Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
49
BAB II
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Awal Mula Gerkatin
Sejarah berdirinya Gerkatin yakni pada tahun 1960-an. Segelintir
penyandang tunarungu alumni SLB-B Bandung dan Wonosobo memelopori
mendirikan perkumpulan tunarungu di Bandung. Jumlah anggotanya masih
sedikit karena ketika itu penyandang tunarungu yang bersekolah terbilang
sangat sedikit. Akhirnya, terbentuklah perkumpulan berdasarkan asas senasib
yang memperjuangkan hak-hak kaum tunarungu.
Kaum tunarungu pun berhak menuntut peningkatan kesejahteraan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Nama perkumpulan yang terbentuk
pertama kali yaitu AMKTRI (Angkatan Muda Kaum Tuli Indonesia) di
Bandung, Jawa Barat. Kemudian berganti nama menjadi GERKATIN
(Gerakan Kaum Tuli Indonesia) di Bandung dan di Jakarta pada tahun 1966.
Setelah itu, muncul perkumpulan tunarungu lain di beberapa kota besar
seperti Yogyakarta yaitu Persatuan Tunarungu Yogyakarta (PERTRY) tahun
1974 yang kemudian berganti nama menjadi Perhimpunan Tunarungu
Indonesia (PERTRI) tahun 1980. Perkumpulan lain juga terbentuk di
Semarang dengan nama Persatuan Tuna Rungu Semarang (PTRS) tahun
1976, dan di Surabaya dengan nama Persatuan Tunarungu (PEKATUR) pada
tahun 1979.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Terbentuknya perkumpulan tunarungu di banyak tempat dikarenakan
ketidaktahuan dan kurangnya informasi tentang adanya beberapa
perkumpulan yang sudah terbentuk sebelumnya. Pada saat itu masih belum
ada aksesibilitas sarana komunikasi untuk penyandang tunarungu. Berkaitan
dengan hal pendidikan, ketika seorang tunarungu hanaya berbekal ijazah
SLB-B sederajat SD, maka mereka tidak diperkenankan melanjutkan ke
sekolah umum dan sangat kesulitan memperoleh pekerjaan yang layak
karena faktor disabilitas. Hal itulah yang menjadi tantangan besar dan harus
dihadapi dengan keberanian oleh para penyandang tunarungu.
Dalam dunia sunyi, para tunarungu berjuang melawan kebodohan,
keterbelakangan, kemiskinan dalam persaingan keras di tengah masyarakat
umum yang majemuk dan berlapis-lapis status sosialnya, ruang gerak yang
terbatas dan sempit, sehingga tunarungu merasa terpinggir. Dengan susah
payah menggeluti pendidikan hingga berhasil menggapai gelar kesarjanaan.
Sejak saat itu hingga kini, telah berkembang pesat alumni SLB-B di
Indonesia yang telah mengenyam pendidikan terpadu di sekolah menengah
umum dan perguruan tinggi.
Namun, hal itu belum cukup karena mereka pada umumnya berasal dari
keluarga dengan golongan menengah ke atas, sementara masih terdapat
banyak golongan menengah ke bawah yang tidak mampu bersaing. Untuk
prestasi apapun harus melalui persaingan keras. Padahal aksesibilitas sarana
komunikasi masih kurang memadai. Demi tercapainya cita-cita perjuangan
dan persatuan tunarungu Indonesia, diadakanlah Kongres Nasional 1 pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
tanggal 21-23 Februari 1981 yang bertepatan dengan tahun cacat
internasional dengan agenda utama mempersatukan perkumpulan tunarungu
dalam satu nama, satu lambang dan satu wadah tingkat nasional. Maka tidak
ada lagi nama perkumpulan tunarungu yang bersifat kedaerahan. Adapun
keputusan dari Kongres Nasional I, yaitu menghasilkan beberapa
kesepakatan berikut (Adriani, 2016:54):
1. Nama organisasi baru yaitu Gerakatan untuk Kesejahteraan Tunarungu
Indonesia (Gerkatin)
2. Gerkatin pusat berlokasi di Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia.
3. Pendiri organisasi Gerkatin terdiri dari 4 perkumpulan tunarungu Bandung,
Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya.
4. Keempat perkumpulan daerah secara otomatis tergabung dalam Gerkatin
cabang tingkat provinsi.
