30
1 LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 5 SERI B PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR, Menimbang : a. bahwa pajak daerah sebagai salah satu sumber pendapatan daerah digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan daerah, Pemerintah Kota Bogor telah menetapkan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 16 Tahun 2002 tentang Pajak Restoran; b. bahwa Pemerintah Kota Bogor bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor telah menyetujui bersama Rancangan Peraturan Daerah Kota Bogor tentang Pajak Restoran dan disampaikan pada Gubernur Jawa Barat untuk dievaluasi sesuai dengan ketentuan Pasal 189 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

1

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

TAHUN 2011 NOMOR 5 SERI B

PERATURAN DAERAH KOTA BOGORNOMOR 6 TAHUN 2011

TENTANGPAJAK RESTORAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BOGOR,

Menimbang : a. bahwa pajak daerah sebagai salah satu sumberpendapatan daerah digunakan untuk membiayaipenyelenggaraan pembangunan dan pemerintahandaerah, Pemerintah Kota Bogor telah menetapkanPeraturan Daerah Kota Bogor Nomor 16 Tahun 2002tentang Pajak Restoran;

b. bahwa Pemerintah Kota Bogor bersama denganDewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor telahmenyetujui bersama Rancangan Peraturan DaerahKota Bogor tentang Pajak Restoran dan disampaikanpada Gubernur Jawa Barat untuk dievaluasi sesuaidengan ketentuan Pasal 189 Undang-Undang Nomor 32Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimanatelah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang PerubahanKedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah;

Page 2: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

2

c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasisebagaimana dimaksud pada huruf b dengan KeputusanGubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011 tentang Evaluasi Rancangan PeraturanDaerah Kota Bogor tentang Pajak Restoran, dan atashasil evaluasi telah dilakukan penyempurnaan antaraDewan Perwakilan Rakyat Kota Bogor dan WalikotaBogor sesuai Keputusan DPRD Kota Bogor Nomor 978-9 Tahun 2011 tentang Persetujuan Penyempurnaanterhadap Rancangan Peraturan Daerah Kota Bogortentang Pajak Restoran berdasarkan Hasil EvaluasiGubernur Jawa Barat;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlumenetapkan Peraturan Daerah tentang Pajak Restoran;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentangPembentukan Daerah-Daerah Kota Besar dalamLingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, JawaBarat, dan dalam Daerah Istimewa Yogyakartasebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 (RepublikIndonesia Dahulu) tentang Pembentukan Kota-KotaBesar dan Kota-Kota Kecil di Jawa (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara Pidana (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3209);

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentangKetentuan Umum Tata Cara Perpajakan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan PemerintahPengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008

Page 3: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

3

tentang Perubahan Keempat atas Undang-UndangNomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan TataCara Perpajakan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4999);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1997 tentang BadanPenyelesaian Sengketa Pajak (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1990 Nomor 78, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3427);

5. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentangPenagihan Pajak dengan Surat Paksa (LembaranNegara Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan LembaranNegara Nomor 3686) sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentangPerubahan atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3987);

6. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentangPerlindungan Konsumen (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3821);

7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dariKorupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

8. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentangPengadilan Pajak (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2002 Nomor 27, Tambahan Lembar NegaraRepublik Indonesia Nomor 4189);

9. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4389);

Page 4: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

4

10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimanatelah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang PerubahanKedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

11. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat danPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4438);

12. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentangKepariwisataan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4966);

13. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MajelisPermusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat,Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan PerwakilanRakyat Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 123,Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4578);

14. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang PajakDaerah dan Retribusi Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentangTata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dalamPenyelenggaraan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3866);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4578);

Page 5: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

5

17. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentangPedoman Pembinaan dan PengawasanPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4593);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintah DaerahKabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4737);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentangTata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang sertaKedudukan Keuangan Gubernur sebagai WakilPemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25 TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentangTata Cara Pemberian dan Pemanfaatan InsentifPemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010Nomor 119 Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5161);

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerahsebagaimana telah diubah dengan Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentangPerubahan atas Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman PengelolaanKeuangan Daerah;

22. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 170Tahun 1997 tentang Pedoman Tata Cara PemungutanPajak Daerah;

23. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 173Tahun 1997 tentang Tata Cara Pemeriksaan di BidangPajak Daerah;

Page 6: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

6

24. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 1999tentang Sistem dan Prosedur Administrasi Pajak Daerah,Retribusi Daerah, dan Penerimaan PendapatanLain-lain;

25. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 4 Tahun 2005tentang Penyelenggaraan Reklame (Lembaran DaerahKota Bogor Tahun 2005 Nomor 2 Seri E);

26. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 12 Tahun 2007tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (LembaranDaerah Kota Bogor Tahun 2007 Nomor 6 Seri E);

27. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13 Tahun 2007tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah(Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2007 Nomor 7,Seri E);

28. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2008tentang Urusan Pemerintahan Kota Bogor (LembaranDaerah Kota Bogor Tahun 2008 Nomor 2 Seri E);

29. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 9 Tahun 2009tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Pajak Daerah(Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2009 Nomor 5Seri E);

30. Peraturan Daerah kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010tentang Organisasi Perangkat Daerah (LembaranDaerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 1 Seri D);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BOGORdan

WALIKOTA BOGOR

MEMUTUSKAN:Menetapkan : .PERATURAN DAERAH TENTANG PAJAK RESTORAN

Page 7: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

7

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:1. Daerah adalah Kota Bogor.2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai

unsur penyelenggara pemerintahan daerah.3. Walikota adalah Walikota Bogor.4. Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang

ditentukan oleh Walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerahdan membayar seluruh pengeluaran daerah.

