Upload
nurwiqoyah
View
272
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
1/86
SINERGIZAKAT& PAJAK
Menyucikan Harta & Jiwa
BAYAR ZAKATNYA,
TUNAIKAN ZAKATNYA
JAMINAN SOSIAL
DI DALAM ISLAM
TUMBUH & BESAR
DENGAN BERBAGI
ZAKAT UNTUK
KEPENTINGAN UMUM
SEGARKAN DRESS
DENGAN AKSESORIS
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
2/86
L a y a n a n J e m p u t
Z a k a t *
0 8 7 8 7 - 7 3 7 3 - 5 5 5
BRI Syariah
Zakat : 701311637555
Infak : 701311631477
BCA Syariah
Zakat : 0011555510
Infak : 011777710
Bank Syariah MANDIRI
Zakat : 7001325498
Infak : 70011334756
Hotline Layanan
Jemput Zakat
Senin - Jumat
pukul 08.00 - 16.00
email. [email protected]
Badan Amil Zakat Nasional
@baznasindonesia
www.baznas.or.id
3904555
*Zakat minimal Rp. 1.000.000,-
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
3/86
/ Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 1
Rasulullah SAW bersabda, “Bila zakat bercampur dengan
harta lainnya maka ia akan merusak harta itu”.
(HR. Al-Bazar & Baihaqi).
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
4/86
2 / Maret-April 2015 M
Salam,
MAJALAH INI
DITERBITKAN OLEH:
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
DEWAN REDAKSI:
Prf Dr. Didin Hadhuddin
Teten KustiawanM. Fuad Nasar, M.Sc,
Hermin R. RachimNdari Rumi
WidyawatiRatri Devy Arimbi
Budi Margn
KONSULTAN MEDIA:
rubudesign.c
REDAKSI:
Karsn TajuddinSunan Hasan
Vini Mariyane RosyaYcta Nur Rahman
FOTOGRAFER:
Mirslav ArchNizzar Gaisanishutterstck.cm. ggle.cm
DESAIN GRAFIS:
Gunadi Kartasentana
REDAKSI DAN IKLAN
Jl. Kebn Sirih Raya N. 57
Jakarta Pusat. Tlp. (021) 3904555
Fax. (021) 3913777 www.baznas.r.id
Assalamualaikum Wr. Wb.,
Z
akat dan pajak adalah dua kewajiban yang harus dijalankan leh setiap
Muslim karena sudah ada perintah dan aturannya. Kalau zakat dari Allahyang aturannya ada dalam Al-Quran dan Hadits, sedangkan pajak dari negara
yang aturannya ada dalam undang-undang (UU). Namun, tidak sedikit yang
mengabaikan kedua kewajiban itu. Ada juga yang hanya melaksanakan satu
kewajiban saja, berzakat tapi tidak bayar pajak. Atau, bayar pajak tapi tak
berzakat.
Itu semua bisa terjadi, antara lain, lantaran kurang dipahaminya masalah zakat
dan pajak ini. Ditambah lagi ada yang berpendapat bahwa hanya dengan niat
berzakat saat bayar pajak, maka gugurlah kewajiban berzakat itu.
Nah, agar jelas duduk perkara zakat dan pajak ini, maka majalah Zakat edisi
Maret-April 2015 ini mengangkat tema utama tentang Zakat dan Pajak ,
tema yang sebenarnya sering dibahas. Pembahasan tentang ini ada dalam
dua tulisan, yakni Bayar Pajaknya, Tunaikan Zakatnya dan Bisa Saja, Kantor
Pelayanan Pajak Jadi Konter Zakat yang merupakan hasil wawancara kami
dengan Kakanwil Pajak Sulsel, Sulbar, dan Sulteng, Arfan, Ak. MBA.
Pada rubrik Inspirasi, kami tampilkan serang pimpinan perusahaan yang
layanannya sering digunakan ketika rang membeli barang lewat tk online,
yakni JNE, perusahaan jasa pengiriman barang. Dia mengaku, kemajuan
usaha JNE ini diraih bukan hanya karena kerja keras dan cerdas, tapi juga
karena berbagi. Maka, kami beri judul Tumbuh dan Besar dengan Berbagi.
Sementara itu, pada rubrik Kiprah kami ketengahkan cerita tentang penataan
pedagang kaki lima (PKL) yang tadinya ktr dan jrk menjadi bersih dansehat, sehingga menjadi Taman Kuliner Abdul Muis. Kiprah ini merupakan
hasil kerja sama BAZNAS dan BRI Syariah.
Selain itu, masih banyak rubrik lainnya yang tak hanya bercerita tentang
zakat, seperti Bugar, Halal, Sakinah, Komunitas, Tanya Jawab Kesehatan, dan
Mandiri.
Semga sajian kami dalam majalah Zakat kali ini benar-benar bermanfaat
bagi para pembaca, tidak sekadar menambah ilmu pengetahuan, tetapi juga
menginspirasi dan mendrng untuk terus berbuat amal shaleh, antara lain,
berzakat, berinfak dan bersedekah.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Redaksi
SINERGIZAKAT& PAJAK
Menyucikan Harta & Jiwa
BAYAR ZAKATNYA,
TUNAIKAN ZAKATNYA
JAMINAN SOSIAL
DI DALAM ISLAM
TUMBUH & BESAR
DENGAN BERBAGI
ZAKAT UNTUK
KEPENTINGAN UMUM
SEGARKAN DRESS
DENGAN AKSESORIS
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
5/86
/ Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 3
DAFTAR ISI
MAJALAH
38 TANYA JAWAB ZAKAT
ZAKAT UNTUK KEPENTINGAN
UMUM
39 TANYA JAWAB AGAMA
40 TANYA JAWAB KESEHATAN
42 REHAT: KEBAIKAN YANG
BERBUAH MANIS
44 BUGAR: TIDUR SEHATALA
RASULULLAH
50 TOKOH: HASAN BASRI:
INISIATOR BANK SYARIAH
INDONESIA
52 SILATURAHIM: MENCETAK
DAI PENJAGA AKIDAH
54 KIPRAH: TAMAN KULINER
ABDUL MUIS MENIKMATI
MAKANAN HALAL & SEHAT DI
PINGGIR JALAN
56 PROFIL BAZNAS DAERAH
58 OPINI: BELAJAR PEMBERDAYAAN
DESA DARI KOREA SELATAN
60 SIRAH: SAID BIN AMIR MEMBELI
AKHIRAT DENGAN DUNIA
62 MUHASABAH: MENANAMKAN
ADAB DALAM KELUARGA
64 KOMUNITAS PEJUANG SUBUH
68 UPZ CORNER: ZAKAT PROFESI
PNS KEMENAG RP2,1 MILIAR
PER TAHUN
70 DUNIA ISLAM: JEPANG
SEMAKIN RAMAH
TERHADAP MUSLIM
74 SAKINAH: MEMBAHA-SAKAN EMOSI ANAK-
ORANGTUA
76 KITABAH
78 MUALAF: NAZREY
“EKS-RAIHAN” LEPASKAN
POPULARITAS DEMI
HAMBAT PEMURTADAN
80 CATATAN ZAKAT
82 MAS ZAKI
2 SALAM,
4 POTRET
6 KHAZANAH
12 WAWANCARA
ZAKAT UTAMA
15 FAKTA
16 KAIDAH ZAKAT:
KONTEKSTUALISASI FISA-
BILILLAH DALAM FATWA
GRAND SYAIKH AL AZHAR
18 SURAT KEBON SIRIH:
BAZNAS BARU, LEKAT DI
BENAK & HATI UMAT
19 PROGRAM BAZNAS
28 PROGRAM BAZNAS
DAERAH
32 AGENDA BAZNAS 2015
34 OPINI: JAMINAN SOSIAL DI
DALAM ISLAM
36 DUNIA ZAKAT:
ZAKAT MENGATASI
KEMISKINAN NIGERIA
8Mengatasi KemiskinanMaterial & Spiritual
6Aher Usulkan Sanksi
Bagi Pemangkir Zakat
48Bisnis Rumahan
Jadi Bisnis Besar
Ternama
30 Tumbuh & Besar
dengan Berbagi
10Bayar
Pajaknya,
tunaikanZakatnya
46Segarkan
Dress dengan
Aksesoris
72Berbagi Itu
Membahagiakan
66Sushi & Sashimi
Halal, Asal...
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
6/86
Potret
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
7/86
Dari kiri ke kanan: Gubernur Bank Indnesia, Agus Martwardy; Ketua DSN MUI, KH Ma’ruf Amin; Ketua
Umum BAZNAS, Prf. DR. KH Didin Hadhuddin; Ketua BWI, KH Maftuh Basyuni saling berjabat tangan
usai penandatanganan Nta Kesepahaman (MU) antara BI, DSN MUI, BAZNAS dan BWI. Kerja sama
empat institusi negara ini tentang Pengembangan Eknmi dan Keuangan Syariah di Indnesia.
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
8/86
6 / Maret-April 2015 M
Khazanah
Krea Selatan (Krsel) secara
serius melirik pasar halal
glbal. Sasaran pertamanya
yakni Uni Emirat Arab (UEA).
Dalam setahun terakhir ini, Presiden
Krea Selatan Park Geun Hye
setidaknya telah bertemu sebanyak
tiga kali dengan Pangeran Abu
Dhabi Sheikh Mhammed bin
Zayed Al Nahyan. Terakhir mereka
mengadakan pertemuan di Abu
Dhabi Kamis (5/2) lalu.
Senior Presidential Economic
Secretary Krea Selatan, An Chng
Bum mengatakan ptensi pasar
halal glbal sangat tinggi. Krsel
bahkan menargetkan ekspr prduk
bersertikat halal sebesar dua kali
lipat, yakni menjadi US$1,2 miliar
pada 2017.
“Kami berharap untuk membuat lm-
patan besar dalam industri pertanian
bila Krea Selatan masuk ke Timur
Tengah dengan prduk pertanian
dan halal berkualitas tinggi,” tutur An
Chng Bum, Jumat (6/3).
Pertemuan dengan Pangeran Abu
Dhabi itu membahas nta kese-
pahaman kerja sama prduk makanan
halal. Dalam kesepakatan yang itu,
Seul dan Abu Dhabi menyepakati
berbagai teknlgi makanan halal,
data sertikasi dan pasar
KORSEL MASUKIPASAR GLOBAL HALAL
Dalam pertemuan itu, Presiden Park
Geun Hye tak hanya menekankan
kerja sama prduk makanan halal
dengan Abu Dhabi saja, tetapi
juga menyasar pasar UEA secara
keseluruhan yang beranggtakan
tujuh emirat yang kaya akan minyak
bumi, yakni Abu Dhabi, Ajman, Dubai,
Fujairah, Ras Al-Khaimah, Sharjah
dan Umm Al-Qaiwain (detik.com),.
Usulan adanya sanksi khusus
bagi masyarakat Muslim
dan lembaga yang tidak
membayar zakat meluncur dari
bibir Gubernur Jawa Barat Ahmad
Heryawan. Gubernur yang biasa
disapa Aher ini mengatakan, sanksi
ini perlu diberikan bagi perrangandan lembaga yang sudah mencapai
nisab atau syarat untuk menunaikan
zakat.
“Kan ini belum diatur dalam UU Zakat.
Supaya lebih ptimal seharusnya ada
sanksi bagi masyarakat atau lembaga
yang belum membayar zakat padahal
sudah mencapai nisab,” kata
Ahmad Heryawan usai Pengukuhan
Pimpinan Badan Amil Zakat Nasinal
Prvinsi Jawa Barat peride 2014-
2019, di Aula Barat Gedung Sate,
Bandung, Senin (26/1).
Aher berpendapat, semangat
pemberlakuan sanksi tersebut
bukan untuk memberikan hukuman
namun untuk mengptimalkan
serta menggugah masyarakat baik
perrangan maupun perusahaan
yang punya kewajiban membayarzakat agar menunaikan zakat.
