30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pemaparan Kondisi Awal ( Pra Tindakan ) Dari hasil observasi yang dilakukan sebelum diterapkannya pembelajaran Kooperatif dengan Metode Student Teams Achievement Division ( STAD ) dengan media jari-jari untuk analisis transaksi, ada bebrapa hal yang mengindikasikan begitu kurangnya minat dan motivasi belajar siswa, kurang keberanian untuk bertanya dan sangat jarang untuk berinteraksi antar siswa itu sendiri. Inilah yang menyebabkan rendahnya hasil proses belajar siswa, sehingga hasil belajar akuntansipun juga jadi begitu rendah. Berdasarkan pendokumentasian nilai yang telah dilakukan oleh guru, terlihat bahwa tingkat pnguasaan konsep dan pemahaman akuntansi masih begitu rendah, karena masih ada dalam batasan bawah nilai tuntas yaitu 75. Identifikasi inilah yang membuat peneliti perlu menerapkan strategi pembelajaran akuntansi pada siswa di

BAB IV PTK Jari-jari

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV PTK Jari-jari

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pemaparan Kondisi Awal ( Pra Tindakan )

Dari hasil observasi yang dilakukan sebelum diterapkannya pembelajaran

Kooperatif dengan Metode Student Teams Achievement Division ( STAD ) dengan

media jari-jari untuk analisis transaksi, ada bebrapa hal yang mengindikasikan begitu

kurangnya minat dan motivasi belajar siswa, kurang keberanian untuk bertanya dan

sangat jarang untuk berinteraksi antar siswa itu sendiri. Inilah yang menyebabkan

rendahnya hasil proses belajar siswa, sehingga hasil belajar akuntansipun juga jadi

begitu rendah.

Berdasarkan pendokumentasian nilai yang telah dilakukan oleh guru, terlihat

bahwa tingkat pnguasaan konsep dan pemahaman akuntansi masih begitu rendah,

karena masih ada dalam batasan bawah nilai tuntas yaitu 75. Identifikasi inilah yang

membuat peneliti perlu menerapkan strategi pembelajaran akuntansi pada siswa di

SMPN 20 Malang dengan menggunakan media jari-jari untuk analisis transaksi dalam

kurikulum yang sangat padat ini. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru selalu

bersifat klasik, sehingga interaksi sesama siswa sangat kurang pada saat proses belajar

mengajar berlangsung. Karena guru hanya memberikan materi yang mendasar saja

tanpa memperhatikan pembelajaran yang lebih dinamis dan bermakna lebih efisien

dalam proses mengajar di dalam kelas.

Untuk mengidentifikasi tahap awal siswa tentang penguasaan konsep analisis

transaksi dilakukan tes awal atau diagnosa terhadap siswa secara klasik. Dan

berdasarkan hasil yang diperoleh tes analisis transaksi, ditemukan banyak kesulitan

Page 2: BAB IV PTK Jari-jari

yang dialami oleh para siswa pada hampir keseluruhan tes analisis. Hal ini disebabkan

oleh karena siswa kurang memahami materi pokok analisis.

Pra Tindakan penguasaan konsep analisis transaksi dilakukan dengan diagnosa

tes. Kemampuan siswa diketahui dengan memberikan serangkaian tes kemampuan

sebelum proses belajar mengajar berlangsung.

B. Hasil Penelitian Siklus I

a. Manajemen Pembelajaran guru pada Siklus I

Kegiatan observasi manajemen pembelajaran guru adalah ditujukan kepada

beberapa aspek yang meliputi: (1) Pendahuluan, (2) Kegiatan inti, (3) Penutup,

(4) Manajemen waktu, (5) Penunjang.

Aktifitas pengamatan dilakukan secara langsung dengan observasi langsung

oleh observer terhadap proses kegiatan pembelajaran di kelas. Dalam hal ini,

pengamatan dilakukan pada dua kali pertemuan setiap siklus yaitu pada rencana

pembelajaran 1 dan 2. Sementara ringkasan hasil penilaian kemampuan guru

dalam manajemen pembelajaran dengan metode STAD dapat dilihat pada table

berikut.