5. Pajak Restoran yang selanjutnya disebut pajak adalah pajak ataspelayanan restoran.

6. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman dengandipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin,warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa boga dan katering.

7. Pengusaha restoran adalah orang pribadi atau badan yangmenyelenggarakan restoran atas nama diri sendiri atau untuk dan namapihak lain yang menjadi tanggungannya.

8. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakankesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukanusaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer,perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau BadanUsaha Milik Daerah (BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apa pun,firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan,yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasilainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasikolektif dan bentuk usaha tetap.

9. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuanperaturan perundang-undangan perpajakan daerah diwajibkan untukmelakukan pembayaran pajak yang terutang, termasuk pemungut ataupemotong pajak tertentu.

10. Masa pajak adalah jangka waktu 1 (satu) bulan kalender atau jangkawaktu lain yang diatur dengan Peraturan Walikota paling lama 3 (tiga)bulan kalender yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak untuk menghitung,menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang.

Page 8: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

8

11. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah yang selanjutnya disebut SPTPDadalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkanpenghitungan dan atau pembayaran pajak, obyek pajak dan atau bukanobjek pajak, dan atau harta dan kewajiban menurut ketentuan peraturanperundang-undangan perpajakan daerah.

12. Surat Setoran Pajak Daerah yang selanjutnya disebut SSPD adalah suratyang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melakukan pembayaran ataupenyetoran pajak yang terutang ke Kas Umum Daerah atau ke tempatpembayaran lain yang ditunjuk oleh Walikota.

13. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar yang selanjutnya disebutSKPDKB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnyajumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaranpokok pajak, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah yang masihharus dibayar.

14. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan yangselanjutnya disebut SKPDKBT adalah surat ketetapan pajak yangmenentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan.

15. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disebutSKPDLB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlahkelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar daripajak yang terutang atau seharusnya tidak terutang.

16. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil yang selanjutnya disebut SKPDNadalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pajak terutangsama besarnya dengan kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidakada kredit pajak.

17. Surat Tagihan Pajak Daerah yang selanjutnya disebut STPD adalahsurat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupabunga dan atau denda.

18. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut PPNS adalahpejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerahyang diberi wewenang khusus oleh undang-undang untuk melakukanpenyidikan terhadap pelanggaran peraturan daerah.

Pasal 2

Dengan nama Pajak Restoran dipungut pajak atas pelayanan yang disediakanoleh restoran.

Page 9: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

9

BAB IIOBJEK, SUBYEK, DAN WAJIB PAJAK

Pasal 3(1) Objek pajak adalah pelayanan yang disediakan oleh Restoran.(2) Pelayanan yang disediakan restoran sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) meliputi pelayanan penjualan makanan dan/atau minumanyang dikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi di tempat pelayananmaupun di tempat lain.

(3) Tidak termasuk objek pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalahpelayanan yang disediakan oleh restoran yang nilai penjualannya tidakmelebihi Rp 7.500.000,00 (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dalam1 (satu) bulan.

(4) Pengecualian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberlakukan padatahap penetapan sebagai Wajib Pajak.

Pasal 4

(1) Subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang membeli makanandan/atau minuman dari restoran.

(2) Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang mengusahakanrestoran.

BAB IIIDASAR PENGENAAN, TARIF, DAN CARA PENGHITUNGAN PAJAK

Pasal 5Dasar pengenaan pajak adalah jumlah pembayaran yang diterima atau yangseharusnya diterima restoran.

Pasal 6Tarif pajak ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen).

Pasal 7

Besaran pokok pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarifsebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dengan dasar pengenaan pajaksebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.

Page 10: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

10

BAB IVWILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 8

Wilayah pemungutan pajak adalah wilayah daerah.

BAB VMASA PAJAK, SAAT PAJAK TERUTANG, DAN SURAT

PEMBERITAHUAN PAJAK DAERAH

Pasal 9(1) Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya ditetapkan 1 (satu) bulan

kalender.(2) Saat pajak terutang dalam masa pajak sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) terjadi saat dilakukan pembayaran dan/atau yang seharusnyadibayarkan kepada orang pribadi atau badan yang mengusahakanrestoran.

Pasal 10(1) Setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPTPD.(2) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diisi dengan jelas,

benar dan lengkap, serta ditangani oleh Wajib Pajak atas kuasanya.(3) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan

kepada Walikota paling lambat tanggal 20 (dua puluh) setelahberakhirnya masa pajak.

