30
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENANGANAN HASIL PERTANIAN Karakteristik Fisik Bahan Hasil Pertanian (Bentuk dan Ukuran) Oleh: Nama : Riando Simbolon NPM : 240110080040 Hari, Tanggal Praktikum : Selasa, 28 September 2010 Sift/Kelompok : II/5 Co. Ass : Asri Widyasanti, STP. S. Rossalinda, STP.

Bentuk Dan Ukuran

  • Upload
    kall-el

  • View
    772

  • Download
    75

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENANGANAN HASIL PERTANIAN Karakteristik Fisik Bahan Hasil Pertanian (Bentuk dan Ukuran)Oleh: Nama NPM Hari, Tanggal Praktikum Sift/Kelompok Co. Ass : Riando Simbolon : 240110080040 : Selasa, 28 September 2010 : II/5 : Asri Widyasanti, STP. S. Rossalinda, STP.LABORATORIUM TEKNIK PASCA PANEN JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2010BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Bahan-bahan hasil pertan

Citation preview

Page 1: Bentuk Dan Ukuran

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK PENANGANAN HASIL PERTANIAN

Karakteristik Fisik Bahan Hasil Pertanian

(Bentuk dan Ukuran)

Oleh:

Nama : Riando Simbolon

NPM : 240110080040

Hari, Tanggal Praktikum : Selasa, 28 September 2010

Sift/Kelompok : II/5

Co. Ass : Asri Widyasanti, STP.

S. Rossalinda, STP.

LABORATORIUM TEKNIK PASCA PANEN

JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2010

Page 2: Bentuk Dan Ukuran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan-bahan hasil pertanian seringkali mengalami kerusakan baik di lahan

maupun dalam proses penanganan pasca panen. Kerusakan-kerusakan tersebut

dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya faktor fisik, mekanik, termal,

fisiologis dan kimia. Untuk mencegah kerusakan bahan hasil pertanian seminimal

mungkin, diperlukan pengetahuan tentang karakterisrik (watak/sifat) teknik bahan

hasil pertanian yang berkaitan dengan karakteristik fisik, mekanik dan termal.

Selain itu pengetahuan tentang karakterisrik bahan hasil pertnaian diperlukan

sebagai data dasar dalam :

Merancang bangun mesin-mesin pengolahan, menentukan bahan atau

material konstruksinya, pengoperasian serta pengendaliannya,

Menganalisis dan menentukan efisiensi suatu mesin, maupun proses

pengolahan.

Mengembangkan produk-produk olahan baru dari bahan berupa tanaman

dan hewan.

Mengevaluasi serta mengawetkan mutu produk akhir.

Ada banyak faktor yang mempangaruhi hasil pertanian, tetapi yang akan

dilakukan pada praktikum kali ini adalah mengenai pengukuran bentuk dan

ukuran dari produk pertanian, sehingga dalam penangannnya sudah dibuat suatu

standard yang nantinya untuk mempermudah penanganan produk tersebut sampai

ke tangan konsumen dan mengurangi kerusakan yang akan terjadi selama masa

pasca panen sampai ke tangan konsumen, sehingga kualitas akan semakin baik

dan tentu saja harga dari bahan pertanian tersebut akan semakin tinggi.

1.2 Tujuan Praktikum

1. Menentukan bentuk suatu bahan hasil pertanian berdasarkan ukuran,

kebundaran, kebulatan.

2. Menentukan hubungan antara bentuk suatu bahan hasil pertanian dengan

volume dan luas permukaannya.

Page 3: Bentuk Dan Ukuran

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bentuk dan ukuran

Disain dan kinerja beberapa tipe mesin pertanian (misal, ayakan, mesin

penabur, dll) sangat berkaitan dengan bentuk dan ukuran obyeknya. Bentuk-

bentuk dari biji-bijian, buah-buahan dan tanaman pada umumnya tidak beraturan

(irregular), sedemikian sehingga jumlah data pengukuran yang sangat besar

diperlukan untuk mendiskripsikannya secara akurat. Meski demikian, dari praktek

pengukuran-pengukuran menunjukkan bahwa keragaman bentuk secara umum

dapat dijelaskan dengan baik oleh poros orthogonal yang ditentukan sesuai tujuan

biasanya dikarakteristikkan oleh panjang, lebar dan tebal. Pada beberapa kasus,

karakteristik suatu produk cukup dinyatakan dengan dua atau bahkan satu dimensi

saja.

