Upload
joko-wuryanto
View
41
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
presentasi pemukiman
Citation preview
LOKASI
Letak Distrik MayamukTerhadap Kabupaten Sorong
Letak Kampung Makbusun terhadap Distrik Mayamuk
KAMPUNG MAKBUSUN
Tinjauan Terhadap tata Ruang
Bagian wilayah Distrik Mayamuk yang
masuk dalam RDTRK Perkotaan Aimas
Bagian wilayah Kampung Maksubun yang masuk dalam RDTRK Perkotaan Aimas
PeruntukanCampuran
PeruntukanLainnya
PeruntukanPerumahan
ZonaLindung
Letak Lokasi Site
Kampung Makbusun , Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong
Lokasi 2Kokoda TemiLuas
Lokasi 1Kokoda Woron Luas 6 Ha
Lokais 4Kokoda PapanLuas
Lokasi 3Kokoda Klein Luas
Rona Kawasan Perencanaan
Lokasi 4 cadangan Kokoda Papan
Tambahan eluas 2.000 m2 dengan melakukan pembebasan senilai Rp.15.000.000,-
dapat dibangun 2 unit rumah, menjadii 24 unit.Keadaan fisik Rawan genangan setinggi 20 – 30 cm, dibangun menggunakan
model panggung. Ketinggian lahan - 30-40 cm, pengurugan 40-50 cm.Sumber air bersih sumur bor 30 m, yang dibuat secara swadaya. .Sanitasi Air limbah dialirkan ke badan kali, tempat wc menggunakan badan
kali.
Jalan masuk ke areal perumahan kokoda papan menyeberangi saluran kali dengan lebar 1 m lebih. Sesuai yang direncanakan oleh penduduk jalan masuk ini bergeser lebih ketengah yang tersambung dengan jalan lingkungan dengan lebar 4 m.Rumah , selruhnya merupakan bangunan tidak permanen bedinding papan, dan beratap seng. Model rumah panggung ini dibuat untuk menghuindari air genangan setinggi 30 cm atau lebih luapan dari kali yang ada disekitar perumahan.Muka jalan dan badan kali disampingnya yang lebih tinggi dari lahan perumahan. + 30 cm. Bila dilakukan pembangunan rumah dilokasi ini, perlu dilakukan peng-urugan tanah.Tanah lapangDi sebelah lahan dimanfaatkan untuk sarana olah raga bola
Lokasi Site, Bersebelahan dengan kawasan industry Arar . Jalan masuk Jalan Utama Mayamuk berbelok menu jalan Anugerah.
Luas dan Status Kepemiikan LahanLokasi diambil dari suku Teminabuan Jumlah kk yang ada sebanyak 40 kk /120
jiwa, Merupakan pindahan dari kawasan Bandara DEO Sorong Lahan yang akan dikembangkan seluas 3 ha, nama pemilik LUTER FAN
KOPMALA. Pengalihan kepemilikan adanya penjualan lahan oleh Suku Moi kepada
investor, tersebut/ Rp 50.000.000,- 3 ha, atau setiap kaveling senilai Rp.1.250.000,- . Lseluas a 25 m x 23 m terdiri dari 46 kaveling
Penggunaan Lahan Lahan kebun garapan yang ditanami dengan kelapa, mangga, pisang,
nangka, nenas dll Kependudukan dan Sosial Merupakan pindahan dari kawasan Bandara DEO Sorong Kondisi Perumahan Rumah tradisional terbuat dari papan dengan model panggung, beratap
daun kelapa dengan tata letak rumah yang tidak beraturan.
Lokasi 1 Kokoda Temi RT 06/03
Air bersih didapat dengan membuat sumur gali dengan kedalaman 50 m, dan apabila musim kemarau air
bersa asin sehingga penduduk mengambil air bersih kepermukiman penduduk transmigrasi. Sanitasi Lingkungan
Ttidak ada drainase lingkungan , apabila hari hujan air dikali meluap. Kali saify ini merupkan drainase utama sekaligus sebagai tempat BAB.dan Kamar mandi Kajian Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Terbatas pada lahan seluas 3 ha yang telah diukur dan ditetapkan oleh Agraria Dengan ukuran 23 m x 25 m untuk 40 kaveling serta rencana trase jalannya, dan ditetapkan kepemilikannya.
