42
1 HAKIKAT PROFESI KEGURUAN Pendahuluan audara    saudara, profesi anda adalah guru. Sebagai pembangkuh jabatan guru sudah seharusnya anda memahami apa sebenarnya jabatan guru itu. Sudah dapat dibayangkan apa yang akan terjadi jika anda sebagai guru tidak mampu menjelaskan profesi anda sendiri. Tentu hak yang tidak menyenangkan akan terjadi. Untuk menghindari hal tersebut,  pelajarilah dengan teliti unit 1 tentang hakikat profesi keguruan. Unit ini dijabarkan menjadi 2 subunit. Subunit 1 mengenai hakekat profesi unit 2 tentang hakekat professional keguruan. Dalam mempelajari materi unit tersebut usahan anda menguasai kemampuan    kemampuan berikut : 1. Menjelaskan makna profesi, professional, profesionalisme, profesionalitas, dan  profesionalisasi. 2. Menjelaskan cirri   cirri pokok profesi. 3. Menentukan jenis pekerjaan yang tidak termaksud profesi. 4. Menjelaskan pengertian profesi keguruan. 5. Mengidentifikasi ciri   ciri profesi keguruan 6. Menjelaskan layanan profesi keguruan Agar kemampuan   kemampuan di atas dapat anda kuasai ikutilah petunjuk    petunjuk berikut ini. 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan, agar anda tahu persis kemampuan    kemampuan apa yang seharusnya anda kuasai. 2. Baca secara sepintas isi unit agar anda memperoleh gambaran isi unit secara keseluruhan. 3. Lanjutkan dengan membaca bagian demi bagian, tandai bagian    bagian penting dengan stabillo atau garis bawah lalu ciptakan bagain materinya : dengan begitu anda akan lebih mudah menguasai materi yang sedang anda pelajari. 4. Kerjakan tugas    tugas latihan untuk memperluas wawasan anda mengenai konsep    konsep yang sedang anda pelajari. 5. Kerjakan juga soal    soal test formative yang ada pada bagaian akhir setiap subunit. S Unit 1 

Bahan Ajar Profesi Kependidikan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bahan

Citation preview

  • 1

    HAKIKAT PROFESI KEGURUAN

    Pendahuluan

    audara saudara, profesi anda adalah guru. Sebagai pembangkuh jabatan guru sudah

    seharusnya anda memahami apa sebenarnya jabatan guru itu. Sudah dapat dibayangkan

    apa yang akan terjadi jika anda sebagai guru tidak mampu menjelaskan profesi anda

    sendiri. Tentu hak yang tidak menyenangkan akan terjadi. Untuk menghindari hal tersebut,

    pelajarilah dengan teliti unit 1 tentang hakikat profesi keguruan. Unit ini dijabarkan

    menjadi 2 subunit. Subunit 1 mengenai hakekat profesi unit 2 tentang hakekat professional

    keguruan. Dalam mempelajari materi unit tersebut usahan anda menguasai kemampuan

    kemampuan berikut :

    1. Menjelaskan makna profesi, professional, profesionalisme, profesionalitas, dan

    profesionalisasi.

    2. Menjelaskan cirri cirri pokok profesi.

    3. Menentukan jenis pekerjaan yang tidak termaksud profesi.

    4. Menjelaskan pengertian profesi keguruan.

    5. Mengidentifikasi ciri ciri profesi keguruan

    6. Menjelaskan layanan profesi keguruan

    Agar kemampuan kemampuan di atas dapat anda kuasai ikutilah petunjuk petunjuk berikut

    ini.

    1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan, agar anda tahu persis kemampuan

    kemampuan apa yang seharusnya anda kuasai.

    2. Baca secara sepintas isi unit agar anda memperoleh gambaran isi unit secara keseluruhan.

    3. Lanjutkan dengan membaca bagian demi bagian, tandai bagian bagian penting dengan

    stabillo atau garis bawah lalu ciptakan bagain materinya : dengan begitu anda akan lebih

    mudah menguasai materi yang sedang anda pelajari.

    4. Kerjakan tugas tugas latihan untuk memperluas wawasan anda mengenai konsep

    konsep yang sedang anda pelajari.

    5. Kerjakan juga soal soal test formative yang ada pada bagaian akhir setiap subunit.

    S

    Unit 1

  • 2

    Hakekat Profesi

    Pengantar

    Stilah profesi sudah tidak asing lagi bagi kita karena isilah itu sudah sering kita dengar

    memalui telavisi, radio, surat kabar bahkan melalui percakapan orang dalam kehidupan

    sehari hari. Anda yang mengatakan profesinya sebagai Dokter, Wartawan, Pengacara -

    pengacara, Nelayan, Wiraswasta dan lain lain. Coba anda renungkan, kira kira apa

    makna profesi dalam percakapan di atas. Apakah anda memperkirakan profesi itu semacam

    perkerjaan ? jika Ya, jawaban anda sudah hamper tepat. Untuk memperoleh gambaran yang

    tepat apa sebenarnya profesi itu, simaklah uraian berkut.

    Uraian Materi

    1. Pengertian Profesi

    Profesi adalah suatu jaban atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) dari

    para anggotanya (Djam Satori, 2003:1.2). Batasan di atas mengandung arti bahwa jabatan

    atau pekerjaan yang disebut profesi itu hanya dapat dilakukan oleh orang yang

    mempunyai keahlian. Pekerjaan itu tidak dapat dilakukaan oleh sembarang orang, tetapi

    hanya dapat dilakukan oleh orang yang dengan sengaja dipersiapkan untuk memangkuh

    jabatan itu.

    Bersumber dari istilah profesi muncul istilah istilah lain seperti professional,

    profesionalisme, profesionalitas dan profesionalisasi. Dalam buku Kapita Selekta

    Kependidikan Guru (Surya dkk, 2000:4.5 4.9) memberikan penjelasan mengelani

    isitlah istilah tersebut diatas sebagai berikut :

    a. Istilah Profesional mempunyai 2 makna. Pertama mengacu pada sebutan tentang

    orang yang menyandang suatu profesi. Kedua mengacu pada sebutan tentang

    penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan profesinya.

    Penyandangan dan penampilan, professional ini telah mendapat pengakuan baik

    formal maupun informal. Pengakuan formal diberikan oleh badan atau lembaga yang

    mempunyai kewenangan untuk itu, yaitu pemerintah atau organisasi profesi. Sedang

    pengakuan secara informal diberikan oleh masyarakat dan para pengguna jasa suatu

    profesi. Sebagai contoh, misalnya sebutan guru professional adalah guru yang telah

    mendapat pengakuan secara formal sesuai ketentuan yang berlaku. Baik dalam kaitan

    dengan jabantannya maupun dengan latar belakang pendidikan formalnya. Pengakuan

    ini dinyatan dalam bentuk suat keputusan, ijasah, akta, sertifikat, dan sebagainya.

    Dengan demikian guru yang telah memiliki DII dapat dikatakan guru professional

    karena telah memiliki pengakuan formal, dalam hal ini berupa DII dan Akta II.

    Sebutan Guru Profesional juga dapat mengacu pada pengakuan terhadap

    penampilan seseorang guru dalam unjuk kerjanya dalam melaksanakan tugas

    tugasnya sebagai guru.

    I

    Subunit 1

  • 3

    b. Profesionalisme adalah sebutan yang mengacu pada sikap mental dalam bentuk

    komitmen dari para anggota profesi untuk senangtiasa mewujudkan dan

    meningkatkan kualitas profesionalnya. Pada dasarnya profesionalisme itu merupakan

    motivasi intrinsic pada diri guru sebagai pendorong untuk mengembangkan dirinya ke

    arah perwujudan professional. Guru yang memiliki profesionalisme yang tinggi akan

    menampakan ciri-ciri sebagai berikut :

    1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar ideal. Ia

    akan mengidentifikasi dirinya kepada figur yang dipandang memiliki standar

    ideal. yang dimaksud dengan standar ideal adalah suatu perangkat perlaku yang

    dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.

    2. Meningkatakan memelihara citra profesi, ia berrkeinginan untuk selalu

    meningkatkan citra profesi melalui perwujudan perilaku professional. Citra

    profesi adalah suatu gambaran serhadap profesi guru berdasarkan pemikiran

    terhadap kinerjanyaa. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai macam cara,

    misalnya penampilan, cara bicara, sikap hidup sehari hari sebagainya.

    3. Keinginan untuk senantiasa mengejar kesempatan pengembangan professional. Ia

    akan memanfaatkan berbagai kemsempatan untuk :

    a. Mengikuti berbagai kegiatan ilmiah, seperti lokakarya seminar, symposium

    dan sebagainya.

    b. Mengikuti penataran atau pendidikan lanjutan.

    c. Melakukan penelitian, membuat karya ilmiah dan sebagainya.

    4. Mengejar kualitas dan cita cita profesi, ia akan berusaha untuk selalu mencapai

    kualitas dan cita cita sesuai dengan program yang telah ditetapkan. Ia akan

    selalu aktif agar seluruh kegiatan dan perilakunya menghasilkan kualitas yang

    ideal.

    5. Memiliki kebanggaan terhadap profesinya. Guru yang memiliki profesionalisme

    tinggi akan merasa bangga terhadap profesi yang dipegangnya. Ia menunjukan

    rasa percaya diri akan profesinya :

    a. Profesionalitas adalah sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu

    profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang

    mereka miliki untuk dapat melakukan tugas tugasnya. Sebutan

    profesionalitas lebih menggambarkan suatu keadaan derajat keprofesian

    seseorang dilihat dari sikap, pegetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk

    melakukan tuganya.

    b. Profesionalisasi adalah suatu proses menuju kepada perwujuan dan

    peningkatakan profesi dalam mencapai suatu criteria yang sesuai dengan

    standar yang telah ditetapakan. Dengan profesionalisasi, para guru secara

    bertahap diharapkan akan mencapai suatu derajat criteria professional sesuai

    dengan standar yang telah ditetapkan. Pada dasarnya profesionalisasi

    merupakan suatu proses pengembangan keprofesian yang sistematis dan

  • 4

    berkesinambuangan melalui berbagai program pendidikan baik pendidikan

    prajabatan maupun pendidikan dalam jabatan. Program ini dilakukan oleh

    Pemerintah bersama sama dengan badan atau organisasi lain yang terkait.

    Beberapa program profesionalisasi guru yang telah dan sedang berjalan antara

    lain program pendidikan guru di LPTK untuk mendidik calon guru yang

    professional, program penyetaraan untuk membantu guru mencapai derajat

    kualifikasi professional sesuai dengan standar yang berlaku, penataran dan

    pelatihan untuk peningkatan kualifikasi kemampuan guru.

    2. Ciri Ciri Profesi

    Di atas telah dikemukakan bahwa profesi itu suatu pekerjaan. Pertanyaan yang segera

    muncul, apakah setiap jemis pekerjaan dapat disebut profesi ? bagaimanakah pendapat

    anda ? anda akan Ya atau Tidak. Saya setuju jika anda menjawab Tidak karena

    pekerjaan disebut profesi itu memiliki CIRI CIRI tertentu. Menurut Rachman Nata

    Wijawa dalam zaman Sutori (2003: 1.4) pekerjaan yang disebut profesi memiliki ciri-ciri

    sebagai berikut.

    a. Ada standar untuk kerja yang baku dan jelas.

    b. Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan pelakunya dengan program dan

    jenjang pendidikan yang baku serta bertanggungjawab tentang pengembangan ilmu

    pengetahuan yang melandasi profesi itu.

    c. Ada organisasi profesi yang mewadahi pada pelakunya untuk mempertahankan dan

    memperjuangkan eksistensi dan kesejateraanya.

    d. Ada etika dan kode etik yang mengatur perilaku etik para pelakunya dalam

    memperlakukan cliennya.

    e. Ada sistem imbalan terhadap jasa layanannya yang adil dan baku.

    f. Ada pengakuan dari masyarakat (Profesional, Penguasa dan Anam) terhadap

    perkerjaan itu sebagai suatu profesi.

