72
BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL PROGRAM DIPLOMA I KEUANGAN SPESIALISASI KEPABEANAN DAN CUKAI Penyusun : Mohamad Jafar Agung Budi Laksono SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TAHUN 2013

BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL

PROGRAM DIPLOMA I KEUANGAN SPESIALISASI KEPABEANAN DAN CUKAI

Penyusun :

Mohamad Jafar Agung Budi Laksono

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TAHUN 2013

Page 2: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puja dan puji hanya untuk Allah SWT – Tuhan Yang Maha Esa,

yang dengan curahan nikmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan modul singkat

tentang dasar-dasar dalam ilmu kepabeanan. Bahan ajar ini disusun untuk mendukung

kegiatan belajar mahasiswa program Diploma I Kepabeanan khususnya yang berkaitan

pedagangan internasional dan keterkaitannya dengan ilmu kepabeanan. Bahan ajar ini

penting dalam proses belajar mengajar dalam program Diploma I karena kepabeanan selalu

terkait dengan kegiatan perdagangan internasional dimana institusi yang berwenang

mengawasi lalu lintas barang antar negara adalah institusi pabean (Direktorat Jenderal Bea

dan Cukai).

Besar harapan kami agar bahan ajar ini dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya

untuk memberikan bekal kepada mahasiswa program Diploma I Kepabeanan yang pada

akhirnya akan menjadi pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Pengetahuan yang

memadai tentang pedagangan internasional akan mendukung pelaksanaan tugas sebagai

pegawai Bea dan Cukai dalam melakukan tugas pengawasan dan pelayanan.

Kami mengakui bahwa bahan ajar ini masih jauh dari sempurna, untuk itu bilamana

pembaca menjumpai kekurangan pada bahan ajar ini baik secara substansi maupun secara

teknik penulisannya mohon dapat menyampaikan masukannya kepada kami untuk

perbaikan dalam penyusunan selanjutnya.

Tentu dalam pembuatan bahan ajar ini tidak sedikit peran serta rekan-rekan dan

sahabat yang mendukung baik moril dan materiil kepda kami, untuk itu kami haturkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah turut serta membantu

terselesaikannya modul ini.

Tangerang Selatan, Agustus 2013

Page 3: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ iii

PENDAHULUAN ................................................................................................................... iv

BAB I ALASAN DAN TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL ..................................... 1

A. Alasan perdagangan internasional ........................................................................... 1

B. Teori perdagangan internasional ............................................................................. 4

C. Rangkuman ........................................................................................................... 14

D. Latihan ................................................................................................................... 14

BAB II MEKANISME TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL ........................... 15

A. Mekanisme kontrak perdagangan internasional ..................................................... 15

B. Mekanisme penyerahan barang ............................................................................. 22

C. Mekanisme Pembayaran ....................................................................................... 33

D. Dokumen-dokumen dalam perdagangan internasional .......................................... 38

E. Rangkuman ........................................................................................................... 42

F. Latihan ................................................................................................................... 42

BAB III PENGANGKUTAN DAN KEPELABUHANAN ........................................................ 43

A. Jasa Pengangkutan ............................................................................................... 43

B. Kepelabuhanan ...................................................................................................... 49

C. Rangkuman ........................................................................................................... 54

D. Latihan ................................................................................................................... 54

Glossarium ................................................................................................................. ...v

Daftar Pustaka ............................................................................................................ viii

Biodata Penulis ........................................................................................................... xvi

Page 4: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Alur Proses Transaksi Perdagangan Internasional ........................................ 16

Gambar 2.2 : Alur Proses Terjadinya Sales Contract ......................................................... 18

Gambar 2.3 : Diagram Incoterm 2010.................................................................................. 23

Gambar 2.4 : Mekanisme Letter of Credit ............................................................................ 36

Page 5: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

iv

PENDAHULUAN

Terjadinya interaksi dagang antar negara merupakan suatu keniscayaan, bahkan

telah dimulai ribuan tahun yang lalu. Perdagangan antar negara terjadi pada awalnya karena

suatu negara tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya dan berkembang pada produk-

produk sekunder bahkan dewasa ini perdagangan internasional telah masuk pada produk-

produk yang bersifat lifestyle. Aparat pabean yang mendapat tugas mengawasi lalu lintas

barang impor dan barang ekspor harus memahami proses terjadinya perdagangan

internasional beserta dokumen yang berkaitan dengan kegiatan tersebut.

Secara umum bahan ajar ini membahas tentang alasan dan teori yang mendasari

terjadinya perdagangan antar negara, mekanisme terjadinya perdagangan internasional,

dan hal-hal lainnya yang terkait dengan perdagangan internasional.Tata urutan pembahasan

bab 1, bab 2, dan bab 3 telah disusun secara berurutan, sehingga untuk mendapatkan

pemahaman yang optimal hendaknya pembaca membaca secara utuh mulai dari bab 1

sampai dengan bab 3.

Bahan ajar ini disusun secara ringkas dan sistematis sehingga diharapkan dapat

dengan mudah dipahami. Bahan ajar ini terbagi dalam tiga bab yang merupakan satu

rangkaian tidak terpisahkan antara satu bab dengan bab yang lainnya. Bab 1 membahas

tentang alasan dan teori yang mendasari terjadinya perdagangan antar negara. Pada bab 2

akan disampaikan mekanisme terjadinya perdagangan internasional mulai dibuatnya kontrak

penjualan, terminologi penyerahan barang, dan mekanisme pembayaran atas barang yang

diperjualbelikan. Terakhir pada bab 3 akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan jasa

pengangkutan barang dan kepelabuhanan.

Page 6: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

BAB

ALASAN DAN TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) sangatlah terkait erat

dengan kegiatan perdagangan internasional, karena obyek pengawasan DJBC adalah

barang impor dan ekspor. Belajar tentang perdagangan internasional dalam segala

aspeknya merupakan hal yang menarik dan selalu up to date untuk pegawai DJBC.

Sebelum anda belajar tentang teknis perdagangan internasional, terlebih dahulu anda harus

mempelajari alasan-alasan beserta teori-teori yang mendasari terjadinya perdagangan

internasional

A. Alasan terjadinya perdagangan internasional

Adanya perdagangan antar bangsa-bangsa di dunia merupakan suatu keniscayaan

yang tidak dapat dielakkan. Hal ini telah terjadi sejak dahulu kala di berbagai belahan dunia.

Suatu negara (kerajaan) yang kelebihan bahan pangan menjualnya ke negara (kerajaan)

yang membutuhkan. Negara yang kekurangan bahan pakaian membelinya dari negara yang

mampu memproduksi secara massal. Terdapat beberapa alasan terjadinya perdagangan

internasional, yaitu keterbatasan sumber daya, adanya pegeseran selera masyarakat,

adanya kemajuan teknologi, serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan

negara yang lain.

1. Keterbatasan Sumber Daya

Sejarah peradaban manusia menunjukkan bahwa kebutuhan dan keinginan manusia

tidak terbatas, namun di sisi yang lain sumber daya yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan tersebut cenderung terbatas. Dengan demikian dapat dikatakan

Tujuan Instruksional Khusus :

1. Mampu menjelaskan alasan terjadinya perdagangan internasional

2. Mampu menjelaskan teori yang mendasari perdagangan internasional

1

Page 7: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

2

bahwa tidak ada satupun negara di dunia ini yang mampu mencukupi kebutuhan negaranya

tanpa perlu bertransaksi dagang dengan negara yang lain.

Contoh keterbatasan sumber daya yang mendorong terjadinya perdagangan

internasional adalah China. Untuk menghidupi penduduknya yang lebih dari satu milyar

serta untuk memasok energi untuk industri yang semakin berkembang, China membutuhkan

ketersediaan Migas yang tidak sedikit. Mengingat China bukanlah negara dimana secara

geografis memiliki cadangan migas yang memadai maka jalan satu-satunya adalah dengan

membeli migas tersebut dari negara lain.

Jauh sebelum era modern dalam perdagangan internasional saat ini terjadi, banyak

negara-negara Eropa yang melakukan perjalanan jauh ke berbagai benua untuk memenuhi

kebutuhan hidup masyarakatnya. Kita juga telah mengetahui sebelum era penjajahan di

nusantara dilakukan bangsa-bangsa Eropa, mereka pada awalnya berdagang rempah-

rempah yang harganya sangat mahal karena terbatasnya produksi di Eropa.

Pada fase berikutnya keterbatasan sumber daya ini berkembang menjadi

perdagangan untuk mendapatkan kejayaan bangsa. Fakta menunjukkan bahwa

perdagangan internasional telah menjadi tulang punggung bagi negara untuk meraih

kemakmuran, kesejahteraan dan kekuatan. Hal ini sudah banyak terbukti dalam sejarah

perkembangan dunia. Besar dan jayanya negara-negara di dunia tidak terlepas dari

keberhasilan dan aktivitas negara-negara tersebut di dalam perdagangan internasional.

Coba Anda cari beberapa contoh negara yang memiliki keterbatasan sumber daya

sehingga harus mengimpor barang tertentu dari negara lain! Diskusikan dengan rekan-rekan

Anda untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap!

2. Pergeseran Selera

Dunia yang semakin berkembang menuju globalisasi membuat antar warga negara di

dunia ini mudah berbagi budaya dan kebiasaan yang berlaku dengan segala produk yang

mereka pergunakan. Pertukaran budaya tentu saja dapat menghasilkan pergeseran selera,

kemudian pergeseran selera masyarakat menghasilkan keinginan (want) dan kebutuhan

(need). Selanjutnya setiap kebutuhan akan mendorong permintaan dan munculnya orang-

orang kreatif untuk memenuhi permintaan tersebut.

Bukti pergeseran selera mendorong terjadinya perdagangan antar negara sangatlah

banyak. Coba kita perhatikan, di pusat-pusat perbelanjaan dan di berbagai gerai makanan

dan pakaian di negeri kita. Belum lama suatu model pakaian dipamerkan diluar negeri,

pakaian-pakaian tersebut tidak seberapa lama telah tersedia di toko-toko pakaian ternama di

dalam negeri.

Page 8: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

3

Begitupun dengan makanan cepat saji yang menjadi trend gaya hidup perkotaan,

mulai McDonald, PizzaHut, sampai dengan Kentucky Fried Chicken. Makanan-makanan

tersebut saat ini telah merubah selera makan masyarakat perkotaan di Indonesia yang

semula akrab dengan makanan lokal semisal getuk, pempek mapun kerak telor. Contoh lain

adalah demam Black Barry beberapa saat yang lalu, hingga antrian panjang di gerai-gerai

handphone terjadi dimana-mana untuk mendapatkan gaya hidup berponsel ala Presiden

Amerika Serikat, Barrack Obama.

Semua hal yang tersebut di atas mulai pakaian, makanan, hingga hand phone

didatangkan ke Indonesia dari luar negeri karena adanya perubahan selera. Tidak sedikit

para pengguna barang-barang tersebut lebih didorong karena faktor gengsi dan status

sosial. Perlu dicatat bahwa semua barang-barang tersebut masih diimpor dari luar negeri.

Dengan demikian terbukti bahwa pergeseran selera merupakan faktor pentiing terjadinya

perdagangan luar negeri.

3. Kemajuan Teknologi

Perdagangan internasional terjadi juga disebabkan adanya kemajuan teknologi

diantara negara-negara di dunia. Inggris dan Amerika Serikat pada awal abad 20 unggul

dalam penguasaan teknologi utamanya industri tekstil dan transportasi. Hal ini berlangsung

sampai berakhirnya Perang Dunia II. Amerika Serikat sebagai pemenang perang cenderung

memindahkan teknologi tekstil ke negara-negara yang kalah perang seperti Jepang.

Sementara itu Amerika Serikat lebih konsentrasi pada industri otomotif karena lebih

menguntungkan. Periode ini berlangsung sampai tahun 1970-an. Selanjutnya Amerika

Serikat yang mempunyai banyak temuan-temuan (inovasi-inovasi) di bidang teknologi

informasi mengembangkan bisnis di bidang komputer dan teknologi informasi, sementara

bisnis otomotif dikembangkan oleh Jepang dan disusul oleh Korea Selatan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa negara maju mengekspor barang-barang

teknologi tinggi ke negara yang kurang maju dan mengimpor barang-barang teknologi

rendah dari negara-negara kurang maju. Juga dapat dikatakan bahwa negara kurang maju

mengekpor barang-barang teknologi rendah dan impor barang-barang teknologi sedang dan

tinggi dari negara-negara maju dan lebih maju.

4. Perbedaan Keunggulan Yang Dimiliki Suatu Negara

Alasan berikutnya yang mendasari terjadinya perdagangan internasional adalah

karena adanya perbedaan keunggulan antar negara. Pembahasan tentang keunggulan ini

selanjutnya dapat Anda pelajari dalam sub bab berikutnya yaitu tentang teori perdagangan

internasional yang meliputi teori keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif.

Page 9: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

4

B. Teori perdagangan internasional

1. Teori Klasik

Teori klasik atau bisa juga disebut aliran klasik muncul akhir abad ke 18 dan

permulaan abad ke 19. Pada umumnya para ahli ekonomi yang mengemukakan teorinya

pada sekitar abad tersebut, dinamakan kaum klasik. Aliran klasik sendiri dalam

sejarahnya ada dua yaitu: aliran Klasik dan aliran Neo Klasik. Yang termasuk aliran klasik

adalah mereka yang mengemukakan teorinya sebelum tahun 1870 an, yang termasuk

dalam golongan ini adalah Adam Smith, Robert Malthus, David Ricardo dan John Stuart

Mill. Yang termasuk aliran neo klasik adalah mereka yang mengemukakan teorinya

sesudah tahun 1870 an, yang termasuk dalam golongan ini adalah Alfred Marshall,

Leon Walras dan Knut Wicksel.

a. Merkantilis

Pelopor Teori Merkantilisme antara lain Sir Josiah Child, Thomas Mun, Jean Bodin,

Von Hornich dan Jean Baptiste Colbert. Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang

menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau

modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volume

perdagangan global teramat sangat penting. Aset ekonomi atau modal negara dapat

digambarkan secara nyata dengan jumlah kapital (mineral berharga, terutama emas

maupun komoditas lainnya) yang dimiliki oleh negara tersebut, dan modal ini dapat

diperbesar jumlahnya dengan meningkatkan ekspor dan mencegah/mengurangi impor

sehingga neraca perdagangan dengan negara lain akan menjadi positif. Merkantilisme

mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan ini dengan

melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan mendorong ekspor (melalui

berbagai insentif) dan mengurangi impor (misalnya dengan pemberlakuan tarif yang tinggi).

Kebijakan ekonomi yang bekerja dengan mekanisme seperti inilah yang dinamakan dengan

sistem ekonomi merkantilisme.

Ajaran merkantilisme ini sangat dominan diajarkan di seluruh sekolah Eropa pada awal

periode modern (dari abad ke-16 sampai ke-18, era dimana kesadaran bernegara sudah

mulai timbul). Peristiwa ini memicu, untuk pertama kalinya, intervensi suatu negara dalam

mengatur perekonomiannya yang akhirnya pada zaman ini pula sistem kapitalisme mulai

lahir. Kebutuhan akan pasar yang diajarkan oleh teori merkantilisme akhirnya mendorong

terjadinya banyak peperangan dikalangan negara Eropa dan era imperialisme Eropa

akhirnya dimulai. Sistem ekonomi merkantilisme mulai menghilang pada akhir abad ke-18,

seiring dengan munculnya teori ekonomi baru yang diajukan oleh Adam Smith dalam

Page 10: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

5

bukunya The Wealth of Nations, ketika sistem ekonomi baru diadopsi oleh Inggris, yang

notabene saat itu adalah negara industri terbesar di dunia.

Paham Merkantilisme pada dasarnya telah memberikan kekuatan yang luar biasa bagi

setiap negara kolonialis untuk memfokuskan segala kegiatan perdagangan dalam rangka

memperoleh kekayaan yang banyak dan kekuasaan yang luas. Tujuan Merkantilisme adalah

untuk melindungi perkembangan industri perdagangan dan melindungi kekayaan negara

yang ada di masing-masing negara. Inggris misalnya, menjadikan praktik politik ekonomi

Merkantilisme dengan tujuan untuk:

a. Mendapatkan neraca perdagangan aktif, yakni untuk memperoleh keuntungan besar

dari perdagangan luar negeri;

b. Melibatkan pemerintah dalam segala lapangan usaha dan perdagangan;

c. Mendorong pemerintah untuk menguasai daerah lain yang akan dimanfaatkan sebagai

daerah monopoli perdagangannya.

Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya persekutuan-persekutuan dagang

masyarakat Eropa, seperti EIC (kongsi perdagangan Inggris di India) dan VOC (kongsi

perdagangan Belanda di Indonesia). Inggris bangkit melalui penjelajahan samudera untuk

mencari daerah-daerah baru yang kemudian dijadikan sebagai koloni. Begitu juga dengan

masyarakat Eropa lainnya, seperti Prancis, Belanda, dan Spanyol. Oleh karena itu dalam

perkembangan politik ekonomi, Merkantilisme secara langsung atau tidak telah

menimbulkan adanya konsekuensi perebutan daerah koloni. Penjelajahan samudera atau

pelayaran bangsa-bangsa Barat tersebut akhirnya sampai di Kepulauan Nusantara yang

kaya akan rempah-rempah, seperti lada, cengkih, pala, fuli (bunga pala), dan lain-lain. Bagi

bangsa-bangsa Eropa, rempah-rempah merupakan barang komoditas yang sangat laku di

pasaran Eropa. Oleh karena itu, mereka segera menukar bahan komoditas tersebut dengan

barang-barang kebutuhan rakyat Indonesia. Selanjutnya, untuk mendapatkan keuntungan

yang lebih besar lagi, mereka memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia.

