Upload
vungoc
View
247
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Tahunan
2015
bank artos
V I S I
Menjadi Bank terpercaya dalam menjalin kemitraandengan dunia usaha untuk mendukung perekonomian
Indonesia yang mandiri
M I S I
- Menyediakan layanan transaksi perbankan yang prima dandipercaya oleh masyarakat Indonesia serta dunia usaha Nasional.
- Meyakinkan masyarakat Indonesia untuk melakukan transaksiperbankan dengan Bank Nasional.
- Menjangkau segenap lapisan masyarakat dengan memanfaatkanjaringan mitra usaha melalui sebuah kerjasama yang salingmenguntungkan.
- Melakukan setiap kegiatan perbankan dengan integritas yang luhur.
KEBIJAKAN MUTU PERUSAHAAN
Pencapaian kepuasan pelanggan yang optimal melalui penyediaan kualitas kerjadan pelayanan prima secara berkesinambungan yang menjadi budaya kerja
Bank Artos Indonesia
Visi & Misi
iLaporan Tahunan 2015
C O R E V A L U E S
TRUSTWORTHY
Menjaga rasa kepercayaan tinggi yang diberikan nasabah
RESPONSIVE
Cepat tanggap dalam melayani setiap kebutuhan nasabah
UNITY
Kebersamaan dalam tugas sebagai kunci utama meraih sukses
SOLID
Dapat diandalkan dan mampu bertahan dalam berbagai situasi
Visi & Misi
Daftar Isi
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Dewan Direksi
Strategi & Kebijakan
Pengelolaan Risiko
Pelaksanaan G C G
Perkembangan Usaha
Susunan Pengurus
Manajemen Eksekutif & Pimpinan Capem
Struktur Organisasi
Ikhtisar Keuangan
Jaringan Kantor
Produk & Jasa
Rasio Keuangan
Pengesahan Laporan Tahunan
Laporan Auditor Independen
i
ii’
1
4
7
10
30
44
47
48
50
51
52
53
54
55
Daftar Isi
iiLaporan Tahunan 2015
Laporan Tahunan 2015
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah dan
penyertaan Nya selama 23 tahun perjalanan PT. Bank Artos Indonesia Tbk
berkaryadalam perbankan nasional dan pada awal tahun 2016 berhasil menjadi
perusahaan terbuka.
Pengelolaan usaha bank yang prudent, sehat dan hati hati serta didukung oleh
kemampuan manajerial yang baik telah memampukan bank melewati berbagai
gejolak, seperti krisis ekonomi moneter tahun 1997 sampai dengan krisis keuanan
global tahun 2008. Bank telah melakukan pengembangan manajemen informasi
antara lain Penggunaan ATM Bersama ( 1997 ), Realtime On Line Core Banking
System ( 2005 ), Program Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 ( 2007 ) serta
melakukan aksi korporasi melalui Penawaran Umum Perdana Saham ( Desember
2015 ). Kekayaan pengalaman dari perjalanan Bank selama 23 tahun tersebut telah
memacu semangat untuk maju dan berkembang menghadapi segala tantangan di
masa mendatang, sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan dan core values
yang mendukungnya.
KINERJA MANAJEMEN
Penerapan Visi, Misi dan Core Values dalam kegiatan operasional bank telah
menjadi komitmen Manajemen Bank Artos untuk mengantisipasi perkembangan
perekonomian yang dinamis. Manajemen terus berusaha mengantisipasi
berbagai peluang dan risiko untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Selama tahun 2015 perekonomian nasional masih mengalami, pertumbuhan
yang lambat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 4,67 % dibawah target 5,02 %.
Komoditas ekspor ( hasil tambang, energi dan perkebunan ) belum mampu
menunjang pertumbuhan karena permintaan pasar dunia masih lesu, sementara
di sektor konsumsi domestik terpengaruh pada daya beli masyarakat yang
lemah. Pemerintah telah bergerak cepat melalui berbagai terobosan deregulasi
kemudahan perizinan, percepatan pembangunan infrastruktur sekaligus
pembiayaannya melalui APBN dan penyaluran dana desa dll, namun
pengaruhnya belum tampak dalam jangka pendek. Manajemen Bank merasakan
dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi ini melalui mitra usaha Bank Artos.
Memperhatikan kondisi yang kurang baik tersebut Manajemen telah mengambil
langkah strategis. Pertama, melakukan konsolidasi pengembangan tehnologi
sistem informasi dengan penggantian Core Banking System ( CBS ) yang lebih
maju dan proses implementasi (kick off) terlaksana pada tanggal 10 Oktober 2015.
Kedua, percepatan implementasi pengembangan bisnis bank melalui Initial
Public Offering ( IPO ) yang telah effektif berlaku per 30 Desember 2015. Kedua
langkah tersebut membawa konsekuensi dan tanggung jawab besar sekaligus
tantangan untuk meningkatkan kinerja bank. Pergantian CBS menjadikan bank
beroperasi lebih efisien dengan online system yang dapat meningkatkan pelayanan
kepada stakeholders dan melalui IPO, Bank harus menjunjung prinsip transparansi
kegiatan Bank kepada stakeholders dan masyarakat.
1
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Tahunan 2015
PT Bank Artos Indonesia Tbk menerapkan Tata Kelola Usaha Bank yang baik,
sesuai dengan Ketentuan Good Corporate Governance (GCG). Penyusunan
Rencana Bisnis Bank ( RBB ), Kebijakan Perkreditan dan Dana. Struktur
Organisasi terbentuk dalam Kepengurusan Bank, Dewan Direksi ( Direktur
Utama dan Direktur ( sebagai Eksekutif) dan Dewan Komisaris ( sebagai
Pengawas ), mengacu pada prinsip-prinsipGCG tersebut.
Dalam kegiatan operasional, proses pengambilan keputusan oleh manajemen
bersifat independen dan profesional serta memperhatikan asas keadilan,
kesamaan dan kesetaraan. Penyampaian informasi yang tranparan dan
akuntabel dengan tingkat akurasi yang tinggi selalu dijaga dan dipertanggung
jawabkan. Publikasi Laporan Tahunan Bank tentang profil bank lengkap dan
menyeluruh adalah merupakan bentuk keterbukaan informasi kepada
masyarakat.
Penerapan Pengendalian Manajemen Risiko dilakukan melalui pembentukan
Satuan Kerja Pengawasan Struktural. Ditingkat Manajemen, Komisaris
membawahi Komite-Komite ; Pemantau Risiko, Komite Audit dan Komite
Renumerasi. Ditingkat Operasional mekanisme kebijakannya terstruktur mulai dari
identifikasi risiko, pengukuran dan pengendalian atas berbagai jenis risiko
likuiditas, pasar, kredit, operasional, hukum, strategik dll menurut ukuran dan
kompleksitas masalah. Perangkat lain juga telah dibentuk antara lain
Komite Kredit, SKMR dan Komite ALCO yang berfungsi untuk antisipasi risiko
dan proses pengambilan keputusan.
Di Bidang Kepatuhan, kebijakan manajemen tercermin pada pembentukan
struktur yang memastikan semua ketentuan dan peraturan dilaksanakan dengan
baik melalui Direktur Kepatuhan. Penyusunan Sistem dan Prosedur sesuai
dengan Ketentuan BI / OJK, penerapan APU/PPT dan Komitmen Atas Hasil
temuan Internal dan Eksternal merupakan bagian dari tanggung jawabnya untuk
ditindak lanjuti. Sementara Fungsi Pengawasan melalui Satuan Kerja Audit
Intern (SKAI) yang melakukan pemeriksaan atas seluruh unit kerja bank berada
langsung dibawah Direktur Utama untuk efektivitas kontrol dan pengawasan.
Di Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Manajemen Bank sangat
memahami pentingnya memiliki SDM yang berkualitas. Berbagai bentuk training
dan pelatihan baik internal maupun eksternal dilaksanakan melalui program
“Competency Based HR Management”. Bagi pelayanan nasabah telah
dikembangkan Program Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 dengan standard
pelayanan yang prima untuk kepuasan nasabah.
KINERJA KEUANGAN
Perkembangan perekonomian Indonesia selama tahun 2015 berada pada
pertumbuhan yang melambat. Lemahnya daya beli masyarakat telah mengganggu
dunia usaha dan berdampak pula terhadap perbankan. Pengajuan prospek kredit
yang terbatas dari calon debitur dikarenakan usaha sektor real yang melemah
serta timbulnya gejala menurunnya kualitas kredit adalah bagian dari dampak
kelambatan yang terjadi dan menuntut bank semakin berhati- hati dan lebih
selektif dalam penyaluran kredit.
2
Gambaran diatas tercermin pada kinerja keuangan yang menurun
dibandingkan dengan kinerja keuangan Tahun 2014 terutama untuk Pos Kredit
dan Dana Pihak III, sementara Pos Total Aset dan Laba merupakan muara dari
kegiatan tersebut. Pemberian kredit per akhir Desember 2015 mencapai Rp
467,86 milyar turun dari posisi Desember 2014 yang mencapai Rp 548,66 milyar
(<14,73 %). Penghimpunan Dana Pihak III tahun 2015 mencapai Rp 563,44 milyar
atau turun dari Rp 586,99 milyar (<23,55%) dari tahun sebelumnya.
Hal ini dapat dimaklumi, atas kebijakan manajemen untuk menyesuaikan
penyaluran kreditnya dengan kondisi perekonomian yang ada. Total Aset per akhir
Desember 2015 mencapai Rp 745,65 milyar turun 11,31 % dari Rp 840,77 milyar
di tahun sebelumnya. Demikian pula Laba bank mencapai Rp 78 juta turun
96,24,% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,076 jt. Modal Inti Bank mencapai
Rp 104, 23 milyar naik dari Rp 101, 19 milyar sebagai akumulasi dari laba bank
yang selama ini tidak pernah dibagikan kepada pemegang saham.
Perkembangan kinerja keuangan selama tahun 2015 menjadi tantangan
tersendiri bagi Manajemen, ditengah keberhasilan pada awal tahun 2016 bank
dalam IPO. Perekonomian nasional yang mulai bangkit di tahun 2016 menjadi
peluang dan kesempatan bagi bank untuk lebih maju dan berkembang ke
depan. Program Kemitraan yang sudah menjadi andalan kerjasama dengan
pihak lain perlu terus dikembangkan untuk memberikan kontribusi positif bagi
bank.
Kondisi perekonomian yang dinamis telah mendorong manusia untuk
memunculkan ide ide kreatif, inovatif dan konstruktif untuk memperbaiki keadaan.
Demikian pula bagi Manajemen Bank Artos Indonesia bertekad untuk
mencapai kinerja lebih baik.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menyertai dan memberikan hikmat
bagi manajemen dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Bandung, 29April 2016
yWilliam Arto Hard
Komisaris Utama
3Laporan Tahunan 2015
Para Nasabah, Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan,
Dengan merendahkan hati, mari kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, atas karuniaNya kita masih dapat bersama-sama menyongsong hari
baru dan semangat berkarya buat negeri kita tercinta Indonesia.
Dalam kesempatan ini perkenankan kami atas nama Bank Artos Indonesia Tbk,
menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para
stakeholders yang telah mendukung dan menjadikan Bank Artos Indonesia Tbk,
sebagai bank tujuan untuk melakukan transaksi keuangan sehingga, Bank Artos
Indonesia Tbk dapat terus berkembang dan menghasilkan kinerja dan prestasi baik.
Kepercayaan Stakeholders merupakan kunci utama yang telah membawa Bank
Artos Indonesia Tbk tetap eksis untuk melayani masyarakat Indonesia yang
membutuhkan layanan perbankan. Ditengah tingginya tingkat persaingan usaha di
industri perbankan di tanah air dan masih belum pulihnya kondisi perekonomian
global, Bank Artos Indonesia Tbk mampu dan berhasil menjalani masa masa sulit
tersebut dengan tetap memiliki sikap optimisme akan terjadinya perubahan yang lebih
baik dimasa mendatang.
Melemahnya daya beli masyarakat sebagai akibat dari tekanan ekonomi global
dan kondisi ekonomi dalam negeri sepanjang tahun 2015 telah mempengaruhi
kinerja industri perbankan pada umumnya dan Bank Artos Indonesia Tbk pada
khususnya
Sepanjang semester II tahun 2015, Pemerintah terus berupaya untuk
membangkitkan kepercayaan pasar dan mendukung segera pemulihan iklim
investasi dengan mengeluarkan beberapa paket kebijakan ekonomi guna mencapai
pertumbuhan ekonomi dikisaran 5 % pada akhir tahun 2015.
Bank Artos Indonesia Tbk dan pelaku usaha sangat berhati hati dalam menyikapi
kondisi ekonomi sepanjang tahun 2015. Bank Artos Indonesia Tbk sangat selektif
dalam menyalurkan kredit begitupun dengan pelaku usaha khususnya nasabah
peminjam, juga menahan diri untuk menggunakan dana hasil pinjamannya untuk
keperluan ekspansi usaha, hal ini terlihat pada realisasi kredit baru sepanjang tahun
2015 hanya sebesar Rp. 60 Milyar sedangkan pelunasan dan penurunan karena
angsuran kredit mencapai sebesar Rp. 141 Milyar, penurunan portofolio kredit yang
sangat tinggi ini telah mengakibatkan pertumbuhan kredit tahun 2015 menjadi negatif
sebesar Rp. 81 Milyar atau negatif sebesar 14.73% sehingga posisi per akhir tahun
2015 outstanding pos Kredit Yang Diberikan menjadi sebesar Rp. 468 Milyar.
Tingginya tingkat kepercayaan masyarakat khususnya penyimpan dana pada
BankArtos Indonesia Tbk tidak menjadi permasalahan bagi Bank dalam menghimpun
dana, namun memperhatikan perlambatan pertumbuhan Kredit yang terjadi maka
Bank menetapkan strategi pendanaan yang berimbang dengan tetap menjaga
tingkat likuiditas pada posisi yang aman dan sehat. Penetapan strategi ini berdampak
pada penurunan dana sebesar 12,91% atau sebesar Rp. 94 Milyar sehingga posisi
per akhir tahun 2015 outstanding dana menjadi sebesar Rp. 631 Milyar.
4 Laporan Tahunan 2015
Laporan Direksi
5
Dampak dari pertumbuhan kredit yang negative telah memberikan tekanan
terhadap perolehan laba sebelum pajak pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp. 78 juta.
Namun secara komprehensif laba tahun 2015 sebesar Rp. 2.384 juta, tingginya laba
komprehensip tahun 2015 karena keuntungan aktuaria yang belum direalisasikan.
Dilihat dari rasio keuangan utama khususnya permodalan, Capital Adequasi Ratio
( CAR ) pada akhir tahun 2015 mencapai sebesar 19.16% atau meningkat sebesar
2.68% jika dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 16.48%. Pencapaian CAR ini
masih jauh diatas minimum ketentuan regulator atau dengan kata lain Bank Artos
Indonesia Tbk masih memiliki ruang yang cukup besar untuk bertumbuh.
Kecukupan permodalan menjadi hal yang sangat penting dan utama bagi suatu
kelangsungan usaha Bank, keputusan untuk menjadi perusahaan terbuka merupakan
sarana untuk memberikan kemudahan dan akses sebesar-besarnya bagi masyarakat
atau investor yang akan memiliki saham Bank Artos Indonesia melalui Initial Public
Offering (IPO). Peningkatan permodalan Bank Artos Indonesia di masa mendatang
akan semakin terbuka dan manajemen Bank dituntut menjadi lebih professional dan
transparan dalam mengelola perseroan. Dana hasil IPO sebagian akan dipergunakan
untuk mengganti Core Banking System (CBS) dalam rangka untuk mendukung
pengembangan bisnis serta untuk memenuhi kesiapan sistem dalam mengadopsi
beberapa ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan. Penggunaan CBS baru
diharapkan akan dapat dimulai pertengahan tahun 2016.
Sesuai dengan Corporate Plan Bank Artos Indonesia Tbk, untuk lima tahun
kedepan setiap kebijakan dan strategi yang ditetapkan akan lebih difokuskan dalam
rangka meningkatkan kualitas rasio rentabilitas dan permodalan melalui
pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkesinambungan. Hal ini sejalan dengan
rencana kebijakan Pemerintah untuk terus membuka ruang perbaikan pertumbuhan
ekonomi dengan paket-paket kebijakannya yang diharapkan sudah memberikan hasil
pada semester II tahun 2016.
Sejalan dengan pencapaian Visi Bank Artos Indonesia Tbk untuk menjadi "
Menjadi Bank Terpecaya dalam menjalin Kemitraan dengan dunia usaha untuk
mendukung perekonomian Indonesia yang mandiri ", strategi bisnis kemitraan yang
telah dijalankan sejak 5 tahun kebelakang telah memberikan hasil dan kontribusi yang
cukup tinggi terhadap pertumbuhan volume bisnis. Manajemen menyadari bahwa
keberhasilan suatu usaha tidak terlepas dari peran dan dukungan mitra usaha yang
sama-sama memiliki harapan dan tujuan dalam pengembangan usaha.
TATAKELOLAPERUSAHAAN DAN MANAJEMEN RISIKO
Dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan, Manajemen berpedoman pada
ketentuan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik ( Good Corporate
Governance ). Setiap kebijakan dan sistim prosedur operasional dilakukan evaluasi
untuk memastikan bahwa dalam pelaksanaannya tidak bertentangan dengan
ketentuan dan senantiasa berlandaskan pada prinsip akuntabilitas,
pertanggungjawaban, keterbukaan, kewajaran dan kemandirian. Pelaksanaan
tatakelola perusahaan yang baik dan konsisten dapat menciptakan dan
mempertahankan kelangsungan usaha yang sehat. Disisi lain dalam
mengantisipasi risiko usaha, pengelolaan manajemen risiko disesuaikan dengan
ukuran dan kompleksitas usaha.
Laporan Tahunan 2015
APRESIASI
Akhir kata kami menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Para Nasabah,
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang selama ini telah memberikan
kepercayaan yang tinggi serta turut bersama-sama dalam mengembangkan dan
memajukan Bank Artos Indonesia Tbk. Semoga setiap langkah kita selalu dalam
perlindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Bandung, 29April 2016
Reinantha Yaputra
Direktur Utama
6 Laporan Tahunan 2015
Kecemasan terhadap kinerja perbankan tahun 2015 bukan hanya dari melambatnyapertumbuhan perekonomian, tetapi juga dari meningkatnya rasio kredit bermasalah.Perlambatan perekonomian dan kecendrungan meningkatnya rasio kreditbermasalah akan mengakibatkan perlambatan dalam penyaluran kredit, padahaltanpa ekspansi pertumbuhan kredit yang tinggi dikhawatirkan akan mempengaruhirasio rentabiltas perbankan yang pada akhirnya tentu menimbulkan potensi ancamanpengurangan jumlah karyawan sebagai upaya pengurangan beban biaya.
Manajemen dalam menetapkan strategi dan kebijakan memperhatikan danmempertimbangkan situasi perkembangan perbankan maupun perekonomian secarakeseluruhan. Kebijakan regulator baik dari Pemerintah maupun Otoritas JasaKeuangan / Bank Indonesia yang mempengaruhi sektor keuangan dan industriperbankan akan mempengaruhi perkembangan dan situasi pasar keuangan didalamnegeri, sehingga faktor tersebut menjadi pertimbangan manajemen bank denganmempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki bank saat ini. Bank akanfokus pada jenis kegiatan usaha yang telah ditetapkan sesuai dengan kelompokBUKU 1 dimana modal inti bank dibawah Rp. 1 triliun, dan strategi serta Kebijakanbank tetap berpegang teguh pada Prinsip-Prinsip Kehati-hatian yang terukur(Prudential Banking) didukung oleh pengelolaan Manajemen Risiko (riskmanagement), pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good CorporateGovernance - GCG) serta kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku (Compliance).
TARGET PASAR
Target pasar Bank Artos adalah skala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).UMKM masih memiliki ruang yang sangat besar dan prospektif. Untuk menjangkausegmen UMKM dibutuhkan Jaringan kantor yang luas khususnya untuk pengusahamikro dan kecil. Melihat kondisi tersebut Bank melakukan strategi bisnis yangdifokuskan pada bisnis kemitraan dengan lembaga keuangan bank dan lembagakeuangan bukan bank. Bisnis kemitraan tersebut pada akhirnya akan memberikankontribusi positif bagi Bank Artos, yaitu memiliki jaringan melalui kantor yang dimilikidari mitra-mitra tersebut. Sejalan dengan strategi bisnis kemitraan khususnya kepadaBank Perkreditan Rakyat ( BPR ) diharapkan dapat memberikan kontribusipeningkatan volume kredit kepada UMKM.
SUMBER DAYAMANUSIA
Sumber Daya Manusia merupakan aset yang sangat bernilai bagi perkembangan dankemajuan suatu perusahaan. Kualitas Sumber Daya Manusia harus terusdikembangkan melalui Program Pengembangan SDM berbasis pada konsep -Competency Based HR Management. Sehingga dalam situasi tingkat persaingan diindustri perbankan yang semakin tinggi, Bank mampu menyediakan Sumber DayaManusia yang berkualitas yang memiliki kemampuan berkompetensi yang sehat.
Strategi & Kebijakan
7Laporan Tahunan 2015
Program pengembangan Sumber Daya Manusia antara lain meliputi :
1. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan.
2. Meningkatkan motivasi dan moral kerja karyawan.
3. Meningkatkan kepatuhan, kedisiplinan, produktivitas dan effisiensi kerjakaryawan.
4. Melaksanakan program peningkatan kesejahteraan karyawan.
5. Menyempurnakan kebijakan dan sistem prosedur yang terkait dengan SDM.
6. Meningkatkan pemahaman karyawan terhadap risiko dalam setiap aktivitasperbankan dan menanamkan budaya sadar risiko.
7. Mengikutsertakan pengurus bank, seluruh pimpinan unit kerja dan staff karyawanyang terkait dengan mengikuti program sertifikasi manajemen risikotake risk
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia serta memberikan pelatihanpenyegaran (refreshment training) bagi yang telah lulus sertifikasi manajemenrisiko setelah melewati masa waktu tertentu.
TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
Perkembangan Teknologi Sistem Informasi sejalan dengan perkembanganketentuan / regulasi sebagai akibat tuntutan pasar, tehnologi sistim informasimerupakan aset yang juga tidak kalah penting bagi suatu perusahaan. Bank ArtosIndonesia merencanakan akan mengganti Core Banking System sesuai corporateplan, adapun core banking system yang di miliki saat ini bekerja secara realtimeonline sehingga mampu menyediakan informasi dan data secara tepat waktu, yangdidukung dengan fasilitas back up yang bersifat warm backup serta tersedianyaDisaster Recovery Center yang secara berkala telah dilakukan proses pengujianuntuk memastikan system dapat berfungsi secara tepat dan cepat. Seiring denganpertumbuhan dan perkembangan tehnologi dibutuhkan suatu core banking systemyang lebih canggih yang dapat menunjang pertumbuhan kegiatan usaha dan untukmendukung kepatuhan bank terhadap ketentuan regulator. Manajemen telahmemutuskan untuk mengganti CBS dan diharapkan mulai dapat dioperasikanpertengahan tahun 2016.
Keikutsertaan Bank Artos Indonesia sebagai anggota jaringan ATM Bersama telahmemberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah dalam bertransaksi melalui13,000 jaringan ATM Bersama yang tersebar di seluruh Indonesia. Jenis transaksiyang dapat dilakukan melalui jaringan ATM Bersama antara lain ; penarikan tunai,kiriman uang / transfer antar bank anggota, pembayaran tagihan PLN, Telepon, Pajakdan pembayaran kartu kredit. Penyediaan Teknologi Sistem Informasi yang baikdapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada setiap nasabah atau masyarakatyang akan mempergunakan jasa dan bertransaksi dengan BankArtos Indonesia.
8 Laporan Tahunan 2015
KUALITAS ASET PRODUKTIF dan NON PRODUKTIF & RASIO NON
PERFORMING LOAN (NPL)
Rasio Aset Produktif bermasalah dan Non Produktif bermasalah terhadap Total AsetProduktif dan Non Produktif pada tahun 2015 sebesar 2,48% turun dibandingkantahun 2014 yang mencapai 4,00% serta Rasio Non Performing Loan (NPL) posisiakhir tahun 2015 sebesar 2,32% turun dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar3,66% .
Rasio non performing loan turun disebabkan adanya penyelesaian dari beberapadebitur bermasalah, dengan kata lain Bank mampu menyelesaikan setiap kreditbermasalah. Penanganan permasalahan kualitas aset produktif dan non produktiflebih mengutamakan penyelesaian secara musyawarah untuk mencapai win-winsolution. Penyelesaian aset bermasalah sebagian besar menunggu hasil penjualanagunan. Bank Artos telah melakukan pelelangan melalui Lembaga Lelang Negaradan menunjuk Agent Property untuk memasarkan penjualan agunan dari aktiva yangbermasalah serta bekerjasama dengan Kantor Kuasa Hukum khusus untukmenangani debitur yang tidak kooperatif untuk diteruskan proses litigasi sesuaidengan hukum yang berlaku.
RASIO TINGKAT KECUKUPAN MODAL BANK (CapitalAdequacy Ratio = CAR)
Rasio Tingkat Kecukupan Modal (CAR) merupakan salah satu komponen kuncipenting untuk menumbuhkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Bank. RasioCAR Bank Artos Indonesia per Desember 2015 sebesar 19,16% atau diatasketentuan minimal CAR yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 8 %. Rasio CARmeningkat bila dibandingkan dengan posisi tahun 2014, hal ini sejalan denganpeningkatan pertumbuhan penyaluran kredit yang diberikan yang mengakibatkanpeningkatan portofolio Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Rasio CAR yangmasih tinggi memberikan ruang terhadap kemampuan bank dalam menjalankanfungsinya sebagai lembaga intermediasi serta memberikan ruang yang sangat besaruntuk peningkatan pertumbuhan usaha.
RASIO RENTABILITAS
Secara keseluruhan rasio rentabilitas yaitu ROA dan ROE bank perakhir tahun 2015turun apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Secara aktivitas usaha pada tahun2015, Bank mengalami pertumbuhan yang cukup baik, khususnya terlihat dari adanyapeningkatan pendapatan bunga bersih (NIM), namun adanya peningkatan biayaoperasional yang cukup signifikan sehingga hasil akhir usaha yaitu Laba mengalamipenurunan dibandingkan pencapaian tahun 2014. Peningkatan biaya operasionalyang cukup signifikan tersebut terjadi karena tidak terlepas dari upaya manajemendalam memperhatikan kesejahteraan karyawan, mengingat peningkatan biaya hidupyang terjadi pada tahun 2015, sementara terhadap biaya operasional lainnya tidakterjadi peningkatan yang cukup signifikan atau dengan kata lain kegiatan usaha masihdijalankan secara efisien.
9Laporan Tahunan 2015
Manajemen Risiko adalah suatu metode pendekatan terstruktur dalam mengelolaketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman kerugian sebagai dampak darirangkaian aktivitas atau kegiatan usaha yang dijalankan. Untuk meminimalisir risiko-risiko yang dihadapi, maka dibutuhkan manajemen yang harus memiliki keahlian dankompetensi yang memadai sehingga segala macam risiko yang berpotensi munculdapat diantisipasi sejak awal dan disiapkan penanggulangannya.
Manajemen risiko pada Bank meliputi proses identifikasi, mengukur, memantau,mengendalikan risiko-risiko, untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkintimbul dari kegiatan usahanya. Manajemen risiko di Bank Artos memastikantersedianya sistem pengendalian intern yang memadai untuk mengatasi berbagairisiko. Kebijakan dan prosedur senantiasa disempurnakan dengan menyesuaikanbatas toleransi risiko untuk memastikan keseimbangan yang optimal antara kualitasaset dengan profibilitas usaha, serta untuk menjamin penerapan manajemen risikosejalan dengan dinamika bisnis dan perubahan eksternal. Penerapan manajemenrisiko yang baik dan menyeluruh diharapkan dapat meningkatkan kinerja usahadengan risiko yang terkendali dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian danpraktek perbankan yang sehat.
Penerapan manajemen risiko merupakan bagian untuk memperkuat stabilitas danketahanan kegiatan bisnis perbankan yang dilakukan melalui :
1. Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi.
2. Kecukupan kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit.
3. Proses pengelolaan risiko meliputi : proses identifikasi, pengukuran, pemantauandan pengendalian risiko.
4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
Pengungkapan Permodalan
Struktur permodalan yang kokoh diperlukan untuk mendukung pertumbuhan usahayang berkesinambungan maupun sebagai penyangga terhadap kemungkinanterjadinya kerugian baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktoreksternal.
Pengelolaan modal ( ) diselaraskan dengan rencana bisnis bankcapital management
melalui pertumbuhan kredit yang berkesinambungan, melakukan belanja modal yangdiperlukan untuk mendukung kegiatan bisnis serta mengembangkan bisniskemitraan dengan lembaga keuangan bank dan non bank.
Sesuai dengan rencana bisnis bank, kebutuhan permodalan dapat dipenuhi melaluiIPO dan pertumbuhan modal secara organik dengan didukung oleh profitabilitas yangmaksimal dengan mengutamakan pertumbuhan bisnis guna meningkatkan perolehan
Pengelolaan Risiko
10 Laporan Tahunan 2015
STRATEGI MANAJEMEN RESIKO
Untuk memastikan manajemen risiko dapat diterapkan secara memadai, makalangkah-langkah yang dilakukan oleh BankArtos Indonesia, sebagai berikut :
1. Memiliki pedoman kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang disusun sesuaidengan Peraturan Bank Indonesia tentang penerapan Manajemen Resiko bagiBank Umum.
2. Membentuk komite - komite yang secara aktif melakukan pemantauan atasmitigasi risiko, yaitu : Komite Manajemen Risiko, Komite Pemantau Risiko, KomiteAudit, Komite Pengarah Teknologi Informasi, Komite Kredit,ALCO.
3. Penetapan parameter dan limit transaksi bertujuan untuk meningkatkan mitigasirisiko Bank Artos Indonesia dalam proses identifikasi, pengukuran, pemantauandan pengendalian risiko.
4. Mengikutsertakan pengurus bank, seluruh pimpinan unit kerja dan staff karyawandi risk taking unit untuk mengikuti program sertifikasi manajemen risiko sesuaidengan ketentuan Bank Indonesia serta memberikan pelatihan penyegaran(refreshment training) bagi yang telah lulus sertifikasi manajemen risiko setelahmelewati masa waktu tertentu.
5. Mengembangkan budaya sadar risiko pada seluruh karyawan melalui programpelatihan dan sosialisasi manajemen risiko secara berkesinambungan.
PROFIL RISIKO
Sesuai dengan hasil penilaian Otoritas Jasa Keuangan, profil risiko bank :
Jenis RisikoPeringkat
Risiko Inhern
Kualitas Penerapan
Manajemen RisikoPeringkat Risiko
Risiko Kredit
Risiko Pasar
Risiko
Likuiditas
Risiko
Operasional
Risiko Hukum
Risiko
Stratejik
Risiko
Kepatuhan
Risiko
Reputasi
Peringkat
Profil Risiko
Moderate
Low to Moderate
Moderate
Moderate
Satisfactory
Fair
Satisfactory
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to ModerateLow to Moderate
Moderate
11
Moderate
Fair
Fair
Fair
Moderate
Moderate
Moderate
Moderate
Fair
Moderate ModerateFair
ModerateFair
Laporan Tahunan 2015
RISIKO KREDIT
Risiko kredit merupakan risiko yang timbul karena pihak peminjam atau counterparties
tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada bank. Kewaspadaan dalammengamati kondisi perkembangan dunia usaha adalah faktor penting bagi Bank Artosdalam menjaga kualitas portofolio kredit di tahun 2015.
Bank membukukan pertumbuhan kredit yang signifikan pada tahun 2015 dengankualitas kredit tetap terjaga. Bank Artos berhasil menjaga rasio kredit bermasalah(Non Performing Loan - NPL) pada tingkat yang rendah sebesar 2,32%.
Bank Artos mengelola risiko ini secara menyeluruh melalui penetapan batasan-batasan kredit bagi setiap segmen pasar untuk individual bisnis maupun antar sektorindustri guna memastikan portofolio kredit terdiversifikasi dengan baik. Strategi Bankdalam mengelola risiko kredit dilakukan dengan upaya-upaya sebagai berikut :
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Kebijakan dan prosedur perkreditan yang mengutamakan prinsip kehati-hatian.
