 dinilai masih bersifat

    minimal. Guru perlu mencari sumber belajar lain untuk mendukung ketercapaian

    kompetensi siswa. Buku yang diterbitkan oleh pemerintah pada dasarnya sudah

    cukup, namun untuk latihan soal dan pendalaman materi belum tercantum di

    dalamnya secara lengkap. Tambahan sumber belajar lain yang dimiliki oleh

  • 55

    sekolah, terkadang pemetaan KD dan Indikatornya berbeda dengan buku yang

    diterbitkan pemerintah. Berdasarkan kondisi tersebut, guru harus mencari

    referensi lain untuk menambah kemampuan siswa, baik dalam penguasaan materi

    maupun dalam memahami dan menjawab soal yang berkaitan dengan materi.

    Menanggapi hal tersebut, maka sangat perlu untuk melakukan

    pengembangan LKS, khususnya adalah matei Bumi dan Alam Semesta subtema

    Bumi bagian dari Alam Semesta. LKS yang dikembangkan didisain secara

    tematik terintegrasi dengan pendekatan saintifik, materi yang lebih dalam dan

    padat, serta jenis-jenis soal yang dapat mendorong keaktifan siswa dalam berfikir.

    4.1.1.2 Analisis Materi

    Hasil analisis materi dilakukan untuk menentukan kemapuan atau

    kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa, khususnya materi yang akan

    diajarkan pada bulan April. Materi tersebut adalah materi Tema 8 Bumi dan Alam

    Semesta, Subtema 1 Bumi bagian dari Alam Semesta. Materi dalam Subtema ini

    dibagi ke dalam enam mapel yaitu : Bahasa Indonesia yang mencakup muatan

    Tata Surya, Matematika yang mencakup pengenalan bangun datar dan bangun

    ruang, PPKn mencakup pengamalan pancasila sila ke-5, PJOK mencakup praktek

    gerakan lokomotor dan permainan sederhana, serta SBdP yang mencakup

    keterampilan dalam menempel dan menggunting.

    Indikator sesuai dengan spesifikasi materi yaitu :

    A. Bahasa Indonesia

    1. Siswa mengetahui Tata Surya

    2. Siswa mengetahui hubungan antara Bumi, Bulan, dan Matahari.

    3. Siswa memahami bentuk permukaan Bumi

    4. Siswa memahami fase-fase pada Bulan

    B. Matematika

    1. Siswa mengetahui pengenalan bangun datar

    2. Siswa memahami hubungan antar bangun datar

    3. Siswa memahami pengenalan bangun ruang

    4. Siswa mamhami jaring-jaring bangun ruang

  • 56

    C. PPKn

    1. Siswa memahami hak dan kewajiban sesuai sila ke-5 Pancasila

    2. Siswa mengetahui pengamalan sikap adil sesuai sila ke-5 Pancasila

    D. PJOK

    1. Siswa mengetahui konsep gerak lokomotor dalam permainan tradisional

    2. Siswa mempraktikkan gerak lokomotor dalam permainan tradisional

    3. Siswa mengetahui konsep gerak kombinasi

    4. Siswa mempraktikkan konsep gerak kombinasi

    E. SBdP

    1. Siswa membuat karya seni dekoratif

    2. Siswa merancang karya seni dengan teknik meronce

    4.1.1.3 Analisis Karakteristik Siswa

    Hasil analisis karakteristik siswa dilakukan melalui observasi pada SD N

    Salatiga 05 selama peneliti melaksanakan PPL dan observasi sekaligus

    wawancara secara langsung dengan wali kelas III SD N Bergas Kidul 03.

    Didapatkan hasil bahwa, pembelajaran yang disesuaikan K13 siswa menjadi lebih

    aktif. Namun pada usia anak kelas 3 SD, siswa kurang dapat mengasosiasikan

    semua mata pelajaran menjadi 1 tema atau subtema, apabila tidak didampingi atau

    dibimbing secara berkelanjutan oleh guru. Minimnya latihan soal dan ringkasan

    materi yang sesuai dengan buku siswa terbitan pemerintah, menyebabkan proses

    pemahaman terhadap konsep menjadi kurang.

    Bahan ajar yang praktis dan sesuai dengan tingkat berfikir siswa yang

    disesuaiakan dengan kompetensi serta indikator, merupakan salah satu solusi

    untuk memmelatih kemandidrian belajar siswa. Selain itu, dengan adanya bahan

    ajar yang memuat banyak latihan soal dan ringkasan materi, akan membuat siswa

    terbiasa untuk memecahkan masalah dan berfikir kritis. Dengan mengerjakan

    latihan soal, siswa juga akan terbiasa untuk memahami maksud dari pertanyaan

    pada soal, dan membuat mereka lebih mudah untuk memahami suatu

    permasalahan. Dengan adanya LKS ini, diharapkan dapat melatih siswa untuk

    berfikir secara ilmiah, sesuai dengan pendektan pembelajaran yang digunakan

    pada K13 yaitu Saintifik. Sehingga dengan adanya LKS yang berbasis saintitifk

  • 57

    terintegrasi, siswa dapat memahami konsep dalam tata surya, bangun datar dan

    bangun ruang, pengamalan sila pada Pancasila, gerakan lokomotor, dan

    pembuatan karya seni menggunakan benda-benda di sekeliling mereka, yang

    sesuia dengan langkah-langkah saintifik yang ada dalam LKS.

    4.1.2 Design

    Pada tahap perencanaan ini akan membahas mengenai penyususnan draft

    awal LKS, yang akan dijabarkan sebagai berikut.

    4.1.2.1 Mengumpulkan Referensi Materi

    Tahap awal dari pengembangan produk yaitu terlebih dahulu melakukan

    pengumpulan referansi dan materi yang terkait dengan tema serta subtema kelas 3.

    Materi yang terkait dengan Tata Surya, konsep bangun datar dan bangun ruang,

    pengamalan sila ke-5 Pancasila, praktek gerakan lokomotor dan permainan

    sederhanaketerampilan dalam menempel dan menggunting. Materi didaptkan dari

    berbagai referensi buku yaitu: Buku Guru Kelas 3 Tema Bumi dan Alam Semesta.

    Buku Siswa Kelas 3 Bumi dan Alam Semesta. Smart Mathematics 2 karya Sharon

    Teoh, Smart Science 6 karya Norashikin Nazri. IPA Aktif 6 karya Ita

    Syuri,Haryanto. Sains untuk SD/MI Kelas VI karya Nurhasanah. Pandai Berhitung

    Matematika 2 karya Sulardi dan lain-lain.

    4.1.2.2 Menyusun Kerangka LKS

    Penyusunan LKS diawali dengan pemetaan KD dan Indikator sesuai

    dengan tema dan subtema, yang kemudian disesuaikan juga dengan tujuan

    pembelajaran yang terdapat pada buku guru terbitan Pemerintah. Kemudian KD,

    Indikatro dan tujuan pembelajaran yang sudah seragam, barulah membuat

    rancangan LKS yang berbasis tematik dengan konsep tematik terintegrasi dan

    pendekatan saintifik. Pada LKS ini juga memiliki tokoh utama yang penulis buat

    sendiri, hal ini bertujuan untuk merangsang rasa ingin tahu siswa mengenai materi

    yang akan dipelajari. Konsep pembelajaran pada LKS ini juga berkaitan dengan

    kehidupan keseharian siswa, yang dituangkan dalam percakapan yang dilakukan

    tokoh dalam LKS. Dengan demikian siswa akan lebih mudah untuk

    mengasosiasikan setiap materi pada mata pelajaran yang harus mereka kuasai.