Page 3: BAB IV PTK Jari-jari

Tabel 4.1

HASIL OBSERVASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN GURUSIKLUS I

No. Aspek Penilaian RP-1 RP- 2 Rata-rata % TarafKeberhasilan

1A. PendahuluanA. 1A. 2A. 3

333

333

333

75 Baik

2

B. Kegiatan IntiB. 1B. 2B. 3B. 4B. 5B. 6B. 7B. 8B. 9B. 10

3333333334

4434343344

3.53.533.533.5333.54

83.75 Sangat Baik

3C. PenutupC. 1C. 2

33

33

33 75 Baik

4 D. Waktu 2 3 2.5 62.5 Cukup

5E. Faktor PenunjangE. 1E. 2

33

33

33

75 Baik

Rata-rata 74.25 Baik

Berdasarkan data pada table 4.1 dihubungkan dengan taraf ketercapaian

tindakan nilai rata-rata kemampuan guru dalam manajemen pembelajaran pada

aspek pendahuluan sudah baik yaitu sebesar 75%, aspek kegiatan inti baik yaitu

sebesar 83.75%, begitu pula pada aspek penutup yang mencapai presentase

sebesar 75%, aspek manajemen waktu juga cukup yaitu sebesar 62.5%, dan aspek

faktor penunjang yang juga baik yaitu 75%. Hasil observasi memberikan catatan,

bahwa manajemen waktu perlu ditingkatkan pada siklus berikutnya.

Page 4: BAB IV PTK Jari-jari

b. Hasil belajar aspek afektif

Kegiatan pengamatan dilakukan oleh peneliti yang dilakukan oleh observer

untuk mengetahui aktifitas siswa selama proses pembelajaran. Penilaian dilakukan

dengan kelompok yang menggunakan panduan lembar observasi aktifitas siswa

dan hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

HASIL OBSERVASI AKTIFITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD DALAM SIKLUS I

Aspek yang diamati

Deskripsi % RP-1 % RP-2 % Rata-rata % TotalTaraf Keberhasilan

Belajar

B1 85.71 100 92.86

72.92 BaikB2 47.62 73.81 60.71B3 38.15 50 44.05B4 90.48 7.62 94.05

PenghargaanP1 38.10 45.24 41.67

62.70 BaikP2 61.90 54.76 58.33P3 85.71 90.48 88.10

Kerja samaK1 57.14 66.67 61.90

73.01 BaikK2 80.95 88.10 84.52K3 45.24 100 72.61

Rata-rata Skoring dalam persentase 69.54 Baik

Ket = Taraf keberhasilan tindakan total nilai dalam %

80 – 100 = Sangat Baik 20 – 39 = Kurang60 – 79 = Baik 0 – 19 = Sangat Kurang40 – 59 = Cukup

Hasil belajar dalam aspek afektif diperoleh dari lembar observasi kegiatan

siwa yang dibuat selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi

dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun Aspek yang peneliti nilai

adalah: (1) Belajar, (2) Penghargaan, (3) Kerja sama. Rata-rata Persentase selama

pmbelajaran pada siklus I adalah sebesar 69.54% dengan taraf keberhasilan baik.

Page 5: BAB IV PTK Jari-jari

c. Hasil belajar aspek psikomotorik

Hasil belajar aspek psikomotorik diperoleh dari laporan hasil kelompok yang

mengerjakan lembar kerja yang dipeberikan. Nilai rata-rata hasil belajar aspek

psikomotorik sebesar 68.06.

d. Hasil belajar aspek kognitif

Pengukuran hasi belajar kognitif menggunakan tes tertulis yang diberikan

pada saat postes setiap akhir pembelajaran dengan nilai rata-rata 68.04 dan tes

akhir siklus dengan nilai rata-rata 74.17. Hasil belajar materi pokok analisis

transaksi siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3:

Tabel 4.3 Hasil Tes Kemampuan siswa pada siklus I

No. Hasil TesJumlah

Ketuntasan balajarSiswa %

1 Nilai kurang dari 75,00 9 9.75 Belum Tuntas2 Nilai 75,00 ke atas 30 90.25 TuntasJumlah 39 100

Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa dari 39 siswa kelas VIII A,

yang mendapat nilai kurang dari 75,00 ada sebanyak 9 siswa, dan yang mendapat nilai

75,00 keatas ada 30 siswa. Dengan kata lain siswa yang tuntas belajar secara individu

ada 30 siswa atau 90.25% sedang yang 9 siswa atau 9.75% belum mencapai hasil

ketuntasan secara individu. Secara klasikal kelas VIII A telah mencapai ketuntasan

belajar. Karena batas ketuntasan secara klasikal adalah 80% daripada jumlah siswa

yang mendapat nilai 75,00.

C. Tahap analisis dan refleksi tindakan siklus I

Ada Temuan selama melaksanakan tindakan pada siklus I diperoleh data

tentang hasil belajar siswa, setelah diolah dan dianalisis pada pembelajaran ini ada

kelebihan dan kekurangan atau kelemahan baik dari siswa maupun guru yang dapat

Page 6: BAB IV PTK Jari-jari

digunakan sebagai acuan perbaikan pada siklus, yang kemudian peneliti aplikasikan

dan kembangkan. Sebaliknya, kelemahan yang muncul dapat peneliti perbaiki pada

temuan berikutnya.

Paparan hasil refleksi dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan pelaksanaan tindakan pada siklus I, maka kelemahan adalah:

a. Guru kurang efisien dalam memanfaatkan waktu saat pembelajaran

b. Kerja sama antar siswa yang kurang dalam kelompok

c. Beberapa siswa bersikap pasif saat diskusi.

d. Dalam mengerjakan postes beberapa siswa masih tampak bekerja sama

2. Berdasarkan penelitian tindakan pada siklus I, maka kelebihannya adalah:

a. Penggunaan media jari-jari oleh peneliti sangat efektif terhadap siswa

b. Partisipasi siswa saat pembelajaran sudah mulai nampak jika dibandingkan

sebelumnya.

c. Siswa disiplin dalam mengerjakan tugas.

d. Siswa nampak bergembira selama mengikuti pembelajaran, kegembiraan, ini

berdampak kepada semangat motivasi belajar siswa, sehingga hasil postesnya

bagus.

e. Upaya peneliti memfasilitasi berlangsungnya pembelajaran cukup bagus. Hal

ini nampak dari alat-alat yang tersedia selama berlangsungnya tindakan (ada

dokumen dan sumber asli yang memudahkan pemahaman siswa, dan papan

unjuk kerja siswa )

f. Guru sebagai peneliti telah berusaha memperbaiki kinerjanya dari pertemuan-

pertemuan.

g. Materi yang dibahas bersifat kontekstual.

Page 7: BAB IV PTK Jari-jari

h. Guru sebagai peneliti telah memberi motivasi yang cukup bermakna bagi

siswa, dalam bentuk pemberian hadiah berupa pujian.

i. Guru memanfaatkan siswa yang punya kelebihan untuk membantu teman-

temannya.

j. Peneliti selalu mengadakan diskusi dengan para observer diakhir pembelajaran

pada setiap pertemuan.

D. Tindak Lanjut

Kekurangan siklus I didiskusikan peneliti bersama guru yang mengobservasi dan

kerjasama dalam mengambil kesepakatan tentang tindak lanjut pada siklus berikutnya.

Tindak lanjut tersebut adalah:

a. Guru dalam manajemen waktu harus tepat, sehingga kegiatan belajar mengajar

bias berjalan dengan lancar.

b. Dalam Proses belajar mengajar peran serta siswa harus ditingkatkan secara

maksimal.

c. Guru memberi reinforcement pada siswa yang berupa pemberian hadiah pada

kelompok yang hasil presentasinya paling bagus.

d. Hal-hal penting sebaiknya ditulis di papan tulis agar dapat meningkatkan

perhatian siswa.

e. Mentargetkan di siklus 2 tuntas 100%

E. Hasil Penelitian Siklus II

1. Manajemen Pembelajaran guru pada Siklus II

Kegiatan observasi manajemen pembelajaran guru adalah ditujukan

kepada beberapa aspek yang meliputi: (1) Pendahuluan, (2) Kegiatan inti, (3)