Rekomendasi Konsep Pengembangan kawasan perumahan yang direncanakan mengarah kepada rumah kebun, dengan besaran luas sesuai dengan pembagian kaveling yang telah ditentukan.Jaringan jalan lingkungan harus dilengkapi dengan saluran drainase dengan pembuangan ke kali saify.Rumah landed dengan memperhitungkan ketinggian dasar pondasi yang sama dengan ketinggian tanggul.Pengurugan pondasi rumah untuk mendapatkan tinggi pondasi yang dapat memnghindari genangan air.Setiap rumah dilengkapi dengan kamar mandi dan WC dengan pintu terpisah di luar.Pembangunan jalan lingkungan perumahan disesuaikan ketinggiannnya dengan pondasi rumah.Mempertahankan tanaman buah yang telah ada untuk tidak seluruhnya ditebang Peningkatan jalan akses dari perumahan ke jalan Anugerah termasuk pembutan jembatan.Membangun system penyediaan air bersih komunal, dengan mempertimbangkan pembuatan sumur artesis dengan bak penampungan serta jaringan pipa distribusi.
KendalaDengan adanya penetapan kepemilikan kaveling rumah oleh penduduk setempat, sangat sulita untuk dibangun sarana social di lingkungan perumhan ini,
Rumah sanagat sederhana, sudah ada penerangan listrik berasal dari sumber PLN,Air bersih menggunakan air hujan. Umumnya masyarakat membuang limbah (BAB) ke saluran kali yang ada didepan lokasi perumahan. Sedangkan sarana Sosial lainnya seperti tempat peribadatan dan kesehatan tidak ada.
Jalan akases masuk ke lokasi site merupakan jalan tanah dengan lebar 1 m yang sebagian tertutup dengan rumput atau ilalang. Jalan akses ke lokasi melewati dua aliran kalai kecil dengan lebar masing-masing kali 2 m dan yang beraada disekitar site + 10 m.
Aliran Sungai kecil, dimanfaatkan juga untuk BAB, lebar bentangan + 10 m
Bak penampungan air hujan, untuk keperluan air bersih
Terletak di Kampung Makbusun, RT 006 RW 01, Distrik Mayamuk. termasuk didalam sistim pengembangan permukiman transmigrasi AimasPermukiman 3(SP3),Sebelah utaran berbatasan dengan distrik Aimas di, sebelah barat bersebalahan dengan KawasanEkonomi Khusus (KEK) Kabupaten Sorong Luas Lahan dan Status Kepemlikanluas lahan lebih dari 5 ha, binaan STKIP dikuasaai /ditempati mencapai 1 ha dan
sedang dalam proses sertifikasi akan dierluas hingga 5 - 6 ha pembelian lahan STKIP . Pola Penggunaan LahanMmerupakan tanah kebun dan sawah SP 3 dtanami dengan buah-buahan seperti Jeruk, pisang,pe paya, nangka, singkong, sagu, jagung, serta sayuran seperti kangkung, terong dibimbing oleh STKIP.Kondisi Perumahan Pembangunan rumah linier sepanjang jalan +30 unit dari papan ,dihuni oleh 2
atau 3 KK. Rumah panggung, atap seng/ daun kelapa. Lingkungan tidak tertata , jalan lingkungan dari tanah bila hujan tergenang oleh luapan aliran anak kali warmon yang melebihi tangul / jalan .
Tidak adanya jaringan jalan menghubugkan satu rumah dengan rumah lain, tidak ada drainasepembuangan air, tidak ada batasan kapling rumah, namun hampir seluruhnya bangunan mengahdap kearah selatan.