“Zakat ini kewajiban agama. Bahkan
persentasenya bukan undang-
undangnya yang menentukan, tapi
langit. Kalau pajak persentasenya
ditentukan undang-undang atas
kesepakatan sebuah bangsa, zakat
presentasenya ditentukan Nabi atau
Allah langsung,” katanya. Ia menilai,
semangat masyarakat Jawa Barat
untuk membayar zakat sebenarnya
sudah bagus namun masih belum
terkntrl dalam hal menghitung
zakatnya. Padahal ptensi zakat di
Jawa Barat cukup tinggi.
Menurut Aher, sanksi tersebut
harus secara rinci tercantum dalam
regulasi terkait pengellaan zakat.
Apalagi zakat memiliki dua fungsi
utama yakni membersihkan hartayang dimiliki dan menumbuhkan
kembali harta. “Yang terpenting, ke
depan harus ada kekuatan regulasi
yang mengharuskan semua pihak
membayar zakat bagi yang terkena
nisab zakat,” tegasnya (republika.
co.id).
AHER USULKAN SANKSIBAGI PEMANGKIR ZAKAT
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
9/86
/ Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 7
Muslim di Kta New Yrk tengah
bersuka cita. Walikta mereka, Bill
de Blasi mengumumkan, seluruh
seklah di kta metrplis itu akan
libur pada dua hari raya umat
Islam, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.
Kebijakan itu terasa mnumental
ALHAMDULILLAH, NEW YORK LIBURKANSEKOLAH SAAT IDUL FITRI & IDUL ADHA
karena diumumkan ketika warga
Muslim Amerika menghadapi srtan
seiring serangan terris di Erpa dan
kekerasan baru di Timur Tengah.
De Blasi menuliskan dalam akun
twitter pribadinya, Rabu (4/3),
keputusan itu merupakan bentuk
penghrmatan pemerintah kta New
Yrk terhadap umat Islam. “Ini kami
umumkan penambahan Idul Adha
dan Idul Fitri ke daftar hari libur @
NYCSchools, sebuah perubahan
untuk menghrmati keberagaman
kta kita,” tulisnya.
Tahun ini, Idul Fitri di New Yrk akan
jatuh pada musim panas yang akan
dimulai pada malam hari pada 23
September hingga 24 September.
Maka, perayaan ini sekaligus menjadi
bagian dari libur musim panas,
terutama bagi para
pelajar dan guru yang
menghadiri seklah
musim panas.
The Guardian menye-
butkan, kedua hari libur baru ini akan
menambah daftar hari libur seklah
setelah Hari Buruh, Rsh Hashanah,
Columbus Day , Hari Veteran,
Thanksgiving, Natal, Tahun Baru,
Dr Martin Luther King Jr Day , Hari
Presiden, dan Hari Memrial.
Sebelumnya, Massachusetts, Mi-
chigan, dan New Jersey sudah
memasukkan Idul Fitri dan Idul Adha
sebagai hari libur seklah. Namun,
meski bukan kta pertama di AmerikaSerikat yang menerapkan hari libur
bagi pelajar di ktanya, ppulasi anak
seklah New Yrk yang mencapai 1,1
juta anak membuat keputusan ini
fenomenal. New York Times bahkan
secara respnsif menilai keputusan
tersebut sebagai angin segar bagi
Muslim di AS yang terus mendapat
sikap prejudis sejak serangan 11
September 2001(republika.co.id)
NEW YoRK AKAN MENJADI KoTA METRoPoLIS PERTAMA DI
AMERIKA SERIKAT (AS) YANG AKAN MENGHoRMATI DUA HARI
BESAR UMAT ISLAM, IDUL FITRI DAN IDUL ADHA.
Islamphbia menjadi masalahserius bagi kalangan Muslim yangtinggal di dunia Barat. Tidak jarang,
pandangan buruk ini membuat
kalangan Muslim selah diasingkan
dari lingkungan sekitarnya.
Keluarga Chudury di Kanada me miliki
cara unik untuk menyikapi fenmena
tersebut. Beberapa waktu lalu
bersama dengan beberapa keluar ga
Muslim lainnya mereka mengadakan
kegiatan silaturahmi yang dinamai
”Jumpa Keluarga Muslim.”
Cara unik yang dilakukan
keluarga Chudury adalah
dengan mengundang sejumlah
warga Kanada nn- Muslim untuk
meyambangi keluarganya. Bersama-
sama, mereka makan siang dan
berbicara santai membahas sejumlah
misknsepsi tentang Muslim dan
Islam.
Pria berusia 26 tahun itu mengatakan,
langkah ini bertujuan untuk menjalin
hubungan yang baik dengan warga
Kanada nn-Muslim. Dia pun
meminta agar keluarga lainnya turut
terlibat dalam kegiatan sehari-hari
yang dengan warga sekitar. ”Hal yang
kami lakukan adalah menunjukkan
bahwa sebagai sesama Kanadamemiliki kesamaan yang menyatukan
meskipun ada perbedaan,” ujarnya.
Vaughan Cuncilr yang datang ke
acara itu dengan suami dan putrinya
mengatakan, ketika pertama kali
tinggal di Nrth Yrk juga merasakan
hal serupa. Saat itu, statusnya sebagai
keturunan migran Italia membuatnya
minder. Lalu, perlahan dia mencba
memperkenalkan budaya yangdibawanya ke masyarakat sekitar
agar dapat diterima (worldbulletin.
net).
TANGKALISLAMOPHOBIADENGAN "JUMPAKELUARGA MUSLIM"
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
10/86
MENGATASIKEMISKINANMATERIAL &
SPIRITUAL
Isu kemiskinan adalah isu
yang tidak akan pernah habis
untuk dibahas dan didiskusikan.Kemiskinan adalah persoalan
yang sangat kompleks dan
bersifat multidimensi. Tidak
bisa diatasi hanya dengan
pendekatan yang bersifat parsial,
tetapi harus menyeluruh dan
komprehensif.
8 / Maret-April 2015 M
Suluh
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
11/86
Namun, yang sering menjadi f-kus pembahasan adalah pers-pektif kemiskinan yang lebih menitik-
beratkan pada aspek material semata.
Padahal, ukuran kemiskinan bukan
hanya bersifat material melainkan
juga bersifat spiritual. Dalam Islam,
sejumlah perilaku dapat dikategrikan
sebagai bentuk kemiskinan spiritual,
misalnya, perilaku tamak. Rasulullah
SAW telah menegaskan bahwa ta-
mak adalah bentuk kemiskinan
yang nyata karena karakter tamak
menempatkan seserang pada psisi
tidak pernah merasa cukup dan puas
terhadap apapun yang dimilikinya. Ia
akan berada pada kndisi terlilit leh
pakaian kelaparan atau libaasul juu’.
Jika seserang berada pada kndisi
libaasul juu’, sebanyak apapun aset
dan kekayaan yang dimilikinya,
baginya itu dianggap masih kurang.
Akibatnya, ia akan termtivasi untuk
memenuhi dahaga akan harta hingga
ajal menjemputnya. Cara apapun
akan dilakukannya, selama itu
memberikan keuntungan eknmis
kepadanya. Karena itu, libaasul juu’
ini pada dasarnya adalah bentuk
“siksa” Allah di dunia.
Selain itu, keengganan untuk menu-
naikan ibadah wajib seperti shalat
dan zakat, juga akan menempatkan
seserang pada status miskin secara
rhani. Apalagi jika keengganan
itu dilakukan secara sengaja, se-
bagai bentuk penlakan terhadap
perintah Allah SWT. Ini tentu akan
berdampak pada kndisi ruhiyah
seserang. Karena itu, dalam meng-analisis tingkat kemiskinan yang ada,
termasuk ketika melakukan asses-
sment kndisi mustahik, maka ukuran
yang digunakan tidak cukup hanya
ukuran yang bersifat sik material,
namun juga harus disertai ukuran
yang bersifat mral spiritual.
Terkait dengan kndisi ini, maka
CIBEST IPB telah mengembangkan
knsep kemiskinan yang didasarkan
pada kemampuan seserang ataupun
sebuah keluarga dalam memenuhi
kebutuhan material dan spiritual.
Ketidakmampuan individu dan
keluarga dalam memenuhi kebutuhan
tersebut akan menempatkan mereka
pada psisi sebagai rang atau
keluarga miskin.
Karena yang dianalisis adalah ke-
mampuan pemenuhan kebutuhan
material dan spiritual, maka seserang
atau sebuah keluarga dapat berada
pada empat kemungkinan situasi.
Pertama, mereka mampu memenuhi
kebutuhan material dan spiritualnya
dengan baik. Inilah bentuk kesejah-
teraan yang hakiki dan sangatdidambakan. Kedua, mereka mampu
memenuhi kebutuhan spiritual de-
ngan baik, namun kekurangan dari
sisi pemenuhan kebutuhan material.
Situasi ini disebut dengan kemiskinan
material. Kaya secara spiritual, tapi
miskin secara material.
Ketiga, mereka mampu memenuhi
kebutuhan materialnya dengan baik,
namun tidak memperhatikan dan
tidak memperdulikan pemenuhankebutuhan spiritualnya. Mereka ma-
las mengerjakan shalat wajib dan
enggan membayar zakat serta iba-
dah lainnya. Situasi ini dinamakan
dengan situasi kemiskinan spiritual.
Kaya secara materi, namun miskin
secara rhani.
Keempat, mereka tidak mampu
memenuhi kebutuhan material dan
spiritualnya dengan baik. Inilah yang
disebut dengan kemiskinan abslut.
Miskin secara materi dan miskin
secara rhani. Merugi di dunia dan
merugi di akhirat. Tipe kemiskinan
abslut ini adalah kndisi yang paling
parah dibandingkan dengan tipe
kemiskinan lainnya.
Tugas institusi amil seperti BAZNAS
adalah melakukan upaya-upaya
strategis dalam mengatasi ketiga jenis
kemiskinan yang ada. Tentu dengan
pla dan pendekatan yang berbeda.
Terhadap kelmpk yang berada
pada kategri kemiskinan spiritual,
maka upaya edukasi dan penyadaran
akan pentingnya menunaikan ibadah
zakat dan ibadah wajib lainnya harus
terus menerus dilakukan. Mereka
inilah yang berptensi menjadi caln
muzaki sehingga ptensi zakat yang
mencapai angka Rp217 triliun bisa
direalisasikan.
Adapun terhadap mereka yang
berada pada situasi kemiskinan ma-
terial, memberikan pelatihan dan pen-
dampingan untuk mengembangkan
usaha prduktif dapat men jadi langkah
slusi, di samping mempertahankan
dan meningkatkan kualitas ruhiyah
mereka. Yang paling berat tentu
saja adalah ketika berhadapan
dengan mereka yang berada padakelmpk miskin abslut. Inilah
target utama penyaluran zakat, agar
para mustahik ini bisa meningkatkan
kualitas ibadahnya sekaligus
kualitas kehidupan eknminya.
Agenda penyelamatan kelmpk
miskin abslut ini harus betul-betul
mendapat priritas utama, sehingga
kndisi mereka dapat diubah ke arah
yang lebih baik. Wallaahu a’lam.
/ Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 9
Irfan Syauqi Beik
Kepala Pusat Studi Bisnis
& Ekonomi Syariah (CIBEST) IPB
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
12/86
10 / Maret-April 2015 M
Zakat Utama
Tapi, dia akan membayarkan dua-duanya, zakat dan
pajak, bila ia memahami bahwa memang zakat dan
pajak itu sama dalam hal tujuannya, yakni demi
mencapai kesejahteraan umat bangsa, tetapi berbeda
sumber perintahnya, zakat diperintah leh Allah yang diatur
dalam Al-Quran dan hadits, sedangkan pajak diperintah
leh negara yang diatur dalam undang-undang (UU) dan
peraturan-peraturan.
Karena itu, ssialisasi dan edukasi tentang zakat dan pajak
ini perlu terus dilakukan sehingga setiap Muslim sadar akan
kewajibannya, baik sebagai Muslim yang taat akan perintah
Allah dan Rasul-Nya maupun sebagai warga negara yang
patuh pada perintah negara dan UU. Bila tak ada upaya
penyadaran, dikhawatirkan masyarakat ragu, apakah
masih wajib zakat atas harta yang kena pajak? Sebab, ada
yang berpendapat, hanya dengan niat berzakat saja ketika
membayar pajak, maka dia tak perlu lagi membayar zakat.