Ukuran bahan-bahan pertanian tidak seragam, melainkan tersebar disekitar

nilai reratanya. Dengan demikian, sangatlah penting untuk menyatakan distribusi

dari suatu ukuran disamping reratanya. Kualitas prosesing suatu bahan (misal,

pencacahan dan penggilingan) ditentukan oleh rerata ukuran dan standar deviasi σ

dari pruduk hasil proses.

Secara umum, belum ditemukan suatu metode terapan untuk menyatakan

dengan tepat bentuk dari produk-produk pertanian. Bentuk suatu tanaman dan

produknya pada umumnya diperbandingkan dengan basis dimensi longitudinal

dan penampang melintang, untuk memetakan bentuk-bentuk standarnya. Beberapa

bentuk standar bahan pertanian telah ditetapkan misalnya untuk apel, persik,

kentang.

Bentuk dan ukuran adalah dua karakteristik yang tidak dapat dipisahkan

dalam hal objek fisik bahan dan keduanya diperlukan untuk pendeskripsian

karakteristik fisik suatu bahan secara jelas.

Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menjelaskan bentuk

dan ukuran dari suatu bahan hasil pertanian diantaranya bentuk acuan,

kebundaran, kebulatan, dimensi sumbu bahan, serta kemiripan bahan hasil

pertanian terhadap benda-benda geometri tertentu.

Page 4: Bentuk Dan Ukuran

2.1 Bentuk acuan (Charted standard)

Didalam metode ini , permukaan dari potongan melintang dan memanjang

sampel atau bahan diukur dan kemudian dibandingkan dengan bentuk-bentuk

yang sudah ada pada bentuk acuan (charted standard)

Gambar 1. BentukAcuan (Charted Standard)

Dalam bentuk acuan dikenal beberapa istilah yang dapat digunakan untuk

memeriksa suatu objek. istilah objek dari bentuk acuan dapat dilihat di tabel yang

tertera dibawah ini :

NO BENTUK DISKRIPSI

1 Bundar (round) Menyerupai bentuk bulatan (spheroid)

2 Oblate Datar pada bagian pangkal dan pucuknya

Page 5: Bentuk Dan Ukuran

3 Oblong Diameter vertikal > diameter horizontal

4 Conic Meruncing kearah bagian puncak

5 Ovate (bulat telur) Bentuk seperti telur dan melebar pada bagian pangkal

6 Lopsided Sumbu yang menghubungkan pangkal dan puncak

tidak tegak lurus melainkan miring

7 Obovate Bulat telur terbalik

8 Elliptical Menyerupai bentuk (bulat panjang)

9 Truncate Kedua ujungnya mendatar / persegi

(kerucut terpotong)

10 Unequal Setengah bagian > dari yang lain (tidak seimbang)

11 Ribbed Sisi-sisi pada potongan melintang menyerupai sudut-

sudut

12 Regular (teratur) Bagian horisontalnya menyerupai lingkaran

13 Irregular Potongan horisontalnya tidak berbentuk lingkaran

Source : (Mohsenin, 1980)

Komparasi visual bentuk suatu produk terhadap bentuk standar adalah

sangat mudah tetapi tidak lepas dari kesalahan, tergantung dari subyektivitas

pengamat. Karenanya, dalam kasus dimana teknologi proses sangat dipengaruhi

oleh bentuk, penggunaan indek pengukuran yang obyektif sangat disarankan.

