17

Biokimia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Biokimia
Page 2: Biokimia

1. Sonya Angginanjar

2. Riana Rizky

3. Viena Fatikah

4. Tantia

5. Selviana

6. Rizky Tri Karunia

7. Yolan

Page 3: Biokimia

Tubuh manusia sebagian besar terbentuk dari cairan, dengan

prosentase hampir 75% dari total berat badan. Dalam kondisi

normal, kehilangan cairan dapat terjadi saat kita

bernafas, kondisi cuaca sekitar, berkeringat, buang air kecil

dan buang air besar.

Sehingga setiap hari kita harus minum cukup air guna

mengganti cairan yang hilang saat aktifitas normal tersebut.

Untungnya, tubuh mempunyai mekanisme unik bila

kekurangan cairan. Rasa haus akan serta merta muncul bila

keseimbangan cairan dalam tubuh mulai terganggu. Tubuh

akan menghasilkan hormon ADH guna mengurangi produksi

kencing oleh ginjal. Tujuan akhir dari mekanisme ini adalah

mengurangi sebanyak mungkin kehilangan cairan saat

keseimbangan cairan tubuh terganggu.

Page 4: Biokimia

Air memiliki manfaat penting bagi kesehatan seperti

meningkatkan kemampuan kognitif, pencegahan batu dan

infeksi kandung kemih hingga mencegah obesitas. Cegah

gangguan kesehatan dengan minur air yang cukup. Air

adalah komponen terbesar di dalam tubuh manusia.

Kandungannya bervariasi sesuai usia, misalnya pada bayi

terdapat 80 persen air, pada orang dewasa sebesar 60

persen dan pada usia lanjut atau di atas 65 tahun sebesar

50 persen.

Jumlah cairan tubuh manusia selalu di atur tepat, Cairan

tubuh total : 36 liter

Di dalam sel : 24 liter Di luar sel : 12 liter Air Interstisial : 8

liter

Page 5: Biokimia

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia

H2O: satu molekul air memiliki dua atom hidrogen

kovalen terikat pada atom oksigen tunggal.

Air muncul di alam dalam semua tiga negara

umum dari materi dan dapat mengambil berbagai

bentuk di Bumi: uap air dan awan di langit; air laut

dan gunung es di lautan kutub, gletser dan sungai-

sungai di pegunungan, dan cairan pada akuifer

dalam tanah.

Page 6: Biokimia

1. Pembentuk sel dan cairan tubuh

2. Pengatur suhu tubuh

3. Pelarut

4. Pelumas dan bantalan

5. Media transportasi

6. Detoksifikasi

Page 7: Biokimia
Page 8: Biokimia

Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air

pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak

daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan

cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat

elektrolit tubuh. Dehidarasi dapat terjadi karena :

• Kekurangan zat natrium

• Kekurangan air

• Kekurangan natrium dan air

Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total, dapat berupa

hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik),

atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama

(dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium lebih banyak

daripada air (dehidrasi hipotonik).

Page 9: Biokimia

Beberapa kondisi yang sering menyebabkan dehidrasi

antara lain :

1. Diare merupakan keadaan yang paling sering

menyebabkan kehilangan cairan dalam jumlah besar.

Di seluruh dunia, 4 juta anak-anak meninggal setiap

tahun karena dehidrasi akibat diare.

2. Muntah sering menyebabkan dehidrasi karena sangat

sulit untuk menggantikan cairan yang keluar dengan

cara minum.

3. Tubuh kehilangan banyak cairan saat berkeringat.

Kondisi lingkungan yang panas akan menyebabkan

tubuh berusaha mengatur suhu tubuh dengan

mengeluarkan keringat. Bila keadaan ini berlangsung

lama sementara pemasukan cairan kurang maka tubuh

dapat jatuh ke dalam kondisi dehidrasi.

Page 10: Biokimia

4. Peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes

atau kencing manis akan menyebabkan banyak gula dan

air yang dikeluarkan melalui kencing sehingga penderita

diabetes akan mengeluh sering kebelakang untuk

kencing.

5. Penderita luka bakar dapat mengalami dehidrasi akibat

keluarnya cairan berlebihan pada kulit yang rusak oleh

luka bakar.

6. Orang yang mengalami kesulitan minum oleh karena

suatu sebab rentan untuk jatuh ke kondisi dehidrasi.

Page 11: Biokimia

Respon awal tubuh terhadap dehidrasi antara lain berupa rasa haus

untuk meningkatkan pemasukan cairan hingga dengan penurunan

produksi

kencing untuk mengurangi seminimal mungkin cairan yang keluar.

Air seni akan tampak lebih pekat dan berwarna gelap.

Jika kondisi awal ini tidak tertanggulangi maka tubuh akan

masuk ke kondisi selanjutnya yaitu :

Mulut kering.

Berkurangnya air mata.

Berkurangnya keringat.

Kekakuan otot.

Mual dan muntah.

Kepala terasa ringan terutama saat berdiri.

Page 12: Biokimia

1. Penderita diare dan muntah muntah dapat

diberikan pengobatan awal untuk mencegah

kehilangan cairan yang lebih lanjut. Obat obatan

ini terutama untuk mengurangi gejala yang

terjadi.

2. Obat penurun panas dapat diberikan untuk

menurunkan suhu tubuh.

3. Penderita diberikan minum sebanyak mungkin

dengan cara bertahap namun frekuensinya

ditingkatkan.

Page 13: Biokimia

Air kelapa terutama air kelapa muda

atau dawegan (bahasa Jerman:Jejer

Kauman) sangat bermanfaat bagi

kesehatan tubuh manusia. Air kelapa

mengandung banyak nutrisi penting

seperti elektrolit dan potasium. Kita

dapat meminum air ini untuk mengatasi

dehidrasi

Page 14: Biokimia

1. Lingkungan

Dehidrasi yang disebabkan oleh faktor

lingkungan sangat mungkin untuk

dilakukan pencegahan. Jika

memungkinkan, aturlah jadual

kegiatan atau aktifitas fisik yang

sesuai dengan kondisi lingkungan.

Jangan melakukan aktifitas berlebihan

pada siang hari.

Page 15: Biokimia

2. Olah raga

Orang yang berolah raga pada kondisi cuaca yang

panas harus minum lebih banyak cairan.

3. Umur

Umur muda dan tua sama beresikonya untuk

mengalami dehidrasi. Dehidrasi bukan kondisi yang

tidak dapat dicegah namun bila terjadi dan

tertangani dengan baik maka kondisi yang tidak

diinginkan bisa dihindari. Dehidrasi kerap kali

menyebabkan kulit jadi tipis dan lebih cepat

kelihatan berkerut.

Page 16: Biokimia

Kesimpulan

Penyebab dehidrasi yang lebih sering

terjadi karena disebabkan oleh

hilangnya Natrium dan air dari daerah

yang terdapat tekanan osmotik yang

rendah dan penggeseran air ke dalam

sel, apabila larutan NaCL isotonik

banyak terbuang, volume ekstraseliuler

dan Intraseluler kecil, darah menjadi

pekat dan hampir tidak dapat mengalir

Page 17: Biokimia