    Langkah pembelajaran dalam LKS, juga disesuaika dengan standar pembuatan

  • 58

    LKS, yaitu adanya ringkasan materi, uji kompetensi, latihan soal secara individu,

    kegiatan kelompok, kegiatan uji coba, refleksi, dan latihan ulangan harian.

    4.1.2.3 Merancang Pembelajaran sesuai Tujuan Pembuatan LKS

    Perancangan pembelajaran dalam LKS, disesuaikan dengan tujuan

    pembuatannya, yaitu LKS dengan konsep tematik terintegrasi dan pendekatan

    saintitifk. Karena LKS ini memuat 1 subtema, yaitu terdiri dari 6 pembelajaran,

    maka penyusunan pada setiap pembelajaran disesuaikan dengan KD, Indikator

    serta tujuan pada setiap kali pertemuan. Pengintegrasian setiap mata pelajaran

    juga tidak terlepas dari pendekatan saintifik yang terdiri dari 5 tahapan. Yaitu

    Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Mengasosiasi, dan

    Mengkomunikasikan, Setiap pembelajaran pada LKS ini memuat ke lima tahapan

    saintifik secara runtut. Materi yang disajikan juga diintegrasikan sedemikian rupa

    dengan menggunakan kegiatan dan percakapan yang dilakukan pada tokoh

    utamanya. Sehingga pergantian mata pelajaran dalam satu pembelajaran tidak

    terkesan terpisah-pisah. Hal ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam

    mengintegrasikan materi yang sudah diintegrasikan. Kemudian disusunlah

    rencana pembelajaran yang disesuaikan dengan LKS tema 8 subtema 1, sebagai

    tambahan bahan ajar guru dalam pengimplementasian LKS. Rencana Pelaksanaan

    Pembelajaran (RPP) terlampir.

    4.1.2.4 Menyusun LKS sesuai Kerangka dan Alur Pembelajaran

    Pada setiap pembelajaran dalam 1 subtema memuat pendekatan 5M, yang

    diawali oleh tahap mengamati, baik itu pengamatan gambar maupun membaca

    teks yang berkaitan dengan materi. Tahapan pembelajaran ke dua adalah

    Menanya, pada tahap ini siswa diminta untuk menjawab pertanyaan maupun

    membuat pertanyaan sesuai dengan hasil pengamatan. Kemudian dilanjutkan

    dengan mengumpulkan informasi, yang bertujuan untuk mendorong siswa

    mencari informasi dalam LKS maupun mencari referensi lain yang berkaitan

    dengan materi, untuk memperjelas pemahaman konsep pada setiap pembelajaran.

    Tahap selanjutnya adalah mengasosiasi, yang berisikan latihan-latihan soal,

    kegiatan percobaan yang dapat dilakukan secara individu maupun kelompok.

    Kemudian tahapan terakhir adalah Mengkomunikasikan, pada tahap ini siswa

  • 59

    diminta untuk mempresentasikan hasil dari pengerjaan dalam satu pembelajaran.

    Selain ke lima tahapan saintifik, adajuga kegiatan refleksi dan ulangan harian

    yang bertujuan untuk lebih menanamkan konsep maupun pendalaman materi.

    4.1.2.5 Melengkapi Unsur LKS sesuai Kerangka

    Pelengkapan unsur-unsur LKS, dilakukan dengan penambahan gambar

    dan latihan soal yang disesuaikan dengan tahapan saintitifk. Unsur lain yang tidak

    kalah penting, yaitu melengkapi karakter tokoh utama LKS untuk pengintegrasian

    setiap mata pelajaran. Selain itu pengecekan lebih lanjut mengenai soal-soal yang

    terdapat dalam LKS beserta kunci jawaban.

    4.1.2.6 Merancang Tampilan

    LKS yang sudah memuat materi, latihan soal, dan gambar belum dapat

    diimplementasikan dalam pembelajaran maupun dikerjakan oleh siswa. Apabila

    tata letak dari ketiga hal tersebut, kurang baik dan menarik. Kemudian untuk

    menarik perhatian dan minat siswa agar lebih bersemangat untuk memahami

    materi dalam satu subtema, dilakukanlah penataan tampilan materi, latihan soal,

    dan gambar pada LKS.

    4.1.3 Development

    Pada tahap ini, dikembangkan LKS dengan pendekatan saintifik. Tahapan

    dalam proses pengembangan dijelaskan sebagai berikut.

    4.1.3.1 Pembuatan LKS Awal

    a. Berbentuk media cetak

    Pada tahapan ini, semua langkah-lamgkah pembuatan dan penyusunan

    LKS yang sudah dipenuhi. Maka berhasil menghasilkan LKS dengan judul LKS

    Subtema 1 Bumi Bagian dari Alam Semesta untuk kelas 3 SD/MI Sesuai dengan

    Kurikulum 2013. Pembuatan LKS ini menggunakan Microsoft office word 2010

    dan Xiu-xiu untuk mendesain tokoh utama. LKS ini merupakan desain sementara

    yang kemudian materi dan layoutnya dikonsultasikan dengan dosen pembimbing ,

    guru kelas SD N Bergas Kidul 03. Hasil dari konsultasi digunakan untuk merevisi

    produk lalu dilakukan validasi.

  • 60

    b. Komponen-komponen dalam LKS dengan konsep tematik terintegrasi

    dan pendekatan saintifik

    1) Pedoman guru

    Pedoman guru berupa kunci jawaban LKS dan beserta RPP yang

    telah disesuaiakan dengan pemetaan KD dan Indikator. Hal ini diperlukan

    untuk membantu kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan

    menggunakan LKS Subtema 1 Bumi Bagian dari Alam Semesta.

    2) Petunjuk penggunaan

    Petunjuk penggunaan merupakan lembar yang berisi mengenai

    konsep pembelajaran saintifik yang terdapat dalam LKS. Serta petunjuk

    belajar yang harus diikuti siswa, terlebih lagi LKS ini dikhususkan untuk

    melatih siswa dalam belajar secara mandiri. Petunjuk penggunaan dapat

    dilihat pada gambar 4.

  • 61

    Gambar 4 Petunjuk Penggunaan

  • 62

    3) Pemataan KD dan Indikator

    Lembar ini berisikan pemetaan dan pemenuhan KD serta Indikator

    pada setiap pembelajaran yang harus dikuasai oleh siswa. Tampilan pemetaan

    KD dan Indikator tampak pada Gambar 5.

    Gambar 5 Pemetaan KD dan Indikator

    4) Lembar LKS pembelajaran

    LKS subtema 1 Bumi Bagian dari Alam Semesta telah diatur layout

    yang disesuiakan dengan tingkat perkembangan berfikir siswa serta tahapan

  • 63

    saintifik. LKS juga dibuat lebih berwarna dan menggunakan ilustrasi yang

    menarik. Hal tersebut bertujuan untuk menarik perhatian dan memudahkan

    siswa dalam memahami materi. Tampilam lembar pembelajaran akan

    disajikan dalam kegiatan 5M. Tahap Mengamati Gambar 6, tahap Menanya

    pada Gambar 7, tahap Mengumpulkan Informasi pada Gambar 8, tahap

    Mengasosiasi pada Gambar 9, dan tahap Mengkomunikasikan pada Gambar

    10, sebagai berikut ini.

    Gambar 6 Tahap Mengamati

  • 64

    Gambar 7 Tahap Menanya

    Gambar 7 Tahap Menanya

  • 65

    Gambar 8 Tahap Mengumpulkan Informasi

    Gambar 8 Tahap Mengumpulkan Informasi

  • 66

    Gambar 9 Tahap Mengasosiasi

    5) Refleksi diri

    Lembar refleksi diri adalah petunjuk untuk siswa, yang bertujuan

    untuk mengetahui kemampuan, penguasaan materi dan ketertarikan siswa

    dalam setiap pembelajaran. Tampilan refelski tampak pada gambar 10.