(4) Bentuk, isi, dan tata cara pengisian SPTPD ditetapkan oleh Walikota.

Pasal 11(1) Wajib Pajak yang membayar sendiri, SPTPD sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 10 ayat (1) digunakan untuk menghitung, memperhitungkandan menetapkan pajak sendiri yang terutang.

(2) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sesudah saat terutangnya pajak,Walikota dapat menerbitkan:a. SKPDKB dalam hal:

Page 11: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

11

1) jika berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain,pajak yang terutang tidak atau kurang bayar;

2) jika SPTPD tidak disampaikan kepada Walikota dalam jangkawaktu tertentu dan setelah ditegur secara tertulis tidakdisampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalamsurat teguran;

3) jika kewajiban mengisi SPTPD tidak dipenuhi, pajak yangterutang dihitung secara jabatan.

b. SKPDKBT jika ditemukan data baru dan/atau data yang semulabelum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah pajakyang terutang;

c. SKPDN jika jumlah pajak yang terutang sama besarnyadengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak adakredit pajak.

(3) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SKPDKB sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf a angka 1) dan angka 2) dikenakan sanksiadministratif berupa denda sebesar 2% (dua persen) sebulan dihitungdari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu palinglama 24 (dua puluh empat) bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak.

(4) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SKPDKBT sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf b dikenakan sanksi administratif berupakenaikan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah kekuranganpajak tersebut.

(5) Kenaikan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah kekurangan pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak dikenakan, jika Wajib Pajakmelaporkan sendiri sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan.

(6) Jumlah pajak yang terutang dalam SKPDKB sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf a angka 3) dikenakan sanksi sebesar25% (dua puluh lima persen) dari pokok pajak ditambah sanksiadministratif sebesar 2% (dua persen) sebulan dihitung dari pajakyang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama24 (dua puluh empat) bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak.

Pasal 12

(1) Tata cara penerbitan SPTPD, SKPDKB, dan SKPDKBT sebagaimanadimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) dan ayat (3) diatur oleh Walikota.

Page 12: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

12

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tatacara pengisian dan penyampaianSPTPD, SKPDKB dan SKPDKBT sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur oleh Walikota.

BAB VISURAT TAGIHAN PAJAK

Pasal 13(1) Walikota dapat menerbitkan STPD jika:

a. pajak dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar;b. dari hasil penelitian SPTPD terdapat kekurangan pembayaran

sebagai akibat salah tulis dan/atau salah hitung;c. Wajib Pajak dikenakan sanksi administrastif dan/atau denda.

(2) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam STPD sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b ditambah dengan sanksiadministratif sebesar 2% (dua persen) setiap bulan untuk paling lama15 (lima belas) bulan sejak saat terutangnya pajak.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk, isi, dan tata cara penyampaianSTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Walikota.

BAB VIITATA CARA PEMBAYARAN PAJAK DAN PENAGIHAN

Pasal 14(1) Walikota menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran

pajak yang terutang paling lambat setiap tanggal 15 (lima belas ) bulanberikutnya setelah berakhirnya masa pajak.

(2) SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan, SuratKeputusan Keberatan, dan Putusan banding yang menyebabkan jumlahpajak yang harus dibayar bertambah merupakan dasar penagihan pajakdan harus dilunasi dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejaktanggal diterbitkan.

(3) Walikota atas permohonan Wajib Pajak setelah memenuhi persyaratanyang diperlukan dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajakuntuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak dengan dikenakansanksi administratif sebesar 2% (dua persen) sebulan.

Page 13: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

13

(4) Persyaratan untuk dapat mengangsur dan menunda pembayaran,serta tata cara pembayaran angsuran dan penundaan sebagaimanadimaksud pada ayat (3) diatur oleh Walikota.

Pasal 15

(1) Pajak daerah yang terutang berdasarkan SKPDKB, SKPDKBT, STPD,Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan PutusanBanding yang tidak atau kurang dibayar oleh Wajib Pajak pada waktunyadapat ditagih dengan surat paksa.

(2) Penagihan pajak dengan Surat Paksa dilaksanakan berdasarkanperaturan perundang-undangan.

BAB VIIIKEBERATAN DAN BANDING

Pasal 16(1) Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Walikota atau

pejabat yang ditunjuk atas suatu:a. SKPDKB;b. SKPDKBT;c. SKPDLB;d. SKPDN; dane. Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga berdasarkan

Ketentuan Umum Pajak Daerah.(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia dengan

disertai alasan-alasan yang jelas.(3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan

sejak tanggal surat, tanggal pemotongan atau pemungutansebagaimana dimaksud pada ayat (1), kecuali jika Wajib Pajak dapatmenunjukkan bahwa jangka waktu itu dapat dipenuhi karena keadaandi luar kekuasaannya.

(4) Keberatan dapat diajukan apabila Wajib Pajak telah membayar palingsedikit sejumlah yang disetujui Wajib Pajak.