5. Gerkatin adalah organisasi tunarungu tingkat nasional satu-satunya di
Indonesia yang berasas Pancasila, UUD 1945 dan tidak terikat organisasi
politik apapun.
6. Ditetapkan satu lambang Gerkatin yang diterangkan bahwa dalam lambang
tersebut terdapat kata “gerakan”, hal ini bukan berarti aliran politik
melainkan makna perjuangan dengan menggerakkan jiwa para
penyandang tunarungu Indonesia dan merupakan wadah perjuangannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
B. Profil Gerkatin Surakarta
Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) pusat
didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Februari 1981. Sedangkan Gerkatin
cabang Surakarta dibuka mulai tanggal 28 Februari 1982. Organisasi ini
merupakan anggota resmi dari Dewan Nasional Indonesia Kesejahteraan
Sosial (DNIKS) dan Federasi Tunarungu Dunia (World Federation of the
Deaf - WDF). Hingga pada tahun 2005, Gerkatin Surakarta telah mengalami
pergantian pengurus sebanyak 8 kali sejak 18 Februari 1982. (Arsip Gerkatin
Surakarta, 2014). Berikut daftar Ketua GERKATIN Surakarta dari masa ke
masa:
1. Tahun 1982-1985 : Bp. AM Sukardi
2. Tahun 1985-1988 : Bp. Arief Parjanto
3. Tahun 1988-1994 : Bp. Chovi Mahanani
4. Tahun 1994-2000 : Bp. Joko Prasojo
5. Tahun 2000-2004 : Bp. M. Ismail
6. Tahun 2004-2008 : Sdr. Yudi Trilaksono
7. Tahun 2008-2011 : Bp. Jayeng Pranoto
8. Tahun 2011-2014 : Sdr. Mohammad Isnaeni
9. Tahun 2014-2019 : Sdr. Aprilian Bima
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
C. Visi, Misi dan Nilai-nilai Gerkatin Surakarta (Arsip Gerkatin Surakarta,
2014)
1. Visi Gerkatin Surakarta:
Terwujudnya kemandirian hidup bagi tunarungu dalam kehidupan
bermasyarakat untuk mencapai kesejahteraan
2. Misi Gerkatin Surakarta:
a. Menyadaran dan penguatan hak-hak bagi tunarungu sebagai warga
negara Indonesia.
b. Mewujudkan Gerkatin Surakarta sebagai wadah untuk pembelajaran
dan sarana aktualisasi diri bagi komunitas tunarungu
c. Meningkatkan sumber daya manusia tunarungu bagi masyarakat.
3. Nilai-nilai yang dianut dalam Gerkatin Surakarta yaitu:
a. Solidaritas
b.Kesetaraan
c.Non Politik
d.Transparansi
e.Akuntabilitas
D. Strategi Gerkatin Surakarta
Strategi Gerkatin Surakarta untuk mencapai visi dan misi, antara lain:
1. Penguatan kapasitas organisasi Gerkatin Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
2. Menjadikan komunitas tunarungu sebagai subyek untuk menentukan
hak-hak hidupnya sebagai warga negara
3. Menguatkan kapasitas life-skill bagi tunarungu
E. Anggota Gerkatin Surakarta
Anggota Gerkatin Surakarta adalah semua penyandang disabilitas yang
tidak dapat mendengar sama sekali (tunarungu), yang masih memiliki sisa
pendengaran (kurang mendengar) dan yang tidak dapat berbicara
(tunawicara). Penyandang tersebut telah berusia 17 tahun ke atas serta
memiliki Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) (Adriani,
2016:54)
Di samping itu, anggota Gerkatin diprioritaskan berdomisili di kota
Surakarta serta telah mengisi formulir yang disiapkan oleh pengurus Gerkatin
Surakarta. Adapun keanggotaa di luar Surakarta masih diperbolehkan dengan
syarat memiliki keaktifan yang tinggi. Semua anggota diwajibkan menaati
peraturan yang ada dan mengikuti rangkaian kegiatan yang diadakan
Gerkatin Surakarta.