Bahkan, tidak hanya dengan memonopoli perdagangan, mereka juga melakukan pemerasan

dan penguasaan daerah yang kemudian dikenal dengan penjajahan atau kolonialisme.

b. Teori keunggulan mutlak.

Teori ini digagas oleh Adam Smith. John Adam Smith nama lengkapnya

(lahir di Kirkcaldy, Skotlandia, 5 Juni 1723 – meninggal di Edinburgh,

Skotlandia, 17 Juli 1790 pada umur 67 tahun), adalah seorang filsuf

berkebangsaan Skotlandia yang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern.

Karyanya yang terkenal adalah buku An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of

Page 11: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

6

Nations (disingkat The Wealth of Nations) yang merupakan buku pertama yang

menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-

dasar perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme. Adam Smith adalah salah satu

pelopor sistem ekonomi Kapitalisme. Sistem ekonomi ini muncul pada abad 18 di Eropa

Barat dan pada abad 19 mulai terkenal di sana.

Banyak teori-teori Adam Smith menggambarkan tren sejarah menjauh dari paham

mercantilisme dan menuju perdagangan-bebas, yang kemudian berkembang selama

beberapa dekade, dan telah memiliki pengaruh yang nyata dalam kebijakan pemerintah.

Adam Smith berpendapat bahwa sumber tunggal pendapatan adalah produksi dari hasil

tenaga kerja serta sumber daya ekonomi. Dalam hal ini Adam Smith sependapat dengan

doktrin merkantilis yang menyatakan bahwa kekayaan suatu negara dicapai dari surplus

ekspor. Kekayaan akan bertambah sesuai dengan tingkat keahlian serta efisiensi

tenaga kerja yang digunakan dan sesuai dengan persentase penduduk yang

melakukan pekerjaan tersebut.

Menurut Adam Smith suatu negara akan mengekspor barang tertentu karena negara

tersebut bisa menghasilkan barang dengan biaya yang mutlak lebih murah dari pada

negara lain karena memiliki keunggulan mutlak dalam produksi barang tersebut.

Keunggulan mutlak sendiri menurut Adam Smith merupakan kemampuan suatu negara

untuk menghasilkan suatu barang dan jasa per unit dengan menggunakan sumber daya

yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang dilakukan oleh negara lain.

Teori Keunggulan Absolut (Adam Smith ) mengatakan bahwa setiap negara akan

memperoleh manfaat perdagangan internasional apabila melakukan spesialisasi pada

produk yang mempunyai efisiensi produksi lebih baik dari negara lain, dan melakukan

perdagangan internasional dengan negara lain yang mempunyai kemampuan spesialisasi

pada produk yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut secara efisien.

Teori Keunggulan Absolut mendasarkan kepada beberapa asumsi pokok antara lain:

Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja;

Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama;

Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang; dan

Biaya transpor ditiadakan.

Teori Keunggulan Absolut lebih mendasarkan pada besaran/variabel riil bukan

moneter sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory) perdagangan

internasional. Murni dalam arti bahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada variabel

riil seperti misalnya nilai suatu barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang

Page 12: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

7

dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin banyak tenaga kerja yang digunakan

akan makin tinggi nilai barang tersebut (Labor Theory of Value).

Dalam teori keunggulan mutlak , Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai berikut :

a. Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja ) dalam menghasilkan sejenis barang.

Dengan adanya pembagian kerja, suatu negara dapat memproduksi barang

dengan biaya yang lebih murah dibanding negara lain, sehingga dalam

mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulan mutlak.

b. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi. Dengan spesialisasi, suatu negara

akan mengkhususkan pada produksi barang yang memiliki keuntungan. Suatu

negara akan mengimpor barang-barang yang bila diproduksi sendiri (dalam negeri)

tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila

suatu negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang. Keuntungan

mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari

kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang produksi. Suatu negara akan

mengekspor barang tertentu karena dapat menghasilkan barang tersebut dengan

biaya yang secara mutlak lebih murah daripada negara lain. Dengan kata lain,

negara tersebut memiliki keuntungan mutlak dalam produksi barang .

Teori Keunggulan Absolut Adam Smith menggunakan teori nilai tenaga kerja yang

sederhana. Teori nilai kerja ini bersifat sangat sederhana sebab menggunakan anggapan

bahwa tenaga kerja itu sifatnya homogen serta merupakan satu-satunya faktor

produksi. Dalam kenyataannya tenaga kerja itu tidak homogen, faktor produksi tidak hanya

satu dan mobilitas tenaga kerja tidak bebas. Kondisi ini dapat dijelaskan dengan contoh

sebagai berikut:

Misalnya hanya ada dua negara, Indonesia dan Inggris memiliki faktor produksi tenaga

kerja yang homogen yang menghasilkan dua barang yakni sepatu dan pakaian. Untuk

menghasilkan 1 unit sepatu dan pakaian Indonesia membutuhkan 8 unit tenaga kerja

dan 4 unit tenaga kerja. Di Inggris setiap unit sepatu dan pakaian masing-masing

membutuhkan tenaga kerja sebanyak 10 unit dan 2 unit.

Tabel 1.

Banyaknya Tenaga Kerja yang Diperlukan untuk Menghasilkan per Unit

Produksi Indonesia Inggris

Sepatu 8 10

Pakaian 4 2

Page 13: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

8

Dari tabel di atas nampak bahwa Indonesia lebih efisien dalam memproduksi sepatu

sedang Inggris dalam produksi pakaian. 1 unit sepatu diperlukan 10 unit tenaga kerja

di Inggris sedang di Indonesia hanya 8 unit (10 > 8). 1 unit pakaian di Indonesia

memerlukan 4 unit tenaga kerja sedang di Inggris hanya 2 unit. Keadaan demikian ini

dapat dikatakan bahwa Indonesia memiliki absolute advantage pada produksi sepatu

dan Inggris memiliki absolute advantage pada produksi pakaian. Dikatakan Keunggulan

Absolut karena masing-masing negara dapat menghasilkan satu macam barang dengan

biaya yang secara absolut lebih rendah dari negara lain. Kelebihan dari teori

keunggulan absolute adalah memungkinkan terjadinya perdagangan bebas antara dua

negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda, dimana terjadi interaksi

ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran negara. Kelemahannya adalah apabila

hanya terdapat satu negara yang memiliki keunggulan absolut maka perdagangan

internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan.

2. Teori Modern

a. Teori keunggulan komparatif.

Teori ini digagas oleh John Stuart Mill dan David Ricardo. John Stuart Mill (lahir di

Pentonville, London, Inggris, 20 Mei 1806 – meninggal di Avignon, Perancis, 8 Mei 1873

pada umur 66 tahun) adalah seorang filsuf empiris dari Inggris. Teori J.S.Mill menyatakan

bahwa suatu negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor

suatu barang yang memiliki keuntungan comparative terbesar dan

mengimpor barang yang dimiliki comparative disadvantage (suatu

barang dapat dihasilkan dengan lebih murah dengan cara mengimpor

barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan ongkos yang lebih besar). Teori ini

menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang

dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut.

Menurut teori ini, perdagangan antara Indonesia dengan Inggris tidak akan

timbul karena keuntungan absolute untuk produksi gandum dan pakaian ada pada

Indonesia semua. Tetapi yang penting bukan keuntungan absolute-nya namun

keuntungan comparative.

Indonesia akan memiliki keuntungan komparatif apabila ia dapat memproduksi sandal

sebanyak 6 buah dibandingkan Inggris yang hanya membuat 2 buah atau dengan

perbandingan adalah 3 : 1. Dalam hal produksi pakaian Inggris mampu memproduksi

sepanjang 10 yard dibanding dengan Indonesia yang memperoleh sepanjang 6 yard

Page 14: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

9

atau 5/3 : 1. Dalam hal ini Indonesia memiliki keuntungan comparative pada produksi

sandal yakni 3 : 1 lebih besar dari 5/3 : 1.

Di lihat dari sisi Negara Inggris, dalam produksi sandal sebanyak 2 buah

dibandingkan dengan Indonesia yang sebanyak 6 buah atau 1/3 : 1. Dalam produksi

pakaian Inggris membuat sepanjang 10 yard dan 6 yard untuk Indonesia atau 3/5: 1.

Comparative advantage ada pada produksi pakaian yakni 3/5 : 1 lebih besar dari 1/3 : 1.

Oleh karena itu perdagangan akan timbul antara Indonesia dengan Inggris, dengan

spesialisasi sendal untuk Indonesia dan menukarkan sebagian sendalnya dengan

pakaian dari Inggris. Dasar nilai pertukaran (term of trade) ditentukan dengan batas-batas

nilai tukar masing-masing barang di dalam negeri.

Kelebihan untuk teori keuntungan comparative ini adalah dapat menerangkan berapa

nilai tukar dan berapa keuntungan karena pertukaran tersebut, di mana kedua hal ini

tidak dapat diterangkan oleh teori Keunggulan Absolut.

David Ricardo (1772-1823) seorang tokoh aliran klasik yang

menyatakan bahwa nilai penukaran ada jika barang tersebut memiliki

nilai kegunaan. Dengan demikian sesuatu barang dapat ditukarkan

bilamana barang tersebut dapat digunakan. Seseorang akan membuat

sesuatu barang, karena barang itu memiliki nilai guna yang dibutuhkan oleh orang.

Selanjutnya David Ricardo juga membuat perbedaan antara barang yang dapat dibuat

dan atau diperbanyak sesuai dengan kemauan orang, di lain pihak ada barang yang

sifatnya terbatas ataupun barang monopoli (misalnya lukisan dari pelukis ternama,

barang kuno, hasil buah anggur yang hanya tumbuh di lereng gunung tertentu dan

sebagainya). Dalam hal ini untuk barang yang sifatnya terbatas tersebut nilainya sangat

subyektif dan relatif sesuai dengan kerelaan membayar dari para calon pembeli.

Sedangkan untuk barang yang dapat ditambah produksinya sesuai dengan keinginan

maka nilai penukarannya berdasarkan atas pengorbanan yang diperlukan. David

Ricardo mengemukakan bahwa berbagai kesulitan yang timbul dari ajaran nilai kerja:

1) Perlu diperhatikan adanya kualitas kerja, ada kualitas kerja terdidik dan tidak

terdidik, kualitas kerja keahlian dan lain sebagainya. Aliran yang klasik dalam hal ini

tidak memperhitungkan jam kerja yang dipergunakan untuk pembuatan barang, tetapi

jumlah jam kerja yang biasa dan semestinya diperlukan untuk memproduksi

barang. Dari situ maka Carey kemudian mengganti ajaran nilai kerja dengan ìteori

biaya reproduksi.

2) Kesulitan yang terdapat dalam nilai kerja itu bahwa selain kerja masih banyak lagi

jasa produktif yang ikut membantu pembuatan barang itu, harus dihindarkan.

Page 15: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

10

Selanjutnya David Ricardo menyatakan bahwa perbandingan antara kerja dan

modal yang dipergunakan dalam produksi boleh dikarakan tetap besarnya dan

hanya sedikit sekali perubahan.

Teori perdagangan internasional yang dikemukakan oleh David Ricardo mulai

dengan anggapan bahwa lalu lintas pertukaran internasional hanya berlaku antara dua

negara yang di antara mereka tidak ada tembok pabean, serta pada kedua negara tersebut

hanya beredar uang emas. Ricardo memanfaatkan hukum pemasaran dengan teori

kuantitas uang untuk mengembangkan teori perdagangan internasional, yaitu walaupun

suatu negara memiliki keunggulan absolut, akan tetapi apabila dilakukan perdagangan

tetap akan menguntungkan bagi kedua negara yang melakukan perdagangan.

Teori perdagangan telah mengubah dunia menuju globalisasi dengan lebih cepat.

Kalau dahulu negara yang memiliki keunggulan absolut enggan untuk melakukan

perdagangan, berkat law of comparative costs dari Ricardo, Inggris mulai kembali

membuka perdagangannya dengan negara lain. Pemikiran kaum klasik telah mendorong

diadakannya perjanjian perdagangan bebas antara beberapa negara. Teori comparative

advantage telah berkembang menjadi keuntungan comparative dinamis yang menyatakan

bahwa keunggulan komparatif dapat diciptakan. Oleh karena itu penguasaan teknologi

dan kerja keras menjadi faktor keberhasilan suatu negara. Bagi negara yang

menguasai teknologi akan semakin diuntungkan dengan adanya perdagangan bebas

ini, sedangkan negara yang hanya mengandalkan kepada kekayaan alam akan kalah dalam

persaingan internasional.

a) Cost Comparative Advantage (Labor efficiency)

Menurut teori cost comparative advantage (labor efficiency), suatu Negara akan

memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi

dan mengekspor barang di mana Negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih efisien

serta mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak

efisien. Berdasarkan contoh hipotesis di bawah ini maka dapat dikatakan bahwa teori

comparative advantage dari David Ricardo adalah cost comparative advantage.

Dalam kasus perdagangan Indonesia dan China misalnya, walaupun Indonesia

misalnya memiliki keunggulan absolut dibanding Cina untuk produk-produk tertentu,

tetapi masih tetap dapat terjadi perdagangan internasional yang menguntungkan kedua

negara melalui spesialisasi, jika negara-negara tersebut memiliki cost comparative

advantage atau labor efficiency. Berdasarkan perbandingan Cost Comparative

Advantage Efficiency, misalnya tenaga kerja Indonesia lebih efisien dibandingkan

tenaga kerja Cina dalam hal produksi 1 Kg gula (atau hari kerja) daripada produksi 1

Page 16: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

11

meter kain (hari bekerja), maka hal ini akan mendorong Indonesia melakukan

spesialisasi produksi dan ekspor gula. Sebaliknya tenaga kerja Cina ternyata lebih efisien

dibandingkan tenaga kerja Indonesia dalam hal produksi 1 m kain (hari kerja) daripada

produksi 1 Kg gula (hari kerja), maka hal ini akan mendorong China melakukan

spesialisasi produksi dan ekspor kain.

b) Production Comperative Advantage (Labor productivity)

Suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika

melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang di mana negara tersebut

dapat berproduksi relatif lebih produktif serta mengimpor barang di mana negara

tersebut berproduksi relatif kurang/tidak produktif. Walaupun Indonesia memiliki

keunggulan absolut dibandingkan Cina untuk kedua produk, sebetulnya perdagangan

internasional akan tetap dapat terjadi dan menguntungkan keduanya melalui

spesialisasi di masing-masing negara yang memiliki labor productivity. Kelemahan dari

teori klasik dalam hal Comparative Advantage adalah tidak dapat menjelaskan

mengapa terdapat perbedaan fungsi produksi antara dua Negara, sedangkan

kelebihannya adalah perdagangan internasional antara dua negara tetap dapat terjadi

walaupun hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut asalkan masing-masing

dari negara tersebut memiliki perbedaan dalam Cost Comparative Advantage atau

Production Comparative Advantage. Teori ini mencoba melihat kuntungan atau kerugian

dalam perbandingan relatif. Teori ini berlandaskan pada asumsi Labor Theory of Value

bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk

menghasilkan barang tersebut, di mana nilai barang yang ditukar seimbang dengan

jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk memproduksinya.

b. Teori Heckscher-Ohlin (H-O)

Eli Heckscher dan Bertil Ohlin meletakkan dasar bagi substansi perkembangan teori

perdagangan internasional dengan berfokus pada hubungan antara komposisi faktor

pendukung negara dan pola perdagangan komoditas serta konsekuensi dari perdagangan

bebas untuk distribusi fungsional pendapatan dalam negara.

Heckscher lahir di Stockholm, putra kelahiran Denmark pengusaha Isidor Heckscher

dan istrinya Rosa Meyer, dan menyelesaikan pendidikan menengah di

sana pada tahun 1897. Ia belajar di universitas di Uppsala dan

Gothenburg, menyelesaikan gelar PhD di Uppsala pada tahun 1907. Dia

adalah profesor ekonomi politik dan Statistik di Stockholm School of

Economics dari 1909 sampai 1919

Page 17: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

12

Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan

baik, negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang menggunakan

faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif. Menurut Heckscher-Ohlin, suatu

negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain disebabkan negara tersebut

memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor

produksi. Basis dari keunggulan komparatif adalah:

1. Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi di dalam suatu negara.

2. Faktor intensity, yaitu teknologi yang digunakan di dalam proses produksi, apakah

labor intensity atau capital intensity.

Teori modern Heckescher-Ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama

adalah kurva isocost yaitu kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang sama,

dan kurva isoquant yaitu kurva yang menggambarkan total kuantitas produk yang

sama. Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva

isoquant pada suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk

yang maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu.

Bertil Gotthard Ohlin (lahir di Klippan, Swedia, 23 April 1899 – meninggal di Vålådalen,

Åre, Swedia, 3 Agustus 1979 pada umur 80 tahun) ialah seorang ekonom, sejarawan

ekonomi, dan kemudian politikus Swedia. Ohlin terkenal akan teorinya mengenai

perdagangan internasional. Model Heckscher-Ohlin yang terkenal

menunjukkan bagaimana laba perbandingan bisa berkaitan dengan

ciri umum modal dan buruh suatu negara, dan bagaimana ciri itu

berubah dari masa ke masa. Namun, Wassily Leontief dengan

paradoksnya membuat studi tentang teori itu untuk

mengabsahkannya. Sekarang, teori itu sudah banyak disangkal,

meski masih menjadi kerangka yang berguna untuk memahami perdagangan internasional.