  • 67

  • 68

    c. Ditampilkan dengan layout

    LKS dengan konsep tematik terintegrasi dan pendekatan saintifik,

    juga dilengkapi dengan tampilan yang berwarna dan memuat gembar yang

    sesuai dengan konten materi sebagai ilustrasi. Agar memudahkan siswa

    dalam memahami konsep awal maupun materi. Kebutuhan penggunaan

    gambar ilustrasi terlihat pada Gambar 12.

    Gambar 11 Lembar Ulangan Harian

  • 69

  • 70

    Tabel 17

    Saran Perbaikan dari Pakar Materi

    No Bagian yang Perlu Perbaikan Saran Perbaikan

    1. Ada beberapa teks bacaan yang

    isinya terlalu banyak, khusunya

    bagi anak kelas 3 SD

    Teks perlu lebih diringkas, tanpa

    mengurangi isinya.

    2. Jumlah soal pada beberapa bagian

    uji kompetensi baik dalam tahap

    mengumpulkan informasi, maupun

    mengasosiasi terlalu banyak.

    Kurangi jumlah soal, buat soal yang

    padat muatan materi.

    3. Bntuk bangun ruang balok dan

    kubus harus diperhatikan

    ukurannya, supaya siswa tidak

    bingung untuk membedakannya.

    Bangun balok lebih diperpanjang, dan

    bangun kubus ukuran sisinya harus

    sama.

    4. Penggunaan huruf besar, ejaan, dan

    tanda baca perlu diperhatikan

    kembali.

    Nama orang, nama tempat harus huruf

    besar. Penggunaan titik, koma, dan

    tanda baca lain pada bacaan perlu

    dibenahi sedikit.

    Dalam media pembelajaran yang memuat indikator kegrafikan, isi media

    dan bahasa, divalidasi oleh Anri Septiawan, S.Ds. Saran yang diberikan oleh

    pakar media dapat dilihat pada Tabel 18 berikut.

    Tabel 18

    Saran Perbaikan dari Pakar Media

    No Bagian yang Perlu Perbaikan Saran Perbaikan

    1. Cover kurang menarik perhatian,

    karena backgrounnya masih

    menggunakan warna soft.

    Harus lebih menarik dan penulisan

    yang jelas. Usahakan menggunakan

    warna background yang mencolok

    atau agak gelap.

    2. Warna dan bentuk gambar pada

    LKS masih banyak yang besar

    kecilnya tidak seragam.

    Warna dan bentuk pada LKS

    diberikan batasan atau diseragamkan

    agar mempermudah siswa dalam

    mengasosiasikan materi dengan

    gambar.

    3. Shape yang digunakan

    menyebabkan tampilan terlihat

    penuh dan terkesan kurang bebas.

    Kurangi shape yang berbentuk kotak-

    kotak dan outline yang menonjol,

    tambahkan warna pada shape.

  • 71

    4.1.3.3 Revisi produk

    Berdasarkan kritik dan saran yang diberikan oleh dosen pembimbing,

    pakar materi dan media, pada LKS tematik terintegrasi dan pendekatan saintifik.

    Penulis melakukan revisi produk berdasarkan saran perbaikan dari dosen dan

    pakar.

    a. Revisi Pakar Materi

    Berikut ini disajikan perbaikan produk sesuai saran perbaikan pakar

    materi, yang memerlukan peringkasan teks bacaan dapat dilihat pada Tebel 19

    sebagi berikut.

    Tebel 19 Peringkasan Teks Bacaan

    Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

    Pada beberapa bagian dalam LKS terlalu banyak mengandung latihan soal.

    Sehingga ada beberapa perubahan di dalam LKS setelah dilakukan revisi

    pengurangan jumlah soal sesuai saran perbaikan, yang ditunjukkan pada Tabel 20.

  • 72

    Tabel 20 Pengurangan Jumlah Soal

    Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

  • 73

  • 74

  • 75

  • 76

    Tabel 25 Bentuk dan Warna Shape

    Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

  • 77

    4.1.4 Implementation

    LKS yang sudah mendapatkan saran perbaikan dari dosen pembimbing,

    dan para pakar, lalu dilakukan revisi oleh peneliti yang kemudian dijadikan

    sebagai produk yang siap untuk diimplementasikan. Implementasi dilaksanakan

    pada pembelajaran tema 8 sub tema 1, di SD N Bergas Kidul 03. Pemilihan

    sekolah memperhatikan penerapan kurikulum yang dijalankan SD N Bergas

    Kidul 03 dari awal pelaksanaan K13. Sekolah yang di gunakan masih

    menggunakan LKS yang diterbitkan secara mandiri oleh perusahaan percetakan,

    yang kebanyakan isinya tidak jauh beda dengan buku terbitan pemerintah. Hal ini

    menyebabkan materi dan pembelajaran yang menggunakan suplemen materi lain,

    tidak mengalami banyak perbedaan dengan rancangan dari buku terbitan

    pemerintah. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk menggunakan SD N

    Bergas Kidul 03 sebagai subjek implementasi LKS. Implementasi dilaksanakan

    selam 6 hari, sesuai dengan pertemuan dalam 1 subtema yaitu 6 pembelajaran.

    Pelaksanaan implementasi dapat dilihat pada Tabel 26.

    Tabel 26 Pelaksanaan Implementasi

    Tahap Waktu Pelaksanaan

    Pre Test Senin, 25 April 2016

    Pukul 07.30-08.25

    Pembelajaran 1 Senin, 25 April 2016

    Pukul 08.30-12.00

    Pembelajaran 2 Selasa, 26 April 2016

    Pukul 07.00-12.00

    Pembelajarann 3 Rabu, 27 April 2016

    Pukul 07.00-12.00

    Pembelajaran 4 Kamis, 28 April 2016

    Pukul 07.30-12.00

    Pembelajaran 5 Jum’at, 29 April 2016

    Pukul 07.00-11.30

    Pembelajaran 6 Sabtu, 30 April 2016

    Pukul 07.00-10.00

    Post Test Sabtu, 30 April 2016

    Pukul 10.00-11.00

  • 78

    Persiapan yang dilakukan sebelum implementasi LKS dalam pembelajaran

    sebagai berikut.

    a. Memberi tahukan kepada guru kelas III SD N Bergas Kidul 03,

    bahwa selama saru minggu terhitung tanggal 25-30 April akan

    dilakukan implementasi produk oleh peneliti.

    b. Memperbanyak LKS sebnyak 12 eksemplar untuk pembelajran

    siswa dalam bentuk kelompok.

    c. Memperbanyak lembar soal pre test dan post test sebanyak 44

    lembar, sesuai dengan jumlah siswa.

    d. Mempersiapkan media pembelajaran yang digunakan dalam

    pengimplementasian LKS.

    Pelaksanaan implementasi LKS dengan konsep tematik terintegrasi dan

    pendekatan saintifik, dimulai dengan perkenalan diri kepada siswa serta

    menginformasikan bahwa selama satu minggu ke depan pembelajaran akan

    ditemani oleh peneliti. Sebelum memulai pembelajaran dengan menggunakan

    produk, siswa terlebih dahulu mengerjakan soal pre test tema 7 Energi dan

    Perubahannya, Subtema 3 Energi Alternatif yang berjumlah 30 soal berbentuk

    isian singkat. Pemberian soal pre test ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

    kemampuan siswa terhadap materi sebelumnya pada tema 7 subtema3.

    Pelaksanaan Pre Test terlihat pada gambar 4.10.