Page 14: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

14

(5) Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) tidak dianggap sebagaiSurat Keberatan sehingga tidak dipertimbangkan.

(6) Tanda penerimaan surat keberatan yang diberikan oleh Walikota ataupejabat yang ditunjuk atau tanda pengiriman surat keberatan melaluisurat pos tercatat sebagai tanda bukti penerimaan surat keberatan.

Pasal 17(1) Walikota dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan,

sejak tanggal Surat Keberatan diterima, harus memberi keputusan ataskeberatan yang diajukan.

(2) Keputusan Walikota atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnyaatau sebagian, menolak, atau menambah besarnya pajak yang terutang.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewatdan Walikota tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukantersebut dianggap dikabulkan.

Pasal 18(1) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada

Pengadilan Pajak terhadap keputusan mengenai keberatannya yangditetapkan oleh Walikota.

(2) Permohonan banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukansecara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dengan alasan yangjelas dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak keputusan diterima,dilampiri salinan dari keputusan keberatan itu.

(3) Pengajuan permohonan banding menangguhkan kewajiban membayarpajak sampai dengan 1 (satu) bulan sejak tanggal penerbitanPutusan Banding.

Pasal 19(1) Jika pengajuan keberatan dan permohonan banding dikabulkan

sebagian atau seluruhnya, kelebihan pembayaran pajak dikembalikandengan ditambah imbalan sebesar 2% (dua persen) sebulan paling lama24 (dua puluh empat) bulan.

(2) Imbalan sebesar 2% (dua persen) sebulan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dihitung sejak bulan pelunasan sampai diterbitkannya SKPDLB.

Page 15: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

15

(3) Dalam hal keberatan Wajib Pajak ditolak atau dikabulkan sebagian,Wajib Pajak dikenakan sanksi administratif berupa denda sebesar50% (lima puluh persen) dari jumlah pajak berdasarkan keputusankeberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelummengajukan keberatan.

(4) Dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan banding,sanksi administratif berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen)sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak dikenakan.

(5) Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian,Wajib Pajak dikenai sanksi adminstratif berupa denda sebesar 100%(seratus persen) dari jumlah pajak berdasarkan Putusan Bandingdikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar sebelummengajukan keberatan.

BAB IXPEMBETULAN, PEMBATALAN, PENGURANGAN KETETAPAN,

DAN PENGHAPUSAN ATAU PENGURANGAN SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 20(1) Atas permohonan Wajib Pajak atau karena jabatannya, Walikota dapat

membetulkan SKPDKB, SKPDKBT atau STPD, SKPDN atau SKPDLByang dalam penerbitannya terdapat kesalahan tulis dan/atau kesalahanhitung dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalamperaturan perundang-undangan perpajakan daerah.

(2) Walikota dapat :a. mengurangkan atau menghapuskan sanksi administratif berupa

bunga, denda, dan kenaikan pajak yang terutang menurut peraturanperundang-undangan perpajakan daerah, dalam hal sanksi tersebutdikenakan karena kekhilafan wajib pajak atau bukan karenakesalahannya;

b. mengurangkan atau membatalkan SKPDKB, SKPDKBT atau STPD,SKPDN atau SKPDLB yang tidak benar;

c. mengurangkan atau membatalkan STPD;d. membatalkan hasil pemeriksaan atau ketetapan pajak yang

dilaksanakan atau diterbitkan tidak sesuai dengan tata cara yangditentukan; dan

Page 16: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

16

e. mengurangkan ketetapan pajak terutang berdasarkan pertimbangankemampuan membayar Wajib Pajak atau kondisi tertentu objekpajak.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengurangan ataupenghapusan sanksi administratif dan pengurangan atau pembatalanketetapan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diaturoleh Walikota.

BAB XPENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

Pasal 21(1) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pengembalian kelebihan

pembayaran pajak kepada Walikota atau pejabat yang ditunjuk secaratertulis dengan menyebutkan sekurang-kurangnya:a. nama dan alamat Wajib Pajak,b. masa pajak,c. besarnya kelebihan pembayaran pajak,d. alasan yang jelas.

(2) Walikota atau pejabat dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas)bulan sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihanpembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmemberikan keputusan.

(3) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilampaui Walikota atau pejabat memberikan Keputusan, permohonanpengembalian kelebihan pembayaran pajak dianggap dikabulkan danSKPDLB harus diterbitkan dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan.

(4) Apabila Wajib Pajak mempunyai utang pajak lainnya,kelebihan pembayaran pajak lainnya, kelebihan pada ayat (2) langsungdiperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang pajak dimaksud.

(5) Pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan dalam waktupaling lama 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKPDLB denganmenerbitkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP).

(6) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran pajak setelah lewatwaktu 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKPDLB, Walikota atau pejabatyang ditunjuk memberikan imbalan sebesar 2% (dua persen) sebulanatas keterlambatan kelebihan pajak.