Ia dianugerahi Nobel Ekonomi pada tahun 1977.

Teori Perdagangan Internasional modern dimulai ketika ekonom Swedia yaitu

Hecskher (1919) dan Bertil Ohlin (1933) mengemukakan penjelasan mengenai

perdagangan internasional yang belum mampu dijelaskan dalam teori keunggulan

komparatif. Kelemahan teori klasik mendorong munculnya teori H-O. Teori klasik

Comparative Advantage menjelaskan bahwa perdagangan internasional dapat terjadi

karena adanya perbedaan dalam productivity of labor antarnegara (Salvatore, 2006).

Namun teori ini tidak memberikan penjelasan mengenai penyebab terjadinya perbedaan

produktivitas tersebut.

Page 18: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

13

Teori H-O kemudian mencoba memberikan penjelasan mengenai penyebab

terjadinya perbedaan produktivitas tersebut. Teori H-O menyatakan penyebab

perbedaan produktivitas karena adanya jumlah atau proporsi faktor produksi yang

dimiliki oleh masing-masing negara, sehingga selanjutnya menyebabkan terjadinya

perbedaan harga barang yang dihasilkan. Oleh karena itu teori modern H-O ini dikenal

sebagai The Proportional Factor Theory. Negara-negara yang memiliki faktor produksi

relatif banyak atau murah dalam memproduksinya akan melakukan spesialisasi produksi

untuk kemudian mengekspor barangnya. Sebaliknya, masing-masing negara akan

mengimpor barang tertentu jika negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif

langka atau mahal dalam memproduksinya.

3. Keuntungan dan Manfaat Perdagangan Internasional

Kekuatan besar Teori Smith, Ricardo dan Heckscher-Ohlin adalah bahwa mereka

sama-sama berpendapat bahwa melakukan perdagangan internasional adalah

menguntungkan. Akal sehat menyatakan bahwa beberapa negara diuntungkan dengan

adanya perdagangan internasional. Teori Smith, Ricardo dan Heckscher-Ohlin menunjukkan

kenapa suatu negeri diuntungkan untuk terlibat dalam perdagangan internasional, untuk bisa

menghasilkan produk untuk diri/ negeri sendiri. Ini adalah suatu konsep sulit untuk diserap

orang-orang. Perasaan kebangsaan yang sama dapat diamati di banyak negara-negara lain.

Bagaimanapun, Teori Smith, Ricardo, dan Heckscher-Ohlin menunjukkan bahwa suatu

ekonomi negeri boleh memperoleh jika warganegaranya membeli produk tertentu dari

negara-negara yang lainnya bisa jadi produk tersebut adalah produksi dari dalam negari

sendiri. Keuntungan muncul karena perdagangan internasional mengijinkan suatu negara

untuk mengkhususkan pembuatan dan ekspor produk yang dapat diproduksi lebih efisien di

dalam negeri dan mengimpor produk yang dapat diproduksi lebih efisien di negara-negara

lain.

Teori Smith, Ricardo, dan Heckscher-Ohlin membantu ke arah menjelaskan pola

perdagangan internasional yang kita amati di dunia ekonomi. beberapa aspek pola mudah

untuk dipahami. Teori Ricardo menawarkan suatu penjelasan dalam kaitannya dengan

perdagangan internasional karena perbedaan produktivitas. Teori Heckscher-Ohlin

menekankan saling mempengaruhi antara proporsi di mana faktor-faktor produksi ada di

negara-negara berbeda dan proporsi dimana mereka diperlukan untuk memproduksi

barang-barang tertentu. Teori ini percaya pada asumsi bahwa negara-negara mempunyai

bermacam-macam endowment berupa faktor-faktor produksi.

Page 19: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

14

RANGKUMAN

1) Perdagangan internasional telah dilaksanakan sepanjang sejarah peradaban

karena tidak ada negara yang benar-benar mandiri dari hasil produksinya. Alasan-

alasan terjadinya perdagangan internasional adalah karena keterbatasan sumber

daya, adanya pergeseran selera, adanya kemajuan teknologi, dan adanya

perbedaan keunggulan antar negara.

2) Keunggulan-keunggulan berbeda yang dimiliki tiap-tiap negara-negara yang ada di

dunia menjadi faktor penting dalam perdagangan internasional. Selanjutnya muncul

teori-teori perbedaan keunggulan yang mendukung perdagangan internasional.

3) Teori klasik dalam perdagangan internasional meliputi teori merkantilisme

(pemupukan kekayaan) dan teori teori keunggulan mutlak (Adam Smith). Teori teori

keunggulan mutlak masih sangat sederhana karena hanya mempertimbangkan satu

faktor tenaga kerja untuk membandingkan keunggulan masing-masing negara.

4) Teori modern dalam perdagangan internasional meliputi teori teori keunggulan

komparatif oleh (John Stuart Mill dan David Ricardo), dan Teori Heckscher-Ohlin

(H-O). Teori H-O merupakan pelengkap dari teori keunggulan komparatif dimana

karena adanya perbedaan faktor-faktor produksilah yang menyebabkan terjadinya

perbedaan keunggulan satu negara dengan negara yang lain.

5) Persamaan teori klasik dan modern adalah pandangan mereka bahwa

perdagangan internasional merupakan kegiatan yang menguntungkan.

LATIHAN

1) Sebutkan beberapa contoh negara yang memiliki keterbatasan sumber daya hingga

harus mengimpor suatu barang dari negara yang lain!

2) Apa yang Saudara ketahui perihal pergeseran selera dalam perdagangan, jelaskan!

3) Setiap negara mempunyai keunggulan dengan banyak teori perbedaan keunggulan

mendukungnya, coba jelaskan Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage) oleh

Adam Smith!

4) Jelaskan Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) oleh David

Ricardo!

5) Perdagangan internasional juga terjadi karena ada pergeseran teknologi, coba

jelaskan dan berikan contohnya!

Page 20: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

15

BAB

MEKANISME TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Setelah memahami dengan baik alasan terjadinya perdagangan internasional dan

berbagai teori yang mendasarinya, pada bab ini Anda akan belajar secara lebih teknis

pelaksanaan perdagangan internasional yang meliputi tiga kegiatan, yaitu mekanisme

terjadinya kontrak perdagangan, mekanisme penyerahan barang, dan mekanisme

pembayaran.

A. Mekanisme Kontrak Perdagangan Internasional

1. Proses Terjadinya Perdagangan Internasional

Sales contract adalah kesepakatan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih untuk

melakukan transaksi perdagangan yang dilandasi oleh prinsip-prinsip hukum yang

disepakati bersama. Kontrak perdagangan internasional pada hakekatnya merupakan

perjanjian yang dibuat oleh pihak penjual (seller) dan pihak pembeli (buyer). Dua pihak itulah

yang menjadi pelaku utama dalam perjanjian sales contract dan secara tegas namanya

tercantum dalam sales contract. Dalam praktek yang sesungguhnya, perjanjian

perdagangan tersebut tidak hanya melibatkan kedua pihak tersebut, namun banyak pihak-

pihak lain yang terkait dalam transaksi perdagangan internasional tersebut.

Dalam skema berikut diperlihatkan pihak-pihak yang terkait dengan proses transaksi

perdagangan internasional, baik yang terkait secara langsung dengan kontrak perdagangan

(sales contract) maupun pihak yang berkepentingan terhadap mekanisme perdagangan

secara keseluruhan.

Tujuan Instruksional Khusus :

1. Mampu menjelaskan mekanisme kontrak perdagangan internasional 2. Mampu menjelaskan mekanisme penyerahan barang 3. Mampu menjelaskan mekanisme pembayaran 4. Mampu menjelaskan dokumen-dokumen dalam perdagangan internasional

2

Page 21: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

16

Gambar 2.1.

Alur Proses Transaksi Perdagangan Internasional

Penjelasan:

1) Transaksi perdagangan Internasional diawali dengan negosiasi antara pembeli dan

penjual. Proses negosiasi berlangsung melalui korespondensi maupun dengan kontak

langsung melalui jalur komunikasi. Apabila kesepakatan sudah dapat diterima oleh

kedua belah pihak, maka kesepakatan tersebut akan dituangkan dalam kontrak jual-beli

(sales contract).

2) Setelah kesepakatan sales contract ditandatangani dan dengan asumsi mekanisme

pembayaran yang disepakati adalah dengan letter of credit (L/C), maka pihak yang

harus melakukan kontak dengan bank pertama kali adalah pihak pembeli. Pembeli

berkewajiban untuk membuka kontrak L/C dengan Issuing Bank.

3) Issuing bank yang umumnya telah memiliki hubungan dengan bank korespondensi

(advising bank) di negara penjual, akan meneruskan draft L/C dimaksud untuk

mendapatkan konfirmasi dari pihak penjual.

4) Advising bank akan menghubungi penjual untuk melakukan konfirmasi terhadap L/C

yang dibuka oleh pembeli.

5) Penjual yang telah mendapatkan kepastian mengenai mekanisme pembayaran yang

akan diperolehnya, segera mempersiapkan barang-barang yang akan dikirim kepada

pembeli.

Page 22: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

17

6) Penjual akan membuka kontrak pengangkutan dengan agen pengangkutan barang

(carrier) dengan kondisi syarat penyerahan barang (terms of trade) sesuai kesepakatan

yang tercantum dalam sales contract.

7) Dalam mekanisme pengiriman barang tersebut, kewajiban penyelesaian formalitas

kepabeanan umumnya menjadi tanggung jawab penjual, kecuali dalam sales contract

dinyatakan lain. Atas penyerahan barang yang langsung dimuat ke sarana pengangkut,

penjual akan mendapatkan dokumen bill of leading. Untuk penyerahan barang yang

dilakukan di gudang (belum dimuat ke sarana pengangkut), penjual akan menerima

mates receipt yang selanjutnya dapat ditukar dengan bill of leading setelah pemuatan

ke sarana pengangkut.

8) Dokumen bill of leading dan dokumen perdagangan lainnya (invoice, packing list,

certificate of origin dan lain-lain) akan diserahkan penjual kepada pihak bank . Dalam

kondisi ini, pihak bank dapat bertindak sebagai confirming bank, negotiating bank,

reimbursing bank atau paying bank tergantung pada jenis L/C yang dibuka oleh

pembeli.

9) Apabila diasumsikan pihak bank bertindak sebagai paying bank, dokumen-dokumen

yang diserahkan penjual akan diteliti kelengkapan dan persyaratannya. Bank akan

memberikan pembayaran kepada penjual sepanjang dokumen-dokumen yang

diserahkan sesuai dengan syarat-syarat L/C.

10) Paying bank akan meneruskan dokumen-dokumen sesuai syarat L/C tersebut kepada

issuing bank di negara pembeli.

11) Atas penyerahan dokumen-dokumen sesuai persyaratan L/C tersebut, issuing bank

akan memberikan pembayaran kepada paying bank.

12) Issuing bank akan mengontak penjual setelah dokumen-dokumen sesuai persyaratan

L/C diterimanya.

13) Atas penyerahan dokumen-dokumen sesuai persayaratan L/C tersebut, pembeli akan

menyerahkan sejumlah pembayaran yang ditentukan.

14) Pembeli yang telah menerima dokumen atas barang yang dikirim akan mengeluarkan

barang-barang dari kawasan pabean atau tempat penimbunan sementara dengan

mengikuti formalitas pabean yang ditentukan oleh otoritas kepabeanan.

2. Penyusunan Sales Contract

Sales contract yang disepakati oleh penjual dan pembeli umumnya berisi nama dan

alamat eksportir dan importir, deskripsi dan spesifikasi barang, mekanisme dan instruksi

pembayaran, mekanisme pengapalan dan penyerahan barang, penutupan asuransi, dan

beberapa persyaratan lain sebagai ketentuan tambahan. Secara sederhana, rangkaian

Page 23: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

18

proses negoisasi antara penjual dan pembeli yang dilaksanakan melalui proses

korespondensi diilustrasikan dalam Gambar 2.2 sebagai berikut:

Penjelasan:

1) Dalam contoh ini, diasumsikan bahwa kontak negosiasi pertama dibuka oleh calon

pembeli. Untuk itu pembeli akan mengirimkan permintaan penawaran (require offer)

kepada penjual. Inti permintaannya adalah informasi ketertarikan pembeli terhadap

produk yang dijual dan permintaan agar penjual mengirimkan penawaran kepadanya.

2) Atas dasar permintaan penawaran pembeli tersebut, penjual akan memberikan respon

jawaban yang intinya merupakan penawaran (offer) terhadap barang yang diminati oleh

pembeli. Bentuk penawaran yang diberikan dapat bersifat free offer, dimana penjual

hanya mencantumkan catatan harga barang yang sifatnya tidak mengikat atau firm

offer, dimana penjual menentukan harga dan persyaratan lainnya secara mengikat

(price list).

3) Respon pembeli terhadap penawaran dari pihak penjual ini dapat berupa penerimaan

(acceptance) atau dalam hal penawaran dianggap belum sesuai, pembeli dapat

mengajukan negosiasi ulang dengan mengirimkan penawaran balik (counter offer).

Proses korespondensi yang sifatnya counter offer dapat terjadi berulang kali hingga

dicapai kesepakatan persyaratan.

4) Pada akhirnya penjual akan mengajukan penawaran terakhir (final offer) setelah

penawaran sebelumnya ditolak atau belum disepakati pembeli. Penawaran final ini

Gambar 2.2

Alur Proses Terjadinya Sales Contract

Page 24: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

19

merupakan titik kritis yang menentukan apakah sales contract dapat disepakati kedua

belah pihak atau tidak.

5) Apabila pembeli telah menyepakati tawaran terakhir penjual, maka bentuk akseptasi

tersebut dilanjutkan dengan pengajuan surat pesanan (order sheet) kepada penjual dan

harus segera mendapat konfirmasi dari pihak penjual.

6) Dalam hal ini penjual dapat bertindak dengan cara menandatangani tembusan dari

surat pesanan tersebut sebagai konfirmasi, atau dapat pula secara khusus membuat

dokumen sales contract atau sales note yang harus ditandatangani kedua belah pihak.

3. Bentuk-Bentuk Sales Contract

Sales contract yang lazim dibuat oleh penjual dan pembeli banyak sekali bentuk dan

variasinya. Beberapa bentuk kesepakatan perdagangan yang lazim disebut sebagai sales

contract, antara lain :

1) Bentuk lisan

Bentuk sales contract yang paling sederhana adalah dengan pernyataan kesepakatan

secara lisan. Kesepakatan antara penjual dan pembeli didahului dengan adanya pertemuan

(contact persons) atau dalam hal kedua pihak sudah saling mengenal, dapat saja

pembicaraan dilaksanakan dengan media telekomunikasi. Proses negosiasi dilaksanakan

secara lisan hingga tercapainya suatu kesepakatan, dan biasanya kesepakatan ditandai

dengan berjabat tangan. Secara moral, kedua belah pihak akan merasa terikat dengan

kesepakatan lisan dan berjanji akan memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah disepakati.

Bentuk sales contract secara lisan ini dimungkinkan untuk terjadi, apabila masing-

masing pihak sudah memiliki kepercayaan yang sangat tinggi (trust), sudah saling mengenal

kredibilitas masing-masing, maupun memiliki pengalaman bekerjasama yang saling

memuaskan. Disamping hal tersebut, kondisi persyaratan dalam kontrak bersifat sederhana

dan tidak menyangkut jumlah yang cukup besar.

2) Bentuk Kumpulan korespondensi

Bentuk sales contract yang merupakan kumpulan korespondensi antar penjual dan

pembeli merupakan bentuk yang paling lazim dan yang paling sering digunakan dalam

praktek perdagangan internasional. Ilustrasi pada Gambar 2.2 yang kami perkenalkan

sebelumnya merupakan salah satu bentuk sales contract yang disusun melalui proses

korespondensi. Dengan kemajuan teknologi informasi dewasa ini, korespondensi tidak lagi

menggunaka cara-cara pengiriman surat konvensional ataupun melalui faximile, melainkan

sudah beralih menggunakan media elektronik (e-mail) yang jauh lebih cepat dan lebih

murah.

Page 25: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

20

3) Bentuk Proforma Invoice

Bentuk lain dari pernyataan kesepakatan perdagangan antara penjual dan pembeli

adalah dengan menuangkannya dalam bentuk proforma invoice. Secara fisik proforma

invoice tidaklah sama dengan commercial invoice, oleh karena sifatnya yang sementara

(proforma) dan biasanya dibuat oleh penjual namun ditandatangani oleh pembeli.

Struktur proforma invoice telah mencantumkan secara detail informasi kesepakatan

perdagangan yang telah terjadi termasuk dokumen-dokumen yang dipergunakan. Dalam

prakteknya, proforma invoice biasanya timbul sebagai akibat dari suatu rangkaian proses

korespondensi antara penjual dan pembeli atau karena eksportir akan membuat penegasan

atas kesepakatan lisan yang telah terjadi.

4) Bentuk Printed text atau Printed Short Form

Dalam perkembangan praktek perdagangan internasional dewasa ini banyak

perusahaan ekspor-impor yang telah mencetak penawaran (offer) dan permintaan (order)

secara standar ke dalam bentuk pre-printed text. Apabila formulir ini telah diajukan kepada

partner dagang di luar negeri dan telah diaccept oleh pihak partner, maka secara otomatis

formulir tersebut telah menjadi sales contract. Hal ini sangat menguntungkan dan memberi

manfaat yang besar bagi kedua belah pihak, diantaranya menghemat waktu dan biaya.