    Somesi dalam zaman Satori (2003: 1.6) mengemukakan cirri-ciri profesi secara lebih

    rinci sebagai berikut :

    1. Suatu jabatan yang mempuanyai fungsi dan signifikansi sosial.

    2. Jabatan yang menuntuk ketrampilan atau keahlian tertentu.

    3. Ketrampilan atau keahlian yang dituntut jabatan itu dapat malalui pemecahan dengan

    menggunakan teori dan metode ilmiah.

    4. Jabatan itu bersandarkan pada batang tubuh disiplin ilmu yang jelas, sistematis dan

    eksplisit, yang bukan sekedar pendapat khalayak umum.

    5. Jabatan itu membutuhkan pendidikan perguruan tinggi dengan waktu yang cukup

    lama.

    6. Proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi nilai

    nilai profesonal itu sendiri.

    7. Dalam memberikan layanan pada masyarakat anggota profesi itu berpegang teguh

    pada kode etik yang dikontrol oleh organisasi profesi.

  • 5

    8. Tiap anggota profesi mempunya kebebasan dalam memberikan judgment terhadap

    permasalahan profesi yang diahadapi.

    9. Dalam prakteknya melayani masyarakat, anggota profesi otonom dan bebas dari

    campur tangan orang luar.

    10. Jabatan itu mempunyai prestasi yang tinggi dalam masyarakat dan oleh karenanya

    memperoleh imbalan yang tinggi pula.

    Ciri-ciri profesi menurut D. Westby Gibson dalam zaman Satori Dkk. (2003:1.7)

    1. Pengakuan oleh masyarakat terhadap layanan tertentu yang hanya dapat dilakukan

    oleh kelompok perkerja yang dikategorikan sebagai suatu profesi.

    2. Dimilikinya sekumpulan bidang ilmu yang dapat menjadi landasan sejumlah teknik

    dan prosedur yang unik.

    3. Diperlukannya persiapan yang sengaja dan sistematis sebelum orang mampu

    melaksanakan suatu pekerjaan professional.

    4. Dimilikinya melakanisme untuk menjaring, seehingga hanya untuk mereka yang

    kompeten yang diperbolehkan bekerja untuk lapangan pekerjaan tertentu.

    5. Dimilikinya organisasi professional, yang disamping melindungi kepentingan

    anggotanya dari saingan kelompok luar, juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas

    layanan kepada masyarakat termaksud tindak etis professional para anggotanya.

    Sutan Zanti Arbi dan Syahmiar Syahrun (1991/1992:133) juga mengemukakan beberapa

    ciri pokok jabatan professional sebagai berikut :

    1. Pekerjaan itu dipersiapkan melalui proses pendidikan dan latihan secara formal.

    2. Pekerjaan itu mendapat pengakuan dari masyarakat.

    3. Adanya pengawasan dari suatu organisasi profesi seperti IDI < PGRI < dan

    PERSAHI.

    4. Mempunyai kode etik sebagai landasan dalam melaksankan tugas dan tanggung

    jawab profesi tersebut.

    Latihan

    Untuk lebih memantapkan pemahaman anda terhadap materi subunit 1

    Kerjakanlah soal soal berikut :

    1. Pekerjaan apa yang tergolong profesi ?

    2. Bagaimana caranya menentukan pekerjaan itu termaksud profesi atau bukan ?

    3. Susunlah sejumlah ciri profesi berdasarkan ciri-ciri profesi yang dikemukakan oleh

    beberapa ahli dalam uraian materi subunit 1.

  • 6

    Hakikat Profesi Pendidikan

    Pengantar

    alam sejarah perkembangan profesi dikenal 3 jenis profesi yaitu profesi dalam bidang

    Teologi, Hukum, dan Kedokteran. Dalam hubungan ini ahli teologi sebagai ulama

    mempunyai tanggung jawab yang sungguh sungguh terlahadap para pengikutnya untuk

    membawa mereka ke arah jalan yang benar menurut ajaran agama, seorang ahli hukum

    berkewajiban untuk membela cliennya dalam bidang hukum, manakalah yang bersangkutan

    tersangkut perkara pengadilan, dan seorang dokter berkewajiban untuk membela kepentingan

    pasiennya agar lekas sembuh.

    Profesionalisme dalam kehidupan masyarakat timbul bersama dengan perkembangan

    masyarakat yang makin lama makin kompleks, yang dalam hal mengambil keputusan dalam

    suatu bidang kehidupan tidak lagi mudah, tetapi harus tepat. Keputusan yang tepat memerkulan

    informasi yang lengkap dan kemampuan yang memadai agar masyarakat terlindung dari

    penyalagunaan pengambilan keputusan yang sembrono oleh seorang yang buakan ahlinya. Itulah

    sebabnya dalam masyarakat modern bidang profesi tidak lagi terbatas pada 3 jenis profesi

    tersebut di atas, tetapi hamper meliputi bidang pengapdian, termaksud di dalamnya bidang

    keguruan.

    Kini profesi keguruan mendapat perhatian yang serius dari pemerintah. UU No. 14 Tahun

    2005 tentang Guru dan Dosen Diundangkan. Berdasarkan UU tersebut, ditempu serangkaian

    langkah untuk meningkatkan derajat keprofesionalan guru. Apa sebenarnya profesi keguruan itu

    ? untuk menjawab pertanyaan itu, ingatlah makna profesi dalam subunit 1 kemudian lanjutkan

    menelaa uraian materi berikut ini.

    Uraian Materi

    1. Ciri ciri Profesi Keguruan

    Robert W. Rickey dalam zaman Satori dkk. (2003: 1.19) mengemukakan ciri ciri

    profesi keguruan sebagai berikut :

    a. Bahwa para guru akan bekerja hanya semata mata memberikan pelayanan

    kemanusiaan dari pada usaha kepentingan pribadi.

    b. Bahwa para guru secara hukum dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk

    mendapatkan lisensi mengajar serta persyaratan yang ketat untuk menjadi anggota

    organisasi guru.

    c. Bahwa para dituntut untuk memiliki pemahaman serta ketrampilan yang tinggi dalam

    hal bahan ajar, matode, anak didik dan landasan pendidikan.

    d. Bahwa para guru dalam organisasi profesional, memiliki publikasi profesonal yang

    dapat melayani para guru, sehingga tidak ketinggalan, bahkan selalu mengikuti

    perkembangan yang terjadi.

    e. Bahwa para guru, selalu diusahan untuk mengikuti kursus kursus, workshop,

    seminar, konfrensi, serta terlibat secara luas dalam berbagai kegiatan Inservice.

    f. Bahwa para guru diakui sepenuhnya sebagai suatu karier hidup ( A Life Carceer).

    D

    Subunit 2

  • 7

    g. Bahwa para guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secara nasional maupun

    secara lokal.

    National Education Association (NEA) juga mengutarakan ciri ciri profesi keguruan

    sebagai berikut :

    a. Jabatan yang melibatkan kegiatan Intelaktual.

    b. Jabatan yang menggeluti suatu bidang tubuh ilmu yang khusus.

    c. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama (bandingkan dengan

    pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka).

    d. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambuangan.

    e. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen.

    f. Jabatan yang menentukan baku (standarnya) sendiri.

    g. Jabatan yang lebih mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi.

    h. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terlain erat.

    Setelah anda menelaa ciri ciri profesional keguruan di atas. Renungkanlah pertanyaan

    berikut. Apakah ciri ciri disarankan oleh NEA itu dapat dipenuhi oleh jabatan guru di

    Indonesia ?. untuk menjawab pertanyaan itu dengan tepat marilah kita lakukan analisis

    bersama sama.

    a. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.

    Bahwa jabatan guru melibatkan kegiatan intelektual, tidak perlu diragukan lagi.

    Silahkan anda mengamati hasil hasil pembelajaran. Anak yang baru masuk SD,

    belum bisa baca tulis, belum dapat hitung menghitung dan sebaginya. Setelah

    diproses melalui pembelajaran anak tersebut menjadi terampil baca tulis, terampil

    hitung menghitung. Perubahan dari tidak bisa membaca menjadi terampil membaca,

    dari tidak dapatt hitung menghitung menjadi terampil hitung menghitung, melibatkan

    kegiatan intelektual. Bahkan dikatakan bahwa kegitan pembelajaran itu didominasi

    oleh kegiatan kegiatan intelektual.

    b. Jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmu yang khusus.

    Ilustrasi : gambar sebuah apotik, misalnya apotik SEHAT di depan apotik

    terpampang papan nama dokter yang buka praktek di apotik. Misalnya ada 4 papan.

    Masing masing papan berisi nama dokter, spesialisasinya (misalnya ahli bedah,

    ahli saraf dan lain lain) dan hari hari praktek di depan apotik ada mobil, sepeda

    motor, yang parkir dan sejumlah orang. Orang itu ada berdiri mengamati papan

    nama doketer praktek dan yang sedang duduk menunggu obat yang sedang disiapkan

    oleh apoteker

    Sekarang perhatikan gambar diatas, bacalah papan nama yang terpampang di depan

    apotik. Dokter apa saja yang buka praktek di apotik tersebut ? dokter dokter itu

    memiliki keahlian sendiri sendiri. Ada ahli yang ahli bedah, ahli saraf dan lain-lain.

    Ia sebelum buka praktek di masyarakat, mengikuti pendidikan yang menggeluti ilmu

    khusus. Dokter bedah misalnya, menggeluti ilmu khusus tentang bedah, dokter saraf

    menggeluti ilmu khusus tentang saraf dan lain lain. Sekarang bagaimana dengan

  • 8

    jabatan guru ? apakah jabatan guru mempunyai ilmu khusus yang digeluti seperti

    jabatan dokter ? coba anda perhatikan kenyataan di masyarakat. Kita mengenal guru

    TK, guru SD, guru SLB A, guru SLB B dan sebagainya. Guru-guru itu dalam

    Pendidikannya menggeluti ilmu-ilmu khusus. Guru SLB A misalnya menggeluliti

    ilmu khusus ketunaneteraan. Guru SLB B misalnya menggeluti bidang

    Ketunarunguan dan kebisuan dan sebagainya. Kenyataan tersebut merupakan bukti

    bahwa jabatan guru memiliki Ilmu-ilmu khusus.

    c. Jabatan yang memerlukan persiapan latihan yang lama.

    Jabatan Profesional yang bersifat profesional penuh seperti profesi Dokter

    memerlukan proses pendidikan dan pelatihan yang lama. Makin tinggi tuntutan

    pendidikan yang harus dipenuhi, makin tinggi derajat keprofesionalan yang dimiliki.

    Bagaimana dengan jabatan guru? Jabatan guru adalah jabatan yang sedang dan terus

    berkembang. Dulu untuk menjadi guru SD dipersyaratkan minimal berijasah

    SPG/SGO, kemudian berkembang menjadi D II PGSD dan sekarang minimal S I

    PGSD. Tidaklah mustahil disuatu saat kelak, untuk menjadi guru dipersyaratkan

    minimal S IIIMemperhatikan proses penyiapan jabatan guru seperti diatas, maka

    jabatan guru jelas memenuhi ciri yang dimaksud. Meskipun dalam kenyataan di

    masyarakat, ada guru yang pendididkan keguruannya hanya beberapa bulan, bahkan

    ada guru yang diangkat dengan latar belakang pendidikan formal non guru. Kejadian-

    kejadian itu hanyalah tindakanTANGGAP DARURATsemata tidak lebih dari itu.

    d. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.