3. Proses persetujuan kredit yang transparan dan berjenjang oleh Komite Kredit.
4. Pengawasan berkesinambungan untuk mengidentifikasi secara dini potensi risikokredit yang mungkin timbul, sehingga dapat melakukan langkah - langkahpencegahan, penyelamatan maupun penyelesaian yang efektif dan efisien.
5. Untuk mendukung pemberian kredit yang sehat dan telah mengandung unsurpengendalian internal, maka pejabat/pihak yang terlibat dalam prosesmanajemen risiko kredit adalah sebagai berikut :
A. Komite Kredit, yang beranggotakan Dewan Komisaris, Direksi, PemimpinKantor Wilayah dan Bussines Manager.
B. Unit Kerja Analis Kredit yang independen bertugas untuk menilai risiko secarakasus perkasus atas kredit yang diberikan.
C. Unit kerja Reviewer Kredit yang independen.
RISIKO PASAR
Bank Artos menghadapi risiko pasar yang berhubungan dengan fluktuasi tingkat sukubunga. Pengelolaan risiko suku bunga secara keseluruhan dijalankan denganmetodologi yang dapat mengidentifikasikan risiko suku bunga dari portofolio aset dankewajiban yang sensitif terhadap perubahan suku bunga. Selain itu penghimpunandana selalu dikaitkan dengan kemampuan penyalurannya serta diupayakan tidakterjadi negative interest gap, sehingga pendapatan bunga bersih yang diperolehselalu dalam kondisi positif dan pada akhirnya tingkat risiko suku bunga dapat ditekanseminimal mungkin.
12 Laporan Tahunan 2015
RISIKO LIKUIDITAS
Memperhatikan kemungkinan perubahan mendadak dari tingkat aset atau kewajibanyang dikarenakan oleh kejadian yang tidak terduga baik dalam kondisi normalmaupun untuk tujuan antisipasi kondisi krisis, maka bank harus memeliharapendanaan dan aset likuid yang mencukupi untuk mengakomodasi perubahantersebut guna mengantisipasi permintaan dana yang dapat muncul setiap saat. Dalamupaya untuk memenuhi keseimbangan tersebut bank melakukan pemantauanlikuiditas secara harian. Sepanjang tahun 2015 posisi likuiditas Bank Artos terjagapada level yang memadai.
Langkah-langkah yang proaktif senantiasa dilakukan bank untuk menjamin bahwadana inti dapat dipertahankan pada tingkat yang konsisten sesuai dengan kebijakaninternal Bank Artos maupun kebijakan Bank Indonesia, upaya upaya yang dilakukanadalah dengan: meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah Penyimpan untukmenjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan, bank membuat jaringan moneymarket line dengan beberapa bank lain, disamping itu pula bank memiliki kebijakanRencana Pendanaan Darurat yang berisi langkah-langkah yang dilakukan bankdalam rangka menghadapi perubahan likuiditas bank.
Pengelolaan likuiditas bank dilakukan dalam penempatan Sertifikat Bank Indonesia(SBI).
RISIKO OPERASIONAL
Hal-hal yang berpotensi menyebabkan risiko operasional yang material adalahdiantaranya : kecukupan ketentuan dan prosedur, kualitas SDM, turn-over pegawai,IT, kecukupan supervisi dan faktor eksternal lainnya.
Secara rutin bank melakukan sosialisasi dan pelatihan untuk mengembangkan riskculture (budaya mengelola risiko) dan meningkatkan risk awareness (kesadaran akanrisiko) yang merupakan syarat utama pengelolaan risiko. Dengan meningkatnya riskculture diharapkan akan mampu meningkatkan budaya kontrol risiko pada setiapkaryawan dalam melaksanakan aktivitas usaha sehari hari.
Untuk meminimalkan risiko operasional, Bank Artos melakukan upaya-upaya seperti :setiap aktivitas operasional dibuatkan SOP yang selalu dievaluasi sesuai denganperkembangan bisnis, meningkatkan fungsi kontrol dalam proses transaksi,mengamankan aset dan data, melakukan Disaster Recovery Plan secara rutin,memastikan bahwa setiap personil memiliki kualifikasi dan terlatih sesuai denganfungsinya, dan memastikan seluruh aktivitas operasional yang dilakukan telah sesuaidengan ketentuan, sistem dan prosedur yang ditetapkan.
RISIKO HUKUM
Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridisyang dapat bersumber antara lain dari kelemahan aspek yuridis yang disebabkan olehlemahnya perikatan yang dilakukan oleh bank, ketiadaan dan/atau perubahanperaturan perundang-undangan yang menyebabkan suatu transaksi yang telahdilakukan bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang akan ada dan proseslitigasi baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap bank maupun sebaliknya.
13Laporan Tahunan 2015
Untuk dapat meminimalkan risiko hukum yang mungkin terjadi maka Bank Artosmembentuk unit kerja hukum (legal) dengan misi mendukung Bank Artos dalammenjalankan usahanya dan serta mengamankan dan melindungi kepentingan BankArtos dari risiko hukum.
Bank Artos melakukan mitigasi risiko hukum, dengan cara antara lain : membuatmanual kerja dan standarisasi dokumen hukum, melakukan sosialisasi kepada kantorcabang dan unit kerja terkait mengenai dampak peraturan dan perundangan yangbaru berlaku, sosialisasi tentang modus operandi kejahatan perbankan beserta carapenanganannya secara hukum.
RISIKO REPUTASI
Pelayanan nasabah yang kurang memuaskan dan kelambatan dalam penyelesaianpengaduan nasabah, serta pemberitaan negatif lainnya adalah merupakanpermasalahan dari risiko reputasi yang berdampak pada penurunan kepercayaanterhadap bank yang dapat menimbulkan potensi kerugian, akibat dari penurunanjumlah nasabah dan pendapatan bank.
Identifikasi risiko reputasi dilakukan Bank Artos secara berkala dengan caramemantau kualitas pelayanan, kecepatan penyelesaian pengaduan nasabah danpemantauan berita yang terkait dengan bank maupun grup usaha bank di berbagaimedia masa.
Upaya-upaya yang dilakukan bank dalam meminimalkan potensi risiko reputasiadalah dengan terus meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah dengancara peningkatan keahlian pegawai melalui program pelatihan dan merekrut tenaga-tenaga profesional.
RISIKO STRATEGIK
Risiko stratejik dapat terjadi akibat ketidaktepatan dalam pengambilan keputusandan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalammengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Untuk dapat meminimalkan potensi risiko stratejik yang mungkin terjadi, Direksi telahmenyusun rencana stratejik dan inisiatif - inisiatif bisnis. Hal – hal ini dituangkan dalamblue print strategi bisnis dalam corporate plan dan Rencana Bisnis Bank (RBB).Corporate plan dan RBB telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.
Bank Artos telah membentuk Komite RBB yang memiliki wewenang dan tanggungjawab untuk mendukung perumusan RBB dan memantau pelaksanaannya, denganmenyusun laporan realisasi dibandingkan dengan rencana bisnis dan anggaransecara berkala dan melakukan kaji ulang sasaran bisnis baik yang bersifat finansialmaupun non-financial.
14 Laporan Tahunan 2015
RISIKO KEPATUHAN
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidakmelaksanakan peraturan perundang-undangan dan atau ketentuan lainnya baikinternal maupun eksternal. Risiko ini dapat berdampak pada pemberian teguransecara administratif maupun pengenaan denda oleh pihak regulator (Bank Indonesia,/OJK) ataupun instansi lainnya.
Untuk dapat meminimalkan potensi risiko kepatuhan yang mungkin terjadi tersebut,Bank Artos telah menunjuk salah satu anggota Direksi sebagai Direktur yangmembawahkan fungsi kepatuhan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Direktur Kepatuhandibantu Satuan Kerja Kepatuhan yang mempunyai tanggung jawab untuk mengelolarisiko kepatuhan Bank dan bersifat independen terhadap satuan kerja operasional.Satuan Kerja Kepatuhan juga bertanggung jawab terhadap penerapan Program AntiPencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) di BankArtos.
Bank menyadari bahwa risiko yang dapat ditimbulkan akibat ketidakpatuhan dapatmempengaruhi operasional dan reputasi Bank, Bank Artos mempunyai komitmenyang kuat untuk senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlakudan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kelemahan apabila terjadi.
Secara proaktif Bank melakukan pencegahan ( ) dalam rangka meminimalkanex-ante
terjadinya pelanggaran dan melakukan tindakan korektif ( ) dalam rangkaex-post
perbaikan, dengan melakukan upaya upaya sebagai berikut :
- Melakukan gap analisis antara ketentuan baru dengan ketentuan lama.
- Melakukan kajian kepatuhan atas rencana produk dan aktivitas baru.
- Melakukan sosialisasi ketentuan kepada karyawan.
- Melakukan pemantauan atas transaksi keuangan mencurigakan.
15Laporan Tahunan 2015
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ku
an
tit
atif
Stru
ktu
rP
erm
od
ala
nB
an
kU
mu
m
(2
)
Mo
da
lIn
ti
KO
MP
ON
EN
MO
DA
L
KO
MP
ON
EN
MO
DA
LN
o.
(1
)I
A
1.
Mo
da
lD
iseto
r
2.
Ca
da
ng
an
Ta
mb
ah
an
Mo
da
l
3.
Mo
da
lIn
ova
tif
4.
Fa
kto
rPen
gu
ra
ng
Mo
da
lIn
ti
5.
Kep
en
tin
ga
nN
on
Pen
gen
da
li
Mo
da
lPele
ng
ka
pB
1.
Level
Ata
s(U
pp
er
Tie
r2
)
2.
Level
Baw
ah
ma
ksim
um
50
%M
od
al
In
ti
(Lo
wer
Tie
r2
)
3.
Fa
kto
rPen
gu
ra
ng
Mo
da
lPele
ng
ka
p
Fa
kto
rPen
gu
ra
ng
Mo
da
lIn
ti
da
nM
od
al
Pele
ng
ka
pM
od
al
Pele
ng
ka
pC
Eksp
osu
rS
eku
rit
isa
si
Mo
da
lPele
ng
ka
pTa
mb
ah
an
Ya
ng
Mem
en
uh
iPersya
ra
ta
n(T
ier
3)
D
MO
DA
LP
ELE
NG
KA
PTA
MB
AH
AN
YA
NG
DIA
LO
KA
SIK
AN
UN
TU
KM
EN
GA
NT
IS
IPA
SI
RIS
IK
OPA
SA
RETO
TA
LM
OD
AL
IN
TI
DA
NM
OD
AL
PE
LE
NG
KA
P(A
+B
-C
)II
KO
MP
ON
EN
MO
DA
LTO
TA
LM
OD
AL
IN
TI,
MO
DA
LP
ELE
NG
KA
P,
DA
NM
OD
ALP
ELE
NG
KA
PTA
MB
AH
AN
YA
NG
DIA
LO
KA
SIK
AN
UN
TU
KM
EN
GA
NT
IS
IPA
SI
RIS
IK
OPA
SA
R(A
+B
-C
+E
)III
AS
ET
TE
RT
IM
BA
NG
ME
NU
RU
TR
IS
IK
O(A
TM
R)
UN
TU
KR
IS
IK
OK
RE
DIT
IV
AS
ET
TE
RT
IM
BA
NG
ME
NU
RU
TR
IS
IK
O(A
TM
R)
UN
TU
KR
IS
IK
OO
PE
RA
SIO
NA
LV
AS
ET
TE
RT
IM
BA
NG
ME
NU
RU
TR
IS
IK
O(A
TM
R)
UN
TU
KR
IS
IK
OPA
SA
RV
I
Meto
de
Sta
nd
ar
Mo
del
In
tern
al
B ARA
SIO
KE
WA
JIB
AN
PE
NY
ED
IA
AN
MO
DA
LM
IN
IM
UM
UN
TU
KR
IS
IK
OK
RE
DIT,
RIS
IK
OO
PE
RA
SIO
NA
LD
AN
RIS
IK
OPA
SA
R(
III
:(
IV
+V
+V
I))
VII
(4
)(
3)
31
De
se
mb
er
20
14
Ko
nso
lida
si
Ba
nk
10
1,1
58
8,5
65
96
,50
0 --
3,9
07-
4,8
07
4,8
07----
10
5,9
65 - -
-- - ----- ------ - -
10
5,9
65
59
3,8
81
49
,21
3- --
16
.48
%
---- ---
Dala
mju
taan ru
pia
h-- - ----- --
10
4,2
30
10
,52
0
96
,50
0-
2,7
90-
3,7
98
3,7
98-
(5
)
Ko
nso
lida
si
(6
)
--
31
De
se
mb
er
20
15
--
Ba
nk
-- ----- --
-
10
8,0
28 -
10
8,0
28
50
8,6
20
54
,97
0- --
-1
9.1
7%
--
16 Laporan Tahunan 2015
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Wil
ay
ah
-B
an
kS
ec
ara
In
div
idu
al
Ka
teg
ori
Po
rto
foli
o
Ta
gih
an
Kep
ad
aE
ntit
as
Sekto
rP
ub
lik
Ta
gih
an
Kep
ad
aPem
erin
ta
h
Ta
gih
an
Kep
ad
aB
an
k
Ta
gih
an
Kep
ad
aB
an
kPem
ba
ng
un
an
Mu
ltil
atera
ld
an
Lem
ba
ga
In
tern
asio
na
l
Kred
itB
era
gu
nP
ro
perti
Ko
mersil
Kred
itB
era
gu
nR
um
ah
Tin
gg
al
Ta
gih
an
Kep
ad
aU
sa
ha
Mik
ro,
Usa
ha
Kecil
da
nPo
rto
foli
oR
Itel
Kred
itPeg
aw
ai
/Pen
siu
na
n
Ta
gih
an
Kep
ad
aK
orp
ora
si
Ta
gih
an
Ya
ng
Tela
hJa
tu
hTem
po
Eksp
osu
rD
iU
nit
Sya
ria
h(a
pa
bil
aa
da
)
Asset
La
inn
ya
TO
TA
L
(2
)
No
.
1 2 3 54 6 7 8 9 10
12
11
(1
)
Dala
mju
taan r
upia
h
- - -
2,3
70
27
0 - -
35
,28
7
21
0,6
36
2,0
05 -
26
,83
0 -
(4
)(
3)
(5
)(
7)
(6
)
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Wil
ay
ah
Wil
ay
ah
1W
ila
ya
h2
Wil
ay
ah
3d
st
To
ta
l
23
5,3
93 - -
1,9
17
1,5
13
17
,39
3 -
14
2,5
73
10
7,3
20
13
,62
6 -
28
,11
0 -
- - - -- - -
9,2
65 -
13
8 -- -
- - - -- - -
2,6
67
3,4
62 - -- -
23
5,3
93 - -
4,2
87
1,7
83
17
,39
3 -
18
9,7
92
32
1,4
18
15
,76
9 -
54
,94
0
84
0,7
75
De
se
mb
er
20
14
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Wil
ay
ah
De
se
mb
er
20
15
- - -
1,1
51- - -
43
,84
7
15
9,6
0
1,3
90 -
25
,21
4 -
(9
)(
8)
(1
0)
(1
2)
(1
1)
Wil
ay
ah
1W
ila
ya
h2
Wil
ay
ah
3d
st
To
ta
l
22
1,2
18 - -
5,4
49
1,9
02
14
,62
6 -
97
,91
4
12
6,6
94
8,9
04 -
29
,16
0 -
- - - -- - -
4,7
39 -
54
9 -- -
- - - -- - -
1,3
07
1,3
23 - -- -
22
1,2
18 - -
6,9
60
1,9
02
14
,62
6 -
14
7,8
07
28
7,6
17
10
,84
3 -
54
,67
4
74
5,6
47
17Laporan Tahunan 2015
18
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Sis
aJa
ng
ka
Wa
ktu
Ko
ntra
k-
Ba
nk
Se
ca
ra
In
div
idu
al
Ka
teg
ori
Po
rto
folio
64
9-
69
6-
Ta
gih
an
Kep
ad
aE
ntit
as
Sekto
rP
ub
lik
Ta
gih
an
Kep
ad
aPem
erin
ta
h
Ta
gih
an
Kep
ad
aB
an
k
Ta
gih
an
Kep
ad
aB
an
kPem
ba
ng
un
an
Mu
ltila
tera
ld
an
Lem
ba
ga
In
tern
asio
na
l
Kred
itB
era
gu
nP
ro
perti
Ko
mersil
Kred
itB
era
gu
nR
um
ah
Tin
gg
al
Ta
gih
an
Kep
ad
aU
sa
ha
Mik
ro,
Usa
ha
Kecil
da
nPo
rto
folio
RItel
Kred
itPeg
aw
ai
/Pen
siu
na
n-
5,3
30
-
7,1
32
Ta
gih
an
Kep
ad
aK
orp
ora
si
2,9
42-
23
5,3
93---
1,7
82
17
,39
3
-
12
1,7
29
-
55
,60
1
40
,39
64
5,5
69
50
,04
51
85
,40
7
Ta
gih
an
Ya
ng
Tela
hJa
tu
hTem
po
3,2
36
40
,37
55
3,3
97
Eksp
osu
rD
iU
nit
Sya
ria
h(a
pa
bila
ad
a)
Asset
La
inn
ya
TO
TA
L
8,6
02- -
18
3,3
18
3,9
32-
54
,94
0
55
4,4
49
(5
)(
6)
(3
)(
4)
(2
)
No
.
1235 46
7
8
9
10
12 11
(1
)
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Sis
aJa
ng
ka
Wa
ktu
Ko
ntra
k
De
se
mb
er
20
14
<=
1ta
hu
n>
1th
ns
d3
th
n>
3th
ns
d5
th
n
23
5,3
93--
4,2
87
1,7
82
17
,39
3-
18
9,7
93
32
1,4
17
15
,76
9-
54
,94
0
84
0,7
75
(8
)
To
ta
l>
5th
nN
on
-K
on
tra
ktu
al
-- -
----
----
----
---1- ----
-- -
3,2
35- -
4,2
10-
59
6-
-
7,2
88
-
2,0
51
1,6
25-
22
1,2
18--
52
9
1,9
02
14
,62
6
-
68
,25
9
-
70
,10
7
26
,35
22
2,4
58
73
,14
91
65
,65
8
2,1
10
37
,85
02
5,1
05
6,0
53- -
14
9,0
86
2,7
82-
54
,67
4
53
1,4
96
(1
1)
(1
2)
(9
)(
10
)
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Sis
aJa
ng
ka
Wa
ktu
Ko
ntra
k
De
se
mb
er
20
15
<=
1ta
hu
n>
1th
ns
d3
th
n>
3th
ns
d5
th
n
22
1,2
18--
6,9
60
1,9
02
14
,62
6-
14
7,8
07
28
7,6
17
10
,84
3-
54
,67
4
74
5,6
47
(1
4)
To
ta
l>
5th
nN
on
-K
on
tra
ktu
al
-- -
----
----
----
---
10
2- ----
-- -
2,0
08- -
(7
)(
13
)
Laporan Tahunan 2015
Dala
m juta
an r
upia
h
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Se
kto
rE
ko
no
mi
-B
an
kS
ec
ara
In
div
idu
al
No
.
(1
(2
)
Perik
an
an
Perta
nia
n,
Perb
uru
an
da
nK
eh
uta
na
n
Ka
teg
ori
Po
rto
fol i
o
(5
)
Ta
gih
an
Kep
ad
aB
an
kPem
ba
ng
un
an
Mu
lti l
atera
l
Ta
gih
an
Kep
ad
aK
red
itPeg
aw
ai/
Kred
itB
era
gu
nP
ro
perti
Ta
gih
an
Kep
ad
aU
sa
ha
Mik
ro,
Usa
ha
Keci l
da
nPo
rto
fol i
oR
itel
Ta
gih
an
Kep
ad
aK
orp
ora
si
Ta
gih
an
Ya
ng
Tela
hJa
tu
hTem
po
Eksp
osu
rD
iU
nit
Usa
ha
Sya
ria
h(a
pa
bi l
aa
da
)
Aset
La
inn
ya
(9
)(
8)
(7
)(
6)
(1
0)
(1
4)
(1
3)
(1
2)
(1
1)
(3
)
Ta
gih
an
Kep
ad
a
Ta
gih
an
Kep
ad
aE
ntit
as
(4
)
23
5,3
93
23
5,3
93
Ja
sa
Keseh
ata
nd
an
Keg
iata
nS
osia
l
1
In
du
stri
Pen
go
lah
an
Perta
mb
an
ga
nd
an
Pen
gg
ali
an
Ko
nstru
ksi
Lis
trik
,G
as
da
nA
ir
Pen
yed
iaa
nA
ko
mo
da
si
da
nPen
yed
iaa
nM
aka
nM
inu
m
Perd
ag
an
ga
nB
esa
rd
an
Ecera
n
Pera
nta
ra
Keu
an
ga
n
Perta
nia
n,
Perb
Tra
nsp
orta
si,
Perg
ud
an
ga
nd
an
Ko
mu
nik
asi
Ad
min
istra
si
Pem
erin
ta
ha
n,
Perta
ha
na
nd
an
Ja
min
an
So
sia
lW
aji
b
Rea
lesta
te,
Usa
ha
Persew
aa
nd
an
Ja
sa
Peru
sa
ha
an
Ja
sa
Pen
did
ika
n
Ja
sa
Pero
ra
ng
an
Ya
ng
Mela
ya
ni
Ru
ma
hTa
ng
ga
Ja
sa
Kem
asya
ra
ka
ta
n,
So
sia
lB
ud
aya
,H
ibu
ra
nd
an
Pero
ra
ng
an
La
inn
ya
Keg
iata
nYa
ng
Belu
mJela
sB
ata
sa
nn
ya
Ba
da
nIn
tern
asio
na
ld
an
Ba
da
nE
kstra
In
tern
asio
na
lLa
inn
ya
La
inn
ya
Bu
ka
nLa
pa
ng
an
Usa
ha
2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
To
ta
l
De
se
mb
er
20
14
Kred
itB
era
gu
nR
um
ah
-
4,2
87
4,1
10
5,1
91
16
,87
3
37
,11
7
24
,46
6
28
,53
4
26
,98
9
2,6
13
4,2
87
17
,39
31
89
,79
23
18
,80
51
5,7
69
56
,72
3
56
,72
3
1,1
83
2,0
74
2,6
13
13
,28
31
8,9
37
56
,56
5
49
,30
5
67
4
15
6
41
,90
2
59
,78
8
49
,26
4
73
,67
1
6,7
65
4,2
67
3,7
34
48
5
2,9
89
1,9
85
7,4
26
23
4
3,7
92
19Laporan Tahunan 2015
Dala
m ju
taan ru
pia
h
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Se
kto
rE
ko
no
mi
-B
an
kS
ec
ara
In
div
idu
al
No
.
(1
(2
)
Perik
an
an
Perta
nia
n,
Perb
uru
an
da
nK
eh
uta
na
n
Ka
teg
ori
Po
rto
folio
(5
)
Ta
gih
an
Kep
ad
aB
an
kPem
ba
ng
un
Ta
gih
an
Kep
ad
a
Kred
itPeg
aw
ai/
Kred
itB
era
gu
nP
ro
perti
Ta
gih
an
Kep
ad
aU
sa
ha
Mik
ro,
Usa
ha
Kecil
da
n
Ta
gih
an
Kep
ad
a
Ta
gih
an
Ya
ng
Tela
hJa
tu
hTem
po
Eksp
osu
rD
iU
nit
Usa
ha
Sya
ria
h
Aset
(9
)(
8)
(7
)(
6)
(1
0)
(1
4)
(1
3)
(1
2)
(1
1)
(3
)
Ta
gih
an
Kep
ad
a
Ta
gih
an
Kep
ad
aE
ntit
as
(4
)
17
8,8
06
17
8,8
06
Ja
sa
Keseh
ata
nd
an
Keg
iata
nS
osia
l
1
In
du
stri
Pen
go
lah
an
Perta
mb
an
ga
nd
an
Pen
gg
alia
n
Ko
nstru
ksi
Lis
trik
,G
as
da
nA
ir
Pen
yed
iaa
nA
ko
mo
da
si
da
nPen
yed
iaa
nM
aka
nM
inu
m
Perd
ag
an
ga
nB
esa
rd
an
Ecera
n
Pera
nta
ra
Keu
an
ga
n
Perta
nia
n,
Perb
Tra
nsp
orta
si,
Perg
ud
an
ga
nd
an
Ko
mu
nik
asi
Ad
min
istra
si
Pem
erin
ta
ha
n,
Perta
ha
na
nd
an
Ja
min
an
So
sia
lW
ajib
Rea
lesta
te,
Usa
ha
Persew
aa
nd
an
Ja
sa
Peru
sa
ha
an
Ja
sa
Pen
did
ika
n
Ja
sa
Pero
ra
ng
an
Ya
ng
Mela
ya
ni
Ru
ma
hTa
ng
ga
Ja
sa
Kem
asya
ra
ka
ta
n,
So
sia
lB
ud
aya
,H
ibu
ra
nd
an
Pero
ra
ng
an
La
inn
ya
Keg
iata
nYa
ng
Belu
mJela
sB
ata
sa
nn
ya
Ba
da
nIn
tern
asio
na
ld
an
Ba
da
nE
kstra
In
tern
asio
na
lLa
inn
ya
La
inn
ya
Bu
ka
nLa
pa
ng
an
Usa
ha
23456789
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
To
ta
l
De
se
mb
er
20
15
Kred
itB
era
gu
nR
um
ah16
7
6,9
60
4,1
00
10
,77
8
12
,39
9
32
,96
5
32
,01
1
20
,56
2
28
,20
8
4,6
63
6,9
60
14
,62
61
47
,80
72
82
,95
41
0,8
43
56
,57
6
56
,57
6
2,0
00
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
da
nP
en
ca
da
ng
an
Be
rd
as
ark
an
Wila
ya
h-
Ba
nk
se
ca
ra
ind
ivid
ua
l
Ka
teg
ori
Po
rto
folio
-4
-
35
Ta
gih
aya
ng
men
ga
lam
ip
en
uru
na
nn
ilai
(im
pa
ired
)k
Ta
gih
an
B.
Tela
hJa
tu
hTem
po
A.
Belu
mJa
tu
hTem
po
Ca
da
ng
an
Keru
gia
nPen
uru
na
nN
ilai
(C
KP
N)
-K
ole
ktif
Keru
gia
nPen
uru
na
nN
ilai
(C
KP
N)
-In
div
idu
al
Ta
gih
an
Ya
ng
Dih
ap
us
Bu
ku
--
48
2
1,2
30
25
0,2
98
7,6
94
7,6
94
96
3 -
47
3
3,1
36
-
(5
)(
6)
(3
)(
4)
(2
)
No
.
1
2345
(1
Wila
ya
h
De
se
mb
er
20
14
Wila
ya
h1
Wila
ya
h2
Wila
ya
h3
54
8,6
59
11
,93
0-
1,4
45 -
1,7
42
3,1
36
(7
)
To
ta
lD
st.
28
2,8
29
4,2
36
1,8
35
2,4
01
9,4
03---
6,1
29-- -
4,6
63
10
,52
6
13
5
62
4
37
,50
3
39
,31
0
13
,18
3
1,5
98
53
,84
1
33
,61
4
60
,09
4
51
,61
9
46
3,8
74
57
0
-2
-
30
--
46
62
4
20
6,3
48
1,1
73
1,1
73
58
0 -
40
9
3,1
79
-
(1
0)
(1
1)
(8
)(
9)
Wila
ya
h
De
se
mb
er
20
15
Wila
ya
h1
Wila
ya
h2
Wila
ya
h3
46
7,8
53
3,1
06-
62
6 -
1,0
65
3,1
79
(1
2)
To
ta
lD
st.
25
3,5
87
1,9
33
71
5
1,2
18
5,2
88---
2,6
30-- -
20
28
0
67
5
1,4
07
99
Laporan Tahunan 2015
Dalam jutaan rupiah
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan
Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual
( 2 )
Perikanan
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
SEKTOR EKONOMI
-
37,216
1,598
234
624
42,789
95,358
77,178
-
65,038
( 3 )
Tagihan
Belum
( 7 )( 6 )( 5 )( 4 ) ( 8 )
Industri Pengolahan
Pertambangan dan Penggal ian
Konstruksi
Listr ikl, Gas dan Air
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
Perdagangan Besar dan Eceran
Perantara Keuangan
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan-
-
No.
( 1
TagihanYang Mengalami
Penurunan Nilai
Telah
Cadangan
KerugianPenurunan
Nilai(CKPN)Indiv
Cadangan
KerugianPenurunan
Nilai
Tagihan
yangDihapus
Buku
-
Desember 2015
2
1
Jasa Pendidikan
2,082
-
-
-
75,852
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan
Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya
Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya
Lainnya
Bukan Lapangan Usaha 69,884
467,853Total
4
3
6
5
8
7
10
9
12
11
14
13
16
15
18
17
20
19
-
37,216
1,598
234
624
42,789
95,336
77,101
-
-
-
-
2,083
-
-
-
75,552
68,173
465,744
-
-
-
-
-
-
21
77
-
-
-
-
-
-
-
-
-
300
1,711
-
2,109
-
-
-
-
-
-
626
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
626
-
30
1
-
-
26
132
516
-
135
-
-
-
2
-
-
-
144
77
-
1,064
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,179
3,179
Perikanan
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
Industri Pengolahan
Pertambangan dan Penggal ian
Konstruksi
Listr ikl, Gas dan Air
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
Perdagangan Besar dan Eceran
Perantara Keuangan
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan
Desember 2014
2
1
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan
Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya
Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya
Lainnya
Bukan Lapangan Usaha
Total
4
3
6
5
8
7
10
9
12
11
14
13
16
15
18
17
20
19
65,038
21
-
49,674
9,754
390
674
30,840
126,710
109,621
-
62,401
-
-
-
7,426
1,985
-
-
74,607
74,577
-
839,836
-
48,491
9,754
390
674
30,840
126,710
109,621
-
-
-
-
7,426
1,985
-
-
74,307
72,824
-
836,600
-
1,183
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
300
1,753
-
3,236
-
419
-
-
-
-
1,026
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,445
-
208
6
23
-
18
429
820
-
37
-
-
-
-
4
-
-
83
114
-
1,742
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,316
3,316
62,401
Laporan Tahunan 2015
Pe
ng
un
gk
ap
an
Rin
cia
nM
uta
si
Ca
da
ng
an
Ke
ru
gia
nP
en
uru
na
nN
ilai
-B
an
kS
ec
ara
In
div
idu
al
(2
)
Pem
ben
tu
ka
n(Pem
ulih
an
)C
KP
Np
ad
aPerio
de
Berja
lan
(N
et)
Sa
ldo
Aw
al
CK
PN
KE
TE
RA
NG
AN
-
(3
)
CK
PN
Ko
lektif
(5
)(
4)
2b
.Pem
ulih
an
CK
PN
Pa
da
Perio
de
Berja
lan
2a
.Pem
ben
tu
ka
nC
KP
Np
ad
aPerio
de
Berja
lan
Pem
ben
tu
ka
n(Pem
ulih
an
)La
inn
ya
pa
da
Perio
de
Berja
lan
CK
PN
Ya
ng
Dig
un
aka
nU
ntu
kM
ela
ku
ka
nH
ap
us
Bu
ku
ata
sTa
gih
an
pa
da
Perio
de
Berja
lan
Sa
ldo
Akh
irC
KP
N
No
.