Bentuk suatu produk mempengaruhi koefisien pengepakan kedalam

kontainer. Gambar 3 memperlihatkan beberapa cara yang memungkinkan posisi

suat item terhadap item lain. Koefisien pengepakan λ didefinisikan sebagai rasio

volume bahan Vfr terhadap volume total V0, atau λ=V fr /V 0

Gambar 2. Pengepakan buah-buahan dalam kontainer

Nilai teoritis koefisien pengepakan dapat dihitung dengan mudah apabila

bahan diasumsikan berbentuk bola (sphere). Untuk ketiga kasus pada Gb. 1,

Page 6: Bentuk Dan Ukuran

diperoleh nilai-nilai sebagai berikut: λ1 = π/6 = 0.5236; λ 2 = π/(3√3) = 0.6046; λ3

= (π√2)/6 = 0.7405. Dalam praktek, koefisien pengepakan dipengaruhi oleh

penyimpangan bentuk item dari bentuk bola, perubahan betuk atau deformasi dan

oleh kurang idealnya pengepakan pada dinding-dinding samping kontainer.

Tujuan dari pengukuran indeks untuk membuat karakteristik suatu bentuk

mungkin berbeda, tergantung bahan dan tujuan perlakuan. Indeks-indeks yang

umum digunakan adalah kebulatan (roundness), rasio kebulatan (roundness ratio),

kebundaran (sphericity), rasio aksial (axial ratio), derajat ketidaksamaan (degree

of inequality), dll.

2.2 Kebundaran (Roundness)

Kebundaran adalah suatu ukuran ketajaman sudut-sudut dari suatu benda

padat. Nilai kebundaran suatu bahan berkisar dari 0 - 1. Apabila nilai kebundaran

suatu bahan hasil pertanian mendekati 1, maka bentuk bahan tersebut mendekati

bundar.

Persamaan 1 :

Roundness ( Rd )= ApAc

Dimana:

Ap = luas permukaan proyeksi terbesar dari bahan dalam posisi bebas.

Ac = luas permukaan lingkaran terkecil yang membatasi.

Persamaan 2:

Dimana :

r = jari-jari lengkungan, N = jumlah sudut yang ada, R = jari-jari

lingkaran maksimum.

Page 7: Bentuk Dan Ukuran

2.3 Kebulatan (Sphericity)

Sphericity dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara diameter bola

yang mempunyai volume yang sama dengan objek dengan diameter bola terkecil

yang dapat mengelilingi objek. Seperti halnya nilai kebundaran, nilai kebulatan

suatu bahan juga berkisar antara 0-1. Apabila nilai kebulatan suatu bahan hasil

pertanian mendekati 1 maka bahan tersebut mendekati bentuk bola (bulat).

Sphericity=diameter geometri r ata−ratadiameter terpanjang

=( abc )

13

a

Dimana :

a = sumbu terpanjang (sumbu mayor)

b = sumbu terpanjang normal ke a (sumbu intermediate)

c = sumbu terpanjang normal ke a dan b (sumbu minor

Dalam definisi lain Sphericity dapat juga dihitung dengan menggunakan

persamaan sebagai berikut:

2.4 Pengukuran Dimensi Sumbu Bahan

Untuk objek-objek berukuran kecil seperti biji-bijian, garis besar proyeksi

dari setiap objek dapat diukur dengan menggunakan sebuah alat pembesar photo

(photographics enlarger). Namun cara sederhana dapat pula dilakukan dengan

metode proyeksi dengan menggunakan OHP (Overhead Projector).

2.5 Kemiripan Terhadap Benda-benda Geometri

Selain membandingkan dengan bentuk standar, penentuan bentuk bahan

hasil pertanian dapat juga ditentukan dengan melihat kemiripan dengan benda-

Dimana :

di = diameter lingkaran terbesar di dalam objek

dc = diameter lingkaran terkecil yang membatasi objek

Page 8: Bentuk Dan Ukuran

benda geometri tertentu, seperti bulat memanjang (prolate spheroid), bulat

membujur (oblate spheroid), dan kerucut berputar atau silinder.

2.4.1 Bulat memanjang (Prolate spheroid)

Bulat memanjang (prolate spheroid) adalah bentuk yang terjadi apabila

sebuah bentuk elips berputar pada sumbu panjangnya. Contoh: buah lemon

(sejenis jeruk sitrun).