Kalau pendapat seperti itu diterima umat Islam, yang sudahmembayar pajak tidak akan lagi membayar zakat atau
sebaliknya. Siapa saja yang concern terhadap peningkatan
kesadaran berzakat, tentu tak akan setuju dengan pendapat
yang menggugurkan zakat setelah melaksakan kewajiban pajak.
Salah satu yang tidak setuju itu adalah Ustaz Bachtiar Nasir, Lc.
Menurut Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda
Indnesia (MIUMI) itu, memang idealnya zakat itu dikella
leh negara kalau negara itu Islam, tapi untuk Indnesia
saat ini, berdasarkan asnaf yang 8, banyak yang tidak
BAYAR PAJAKNYA,TUNAIKAN ZAKATNYA
Mau tidaknya seseorang Muslim
membayar zakat dan pajak sangat
dipengaruhi, antara lain, oleh
pemahamannya terhadap perbedaan
dan persamaan antara zakat dan pajak.
Bila dia memahami bahwa zakat dan
pajak itu tidak ada perbedaannya karena
sama-sama demi kemaslahatan umat dan
bangsa, ia akan hanya membayar zakat
saja atau pajak saja.
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
13/86
/ Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 11
bisa diselesaikan dengan pajak,
sehingga perlu ada upaya-upaya
dari masyarakat untuk melakukan
pengumpulan zakat.
“Jadi, saya kira pajak juga memang
sangat strategis. Tapi, bukan berarti
kemudian tidak wajib zakat. Karena
itu, pembayaran zakat harus tetap
berjalan karena pembayaran pajak
tidak menghapus kewajiban zakat,”
katanya kepada majalah Zakat
usai menjadi nara sumber pada
peluncuran Quran bagi Pemula di
Istra Senayan, Jakarta, beberapa
waktu lalu.
Menanggapi pendapat itu, Ustaz
Bachtiar Nasir melihatnya dari sisi
lain. Menurut dia, rang Indnesia itu
kalau disuruh pajak kadang-kadang
kurang bersemangat dan masih
mencari cara untuk menghindari
pajak, tapi kalau disuruh berzakat
ada semangat karena ada rasa
ibadahnya. “Selain itu, secara syar’i
ayat yang mewajibkan zakat sudah
sangat tegas sehingga zakat tak
bisa lagi digantikan dengan pajak,”
tegasnya.
SinergiMengacu pada pendapat Ustaz
Bachtiar Nasir dan ulama-ulama
umumnya yang menyatakan bahwa
zakat tidak bisa dipajakkan, begitu
pula pajak tak bisa dizakatkan, maka
serang Muslim wajib menjalankan
kedua kewajiban itu. Persalannya,
apakah ia mau? Umumnya ia enggan
untuk melakukan kedua kewajiban itusekaligus karena merasa terbebani.
Karena itu, zakat dan pajak harus
disinergikan. Tentang hal ini,
Kakanwil Pajak Sulawesi Selatan,
Barat, dan Tenggara, Arfan, Ak.
MBA. menyatakan bahwa sebagai
bentuk sinergi, saat ini zakat sudah
masuk dalam Undang-Undang
Pajak Penghasilan (PPh) sebagai
bagian dari fasilitas bagi wajib pajak
untuk mengurangkan pembayaran
zakatnya ke dalam perhitungan pajak
penghasilan terutangnya.
Sinergi seperti inilah memang yang
saat ini diupayakan pemerintah.
Tapi, beberapa muzaki ada yang
kurang puas dengan sinergi
seperti ini karena zakat baru bisa
mengurangi bjek pajaknya sendiri
(tax deductible), bukan pajaknya.
Misalnya, seserang berpenghasilan
Rp20 juta per bulan, lalu berzakat
2,5% sebesar Rp500 ribu. Maka,
pajak yang dikenakan dari nminal
brut adalah Rp20 juta dikurangi
Rp500 ribu, yaitu Rp19.500.000. Jika
pajak yang dikenakan adalah 5%, ia
harus membayar pajak Rp9.75000.
Jadi, bukan mengurangi pajak. Kalau
mengurangi pajak, nminal pajak
yang harus kita bayar, dikurangi
nminal zakat yang kita bayarkan
Karena pembayaran zakat kurang
signikan terhadap pengurangan
pajak, maka ada kelmpk lain
yang berpandangan bahwa sebagai
langkah strategis dalam upaya
menggali ptensi zakat dan sekaligusmengintegrasikan zakat dan pajak
secara lebih mendalam dalam
pereknmian nasinal, perlu ada
kebijakan zakat sebagai pengurang
pajak secara langsung (tax credit ).
Menurut Muhammad Farid, dari
STAIN Watampne, Sulawesi
Selatan, paling tidak ada dua
argumentasi dasar yang memperkuat
pandangan yang kedua ini. Pertama, dari perspektif keuangan negara.
Ketika ada prses sinergi dan
integrasi zakat pada kebijakan skal,
maka ada sejumlah manfaat yang
didapat, yaitu perluasan basis muzaki
dan wajib pajak serta membantu
meringankan beban Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN)
dalam hal anggaran pemberantasan
kemiskinan.
Dalam makalahnya Zakat dan Pajak
untuk Kesejahteraan, lebih lanjut
dia menyatakan, melalui krdinasi
yang baik antara tritas zakat dan
tritas pajak, maka identikasi
muzaki dan wajib pajak akan
semakin luas sehingga diharapkan,
pendapatan pajak dan zakat akan
semakin meningkat. Ini dibuktikan
secara empirik leh Malaysia, yang
pendapatan zakat dan pajaknya
justru kian meningkat setelah
diberlakukannya kebijakan zakat
sebagai kredit pajak.
Kedua, dari perspektif distribusi
eknmi, zakat dapat menjadi alat
distribusi eknmi yang efektf.
Zakat menjadi medium distribusi
kekayaan dari kelmpk kaya kepada
kelmpk miskin sehingga economic
growth with equity yang selama
ini didengung-dengungkan dapat
terwujud dengan baik.
Selan jutnya Farid menulis, efektivitaszakat dalam pemberantasan ke-
miskinan dan peningkatan eknmi
kalangan dhuafa terbukti jelas
dalam catatan dan analisis BAZNAS
yang menjelaskan bahwa jumlah
mustahik yang mendapat bantuan
zakat mencapai 2,8 juta jiwa yang
kalau dipersentasekan angka ini
sama dengan 9,03 dari keseluruhan
penduduk miskin di Tanah Air.
saat ini zakat sudah
masuk dalam
Undang-Undang
Pajak Penghasilan
(PPh) sebagai bagian
dari fasilitas bagi
wajib pajak untuk
mengurangkan
pembayaran zakatnya
ke dalam perhitungan
pajak penghasilan
terutangnya.
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
14/86
Wawancara Zakat Utama
12 / Maret-April 2015 M
Arfan, Ak. MBA:BISA SAJA, KANTORPELAYANAN PAJAK JADI KONTER ZAKAT
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
15/86
/ Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 13
Berdasarkan penelitian
yang dilakukan
BAZNAS bersama
Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institut
Pertanian Bogor
(FEM IPB) pada 2011,
potensi zakat nasional
mencapai Rp217 triliun
per tahun. Namun,
dana zakat yang
bisa dihimpun oleh
lembaga pengelola
zakat, baik itu lembagaamil zakat nasional
(LAZNAS) maupun
badan amil zakat
nasional (BAZNAS)
baru mencapai sekitar
Rp2,7 triliun atau
1 persennya. Jauh
berbeda dengan
pengumpulan pajak.
Arfan, Ak. MBA
Kakanwil Ditjen Pajak Sulawesi
Selatan, Barat,dan Tenggara
Sinergi zakat dan pajak memangmasih jauh dari kata ideal.Padahal, zakat dan pajak memiliki
tujuan yang sama yakni demi
kemaslahatan umat. Seygyanya
umat memiliki semangat menunaikan
zakat sebaik menunaikan pajak.
Bukan hal mustahil menyinergikan
pajak dan zakat, justru hal ini
diperlukan umat. Lalu bagaimana
sebenarnya cara terbaik mewujudkan
sinergi pajak dan zakat? Untuk
mengetahui persalan ini, kami
mewawancarai Ketua Unit
Pengumpul Zakat (UPZ) Ditjen Pajak,
Jakarta, Arfan, Ak. MBA yang saat ini
mendapat amanah sebagai Kepala
Kantr Wilayah (Kakanwil) Ditjen
Pajak Sulawesi Selatan, Sulawesi
Barat, dan Sulawesi Tenggara.
Di tengah-tengah kesibukan
aktivitasnya, beliau menyempatkan
diri membalas pertanyaan kami
melalui email. Dan, berikut adalah
jawabannya:
1. Apakah perbedaan pajak
dan zakat?
Pajak adalah kntribusi wajibkepada negara yang terutang
leh rang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan
Negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
Pajak berdimensi lebih umumkepada masyarakat dan negara
secara keseluruhan, sementara
zakat merupakan kewajiban serang
Muslim untuk Muslim lainnya (delapan
ashnaf), sesuai dengan syariat Islam.
2. Ada Muslim yang tak mau
membayar zakat karena dia
merasa sudah membayar
pajak. Atau sebaliknya,
ada Muslim yang tak mau
membayar pajak karena dia
merasa sudah membayar
zakat. Bagaimana komentarBapak tentang hal ini?
Pajak merupakan kewajiban ke-
negaraan sebagai warga negara,
sedangkan zakat adalah kewajiban
selaku serang Muslim. Dengan
demikian, zakat dan pajak adalah
kewajiban yang berbeda yang sudah
seharusnya dilaksanakan leh
serang Muslim.
Ada Muslim seperti yang
digambarkan di atas, mungkin dia
belum memahami perbedaan dan
persamaan antara pajak dan zakat.
Atau mungkin juga dia memang tidak
mau dibebani leh dua kewajiban
yang sebenarnya memiliki tujuan
yang sama, yaitu, antara lain
meningkatkan kesejahteraan umat.
Maka, zakat dan pajak ini perlu
disinergikan.
3. Apakah zakat dan pajak bisa
disinergikan? Apa kendala-
kendalanya? Apa yang telah
dilakukan pemerintah (Ditjen
Pajak) untuk menyinergikan
pajak dan zakat?
Zakat dan pajak bisa disinergikan.
Bahkan, saat ini zakat sudah
masuk dalam Undang-Undang
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
16/86
Wawancara Zakat Utama
14 / Maret-April 2015 M
Pajak Penghasilan sebagai bagian
dari fasilitas bagi wajib pajak
untuk mengurangkan pembayaran
zakatnya ke dalam perhitungan pajak
penghasilan terutangnya.
Sebagai suatu bentuk kewajiban
yang melekat pada serang Mu-slim, zakat dan pajak memiliki
dimensi yang sama, yaitu untuk
kemaslahatan umat, suatu bentuk
mekanisme redistribusi penghasilan
dari yang mampu/ kaya kepada
yang kurang mampu atau miskin
melalui salurannya masing-masing.
Pajak melalui mekanisme Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) dan Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD). Sedangkanzakat melalui lembaga atau badan
amil zakat.
Bentuk sinergi lainnya mungkin bisa
dengan melaksanakan ssialisasi dan
edukasi bersama antara Direktrat
Jenderal (Ditjen) Pajak dan BAZNAS,
tentang kewajiban zakat dan pajak
bagi serang Muslim.
4. Apakah betul zakat bisa
mengurangi pajak? Bagaimanacaranya dan syarat-
syaratnya?Lalu apa tahapan-
tahapannya?
Iya bisa. Tapi, yang dimaksud dengan
zakat bisa mengurangi pajak adalah
bahwa atas pembayaran zakat yang
telah dilakukan leh serang Muslim
bisa mengurangi pembayaran pajak
penghasilan (PPh) tahunannya. Arti-
nya, bahwa yang dikurangi leh za-
kat bukanlah nminal pajaknya itu
sendiri, melainkan bjek pajaknya
sendiri.