5) Bentuk Sales Contract yang disusun bersama

Apabila karakteristik kontrak perdagangan bersifat kompleks oleh karena

menyangkut jumlah dan nilai yang sangat besar atau ketika transaksi baru pertama kali

dibangun maka baik penjual maupun pembeli biasanya akan menyusun secara bersama

suatu sales contract yang baru. Tentu saja penyusunan kontrak perdagangan secara

bersama akan membutuhkan waktu yang cukup lama terutama apabila draft kontrak

disampaikan melalui proses korespondensi. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk

penyusunan sales contract bersama ini akan sangat tergantung kepada proses negosiasi

antara pihak penjual dan pihak pembeli.

Kedua belah pihak biasanya menggunakan bantuan konsultan dalam merumuskan

muatan-muatan kontrak perdagangan. Berkaitan dengan klausul yang menyangkut syarat

penyerahan barang maupun metode pembayaran harus ditegaskan apakah sales contract

mengadopsi aturan incoterms, UCP600 maupun instrumen-instrumen lain yang telah

disusun ICC. Hal yang mesti dipahami disini adalah ketika sales contract telah

ditandatangani bersama, maka norma-norma perjanjian yang tercantum didalamnya

mengikat kedua belah pihak dan berlaku ketentuan private laws yang diadopsi tadi.

Contoh sales contract dalam bentuk purchase order dapat anda perhatikan pada

lampiran 1 di bagian belakang bahan ajar ini.

Page 26: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

21

4. Pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan internasional

1. Eksportir

Dalam kontrak perdagangan internasional eksportir bertindak sebagai penjual (Seller)

yang memiliki barang-barang untuk dijual kepada importir. Eksportir sering kali hanya

bertindak sebagai perantara penjualan atau sebagai kepanjangan tangan dari produsen

barang sesunguhnya.

2. Importir

Dalam kontrak perdagangan internasional, importir bertindak sebagai pembeli (buyer)

yang akan membayar sejumlah nilai tertentu kepada penjual. Importir memiliki resiko dan

tanggung jawab yang besar terhadap barang yang dipesan, baik resiko kerugian, kerusakan,

keterlambatan, termasuk resiko penipuan dan manipulasi. Tanggung jawab importir tidak

hanya menyangkut barang yang dipesannya sendiri tetapi juga termasuk barang-barang

yang diimpor atas dasar perjanjian indent dengan pihak indentor di dalam negeri. Untuk itu,

importir harus berhati-hati dalam membuka kontrak perdagangan, memilih partner dagang di

luar negeri serta menilai indentor.

3. Indentor

Dalam kondisi-kondisi tertentu, ada peminat yang bukan berstatus importir yang

melakukan pemesanan kepada importir terhadap suatu produk dari luar negeri. Pihak yang

melakukan pemesanan kepada importir tersebut lazim disebut sebagai pihak indentor.

4. Unsur Pendukung

Untuk menciptakan transaksi perdagangan internasional tidak cukup hanya melibatkan

eksportir dan importir saja. Peran pihak-pihak pendukung sangat menentukan kesuksesan

suatu transaksi perdagangan internasional. Yang termasuk dalam kelompok pendukung,

antara lain adalah:

a) Bank-bank devisa, yaitu kelompok pendukung perdagangan internasional yang

berkaitan dengan pemberian jasa pembayaran, perkreditan, jaminan dan transaksi

keuangan lainnya.

b) Badan usaha transportasi, yaitu pihak yang berkepentingan terhadap pengangkutan

barang-barang dalam rangka transaksi perdagangan internasional.

c) Maskapai pelayaran, yaitu agen-agen kapal (pengangkut) yang mewakili kepentingan

pemilik angkutan. Saat ini sebagian besar transaksi perdagangan internasinal diangkut

melalui jalur laut

d) Perusahaan asuransi, yaitu pihak-pihak yang menjamin resiko atas pengangkutan

barang dari pihak penjual hingga diterima oleh pihak pembeli.

Page 27: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

22

e) Surveyor, yaitu pihak ketiga yang bersifat netral dan obyektif yang dapat memberikan

kesaksian atas mutu, jenis, kuantitas, keaslian, kondisi, harga dan lain sebagainya.

Sertifikat yang dikeluarkan oleh Surveyor akan menguatkan posisi eksportir dan juga

akan menambah nilai jual dari barang-barang yang diperdagangkan.

f) Otoritas kepabeanan, yaitu institusi pemerintah yang bertugas menjaga kepentingan

masayarkat suatu negara serta berkepentingan terhadap pemungutan pajak-pajak

dalam rangka perdagangan ekspor-impor.

B. Mekanisme Penyerahan Barang

Perdagangan internasional merupakan suatu kegiatan yang kompleks dan banyak

kemungkinan yang terjadi, mulai adanya kerusakan yang bersifat alamiah, adanya moral

hazard misalnya terjadi penipuan dari salah satu pihak yang bertransaksi, hingga adanya

bencana alam. Selain itu juga dimungkinkan adanya perbedaan persepsi atas suatu

transaksi mengingat jual beli dilakukan oleh para pihak yang berbeda negara dimana

ketentuan perundang-undangan dan kebiasaan dalam bertransaksi berbeda-beda.

Untuk menghindari adanya penafsiran ganda mengenai suatu pernyataan perikatan

mengenai syarat penyerahan barang dalam sales contract, ICC telah menyusun sedemikian

rupa suatu instrumen pengaturan mengenai syarat penyerahan barang dalam perdagangan.

Instrumen tersebut dikenal sebagai International Commercial Terms yang saat ini sudah

mencapai edisi tahun 2010 (incoterms 2010).

Klausul-klausul dalama incoterms mengatur hak dan kewajiban antara penjual dan

pembeli terhadap hal-hal sebagai berikut:

1) Syarat penyerahan barang dari penjual kepada pembeli.

2) Pembagian resiko antara penjual dan pembeli.

3) Tanggung jawab dalam perolehan ijin ekspor-impor.

Page 28: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

23

Dalam incoterms 2010 terdapat 11 terminologi penyerahan barang, yaitu : ex works

(Ewx), Free carrier (FCA), Free Alongside Ship (FAS), Free on Board (FOB), Cost and

Freight (CFR), Cost Insurance and Freight (CIF), Carriage Paid to (CPT), Carriage and

Insurance paid to (CIP-), Delived at Terminal (DAT), Delived at Place (DAP) dan Delivery

Duty paid (DDP).

a) Terminologi incoterm untuk seluruh media pengangkutan

Dari 11 terminologi tersebut terdapat terminologi incoterms yang dapat

diimplementasikan untuk seluruh kategori media pengangkutan, baik angkutan laut, sungai,

udara, kereta api maupun angkutan darat lainnya. Terms of delivery yang tergolong dalam

kelompok ini adalah: ex works (EXW); free carrier (FCA); carriage paid to (CPT); carriage

and insurance paid to (CIP); delivered at terminal (DAT); delivered at placed (DAP); dan

delivered duty paid (DDP).

DDIIAAGGRRAAMM

IINNCCOOTTEERRMMSS

DAT

DAP

Gambar 2.3

Diagram Incoterm 2010

Page 29: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

24

Exworks (EXW...name of placed)

Pengertian terms exworks adalah penyerahan yang dilaksanakan

di suatu tempat milik penjual di negara asal barang (pabrik,

gudang, dan lain-lain). Kewajiban dan resiko penyerahan

barang beralih dari penjual kepada pembeli, setelah titik

penyerahan di pabrik/gudang penjual tersebut. Kewajiban biaya

yang timbul setelah penyerahan tersebut, misal: stuffing ke

sarana pengangkut, pengangkutan ke pelabuhan, pengurusan formalitas ekspor, biaya

tambang, dan sebagainya sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembeli. Termin EXW

menunjukkan bahwa kewajiban penjual dalam kontrak perdagangan sangat minimum.

Kondisi syarat penyerahan barang ini hanya mungkin dilaksanakan oleh pembeli yang

telah mengenal betul prosedur dan kondisi-kondisi perdagangan di negara asal barang.

Dalam situasi lain, bisa saja pembeli hanyalah broker-broker perdagangan dan setelah

mendapatkan barang dari penjual, barang tersebut akan segera dialihkan kepemilikannya

kepada pembeli atau eksportir lainnya. Harus diingat bahwa dalam konteks kepabeanan,

kondisi terms EXW ini bukan dianggap sebagai transaksi antar negara (impor/ekpor).

Kewajiban penjual :

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak

menyediakan segala dokumen ekspor yang dibutuhkan oleh pembeli dalam rangka

penyelesaian formalitas ekspor.

Menempatkan barang di lokasi penjual sendiri dalam kondisi siap untuk dimuat. Namun

kewajiban pemuatan ke sarana pengangkut pertama (inland transport) tetap menjadi

kewajiban pembeli;

Kewajiban pembeli:

membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak;

menanggung segala resiko dan biaya atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan

resiko, yaitu saat barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pembeli di lokasi

yang ditunjuk dalam kontrak.

Page 30: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

25

Free Carrier (FCA...name of placed)

Free carrier berarti bahwa penjual menyerahkan barang dalam kondisi telah

diselesaikan formalitas ekspornya kepada pengangkut yang

diusulkan oleh pembeli, ditempat yang ditunjuk dalam kontrak.

Lokasi penyerahan barang dapat dipilih menurut dua kategori,

yaitu di tempat penjual (FCA seller’s premises) atau di tempat

lainnya (FCA named placed).

Kewajiban penjual :

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak

menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya

dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri;

dalam hal, tempat penyerahan di lokasi penjual: kewajiban penjual dianggap selesai jika

barang selesai dimuat di atas kendaraan pengangkut atau orang tertentu yang ditunjuk

pembeli;

dalam hal tempat penyerahan di luar lokasi penjual, kewajiban penjual dianggap selesai

apabila barang telah ditempatkan dalam kewenangan pengangkut atau pihak lain yang

ditunjuk pembeli.

Kewajiban pembeli:

membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak;

menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri;

membuka kontrak pengangkutan dengan pengangkut, mulai dari titik tempat yang

dinyatakan dalam kontrak.

menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko,

yaitu saat barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pengangkut yaqng ditunjuk

oleh pembeli.

Carriage Paid To (CPT...named place of destination)

Terminologi CPT lazim digunakan untuk model

pengangkutan barang ekspor yang menggunakan lebih dari

satu media transportasi (multi moda), meskipun termin ini

berlaku untuk seluruh moda transportasi. Penyerahan barang

dianggap telah dilakukan ketika penjual telah menyerahkan

barang ekspor kepada pengangkut yang ditunjuk oleh penjual

itu sendiri. Akan tetapi, penjual wajib menanggung seluruh biaya pengangkutan dan

Page 31: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

26

menentukan sendiri pengangkut yang akan membawa barang-barang hingga sampai di

suatu tempat tujuan di negara pembeli. Dalam hal pengangkutan multi moda, penyerahan

barang dianggap telah dilakukan ketika barang telah diserahkan kepada pengangkut

pertama.

Kewajiban Penjual:

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak

menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya

dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri;

membuka kontrak pengangkutan dengan pengangkut, menanggung biaya pengangkutan

hingga ke suatu tempat di negara pembeli, sesuai yang ditentukan dalam kontrak;

menyerahkan barang kepada pengangkut (atau pengangkut pertama) sesuai kontrak.

Pada titik inilah terjadinya peralihan resiko dari penjual kepada pembeli;

Kewajiban pembeli:

membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak;

menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri;

menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko,

yaitu saat barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pengangkut yang ditunjuk

penjual.

Carriage and Insurance Paid To (CIP...named place of destination)

Terminologi CIP pada dasarnya sama dengan terms CPT hanya saja ditambah dengan

kewajiban penjual untuk menutup asuransi pengangkutan. Dengan demikian penjual akan

menanggung biaya pengangkutan termasuk menutup

asuransi sampai dengan di suatu tempat tujuan di negara

pembeli sebagaimana yang ditentukan dalam kontrak. Titik kritis

perpindahan resiko dilakukan pada saat barang telah

diserahkan kepada pengangkut (atau pengangkut

pertama) yang ditunjuk oleh penjual.

Kewajiban Penjual:

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak

menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya

dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri;

membuka kontrak pengangkutan dengan pengangkut, menanggung biaya pengangkutan

termasuk menutup asuransi pengangkutan utama, hingga ke suatu tempat di negara

pembeli, sesuai yang ditentukan dalam kontrak;

Page 32: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

27

menyerahkan barang kepada pengangkut (atau pengangkut pertama) sesuai kontrak.

Pada titik inilah terjadinya peralihan resiko dari penjual kepada pembeli.

Kewajiban pembeli:

membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak;

menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri;

menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko,

yaitu saat barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pengangkut yang ditunjuk

penjual.

Delivered at Terminals (DAT...named terminals at port or place of destination)

Syarat penyerahan barang untuk term ini berarti bahwa penjual harus menyerahkan

barang kepada pembeli di suatu terminal dalam area pelabuhan atau tempat tujuan dengan

kondisi barang telah dibongkar dari sarana pengangkut utama. Dengan demikian penjual

wajib menanggung seluruh beban biaya mulai dari ongkos pengangkutan sampai di terminal

pelabuhan tujuan, terminal charges di pelabuhan tujuan, termasuk ongkos bongkar di

pelabuhan tujuan.

Kewajiban Penjual:

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak;

menyelesaikan segala perizinan ekspor dan impor serta kewajiban dari otoritas

pemerintah lainnya dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.

membuka kontrak pengangkutan dengan pengangkut, menanggung biaya pengangkutan

hingga ke suatu terminal dalam area pelabuhan atau tempat tujuan di negara pembeli,

sesuai yang ditentukan dalam kontrak. Menanggung biaya yang timbul di terminal

pelabuhan tujuan termasuk biaya bongkar barang. Dalam hal ini, penutupan asuransi

tidaklah menjadi kewajiban penjual;

menyerahkan barang kepada pembeli di suatu terminal dalam area pelabuhan atau

tempat tujuan di negara pembeli, dalam keadaan telah dibongkar dari alat pengangkut

utama, dalam jangka waktu sesuai kontrak. Pada titik inilah terjadinya peralihan resiko

dari penjual kepada pembeli.

Kewajiban pembeli:

membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak;

menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri;

menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko,

yaitu saat barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pembeli di suatu terminal

dalam area pelabuhan atau tempat tujuan.

Page 33: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

28

Delivered at Place (DAP...named place of destination)

Syarat penyerahan barang untuk term ini berarti bahwa

penjual harus menyerahkan barang kepada pembeli di suatu

tempat tujuan yang ditentukan di negara pembeli, dengan

kondisi barang belum dibongkar dari sarana pengangkut.

Dengan demikian penjual wajib menanggung seluruh beban

biaya mulai dari ongkos pengangkutan sampai di tempat

tujuan yang ditentukan, terminal charges dan ongkos bongkar-muat barang di pelabuhan

tujuan. Akan tetapi penyelesaian formalitas pabean impor dan kewajiban bea masuk serta

pungutan impor tetap menjadi tanggung jawab pembeli.

Kewajiban Penjual:

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak;

menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya

dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.

membuka kontrak pengangkutan dengan pengangkut, menanggung biaya pengangkutan

hingga ke suatu tempat di negara pembeli, sesuai yang ditentukan dalam kontrak.

Menanggung biaya yang timbul di terminal pelabuhan tujuan termasuk biaya bongkar-

muat barang. Dalam hal ini, penutupan asuransi tidaklah menjadi kewajiban penjual;

menyerahkan barang kepada pembeli di suatu tempat tujuan di negara pembeli, dalam

keadaan belum dibongkar dari alat pengangkut, dalam jangka waktu sesuai kontrak.

Pada titik inilah terjadinya peralihan resiko dari penjual kepada pembeli.

Kewajiban pembeli:

membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak;

menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor termasuk kewajiban bea masuk dan

pungutan impor, atas resiko dan biaya sendiri;

menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko,

yaitu saat barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pembeli di suatu tempat

tujuan di negara pembeli.

Page 34: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

29

Delivered Duty Paid (DDP...named place of destination)

Syarat penyerahan barang untuk term ini berarti bahwa penjual

harus menyerahkan barang kepada pembeli di suatu tempat dalam

kewenangan pembeli dengan kondisi seluruh formalitas kepabeanan

impor telah diselesaikan. Dengan demikian penjual menanggung

seluruh beban biaya mulai dari pengangkutan utama, bea masuk dan

pajak impor dan biaya angkutan hingga sampai di tempat tujuan yang

dikehendaki pembeli.

Dalam praktek, meskipun penjual tidak memiliki akses langsung di

negara pembeli, namun bisa saja mereka menggunakan terms DDP dengan melakukan

kerjasama pengangkutan dengan perusahan freight forwarders international, seperti: DHL,

Fedex, UPS dan sebagainya. Layanan seperti ini lazim dikenal dengan istilah door to door

service.

Kewajiban Penjual:

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak

menyelesaikan segala perizinan ekspor dan impor serta kewajiban dari otoritas

pemerintah lainnya dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri. Termasuk

membayar bea masuk dan pungutan impor dalam penyelesaian formalitas impor;

membuka kontrak pengangkutan dengan pengangkut, menanggung biaya pengangkutan

hingga ke suatu tempat dalam kewenangan pembeli di negara pembeli, sesuai yang

ditentukan dalam kontrak. Dalam hal ini, penutupan asuransi tidaklah menjadi kewajiban

penjual;

menyerahkan barang kepada pembeli di suatu tempat dalam kewenangan pembeli dalam

keadaan belum dibongkar, dalam jangka waktu sesuai kontrak. Pada titik inilah terjadinya

peralihan resiko dari penjual kepada pembeli;

Kewajiban pembeli:

membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak;

menyediakan segala persyaratan administrasi impor yang diminta oleh penjual dalam

rangka penyelesaian kewajiban formalitas impor di negara pembeli;

menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko,

yaitu saat barang dalam keadaan belum dibongkar, telah diserahterimakan oleh penjual

kepada pembeli di suatu tempat dalam kewenangan pembeli.