Lokasi 2 Kokoda Warmon
Aksesibiitas Lokasi ditempuh dari Jalan Poros Mayamuk dan berbelok ke gang ke 2 atau gang ke 3 Jalan
Diponegoro , jalan Diponogoro sudah diperkeras dengan kerikil dan pasir hingga jarak 350 m, dan selebihnya merupakan jalan setapak konstruksi tanah dengan lebar 1 – 2 m yang telah tertutup dengan rerumputan dengan jarak hampir + 225 m dari ujung jalan berbatu.
Kondisi PSU Ada penerangan yang berasal dari listrik PLN, dilewati oleh jaringan kabel
listrik. Sumber air didapat dari air hujan dan sumur bor. Sarana social yang ada disekitar lingkungan perumahan berupa 1 Masjid/Mushola dan 1
gedung pendidikan dasar yang terletak di bagian selatan diluar lokasi site, ilik STKIP dengan luas + 200 m2.
Didalam lingkungan perumahan terdapat usaha dagang atau warung kecil yang menjual kopi, gula, sabun dan sebagainya.
Kondisi Perumahan Pembangunan rumah yang telah ada bersifat linier sungai sebanyak +30 unit
yang terbuat dari papan secara sederhana, dengan konstruksi rumah panggung, atap sengdan daun kelapa. Lingkungan tidak tertata dengan baik, jalan dari tanah dan bila hujan tergenang air
Tidak ada saluran drainase pembuangan air hujan. Tata letak bangunan rumah tidak beraturan dibangun secara mengelompok tidak
adanya jaringan jalan lingkungan yang menghubugkan satu rumah dengan rumah lain, tidak ada drainase pembuangan air, tidak ada batasan kapling rumah,
Kependudukan Jumlah penduduk i 158 kk dan 628 jiwa, 138 kk merupakan penduduk asli Kokoda
Warmon, dan 20 kk merupakan campuran dari Suku Bugis, Seram, Suku Buton dan Suku Jawa, yang seluruhnya memeluk Agama Islam.
Mata pencaharian penduduk bertani kebun buah-buahan dan sayuran binaan STKIP, serta tenaga kasar bangunan atau tenaga serabutan. Bila melihat kepada kondisi real saat ini, tingkat ekonomi penduduk di kawasan ini merupakan penduduk dengan tingkat ekonomi rendah (MBR).
Sanitasi Lingkungan Tidak adanya jaringan drainase menjadikan lingkungan permukiman ini sering
tergenang air, akibat siraman air hujan, luapan air kali Warmon, atau air yang bersumber dari tempat mandi/wac.
Di lingkungan permukiman ini sudah terdapat tempat mandi, cuci dan kakus dimana setiap 2 atau 3 rumah memfaatkan 1 sarana cuci ini yang dibuat oleh penduduk setempat.
Kajian Site dan Pengembangan Lahan di lokasi Kokoda Warmon ini merupakan tanah dengan bentuk permukaan datar
dengan pemanfaatan pekarangan rumah dan kebun. Permukaan tanah pekarangan lebih rendahdari ketinggian jalan lingkungan yang sekaligus sebagai tanggul penahan luapan air kali, perbedaaan ketinggian sekitar + 40 Cm.
Lahan yang telah dibebaskan/dibeli dan dalam proses sertifikasi baru sebesar 1 Ha, sedangkan 4 ha lainnya sedang taraf pembelian. Artinya lokasi Kokoda Warmon dapat dikembangkan sebagai kawasan permukiman dengan kapasitas 200 unit rumah.
Sarana pertemuan warga, berupa bangunan temporer sederhanaUsaha dagang skala rumah tan gga berupa warung yang me nyatu dengan tempat tinggal
Sarana peribdatan dan sarana penididikan yang dibangun oleh pemerintah daerah. Lokasi diluar perencanaan tapak/site
Aliran kali kecil yang melintas disisi selatan site perumahan
Pola perumahan yang dibangun secara linier dan tersebar. Konstruksi papan dengan atap seng, dan model panggung. (binaan dari STKIP)
Jembatan kayu memben tang diatas saluran kali, yang merupakan pintu masuk ke lokasi site.
