Upload
ryan-henry
View
22
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bandara nurah rai
Citation preview
BANDARA I NTERNASIONAL N GURAH RAI
0834003 Stephano Randy Ranggong
1034004 Gladys Gabriella1034013 Richard Tungadi1034901 Wirjono Hadhi
Wijaya
P ENDAHULUAN
Bandar Udara Internasional Ngurah Rai adalah bandara internasional
yang terletak di sebelah selatan Bali, Indonesia tepatnya di daerah Tuban, Kuta, sekitar 13 km dari Denpasar.
Kode IATA-nya adalah DPS, sedangkan kode ICAO-nya WADD
(dahulu WRRR)
Sejarah Bandara Ngurah Rai
Bandar Udara Ngurah Rai dibangun tahun 1930 oleh
Departement Voor Verkeer en Waterstaats (semacam
Departemen Pekerjaan Umum). Landas pacu berupa
airstrip sepanjang 700 m dari rumput di tengah ladang
dan pekuburan di desa Tuban. Karena lokasinya berada
di Desa Tuban, masyarakat sekitar menamakan airstrip
ini sebagai Pelabuhan udara Tuban. Tahun 1935 sudah
dilengkapi dengan peralatan telegraph dan KNILM
(Koninklijke Nederlands Indische Luchtvaar
Maatschappij) atau Royal Netherlands Indies Airways
mendarat secara rutin di South Bali, yang merupakan
nama lain dari Pelabuhan Udara Tuban.
Tahun 1942 Airstip South Bali dibom oleh Tentara Jepang, yang
kemudian dikuasai untuk
tempat mendaratkan pesawat tempur dan pesawat angkut
mereka. Airstrip
yang rusak akibat pengeboman diperbaiki oleh Tentara
Jepang dengan
menggunakan Pear Still Plate (sistem plat baja).
Lima tahun berikutnya 1942-1947, airstrip mengalami
perubahan.
Panjang landas pacu menjadi 1200 meter dari semula 700
meter.
Tahun 1949 dibangun gedung terminal dan menara pengawas
penerbangan sederhana
yang terbuat dari kayu.
Komunikasi penerbangan menggunakan transceiver kode
morse.
Untuk meningkatkan kepariwisataan Bali, Pemerintah
Indonesia kembali
membangun gedung terminal internasional dan perpanjangan
landas pacu ke arah barat
yang semula 1200 meter menjadi 2700 meter dengan
overrun 2 x 100 meter.
Proyek yang berlangsung dari tahun 1963-1969 diberi nama
Proyek Airport Tuban
dan sekaligus sebagai persiapan internasionalisasi Pelabuhan
Udara Tuban.
Proses reklamasi pantai sejauh 1500 meter dilakukan dengan
mengambil
material batu kapur yang berasal dari Ungasan dan batu kali
serta
pasir dari Sungai Antosari – Tabanan.
Seiring selesainya temporary terminal dan runway pada
Proyek Airport Tuban,
pemerintah meresmikan pelayanan penerbangan
internasional di Pelabuhan Udara Tuban,
tanggal 10 Agustus 1966.
Penyelesaian Pengembangan Pelabuhan Udara Tuban ditandai
dengan peresmian oleh
Presiden Soeharto pada tanggal 1 Agustus 1969, yang
sekaligus menjadi momen
perubahan nama dari Pelabuhan Udara Tuban menjadi
Pelabuhan Udara Internasional Ngurah RAI (Bali International
Airport Ngurah Rai.