Page 35: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

30

b) Terminologi incoterm melalui laut / sungai

Dalam incoterms 2010 juga terdapat terminologi incoterms yang hanya dapat

diimplementasikan untuk kategori media pengangkutan laut dan sungai saja, terms of

delivery yang tergolong dalam kelompok ini adalah: free alongside ships (FAS); free on

board (FOB); cost and freight (CFR); dan cost, insurance and freight (CIF).

Free Alongside Ship (FAS…named port of shipment)

Free alongside Ship berarti penjual wajib

menyerahkan barang di samping kapal di pelabuhan

keberangkatan dengan kondisi telah diurus formalitas

ekspornya. Dengan demikian kondisi riil penyerahan

barang harus dilaksanakan ketika kapal yang akan

mengangkut barang sudah berada di dermaga pelabuhan.

Titik kritis perpindahan resiko terjadi pada saat barang

telah diserahkan kepada pengangkut yang ditunjuk oleh pembeli di samping kapal.

Kewajiban Penjual:

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak

menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya

dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri;

menyerahkan barang kepada pengangkut yang ditunjuk pembeli di samping kapal sesuai

kontrak. Pada titik inilah terjadinya peralihan resiko dari penjual kepada pembeli. Oleh

karena itu, penjual wajib menanggung biaya pengangkutan barang hingga sampai di area

pelabuhan (inland transport). Akan tetapi biaya yang timbul dalam rangka terminal

handling maupun bongkar-muat barang di pelabulan keberangkatan, tetap menjadi

tanggung jawab pembeli.

Kewajiban pembeli:

membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak;

menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri;

membuka kontrak pengangkutan utama dengan pengangkut, atas biaya dan resiko

sendiri.

menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko,

yaitu saat barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pengangkut yang ditunjuk

oleh pembeli di samping kapal.

Page 36: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

31

Free on Board (FOB... named port of shipment)

Free on Board berarti berarti penjual dianggap

menyerahkan barang ketika barang telah melewati batas

pagar kapal (on board) di pelabuhan pengapalan, dalam

keadaan sudah mendapat ijin ekspor. Dengan demikian

resiko telah beralih dari penjual kepada pembeli pada saat

barang melewati pagar kapal (when the goods passed the

ship’s rail).

Kewajiban Penjual:

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak

menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya

dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri;

menyerahkan barang kepada pengangkut yang ditunjuk pembeli hingga barang telah

dimuat di atas kapal, dalam waktu yang ditentukan sesuai kontrak. Pada titik inilah

terjadinya peralihan resiko dari penjual kepada pembeli. Oleh karena itu, penjual wajib

menanggung biaya pengangkutan barang hingga sampai di area pelabuhan (inland

transport), terminal handling charges, maupun biaya bongkar-muat barang ke atas kapal.

Kewajiban pembeli:

membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak;

menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri;

membuka kontrak pengangkutan utama dengan pengangkut, atas biaya dan resiko

sendiri.

menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko,

yaitu saat barang telah melewati batas pagar kapal.

Cost and Freight (CFR...named port of destination)

Cost and Freght berarti bahwa penjual dianggap menyerahkan barang setelah barang

melewati batas pagar kapal di pelabuhan pengapalan dalam keadaan sudah mendapat ijin

ekspor, tetapi biaya pengangkutan sampai ke pelab uhan

tujuan tetap menjadi kewajiban penjual. Titik

pertanggungan biaya bagi eksportir adalah sampai

dengan pembayaran ongkos angkut. Titik kritis resiko

beralih dari penjual kepada pembeli sejak barang

melewati batas pagar kapal (on board) di pelabuhan keberangkatan.

Page 37: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

32

Kewajiban Penjual:

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak

menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya

dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri;

membuka kontrak pengangkutan utama dengan pengangkut sesuai kontrak, hingga

sampainya barang di pelabuhan tujuan, atas biaya penjual.

menyerahkan barang kepada pengangkut hingga barang telah dimuat di atas kapal

(melewati batas pagar kapal), dalam waktu yang ditentukan sesuai kontrak. Oleh karena

itu, penjual wajib menanggung biaya pengangkutan barang hingga sampai pelabuhan

tujuan, terminal handling charges di pelabuhan keberangkatan, maupun biaya bongkar-

muat barang ke atas kapal.

Kewajiban pembeli:

membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak;

menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri;

menanggung biaya bongkar-muat dan terminal handling charges dan biaya bongkar-muat

barang ke atas kapal di pelabuhan keberangkatan.

menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko,

yaitu saat barang telah melewati batas pagar kapal di pelabuhan keberangkatan.

Cost Insurance and Freight (CIF...named port of destination)

Pada terms CIF, kewajiban penjual pada dasarnya sama

dengan term CFR hanya ditambah dengan kewajiban penjual

untuk membayar asuransi pengangkutan utama. Pada

dasarnya penjual tidak mengetahui sejauh mana kepentingan

pembeli terhadap asuransi tersebut. Sepanjang tidak ada

permintaan khusus terhadap kualitas asuransi yang harus

ditanggung penjual, maka biasanya asuransi ditutup dengan

pertanggungan minimum.

Kewajiban Penjual:

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak

menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya

dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri;

Page 38: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

33

membuka kontrak pengangkutan utama dengan pengangkut sesuai kontrak, hingga

sampainya barang di pelabuhan tujuan, atas biaya penjual. Termasuk menutup asuransi

pengangkutan utama hingga sampainya barang di pelabuhan tujuan.

menyerahkan barang kepada pengangkut hingga barang telah dimuat di atas kapal

(melewati batas pagar kapal), dalam waktu yang ditentukan sesuai kontrak. Oleh karena

itu, penjual wajib menanggung biaya pengangkutan barang hingga sampai pelabuhan

tujuan, terminal handling charges dan biaya bongkar-muat barang ke atas kapal di

pelabuhan keberangkatan.

Kewajiban pembeli:

membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak;

menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri;

menanggung biaya bongkar-muat dan terminal handling charges di pelabuhan tujuan;

menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko,

yaitu saat barang telah melewati batas pagar kapal di pelabuhan keberangkatan.

C. Mekanisme Pembayaran

1. Metode Pembayaran Non Letter of Credit

Dalam pelaksanaan mekanisme pembayaran transaksi perdagangan internasional,

secara umum dibedakan menjadi 2 metode, yaitu dengan metode non letter of credit dan

metode letter of credit. Masing-masing metode pembayaran tersebut memiliki ragam dan

variasi masing-masing. Pada bagian awal kegiatan belajar 3, akan kami uraikan beberapa

metode pembayaran non letter of credit yang paling umum digunakan oleh para pelaku

perdagangan internasional.

Advance Payment (Pembayaran Dimuka)

Dalam metode pembayaran advance payment, pembeli terlebih dahulu melakukan

pembayaran baik sebagian atau seluruhnya, sebelum barang yang dipesan dikapalkan

oleh penjual. Pembayaran dapat dilakukan bersama-sama dengan surat pesanan

(purchasing order) atau menunggu kepastian bahwa barang telah dikapalkan oleh

eksportir.

Kondisi pembayaran dengan cara ini dilakukan ketika posisi tawar penjual lebih besar

dibandingkan posisi pembeli, atau dengan kata lain pembeli sangat membutuhkan barang

yang dipesan. Kondisi lainnya adalah ketika eksportir belum mengenal importir dengan baik

atau bonafiditas importir diragukan oleh eksportir.

Page 39: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

34

Pada umumnya metode pembayaran dengan cara advance payment dilakukan untuk

jumlah transaksi perdagangan yang nilainya tidak terlalu besar. Menurut Reksoprajitno

(1983) cara pembayaran dengan metode ini memiliki beberapa kelemahan, antara lain:

Posisi importir sangat lemah dan akan menanggung biaya kapital untuk modal yang

ditanam dalam bentuk barang yang dipesan

Importir harus menanggung beberapa resiko, yaitu resiko tidak sesuainya barang yang

dipesan, resiko keterlambatan diterimanya barang, dan yang lebih parah adalah resiko

kerugian akibat eksportir yang tidak jujur.

Beberapa instrumen pembayaran yang dapat digunakan diantaranya:

Wesel atas unjuk (sight draft),

yaitu sejenis surat perintah yang dibuat oleh bank domestik yang ditujukan kepada

bank koresponden di negara penjual untuk membayar sejumlah uang tertentu

sebagaimana yang disebutkan dalam wesel tersebut.

International Money Order,

prinsip-prinsip pembayaran yang diterapkan hampir mirip dengan sight draft namun

letak perbedaannya ada pada kewajiban untuk memiliki saldo account pada bank

korespondensi. Pada banker sight draft, maka bank yang akan menarik surat wesel

harus memiliki saldo account pada bank yang bertindak sebagai drawer. Pada money

order, keharusan memiliki saldo pada bank korespondensi tidak diperlukan.

Traveler check,

yaitu instrumen pembayaran sejenis wesel yang diterbitkan oleh suatu bank yang

memerintahkan pihak bank tersebut untuk memberikan pembayaran kepada sesorang

yang menunjukan checks tersebut.

Personal Checks,

yaitu check yang dikeluarkan oleh individu-individu yang memiliki saldo account di

salah satu bank international.

Uang Logam atau Uang Kertas,

cara pembayaran perdagangan dengan menggunakan metode pembayaran tunai

secara langsung ini sangat jarang terjadi. Umumnya yang menggunakan pembayaran

dengan mata uang hanyalah wisatawan-wisatawan internasional .

Telegraphic Transfer (T/T),

prinsip-prinsip pembayarannya hampir mirip dengan wesel namun letak perbedaannya

hanya pada media penyampaian berita yang digunakanakan. Untuk T/T, media

penyampaian berita yang digunakan oleh bank adalah media telex atau kawat

sedangkan media penyampaian wesel umumnya menggunakan jasa kiriman pos.

Page 40: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

35

Tentunya eksportir lebih menyukai cara pembayaran menggunakan T/T dibanding

wesel karena jangka waktu penerimaan berita pembayaran akan jauh lebih cepat.

Open Account (pembayaran di belakang)

Metode pembayaran ini kurang lebih merupakan kebalikan dari metode advance

payment, artinya bahwa penjual mengapalkan terlebih dahulu barang yang dipesan oleh

pembeli sebelum pembayaran baik sebagian atau keseluruhan diterima oleh penjual.

Dalam konteks lain, metode open account dapat diartikan lain bahwa penjual dan pembeli

bersepakat mengenai penyelesaian proses pembayaran atas transaksi perdagangan

internasional akan dilaksankan oleh pembeli pada tanggal yang ditetapkan melalui jasa

bank. Dalam posisi ini, tingkat resiko yang paling besar ditanggung penjual dan tidak ada

jaminan yang pasti pembeli akan menepati janjinya.

Consigment (Konsinyasi)

Sama halnya dengan praktek konsinyasi dalam pengertian umum, maka pengertian

consignment dalam metode pembayaran perdagangan internasional mengandung

pengertian bahwa barang yang diperdagangkan masih berstatus milik eksportir dan

sifatnya hanya dititipkan kepada importir untuk dipasarkan di negara importir. Pembayaran

sesungguhnya terhadap barang yang dikirim eksportir akan dilaksankan setelah barang

yang bersangkutan laku terjual.

Collection

Pengertian collection dalam pembayaran perdagangan internasional adalah metode

pembayaran dengan cara menitipkan dokumen komersial atau dokumen keuangan kepada

pihak bank yang selanjutnya akan melakukan penagihan kepada importir di luar negeri.

Ada 2 jenis metode collection yang digunakan dalam praktek perdagangan, yaitu :

1) Documentary collection, untuk cara ini eksportir akan menyerahkan dokumen

komersial (commercial invoice dan bill of lading) dan dokumen keuangan (bill of

exchange/draft, promissory notes, cheques, atau instrumen sejenis) segera setelah

barang dikirim atau dikapalkan.

2) Clean collection, untuk cara ini eksportir hanya akan menyerahkan dokumen

keuangan tanpa disertai dokumen komersial.

Contoh cara pembayaran non Letter of Credit dapat anda perhatikan pada lampiran 6

yang tersedia pada bagian belakang bahan ajar ini.

Page 41: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

36

2. Metode Pembayaran dengan Letter of Credit

L/C adalah janji membayar dari bank penerbit (issuing bank) kepada eksportir

(beneficiary) sebesar nilai yang tercantum dalam dokumen L/C sepanjang eksportir

memenuhi persyaratan L/C. Persyaratan yang dimaksud adalah pemenuhan dokumen-

dokumen yang dinyatakan dalam L/C baik secara fisik maupun isi dokumen. Pihak-pihak

yang terlibat dalam pelaksanaan L/C adalah eksportir, importir, bank penerbit, dan bank

koresponden, namun harus dipahami bahwa klausul kontrak L/C adalah kontrak antara

bank penerbit (issuing bank) dengan eksportir (beneficiary).

Metode pembayaran dengan Letter of Credit (L/C) merupakan metode yang paling

sering digunakan oleh pelaku perdagangan internasional terutama dalam hal eksportir dan

importir tidak saling mengenal sehingga kepentingan masing-masing dapat terjamin.

Dalam transaksi perdagangan internasional, importir membutuhkan kepastian dan

jaminan mengenai kualitas dan kuantitas barang yang akan diterima, sedangkan eksportir

membutuhkan kepastian dan jaminan bahwa pembayaran akan diterima sesuai dengan

kesepakatan kontrak perdagangan. Dasar pemikiran inilah yang melatarbelakangi

penyusunan L/C oleh para praktisi perdagangan yaitu dalam rangka memberikan kepastian

dan jaminan atas transaksi perdagangan yang dilakukan.

Gambar 2.2 berikut memberikan gambaran umum proses penerbitan kontrak L/C dan

kedudukannya dalam sales contract.

Gambar 2.4

Mekanisme Letter of Credit

Page 42: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

37

Pihak-Pihak Yang Terlibat dalam Kontrak L/C

Pihak-pihak yang secara langsung memiliki peran dan tanggung jawab dalam suatu

transaksi L/C baik yang secara tegas ditunjuk dalam kontrak L/C maupun yang tidak

disebutkan dalam L/C, adalah sebagai berikut (Hutabarat, 1994):

1) Applicant, yaitu pihak yang membuka kontrak L/C kepada bank penerbit. Dalam kontrak

perdagangan applicant bertindak sebagai pembeli atau importir.

2) Beneficiary, yaitu pihak yang akan menerima keuntungan atau pembayaran atas

pembukaan kontrak L/C. Kedudukan beneficiary dalam sales contract adalah sebagai

penjual atau eksportir.

3) Issuing bank, adalah bank di negara importir yang menerbitkan L/C atas permohonan

applicant.

4) Advising bank, yaitu bank di negara eksportir yang meneruskan atau memberitahukan

dan juga menegaskan kebenaran pembukaan L/C kepada beneficiary. Selain proses

advisi, bank ini dapat juga bertindak sebagai paying bank, sepanjang mendapat

penunjukan dari issuing bank.

5) Confirming bank, yaitu bank yang menegaskan dan memberikan jaminan pembayaran

atas suatu kontrak L/C. Apabila importir atau issuing bank tidak dapat melakukan

pembayaran, maka confirming bank-lah yang akan menanggung pembayaran.

6) Paying bank, yaitu bank yang namanya disebutkan secara tegas dalam kontrak L/C

sebagai bank yang akan melakukan pembayaran.

7) Negotiating bank, yaitu bank yang menyetujui untuk membeli wesel (draft) dari

beneficiary dengan segera. Biasanya bank tersebut tidak disebutkan dalam kontrak L/C,

namun khusus untuk L/C yang memiliki klausul negotiable, maka negosiasi atas

dokumen yang dipersyaratkan dalam L/C dapat dilakukan kepada bank lain di luar

advising atau paying bank. Selanjutnya, bank tersebutlah yang akan menarik

pembayaran (reimburse) dari issuing bank.

8) Reimbursing bank, yaitu bank yang menagih kembali (reimburse) kepada issuing bank

atas pembayaran yang dilakukannya kepada beneficiary . Kondisi ini terjadi apabila antar

bank penerbit dan bank pembayar tidak memiliki akses rekening, sehingga atas

pembayaran L/C dilakukan oleh bank ketiga. Bank ketiga inilah yang selanjutnya

melakukan proses reimburse.

Contoh Letter of Credit dapat anda perhatikan pada lampiran 7 yang tersedia pada

bagian belakang bahan ajar ini.

Page 43: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

38

D. Dokumen-dokumen dalam perdagangan internasional

1. Invoice

Dokumen komersial perdagangan yang utama adalah invoice yang berfungsi sebagai

perwujudan transaksi jual beli antar eksportir dan importir. Berdasarkan invoice dapat

diketahui berapa harga yang harus dibayar oleh importir dan apa jenis barang serta berapa

jumlah barang yang harus diserahkan oleh eksportir. Secara umum sesuai kegunaannya

invoice dibedakan menjadi 3 jenis. Bentuk fisik dari ketiga jenis invoice ini dapat anda lihat

pada bagian lampiran di halaman belakang Modul ini.

Proforma invoice

Sesuai dengan namanya proforma invoice adalah suatu bentuk invoice yang sifatnya

belum final, hanya berupa penawaran dari penjual kepada pembeli yang potensial. Tujuan

dikeluarkannya proforma invoice adalah sebagai tawaran (offer) dari penjual kepada

pembeli untuk menempatkan order yang pasti. Apabila pembeli setuju dengan syarat-

syarat jual-beli yang diajukan dalam proforma invoice maka akan dikeluarkan sales

contract yang pasti disertai dengan commercial invoice yang bersifat final.