Penutup, (4) Manajemen waktu, (5) Penunjang.Aktifitas pengamatan dilakukan

secara langsung dengan observasi langsung oleh observer terhadap proses

Page 8: BAB IV PTK Jari-jari

kegiatan pembelajaran di kelas. Dalam hal ini, pengamatan dilakukan pada dua

kali pertemuan setiap siklus yaitu pada rencana pembelajaran 1 dan 2.

ringkasan hasil penilaian kemampuan guru dalam manajemen pembelajaran dapat dilihat

pada table berikut.

Tabel 4.4

HASIL OBSERVASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN GURUSIKLUS II

No. Aspek Penilaian RP-1 RP- 2 Rata-rata % TarafKeberhasilan

1A. PendahuluanA. 1A. 2A. 3

434

434

434

75 Baik

2

B. Kegiatan IntiB. 1B. 2B. 3B. 4B. 5B. 6B. 7B. 8B. 9B. 10

3333333334

4434343344

3.53.533.533.5333.54

83.75 Sangat Baik

3C. PenutupC. 1C. 2

33

33

33 75 Baik

4 D. Waktu 2 3 2.5 62.5 Cukup

5E. Faktor PenunjangE. 1E. 2

33

33

33

75 Baik

Rata-rata

Berdasarkan data pada tabel 4.4 dihubungkan dengan taraf ketercapaian tindakan telah

ditentukan terlibat bahwa nilai ratakemampuan guru dalam manajemen pembelajaran pada

semua aspek sudah sangat baik yaitu aspek pendahuluan sebesar 91,66%, aspek kegiatan inti

baik yaitu sebesar 96,25%, aspek penutup baik yaitu sebesar 87,50%, aspek manajemen

Page 9: BAB IV PTK Jari-jari

waktu cukup baik yaitu sebesar 87,50%, dan aspek faktor penunjang baik yaitu sebesar

81,30%. Untuk lebih jelas perbandingan antara siklus I dan siklus II lihat pada grafik berikut.

Grafik 1.

HASIL OBSERVASI MANAJEMEN GURU

ASPEK PENILAIAN0

20

40

60

80

100

120

Siklus 1Siklus II

2. Aktifitas belajar siswa sikus II

Kegiatan pengamatan dilakukan oleh peneliti yang dilakukan oleh satu

observer untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Penilaian dilakukan dengan kelompok dengan menggunakan

panduan lembar observasi aktivitas siswa dan hasilnya adalah sebagai berikut:

Page 10: BAB IV PTK Jari-jari

Tabel 4.5

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD SIKLUS II

Aspek yang diamati

Deskripsi % RP-1 % RP-2 % Rata-rata % TotalTaraf Keberhasilan

Belajar

B1 85.71 100 92.86

72.92 BaikB2 47.62 73.81 60.71B3 38.15 50 44.05B4 90.48 7.62 94.05

PenghargaanP1 38.10 45.24 41.67

62.70 BaikP2 61.90 54.76 58.33P3 85.71 90.48 88.10

Kerja samaK1 57.14 66.67 61.90

73.01 BaikK2 80.95 88.10 84.52K3 45.24 100 72.61

Rata-rata Skoring dalam persentase 69.54 BaikKet = Taraf keberhasilan tindakan total nilai dalam %

80 – 100 = Sangat Baik 20 – 39 = Kurang60 – 79 = Baik 0 – 19 = Sangat Kurang40 – 59 = Cukup

Untuk lebih jelas perbandingan antara siklus I dan siklus II lihat pada grafik berikut.

Grafik 2.

PENILAIAN ASPEK AFEKTIF

Page 11: BAB IV PTK Jari-jari

ASPEK PENILAIAN0

20

40

60

80

100

120

SIKLUS 1SIKLUS 2

3. Hasil belajar psikomotorik

Hasil aspek psikomotorik diperoleh dari laporan hasil kelompok mengerjakan

lembar evaluasi. Nilai rata-rata hasil aspek psikomotoriksebesar 80,30.

