26
Laporan Tetap Praktikum Biokimia I. Pertemuan ke : 1 II. Judul : Reaksi Uji terhadap Asam Amino III. Tujuan : Untuk menguji atau mengidentifikasi gugus fungsi yang terdapat dalam suatu gugus amino melalui reaksi reagen itu IV. Teori Protein berasal dari bahasa Yunani protos,yang berarti “yang paling utama”. Protein merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung komposisi rata-rata unsur kimia yaitu karbon 50%, hidrogen 7%, oksigen 23%, nitrogen 26%, dan kadang kala sulfur 0-3% serta fosfor 0-3%. Protein merupakan komponen utama sel hewan dan manusia. Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator. Disamping itu hemoglobin dalam butir-butir darah atau eritrosit yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh, adalah salah satu jenis protein. Semua protein di dalam semua makhluk, tanpa memandang fungsi dan aktivitas biologinya, dibangun oleh susunan dasar yang sama, yaitu 20 asam amino baku, yang molekulnya sendiri tidak mempunyai aktivitas biologi. Asam amino merupakan abjad struktur protein, karena molekul-molekul ini dapat disusun dalam jumlah deret yang hamper tidak 1 | Laporan Praktikum Reaksi Uji terhadap Asam Amino / Diah Syafitri

biokim 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Protein transpor di dalam plasma darah mengikat dan membawa molekul atau ion spesifik dari satu organ ke organ lain Disini oksigen dilepaskan untuk melangsungkan oksidasi nutrien yang menghasilkan energi. Plasma darah mengandung lipoprotein, yang membawa lipid dari hati ke organ yang lain. Protein transpor lain terdapat di dalam membran sel dan menyesuaikan strukturnya untuk mengikat dan membawa glukosa, asam amino, dan nutrien lain membran menuju ke dalam sel.

Citation preview

Page 1: biokim 1

Laporan Tetap Praktikum Biokimia

I. Pertemuan ke : 1

II. Judul : Reaksi Uji terhadap Asam Amino

III. Tujuan : Untuk menguji atau mengidentifikasi gugus fungsi yang terdapat

dalam suatu gugus amino melalui reaksi reagen itu

IV. Teori

Protein berasal dari bahasa Yunani protos,yang berarti “yang paling utama”.

Protein merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang

merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama

lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung komposisi rata-rata unsur

kimia yaitu karbon 50%, hidrogen 7%, oksigen 23%, nitrogen 26%, dan kadang kala

sulfur 0-3% serta fosfor 0-3%. Protein merupakan komponen utama sel hewan dan

manusia. Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya

enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator. Disamping itu hemoglobin

dalam butir-butir darah atau eritrosit yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari

paru-paru ke seluruh bagian tubuh, adalah salah satu jenis protein.

Semua protein di dalam semua makhluk, tanpa memandang fungsi dan aktivitas

biologinya, dibangun oleh susunan dasar yang sama, yaitu 20 asam amino baku, yang

molekulnya sendiri tidak mempunyai aktivitas biologi. Asam amino merupakan abjad

struktur protein, karena molekul-molekul ini dapat disusun dalam jumlah deret yang

hamper tidak terbatas, untuk membuat berbagai protein dalam jumlah yang hamper

tidak terbatas pula.

Asam amino alfa diklasifikasikan ke dalam :

1.      Asam amino alfa essensial, yaitu asam amino alfa yang sangat diperlukan

keberadaanya dalam tubuh tetapi tubuh tidak dapat memsintesis asam amino alfa

tersebut.

2.      Asam amino alfa semi-essensial, yaitu asam amino alfa walau disentesis dalam

tubuh namun jumlahnya tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh terhadap asam amino

alfa tersebut.