    Di sekolah anda mengikuti kegiatan kegiatan seperti KKG,PKG, KKPS atau

    kegiatan Ilmiah lainnya. Itu membuktikan bahwa jabatan guru memenuhi ciri ke-4

    yaitu melakukan latihan dalam jabatan berkesinambungan.

    e. Jabantan yang Menjanjikan Karier Hidup dan Keanggotaan yang Permanen.

    Jabatan guru dikatan jika guru dapat hidup layak dari jabatan itu, tanpa harus

    melakukan pekerjaan lain guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Banyak guru bekerja

    sampingan seperti pedagang, Tukang dan sebagainya demi mencukupi kebutuhan

    hidup mereka khususnya di Indonesia. Hal itu diduga menjadi penyebab LPTK sulit

    mendapatkan Bahan Baku (Mahasiswa Baru) yang berkualitas.

    f. Jabatan Yang Menentukan Baku (Standarnya) Sendiri.

    Standar jabatan guru di Indonesia masih banyak di tentukan oleh Pemerintah bukan

    oleh para anggota profesi sendiri. Misalanya standar minimal pendidikan formal guru

    adalah S1 datang dari pemerintah.

    g. Jabatan Yang Mementingkan Layanan Diatas Keuntungan Pribadi.

    Jabatan guru sudah terkenal luas sebagai jabatan yang anggotanya terdorong oleh

    keinginan untuk membantu orang lain dan bukan disebabkan oleh keuntungan

    ekonomi semata. Banya guru yang sudah merasa puas dan bangga jika memberikan

    jasanya bagi orang lain tanpa memungut biaya. Misalnya memberikan les tambahan

    tanpa memungut biaya dari siswa. Seandainya setiap jasa guru itu diwakili sebuah

  • 9

    tanda jasa akan penuh sesak tanda jasa. Sekarang anda pikir apakah jabatan guru di

    Indonesia sudah memenuhi ciri yang ke-7.

    h. Jabatan Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

    Jabatan guru di Indonesia sudah memilki wadah yaitu PGRI (Persatuan Guru

    Republik Indonesia). Setiap guru otomatis menjadi anggotanya. Namun demikian

    organisasi profesi ini belum dapat memberikan pelayanan yang baik kepada

    anggotanya, sehingga ada guru yang merasa tidak mendapat manfaat dari organisasi

    ini.

    2. Pengertian Profesi Keguruan.

    PGRI telah merealisasikan pengertian profesi keguruan untuk pendidikan di Indonesia

    sebagai berikut :

    a. Profesi Keguruan adalah suatu bidang pengapdian / dedikasi terhadap kepentingan

    peserta didik dalam perkembangan manuju kesempurnaan manusiawi.

    b. Para anggota profesi keguruan, terikat oleh pola dan sikap dan perilaku guru yang

    dirumuskan dalam kode etik guru Indonesia.

    c. Para anggota keguruan terpanggil untuk senagtiasa menyegarkan serta menambah

    pengetahuan (dalam arti khusus dan dalam arti kedalaman ilmu pengetahuan umum

    dan pengetahuan khusus profesi keguruan).

    d. Para anggota profesi keguruan dituntut menyelesaikan suatu proses pendidikan

    persiapan jabatan yang relatif panjang.

    e. Untuk dapat melaksanakan profesi guru dengan baik, para anggota harus memiliki

    kecapan / ketrampilan teknis yang mampu menyentuh nilai nilai kemanusiaan yang

    mendasar.

    f. Para anggota profesi keguruan perlu memiliki sikap bahwa jaminan tentang hak-hak

    profesional harus seimbang dan merupakan imbalan dari profesi profesionalnya.

    g. Para anggota profesi keguruan, sepantasnya berserikat secara profesional (Maman

    Achidiat)

    3. Layanan Profesi Keguruan

    Jabatan guru bergerak dibidang layanan kepada masyarakat melakui kegiatan pendidikan.

    Baik layanan kurikuler (Bimbingan dan Pembelajaran) juga ekstrakurikuler.

    Latiahan

    Setelah anda mempelajari materi Subunit 2, kerjakanlah soal latihan di bawah ini.

    1. Bandingkan pendapat Robert W. Rickey dengan NEA tentang ciri ciri profesi keguruan.

    Apa persamaannya dan perbedaannya ?

    2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan jabatan guru mempunyai nilai sosial yang tinggi !

    3. Buatlah bagan yang menggambarkan layanan jabatan guru !

  • 10

    PERSYARATAN, KEWAJIAN DAN HAK GURU

    Pendahuluan

    ada unit 1 telah dibahas bahwa jabatan guru bergerak dibidang layanan, yaitu layanan

    kepada peserta didik melalui kegiatan pendidikan, pembelajaran, administrasi dan lain

    lain. Untuk dapat memberikan layanan yang optimal diperlukannya persyaratan

    perasyaratan dan ketentuan ketentuan mengenai kewajiban apa yang seharusnya dilakukan

    guru, diabahs dalam unit ini. Unit ini akan membantu anda dalam memahami tentang

    persyarayan, kewajiban serta hak guru, yang perjanjiannya dibagi menjadi 2 subunit. Subunit 1

    membahas tentang persyaratan guru dan subunit 2 membahas tentang kewajiban dan hak guru.

    Kompetensi yang akan anda capai adalah :

    1. Menjelaskan persyaratan guru sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

    2. Menjelaskan persyaratan guru menurut Pasal 8 UU No. 14 Tahun 2005.

    3. Menjelaskan persyaratan khusus untuk jabatan guru.

    4. Menjelaskan makna kewajiban dan hak.

    5. Menjelaskan kewajiban dan hak guru PNS.

    6. Menjelaskan kewajiban dan hak guru menurut UU No. 20 Tahun 2003.

    7. Menjelaskan kewajiban dan hak guru menurut UU No. 14 Tahun 2005.

    P

    Unit 2

  • 11

    Persyaratan Menjadi Guru

    Pengantar

    imasyarakat terdapat macam macam pekerjaan, seperti doker, pengacara, guru dll. Tiap

    tipa perkerjaan biasanya memiliki persyaratan tertentu misalnya dokter ada persyaratan

    yang harus dipenuhi oleh para pelamar yang ingin menjadi dokter, begitu juga pekerjaan

    lain termaksud guru. Persyaratan persyaratan tersebut memang sengaja diadakan dengan

    maksud agar para pelamar yang diterima nantinya dapat bekerja secara optimal. Dalam sistem

    kepegawaian jabatan guru termaksud PNS oleh karena itu persyaratan untuk menjadi PNS

    berlaku untuk jabatan guru. Apa saja persyaratan itu ? simaklah paparan berikut ini.

    Uraian Materi

    1. Persyaratan menjadi PNS

    Persyaratan untuk menjadi PNS diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 06 Tahun 1976

    Pasal 3 (H. Nainggolan, 1984:49 51), sebagai berikut :

    a. Warga Negara Indonesia

    Apabila disangsikan tentang kewarganegaraan seorang pelamar, maka harus diminta

    bukti kewarganegaraannya, yaitu keputusan pengadilan negeri yang bersangkutan untuk

    menetapkannya menjadi warga negara Indonesia. Apabila seorang warga negara

    Indonesia keturunan asing yang sudah mengganti namanya dengan nama Indonesia,

    harus dimintakan pula surat pernyataan ganti nama yang dikeluarkan oleh Bupati /

    Walikotamadya, Kepala Daerah tingkat II yang bersangkutan.

    b. Berusia serendah rendahnya 18 tahun dan setinggi tingginya 40 tahun.

    Pelamar yang berlum mencapai 18 tahun atau melebihi 40 tahun tidak dapat diterima

    sebagai calon PNS. Palemar yang melebihi 40 tahun hanya dapat diangkat menjadi PNS

    atas keputusan Presiden yang sesuai dengan ketentuan penjelasan Pasal 12 Ayat 2 UU

    No. 8 Tahun 1974, Pasal 14 Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1975. Usia pelamar

    ditentukan berdasarkan tanggal kelahiran yang tercantum dalam akte kelahiran tanggal

    lahir yang tercantum dalam Surat Tanda Tamat Belajar / Ijasah. Apabila terdapat

    perbedaan tanggal atau tahun kelahiran antar yang tercantum dalam akte kelahiran dan

    surat tanda tamat belajar / ijasah, maka tanggal atau tahun kelahiran yang tercantum

    dalam akte kelahiranlah yang digunakan.

    c. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasasrkan keputusan pengadilan yang

    sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan tindak pidana

    kejahatan jabatan atau tidak kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatannya.

    Hukuman perconbaan tidak termaksud dalam syarat yang dimaksud di atas.

    d. Tidak pernah terlibat dalam gerakan yang menentang pancasila, UUD 1945, Negara dan

    Pemerintah. Gerakan manakah yang merupakan gerakan yang menentang falsafash dan

    ideologi negara Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah dinyatakan / diputuskan

    secara tegas oleh Pemerintah Pusat.

    D

    Subunit 1

  • 12

    e. Tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat pegawai suatu instansi, baik Instansi

    Pemerintah maupun Instansi Swasta. Seorang telah pernah diberhentikan tidak dengan

    hormat baik dari instansi pemerintah maupun instansi swasta tidak dapat diterima

    sebagai calon PNS.

    f. Tidak berkedudukan sebagai PNS atau Calon PNS. Seorang yang masih berkedudukan

    sebagai calon PNS atau PNS atau Calon Anggota Angkatan Bersenjata Republik

    Indonesia pada suatu instansi tidak dapat diterima untuk menjadi calon PNS pada

    instansi lain.

    g. Mempunyai pendidikan, kecakapan, atau keahlian yang diperlukan.

    h. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan Polri setempat.

    i. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter.

    j. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Republik Indonesia atau Negara lain

    yang ditentukan oleh pemerinta.

    k. Syarat syarat lain yang ditentukan dalam peraturan perundang undangan.

    Dalam pengertian ini termaksud syarat syarat khusus yang ditentukan oleh instansi

    yang bersangkutan.

    Semua syarat syarat sebagai tersebut diatas harus dipenuhi oleh setiap pelamar. Apabila

    salah satu syarat di atas tidak dipenuhi oleh pelamar, maka lamarannya ditolak.

    2. Persyaratan Guru Menurut UU NO. 14 tahun 2005.

    Jabatan guru juga memiliki persyaratan seperti yang tercantum dalam UU No. 14 tahun 2005

    pasal 8 sebagai berikut :

    a. Persyaratan kualifikasi akademik.

    Pasal 9 UU ini, tersirat adanya persyatan untuk menjadi guru minimal berijasah S1 atau

    D-IV dengan tidak membedakan apakah itu guru SD, SMP, atau Pada Jenjang

    Menengah. Persyaratan ini memiliki sifat dinamis dalam arti dapat berubah sesuai

    dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Seni. Saya bertanya

    kepada anda apakah persyaratan kualifikasi akademik (Ijasah) merupakan substansi

    untuk jabatan guru ?

    b. Persyaratan kompetensi

    Kompetensi yang wajib dimiki guru disebutkan dalam pasal 10 yaitu kompetensi

    pedagogik,kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional

    c. Persyaratan sertifikat pendidik

    Pada tahun 70-an pengakatan menjadi guru rujukan utamanya adalah ijasah keguruan.