    Mata pelajaran yang diajarkan pada Pembelajaran 1 yaitu Bahasa

    Indonesia, Matematika, dan SBdP. Materi yang harus siswa kuasai pada

    Pembelajaran 1 adalah pengenalan anggota Tata Surya, konsep bangun datar, dan

    kegiatan prakarya membuat bentuk suatu benda menggunakan macam-macam

    bangun datar. Pada awal pembelajaran guru menyampaikan tujuan dan manfaat

    dari pembelajaran, serta memancing perhatian siswa dengan memberikan

    pertanyaan yang berkaitan dengan materi. Setelah semua siswa memusatkan

    perhatian pada materi, kemudian guru meminta siswa memulai pengerjaan LKS

    sesuai dengan tahapan saintifik. Tahap yang pertama yaitu Mengamati, siswa

    yang dibentuk dalam kelompok mengamati gambar pada LKS, dan kelompok

    yang ditunjuk guru menyebutkan hasil pengamatan. Kemudian semua siswa

  • 79

    membaca teks mengenai ciri-ciri planet yang ada dalam LKS lalu menjawab

    pertanyaan sesuai dengan tahap ke-2 dalam saintifik, yaitu tahap Menanya.

    Setelah menjawab pertanyaan siswa mulai Mengumpulkan Informasi, dari teks

    yang sudah di baca dan gambar yang berhubungan dengan bangun datar. Secara

    berkelompok, siswa mulai Mengasosiasikan ciri-ciri bangun ruang yang ada di

    sekitar, dan mencari tahu macamnya. Setelah kegiatan mengasosiasi, barulah

    siswa masuk ke tahap yang terakhir yaitu Mengkomunikasikan, Pada tahap ini

    siswa membuat bentuk sebuah benda dari kertas lipat warna yang sudah di

    gunting yang terbentuk dari macam-macam bangun datar. Setelah hasil kerjanya

    selesai, bebrapa kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil kerjanya.

    Pada tahap ini guru juga memberikan umpan balik mengenai pembelajaran dalam

    satu hari, dan siswa pun juga diberikan kesempatan untuk merefleksi

    pembelajaran. Setelah semua tahapan saintitfik dilalui, guru membagikan soal

    evaluasi Pembelajaran 1. Hambatan pada Pembelajaran 1, adalah masih banyak

    siswa yang terlalu bersemangat dalam bekerja kelompok, hal tersebut

    menyebabkan keributan dengan adanya diskusi kelompok.

    Mata pelajaran pada Pembelajaran 2 adalah Bahasa Indonesia, PPKn, dan

    PJOK. Sedangkan materinya mencakup terjadinya siang dan malam, hak dan

    kewajiban terkait sila ke-5 Pancasila, dan permainan sederhana. Guru

    menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran, dan siswa menyanyikan yel-yel

    untuk menambah semangat sebelum memulai pembelajaran. Guru mengulas

    kembali materi yang kemarin sudah dipelajari, kemudian memulai pembelajaran

    dengan tahapan saintifik. Tahap Mengamati, siswa diminta untuk menuliskan

    benda-benda angkasa apa saja yang mereka ketahui, kemudian

    mendeskripsikannya dalam satu paragraf. Tahap Menanya, secara bekelompok

    siswa membuat 3 pertanyaan terkait benda angkasa yang sudah mereka amati dan

    diskusikan, kemudian perwakilan kelompok mengajukan pertanyaan yang sduah

    dibuat. Kelompok lain yang bisa menjawab atau menanggapi akan mendapatkan

    poin tambahan. Setelah tahap menanya, siswa masuk tahap Mengumpulkan

    Informasi, dengan membaca teks dan melakukan percobaan tentang terjadinya

    siang dan malam. Kemudian menyimpulkan hasilnya dalam diskusi kelompok.

  • 80

    Tahap Mengasosiasi dilakukan dengan mengumpulkan semua informasi yang

    telah didapatkan dari hasil membaca kegiatan yang dilakukan tokoh pada LKS,

    dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban. Tahap yang

    terakhir adalah Mengkomunikasikan, pada tahap ini siswa secara berkelompok

    membuat beberapa gerakan sederhana yang dirangkai menjadi satu kesatuan, dan

    diperagakan sesuai dengan lagu “Bintang Kecil”. Setiap kelompok akan maju ke

    depan kelas untuk menampilkan hasil rangkaian gerakannya. Setelah penampilan

    masing-masing kelompok, guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran,

    kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi pembelajaran 2.

    Pada Pembelajaran 3, terdapat mata pelajaran Bahasa Indonesia,

    Matematika, dan SBdP. Sedangkan materinya adalah rotasi dan revolusi Bumi,

    macam-macam bangun datar yang ada di sekitar, dan prakarya membuat tirai dari

    kertas. Pembelajaran 3 dimulai dengan penyampaian tujuan dan manfaat

    pembelajaran, kemudian guru melontarkan beberapa pertanyaan terkait materi

    sebelumnya dan materi yang akan siswa pelajari. Setelah semua siswa terfokus

    pada kegiatan yang akan dilaksanakan, barulah tahapan saintifik pada LKS

    dilakukan. Tahap Mengamati dilakukan dengan kegiatan pengamatan gambar dan

    menuliskan hasil pengamatan pada lembar kerja yang sudah disediakan, siswa

    juga membaca sebuah teks yang berhubungan dengan rotasi dan revolusi Bumi.

    Setelah mengamati dan membaca, pada tahap Menanya siswa menjawab

    pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatan dan bacaan. Siswa yang

    belum jelas dipersilahkan membuat pertanyaan yang kemudian dibacakan, dan

    bagi siswa lain yang dapat menjawab akan mendapatkan poin tambahan. Tahap

    Mengumpulkan Informasi dimulai dari pengamatan kegiatan yang dilakukan

    tokoh dalam LKS yang berkaitan dengan bangun datar. Tahap mengasosiasi

    dilakukan siswa dengan mencari benda-benda di sekolah yang menyerupai

    bangun datar, sesuai dengan perintah yang ada dalam LKS. Tahap yang terakhir

    yaitu Mengkomunikasikan, siswa membuat tirai dari kertas warna-warni yang di

    bentuk menjadi bintang, bulan, maupun bentuk-bentuk bangun datar, kemudian

    hasil karya setiap kelompok di presentasikan ke depan kelas. Pada tahap ini guru

    juga meminta siswa untuk memberikan tanggapan ataupun pertanyaan yang

  • 81

    berkaitan dengan materi yang sudah di pelajari. Sesudah tahap

    mengkomunikasikan, guru bersama siswa melakukan refleksi pembelajaran dan

    siswa mengerjakan evaluasi Pembelajaran 3.

    Mata Pelajaran pada Pembelajaran 4 adalah Bahasa Indonesia, PPKn , dan,

    PJOK yang memuat materi penyusunan jadwal kegiatan sehari-hari, kelebihan

    planet Bumi, contoh sikap adil sesuai sila ke-5 Pancasila, dan permainan

    sederhana. Sebelum memasukki materi pembelajaran, guru menyampaikan tujuan

    dan manfaat pembelajaran yang akan siswa terima. Kemudian guru bersama siswa

    menyanyikan lagu untuk memusatkan perhatian siswa dalam kegiatan. Setelah

    semua siswa siap menerima pembelajaran, barulah tahapan saintifik dalam LKS

    dilaksanakan. Tahap Mengamati dilakukan dengan mengamati gambar tohoh pada

    LKS, dan menuliskan nama kegiatan tersebut. Kemudian siswa berdiskusi untuk

    membuat jadwal kegiatan keseharian. Siswa juga membaca teks yang berkaitan

    dengan tata surya, yaitu kelebihan planet Bumi. Pada tahap yang ke dua, yaitu

    tahap Menanya. Siswa menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan

    hasil pengamatan dan bacaan. Selanjutnya pada tahap Mengumpulkan Informasi,

    kegiatan yang dilakukan siswa adalah bermain lempar bola Koran ke dalam

    keranjang yang memanfaatkan gaya gravitasi sebagai salah satu kelebihan planet

    Bumi. Pada tahap Mengasosiasi siswa mulai berdiskusi, sikap adil terhadap diri

    sendiri dan orang lain apa yang harus dimiliki saat bekerja dalam kelompok.