Caranya dengan memperhitungkan
pembayaran zakat yang telah
dibayarkan kepada lembaga
atau badan amil zakat, dengan
penghasilan wajib pajak selama
setahun. Artinya, pembayaran zakat
mengurangi penghasilan kena pajak
yang bersangkutan.
Syaratnya adalah pembayaran zakat
diterima leh lembaga atau badan amil
zakat yang disahkan leh pemerintah,
misalnya BAZNAS, dan bukti pem-
bayaran zakatnya dilampirkan dalamSurat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan (SPT Tahunan PPh)
wajib pajak yang bersangkutan.
Bukti pembayaran zakatnya, baik
secara langsung maupun melalui
transfer rekening bank dan ATM,
paling sedikit memuat tentang (a)
nama lengkap wajib pajak dan
NPWP pembayar zakat, (b) jumlah
pembayaran zakat, (c) tanggal
pembayaran zakat, (d) nama badan
amil zaat atau lembaga amil zakat
yang disahkan pemerintah, (e) tanda
tangan petugas badan amil zakat atau
lembaga amil zakat yang dibentuk
dan disahkan pemerintah, di bukti
pembayaran, apabila pembayaran
zakat secara langsung, dan (f)
validasi petugas bank pada bukti
pembayaran apabila pembayaran
zakat melalui transfer rekening bank.
Namun, jika SPT Tahunan PPh
disampaikan melalui sarana e-ling,
bukti pembayaran zakat tersebut
tidak wajib disampaikan, sepanjang
isinya telah di-entry secara benar
dan lengkap dalam e-SPT dan
disampaikan secara e-ling melalui
website Direktorat Jenderal Pajak
(eling.pajak.g.id atau djponline.
pajak.go.id).
5. BAZNAS pernah mengusulkan
pembayaran zakat dengan
administrasi perpajakan dan
penyediaan fasilitas di Kantor
Pelayanan Pajak (KPP). Jadi,
untuk pemungutan zakat
dilakukan melalui pemanfaatan
KPP sebagai konter zakat
BAZNAS. Bagaimana komentar
Bapak tentang usulan ini?
Bisa saja, BAZNAS silakan saja
menghubungi kantr-kantr pelayan-
an pajak mana yang akan disediakan
knter pembayaran zakatnya. Namun
untuk berdampak lebih luas, silakan
menghubungi Kantr Pusat Direktrat
Jenderal Pajak.
6. Pelajaran apa yang bisa Bapak
petik dari pengalaman Bapak
mengurus Unit Pengumpulan
Zakat (UPZ) di Kantor Pusat
Ditjen Pajak?
Selama ini, saya melihat Unit
Pengumpulan Zakat (UPZ) ramai
dikunjungi hanya pada bulan-bulan
tertentu, misalnya bulan suci Rama-
dhan. Sedangkan pada bulan-bulan
lainnya cenderung sepi. Karena itu,
mungkin perlu dipikirkan bagaimana
cara menarik semua Muslim agar
mereka mau mengunjungi knter
UPZ untuk mencari infrmasi,
berknsultasi dan melakukan pem-
bayaran zakatnya di UPZ.
Selain itu, perlu juga disiapkan bukti
penerimaan zakat segera setelah
seserang membayarkan zakatnya,
sehingga bukti pembayaran zakattersebut dapat dipergunakan sebagai
lampiran dalam SPT Tahunan PPh
yang bersangkutan.
MUSTKNOW
Dewan Penelitian
Keislaman Universitas
Al-Azhar, Kair, Mesir
memfatwakan, pembayaran pajak
untuk kepentingan negara tidak
dapat menggantikan pembayaran
zakat yang wajib hukumnya
dalam Islam. Pendapat senada
dikeluarkan Kementerian Urusan
Keislaman, Wakaf, Dakwah dan
Penyuluhan Kerajaan Saudi
Arabia. Di Arab Saudi pembayaran
pajak tidak bisa dijadikan sebagai
pembayaran zakat.
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
17/86
PENERIMAAN
PAJAK & ZAKAT
Zakat pajak
POTENSI ZAKAT
INDONESIA
Rp 217 Triliun
APBN 2013Rp1.193,0 Triliun
APBNP 2013Rp1.139,3 Triliun
APBN 2012Rp1032,6 Triliun
APBNP 2012Rp1.011,7Triliun
APBN 2014Rp1.667,1 Triliun
APBNP 2014Rp1.635,4 Triliun
ZAKAT 2014Rp8,2 Triliun
ZAKAT 2012Rp1,7 Triliun
ZAKAT 2013Rp2,7 Triliun
Fakta
/ Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 15
Sumber: - Ditjen Pajak
- BAZNAS
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
18/86
16 / Maret-April 2015 M
KAIDAH ZAKAT
Tahun 1960 Syaikhul Mahmud Syaltut
datang ke Indnesia selaku tamu
negara. Ia menerima gelar Doctor
Honoris Causa dalam Ilmu Ushuluddin dari
Institut Agama Islam Negeri Al-Jami’ah Al-
Islamiyah Al-Hukumiyah Ygyakarta (kini
UIN Sunan Kalijaga) dengan prmtr Prf.
Mukhtar Yahya, Dekan Fakultas Ushuluddin.
Penghargaan Dktr Kehrmatan diberikan
atas jasa-jasa dan karyanya yang bermanfaat
bagi Dunia Islam.
Syaikh Mahmud Syaltut pada waktu itu
mengunjungi Masjid Agung Kebayran Baru
Jakarta yang belum lama dibangun dan
menyampaikan pidat memuji berdirinya
masjid yang indah dengan Imam Besarnya
Buya Hamka. “Bahwa mulai hari ini, saya
KONTEKSTUALISASIFISABILILLAH DALAM
FATWA GRANDSYAIKH AL AZHAR
Nama besar Prof. Dr.
Syaikh Mahmoud Syaltout
(1893-1963) sebagai tokoh
dan ulama besar Dunia
Islam tetap dikenang
sampai kini. Penulis Tafsir
Al-Quran, pemimpin
tertinggi (Grand Syaikh)
dan Rektor Universitas
Al-Azhar Kairo itu
merupakan ahli fikih
terkemuka dan pelopor
pendekatan antar-mazhab.
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
19/86
/ Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 17
selaku Syaikh dari Jami’ Al-Azhar
memberikan nama bagi masjid ini
nama “AL-AZHAR”, moga-moga
dia menjadi Al-Azhar di Jakarta, se-
bagaimana adanya Al-Azhar di Kairo,”
ucap Mahmoud Syaltout. Sejak 1961
resmilah nama “Masjid Agung Al-
Azhar” yang merupakan pusat syiar
Islam dan pangkalan perjuangan
umat di pusat ibukta Jakarta.
Salah satu buku Syaikh Mahmud
Syaltut yang memperkaya
khazanah pemahaman hukum Islam
ialah Fatwa-Fatwa. Edisi bahasa
Indnesia diterbitkan dua jilid tahun
1972 yang diterjemahkan leh Prf.
H. Bustami A. Gani dan Zaini Dahlan.
Salah satu tpik bahasan di dalam
kitab Fatwa-Fatwa ialah: “Bolehkah
zakat dipergunakan untuk mendirikan
masjid atau memperbaikinya?”
Sebagai ulama yang berpaham luas,
Syaikh Mahmud Syaltut memberi
penjelasan sebagai berikut, “Masjid
yang dikehendaki untuk didirikan
atau diperbaiki, jika merupakan satu-
satunya yang ada di suatu tempat,
atau ada yang lain tetapi sangat
sempit dan tidak dapat menampung
penduduk di daerah itu, sehingga
dirasa perlunya didirikan masjid yangbaru, maka dalam keadaan seperti
itu adalah sah menurut agama
membelanjakan uang zakat untuk
mendirikan atau memperbaiki masjid
dimaksud.”
“Pembiayaan masjid termasuk dalam
pembelanjaan zakat sebagaimana
dinyatakan dalam surat At-Taubah
ayat 60 dengan nama sabilillah yaitu:
M. Fuad Nasar
Wakil Sekretaris BAZNAS
(artinya) “Bahwasanya shadaqah
(zakat) itu diperuntukkan bagi orang-
orang fakir, orang-orang miskin, amil
(petugas zakat), orang-orang yang
dibujuk hatinya, untuk memerdekakan
budak, orang-orang yang berhutang,
untuk sabilillah, dan ibnu sabil.”
“Hal ini atas dasar bahwa perkataaan
sabilillah itu maksudnya ialah
kepentingan umum yang manfaatnyabagi sekalian kaum muslimin dan
tidak terbatas pada satu glngan
tertentu saja. Jadi ia meliputi sal-
sal yang bersangkutan dengan:
masjid, rumah sakit, gedung-gedung
pendidikan, industri-industri besi/
baja, industri mesiu dan sebagainya,
yang manfaatnya kembali kepada
masyarakat umum.” lanjut Mahmud
Syaltut.
Syaikh Mahmud Syaltut menam-
bahkan, “Berdasarkan itu semua,
kami ingin menandaskan di sini,
bahwa dalam masalah tersebut
terdapat khilaf di kalangan para
ulama. Sesudah menyebut pendapat-
pendapat para Ulama mengenai sal
ini, Imam Al-Razi mengatakan dalam
Tafsirnya sebagai berikut: ketahuilah
bahwa menurut dhahir -nya arti
perkataan wa sabilillah dalam ayattersebut tidak hanya terbatas pada
pejuang dan sebagainya saja.
oleh karena itu Imam Al-Qaffal
mensitir pendapat para Fuqaha
dalam Tafsirnya, bahwa mereka
memblehkan pembelanjaan harta
zakat dalam segala segi kebaikan,
misalnya: mengenai pengurusan je-
nazah, mendirikan benteng-benteng/
kubu-kubu pertahanan, memakmur-
kan masjid dan sebagainya. Sebab
sabilillah tersebut meliputi itu semua.”
“Itulah pendapat yang kami pilih dan
kami kukuhi serta kami fatwakan,
dengan catatan seperti keterangan
kami di atas yang khusus mengenai
masjid, yakni masjid yang dimaksud
itu merupakan kebutuhan pkk. Jika
tidak demikian, maka pembelanjaan
selain pada masjid itulah yang harus
didahulukan.” pungkasnya.
Fatwa Syaikh Mahmud Syaltut
tentang pengertian sabilillah dalam
konteks masa kini tidak berbeda
dari pendapat ulama Al-Azhar dan
tkh pembaharu Sayid Muhammad
Rasyid Ridha (wafat 1935) yang jadi
rujukan banyak ulama. Pengertian
sabilillah sebagai asnaf penerima
zakat tidak terbatas pada kepentingan
perjuangan yang bersifat sik semata
dalam rangka pertahanan negara danagama, tetapi sesuai yang dipahami
dari Al-Quranul Karim dalam kaitan
dengan pembagian zakat kepada
delapan asnaf bahwa kalimat
sabilillah ditampilkan secara umum
guna kepentingan umum pula.
Wallahu a’lam bisshawab.
Fatwa Syaikh Mahmoud Syaltout tentang pengertian
“sabilillah” dalam konteks masa kini tidak berbeda
dari pendapat ulama Al-Azhar dan tokoh pembaharu
Sayid Muhammad Rasyid Ridha (wafat 1935) yang jadi
rujukan banyak ulama.
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
20/86
18 / Maret-April 2015 M
Surat Kebon Sirih
Hermin R. Rachim
Kepala Divisi Penghimpunan dan
Komunikasi Lembaga BAZNAS
Pada 2014, BAZNAS
mengalami beberapa
perubahan yang sangat
signikan. Mulai dari pergantian
pimpinan nasinal, terbitnya regulasi
yang sangat diperlukan untuk
efektifnya pelaksanaan Undang-
Undang Pengellaan Zakat,
penyusunan International ZakatCore Principles (IZCP), seleksi
caln anggta BAZNAS, hingga
peristiwa penting lainnya terkait
zakat. Terkait regulasi zakat, telah
terbit 1 Peraturan Pemerintah (PP),
1 Instruksi Presiden, 1 Peraturan
Menteri Agama, 2 Keputusan Menteri
Agama, 1 Keputusan Dirjen Bimas
Islam, dan 4 Peraturan BAZNAS .