3.      Asam amino alfa yang non-essensial, yaitu asam amino alfa yang diperlukan oleh

tubuh serta disentesis dalam tubuh dalam jumlah yang cukup memenuhi kebutuhan

tubuh terhadap asam amino alfa tersebut

1 | L a p o r a n P r a k t i k u m R e a k s i U j i t e r h a d a p A s a m A m i n o / Diah Syafitri

Page 2: biokim 1

Protein merupakan polipeptida berbobot molekul tinggi yang terdapat secara

alami. Polipeptida yang memiliki hanya asam amino saja digolongkan sebagai protein

sederhana. Protein terkonjugasi mengandung komponen bukan asam amino yang

dikenal sebagai gugus prostetik di samping kerangka utama asam amino.

Golongan-Golongan Asam Amino

Struktur ke-20 asam amino dibagi menjadi 4 golongan,

1. Delapan Asam Amino Mempunyai Gugus Nonpolar

            Gugus R  di dalam golongan ini merupakan hidrokarbon. Lima asam amino

dengan gugus R alifatik (alanin, valin, leusin, isoleusin, dan prolin), dua dengan

lingkaran aromatik (fenilalanin dan triptofan), dan satu yang mengandung sulfur

(metionin).

2. Golongan Asam Amino Mempunyai Gugus Polar Tidak Bermuatan

Gugus R dari asam amino polar lebih larut dalam air, atau lebih hidrofilik,

dibandingkan dengan asam amino nonpolar, karena golongan ini mengandung gugus

fungsionil yang membentuk ikatan hidrogen dengan air. Golongan ini meliputi glisin,

serin, treonin, sistein, tirosin, asparagin, dan glutamin.

3. Golongan Asam Amino yang Mempunyai Gugus R yang Bermuatan Negatif (Asam)

Golongan asam amino ini mengandung gugus R yang bermuatan total negatif

pada pH 7,0. Asam amino ini meliputi asam aspartat dan asam glutamat, yang masing-

masing memiliki tambahan gugus karboksil.

4. Golongan Asam Amino yang Mempunyai Gugus R Bermuatan Positif (Basa)

Golongan asam amino ini mempunyai gugus R dengan muatan total positif pada

pH 7,0. Asam amino ini meliputi lisin, arginin, dan histidin.

Fungsi Biologi Protein

Ø  Enzim

Protein yang paling bervariasi dan mempunyai kekhususan tinggi adalah protein

yang mempunyai aktivitas katalisa, yakni enzim. Hampir semua reaksi kimia

biomolekul organik di dalam sel dikatalisa oleh enzim. Lebih dari 2000 jenis enzim,

masing-masing dapat mengkatalisa reaksi kimia yang berbeda, telah ditemukan di

dalam berbagai bentuk kehidupan.

Ø  Protein Transport

2 |L a p o r a n P r a k t i k u m R e a k s i U j i t e r h a d a p A s a m A m i n o / Diah Syafitri

Page 3: biokim 1

Protein transpor di dalam plasma darah mengikat dan membawa molekul atau

ion spesifik dari satu organ ke organ lain Disini oksigen dilepaskan untuk

melangsungkan oksidasi nutrien yang menghasilkan energi. Plasma darah mengandung

lipoprotein, yang membawa lipid dari hati ke organ yang lain. Protein transpor lain

terdapat di dalam membran sel dan menyesuaikan strukturnya untuk mengikat dan

membawa glukosa, asam amino, dan nutrien lain membran menuju ke dalam sel.

Ø  Protein Nutrien dan Penyimpan

Biji berbagai tumbuhan menyimpan protein nutrien yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan embrio tanaman. Terutama, contoh yang telah dikenal adalah protein biji

dari gandum, jagung, dan beras. Ovalbumin protein utama putih telur, dan kasein

protein utama susu merupakan contoh lain dari protein nutrien Ferritin jaringan hewan

merupakan protein penyimpan besi.

Ø  Protein Kontraktil atau Motil

Beberapa protein memberikan kemampuan kepada sel dan organisme untuk

berkontraksi, mengubah bentuk, atau bergerak. Aktin dan miosin adalah protein filamen

yang berfungsi di dalam sistem kontraktil otot kerangka dan juga di dalam banyak sel

bukan otot. Contoh lain adalah tubulin, protein pembentuk mikrotubul. Mikrotubul

merupakan komponen penting dari flagella dan silia yang dapat menggerakkan sel.