    Selanjutnya pada tahap Mengkomunikasikan, siswa mengerjakan soal Teka Teki

    Silang (TTS), kemudian di bahas secara bersama-sama dengan guru. Pada akhir

    pembelajaran dilakukan refeleksi dan siswa mengerjakan soal evaluasi.

    Pembelajaran 5 memuat tiga mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia,

    Matematika, dan PPKn. Materi penyusunnya adalah bentuk muka bumi, bangun

    sifat-sifat ruang, dan sikap adil pada diri sendiri. Pada kegiatan pembukaan guru

    menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan

    apersepsi dengan tanya jawab mengenai tempat wisata alam yang pernah

    dikunjungi siswa. Setelah perhatian siswa tertuju pada pembelajaran,

    pembelajaran mulai ke dalam tahap saintitifk.Tahap Mengamati dilakukan dengan

    pengamatan gambar pantai dan membaca teks bentuk muka bumi. Siswa dan guru

  • 82

    bertanya jawab mengenai hasil pengamatan, kemudian masuk ke tahap Menanya.

    Pada tahap ini, siswa menjawab pertanyaan yang ada dalam lembar pertanyaan

    pada LKS. Selanjutnya pada tahap Mengasosiasi, siswa mengamati benda di

    sekitar yang menyerupai bentuk bangun ruang. Setelah mengetahui macam-

    macam bentuk bangun ruang, siswa mengelompokkan benda-benda yang

    menyerupai bangun ruang pada LKS yang sudah disediakan. Selanjutnya tahap

    Mengumpulkan Informasi, siwa mencari sifat dari macam-acam bangun ruang.

    Setelah mengetahui sifat-sifat bangun ruang, pada tahap Mengasosiasi siswa

    menggambar macam-macam bangun ruang. Tahap terakhir pada Pembelajaran 5

    adalah Mengkomunikasikan, pada tahap ini siswa berdiskusi secara kelompok

    untuk mencari tahu contoh sikap adil yang dapat merka lakukan, baik itu di rumah

    maupun di sekolah. Pada tahap ini setiap kelompok akan maju ke depan untuk

    mempresentasikan hasil diskusi, guru juga melakukan umpan balik pembelajaran

    selama 1 hari. Selanjutnya dilakukan refleksi pembelajaran dan siswa

    mengerjakan test evaluasi Pembelajaran 5.

    Materi pada pembelajaran 6 adalah fase Bulan, jaring-jaring bangun ruang,

    sikap adil terhadap diri sendiri untuk mencapai cita-cita, yang terdiri dari mata

    pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan PPKn. Awal pembelajaran dimulai

    dengan penyampaian tujuan dan manfaat pembelajaran oleh guru, seanjutnya

    apresepsi guru menanyakan materi yang sudah dipelajari siswa dan dianalogikan

    dengan materi pada Pembelajaran 6. Setelah penyampaian tujuan, manfaat, dan

    apersepsi barulah masuk pada tahap saintifik. Tahap Mengamti dilakukan dengan

    melengkapi teks rumpang yang berkitan dengan fase-fase Bulan, dan hasil

    jawaban siswa langung di bahas dengan guru. Selanjutnya tahap Menanya,

    dilakukan siswa dengan menjawab pertanyaan yang ada dalam LKS. Pada tahap

    Mengumpulkan Informasi, siswa menncari informasi pada gambar di LKS, dan

    mencari bangun ruang apa saja yang ada di dalamnya. Selanjtunya siswa mencari

    tahu jaring-jaring pada setiap bangun ruang, dan pada tahap Mengasosiasi siswa

    membuat jaring-jaring bangun ruang dari kertas asturo dan di bentuk menjadi

    bentuk bangun ruang. Sesudah membuat bangun ruang dengan jaring-jaring,

    siswa masuk tahap Mengkomunikasikan. Pada tahap ini siswa menuliskan cita-

  • 83

    citanya sesuai dengan percakapan tokoh dalam LKS, yang kemudian menuliskan

    sikap apa yang harus mereka miliki untuk mewujudkannya. Kemudian di

    presentasikan di depan kelas. Pada akhir pembelajaran siswa bersama guru

    merefleksi pembelajaran dan mengerjakan soal evaluasi. Berikut ini disajikan

    tabel kesimpulan hasil observasi selama 6 Pembelajaran berlangsung pada Tabel

    27 berikut ini.

    Tabel 27 Hasil Observasi Peneliti

    No. Instrumen PB

    1

    PB

    2

    PB

    3

    PB

    4

    PB

    5

    PB

    6

    1. Guru menyampaikan materi pembelajaran

    sesuai dengan materi yang terdapat dalam

    LKS

    √ √ √ √ √ √

    2. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan

    langkah yang terdapat dalam LKS

    √ √ √ √ √ √

    3. Siswa antusias dalam mengikuti

    pembelajaran

    √ √ x √ x √

    4. Guru memfasilitasi siswa untuk

    melaksanakan kegiatan-kegiatan yang

    terdapat dalam LKS

    √ √ √ √ x x

    5. Guru mendorong siswa untuk bekerja sama

    sesuai dengan petunjuk dalam LKS

    X √ √ √ √ √

    6. Siswa mampu bekerja sama dan berdiskusi

    sesuai dengan materi yang sedang

    didiskusikan

    X √ √ √ √ √

    7. Guru bersama siswa menyimpulkan materi

    pembelajaran yang telah dipelajari

    √ x x x √ x

    8. Guru meminta siswa untuk mengerjakan

    evaluasi

    √ √ √ √ √ √

    9. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan

    antusias

    √ √ √ √ √ √

    10. Siswa bersama guru membahas soal evaluasi

    √ x √ x √ √

    11. Guru memberikan umpan balik sesuai

    dengan yang terdapat dalam LKS

    √ √ √ √ √ √

    12. Siswa menanggapi umpan balik yang

    diberikan oleh guru

    √ √ √ √ √ √

  • 84

    Implementasi terakhir yaitu melakukan posttest untuk mengukur hasil

    belajar dengan menggunakan LKS dengan konsep tematik terintegasi dan

    pendekatan saintifik, selama 6 kali Pembelajaran. Tujuan dari pelaksanaan

    posttest adalah untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan menggunakan

    produk.

    4.1.5 Evaluation

    Tahap terakhir dalam pengembangan LKS konsep tematik terintegrasi dan

    pendekatan saintifik adalah tahap evaluasi penggunaan yang sudah dihasilkan dan

    diujicobakan. Hasil evaluasi LKS sebagai berikut.

    4.1.5.1 Analisis Data Kevalidan

    Analisis data kevalidan dilakukan berdasarkan hasil penilaiadn dari pakar

    pada lembar penilaian LKS konsep tematik terintegrasi dan pendekatan saintifik.

    Analisis data kevalidan ini meliputi aspek materi dan media pembelajaran, yang

    akan dijabarkan sebagai berikut.

    a. Aspek Materi

    Revisi aspek materi pada LKS konsep tematik terintegrasi dan pendekatan

    saintifik dari pakar materi yaitu pada bagian teks bacaan dibuat lebih ringkas, dan

    penggunaan tanda baca serta huruf besar harus di cek kembali. Produk LKS

    kemudian di revisi sesuai dengan saran oleh pakar materi, hasil validasi pakar

    materi dapat dilihat pada Tabel 28.