Dapat disimpulkan, dengan teribitnya
regulasi-regulasi tersebut masapeletakan fndasi (marhalah ta’sis)
sistem pengellaan zakat nasinal
berbasis UU 23/2011 nyaris selesai.
Pengellaan zakat di Indnesia tidak
bisa dan tidak bleh terlepas dari
pengellaan zakat di belahan bumi
yang lain. Sinergi antara pengella
zakat di Indnesia dan pengella
zakat di berbagai negara lain, baik
dalam cakupan pemerintah dengan
pemerintah (G t G) seperti yang
dilaksanakan BAZNAS dengan
pengella zakat dalam lingkup
Menteri-Menteri Agama Islam
Brunei Indnesia Malaysia dan
Singapura (MABIMS) maupun yang
dilaksanakan leh lembaga amil
zakat/LAZ (B t B). Pada Agustus2014, terwujud kesepakatan antara
Islamic Research and Training Insitute
(IRTI) – Islamic Development Bank
(IDB), BAZNAS dan Bank Indnesia
(BI) untuk menyusun IZCP dengan
anggta tim kerjanya (working group)
berasal dari beberapa negara,
antara lain, Malaysia, Singapura,
Afrika Selatan, Sudan, Bahrain, dan
Indonesia. Outline dan draf IZCP
telah dibahas pada Agustus itu jugadan Nvember 2014 di Surabaya.
Pembahasan lanjutan IZCP
direncanakan akan dilaksanakan
pada 2015 dan diharapkan selesai
pada 2016.
Pada 5 Desember 2014, Tim Seleksi
Caln Anggta BAZNAS Peride
2015 – 2019 yang dibentuk leh
Menteri Agama telah menetapkan
16 nama caln anggta dari unsur
masyarakat setelah melalui beberapa
tahapan. Selanjutnya, Presiden
RI akan memilih 8 nama dari 16
nama tersebut untuk dimintakan
pertimbangan kepada DPR RI danditetapkan bersama 3 rang dari
Pemerintah. Ditetapkannya 11
anggta BAZNAS sebagaimana
amanah UU 23/2011 ini akan
mengakhiri masa tugas Pengurus
BAZNAS Peride 2008-2011.
BAZNAS senantiasa melakukan
ssialisasi zakat kepada masyarakat,
khususnya lembaga pemerintah,
perusahaan negeri dan perusahaan
swasta. Didukung dengan InpresN. 3 /2014 tentang optimalisasi
Pengumpulan Zakat di Kementerian/
Lembaga, BAZNAS semakin gencar
mengajak para abdi negara untuk
menunaikan zakat melalui BAZNAS.
Pada Miladnya yang ke 14, BAZNAS
mengusung “BAZNAS Baru” untuk
lebih mendekatkan diri kepada
muzaki, mustahik, dan masyarakat
dengan meluncurkan communicationbrand berupa tampilan yang lebih
segar dan ramah. Dengan ls
yang kuat, BAZNAS berharap agar
communication brand ini lebih
mendekatkan BAZNAS dengan
masyarakat seluruh Indnesia. Tam-
pilan communication brand yang
lebih ramah juga bertujuan agar
BAZNAS lekat di benak dan hati
masyarakat Indonesia.
Empat belas tahun sudah BAZNAS mengabdikandiri kepada masyarakat lewat pelayanan zakatnya.Menghimpun dan menyalurkan zakat merupakantugas utamanya. Selama empat belas tahun itupula BAZNAS semakin dikenal oleh masyarakat. Initerbukti dengan meningkatnya penghimpunan zakatoleh BAZNAS dari 2013 hingga 2014 sebesar 40%. Halini juga didukung dengan meningkatnya kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya menunaikan zakat.
DI BENAK & HATI UMAT
BARU, LEKAT
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
21/86
TASYAKURAN milad BAZNAS
yang ke-14, 17 Januari
2015 lalu penuh dengan
semangat baru untuk perzakatan
Indnesia. Ketua Umum BAZNAS
Prf. Dr. K.H. Didin Hadhuddin, M.S
dalam sambutannya mengatakan,
semangat baru ini penting sebagai
bentuk syukur atas kepercayaan
masyarakat yang terus meningkat
terhadap BAZNAS.
“Kami menyadari membangun
kepercayaan bukanlah hal yang
mudah. Dan dengan langkah strategis
yang kita lakukan, menghasilkan
ptensi yang besar. Ini membuktikan
kepercayaan masyarakat yang
menguat kepada BAZNAS,” ungkap
Didin dalam perayaan yang dilakukan
di Penang Bistr, Jakarta Sabtu
(17/1).
Semangat tersebut tertuang pula
dalam target perlehan zakat dari
seluruh wilayah Indnesia selama
2015 sebesar Rp4,22 triliun. Tahun
lalu BAZNAS berhasil mengumpulkan
Rp2,77 triliun. Sementara BAZNAS
pusat sendiri menargetkan
peningkatan pendapatan zakat
mencapai 35 persen.
Angka Rp2,77 triliun itu masih kecil
bila dibandingkan dengan ptensi
zakat nasinal yang berdasarkan
penelitian BAZNAS bersama
Fakultas Eknmi Manajemen Institut
Pertanian Bgr (FEM IPB) pada
2011 mencapai Rp217 triliun.
Untuk menggali ptensi zakat di
Indnesia, kata Didin, BAZNAS akan
bergandeng tangan dengan berbagai
pihak.
Sementara itu, Direktur Pelaksana
BAZNAS Teten Kustiawan
mengatakan target itu akan dihimpun
melalui pegawai negeri sipil (PNS) dan
para karyawan swasta. Menurutnya
hal ini sangat memungkinkan setelah
semakin kuatnya fndasi sistem
pengellaan zakat nasinal berbasis
UU 23/2011. “TNI sudah mulai
duluan, hasilnya baik,” katanya.
Tak hanya target, BAZNAS juga
memperbaharui semangatnya me-
lalui brand kmunikasi baru yang
diluncurkan di malam yang sama.
Brand kmunikasi yang mengusung
tema “BAZNAS Baru” ini bertujuan
lebih mendekatkan diri kepada
Muzaki, Mustahik, dan Masyarakat.
BAZNAS telah berhasil meraihberbagai penghargaan, antara lain,
memperleh sertikat ISo selama
empat tahun berturut-turut,
yaitu: Tahun 2008 mendapatkan
Sertikat ISo 9001:2000. Tahun 2009,
2010, dan 2011 kembali berhasil
memperleh sertikat ISo, untuk seri
terbarunya, yaitu ISo 9001:2008.
Tahun 2009, BAZNAS mendapatkan
penghargaan The Best Quality
Management dari Karim Business
Cnsulting.
Selain itu, BAZNAS juga berhasil
memperleh predikat Lapran
Keuangan Terbaik untuk lembaga
nn departemen versi Departemen
Keuangan RI tahun 2008, serta meraih
The Best Innovation Programme
dan The Best in Transparency
Management pada IMZ Award 2011.
TASYAKURANMILAD BAZNAS PENUH
SEMANGAT BARUBAZNAS menargetkan peningkatan jumlah
penghimpunan zakat nasional sebesar
Rp4,22 triliun pada 2015
/ Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 19
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
22/86
Ketika hari yang indah dan bahagiaitu hadir, yakni ketika BAZNASberusia ke-14 pada Sabtu, 17
Januari 2015, para amil dan amilat
BAZNAS tak ingin merayakannya
hanya dengan upacara-upacara yangsifatnya ceremonial, tapi juga ingin
berbagi keindahan dan kebahagian
itu dengan sesama.
Maka, tak heran kalau kemudian
pada Milad BAZNAS yang ke
-14 itu mereka mengunjungi panti
Jmp Tresna Werdha Budi Mulia
I, Cipayung, Jakarta Timur. Di sana
mereka menghibur para lansia
bernyanyi dan berjget. Ada di
antara lansia yang usianya di atas
61 menyumbangkan suara dengan
tembang lawasnya menyemarakkan
acara bahagia bersama di aula panti
jmp itu.
Wajah-wajah penuh senyum tanda
bahagia tak hanya terlihat pada
lansia yang ikut acara di aula panti,
tetapi juga terpancarkan pada lansia
yang berada di tujuh wisma yang
menjadi tempat tinggal 210 rang
lansia di panti itu. Kepada para
lansia itu, beberapa amil dan amilat
BAZNAS sungguh-sungguh berbagi
kasih dengan cara menyuapi dan
mendampinginya.
Tentang kegiatan ini Direktur Pelak-
sana BAZNAS teten Kustiawan
menyatakan bahwa memang intinya,
dari awal para karyawan BAZNAS
memperingati ulang tahun BAZNAS
itu dengan harus ada pembinaan
khusus, seperti menyuapi makan dan
mendampingi para rang tua. “Jadi,
kami merayakan Milad BAZNAS tidak
semata sifatnya ceremonial,” katanya.
Menurut Teten, kegiatan ini adalah
bagian dari birrul walidain atau bakti
serang anak kepada rang tua
yang ada di panti ini “Saya berharap,
setiap hadir di tempat seperti ini,
kita mendapatkan nasihat, antara
lain bahwa usia senja atau usia tua
itu adalah suatu kepastian. “Tapi,
kadang-kadang kita merasa bahwa
usia tua itu masih jauh dari kita,
padahal bagaimana pun itu suatu
kepastian,” ujarnya.
Selain mengunjungi para lansia di
setiap wisma, para amil dan amilat
BAZNAS juga memberikan beberapabantuan berupa bat-batan,
makanan, dan sejumlah santunan
untuk para penghuni dan tenaga
kerja panti .
Menurut Ketua Pelaksana Milad
BAZNAS Mhan, kegiatan seperti
ini dipilih karena untuk menegaskan
kembali rasa berbagi di antara para
karyawan BAZNAS. “Maksudnya
agar mereka termtivasi untukmemiliki rientasi hidup pada akhirat,
tidak hanya berrientasi pada dunia
saja,” ungkapnya.
Mhan berharap, interkasi antara
karyawan BAZNAS dan penghuni
panti Tresna Werdha Budi Mulia I ini
tak terhenti setelah perayaan milad ini
berakhir. “Saya berharap silaturahim
ini terus terjalin,” katanya.
BERBAGI BAHAGIADENGAN PARA LANSIAHari ulang tahun adalah hari yang penuh dengan
keindahan dan kebahagiaan. Pada hari itu Allah SWT
telah menganugerahkan rahmat dan karunia-Nya,
antara lain, berupa umur panjang dan kesehatan.
20 / Maret-April 2015 M
Program Baznas
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
23/86
/ Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 21
P
rgram pemberdayaan masya-
rakat berbasis kmunitas ini
memiliki berbagai kegiatan dengan
menggunakan dana zakat. Pende-
katan yang dilakukan bukan hanya
dari sektr eknmi, melainkan juga
dari tiga aspek utama lainnya, yaitu
pendidikan, kesehatan, dan agama.
Di Lumbung Bapereng, penerima
manfaat Prgram ZCD ialah para
petani kaka dan petani cabe. Lkasi
pegunungan dan jauh dari pusat
kta, membuat desa ini jauh dari
fasilitas perbankan. Agar prgram
pemberdayaan eknmi berjalan
ptimal, Tim ZCD Kabupaten Tanah
Datar kemudian mengembangkan
Kperasi Jasa Keuangan Syariah
“Mandiri”. Keberadaan kperasi ini
membantu para petani penerima
dana zakat untuk menabung dana
hasil usaha panennya. Kperasi juga
melayani peminjaman dana dengan
ketentuan-ketentuan syariah.
Kperasi Jasa Keuangan Syariah
“Mandiri” resmi melayani mustahik
usai diresmikan pada 6 Februari 2015
leh Bupati Tanah Datar M. ShadiqPasadige. Turut hadir dalam acara
tersebut, Ketua Jaringan BAZNAS
dr Naharus Surur serta Kepala Divisi
Pendistribusian dan Pendayagunaan
BAZNAS Faisal Qsim, Lc.