Commercial invoice

Commercial invoice adalah suatu nota perincian mengenai data-data barang yang

ditransaksikan dan juga memuat informasi mengenai harga yang harus dibayar oleh pihak

pembeli.

Consular Invoice

Invoice jenis seperti ini adalah invoive yang secara khusus diterbitkan oleh instansi

resmi kedutaan atau konsuler suatu negara. Dalam beberapa negara, invoice tetap

diterbitkan oleh eksportir namun harus ditandasahkan oleh konsuler perdagangan di

negara eksportir. Tujuan utama penerbitan consular invoice adalah untuk memeriksa

harga jual dibandingkan dengan harga pasar yang sedang berlaku dan untuk memastikan

bahwa tidak terjadi “dumping” terhadap barang yang ditransaksikan. Ketentuan untuk

menerbitkan consulir invoice adalah kebijakan yang diambil oleh beberapa pemerintah di

negara importir, sebagaimana pernah diterapkan oleh pemerintah Indonesia sebelum

berlakunya Inpres No.4 Tahun 1985 (Hutabarat, 1994).

Contoh invoice dalam bentuk yang sederhana dapat anda perhatikan pada lampiran 2

di bagian belakang bahan ajar ini.

Page 44: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

39

2. Daftar Pengepakan (Packing List)

Salah satu dokumen kelengkapan yang paling sering dipersyaratkan baik oleh pihak

pembeli maupun oleh institusi kepabeanan di setiap negara adalah packing list barang.

Dokumen ini berisi keterangan mengenai uraian dari barang-barang yang dikemas,

dibungkus, diikat dan sebagainya yang tujuannya adalah mempermudah pengecekan atau

pemeriksaan. Dengan diterbitkannya packing list maka akan mempermudah dan

mempercepat proses pemeriksaan fisik barang oleh pejabat kepabeanan, oleh karena

masing-masing kemasan telah diuraikan secara lengkap jumlah dan jenis barang yang ada

di dalamnya.

Contoh packing list dalam bentuk yang sederhana dapat anda perhatikan pada

lampiran 3 di bagian belakang bahan ajar ini.

3. Polis Asuransi (Insurance Policy)

Polis asuransi adalah suatu bentuk bukti tertulis atas pembayaran premi untuk

menutup pertanggungan resiko terhadap sejumlah barang yang diangkut dengan kapal dan

secara tegas dinyatakan dalam kontrak pertanggungan resiko. Polis asuransi diterbitkan

oleh Perusahaan asuransi kepada pihak yang mengajukan asuransi (tertanggung)

walaupun dalam kontrak asuransi dapat pula ditunjuk pihak yang akan menerima manfaat

atas klaim asuransi yang diajukan.

Berdasarkan penggunaannya, polis asuransi ini dapat dipakai untuk menutup

pertanggungan satu kali pengapalan (close policy), atau dapat pula diterbitkan polis

asuransi yang sifatnya terbuka untuk beberapa kali pengapalan (open policy). Istilah open

disini adalah tanggal jatuh tempo pertanggungan yang dibuat secara terbuka sehingga

dapat menutup pertanggungan terhadap pengapalan barang secara berulang-ulang. Setiap

ada kegiatan pengapalan, maka pihak tertanggung akan mengontak perusahaan asuransi

dalam rangka pembayaran premi.

Sertifikat Asuransi (Insurance certificate)

Sertifikat asuransi adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi

yang isinya adalah pernyataan bahwa terhadap pengapalan barang telah dilakukan

penutupan asuransinya secara open policy. Jadi untuk kontrak asuransi yang sifatnya

terbuka atau dapat dipakai berulang kali (open policy) maka atas setiap pengapalan

dikeluarkan sertifikat asuransi, sedangkan polis asuransi tetap berada di tangan

tertanggung karena diperlukan untuk pengapalan-pengapalan berikutnya.

Contoh polis asuransi dapat anda perhatikan pada lampiran 4 di bagian belakang

bahan ajar ini.

Page 45: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

40

4. Surat Keterangan Asal (certificate of origin)

Sertifikat ini dikeluarkan oleh surveyor tertentu yang isinya adalah pernyataan dan

sekaligus dokumen pembuktian bahwa asal barang benar-benar dari negara/lokasi yang

dinyatakan dalam sertifikat. Tujuan utama penerbitan surat keterangan asal (SKA) ini

adalah dalam rangka memenuhi persyaratan pemberlakuan tarif preferensi di suatu negara

berdasarkan kesepakatan bilateral, multilateral ataupu unilateral (SKA-preferensi) ataupun

oleh karena adanya ketentuan-ketentuan tertentu di suatu negara (SKA-non preferensi).

Untuk konteks Indonesia, maka dokumen surat keterangan asal merupakan dokumen

standar yang wajib dipenuhi oleh importir maupun eksportir dalam rangka memenuhi

ketentuan regulasi yang berlaku dalam rangka preferensi tarif maupun non preferensi.

Sebagai contoh untuk memperoleh preferensi atas skema tarif tertentu, maka harus

dipenuhi :

SKA Form A

adalah surat keterangan asal dalam rangka memperoleh preferensi atau fasilitas

pembebasan sebagian atau seluruh bea masuk terhadap skema tarif Generalized

System of Preferences di negara-negara tertentu (al: Canada, Japan, Selandia Baru, dll)

SKA Form D

adalah surat keterangan asal dalam rangka membuktikan suatu produk berasal dari

negara-negara ASEAN untuk pemberlakuan skema tarif CEPT-AFTA

SKA Form E

adalah surat keterangan asal dalam rangka memperoleh preferensi atau fasilitas

pembebasan sebagian atau seluruh bea masuk skema tarif ASEAN-China FTA

Untuk pemenuhan SKA-non preferensi biasanya diwajibkan oleh negara-negara

tertentu yang telah memiliki aturan-atauran standar dalam perdagangan internasional

dalam rangka pengawasan serta persyaratan wajib dalam memasuki wilayah negara

tertentu.

5. Sertifikat pemeriksaan (certificate of inspection)

Sertifikat pemeriksaan adalah dokumen tentang pemeriksaan fisik terhadap kondisi

dan keadaan barang yang akan diekspor yang dilakukan oleh surveyor independen atau

badan-badan resmi yang ditunjuk dan disahkan oleh pemerintah suatu negara. Sertifikat ini

sangat penting dan selalu dipersyaratkann oleh importir atau pembeli di luar negeri dalam

rangka menjamin kuantitas dan kualitas barang yang diperdagangkan. Kontrak L/C

biasanya juga mempersyaratkan adanya sertificat pemeriksaan (certificate of inspection).

Page 46: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

41

6. Sertifikat Mutu (certificate of quality)

Penerbitan dokumen ini juga menjadi salah satu dokumen yang biasanya

dipersyaratkan dalam kontrak L/C. Pada umumnya sertifikat mutu diterbitkan oleh Badan

Penelitian dan Pengembangan Industri atau Badan-badan sejenis yang ditunjuk oleh

pemerintah. Hal-hal yang dinyatakan dalam sertifikat adalah hasil analisa dan hasil test

atas produk di unit-unit penelitian dan/atau laboratorium.

Ketentuan sertifikasi mutu produk ekspor Indonesia diatur oleh Departemen

Perdagangan khusus untuk produk-produk tertentu, yang dapat dibedakan dalam dua

bentuk, yaitu sertifikat kesesuian mutu dan sertifikat produk. Sertifikat kesesuaian mutu

wajib dipenuhi untuk produk ekspor seperti: karet standar Indonesia Rubber (SIR) dan

minyak atsiri.

7. Sertifikat mutu pembuatan barang (Manufacturer’s Quality Certificate)

Sertifikat mutu pembuatan barang diterbitkan oleh pabrik yang memproduksi barang

yang berisi mengenai kualitas barang, kondisi barang dan pemenuhan standar barang yang

ditetapkan. Dokumen ini bersifat tambahan dan hanya diterbitkan apabila persyaratan

kontrak L/C meajibkannya.

8. Sertifikat Analisis (Certificate of Analysis)

Dokumen ini diterbitkan khusus untuk produk-produk ekspor berupa bahan-bahan

kimia atau obat-obatan. Pernyataan yang dicantumkan dalam sertifikat analisis adalah

mengenai kandungan bahan dan proporsi bahan yang terdapat dalam kemasan produk.

9. Weight List / Weight Note/Weight certificate

Dokumen weight certificate diterbitkan oleh badan yang disahkan oleh pemerintah

yang memang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam memeriksa ukuran/berat barang

secara pasti. Apabila yang menerbitkan dokumen ini adalah eksportir sendiri maka

dokumen yang dikeluarkan adalah weight list atau weight note. Tujuan utama

diterbitkannya dokumen ini adalah untuk mengetahui berat barang yang sesungguhnya

agar iimportir dapat mempersiapkan alat-alat pengangkut yang diperlukan pada saat

pembongkaran dan pengangkutan ke tempat importir.

10. Daftar Ukuran (Measurement List)

Dokumen ini berisi keterangan mengenai ukuran panjang, tebal, diameter maupun

volume dari barang yang diekspor. Tujuan penerbitan daftar ukuran ini adalah untuk

menghitung ongkos angkut atau untuk keperluan persiapan pengangkutan barang ke

tempat importir.

Page 47: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

42

RANGKUMAN

1) Proses terjadinya perdagangan internasional diawali dengan disepakatinya

transaksi jual beli yang dikenal dengan sales contract. Struktur sales contract yang

umumnya mencantumkan data-data berupa: nama dan alamat eksportir dan

importir, deskripsi dan spesifikasi barang, mekanisme dan instruksi pembayaran,

mekanisme pengapalan dan penyerahan barang, penutupan asuransi, dan

beberapa persyaratan lain sebagai ketentuan tambahan.

2) Syarat penyerahan barang sesuai yang diatur dalam incoterms 2010 meliputi :

- Ewx-ex works,

- FCA-Free carrier, FAS-Free Alongside Ship, FOB-Free on Board,

- CFR-Cost and Freight, CIF-Cost Insurance and Freight, CPT-Carriage Paid to,

dan CIP-Carriage and Insurance paid to,

- DAT-Delived at Terminal, DAP-Delived at Place dan DDP-Delivery Duty paid.

3) Mekanisme pembayaran yang berlaku secara internasional terbagi dua, yaitu

menggunakan media non letter of credit dan menggunakan letter of credit. Cara

non letter of credit dapat berupa advance payment, open account, consigment, dan

collection. Letter of credit digunakan untuk memberikan kepastian dan jaminan atas

transaksi perdagangan yang dilakukan dimana antara importir dan eksportir tidak

saling mengenal.

LATIHAN

1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan sales contract !

2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan Letter of Credit !

3) Sebutkan fungsi Bill of Lading !

4) Jelaskan pengertian cara pembayaran dalam perdagangan internasional dengan

menggunakan open account !

5) Jelaskan perbedaan syarat penyerahan barang antara Fob dan CIF !

Page 48: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

43

BAB

JASA PENGANGKUTAN DAN KEPELABUHANAN

Pada kegiatan belajar ke-3 ini materi yang akan kita pelajari adalah tentang berbagai

jasa pengangkutan barang, mulai jasa angkutan laut, jasa angkutan udara, jasa angkutan

darat dan jasa angkutan multi moda. Materi lainnya yang akan dibahas adalah tentang jenis-

jenis pelabuhan dan berbagai instansi yang berada pada pelabuhan.

A. Jasa Pengangkutan Barang

Mekanisme pengangkutan barang dalam transaksi perdagangan internasional memiliki

banyak alternatif media pengangkutannya. Dalam praktek perdagangan internasional,

terdapat beberapa alternatif yang dapat dimanfaatkan oleh eksportir atau penjual barang

untuk mengirim barang-barang yang telah disepakati dalam transaksi perdagangan

internasional.

1. Jasa Angkutan Laut

Kegiatan operasional pengangkutan laut dijalankan oleh perusahaan pelayaran

samudera (ocean shipping company) yang bertindak sebagai carrier dalam kontrak

pengangkutan laut. Media pengangkutan yang paling sering digunakan dalam mekanisme

transaksi perdagangan internasional adalah media pengangkutan laut (shipping).

Berdasarkan data statistik tahun 2005, diperkirakan sekitar 71% transaksi perdagangan

internasional menggunakan sarana pengangkutan laut. Bila dilihat berdasarkan data

volume/berat barang, maka kurang lebih 96% volume barang dalam transaksi perdagangan

internasional menggunakan sarana pengangkutan laut (Bank Ekspor Impor Indonesia,

2005). Kelebihan utama dari jasa angkutan laut dibanding dengan jasa angkutan lainnya

Tujuan Instruksional Khusus :

1. Mampu menjelaskan jenis-jenis jasa pengangkutan 2. Mampu menjelaskan jenis-jenis pelabuhan 3. Mampu menjelaskan instansi-instansi terkait di pelabuhan

3

Page 49: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

44

dalam pengangkutan internasional terletak pada biaya yang relatif murah dengan volume

barang yang lebih besar.

Berdasarkan pola transportasi yang diterapkan dalam jasa angkutan laut, terdapat

beberapa alternatif sebagai berikut :

1) Liner, yaitu pola pengangkutan dengan trayek tertentu dan telah ditentukan waktunya

secara reguler. Keberangkatan dan kedatangan kapal telah terjadwal dengan baik.

2) Tramper, adalah pola pengangkutan laut yang tidak memiliki trayek dan jadwal waktu

yang jelas (independence services). Sifat jasa pengangkutan mengikuti keinginan

pihak yang mengoperasikan kapal namun disesuaikan dengan pihak yang mengontrak

space muatan kapal.

3) Charter, adalah pola pengangkutan laut dengan cara menyewa secara penuh hak

pengoperasian kapal. Perjanjian sewa-menyewa antara pemilik kapal dengan pihak

yang mencarternya disebut sebagai charter party.

Kontrak Pengangkutan

Kontrak pengangkutan (contract of carriage atau contract of affreightment) adalah

perikatan antara pengirim (shipper) dengan pihak pengangkut (carrier) untuk mengangkut

barang dari suatu tempat di negara eksportir hingga sampai di suatu tempat di negara

importir. Sebagai bukti adanya perjanjian pengangkutan dan sekaligus adanya bukti

penyerahan barang dari shipper kepada carrier maka akan dibuatkan dokumen bill of

lading.

Secara umum pihak-pihak yang terlibat dan disebutkan secara tegas dalam kontrak

pengangkutan adalah sebagai berikut :

1) Carrier.

Yaitu pihak yang memberikan jasa pengangkutan barang atau dengan pengertian lain

adalah pihak yang mengendalikan/mengoperasikan sarana pengangkut untuk tujuan

pengangkutan barang. Jasa pengangkutan barang tersebut dapat berupa jasa publik

(common carrier) dengan pengertian bahwa carrier dapat menerima muatan dari siapa

saja atau jasa pengangkutan yang bersifat khusus (private carrier) artinya bahwa

sarana pengangkut secara penuh telah disewa oleh shipper, khusus untuk mengangkut

barang-barang milik shipper saja.

2) Shipper.

Kedudukan shipper dalam kontrak pengangkutan adalah sebagai pihak yang

mengontrak carrier untuk mengangkut barang dari suatu tempat di negaranya hingga

sampai di tempat tujuan. Berkaitan dengan kontrak perdagangan (sales contract) maka

Page 50: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

45

posisi shipper adalah sebagai penjual (eksportir) sehingga kewajibannya adalah

mengirimkan barang yang diperjualbelikan kepada pembeli (importir).

3) Consignee.

Adalah pihak yang ditunjuk oleh shipper untuk menerima barang yang diangkut di

pelabuhan tujuan. Mekanisme penunjukan consignee dalam kontrak pengangkutan

dapat berupa penunjukan langsung, artinya bahwa nama dan alamat perusahaan yang

berhak menerima barang telah dicantumkan di dalam B/L. Kemudian cara kedua

adalah dengan menyebutkan consignee dengan klausul “to order” artinya bahwa

shipper akan memberikan instruksi pengapalan (shipping instruction) yang akan di-

endorse kepada pihak mana barang tersebut nantinya harus diserahkan oleh carrier.

4) Notify party

Adalah pihak yang ditunjuk shippers dalam B/L sebagai pihak yang harus diberitahukan

oleh carrier setelah barang tiba di pelabuhan tujuan, lazimnya atas permintaan

importir. Notify party bukan bertindak sebagai penerima barang namun memiliki

keterkaitan dengan pihak importir. Kondisi ini biasanya diberlakukan terhadap B/L yang

bersifat negotiable, artinya bahwa importir mengalihkan kepemilikan barang kepada

pihak lain, dan untuk hal tersebut importir hanya akan bertindak sebagai notify party

dalam kontrak pengangkutan.

Dokumen-dokumen dalam pelayaran.

1) Shipping Instruction

Setelah shipper mendapat kepastian mengenai terms of payment yang telah disepakati

dalam sales contract maka shipper berkewajiban untuk melakukan pengiriman barang.

Untuk itu shipper akan menghubungi perusahaan jasa angkutan (carrier) untuk dibukakan

kontrak pengangkutan barang. Pihak carrier hanya berkepentingan dalam hal pengaturan

jadwal keberangkatan sarana pengangkut dan besarnya ongkos angkut yang akan

dikenakan. Oleh karenanya agar kontrak pengangkutan dapat segera disusun maka shipper

akan mengeluarkan instruksi dan sekaligus informasi mengenai pengiriman barang.