Bandara Ngurah Rai melayani maskapai penerbangan
domestik dan Internasional
Maskapai penerbangan domestik
yang beroperasi di Bandara Ngurah Rai
antara lain :
Maskapai Penerbangan Yang Beroperasi di Bandara Ngurah Rai Bali
• Ambon• Bali• Balikpapan• Bandar Lampung• Banjarmasin• Bengkulu • Berau• Gorontalo • Jambi• Jayapura• Kendari• Kupang • Luwuk• Manado • Manokwari • Makassar • Malang
• Mataram • Medan• Padang• Palangkaraya• Palembang • Palu• Pangkalpinang • Pekanbaru • Pontianak • Semarang • Surabaya • Tarakan• Ternate • Yogyakarta
•Ambon•Bali •Balikpapan•Banda Aceh•Banjarmasin•Batam•Bau Bau•Bengkulu•Bima•Gorontalo•Jambi•Kaimana•Kendari•Kupang•Makassar•Manado•Mataram
•Medan•Nabire•Padang•Palu•Pangkal Pinang•Pekanbaru•Pontianak•Semarang•Solo•Sorong•Sumbawa•Surabaya•Tahuna•Tarakan•Tual•Yogyakarta
•Ambon•Bali•Balikpapan•Banda Aceh•Bandar Lampung•Banjarmasin•Batam•Bengkulu•Gorontalo•Jambi•Kendari•Kupang•Makassar•Malang
•Medan•Padang•Palangkaraya•Palembang•Palu•Pangkal Pinang•Pekanbaru•Pontianak•Semarang•Solo•Surabaya•Tanjung Pandan•Tanjung Pinang•Tarakan
•Bali•Balikpapan•Banda Aceh•Bandar Lampung•Banjarmasin•Batam•Biak •Jayapura•Kendari•Makassar•Malang•Manado•Mataram•Medan
•Padang•Pangkalpinang•Palangkaraya•Palembang•Pekanbaru•Pontianak•Semarang•Solo•Surabaya•Timika•Yogyakarta
•Bali•Fak - fak•Luwuk•Manado•Mataram•Medan•Palembang•Pekanbaru•Sorong•Surabaya•Ternate•Solo•Yogyakarta
MANDALA AIRLINES
•Bali•Balikpapan •Banjarmasin •Batam•Bengkulu•Jambi•Kupang•Medan•Padang•Pangkal Pinang•Pekanbaru•Pontianak•Semarang•Surabaya•Tarakan•Yogyakarta
• Batam• Surabaya
• Bandar Lampung• Biak• Denpasar• Jayapura• Makassar• Merauke,• Sorong• Surabaya• Timika
Maskapai penerbangan internasional
yang beroperasi di Bandara Ngurah Rai
antara lain :
• Moscow-Domodedovo
• Kuala Lumpur• Penang
• Singapore
• Beijing
• Mumbai• Chennai
• Auckland• London-Heathrow
• Tokyo-Narita
•Hong Kong•Taipei-Taoyuan•Osaka-Kansai
•Hong Kong•Taipei-Taoyuan
• Shanghai-Pudong
•Beijing
•Hong Kong
•Dubai•Colombo•Bangkok-Suvarnabhumi•Sydney
•Taipei-Taoyuan
•Osaka-Kansai•Tokyo-Narita
• Jetstar Asia Airways
• Singapore
•Bahrain•Bangkok-Suvarnabhumi•Beijing•Darwin•Dubai•Guangzhou•Ho Chi Minc City•Hong Kong•Jeddah•Kuala Lumpur•Melbourne•Perth•Riyadh•Seoul-Incheon•Shanghai-Pudong•Singapore
•Hong Kong•Kuala Lumpur
•Amsterdam-Schiphol•Singapura
•Southampton
•Perth•Melbourne•Sydney•Darwin
•Singapore
•Zürich•Singapore
•Seoul-Incheon
•Doha
• Bangkok-Suvarnabhumi
•Southampton
MASTER P LAN
Manajemen PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, membangun fasilitas terminal baru dan sejumlah perkantoran pendukungnya senilai Rp1,2 triliun.
Proyek pembangunan terminal baru untuk internasional tersebut beserta pendukungnya direncanakan akan diselesaikan dalam tiga tahun dengan sumber pendanaan dari internal PT. Angkasa Pura (AP) I. Semua ini untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan akan kawasan bandara ini ke depan sebagai pendukung kegiatan perdagangan, turisme dan investasi,
Kondisi yang ada terminal domestik seluas 14.761 m2 yang
seharusnya hanya untuk kapasitas 1,5 juta penumpang, saat
ini sudah menangani empat juta penumpang per tahun.
Sedangkan, terminal internasional seluas 66.357 m2 masih
cukup luas karena hanya menangani empat juta penumpang
dari total kapasitas 7,5 juta penumpang per tahun.
Oleh karena itu,perluasan atau pemindahan terminal itu
sangat mendesak. Rencananya terminal internasional akan
menempati terminal domestik saat ini diperluas ke sebelah
utara
Sedangkan untuk terminal domestik akan menempati terminal
internasional yang ada saat ini.Dengan demikian, terminal
domestik saat ini akan diperluas dari 14.761 m2 menjadi
100.000 m2.
Dalam rencana perluasan Bandara dengan
anggaran Rp2,1 triliun ini, Angkasa Pura I
akan merombak berbagai bangunan dan
fasilitas yang ada di Bandara Ngurah Rai
seluas 285 hektare. Nantinya seluruh
pembangunan ini akan membuat areal
Bandara lebih luas dua kali lipat dari
kondisinya saat ini.
Perbaikan dan perluasan terminal
internasional dari 65.800 meter persegi
menjadi 129.000 meter persegi, terminal
domestik dari 13.300 ribu meter persegi
akan pindah ke lokasi terminal internasional.