Dimana :

V = volume bahan

S = luas permukaan bahan

a = sumbu memanjang elips (major axes)

b = sumbu membujur elips (minor axes)

e = eksentrisitas

2.4.2 Bulat membujur (Oblate spheroid)

Bulat membujur (oblate spheroid) adalah bentuk yang terjadi kalau sebuah

elips berputar pada sumbu pendeknya. Contoh: buah anggur.

2.4.3 Kerucut berputar atau silinder

Kerucut berputar atau silinder adalah bentuk yang menyerupai kerucut

atau silinder (tabung). Contoh: wortel, mentimun.

V=43

( π .a .b2)

S=2. π .b2+2. πa .be

sin−1 e

e=[1−( ba )

2]1

2

V=43

(π . a2 . b )

S=2. π . a2+πb2

eln

1+e1−e

V=π3

h (r12+r1 . r2+r

22)

S=2 (r1+r2 ) [h2+(r1−r2 )2 ]1

2

Page 9: Bentuk Dan Ukuran

BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

1) Alat :

Jangka Sorong

Penggaris

Planimeter

Jangka

Keretas Milimeter Block

Over Head Projector (OHP)

Alat Tulis

2) Bahan :

Kentang

Tomat

Wortel

Jeruk

Telur

3.2 Prosedur Percobaan

1. Menentukan kebundaran (roundness) kentang dan telur dengan

menggunakan OHP.

a. Tempatkan bahan pada OHP sehingga dapat diproyeksikan.

b. Gambarlah proyeksi bahan pada keretas millimeter block

c. Tentukan luas proyeksi terbesar dari bahan dalam posisi bebas (Ap)

dan luas lingkaran terkecil (Ac) yang membatasi proyeksi bahan (Ap)

dengan planimeter.

d. Hitunglah kebundaran (roundness) bahan dengan menggunakan

persamaan sebagai berikut :

Roundness ( Rd )= ApAc

=r1

2

r22

Dimanar1 = Diameter dalamr2 = Diameter luar

Page 10: Bentuk Dan Ukuran

2. Menentukan kebulatan (sphericity) tomat dan kentang.

a. Ukurlah sumbu-sumbu dari bahan yang terdiri dari sumbu a (sumbu

terpanjang/mayor), b (sumbu pertengahaan/intermediet) dan c (sumbu

terpendek/minor).

b. Hitunglah kebulatan (sphericity) bahan dengan menggunkan

persamaan sebagai berikut :

Sphericity=( abc )

13

a

Rumus ini hanya berlaku jika asumsi bahan berbentuk elips.

3. Menentukan volume dan luas permukaan permukaan teoritis jeruk dan

wortel.

a. Ukurlah sumbu a, b dan c dari bahan

b. Tentukanlah kemiripan bahan terhadap bentuk-bentuk geometri : bulat

memanjang (prolate spheroid), bulat membujur (oblate spheroid), dan

kerucut berputar atau silinder.

c. Hitunglah volume dan luas permukaan teoritis bahan dengan

persamaan dibawah ini :

Bulat Memanjang(Prolate Spheroid/PS)

V= 43

( πa b2)

e=[1−( ba )

2]12

S=2π b2+2 πabe

sin−1 e

Bulat Membujur ( Oblate Spheroid/OS)

V= 43

( π a2b )

e=[1−( ba )

2]12

Dimanaa= sumbu terpanjang/mayorb= sumbu pertengahan/intermedietc=sumbu terpendek/minor

Keterangan :V = VolumeS = Luas Permukaana = Sumbu memanjang elips (major axes)b = Sumbu membujur elips (minor axes)e = Eksentritas

Page 11: Bentuk Dan Ukuran

S=2π a2+2 πb2

eln( 1+e

1−e )

Kerucut Berputar atau Silinder (P)

V=( π3 )h(r1

2+r1 r2+r22 )

S=π (r1+r 2) [ h2+ (r1−r2 )2 ]12

BAB IV

Keterangan :r1 = Jari-jari bagian dasar kerucutr2 = Jari-jari bagian puncak kerucuth = Tinggi benda