Ø  Protein Struktural

Banyak protein yang berperan sebagai filamen, kabel, atau lembaran

penyanggah untuk memberikan struktur biologi kekuatan atau proteksi. Komponen

utama dari urat dan tulang rawan adalah protein serabut kolagen, yang mempunyai daya

tenggang yang amat tinggi.

Ø  Protein Pertahanan

Banyak protein mempertahankan organisme dalam melawan serangan oleh

spesies lain atau melindungi organisme tersebut dari luka. Immunoglobulin atau anti-

bodi pada vertebrata adalah protein khusus yang dibuat oleh limposit yang dapat

mengenali dan mengendapkan atau menetralkan serangan bakteri, virus, atau protein

asing dari spesies lain. Fibrinogen dan trombin, merupakan protein penggumpal darah

yang menjaga kehilangan darah jika sistem pembuluh terluka. Bisa ular, toksin bakteri,

dan protein tumbuhan beracun, seperti risin, juga berfungsi di dalam pertahanan tubuh.

Ø  Protein Pengatur

3 |L a p o r a n P r a k t i k u m R e a k s i U j i t e r h a d a p A s a m A m i n o / Diah Syafitri

Page 4: biokim 1

Beberapa protein membantu aktivitas seluler. Diantara jenis ini terdapat

sejumlah hormon seperti insulin, yang mengatur metabolisme gula dan kekurangannya

menyebabkan penyakit diabetes. Hormon pertumbuhan dari pituari dan hormon

paratiroid, yang mengatur transport Ca2+ dan fosfat. Protein pengatur lain, yang disebut

repressor mengatur biosintesa enzim oleh sel bakteri.

Ø  Protein lain

Terdapat banyak protein yang fungsinya agak eksotik dan tidak mudah

diklasifikasikan. Monelin, suatu protein tanaman dari afrika yang mempunyai rasa yang

amat manis.

V. Alat dan Bahan

Alat: Bahan:

Tabung reaksi Reagen Millon

Gelas Ukur Putih Telur 1% - 10%

Beaker Gelas Kuning Telur 1% - 10%

Penjepit Tabung Valin 1% - 10%

Labu Ukur Tripthofan 1% - 5%

Rak Tabung Reaksi Alanin 1% - 10%

Pipet Tetes Asam Aspartat 1% - 10%

Bunsen Spiritus Sari Ikan 1% - 10%

Neraca digital Reagen Hopskin Cole

Batang pengaduk Reagen Ninhidrin

Aquades

H2SO4

VI. Prosedur

Uji Millon

Tambahkan 5 tetes reagen Millon ke dalam 3 ml larutan protein, panaskan

campuran baik-baik. Jika reagen yang digunakan terlalu banyak, maka warna akan

hilang pada pemanasan.

Uji Hopskin Cole

Kedalam 2 ml larutan protein tambahkan 2 ml reagen Hopskin Cole. Tambahkan

sedikit demi sedikit kira-kira sebanyak 5 ml H2SO4 pekat melalui sisi tabung. Amati

4 |L a p o r a n P r a k t i k u m R e a k s i U j i t e r h a d a p A s a m A m i n o / Diah Syafitri

Page 5: biokim 1

warna yang terbentuk pada pertemuan kedua cairan. Jika perlu putar-putar perlahan-

lahan tabung tersebut, sampai terbentuk cincin berwarna.

Uji Ninhidrin

Tambahkan 0,5 ml larutan ninhidrin 0,1 % ke dalam 3 ml larutan Protein.

Panaskan hingga mendidih.