Dokumen inilah yang disebut sebagai shipping instruction (SI).

2) Bill of Lading

Bill of lading (B/L) adalah dokumen pengangkutan barang yang dikirim melalui sarana

pengangkutan laut. Istilah lengkap untuk B/L adalah Marine Bill of Lading atau Ocean Bill of

Lading, yang diterbitkan oleh maskapai pelayaran (carrier) atau agen kapal sebagai bukti

Page 51: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

46

telah diterimanya barang untuk dikirimkan kepada penerima di luar negeri. Dalam bahasa

Indonesia istilah B/L dikenal dengan nama konosemen.

Fungsi Bill of Lading :

a) Sebagai bukti penerimaan barang (documents of receipt); pengertiannya adalah B/L

merupakan bukti sah bahwa barang-barang yang akan dikapalkan telah diterima oleh

carrier dari pengirim barang yang selanjutnya akan dikrim dan diserahterimakan kepada

penerima di luar negeri.

b) Sebagai bukti adanya kontrak pengangkutan dan penyerahan barang (carriage

contract). B/L merupakan dokumen perikatan antara pihak pengirim barang (shipper)

dengan pengangkut (carrier).

c) Sebagai bukti kepemilikan barang (document of title); pemegang dokumen asli B/L atau

pihak yang ditunjuk sebagai consignee merupakan pihak yang secara sah memiliki hak

untuk penguasaan barang.

Jumlah set lengkap Bill of Lading

Jumlah set lengkap bill of lading yang diterbitkan oleh maskapai pelayaran biasanya

sebanyak tiga lembar asli yang ditandatangani dan diberikan cap “negotiable copies” oleh

carrier. Ketiga lembar asli inilah yang disebut sebagai full set dan berlaku klausul “one for all

and all for one”, pengertiannya adalah bahwa apabila salah satu lembar asli telah

dipergunakan untuk mengklaim barang/ telah ditukar dengan delivery order, maka 2 lembar

asli lainnya tidak berfungsi lagi. Ketiga lembar asli tersebut peruntukannya adalah 1 (satu)

lembar untuk shipper dan 2 (dua) lembar lainnya untuk consignee.

Jenis-jenis Bill of Lading :

a) Original Bill of Lading.

Adalah lembaran asli dari B/L yang merupakan hak milik atas barang-barang yang

telah dikapalkan. Biasanya banyaknya lembar B/L asli dicantumkan didalam B/L.

b) Negotiable Bill of Lading.

Adalah B/L yang dapat diperdagangkan dengan cara endorsemen, yaitu memindah

tangankan hak atas barang-barang yang tercantum dalam B/L tersebut.

c) Straight Bill of Lading.

Adalah B/L atas nama yang tercantum didalamnya sebagai penerima barang

(consignee). B/L ini tidak dapat diperdagangkan atau diendosir kepada orang lain.

Page 52: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

47

d) Order Bill of Lading.

Adalah B/L atas perintah (order) yang menyatakan bahwa barang-barang yang telah

dikapalkan akan diterima dipelabuhan tujuan atas perintah dari seseorang (shipper)

yang namanya tercantum didalam B/L tersebvut.

Penerima barang (consignee) dipelabuhan tujuan dapat mengendosir B/L tersebut

kepada orang lain, yaitu memindah tangankan hak atas barang-barang yang

tercantum didalam B/L tersebut dengan cara mengendosir.

e) Trough Bill of Lading.

Adalah B/L yang dipergunakan untuk pengangkutan barang-barang yang diangkut

oleh pengangkut pertama (first carrier) dari pelabuhan pertama (first port) yang

kemudian diteruskan pengangkutanya (transipped) oleh kapal lain (second carrier)

dipelabuhan kedua langsung kepelabuhan tujuan

f) Clean Bill of Lading.

Adalah B/L bersih, yaitu B/L atas barang-barang yang telah dimuat keatas kapal dalam

keadaan baik sesuai yang tercantum di dalam B/L tersebut. Ini berarti tidak terdapat

catatan atau remarks pada resi Mualim (Mate’s Receipt).

g) Foul Bill of Lading.

Adalah B/L kotor, yaitu B/L atas barang-barang yang dimuat keatas kapal tidak sesuai

dengan yang tercantum didalam B/L tersebut. Dengan demikian didalam B/L itu

terdapat catatan-catatan mengenai perbedaanya, yaitu mengenai kerusakan, merek

tidak cocok, kekurangan dll.

3) Stowage Plan

Stowage plan merupakan suatu diagram yang menggambarkan penempatan cargo

atau kontainer di ruang muatan (palka-palka kapal) agar di pelabuhan tujuan kegiatan

bongkar muat barang dapat berjalan dengan baik. Stowage plan dibuat berdasarkan denah

yang telah tersedia untuk masing-masing kapal, sesuai dengan karakteristik ruang muatan

setiap kapal selain itu berguna untuk memperlihatkan kedudukan posisi muatan, jenis

muatan, yang berada pada masing-masing pelabuhan muat dan pelabuhan tujuan.

2. Jasa Angkutan Udara

Jasa angkutan udara walaupun porsinya tidak sebesar jasa angkutan laut, namun

kehadirannya sangat dibutuhkan para pelaku perdagangan. Kelebihan utama jasa angkutan

udara dibanding jasa angkutan lainnya adalah dalam hal efisiensi waktu. Sebagian besar

pengguna jasa angkutan cargo udara adalah user yang berkepentingan terhadap kecepatan

Page 53: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

48

waktu sampainya barang ke tangan pembeli. Meskipun untuk pencapaian tersebut

dibutuhkan biaya yang jauh lebih besar dibanding jasa angkutan lainnya.

Jenis barang yang dikirim pada umumnya adalah barang-barang yang bersifat

perishable (tidak tahan lama), bernilai tinggi (expensive goods), atau barang-barang yang

peka waktu (koran, majalah, dan sebagainya). Dalam kontrak pengangkutan udara, pola

transportasi yang digunakan dapat bersifat reguler maupun charter. Pola reguler digunakan

terhadap maskapai penerbangan yang telah memiliki rute tertentu dan jadwal penerbangan

yang reguler. Pola charter digunakan apabila sifat kontrak adalah secara menyeluruh

(borongan).

Air Way Bill (AWB)

Atas kontrak pengangkutan melalui sarana transportasi udara, shipper akan menerima

dokumen pengangkutan berupa airway bill. Berbeda dengan fungsi B/L, fungsi airway bill

bukanlah sebagai dokumen kepemilikan (document of tittle). Oleh karena itu setiap

penerbitan airway bill selalu diberikan klausul non-negotiable, yang artinya bahwa dokumen

tersebut tidak dapat diperjualbelikan.

Dokumen airway bill umumnya diterbitkan dalam rangkap 3 yang diperuntukan bagi

pengirim (consignor), maskapai penerbangan dan penerima (consignee). Lembar airway bill

yang harus ditandatangani oleh consignor adalah lembar untuk maskapai penerbangan dan

lembar untuk consignee. Untuk lembar bagi consignee, maka cara pengirimannya adalah on

board atau diikutsertakan bersama-sama dengan barangnya.

Dalam jasa angkutan udara terdapat suatu asosiasi pengangkutan udara yang dikenal

sebagai International Air Transport Association (IATA), yang anggotanya adalah maskapai-

maskapai penerbangan. Asosiasi ini bertujuan untuk membantu menciptakan persaingan

yang sehat dan untuk mencapai keseragaman dalam penetapan harga. Disamping hal

tersebut, para anggota IATA diberikan kelonggaran untuk saling mengkonsultasikan

harga/freight angkutan cargo udara.

3. Jasa Angkutan Darat

Jasa angkutan perdagangan lintas negara yang melalui jalur darat hanya dimiliki oleh

negara-negara yang berbatasan darat dengan negara-negara lainnya. Contoh wilayah yang

memiliki batas darat dan sering melakukan pertukaran perdagangan lewat jalur darat adalah

negara-negara di wilayah Asia Tengah dan Eropa. Sarana transportasi yang tersedia dan

umum dipakai dalam angkutan darat adalah jasa kereta api (railway company) dan jasa

perusahaan truk (trucking company). Atas penyerahan muatan cargo kepada perusahaan

angkutan kereta api, maka dokumen yang diterbitkan adalah consignment note (surat

angkutan kereta api).

Page 54: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

49

Railway Consignment Note

Pengangkutan barang melaui sarana kereta api lazim dilakukan di negara-negara yang

telah memiliki akses langsung railway (contoh : di Eropa). Atas penyerahan barang untuk

diangkut melalui kereta api, eksportir akan menerima surat angkutan kereta api yang lazim

disebut sebagai consignment note. Struktur dokumen ini minimal harus menyebutkan nama

stasiun pemberangkatan, tujuan, nama pengirim barang, nama penerima barang dan

deskripsi singkat barang yang diangkut serta harus dicap oleh perusahaan pengangkutan

kereta api yang bersangkutan.

4. Jasa Angkutan Multimoda

Definisi angkutan Multimoda berdasarkan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008

adalah angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit dua moda angkutan yang

berbeda atas dasar satu kontrak pengangkutan, yang menggunakan dokumen angkutan

multimoda dari satu tempat diterimanya barang oleh operator angkutan multimoda ke suatu

tempat yang ditentukan untuk penyerahan barang tersebut.

Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa kontrak angkutan multimoda menyangkut

pengangkutan barang ekspor atau impor dari suatu tempat ke tempat lain di dalam negeri,

kemudian akan dilanjutkan dengan pemindahan (transhipment) dengan sarana pengangkut

laut ke luar negeri. Sebagai contoh : disepakati dalam satu kontrak pengangkutan barang

ekspor yang berasal dari Makasar tujuan Dubai. Alat angkut pertama yang digunakan

adalah kapal A yang mengangkut barang dari Makasar sampai dengan pelabuhan Tanjung

Perak Surabaya. Selanjutnya dengan menggunakan kapal B barang ekspor diangkut ke

Dubai. Kapal A dan kapal B merupakan jasa angkutan multimoda.

B. Kepelabuhanan

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan

batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang

dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau

bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan

penunjang pelabuhan serta sebagai tempat pemindahan intra dan antar moda transportasi.

Pelabuhan menjadi tempat dimana kapal laut berlabuh, tempat menaikkan/

menurunkan penumpang serta memuat/membongkar barang, baik yang akan

berangkat/dikirim secara antar pulau atau ke luar negeri ataupun baru tiba/diterima secara

antar pulau atau dari luar negeri. Pelabuhan juga merupakan tempat asal/tujuan barang

Page 55: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

50

dimana perdagangan dari/ke suatu tempat didalam suatu negara atau dari/ke suatu tempat

antar negara yang telah melakukan transaksi perdagangan secara Internasional.

Bila dilihat dari jenisnya, maka jenis pelabuhan sangat beragam, tergantung dari mana

kita memandangnya. Bila dilihat dari sudut jenis moda transportasi utama yang dilayaninya,

maka pelabuhan tersebut terdiri atas :

1. Pelabuhan Laut (Sea Port)

adalah pelabuhan umum yang melayani kegiatan angkutan laut di dalam perairan

pelabuhan, berupa kapal laut maupun kapal layar (baik milik Pemerintah maupun Swasta)

Pelabuhan bila dilihat dari jenisnya terdiri dari :

a) Pelabuhan Umum,

yaitu pelabuhan yang digunakan untuk melayani kepentingan umum (misalnya

Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta).

b) Pelabuhan Khusus,

yaitu pelabuhan yang digunakan untuk melayani kepentingan sendiri guna menunjang

kegiatan tertentu (misalnya pelabuhan khusus Caltex di Dumai/pelabuhan minyak).

Jenis Pelabuhan berdasarkan Kegiatan Perdagangan Luar Negeri dibedakan menjadi :

a) Pelabuhan Impor,

yaitu pelabuhan yang khusus untuk melayani pembongkaran barang-barang yang

berasal dari luar negeri/impor.

b) Pelabuhan Ekspor,

yaitu pelabuhan yang khusus untuk melayani pemuatan barang-barang yang akan

dikirim ke luar negeri/ekspor.

Berkaitan dengan kewenangan Bea dan Cukai di Pelabuhan, maka pelabuhan laut terdiri

dari :

a) Customs Port, yaitu pelabuhan yang berada dibawah pengawasan Bea dan Cukai atau

bila dilihat dari sudut Kepabeanan dikenal sebagai Kawasan Pabean.

b) Free Port, yaitu pelabuhan yang berada dibawah pengawasan Bea dan Cukai, namun

Bea dan Cukai tidak melakukan pemungutan Bea Masuk dan Pungutan Negara lainnya.

Page 56: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

51

Fungsi Pelabuhan adalah sebagai :

a) Tempat Pertemuan

Pelabuhan merupakan tempat pertemuan dari dua moda transportasi utama, yaitu :

angkutan darat (kereta api/truk) dan angkutan laut (kapal laut/kapal layar), dengan

tujuan untuk mengangkut orang ataupun barang yang dimuat diatas alat pengangkut

yang bersangkutan untuk kemudian dimuat atau dibongkar ke alat angkutan laut lainnya

atau sebaliknya.

b) Gapura atau pintu gerbang

Disamping sebagai tempat pertemuan, bila dilihat dari sudut pelayaran internasioanl

dan perdagangan internasional, maka pelabuhan juga merupakan gapura/pintu gerbang

suatu negara, karena orang yang melakukan perjalanan ke luar negeri atau barang

yang diperdagangkan secara internasional akan melalui pelabuhan laut tersebut.

Setelah anda belajar jenis-jenis pelabuhan, penting juga diketahui beberapa Instansi

Pemerintah yang terkait dengan kegiatan di pelabuhan laut. Instansi-instansi dimaksud

adalah sebagai berikut :

a) Administrator Pelabuhan (Adpel), merupakan instansi yang menyelenggarakan fasilitas

pelayanan keselamatan pelayaran di dalam daerah pelabuhan dengan tujuan untuk

memperlancar lalu lintas angkutan laut dan bongkar/muat orang, barang maupun

hewan di dalam wilayah kepelabuhanan, serta mengkoordinir kegiatan Instansi terkait

yang ada di wilayah pelabuhan.

b) Syahbandar, adalah instansi penegak hukum yang melaksanakan port clearance

(pemeriksaan surat-surat kapal/surat layak laut dan memberikan panduan keluar

masuk pelabuhan), agar kapal dapat keluar masuk pelabuhan secara tertib dan

terawasi, sehingga keselamatan pelayaran dapat terjamin.

c) Bea dan Cukai, merupakan instansi penegak hukum dibidang Kepabeanan dan Cukai,

dengan jalan melaksanakan pengawasan dan pemungutan bea masuk dan pungutan

negara lainnya serta memberikan pelayanan terhadap kegiatan impor dan ekspor dan

melakukan koordinasi dengan instansi terkait lainnya.

d) Imigrasi, adalah instansi penegak hukum ke-Imigrasi-an terutama yang berkaitan

dengan keluar masuknya orang (termasuk ABK) dari dan ke luar negeri (pribumi/asing)

melalui wilayah pelabuhan bersangkutan.

e) Dinas Karantina, adalah instansi penegak hukum dibidang Kesehatan (baik manusia,

binatang maupun tumbuh-tumbuhan) yang masuk dan keluar Indonesia melalui

wilayah pelabuhan bersangkutan dan hasil pemeriksaan yang dilakukannya,

diterbitkan Health Certificate dan Health Clearance.

Page 57: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

52

f) Keamanan dan Ketertiban (KP3/KPLP), merupakan instansi penegak hukum yang

berada dibawah naungan Kepolisian (KP3) dan Departemen Perhubungan (KPLP)

yang tugasnya menjaga keamanan dan ketertiban di dalam wilayah pelabuhan

tersebut.

g) PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo), adalah badan usaha milik negara yang memiliki

hak kepemilikan dan penguasaan lahan di pelabuhan.

Secara internasional instansi-instansi pemerintah tersebut diatas yang dikenal memiliki

kewenangan khusus dalam pengawasan dan pelayanan terhadap keluar masuknya orang

dan barang dari dan keluar negeri, dikenal sebagai CIQ, yaitu Customs (Bea dan Cukai),

Immigration (Imigrasi) dan Quarantine (Karantina), dimana sesuai dengan kewenangannya

masing-masing dapat memberikan clearance atau tidak terhadap lalu lintas orang dan

barang sesuai dengan kewenangan masing-masing.

Perusahaan-perusahaan yang terkait dengan kegiatan kepelabuhanan meliputi :

a) Perusahaan Pelayaran yaitu usaha pelayaran berupa penyelenggaraan angkutan orang

dan barang dengan mempergunakan kapal, usaha keagenan kapal dan usaha

penunjang kegiatan pelayaran lainnya.

b) Perusahaan Bongkar Muat (PBM) yaitu Perusahaan yang beroperasi di pelabuhan di

Indonesia sesuai Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 88/AL 305/Phb-85

dan KM 13 tahun 1989. Kegiatan Perusahaan Bongkar muat meliputi membongkar dan

memuat barang dari kapal, pergudangan, dan penumpukan. Selain itu perusahaan

Bongkar Muat juga mengadakan peralatan-peralatan dan pengangkutan barang dan

serta gudang.

c) Freight Forwarder yaitu Perusahaan Jasa Pengurusan muatan dan umumnya dilakukan

dari pintu ke pintu, termasuk semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya

pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut, dan udara.

d) EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut) yaitu Perusahaan Jasa untuk pengurusan

dokumen dan muatan yang akan diangkut/atau diterima oleh pengirim/penerima barang

dari pelanggannya (ruang lingkup kegiatannya hanya di dalam negeri saja).

e) PPJK (Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan) yaitu Perusahaan Jasa untuk

pengurusan dokumen (Kepabeanan) dan muatan (Agen Pelayaran/Pergudangan) yang

akan dimuat atau diterima oleh pengirim/penerima barang dari pelanggannya,

f) Perusahaan Surveyor yaitu perusahaan yang bertugas memeriksa kapal atau

muatannya untuk kemudian menyatakan pendapatnya dari hasil yang diperiksanya,

Page 58: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

53

2. Pelabuhan Udara (Air Port)

Pelabuhan udara adalah pelabuhan umum yang melayani kegiatan angkutan udara di

wilayah bandar udara (baik milik Pemerintah maupun Swasta). Pada umumnya suatu

pelabuhan udara atau umumnya disebut sebagai Bandar Udara/Bandara, dibagi atas dua

area yaitu : Land Side Area dan Air Side Area.