(1
)
Po
sis
iD
esem
ber
20
14
CK
PN
In
div
idu
al
2 14 3
2,5
53
1,8
01
79
3
1,7
42
1,4
45
(5
)
CK
PN
Ko
lektif
(6
)
Po
sis
iD
esem
ber
20
15
CK
PN
In
div
idu
al
1,4
45
1,7
42
1,0
64
62
6
(1
,10
8)
7,3
26
8,4
34
(5
9)
73
4
22
(819)
667
1,486901
(678)
223
Laporan Tahunan 2015
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Ka
ta
go
ri
Po
rto
fo
lio
da
nS
ka
la
Pe
rin
gk
at-
Ba
nk
Se
ca
ra
In
div
idu
al
Ka
teg
ori
Po
rto
fol i
o
-
1,9
02
Perin
gka
tJa
ng
ka
Pa
nja
ng
To
ta
lT
an
pa
Pe
rin
gk
at
Ta
gih
an
Kep
ad
aE
ntit
as
Sekto
rP
ub
lik
Ta
gih
an
Kep
ad
aPem
erin
ta
h
Ta
gih
an
Kep
ad
aB
an
k
Ta
gih
an
Kep
ad
aB
an
kPem
ba
ng
un
an
Mu
lti l
atera
ld
an
Lem
ba
ga
Kred
itB
era
gu
nP
ro
perti
Ko
mersi l
Kred
itB
era
gu
nR
um
ah
Tin
gg
al
Ta
gih
an
Kep
ad
aU
sa
ha
Mik
ro,
Usa
ha
Keci l
da
nPo
rto
fol i
oR
Itel
Kred
itPeg
aw
ai
/Pen
siu
na
n
Ta
gih
an
Kep
ad
aK
orp
ora
si
28
7,6
17
28
7,6
17
Ta
gih
an
Ya
ng
Tela
hJa
tu
hTem
po
Eksp
osu
rD
iU
nit
Sya
ria
h(a
pa
bil
aa
da
)
Asset
La
inn
ya
TO
TA
L
Desem
ber
20
15
BB
B+
sd
BB
B-
AA
+sd
AA
-A
+sd
A-
AA
AS
ta
nd
ard
an
dPo
or's
Lem
ba
ga
Perin
gka
t
Ta
gih
an
Bersih
(7
)(
11
)(
10
)(9
)(
8)
(1
2)
(1
4)
(1
3)
(5
)(
6)
(3
)(
4)
(2
)
1 2 3 54 6 7 8 9 10
12
11
(1
)
Fit
ch
Ra
tin
g
Mo
od
y's
PT
Fit
ch
Ra
tin
gs
In
do
PT
IC
RA
In
do
nesia
PT
PE
FIN
DO
BB
+s
dB
B-
B+
sd
B-
Ku
ra
ng
B-
Ku
ra
ng
B-
A-1
A-2
A-3
Ku
ra
ng
A-3
BB
B+
sd
BB
B-
AA
+sd
A+
sd
A-
AA
AB
B+
sd
BB
-B
+s
dB
-K
ura
ng
B-
Ku
ra
ng
B-
Ba
a1
+s
dB
aa
3A
a1
+sd
Aa
3A
1+
sd
A3
Aa
aB
a1
+s
dB
a3
B1
+s
dB
3K
ura
ng
B3
[id
r]B
BB
+s
d[id
r]B
BB
-
[id
r]A
A+
sd
[id
r]A
A-
[id
r]A
+s
d[id
r]A
-[id
r]A
A[id
r]B
B+
sd
[id
r]B
B-
[id
r]B
+s
d[id
r]B
-K
ura
ng
[id
r]B
-
BB
B+
[id
n]
sd
BB
B-[id
n]
AA
+[id
n]
sd
AA
-[id
n]
A+
[id
n]
sd
A-
BB
+[id
n]
sd
BB
-[id
n]
B+
[id
n]
sd
B-[id
n]
Ku
ra
ng
B-[id
n]
idB
BB
+s
did
BB
B-
idA
A+
sd
idA
A-
idA
+s
did
A-
idA
AA
idB
B+
sd
idB
B-
idB
+s
did
B-
Ku
ra
ng
idB
-
P-1
P-2
P-3
Ku
ra
ng
P-3
F1
+s
dF
1F
2F
3K
ura
ng
F3
F1
+[id
n]
sd
F1
[id
n]
F2
[id
n]
F3
[id
n]
Ku
ra
ng
F3
[id
n]
[id
r]A
1+
sd
[id
r]A
1[id
r]A
2+
sd
[id
r]A
2[id
r]A
3+
sd
[id
r]A
3
Ku
ra
ng
[id
r]A
3
idA
1id
A2
idA
3s
did
A4
Ku
ra
ng
idA
4
(1
5)
(1
6)
-
1,9
02
--
22
1,2
18
22
1,2
18
--
51
0,7
37
51
0,7
37
Dala
m juta
an r
upia
h
23Laporan Tahunan 2015
Ka
teg
ori
Po
rto
folio
Perin
gka
tJa
ng
ka
Pa
nja
ng
To
ta
lT
an
pa
Pe
rin
gk
at
Ta
gih
an
Kep
ad
aE
ntit
as
Sekto
rP
ub
lik
Ta
gih
an
Kep
ad
aPem
erin
ta
h
Ta
gih
an
Kep
ad
aB
an
k
Ta
gih
an
Kep
ad
aB
an
kPem
ba
ng
un
an
Mu
ltila
tera
ld
an
Lem
ba
ga
In
tern
asio
na
l
Kred
itB
era
gu
nP
ro
perti
Ko
mersil
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Usa
ha
Mik
ro
,U
sa
ha
Ke
cil
da
nP
orto
fo
lioR
Ite
l
Kred
itPeg
aw
ai
/Pen
siu
na
n
Ta
gih
an
Kep
ad
aK
orp
ora
si
Ta
gih
an
Ya
ng
Tela
hJa
tu
hTem
po
Asset
La
inn
ya
Desem
ber
20
14
BB
B+
sd
BB
B-
AA
+sd
AA
-A
+sd
A-
AA
AS
ta
nd
ard
an
dPo
or's
Lem
ba
ga
Perin
gka
t
Ta
gih
an
Bersih
(7
)(
11
)(
10
)(9
)(
8)
(1
2)
(1
4)
(1
3)
(5
)(
6)
(3
)(
4)
(2
)
No
.
1235 4678910
11
(1
)
Fit
ch
Ra
tin
g
Mo
od
y's
PT
Fit
ch
Ra
tin
gs
In
do
PT
IC
RA
In
do
nesia
PT
PE
FIN
DO
BB
+s
dB
B-
B+
sd
B-
Ku
ra
ng
B-
Ku
ra
ng
B-
A-1
A-2
A-3
Ku
ra
ng
A-3
BB
B+
sd
BB
B-
AA
+sd
AA
-A
+sd
A-
AA
AB
B+
sd
BB
-B
+s
dB
-K
ura
ng
B-
Ku
ra
ng
B-
Ba
a1
+s
dB
aa
3A
a1
+sd
Aa
3A
1+
sd
A3
Aa
aB
a1
+s
dB
a3
B1
+s
dB
3K
ura
ng
B3
[id
r]B
BB
+s
d[id
r]B
BB
-
[id
r]A
A+
sd
[id
r]A
A-
[id
r]A
+s
d[id
r]A
A[id
r]B
B+
sd
[id
r]B
B-
[id
r]B
+s
d[id
r]B
-
Ku
ra
ng
[id
r]B
-
BB
B+
[id
n]
sd
BB
B-[id
n]
AA
+[id
n]
sd
AA
-[id
n]
A+
[id
n]
sd
A-
AA
A[id
BB
+[id
n]
sd
BB
-[id
n]
B+
[id
n]
sd
B-[id
n]
Ku
ra
ng
B-[id
n]
idB
BB
+s
did
BB
B-
idA
A+
sd
idA
A-
idA
+s
did
A-
idA
AA
idB
B+
sd
idB
B-
idB
+s
did
B-
Ku
ra
ng
idB
-
P-1
P-2
P-3
Ku
ra
ng
P-3
F1
+s
dF
1F
2F
3K
ura
ng
F3
F1
+[id
n]
sd
F1
[id
n]
F2
[id
n]
F3
[id
n]
Ku
ra
ng
F3
[id
n]
[id
r]A
1+
sd
[id
r]A
1
[id
r]A
2+
sd
[id
r]A
2[id
r]A
3+
sd
[id
r]A
3
Ku
ra
ng
[id
r]A
3
idA
1id
A2
idA
3s
did
A4
Ku
ra
ng
idA
4
(1
5)
(1
6)
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Ka
ta
go
ri
Po
rto
fo
liod
an
Sk
ala
Pe
rin
gk
at-
Ba
nk
Se
ca
ra
In
div
idu
al
Dala
m ju
taan ru
pia
h
23
5,3
93
23
5,3
93
2,6
13
2,6
13
31
8,8
05
31
8,8
05
24 Laporan Tahunan 2015
Dala
mju
taan r
upia
h
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Bo
bo
tR
isik
oS
ete
lah
Me
mp
erh
itu
ng
ka
nD
am
pa
kM
itig
as
i
Ris
iko
Kre
dit
-B
an
kS
ec
ara
In
div
idu
Ka
teg
ori
Po
rto
fol i
o
TO
TA
LE
KS
PO
SU
RN
ER
AC
A
23
5,3
93
58
,12
8
AT
MR
Be
ba
nM
od
al
De
se
mb
er
20
14
Ta
gih
an
Be
rs
ihS
ete
lah
Me
mp
erh
itu
ng
ka
nD
am
pa
kM
itig
as
i
(1
4)
(1
3)
(1
2)
(1
1)
(1
0)
(9
)(
8)
(7
)(
6)
(3
)(
4)
(5
)
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Pe
me
rin
ta
h
La
inn
ya
15
0%
10
0%
75
%5
0%
45
%4
0%
0%
20
%3
5%
(2
)
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Ba
nk
Pe
mb
an
gu
na
nM
ult
ite
ra
ld
an
Le
mb
ag
a
Ek
sp
os
ur
Ne
ra
ca
Ta
gih
an
Ke
pa
da
En
tit
as
Se
kto
rP
ub
lik
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Ba
nk
Kre
dit
Be
ra
gu
nP
ro
pe
rti
Ko
me
rs
il
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Us
ah
aM
ikro
,U
sa
ha
Ke
cil
da
nP
orto
fo
lio
Rit
el
Kre
dit
Be
ra
gu
nR
um
ah
Tin
gg
al
Kre
dit
Pe
ga
wa
i/
Pe
ns
iun
an
Kre
dit
Ke
pa
da
Ko
rp
ora
si
As
se
tL
ain
ny
a
Ta
gih
an
Ya
ng
Te
lah
Ja
tu
hT
em
po
Ek
sp
os
ur
Di
Un
itU
sa
ha
Sy
aria
h(a
pa
bil
aa
da
)
11
1,6
17
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Pe
me
rin
ta
h
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Ba
nk
Pe
mb
an
gu
na
nM
ult
ite
ra
ld
an
Le
mb
ag
a
Ek
sp
os
ur
Ke
wa
jib
an
Ko
mit
me
n/
Ko
ntin
je
ns
ip
ad
aT
ra
ns
ak
si
Re
ke
nin
g
Ta
gih
an
Ke
pa
da
En
tit
as
Se
kto
rP
ub
lik
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Ba
nk
Kre
dit
Be
ra
gu
nP
ro
pe
rti
Ko
me
rs
il
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Us
ah
aM
ikro
,U
sa
ha
Ke
cil
da
nP
orto
fo
lio
Rit
el
Kre
dit
Be
ra
gu
nR
um
ah
Tin
gg
al
Kre
dit
Pe
ga
wa
i/
Pe
ns
iun
an
Kre
dit
Ke
pa
da
Ko
rp
ora
si
As
se
tL
ain
ny
a
Ta
gih
an
Ya
ng
Te
lah
Ja
tu
hT
em
po
Ek
sp
os
ur
Di
Un
itU
sa
ha
Sy
aria
h(a
pa
bil
aa
da
)
TO
TA
LE
KS
PO
SU
RT
RA
00
00
00
--
--
--
--
--
--
--
--
35
6-
--
--
-1
7,3
83
--
17
,38
3-
--
--
18
9,3
08
--
-1
89
,30
8-
--
--
--
13
,41
0-
13
,41
0-
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
1,1
84
2,9
42
15
5-
18
93
08
33
8,4
73
13
,41
0-
59
3,8
81
-
--
--
--
--
50
,19
3-
--
--
-3
21
,09
0-
-3
21
,09
0-
--
--
--
--
-
1,1
84
2,9
42
15
5-
--
--
2,1
41
-
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
No
.
1 3 5 7 9
11A 2 4 6 8 10
12
8 10
11
1 3 5 7 9
11B 2 4 6
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Pe
me
rin
ta
h
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Ba
nk
Pe
mb
an
gu
na
nM
ult
ite
ra
ld
an
Le
mb
ag
a
Ek
sp
os
ur
Ak
iba
tK
eg
ag
ala
nP
iha
kL
aw
an
(c
ou
nte
rp
arty
cre
dit
ris
k)
Ta
gih
an
Ke
pa
da
En
tit
as
Se
kto
rP
ub
lik
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Ba
nk
TO
TA
LE
KS
PO
SU
RC
OU
NT
ER
PA
RT
YC
RE
DIT
RIS
K
1 3 5 7C 2 4 6
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Us
ah
aM
ikro
,U
sa
ha
Ke
cil
da
nP
orto
fo
lio
Rit
el
Kre
dit
Ke
pa
da
Ko
rp
ora
si
Ek
sp
os
ur
Di
Un
itU
sa
ha
Sy
aria
h(a
pa
bil
aa
da
)
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
-
- --
--
--
--
--
--
--
29
3,5
21
1,7
82
-
1,7
82
--
-
-
--
--
40
6-
28
,95
8-
--
--
-
82
,25
3
---
-
--
--
--
--
----
00
00
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
0------ ----
AT
MR
Be
ba
nM
od
al
De
se
mb
er
20
15
Ta
gih
an
Be
rs
ihS
ete
lah
Me
mp
erh
itu
ng
ka
nD
am
pa
kM
itig
as
i
(1
4)
(1
3)
(1
2)
(1
1)
(1
0)
(9
)(
8)
(7
)(
6)
(3
)(
4)
(5
)
La
inn
ya
15
0%
10
0%
75
%5
0%
45
%4
0%
0%
20
%3
5%
22
1,2
18
54
,67
4
98
,74
50
00
00
0
--
--
--
--
--
--
--
--
38
0-
--
--
-1
4,6
26
--
14
,61
7-
--
--
14
7,8
07
--
-1
47
,40
0-
--
--
--
10
,84
3-
9,9
33
-
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
5,2
88
1,5
32
14
0-
14
7,8
07
30
2,2
43
10
,84
3-
50
8,6
20
-
--
--
--
--
45
,55
5-
--
--
-2
87
,61
7-
-2
87
,25
8-
--
--
--
--
-
5,2
88
1,5
32
14
0-
--
--
3,4
77
-
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
-
- --
--
--
--
--
--
--
27
5,8
92
1,9
02
-
1,9
02
--
-
-
--
--
--
18
,84
0-
--
--
-
79
,90
5
---- --
--
--
--
----
00
00
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
0------ ----
25Laporan Tahunan 2015
Dalam jutaan rupiah
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi
Risiko Kredit - Bank Secara Individu
Kategori Portofol io
TOTAL EKSPOSUR NERACA
235,393
4,281
17,383
189,308
321,090
58,128
13,410
840,775
Bagian
Yang
Tidak
Dijamin
Desember 2014
Bagian Yang Dijamin Dengan
( 8 )( 7 )( 6 )( 5 )( 4 )( 3 )
Tagihan Kepada Pemerintah
LainnyaAsuransi
KreditGaransiAgunan
Tagihan
Bersih
( 2)
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga Internasional
Eksposur Neraca
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Properti Komersil
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Pegawai / Pensiunan
Kredit Kepada Korporasi
Asset Lainnya
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga Internasional
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Properti Komersil
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Pegawai / Pensiunan
Kredit Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
TOTAL EKSPOSUR REKENING ADMINISTRATIF
- - - - -
- - - - 1,782
28,594 - - - (11,211)
341,463 - - - (152,155)
26,688 - - - (13,278)
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - 406
- - - - 28,958
- - - - -
- - - - 111,617
- - - - -
- - - - 82,253
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
1,004,287 - - - (163.512)
- - - - 58,128
596,790 - - - (275,700)
- - - - -
10,752 - - - (6,471)
- - - - -
- - - - 235,393
( 1)
1
3
5
7
9
11
A
2
4
6
8
10
12
8
10
1
3
5
7
9
11
B
2
4
6
Bagian
Yang
Tidak
Dijamin
Bagian Yang Dijamin Dengan
LainnyaAsuransi
KreditGaransiAgunan
Tagihan
Bersih
Desember 2015
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga Internasional
Eksposur Counterparty Credit Risk
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank
TOTAL EKSPOSUR COUNTERPARTY CREDIT RISK
1
3
5
7
C
2
4
6
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kredit Kepada Korporasi
Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
TOTAL [ A + B + C ]
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
1,004,287 - - - (51,895)
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
-
-
1,782
-
-
-
-
406
28,958
-
111,617
-
82,253
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
952,392
(14 )(13 )( 12 )( 11 )( 10 )( 9 )
Desember 2014
ATMRPendapatan Bruto
Rata2 - 3 TahunBeban Modal
Desember 2015
Pendekatan Indikator Dasar 26,247 3,937 49,213
Dalam jutaan rupiah
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank Secara Individual
No.
( 1 (2)
Pendekatan Indikator Dasar
Pendekatan Yang Digunakan
( 5 )
ATMR
( 8 )( 7 )( 6 )( 3 )
Pendapatan Bruto
Rata2 - 3 Tahun Beban Modal
( 4 )
1
TOTAL
221,218
6,960
14,626
147,807
287,617
54,674
10,843
745,647
- - - - -
- - - - 1,902
19,823 - - - (5,197)
258,077 - - - (110,270)
15,574 - - - (4,731)
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - 18,840
- - - - -
- - - - -
- - - - 79,905
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
635,454 - - - 110,193
- - - - 54,674
329,982 - - - (42,365)
- - - - -
11,998 - - - (5,038)
- - - - -
- - - - 221,218
-
-
1,902
-
-
-
-
-
18,840
-
-
79,905
-
-
-
-
- - - - 98,745
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
635,454 - - - 208,938
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
98,745
-
-
-
-
-
-
-
-
844,392
29,317 4,398 54,970
26
1
Laporan Tahunan 2015
Dalam jutaan rupiah
Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi
Jenis TransaksiDesember 2014
Fasilitas Kredit Pendukung yang Memenuhi persyaratan
( 2)
Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan
Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
No.
( 1)
1
3
5
2
4
6
Desember 2015
TOTAL
7 Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank
( 6 )( 5 )
ATMR
-
Faktor
Pengurang Modal
( 4 )( 3 )
ATMR
-
Faktor
Pengurang Modal
Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan
Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan
Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan
- -
Jenis TransaksiDesember 2014
( 5 )( 4 )( 3 )
Delivery versus Payment
Faktor
Pengurang
Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk)
( 2)
b. Beban Modal 50% ( 16-30 hari )
a. Beban Modal 8% ( 5-15 hari )
c. Beban Modal 75% ( 31-45 hari )
d. Beban Modal 100% ( lebih dari 45 hari )
Non Delivery versus Payment
TOTAL
No.
( 1)
1
2
Nilai EksposurATMR
Setelah MRK
Desember 2015
( 8)( 7 )( 6 )
Nilai EksposurATMR
Setelah MRK
Faktor
Pengurang
Kategori Portofol ioDesember 2014
( 5 )( 4 )( 3 )
Tagihan Kepada Pemerintah
ATMR
Sebelum MRK
Pengungkapan Eksposur yg Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan
(Counterparty Credit Risk)
( 2)
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kredit Kepada Korporasi
TOTAL
No.
( 1)
1
3
5
2
4
6
Tagihan BersihATMR
Setelah MRK
Desember 2015
( 8)( 7 )( 6 )
ATMR
Sebelum MRKTagihan Bersih
ATMR
Setelah MRK
Pengungkapan Eksposur Komitmen / Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif
Kategori Portofol ioDesember 2014
( 5 )( 4 )( 3 )
Tagihan Kepada Pemerintah
ATMR
Sebelum MRK
( 2)
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Properti Komersil
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Pegawai / Pensiunan
Kredit Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
TOTAL
No.
( 1)
1
3
5
7
9
2
4
6
8
10
Tagihan BersihATMR
Setelah MRK
Desember 2015
( 8)( 7 )( 6 )
ATMR
Sebelum MRKTagihan Bersih
ATMR
Setelah MRK
Kategori Portofol io
235,393
4,281
17,383
189,308
321,090
58,128
13,410
840,775
Desember 2014
( 5 )( 4 )( 3 )
Tagihan Kepada Pemerintah
ATMR
Sebelum MRK
( 2)
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga
Eksposur Neraca
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Properti Komersil
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Pegawai / Pensiunan
Kredit Kepada Korporasi
Asset Lainnya
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
TOTAL
356
No.
( 1)
1
3
5
7
9
11
A
2
4
6
8
10
Tagihan BersihATMR
Setelah MRK
Desember 2015
( 8)( 7 )( 6 )
ATMR
Sebelum MRKTagihan Bersih
ATMR
Setelah MRK
1,782 356
1,661 2,141
17,383 17,383
141,981 189,308
321,090 321,090
20,115 13,410
50,193
502,586 593,881
Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
Posisi Tanggal Laporan
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
593,881
Desember 2014 Desember 2015
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 508,620
221,218
6,954
14,617
147,400
287,258
56,365
9,933
745,647
3801,902 380
2,524 3,477
14,617 14,617
110,550 147,400
287,258 287,258
14,900 9,933
45,555
430,229 508,620
PERHITUNGAN ATMR RISIKO KREDIT PENDEKATAN STANDAR - BANK SECARA INDIVIDUAL
27Laporan Tahunan 2015
Dala
mju
taan
rupia
hP
en
gu
ng
ka
pa
nP
ro
fil
Ma
tu
rit
as
Ru
pia
h-
Ba
nk
Se
ca
ra
In
div
idu
al
(2
)
A.
Aset
NE
RA
CA
Po
s-
Po
s
(5
)
Ja
tu
hTem
po
Desem
ber
20
14
Ja
tu
hTem
po
Desem
ber
20
15
(9
)(
8)
(7
)(
6)
(1
0)
(1
4)
(1
3)
(1
2)
(1
1)
2.
Pen
em
pa
ta
nPa
da
Ba
nk
In
do
nesia
1.
Ka
s
4.
Su
ra
tB
erh
arg
a
3.
Pen
em
pa
ta
nB
an
kLa
in
6.
Ta
gih
an
La
inn
ya
5.
Kred
itYa
ng
Dib
erik
an
TO
TA
LA
SE
T
7.
La
in-la
in
23
5,3
93
12
,84
0
1,7
82-
54
8,6
59
42
,03
3 -
84
0,7
07
(3
)
Sa
ldo
<=
1b
ula
n
(4
)(
1
Sa
ldo
2.
Kew
ajib
an
Pa
da
Ba
nk
In
do
nesia
1.
Da
na
Pih
ak
Ketig
a
4.
Su
ra
tB
erh
arg
aya
ng
Dib
erik
an
3.
Kew
ajib
an
Pa
da
Ba
nk
La
in
6.
Kew
ajib
an
La
inn
ya
5.
Pin
jam
an
Ya
ng
Dit
erim
a
TO
TA
LK
EW
AJIB
AN
7.
La
in-la
in
-
58
6,9
96
13
7,7
21--
6,1
93 -
73
0,9
10
SE
LIS
IH
AS
ET
DE
NG
AN
KE
WA
JIB
AN
DA
LA
MN
ER
AC
A
2.
Ko
ntije
n
1.
Ko
mit
men
To
ta
lTa
gih
an
Reken
ing
Ad
min
istra
tif
B.
Kew
ajib
an
Reken
ing
Ad
min
istra
tif
RE
KE
NIN
GA
DM
IN
IS
TR
AT
IF
A.
Ta
gih
an
Reken
ing
Ad
min
istra
tif
Selis
ihTa
gih
an
da
nK
ew
ajib
an
da
lam
Reken
ing
1.
Ko
mit
men
2.
Ko
ntije
n
To
ta
lK
ew
ajib
an
Reken
ing
Ad
min
istra
tif
Selis
ih{
[IA
-IB
]+
[IIA
-IIB
]}
Selis
ihK
um
ula
tif
>1
sd
3b
ula
n>
3sd
6b
ula
n>
12
bu
lan
<=
1b
ula
n>
6sd
12
bu
lan
B.
Kew
ajib
an
22
1,2
18
13
,42
7
1,9
02-
46
7,8
53
27
,71
4 -
72
6,1
14-
56
3,4
42
67
,68
8--
6,8
88 -
63
8,0
18
10
9,7
97
>1
sd
3b
ula
n>
3sd
6b
ula
n>
12
bu
lan
<=
1b
ula
n>
6sd
12
bu
lan
21
0,4
38
12
,84
0
1,7
82
33
,99
2
3,6
68
26
2,7
20
44
7,5
08
13
7,7
21
4,7
71
59
0,0
00
(3
27
,28
0
- -
------ - -
5,4
54 --
64
,87
0
87
1
71
,19
5
12
3,1
25--
12
3,1
25
(5
1,9
30
) ------ - -
14
,66
1 --
87
,24
0-
10
1,9
01
14
,08
1--
14
,08
1
87
,82
0 ------ - -
4,8
41 --
79
,46
7-
84
,30
8
2,2
82--
2,2
82
82
,02
6 ------ - -
- --
28
3,0
90
37
,49
4
32
0,5
84--
1,4
22
1,4
22
31
9,1
62 ------ - -
88
,09
8 -
22
1,2
18
13
,42
7
1,9
02-
46
,40
3
21
,71
4 -
30
4,6
64-
40
1,9
84
67
,68
8--
6,8
87 -
47
6,5
59
(1
71
,89
5 -
--
- ---
78
,23
4- -
78
,23
4-
10
9,0
13---- -
10
9,0
13
(3
0,7
79
) - -
- ---
59
,62
3- -
59
,62
3-
41
,29
9---- -
41
,29
9
18
,32
4 - -
- ---
71
,33
9- -
71
,33
9-
11
,14
6---- -
11
,14
6
60
,19
3 - -
- ---
21
2,2
54- -
21
2,2
54- ----- --
21
2,2
54 - -
28 Laporan Tahunan 2015
Dala
m juta
an r
upia
hP
en
gu
ng
ka
pa
nP
ro
fil
Ma
tu
rit
as
Va
las
-B
an
kS
ec
ara
In
div
idu
al
No
.
(2
)
A.
Aset
NE
RA
CA
Po
s-
Po
s
(5
)
Ja
tu
hTem
po
Desem
ber
20
14
Ja
tu
hTem
po
Desem
ber
20
15
(9
)(
8)
(7
)(
6)
(1
0)
(1
4)
(1
3)
(1
2)
(1
1)
2.
Pen
em
pa
ta
nPa
da
Ba
nk
In
do
nesia
1.
Ka
s
4.
Su
ra
tB
erh
arg
a
3.
Pen
em
pa
ta
nB
an
kLa
in
6.
Ta
gih
an
La
inn
ya
5.
Kred
itYa
ng
Dib
erik
an
TO
TA
LA
SE
T
7.
La
in-la
in
(3
)
Sa
ldo
(4
)(
1
Sa
ldo
2.
Kew
aji
ba
nPa
da
Ba
nk
In
do
nesia
1.
Da
na
Pih
ak
Ketig
a
4.
Su
ra
tB
erh
arg
aya
ng
Dib
erik
an
3.
Kew
aji
ba
nPa
da
Ba
nk
La
in
6.
Kew
aji
ba
nLa
inn
ya
5.
Pin
jam
an
Ya
ng
Dit
erim
a
TO
TA
LK
EW
AJIB
AN
7.
La
in-la
in
SE
LIS
IH
AS
ET
DE
NG
AN
KE
WA
JIB
AN
DA
LA
MN
ER
AC
A
2.
Ko
ntij
en
1.
Ko
mit
men
To
ta
lTa
gih
an
Reken
ing
Ad
min
istra
tif
B.
Kew
aji
ba
nR
eken
ing
Ad
min
istra
tif
RE
KE
NIN
GA
DM
IN
IS
TR
AT
IF
A.
Ta
gih
an
Reken
ing
Ad
min
istra
tif
Seli
sih
Ta
gih
an
da
nK
ew
aji
ba
nd
ala
mR
eken
ing
Seli
sih
{[IA
-IB
]+
[IIA
-IIB
]}
1.
Ko
mit
men
2.
Ko
ntij
en
To
ta
lK
ew
aji
ba
nR
eken
ing
Ad
min
istra
tif
Seli
sih
Ku
mu
latif
>1
sd
3
bu
lan
>3
sd
6
bu
lan
>1
2b
ula
n<
=1
bu
lan
>6
sd
12
bu
lan
>1
sd
3
bu
lan
>3
sd
6
bu
lan
>1
2b
ula
n<
=1
bu
lan
>6
sd
12
bu
lan
B.
Kew
aji
ba
n
29Laporan Tahunan 2015
Kompleksitas kegiatan usaha perbankan terus meningkat dari waktu ke waktu, kondisitersebut berdampak kepada meningkatnya risiko yang dihadapi perbankan, sehinggauntuk meminimalisir tingkat risiko yang dihadapi dibutuhkan Tata Kelola Perusahaanyang baik atau Good Corporate Governance (GCG) . Penerapan GCG secarakonsisten tentunya akan membawa dampak yang sangat luas bagi perusahaankhususnya untuk perbankan, dimana dampak tersebut akan berpengaruh dari tingkatkepercayaan masyarakat hingga kepada hasil usaha. Penilaian atas penerapan GCGyang dilakukan tentunya dapat dijadikan sebagai alat monitor, untuk mengukur danmenilai, sehingga pada akhirnya dapat dijadikan sebagai media komunikasi akanhal-hal yang perlu mendapat perbaikan.Bank Artos senantiasa berkomitmen kuatuntuk menerapkan praktek-praktek GCG secara maksimal.
Dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan GoodCorporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI8/14/PBI/2006 tentang Perubahan atas PBI nomor 8/4/PBI/2006 ditegaskan bahwapelaksanaan GCG minimal harus diwujudkan dalam :
1. Efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Komisaris dan Direksi.
2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang terkaitdengan pengendalian internal dan manajemen risiko.
3. Pelaksanaan fungsi kepatuhan, auditor internal, auditor eksternal danmanajemen risiko.
4. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar.
5. Rencana strategis bank.
6 Transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan bank.
PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Dalam penerapan GCG, Bank Artos membangun nilai-nilai dan budaya perusahaanyang diterapkan dalam setiap aktivitas bisnis dan operasional bank yang berprinsippada keterbukaan (tranparancy), akuntabilitas pertanggungjawaban(accountability),
(responsibility), (independency), (fairness).kemandirian kewajaran
PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Bank Artos telah memiliki pedoman dan kebijakan pelaksanaan GCG yang digunakansebagai dasar dalam penerapan GCG yang mengatur Rapat Umum PemegangSaham, pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Komisaris, Direksi dan komite -komite, etika bisnis dan perilaku yang berbudi luhur, disamping itu pula pelaksanaanGCG juga mengacu pada ketentuan - ketentuan yang berlaku umum.
Good Corporate Governance
Pelaksanaan GCG
30 Laporan Tahunan 2015
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah merupakan pemegang kekuasaantertinggi perseroan. RUPS memiliki kewenangan antara lain : menyetujui LaporanTahunan, memutuskan pembagian deviden, memutuskan pemupukan cadangantujuan, menyetujui perubahan anggaran dasar, mengangkat memberhentikananggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris danDireksi, menetapkan bentuk dan jumlah imbalan, tunjangan dan fasilitas bagi anggotaDewan Komisaris dan Direksi, dan keputusan-keputusan lainnya yang sejalandengan strategi dan kebijakan bank. Selama tahun 2015 pemegang saham telahmelakukan beberapa kali RUPS yang menghasilkan keputusan antara lain :Mengesahkan Laporan Tahunan tahun 2014.
DEWAN KOMISARIS
Sistem pengelolaan Bank Artos dilakukan secara dual kontrol dengan memisahkanfungsi yang jelas antara fungsi kepengurusan bank yang dijabat oleh Direksi danfungsi pengawasan bank yang diemban oleh Komisaris. Komposisi Dewan KomisarisBank Artos telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang GCG yaitu terdiridari 3 (tiga) orang dimana 2 (dua) diantaranya adalah komisaris independen.
Hingga akhir Desember 2015, susunan anggota Dewan Komisaris sebagai berikut :
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris secara rinci telah tertuang dalam Bukupedoman Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris, antara lain :
+ Memberikan usulan kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenaipencalonan anggota Direksi
+ Memberikan persetujuan atau penolakan perangkapan jabatan anggota Direksipada perusahaan lain.
+ Melakukan pengawasan atas pelaksanaan kebijakan Direksi.
+ Melakukan pengawasan perkembangan usaha bank.
+ Memberi bantuan secara terbatas atas kegiatan usaha bank.
+ Menyelesaikan benturan kepentingan antara sesama anggota Direksi.
+ Memberikan nasehat kepada Direksi.