4. Hasil belajar aspek kognitif

Pengukuran hasil belajar kognitif menggunakan tes tertulis yang diberikan pada

saat postes setiap akhir pembelajaran dan tes akhir siklus. Hasil belajar siklus I

dapat dilihat pada tabel 4.3

Dari hasil pembelajaran pada siklus II dapat diketahui sebagai berikut.

Tabel 4.6 Hasil tes kemampuan siswa pada siklus II

No. Hasil TesJumlah

Ketuntasan balajarSiswa %

1 Nilai kurang dari 75,00 0 0 Belum Tuntas2 Nilai 75,00 ke atas 39 100 TuntasJumlah 39 100

Berdasarkan analisis hasil belajar siswa kelas VIII A yang tertera di atas terdapat

perkembangan yang cukup baik dalam kegiatan belajar mengajar seperti yang

terlihat pada tabel dibawah ini :

Page 12: BAB IV PTK Jari-jari

Tabel 4.7 Perkembangan hasil pembelajaran kelas VIII A SMPN 20 Malang,

setelah diberikan siklus II.

No.

Tes awal Siklus I Siklus II

KeteranganRata-rata

Ketuntasanklasikal

Rata-rata

Ketuntasanklasikal

Rata-rata

Ketuntasanklasikal

Prestasi

62,22 10% 74,17 90% 84,05 100% Skor nilai mak = 100 batas tuntas klasikal = 80%

Untuk lebih jelas perbandingan antara tes awal, sikus 1 dan siklus 2 lihat grafik

berikut ;

0

20

40

60

80

100

120

AwalSiklus ISiklus II

Berdasarkan tabel 4.6 dan grafik 3 di atas dapat dilihat bahwa dari jumlah siswa

kelas VIIIA secara keseluruhan yaitu 39 siswa tidak ada lagi yang mendapat nilai

kurang dari 75,00 dan yang mendapat nilai ≥75,00 ada 39 siawa. Dengan kata lain

siswa yang tuntas belajar sacara individu ada 39 siawa atau 100%. Secara klasikal

kelas VIIA telah mencapai ketuntasan belajar, karena batas ketuntasan belajar

Page 13: BAB IV PTK Jari-jari

secara klasikal 80% dari jumlah 39 siswa mendapat nilai ≥75,00 dan yang dicapai

kelas VIIIA 100% dengan rata kelas 83,70.

Berdasarkan uraian di atas, maka pada siklus kedua sudah memenuhi target yang

ditentukan yang ditandai dengan :

a. Ketuntasan belajar siswa semakin meningkat hingga 100%, ini berarti kelas

VIIIA SMPN 20 Malang telah mengalami ketuntasan secara klasikal. Batas

ketuntasan lasikal adalah dari jumlah siswa VIIIA secara keseluruhan lebih

dari 80% mendapat nilai ≥75,00.

b. Pada aspek proses juga memenuhi target yang telah ditentukan, ini ditandai

dengan :

1. Guru dapat mengelola waktu sesuai yang telah ditentukan dalam RPP.

2. Guru dapat memusatkan perhatian siswa yang dapat dilihat dari :

a. Peran siswa dalam proses belajar meningkat

b. Siswa bekerja sama mengerjakan tugas diskusi keompok dengan baik.

c. Siswa memperhatikan guru.

F. Tahap analisis dan refleksi tindakan siklus II.

Proses pembelajaran tampak maksimal dengan ketuntasan 100% sesuai yang

diharapkan maka diputuskan penelitian dihentikan. Kemajuan siswa cukup signifikan

dengan perolehan hasil tes yang bagus seperti terlihat pada hasil ulangan pada siklus

II. Peningkatan- peningkatan tersebut antara lain :

a. Kerja sama dan komunikasi antar anggota dalam kelompok cukup baik dapat

dilihat pada laporan hasil penelitian dan catatan lapangan.

b. Guru berhasil memanfaatkan media jari-jari dengan maksimal.

c. Siswa telah terbiasa dengan kelompok dan tidak canggung berkomunikasi dalam

kelompok.