Land Side Area, meliputi : tempat parkir kendaraan umum, area trolley/ porter service, area

information desk, ruang khusus VIP dan CIP, telepon umum, per-bankan, per-asuransian,

agen pariwisata dan restoran serta tempat beribadat. untuk penumpang transit/transfer

disediakan ruang tunggu untuk penerbangan lanjut dan untuk ruang tunggu keberangkatan

internasional serta tersedia Toko Bebas Bea (Duty Free Shop).

Air Side Area, meliputi Area pelayanan kesehatan (emergency), Departure and Arrival

waiting room (ruang tunggu keberangkatan dan kedatangan), Baggage delivery dengan

cara ban berjalan (baggage conveyor), Customs Area (pelayanan Bea dan Cukai),

Immigration Area (pelayanan ke-imigrasian), Quarantine Area (pelayanan Karantina/KKP).

3. Pelabuhan Darat (Dry Port)

Pelabuhan darat adalah suatu kawasan di daerah pedalaman yang berfungsi sebagai

pelabuhan laut yang khusus untuk angkutan dengan menggunakan petikemas. Pelabuhan

darat walaupun lokasinya terletak di daerah pedalaman namun statusnya merupakan

kepanjangan dari pelabuhan laut, sehingga fungsinya sama dengan pelabuhan laut dimana

segala sesuatu yang ada di pelabuhan tersedia pula di pelabuhan darat.

Page 59: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

54

RANGKUMAN

1. Pengangkutan barang impor/ekspor dari suatu negara ke negara yang lain dapat

melalui angkutan laut, angkutan udara, angkutan darat dan angkutan multi moda.

Dokumen pengangkutan melalui laut dikenal dengan bill of lading (BL), untuk

angkutan udara disebut dengan air way bill (AWB), untuk angkutan darat dengan

media kereta api menggunakan dokumen consignment note, sedangkan angkutan

multi moda menggunakan dokumen pengangkutan multi moda.

2. Pelabuhan berfungsi untuk tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun

penumpang dan/atau bongkar muat barang serta sebagai tempat pemindahan intra

dan antar moda transportasi.

3. Instansi Pemerintah yang ada di pelabuhan adalah Administrator Pelabuhan

(Adpel), Syahbandar, Bea dan Cukai, Imigrasi, Dinas Karantina, Keamanan dan

Ketertiban (KP3/KPLP), dan Pelindo. Beberapa pelaku usaha di pelabuhan meliputi

Perusahaan Pelayaran, Perusahaan Bongkar Muat (PBM), Freight Forwarder,

EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), PPJK (Perusahaan Pengurusan Jasa

Kepabeanan), Perusahaan Surveyor.

LATIHAN

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kontrak pengangkutan !

2. Sebutkan perbedaan shipper dan consignee dalam praktek pelayaran !

3. Sebutkan fungsi-fungsi Bill of Lading !

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan angkutan multi moda !

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dry port !

Page 60: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

v

GLOSSARIUM

Advising Bank: yaitu bank di negara eksportir yang meneruskan atau memberitahukan

dan juga menegaskan kebenaran pembukaan L/C kepada beneficiary. Selain proses

advisi, bank ini dapat juga bertindak sebagai paying bank, sepanjang mendapat

penunjukan dari issuing bank.

Advance payment: metode pembayaran dimana pembeli terlebih dahulu melakukan

pembayaran baik sebagian atau seluruhnya, sebelum barang yang dipesan dikapalkan

oleh penjual.

Applicant, yaitu pihak yang membuka kontrak L/C kepada bank penerbit. Dalam kontrak

perdagangan applicant bertindak sebagai pembeli atau importir.

Beneficiary, yaitu pihak yang akan menerima keuntungan atau pembayaran atas

pembukaan kontrak L/C. Kedudukan beneficiary dalam sales contract adalah sebagai

penjual atau eksportir.

Carrier as ship owner: perusahaan pengangkutan yang mengoperasikan kapal miliknya

sendiri

Carrier as charterer of ship: perusahaan pengangkutan yang menyewa kapal dan

mengoperasikan kapal sewaan

Carriage Paid To (CPT): term penyerahan perdagangan khusus untuk pengangkutan

multimoda. Penjual berkewajiban menanggung seluruh biaya pengangkutan dan

menentukan sendiri pengangkut yang akan membawa barang-barang hingga sampai di

suatu tempat tujuan di negara importir.

Carriage Insurance Paid To (CIP): Pada terms penyerahan perdagangan ini, kewajiban

penjual pada dasarnya sama dengan terms CPT hanya saja ditambah dengan kewajiban

menutup asuransi pengangkutan.

Charter party: perjanjian sewa-menyewa antara pemilik kapal dengan pihak yang

mencarternya

Collection: metode pembayaran dengan cara menitipkan dokumen komersial (commercial

documents) atau dokumen keuangan (financial documents) kepada pihak bank yang

selanjutnya akan melakukan penagihan kepada importir di luar negeri

Common Carrier: Jasa pengangkutan publik

Consignment: metode pembayaran secara konsinyasi

Consignee: pihak yang ditunjuk oleh shipper untuk menerima barang yang diangkut di

pelabuhan tujuan

Cost and Freght (CFR): term penyerahan perdagangan dimana penjual menyerahkan

barang setelah barang melewati batas pagar kapal di pelabuhan pengapalan dalam

Page 61: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

vi

keadaan sudah mendapat ijin ekspor, tetapi biaya pengangkutan sampai ke pelabuhan

tujuan tetap menjadi kewajiban penjual

Cost insurance and freight (CIF): term penyerahan perdagangan dimana penjual

menyerahkan barang setelah barang melewati batas pagar kapal di pelabuhan

pengapalan dalam keadaan sudah mendapat ijin ekspor, biaya pengangkutan dan

asuransi pengangkutan sampai ke pelabuhan tujuan tetap menjadi kewajiban penjual

Demurrage: biaya yang harus ditanggung oleh penyewa kapal/pemilik cargo yang

disebabkan adanya kelebihan waktu yang diperlukan kapal dalam melakukan aktifitas

bongkar-muat di pelabuhan, dari waktu yang telah disepakati (laytime) dan

keterlambatan tersebut disebabkan bukan karena kesalahan pengangkut

Delivered at Terminal (DAT): term penyerahan perdagangan dimana penjual harus

menyerahkan barang kepada pembeli pada terminal pelabuhan tujuan dalam keadaan

barang telah dibongkar dari sarana pengangkut utama.

Delivered at Place (DAP): term penyerahan perdagangan dimana penjual harus

menyerahkan barang kepada pembeli di suatu tempat yang ditentukan di negara

pembeli, dengan kondisi barang belum dibongkar dari sarana pengangkut.

Delivered Duty Paid (DDP): term penyerahan perdagangan dimana penjual harus

menyerahkan barang kepada pembeli di suatu tempat yang ditunjuk pembeli dan berada

di wilayah kewenangan pembeli dengan kondisi seluruh formalitas kepabeanan telah

diselesaikan (door to door service).

Exworks: terms penyerahan perdagangan yang dilaksanakan di suatu tempat milik eksportir

atau di negara asal barang (pabrik, gudang, dan lain-lain).

Free alongside Ship (FAS): term penyerahan perdagangan dimana penjual wajib

menanggung biaya dan resiko sampai dengan penyerahan barang di samping kapal di

pelabuhan pengapalan, dalam keadaan sudah mendapat ijin ekspor

Free Carrier (FCA): term penyerahan perdagangan dimana penjual menyerahkan barang

kepada pengangkut dalam keadaan sudah mendapat ijin ekspor, ditempat yang ditunjuk

oleh pembeli.

Free on Board (FOB): term penyerahan perdagangan dimana penjual wajib menanggung

biaya dan resiko sampai dengan barang melewati batas pagar kapal di pelabuhan

pengapalan, dalam keadaan sudah mendapat ijin ekspor.

Freight: adalah biaya yang dikenakan oleh maskapai pengangkutan atas jasa

pengangkutan barang dari negara eksportir hingga sampai dengan selamat di negara

tujuan importir

Incoterms 2010: International Commercial Terms versi Tahun 2010, suatu instrumen

pengaturan dalam hal syarat-syarat penyerahan perdagangan

Page 62: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

vii

Issuing Bank: adalah bank di negara importir yang menerbitkan L/C atas permohonan

applicant.

Letter of Credit: janji membayar dari bank penerbit (issuing bank) kepada eksportir

(beneficiary) sebesar nilai yang tercantum dalam dokumen L/C sepanjang eksportir

memenuhi persyaratan L/C.

Liner: pola pengangkutan dengan trayek tertentu dan telah ditentukan waktunya secara

reguler.

Negotiating bank, yaitu bank yang menyetujui untuk membeli wesel (draft) dari beneficiary

dengan segera

Non documentary L/C: istilah lainnya adalah Clean L/C atau Standby L/C. Pada dasarnya

merupakan instrumen penjaminan, yaitu jaminan pembayaran (guaranty of payment)

yang dikeluarkan oleh bank penerbit kepada beneficiary atas suatu kejadian

wanprestasi dalam kontrak dasar yang terpisah dari kontrak standby L/C.

Notify party: pihak yang ditunjuk shippers dalam B/L sebagai pihak yang harus

diberitahukan oleh carrier setelah barang tiba di pelabuhan tujuan, lazimnya atas

permintaan importir

Open account: metode pembayaran dimana penjual mengapalkan terlebih dahulu barang

yang dipesan oleh pembeli sebelum pembayaran (baik sebagian atau keseluruhan)

diterima oleh penjual.

Proforma invoice: Invoice yang sifatnya adalah sementara, yang digunakan untuk

mendapatkan kesepakatan terakhir dari pihak pembeli

Sales of contract: kontrak perjanjian jual-beli antara pembeli dan penjual antar negara

Shipper: pihak yang mengontrak carrier untuk mengangkut barang dari suatu tempat di

negaranya hingga sampai di tempat tujuan

Shipping instruction: merupakan dokumen perintah kerja kepada pihak pengangkut untuk

mengangkut barang ekspor milik eksportir hingga sampai di tempat tujuan importir

Stowage plan : merupakan suatu diagram yang menggambarkan penempatan cargo atau

kontainer di ruang muatan (palka-palka kapal) agar di pelabuhan tujuan kegiatan

bongkar muat barang dapat berjalan dengan baik

Terms of trade: syarat penyerahan perdagangan

Terms of payment: syarat pembayaran

Tramper: adalah pola pengangkutan laut yang tidak memiliki trayek dan jadwal waktu yang

jelas (independence services).

Page 63: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

viii

DAFTAR PUSTAKA

Ginting, Ramlan. 2007. Transaksi Bisnis dan Perbankan Internasional. Jakarta: Salemba

Empat.

Hutabarat, Roselyne. 1994. Transaksi Ekspor Impor. Edisi ke-6. Jakarta: Erlangga

International Chamber of Commerce. Incoterm (International Commercial Terms) 2010.

MS, Amir. 2005. Ekspor Impor: Teori dan Penerapannya. Edisi ke-9. Jakarta: PPM.

Moerjono, Agoes. 1993. Melangkah Menuju Ekspor: Buku 1. Edisi ke-1. Jakarta: LPPM

Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 1982 tentang Pelaksanaan Ekspor, Impor dan Lalu

Lintas Devisa.

Ronosentono, H.M. Noch Idris. 2006. Pengetahuan Dasar Tatalaksana Freight Forwarding.

Jakarta: CV Infomedika

Surono dan M. Jafar. 2009. Modul Transaksi Perdagangan Internasional untuk DTSS Post

Clearance Audit. Jakarta: Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Pusdiklat Bea

dan Cukai.

Tjahjarijadi, Haryono. 2008. Singkat Jelas Tentang Transaksi Luar Negeri. Jakarta: Elex

Media Komputindo.

Page 64: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

ix

Lampiran 1

Contoh Sales Contract (dalam bentuk PO)

Page 65: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

x

Lampiran 2

Contoh Invoice

PORT OF SHIPMENT : PORT KLANG

PORT OF DESTINATION : JAKARTA UTC-1, TANJUNG PRIOK, INDONESIA

DATE OF SHIPMENT : 13/02/2009

VESSEL : KUO LUNG V. GL 803N

ITEM DESCRIPTION QUANTITY PRICE AMOUNT

CTNS 400

1 X 40’ HC CONTAINER STC : 400 CARTONS VARIOUS RUBBER PRODUCTS IMPORTER’S H. S. CODE NO : 4016.99.99 EXPORTER’S H. S. CODE NO : 4016.99.99 AIR FILLED RUBBER COT SHEET – GRADE 2 SIZE : 90 X 60 CM

PCS

14,400

CNF JAKARTA USD/PC

0.92

USD

13,248.00

FOB OCEAN

FREIGHT

12,744.00 504.00

TOTAL : 13,248.00

RUBBER LEISURE PRODUCTS SDN. BHD.

_______________________________ MANAGER

INVOICE

Name : PT.Majutakgentar Address : JL. RAYA BASUKI RAHMAT NO. XX_ JAKARTA TIMUR 13350___________

City : ___________ State: ______________ Country : INDONESIA__ Phone : (021) 000104X

CUSTOMER NO : 7211xx________________________ D/O NO : 7211xx________________________ P/F NO : PF07005xx_____________________ Date : 30/01/2009_____________________ Terms : FREIGHT PREPAID______________ YR Ref No :________________________________

Page 66: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

xi

Lampiran 3

Contoh Packing List

PORT OF SHIPMENT : PORT KLANG

PORT OF DESTINATION : JAKARTA UTC-1, TANJUNG PRIOK, INDONESIA

DATE OF SHIPMENT : 13/02/2009

VESSEL : KUO LUNG V. GL 803N

ITEM DESCRIPTION PCS KGS L X W X H IN CM N.W. G.W

CTNS 400

1 X 40’ HC CONTAINER STC : 400 CARTONS VARIOUS RUBBER PRODUCTS IMPORTER’S H. S. CODE NO : 4016.99.99 EXPORTER’S H. S. CODE NO : 4016.99.99 AIR FILLED RUBBER COT SHEET – GRADE 2 SIZE : 90 X 60 CM

14,400

10,800

12,600

773X339X653MM = 0.1711 X 400 = 68.4m3

400 14,400 10,800 12,600 68.4m3

CARTON MARKINGS: S.L. INDONESIA ORDER NO : ITEM NO : QTY : CTN No :

TOTAL :

RUBBER LEISURE PRODUCTS SDN. BHD.

_______________________________ MANAGER

PACKINGLIST

Name : PT.Majutakgentar Address : JL. RAYA BASUKI RAHMAT NO. xx_ JAKARTA TIMUR 13350___________

City : ___________ State: ______________ Country : INDONESIA__ Phone : (021) xxx104x

CUSTOMER NO : 7211xx________________________ D/O NO : 7211xx________________________ P/F NO : PF07005xx_____________________ Date : 30/01/2009_____________________ Terms : FREIGHT PREPAID______________ YR Ref No :________________________________

Page 67: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

xii

Lampiran 4

Contoh Polish Asuransi

Page 68: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

xiii

Lampiran 5

Contoh Bill of Lading

Page 69: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

xiv

Lampiran 6

Contoh Telegraphic Transfer (TT)

Page 70: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

xv

Lampiran 7

Contoh Letter of Credit

Page 71: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

xvi

BIODATA PENULIS

Nama : Mohamad Jafar

Tempat, tanggal lahir : Madiun, 16 Maret 1973

Alamat korespondensi : Jl Bojana Tirta III Rawamangun

Jakarta Timur

Unit Instansi : Pusdiklat Bea dan Cukai

Telp./Faks : (021) 4897123

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

Strata PerguruanTinggi Bidang Spesialisasi

D3 STAN Bea dan Cukai

S-1 Universitas DR Soetomo Akuntansi

S-2 Universitas Bhayangkara Manajemen

Nama mata kuliah yang diampu :

No Nama Mata Kuliah

1 Pengantar Kepabeanan

2 Teknis Kepabeanan

3 Sistem Nilai Pabean

4 Perdagangan Internasional

Page 72: BAHAN AJAR TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL · sampai dengan bab 3. ... serta perbedaan keunggulan antara negara yang satu dengan ... Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya

xvii

BIODATA PENULIS

Nama : Agung Budilaksono

Tempat, tanggal lahir : Tegal, 10 Oktober 1967

Alamat korespondensi : Jl Bojana Tirta III Rawamangun

Jakarta Timur

Unit Instansi : Pusdiklat Bea dan Cukai

Telp./Faks : (021) 4897123

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

Strata PerguruanTinggi Bidang Spesialisasi

S1 UNIVERSITAS INDONESIA Keuangan

S2 UNIVERSITAS INDONESIA Bisnis Internasional

Nama mata kuliah yang diampu :

No Nama Mata Kuliah

1 Perdagangan Internasional

2 Pengantar Perpajakan

3 Keuangan Publik

4 Manajemen Risiko Pabean