Dalam sambutannya, bupati me-
nyampaikan terima kasih kepada pa-
ra Satuan Kerja Pelaksana Daerah
(SKPD) Tanah Datar yang telah
membayarkan zakat penghasilannyasecara rutin tiap bulan melalui sistem
pemtngan gaji langsung ( payrol l
system).
“Terima kasih juga saya ucapkan
kepada BAZNAS, khususnya BAZ-
NAS Kabupaten Tanah Datar karena
prgram-prgram penyaluran zakat-
nya sangat dirasakan manfaatnya
leh masyarakat,” katanya.
MUSTAHIK
TANAH DATAR MILIKIKOPERASI SYARIAH
Program Baznas
Desa Lumbung Bapereng, Kecamatan Sungai Tarab,
Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menjadi salah
satu titik Program Zakat Community Development (ZCD).
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
24/86
22 / Maret-April 2015 M
RSBMAKASSARTINGKATKANLAYANANBAGIMUSTAHIK
Program Baznas
yang dipilih merupakan daerah
pelsk yang belum tersentuh
bantuan dari pihak manapun dengan
kndisi yang cukup memprihatinkan.
Warga yang tempat tinggalnyaterendam air dalam beberapa hari
terakhir mulai terjangkit beberapa
penyakit, sehingga pada Sabtu (14/2)
lalu, tim TDB juga menyalurkan
bantuan pengbatan gratis dan
pembagian paket sembak bekerja
sama dengan Rumah Sakit Ibnu Sina
Grgl, Jakarta Barat. Sebelumnya,
Rumah Sehat BAZNAS (RSB)
Jakarta juga telah melayani krban
banjir di beberapa lkasi, salah
satunya di Muara Angke, JakartaUtara.
Selain makanan dan bat-batan,
BAZNAS juga menyalurkan 27.000
liter air bersih di Jl. Rajeg Kelurahan
Rajeg Mulya, Kecamatan Rajeg,
Kabupatn Tangerang.
Musibah banjir musim hujan Februari
2015 kembali dirasakan warga
ibukta. Pada beberapa titik sudah
menjadi langganan banjir. Tim
Tanggap Darurat Bencana (TDB)
BAZNAS terjun ke lapangan selama
sepekan, menyalurkan zakat dan
infak dari para muzaki dan munk
untuk meringankan beban para
korban.
Aksi tim TDB dimulai di tiga titik
langganan banjir di Jakarta Utara,
yaitu di Kampung Gusti RT 13, RW
07 Penjaringan dan kawasan Kapuk
Muara. Bantuannya berupa psk
dapur umum dan dapur air untuk
sekitar 200 warga tiap harinya. Lkasi
BERBAGIDENGANKORBAN BANJIR
JAKARTA
sehat. Semuanya diselenggarakansecara gratis untuk kaum tak mampu
di Kota Makassar dan sekitarnya.
Selain itu, diselenggarakan juga
seminar gizi dan kesehatan bagi
seluruh tim medis RSB Makassar
agar mereka semakin ptimal
dalam melayani kesehatan mustahik.
Sehingga semangat “Semua Bleh
Sehat” seperti yang selama ini
diupayakan dapat terwujud.
Melengkapi layanan kesehatan gratisbagi mustahik, Rumah Sehat BAZNAS
(RSB) Makassar menyelenggarakan
berbagai kegiatan santunan dalam
rangka memperingati Miladnya
yang kedua dan Milad BAZNAS
yang ke-14. Rangkaian kegiatan
tersebut meliputi sunatan massal,
pemeriksaan kesehatan, senam bagi
lanjut usia (lansia) serta, lmba anak
usia di bawah lima tahun (balita)
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
25/86
/ Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 23
PKL BINAAN BAZNAS-BRI SYARIAH DIBEKALI
ILMU SUKSES BERBISNIS
Dalam pelatihan sehari tersebut,
terdapat tiga materi kunci yang wajib
dimiliki PKL yang mengedepankan
kualitas dan kehalalalan dagangan,
yakni kih muamalah, higienitas dan
mtivasi sukses.
Materi terakhir disampaikan leh
pengusaha sukses yang memulai
usaha dari nl. Dialah Mas Mn
pemilik bisnis waralaba Ayam Bakar
Mas Mn. Menurut dia, dalam
berusaha, tidak hanya sisi bisnis saja
yg dikedepankan dan meninggalkan
sisi nilai. Justru, pelanggan hari ini
membeli karena ‘nilai‘ yg ikut larut
dalam bisnis kita.
“Bapak,Ibu, sebaiknya sedini mung-
kin mulai membangun sinergi. Ber-
sahabatlah dengan rang-rang baik
yg sevisi, karena sinergi hakikatnya
adalah menggabungkan energy,”
katanya. Pesan penutup pelatihan
dari Mas Mn untuk para peserta
pelatihan adalah, “Bisnis atau ber-
dagang bukanlah sekadar untung-
rugi, rame-sepi, dan seterusya, me-
lainkan lebih jauh dari itu, bisnis
adalah surga-neraka”.
Para peserta ini merupakan penerima
manfaat Prgram Rumah Makmur
BAZNAS (RMB) yang sebelumnya
telah menerima sarana dan prasarana
usaha. Pelatihan diharapkan dapat
menambah pengetahuan dan mem-
bentuk mental wirausaha yang baru.
Divisi CSR BRI Syariah Hendy
Aryant menyampaikan apresiasinya
pada kegiatan ini. Ia berharap bahwa
pelatihan serupa dapat dirasakanmanfaatnya pula leh PKL lain yang
membutuhkan. Selain Mas Mn,
pelatihan diisi pula leh Tim Suku
Dinas Kesehatan Jakarta Pusat serta
Kepala Divisi Pendistribusian dan
Pendayagunaan BAZNAS Faisal
Qsim Lc.
BAZNAS bekerja sama dengan BRI Syariah menggelar
pelatihan bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang
sehari-hari mencari nafkah di lingkungan sekitar
kedua institusi itu. Pelatihan yang dilaksanakan
di Wisma Haji, Jakarta Pusat pada Sabtu (21/2) itu
diikuti oleh sekitar 50 orang peserta.
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
26/86
24 / Maret-April 2015 M
MUKTAMAR ZAKATINTERNASIONAL
DI KHARTUM SUDANDalam rangka Miladnya yang ke-24, Dewan ZakatSudan melaksanakan Muktamar Zakat Internasional
pada 3-4 Maret 2015 di Grand Hall Shadakah Khartoum
Sudan dengan dihadiri sekitar 200 peserta dari 22
negara dari Arab, Afrika dan Indonesia.
Program Baznas
Pelaksanaan Muktamar Zakatini merupakan MuktamarZakat yang ke- 3. Yang pertama
dilaksanakan pada 1996 dan yang
ke-2 pada 2001. Partisipasi dari
Indnesia pada tahun ini merupakan
yang pertama dan satu-satunya
utusan dari Asia Tenggara. Indnesia
diwakili leh Kepala Divisi Penyaluran
dan Pendistribusian BAZNAS Faisal
Qasim dan Kepala Divisi Administrasi
dan Keuangan BAZNAS Mhd. Nasir
Tajang. Tema Muktamar adalah
“optimalisasi dan Pengembangan
Pengellaan Zakat di Sudan” dengan
3 pkk bahasan, yaitu terkait
dengan Fikih Zakat Kntemprer
dan Regulasi, Penghimpunan dan
Penyaluran, serta Managemen
Keuangan dan Administrasi Zakat.
Muktamar ini dibuka langsung
leh Presiden Sudan Umar Hasan
Ahmad Baasyir dengan dihadiri leh
menteri terkait, pengella zakat di
seluruh Sudan, para ulama dan
tkh masyarakat Sudan serta pa-
ra duta besar negara-negara Arab
dan negara berpenduduk Muslim
mayoritas.
Dalam sambutannya, Umar Hasan
Ahmad Baasyir menegaskan,
di bawah kepemimpinannya,
Republik Sudan akan men-
jadikan zakat sebagai alat uta-
ma dalam memberantas kemis-
kinan, meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, serta mengptimalkan
semua kementerian untuk mendu-
kung pengptimalan zakat di Sudan.
Muktamar ini menghasilkan empat
kesepakatan. Pertama, mengpti-
malkan upaya dalam menggali
ptensi zakat dan infak. Kedua,
memanfaatkan teknlgi mderndalam pengellaan zakat. Ketiga,
meningkatkan ssialisasi zakat me-
lalui media elektrnik. Keempat,
melaksanakan kegiatan Muktamar
Zakat secara rutin setiap 4 tahun
sekali.
Di samping muktamar, diadakan
juga pameran hasil pemberdayaan
zakat dari seluruh prvinsi di Sudan.
Dalam pameran ini, tergambar
nyata peran zakat di Sudan dalam
pemberantasan kemiskinan dan
peningkatan kesejahteraan masya-
rakat. Dewan Zakat tidak hanya
sukses memastikan di setiap rumah
rang miskin di Sudan selalu tersedia
makanan pkk, tetapi juga sukses
dalam sektr pemberdayaan petani,
nelayan, peternak dan perajin.
Buktinya, Sudan menjadi eksprtir
daging dan prduk peternakan
terpenting bagi negara-negara Arab.
Karena itu, meskipun pendapatan
per kapita Sudan hanya sebesar US$
2.860 jauh di bawah Indnesia yang
pendapatan per kapitanya sebesar
US$ 4.700, dalam hal pemenuhan
kebutuhan dasar warganya sangat
luar biasa. Menteri Krdinatr
Kesejahteraan Sudan, Masyair
Ahmad Amin Dawallib mengatakan,
pendidikan dari tingkat paling dasar
sampai menengah atas gratis.
Bahkan, mereka telah mewajibkan
warganya untuk kuliah. Tidak hanya
itu, Pemerintah Sudan juga mampu
memberikan beasiswa kepada pelajar
Indnesia. Di bidang kesehatan,
Sudan juga telah menggratiskan
biaya berbat kepada seluruh
warganya dan Sudan termasuk salah
satu negara miskin yang tingkat
kriminalnya cenderung rendah.
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
27/86
/ Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 25
TIDAK lama lagi Rumah
Sehat BAZNAS (RSB) yang
kelima akan berdiri tegak
di Pangkalpinang, Bangka
Belitung. Pembangunan
tersebut mendapatbantuan dan dukungan
penuh dari PT Tambang
Timah.
Kmitmen bantuan itu tertuangdalam perjanjian kerja samaantara Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) dengan PT Timah yang
ditandangani kedua lembaga di
Kantr PT Timah Jl Medan MerdekaTimur N.15, Jakarta Pusat, Senin
(16/3). Dalam kesempatan itu, PT
Timah juga menyerahkan dana
kepedulian ssial untuk pembelian
alat kesehatan dan furnitur RSB
sebesar Rp 1,2 miliar.
Prgram ini merupakan bentuk
pelayanan kesehatan gratis bagi
warga kurang mampu di wilayah
Pangkalpinang dan sekitarnya.
Dengan lkasi yang berada di Jl.
RE Martadinata, kedua lembaga
berharap RSB ini mampu memberi
kebermanfaatan secara ptimal
terhadap masyarakat sekitar lantaran
lkasinya yang strategis dan relatifdekat dengan pelabuhan.
Direktur Utama PT Timah, Sukrisn
mengatakan, penyaluran dana CSR
ini merupakan bentuk partisipasi PT
Timah kepada pemerintah dalam
pelayanan kesehatan. Dengan
membangun RSB ini diharapkan juga
menambah keberkahan penghasilan
seluruh karyawan yang saat ini
telah diptng zakat 2,5%. “PT
Timah menambang timah dalam
suatu saat akan habis, maka kami
harus memberikan suseatu yang
bermanfaat bagi jangka panjang
seperti pembangunan RSB.