    Awal tahun 80-an Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan(LPTK) membuka program

    baru yaitu program diploma(D1,D2,D3) dan S1. Selain ijasah akta mengajar merupakan

    rujukan pokok lulusan perguruan tinggi non guru yang ingin diangkat menjadi guru.

    Dengan diberlakukannya Undang-Undang No.14 Tahun 2005 program akta yang selama

    ini berjalan,nampaknya akan berganti nama menjadi program sertifikasi.program ini

    akan memberikan sertifikat pendidik pada calon guru dan guru yang lulus uji

    kompetensi.

  • 13

    d. Persyaratan kesehatan

    Persyaratan ini meliputi kesehatan jasmani dan rohani. Guru harus sehst jasmani,tidak

    berpenyakit terutama penyakit menular. Guru juga tidak cacat fisik (misalnya pincang)

    yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas.termasuk ke dalam persyaratan

    kesehatan jasmani adalah buta warna. Guru juga harus sehat rohani(mental),tidak

    terganggu mentalnya (neurose) dan sakit jiwanya (psychose).

    e. Persyaratan kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

    Persyaratan ini lebih mengarah pada tugas guru sebagai pengajar. Guru harus

    mampumembawa peserta didiknya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

    Dengan berpegang pada hierarki tujuan pendidikan,tercapainya tujuan pembelajaran

    mengandung arti tercapainya tujuan kurikuler. Tercapainya tujuan kurikuler

    mengandung arti tercapainya tujuan lembaga dan tercapainya tujuan lembaga memiliki

    makna tercapainya tujuan pendidikan nasional.

    3 Persyaratan khusus

    1. Memiliki akhlak mulia

    Guru adalah panutan peserta didik maka guru wajib memiliki akhlak yang terpuji.

    Karena secara alamiah,peserta didik dibekali dengan dorongan untuk meniru. Bagi

    mereka lebih mudah mmeniru apa yang dilakukan gurunya dari pada menerima

    penjelasan verbal dari gurunya. Tujuan pendidikan nasional mengamanatkan pada

    guru untuk membentuk peserta didiknya agar memiliki akhlak mulia (lihat pasal 3

    UU No.20 Tahun 2003). Bagaimana tugas ini dapat dilaksanakan,jika guru sendiri

    tidak berakhlak mulia ?

    2. Memiliki kewibawaan

    Perbuatan mendidik tudak dapat dilakukan seandainya peserta didik tidak mengetahui

    kewibawaan pendidik. Apakah sebenarnya kewibawaan itu? Kewibawaan muncul

    terutama karena kemampuan yang tercermin dari kepribadian

    seseorang.Kepribadian,memancarkan

    kesediaan,kesanggupan,ketrampilan,ketegasan,kejujuran,kesupelan,tanggung jawab

    dan kerendahan hati merupakan sumber munculnya kewibawaan. Banyak guru yang

    kewalahan menghadapi peserta didiknya karena tidak memiliki kewibawaaan.

    Kewibawaan tidak sama dengan kekuasaan. Kewibawaan itu muncul berakarkan pada

    kepercayaan,yaitu kepercayaan yang timbal balik.kepercayaan ini menimbulkan

    keyaqkinan pada masing-masing pihak sehingga muncullah kesediaan menerima dan

    mematuhi pada satu pihak,daqn kesediaan menjalankan tugas dengan penuh tanggung

    jawab pada pihak yang lain. Kesediaan guru untuk membantu peserta didik dengan

    penuh ketekunan,kesabaran dan tanggung jawab sehingga peserta didik juga sedia

    mematuhi apa yang diperintahkan kepadanya. Dalam kewibawaan harus ada

    kekuasaan. Guru telah memperoleh kekuasaan pada saat diangkat sebagai guru oleh

    pihak yang berwenang dan dsaapat digunakan pada saat terjadi pelanggaran oleh

    peserta didik. Namun kekuasaan yang ditujukan untuk keperluan mendidik haruslah

  • 14

    berakar pada kepercayaan. Kekuasaan ini pada umumnya muncul karena

    kekuatandan muncullah rasa takut akan kekuatan itu maka anak menurut dan patuh.

    Maka perbedaan antara kewibawaan dan kekuasaan yaitu pada kewibawaan

    kepenurutan peserta didik atas dasar kesediaan dan kerelaan mematuhi si

    pendidik,tetapi kekuasaan atas dasar rasa takut.

    3. Memiki kesabaran dan ketekunan

    Pekerjaan guru membutuhkan kkesabaran dan ketekunan karenaq peserta didik yang

    dihadapi memiliki latar belakang yang berbeda-beda,baik latar belkang

    keluarga,ekonomi,sosioal,budaya maupun kemampuan. Pribadi-pribadi dengan

    temperamen dingin lebih cocok untuk jabatan guru daripada individu-individu

    bertemperamen panas.

    4. Mencintai peserta didik

    Apapun yang dilakukan guru semata-mata didasarkan atas kecintaannya kepada

    peserta didik. Pemberian perintah,larangan,ganjaran,hukuman,semua itu dilandasi

    rasa cinta kepada peserta didik agar pesrta didik menjadi orang yang berguna bagi

    orang tua,masyarakat dan negara.

    Latihan

    1) Untuk menjadi guru,manakah yang lebih penting persyaratan kualifikasi akademik (ijasah

    )atau persyaratan kompetensi ? jelaskan !

    2) A dan B melamar menjadi guru .A sangat pintar tetapi kepribadiannya buruk,sedangkan

    B kurang pintar tetapi kepribadianya baik. Dari dua pelamar ini hanmya satu yang

    diangkat sebagai guru. Jika anda memiliki wewenang untuk mengangkat menjadi

    guru,siapakah yang akan anda angkat ?

  • 15

    Kewajiban Dan Hak Guru

    Pengantar

    alam kehidupan sehari-hari,anda tentu lebih sering mendengar Hak dan Kewajiban

    daripada Kewajiban dan Hak. Mengapa demikian ? Coba anda pikirkan jawabannya !

    Istilah Hak dan Kewajibanlebih mengedepannkan hak daripada kewajiban,sedangkan

    istilah Kewajiban dan Hak lebih mengedepankan kewajiban daripada hak. Menurut alur

    berpikir logis,istilah Kewajiban dan Hak lebih rasional daripada istilah Hak dan

    Kewajiban,karena hak itu muncul sebagai konsekwensi telah dilaksanakannya suatu kewajiban.

    Itulah sebabnya dalam sub unit 2 ini menggunakan judul Kewajiban dan Hak Guru,bukan

    Hak dan Kewajiban Guru. Jadi kita mesti melaksanakan kewajiban lebih dahulu baru menuntut

    apa yang menjadi hak kita,bukan dibalik,menuntut hak sementara kewajiban tidak dilaksanakan.

    Uraian Materi

    1. Kewajiban dan Hak guru sebagai PNS

    Sebagai PNS,guru mempunyai kewajiban dan hak yang sama dengan PNS yang lain.

    Kewajiban dan hak guru diatur dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1974 sebagai

    berikut:

    1. Kewajiban PNS

    1. Pasal 4 : Wajib setia dan taat sepenuhnya kepada pancasila,UUD

    1945 Negara dan Pemerintah.

    2. Pasal 5 : Wajib mrenaati segala peraturan perundang-undangan

    yang berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan

    kepadanya dengan penuh pengabdian,kesadaran dan tanggung jawab.

    3. Pasal 6 : a. Wajib menyimpan rahsaia jabatan.

    b. Pegawai negeri hsnys dapat mengemukakan rahasia

    jabatan kepada dan atas pemerintah yang berwajib

    atas kuasa UU.

    2. Hak PNS

    1) Pasal 7 : berghak memperoleh gaji yang layak sesuai dengan

    pekerjaan dan tanggung jawabnya.

    2) Pasal 8 : berhak untuk cuti

    3) Pasal 9 : a. bagi mereka yang ditimpah oleh suatu kecelakaan

    dalam dan kerena tugas kewajibannya, berhak memperoleh perawatan.

    b. Bagi mereka yang menderita cacat jasmani dalam dan

    karena menjalankan tugas kewajibanya yang

    mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi, berhak

    memperoleh tunjangan.

    c. Bagi mereka yansg tewas, keluarga berhak mendapat

    uang duka

    D

    Subunit 2

  • 16

    4) Pasal 10 : PNS yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, berhak

    atas pensiun.

    2. Kewajiban dan hak guru sebagai pendidik

    Dalam UU SISDIKNAS No.20 Tahun 2003 ,ada sebutan tenaga kependidikan dan

    pendidik. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengadibkan diri dan

    diangkat untuk menunjang pelaksanaan pendidikan (Pasal 1 Ayat 5), sedangkan pendidik

    adalah tenaga kepndidikan yang berkulifikasi sebagi guru, dosen, konselor, pamong

    belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitatoy dan sebutan lain yang sesui dengan

    kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyenggarakan pendidikan (Pasal 1 ayat 6).

    Jadi pendidik itu merupakan tenaga kependidikan, tetapi tenaga kependidikan belum

    tentu pendidik.

    a. Kewajiban Pendidik menurut UU SISDIKNAS Pasal 40 Ayat 2 :

    1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,

    kreatif, dinamis dan dialogis.

    2. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu

    pendidikan.

    3. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan

    kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

    b. Hak pendidik menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 Ayat 1 :

    1. Memperoleh penghasilan dan jaminan kesejateraan sosial yang pantas dan

    memadai.

    2. Memeperoleh penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja

    3. Memperoleh pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan

    kulitas.

    4. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak

    atas hasil kekayaan intelektual, dan

    5. Memperoleh kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana dan

    falisitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

    3. Kewajiban dan hak guru menurut UU No. 14 Tahun 2005.

    a. Kewajiban guru.

    Pasal 20 UU ini mengatakan bahwa dalam nelaksanakan tugas keprofesionalan,

    guru berkewajiban :

    1. Merencaanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu,

    serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

    2. Mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi

    secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,

    teknologi dan seni.

    3. Berntidak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis

    kelamin, agam, suku, ras, dan kondisi fisik terntentu, atau latar belakang

    keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.

  • 17

    4. Menjunjung tinggi peraturan perundang undangan, hukum dan kode etik

    guru, serta nilai agama dan etika, dan

    5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

    b. Hak guru

    Pasal 14 Ayat 1 menyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas

    keprofesionalan, guru berhak :

    1. Memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan jaminan

    kesejatetaan sosial.

    2. Mendapat promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi

    kerja.

    3. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas

    kekayaan intelektual.

    4. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi

    5. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk

    menunjang kelancaran tugas keprofesionalan.

    6. Memberikan kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan

    kelulusan, penghargaan dan atau saksi kepada peserta didik sesuai dengan

    kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang undangan.

    7. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan

    tugas.

    8. Memiliki kebebasan untuk berserikats dalam organisasi profesi

    9. Memilki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan

    pendidikan.

    10. Memperoleh kemsempatan untuk mengembangkan dan menigkatkan

    kualifikasi akademik dan kompetensi dan

    11. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.

    c. Hak Guru di Daerah Khusus

    Pasal 29 ayat 1 menyatakan bahwa guru yang bertugas di daaerah khusus

    memperoleh hak :

    1. Kenaikan pangkat rutin secara otomatis

    2. Kenaikan pangkat istimewah 1 kali

    3. Perlindungan dalam mekasanakan tugas

    4. Pindah tugas setelah bertugas 2 tahun dan tersedia guru pengganti (pasal

    29 ayat 3).

    Latihan.