Dewan komisaris senantiasa melakukan pengawasan tindak lanjut Direksi dalammenyelesaikan temuan Auditor Internal, Auditor Eksternal dan hasil pemeriksaanOJK. Penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris telah dilakukan dengan baik, dimanasepanjang tahun 2015 telah dilaksanakan sebanyak empat kali, dan secarakeseluruhan dihadiri lengkap oleh seluruh anggota Komisaris, dengan agenda utamamengevaluasi perkembangan kinerja bank serta memberikan nasehat danrekomendasi kepada Direksi dalam meningkatkan kinerja bank agar tetapberpedoman pada prinsip kehati-hatian ( ) dan selaluPrudential Banking Practices
mematuhi ( ) terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yangcomply
berlaku.
Nama
William Arto Hardy
Nono Sukarno
Lucia Djatmiko
Jabatan
Komisaris
Komisaris
Komisaris Utama
Hubungan Keuangan / Keluarga
Pihak Independen
Pemegang Saham ( 15% )
Pihak Independen
31Laporan Tahunan 2015
KOMITE-KOMITE
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Dewan Komisaris dibantu oleh 3(tiga) komite, yaitu :Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi danNominasi.
Sampai dengan akhir Desember 2015, susunan komite-komite tersebut adalahsebagai berikut :
Tugas dan tanggung jawab dari Komite-Komite tersebut secara terperinci telahdituangkan dalam Buku Pedoman Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit, KomitePemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi, antara lain memberikanpendapat profesional dan tidak memihak (independen) atas laporan-laporan yangdisampaikan oleh Direksi, serta mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukanperhatian dari Komisaris.
Selama tahun 2015, Komite-Komite tersebut telah mengadakan rapat sebanyak duakali, yang membahas pembuatan program kerja, pembagian tugas anggota komite,serta pemantauan kegiatan usaha bank sesuai fungsi dan bidang masing-masingkomite.
Manuel Lahengke Nusa
KOMITE AUDIT
KOMITE PEMANTAU RISIKO
KOMITE REMUNERASI & NOMINASI
Verawati
Lucia Djatmiko
Nama
Manuel Lahengke Nusa
Verawati
Nono Sukarno
Nama
Jabatan
Ketua
Anggota
Anggota
Jabatan
Ketua
Anggota
Anggota
Hubungan Keuangan / Keluarga
Merangkap Komisaris Independen
Pihak Independen
Pihak Independen
Hubungan Keuangan / Keluarga
Merangkap Komisaris Independen
Pihak Independen
Pihak Independen
William Arto Hardy
Fifiningsih A
Lucia Djatmiko
Nama Jabatan
Ketua
Anggota
Anggota
Hubungan Keuangan / Keluarga
Merangkap Komisaris Independen
Merangkap Komisaris Utama
Merangkap Kepala Urusan
32 Laporan Tahunan 2015
DIREKSI
Susunan dan jumlah keanggotaan Direksi telah sesuai dengan Peraturan BankIndonesia dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Susunan Direksi hingga akhir tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah melaksanakan kepengurusan danmengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimanadiatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,yang secara terperinci dituangkan dalam Buku Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi,antara lain :
+ Memastikan bahwa semua kegiatan usaha bank telah berjalan dengan ketentuandan peraturan perundang-undangan yang berlaku. erumuskan danMmenetapkan kebijakan umum bank, serta memastikan bahwa pelaksanaannyasudah berjalan secara konsekuen dan konsisten
+ Melakukan pengkajian ulang terhadap kualitas portofolio dalam rangkapengamanan atas risiko terkait.
+ Menetapkan kebijakan penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know YourCustomer Principles) dan memastikan bahwa pelaksanaannya sudah dilakukansecara konsisten dan berkesinambungan.
+ Menetapkan prosedur untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau danmengendalikan risiko yang dihadapi, serta menetapkan kebijakan dan strategiprosedur sistem pengendalian intern.
+ Memantau kecukupan dan efektivitas dari sistem pengendalian intern.
+ Menindaklanjuti hasil pemeriksaan SKAI, Indonesia, PPATK, danOJK, BankOtoritas lainnya, serta memastikan bahwa hal tersebut telah dilaksanakan denganbaik dan sesuai.
+ Memberikan laporan secara berkala kepada Dewan Komisaris mengenailangkah-langkah yang telah, sedang dan akan dilakukan atas Perkembanganportofolio bank, Temuan-temuan penting dari SKAI/ , Pelaksanaan realisasiOJKrencana kerja bank Penyimpangan yang terjadi.dan
Nama
Reinantha Yaputra
Lina Arto Hardy
Bambang Setiawan
Jabatan
Direktur SDM, Umum,
SKMR & MIS
Direktur Utama
Hubungan Keuangan / Keluarga
Pihak IndependenDirektur
Pemegang Saham ( 15% )
Pihak Independen
33Laporan Tahunan 2015
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Direksi dibantu oleh 2 (dua)Komite, yaitu : KomiteAktiva Pasiva dan Komite Manajemen Risiko
Sampai dengan akhir Desember 2015, susunan komite-komite tersebut adalahsebagai berikut :
Tugas dan tanggung jawab dari Komite-Komite tersebut secara terperinci telahdituangkan dalam Buku Pedoman Tugas dan Tanggung Jawab Komite Aktiva Pasivadan Komite Manajemen Risiko.
Selama tahun 2015, masing-masing Komite tersebut telah mengadakan rapat : untukKomite Aktiva Pasiva dilaksanakan satu kali dalam satu bulan, dan KomiteManajemen Risiko setiap triwulan, yang membahas pembuatan program kerja,pemantauan kegiatan usaha bank sesuai fungsi dan bidang masing-masing komite.
Lina Arto Hardy
KOMITE AKTIVA PASIVA (ALCO)
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
Bambang Setiawan
Reinantha Yaputra
Nama
Achmad Humam
Reinantha Yaputra
Nama
Jabatan
Ketua
Anggota
Anggota
Jabatan
Ketua
Sekretaris
Hubungan Keuangan / Keluarga
Merangkap Direktur Utama
Merangkap Direktur
Merangkap Direktur
Hubungan Keuangan / Keluarga
Merangkap Direktur Utama
Merangkap Kepala SKMR
Fifiningsih Ario Anggota Merangkap Kepala Urusan
Lina Arto Hardy
Supiarti O. Wijaya
Anggota
Anggota
Merangkap Direktur
Merangkap Treas, Opr, & Credit Suppt Mn
Fifiningsih Ario Anggota Merangkap Kepala Urusan
34 Laporan Tahunan 2015
PEMEGANG SAHAM BANK ARTOS INDONESIA &
HUBUNGAN KEUANGAN / KELUARGA
Komposisi kepemilikan saham perusahaan serta keterkaitan hubungan keuangan/keluarga antara Direksi, Komisaris dan/atau Pemegang Saham Bank Artos Indonesiaadalah sebagai berikut :
Hubungan Keuangan / Keluarga
Direksi
Arto Hardy
Lanny Miguna
Sinatra Arto Hardy
William Arto Hardy
Lina Arto Hardy
Pemegang Saham
Pemegang
Saham
Dewan
Komisaris
Dewan Komisaris
Direksi
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Hubungan Keuangan / Keluarga
DireksiPemegang
Saham
Dewan
Komisaris
KeluargaKeluarga
Keluarga Keluarga
William Arto Hardy
Nono Sukarno
Lucia Djatmiko
Reinantha Yaputra
Bambang Setiawan
Lina Arto Hardy
35Laporan Tahunan 2015
Komisaris dan Direksi tidak mempunyai saham dan atau hak option atas saham padaBankArtos Indonesia maupun pada kelompok usaha terkait lainnya.
Kepemilikan saham para pemegang saham Bank Artos Indonesia pada perusahaanlainnya adalah sebagai berikut :
Nama Perusahaan
PT. Polyfin Canggih
PT. Artostex
PT. Hotel Talagasari
PT. Polyfilatex
Bank Pasar
Artos Parahyangan
Pemegang Saham
SWL Capital PTE LTD 66.84%
Tisdale Finance Corp 23.66%
Top Continental H L 76.96%
PT Artomegah A S 21.11%
33.33%
Arto Hardy 33.33%
William Arto Hardy 15.00%
Lina Arto Hardy 15.00%
Arto Hardy 40.00%
Lanny Miguna 15.00%
Sinatra Arto Hardy 15.00%
Arto Hardy 99.00%
Lain-lain 01.00%
Alamat
Jl. Raya Rancaekek Km.19/28
Kab. Sumedang
Jl. Dr. Setiabudhi No. 269-275
Bandung
Jl. Raya Dayeuh Kolot No.66
Dayeuh Kolot
Kabupaten Bandung
Jll. Panyawungan Rt.02
Rw.03 Ds Cileunyi Wetan
Kab. Bandung
20.00%
Jl. Panjunan No. 22
Bandung
Sinatra Arto Hardy
William Arto Hardy
13.33%Lina Arto Hardy
36
PT. Swarna Niaga Finance
PT. Artostex 80.00%
Tan Ninoy Tandra M 20.00%
Jl. Jalur Sutra Kav. 23C No.20
Alam Sutra-Tangerang Selatan
Banten
PT. Artostex 9.40%
Sinatra Arto Hardy 0.10%
PT Cemerlang M D S 1.93%
Laporan Tahunan 2015
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN & AUDIT
EKSTERN
FUNGSI KEPATUHAN
Dalam menjalankan setiap aktivitas kegiatannya, Bank Artos selalu berkomitmenuntuk mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku, baik yang dikeluarkan olehpemerintah, Bank Indonesia maupun pihak lainnya.
Dalam menjalankan fungsinya tersebut, Direktur Kepatuhan dibantu oleh unit (satuan)kerja Kepatuhan ( ), Sistem & Prosedur,APU dan PPT.compliance
Fungsi kepatuhan meliputi upaya-upaya untuk mewujudkan budaya patuh terhadapseluruh ketentuan pada seluruh tingkatan organisasi, mengelola risiko kepatuhanmemastikan kepatuhan komitmen terhadap hasil Auditor Internal, AuditorIndependen, OJK dan Bank Indonesia, memastikan sistem dan prosedur telah sesuaidengan perundang undangan yang berlaku dan ketentuan Bank Indonesia/OJK.
Selama tahun 2015, Bank telah memenuhi komitmen kepada Bank Indonesia, OJKdan pihak ketiga lainnya, serta tidak terdapat pelanggaran terhadap ketentuan danperaturan perundang-undangan yang berlaku.
FUNGSI AUDIT INTERN
Bank Artos membentuk Satuan Kerja Auditor Interna (SKAI) yang bertanggungjawablangsung kepada Direktur Utama. SKAI bertanggungjawab melakukan pemeriksaansecara independen terhadap seluruh unit kerja
SKAI bekerja sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun dan disampaikankepada Direktur Utama. Seluruh hasil pemeriksaan SKAI dilaporkan kepada DirekturUtama.
FUNGSI AUDIT EKSTERN
Laporan keuangan harus dipastikan bebas dari salah saji material serta telahmemenuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Akuntan Publikbertanggung jawab untuk menyatakan pendapat atas Laporan Keuangan yang diauditdan bersifat independen. Pernyataan pendapat didasarkan atas kewajaran dalampenyajian. PenunjukanAkuntan Publik telah sesuai ketentuan Bank Indonesia.
37Laporan Tahunan 2015
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Komisaris dan Direksi telah melakukan pengawasan secara aktif terhadap seluruhkegiatan usaha bank, termasuk sistem pengendalian intern. Pelaksanaan kebijakanmanajemen risiko bank, antara lain meliputi :
+ Melakukan revisi terhadap kebijakan, sistem dan prosedur bank agar berbasismanajemen risiko.
+ Menetapkan limit / batasan wewenang memutuskan secara berjenjang sesuaibobot risiko pada tingkat masing-masing.
+ Melakukan proses indentifikasi, pengukuran, pemantauan danpengendalian risiko atas seluruh kegiatan usaha bank.
+ Menerapkan sistem pengendalian intern berbasis manajemen risiko pada setiapkegiatan usaha bank.
Sesuai ketentuan Bank Indonesia, sampai tahun 2015 Bank telah mengikut sertakanPengurus dan pejabat bank untuk mengikuti ujian sertifikasi manajemen risiko yangdiselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR), sebagai berikut :
LevelNama Jabatan
William Arto Hardy
Nono Sukarno
Lucia Djatmiko
Reinantha Yaputra
Lina Arto Hardy
Bambang Setiawan
Theresia Harjati
Fifiningsih Ario
Lanjar
Marthen Sulle Konda
2
2
2
3
3
3
2
3
2
2
Kepala Urusan SDM, Umum, SKMR & MIS
Operation & Credit Support Manager
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Direktur SDM, Umum, SKMR & MIS
Direktur Kepatuhan
Komisaris Utama
Direktur Utama
Pemimpin Kantor Wilayah Jakarta
Kepala SKAI
Achmad Humam
Deddy Triyana
Rostiawaty
Supiarti O. Wijaya
Dicky Setiady
Tang Bok Lan
Lucyana Suryapranata
2
2
1
2
1
1
2Treasury, Operation & Credit Support Mng.
Kepala SKMR & MIS
Business Manager
Business Manager
Yurin Ahmad Rizki 1Business Manager
Business Manager
Business Manager
Business Manager
Fanny Chandrawati Tjhan 1Business Manager
Andri Stevanus San Field 1Business Manager
38 Laporan Tahunan 2015
PENILAIAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Penilaian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas pelaksanaan Good CorporateGovernance tahun 2015 menunjukan nilai predikat komposit “Cukup Baik“ denganNilai Komposit sebesar 3.
Kelemahan :
Masih terdapat kebijakan dan pedoman internal yang belum dikinikan oleh bank,terdapat jabatan lowong pemimpin KCP dan kinerja rentabilitias yang masih belummembaik.
Kekuatan :
Kekuatan pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank Artos adalah banktelah memiliki struktur kepengurusan dan komite yang telah sesuai dengan ketentuan,disamping itu terletak pada Komitmen dari seluruh pihak, Pemegang Saham,Pengurus Bank (Komisaris, Direksi dan seluruh Pejabat Eksekutif) untukmelaksanakan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Aspek yang dinilai Peringkat
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 3
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 3
3. Kelengkapan Tugas dan Pelaksanaan Tugas Komite 3
4. Penanganan Benturan Kepentingan
5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 3
6. Penerapan Fungsi Audit Intern 3
7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern 2
8. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian intern 3
9.Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan
Debitur Besar (Large Exposures) 2
10.Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank,
Laporan pelaksanaan GCG dan Laporan Internal 3
11. Rencana Strategis Bank 3
3
No.
39Laporan Tahunan 2015
Action Plan :
Untuk memperbaiki tingkat penilaian Good Corporate Governance, maka manajementelah membentuk team task force GCG yang bertugas untuk menyempurnakankelemahan- kelemahan yang ada dan melakukan konsultasi aktif dengan pihakOtoritas Jasa Keuangan.
PENYEDIAAN DANAKEPADAPIHAK TERKAIT & DEBITUR BESAR
Bank Artos Indonesia selalu berpedoman pada Prinsip Kehati-hatian dalammengelola penyediaan dana kepada nasabah, khususnya pada Pihak terkait danDebitur Besar, pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
Pada tahun 2015, penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan Debitur Inti (Besar)adalah sebagai berikut :
RENCANASTRATEGIS BANK
Rencana Strategis Bank telah dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang(Corporate Plan) dan Rencana Jangka Menengah dan Pendek (Business Plan), sertatelah dilaporkan dan mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia ./OJK
No.
1.
2.
Penyediaan Dana
Kepada Pihak Terkait
Kepada Debitur Inti :
a. Individu
b. Group
Jumlah
Debitur Nominal
2
10
-
5.699
135.844 -
dalam jutaan rp.
40 Laporan Tahunan 2015
PAKET KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS BAGI KOMISARIS DANDIREKSI
Paket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas yang diberikan oleh perusahaan kepadaKomisaris berupa : Honorarium, Tunjangan Hari raya, Tunjangan Kendaraan. Dankepada Direksi berupa : Gaji, Tunjangan Jabatan, Tunjangan Kendaraan, TunjanganTelepon, Tunjangan Hari Raya, Tunjangan Asuransi Kesehatan serta KendaraanDinas (Natura); sebagai berikut :
Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima Paket KebijakanRemunerasi dalam satu tahun, yang dikelompokkan dalam kisaran tingkatpenghasilan sebagai berikut :
RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH
Pemberian gaji kepada karyawan sampai dengan batas Pelaksana (Bukan Direksidan Komisaris), mulai dari tingkat Attandent sampai dengan tingkat Vice Presidentsudah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, khususnya ketentuan UpahMinimum Regional (UMR) yang berlaku setempat bagi karyawan tingkat Dasar. RasioGaji Tertinggi dan Terendah pada BankArtos sebagai berikut :
3 1.893 3,5773
Fasilitas lain dalam bentuk Natura, berupa Asuransi
Kesehatan, Sewa Kendaraan Dinas yang sifatnya
tidak dapat dimiliki.
Jenis Remunerasi
dan
Fasilitas Lain
Komisaris Direksi
Jumlah Diterimadalam 1 Tahun *
Total
Orang OrangJutaan
Rupiah
Jutaan
Rupiah
T o t a l
Remunerasi : Honorarium, Gaji, Bonus, Tunjangan
Hari Raya, Tunjangan Jabatan/ Kendaraan/ Telepon 3
3
1.791
102
3.046
5313
3
*) Dinilai dalam Ekuivalen Rupiah
Jenis Remunerasi Perorang dalam 1 tahun
yang diterima secara Tunai
Di atas Rp. 2 Miliar
Di atas Rp. 1 Miliar s.d Rp. 2 Miliar
Di atas Rp. 500 Juta s.d Rp. 1 Miliar
Rp. 500 Juta ke Bawah
Komisaris Direksi
Jumlah
-- -
-
-
-
-
3 3
41Laporan Tahunan 2015
PENYIMPANGAN INTERNAL(INTERNALFRAUD)
Selama tahun 2015 tidak terdapat adanya penyimpangan internal ( ).internal fraud
JUMLAH PERMASALAHAN HUKUM DAN UPAYA PENYELESAIANOLEH BANK
Terdapat permasalahan hukum yang membahayakan usaha bank maupunsatu tidakpihak ketiga lainnya. Bank sedang mengajukan permohonan sita eksekusi dangugatan melalui Pengadilan Negeri Bandung atas AYDA yang sudah diserahkankepada Bank tetapi penghuni rumah tersebut tidak mau menyerahkannya secarasukarela. Langkah tersebut terpaksa dilakukan karena upaya musyawarah tidakmenghasilkan.
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN
Benturan kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis bank dengankepentingan ekonomis pribadi pemilik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,Pejabat Eksekutif dan/atau pihak terkait dengan bank yang dapat merugikan bank.
Dalam menjalankan kegiatan operasional bank, Dewan Komisaris, Anggota Direksi,Pejabat Eksekutif dan pegawai Bank Artos selalu berupaya semaksimal mungkinuntuk menghindari atau mengurangi adanya potensi benturan kepentingan, namunterdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan yaitu Sewa GedungKantor Pusat dari Bapak Arto Hardy yang juga merupakan pemegang saham BankArtos Sewa Gedung Kantor Cabang Pembantu Bandung - Kosambi dari Ibu LinadanArto Hardy yang juga merupakan pemegang saham BankArtos.
Transaksi tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Bank Artos sudah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur terkait dengan benturankepentingan yang akan terus dikaji dan disempurnakan kembali sesuai denganperkembangan bisnis dan peraturan yang berlaku.
3.92
69.57
71.70
55.43
Jabatan
Pegawai Tetap s.d Batas Pelaksana
Rasio Gaji Direksi Tertinggi dan Pegawai Tertinggi
Gaji Perbulan(Jutaan Rp)
Tertinggi Terendah
% Rasio
Direksi
Komisaris
51
38
64
53
92
2
42 Laporan Tahunan 2015
BUY BACK SHARES DAN/ATAU BUY BACK OBLIGASI BANK
Selama tahun 2015 tidak melakukan buy back shares dan/atau buy backBankobligasi Bank, karena Bank belum menerbitkan obligasi.
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATANPOLITIK SELAMAPERIODE LAPORAN
Pada tahun 2015, sumbangan / donasi tidak diberikan kepada Kegiatan Politik, namundiberikan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan yang jumlahnya tidak signifikan,seperti : HUT RI, Acara RT/RW setempat. Secara rutin Bank juga melakukan kegiatandonor darah.
Sebagai bentuk kepedulian Bank terhadap kesejahteraan Karyawan danKeluarganya khususnya kepada Karyawan Tingkat Dasar, saat ini Bank Artosmemberikan beasiswa pendidikan bagi putra-putri Karyawan Bank yang berprestasidisekolahnya serta memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan, yaitu : Sudahbekerja lebih dari 5 (lima) Tahun, Kategori Pegawai dasar s.d Staf, Penilaian kinerjatahunan Baik. Sepanjang tahun 2015 putra-putri karyawan yang menerima beasiswabeasiswa dari BankArtos adalah sebagai berikut :
Nama Anak AsuhNo.
Sonny Kurniawan
Fajar Surya Gumilang
2.
1.
4.
3.
Dewi A
Muhamad Rizky6.
5.
Nasyifa Bilbina Nur Septian
7.
Rio Phili Sidik
8.
Anak Karyawan
Agus Heryanto
Agus Heryamto
Asep Saepudin
Hidayat
Salim
Asep Saepudin
Dadang Rustandi
Sejakth
2013
Bantuan/Bln(Rupiah)
250.000,-
2013
2014
2014
2014
2014
250.000,-
250.000,-
250.000,-
250.000,-
250.000,-
250.000,-
250.000,-
43
Mila Amelia Putri
9.
Undang Surahman
250.000,-
Erica Andella10. Soleh Santosa 250.000,-
Valent
Dendi Undang Surahman
2015
2015
2015
2015
Laporan Tahunan 2015
Melemahnya daya beli masyarakat sebagai akibat dari tekanan ekonomi global dan
kondisi ekonomi dalam negeri sepanjang tahun 2015 telah mempengaruhi kinerja
industri perbankan pada umumnya dan BankArtos Indonesia Tbk pada khususnya.
KREDITYANG DIBERIKAN
Penyaluran kredit pada posisi tahun 2015 sebesar Rp. 467.853 juta sedangkan padatahun 2014 sebesar Rp. 548.658 juta, penyaluran kredit terdiri dari kredit investasi,modal kerja, dan konsumsi, dengan komposisi sebagai berikut :
Untuk menjaga potensi risiko konsentrasi kredit, Bank Artos senantiasa menjagadiversifikasi portofolio kredit untuk relatif menyebar ke berbagai sektor ekonomi. Padatahun 2015 sebaran konsentrasi kredit sebagai berikut :
14,35% Jasa (multifinance dll) 16,50% Pengangkutan
20,38 % Perdagangan Besar 9,15% Konstruksi
7,95 % Perindustrian 31,67% Lainnya
PENGHIMPUNAN DANA
Penghimpunan dana pada posisi tahun 2014 sebesar Rp. 724.717 juta, pada tahun2015 turun menjadi Rp. 631.130 juta, dengan komposisi dana pihak ketigaRp. 563.442 juta dan dana bank lain Rp. 67.688 juta.
Jenis Kredit
Modal Kerja
Investasi
31 Desember 2014
57.146
31 Desember 2015
58.386
Modal Kerja
Konsumsi
Modal KerjaTotal
359.308
50.159
467.853
457.300
34.213
548.658
Perkembangan Usaha
44 Laporan Tahunan 2015
Perkembangan usaha Bank jika dilihat dari perbandingan kondisi keuangan BankArtos Indonesia posisi akhir tahun 2015 dengan tahun 2014 menunjukan :
PENDAPATAN BUNGABERSIH
Pendapatan bunga bersih Bank mengalami peningkatan sebesar 17,45 % atausebesar Rp. 5.109 juta dari Rp. 29.275 juta menjadi Rp. 34.384 juta.
LABABERSIH
Laba bersih setelah pajak, turun sebesar 127,30 % dari laba Rp. 1.132 juta pada tahun2014 menjadi rugi Rp. 309 Juta pada tahun 2015.
.AKTIVAPRODUKTIF
Total Aktiva Poduktif turun sebesar 12,76 % atau sebesar Rp. 94.185 juta dari Rp.738.139 jutapada tahun 2014 menjadi Rp. 643.954 juta pada tahun 2015.
DANAPIHAK KETIGA
Total Dana Pihak Ketiga turun sebesar -4,01 % atau sebesar Rp. 23.554 juta dari Rp.586.996 juta pada tahun 2014 menjadi Rp. 563.442 juta pada tahun 2015.
KREDITYANG DIBERIKAN
Pinjaman yang Diberikan turun sebesar 27,18 % atau sebesar Rp. 80.806 juta dariRp.548.659 juta pada tahun 2014 menjadi Rp. 467.853 juta pada tahun 2015.
PERMODALAN
Capital Adequacy Ratio (CAR) mengalami peningkatan sebesar 2,68% sehinggamenjadi 19,16% pada tahun 2015, peningkatan tersebut disebabkan oleh turunnyaATMR yang diakibatkan oleh adanya pelunasan dari beberapa debitur
45Laporan Tahunan 2015
STRUKTUR ORGANISASI BANK
Organisasi diciptakan berdasarkan keseimbangan antara struktur dan faktor eksternaldalam hal ini adanya ketentuan regulasi perbankan. Struktur Organisasi disesuaikandengan memperhatikan faktor lingkungan, skala usaha, kompleksitas usaha sertastrategi dan sumber daya manusia yang dimiliki. Struktur Organisasi BankArtos telahmenggambarkan penerapan prinsip Good Corporate Governance ( GCG ).Kecepatan proses pengambilan keputusan juga menjadi perhatian yang sangatpenting dalam mengantisipasi tingkat persaingan usaha.
Visi dan Misi Bank. Penyediaan Sumber Daya Manusia yang memiliki keunggulankompetitif sangat dibutuhkan ditengah tingkat persaingan usaha yang tinggi dan skalausaha yang mengglobal. Pengembangan Sumber Daya Manusia difokuskan kepadanilai tambah yang dimiliki oleh setiap individu sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang ditetapkan. Berbagai program peningkatan kompetensi Sumber DayaManusia, terus dilaksanakan melalui penyelenggaraan program pendidikan danpelatihan serta pengiriman Sumber Daya Manusia untuk memperoleh sertifikasiprofesi pada lembaga sertifikasi yang berwenang.
Kantor Pusat 1
Jaringan Usaha 2015
Kantor Cabang 1
Kantor Cabang Pembantu
Kegiatan Kas diluar Kantor
A T M
TOTAL 17
5
5
5
JARINGAN USAHA
Sampai dengan tahun 2015, Bank telahmemiliki 17 jaringan usaha dalamm e n d u k u n g p e n c a p a i a n t a r g e tpengembangan usaha yang telahditetapkan ( lihat tabel jaringan usaha ).
Jumlah tersebut direncanakan akan terusbertambah sejalan dengan rencanapengembangan usaha kedepan.
Dewan Komisaris 3
TOTAL SDM 2015
Direksi 3
Karyawan Tetap
Karyawan Tidak Tetap
TOTAL 177
171
-
SUMBER DAYAMANUSIA
Penerapan konsep dan tehnikmanajemen sumber daya manusiayang tepat dan efek t i f , akanmenghasilkan sumber daya manusiayang produktif, inovatif, kreatif danloyal. Sumber Daya Manusia yangmemiliki kriteria tersebut dapatdidayagunakan untuk merealisasikan
Magister ( S2 ) 8
Jenjang Pendidikan SDM
Sarjana ( S1 ) 87
Sarjana Muda ( D3 )
SLTA
Dibawah SLTA
17
54
11
46 Laporan Tahunan 2015
Berpengalaman 24 tahun dalam industri perbankan. Meraih Master ofBusiness Administration Edinburgh Bussiness School Heriot(MBA) dari ,Watt University Cambridge United Kingdom. Bergabung dengan BankArtos Indonesia mulai tahun 1992 sampai sekarang.
Berpengalaman 30 tahun dalam industri perbankan. Meraih SarjanaEkonomi dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Memulai karir didunia perbankan pada Bank Panin sejak tahun 1986. Bergabung denganBankArtos Indonesia mulai tahun 1997 sampai sekarang.
Berpengalaman 22 tahun dalam industri perbankan. Meraih Bachelor ofScience University of New South Walesdari , Sydney. Bergabungdengan BankArtos Indonesia mulai tahun 1994 sampai sekarang.
Berpengalaman 39 tahun dalam industri perbankan. Meraih MagisterManajemen dari Universitas Padjadjaran, Bandung. Bergabung denganBankArtos Indonesia mulai tahun 2004 sampai sekarang.
William Arto Hardy, Bcom, Komisaris UtamaBerpengalaman 24 tahun dalam industri perbankan dan industri sepatu.Meraih dari , Sydney.Bachelor of Commerce University of WesternBergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1992 sampaisekarang.
Bambang Setiawan SE, Direktur Kepatuhan
Lina Arto Hardy MBA, Direktur
Reinantha Yaputra MBA , Direktur Utama
Lucia Djatmiko, Bsc, Komisaris
Berpengalaman 34 tahun dalam industri perbankan. Meraih Master ofBusiness Administration Washington International University(MBA) dari ,USA. Memulai karir di dunia perbankan pada Bank Panin sejak tahun1982 sampai dengan 1995, Bergabung dengan Bank Artos Indonesiamulai tahun 1996 sampai sekarang.
Nono Sukarno, SE, MM, Komisaris
Susunan Pengurus
47Laporan Tahunan 2015
Theresia Harjati MPemimpinKantor Wilayah Jakarta
Fifiningsih Ario
Berpengalaman 40 th dalam industriperbankan, menyelesaikan pendidikan diSanta Maria Bandung. Bergabungdengan Bank Artos Indonesia mulaitahun 1996 sampai sekarang.
Kepala UrusanSDM, Umum, SKMR & MIS
Berpengalaman 22 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana Ekonomi dariUn i ve rs i t as A tma jaya Jaka r ta .Bergabung dengan BankArtos Indonesiamulai tahun 2000 sampai sekarang.
Treasury, Operation & CreditSupport Manager
Berpengalaman 30 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana Sospol dariUniversitas Katolik ParahyanganBandung. Bergabung dengan BankArtosIndonesia mulai tahun 2001 sampaisekarang.
Business Manager, Corp. SecretaryPemimpin KP Bandung
Berpengalaman 14 th dalam industriperbankan, meraih Master of BusinessAdministration dari Hawai PacificUniversity, Honolulu, Hawai, USA.Bergabung dengan BankArtos Indonesiamulai tahun 2011 sampai sekarang.
Business ManagerPjs KC P jakarta
Lucyana Suryapranata
Berpengalaman 11 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana Manajemendari Universitas Atma Jaya, Jakarta.Bergabung dengan BankArtos Indonesiamulai tahun 2015 sampai sekarang.
Business ManagerKCP Jakarta
Berpengalaman 18 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana MudaAkuntansi dari STIE Indonesia Jakarta.Bergabung dengan BankArtos Indonesiamulai tahun 2006 sampai sekarang.
Tang Bok Lan Dicky Setiady
Berpengalaman 23 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana Manajemendari Universitas Kristen Duta WacanaYogjakarta. Bergabung dengan BankArtos Indonesia mulai tahun 2009sampai sekarang.
Berpengalaman 19 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana Manajemendari Universitas Tarumanegara Jakarta.Bergabung dengan BankArtos Indonesiamulai tahun 2009 sampai sekarang.
Rostiawati Fanny Chandrawati Tjhan
Berpengalaman 25 th dalam industrip e r b a n k a n , m e r a i h M a g i s t e rKenotariatan Universitas PadjadjaranBandung. Bergabung dengan BankArtosIndonesia mulai tahun 1996 sampaisekarang.
Berpengalaman 10 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana ManajemenUniversitas Tarumanegara Jakarta.Bergabung dengan BankArtos Indonesiamulai tahun 2013 sampai sekarang.
Supiarti Ong Widjaja Deddy Triyana
Ivonnie Wijaya Oey
Business ManagerKC Jakarta
Business ManagerKC Jakarta
Business ManagerKCP Bandung
WakilPemimpin Kantor Pusat
Manajemen Eksekutif & Pimpinan Capem
48 Laporan Tahunan 2015
KepalaSatuan Kerja Audit Intern - SKAI
Marthen Sulle Konda
Operation & CreditSupport Manager - KPO
Berpengalaman 14 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana AkuntansiSTIEB Bandung. Bergabung denganBank Artos Indonesia mulai tahun 2002sampai sekarang.