Sementara itu Ketua Umum
BAZNAS, Prf Dr Didin Hadhuddin
MSc mengatakan kerjasama ini
sangat istimewa karena PT Timah
memberikan fasilitas istimewa dalam
kmpleks RSB ini. “Bangunan RSB
dilengkapi dengan masjid, rumah
dkter dan asrama untuk perawat
yang belum pernaha ada di kta
lain. Ini merupakan tipe yang perlu
dikembangkan,” katanya.
Berbeda dengan pembangun RSB
sebelumnya, RSB dengan luas
bangunan 2.300 meter persegi ini
rencananya juga akan dilengkapi
rumah dkter dan asrama untuk paratenaga medis. Saat ini penyelesaian
pembangunan gedung RSB telah
mencapai 37 persen dan ditargetkan
selesai pada bulan Juli nanti.
Selama ini RSB telah dibangun di
empat kta yaitu Jakarta, Ygyakarta,
Sidarj, dan Makassar. Setidaknya,
lebih 100 ribu rang mustahik telah
menerima manfaat dari kehadiran
RSB. Bantuan tak hanya untuk
yang sakitnya, tapi juga bagi kerabat
yang menunggui selama pasien
mendapatkan perawatan.
Didin menambahkan, sudah
seharusnya zakat diambil dari rang
kaya setempat dan disalurkan kepada
masyarakat miskin di tempat itu,
seperti yang dilakukan PT Timah di
wilayah Kta Pangkalpinang, Prvinsi
Bangka Belitung.
BERSAMA PT TIMAH DIRIKANRSB PANGKALPINANG
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
28/86
26 / Maret-April 2015 M
PANEN RAYA PADI SRIDI SRIMARTANI
Program Baznas
Prgram tanam padi dengan
System of Rice Intensication(SRI) hasilnya sangat menggem-
birakan, prduktivitas mencapai 10
tn/ hektare.
Prgram ini merupakan salah satu
unggulan dalam rangkaian Prgram
Zakat Community Development
(ZCD) di Desa Srimartani, hasil kerja
sama antara BAZNAS, BRI Syariah
dan Fakultas Teknlgi Pertanian
Universitas Gadjah Mada (UGM).
SRI mengembangkan teknikmanajemen yang berbeda atas
tanaman, tanah, air dan nutrisi,
mengubah pla tanam yang selama
ini sudah dijalankan masyarakat
dengan hasil yang kurang
maksimal. Salah satunya dengan
memperhatikan pertumbuhan akar
yang membutuhkan ruang cukup
luas untuk bernapas, sehingga
penanaman padi dilakukan satu per
satu, bukan berumpun.
Dalam panen raya kali ini, turut serta
pula SUIJI Japan-Indonesia Student
Exchange Prgram dan mahasiswa
kuliah kerja nyata (KKN) UGM di
desa tersebut.
Zakat Community Development di
Srimartani juga meningkatkan kualitas
pendidikan masyarakat desa dengan
berdirinya Rumah Pintar BAZNAS.
Berbagai kegiatan edukasi yang
prduktif diselenggarakan, antara
lain, bimbingan belajar, belajar baca
tulis Al-Quran, pelatihan keterampilan
menjahit, membuat kerajinan tangan
serta pelatihan bertani dan beternak.
Di kabupaten yang sama, berdiri
Rumah Sehat BAZNAS (RSB) yaitu
prgram rumah sakit tanpa kasir yang
melayani mustahik dengan pelayanan
prima. Masyarakat dimudahkan
dalam administrasi persyaratan serta
dalam sistem pemberian layanan
kesehatan karena di RSB dikenal
prgram Layanan Luar Gedung
(LLG) yang jemput bla mendatangi
kantng-kantng mustahik.
Warga Desa Srimartani,Kecamatan Piyungan,
Kabupaten Bantul,
Yogyakarta, Jum’at (6/3)
pagi bergegas menuju
area persawahan untuk
melaksanakan panen
raya yang sudah mereka
nantikan.
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
29/86
/ Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 27
Ini adalah kali kedua Asimahdiperasi. Tahun lalu, di RSB itu pulanenek yang tinggal di Kebagusan,
Jakarta Selatan itu mengperasi
mata kanannya. “Sudah sejak lima
tahun lalu ibu kena katarak. Awalnya,
mata ibu yang minus bertambah
terus. Alhamdulillah bisa diperasi
katarak gratis. Ibu sudah sangat siap
diperasi,” ucap Sami, sang putri
yang menemaninya.
operasi ini merupakan salah satu
bentuk rasa syukur milad PT Apli-
kanusaLintasarta yang ke-27 dalam
bentuk dana infak sebesar Rp215
juta. operasi ini dilaksanakan dua
tahap. Pertama, sebanyak 50 rang
mustahik pada 4 April 2015. Tahap
kedua akan dilaksanakan pada 29
April 2015.
Selain membantu para lansia men-
dapatkan penglihatannya kem-
bali, dana CSR PT Aplikanusa-
Lintasarta ini juga berbentuk bantuan
satu unit mbil ambulans dengan
fasilitas cukup lengkap, yakni tabung
ksigen, regulatr, tabung pemadam
kebakaran, alat-alat infus, tandu
medis dan ow meter . Ambulans
ini rencananya akan berperasi di
daerah Serang, Banten.
Direktur Eksekutif RSB dr. H. Meizi
Fachrizak Achmad, M. Si menegas-
kan, meski hasil sumbangan, perasi
katarak yang dilakukan pihaknya
tetap prfesinal. “BAZNAS dan RSB
berkmitmen untuk tidak menjadikan
para mustahik ini manusia kelas 2
tetapi rang-rang VIP di tempat
kami,” ucapnya.
Saat ini sudah sekitar 1400 rang
mustahik yang mendapat manfaat
perasi katarak gratis dari BAZNAS.
Ketua Bidang Prgram BAZNAS,
Husein Ibrahim mempersilakan siapa
pun yang membutuhkan perasi
katarak untuk daftar ke BAZNAS.
“Syaratnya cukup satu, miskin,”
ucapnya.
Direktur Bisnis PT AplikanusaLin-
tasarta Al Asman mengatakan, pe
ga wai dan perusahaannya memang
sudah rutin berzakat di BAZNAS
sejak tahun lalu. Pada 2013, PT
AplikanusaLintasarta juga telah
menyumbangkan satu ambulans
BAZNAS.
Selain berfungsi reguler, ambulansini juga berfungsi sebagai layanan
kesehatan keliling dari Layanan Luar
Gedung RSB yang setiap bulannya
melayani rata-rata 13 ribu mustahik.
“Kami ingin jadikan ini layanan
kesehatan keliling. Jadi, ambulans
ini dapat berfungsi sebagai layanan
preventif, prmtif dan kuratif,” imbuh
Direktur Pelaksana BAZNAS Teten
Kustiawan.
RAYAKAN MILAD KE-27, LINTASARTA GELAR OPERASI KATARAK GRATIS
Asimah, 80, berjalan tertatih dari Ruang Bundar
Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, menuju
Rumah Sehat BAZNAS (RSB) yang masih dalam satu
kompleks masjid. Tubuhnya yang bungkuk tak dapat
menyembunyikan semburat rasa syukurnya. Hari itu,
Sabtu (4/4) ia bersama 99 orang mustahik lainnya akan
mengoperasi matanya yang terkena katarak secara gratis.
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
30/86
28 / Maret-April 2015 M
Program Baznas
BAZNAS bersama Yayasan Nurani
Dunia membangun fasilitas sarana
air bersih di Desa Pesanggrahan,
Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta.
Sarana air bersih yang dibangun
selama tiga tahun ini mengairi 339
kepala keluarga dan 14 fasilitas
umum.
Menurut Ketua Bidang Jaringan
BAZNAS Naharus Surur,
pembangunan sarana air bersih ini
memakan biaya hingga Rp 1,6 miliar.
“Dana paling besar digunakan untuk
membangun bendungan. Aksesnya
yang sulit menjadi tantangan
tersediri dalam pembangunan,”
kata Naharus usai acara peresmian
sarana tersebut, Rabu (8/4).
Meski lkasinya di dekat bendungan
raksasa Waduk Jatiluhur, untuk
kebutuhan air bersih mereka
kekurangan. Mantan Kepala Desa
Pesanggarahan Yadi Supriyadi
mengakui akses air bersih di
desanya cukup sulit karena paskan
air Waduk Jatiluhur akan mengering
saat musim kemarau tiba.
Sementara itu Ketua Nurani Dunia
Imam Prasdj mengungkapkan,
pembangunan sarana ini tidak hanyamenghadirkan air bersih ke tengah
desa tapi membangun lembaga
ssial. “Warga dilibatkan dalam
pengellaan dan pemeliharaan
fasilitas air bersih. Penciptaan
lembaga ssial ini nantinya
diharapkan mampu memperluas
pembangunan desa,” kata Imam.
BAZNAS-NURANI DUNIA
BANGUNFASILITAS
AIR BERSIH DITEGALWARU
Rumah Sehat BAZNAS (RSB)
Jakarta menambah jenis pelayanan
kesehatan gratis untuk mustahik,
khususnya ibu dan anak, yaitu
Prgram Bidan Keluarga Pra
Sejahtera (BKPS) yang pertama
kali diresmikan di Kampung Nagrak
RT 01/ 01 Desa Nagrak, Kecamatan
Sukaraja, Bgr, baru-baru ini.
BKPS melengkapi Prgram Dkter
Keluarga Pra-Sejahtera (DKPS)
yang telah melayani mustahik di
10 titik di kawasan Jabdetabek.
Kepala Pelayanan Medis RSB dr
Dewi mengatakan, BKPS didirikan
karena di Kampung Nagrak banyak
anak kecil dan ibu muda yang
membutuhkan akses kesehatan
yang mudah dan gratis.
“BKPS memang khusus untuk
melayani pemeriksaan kesehatan
ibu hamil dan imunisasi bagi anak-
anak,” katanya. Semula Nagrak
adalah salah satu titik Layanan Luar
Gedung RSB Jakarta, lalu didirikan
BKPS karena ada kebutuhan.
PROGRAM BIDAN KELUARGA PRA-SEJAHTERALAYANAN KESEHATAN GRATIS IBU-ANAK
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
31/86
/ Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 29
“Beasiswa yang diberikan berupa
biaya kebutuhan hidup dan
biaya pendidikan. Caln santri
tersebut akan direkrut dari seluruh
kabupaten/kta se-Sumatera
Selatan melalui BAZNAS Daerah.Masing-masing daerah diberikan
kuta sebanyak 2 rang anak” kata
Drs. H. Rbinsn Malian, M.Pd.I,
Ketua Pelaksana BAZNAS Prvinsi
Sumatera Selatan. BAZNAS
Sumsel menurut Teguh Sbri, kini
lebih banyak menyalurkan zakat
dalam bentuk pemberdayaan dan
pendayagunaan, salah satunya yaitu
pembiayaan pendidikan di bidang
keagamaan. Persyaratan untuk
mendapatkan beasiswa tersebutyaitu berasal dari keluarga yang tidak
mampu, anak yatim, piatu atau yatim
piatu.
BAZNAS Prvinsi Sumatera Selatan
menyalurkan dana zakat dan
infaknya melalui 5 Prgram Unggulan
yaitu SUMSEL MAKMUR, SUMSEL
CERDAS, SUMSEL TAQWA,
SUMSEL SEHAT DAN SUMSEL
PEDULI “Dengan lima prgram
tersebut, zakat dan infak yang kamihimpun kemudian disalurkan melalui
penyaluran eknmi, pendidikan
dan dakwah, serta kesehatan dan
ssial kemanusian,” kata Sekretaris
BAZNAS Sumsel. Hendra Praja
BAZNAS SUMATERA SELATAN REKRUT SANTRIPENGHAFAL QUR’AN
Badan Amil Zakat Nasional ProvinsiSumatera Selatan (BAZNAS Sumsel)
mulai melakukan pendataan calon
santri yang akan diberikan beasiswa
untuk tahun ajaran 2015/2016
Ryan Rahmat menjadi ptretmembanggakan bagi para
muzaki dan mustahik
BAZNAS Kabupaten Batusangkar,
Sumatera Barat. Betapa tidak,
hanya dalam waktu dua tahun ia
“melmpati” garis imajiner, dari se-
mula menerima dana zakat sebagai
bantuan mdal usaha kecil-kecilan,
kini mampu menunaikan zakat.