    1. Apa bedanya pendidik dan tenaga kependidikan ?

    2. Selain guru siapa saja yang termaksud tenaga kependidikan ?

    3. Menurut UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003, guru berkewajiban menciptakan

    suasana pendidikan yang kreatif. Apakah pendidikan yang kreatif itu ? berikan

    satu contoh dalam proses pembelajaran !

  • 18

    KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SD

    DAN PEMBENTUKANNYA

    Pendahuluan

    ada unit 3 ini anda diajak untuk membahas kompetensi guru agar anda sedbagai guru dapat

    melaksanakan tugas secara profesional. Unit 3 ini dibagi mejadi 2 subunit. Subunit 1

    membahas jenis jenis komptensi profesional guru dan subunit 2 membahas penerapan

    kompentesi profesional guru. Dari pembahasan sub-sub unit tersebut, anda diaharapkan

    menguasai kemampuan - kemampuan berikut :

    1. Menjelaskan makna kompetensi

    2. Menyebutkan 4 macam kompetensi guru menurut UU No. 14 tahun 2005.

    3. Mengidentifikasi ciri ciri komptensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional

    4. Menentukan kompetensinya jika ditunjukan pengalaman belajarnya.

    5. Mengidentifikasi kompetensi dari kasus kasus pembelajaran.

    6. Menerapakan kompetensi profesional guru. `

    Supaya kemampuan-kemampuan ini dapat anda kuasai dengan baik,perhatikan petunjuk dibawah

    ini:

    1. Gunakan tujuan sebagai titik tolak mempelajari uraian materi. Ubahlah dulu tujuan itu

    menjadi pertanyaan. Misal tujuannya: menyebutkan 4 kompetensi guru menurut

    undang-undang No.14 Tahun 2005. Tujuan itu diubah menjadi pertanyaan: sebutkan 4

    kompetensi guru menurut UU No.14 Tahun 2005 ! kemudian carilah jawaban

    pertanyaan itu melelui membaca uraian materi. Dengan cara seperti itu,belajar anda

    akan terarah.

    2. Jangan lupa membuat bagan materi agar anda memperoleh gambaran keseluruhan

    materi dan kaitan antar bagian materi.

    3. Kerjakan soal-soal latihannya karena soal-soal itu dimaksudkan untuk meningkatkan

    pemahaman anda.

    4. Jika sudah merasa yakin bahwa materi itu sudah dikuasai,kerjakan soal-soal tes

    formatifnya,agar dapat diketahui sejauh mana anda telah mencapai tujuan belajar.

    P

    Unit 3

  • 19

    Kompetensi Profesional Guru

    Pengantar

    udah berpuluh-puluh tahun penerimaan tenaga kerja di indonesia khususnya PNS selalu

    mencantumkan ijasah/ STTBsebgai salah satu persyaratan.Fenomena yang sudah

    berlangsung sekian lama itu menimbulkan opini pada masyarakat khususnya masyarakat

    pencari kerja,bahwauntuk mendapat pekerjaan harus memiliki ijasah/STTB sehingga mereka

    berlomba-lomba untuk mendapatkan ijasah /STTB bahkan ada sebagian orang yang mengambil

    jalan pintas dengan membeli ijasah di pasar gelap. Coba anda renungkan mengapa fenomena ini

    muncul ? Apakah kesalahan sistem ? Anda pasti sudah tahu jawabannya. Pemerin tah menyadari

    betul fenomena tersebut. Untuk meminimalkan fenomena diatas,telah ditempuh serangkaian

    langkah oleh pemerintah. Untuk pendidikan guru dikembangkan PGBK(Pendidikan Guru

    Berbasis Kompetensi),mulai tahun 2004 dikembangkan KBK(Kurikulum Berbasis Kompetensi)

    di sekolah-sekolah. Tahun 2006 KBK dikembangkan lagi menjadi KBK Tingkat Satuan

    Pendidikan (KBKTSP).

    Sekarang ini kompetensi menjadi acuan utama dalam penyelenggaraan kegiatan

    pendidikan. Apakah kompetensi itu ? Untuk memperoleh gambaran mengenai

    kompetensi,pelaqjari uraian berikut ini.

    Uraian materi

    1. Pengertian kompetensi

    Depertemen pendidikan nasional (2006:2)memberi Pengertian kompetensi sebagai

    berikut : Kompetesi adalah kemampuan bersikap, berpikir dan bertindak secara konsisten

    sebagai perwujudan dari pwengetahuan, sikap dan ketrampilan yang dimiliki peserta

    didik. Hal ini mmengandung arti bahwa kualitas unjuk kerja itu ditentukan oleh kualitas

    penguasaan pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Ini merupakan pengertian kompetensi

    secara umum. Kompetensi yang kita bicarakan adalah kompetensi yang sudah memiliki

    nuansa kusus yaitu nuansa keguruan. Menurut Surya Dkk. (2004:4.24) kompetensi adalah

    seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat

    menunjukan ketrampilan unjuk kerja sebagai guru secara tepat.

    2. Komptensi Profesional Guru

    Pendapat pendapat mengenai kompetensi profesional guru :

    a. Dirjen Dikdasmen Depdikbut (sekarang Depdiknas)

    Ada sepuluh komptensi yang harus dimiliki oleh guru :

    1. Mengembangkan kepribadian

    Bertqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

    Berperan dalam Masyarakat sebagai Warga negara yang berjiwa pancasila

    Mengembangkan sifat sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi jabatan guru

    2. Menguasai landasan kependidikan

    Mengenal tujuan pendidikan untuk pencapaian tujuan pendidikan nasional

    Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat

    S

    Subunit 1

  • 20

    Mengenal prinsip prinsip psikologi pendidikan yang dapat dimanfaatkan

    dalam proses belajar mengajar

    3. Menguasai bahan pengajaran

    Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar

    Menguasai bahan pengajaran

    4. Menyusun program pengajaran

    Menetapkan tujuan pengajaran

    Memilih dan mengembangkan pengajaran

    Memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar

    Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai

    Memilih dan memanfaatkan sumber belajar

    5. Melaksanakan program pengajaran

    Menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat

    Mengatur ruangan belajar

    Mengelolah interaksi belajar mengajar

    6. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah diksanakan

    Menilai prestasi untuk kepentingan pengajaran

    Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan

    7. Menyelenggarakan program bimbingan

    Membimbing murid yang mengalami kesulitan belajar

    Membimbing murid yang berkelainan dan berbakat khusus

    Membina wawasan murid untuk menghargai berbagai kegiatan dimasyarakat

    8. Menyelenggarakan Administrasi Sekolah

    Mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah

    Melaksanakan kegiatan administrasi sekolah

    9. Berinteraksi dengan teman sejawat dan masyarakat

    Berinteraksi dengan teman sejawat untuk meningkatkan kemampuan

    profesional

    Berinteraksi dengan masyarakat untuk penuaian misi pendidikan

    10. Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran

    Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah

    Melaksanakan penelitian sederhana.

    b. Undang Undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen

    Dalam UU ini Pasal 10 ayat 1 kompetensi guru dikelompokan menjadi 4 kelompok

    yaitu :

    1. Kompetensi pedagogik

    Adalah kemampuan mengelolah pembelajaran peserta didik. Yang termaksud

    dalam kemampuan ini antara lain :

    a. Menata ruang kelas

  • 21

    b. Menciptakan iklim kelas yang kondusif

    c. Memotivasi siswa agar bergairah belajar

    d. Memberi penguatan verbal maupun non-verbal

    e. Memberikan petunjuk petunjuk yang jelas kepada siswa

    f. Menyegarkan kelas jika kelas mulai lelah

    2. Kompetensi kepribadian

    Adalah kemampuan kepribadian yang mantap, beraklak mulia, arif dan

    berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Termaksud dalam kemampuan ini:

    a. Beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

    b. Memahami tujuan pendidikan dan pembelajaran

    c. Memahami diri

    d. Mengmebangkan diri

    e. Menunjukan keteladanan kepada peserta didik menunjukan sikap demokratis,

    toleran, tenggang rasa, jujur, adil, tanggung jawab, disiplin, santun, bijaksana

    dan kreatif.

    3. Kompetensi Sosial

    Adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan

    efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua / wali, dan masyarakat

    sekitar. Termasuk dalam kemampuan ini :

    a. Luwes bergaul dengan siswa, sejawat dan masyarakat

    b. Bersikap ramah, akrab dan hangat terhadap siswa, sejawat dan masyarakat

    c. Bersikap simpatik dan empatik

    d. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial

    4. Komptensi Profesional

    Adalah kemampuan pengasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam yang

    dapat kita temui pada bagian penjelasan Pasal 10 UU No. 12 Tahun 2005.

    Pengertian itu seakan akan menimbulkan kesan seolah olah profesi guru itu

    hanya memberikan layanan mengajar (pembelajran). Pada Pasal UU ini

    menyatakan bahwa tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing,

    mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.

    Pemerintah telah bekerja keras memperbaiki diri, misalnya pasal 27 ayat 3, UU

    No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah diperbaiki menjadi

    pasal 1 UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Dirjen Dikti memaknai

    Kompetensi profesional guru, khususnya guru secara lebih luas dan lengkap

    seperti berikut : menurut Dikti (2006:7), sosok utuh kompetensi profesional guru

    terdiri atas kemampuan :

    a. Mengenal secara mendalam peserta didik yang hendak dilayani

    b. Menguasai bidang ilmu, bahan ajar 5 mata pelajaran baik dari segi : substansi

    dan metodologi bidang ilmu, maupun pengemasan bidang ilmu menjadi bahan

    ajar dalam kurikulum

  • 22

    c. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik yang mencakup :

    perancangan program pembelajaran berdasarkan serentetan keputusan

    situasional dan iplementasi program pembelajaran termaksud penyesuaian

    sambil jalan berdasarkan On-Goin Transactional Decisions berhubung reaksi

    unik dari peserta didik sterhadap tindakan guru.

    d. Mengembangkan kemampuan keprofesional secara berkelanjutan

    Latihan

    1. Jelaskan mengapa kompetensi menjadi acuan pokok dalam penyelenggaraan pendidikan

    formal !

    2. Jabarkanlah 10 kompetesi yang wajib dimiliki guru menurut Depdiknas beserta

    pengalaman belajar guru !

    Pembentukan Kompetensi Profesional Guru

    Pengantar

    adar keprofesionalan guru sangat ditentukan oleh tingkat penguasan pengetahuan, sikap

    dan ketrampilah yang mendasari terbentuknya kompetensi kompetensi itu ditambah

    kemampuan menerapkan kompetensi kompetensi itu dalam pembelajaran. Oleh karena

    itu dalam subunit 2 ini, anda diajak membahas penerapan kompetensi profesional guru

    dalam pembelajaran. Melalui latihan menerapkan kompetensi kompetensi itu lama kelamaan

    akan terbentuk kompetensi profesionalan dalam diri guru. Dalam pembehasan ini kita mengaju

    kepada kompetensi profesional yang dikemakakan Dikti.

    Uraian Materi

    1. Mengenal secara mendalam peserta didik.

    Ada 3 mata kuliah dalam program S1 yang dimaksudkan untuk meningkatkan pelahaman

    anda terhadap peserta didik yanitu perkembangan dan belajar peserta didik; pendidikan Anak

    berkebutuhan khusus dan sosiologi pendidikan bagi gurumengenal peserta didik secara

    mendalam hukumnyawajib agar guru terhindar dari salah didik, salah ajar, dan atau salah

    latih. Aspek aspek dari peserta didik yang harus dipahami guru :

    a. Tahap perkembangan

    Peserta didik yang berusia 6 12 tahun berada pada tahap kanak kanak akhir (Elisabeth

    Hurlock dalam Indung Abdulah Saleh, 1975:8) sedangkan Thornburg dalam Elida

    Prayitno (1991 / 1992 : 16) menyatakan bahwa peserta didik berada pada tahap kanak

    kanak pertengahan 6 8 tahun, kanak kanak akhir 9 11 tahun dan praremaja 9 13

    tahun . ciri khas pada tahap ini adalah anak gemar bermain, mereka juga senang

    explorasi.