Berpengalaman 24 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana MudaAkuntansi Universitas Sumatera UtaraMedan. Bergabung dengan Bank ArtosIndonesia mulai tahun 2001 sampaisekarang.
Achmad HumamKepalaSKMR, MIS & Pejabat APU-PPT
Berpengalaman 8 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana AkuntansiUniversitas Padjadjaran Bandung.Bergabung dengan BankArtos Indonesiamulai tahun 2008 sampai sekarang.
Business ManagerKCPBandung
Berpengalaman 8 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana TeknikIndustri Universitas Maranatha Bandung.Bergabung dengan BankArtos Indonesiamulai tahun 2013 sampai sekarang.
Andri Stevanus Sian Field
Lanjar
49Laporan Tahunan 2015
DEWAN KOMISARIS
WAPIM KP
OPERATION &
CREDIT SUPPORT
MANAGER
PENGEMBANGAN
SDM
KEPALA
SKMR & SIM
DIREKTUR UTAMA
URUSAN
SDM, UMUM, SKMR & SIM
Komite
A u d i t
Komite
Aktiva Pasiva
Komite
Remunerasi & Nominasi
Komite
Pemantau Risiko
Komite
Manajemen Risiko
DIREKTURSDM, UMUM, SKMR & SIM
Pemimpin KC/
Bussines Manager
Jakarta
Pemimpin KP
Bandung
SKMR & SIM
DIREKTURKEPATUHAN
SDM & UMUM
Treasury, Operation,
& Credit Support
Manager-Jakarta
Koordinator KK/
Bussines Manager
Jakarta
CAB. PEMBANTU
IT & CC
Pejabat
APU-PPT
Kepatuhan
TREASURY
Satuan Kerja
Audit Intern (SKAI)
PEMIMPIN
KANWIL JAKARTA
CAB. PEMBANTU
Sisdur
Struktur Organisasi
50
RELATIONSHIP
FUNDING OFFICER
ACCOUNT OFFICER
JUNIOR AO
Corporate Secretary
Laporan Tahunan 2015
201320142015
Neraca
Giro Pada Bank Indonesia
Kredit Yang Diberikan
Laba Rugi (Juta Rp.)
Pendapatan Bunga
Biaya Bunga
Pendapatan Bunga Bersih
Pendapatan Operasional Lainnya
Biaya Operasional Lainnya
Kualitas Aktiva (Juta Rp.)
Aktiva Produktif
Aktiva Non Produktif
Simpanan pada Bank Lain
Ikhtisar Keuangan
581.139
4.417
56.502
29.062
27.440
3.194
27.464
738.139
9.810
85.993
56.718
29.275
5.206
32.968
Total Aset
Dana Pihak Ke-3
Total Aktiva Produktif & Non Produktif 585.556747.949
Simpanan dari Bank Lain
Ekuitas
Surat Berharga (SBI)
Laba Operasional 3.1701.514
Pendapatan (Beban) Non Operasional 9562
Laba Sebelum Pajak 3.1792.077
Laba Setelah Pajak 2.3181.132
dalam jutaan rupiah.
47.499
643.954
5.234
1.902
467.853
94.669
60.285
34.384
3.855
38.688
745.647
563.442
649.188
67.688
104.230
173.719
- 449
527
78
- 309
Ikhtisar Keuangan
51
431.396
657.012
395.495
148.571
106.613
148.719
30.087
1.024
48.271
1.782
548.658
839.836
586.996
137.721
104.467
187.122
20112012
394.214
1.708
46.919
24.392
22.527
1.518
23.115
442.104
2.175
46.851
24.207
22.644
1.555
24.005
395.922444.279
930194
1.940716
2.870910
1.087425
253.648
455.763
265.007
82.379
105.093
137.145
22.453
3.421
25.368
3.519
313.713
511.105
314.710
87.007
105.518
124.872
Laporan Tahunan 2015
Ihktisar SahamSampai dengan 31 Desember 2015 jumlah saham yang beredar 965.000.000 lembardengan nilai nominal perlembar saham Rp.100,-, dengan nilai Kapitalisasi sebesarRp. 96.500.000.000,-
Pada tanggal 30 Desember 2015 PT. Bank Artos Tbk telah mendapatkan pernyataan efektifatas pernyataan pendaftaraan penawaran umum perdana saham ( IPO ) sebanyak241.250.000 lembar saham baru, yang dicatatkan dibursa efek Indonesia pada tanggal 12Januari 2016, sehingga total jumlah saham yang beredar menjadi 1.206.250.000 lembardengan nilai kapitalisasi Rp. 120.625.000.000,-.
Kantor PusatJl. Otto Iskandardinata No.18,Bandung 40171 IndonesiaPh. (022) 4200202, 4200303 (hunting)Fax. (022) 4200401
Kantor Cabang Utama JakartaJl. Suryopranoto No. 59,Jakarta Pusat 10160 IndonesiaPh. (021) 3453323 (hunting)Fax.(021) 3802756
Kantor Cabang PembantuKompleks Rukan Artha Gading Niaga Blok C No. 12,Kawasan Sentra Bisnis Artha GadingKelapa Gading Utara 14240 IndonesiaJakartaPh. (021) 45856788 (hunting)Fax. (021) 45850308
Kompleks Kopo Mas Regensi 9 G Jl. Kopo No. 618,40225 IndonesiaBandung
Ph. (022) 5423371, 5436673, 5436669Fax. (022) 5436672
Jl. Gardujati No. 75,40181 IndonesiaBandung
Ph. (022) 6004087, 6004088Fax. (022) 6014970
Segitiga Emas Kosambi Blok A/15Jl. Jend. Ahmad Yani No. 221-223,
40113 IndonesiaBandungPh. (022) 7218272, 7237024Fax. (022) 7237024
Komplek Rukan Golden Boulevard Blok D-1Bumi Serpong Damai (BSD) City
15322 IndonesiaTangerang BantenPh. (021) 5388880Fax. (021) 53160728
Kantor KasPusat Perdagangan Tanah Abang Bukit (Eks AURI)Jl. KH. Fahrudin No.36Blok E Lantai Dasar A.5 No.3-3ATanah Abang- Jakarta PusatPh. (021) 3805377Fax. (021) 3161021
Alamat Websitewww.bankartos.co.id
Jaringan Kantor
52 Laporan Tahunan 2015
Tabungan Artos
Tabungan Artoscash - ATM Bersama
Tabungan Pendidikan Mutiara
Tabunganku
Tabungan Artos Plus
Deposito Berjangka
Deposito On Call
Sertifikat Deposito
Giro Artos
Giro Artos Kemitraan
Produk Pinjaman / Kredit
Kredit Modal Kerja
Kredit Investasi
Kredit Konsumsi
Kredit Pemilikan Rumah / Ruko
Kredit Pemilikan Mobil / Sepeda Motor
Kredit Multi Guna
Kredit Artos Sejahtera
Kredit Artos Manfaat
Kredit Artos Berdikari
Produk Simpanan
Jasa Layanan
Penukaran Mata Uang Asing-Money Changer
Pelayanan Antar Jemput Transaksi-Pickup Service
Sentra Pembayaran Tagihan Telepon, Flexi & PLN
Kiriman Uang/Transfer - RTGS / SKN
Tagihan Warkat Luar Kota Inkaso-Intercity Kliring
Tagihan Warkat dalam kota - Kliring
Bank Garansi
Payroll System - Fasilitas Penggajian Karyawan
Pembayaran Uang Sekolah
Safe Deposit Box - SDB
Jaringan ATM Bersama
Produk & Jasa
53Laporan Tahunan 2015
201320142015Rasio Keuangan
Permodalan
C A R
Kualitas Aktiva
Aset Produktif Bermasalah & Non Produktif
Bermasalah terhadap Total Aset Produktif
& Non Produktif
CKPN Aset Keuangan terhadap Aset Produktif
Rentabilitas
R O A
R O E
N I M
B O P O
Likuiditas
L D R
Kepatuhan
Pelanggaran BMPK
Rasio Pelampauan BMPK
Giro Wajib Minimum Utama - GWM
Lainnya
Cost of Fund
Cost of Money
Aktiva Tetap terhadap Modal
0,00 %
0,00 %
21,62 %
7,00 %
13,25 %
17,95 %
2,51 %
0,75 %
0,58 %
2,19 %
6,75 %
94,69 %
109,08 %
0,00 %
0,00 %
8,14 %
16,48 %
9,68 %
15,53 %
19,10 %
4,00 %
0,43 %
0,25 %
1,12 %
4,69 %
98,34 %
93,47 %
0,00 %
0,00 %
8,40 %
NPL - Gross
NPL - Net
1,60 %
1,07 %
3,66 %
3,20 %
Kewajiban terhadap Ekuitas
Kewajiban terhadap Aktiva
516,26 %
83,77 %
702,04 %
87,53 %
19,16 %
9,37 %
15,62 %
19,62 %
2,48 %
0,26 %
0,01 %
- 0,30 %
5,34 %
100,46 %
84,15 %
8,13 %
2,32 %
2,12 %
595,47 %
85,62 %
Rasio Keuangan
54
2012
0,00 %
0,00 %
27,72 %
6,18 %
13,75 %
34,44 %
1,80 %
89,00 %
0,19 %
0,40 %
6,78 %
99,63 %
99,68 %
8,13 %
1,90 %
1,33 %
3,67%
0,76 %
0,00 %
0,00 %
29,56 %
7,22 %
15,39 %
31,75 %
1,07 %
106,00 %
0,63 %
1,99 %
5,71 %
98,08 %
95,71 %
8,27 %
1,00 %
0,89 %
3,12 %
0,72 %
2011
Laporan Tahunan 2015
Ihktisar SahamSampai dengan 31 Desember 2015 jumlah saham yang beredar 965.000.000 lembar dengan nilainominal perlembar saham Rp.100,-, dengan nilai Kapitalisasi sebesar Rp. 96.500.000.000,-
Pada tanggal 30 Desember 2015 PT. Bank Artos Tbk telah mendapatkan pernyataan efektif ataspernyataan pendaftaraan penawaran umum perdana saham ( IPO ) sebanyak 241.250.000 lembarsaham baru, yang dicatatkan dibursa efek Indonesia pada tanggal 12 Januari 2016, sehingga totaljumlah saham yang beredar menjadi 1.206.250.000 lembar dengan nilai kapitalisasiRp. 120.625.000.000,-.
55Laporan Tahunan 2015
SURAT PERNYATAANANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
TENTANGTANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK ARTOS INDONESIA TBK
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwasemua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Artos Indonesia,Tbk tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Bandung, 29 April 2016Dewan Komisaris,
PT Bank Artos Indonesia Tbk
William Artos Hardy Nono Sukarno Lucia DjatmikoKomisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen
Direksi,PT Bank Artos Indonesia Tbk
Reinantha Yaputra Bambang Setiawan LinaArto HardyDirektur Utama Direktur Kepatuhan Direktur SDM, Umum,
SKMR & SIM
Pengesahan Laporan Tahunan
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkLAPORAN POSISI KEUANGAN31 Desember 2015 dan 2014
(dalam Rupiah)
Catatan 2 0 1 52 0 1 4
(Disajikan kembali)
A S E T
Kas 2a,c,3 13,427,003,550 12,839,738,750
Giro pada Bank Indonesia 2a,c,d,4 47,498,957,467 48,271,338,882
Giro pada bank lain 2a,c,d,h,5 1,402,117,072 1,782,324,366
Penempatan pada bank lain 2a,c,d,6 500,000,000 0
Efek-efek 2e,h,7Pihak ketiga 174,200,000,000 187,700,000,000Dikurangi diskonto yang belum diamortisasi (480,724,444) (578,405,868)
---------------------------- -------------------------Jumlah efek – efek bersih 173,719,275,556 187,121,594,132
---------------------------- -------------------------
Kredit yang diberikan 2f,g,h,8,35
Pihak ketiga 462,154,215,014 541,874,581,685Pihak berelasi 5,698,790,843 6,784,291,474Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (1,690,513,743) (3,186,934,494)
---------------------------- -------------------------
Jumlah kredit yang diberikan bersih 466,162,492,114 545,471,938,665---------------------------- -------------------------
Aset tetap 2i,9Biaya perolehan 36,016,365,075 34,068,316,127Akumulasi penysutan (14,819,719,260) (13,828,314,568)
---------------------------- -------------------------Jumlah aset tetap bersih 21,196,645,815 20,240,001,558
---------------------------- -------------------------
Aset pajak tangguhan 2p,18 26,821,697 938,884,802
Aset lain-lainAgunan yang diambil alih bersih 2j,h,10 5,233,591,324 9,809,648,693
Rp. 22,079,495 tahun 2015Rp. - tahun 2014
Aset pajak tangguhan 2n,15 - -Pendapatan yang masih akan diterima 11 3,475,195,928 3,668,560,352Biaya dibayar dimuka 2k,12 5,184,816,240 6,633,355,029Uang muka 2,560,211,606 86,000,000Aset lainnya 13 5,259,828,694 3,911,870,382
---------------------------- -------------------------Jumlah Aset lain-lain 21,713,643,792 24,109,434,456
---------------------------- -------------------------Rekening antar kantorJUMLAH ASET 745,646,957,063 840,775,255,612
============== ============
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
1
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN31 Desember 2015 dan 2014
(dalam Rupiah)
Catatan 2 0 1 52 0 1 4
(Disajikan kembali)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas segera 2m,14 415,311,779 773,987,362
SimpananGiro 2g,15,35Pihak ketiga 29,256,605,105 31,640,305,543Pihak berelasi 19,623,881,512 21,061,043,970
-------------------------- -----------------------Jumlah giro 48,880,486,617 52,701,349,513
-------------------------- -----------------------Tabungan 2g,16,35Pihak ketiga 22,603,585,651 22,137,726,170Pihak berelasi 3,063,784,928 2,439,598,926
-------------------------- -----------------------Jumlah tabungan 25,667,370,579 24,577,325,096
-------------------------- -----------------------Deposito Berjangka 2g,17,35Pihak ketiga 478,689,562,536 492,615,661,590Pihak berelasi 10,205,030,860 17,102,624,063
-------------------------- -----------------------Jumlah deposito berjangka 488,894,593,396 509,718,285,653
-------------------------- -----------------------Simpanan dari bank lain 67,688,198,004 137,720,761,270
-------------------------- -----------------------
Jumlah simpanan 631,130,648,597 724,717,721,532-------------------------- -----------------------
Utang pajak 2p,18 1,571,050,244 1,353,677,772Biaya harus dibayar 19 2,465,724,545 2,648,668,094Pendapatan diterima dimuka 48,553,184 73,117,569Liabilitas lainnya 20 460,986,835 647,855,010Liabilitas Imbalan Kerja 2t,21 2,340,999,681 5,730,236,393
-------------------------- -----------------------Jumlah liabilitas 638,433,274,865 735,945,263,731
-------------------------- -----------------------EKUITASModal disetor 23
Modal saham nilai nominal @ Rp 1.000,-Modal dasar 200.000.000 lembar saham, modalsaham ditempatkan dan disetor penuh 96.500.000lembar saham. 96,500,000,000 96,500,000,000
Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum direalisasi 3,799,224,361 1,105,837,109Cadangan umum 9,000,000,000 6,000,000,000 Saldo laba belum ditentukan penggunaanya (2,085,542,163) (1,775,845,227)
-------------------------- -----------------------Jumlah ekuitas 107,213,682,198 104,829,991,881
-------------------------- -----------------------
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 745,646,957,063 840,775,255,612============ ===========
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
2
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
LAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINUntuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(dalam Rupiah)
Catatan 2 0 1 52 0 1 4
(Disajikan kembali)
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
PENDAPATAN BUNGA:Bunga yang diperoleh 2n,2o,26 94,668,951,803 85,993,092,490
----------------------- -------------------------Jumlah 94,668,951,803 85,993,092,490
----------------------- -------------------------BEBAN BUNGA :
Bunga yang dibayar 2n,27 (60,284,750,873) (56,717,580,029)----------------------- -------------------------
PENDAPATAN BUNGA BERSIH 34,384,200,930 29,275,512,461----------------------- -------------------------
PENDAPATAN DAN (BEBAN) OPERASIONAL LAINNYA
Pendapatan operasional lainnya
Provisi dan komisi diterima selain dari pemberian kredit 2o 123,306,898 101,633,049Pendapatan operasional lainnya 28 3,731,449,720 5,104,594,305
----------------------- -------------------------Jumlah pendapatan operasional lainnya 3,854,756,618 5,206,227,354
----------------------- -------------------------Beban operasional lainnya
Provisi dan komisi dibayar selain untuk penerimaan dana 29 (3,037,336,698) (51,674,750)Beban penyisihan kerugian aset produktif 2h,5,7,30 - -Beban umum dan administrasi 31 (13,195,316,879) (11,026,510,889)Beban personalia 32 (22,358,572,520) (21,811,081,282)Beban lain-lain (96,885,220) (78,303,495)
----------------------- -------------------------Jumlah beban operasional lainnya (38,688,111,317) (32,967,570,416)
----------------------- -------------------------
Beban operasional lainnya - Bersih (34,833,354,699) (27,761,343,062)----------------------- -------------------------
PENDAPATAN OPERASIONAL (449,153,769) 1,514,169,399=========== ============
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
3
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
LAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINUntuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(dalam Rupiah)
Catatan 2 0 1 52 0 1 4
(Disajikan kembali)
PENDAPATAN DAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
Pendapatan non operasional 33 615,086,039 673,249,865
Beban non operasional 34 (87,986,600) (110,767,898)----------------------- ------------------------
Pendapatan non operasional - Bersih 527,099,439 562,481,967----------------------- ------------------------
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 77,945,670 2,076,651,366
MANFAAT (BEBAN) PAJAK 2p,18Pajak kini (373,375,250) (877,896,000)Penghasilan (beban) pajak tangguhan (14,267,355) (67,165,668)
----------------------- ------------------------Jumlah pajak penghasilan (387,642,605) (945,061,668)
----------------------- ------------------------
(RUGI) LABA BERSIH (309,696,935) 1,131,589,699----------------------- ------------------------
PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAINKeuntungan (kerugian) aktuaria yang belum direalisasi 3,591,183,003 (1,726,416,620)(Beban) penghasilan pajak tangguhan (897,795,751) 431,604,155
----------------------- ------------------------Jumlah 2,693,387,252 (1,294,812,465)
LABA RUGI KOMPREHENSIF 2,383,690,317 (163,222,766)=========== ============
LABA PER SAHAM DASAR 2q,24 (0.32) 11.73
=========== ============
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
4
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITASUntuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(dalam Rupiah)
Keuntungan Saldo Laba -
Catatan Modal
(kerugian) aktuaria
yang belum Cadangan
Yang belum ditentukan Jumlah
disetor direalisasi umum penggunaannya ekuitas
Saldo per 31 Desember 2013 96,500,000,000 2,400,649,574 6,000,000,000 92,565,074 104,993,214,648
Cadangan umum - - 3,000,000,000 (3,000,000,000) -
Laba bersih tahun berjalan - (1,294,812,465) - 1,131,589,699 (163,222,766)-------------------- --------------------- ------------------ ----------------------------------------------
Saldo per 31 Desember 2014 96,500,000,000 1,105,837,109 9,000,000,000 (1,775,845,227) 104,829,991,881
Rugi tahun berjalan - 2,693,387,252 - (309,696,935) 2,383,690,317-------------------- --------------------- ------------------ ----------------------------------------------
Saldo per 31 Desember 2015 23 96,500,000,000 3,799,224,361 9,000,000,000 (2,085,542,163) 107,213,682,198========== =========== =================================
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
5
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
LAPORAN ARUS KASUntuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(dalam Rupiah)
Catatan 2 0 1 52 0 1 4
(Disajikan kembali)
ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI Penerimaan pendapatan bunga, provisi dan administrasi 94,862,316,227 84,342,337,798Pembayaran beban bunga (60,467,694,422) (55,722,591,255)Pendapatan operasional lainnya 3,830,192,233 5,237,671,463Beban operasional lainnya (13,860,895,980) (10,795,432,743)Beban personalia (22,161,528,379) (21,700,151,200)Pembayaran beban pajak (380,308,250) (1,503,631,000)Penerimaan pendapatan non operasional 615,086,039 2,147,000Pembayaran beban non operasional (87,986,600) (110,767,898)Penerimaan kredit yang telah dihapus bukukan 25,434,445 38,261,392
--------------------- ----------------------
Laba operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilities operasi 2,374,615,313 (212,156,443)
(Kenaikan) Penurunan dalam aset operasi Penempatan pada bank lain (500,000,000) -Kredit yang diberikan 2f,g,h,8,35 80,681,646,359 (117,262,756,745)Agunan yang diambil alih 2j,h,10 4,576,057,369 (5,392,520,001)Uang muka (2,474,211,606) (86,000,000)Aset lain-lain (1,347,958,312) (1,182,948,327)
(Penurunan) kenaikan dalam liabilitas operasiLiabilitas segera (358,675,583) (265,726,872)Giro 2g,15,35 (3,820,862,896) (7,945,632,059)Tabungan 2g,16,35 1,090,045,483 (389,083,054)Simpanan berjangka 2g,17,35 (20,823,692,257) 199,836,191,579Simpanan dari bank lain (70,032,563,264) (10,850,001,670)Utang pajak 224,305,472 637,959,392Liabilitas lain-lain (186,868,175) 125,987,060
--------------------- ----------------------Kas bersih (digunakan untuk) yang diperoleh dari aktivitas operasi (10,598,162,098) 57,013,312,859
--------------------- ----------------------
KAS (UNTUK) DARI AKTIVITAS INVESTASI :Pembelian aset tetap (3,412,162,840) (2,714,822,753)
Penjualan aset tetap 42,682,453 778,499,997
Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo 13,402,318,576 (38,402,362,613)--------------------- ----------------------
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi 10,032,838,188 (40,338,685,369)--------------------- ----------------------
KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS (565,323,910) 16,674,627,490
SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 62,893,401,998 46,218,774,508--------------------- ----------------------
SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 62,328,078,088 62,893,401,998============ ===========
Rincian kas dan setara kas akhir tahun :
Kas 13,427,003,550 12,839,738,750
Giro pada Bank Indonesia 47,498,957,467 48,271,338,882
Giro pada Bank lain 1,402,117,072 1,782,324,366--------------------- ----------------------
Jumlah 62,328,078,089 62,893,401,998
============ ===========
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
6
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
1. U M U M
PT BANK ARTOS INDONESIA (untuk selanjutnya disebut sebagai "Bank") berkedudukan dan berkantor pusat di Jln. Otto Iskandardinata No. 18 Bandung, didirikan dengan akta notaris Netty Tjandrania, SH no. 1 tanggal 1 Mei 1992 dan akta ini telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan tertanggal 3 Juni 1992 No. C2-4584 HT 01. 01.tahun 1992. Anggaran Dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir adalah mengenai perubahan modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh, dan perubahan seluruh anggaran dasar perseroan sehubungan dengan diberlakukannya Undang - undang Republik Indonesia no. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang diaktakan dengan akta notaris Hj Tetty Surtiati Hidayat, SH No. 1 tanggal 10 Nopember 2010.
Bank telah mendapat izin sebagai Bank Umum sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 737/KMK.013/1992 tanggal 10 Juli 1992. Mulai tanggal 12 Desember 1992 perusahaan telah menjalankan operasinya sebagai Bank Umum.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan.
Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
31 Desember 2015 31 Desember 2014
Dewan Komisaris : Dewan Komisaris :
Komisaris Utama : William Arto Hardy Komisaris Utama : William Arto Hardy
Komisaris Independen : Lucia Djatmiko Komisaris : Lucia Djatmiko
Komisaris Independen : Nono Sukarno Komisaris : Nono Sukarno
Dewan Direksi : Dewan Direksi :
Direktur Utama : Reinantha Yaputra Direktur Utama : Reinantha Yaputra
Direktur : Lina Arto Hardy Direktur : Lina Arto Hardy
Direktur Independen : Bambang Setiawan Direktur Kepatuhan : Bambang Setiawan
7
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
1. U M U M (Lanjutan)
Susunan komite audit,komite pemantau resiko serta komite remunerasi dan nominasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 adalah sebagai berikut :
Komite Audit : : Lucia Djatmiko
Ketua : Manuel Lahengke Nusa
Anggota : Verawaty Surya Putra
Komite Pemantau Resiko :
Ketua : Nono Sukarno
Anggota : Manuel Lahengke Nusa
: Verawaty Surya Putra
Komite Remunerasi dan Nominasi :
Ketua : Lucia Djatmiko
Anggota : William Arto Hardy
: Fifiningsih Ario
Kantor Pusat PT Bank ARTOS INDONESIA beralamat di Jalan Otto Iskandardinata No 18 Bandung.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 jumlah seluruh kantor di Indonesia adalah sebagai berikut :
Jumlah kantor
Kantor Pusat 1Kantor Cabang 1Kantor Cabang Pembantu 5Kantor Kas 1
----------------------8
==========
Jumlah karyawan per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut (tidak diaudit) :
2015 2014 (Disajikan kembali)
Karyawan 177 174
Jumlah imbalan yang diberikan untuk Direksi dan Komisaris Bank per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar :
2015 2014 (Disajikan kembali)
Imbalan Direksi dan Komisaris 1,584,414,313 1,512,705,915
Pemegang saham akhir (ultimate shareholder) Bank adalah Arto Hardy.
8
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Bank, yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini.
a. Dasar penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dan disajikan dengan menggunakan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia 2008 (PAPI) dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, peraturan Bank Indonesia, dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang "Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik", Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK (sejak 31 Desember 2012, fungsi Bapepam dan LK dialihkan ke Otoritas Jasa Keuangan atau OJK)) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2013), "Penyajian Laporan Keuangan".
Laporan keuangan kecuali laporan arus kas disusun dengan menggunakan dasar akrual. Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis dan asumsi kelangsungan hidup, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung yang menunjukan secara terpisah perubahan yang terjadi selama tahun periode dari aktivitas operasi,investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain yang penggunaannya tidak dibatasi, dan deposito berjangka pada bank lain yang penempatannya 1 bulan hingga jatuh tempo.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2015 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah yang juga merupakan mata uang fungsional Bank.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 2s.
Laporan keuangan merupakan penggabungan laporan keuangan Kantor Pusat dan Cabang - cabang sebagai suatu kesatuan usaha.
9
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
b. Perubahan kebijakan akuntansi
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
("DSAK") yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015.
a. PSAK No. 1 (Revisi 2013), "Penyajian Laporan Keuangan". Yang diadopsi dari IAS 1.
PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Pendapatan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan
direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Revisi PSAK
No. 1 ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
b. PSAK No. 15 (Revisi 2013), "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama", yang diadopsi dari IAS 28.
PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi. Revisi
PSAK No. 15 ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
c. PSAK No. 24 (Revisi 2013), "Imbalan Kerja", yang diadopsi dari IAS 19.
PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk
menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan. Revisi PSAK No. 24 ini, tidak mengizinkan penerapan dini, dan
akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
d. PSAK No. 46 (Revisi 2014), "Pajak Penghasilan", yang diadopsi dari IAS 12.
PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan. Isu utama dalam perlakuan akuntansi
untuk pajak penghasilan adalah bagaimana menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk: (a)
pemulihan (penyelesaian) masa depan jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan
entitas; dan (b) transaksi dan peristiwa lain pada periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan entitas.
PSAK ini juga mengatur pengakuan aset pajak tangguhan yang timbul dari rugi pajak belum dikompensasi atau
kredit pajak belum dimanfaatkan, penyajian pajak penghasilan dalam laporan keuangan, dan pengungkapan
informasi yang terkait dengan pajak penghasilan. Revisi PSAK No. 46 ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari
2015.
e. PSAK No. 48 (revisi 2014), "Penurunan Nilai Aset", yang diadopsi dari IAS 36.
Revisi PSAK No. 48 mengatur pengukuran nilai wajar dikurangi biaya pelepasan mengacu pada hirarki nilai wajar
dalam PSAK No. 68, "Pengukuran Nilai Wajar", dan juga memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk
setiap aset individual atau unit penghasil kas yang kerugian penurunan nilainya telah diakui atau dibalik selama
periode pelaporan. Revisi PSAK No. 48 ini berlaku prospektif, tidak mengizinkan penerapan dini, dan berlaku
efektif tanggal 1 Januari 2015.
10
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
f. PSAK No. 50 (revisi 2014), "Instrumen Keuangan : Penyajian", yang diadopsi dari IAS 36.
Revisi PSAK ini mengikuti definisi nilai wajar dalam PSAK No. 68, "Pengukuran Nilai wajar", yaitu harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Selain itu, revisi PSAK ini juga memberikan pedoman aplikasi atas kriteria saling hapus yang dapat dipaksa secara hukum untuk melakukan saling hapus, serta kriteria untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara neto atau bersamaan. Revisi PSAK ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
g. PSAK No. 55 (revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang diadopsi dari IAS 39.
Revisi PSAK ini menetapkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan sesuai PSAK No. 68, " Pengukuran Nilai Wajar". Revisi PSAK ini juga mengatur pertimbangan pengukuran nilai wajar, teknik penilaian nilai wajar instrumen keuangan yang mengacu pada PSAK No. 68. Revisi PSAK ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
h. PSAK No. 60 (revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Pengungkapan", yang diadopsi dari IFRS 7.
Revisi PSAK No. 60 mengatur pengungkapan dan hirarki nilai wajar yang mengacu pada PSAK No. 68, "Pengukuran Nilai Wajar". Revisi PSAK ini juga mengatur bahwa entitas yang memnuhi persyaratan penyajian saling hapus dalam PSAK No. 50 atau entitas yang tunduk pada perjanjian induk untuk penyelesaian secara neto (enforceable master netting arrangement) atau perjanjian serupa, harus mengungkapkan informasi kuantitatif dan kualitatif. Revisi PSAK ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
i. PSAK No. 65, "Laporan Keuangan Konsolidasi", yang diadopsi dari IFRS 10.
PSAK No. 65 mengganti sebagian dari PSAK No. 4, "Laporan Keuangan Konsolidasian dan Terpisah" yang mengatur akuntansi bagi laporan keuangan konsolidasian. PSAK No. 65 menetapkan model kendali tunggal bagi semua entitas termasuk entitas bertujuan khusus. Perubahan yang diperkenalkan oleh PSAK No. 65 mengharuskan manajemen untuk melakukan pertimbangan signifikan dalam menentukan entitas yang dikendalikan dan karenanya harus dikonsolidasikan oleh entitas induk, dibandingkan dengan persyaratan yang sebelumnya disyaratkan dalam PSAK No. 4. PSAK No. 65 dan revisi atas PSAK No. 4 akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
11
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
j. PSAK No. 67, "Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain", yang diadopsi dari IFRS 12.
PSAK No. 67 menetapkan persyaratan bagi pengungkapan atas kepentingan suatu entitas dalam entitas anak,
pengaturan bersama, entitas asosiasi dan entitas terstruktur. Persyaratan dalam PSAK No. 67 lebih komprehensif
daripada persyaratan pengungkapan atas entitas anak yang sebelumnya ditetapkan. Sebagai contoh, ketika entitas
anak dikendalikan tanpa mayoritas hak suara. Walaupun kelompok usaha memiliki entitas anak dengan
kepentingan nonpengendali yang material, tidak terdapat entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasikan. PSAK No.
67 akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
k. PSAK No. 68, "Pengukuran Nilai Wajar", yang diadopsi dari IFRS 13.
PSAK No. 68 menetapkan sumber panduan tunggal bagi semua pengukuran nilai wajar. PSAK 68 tidak merubah
kapan suatu entitas diharuskan menggunakan nilai wajar, namun lebih kepada memberikan panduan bagaimana
mengukur nilai wajar pada saat nilai wajar disyaratkan atau diijinkan. PSAK No. 68 juga mensyaratkan
pengungkapan yang komprehensif atas nilai wajar. PSAK 68 akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
l. Penerapan PSAK yang mempunyai pengaruh material terhadap laporan keuangan adalah penerapan
PSAK 24 (revisi 2013).
Rincian pengaruh penerapan PSAK tersebut dapat dilihat pada catatan 42 Penyajian kembali laporan keuangan.
c. Kas dan setara kas
Kas dan setara kas merupakan kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain serta penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jangka waktunya tidak melebihi 3 bulan dan tidak dijaminkan pada pihak ketiga, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
Sesuai dengan PSAK No. 2 (Revisi 2009)
d. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), call money, deposito berjangka dan lain - lain.