Page 14: BAB IV PTK Jari-jari

d. Nilai yang diperoleh siswa meningkat dari siklus I ke siklus II

G. Data hasil angket siswa.

Berdasarkan hasil data angket pada lampiran, dapat diperoleh persentase presepsi

siswa terhadap pembelajaran akuntansi.

Tabel 4.7

Saya merasa bersemangat mengikuti pelajaran akuntansi dengan cara brkelompok dengan teman-teman sekelas.

No. 1 Interval Frekwensi %

Sangat setujuSetujuNetralTidak setujuSangat tidak setuju

63 – 7551 – 6239 – 5027 – 3815 - 26

2019---

51.2848.72000

Jumlah 39 100

Berdasarkan Tabel 4.7 sebanyak 51.28% siswa menyatakan sangat setuju, 48.72%

siswa menyatakan setuju, tidak ada siswa yang menyatakan netral, dan tidak ada

siswa yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju dengan pernyataan

pertama.

Tabel 4.8

Dengan media jari- jari yang digunakan guru saat menjelaskan analisis transaksi, saya lebih mudah dalam memahami materi.

No. 1 Interval Frekwensi %

Sangat setujuSetujuNetralTidak setujuSangat tidak setuju

63 – 7551 – 6239 – 5027 – 3815 - 26

39----

1000000

Jumlah 39 100

Page 15: BAB IV PTK Jari-jari

Berdasarkan Tabel 4.8 sebanyak 100% siswa menyatakan sangat setuju, tidak ada

siswa yang menyatakan netral, dan tidak ada siswa yang menyatakan tidak setuju

maupun sangat tidak setuju dengan pernyataan Kedua.

Tabel 4.9

Media jari – jari tepat dan mudah untuk belajar akuntansi.

No. 1 Interval Frekwensi %

Sangat setujuSetujuNetralTidak setujuSangat tidak setuju

63 – 7551 – 6239 – 5027 – 3815 - 26

309---

76.9223.08000

Jumlah 39 100

Berdasarkan Tabel 4.9 sebanyak 76.92% siswa menyatakan sangat setuju, 23.08%

menyatakan setuju ,tidak ada siswa yang menyatakan netral, dan tidak ada siswa yang

menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju dengan pernyataan Ketiga.

Tabel 4.10

Dengan metode pembelajaran kooperatif model STAD yang selama ini digunakan guru, saya merasa lebih mudah mengerjakan soal-soal akuntansi.

No. 1 Interval Frekwensi %

Sangat setujuSetujuNetralTidak setujuSangat tidak setuju

63 – 7551 – 6239 – 5027 – 3815 - 26

25104--

64.1025.6410.2600

Jumlah 39 100

Berdasarkan Tabel 4.10 sebanyak 64.10% siswa menyatakan sangat setuju, 25.64

% menyatakan setuju , 10.26% yang menyatakan netral, dan tidak ada siswa yang

menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju dengan pernyataan Keempat.

Page 16: BAB IV PTK Jari-jari

Tabel 4.11

Bila saya tidak paham suatu materi maka saya akan bertanya kepada teman kelompok atau pada guru

No. 1 Interval Frekwensi %

Sangat setujuSetujuNetralTidak setujuSangat tidak setuju

63 – 7551 – 6239 – 5027 – 3815 - 26

2892--

71.7923.08 5.1300

Jumlah 39 100

Berdasarkan Tabel 4.11 sebanyak 71.79% siswa menyatakan sangat setuju, 23.08

% menyatakan setuju , 5.13% yang menyatakan netral, dan tidak ada siswa yang

menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju dengan pernyataan Kelima.

Tabel 4.12

Saya merasakan senang belajar dengan vasilitas yang mndukung yang disediakan guru dan dapat meningkatkan semangat kerja yang lebih keras dalam belajar.