F. Susunan Kepengurusan Gerkatin Surakarta
Dewan Penasihat
Pelindung : Walikota Surakarta
Pembina : Kepala Dinsosnakertrans Kota Surakarta
Penasihat : Mohammad Ismail, ST
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Pendamping : Drs. Sapto Nugroho
Dewan Pengurus
Ketua : Aprilian Bima Purnanta
Wakil Ketua : Dodi Iswanto
Sekretaris 1 : M Fathoni Ryanto
Sekretaris 2 : Oktaviani Wulansari
Bendahara 1 : Yohanes Yudi Trilaksono
Bendahara 2 : Rizky Amalia
Pengurus Ketua Bidang
1. Humas : 1. Galih Saputro
2. Tissa Lestari
2. Kewanitaan : 1. Herlina Prisca Wijaya
2. Kencana Asri Murni
3. Pelatihan Ketrampilan : 1. Prasetya Utami
2. Nuski Himawan
4. Pemuda/Olah Raga : 1. Agus Jarwanto
2. Samuel Yudha DP
5. Inventaris : 1. Lilik Isyanto
2. Ari Purnomo
6. Pembantu Umum : 1. M. Isna
2. Cahya Esti Aji
3. Sandra Dewi Oktavia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
7. Pembinaan Rohani : 1. Ainur Rildwan M
2. Kristian Hadi Purwanto
8. Kegiatan : 1. Desi Wulansari Marwati
2. Ginanjar Suko W.
9. Advokasi : Mohammad Ismail, S
10. Relawan : Rossi Kristian
G. Program Gerkatin Kota Surakarta
Komunitas Gerkatin memiliki beberapa program untuk menunjang
eksistensi dari komunitas itu sendiri, yang terdiri dari 5 bidang yaitu
pendidikan; aksesibilitas; ekonomi; hukum, pendidikan dan anak; dan
kesehatan. Secara lebih detail terdapat pada tabel di bawah ini (Arsip
Gerkatin Surakarta, 2014)
Tabel 2.1
No Nama Program Tujuan Output
1 Pendidikan bahasa
isyarat bagi masyarakat,
institusi pelayanan
umum dan anak usia
sekolah.
Memberikan pengetahuan
& keterampilan bahasa
isyarat bagi masyarakat.
1. Pelatihan bahasa isyarat.
(Masyarakat mengenal dan
mengetahui bahasa isyarat)
2. Kursus Bahasa Isyarat di
markas & Car Free Day
2 Sekolah inklusi bagi
difabel tuli
Memberikan kemudahan
Sekolah umum dalam
mengakses KBM bagi
difabel tuli bersekolah di
sekolah umum.
1. Sekolah inklusi bagi difabel
Tuli
2. Beasiswa bagi pendidikan
difabel tuli
3. Sosialisasi bahasa isyarat
Bidang Pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Sumber: Arsip Gerkatin Surakarta, 2014
bagi peserta didik setiap
sekolah umum maupun
inklusi.
3 Pendidikan ketrampilan
usaha produktif bagi
difabel tuli
Pendidikan Vokasional
(peningkatan skill) di
bidang usaha dan
pengelolaan usaha
produktif.
Difabel tuli trampil dalam
mengelola usaha produktif.
4 Difabilitas dan bahasa
isyarat menjadi kuriku-
lum/ ekstrakurikuler
alam pendidikan di
sekolah umum dan
pelatihan prajabatan
Perspektif difabilitas dan
pembekalan bahasa
isyarat tingkat dasar bagi
pegawai negeri
Pelajar, mahasiswa dan PNS
memiliki kepedulian dan
kemampuan berkomunikasi
dengan difabel tuli
5 Pendidikan agama/
kepercayaan untuk tuli
1. Pemahaman tuli
mengenal islam dan
nasrani
2. Kejiwaan dalam
mengajar itu sangat
penting bagi tuli
1. Kelas pengajian untuk tuli
2. Penceramah tuli maupun
dengar
6 Akses pendidikan
bahasa Indonesia secara
bilingual untuk tuli
1. Pengenalan EYD
bahasa Indonesia
2. Tata bahasa Indonesia
dengan baik sama
seperti orang dengar
3. Bilingual adalah
pengantar bahasa
Indonesia dengan
bahasa isyarat yang tuli
memiliki bahasanya.