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2014) dan 55 (Revisi 2014)
12
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Giro pada Bank lain
Giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi penyisihan kerugian. Penyisihan kerugian giro pada bank lain ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap masing - masing saldo giro pada bank lain pada akhir tahun.
e. Efek- efek
Surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia yang diperdagangkan di pasar uang.
Surat-surat berharga pasar uang yang dibeli dengan cara diskonto disajikan di neraca sebesar nilai nominal di kurangi dengan bunga yang belum diamortisasi.
Investasi dalam efek yang diklasifikasikan "Dimiliki Hingga Jatuh Tempo" disajikan di neraca sebesar biaya perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto.
Pada pengukuran awal, Sertifikat Bank Indonesia disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2014) dan 55 (Revisi 2014)
f. Pinjaman yang diberikan
Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
Sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2014) dan 55 (Revisi 2014)
Kredit sindikasi, Kredit dalam rangka pembiayaan langsung dan pembiayaan bersama serta penerusan dicatat sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi.
Restrukturisasi kredit dilakukan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya, yang dilakukan antara lain melalui penurunan suku bunga kredit; perpanjangan jangka waktu kredit; dan perubahan fasilitas kredit.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
13
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
g. Transaksi dengan pihak berelasi
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak berelasi sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan:
1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut:
a. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan;
b. memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau
c. personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.
2. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut:
a. Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama.
b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan.
f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (1).
g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam laporan keuangan.
14
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
h. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Bank membentuk penyisihan kerugian atas aset produktif dan aset non-produktif berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kualitas aset produktif dan aset non-produktif tersebut pada tiap akhir tahun, evaluasi manajemen atas prospek usaha, kinerja keuangan dan kemampuan membayar setiap debitur. Serta mempertimbangkan juga hal-hal lain seperti klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan Bank Indonesia, klasifikasi yang ditetapkan oleh bank umum lainnya atas aset produktif yang diberikan oleh lebih dari satu bank (BI checking) dan ketersediaan laporan posisi keuangan debitur yang telah diaudit.
Dalam menentukan penyisihan kerugian dan peringkat kualitas aset, Bank menerapkan PBI No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011.
Klasifikasikan aset produktif menjadi lima kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian sebagai berikut :
Kredit yang diberikan
Peringkat I Peringkat II Peringkat III Peringkat IV Peringkat V
0,43 % 0,43 % 50,00% 75,00% 100,00 %
Persentase diatas berlaku untuk aset produktif serta komitmen dan kontinjensi minimum, berdasarkan Surat Bank Indonesia No.13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan kerugian atas aset non produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi. Namun, Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku.
Penyisihan khusus terhadap kredit bermasalah dihitung berdasarkan kemampuan debitur dalam membayar hutang. Penyisihan khusus dibentuk ketika timbul keraguan akan kemampuan debitur dalam membayar dan menurut pertimbangan manajemen, estimasi jumlah yang akan diperoleh kembali dari debitur berada di bawah jumlah pokok dan bunga kredit yang belum terbayar.
Penyisihan kerugian untuk agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori dengan besarnya minimum persentase sebagai berikut:
Klasifikasi Batas waktu Persentase minimum
penyisihan kerugian
Lancar Sampai dengan 1 tahun 0%
Kurang lancar Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun 15%
Diragukan Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun 50%
Macet Lebih dari 5 tahun 100%
15
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Penurunan nilai aset keuangan
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset
keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan
diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif
mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
aset tersebut (peristiwa yang menyebabkan penurunan nilai), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan
atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam,
wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan
pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya
penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan tunggakan atau kondisi
ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai
tercatat aset dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang
yang diharapkan tapi belum terjadi).
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Bank pertama kali menentukan apakah terdapat
bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara
kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai.
Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual,
maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang
sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
Bank telah memadai dalam membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai aktiva dengan pendekatan perhitungan :
untuk penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash
flow). Sedangkan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif di hitung dengan menggunakan metode statistik
dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi
(Loss Given Default) dengan menggunakan pendekatan migration loss analysis yang selanjutnya disesuaikan lagi
dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini.
16
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Sedangkan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif di hitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) dengan menggunakan pendekatan migration loss analysis yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini.
Aset keuangan dan penyisihan yang terkait tersebut dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian di masa datang dan semua jaminan telah direalisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Aset keuangan tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik penyisihan kerugian penurunan nilai. Aset keuangan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
Jika, pada suatu periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.
Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikeluarkan`dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Jika pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan dalam instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan`peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif.
Suatu aset mengalami penurunan nilai jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai yang dapat dipulihkan. Nilai tercatat dari aset non-keuangan, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap periode, untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bank akan melakukan estimasi jumlah nilai yang dapat dipulihkan.
Sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2014), 50 (Revisi 2014) dan 55 (Revisi 2014)
17
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, kredit yang diberikan serta komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit.
Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiri dari bank garansi, titipan setoran kliring dan fasilitas kredit yang belum digunakan.
Penyisihan kerugian atas aset produktif ditentukan berdasarkan kriteria BI sesuai dengan peraturan BI No 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang "Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum" yang di ubah dengan Peraturan BI No 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan peraturan BI No 9/6/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 yang mengklasifikasikan aset produktif menjadi lima kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian sebagai berikut :
Klasifikasi Persentase minimumpenyisihan kerugian
Lancar 1%Dalam perhatian khusus 5%Kurang lancar 15%Diragukan 50%Macet 100%
Persentase diatas berlaku untuk aset produktif serta komitmen dan kontinjensi, dikurangi nilai agunan, kecuali untuk aset produktif serta komitmen dan kontinjensi yang dikategorikan sebagai lancar, dimana persentasenya langsung atas saldo aset yang bersangkutan.
Aset produktif dengan kolektibilitas lancar dan dengan perhatian khusus sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, digolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet digolongkan sebagai aset produktif bermasalah.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang "Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum" yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Peraturan Bank Indonesia No 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta Peraturan Bank Indonesia No 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, untuk aset produktif dengan nilai sama dengan atau di atas Rp 5.000.000.000(nilai penuh), agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan penghapusan aset produktif adalah apabila penilaian agunan tidak melampaui jangka waktu 24 bulan dan dilakukan oleh penilai independen.
18
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Penyisihan kerugian atas komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif disajikan sebagai liabilitas di neraca.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang "Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum" , sejak tanggal 20 Januari 2006 yang diulang dengan peraturan BI No 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Peraturan BI No 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta Peraturan BI no 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, Bank juga wajib melakukan pembentukan penyisihan kerugian khusus terhadap aset non produktif seperti agunan yang diambil alih,properti terbengkalai , rekening antar kantor dan suspense accounts.
Dalam peraturan tersebut, klasifikasi agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut :
Klasifikasi Batas waktu
Lancar Sampai dengan 1 tahun
Kurang lancar Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun
Diragukan Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun
Macet Lebih dari 5 tahun
Klasifikasi untuk rekening antar kantor dan suspense accoount ditetapkan sebagai berikut :
Klasifikasi Batas waktu
Lancar Sampai dengan 180 Hari
Macet Lebih dari 180 Hari
Namun berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No 13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011 bahwa Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) untuk transaksi rekening aset non produktif dan transaksi rekening administrasi (TRA) tidak diperhitungkan lagi diposisi laporan keuangan (neraca) dan laporan laba rugi bank dengan melakukan penyesuaian /koreksi untuk transaksi yang telah dibentuk selama ini dilakukan penyesuaian/koreksi dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Namun untuk tahun 2011 dan 2010 perhitungan penyisihan kerugian, Bank belum mengikuti PSAK 55 (Revisi 2006), masih menggunakan aturan kolektibilitas Bank Indonesia sampai dengan 31 Desember 2011 berdasarkan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, Tentang Penyesuaian Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI 2008) mengenai ketentuan atau masa transisi.
19
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
a. Restrukturisasi Kredit Bermasalah
Restrukturisasi kredit bermasalah dengan modifikasi persyaratan kredit dicatat prospektif, dan tidak mengubah nilai
tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika saldo kredit tercatat melebihi jumlah nilai tunai penerimaan kas
masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru kredit maka selisih tersebut diakui sebagai kerugian hasil
restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru
dicatat sebagai pengembalian pokok kredit dan penghasilan bunga sesuai dengan proporsinya.
b. Aset Tetap
Pemilikan langsung
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
(kecuali tanah yang tidak dususutkan). Efektif 1 Januari 2008, Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), "Aset
Tetap" yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) "Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain". dan PSAK No. 17
(1994) "Akuntansi Penyusutan" Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih metode
biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap.
Bank telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan tehadap laporan keuangan.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Semua biaya
pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
pada saat terjadinya.
Aset tetap, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) dengan berdasarkan taksiran
masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Penyusutan Taksiranper tahun masa manfaat
Inventaris 25 % 4 tahunMesin kantor 25 % 4 tahunKendaraan kantor 25 % 4 tahunSoftware 25 % 4 tahunGedung 2.5 % 40 tahun
20
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Aset tetap untuk pertama kalinya disusutkan pada periode perolehan aset tetap yang bersangkutan.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jikaa ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada periode terjadinya penghentian pengakuan.
Pada setiap tanggal pelaporan nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika diperlukan, akan disesuaikan dan diterapkan sesuai dengan ketentuan PSAK No 16 (Revisi 2011).
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba-rugi pada saat terjadinya, biaya penggantian komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset jika memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Sesuai dengan PSAK No 47 tentang "Akuntansi tanah ", perolehan tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah .
Sesuai dengan PSAK No 48 tentang "Penurunan Nilai Aktiva", nilai aset ditelaah untuk setiap penurunan dan kemungkinan penghapusan aset ke nilai wajar jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat tidak dapat diperoleh kembali.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan kejumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual netto dan nilai pakai.
21
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
a. Agunan Yang Diambil Alih (AYDA)
Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun “Aset Lain-lain”.
Agunan yang diambil alih dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih atau sebesar nilai outstanding kredit yang diberikan, mana yang lebih rendah. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai kredit.
Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Beban pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan pada saat terjadinya.
Beban perbaikan (reconditioning cost) yang timbul setelah pengambilalihan agunan dikapitalisasi.
Sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2014)
Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh bank, baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank.
Agunan yang diambil alih merupakan aset non produktif dan pembentukan penyisihan penghapusan kerugian termasuk pada cadangan khusus sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan disempurnakan dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Juni 2006.
22
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
k. Aset lain-lain
Terdiri dari aset yang tidak material yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Aset lain-lain dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi, penurunan nilai atau penyisihan kerugian.
Biaya yang ditangguhkan merupakan biaya - biaya dan renovasi atas bangunan, biaya yang ditangguhkan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan mengunakan metode garis lurus (straight line method).
Sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2014)
l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Perusahaan menerapkan PSAK No. 48 (2014) “Penurunan Nilai Aset”.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Bank membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Bank menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
23
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Lanjutan)
Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
Sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2014)
m. Liabilitas segera
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Liabilitas segera disajikan sebesar jumlah kewajiban bank.
n. Pendapatan dan Beban bunga
Secara prospektif, untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, pendapatan maupun beban bunganya diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat, sebagai nilai tercatat bersih dari aset atau liabilitas keuangan tersebut. Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual instrumen keuangan termasuk fee/biaya tambahan yang terkait secara langsung dengan instrumen tersebut yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Nilai tercatat aset keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasi pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahan nilai tercatat dicatat di laporan laba rugi. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada tahun berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi.
24
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan, efek-efek diklasifikasikan sebagai non-performing jika penerbit efek mengalami wanprestasi dalam memenuhi pembayaran bunga dan/atau pokok atau memiliki peringkat paling kurang 1 (satu) tingkat di bawah peringkat investasi.
Sesuai dengan PSAK No. 23 (Revisi 2010)
Bank mengakui Pendapatan dan Beban bunga dengan menggunakan metode akrual. Bank tidak mengakui pendapatan bunga atas pinjaman yang diberikan atau aset produktif lainnya yang telah diklasifikasikan sebagai non performing. Pendapatan bunga atas aset non performing diakui pada saat diterima. Pendapatan bunga atas aset non performing yang belum diterima, dicatat sebagai tagihan kontinjen. Yang dimaksud dengan aset produktif yang non performing adalah bilamana terdapat tunggakan angsuran pokok, tunggakan bunga dan cerukan sebagaimana tercatat dalam ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
o. Pendapatan Provisi dan Komisi
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif secara akrual dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Saldo beban dan pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan atas kredit yang diberikan yang diakhiri atau diselesaikan sebelum jatuh tempo langsung diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaiannya.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kredit yang diberikan dan pinjaman diterima atau jangka waktu kredit yang diberikan dan pinjaman diterima atau tidak material, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Sesuai dengan PSAK No. 23 (Revisi 2010)
25
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
p. Perpajakan
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas laporan keuangan (balance sheet liability method). Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Beban pajak kini disajikan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan menggunakan liability method. Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substantif berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal dan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan.
Sesuai dengan PSAK No. 46 (Revisi 2014)
q. Laba per Saham
Perusahaan menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba Per Saham”.
Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih dibagi jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Perhitungan laba per saham telah disesuaikan dengan modal disetor lainnya yang telah ditempatkan sebesar Rp 96.500.000.000,- (Catatan 23).
26
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
r. Biaya Emisi Penerbitan Saham
Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK (atau sekarang OJK) No. VIII.G.7 lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 mengenai “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat (termasuk penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu) dikurangkan langsung dari hasil emisi dan disajikan sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor”, dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan.
s. Penggunaan estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
Pertimbangan
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlahjumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
s.a. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan.
s.b. Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar yang Aktif
Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar.
27
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
s.c Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset KeuanganCadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
Nilai tercatat aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo serta pinjaman diberikan dan piutang Perusahaan tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 diungkapkan sebagai berikut:
Nilai Tercatat
Aset Keuangan 2015 2014(Disajikan kembali)
Dimiliki hingga jatuh tempoEfek-efek 173,719,275,556 187,121,594,132Pinjaman diberikan dan piutangKas 13,427,003,550 12,839,738,750Giro pada Bank Indonesia 47,498,957,467 48,271,338,882Giro pada bank lain 1,402,117,072 1,782,324,366Kredit yang diberikan - bersih 466,162,492,114 545,471,938,665Pendapatan yang masih akan diterima 3,475,195,928 3,668,560,352
----------------------------- -----------------------------Jumlah 705,685,041,687 799,155,495,147
============== =============
28
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
s.1. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
s.2. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap.
s.3. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan.
29
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
s.4. Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan tagihan dan kewajiban komitmen kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode laporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
t. Imbalan pasca kerja
Kewajiban pensiun
Bank harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi.
Kewajiban imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial yang dibukukan pada ekuitas di pendapatan komprehensif lainnya pada periode terjadinya penyesuaian.
30
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Biaya Jasa lalu di akui langsung ke laporan laba rugi.
Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap. Iuran dana pensiun yang ditempatkan pada entitas terpisah ditanggung bersama oleh karyawan dan Bank. Jumlah kontribusi dari bank dan hasil pengembangan investasinya diperhitungkan sebagai bagian dari kewajiban imbalan pasti sesuai dengan UU No.13/2003.
Imbalan kerja dicatat sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2013) – Imbalan Kerja.
Bank menghitung imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/ tanggal 25 Maret 2003. Terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan imbalan pasca kerja. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 mencakup liabilitas imbalan pasca kerja yang didasarkan perhitungan oleh aktuaris dan menggunakan metode projected unit credit.
u. Informasi segmen
Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi" yang mengatur pengungkapan yang akan memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut.
v. Cadangan umum
Menurut Undang - undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007, Perusahaan wajib setiap tahun menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan, sampai cadangan mencapai sekurang-kurangnya 20 % dari modal yang ditempatkan. Penentuan jumlah penyisihan sebagaimana yang dimaksud akan ditentukan oleh Rapat Umum Para Pemegang Saham.
31
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
3. KAS
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan Kembali)
Rupiah 13,427,003,550 12,839,738,750========== ==========
Kas (Cash In Transit, Cash In Safe dan Cash In Box) telah diasuransikan pada PT Asuransi Bintang General Insurance dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 41.829.000.000.- dan Rp 34.668.000.000.- masing-masing untuk per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Jenis risiko yang ditanggung pihak asuransi adalah All Risk. Jumlah kas ATM per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 847.900.000.- dan Rp 129.900.000.-
4. GIRO PADA BANK INDONESIA
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan Kembali)
Giro 47,498,957,467 48,271,338,882--------------------- ----------------------
Jumlah 47,498,957,467 48,271,338,882========== ==========
Rasio GWM Perusahaan untuk mata uang Rupiah pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan Kembali)
% %GWM yang telah dibentuk
GWM Primer 8.13 8.15GWM Sekunder 4.28 5.30
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun valuta asing. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan dalam mata uang Rupiah untuk GWM Primer masing-masing adalah sebesar Rp 42.494.000.000,- dan Rp 47.638.490.630,- serta untuk GWM Sekunder masing-masing adalah sebesar Rp 22.663.000.000,- dan Rp 22.999.220.511,-
Perusahaan menerapkan pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) berdasarkan ketentuan PBI No. 12/19/PBI/2010 untuk GWM primer, PBI No. 15/7/PBI/2013 untuk GWM sekunder dan PBI No. 13/10/PBI/2011 untuk GWM mata uang asing.
Bank diwajibkan mempunyai saldo Giro Wajib Minimum di Bank Indonesia sebesar 8 % dari dana pihak ketiga dalam rupiah.
Giro Wajib Minimum Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 menurut ketentuan Bank Indonesia seharusnya masing-masing adalah sebesar Rp 45.850.000.000.- dan Rp 47.374.000.000.-
32
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
5. GIRO PADA BANK LAIN
2 0 1 52 0 1 4
(Disajikan kembali)
Pihak ketiga bank lainPT Bank Panin, Tbk 53,481,913 165,224,397PT Bank Mandiri (Persero), Tbk 1,183,963,771 1,303,348,588PT Bank Central Asia, Tbk 164,671,388 313,751,381
-------------------- ----------------------Jumlah - bersih 1,402,117,072 1,782,324,366
========== ==========
KolektibilitasKolektibilitas
Lancar Jumlah bersih %
- 2015 1,402,117,072 1,402,117,073 100- 2014 (Disajikan kembali) 1,782,324,366 1,782,324,366 100
----------------------------- ----------------------------- ------------------3,184,441,438 3,184,441,438 100
============== ============= ========
Bunga jasa giro yang diterima untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
2 0 1 52 0 1 4
(Disajikan kembali)
Bunga jasa giro 19,350,174 16,895,954Bunga call money - 52,409,721
Manajemen yakin bahwa cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak diperlukan.
Tidak ada giro pada bank lain yang digunakan sebagai agunan.
33
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
6. PENEMPATAN PADA BANK LAIN
2 0 1 52 0 1 4
(Disajikan Kembali)
Pihak ketiga bank lainPT Bank Pasar Artos Parahyangan 500,000,000 -
--------------------- --------------------Jumlah - bersih 500,000,000 -
========== ==========
Bunga deposito yang diterima untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
2 0 1 52 0 1 4
(Disajikan Kembali)
Bunga deposito 21,152,777 10,541,667
Manajemen yakin bahwa cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak diperlukan.
Tidak ada giro pada bank lain yang digunakan sebagai agunan.
7. EFEK- EFEK
2 0 1 52 0 1 4
(Disajikan Kembali)
Dimiliki hingga jatuh tempoSertifikat Bank Indonesia 174,200,000,000 187,700,000,000Dikurangi diskonto yang belum diamortisasi (480,724,444) (578,405,868)
--------------------- --------------------Jumlah 173,719,275,556 187,121,594,132
========== ==========
Efek - efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia Lelang dan Sertifikat Bank Indonesia Intervensi dengan jangka waktu antara 28 sampai dengan 90 hari untuk Sertifikat Bank Indonesia Lelang, dan sampai dengan 7 hari untuk Sertifikat Bank Indonesia Intervensi. Tingkat bunga rata-rata per tahun mulai 6,00 % sampai dengan 7,00 %. Bunga Sertifikat Bank Indonesia yang diterima untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
2 0 1 52 0 1 4
(Disajikan Kembali)
Bunga SBI 1,800,101,905 1,515,353,379
34
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
7. EFEK- EFEK (Lanjutan)
Biaya perolehan setelah amortisasi dan nilai pasar efek yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut :
Nilai Pada Saat Biaya NilaiDimiliki hingga jatuh tempo Jatuh Tempo perolehan Pasar
31 Desember 2015 174,200,000,000 173,719,275,556 173,719,275,556=========== =========== ==========
31 Desember 2014 (Disajikan kembali) 187,700,000,000 187,121,594,132 187,121,594,132=========== =========== ==========
Jatuh tempo efek utang dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah 1 bulan atau kurang dan dengan tingkat kolektibilitas lancar pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Manajemen yakin bahwa cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak diperlukan.
Surat berharga pada untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 merupakan kelompok lancar.
8. KREDIT YANG DIBERIKAN
Komposisi kredit yang diberikan adalah sebagai berikut :
2 0 1 52 0 1 4
(Disajikan kembali)
8.1 Jenis Kredit
Pihak ketigaKredit Modal Kerja
Rekening Koran 107,208,763,682 120,202,298,135Angsuran 92,849,226,606 94,702,418,443Joint Financing 59,727,773,980 101,545,469,749Berjangka 117,201,333,623 108,023,641,996Joint mitra 95,781,362 -
Kredit Kepemilikan Rumah<type 70 - 103,432,130>type 70 10,969,301,712 12,648,108,899
Kredit KonsumtifAngsuran 13,295,419,097 15,412,566,034Joint Financing 5,819,886,300 11,676,911,550Berjangka - 3,461,645,675
Kredit InvestasiInvestasi lainnya 54,933,984,855 74,098,089,074
Kredit Artos SejahteraPayroll System 52,743,797 -
--------------------------- ------------------------Jumlah kredit yang diberikan pihak ketiga 462,154,215,014 541,874,581,685
--------------------------- ------------------------
35
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
2 0 1 52 0 1 4
(Disajikan Kembali)
Pihak berelasi (catatan 34)Kredit 5,698,790,843 6,784,291,474
--------------------- --------------------Jumlah pihak berelasi 5,698,790,843 6,784,291,474
--------------------- --------------------Jumlah kredit yang diberikan 467,853,005,857 548,658,873,159Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (1,690,513,743) (3,186,934,494)
--------------------- --------------------Jumlah - Bersih 466,162,492,114 545,471,938,665
Berikut ini adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan :
a. Tingkat bunga rata - rata kredit dalam rupiah 16 % per tahun untuk tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.Jumlah bunga kredit yang diterima per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
2 0 1 52 0 1 4
(Disajikan Kembali)
Bunga kredit 82,534,933,887 75,038,249,347
b. Kredit kepada nasabah dijamin dengan deposito berjangka yang disertai surat kuasa pencairan, hak tanggungan atas aset atau jaminan lain yang umum diterima oleh bank.:
c. Posisi Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang diperkenankan Bank Indonesia kepada Pihak yang berelasi dan kepada pihak yang tidak terkait pada tanggal 31 Desember 2015 dan 20142 adalah masing - masing sebesar sebagai berikut :
2 0 1 52 0 1 4
(Disajikan Kembali)
Pihak berelasi 10,802,000,000 10,930,000,000Pihak tidak terkait 21,605,000,000 21,860,000,000
Tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan terhadap ketentuan BMPK pada masing-masing periode.
36
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
31 Desember
2015 2014(Disajikan kembali)
Rp. % Rp. %8.2 Kolektibilitas
Lancar 378,441,901,705 80.89 478,944,465,189 87.29Dalam perhatian khusus 78,568,487,823 16.80 49,607,610,268 9.04Kurang lancar 2,917,353,298 0.62 8,602,532,887 1.57Diragukan - - 5,031,255,494 0.92Macet 7,925,263,031 1.69 6,473,009,321 1.18
----------------------- ---------------------------------------- ---------------Jumlah kredit yang diberikan 467,853,005,857 100 548,658,873,159 100Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (1,690,513,743) (0.36) (3,186,934,494) (0.58)
----------------------- ---------------------------------------- ---------------466,162,492,114 99.64 545,471,938,665 99.42========== ======= =========== =======
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
8.3 Sektor ekonomi
Pertanian 234,365,578 390,563,316Pertambangan 1,598,493,447 9,753,816,065Pertanian,Pertambangan, Perindustrian, 37,216,929,316 49,673,617,271Listrik, gas dan air 624,037,409 673,699,962Konstruksi 42,788,996,156 30,839,563,089Perdagangan,restoran,hotel 95,357,597,138 126,864,191,165Pengangkutan, pergudangan, komunikasi 77,178,230,661 109,621,789,003Jasa dunia usaha 130,322,642,256 141,561,089,381Jasa sosial masyarakat 226,377,110 1,561,027,455Lain-lain 82,305,336,786 77,719,516,452
------------------------ -----------------------Jumlah kredit yang diberikan 467,853,005,857 548,658,873,159Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (1,690,513,743) (3,186,934,494)
------------------------ -----------------------Jumlah - Bersih 466,162,492,114 545,471,938,665
=========== ===========
37
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
2 0 1 52 0 1 4
(Disajikan Kembali)
8.4 Jangka waktu
3 s/d 6 bulan 249,776,878 13,895,940,2086 s/d 12 bulan 215,799,451,394 217,307,818,21912 s/d 24 bulan 4,475,6534,861 42,937,600,849diatas 2 tahun 207,047,242,724 274,517,513,883
----------------------- ----------------------Jumlah kredit yang diberikan 467,853,005,857 548,658,873,159Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (1,690,513,743) (3,186,934,494)
----------------------- ----------------------Jumlah - Bersih 466,162,492,114 545,471,938,665
=========== ===========
8.5 Klasifikasi jangka waktu berdasarkan sisa umur sampai saat jatuh tempo
31 Desember 2015s/d 1 1 s/d > 3 s/d > 6 s/d > 12 bulanbulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
Kredit yang diberikanBelum jatuh tempo 44,292,844,288 78,233,524,905 59,623,322,591 71,339,045,284 212,254,442,297Sudah jatuh tempo 2,109,826,492 - - - -
------------------- ------------------- --------------------- --------------------------------------------Jumlah 46,402,670,780 78,233,524,905 59,623,322,591 71,339,045,284 212,254,442,297
========= ========= ========= ========= ==========
31 Desember 2014 (Disajikan kembali)s/d 1 1 s/d > 3 s/d > 6 s/d > 12 bulanbulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
Kredit yang diberikanBelum jatuh tempo 30,756,277,586 64,870,319,588 87,240,121,112 79,466,619,492 283,090,047,581Sudah jatuh tempo 3,235,487,800 - - - -
------------------- ------------------- --------------------- --------------------------------------------Jumlah 33,991,765,386 64,870,319,588 87,240,121,112 79,466,619,492 283,090,047,581
========= ========= ========= ========= ==========
38
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
Ketidak lancaran dalam pengembalian kredit dapat menimbulkan kredit bermasalah yang dapat menurunkan pendapatan, likuiditas dan kesehatan bank.
Kebijakan bank dalam pemberian kredit untuk mengurangi risiko kredit adalah kredit berjangka pendek untuk perindustrian dan perdagangan yang berukuran menengah kebawah, serta beragunan cukup dengan tingkat bunga yang umum berlaku dipasar.
Konsentrasi risiko kredit pada umumnya timbul bila satu atau beberapa nasabah yang bergerak dibidang usaha dan mempunyai sifat ekonomi yang sama, kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktual dapat terpengaruh oleh kondisi ekonomi atau faktor lain yang sama pula.
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilaiKredit yang diberikan :Saldo awal tahun 3,186,934,494 4,354,183,111Penyisihan selama tahun berjalan - -Pemulihan (1,397,634,253) (1,205,510,009)Penghapusan pinjaman (write off) (124,220,943) -Penerimaan dari pinjaman yang telah dihapusbukukan 25,434,445 38,261,392
------------------------ -----------------------Saldo akhir tahun 1,690,513,743 3,186,934,494
=========== ===========
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dan kolektif adalah sebagai berikut :
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Individual 626,324,499 1,444,808,147Kolektif 1,064,189,238 1,742,126,347
------------------------ -----------------------Saldo akhir tahun 1,690,513,737 3,186,934,494
=========== ===========
39
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
Kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi :
31 Desember 2015 Perhatian KurangDiragukan Macet Jumlah
Kredit bermasalah khusus lancar
Sektor ekonomiPerindustrian 1,132,763,741 - - 46,143,741 1,178,907,482Perdagangan, Restoran, Hotel 10,254,755,310 115,466,953 - 3,757,419,290 14,127,641,553
Jasa dunia usaha 15,417,269,254 - - 569,617,488 15,986,886,742Lain-lain 51,865,088,742 2,801,886,345 - 3,552,082,512 58,219,057,599
------------------- ------------------- --------------------- --------------------- -----------------------Jumlah 78,669,877,047 2,917,353,298 - 7,925,263,031 89,512,493,376
========= ========= ========= ========= ==========
PenyisihannyaPerindustrian 7,992,800 - - - 7,992,800Perdagangan, Restoran, Hotel 72,356,766 11,217,808 - 626,324,499 709,899,073
Jasa dunia usaha 108,612,511 - - - 108,612,511Lain-lain 365,418,390 272,207,967 - - 637,626,357
------------------- ------------------- --------------------- --------------------- -----------------------Jumlah 554,380,467 283,425,775 - 626,324,499 1,464,130,741
========= ========= ========= ========= ==========
31 Desember 2014 Perhatian KurangDiragukan Macet Jumlah
(Disajikan kembali) khusus lancarKredit bermasalah
Sektor ekonomiPerindustrian 4,885,532,957 4,988,470,385 2,253,090,312 1,482,541,861 13,609,635,515Perdagangan, Restoran, Hotel 13,338,113,863 741,826,756 712,582,232 2,395,510,468 17,188,033,319
Konstruksi 36,130,427 - - - 36,130,427Jasa dunia usaha 31,177,834,552 2,366,485,335 2,023,447,701 2,594,957,113 38,162,724,701Lain-lain 3,852,839,324 517,694,619 43,472,231 - 4,414,006,174
------------------- ------------------- --------------------- --------------------- -----------------------Jumlah 53,290,451,123 8,614,477,095 5,032,592,476 6,473,009,442 73,410,530,136
========= ========= ========= ========= ==========
PenyisihannyaPerindustrian 16,174,170 271,489,621 190,129,117 172,188,258 649,981,166Perdagangan, Restoran, Hotel 94,113,935 72,069,716 138,338,789 716,133,951 1,020,656,391
Konstruksi 254,937 - - - 254,937Jasa dunia usaha 219,991,284 229,908,029 392,826,667 310,000,383 1,152,726,363Lain-lain 21,192,732 49,134,502 8,180,023 - 78,507,257
------------------- ------------------- --------------------- --------------------- -----------------------Jumlah 351,727,058 622,601,868 729,474,596 1,198,322,592 2,902,126,114
========= ========= ========= ========= ==========
40
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
9. ASET TETAP
Ringkasan aset tetap adalah sebagai berikut :
31 Desember 2015Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Pemilikan langsung
Biaya perolehanTanah 5,619,427,000 - - - 5,619,427,000Gedung 12,662,531,798 1,178,680,340 18,493,500 - 13,822,718,638Inventaris 3,527,872,760 65,253,000 151,293,675 - 3,441,832,085Mesin kantor 4,511,728,066 99,740,000 299,563,817 - 4,311,904,249Kendaraan kantor 5,225,543,200 1,872,310,000 994,762,900 - 6,103,090,300Software 2,521,213,303 196,179,500 - - 2,717,392,803
-------------------- ------------------- --------------------- --------------------- ---------------------Jumlah 34,068,316,127 3,412,162,840 1,464,113,892 - 36,016,365,075
-------------------- ------------------- --------------------- --------------------- ---------------------
Akumulasi penyusutanGedung 2,079,393,167 317,516,276 - 3,500,000 2,400,409,444Inventaris 2,740,194,478 355,870,684 151,293,618 - 2,944,771,544Mesin kantor 3,655,211,084 356,234,563 299,563,757 (3,500,000) 3,708,381,889Kendaraan kantor 2,954,275,142 1,304,513,005 970,574,064 - 3,288,214,083Software 2,399,240,697 78,701,603 - - 2,477,942,300
-------------------- ------------------- --------------------- --------------------- ---------------------Jumlah 13,828,314,569 2,412,836,131 1,421,431,439 - 14,819,719,260
-------------------- ------------------- --------------------- --------------------- ---------------------
Nilai buku 20,240,001,558 21,196,645,815
41
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
9. ASET TETAP (Lanjutan)
31 Desember 2014 (Disajikan kembali)
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Pemilikan langsung
Biaya perolehanTanah 5,619,427,000 - - 5,619,427,000Gedung 12,662,531,798 - - 12,662,531,798Inventaris 3,185,071,957 342,800,803 - 3,527,872,760Mesin kantor 3,882,582,616 629,145,450 - 4,511,728,066Kendaraan kantor 4,617,075,700 1,610,876,500 1,002,409,000 5,225,543,200Software 2,389,213,303 132,000,000 - 2,521,213,303
--------------------- --------------------- --------------------- -----------------------Jumlah 32,355,902,374 2,714,822,753 1,002,409,000 34,068,316,127
--------------------- --------------------- --------------------- -----------------------
Akumulasi penyusutan
Gedung 1,762,829,872 316,563,295 - 2,079,393,167Inventaris 2,285,737,344 454,457,134 - 2,740,194,478Mesin kantor 3,217,658,498 437,552,586 - 3,655,211,084Kendaraan kantor 2,844,988,601 1,004,298,409 895,011,868 2,954,275,142Software 2,373,203,753 26,036,944 - 2,399,240,697
--------------------- --------------------- --------------------- -----------------------Jumlah 12,484,418,069 2,238,908,368 895,011,868 13,828,314,569
--------------------- --------------------- --------------------- -----------------------
Nilai buku 19,871,484,305 20,240,001,558========== ==========
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Penyusutan aset tetap dialokasikan pada :Beban umum dan administrasi 2,412,836,131 2,238,908,368
========== ==========
Aset tetap tersebut telah diasuransikan pada PT Fairfax Insurance dan PT Asuransi Wahana Tata dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 40.050.187.500.- dan Rp 37.536.087.500,- untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Jenis risiko yang ditanggung oleh pihak asuransi adalah kebakaran, kehilangan, kebongkaran, kecelakaan dan huru - hara. Manajemen bank yakin bahwa jumlah pertanggungan memadai untuk menutup kerugian potensial.