VII. Hasil Pengamatan :

Uji Millon

Nama Uji Hasil PengamatanAlanin 3 ml Alanin 1% + reagen Millon larutan tidak berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml Alanin 2% + Reagen Millon larutan tidak berwarna(tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml Alanin 3% + Reagen Millon larutan tidak berwarna(tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml Alanin 4% + Reagen Millon larutan tidak berwarna(tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml Alanin 5% + Reagen Millon larutan tidak berwarna(tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml Alanin 6% + Reagen Millon larutan tidak berwarna(tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml Alanin 7% + Reagen Millon larutan tidak berwarna(tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml Alanin 8% + Reagen Millon larutan tidak berwarna(tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml Alanin 9% + Reagen Millon larutan tidak berwarna(tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml Alanin 10% + Reagen Millon larutan tidak berwarna(tidak berwarna) (tidak berwarna)

Putih Telur 3 ml Putih Telur 1% + ReagenMillon lar. berwarna merah

(tidak berwarna) (tidak berwarna) bata

3 ml Putih Telur 2% + ReagenMillon lar. berwarna merah

(tidak berwarna) (tidak berwarna) bata

3 ml Putih Telur 3% + ReagenMillon lar. berwarna merah

5 |L a p o r a n P r a k t i k u m R e a k s i U j i t e r h a d a p A s a m A m i n o / Diah Syafitri

Page 6: biokim 1

(tidak berwarna) (tidak berwarna) bata

3 ml Putih Telur 4% + ReagenMillon lar. berwarna merah

(tidak berwarna) (tidak berwarna) bata

3 ml Putih Telur 5% + ReagenMillon lar. berwarna merah

(tidak berwarna) (tidak berwarna) bata

3 ml Putih Telur 6% + ReagenMillon lar. berwarna merah

(tidak berwarna) (tidak berwarna) bata

3 ml Putih Telur 7% + ReagenMillon lar. berwarna merah

(tidak berwarna) (tidak berwarna) bata

3 ml Putih Telur 8% + ReagenMillon lar. berwarna merah

(tidak berwarna) (tidak berwarna) bata

3 ml Putih Telur 9% + ReagenMillon lar. berwarna merah

(tidak berwarna) (tidak berwarna) bata

3 ml Putih Telur 10% + ReagenMillon lar. berwarna merah

(tidak berwarna) (tidak berwarna) bata

6 |L a p o r a n P r a k t i k u m R e a k s i U j i t e r h a d a p A s a m A m i n o / Diah Syafitri

Page 7: biokim 1

Valin 3 ml valin 1% + reagen Millon larutan tidak berwarna (tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml valin 2% + reagen Millon larutan tidak berwarna (tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml valin 3% + reagen Millon larutan tidak berwarna (tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml valin 4% + reagen Millon larutan tidak berwarna (tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml valin 5% + reagen Millon larutan tidak berwarna (tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml valin 6% + reagen Millon larutan tidak berwarna (tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml valin 7% + reagen Millon larutan tidak berwarna (tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml valin 8% + reagen Millon larutan tidak berwarna (tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml valin 9% + reagen Millon larutan tidak berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml valin 10% + reagen Millon larutan tidak berwarna (tidak berwarna) (tidak berwarna)

7 |L a p o r a n P r a k t i k u m R e a k s i U j i t e r h a d a p A s a m A m i n o / Diah Syafitri

Page 8: biokim 1

Asam Aspartat 3 ml as. aspartat 1% + reagen Millon larutan tidak berwarna (tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml as. aspartat 2% + reagen Millon larutan tidak berwarna(tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml as. aspartat 3% + reagen Millon larutan tidak berwarna (tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml as. aspartat 4% + reagen Millon larutan tidak berwarna (tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml as. aspartat 5% + reagen Millon larutan tidak berwarna (tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml as. aspartat 6% + reagen Millon larutan tidak berwarna (tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml as. aspartat 7% + reagen Millon larutan tidak berwarna (tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml as. aspartat 8% + reagen Millon larutan tidak berwarna (tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml as. aspartat 9% + reagen Millon larutan tidak berwarna (tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml as. aspartat 10% + reagen Millon larutan tidak berwarna (tidak berwarna) (tidak berwarna)