Page 12: Bentuk Dan Ukuran

HASIL PERCOBAAN

Tabel Hasil Pengamatan Karakteristik Fisik Bahan Hasil Pertanian (Bentuk &

Ukuran)

Tabel 1. Menentukan Kebundaran ( Roundness ) KelompokBahan 1 2 3 4 5Kentang r1=1,92 cm - r1=1,93 cm - r1=2,267 cm

r2=3,65 cm r2=3,73 cm r2=3,933 cmTelur - r1=1,3 cm - r1=1,1 cm -

r2=4,167 cm r2=3,7cmr1 Kentang=¿2,039 cmr2 Kentang=3,771 cmr1 Telur=1,2 cmr2 Telur=3,9335 cm

Roundness ( Rd )= ApAc

=r1

2

r22

1. Kentang

Roundness ( Rd )=2,0392

3,7712 =0,292

2. Telur

Roundness ( Rd )= 1,22

3,93352 =0,09

Tabel 2. Menentukan Kebulatan (Sphericity )

Dimanar1 = Diameter dalamr2 = Diameter luar

Page 13: Bentuk Dan Ukuran

KelompokBahan 1 2 3 4 5Tomat a=5,8 cm - a =5,915 cm - a =6 cm

b=5,305 cm b =5,725 cm b =4,8 cmc=4,86 cm c=5,070 cm c=4,6 cm

Kentang - a =8,4 cm - a =8,7 cm -b =6,7 cm b =6,4 cmc=5,1 cm c=7 cm

a Tomat=5,905 cm b Tomat=5,276 cmc Tomat=4,843 cma Kentang=8,55 cmb Kentang=6,55 cmc Kentang=6,05 cm

Sphericity=( abc )

13

a

1. Tomat

Sphericity=(5,905 .5,276 .4,843 )

13

5,905=5,324

5,905=0,9

Bulat Membujur ( Oblate Spheroid/OS)

V= 43

( π a2b )=43

(π (5,905 cm )2.4,843 cm )=707,36 cm3

e=[1−( ba )

2]12=[1−( 4,843 cm

5,905 cm )2]

12=0,572

S=2π a2+2 πb2

eln( 1+e

1−e )S=2π (5,905 cm )2+2 π

( 4,843 cm )2

0,572ln( 1+0,572

1−0,572 )¿219,1 cm2+ (335,18 cm2 )

¿554,28 cm2

2. Kentang

Dimanaa= sumbu terpanjang/mayorb= sumbu pertengahan/intermedietc= sumbu terpendek/minor

Page 14: Bentuk Dan Ukuran

Sphericity=(8,55 .6,55 .6,05 )

13

8,55=6,97

8,55=0,8

Bulat Memanjang(Prolate Spheroid/PS)

V= 43

( πa b2)=43

(π . 8,55 cm. (6,05 cm )2 )=1310,89 cm3

e=[1−( ba )

2]12=[1−( 5,75 cm

8,55 cm )2]

12=0,71

S=2π b2+2 πabe

sin−1 e

¿2 π . (6,05 cm )2+2 π8,55 cm .6,05 cm

0,71sin−1 .0,71

¿229,98 cm2+20706,98 cm2=20936,96 cm2

Tabel 3. Menentukan Volume dan Luas Permukaan Teoritis Minimum Kelompok Bahan 1 2 3 4 5

Jeruka =6,53 cm

-a =6,855 cm

-a =6,4 cm

b =5,36 cm b =5,275 cm b =5,6 cme=0,57 e=0,64 e=0,48

Wortel -

r1=4,2 cm-

r1=3,2 cm-r2=2,6 cm r2=2,3 cm

h=18 cm h=18,3 cm

a Jeruk=6,595 cm

b Jeruk=5,411cm

e Jeruk=0,571

r1 Wortel=3,7 cm

r2 Wortel=2,45 cm

h Wortel=18,15 cm

1. Jeruk

Bulat Membujur ( Oblate Spheroid/OS)

V= 43

( π a2b )

e=[1−( ba )