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun masing-masing jenis aset pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
42
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
10. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH
10.1 Agunan Yang Diambil Alih merupakan aset yang diperoleh sehubungan dengan debitur-debitur yang tidak dapat memenuhi atau melunasi kewajibannya.
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Saldo awal 9,809,648,693 4,417,128,692Penambahan - 5,392,520,001Pengurangan (4,553,977,874) -
------------------------ -----------------------Saldo akhir 5,255,670,819 9,809,648,693
=========== ===========
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No 13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011 bahwa penurunan nilai untuk transaksi aset non produktif tidak diperhitungkan lagi di posisi laporan keuangan (neraca) dan laporan laba rugi bank, sehingga penurunan nilai untuk transaksi aset non produktif yang telah dibentuk Bank selama ini dilakukan pemulihan/koreksi dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
10.2 KolektibilitasLancar Macet
Rp. % Rp. %
- 2015 5,255,670,819 100 - -- 2014 (Disajikan kembali) 9,809,648,693 100 - -
11. PENDAPATAN YANG MASIH AKAN DITERIMA
Pendapatan yang masih akan diterima merupakan pendapatan atas bunga yang masih akan diterima dari pinjaman yang diberikan kepada debitur.
2 0 1 52 0 1 4
(Disajikan kembali)
Kredit Modal KerjaAngsuran 829,537,751 504,571,562Berjangka 383,849,527 142,089,604Joint Financing 1 1,445,428,992 1,962,151,951Joint mitra 668,196 -
Kredit Kepemilikan Rumah<type 70 - 520,702>type 70 71,526,690 75,424,764
Kredit KonsumtifAngsuran 175,605,320 182,789,644Berjangka - 25,343,576
Kredit Artos ManfaatJoint Financing 1 171,404,407 240,189,651
Kredit InvestasiInvestasi lainnya 345,904,512 485,223,118
Kredit Artos SejahteraPayroll system 354,735 -
Giro fasilitas 47,026,909 50,255,780Deposito Bank 3,888,889 -
--------------------------- ------------------------Jumlah 3,475,195,928 3,668,560,352
--------------------------- ------------------------
43
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Biaya dibayar dimuka terdiri dari :2 0 1 5 2 0 1 4
(Disajikan kembali)
Sewa Gedung 655,833,354 2,451,944,460Renovasi & pemeliharaan gedung 2,710,507,440 3,691,701,223Premi asuransi 12,839,323 50,195,547Seragam kantor 23,719,650 18,817,500Pajak - pajak 151,281,536 135,312,496Perbaikan inventaris 2,301,530 13,574,316Promosi 7,020,834 222,405,299Iuran keanggotaan - 4,000,000Biaya IPO 1,585,653,568 -Lainnya 35,659,005 45,404,188
----------------------- -----------------------Jumlah 5,184,816,240 6,633,355,029
========== ===========
13. ASET LAINNYA
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Persediaan perlengkapan kantor 555,450,870 659,845,220PPh ps 19 1,495,152,114 -Talangan biaya proses kredit 153,368,000 -Talangan biaya penyelesaian kredit bermasalah 2,749,913,423 3,061,366,919Aset lainnya 305,944,287 190,658,243
----------------------- -----------------------Jumlah 5,259,828,694 3,911,870,382
========== ===========
44
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
14. LIABILITAS SEGERA
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Titipan asuransi nasabah 23,191,000 2,526,100Titipan transfer - 10,409,000Inkaso 535,000 325,000Admin-Multifinance - 254,501,523Titipan administrasi kredit 12,178,667 1,952,45,757Titipan listrik dan telepon - 1,309,800Titipan dana nasabah 82,190,515 21,429,686Tagihan nasabah notaris 24,795,000 44,245,000Deposito jatuh tempo - pokok 2,507,378 55,823,774Pembayaran ATM 269,914,219 180,821,722Lainnya - 7,350,000
------------------------ -----------------------Jumlah 415,311,779 773,987,362
=========== ===========
15. GIRO
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Pihak ketiga bukan bank 29,256,605,105 31,640,305,543Pihak berelasi 19,623,881,512 21,061,043,970
------------------------ -----------------------Jumlah 48,880,486,617 52,701,349,513
=========== ===========
Tingkat bunga rata-rata giro 3% dan 4,5% per tahun masing-masing untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Beban bunga giro masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
Tingkat bunga giro kepada pihak berelasi dan kepada pihak ketiga tidak ada perbedaan.
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Bunga giro kepada pihak berelasi 2,801,576,720 1,789,128,565Bunga giro kepada pihak ketiga 1,181,803,077 1,745,397,295
------------------------ -----------------------Jumlah bunga giro 3,983,379,797 3,534,525,860
=========== ===========
45
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
16. TABUNGAN
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Tabungan Artos 20,782,291,789 19,094,367,981Tabungan Artos Cash 2,682,091,272 2,817,697,525Tabungan Artos Plus 361,800,618 778,964,447Tabungan Mutiara 44,449,656 47,213,030Tabunganku 1,796,737,243 1,839,082,113
--------------------- -----------------------Jumlah tabungan 25,667,370,579 24,577,325,096
========== ===========
Tingkat bunga rata-rata tabungan 2,5% dan 3,75% per tahun masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Beban bunga tabungan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebagai berikut :
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Bunga tabungan kepada pihak ketiga 443,958,246 458,649,730Bunga tabungan kepada pihak berelasi 161,666,815 326,395,187
--------------------- -----------------------jumlah bunga tabungan 605,625,061 785,044,917
========== ===========
Dalam jumlah tabungan terdapat pihak yang berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (catatan 34) masing-masing adalah sebagai berikut :
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Pihak berelasi 3,063,784,928 2,439,598,926========== ===========
17. DEPOSITO BERJANGKA
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Deposito berjangka pihak ketiga bukan bank :Jangka waktu s/d 1 bulan 317,230,677,977 352,627,768,415Jangka waktu diatas 1 bulan s/d 12 bulan 161,458,884,558 139,987,893,175
Jumlah 478,689,562,536 492,615,661,590--------------------- -----------------------
Deposito berjangka pihak berelasiJangka waktu 1 s/d 3 bulan 10,205,030,860 17,102,624,063
--------------------- -----------------------Jumlah deposito berjangka 488,894,593,396 509,718,285,653
========== ===========
46
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
17. DEPOSITO BERJANGKA(Lanjutan)
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Komposisi besarnya kepemilikan deposito :Penduduk
Yayasan dan badan sosial 500,000 1,503,618,363Asuransi 5,200,000,000 21,000,000,000Perusahaan nasional 21,806,631,336 23,831,361,248Koperasi 3,373,054,337 2,326,286,122Perorangan 458,514,407,722 461,057,019,920
------------------------ -----------------------Jumlah 488,894,593,396 509,718,285,653
=========== ===========
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun deposito berjangkaMenurut jangka waktu :
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
1 bulan 7.00% 7.75%3 bulan 8.75% 8.50%6 bulan 9.00% 7.75%12 bulan 7.50% 8.00%
Klasifikasi jangka waktu deposito berjangka berdasarkan sisa umursampai saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Rupiah1 bulan 361,405,494,461 369,730,392,479> 1 bulan 127,489,098,935 139,987,893,174
------------------------ -----------------------Jumlah bunga giro 488,894,593,396 509,718,285,653
=========== ===========
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan dan diblokir atas fasilitas kredit yang diberikan oleh bank masing - masing berjumlah Rp 3.551.529.856,- dan Rp 6.170.472.778,- untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
47
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
17. DEPOSITO BERJANGKA (Lanjutan)
Beban bunga Deposito untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebagai berikut :
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Bunga deposito kepada pihak berelasi 2,646,180,770 10,570,399,193Bunga deposito kepada pihak ketiga 46,137,449,736 32,947,178,860
--------------------- -----------------------Jumlah bunga deposito 48,783,630,506 43,517,578,053
========== ===========
Berdasarkan Undang-undang No. 24 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan ("LPS") tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Undang-undang No. 7 tahun 2009 tanggal 13 Januari 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 3 tahun 2008, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2009 tanggal 13 Oktober 2009 mengenai Besarnya Nilai Simpanan yang dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan, maka pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000.000.000,- untuk per nasabah per Bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunga yang sama dengan atau dibawah 7,50 dan 7,75% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
18. PERPAJAKAN
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan kembali)
PPh pasal 21 karyawan 691,016,600 424,645,056PPh pasal 23 tabungan 8,482,080 7,133,224PPh pasal 23 deposito 837,878,680 887,549,294PPh pasal 23 bunga jasa giro 22,606,280 24,982,358PPh pasal 25 - 3,288,000PPh pasal 29 2,746,250 3,645,000PPh pasal 23 lainnya 8,320,354 2,434,840
--------------------- -----------------------Jumlah 1,571,050,244 1,353,677,772
========== ===========
48
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan)
a. Perhitungan laba fiskal
Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum penghasilan pajak dengan penghasilan kena pajak untuk tahun- tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 77,945,670 2,076,651,366
Beda permanenPengurangan yang tidak diperkenankan 1,472,624,813 1,703,595,542
Beda temporerBeda penyusutan aset tetap antara komersial dan fiskal (78,243,648) (180,933,435)Beda laba penjualan aset tetap antara komersial dan fiskal (180,772,064) (163,078,788)Imbalan pasca kerja 1,089,234,095 1,090,905,360Pembayaran pesangon dan premi (887,287,804) (1,015,555,786)
------------------------ -----------------------Jumlah penghasilan kena pajak 1,493,501,062 3,511,584,259
=========== ===========
Pajak penghasilan :
25% x Rp 1,493,501,000 373,375,250 -25% x Rp 3,511,584,000 - 877,896,000
------------------------ -----------------------Jumlah PPh terhutang 373,375,250 877,896,000PPh pasal 25 yang telah disetor (370,629,000) (874,251,000)
------------------------ -----------------------Pajak (lebih) kurang bayar PPh pasal 29 2,746,250 3,645,000
=========== ===========
b. Perhitungan laba fiskal
Pajak kini 373,375,250 877,896,000Beban pajak tangguhan 14,267,355 67,165,668
------------------------ -----------------------Jumlah 387,642,605 945,061,668
=========== ===========
49
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan)
Rekonsiliasi antara beban pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi.2 0 1 5 2 0 1 4
(Disajikan kembali)
Laba akuntansi 77,945,670 2,076,651,366Jumlah pajak dengan tarif pajak yang berlaku 19,486,417 519,162,842Pengaruh pajak atas beda permanen 368,156,203 425,898,886Selisih pembulatan (16) (59)
--------------------- -----------------------Jumlah beban pajak penghasilan 387,642,605 945,061,668
========== ===========
Laba kena pajak hasil rekonsiliasi tahun 2014 menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Badán.
c. Ikhtisar aset dan liabilitas pajak tangguhan
Pajak tangguhan timbul disebabkan terdapat akun yang diperlakukan berbeda untuk tujuan akuntansi keuangan dan untuk tujuan pelaporan perpajakan, analisis dari aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
31 Desember 2013 Dikreditkan 31 Desember 2014 Dikreditkan 31 Desember 2015
(Disajikan kembali) (dibebankan) (Disajikan kembali) (dibebankan)
ke laporan ke laporan
laba rugi laba rugi
Aset pajak tangguhan dari :Aset tetap (407,671,235) (86,003,061) (493,674,296) (64,753,928) (558,428,224)Imbalan pasca kerja 982,117,550 450,441,549 1,432,559,098 (847,309,178) 585,249,920
------------------- ------------------- --------------------- --------------------- -----------------------Aset pajak tangguhan 574,446,315 364,438,488 938,884,802 (912,063,106) 26,821,697
========= ========= ========= ========= ==========
50
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan)
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Jumlah penghasilan (beban) pajak tangguhan :Beban pajak tangguhan atas laba rugi 14,267,355 67,165,668Penghasilan (beban) pajak tangguhan atas Keuntungan (kerugian)aktuaria yang belum direalisasi (penghasilan komprehensive lain) 897,795,751 (431,604,155)
------------------------ -----------------------Total penghasilan (beban) pajak tangguhan 912,063,106 (364,438,488)
=========== ===========
19. BIAYA HARUS DIBAYAR
Biaya harus dibayar terdiri dari :
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Bunga jasa giro 3,690,438 4,557,678Bunga tabungan 1,381,591 1,307,115Bunga deposito 2,273,512,452 2,315,446,409Bunga antar bank Giro 7,390,224 9,817,735Bunga antar bank tabungan 950 296,713,264Bunga antar bank deposito 179,748,890 20,825,893
------------------------ -----------------------Jumlah 2,465,724,545 2,648,668,094
=========== ===========
20. LIABILITAS LAINNYA
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Setoran jaminan Safe deposit box 282,750,000 280,250,000Umum 158,174,597 143,599,006Personalia 20,062,238 182,401,962Asuransi dana pihak ketiga - 41,396,542Lainnya - 207,500
------------------------ -----------------------Jumlah 460,986,835 647,855,010
=========== ===========
51
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA
Dana pensiun
Sejak bulan Februari 2007, Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat yang dikelola dan diadministrasikan oleh PT Prudential Life Assurance.
Kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif Bank terbatas pada jumlah yang disepakati sebagai iuran kepada PT Prudential Life Assurance. Jumlah imbalan pasca kerja yang diterima karyawan ditentukan berdasarkan jumlah iuran yang dibayarkan Bank kepada perusahaan asuransi PT Prudential Life Assurance, ditambah dengan hasil investasi dari iuran tersebut.
Imbalan Pasca Kerja
Sejak bulan Februari 2007, Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat yang dikelola dan diadministrasikan oleh PT Prudential Life Assurance.
Bank menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Liabilitas imbalan kerja per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dihitung oleh Aktuaris Independen, PT Prima Bhaksana Lestari sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2013). Jumlah liablitas berdasarkan perhitungan Aktuaria Independen per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Nilai kini liabilitas pada akhir periode 7,375,048,872 10,048,582,636Nilai wajar Aset akhir periode (5,034,049,190) (4,318,346,243)
--------------------- -----------------------Jumlah 2,340,999,682 5,730,236,393
========== ===========
Perubahan pada liablitas yang diakui sesuaiperhitungan Aktuaria Independen:
Saldo awal tahun 5,730,236,393 3,928,470,199Penyisihan selama tahun berjalan 1,089,234,095 1,090,905,360Pembayaran selama tahun berjalan (210,937,804) (234,355,786)Laba/(rugi) Aktuaria periode berjalan (3,591,183,003) 1,726,416,620Iuran dana pensiun/premi asuransi (676,350,000) (781,200,000)
--------------------- -----------------------Saldo akhir tahun 2,340,999,681 5,730,236,393
========== ===========
Perhitungan beban yang diakui
Biaya jasa masa kini 607,722,331 736,360,925Biaya bunga 844,382,399 636,914,986Hasil yang diharapkan dari aset program (362,870,635) (282,370,551)
--------------------- -----------------------Jumlah 1,089,234,095 1,090,905,360
========== ===========
52
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja tersebut masing-masing 175 dan 169 karyawan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun oleh Aktuaria Independen adalah sebagai berikut:
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Asumsi
Usia pensiun 55 55Tingkat kenaikan gaji 5% 5%Tingkat bunga 9.120% 8.403%Tabel mortalita TMI III - 2011 TMI III - 2011Tingkat Pengunduran Diri 1 % di usia 20 kemudian menurun 1 % di usia 20 kemudian menurun
secara linear s/d 0% pada usia secara linear s/d 0% pada usia54 tahun 54 tahun
Tingkat cacat 1% dari tingkat 1% dari tingkatmortalita mortalita
Analisa sensitivitas31 Desember 2015
Persentase perubahan tingkat diskonto 8.499% -1% +1%Efek terhadap nilai kini kewajiban imbalan pasti 7,375,048,872 11,539,113,924 10,123,046,291Efek terhadap biaya jasa kini 607,722,331 422,326,297 818,644,052
53
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
22. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Merupakan penyisihan kerugian terhadap kewajiban komitmen dan kontinjensi, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Bank membentuk penyisihan kerugian terhadap kewajiban komitmen dan kontinjensi (bank garansi) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/ 2 / PBI tanggal 20 Januari 2005.Perubahan penyisihan kerugian kewajiban Komitmen dan Kontinjen (bank garansi)
Instrumen keuangan yang off balance sheet yang berisiko kredit adalah sebagai berikut :
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Kewajiban komitemen dan kontijens :- Bank garansi yang diberikan 4,124,846,400 -- Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan 57,071,784,531 111,617,473,574
--------------------- -----------------------Jumlah 61,196,630,931 111,617,473,574
- Fasilitas kredit yang dapat di batalkan (57,071,784,531) (111,617,473,574)--------------------- -----------------------
Dasar Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif 4,124,846,400 -========== ===========
Kualitas bank garansi yang diberikan diklasifikasikan sebagai lancar dengan jaminan berupa deposito.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian kewajiban komitmen dan kontinjen yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang timbul sebagai akibat tidak dipenuhinya kewajiban komitmen dan kontinjen oleh nasabah.
23. MODAL DISETOR
Berdasarkan akta notaris Dr. Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., LL.M., No. 7 tanggal 21 September 2015, mengenai peningkatan penempatan modal disetor dari sebesar Rp 200.000.000.000,- yang terbagi atas 200.000.000 lembar saham dengan harga nominal tiap-tiap saham adalah @ Rp 1.000,- menjadi sebesar Rp 350.000.000.000,- yang terbagi atas 3.500.000.000 lembar saham dengan harga nominal tiap-tiap saham adalah @ Rp 100,-. Dari modal dasar tersebut telahditempatkan dan disetor penuh sejumlah 965.000.000 lembar saham dengan jumlah nominal sejumlah Rp 96.500.000.000 ,- untuk tahun 2015 dan sejumlah 96.500.000 lembar saham dengan jumlah nominal sejumlah Rp 96.500.000.000 ,- untuk tahun 2014.
Pada tanggal 09 Juni 2014 diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tentang persetujuan pembentukan cadangan umum sebesar Rp 3.000.000.000.-
54
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
23. MODAL DISETOR (Lanjutan)
Pemilikan saham untuk masing-masing tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
31 Desember 2015Pemegang Saham Lembar Persentase Jumlah Saham
Saham Kepemilikan Rp
Arto Hardy 38,600,000 40 38,600,000,000Lanny Miguna 14,475,000 15 14,475,000,000Sinatra Arto Hardy, MBA 14,475,000 15 14,475,000,000William Arto Hardy, B.Com 14,475,000 15 14,475,000,000Lina Arto Hardy, B.Ec 14,475,000 15 14,475,000,000
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------Jumlah 96,500,000 100 96,500,000,000
============== ============== =============
31 Desember 2014Pemegang Saham Lembar Persentase Jumlah Saham
Saham Kepemilikan Rp
Arto Hardy 38,600,000 40 38,600,000,000Lanny Miguna 14,475,000 15 14,475,000,000Sinatra Arto Hardy, MBA 14,475,000 15 14,475,000,000William Arto Hardy, B.Com 14,475,000 15 14,475,000,000Lina Arto Hardy, B.Ec 14,475,000 15 14,475,000,000
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------Jumlah 96,500,000 100 96,500,000,000
============== ============== =============
24. LABA PER SAHAM DASAR
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas (309,696,935) 1,131,589,699Rata-rata tertimbang jumlah lembar saham biasa yang beredar 965,000,000 96,500,000
------------------------ -----------------------Laba per saham dasar diatribusikan kepada pemilik entitas (0.32) 11.73
=========== ===========
55
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
25. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan kembali)
KomitmenKewajiban komitmen- Bank garansi yang diberikan (4,124,846,400) -- Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (57,071,784,531) (111,617,473,574)
--------------------- -----------------------Jumlah (61,196,630,931) (111,617,473,574)
========== ===========
KontinjensiTagihan kontinjensi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 2,342,628,261 1,648,442,083--------------------- -----------------------
Jumlah tagihan kontinjen 2,342,628,261 1,648,442,083--------------------- -----------------------
Jumlah kewajiban komitmen dan kontinjensi bersih (58,854,002,670) (109,969,031,491)========== ===========
26. PENDAPATAN BUNGA
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Giro Bank Indonesia 7,679,254,329 6,250,444,599Sertifikat Bank Indonesia 1,800,101,905 1,515,353,379Dari Bank - Bank lain (jasa giro - call money dan deposito) 40,502,951 79,847,342Pihak ke-3 bukan Bank (kredit - yang diberikan) 82,534,933,887 75,038,249,347Provisi amortisasi pinjaman 2,614,158,731 3,109,197,823
--------------------- -----------------------Jumlah 94,668,951,803 85,993,092,490
========== ===========
56
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
27. BEBAN BUNGA
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Bunga jasa giro 3,983,379,797 3,534,525,860Bunga tabungan 605,625,061 785,044,917Bunga deposito berjangka 48,783,630,506 43,517,578,053Call money 784,722 -Penghimpunan dana 6,911,330,787 8,880,431,199
------------------------ -----------------------Jumlah 60,284,750,873 56,717,580,029
=========== ===========
28. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Administrasi Kredit 685,033,675 1,326,206,563Administrasi Tabungan 225,883,129 225,040,259Administrasi Giro 287,026,145 279,390,029Administrasi ATM 36,258,830 23,799,900Administrasi lainnya 4,750,000 -Buku cek / giro 23,938,900 29,314,770Inkaso 389,000 642,500Sewa safe deposit box 65,045,000 56,836,334Transaksi kas 175,331,550 183,335,650Kliring 26,058,910 27,169,001Break pinjaman 200,878,708 200,733,660Break deposito 120,000 150,000Agunan ambil alih 248,628,217 1,351,345,911Pemulihan CKPN kredit 1,397,634,253 1,205,510,009Lainnya 354,473,403 195,119,719
------------------------ -----------------------Jumlah 3,731,449,720 5,104,594,305
=========== ===========
57
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
29. PROVISI DAN KOMISI SELAIN UNTUK PENERIMAAN DANA
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Komisi transfer dana Via Bank Indonesia 54,181,050 51,674,750Penyaluran pinjaman JF Multi Finance 2,983,155,648 -
--------------------- -----------------------Jumlah 3,037,336,698 51,674,750
========== ===========
30. BEBAN PENYISIHAN PENURUNAN NILAI
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Kredit yang diberikan - ---------------------- -----------------------
Jumlah - -========== ===========
31. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Premi asuransi 1,679,082,440 1,349,420,268Pajak-pajak 259,508,823 278,757,985Pemeliharaan dan perbaikan 1,420,782,352 625,835,319Amortisasi sewa 1,796,111,103 1,798,111,103Penyusutan aset tetap 2,412,836,131 2,238,908,368Iuran Otoritas Jasa Keuangan 42,407,506 174,225,471Barang dan jasa 5,200,588,524 4,561,252,375
--------------------- -----------------------Jumlah 13,195,316,879 11,026,510,889
========== ===========
58
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
32. BEBAN PERSONALIA
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Gaji 15,484,585,473 15,231,034,620Tunjangan hari raya 1,402,908,848 1,370,618,063Honorarium komisaris 1,584,414,313 1,512,705,915Tunjangan makan dan transportasi 164,254,000 177,958,000Lembur 88,321,317 85,751,560Imbalan pasca kerja 1,089,234,095 1,090,905,360Pengobatan 801,011,393 466,889,342Jamsostek 570,769,846 560,679,966Gratifikasi,hadiah dan bonus 578,681,297 850,256,535Tunjangan pajak penghasilan pasal 21 karyawan 83,778,750 282,811,796Lainnya 510,613,188 181,470,125
------------------------ -----------------------Jumlah 22,358,572,520 21,811,081,282
=========== ===========
33. PENDAPATAN NON OPERASIONAL
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Keuntungan penjualan aktiva tetap kendaraan 593,811,163 671,102,865Keuntungan penjualan aktiva tetap inventaris 21,274,876 -Lainnya - 2,147,000
------------------------ -----------------------Jumlah 615,086,039 673,249,865
=========== ===========
34. BEBAN NON OPERASIONAL
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Denda Bank Indonesia 62,200,000 -Kerugian karena jual agunan 25,786,600 110,767,898
------------------------ -----------------------Jumlah 87,986,600 110,767,898
=========== ===========
59
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
35. TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang memiliki keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung.
Pihak Berelasi Sifat Hubungan Berelasi Transaksi
Arto Hardy Pemegang saham Tabungan, Giro, Beban Bunga
Lanny Miguna Pemegang saham Tabungan, Giro, Beban Bunga
Sinatra Arto Hardy Pemegang saham Kredit yang diberikan, Deposito, Giro,Pendapatan Bunga, Beban Bunga
William Arto Hardy Pemegang saham dan Komisaris Tabungan, Giro, Beban Bunga
Lina Arto Hardy Pemegang saham dan Direktur Tabungan, Deposito, Beban Bunga
Nono Sukarno Komisaris Tabungan, Beban Bunga
Lucia Djatmiko Komisaris Tabungan, Deposito, Beban Bunga
Reinantha Yaputra Direktur Tabungan, Beban Bunga
Bambang Setiawan Direktur Kredit Yang Diberikan, Tabungan,Pendapatan Bunga, Beban Bunga
Keluarga pengurus dan pemilik Perorangan karena hubungan keluarga pengurus dan pemilik
Kredit Yang Diberikan, Tabungan, Deposito, Giro, Pendapatan Bunga, Beban bunga
Karyawan kunci Perorangan karena hubungan kepengurusan Tabungan, Deposito, Beban Bunga
Kelompok usaha terkait Perusahaan karena kepemilikan Tabungan, Deposito, Giro, Beban Bunga
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Rp % Rp %Kredit yang diberikanSinatra Arto Hardy 3,452,029,195 0.74 4,241,352,548 0.78Keluarga pengurus dan pemilik 2,246,761,648 0.48 2,542,938,926 0.47
------------------- ----------------------- --------------------- -----------------------Jumlah 5,698,790,843 1.22 6,784,291,474 1.24
========= ========== ========== ===========
60
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
35. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan)
20152014
(Disajikan kembali)
Rp. % Rp. %
GiroArto Hardy 6,361,950,865 13.02 6,172,476,637 11.71Lanny Miguna 97,215,010 0.20 394,421,225 0.75Sinarta Arto Hardy 2,350,380,609 4.81 6,189,118,275 11.74William Arto Hardy 781,552,061 1.60 1,726,354,387 3.28Keluarga pengurus dan pemilik 545,382,414 1.12 308,830,420 0.59Kelompok usaha terkait 9,487,400,553 19.41 6,269,843,026 11.90
------------------------ -------------- -------------------------- ---------------Jumlah 19,623,881,512 40.15 21,061,043,970 39.96
=========== ====== ============ =======
TabunganArto Hardy 194,342,897 0.76 190,557,235 0.78Lanny Miguna 17,748,543 0.07 17,536,940 0.07Lina Arto Hardy 2,582,978,810 10.06 1,621,473,277 6.60Nono Sukarno 22,188,248 0.09 11,542,152 0.05Lucia Djatmiko 4,792,338 0.02 19,982,692 0.08Reinantha Yaputra 638,757 0.00 1,399,149 0.01Bambang Setiawan 15,102,291 0.06 12,820,582 0.05William Arto Hardy 41,265,893 0.16 39,887,605 0.16Keluarga pengurus dan pemilik 120,462,543 0.47 282,955,171 1.15Karyawan kunci 64,264,609 0.25 67,259,954 0.27Kelompok usaha terkait - - 174,184,169 0.71
------------------------ -------------- -------------------------- ---------------Jumlah 3,063,784,928 11.94 2,439,598,926 9.93
=========== ====== ============ =======
Deposito berjangkaSinatra Arto Hardy 2,030,764,123 0.42 2,758,484,089 0.54Lina Arto Hardy - - 2,134,884,843 0.42Lucia Djatmiko 3,434,832,347 0.70 1,535,997,087 0.30Keluarga pengurus dan pemilik 3,937,514,768 0.81 3,480,730,991 0.68Karyawan kunci 500,000,000 0.10 916,000,000 0.18Kelompok usaha terkait 301,919,622 0.06 6,276,527,053 1.23
------------------------ -------------- -------------------------- ---------------Jumlah 10,205,030,860 2.09 17,102,624,063 3.36
=========== ====== ============ =======
61
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
35. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan)
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Rp % Rp %Simpanan dari Bank lainKelompok usaha terkait 2,075,986,029 3.07 1,500,000,000 1.09
========= ========== ========== ===========
Pendapatan bungaSinatra Arto Hardy 591,674,213 1.72 696,369,149 2.38Keluarga pengurus dan pemilik 277,733,333 0.81 419,980,091 1.43
------------------- ----------------------- --------------------- -----------------------Jumlah 869,407,546 2.53 1,116,349,239 3.81
========= ========== ========== ===========
Beban BungaArto Hardy 14,463,120 (0.02) 26,856,823 (0.05)Lanny Miguna 187,507 (0.00) 1,825,648 (0.00)Sinatra Arto Hardy 300,601,313 (0.50) 21,141,536 (0.04)William Arto Hardy 1,534,572 (0.00) 1,798,848 (0.00)Lina Arto Hardy 6,313,395 (0.01) 16,403,909 (0.03)Nono Sukarno 15,388 (0.00) 19,350 (0.00)Lucia Djatmiko 26,049,467 (0.04) 7,854 (0.00)Reinantha Yaputra 3,174 (0.00) 800 (0.00)Bambang Setiawan 85,436 (0.00) 6,195 (0.00)Keluarga pengurus dan pemilik 32,496,330 (0.05) 28,931,882 (0.05)Karyawan kunci 2,587,078 (0.00) 6,936,966 (0.01)Kelompok usaha terkait 24,166,961 (0.04) 49,662,666 (0.09)
------------------- ----------------------- --------------------- -----------------------Jumlah 408,503,740 (0.68) 153,592,477 (0.27)
========= ========== ========== ===========
Lihat catatan 8,15,16,17.