    K

    Subunit 2

  • 23

    Pemahaman karakteristik peserta didik seperti tersebut diatas sangat berguna bagi guru

    dalam :

    1. Menentukan kegitan belajar sisiwa

    Kegiatan belajr yang sesuai yaitu bersifat manipulatif artinya kegiatan yang

    mengubah ubah variabel belajar.

    2. Mengemas kegiatan pembelajaran sehingga menjadi kegiatan yang menyenangkan.

    Belajar sambil bermain.

    b. Perkembangan kognitif menurut Piaget dalam Elida Priyatno (1991 / 1992 : 50)

    perkembangan kognitif peserta didik berada pada tahap berpikir konkrit dengan

    karakteristik :

    1. Peserta didik hanya mampu memecahkan persoalan persoalan yang bersifat

    kongkrit (nyata), yaitu persoalan persoalan yang dapat di inderai. Peserta didik sulit

    memahami sesuatu yang berbeda dengan yang ia alami.

    2. Perta didik lebih mudah memahami persoalan persoalan yang divisualkan dari pada

    persoalan persoalan yang disampaikan secara verbal.

    3. Peserta didik dalam kelas awal masih mengalami kesulitan untuk memilah milah

    pengalaman belajarnya. Ia menghayati pengalaman belajarnya sebagai suatu totalitas

    (Tisno Hadi Suproto dan Ida Siti Herawati, 2002: 1.10).

    Berdasarkan uraian diatat dapat disimpulan bahwa karakteristik peserta didik SD

    sehubungan dengan perkembangan kognitifnya adalah :

    a. Berpikir kongkrit

    b. Mudah memahami persoalan yang di visualkan

    c. Menghayati pengalaman belajar secara holistik terutama pada kelas awal.

    c. Tingkat Kecerdasan

    Dengan menggunakan test intelejensi kecerdasan peserta didik dapat diketahui. Lester D.

    Crow dan Alice Crow (1963 :156) mengelompokan kecerdasan manusia menjadi 9

    kelompok :

    1. Near genius or genius index, kecerdasan 140 ke atas

    2. Verry Superior, 130 139

    3. Superior, 120 129

    4. Above Average, 110 119

    5. Normal or Average, 90 109

    6. Below Average, 80 89

    7. Dull or Borderline, 70 79

    8. Feeble Minded, 50 69

    9. Imbecile, Idiot, 49 kebawah

    d. Perkembangan sosial

    Peserta didik yang berusia 6 12 tahun oleh ahli psikologi disebut sebagai usia

    berkelompok (Gang Age). Anak laki laki bermain dengan anak laki laki dan anak

  • 24

    perempuan bermain dengan anak perempuan. Hal tersebut hanya semata mata untuk

    menyatukan minat dan bermain.

    Karakteristik perkembangan sosial peserta didik seperti diatas berguna bagi guru untuk

    merancang kegiatan pembelajaran misalnya kerja kelompok, tugas tugas kelompok, dan

    diskusi kelompok.

    e. Persepsi yang Dimiliki

    Persepsi yang dimiliki peserta didik berkaitan dengan pola pola kehidupan masyarakat

    dimana ia tinggal. Guru perlu memiliki persepsi yang dimiliki peserta didik dan

    memanfaatkannya penemasannya bahan ajar pelajaran yang akan dipelajari siswa. Bahan

    yang dikemas sesuai dengan persepsi peserta akan lebih mudah difahami dan dikuasai.

    f. Kekuasaan akhir masyarakat

    Sebelum membelajarkan peserta didik dengan pokok bahasan tertentu, guru perlu

    memeriksa apakah siswa sudah memiliki kemampuan yang diperlukan untuk dapat

    mempelajari pokok bahasan yang diajarkan guru.

    Pemeriksaan kemampuan awal peserta didik bertujuan untuk mengetahui apakah peserta

    didik sudah memiliki persyaratan atau belum, guru dapat langsung membelajarkan

    peserta didik dengan pokok bahasan yang telah disiapkan. Tetapi jika peserta belum

    menguasai persyaratannya, maka persyaratan itu diperkuat terlebih dulu. Sebab jika tidak

    maka akan terjadi kegagalan.

    2. Menyenggarakan pembelajaran yang mendidik.

    Pembelajaran yang mendidik memepunyai makna tidak hanya mentransfer pengetahuan,

    sikap dan ketrampilan kepada peserta didik, tetapi lebih dari itu.

    a. Perancangan program pembelajaran

    Sub komponen ini meliputi perancangan program tahunan, program semster, silabus,

    dan RPP.

    b. Implementasi program pembelajaran

    Sub komponen ini guru dituntut agar mampu menguasai sejumlah kemampuan

    seperti:

    i. Manata ruang kelas

    ii. Memotivasi siswa

    iii. Membuat kaitan antara bahan ajaran

    iv. Menjelaskan bahan ajaran

    v. Mengajukan pertanyaan kepada peserta didik

    vi. Menuntun siswa yang tidak dapat mejawab pertanyaan guru.

    vii. Memberikan acuan

    viii. Mengadakan variasi

    ix. Menutup pembelajaran

    Meskipun anda telah berlatih menerapkan kemampuan diatas melalui PPL,

    penguasaan melalui sub sub kompetensi tersebut hendaknya terus ditingkatkan

  • 25

    karena sub kompetensi Implementasi program pembelajaran merupakan indikator

    utama untuk mengetahui guru itu profesional atau tidak.

    c. Mengakses proses dan hasil pembelajaran.

    Termasuk dalam sub kompetensi ini adalah kemampuan kemampuan :

    i. Membuat kisi kisi

    ii. Menyusun soal test

    iii. Mengadministrasikan

    iv. Menganalisis butir soal

    v. Merevisi butir soal

    vi. Membuat alat peniaian non test

    vii. Menentukan nilai peserta didik

    d. Menggunakan hasil asesmen terhadap proses dan hasil pembelajaran dalam rangka

    perbaikan pengelolaan pembelajaran secara berkelanjutan.

    3. Mengembangkan kemampuan profesional secara berkelanjutan.

    Sebagai guru hendaknya selalu berusaha untuk me ingkatkan kadar keprofesionalan yang

    sudak dimiliki, sehingga penampilan guru dari hari ke hari semakin profesional bukan

    sebaliknya. Untuk itu guru perlu melalukan kegiatan kegiatan yang berdampak pada

    perkembangan profesi. Apakah kegitan tersebut ? jawabannya akan anda temukan dalam

    unit 6.

  • 26

    SOPAN SANTUN DAN TAKWA

    Pendahuluan

    audara saudara. Profesi anda adalah guru. Sebagai pemangku jabatan guru sudah

    seharusnya anda memahami apa sebenarnya jabatan guru itu. Sudah dapat dibayangkan apa

    yang terjadi jika anda sebagai guru tidak mampu menjelaskan profesi anda sendiri. Tentu hal

    yang tidak menyenangkan itu akan terjadi. Untuk menghindari hal tersebut pelajarilah dengan

    teliti unit 4 tentang menampilkan diri sebagai pribadi yang santun dan berakhalak mulia. Unit ini

    dilibatkan menjadi 2 sub unit. Subunit 1 mengenai sopan dan ubunit 2 mengenai ketakwaan.

    Dalam pembelajaran materi unit ini, diusahakan anda menguasai kemampuan kemampuan

    berikut :

    1. Menjelaskan pentingnya sopan santun

    2. Menentukan perbuatan baik dan tidak baik

    3. Menjelaskan pengertian takwa

    4. Menentukan perbuatan takwa dan tidak takwa

    Agar kemampuan kemampuan diatas dapat anda kuasai ikutilah petunjuk petunjuk berikut ini

    :

    1. Bacalah dengan ermat bagian pendahuluan agar anda tahu persis kemampuan

    kemampuan apa yang seharusnya anda kuasai.

    2. Baca sepintas ini unit ini agar anda memperoleh gambarang isi unit secara keseluruhan.

    3. Lanjutkan membaca bagian demi bagian, tandai bagian bagian dengan begitu anda akan

    lebih mudah menguasai materi yang sedang anda pelajari.

    S

    Unit 4

  • 27

    Sopan Santun

    Pengertian Sopan Santun

    ebelum kita membicarakan sopan santun (etiket) terlebih dahulu membahas etika. Etika

    adalah sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang

    menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. Etika sangat menekankan pendekatan yang

    kritis dalam melihat dan menggumuli nilai dan norma moral tersebut. Etika adalah sebuah

    refleksi kristis dan rasional mengenai nilai dan moral yang menentukan dan terwujud dalam

    sikap dan pola perilaku nanusia baik secara pribadi maupun sebagai kolompok.

    Menurut Magnis Suseno, etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran. Yang

    memberikan norma tentang bagaimana kita harus hidup adalah moralitas. Sedangkan etika hanya

    melakukan relfeksi kritis atas norma atau ajaran hidup. Moralitas adalah petunjuk kongkrit

    tentang bagaimana kita harus hidup. Sedangkan etika adalah perwujudan secara kritis dan

    rasional ajaran moral.

    Karena moral etika adalah refleksi kritis terhadap moralitas maka etika tidak bermaksud

    untuk membuat orang bertindak dengan moralitas dengan begitu saja.

    Dalam kaitan dengan nilai dan moral ada dua macam etika :

    1. Etika deskriptif yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan poal

    perilaku manusia dan apa yang dikerjakan oleh manusia dalam hidup ini sebagai suatu

    yang bernilai. Etika deskriptif berbica mengenai fakta apa adanya, yaitu mengenai nilai

    dan pola hidup manusia sebagai fakta yang terkai dengan situasi dan realitas kongkrit

    yang membudaya.

    2. Etika normative, yang berusaha menetapkan berbagi sikap dan pola perilaku ideal yang

    seharusnya dimiliki oleh manusia, atau apa yang seharusnya diajalankan oleh manusia,

    dan apa yang seharusnya tidankan diambil untuk mencapai apa yang bernilai dalam hidup

    ini. Etika normatif berbicara mengenai norma norma yang menentukan tingkah laku

    manusia, untuk bertindak sebagaimana seharusnya berdasarkan norma norma.

    Sesuai dengan poal pendekatan etika yang kritis dan rasional, kedua jenis etika pada

    akhirnya menuntun orang untuk mengambil sikap dalam hidup ini. Beda antara ketika

    deskriptif dan etika normative adalah etika deskriptif member fakta sebagai dasar untuk

    mengambil keputusan tentang perilaku atau sikap yang mau diambil sedangkan etika

    normative member penilaian sekaligus member norma sebagai dasar dan kerangka tindakan

    yang akan diputuskan.

    Secara umum kita dapat membedakan dua macam norma yaitu norma khusus dan norma

    umum. Norma khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan

    yang khusus misalnya aturan bermain dalam olah raga. Sedangkan norma umum mempunyai

    sifat yang lebih umum dan universal. Norma umum terdiri atas 3 macam yaitu :

    1. Norma sopan santun (etiket)

    2. Norma hukum

    S

    Subunit 1

  • 28

    3. Norma moral

    Etika memberikan manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian

    tindakan sehari hari. Etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara

    tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil

    keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan.