Page 17: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

17

Pasal 22(1) Atas pengajuan keberatan dan permohonan pengembalian kelebihan

pembayaran pajak, Walikota melakukan pemeriksaan(2) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pemeriksaan

kantor dan/atau pemeriksaan lapangan.

BAB XIKEDALUWARSA PENAGIHAN

Pasal 23(1) Hak untuk melakukan penagihan pajak, menjadi kedaluwarsa setelah

melampaui waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat terutangnya pajak,kecuali apabila Wajib Pajak melakukan tindak pidana di bidangperpajakan daerah.

(2) Kedaluwarsa penagihan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tertangguh apabila:a. diterbitkan Surat Teguran dan/atau Surat Paksa;b. ada pengakuan utang pajak dari Wajib Pajak baik langsung maupun

tidak langsung;(3) Dalam hal diterbitkan Surat Teguran dan/atau Surat Paksa

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, kedaluwarsa penagihandihitung sejak tanggal penyampaian surat paksa tersebut.

(4) Pengakuan utang pajak secara langsung sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf b adalah Wajib Pajak dengan kesadarannyamenyatakan masih mempunyai utang pajak dan belum melunasinyakepada Pemerintah Daerah.

(5) Pengakuan utang secara tidak langsung sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf b dapat diketahui dari pengajuan permohonanangsuran atau penundaan pembayaran dan permohonan keberatanWajib Pajak.

Pasal 24(1) Piutang pajak yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk

melakukan penagihan sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan.(2) Walikota menetapkan Keputusan Penghapusan Piutang Pajak yang

sudah kedaluwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1).(3) Tata cara penghapusan piutang Pajak yang sudah kedaluwarsa diatur

lebih lanjut oleh Walikota.

Page 18: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

18

BAB XIIKETENTUAN PIDANA

Pasal 25(1) Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikan SPTPD

atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkanketerangan yang tidak benar, sehingga merugikan keuangan daerahdapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahundan/atau denda paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang.

(2) Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPTPD ataumengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkanketerangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerahdapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahundan/atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang.

(3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) merupakanpenerimaan negara.

Pasal 26Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 tidak dituntut setelahmelampaui jangka waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak atauberakhirnya Masa Pajak atau berakhirnya Bagian Tahun Pajak atauberakhirnya Tahun Pajak yang bersangkutan.

BAB XIIIPENYIDIKAN

Pasal 27(1) Penyidikan terhadap pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 25 dilaksanakan oleh PPNS di lingkungan Pemerintah Daerahyang pengangkatannya ditetapkan sesuai dengan peraturanperundangan-undangan yang berlaku.

(2) Dalam melaksanakan tugas penyidikan, PPNS sebagaimana dimaksudpada ayat (1) berwenang:a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau

laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakandaerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkapdan jelas;

Page 19: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

19

b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orangpribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukansehubungan dengan tindak pidana perpajakan daerah;

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badansehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan daerah;

d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumenyang berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan daerah;

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan buktipembukuan, pencatatan, dan dokumen-dokumen lain,serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugaspenyidikan tindak pidana di bidang perpajakan daerah;

g. menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkanruangan atau tempat, pada saat pemeriksaan sedang berlangsungdan memeriksa identitas orang dan/atau dokumen yang dibawasebagaimana dimaksud pada huruf e;

h. memotret seseorang yang berkaitan, dengan tindak pidanaperpajakan daerah;

i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksasebagai tersangka atau saksi;

j. menghentikan penyidikan;k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan

tindak pidana di bidang perpajakan daerah menurut hukum yangdapat dipertanggungjawabkan;

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada di bawahkoordinasi Penyidik POLRI sesuai dengan ketentuan yang diatur dalamUndang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

(4) PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukandimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannnyakepada Penuntut Umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalamUndang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

BAB XIVKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 28Mekanisme, tata cara pembayaran, dan ketentuan lain mengenai perpajakandaerah dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan bidangperpajakan di daerah.

Page 20: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

20

BAB XVKETENTUAN PENUTUP

Pasal 29Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenaiteknis pelaksanaannya diatur oleh Walikota.

Pasal 30Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kota BogorNomor 16 Tahun 2002 tentang Pajak Restoran (Lembaran Daerah Tahun 2002Nomor 2 Seri A) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 31

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran DaerahKota Bogor.

Ditetapkan di Bogorpada tanggal 18 April 2011

WALIKOTA BOGOR,ttd.

DIANI BUDIARTO

Diundangkan di Bogorpada tanggal 25 April 2011SEKRETARIS DAERAH KOTA BOGOR,

ttd.BAMBANG GUNAWAN S.

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGORTAHUN 2011 NOMOR 5 SERI B

Page 21: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

21

PENJELASANATAS

PERATURAN DAERAH KOTA BOGORNOMOR 6 TAHUN 2011

TENTANGPAJAK RESTORAN

I. UMUMPenetapan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak

daerah dan Retribusi Daerah, merupakan salah satu upaya untuk peningkatankemampuan keuangan pemerintah daerah melalui peningkatan pembiayaanpenyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan daerah yang berasal dariPendapatan Asli Daerah, khususnya yang bersumber dari pajak daerah,sehingga kemandirian daerah dalam hal pembiayaan penyelenggaraanpemerintahan di daerah dapat terwujud.