1. Kelas bahasa Indonesia
(BASINDO) untuk tuli
setiap hari Minggu (rutin)
2. Belajar bersama teman tuli
dan dengar di rumah tuli
masing-masing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Tabel 2.2
Bidang Aksesibilitas
Sumber: Arsip Gerkatin Surakarta, 2014
Tabel 2.3
Bidang Ekonomi
No Nama Program Tujuan Output
1 Aksesibilitas pada
fasilitas publik
1. Memberikan kemuda-
han bagi tuli wicara
dalam mengikuti
forum/ kegiatan yang
difasilitasi oleh
pemerintah/masyarakat.
2. Sarana & prasarana
yang akses bagi difabel
tuli wicara terutama
untuk media informasi.
1. Penerjemahan bahasa
isyarat dalam forum/
kegiatan di pemerintah dan
masyarakat.
2. Petugas di fasilitas umum
dapat berkomuikasi secara
efektif dengan difabel tuli.
3. Aksesibilitas pada fasilitas
publik terutama media
informasi dan simbol-
simbol yang aksesibel bagi
tuli.
No Nama Program Tujuan Output
1 Ekonomi produktif dan
Kewirausahan bagi
difabel tuli.
1. Pemberdayaan usaha
ekonomi produktif
bagi difabel tuli.
2. Diversifikasi usaha
produktif yang
dikelola oleh difabel
tuli
1. KUBE (kelompok usaha
bersama). Akses pasar untuk
produk-produk usaha
produktif yang dikelola
difabel tuli.
2. Media informasi dan
promosi produk difabel tuli.
3. Fasilitasi akses permodalan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Sumber: Arsip Gerkatin Surakarta, 2014
3. Memberikan life skill
bagi tuli
bagi usaha produktif difabel
tuli.
4. Quality control produk
usaha.
5. Inovasi kreatif dalam
pengembangan usaha yang
dikelola difabel tuli.
6. Pengembangan dan variasi
produk yang layak jual di
pasar.
7. Difabel tuli dapat
menghasilkan produk layak
jual sesuai standart pasar .
2 Akses pekerjaan formal
bagi difabel tuli
1. Penyaluran kerja bagi
difabel tuli di
perusahaan.
2. Perusahaan mengimple-
mentasikan kuota 100:1
untuk difabel bekerja.
Difabel tuli dapat mengakses
pasar kerja umum (perusahan,
dll)
3 Akses PNS bagi difabel
tuli
Implementasi kuota 100:1
bagi difabel dalam CPNS
pada setiap pengangkatan
PNS baru.
Pengangkatan pegawai negeri
bagi difabel tuli
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Tabel 2.4
Bidang Hukum, Perempuan dan Anak
No Nama Program Tujuan Output
1 Sosisalisasi tentang
perlakukan terhadap
anak tuli
Memberikan pengetahuan
& mendidik anak agar
tidak terlambat sekolah &
menghindari perlakuan
yang salah terhadap anak
tuli
Masyarakat tahu cara
memperlakukan anak tuli
dengan baik dan benar
2 Perlindungan hukum
bagi difabel tuli baik
sebagai korban maupun
difabel tuli yang
berurusan dengan
hukum.
Akses hukum yang
berkeadilan bagi difabel
anak tuli
1. Standart pelayanan dan
perlindungan hukum bagi
difabel tuli sebagai korban
maupun yang berurusan
dengan hukum.
2. Sistem dan prosedur
pembuatan BAP yang
aksesibel bagi difabel
3. Fasilitasi penerjemah bahasa
isyarat dan pendamping
bagi difabel tuli sebagai
korban atau berurusan
dengan hukum.
4. Fasilitasi saksi ahli dalam
proses hukum dan peradilan.
3 Pendampingan korban
pasca proses hukum
Pemulihan psikologi dan
ekonomi korban
1. Aksesibilitas bagi difabel
dalam WCC
2. Difabel korban atau yang
berurusan dengan hukum
dapat berinteraksi dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Sumber: Arsip Gerkatin Surakarta, 2014
Tabel 2.5
Bidang Kesehatan
wajar di masyarakat.
3. Stabilitas ekonomi korban
pasca proses hukum dan
peradilan.