    Tabel 28

    Hasil Validasi Pakar Materi

    No. Aspek Rata-rata Kategori

    1. Materi 4,33 Baik

    2. Bahasa 4 Baik

    Rata-rata Keseluruhan 4,16 Baik

    Berdasarkan hasil validasi pakar materi, maka diperoleh rata-ratanya

    adalah 4,16. Jadi berdasarkan hasil rata-rata tersebut, materi dan kebahasaan

    dalam LKS dengan konsep tematik terintegrasi dan pendekatan saintifik sudah

    baik dan layak untuk diimplementasikan.

  • 85

    b. Aspek Media

    Selain validasi dari pakar materi, LKS dengan konsep tematik terintegrasi

    dan pendekatan saintifik, juga divalidasi oleh pakar media. Pakar media,

    memberikan saran perbaikan yaitu : penggunaan shape berbentuk kotak harus

    dikurangi supaya tampilan tidak terlihat penuh, dan ukuran gambar per tahap

    saintifik harus sama. Kemudian LKS konsep tematik terintegrasi dan pendekatan

    saintifik direvisi sesuai dengan saran perbaikan dari pakar media. Hasil validasi

    pakar media dapat dilihat pada Tabel 29 sebagai berikut.

    Tabel 29

    Hasil Validasi Pakar Media

    No. Aspek Rata-rata Kategori

    1. Tampilan 3,71 Sedang

    2. Isi Media 4 Baik

    3. Bahasa 3,66 Sedang

    4. Kepraktisan dalam pengguaan 4 Baik

    Rata-rata Keseluruhan 3.84 Sedang

    Berdasarkan hasil validasi pakar media, maka diperoleh rata-ratanya

    adalah 3.84. Jadi berdasarkan hasil rata-rata tersebut, aspek tampilan, isi media,

    bahasa, dan kepraktisan penggunaan dalam LKS dengan konsep tematik

    terintegrasi dan pendekatan saintifik, sudah baik dan layak untuk

    diimplementasikan.

    4.1.5.2 Analisis Data Keefektifan

    Keefektifan LKS dengan konsep tematik terintegrasi dilihat dari perbedaan

    hasil belajar pretest dan posttest serta hasil analisis respon guru dan respon siswa.

    Keefektifaan LKS akan dijabarkan sebagai berikut.

    a. Data Hasil Pretest

    Data hasil tes tersebut disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan

    tujuan untuk mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung

    interval kelas adalah sebagai berikut.

    K = 1+3,3 log n

    Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

    Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

  • 86

    Keterangan

    K = Jumlah kelas interval

    n = banyaknya data

    Data hasil pretest diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan, sehingga

    didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.

    K = 1+3,3 log n

    = 1+3,3 log 42

    =1 + 3,3 x log (2 x 21)

    = 1 + 3,3 x log (2 x 3 x 7)

    = 1 + 3,3 x (log 2 + log 3 + log 7)

    = 1 + 3,3 x ( 0,301 + 0,477 + 0,854)

    = 1+3,3 x 1,62

    = 1+4,92

    = 6,34

    = 6 atau 7

    Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut

    Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

    = 90 – 43 + 1

    = 48

    Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

    = 48:7

    = 6,85

    = 6 atau 7

    Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, data disajikan ke dalam tabel

    distribusi frekuensi menggunakan 7 kelas dengan panjang kelas 7. Tabel distribusi

    frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada Tabel 30 berikut ini.

  • 87

    Tabel 30

    Distribusi Frekuensi Hasil Pretets

    Kelas Interval Frekuensi Presentase

    43 – 49 6 7,14%

    50 – 56 9 11,90%

    57 – 63 10 19,05%

    64 – 70 7 21,43%

    71 -77 3 16,67%

    78 – 84 5 14,29%

    85 – 91 2 9,52%

    Jumlah 42 100%

    Nilai Rata-rata 62,70

    Nilai Tertinggi 90

    Nilai Terendah 43

    Berdasarkan distribusi hasil pretest sesuai tabel tersebut, dapat dilihat

    persebaran data hasil pretest dalam grafik Gambar 13 berikut ini.

    Gambar 13 Grafik Frekuensi Hasil Pretest

    b. Data Hasil Posttest

    Selain data hasil pretest, data hasil posttest juga diolah berdasarkan rumus

    yang telah disajikan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.

    K = 1+3,3 log n

    = 1+3,3 log 42

    =1 + 3,3 x log (2 x 21)

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    43 – 49 50 – 56 57 – 63 64 – 70 71 -77 78 – 84 85 - 91

    Series1

  • 88

    = 1 + 3,3 x log (2 x 3 x 7)

    = 1 + 3,3 x (log 2 + log 3 + log 7)

    = 1 + 3,3 x ( 0,301 + 0,477 + 0,854)

    = 1+3,3 x 1,62

    = 1+4,92

    = 6,34

    = 6 atau 7

    Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut

    Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

    = 93 - 43 + 1

    = 51

    Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

    = 51:6

    = 8,5

    = 8 atau 9

    Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, data disajikan ke dalam tabel

    distribusi frekuensi menggunakan 6 kelas dengan panjang kelas 9. Tabel

    distribusi frekuensi hasil posttest dapat dilihat pada Tabel 31 berikut ini.

    Tabel 31

    Distribusi Frekuensi Posttest

    Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase

    43 – 51 3 7,14%

    52 – 60 5 11,90%

    61 – 69 9 21,43%

    70 – 78 11 26,19%

    79 – 87 8 19,05%

    88 - 97 6 14,29%

    Jumlah 42

    Nilai Rata-rata 76.42

    Nilai Tertinggi 93

    Nilai Terendah 43

    Berdasarkan distribusi hasil posttest pada tabel diatas, dapat dilihat

    persebaran data hasil pretets dalam Gambar 14 grafik berikut ini.

  • 89

    Gambar 14 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttes

    c. Data Deskriptif Hasil Pretest dan Posttest

    Data deskriptif menampilkan nilai terendah (minimum), nilai tertinggi

    (maximum), dan rata-rata (mean) skor hasil pretest dan posttest. Data deskriptif

    diolah dengan aplikasi IMB SPSS Statistics 22 yang disajikan dalam Tabel 32

    berikut ini.

    Tabel 32

    Deskriptif Statistik Hasil Pretest dan Postest

    N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

    Pretest 42 43 90 62.67 13.021

    Posttest 42 43 93 72.76 13.369

    Valid N (listwise) 42

    Berdasarkan Tabel 24 terlihat bahwa nilai terendah dari pretest adalah 43

    dan nilai tertinggi adalah 90 dengan rata-rata 68,40%. Sedangkan nilai terendah

    posttest adalah 43 dengan nilai tertinggi 93 dan rata-rata 72,76%. Gambar 15 rata-

    rata hasil pretest dan posttest berikut ini.

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    43-51 52-60 61-69 70-78 79-87 88-96

    Series1

  • 90

    Gambar 15 Grafik Rata-rata Hasil Pretest dan Posttest

    d. Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest

    Selain disajikan data skor rata-rata hasil pretest dan posttest, disajikan pula

    data ketuntasan hasil pretest dan posttest dengan nilai ketuntasan yang dutetapkan

    sebesar 66. Data ketuntasan dapat dilihat pada Tabel 33 sebagai berikut.

    Tabel 33

    Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest

    Berdasarkan Tabel 25 dapat diketahui bahwa saat dilakukan pretest jumlah

    siswa yang memperoleh nilai diatas 67 sebanyak 12 siswa atau 28,57% dan yang

    memperoleh nilai dibawah 67 adalah 30 siswa atau sebesar 71,42%. Sedangkan

    setelah dilakukan posttest, jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas 67

    sebanyak 30 siswa atau 71,42% dan yang memperoleh nilai di bawah 67 sebanyak

    12 siswa atau 28,57%. Data ketuntasan hasil pretest dan posttest disajikan dalam

    Gambar 16 grafik berikut.