Untuk meningkatkan pelaksanaan pembangunan dan pemberianpelayanan kepada masyarakat, serta peningkatan pertumbuhan perekonomiandi daerah, diperlukan penyediaan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerahyang hasilnya memadai. Upaya peningkatan, penyediaan, dan pembiayaandari sumber tersebut antara lain dilakukan dengan peningkatan kinerjapemungutan, penyempurnaan, dan penambahan jenis pajak, serta pemberiankeleluasaan bagi daerah untuk menggali sumber-sumber penerimaankhususnya dari sektor pajak daerah.

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentangPajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka Peraturan Daerah Kota BogorNomor 16 Tahun 2002 tentang Pajak Restoran sudah tidak sesuai lagi danperlu ditetapkan Peraturan Daerah Pengganti.

II. PASAL DEMI PASALPasal 1 : Cukup jelasPasal 2 : Cukup jelasPasal 3 :

Ayat (1) : Cukup jelas

Page 22: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

22

Ayat (2) : Objek pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi :a. restoran;b. rumah makan;c. kafetaria, kantin, warung;d. cafe;e. barf. jasa boga/katering.

Ayat (3) : Cukup jelasAyat (4) : Cukup jelas

Pasal 4 : Cukup jelasPasal 5 : Yang termasuk jumlah pembayaran adalah jumlah yang

diterima atau seharusnya diterima sebagai imbalan ataspenyerahan barang dan/atau jasa sebagai pembayarankepada restoran

Pasal 6 : Cukup jelasPasal 7 : Cukup jelasPasal 8 : Cukup jelasPasal 9 : Cukup jelasPasal 10. : Cukup jelasPasal 11 : Pasal ini mengatur tentang penerbitan surat ketetapan pajak

atas pajak yang dibayar sendiri. Penerbitan surat ketetapanpajak ditujukan kepada Wajib Pajak tertentu yangdisebabkan oleh ketidakbenaran dalam pengisian SSPDatau karena ditemukannya data fiskal yang tidak dilaporkanoleh Wajib Pajak.

Ayat (1) : Cukup jelas

Ayat (2) : Ketentuan ayat ini memberi kewenangan kepada Walikotauntuk dapat menerbitkan SKPDKB, SKPDKBT atau SKPDNhanya terhadap kasus-kasus tertentu seperti tersebut padaayat ini, dengan perkataan lain hanya terhadap Wajib Pajaktertentu yang nyata-nyata atau berdasarkan hasilpemeriksaan tidak memenuhi kewajiban formal dan ataukewajiban material.

Page 23: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

23

Huruf a

Angka 1) : Cukup jelas

Angka 2) : Cukup jelas

Angka 3) : Yang dimaksud dengan penetapan pajaksecara jabatan adalah penetapan besarnyapajak terutang yang dilakukan oleh Walikotaatau pejabat yang ditunjuk berdasarkan datayang ada atau keterangan lain yang dimilikioleh Walikota atau pejabat yang ditunjuk.

Huruf b : Cukup jelas

Huruf c : Cukup jelas

Ayat (3) : Ayat ini mengatur sanksi terhadap Wajib Pajak yang tidakmemenuhi kewajiban perpajakannya yaitu mengenakansanksi administratif sebesar 2% (dua persen) sebulan daripajak yang tidak atau terlambat dibayar untuk jangka waktupaling lama 24 (dua puluh empat) bulan atas pajak yangtidak atau terlambat dibayar. Sanksi administratif berupadenda dihitung sejak saat terutangnya pajak sampaidengan diterbitkannya SKPDKB.

Ayat (4) : Dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kewajibanperpajakannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b, yaitu dengan ditemukannya data baru dan ataudata yang semula belum terungkap yang berasal dari hasilpemeriksaan sehingga pajak yang terutang bertambah,maka terhadap Wajib pajak dikenakan sanksi administrasiberupa kenaikan 100% (seratus persen) dari jumlahkekurangan pajak. Sanksi administrasi ini tidak dikenakanapabila Wajib pajak melaporkannya sebelum diadakantindakan pemeriksaan.

Ayat (5) : Cukup jelas

Page 24: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

24

Ayat (6) : Dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kewajibanperpajakannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a angka 3), yaitu Wajib Pajak tidak mengisi SuratPemberitahuan Pajak Daerah yang seharusnyadilakukannya, maka dikenakan sanksi administratif berupakenaikan pajak sebesar 25% (dua puluh lima persen)dari pokok pajak yang terutang. Dalam kasus ini,maka Kepala Daerah menetapkan pajak yang terutangsecara jabatan melalui penerbitan Surat Ketetapan PajakDaerah Kurang Bayar, selain sanksi administratif berupakenaikan sebesar 25% (duapuluh lima persen) daripokok pajak yang terutang juga dikenakan sanksiadministratif sebesar 2% (dua persen) sebulan dihitungdari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untukjangka waktu paling lama 24 (duapuluh empat) bulan.Sanksi administratif dihitung sejak saat terutangnya pajaksampai dengan diterbitkannya Surat Ketetapan PajakDaerah Kurang Bayar.