Jalan akses masuk ke lokasi site masih merupkan jalan tanah yang telah ditumbuhi rumput
Rekomendasi Pemanfaatan lahan 5 ha untuk pembangunan fisik rumah, merupakan campuran antara
perumahan dan kegiatan berkebun . KDB rendah yaitu tidak lebih dari 40 %, sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang Kota Aimas. Perencanaan sistim drainase lingkungan, meninggikan tanggul penahan air . Membuat jaringan
jalan lingkungan perumahan yang sama ketinggiannya dengan muka pondasi rumah, dengan saluran drainase pembuangan air kotor/hujan.
Bangunan rumah bersifat landed, dengan meninggikan pondasi dan disi dengan urugan tanah. Mengakomodasi rencana pembuatan lapangan sepakbola mini sebagai sarana olah raga
penduduk, dimana letak posisinya sudah ditentutukan oleh penduduk setempat. Dipertimbangkan untuk membuat embung/kolam penampungan air bersih pada sekitar
pepohonan sagu sebagai sumber air bersih dengan ukuran 20 m2 dengan kedalaman 4 – 5 m. Pembuatan sumur gali lebih dari 5 m tidak disarankan karena air berasa asin, terkecuali dengan
pembuatan sumur artesis. Besaran luas kaveling yang direncanakan ukuran 15 m x 20 m (300 m2) dan 20m x 20m2 (400
m2). Sistim MCK tidak komunal atau diuapayakan setiap rumah memiliki 1 mck, hal ini dikarenakan
lokasi site sanagat datar, dan sulit untuk dibuat sistim IPAL komunal. Bangunan kamar mandi/wc diletakkan dibelakang bagian rumah dengan pintu di bagian luar, Dapur dibuat secara terpisah dari bangunan rumah, karena masih banyak penduduk
menggunakan kayu bakar untuk memasak . Perlu direncanakan sistim pembuatan sumber air bersih dengan membuat sumur artesis, atau
bak penampungan air yang bersumber dari akar sagu.
Terletak di Kampung Klain jalan WA YER, RT 03 Distrik Mayamuk.milik penduduk yang sudah diproses kepemilikannya di Agraria. .
Aksesibilitas Lokasi site berada di belakang kompleks Pondosk Pesantren Muhammdiyah, yaitu masuk dari Jalan Sini
Fagu, hingga mencapai bangunan SD Negeri 22 dan berbelok ke jalan Wa Yer, dimana batas perencanaan site dimulai dari solokan/jembatan yang dibangunan dari program PNPM. Jalan Wa Yer ini menanjak hingga kemiringan 8 – 10 % hingga kepada batas perencanaan di ujung sebelah utara
Luas dan Kepemilikan Lahan Pemilihan/penetapan lokasi di diawali informasi dan usulan dari “Bapak Rakyat” Papua Barat yang juga
sesepuh marga Ayammaru Maybrat Kampung Klein Ir “Djoko” Ismail. Z. Dalam pertemuan dengan sekretaris kepala kampong Klein Bapak Kerit disulkan lahan seluas + 3 ha pada
tahap awal dan pengembangannya mencapai 5 ha, dengan lokasi di RT 01-02-03 RW 03. Lahan merupakan lahan milik warga di RT, 01,02, dan 03 yang direncakan untuk dibangun rumah untuk
warga yang belum memiliki. Lokasi lahan dikelilingi oleh jalan yang sudah diperkeras dengan pasir batu dengan saluran drainase,
kondisi saat ini tidak terawat (tertutup oleh rerumputan) . Kependudukan Penduduk Kmapung Klein khsusunya di RT 01,02 dan RT 03 berjumlah 436 jiwa dan 120 kk, dimana penduduk
mayoritas merukakan Suku Ayamaru, serta beberapa penduduk pendatang antara lain, Bugis, Ambon, Jawa. MAsyarakat Kampung Klain hidup berdampingan dengan pendatang, tidak ada konflik rasa tau agama.