No. 1 Interval Frekwensi %

Sangat setujuSetujuNetralTidak setujuSangat tidak setuju

63 – 7551 – 6239 – 5027 – 3815 - 26

363---

92.317.69000

Jumlah 39 100

Berdasarkan Tabel 4.12 sebanyak 92.31% siswa menyatakan sangat setuju, 7.69

% menyatakan setuju , tidak ada yang menyatakan netral, dan tidak ada siswa yang

menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju dengan pernyataan Keenam.

Tabel 4.13

Page 17: BAB IV PTK Jari-jari

Saya merasa bahwa pembelajaran akuntansi secara kelompok dapat meningkatkan ketrampilan pembukuan dan membangun yang lebih baik antar sesame teman.

No. 1 Interval Frekwensi %

Sangat setujuSetujuNetralTidak setujuSangat tidak setuju

63 – 7551 – 6239 – 5027 – 3815 - 26

20118--

51.2828.2020.5200

Jumlah 39 100

Berdasarkan Tabel 4.13 sebanyak 51.28% siswa menyatakan sangat setuju, 28.20

% menyatakan setuju , 20.52% yang menyatakan netral, dan tidak ada siswa yang

menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju dengan pernyataan Ketujuh.

Tabel 4.14

Dengan metode pengajaran yang selama ini digunakan guru, saya merasa lebih dihargai dalam mengluarkan pendapat dan berkreasi.

No. 1 Interval Frekwensi %

Sangat setujuSetujuNetralTidak setujuSangat tidak setuju

63 – 7551 – 6239 – 5027 – 3815 - 26

2514---

64.1035.90000

Jumlah 39 100

Berdasarkan Tabel 4.14 sebanyak 64.10% siswa menyatakan sangat setuju, 35.90

% menyatakan setuju , tidak ada yang menyatakan netral, dan tidak ada siswa yang

menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju dengan pernyataan Kedelapan.

Tabel 4.15

Page 18: BAB IV PTK Jari-jari

Saya merasa selama ini model pembelajaran yang digunakan guru dapat meningkatkan kerjasama yang lebih baik dengan yang lebih baik.

No. 1 Interval Frekwensi %

Sangat setujuSetujuNetralTidak setujuSangat tidak setuju

63 – 7551 – 6239 – 5027 – 3815 - 26

363---

92.307.70000

Jumlah 39 100

Berdasarkan Tabel 4.15 sebanyak 92.30% siswa menyatakan sangat setuju, 7.70

% menyatakan setuju , tidak ada yang menyatakan netral, dan tidak ada siswa yang

menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju dengan pernyataan Kesembilan.

Tabel 4.16

Saya merasa lebih mudah memahami pelajaran akuntansi ketika belajar kelompok dari pada individu.

No. 1 Interval Frekwensi %

Sangat setujuSetujuNetralTidak setujuSangat tidak setuju

63 – 7551 – 6239 – 5027 – 3815 - 26

2118---

53.8546.15000

Jumlah 39 100

Berdasarkan Tabel 4.16 sebanyak 53.85% siswa menyatakan sangat setuju, 46.15

% menyatakan setuju , tidak ada yang menyatakan netral, dan tidak ada siswa yang

menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju dengan pernyataan Kesepuluh.

H. Pembahasan.

Page 19: BAB IV PTK Jari-jari

Kondisi awal sebelum diterapkan model pembelajaran STAD terdapat

beberapa hal yang menggambarkan rendahnya motivasi siswa untuk belajar,

kurangnya keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru dan

rendahnya interaksi antar siswa sendiri. Hal itu yang menyebabkan lemahnya proses

pembelajaran, sehingga hasil belajar juga masih rendah terhadap pelajaran akuntansi

di sekolah tersebut.

Identifikasi lebih lanjut terhadap strategi pembelajaran yang digunakan guru

akuntansi di SMPN menunjukkan bahwa penggunaan media ajar masih belum

dilakukan sepenuhnya.Hal ini disebabkan kurang maksimal usaha guru dalam

memfasilitas PBM. Selain itu pembelajaran bersifat kalsikal individual, sehingga

interaksi siswa ketika proses pembelajaran berlangsung hamper tidak ada, karena guru

hanya menghabiskan waktu saja tanpa memperhatikan pembelajaran yang bermakna.