2]12

Page 15: Bentuk Dan Ukuran

S=2π a2+2 πb2

eln( 1+e

1−e )a) Volume

V= 43

(π . (6,595 cm )2 .5,411 cm)=985,8 cm3

e=[1−( ba )

2]12=[1−( 5,411 cm

6,595 cm )2]

12=0,572

b) Luas Permukaan

S=2π . (6,595 cm )2+2 π(5,411cm )2

0,563ln( 1+0,572

1−0,572 )¿273,28 cm2+425,1 cm2

¿698,38 cm2

2. Wortel

Kerucut Berputar atau Silinder (P)

V=( π3 )h(r1

2+r1 r2+r22 )

S=π (r1+r 2) [ h2+ (r1−r2 )2 ]12

a) Volume

V=( π3 )18,15 cm ((3,7 cm )2+3,7 cm .2,45 cm+(18,15 cm )2 )

¿19 cm ( 352,177 cm2 )

¿6691,37 cm3

b) Luas Permukaan

S=π (3,7 cm+2,45 cm ) [ (18,15 cm )2+ (3,7 cm−2,45 cm )2 ]12

¿19,32 cm [329,422 cm2+1,56 cm2 ]12

¿351,488 cm2

Keterangan :r1 = Jari-jari bagian dasar kerucutr2 = Jari-jari bagian puncak kerucuth = Tinggi benda

Page 16: Bentuk Dan Ukuran

BAB V

PEMBAHASAN

Praktikum kali ini mahasiswa dihadapkan untuk mengetahui karakteristik

fisik bahan hasil pertanian berdasarkan ukuran, kebundaran (roundness),

kebulatan (sphericity), volume, dan luas permukaan. Sampel yang digunakan pada

praktikum kali ini terdiri dari Kentang, Tomat, Wortel, Jeruk, Telur.

Tahap awal praktikum, dimulai dengan mengukur kebundaran (roundness)

dengan bahan praktikum yaitu kentang dan telur. Jari-jari dari kedua bahan

tersebut diukur dengan menggunakan OHP, OHP tersebut dapat memproyeksikan

benda yang tidak dapat diketahui jari-jari dalam maupun jari-jari luar. Proyeksi

bahan dalam OHP tersebut digambar pada keretas millimeter block, pada tahap

penggabaran ini, praktikan sedikit mengalami kesulitan karena bayangan proyeksi

kurang kelas. Dalam menentukan Ap dan Ac harus benar-benar teliti, karena

semakin teliti maka tingkat kebenaran dari nilai roundness dari suatu bahan akan

semakin tinggi juga.

Hasil pengukuran dan perhitungan didapatkan nilai kebundaran

(roundness) pada kentang yaitu 0,292 dan telur yaitu 0,09. Berdasarkan hasil

perhitungan menunujukkan bahwa objek memiliki kebundaran (roundness) yang

masih jauh dari 1, dimana nilai 0 - 1 menunjukkan atau menyatakan nilai

roundness. Karena nilai kebundaran yang begitu kecil, praktikan menduga pada

saat melakukan penggambaran pada hasil proyeksi OHP, praktikan kurang teliti

dalam menggambarkan hasil proyeksi ke millimeter blok dan juga praktikan

kurang teliti pada saat membuat lingkaran untuk menentukan diameter pada tiap-

tiap posisi bahan pada saat setelah diproyeksikan yang mengakibatkan nilai

kebundaran dari kedua bahan tersebut kecil, hal ini terlihat jelas pada nilai telur

yang nilainya begitu kecil karena kurang dari 0,1. Roundness merupakan nilai

ketajaman sudut-sudut dari bahan, semakin tinggi nilai roundness maka semakin

kecil ketajaman sudutnya dan apabila selisih nilai Ap dan Ac semakin kecil maka

Page 17: Bentuk Dan Ukuran

bahan tersebut memiliki nilai kebundaran yang akan mendekati 1, jika mendekati

nilai perhitungan mendekati angka 1 maka objek memiliki sifat bentuk bulat

penuh. Jadi kentang memiliki tingkat kebundaran paling tinggi jika dibandingkan

dengan telur karena ketajaman sudut pada kentang sangat kecil.