8 |L a p o r a n P r a k t i k u m R e a k s i U j i t e r h a d a p A s a m A m i n o / Diah Syafitri

Page 9: biokim 1

Kuning Telur 3 ml Kuning Telur 1% + ReagenMillon lar. berwarna merah

(tidak berwarna) (tidak berwarna) bata

3 ml Kuning Telur 2% + ReagenMillon lar. berwarna merah

(tidak berwarna) (tidak berwarna) bata

3 ml Kuning Telur 3% + ReagenMillon lar. berwarna merah

(tidak berwarna) (tidak berwarna) bata

3 ml Kuning Telur 4% + ReagenMillon lar. berwarna merah

(tidak berwarna) (tidak berwarna) bata

3 ml Kuning Telur 5% + ReagenMillon lar. berwarna merah

(tidak berwarna) (tidak berwarna) bata

3 ml Kuning Telur 6% + ReagenMillon lar. berwarna merah

(tidak berwarna) (tidak berwarna) bata

3 ml Kuning Telur 7% + ReagenMillon lar. berwarna merah

(tidak berwarna) (tidak berwarna) bata

3 ml Kuning Telur 8% + ReagenMillon lar. berwarna merah

(tidak berwarna) (tidak berwarna) bata

3 ml Kuning Telur 9% + ReagenMillon lar. berwarna merah

(tidak berwarna) (tidak berwarna) bata

3 ml Kuning Telur 10% + ReagenMillon lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) merah bata

Uji Ninhidrin

Nama Uji Hasil Pengamatan

9 |L a p o r a n P r a k t i k u m R e a k s i U j i t e r h a d a p A s a m A m i n o / Diah Syafitri

Page 10: biokim 1

Tripthofan 3 ml Tripthofan 1% + Reagen ninhidrin lar. berwarna ungu

(tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml Tripthofan 2% + Reagen ninhidrin lar. berwarna ungu

(tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml Tripthofan 3% + Reagen ninhidrin lar. berwarna ungu

(tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml Tripthofan 4% + Reagen ninhidrin lar. berwarna ungu

(tidak berwarna) (tidak berwarna)

3 ml Tripthofan 5% + Reagen ninhidrin lar. berwarna ungu

(tidak berwarna) (tidak berwarna)

Kuning Telur

3 ml Kuning Telur 1% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

3 ml Kuning Telur 2% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

3 ml Kuning Telur 3% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu 3 ml Kuning Telur 4% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

3 ml Kuning Telur 5% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

3 ml Kuning Telur 6% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

3 ml Kuning Telur 7% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

3 ml Kuning Telur 8% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

3 ml Kuning Telur 9% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

10 |L a p o r a n P r a k t i k u m R e a k s i U j i t e r h a d a p A s a m A m i n o / Diah Syafitri

Page 11: biokim 1

3 ml Kuning Telur 10% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

Putih Telur 3 ml Putih Telur 1% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

3 ml Putih Telur 2% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

3 ml Putih Telur 3% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

3 ml Putih Telur 4% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

3 ml Putih Telur 5% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

3 ml Putih Telur 6% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

3 ml Putih Telur 7% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

3 ml Putih Telur 8% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

3 ml Putih Telur 9% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

3 ml Putih Telur 10% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

11 |L a p o r a n P r a k t i k u m R e a k s i U j i t e r h a d a p A s a m A m i n o / Diah Syafitri

Page 12: biokim 1

Sari Ikan 3 ml Sari Ikan 1% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu 3 ml Sari Ikan 2% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu 3 ml Sari Ikan 3% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu 3 ml Sari Ikan 4% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu 3 ml Sari Ikan 5% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu 3 ml Sari Ikan 6% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu 3 ml Sari Ikan 7% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu 3 ml Sari Ikan 8% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu 3 ml Sari Ikan 9% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu 3 ml Sari Ikan 10% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