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    Pretest Postets

    Column1

    Ketuntasan Pretest Posttest

    Jumlah Persentase Jumlah Persentase

    Tuntas 12 28,57 % 30 71,42 %

    Tidak Tuntas 30 71,42 % 12 28,57 %

  • 91

    Gambar 16 Grafik Hasil Ketuntasan Pretest dan Posttest

    e. Analisis Hasil Prestets dan Posttest

    Analisis hasil pretest dan posttest diuji secara statistik dengan uji beda

    rerata. Uji beda rerata bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya

    perbedaan rerata antara hasil pretest dan posttest. Sebelum dilakukan uji beda

    rerata, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Bertujuan untuk mengetahui

    apakah data berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas pretest dapat

    dilihat pada Tabel 34 berikut ini.

    Tabel 34

    Uji Normalitas Hasil Pretest

    Pretest

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    Nilai pretest .128 42 .080 .954 42 .090

    a. Lilliefors Significance Correction

    Dari uji normalitas hasil pretets, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

    Shapiro-Wilk menunjukkan angka 0.291. Hal ini menunjukkan bahwa, data

    0%

    10%

    20%

    30%

    40%

    50%

    60%

    70%

    80%

    Pretest Posttest

    Tuntas

    Tidak Tuntas

  • 92

    tersebut berdistribusi normal. Karena nilai signifikansi > 0.05. Sedangkan uji

    normalitas posttest dapat dilihat pada Tabel 35 sebagai berikut ini.

    Tabel 35

    Uji Normalitas Hasil Posttest

    Dari uji normalitas hasil posttest, diketahui bahwa nilai signifikansi

    Shapiro-Walk menunjukkan angka 0.225. Hal ini menunjukkan bahwa, data

    tersebut berdistribusi normal. Stelah diketahui bahwa kedua data berdistribusi

    normal, maka dapat dilakukan uji beda rerata, yaitu Uji T berpasangan (Paired

    Sample T-Test) Hasil uji T berpasangan dapat dilihat pada Tabel 36 berikut ini.

    Tabel 36

    Hasil T Berpasangan

    Paired Differences

    t df Sig. (2-tailed)

    Mean

    Std.

    Deviation

    Std.

    Error

    Mean

    95% Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower Upper

    Pair

    1

    Pretest -

    Postets -10.095 18.594 2.869 -15.890 -4.301 -3.519 41 .001

    Berdasarkan hasil uji T berpasangan tersebut, Sig. (2-tailed)

    menunjukkan angka 0,001. Karena 0,0001 < 0,05 berarti terdapat perbedaan

    antara pretest dan posttest.

    4.1.5.3 Analisis Data Kepraktisan

    Analisis data kepraktisan dilakukan berdasarkan penilaian guru kelas

    terhadap LKS konsep tematik erintegrasi dan pendekatan saintifik melalui

    Posttest

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    Nama Posttest .101 42 .200* .965 42 .225

    a. Lilliefors Significance Correction

    *. This is a lower bound of the true significance.

  • 93

    lembar penilaian. Analisis data kepraktisan juga dilakukan bersadarkan

    penilaian siswa melalui angket respon siswa. Observer (guru kelas)

    memberikan penilaian yang positif dalam pembelajaran pada tema 8

    Subtema1, sebagian besar siswa juga tertarik dan memberikan tanggapan

    bahwa, LKS konsep tematik terintegrasi dan pendekatan saintifik

    memudahkan mereka dalam memahami materi. Berikut adalah penilaian dari

    observer dan respon dari siswa terhadap aspek kepraktisan multimedia

    interaktif :

    a. Penilaian Guru Kelas

    Lembar penilaian pada 6 pembelajaran yang diimplementasikan

    peneliti, meliputi duabelas indikator yang harus dipenuhi. Hasil penilaian

    dapat dilihat pada Tabel 37 sebagai berikut.

    Tabel 37

    Hasil Observasi Pembelajaran

    No Indikator Skor Kategori

    1 Pembelajaran menggunakan LKS lebih

    mudah

    4 Sesuai

    2 LKS sangat membantu dalam proses

    pembelajaran

    5 Sesuai

    3 Pembelajaran dengan LKS membuat

    evaluasi lebih mudah

    5 Sesuai

    4 Pembelajaran dengan LKS membuat anak

    lebih mandiri

    4 Sesuai

    5 Pembelajaran dengan LKS membuat anak

    lebih memahami materi

    5 Sangat

    Sesuai

    6 Pembelajaran dengan LKS memfasiltasi

    anak menjadi lebih aktif dan kreatif

    4 Sesuai

    7 Pembelajaran dengan LKS dapat

    meningkatkan tanggung jawab anak

    5 Sangat sesuai

    8. Pembelajaran dengan LKS dapat

    meningkatkan rasa ingin tahu siswa

    5 Sangat sesuai

    Rata-rata 4,62 Sangat

    Sesuai

    Berdasarkan penilaian guru kelas, diperoleh skor rata-rata 4,62 dengan

    persentase 92%, kriteria penilaian sesuai dengan Tabel 29 menunjukkan guru

    sangat setuju penggunaan LKS dalam pembelajaran.

  • 94

    b. Respon Siswa

    Respon siswa didapatkan dari angket yang dibagikan oleh peneliti

    kepada siswa setelah mereka melakukan pembelajaran menggunakan

    multimedia interaktif. Pernyataan dalam angket respon siswa tersebut terdiri

    dari 7 poin pernyataan yaitu (1) LKS ini membuatku lebih semangat dalam

    belajar; (2)Isi LKS yang sesuai dengan kondisi di sekitarku, membuatku lebih

    mudah untuk memahami isi materi; (3) Gambar-gambar ilustrasi di LKS ini

    membuatku lebih mudah untuk memahami materi; (4) Kegiatan pembelajaran

    yang terdapat dalam LKS ini membuatku lebih aktif dalam belajar; (5)

    Kalimat-kalimat dalam LKS mudah untuk aku pahami; (6) Petunjuk-petunjuk

    dalam dalam mudah untuk dipahami; dan (7) Soal-soal yang terdapat dalam

    LKS membuatku mengetahui materi yang telah dibahas. Hasil angket respon

    siswa dapat dilihat pada Tabel 38 berikut ini.

    Tabel 38

    Hasil Angket Respon Siswa

    No Indikator Rata-

    rata

    Ketegori

    1 LKS ini membuatku lebih bersemangat

    dalam belajar

    4,93 Sangat Sesuai

    2 Isi LKS sesuai dengan kondisi di sekitarku,

    membuatku lebih mudah untuk memahami

    materi

    4,21 Sesuai

    3 Gambar-gambar dalam LKS ini membuatku

    lebih mudah untuk memahami materi

    4,29 Sangat Sesuai

    4 Kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam

    modul ini membuatku semakin aktif dalam

    belajar

    4,44 Sesuai

    5 Kalimat-kalimat di dalam modul ini mudah

    dipahami

    4,24 Sesuai

    6 Petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam LKS

    ini mudah dipahami

    4,45 Sangat Sesuai

    7 Soal-soal yang terdapat dalam LKS ini

    membantuku dalam penguasaan materi

    4,45

    Rata-rata Keseluruhan 4,47 Sangat Sesuai

    Dari hasil angket respon siswa di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata

    keseluruhan adalah 4,47 dengan presentase 89,31% menunjukkan kategori

    sangat setuju dengan penggunaan LKS.