Pada perhitungan nilai kebulatan (sphericity), praktikan kembali

melakukan pengukuran untuk menentukan nilai koefisien a, b dan c dengan

menggunakan jangka sorong. Bahan yang dipakai dalam perhitungan ini adalah

tomat dan kentang.

Hasil pengukuran dan perhitungan didapatkan nilai kebulatan (sphericity)

pada tomat yaitu 0,9 dan kentang yaitu 0,8. Berdasarkan hasil perhitungan

menunujukkan bahwa objek memiliki kebulatan (sphericity) yang mendekati nilai

1, dimana nilai 1 menunjukkan atau menyatakan bahwa objek atau bahan tersebut

memiliki sifat bentuk bulat penuh. Tomat memiliki kebulatan yang lebih besar

dari pada kentang karena perbandingan antara diameter luar (dc) dan diameter

dalam (di) pada tomat lebih besar dibandingkan dengan kentang. Selain

melakukan perhitungan kebulatan (sphericity) praktikan juga mengukur volume

dan luas terhadap kedua bahan tersebut, nilai b untuk rumus perhitungan volume,

eksentrisitas dan luas permukaan didapat dari nilai c pada bahan, karena nilai c

pada bahan adalah nilai minor, jadi praktikan memakai nilai c sebagai nilai b pada

rumus perhitungan volume, eksentrisitas dan luas permukaan. Masing-masing

volume tomat 707,36 cm3 dan luas permukaannya sebesar 554,28cm2 sedangkan

volume kentang 1310,89 cm3dan luas permukaannya sebesar 20936,96 cm2.

Namun terdapat keganjalan yang tampak pada luas permukaan kentang dengan

nilai yang terlalu besar jika dibandingkan dengan volumenya, praktikan menduga

terjadi kesalahan dalam menentukan nilai a,b dan c pada bahan kentang. Nilai

eksentrisitas pada kedua bahan tersebut adalah untuk tomat sebesar 0,572 dan

kentang sebesar 0,71.

Pada pengukuran dan perhitungan untuk menentukan volume dan luas

permukaan teoritis minimum, praktikan menggunakan bahanhasil pertanian

seperti jeruk dan wortel. Untuk menentukan volume dan luas permukan pertama

yang harus dilakukan adalah menentukan kemiripan kedua bahan tersebut, dari

hasil pengamatan kemiripan, jeruk termasuk kedalam bentuk geometri bulat

Page 18: Bentuk Dan Ukuran

membujur (oblate spheroid) karena bentuk jeruk yang berputar pada sumbu

pendeknya dan wortel termasuk kedalam bentuk geometri kerucut berputar,

karena bentuk wortel menyerupai kerucut. Setelah menentukan kemiripan bahan

kemudian mencari nilai koefien a,b,dan c untuk jeruk dan nilai r1, r2dan h untuk

wortel. Dari hasil pengamatan dan perhitungan secara teoritis didapatkan nilai

volume dan luas permukaan dari kedua bahan tersebut adalah volume Jeruk yaitu

985,8 cm3 dan luas permukaanya 698,38 cm2 sedangkan volume wortel yaitu

6691,37 cm3dan luas permukaannya yaitu 351,488 cm2. Dari data tersebut

diketahui volume dan luas permukaan jeruk yang palig besar dibandingkan

dengan wortel.

Volume dan luas produk akan semakin besar apabila nilai poros terpanjang

,poros pendek, diameter dan tinggi benda semakin besar. Besar nilai-nilai tersebut

sangat bergantung pada varietas dari tanaman, serealia dan kacang-kacangan

(seperti beras) memiliki volume dan luas permukaan yang lebih kecil apabila

dibandingkan dengan tanaman hortikultura.

Bahan Roundness Sphericity V (cm3) S (cm2) e

Kentang 0,292 0,8 1310,89 20936,96 0,71

Tomat - 0,9 707,36 554,28 0,572

Jeruk - - 985,8 698,38 0,563

Wortel - - 6691,37 351,488 -

Telur 0,09 - - - -

Berdasarkan data praktikum di dapat bahwa kentang memiliki kebundaran

sekitar 29,2% dan kebulatan yang lebih mendekati bola (80%) sedangkan telur

memiliki kebundaran sekitar (9%), dan tomat memili kebulatan sebesar (90%)

sedangkan nilai eksentrisitas terbesar terdapat pada kentang.