Lulusan perguruan tinggi di
BAZNAS SUMATERA BARAT
DULU MUSTAHIK, KINI MUZAKIYgyakarta ini pernah merantau
hingga ke Papua, sebelum akhirnya
pulang ke kampung halamannya
memulai usaha kecil-kecilan dari
nl. Berbeda dengan sajian Ranah
Minang umumnya, ia mencba
berdagang Mendan, tempe yang
digreng setengah matang. Awalnya,
Ryan menjual mendan ke kantr dan
seklah di sekitar tempat tinggalnya.
Tak dinyana, makanan ini disukai
sehingga usaha Ryan berkembang
pesat. Ia menambah ilmu usahanya
dengan mengikuti pelatihan usaha
bagi para mustahik yang diadakan
BAZNAS Batusangkar.
Sebelum mendapatkan bantuan,
Ryan hanya mampu memperleh
mzet sebesar Rp100.000,- per
hari. Setelah itu, mzet Ryan
terus meningkat. Pada kali ketiga
pengajuan mdal, BAZNAS tidak
lagi memberikan mdal usaha tapi
pinjaman tanpa bunga sebesar
Rp7.500.000. Dengan pinjaman
ini Ryan mampu meningkatkan
mzetnya hingga Rp500.000,- per
hari dan menjadi langganan tetap
para pegawai di sekitar kantr
Kabupaten Batusangkar.
Kesadaran berbagi pada diri Ryan
perlahan tumbuh setelah membaca
buku-buku tentang manfaat zakat
dan sedekah, walaupun selama
ini dia sudah bersedekah. Maka,
sejak Desember 2014 Ryan mulai
rutin berzakat melalui BAZNAS
Batusangkar.
Program Baznas Daerah
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
32/86
Inspirasi
30 / Maret-April 2015 M
Kaidah ini benar-benar dipegangdan dijalankan leh perusahaanpengiriman barang JNE (Jalur
Nugraha Eka). Salah satu cnthnya,ketika terjadi krisis moneter (krismon)
1998, banyak perusahaan yang
melakukan pemutusan hubungan
kerja (phk) terhadap karyawannya,
tetapi JNE tidak, bahkan memberi
bantuan sembilan bahan pkk
(sembak) untuk meringankan beban
karyawannya.
Menurut Direktur Eksekutif JNE
Jhari Zein, langkah itu dilakukan
atas saran pendiri Titipan Kilat (Tiki)
Suprapt Suparn. “Kita jangan mem-
phk karyawan. Mereka sedang susah
jangan ditambah susahnya. Justrukita harus membantu bagaimana
caranya bisa lebih meringankan
mereka. Barangkali mereka bisa
diberi sembak,” kata Jhari Zein
mengutip saran Suprapt, kepada
Zakat di kantr pusat JNE, Tmang,
Jakarta, beberapa waktu lalu.
Bagi Jhari, Suprapt adalah guru
yang mengajarinya banyak hal,
terutama tentang cara memadukan
bisnis, lingkungan dan spiritual.
Dialah yang mengajak bergabung
dengan Tiki setelah Jhari malang
melintang sekitar 10 tahun berkarierdi perusahaan pengiriman, yaitu TNT/
Skypak Internatinal Jakarta dan
Prnt Rekakurir Jakarta. “Tadinya,
saya pikir saya akan bergabung
dengan Tiki, tapi ternyata saya
diminta pemilik Tiki untuk mendirikan
perusahaan baru, yang namanya
saya tawarkan JNE ,” kenang Jhari
yang dilahirkan di Medan, 16 April
1954 itu.
Perlakukanlah
karyawan
atau siapa sajaseindah mungkin.
Bahagiakanlah
mereka sebahagia
mungkin. Berbuatlah
kebaikan sebaik
mungkin kepada
mereka. Sebab,
semua kebaikan
itu akan kembalikepada perusahaan
atau siapa saja yang
telah menanam
kebaikan itu.
TUMBUH DAN BESAR
DENGAN BERBAGI
Johari ZeinDirektur Eksekutif JNE
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
33/86
/ Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 31
Sebagai pengingat adanya JNE
pada waktu susah yaitu saat-saat
krismn, sampai saat ini JNE
yang berdiri pada 1990 itu masih
tetap memberikan sembak (beras)
kepada karyawannya sebanyak
10 kg, (sebulan 2 kali). “ Dengan
cara itu, ada kebaikan yang justru
berbalik menjadi keselamatan buat
perusahaan,”ujar alumni Akademi
Htel dan Pariwisata, Trisakti,
Jakarta, itu. Ya, JNE memang tidak
jatuh, tapi terus tumbuh dan tumbuh
menjadi perusahaan ternama.
Kebaikan tak hanya dibagi buat karya-
wannya tapi juga buat rang luar
yang kebetulan mendapat kesusahan
di-phk leh perusahaannya. Ketikaitu, tumbuh banyak sekali warung
telekmunikasi (wartel) yang bisa
dimanfaatkan sebagai tempat untuk
menawarkan jasa JNE. “Kami tak
bisa memberi mereka uang, tapi
bisnis. Wartel menjadi konter JNE.
Banyak juga yang di rumahan,”cerita
ayah empat anak itu.
Ketika on line shop mulai berkembang
di Indnesia (2010), yang paling
diandalkan JNE adalah kis-kis(wartel) itu.
Itulah salah satu prduk yang
dominan di JNE dalam layanan
e-comerse karena positioning-nya
yang tepat. Artinya, membantu rang
pada 1998, JNE menikmati hasilnya
mulai 2010 sampai sekarang. Banyak
pesaing JNE yang ingin terjun ke
e-comerse, tapi terpental lagi karena
terlambat masuknya.
“Itu bukti bahwa kebaikan itu selalu
berbalik menjadi suatu rezeki yag
saya tidak menduganya. Karena
kesadaran ini, saya selalu ingin
mencatat setiap peristiwa yang
sifatnya achievement spiritual. Saya
ingin mencatatnya, dalam sebuah
usaha mendekatkan diri dengan
Allah, Allah pasti membalas dengan
kebaikan,” kata Jhari yang masuk
Islam sejak 1983 itu.
Karena itu, tak heran kalau JNE
taat membayar zakat perusahaan.
Awalnya, zakat diberikan ke yayasan
anak yatim dan dhuafa, setelah dana
zakatnya semakin besar, zakatnya
dibayarkan lewat lembaga amil zakat
yang resmi, seperti BAZNAS (sejak
2012). Selain zakat, JNE juga sangat
memperhatikan infak dan sedekah.
“JNE sudah meniatkan sejak awal,
2,5% zakat, 10% bnus untuk
karyawan dari prt setiap tahun, dan
7,5 % infak dan sedekah”.
Kebaikan itu tak hanya dilakukan
saat krismn atau saat ini, tapi
juga sebelum JNE berdiri, antara
lain dengan mengadakan acara
syukuran di kmpleks anak-anakyatim milik Suprapt. Di situ ada
ratusan anak-anak yatim, janda
miskin, dan tunanetra. “Kami mulai
dengan menyantuni anak-anak yatim
. Perusahaan belum dibangun pun
sudah ada interaksi dengan kaum
dhuafa,”jelas Jhari.
Anak yatim menjadi bagian dari
perusahaan JNE. Salah satu
mnumennya yang sengaja dibuat
Jhari untuk generasi berikutnyaadalah di depan kantr pusat JNE,
Tmang, ada gunungan yang di
bagian bawahnya terdapat jejak
tangan anak-anak yatim. “Mnumen
itu sebagai bentuk mengingatkan
karyawan kami bahwa JNE dibangun
dengan da anak-anak yatim,”kata
mualaf yang menunaikan ibadah
hajinya pada 2000 itu.
Anak-yatim menjadi perhatian karenaSuprapt memperkenalkan Jhari
kepada Quran Surat Al-Ma’un. Jhari
masih ingat pesan Suprapt,”Kita
jangan sampai menjadi pendusta
agama. Anak yatim harus kita
perhatikan”. Maka, sampai hari ini
setiap acara-acara resmi, misalnya
pembukaan kantr baru dan ulang
tahun perusahaan, anak-anak yatim
selalu diundang. “Kami santuni dan
kami minta danya”.Dengan berbagai kebaikan itu JNE
terus tumbuh dan menjadi besar.
Awalnya, karyawannya hanya 8
rang dan mdalnya hanya sekitar
Rp100 juta. Kantrnya pun menyewa
di lantai dua Gedung Gelael Jl.
S. Parman yang sekarang sudah
berubah menjadi htel. Sekarang,
mset nasinalnya (pada 2014)
mencapai Rp2,5 triliun dengan
jumlah karyawan sekitar 1.2000 lebih,outlet -nya ada 5000 lebih, dan kantr
cabangnya mendekati jumlah 500 di
seluruh Indnesia.
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
34/86
2 Maret 2015
Menerima Sertifikat ISOdari Worldwide QualityAssurance (WQA)
3-4 Maret 2015Muktamar ZakatInternasional diKhartum Sudan
13 Maret 2015
Launching TamanKuliner BRI Syariah-BAZNAS
30 Maret 2015Penandatanganan
MoU BAZNAS-BI-BWIdan Seminar Nasional
Ekonomi Syariah
16 Maret 2015
Penandatanganan MoUPembangunan RSBPangkal Pinang antaraBAZNAS-PT Timah
20 April 2015Panen Raya BuahNaga Program ZCDKota Balikpapan,Kalimantan Timur
26, 27 April 2015Peresmian Program
ZCD PadangPariaman
28, 29 April 2015International WorkingGroup - Zakat CorePrinciple oleh BAZNAS,BI dan IRTI-IDB
21 April 2015Peresmian Hydran
Umum Air Minum(HUAM) Program ZCD
Kabupaten Berau,Kalimantan Timur
5 Mei 2015Gathering Zakat
oleh BAZNASProv. Jawa Barat
19-21 Mei 2015Rapat KoordinasiBAZNASse-Provinsi Riau
18-20 Mei 2015Rapat KerjaNasional BAZNASse-Indonesia
11-13 Maret 2015Pelatihan
Pendamping RumahMakmur BAZNAS
AGENDA BAZNAS 2015
01
0203
06
09
04
12
05
08
10
11
13
14
0715 April 2015Peresmian Masjid NurulYaqin Program ZCDPandeglang, Banten
32 / Maret-April 2015 M
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
35/86
/ Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 33
8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015
36/86
Opini
34 / Maret-April 2015 M
JAMINAN SOSIALDI DALAM ISLAM
Gagasan tentangkesejahteraan sosial
di Indonesia yang
dirumuskan oleh para
pendiri bangsa dan
tertuang di dalam UUD
1945 merupakan salah
satu alasan paling
penting bagi kelahiran
sebuah negara. Itulah
sebabnya, gagasankesejahteraan sosial
telah disebut sejak
bagian pembukaan UUD
1945. Tetapi gagasan ini
tidak lahir di dalam
konteks sendiri.
Dalam UUD 1945 pasal 34
ayat (2), disebut negara
mengembangkan sistem
jaminan ssial bagi seluruh rakyat
dan memberdayakan masyarakat
yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan.
Pelaksanaan pasal ini terwujud
dalam UU N. 40/2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN) dan UU N. 24/2011 tentang
Badan Penyelenggara JaminanSsial (BPJS), baik BPJS Kesehatan
maupun BPJS Ketenakerjaan.
BPJS Kesehatan akan diberlakukan
terhadap seluruh warga negara,
baik yang beriuran mandiri maupun
yang dibayarkan leh negara atau
pemberi kerja. Knsep ini merupakan
suatu lmpatan besar bagi Indnesia
semenjak 60 tahun kemerdekaan;
sebagaimana dicanangkan para
founding-fathers bangsa ini.
Jauh sebelum knsep ini, Islam
sebenarnya sudah memberikan