Pasal 12 : Cukup jelasPasal 13 :

Ayat (1)

Huruf a : Cukup jelas

Huruf b : Yang dimaksud dengan “penelitian” adalahpemeriksaan kantor.

Huruf c : Sanksi administratif dikenakan kepada Wajib Pajakyang tidak atau kurang membayar pajak yangterutang, sedangkan sanksi administratif berupadenda dikenakan karena tidak dipenuhinya ketentuanformal, misalnya tidak atau terlambat menyampaikanSSPD.

Ayat (2) : Ayat ini mengatur pengenaan sanksi administratif atasSTPD yang diterbitkan karena:

a. pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar.

Page 25: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

25

b. pemeriksaan SSPD yang menghasilkan pajak kurangdibayar karena terdapat salah tulis dan atau salahhitung.

Ayat (3) : Cukup jelas

Pasal 14Ayat (1) : Cukup jelas

Ayat (2) : SKPDKB, SKPDKBT, STPD dan Surat KeputusanPembetulan, Surat Keputusan Keberatan maupun PutusanBanding yang menyebabkan jumlah pajak yang harusdibayar bertambah, merupakan sarana administrasi bagiWalikota untuk melakukan penagihan pajak.

Ayat (3) : Cukup jelas

Ayat (4) : Cukup jelasPasal 15 : Cukup jelasPasal 16

Ayat (1) : Apabila Wajib Pajak berpendapat bahwa jumlah pajakdalam surat ketetapan pajak dan pemungutan tidaksebagaimana mestinya, maka Wajib Pajak dapatmengajukan keberatan hanya kepada Walikota yangmenerbitkan surat ketetapan pajak. Keberatan yangdiajukan adalah terhadap materi atau isi dari ketetapandengan membuat perhitungan jumlah yang seharusnyadibayar menurut perhitungan Wajib Pajak. Satu keberatanharus diajukan terhadap satu jenis pajak dan satutahun pajak.

Huruf a : Cukup jelasHuruf b: Cukup jelasHuruf c : Cukup jelasHuruf d : Cukup jelasHuruf e : Cukup jelas

Page 26: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

26

Ayat (2) : Yang dimaksud dengan “alasan-alasan yang jelas” adalahmengemukakan dengan data atau bukti bahwa jumlah pajakyang terutang atau pajak lebih bayar yang ditetapkan olehfiskus tidak benar.

Ayat (3) : Yang dimaksud dengan “keadaan di luar kekuasaannya”adalah suatu keadaan yang terjadi di luarkehendak/kekuasaan Wajib Pajak, misalnya, karena WajibPajak sakit atau terkena musibah bencana alam.

Ayat (4) : Ketentuan ini mengatur bahwa persyaratan pengajuankeberatan bagi Wajib Pajak adalah harus melunasi terlbihdahulu sejumlah kewajiban perpajakannya yang telahdisetuji Wajib Pajak pada saat pembahasan akhir hasilpemeriksaan. Pelunasan tersebut harus dilakukan sebelumWajib Pajak mengajukan keberatan. Ketentuan diperlukanagar Wajib Pajak tidak menghindar dari kewajibanmembayar pajak yang telah ditetapkan dengan dalihmengajukan keberatan, sehingga dapat dicegahterganggunya penerimaan daerah.

Ayat (5) : Cukup jelas

Ayat (6) : Tanda bukti penerimaan Surat Keberatan sangantdiperlukan untuk memenuhi ketentuan formal. Diterima atautidaknya hak mengajukan Surat Keberatan dimaksud,tergantung dipenuhinya ketentuan batas waktusebagaimana dimaksud pada ayat (3), yang dihitung mulaiditerbitkannya surat ketetapan pajak sampai saatditerimanya Surat Keberatan tersebut oleh Walikota.Tanda bukti penerimaan tersebut oleh Wajib Pajak dapatjuga digunakan sebagai alat kontrol baginya untukmengetahui sampai kapan batas waktu 12 (dua belas)bulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1)berakhir. Tanda bukti penerimaan itu diperlukan untukmemastikan bahwa keberatannya dikabulkan, apabiladalam jangka waktu tersebut Wajib Pajak tidak menerimasurat keputusan dari Walikota atas Surat Keberatan yangdiajukan.

Page 27: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

27

Pasal 17 :Ayat (1) : Cukup jelas

Ayat (2) : Dalam keputusan keberatan tidak tertutup kemungkinanutang pajaknya bertambah berdasarkan hasil pemeriksaanatau keterangan lain karena ada data baru yang tadinyabelum terungkap atau belum dilaporkan.