12 |L a p o r a n P r a k t i k u m R e a k s i U j i t e r h a d a p A s a m A m i n o / Diah Syafitri

Page 13: biokim 1

Putih Telur 3 ml Putih Telur 1% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu 3 ml Putih Telur 2% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu 3 ml Putih Telur 3% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu 3 ml Putih Telur 4% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu 3 ml Putih Telur 5% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu 3 ml Putih Telur 6% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu 3 ml Putih Telur 7% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu 3 ml Putih Telur 8% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu 3 ml Putih Telur 9% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu 3 ml Putih Telur 10% + Reagen ninhidrin lar. berwarna

(tidak berwarna) (tidak berwarna) ungu

Uji Hopskin Cole

Nama Uji Hasil PengamatanTriptofan 2 ml Triptofan + Reagen Hopkins-Cole larutan keruh, ditetesi as.

sulfat pekat terbentuk cincin coklat

VIII. Reaksi

Uji Millon

Uji Ninhidrin

13 |L a p o r a n P r a k t i k u m R e a k s i U j i t e r h a d a p A s a m A m i n o / Diah Syafitri

Page 14: biokim 1

Uji Hopskin-Cole

IX. Pembahasan

Percobaan pertama yang kami lakukan adalah uji protein melalui uji millon. Uji

millon ini memberikan hasil positif terhadap protein yang mengandung asam amino

yang memiliki gugus fenol. Uji ini memiliki prinsip pembentukan garam merkuri dari

tirosin yang ternitrasi.Pada uji millon ini, kami melakukan uji pada alanin 1% - 10%,

putih telur 1% - 10%, valin 1%- 10%, asam aspartat 1% - 10%, dan kuning telur 1% -

10%. Kami menambahkan kelima larutan protein tersebut dengan reagen millon, dan

kami mendapatkan bahwa putih telur 1% - 10% dan kuning telur 1% - 10%

menghasilkan uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan merah bata setelah

dipanaskan kurang lebih 2 menit. Terbentuknya endapan merah, karena dapat

dibuktikan bahwa pada putih telur dan kuning telur mengandung tirosin sebagai salah

satu asam amino penyusunnya. Semakin besar konsentrasi yang dimiliki larutan itu,

maka semakin pekat warna yang dihasilkan setelah larutan protein dan reagen millon

14 |L a p o r a n P r a k t i k u m R e a k s i U j i t e r h a d a p A s a m A m i n o / Diah Syafitri

Page 15: biokim 1

direaksikan. Tetapi, pada larutan valin 1% - 10%, asam aspartat 1% - 10%, dan alanin

1% - 10%, jika direaksikan dengan reagen millon, menghasilkan uji negatif. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa larutan ini tidak mengandung tirosin sebagai salah satu

penyusun asam aminonya atau tidak mengandung asam amino yang memiliki gugus

fenol sebagai penyusun protein tersebut.

Pada uji Hopskins_Cole, kami hanya menggunakan tripthofan 5% sebagai larutan

uji. Dengan menambahkan 2 ml reagen Hopskin_Cole, lalu menambahkan kurang lebih

5 ml H2SO4 pekat pada sisi tabung, terlihat bahwa terjadinya reaksi antara larutan

tersebut, larutan berubah warna menjadi coklat dan terbentuk cincin ditengah-tengah

larutan. Hal ini disebabkan karena tripthofan memiliki gugus indol. Terbentuknya cincin

pada larutan tersebut karena tripthofan berkondensasi dengan aldehid.

Pada uji ninhidrin, kami melakukan uji terhadap beberapa asam amino berikut :

Tripthofan 1% - 5%, kuning telur 1% - 10 %, sari ikan 1% - 10%, dan putih telur 1% -

10%. Dengan mereaksikan larutan asam-asam amino ini dengan reagen ninhidrin lalu

memanaskannya, kami mendapatkan hasil uji positif terhadap semua uji, ditandai

dengan adanya perubahan warna pada larutan dari larutan tidak berwarna berubah

menjadi larutan berwarna ungu setelah dipanaskan. Perubahan warna tersebut

disebabkan karena adanya gugus asam α amino bebas pada semua asam amino yang

kami uji cobakan. Jika dilihat dari perbedaan warna dari setiap konsentrasi, kami

menyimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi suatu larutan, maka semakin pekat

warna yang dihasilkan.