Berdasarkan hasil tes kondisi awal sebanyak 9 siswa memperoleh nilai

dibawah 75,00 . Nilai rata-rata 74,70 . data ini menunjukkan bahw pembelajaran

akuntansi khususnya materi analisia transaksi belum sepenuhnya dapat dikuasai oleh

siswa kelas VIIIA SMPN 20 Malang.

3. Pembahasan Tiap siklus

a. Siklus I

Dengan siklus I menunjukkan bahwa proses pembelajaran berjalan belum

maksimal siswa terlihat masih belum efisien dalam penggunaan waktu. Hal ini

disebabkan oleh karena siswa sudah terbiasa dengan belajar lebih banyak

mengandalkan intruksi guru, siswa belum terbiasa melakukan kerja kelompok.

Disamping itu motivasi siswa belum maksimal, dan belum menampakkan kelompok

yang ajeg. Namun setelah dilakukan perbaikan pada tindakan, tatap muka berikutnya

Page 20: BAB IV PTK Jari-jari

siswa mulai terlihat antusias dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dan

interaksi dalam kerja kelompok pun mulai terlihat.

Berdasarkan hasil tes diketahui bahwa dari 39 siswa kelas VIIIA yang mendapat

nilai kurang dari 75,00 adalah sebanyak 9 siswa, dan yang mendapat nilai 75,00 ke

atas ada 30 siswa. Dengan kata lain siswa yang tuntas belajar secara individu ada 30

siswa 90% sedang yang 9 siswa atau 10% belum mencapai ketuntasan secara

individu.

Yang perlu diperhatikan pada siklus II sebagai tindak lanjut dari siklus I adalah

(1) Pengefektifan waktu guru dalam pengelolaan waktu harus tepat, sehingga kegiatan

belajar mengajar bias berjalan dengan lancar dan maksimal; (2) Dalam proses belajar

mengajar peran serta siswa harus ditingkatkan semaksimal mungkin; (3) Guru

memberikan tindakan dengan memberikan reinforcement [ada siswa yang berupa

pemberian hadiah pada klompok yang hasil presentasinya terbaik; (4) Hal-hal yang

penting sebaiknya ditulis di papan tulis agar dapat meningkatkan perhatian siswa.

B. Siklus II

Pada siklus II penelitian ditujukan pada peningkatan manajemen pembelajaran secara

maksimal dan peningkatan antusiasme serta motivasi siswa dalam bekerja baik secara

kelompok maupun individu. Hal ini tampak dari keberanian siswa untuk bertanya dan

mengemukakan pendapatnya. Kerja kelompok juga menunjukkan interaksi yang efektif juga

pada pengerjaan lembar evaluasi. Hasil observasi mengenai partisipasi siswa dalam

pembelajaran menunjukkan bahwa kehadiran siswa mengikuti pembelajaran, keaktifan

mendengarkan dan mencatat, serta pemanfaatan sarana erustakaan sudah baik.

Dari hasil tes dapat di lihat bahwa dari jumlah siswa Kelas VIIIA secara keseluruhan,

yaitu 39 siswa tidak ada lagi yang mendapatkan nilai kurang dari 75,00 dan yang mendapat

Page 21: BAB IV PTK Jari-jari

nilai lebih dari 75,00 ada 39 siswa. Dengan kata lain, siswa yang tuntas belajar secara

individu 100 %. Secara klasikal kelas VIIIA telah mencapai ketuntasan belajar karena batas

ketuntasan belajar secara klasikal adalah 80 % dari jumlah siswa mendapat nilai lebih dari

75,00 dan yang dicapai kelas VIIIA 100% dengan rata-rata kelas 83.70.

C. Hasil angket

Berdasarkan persepsi siswa terhadap pembelajaran kooperatif dengan model STAD,

Media jari-jari pada analisis transaksi benar-benar efektif untuk meningkatkan gairah belajar,

kegembiraan dalam belajar, kerjasama, saling menghargai, pemahaman dan sekaligus hasil

belajar siswa, terbukti terdapat presentase yang sangat signifikan dari hasil angket dengan

perolehan kemajuan belajar siswa.