Ayat (3) : Ketentuan ini dimaksudkan untuk memberikan kepastianhukum kepada Wajib Pajak maupun fiskus dan dalamrangka tertib administrasi, oleh karena itu keberatanyang diajukan oleh Wajib Pajak harus diberi keputusanoleh Kepala Daerah dalam jangka waktu paling lama 12(dua belas) bulan sejak Surat Keberatan diterima.

Pasal 18 : Cukup jelasPasal 19 : Cukup jelasPasal 20 :

Ayat (1) : Cukup jelas

Ayat (2)Huruf a : Dalam praktek dapat ditemukan sanksi administratif

yang dikenakan kepada Wajib Pajak tidak tepatkarena ketidaktelitian petugas pajak yang dapatmembebani Wajib Pajak yang tidak bersalah atautidak memahami peraturan perpajakan. Dalam haldemikian, sanksi administratif denda dan kenaikanyang telah ditetapkan dapat dihapuskan ataudikurangkan oleh Walikota.

Huruf b : Walikota karena jabatannya, dan berlandaskan unsurkeadilan dapat mengurangkan atau membatalkanketetapan pajak yang tidak benar, misalnya WajibPajak yang ditolak pengajuan keberatannya karenatidak memenuhi persyaratan formal (memasukanSurat Keberatan tidak pada waktunya) meskipunpersyaratan material terpenuhi.

Page 28: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

28

Huruf c: Cukup jelas

Huruf d : Cukup jelas

Huruf e : Cukup jelas

Ayat (3) : Cukup jelas

Pasal 21

Ayat (1) : Cukup jelas

Ayat (2) : Walikota sebelum memberikan keputusan dalam halkelebihan pembayaran pajak harus melakukanpemeriksaan terlebih dahulu.

Ayat (3) : Ayat ini memberikan kepastian hukum baik kepada WajibPajak maupun fiskus dan dalam rangka tertib administrasiperpajakan. Oleh karena itu, permohonan kelebihanpembayaran pajak yang diajukan oleh Wajib Pajak harusdiberi keputusan oleh Walikota.

Ayat (4) : Cukup jelas

Ayat (5) : Cukup jelas

Ayat (6) : Besarnya imbalan atas keterlambatan pengembaliankelebihn pembayaran pajak dihitung dari batas waktu2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKPDLB sampai dengansaat dilakukannya pembayaran kelebihan.

Pasal 22 : Cukup jelas

Pasal 23

Ayat (1) : Saat daluwarsa penagihan pajak ini perlu ditetapkan untukmemberi kepastian hukum kapan utang pajak tersebut tidakdapat ditagih lagi.

Page 29: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

29

Ayat (2)

Huruf a : Dalam hal diterbitkan Surat Teguran dan Surat Paksa,kedaluwarsa penagihan dihitung sejak tanggalpenyampaian Surat Paksa tersebut.

Huruf b : Yang dimaksud dengan pengakuan utang pajaksecara langsung adalah Wajib Pajak dengankesadarannya menyatakan masih mempunyai utangpajak dan belum melunasinya kepada PemerintahDaerah. Yang dimaksud dengan pengakuan utangsecara tidak langsung adalah Wajib Pajak tidaksecara nyata-nyata leangsung menyatakan bahwa iamengakui mempunyai utang pajak kepadaPemerintah Daerah.Contoh:1). Wajib Pajak mengajukan permohonan

angsuran/penundaan pembayaran;2). Wajib Pajak mengajukan permohonan keberatan.

Ayat (3) : Cukup jelas

Ayat (4) : Cukup jelas

Ayat (5) : Cukup jelas

Pasal 24 : Cukup jelas

Pasal 25

Ayat (1) : Dengan adanya sanksi pidana, diharapkan timbulnyakesadaran Wajib Pajak untuk memenuhi kewajibannya.Yang dimaksud kealpaan berarti tidak sengaja, lalai,tidak hati-hati atau kurang mengindahkan kewajibannya,sehingga perbuatan tersebut menimbulkan kerugiankeuangan daerah.

Ayat (2) : Perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksud padaayat ini yang dilakukan dengan sengaja, dikenakan sanksiyang lebih berat daripada alpa, mengingat pentingnyapenerimaan pajak bagi daerah.

Page 30: BERITA DAERAH KOTA BOGOR...2 c. bahwa Gubernur Jawa Barat menetapkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 168.342/Kep.377-Hukham/2011

30

Ayat (3) : Cukup jelas

Pasal 26 : Cukup Jelas

Pasal 27Ayat (1) : Penyidik di bidang perpajakan daerah dan retribusi adalah

pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkunganPemerintah Daerah yang diangkat oleh pejabat yangberwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakandaerah dan retribusi dilaksanakan menurut ketentuan yangdiatur dalam Undang-Undang Acara Pidana.

Ayat (2) : Cukup jelas

Ayat (3) : Cukup jelas

Ayat (4) : Cukup jelas

Pasal 28 : Cukup jelasPasal 29 : Cukup jelasPasal 30. : Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA BOGORNOMOR 32 TAHUN 2011