No Nama Program Tujuan Output
1 Pengadaan ABD Membantu ATRW (Anak
Tuna Rungu Wicara) agar
mempunyai ABD
ATRW dapat mendengar lebih
baik
2 Sosialisasi resiko
penggunaan obat secara
berlebih yang mengaki
batkan ketunarunguan
Memberikan pemahaman
kepada masyarakat
tentang dampak terhadap
ketunarunguan
Masyarakat memahami, dapat
& dapat melakukan pence-
gahan
3 Pemeriksaan & peme-
liharan kesehatan THT
yang tersedia dan
mudah diakses oleh
ATRW.
ATRW mendapat kemu-
dahan pelayanan kese-
hatan (THT ).
ATRW terpelihara kesehatan
terutama THT
4 Pemeriksaan balita
terhadap
kecenderungan
ketunarunguan
Mendeteksi lebih awal
perkembangan anak
Terdeteksi & dapat pena-
nganan lebih awal (intervensi
& deteksi dini)
5 Perumusan sehat
jasmani dan rohani.
1. Memberikan peluang
bagi difabel untuk
mengakses pendidikan,
pekerjaan.
Standarisasi istilah sehat
jasmani & rohani
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Sumber: Arsip Gerkatin Surakarta, 2014
H. Media sosial Gerkatin Surakarta:
1. Facebook
Gambar. 2.1 Akun Facebook Gerkatin Surakartahttps://www.facebook.com/gerkatin.solo (Diakses pada
7 Oktober 2018)
Pada akun Facebook Gerkatin Surakarta, lebih menginformasikan
kegiatan yang akan berlangsung seperti seminar bahasa isyarat, atau
2. Pemahaman perbedaan
pemaknaan kecacatan
dengan sehat secara
jasmani.
6 Program jaminan
kesehatan akses bagi
difabel
Peningkatan kualitas
kesehatan bagi difabel
Kuota bagi difabel unuk
mendapat akses jamkesmas,
jamkesda, jampersal, PKMS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
informasi yang relevan dengan teman tuli. Informasi berupa video pun juga
diunggah dalam akun ini, seperti motivasi atau dukungan untuk teman tuli.
Sehingga pengikut dari akun tersebut dapat terfasilitasi informasi dan
pengetahuan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan teman tuli.
2. Instagram
Gambar. 2.2 Akun Instagram Gerkatin Surakartahttps://www.instagram.com/gerkatinsolo/ (Diakses pada
7 Oktober 2018)
Pada akun Instagram Gerkatin Surakarta, cenderung lebih aktif
dibanding media sosial lainnya. Hal tersebut terlihat dari beragamnya
informasi terkhusus bagi teman tuli seperti agenda belajar bahasa isyarat di
Car Free Day, informasi film khusus tuli, hingga promosi produk komunitas
Gerkatin Surakarta. Selain itu, juga terdapat instastory yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
menginformasikan ajakan untuk mengikuti belajar bahasa isyarat rutin setiap
minggunya.
3. Twitter
Gambar. 2.3 Akun Twitter Gerkatin Surakartahttps://twitter.com/gerkatinsolo (Diakses pada 7
Oktober 2018)
Pada akun Twitter Gerkatin Surakarta, juga menginformasikan berbagai
hal terkait tuli ataupun bahasa isyarat. Hal yang membedakan dengan media
sosial lainnya, pada akun Twitter ini lebih mengunggah ulang atau repost
informasi dari media lokal maupun nasional yang berkaitan dengan Gerkatin,
bahasa isyarat ataupun teman tuli. Beberapa hal yang disampaikan di Twitter
lebih bersifat real time. Kondisi tersebut terlihat ketika adanya kegiatan yang
sedang berlangsung seperti seminar motivasi ataupun bahasa isyarat.
Informasi tersebut terlihat kronologis saat dimulainya kegiatan hingga akhir
kegiatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
4. Website
Gambar. 2.4 Website Gerkatin Surakartahttps://www.facebook.com/gerkatin.solo (Diakses
pada 7 Oktober 2018)
Pada website Gerkatin Surakarta, terlihat menampilkan informasi
mengenai sejarah berdiri Gerkatin yang muncul pada halaman muka (home)
dari website tersebut. Selain itu juga terdapat informasi kegiatan ataupun
artikel yang berhubungan dengan teman tuli, Gerkatin, ataupun bahasa
isyarat. Sehingga, pada website Gerkatin Surakarta, lebih menyajikan
informasi berupa tulisan dibandingkan dengan gambar atau video.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user