    Pergaulan

    Hubungan antara manusia atau komunikasi melahirkan pergaulan. Dalam bergaul faktor

    perhatian sangat menetukan. Pergaulan biasanya diawali dengan perkenalan. Dalam pergaulan

    orang perlu mengenal etika dalam pembicaraan tatap muka serta pembicaraan dengan sarana

    komunikasi.

    Manusia adalah makhluk Tuhan yang penuh dengan misteri. Banyak unrus yang masih

    menjadi rahasi bagi kita, meskipun informasi demi informasi telah diperoleh mengenai teman

    kita. Berapa banyak ilmu yang telah menyelediki tentang manusia, namun hasilnya mengakui

    bahwa manusia memang makhluk yang penuh dengan misteri.

    Karena itu, sebagai insan yang tidak sempurna yang terlupa akan imbauan sopan santun,

    perenungan (refleksi) diri mungkin dapat membantu anda untuk memecahkan masalah.

    Berbicara

    Coba kita renungkan kira kira berap menit kita guanakan dalam sehari untuk brbica.

    Beberapa banyak kata atau kalimat yang kita ucapkan setiap hari baik di kampus, rumah atau di

    masyarakat. Hati hatilah dalam berbicara agar tidak mendatangkan akibat kurang baik di

    kemudian hari. Sekali terlontar kata kata yang tak sedap kepada orang lain, dengan apa kita

    menggapinya ?.

    Waktu berbicara hendaklah kita tenang dan sekali kali boleh ditegaskan dengan gerak

    tangan secara halus dan sopan. Gerak tangan seharusnya tidak terlalu banyak dan menunjuk

    nunjuk jari kepada lawan bicara perlu dihindari. Janganlah kita pilih pokok pembicaraan yang

    menyinggung perasaan orang lain. Sebelum kita berbica sebaiknya kita terlebih dahulu

    memahami situasi dan keadaan lawan bicara.

    Waktu berbicara biasakanlah mendengarkan orang lain dan jangan memotong

    pembicaraan orang yang sedang asyik berbicara. Berbisik - bisik dengan teman dalam suatu

    pertemuan atau rapat akan menyinggung dan atau mengganggu suasana hendaknya dihindari.

    Waktu berbica sebaiknya mulut dibuka secukupnya, gigi hendaknya tidak tampak

    terkancing karena hal ini akan membuat suara kurang terdengar. Waktu berbicara sering menoleh

    ke kiri dan kanan akan menimbulkan kesan kurang sopan. Kalau hendak batuk hendaknya mulut

    ditutup.

    Penampilan

    Warna, corak busana, dandanan, raut wajah, bentuk tubuh, cara berjalan, dan tata cara

    makan adalah beberapa unsur penting yang memberikan ciri ciri khusus terhadap penampilan

    lahirian kita. Penampilan memberikan kesan langsung ke dalam penglihatan orang lain.

    Berbusana dan berdandan.

    Cara berbusana dan berdandan mencerminkan kepribadian kita.

  • 29

    Setiap hendaknya berpakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku di kampus. Setiap

    mahasiswa hendaknya berpakaian sesuai dengan etika kesopanan, rapi dan pantas.

    Tataan rambutpun haruslah rapi dan pantas. Dengan tataan rambut yang rapi dan pantas akan

    memberikan kesak yang biak kepada setiap orang yang melihat anda. Berbusana dan berdandan

    seorang calon guru semestinya mencerminkan jiwa seorang pahlawan tanpa tanda jasa yang rapi

    dan berwibawa.

    Berjalan

    Kalau kita perhatikan kenyataan sehari hari terlihat banyak orang, bahkan orang yang

    sudah tua, teridik, atau terpandang, sering menyalahi etika bersama. Kesalahan itu dilakukan

    tanpa disadari. Kalau seorang pria berjalan dengan seorang wanita hendaknya berjalan disebelah

    kanan. Sehingga wanita berkesan melindungi dan menghargai mereka.

    Tata cara makan

    Tata cara makan merupakan salah satu unsur yang penting dalam etika. Tata cara makan

    berbeda beda dari tempat ke tempat, karena itu perlu kita perhatikan tata cara makan kita.

    Makan menggunakan tangan kosong di Indonesia tidaklah salah karena masyarakat Indonesia

    sudah menjadi budaya. Namun pada daerah lain belum tentu. Memakan habis makan yang telah

    di ambil merupakan sebuah ksopanan namun pada beberapa daerah hal tersebut dapat

    menyinggung perasaan.

    Takwa

    Pengertian Takwa

    Kata takwa berarti waspada, menjaga diri, dan takut. Takwa harus dihayati dan

    diamalkan seseorang sepanjang waktu, kapan saja dan dimana saja ia berada. Karenanya bila

    seseorang terlanjur melakukan kejahatan sebaiknya haruslah berbalik dan tidak melakukan hal

    buruk atau jahat lagi dan berbalik ke jalan yang benar menurut kepercayaannya.

    Dalam setiap ajaran agama orang bertakwa memiliki ciri sebagai berikut :

    1. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yaitu harus percaya kepada apa yang disembah

    dalam ajaran agamanya.

    2. Meyakini bahwa kitab suci adalah sumber iman.

    3. Selalu rajin beribadah

    4. Selalu berbuat baik kepada sesama.

    Subunit 2

  • 30

    KODE ETIK DAN TUGAS-TUGAS

    Pendahuluan

    ada Sub Unit 2, anda telah mempelajari persyaratan, kewajiban dan hak guru. Sebagai PNS,

    guru wajib melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadnaya. Dalam

    melaksanakan tugas kedinasan itu, guru berpedoman pada kode etik guru, agar tidak terjadi

    penyimpangan penyimpangan dalam melaksanakan tugas kedinasan. Oleh karena itu

    dalam unit ini anda diajak membahas tentang kode etik dan tugas tugas guru. Unit ini dibagi

    menjadi 2 Sub Unit, yaitu sub unit 1 membahas mengenai Kode Etik guru dan sub unit 2

    membahas tentang tugas tugas guru. Dari pembahasan sub sub unit tersebut anda diharapkan

    menguasai kompentesi kompetensi berikut :

    1. Menjelaskan pengertian kode etik

    2. Menjelaskan makna etos kerja

    3. Menjelaskan masing masing etik dari kode etik guru Indonesia

    4. Menyebutkan tugas tugas guru

    5. Mendeskripsikan masing masing bidang tugas.

    6. Melaksanakan tugas pembelajaran remidial

    Agar kompetensi kompetensi diatas dapat anda kuasai dengan baik, simaklah petunjuk

    petunjuk berikut ini.

    a. Bacalah dahulu secara pintas keseluruhan materi, agar memperoleh gambaran global dari

    materi yang akan anda pelajari.

    b. Lanjutkan membaca bagian demi bagian, tandailan bagian yang penting.

    c. Kerjakan soal latihan agar pemahaman anda pehaman anda meningkat.

    P

    Unit 5

  • 31

    Kode Etik Guru Indonesia

    Pengantar

    alam melaksanakan tugas tugas kependidikan guru melakukan interaksi sosial dengan

    semua orang yang telibat dalam proses pendidikan. Guru berhubungan langsung dengan

    peserta didik, sejawat dan msyarakat khususnya orang tua peserta didik. Dalam hubungan

    yang demikian, perbedaan pendapat, perbedaan konsepsi, perbedaan pertimbangan dan

    sebagainya mudah terjadi. Bagaimanakah realita hubungan guru dengan peserta didiknya,

    dengan sejawatnya dan dengan masyarakat. Samakah hubungsn guru peserta didik dengan

    hubungan pada umumnya ? bagaimanakah hubungan yang sepatutnya ? perlukah interaksi

    tersebut diatur tersendiri ? berdasarkan hal hal diatas, dirasa perlu adanya kode etik profesi

    guru sesuai dengan norma norma yang berlaku di masyarakat.

    Uraian Materi

    Etika, Etos dan Loyalitas Kerja

    Etika adalah suatu disiplin filosofis yang berkenaan dengan manusia dan perbuatan

    bermoral (Surya Dkk, 2004 :4.55). dengan adanya etika, manusia dapat memilih dan

    memutuskan perilaku yang paling sesuai dan paling baik, sesuai dengan norma norma moral

    yang berlaku.

    Dalam dunia kerja etika sangat diperlukan sebagai landasan perilaku kerja dari para

    pekrja. Etika kerja biasanya dirumuskan atas kesepakatan para pendukung pekerjaan itu dengan

    mengacu pada sumber sumber nilai moral tersebut diatas. Rumusan etika yang disepakati

    bersama itu disebut sebagai kode etik.

    Etos Kerja

    Kata etos bersumber dari pengertian yang sama dari etika, yaiotu sumber sumber

    nilai yang dijadikan rujukan pemilihan dan keputusan perilaku (Surya Dkk.2000 :4.57). etos

    kerja lebih merujuk kepada kualitas kependidikan pekerja yang tercermin dala unjuk kerja secara

    utuh. Etos kerja lebih merupakan kondisi internal yang mendorong dan mengendalikan perilaku

    pekerjaan kearah terwajudnya kualitas kerja tertentu. Sebagai salah satu kondisi internal, etos

    kerja mengandung beberapa unsur antara lain :

    a. Disiplin kerja

    b. Sikap terhadap perkejaan

    c. Kebiasaan kebiasaan bekerja

    Loyalitas Kerja

    Loyalitas kerja merupakan kondisi internal dalam bentuk komitmen dari pekerjaan untuk

    mengikuti pihak ysng memperkerjakannya. Dengan loyalitas ini pekerja hanya akan merujuk

    bentuk dan kualitas perilaku unjuk kerjanya kepada majikan atau pihak yang mempekerjakannya

    (Surya dkk, 2000:4.58).

    Bagi para guru, loyalitas kerja itu diarahkan kepada dunia pendidikan sesuai denfan

    sistem pendidikan nasional. Sesuai dengan perundang undang yang berlaku.

    Pengertian Kode Etik

    D

    Subunit 1

  • 32

    Secara etimoligis, kode etik berarti poal aturan, tata cara, tanda, pedoman etis, dalam

    melakukan suatu kegiatan atau kepekerjaan. Dengan kata lain, kode etik merupakan pola aturan

    atau tata cara etis sebagai pedoman berperilaku. Etis berarti sesuasi dengan nilai nilai dan

    norma yang dianut oleh sekelompok orang atau masyarakat tertentu (Abin Syamsudin, Nandang

    Budiman,2003:4.3).

    Dalam konteks Profesi Keguruan makna kode etik dapat dirumuskan sebagai berikut.

    Kode etik adalah ketentuan ketentuan moral yang digunakan sebagai pedoman dalam

    melaksanakan tugas profesi.

    Kode Etik Guru Indonesia.

    Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 merasa turut bertanggung jawab atas

    terwujudnya cita cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Maka

    guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya sebagai guru dengan berpedoman dasar

    sebagai berikut :

    1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia

    pembangunan yang ber-pancasila.

    a. Guru menghormati hak individu, agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha

    Esa dari anak didiknya masing masing.

    b. Guru menghormati dan membimbing kepribadian anak didiknya.

    c. Guru manyadari bahwa intelegensi, moral dan jasmani adalah tujuan utama

    pendidikan.

    d. Guru melatih anak didik memecahkan masalah masalah dan membina daya

    kreasinya agar dapat menunjang masyarakat yang sedang membangun

    e. Guru membantu sekolah dalam usaha menanamkan pengetahuan, ketrampilan kepada

    anak didik.