MatBerkebun dibina oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sorong. Dengan intensifikasi perkebunan rakyat, seperti pengembangan bibit, pemberia pupuk, penyuluhapencaharian an, serta didukung dengan adanya laboratorium pertanian.
Kondisi PSU Terdapat jaringan jalan lingkungan yang mengeliling wilayah RT 01 hingga RT 03, yang bertemu di jalan
utama yaitu Jalan SINI FAGU (artinya “Mari Membangun”) samping Pondok Pesantren Muhaammadiyah. Jalan berupa jalan sirtu dengan kondisi rusak ringan sampai baik dengan permukaan datar hingga jalan
menanjak di RT 03 dengan bentuk permukaan tanah lebih tinggi. Program PNPM tlah masuk dengan membangun gorong-gorong/jembatan di Jalan Wa Yer.
Lokasi 2 Kokoda Klein
Penerangan Listrik dari jaringan PLN Kabupaten Sorong, dan hampir seluruh rumah yang berada di ketiga
RT tersebut telah mendapatkan pelayanan listrik. Air bersih, Selain memanfaatkan air hujan, warga setempat telah membuat sumur bor dengan
kedalaman lebih dari 30 m, dengan kualitas air cukup baik. Limbah Meyangkut limbah keluarga, terutama limbah padat, hampir setiap rumah telah menggunakan
septic tank lahar angsa dan membuat cubluk Kondisi Perumahan Jumlah rumah yanga da di Kampung Klain sebanyak Sebaran perumahan di Kampung Klain umumnya mengelompok dan linier dissisi jalan utama
mendekati pusat pelayanan social. Pola perumahan yang mengelompok ini didasari oleh ikatan kekeluargaan/darah suku Ayammaru, dimana kebiasaan mereka akan mebangunkan rumah untuk anggota keluarganya didalam tanah milik keluarga besar. Bagi penduduk pendatang seperti dari Bugis, Batak dan lainnya, membuat rumah pada tanah yang telah mereka beli dari penduduk asli.
Jenis bahan bangunan yang dipergunakan umumnya masih menggunakan dinding papan dan atap seng, namun sudah ada beberapa rumah yang mengguynakan bata plesteran.
Sanitasi Lingkungan Sanitasi lingkungan di Kaasan ini kurang baik, karena pada waktu hujan masih sering
tergenang, saluran darainase yang ada kurang terawatt dan itupun hanya terdapat disis jalan utama. Sedangkan didalam lingkungan perumahan tidak Nampak adanya saluran pembuangan air kotor.
Sebagin besar penduduk sudah memiliki kamar madi dan wc sendiri, artinya pembungan air kotor dan limbah padat rumah tangga di KampungKlain tidak bermasalah. Sumber air bersih berasal dari pembuatan sumur dangkal dengan kondisi air cukup baik. Kajian Pengembangan
Kajian Pengembangan Lokasi site merupakan tanah kebun yang masih produktif, namun sudah direncanakan
oleh masyarakat sebagai lokasi pembangunan perumahan. Lokasi site mempunyai perbedaan kontur kemiringan antara 2 % hingga 10 % karena
kawasan ini meruoakan daerah berbukit. Sesuai dengan aspirasi penduduk , diinginkan agar pembagian kaveling tanah setiap KK
sebesar 25 m x 50 m, sesuai dengan pecahan sertifikat yang mereka miliki. Artinya setiap kk memiliki luas kaveling sebesar 1.250 m2. Hal tersebut menurut hemat konsultan akan menjadi permasalahan dalam penyedian PSU lingkungan, terutama dalam sisi pendanaannya.
