BAB IV Lapsus Andreas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pembahasan

Citation preview

30

BAB IVPEMBAHASAN

4.1 IdentitasIdentitas pada kasus ini tidak lengkap, karena tidak ada Suku, Suku perlu ditanyakan atau di masukan ke dalam data identitas untuk mengetahui kebiasaan atau adat pada suku tertentu. 4.2 Riwayat Penyakit SekarangRiwayat Penyakit sekarang pada kasus ini tidak lengkap, ada beberapa pertanyaan yang tidak ditanyakan seperti tidak menanyakan berapa lama os sakit perut, perut mulas menjalar ke pinggang sejak berapa jam, Blood slim sejak berapa jam, riwayat coitus, dan riwayat terjatuh.4.3 Riwayat MenstruasiRiwayat menstruasi pada kasus ini tidak lengkap, tidak ditanyakan jumlah darah saat menstruasi.4.4 Status ObstetriPada kasus ini untuk status Obstetri tidak lengkap, pada pemeriksaan luar tidak dijelaskan perut cembung,terlihat striae gravidarum ada atau tidak, dan linea alba atau linea nigra terlihat ada atau tidak.Pemeriksaan dalam pada kasus ini juga tidak adekuat, dimana pada kasus ini cuma dinilian pembukaan, ketubaan utuh, porsio lunak, dan kepala H II, sedangkan berdasarkan teori pemeriksaan dalam ada 9 hal yang dinilai yaitu :1. Konsistensi (Lunak/kenyal/keras)2. Pembukaan 3. Posisi porsio (anterior/medial/ posterior)4. Pendataran 5. Selaput ketuban6. Yang terbawah apa7. Penurunannya 8. Penunjuk9. Penyusupan kepala4.5 Follow UpFollow up yang dilakukan pada kasus ini belum benar, seharus nya follow up dilakukan tiap 4 jam sekali sesuai dengan pengisian patograf, sedangkan pada follow up pada kasus ini his tidak ada tidak sesuai dengan patograf yang ada. Dan pemeriksaan tanda vital pada follow up ini juga belum benar, seharus nya tanda vital yang dinilai yaitu tekanan darah, nadi, suhu, dan urin output. Hal ini dilakukan untuk menilai kondisi ibu.Patograf pada kasus ini tidak benar, patograf yang di isi lengkap dan tidak jelas. Patograf bertujuan untuk mengetahui kondisi ibu, kondisi janin, dan kemajuan persalinan. Patograf harus diisi dengan lengkap agar semuanya dapat dinilai dengan jelas. Pada patograf dalam kasus ini banyak yang tidak diisi terutama pada lembar kedua, pada lembar kedua ada penilaian kala IV yang harus diisi sehingga bisa menilai apakah terjadi perdarahan pasca persalinan.Laporan vakum pada kasus ini belum dilakukan, seharusnya laporan vakum bisa dibuat untuk menghindari tuntutan atau ke tidak puasan keluarga pasien. 4.6 Dasar DiagnosisDasar diagnosis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.Dari anamnesis di dapatkan os mengeluh sakit perut ingin melahirkan, anak ke 1, cukup bulan, pergerakan anak masih dirasakan, riwayat keluar air-air (-) blood slim (+), riwayat Ab (-) riwayat operasi (-). Os pernah di USG dengan dr Sp.OG dikatakan perkiraan lahir tanggal 28-7-15. HPHT: 25-10-14 TP: 1-2-15. Dan pemeriksaan fisik di dapatkan Palpasi: TFU 3jr dibawah px, memanjang, puka, Djj (+) 137x/m PD: P 3 cm, ketuban (+), porsio lunak, kepala H II. Jadi diagnose yang ditegakkan belum tepat karena berdasarkan literature pembukaan 3 cm sudah memasuki fase aktif.Kala II adalah kala pengeluaran janin yang dimulai sejak pembukaan lengkap hingga janin lahir dan berlangsung 15.000 menunjukan infeksi intrauterine.4.7 Penatalaksanaan1. Drip oxytocin Pada kasus ini pemberiannya secara drip untuk akselerasi kala 2 belum benar, Seharusnya drip sudah diberikan saat patograf sudah menyentuh garis bertindak. Sehingga bisa mencegah terjadinya kala II lama. 2. Ekstraksi vakum Tindakan dilakukan ekstraksi vacum sudah benar atau sudah sesuai teori yang ada, karena sudah dilakukan akselerasi tetapi bayi masih belum lahir sehingga dilakukan ekstraksi vakum dan merupakan indikasi dari kala II yang memanjang.

28