    2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulim sesuai kebutuhan

    didik masing masing.

    a. Guru menghargai dan memperhatikan perbedaan dan kebutuhan anak didiknya

    masing masing.

    b. Guru hendaknya fleksibel di dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan

    anak didik masing masing.

    c. Guru memberi pelajaran di dalam dan diluar sekolah berdasarkan kurikulum yang

    berlaku dengan baik tanpa membedakan jenis dan posisi soal orang tua murid.

    3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak

    didik, tetapi menghindarkan diri dari segala penyalahgunaan.

    a. Komunikasi guru dan anak didik didalam dan diluar sekolah dilandaskan pada rasa

    kasih sayang.

    b. Untuk berhasilnya pendidikan guru harus mengetahui kepribadian anak dan latar

    belakang keluarganya.

    c. Komunikasi hanya diadakan semata mata untuk kepentingan pendidikan anak didik.

  • 33

    4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang

    tua murid dengan sebaik baiknya bagi kepentingan anak didiknya.

    a. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah sehingga anak didik betah berada dan

    belajar di sekolah.

    b. Guru menciptakan hubungan baik dengan orang tua sehingga terjalin pertukaran

    informasi timbal balik untuk kepentingan anak didik.

    c. Guru senantiasa menerima dengan dada lapang setiap kritik membangun yang

    disampaikan orang tua murid / masyarakat terhadap kehidupan sekolahnya.

    5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun

    masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.

    a. Guru memperluas pengetahuan masyarakat tentang profesi keguruan.

    b. Guru menyebar dan merumuskan program program pendidikan kepada dan

    masyarakat sekitarnya, sehingga sekolah tersebut berfungsi sebagai pusat pembinaan

    dan pemngembangan kebudayaan di tempat itu.

    c. Guru berperan agar dirinya dan sekolahnya dapat berfungsi sebagai unsur

    pembaharuan bagi kehidupan dan kemajuan daerahnya.

    d. Guru turut bersama sama masyarakat sekitarnya didalam berbagai aktifitas.

    6. Guru secara sendiri atau bersama sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan

    mutu profesionalnya.

    a. Guru melanjutkan studinya dengan :

    1. Membaca buku buku.

    2. Mengikuti workshop / seminar, konferensi dan pertemuan pertemuan

    pendidikan dan keiluman lainnya.

    3. Mengikuti penataran

    4. Mengadakan kegiatan kegiatan penataran.

    b. Guru selalu berbicara, bersikap, dan bertindak sesuai dengan martabat profesinya.

    7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan

    lingkungan kerja maupun didalam hubungan keseluruhan.

    a. Guru senantiasa saling bertukar informasi, pendapat, saling menasiahati dan bantu

    membantu satu sama lain baik dalam hubungan dengan kepentingan pribadi maupun

    hubungan tugas profesi.

    b. Guru tidak melakukan tindakan tindakan yang merugikan nama baik rekan rekan

    seprofesinya dan menunjang martabat guru baik secara pribadi maupun secara

    keseluruhan.

    8. Guru secara bersama sam memelihara, membina dan meningkatkan organisasi guru

    profesional sebagai sarana pengabdiannya.

    a. Guru menjadi anggota dari membantu organisasi guru yang bermaksud membina

    profesi dan pendidikan pada umumnya.

    b. Guru senantiasa berusaha terciptanya persatuan sesama pengabdian pendidikan

  • 34

    c. Guru senantiasa berusaha agar menghindarkan diri dari sikap sikap, ucapan

    ucapan dan tindakan tindakan yang merugikan organisasi.

    9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksaan pemerintah dalam

    bidang pendidikan.

    Sebagai PNS guru adalah aparat pemerintah, karena itu sudah selayaknya melaksanakan

    segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang pendidikan.

    Berikut ini rumusan Kode Etik Guru Indonesia keputusan konggres PGRI ke XIII yang

    berlangsung tanggal 21 25 Nopember 1973.

    Kode Etik Guru Indonesia

    PERSATUAN GURU REPUBLIK INDINESIA menyadari, bahwa pendidikan adalah

    merupakan suatu bidang pengapdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Bangsa dan Tanah Air

    serta kemanusiaan pada umumnya dan Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan Undang

    Undang Dasar 1945 mmerasa ikut bertanggungjawab atas terwujudnya cita cita Proklamasi

    Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, maka guru Indonesia terpanggil untuk

    menunaikan karyanya sebagai guru dengan mempedomani dasar dasar sebagai berikut :

    1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia

    pembangunan yang berpancasila.

    2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan

    kebutuhan anak didik masing masing.

    3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik.

    4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang

    tua murid sebaik baiknya bagi kepentingan anak didik.

    5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun

    masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.

    6. Guru secara sendiri / bersama sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu

    profesionalnya.

    7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan

    lingkungan kerja maupun didalam hubungan keseluruhannya.

    8. Guru secara bersama sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi

    guru profesional sebagai sarana pengapdian.

    9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah dalam

    bidang pendidikan. (Winarno Surachman (Ed), 1979 : 220)

  • 35

    Tugas Tugas Guru

    Pengantar

    ada sub unit 1, anda telah mempelajari kode etik guru Indonesia. Kode etik merupakan

    pedoman guru untuk melaksanakan tugas. Apa tugas guru itu ? UUSPN No. 2 Tahun 1989

    pasal 27 ayat 3 menyatakan : tenaga pengajar merupakan tenaga pendidk yang khusus

    diangkat dengan tugas utama mengajar, yang pada jenjang pendidkan dasar dan menengah

    div=but guru dan pada jenjang pendidikan tinggi disebut dosen. Dalam Undang undang ini

    selain mengajar tidak disebut tugas tugas guru yang lain. Berawal dari sini, sebagian guru

    (terutama guru yang dedikasinya rendah, menjadi guru karena terpaksa) beranggapan bahwa

    guru itu kalau sudah mengajar, sudah selesai. Mereka merasa sudah mekasanakan tugas sesuai

    dengan undang undang. Tugas lain selain mendidik, membimbing kurang mendapat perhatian.

    Berita berita tentang tawuran antara pelajar, peserta didik sekolah saling menyerang. Hal

    tersebut diduga karena tugas mendidik yang kurang dari para guru.

    Orang bilang pengalaman adalah guru yang terbaik. Dengan berbekal pengalaman masa

    lalu, pemerintah memberlakukan UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, diaman pasal 39 ayat 2

    berbunyi : pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan

    melaksanakan tugas pembelajaran, menilai hasil pembelajran melakukan pembimbingan dan

    pelatihan, serta melakukan penetian dan pengapdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik

    pada perguruan tinggi. Dalam undang undang ini, tugas guru sudah lebih rinci, tetapi masih ada

    tugas guru yang sangat penting, yaitu mendidik, tidak disut secara explisit.

    Barangkali beranjak dari undang undang tersebut, muncullah Undang undang No. 14

    Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen Pasal 1 ayat 1 menyatakan : Guru adalah pendidikn

    profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan

    mengevaluasi peserta didik, pada jalur formal.

    Uraian Materi

    1. Tugas Mendidik

    Supaya tugas mendidik itu dapat dilaksanakan dengan baik. Anda harus paham tentang

    konsep mendidik terlebih dahulu. Mendidik adalah memberi tuntutan kepada manusia

    yang belum dewasa oleh manusia yang telah dewasa dalam pertumbuhan dan

    perkembangannya sampai tercapinya kedewasaan dalam arti rohaniah dan jasmaniah.

    Yang dimasud dewasa disini adalah anak didik itu adalah anak didik sudah mampu

    menyadari dirinya, berdiri sendiri dan bertanggung jawab.

    Untuk dapat melaksanakan tugas ini diperlukan sejulah alat pendidikan yaitu :

    a. Sugesti

    Sugesti adalah pengruh terhadap hidup kejiwaan seseorang sehingga pikiran dan

    perasaan terkalahkan atau tidak berdaya. Guru dapat menggunakan sugesti agar anak

    berbuat baik.

    P

    Subunit 2

  • 36

    b. Kebiasaan

    Kebiasaan adalah perbuatan yang diulang ulang sehingga berlaku secara otomatis,

    yang kadang kadang masih disertai pemikiran. Banyak perilaku yang terbentuk

    melalui pembiasaan, misalnya kebiasaan kebiasaan :

    1. Berdoa sebelum mulai pelajaran

    2. Meminta ijin jika guru ingin keluar kelas saat pelajaran berlangsung

    3. Duduk tidak membungkuk

    4. Memberisihkan kelas sebelum pelajaran dimulai

    5. Memberi salam pada guru.

    c. Teladan

    Maksudnya menunjukan pada peserta didik hal hal yang patut dan perlu dilakukan

    sehingga peserta didik meniru apa yang dilakukan guru. Teladan merupakan alat

    mendidik yang penting karena anak lebih mudah meniru dari pada menerima

    penjelasan penjelasan verbal.

    d. Hadiah (penguatan)

    Maksudnya agar dengan hadih itu peserta didik menjadi gembira dan terdorong untuk

    berbuat baik selalu. Hadiah itu berupa pujian baik verbal maupun berupa kegiatan

    yang menyenangkan, kebebasan dan hal hal lain yang memberikan rasa senang dan

    betah kepada siswa.

    e. Hukuman

    Memberikan suatu penderitaan kepada peserta didik agar ia insyaf akan perbuatan

    salah mereka sehingga tidak berbuat lagi. Dalam memberikan hukuman, perlu

    dihindari hukuman bandan. Hukuman yang diberkan guru hendaknya bersifat

    psikoloogis.

    f. Pengawasan

    Memeriksa apakah peraturan peraturan yang harus diataati peserta didik atau tidak

    dan menjaga agar peserta didik melakukan penggaran pelanggaran.

    g. Permainan

    Maksudnya memberikan kegembiraan dan kesibukan kepada peserta didik agar

    terhindar dari melakukan perbuatan yang tidak baik.

    h. Pekerjaan

    Memeberikan tugas atau sesuatu kesibukan kepada peserta didik sehingga tercegah

    dari melakukan hal yang tidak baik.

    i. Perintah dan Larangan

    Perintah, mangenai apa apa yang harus dikerjakan, langarangan mengenai apa apa

    yang tidak boleh dikerjakan.

    2. Tugas Mengajar

    Bagi guru tuggas mengajar merupakan tugas yang paling dominan. Sebagian besar waktu

    disekolah digunakan untuk menyelenggarakan pembelajran. Guru mewariskan

    pengetahuan, sikap, dan ketrampilan kepda peserta didik. Perbuatan mengajar mengarah

  • 37

    pada pengembangan aspek intelktual (kognitif) peserta didik. Pelaksanaan tugas ini

    diawali dengan perancangan berbagi program. Biasanya dimulai dari penyusunan

    program tahunan. Dilanutkan dengan perancangan program semester, penyusunan silabus

    dan RPP.

    3. Tugas Melatih

    Tugas melatih mengarah pada penguasan ketrampilan / skill, ketrampilan fisik maupun

    ketrampilan intelektual. Dalam melatih, guru memberikan stimul supaya muncul respon

    dari peserta didik.

    4. Tugas Mengarahkan

    Tugas mengarahkan bisa terjadi pada saat guru sedang melaksanakan tugas mengajar,

    membimbing, melatih maupun mendidik.

    5. Tugas Menilai

    Menilai atau penilaian adala proses membuat pertimbangan berdasarkan informasi yang

    tersedia dan mengarah pada pengambilan keputusan. Pelaksanaan tugas menilai, diawali

    dengan pembuatan alat alat penilaian yang akan digunakan untuk pengumpulan

    informasi. Alat alat itu berupa tes atau non-tes. Selanjutnya alat al