X. Kesimpulan

Uji Millon :

Uji millon terhadap asam amino akan memberikan hasil uji positif jika asam

amino tersebut memiliki gugus fenol

Jika menghasilkan uji positif, larutan asam amino akan berubah dari larutan tidak

berwarna menjadi larutan berwarna merah bata.

Semakin besar konsentrasi suatu larutan, maka semakin pekat warna larutan

tersebut.

Uji Hopskin_Cole :

Uji Hopskin_Cole akan memberikan uji positif jika asam amino tersebut memiliki

suatu gugus indol.

15 |L a p o r a n P r a k t i k u m R e a k s i U j i t e r h a d a p A s a m A m i n o / Diah Syafitri

Page 16: biokim 1

Terbentuknya cincin pada larutan tersebut, karena asam amino berkondensasi

dengan aldehid.

Uji Ninhidrin :

Menghasilkan uji positif pada uji ninhidrin ditandai dengan adanya perubahan

warna pada larutan menjadi larutan berwarna ungu.

Perubahan warna tersebut disebabkan oleh adanya gugus asam α amino bebas

pada asam amino tersebut.

XI. Daftar Pustaka

Anonim. Praktikum Reaksi Uji Protein. Online :

http://ruanglingkupgurukimia.blogspot.com/2012/05/praktikum-reaksi-uji-

protein.html

Anonim. 2012. Uji Million. Online : (http://cappucinophio.blogspot.com/2012/06/uji-

millon.html) diakses : 18-09-2013

Fitria. Reaksi Uji terhadap Asam Amino. Online

(http://www.slideshare.net/fitriasaid/laporan-tetap-biokim-1-reaksi-uji-terhadap-

asam-amino) diakses : 18-09-2013

Sayuti, Ahmad. Dkk. 2012. Reaksi Uji Asam Amino dan Protein. Online:

(http://baehaqieko.blogspot.com/2012/06/asam-amino.html) diakses: 19-09-2013

16 |L a p o r a n P r a k t i k u m R e a k s i U j i t e r h a d a p A s a m A m i n o / Diah Syafitri

Page 17: biokim 1

Lampiran

Uji Millon :

1. Apa yang terjadi jika garam merkuri ditambahkan kedalam protein?

Akan terbentuk warna merah pada larutan disebabkan oleh garam merkuri dari

pada tirosin yang ternitrasi.

2. Mengapa larutan albumin terkoagulasi?

larutan albumin terkoagulasi karena mengandung derivat monofenol.

3. Larutan protein yang mana yang memberikan uji negatif? Mengapa?

valin 1% - 10%, asam aspartat 1% - 10%, dan alanin 1% - 10%. Karena tidak

mengandung tirosin atau tidak mengandung gugus fenol.

Uji Hopskin_Cole :

Protein apakah yang tidak memberikan uji positif?

Uji Ninhidrin :

1. Warna apa yang terbentuk?

ungu

2. Gugus apa yang memberikan uji positif?

adanya gugus asam α amino bebas

17 |L a p o r a n P r a k t i k u m R e a k s i U j i t e r h a d a p A s a m A m i n o / Diah Syafitri

Page 18: biokim 1

GAMBAR ALAT

Pipet tetes Beaker Gelas

Tabung Reaksi

Gelas Ukur Batang pengaduk Corong pemisah Erlenmeyer

18 |L a p o r a n P r a k t i k u m R e a k s i U j i t e r h a d a p A s a m A m i n o / Diah Syafitri

Page 19: biokim 1

19 |L a p o r a n P r a k t i k u m R e a k s i U j i t e r h a d a p A s a m A m i n o / Diah Syafitri