Perluasan tempat parkir pesawat (apron) dari
214.500 meter persegi menjadi 300.200
meter persegi.
Sumber menambahkan, anggaran itu juga dialokasikan untuk pembangunan tempat parkir mobil berlantai empat di lahan seluas 39.000 meter persegi. Selain itu, juga akan dibangun perluasan terminal kargo internasional menjadi 6.000 meter persegi, perluasan komplek persekolahan, landasan pacu dan berbagai kelengkapan bandara lainnya.
Untuk kelangsungan proyek ini, pihak Angkasa Pura I mengaku tidak mengupayakan pembebasan lahan masyarakat. Alasannya, seluruh lahan yang digunakan merupakan milik perusahaan.“Lahan untuk satu bandara internasional, idealnya minimal 2.000 hektare. Namun, karena di Ngurah Rai lahan yang tersedia hanya 285 hektare, maka itu yang dioptimalkan pemanfaatannya,
Dalam rencana perluasan Bandara dengan
anggaran Rp2,1 triliun ini, Angkasa Pura I
akan merombak berbagai bangunan dan
fasilitas yang ada di Bandara Ngurah Rai
seluas 285 hektare. Nantinya seluruh
pembangunan ini akan membuat areal
Bandara lebih luas dua kali lipat dari
kondisinya saat ini.
Perbaikan dan perluasan terminal
internasional dari 65.800 meter persegi
menjadi 129.000 meter persegi, terminal
domestik dari 13.300 ribu meter persegi
akan pindah ke lokasi terminal internasional.
Perluasan tempat parkir pesawat (apron) dari
214.500 meter persegi menjadi 300.200
meter persegi.
Bandara Ngurah Rai dalam lima tahun terakhir rata-rata per hari melayani pergerakan 120 pesawat per hari, 10.000 orang penumpang dan 1.200 kg kargo. Labanya, naik rata-rata berkisar 7%-10% per tahun. Laba tahun lalu Rp467 miliar dan memberikan kontribusi lebih dari 70% laba ke PT. AP I.
Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Ngurah Rai berharap perluasan bandara ini dapat meningkat daya tampung wisatawan mancanegara dan domestik yang diprediksi per tahunnya mencapai 25 juta orang mulai 2025. Saat ini rata-rata tingkat kunjungan wisatawan mencapai 11 juta orang.
S ITE P LAN
P ERKERASAN RUNWAY
LANDASAN PACU ( RUNWAY ) berukuran 45
m x 3.000 m dengan konstruksi perkerasan
beton dan aspal, PCN 83/F/C/X/T, dapat
digunakan pesawat kelas B 747 - 400 untuk
menempuh jarak setara Denpasar - Tokyo
tanpa pembatasan beban
General manager PT Angkasa Pura (PAP) I Bandara Ngurah
Rai Nyoman Suweca dihubungi tanggal 31 Oktober 2007
berjanji akan terus melakukan pembenahan ke dalam demi
peningkatan pelayanan bandara termasuk juga
mengisyaratkan perpanjang runway 600 meter.
Menurutnya, rencana induk pengembangan Bandara
Ngurah Rai sudah ada, antara lain perpanjangan landasan
pacu 600 meter ke arah timur. Proyek ini diperkirakan
menelan biaya 200 Milyar. Pengembangan ini untuk
mengantisipasi lonjakan penumpang ke Bali sampai tahun
2025 yang diproyeksikan mencapai 23 juta orang.
Dijadwalkan proyek ini paling lambat dimulai dua tahun
lagi dan dioperasikan tahun 2012.
Sedikit data mengenai proyek Pembangunan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali:
• Tahun Rencana Pembangunan : 2009
• Konstruksi Dimulai : Mei 2012
• Target Rampung : Akhir Juni 2013
• Luas Terminal Internasional Baru : 130.000 m2
• Luas Terminal Internasional Lama : 65.800 m2 (akan jadi terminal Domistik)
• Luas Terminal Domestik Lama : 13,000 (akan jadi upfront Bandara)
• Tambahan Pintu : 19 Gates
• Tambahan Proyek : Hotel di dalam Bandara
• Kapasitas Lama : 13.5 juta penumpang
• Kapasitas Baru : 25 juta penumpang hingga 2025
• Total Investasi : Rp 2,8 triliun (terminal internasional) + Rp 220 miliar (terminal domestik)
• Total anggaran terpakai : 50% per Januari 2013
• Investor : Angkasa Pura (sepenuhnya)
• Operator : Angkasa Pura I
• Pimpinan Proyek: Yanus Suprayogi
• Arsitek Bandara : Altier 6 dan Endolexco(Sumber: Republika)
P Engaturan L
ALU L INTAS
di S EKITAR
BANDARA
N gurah Rai