62
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
36. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
31 Desember 2015Nilai tercatat Nilai wajar
AsetKas 13,427,003,550 13,427,003,550Giro pada Bank Indonesia 47,498,957,467 47,498,957,467Giro pada bank lain 1,402,117,072 1,402,117,072Efek-efek 173,719,275,556 173,719,275,556Kredit yang diberikan 467,853,005,857 466,162,492,114
------------------------ -----------------------Jumlah 703,900,359,502 702,209,845,759
=========== ===========
LiabilitasSimpanan 563,442,450,591 563,442,450,591Simpanan dari bank lain 67,688,198,006 67,688,198,006
------------------------ -----------------------Jumlah 631,130,648,597 631,130,648,597
=========== ===========
31 Desember 2014Nilai tercatat Nilai wajar
AsetKas 12,839,738,750 12,839,738,750Giro pada Bank Indonesia 48,271,338,882 48,271,338,882Giro pada bank lain 1,782,324,366 1,782,324,366Efek-efek 187,121,594,132 187,121,594,132Kredit yang diberikan 548,658,873,159 545,471,938,665
------------------------ -----------------------Jumlah 798,673,869,289 795,486,934,795
=========== ===========
LiabilitasSimpanan 586,996,960,262 586,996,960,262Simpanan dari bank lain 137,720,761,270 137,720,761,270
------------------------ -----------------------Jumlah 724,717,721,532 724,717,721,532
=========== ===========
Nilai wajar adalah jumlah di mana instrumen keuangan dapat dipertukarkan pada transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar selain dalam hal penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Metode yang digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap aset dan liabilitas keuangan mengikuti kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan pada catatan 2s.1.
63
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
37. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA
37.1 Analisis jatuh tempo aset dan liabilitas (Maturity GAP) pada tanggal 31 Desember 2015
(dalam jutaan rupiah)JATUH TEMPO
SALDOs/d 1 1 s/d > 3 s/d > 6 s/d
> 12 bulanbulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
ASSETSKas 13,427 1,327 - - - -
Giro pada Bank Indonesia 47,499 47,499 - - - -
Efek-efek 173,719 173,719 - - - -
Giro pada bank lain 1,402 1,402 - - - -
Penempatan pada bank lain 500 500 - - - -
Kredit yang diberikanYang belum jatuh tempo 465,743 44,293 78,234 59,623 71,339 212,254
Yang sudah jatuh tempo 2,110 2,110 - - - -
Lain-lain 21,714 21,714 - - - -
----------------- ----------------- ----------------- ----------------- ----------------- ----------------Jumlah assets (A) 726,114 304,664 78,234 59,623 71,339 212,254
======== ======== ======== ======== ======== =======
LIABILITIESGiro 48,880 48,880 - - - -
Tabungan 25,667 25,667 - - - -
Deposito berjangka 488,895 327,436 109,013 41,299 11,147 -
Simpanan dari bank lain 67,688 67,688 - - - -
Lain-lain 6,887 6,887 - - - -
----------------- ----------------- ----------------- ----------------- ----------------- ----------------Jumlah Liabilities (B) 638,018 476,559 109,013 41,299 11,147 -
======== ======== ======== ======== ======== =======
Selisih (A-B) 88,096 (171,895) (30,779) 18,324 60,193 212,254
----------------- ----------------- ----------------- ----------------- ----------------- ----------------
Akumulasi Selisih (A-B) - (171,895) (202,675) (184,351) (124,158) 88,096
======== ======== ======== ======== ======== =======
64
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
37. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan)
37.2 Rasio kecukupan modalBank diwajibkan untuk memenuhi persyaratan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal (KPMM) atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang ditetapkan Bank Indonesia, yang mempertimbangkan secara kuantitatif seperti aset, kewajiban dan akun off balance sheet tertentu, juga pertimbangan secara kualitatif tentang komponen dan risiko tertimbang.
Capital Adequacy Ratio (CAR) atau Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kesehatan dan permodalan bank.
Bank Indonesia menetapkan rasio kecukupan modal pada akhir tahun 1998 adalah sebesar 4 % dari aset Tertimbang Menurut Risiko, mulai akhir tahun 2001 adalah sebesar 8 %. Capital Adequacy Ratio bank, masing-masing adalah sebesar:
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Capital Adequacy Ratio 19.16% 16.48%
Tabel dibawah ini menunjukkan modal dan rasio kecukupan modal (CAR) untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
Rp (Juta) Rp (Juta)
Modal Inti (Tier I)Modal disetor 96,500 96,500Cadangan umum 9,000 9,000PPA atas aset non produktif yang tidak wajib dihitung (2,790) (3,907)Laba bersih tahun sebelumnya (1,776) 93 Laba (rugi) bersih tahun berjalan 3,296 (528)
------------------------ -----------------------Jumlah 104,230 101,158
------------------------ -----------------------Modal pelengkap (Tier II)Penyisihan atas kemungkinan kerugian pada aset produktif 3,798 4,807
------------------------ -----------------------Jumlah 3,798 4,807
------------------------ -----------------------Jumlah Modal (Tier I dan Tier II) 108,028 105,965Jumlah ATMR 563,912 643,027CAR 19.16% 16.48%Persentase Modal Inti terhadap ATMR 18.48% 15.73%
Bank akan selalu memenuhi ketentuan Bank Indonesia termasuk dalam bidang permodalan, sehingga apabila terdapat perubahan ketentuan dalam perbankan Indonesia, manajemen akan segera menyusun perencanaan untuk memenuhi ketentuan tersebut. Bilamana Bank tidak memenuhi persyaratan ratio kecukupan modal (CAR), maka Bank Indonesia dapat mengambil tindakan yang dapat mempengaruhi operasi bank.
65
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
37. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan)
37.3 Rasio aset produktif yang diklasifikasi terhadap total Aset produktif
Krisis ekonomi yang sedang terjadi dapat berdampak negatif terhadap kualitas aset produktif yang dimiliki oleh Bank terutama kredit yang diberikan oleh Bank. Namun Bank dapat mempertahankan kualitas aset produktif dari aspek kualitatifnya dan aspek kuantitatifnya.
Tabel dibawah ini menunjukkan perkembangan kualitas aset produktif Bank untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
2 0 1 5 2 0 1 4(Disajikan kembali)
KategoriLancar 554,044,018,777 668,426,789,555Dalam Perhatian Khusus 78,568,487,823 49,607,610,268Kurang Lancar 2,917,353,298 8,602,532,887Diragukan - 5,031,255,494Macet 7,925,263,031 6,473,009,321
--------------------- -----------------------Jumlah (A) 643,455,122,929 738,141,197,525
========== ===========
Aset yang diklasifikasikanDalam Perhatian Khusus 19,642,121,956 12,401,902,567Kurang Lancar 1,458,676,649 4,301,266,444Diragukan - 3,773,441,621Macet 7,925,263,031 6,473,009,321
--------------------- -----------------------Jumlah (B) 29,026,061,636 26,949,619,952
========== ===========
Rasio Kualitas aset produktif(B/A x 100 %) 4.51 3.65
========== ===========
66
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
37. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan)
37.4 Rasio-rasio lainnya
RASIO (%)
2015 2 0 1 4(Disajikan kembali)
I. Permodalan- Rasio Kecukupan Modal 19.16% 16.48%- Aset tetap terhadap modal 33.34% 32.15%
II. Aset produktif- Aset produktif bermasalah 1.75% 2.81%- Non Performing Loan (NPL) 2.32% 3.66%- PPAP terhadap aset produktif 0.27% 0.45%- Pemenuhan PPAP 36.29% 49.19%
III. Rentabilitas- Return On Assets (ROA) 0.01% 0.25%- Return On Equity (ROE) -0.29% 1.08%- Net Interest Margin (NIM) 5.56% 4.69%- Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi (BOPO) 100.46% 98.34%
IV. Likuiditas- Loan Deposit Rasio (LDR) 83.03% 93.47%
V. Kepatuhan (Compliance)
1. Persentase Pelanggaran BMPK- Pihak terkait - -- Pihak tidak terkait - -
2. Giro Wajib Minimum Rupiah 8.13% 8.15%
Tidak ada pelanggaran BMPK dan Giro Wajib Minimum.
67
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
38. INFORMASI SEGMEN
a. Segmen operasi
Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran dan kredit. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen Perusahaan, sebagai berikut:
31 Desember 2015 Bandung -Jawa Barat DKI Jakarta Jumlah
AsetAset segmen 407,643,361,034 308,069,718,314 715,713,079,348Aset yang tidak dapat dialokasikan 22,288,508,561 7,618,547,457 29,907,056,018
------------------------ ------------------------ ------------------------Jumlah aset 429,931,869,595 315,688,265,771 745,620,135,366
=========== =========== ===========Liabilitas
Liabilitas segmen 496,516,578,049 137,079,795,094 633,596,373,142Liabilitas tidak dapat dialokasikan 4,620,996,904 215,904,819 4,836,901,723
------------------------ ------------------------ ------------------------Jumlah liabilitas 501,137,574,952 137,295,699,913 638,433,274,865
=========== =========== ===========Pendapatan
Pendapatan bunga 36,027,674,652 58,641,277,151 94,668,951,803Pendapatan operasional lainnya 284,304,842 1,236,636,309 1,520,941,151
------------------------ ------------------------ ------------------------Jumlah pendapatan 36,311,979,494 59,877,913,460 96,189,892,954
=========== =========== ===========Beban
Beban bunga (45,553,391,295) (14,731,359,578) (60,284,750,873)Beban operasional lainnya (46,800,000) (15,400,000) (62,200,000)
------------------------ ------------------------ ------------------------Jumlah beban (45,600,191,295) (14,746,759,578) (60,346,950,873)
=========== =========== ===========
Pendapatan segmen - bersih 35,842,942,081------------------------
Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan 2,948,901,506Beban yang tidak dapat dialokasikan (38,713,897,917)
------------------------Laba sebelum pajak 77,945,670Beban pajak (387,642,605)
------------------------
Laba bersih (309,696,935)===========
68
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
38. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
a. Segmen operasi (Lanjutan)
31 Desember 2014 (Disajikan kembali)Bandung -Jawa Barat DKI Jakarta Jumlah
AsetAset segmen 419,148,081,276 393,548,765,020 812,696,846,296Aset yang tidak dapat dialokasikan 12,294,385,951 14,845,138,562 27,139,524,513
-------------------------- -------------------------- --------------------------Jumlah aset 431,442,467,227 408,393,903,582 839,836,370,809
============ ============= ============LiabilitasLiabilitas segmen 136,303,371,985 591,063,017,641 727,366,389,626Liabilitas tidak dapat dialokasikan 2,685,438,108 873,115,887 3,558,553,995
-------------------------- -------------------------- --------------------------Jumlah liabilitas 138,988,810,093 591,936,133,528 730,924,943,621
============ ============= ============
PendapatanPendapatan bunga 30,007,827,126 55,985,265,364 85,993,092,490Pendapatan operasional lainnya 890,211,594 416,931,464 1,307,143,058
-------------------------- -------------------------- --------------------------Jumlah pendapatan 30,898,038,720 56,402,196,828 87,300,235,548
============ ============= ============
BebanBeban bunga (42,294,278,820) (14,423,301,209) (56,717,580,029)Beban operasional lainnya - (110,767,898) (110,767,898)
-------------------------- -------------------------- --------------------------Jumlah beban (42,294,278,820) (14,534,069,107) (56,828,347,927)
============ ============= ============
Pendapatan segmen - bersih 30,471,887,621--------------------------
Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan 4,572,334,161Beban yang tidak dapat dialokasikan (33,042,200,938)
--------------------------Laba sebelum pajak 2,002,020,844Beban pajak (926,404,037)
--------------------------Laba bersih 1,075,616,807
============
69
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
39. MANAJEMEN RISIKO
Aktivitas dalam sebuah perusahaan tidak dapat dipisahkan dari aktivitas mengelola risiko.
Risiko dapat didefinisikan sebagai Volatilitas Outcome yang umumnya berupa nilai dari suatu Aktivitas Bisnis sebuah perusahaan. Latar belakang Manajemen Risiko memberikan informasi yang mendasar mengenai konsep manajemen risiko serta perlunya penerapan Manajemen Risiko dalam bisnis di suatu Perbankan. Penerapan Manajemen Risiko tidak hanya karena adanya ketentuan Regulator, namun karena adanya kebutuhan Bank untuk mengelola risiko dalam mencapai sasaran perusahaan.
API (Arsitektur Perbankan Indonesia) menetapkan 6 (enam) pilar sebagai program untuk menciptakan industry perbankan yang sehat. Enam pilar tersebut adalah :
1. Menciptakan Struktur Perbankan yang Sehat2. Menciptakan Sistem Pengaturan yang Efektif3. Melaksanakan Sistem Pengawasan yang Independen4. Menciptakan Industri Perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi5. Mewujudkan Infrastruktur yang lengkap6. Mewujudkan Pemberdayaan dan Perlindungan konsumen perbankan
Krisis finansial dunia yang terjadi pada tahun 2008 yang berlanjut sampai tahun 2011 ini semakin menegaskan bahwa perlunya penerapan Manajemen Risiko secara konsisten. Sejalan dengan enam pilar API, penerapan manajemen risiko pada perbankan menjadi sangat penting dalam menciptakan industri perbankan yang sehat dan terintegrasi. Peranan Manajemen Risiko menjadi sebagai partner dari unit bisnis dalam mencapai target usaha bank dinilai menjadi semakin penting agar bisnis bank yang dijalankan tetap berada dalam koridor risiko yang tetap dan terkendali.
Penerapan manajemen risiko pada Bank berperan besar dalam upaya meningkatkan shareholder value melalui penerapan strategi bisnis berbasis risiko. Manajemen risiko memberikan gambaran kepada pengelola bank mengenai potensi kerugian dimasa mendatang serta memberikan informasi untuk membuat keputusan yang tepat, sehingga dapat membantu pengelola bank untuk meningkatkan daya saing.
Didalam penerapan manajemen risiko PT Bank Artos Indonesia menerapkan struktur organisasi dengan membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko dimana SKMR bertanggung jawab langsung kepada Direktur SDM, Umum, SKMR dan SIM.
70
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
39. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
38.I Definisi Risiko
Risiko Bank didefinisikan sebagai potensi terjadinya suatu kejadian yang dapat menimbulkan kerugian bagi bank. Menurut Bank Indonesia, risiko adalah potensi kerugian yang terjadi karena suatu peristiwa (events) tertentu.
Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu kejadian potensial, baik yang bersifat expected dan unexpectedyang berdampak negative terhadap pendapatan dan permodalan bank.
Risiko juga dapat dianggap sebagai kendala/penghambat pencapaian suatu tujuan. Dengan kata lain, risiko adalah kemungkinan yang berpotensi memberikan dampak negatif kepada sasaran yang ingin dicapai. Untuk dapat menerapkan proses manajemen risiko, pertama bank harus dapat melakukan identifikasi risiko dan memahami seluruh risiko yang sudah ada (inherent risk), termasuk risiko yang bersumber dari cabang – cabang dan perusahaan anak.
38.II Jenis – jenis Risiko
Manajemen Risiko pada hakikatnya merupakan serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha Bank. Manajemen risiko merupakan upaya untuk mengelola risiko agar peluang mendapatkan keuntungan berbasis risiko dapat diwujudkan secara sustainable.
Suatu aktivitas atau produk Bank mengandung satu jenis risiko atau lebih. Oleh karena itu bank perlu melakukan pengelolaan risiko tersebut.
Mengacu pada ketentuan Bank Indonesia PBI No 5/8/PBI/2003 dan perubahannya No 11/25/PBI/2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/ 23 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2011 Perihal Perubahan atas Surat Edaran No. 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, terdapat 8 (delapan) risiko yang perlu dikelola antara lain :
38.II.1 Risiko Kredit
Risiko kredit didefinisikan sebagai potensi kerugian yang disebabkan kegagalan pihak lawan dalam memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti penyaluran kredit, aktivitas treasury, aktivitas terkait investasi, pembiayaan perdagangan, baik yang tercatat dalam banking book maupun dalam trading book.
PT Bank Artos Indonesia melakukan monitoring pada saat pemberian kredit secara berkala. Sebelum memutuskan kredit terlebih dahulu memastikan Batas Minimum Pemberian Kredit (BMPK), cakupan jaminan, fasilitas kredit dan dokumentasinya sehingga keputusan yang dibuat dapat lebih maksimal. Setelah kredit diberikan Bank melakukan pemantauan secara periodik untuk memastikan tidak terjadi penurunan kualitas kredit yang disebabkan penunggakan pembayaran pokok dan bunga, perputaran kredit dan usaha yang dijalankan debitur.
Pengawasan dilakukan oleh Unit SKMR dengan memberikan indikator peringatan dini jika akan terjadi pelanggaran dan segera melaporkan kepada Komite Kredit dan Komite Manajemen Risiko.
Dengan adanya pengawasan aktif dari Unit SKMR dan Komite Manajemen Risiko maka Risiko Kredit PT Bank Artos Indonesia tergolong Moderate dengan tren yang stabil.
71
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
39. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
38.II.2 Risiko Pasar
Risiko pasar (Market Risk) merupakan risiko yang disebabkan fluktuatifnya posisi Neraca Bank yang muncul akibat adanya pergerakan pada pasar modal. Risiko ini merupakan risiko gabungan yang terbentuk akibat perubahan suku bunga atau instrument keuangan dimasa yang akan datang.
Yang dimaksud dengan faktor pasar adalah nilai tukar, suku bunga, harga saham dan harga komoditas.
Risiko pasar dapat terjadi pada banking book maupun trading book. Pada trading book, dampak risiko pasar langsung mempengaruhi rugi laba. Sedang pada banking book dampak risiko pasar secara tidak langsung mempengaruhi perolehan NII (net interest income), nilai ekonomis dan modal.
Proses pengukuran dilakukan dengan menghitung beban risiko spesifik dan beban risiko umum.
Dengan adanya pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi maka risiko pasar PT Bank Artos Indonesia tergolong Moderate dengan tren yang stabil.
38.II.3 Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dan sumber pendanaan arus kas dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Risiko likuditas dapat melekat pada aktivitas fungsional perkreditan (penyediaan dana), aktivitas treasuri dan investasi dan kegiatan hubungan koresponden dengan bank lain.
Dalam pengelolaan likuiditas, bank arus memastikan memiliki kecukupan likuiditas untuk memenuhi penarikan yang terjadwal maupun sebaliknya dalam kondisi normal begitu juga sebaliknya. Untuk mengelola likuiditas, bank melakukan proses identifikasi, pengukuran, monitoring dan control.
Berdasarkan pemantauan dan dengan adanya pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi maka risiko Likuiditas PT Bank Artos Indonesia dinilai Moderate dengan tren yang stabil.
72
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
39. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
38.II.4 Risiko Operasional
Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian – kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung dan menimbulkan potensi kesempatan yang hilang untuk memperoleh keuntungan.
Pengendalian dan mitigasi risiko operasional dilakukan oleh masing – masing unit kerja terkait dimana aktivitas kerja unit tersebut mengandung risiko operasional. Perhitungan risiko dilakukan dengan menggunakan pendekatan Basic Indicator Approach (BIA).
Berdasarkan pemantauan dan pengawasan aktif maka risiko operasional PT Bank Artos Indonesia dinilai Moderate dengan tren yang stabil.
38.II.5 Risiko Hukum
Risiko hukum merupakan risiko yang terjadi akibat kelalaian bank yang dapat menimbulkan kelemahan dan aspek yuridis, dalam menghadapi tuntutan hukum dan pihak lain.
Penyebab risiko hukum antara lain peraturan perundang-undangan yang mendukung tidak tersedia, perikatan seperti syarat keabsahan kontrak tidak kuat, pengikatan agunan kredit yang tidak sempurna.
Dalam menilai risiko ini telah dilakukan pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi maka risiko ini dinilai Moderate dengan tren yang stabil.
38.II.6 Risiko Stratejik
Risiko Stratejik adalah ketidaktepatan Bank dalam mengambil keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan.
Bank telah menyusun Rencana Bisnis Bank dan telah menentukan batasan proyeksi terhadap realiasasi serta telah dilakukan pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi sehingga penilaian risiko Stratejik dinilai Moderate dengan tren yang stabil.
73
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
39. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
38.II.7 Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah risiko yang diakibatkan Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
Risiko kepatuhan pada umumnya timbul karena kurangnya pemahaman atau kesadaran hukum terhadap ketentuan maupun standar bisnis yang berlaku.
Bank melakukan pemantauan terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pengkinian data nasabah sesuai ketentuan yang berlaku, melakukan pemantauan terhadap seluruh transaksi dan mengindentifikasikan transaksi tersebut yang memenuhi kriteria mencurigakan.
Risiko kepatuhan telah dilakukan pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi sehingga risiko ini dinilai Moderate dengan tren yang stabil.
38.II.8 Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko yang ditimbulkan akibat menurunnya tingkat kepercayaan Stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Bank telah melakukan pemantauan terhadap pengaruh negatif dari pemilik Bank dan perusahaan terkait, kondisi etika bisnis, kompleksitas produk dan kerjasama bisnis Bank, frekuensi pemberitaan negatif baik dari situs jejaring sosial dan frekuensi keluhan nasabah.
40. JAMINAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
Berdasarkan Undang-undang No. 24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Republik Indonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2009, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin Liabilitas tertentu Bank-Bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2009 tanggal 13 Oktober 2009 mengenai Besarnya Nilai Simpanan yang dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan, maka pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000.000.000,- untuk per nasabah per Bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunga yang sama dengan atau dibawah 7,50% dan 7,75% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Pada tanggal yang berakhir per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, PT Bank Artos Indonesia adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
74
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
41. PERKARA PERDATA
Pada akhir tahun tidak terdapat perkara perdata yang dapat menimbulkan tagihan/kewajiban kontinjen.
42. PERISTIWA SETELAH AKHIR PERIODE PELAPORAN
a. Bank mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 7 tanggal 21 September 2015 dari Kirana Ivyminerna Wilamarta, S.H., LLM, notaris di Jakarta, bahwa dalam Keputusan Sirkular Pemegang Saham telah diambil keputusan sebagai berikut :
1. Menyetujui rencana Bank untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas saham-saham "Bank Tertutup" menjadi "Bank Terbuka".
2. Menyetujui perubahan Pasal 3 anggaran dasar Bank tentang Maksud dan Tujuan Bank.
3. Menyetujui perubahan nilai nominal saham berkaitan dengan rencana Bank untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas Saham ("Penawaran Umum"), dari semula Rp. 1.000,- per lembar saham menjadi Rp 100,-Per lembar saham.
4. Menyetujui pengeluaran saham baru dalam simpanan Bank, yaitu dengan menawarkan dan menjual saham kepada masyarakat, sebanyak-banyaknya 241.250.000 lembar saham baru yang dikeluarkan dari portepel masing-masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp 24.125.000.000,- yang ditawarkan dengan Harga Perolehan.
5. Menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Direksi Bank untuk melaksanakan segala tindakan-tindakan yang harus dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum kepada masyarakat dan penggunaan dana hasil Penawaran Umum termasuk menandatangani semua perjanjian dan akta-akta yang berhubungan dengan Penawaran Umum perdana saham kepada masyarakat dan penggunaan dana hasil Penawaran Umum tersebut.
6. Menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Bank untuk:- Menentukan kepastian jumlah saham yang dikeluarkan melalui Penawaran Umum kepada masyarakat.- Menyatakan dalam Akta Notaris tersendiri mengenai peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor
Bank, setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan.
7. Menyetujui perubahan seluruh Anggaran Dasar Bank antara lain guna menyesuaikan dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku khususnya mengenai ketentuan anggaran dasar perusahaan publik sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal) No. IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
b. Sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana, Bank telah mengadakan perjanjian-perjanjian sebagai berikut :
1. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham Perdana antara Bank dengan PT Erdikha Elit Sekuritas sebagai " Penjamin Pelaksana Emisi Efek" yang telah didokumentasikan dalam Akta No. 9 tanggal 28 September 2015 dari Kirana Ivyminerna Wilamarta, S.H., LLM, notaris di Jakarta.
2. Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham antara Bank dengan PT Ficomindo Buana Registrar yang telah didokumentasikan dalam Akta No. 10 Tanggal 28 September 2015 dari Kirana Ivyminerna Wilamarta, S.H., LLM, notaris di Jakarta.
c. Manajemen yakin tidak ada peristiwa penting setelah tanggal pelaporan yang tidak diungkapkan dalam laporan keuangan.
75
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
43. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
Dampak dari penyesuaian yang dilakukan terhadap laporan posisi keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014Sebelum penyajian
Setelahpenyajian
Kembali Penyesuaian KembaliA S E T
Kas 12,839,738,750 - 12,839,738,750Giro pada Bank Indonesia 48,271,338,882 - 48,271,338,882Giro pada bank lain 1,782,324,366 - 1,782,324,366Efek- efekPihak ketiga 187,700,000,000 - 187,700,000,000Dikurangi diskonto yang belum diamortisasi (578,405,868) - (578,405,868)
------------------------ ------------------------ ------------------------Jumlah efek-efek bersih 187,121,594,132 - 187,121,594,132
------------------------ ------------------------ ------------------------
Kredit yang diberikanPihak ketiga 543,643,550,656 (1,768,968,971) 541,874,581,685Pihak berelasi 6,786,914,199 (2,622,725) 6,784,291,474Dikurangi provisi kredit (1,771,591,696) 1,771,591,696 -Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (3,186,934,494) - (3,186,934,494)
------------------------ ------------------------ ------------------------Jumlah kredit yang diberikan bersih 545,471,938,665 - 545,471,938,665
------------------------ ------------------------ ------------------------
Aset tetapBiaya perolehan 34,068,316,127 - 34,068,316,127Akumulasi penyusutan (13,828,314,569) - (13,828,314,569)
------------------------ ------------------------ ------------------------Jumlah aset tetap bersih 20,240,001,558 - 20,240,001,558
------------------------ ------------------------ ------------------------Aset pajak tangguhan - 938,884,802 938,884,802
Aset lain-lainAgunan yang diambil alih - bersih 9,809,648,693 - 9,809,648,693Pendapatan yang masih akan diterima 3,668,560,352 - 3,668,560,352Biaya dibayar dimuka 6,633,355,029 - 6,633,355,029Uang muka 86,000,000 - 86,000,000Aset lainnya 3,911,870,382 - 3,911,870,382
Jumlah Aset lain-lain 24,109,434,456 - 24,109,434,456------------------------ ------------------------ ------------------------
Rekening antar kantorJUMLAH ASET 839,836,370,809 938,884,802 840,775,255,612
=========== =========== ===========
76
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
43. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2014Sebelum Setelahpenyajian penyajianKembali Penyesuaian kembali
LIABILITAS DAN EKUITASLIABILITASLiabilitas segera 773,987,362 - 773,987,362
SimpananGiroPihak ketiga 31,640,305,543 - 31,640,305,543Pihak berelasi 21,061,043,970 - 21,061,043,970
-------------------- ------------------ --------------------Jumlah giro 52,701,349,513 - 52,701,349,513
-------------------- ------------------ --------------------TabunganPihak ketiga 22,137,726,170 - 22,137,726,170Pihak berelasi 2,439,598,926 - 2,439,598,926
-------------------- ------------------ --------------------Jumlah tabungan 24,577,325,096 - 24,577,325,096
-------------------- ------------------ --------------------Deposito BerjangkaPihak ketiga 491,115,661,590 - 491,115,661,590Pihak berelasi 18,602,624,063 - 18,602,624,063
-------------------- ------------------ --------------------Jumlah deposito berjangka 509,718,285,653 - 509,718,285,653
-------------------- ------------------ --------------------Simpanan dari bank lain 137,720,761,270 - 137,720,761,270
-------------------- ------------------ --------------------Jumlah simpanan 724,717,721,532 - 724,717,721,532
-------------------- ------------------ --------------------Utang pajak 1,353,677,772 - 1,353,677,772Biaya harus dibayar 2,648,668,094 - 2,648,668,094Pendapatan diterima dimuka 73,117,569 - 73,117,569Liabilitas lainnya 936,177,659 (288,322,649) 647,855,010Kewajiban pajak tangguhan 421,593,633 (421,593,633) -Liabilitas imbalan kerja - 5,730,236,393 5,730,236,393
-------------------- ------------------ --------------------Jumlah liabilitas 730,924,943,621 5,020,320,111 735,945,263,731
-------------------- ------------------ --------------------EKUITASModal disetor
Modal saham nilai nominal @ Rp 1.000,- Modal dasar200.000.000 lembar saham, modal saham ditempatkandan disetor penuh 96.500.000 lembar saham. 96,500,000,000 - 96,500,000,000
Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum direalisasi - 1,105,837,109 1,105,837,109Cadangan umum 9,000,000,000 - 9,000,000,000Saldo laba belum ditentukan penggunaannya 3,411,427,188 (5,187,272,415) (1,775,845,227)
-------------------- ------------------ --------------------Jumlah ekuitas 108,911,427,188 (4,081,435,306) 104,829,991,882
-------------------- ------------------ --------------------JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 839,836,370,809 938,884,803 840,775,255,612
========== ========= ===========
77
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
43. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2014Sebelum penyajian
Setelahpenyajian
Kembali Penyesuaian KembaliPENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONALPENDAPATAN BUNGA:Bunga yang diperoleh 85,511,684,230 481,408,260 85,993,092,490Provisi dan komisi kredit 481,408,260 (481,408,260) -
------------------------ ------------------------ ------------------------Jumlah 85,993,092,490 - 85,993,092,490
------------------------ ------------------------ ------------------------
BEBAN BUNGA :Bunga yang dibayar (56,717,580,029) - (56,717,580,029)
------------------------ ------------------------ ------------------------PENDAPATAN BUNGA BERSIH 29,275,512,461 29,275,512,461
------------------------ ------------------------ ------------------------
PENDAPATAN DAN (BEBAN) OPERASIONAL LAINNYAPendapatan operasional lainnyaProvisi dan komisi diterima selain dari pemberian kredit 101,633,049 - 101,633,049Pendapatan operasional lainnya 3,899,084,296 - 3,899,084,296
------------------------ ------------------------ ------------------------Jumlah pendapatan operasional lainnya 4,000,717,345 - 4,000,717,345
------------------------ ------------------------ ------------------------
Beban operasional lainnyaProvisi dan komisi dibayar selain untuk penerimaan dana (51,674,750) - (51,674,750)Beban umum dan administrasi (11,026,510,889) - (11,026,510,889)Beban personalia (21,885,711,804) 74,630,522 (21,811,081,282)Beban lain-lain (78,303,495) - (78,303,495)
------------------------ ------------------------ ------------------------Jumlah beban operasional lainnya (33,042,200,938) 74,630,522 (32,967,570,416)
------------------------ ------------------------ ------------------------Beban operasional lainnya - Bersih (29,041,483,593) 74,630,522 (28,966,853,071)
------------------------ ------------------------ ------------------------PENDAPATAN OPERASIONAL 234,028,868 74,630,522 308,659,390
=========== =========== ===========
78
PT BANK ARTOS INDONESIA, TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014(dalam Rupiah)
43. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2014Sebelum Setelahpenyajian penyajianKembali Penyesuaian kembali
PENDAPATAN DAN (BEBAN) NON OPERASIONALPendapatan non operasional 1,878,759,874 - 1,878,759,874Beban non operasional (110,767,898) - (110,767,898)
-------------------- ------------------ --------------------Pendapatan non operasional - Bersih 1,767,991,976 - 1,767,991,976
-------------------- ------------------ --------------------
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 2,002,020,844 74,630,522 2,076,651,366
MANFAAT (BEBAN) PAJAKPajak kini (877,896,000) - (877,896,000)Penghasilan (beban) pajak tangguhan (48,508,037) (18,657,631) (67,165,668)
-------------------- ------------------ --------------------Jumlah pajak penghasilan (92,640,4037) (18,657,631) (945,061,668)
-------------------- ------------------ --------------------LABA BERSIH 1,075,616,807 55,972,891 1,131,589,698
-------------------- ------------------ --------------------
PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAINKeuntungan (kerugian) aktuaria yang belum direalisasi - (1,726,416,620) (1,726,416,620)Penghasilan (beban) pajak tangguhan - 431,604,155 431,604,155
-------------------- ------------------ --------------------Jumlah - (1,294,812,465) (1,294,812,465)
-------------------- ------------------ --------------------LABA RUGI KOMPREHENSIF 1,075,616,807 (1,238,839,574) (163,222,767)
-------------------- ------------------ --------------------LABA PER SAHAM DASAR 11.73 11.73 11.73
========== ========= ===========
44. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
Sehubungan dengan rencana Bank untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham, Bank menerbitkan kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2014. Tidak terdapat perbedaan yang material antara laporan keuangan terdahulu dengan laporan keuangan yang diterbitkan kembali, kecuali yang diungkapkan dalam catatan-catatan 2t,17,19,20,23,31,34,35,37,41 dan 42.
Tambahan catatan-catatan untuk laporan posisi keuangan, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, 1,6,7,8,11,12,14,17,20,27,29,32,34,36,37.
45. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan terlampir yang diselesaikan pada tanggal 11 Maret 2016.
79