Page 19: Bentuk Dan Ukuran

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan menunujukkan bahwa kentang dan telur

memiliki kebundaran (roundness) yang masih jauh dari 1, untuk kentang

29,2% dan telur 9%.

Kentang memiliki tingkat kebundaran paling tinggi dibandingkan dengan

telur karena ketajaman sudut pada kentang lebih besar dari pada telur.

Berdasarkan hasil perhitungan menunujukkan bahwa tomat dan kentang

memiliki kebulatan (sphericity) yang mendekati nilai 1, dimana nilai 1

menunjukkan atau menyatakan bahwa objek atau bahan tersebut memiliki

sifat bentuk bulat penuh. Untuk tomat 90% dan kentang 80%.

Tomat memiliki kebulatan yang lebih besar dari pada kentang karena

perbandingan antara diameter luar (dc) dan diameter dalam (di) pada tomat

lebih besar dibandingkan dengan kentang.

Volume Jeruk yaitu 985,8 cm3 dan luas permukaanya

698,38 cm2, volume Wortel yaitu 6691,37 cm3dan luas permukaannya yaitu

351,488 cm2, volume Kentang yaitu 1310,89 cm3 dan luas permukaannya

yaitu 20936,96 cm2, volume Tomat yaitu

707,36 cm3dan luas permukaannya 554,28cm2 .

Volume dan luas produk akan semakin besar apabila nilai poros terpanjang

,poros pendek, diameter dan tinggi benda semakin besar.

Kentang dan Telur termasuk kedalam bentuk geometri Bulat memanjang

(prolate spheroid)

Jeruk dan Tomat termasuk kedalam bentuk geometri bulat membujur

(oblate spheroid)

Wortel termasuk kedalam bentuk geometri Kerucut berputar atau silinder.

Perlakuan pengukuran bentuk dan ukuran pada kelima bahan masih

kurang, karena ada beberapa bahan yang belum diukur untuk perhitungan,

Page 20: Bentuk Dan Ukuran

baik itu untuk kebundaran (roundness), kebulatan (sphericity) dan volume

dan luas permukaan.

6.2 Saran

Diperlukannya alat otomatis/electrik untuk melakukan praktikum, supaya

hasil yang diinginkan tercapai dan mengurangi titik kritis pada saat melakukan

pengukran. Hasil perhitungan bentuk dan ukuran didapat tentulah tidak 100%

benar, yang menentukan persentase kebenaran dari perhitungan adalah ketelitian

dalam menentukan dan mengukur nilai koefisien a,b,dan c. Semakin teliti maka

tingkat kebenarannya semakin tinggi. Oleh karena itu ketepatan dalam membaca

jangka sorong juga harus benar-benar teliti. Kerjasama antar tim atau kelompok

sangat diperlukan dalam praktikum kali ini, karena akan sangat berpengaruh pada

efektivitas dan efisiensi kerja.

Page 21: Bentuk Dan Ukuran

DFTAR PUSTAKA

Rusendi, Dadi.,et al. 2010. Penuntun Praktikum MK. Teknik Penanganan Hasil

Pertanian. Jatiangor : Unpad.

Rusendi, Dadi dan Asri Widyasanti. 2010. Karakteristik Bahan Hasil Pertanian.

FTIP.

Wilhelm. Luther R, Dwayne A. Suter, and Gerald H. Brusewitz. 2004. Physical

Properties of Food Materials. Chapter 2 in Food & Process Engineering

Technology, 23-52. St Joseph, Michigan : ASAE.(C) American Society of

Agricultural Engineers. (Rev.Aug.2005)

Mohsenin, N.N. 1980. Physical Properties of Plant and Animal Materials.

Gordon and breach Science Publishers, New York. Comments are closed.

Anonim. 2010. Sifat-sifat Fisik Bahan-Bahan Pertanian.