Rekomendasi Perlu dilakukan cut and fill pada loaksi site untuk mendapatkan tapak yang ideal untuk
pembangunan perumahan. Perlu dilakukan land clearing untuk membuka lokasi site yang masih ditanami oleh
tanaman buah-buahan dan tanaman liar. Pengembangan tapak lingkungan perumahan mempertimbangkan kontur kemiringan,
sebaiknya mengembangkan pola terasering. Besaran kaveling yang direncananakan sebesar 50 m2 atau denganb ukuran 20 x 25 m2, Mengembangkan sistim draianse permukiman yang sesuai dengan pola pengembangan
site. Dapat direncakan pembangunan sistim pembuangan air limbah komunal dengan
memnafaatkan grafitasi dengan membangun instalasi air limbah di bagian selatan perumahan.
Mengembangkan hunian hijau dengan menanam pepohonan tahunan yang berakr kuat dengan fungsi penahan longsororan dan tetap bermanfaat untuk ekonomi masyarakat.
Lahan di RT 03 yang diusulkan untuk pembangunan rumah warga, merupakan tanah kebun yang sangat subur dengan berbagai jenis tanaman buah seperti Durian, Cempedak, Rambutan, Pisang, Pepaya, Kelapa dan sebagainya.
Salah satu rumah yang dibangun dengan dana OTSUS, dan baru diserahkan kepada masyarakat
Laboratorium pengembangan perkebunan di Kampung Klain
Jalan di RT 02 yang menanjak kondisi sedang,Jln di RT 03 yang tidak terawattJl Kampung menuju jalan Utama Distrik Mayamuk (Jl Sini Fagu)
Kondisi perumahan di Kampung Klain, sebagian sudah menggunkan batu bata, namun masih banyak rumah temporer
Sarana perdagangan Kampung Klein
Kantor Pemerintahan Kampung Klein
Posyandu Kampung Klein
LOKAS 1 : Dusun KOKORDA WAROMON
Diskripsi Lokasi
1. Luas Lahan 2. Keadaan Lahan 3.Penduduk 4. Prasarana Dasar
Hasil pengukuran
Eye Bird View Hasil Pengukurandepan
Eye Bird View Hasil Pengukuran samping kanan
Eye Bird View Hasil Pengukuransamping kanan depan
Lokasi 1Site Plan
Tahap Awal 50 Rumah
Rencana Saluran DrainaseArah Aliran air pada Site, Pada tengah area mempunyai ketinggian 5.00 meter dpl, dan menurun menyebar Ketinggian terendah terletak pada sisi depan kanan dengan ketinggian 450, 400, dan menurun sampai 3.00 sebelum , masuk ke sungai.Tanah sebelah kanan Lahan Cende rung lebih tinggi, sehingga diperlukan Drainase agar air tidak masuk ke lokasi. Dari pola ailiran air pada site, maka dibuat rekaya arah aliran air dengan pengaturan drainase buatan disesuaikan dengan Lay out lahan (panah merah) +4
50
+500 +400+350
Rencana Jalan dan Drainsi
Tahap Awal 50 Rumah
50 rumah
46 rumah
Rencana RTH
RTH kiri
LapanganBola Kecil
Pulau/Pohonseparator
- Peil - 100 cm
- 50mx90m
SclupturePenanda Tempat
Pulau/Pohonseparator
Kantor RT
RTH kanan
Balai Sabua
Parkir Motor /Sepeeda
PerkerasanTanaman/Pohon/Rumput
Pohon Peneduh
Saluran Drainase
dan Taman
Detail pertemuan Jalan dan taman
Rencana Detail 1 Lahan Rumah
Landed dtingikan sekitar 30 cm
Konsep Usulan penduduk lahan dibagi habis menjadi 46 buah dengan luasan 23m x 25m. Tetapi diperlukannya -RTH, -Tempat Pengelolaan Sampah/Lingkungan, didesain sedemikian rupa menjadi 46 Rumah, 44 buah ukuran 23x23 dan 2 buah 21x26.
Hasil Rekayasa Site
Lahan Rumah
Fasilitas Lingkungan
Prasarana Jalan
RTH
Lokasi 2 Kokorda Temi Hasil pengukuran
Pningkatan Aksesibilitas
Eye fish View
Citra Satelit Kokoda Klein dan Titik Ukur
Hasil Pengukuran