  • 95

    4.2 Pembahasan

    4.2.1 Kevalidan Pembuatan LKS

    Penelitian ini mengembangkan bahan ajar berupa LKS dengan konsep

    tematik terintegrasi dan pendekatan saintifik, pada kelas III sesuai Kurikulum

    2013. Proses pembuatan dari penelitian ini adalah menggunakan model

    pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 langkah yaitu (Analysis, Design,

    Development, Implementation, Evaluation). Bahan ajar dan pembelajaran dalam

    LKS ini sudah divalidasi dan disetujui oleh validator. Hasil validasi tersebut

    kemudian diuji cobakan.Pengujicobaan dilaksanakan sebanyak dua kali, yang

    pertama dilakukan uji terbatas. Uji terbatas dilakukan pada anak kelas 3 SD yang

    berjumlah 4 orang, dan dilaksanakan pada tanggal 23 April 2016. Kemudian yang

    ke dua kali diuji cobakan saat implementasi dengan 42 siswa kelas III.

    LKS yang baik merupakan bahan ajar yang dapat digunakan sebagai

    pendamping bahan ajar yang digunakan guru, ditulis dengan menggunakan bahasa

    yang mudah difahami siswa, disajikan secra menarik sesuai dengan tingkat

    berfikir siswa, isi materi dan latihan soal dalam LKS pun juga harus dapat

    membantu siswa untuk aktif serta kritis dalam pembelajaran. Revisi pada LKS

    meliputi revisi materi meliputi penulisan teks, pembuatan latihan soal, dan

    rangkuman materi. Revisi media pembelajaran pada LKS terkait dengan cover,

    tampilan gambar, dan penggunaan shape.

    Revisi materi pada LKS, dimulai dengan perubahan LKS yang semula

    penuh dengan teks bacaan dan masih terlihat seperti LKS pada umumnya. Sesuai

    pendapat pakar materi, teks pada LKS mengalami perubahan, yaitu pengurangan

    isi teks bacaan tanpa menghilangkan ide pokok setiap paragrafnya. Pemilihan soal

    juga dijadikan bahan revisi. Jenis soal yang terlalu panjang dan banyak, direvisi

    menjadi soal yang singkat namun bermakna dan dapat menjadikan siswa berfikir

    secara saintifik. Pemilihan gambar dan kalimat dalam rangkuman materi dijadikan

    lebih sederhana, agar mudah dipahami siswa.

    Berdasarkan beberapa kali revisi materi, sehingga diperoleh hasil uji pakar

    materi pada aspek materi dan bahasa. Didapatkatkan hasil skor rata-rata

    keseluruhan 4,16 dan termasuk kategori baik.

  • 96

    Revisi LKS terkait dengan kevalidan apek media, meliputi tampilan, isi

    media, bahada, dan kepraktisan. Pada aspek ini revisi dimulai dengan perubahan

    cover LKS, agar terlihat menonjolkan isi dan tokoh dalam LKS. Gambar yang

    ukurannya berbeda-beda dan kurang menonjol juga dilakukan revisi, dengan

    menghapus atau mengganti dengan gambar lain. Perbaikkan shape yang terlalu

    banyak dan menyebabkan halaman LKS menjadi penuh juga dilakukan agar

    tampilan LKS menjadi lebih proporsional. Berdasarkan beberapa kali revisi pada

    aspek media, diperoleh hasil penilaian dengan skor rata-rata keseluruhan 3,84 dan

    masuk kategori sedang. Secara keseluruhan berdasarkan aspek materi dan media,

    LKS dengan konsep tematik terintegrasi dan pendekatan saintifik valid.

    Proses pembuatan LKS, bertujuan sebagai bahan ajar tambahan yang dapat

    membantu siswa untuk belajar secara mandiri dan dapat melatih kemampuan

    berfikir secara saintifik dan kritis.Pembuatan dan revisi yang dilakukan pada LKS,

    bertujuan untuk menghasilkan sumber belajar dengan konsep tematik terintegrasi

    dan pendekatan saintifik yang sesuai dengan Kurikulum 2013.

    4.2.2 Keefektifan Pembuatan LKS

    Berdasarkan analisis hasil pretest dan posttest yang telah dilakukan, dapat

    diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,001

  • 97

    4.2.3 Kepraktisan Pembuatan LKS

    Analisis kepraktisan pembuatan LKS ini bertujuan untuk mengetahui hasil

    dari penilaian yang didapatkan berdasar penilaian observer dan pendapat siswa.

    Penilaian ini dilakukan pada saat peneliti mengimplementasikan LKS saat

    pembelajaran. Hasil penilaian dan pendapat siswa sebagai berikut.

    1. Penilaian Guru Kelas

    Berdasarkan penilaian guru kelas terhadap pembelajaran yang

    menggunakan LKS, mendapatkan skor rata-rata 4,62 dengan persentase 92%,

    dengan demikian guru sangat setuju penggunaan LKS dalam pembelajaran. Hal

    ini karena selama pembelajaran berlangsung, siswa mendapatkan kesempatan

    untuk berfikir secara saintifik dan kelas dapat dikelola dengan baik serta langkah-

    langkah pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan RPP. LKS ini juga dinilai

    oleh guru kelas sudah baik dan pembelajaran tematik terintegrasi sudah sesuai

    dengan K13, serta langkah saintifiknya terlihat jelas dan dapat diikuti siswa

    dengan baik. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok

    terlaksana dengan baik serta memberikan kesempatan siswa untuk saling

    bekerjasama untuk menemukan memhami materi dan membuat siswa antusias

    selama proses pembelajaran.

    2. Respon Siswa

    Berdasarkan angket yang sudah diisi siswa, diketahui bahwa rata-rata

    keseluruhan adalah 4,47 dengan presentase 89,31%. Hal ini menunjukkan bahwa,

    siswa sangat setuju dengan pembelajaran menggunakan LKS yang dikembangkan.

    Angket tersebut terdiri dari 7 pertanyaan, dimana siswa dibebaska untuk menilai

    LKS sesuai dengan pengelaman belajar yang mereka dapatkan. Berdasarkan butir

    pertanyaan tersebut, dapat diketahui bahwa dengan menggunakan LKS, rata-rata

    siswa menjadi semangat dalam mengikuti pembelajaran. Secara umum dapat

    disimpulkan bahwa respon siswa sangat positif dengan

    4.3 Temuan Penelitian

    Berdasarkan obeservasi penelitian penggunaak LKS dengan konsep

    tematik terintegrasi dan pendekatan saintifik yang telah dilakukan peneliti. Maka

    mendapatkan beberapa hal yang dapat dijadikan temuan penelitian antara lain:

  • 98

    1. Pembelajaran yang dilaksanakan secara berkelompok, membuat siswa dapat

    bekerja sama dan menyelesaikan kegiatan dalam LKS dengan baik. Siswa

    yang awalnya kesulitan untuk mengungkapkan pendapatnya, dengan

    berkelompok akhrinya dapat beradaptasi dan mengungkapkan pendapatnya

    dengan lancar.

    2. Respon siswa terhadap penggunaan LKS yang dikembangkan dalam

    pembelajaran sangat antusias. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya

    siswa yang mau bertanya dan menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh

    guru maupun dari siswa lain. Pembelajaran yang menggunakan pendekatan

    saintifik juga membuat siswa lebih aktif dalam berfikir, yang ditunjukkan

    dengan pengerjaan semua latihan soal dengan tepat waktu dan dengan

    jawaban yang benar.

    3. Siswa tidak jenuh dengan LKS yang mereka kerjakan, yang berwarna-warni

    dan terdapat tohoh yang seolah-olah mengajak mereka untuk belajar melalui

    percakapan yang dilakukan tokoh. Siswa juga antusias dalam pengerjaan

    soal-soal latihan, karena soal dalam LKS terbentuk dari tahapan saintifik yang

    dikemas dalam percakapan dan pemikiran tokoh pada LKS.