Upload
odilia-maria-rahalus
View
223
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
dd
Citation preview
DEFINISI DEHIDRASI
• Dehidrasi adalah suatu keadaan penurunan total air di dalam tubuh karena hilangnya cairan secara patologis, asupan air tidak adekuat, atau kombinasi keduanya.
• Dehidrasi terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada jumlah yang masuk, dan kehilangan cairan ini juga disertai dengan hilangnya elektrolit.
Eri Leksana, 2015
• Dehidrasi adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh kehilangan cairan yang berlebih dari tubuh. Biasanya disebabkan diare akut dan muntah.
• (ICD 10)
• Dehidrasi akibat kekurangan cairan dan elektrolit, yang dibagi menjadi: (a). Dehidrasi ringan, apabila terjadi kehilangan cairan < 5% BB; (b). Dehidrasi sedang, apabila terjadi kehilangan cairan 5-10% BB; (c). Dehidrasi Berat, apabila terjadi kehilangan cairan >10-15% BB.
• (Vivian, 2011)
• Dehidrasi adalah suatu keadaan ketidakseimbangan cairan yang bisa disebabkan beberapa penyakit. Penyebab paling sering adalah diare
• (Medscape, 2014)
KLASIFIKASI DEHIDRASIVARIABEL RINGAN (3-5)% Sedang (6-9)% Berat ( ≥ 10%)
Tekanan darah Normal Normal Normal/rendah
Tekanan Nadi Normal Normal/sedikit ↓ Agak rendah
Denyut jantung Normal Meningkat Meningkat
Turgor kulit Normal Turun Turun
Fontanela Normal Cekung Cekung
Membrana Mukosa Agak kering Kering Kering
Mata Normal Cekung Sangat Cekung
Ekstremitas Hangat CTR Lambat Dingin/Mottled
Status Mental Normal Normal → Gelisah Letargi
Urine output Sedikit Menurun < 1mL/kg/Jam << 1m/kg/Jam
Haus Sedikit meningkat Agak haus Sangat Haus
Dikutip daari dugaan dkk
Klasifikasi Dehidrasi Menurut WHOTanpa
DehidrasiDehidrasi Ringan-
SedangDehidrasi
BeratKeadaan Umum Baik Sedang Lemas
Mata Normal Cekung Cekung
Haus Normal Haus Tidak bisa minum
Turgor Normal Lambat Sangat Lambat
Pembacaan dari Kiri ke KananDikatakan Dehidrasi Ringan-Sedang dan Dehidrasi Berat
Minimal Di temukan 2 Tanda/Gejala
Etiologi Dehidrasi
Kehilangan Cairan
Kekurangan pemasukan air
atau kehilangan air berlebih
Ekskresi urin mengandung terlalu banyak
elektrolit
Hiperosmolaritas
Kekurangan pemasukan air atau kehilangan air berlebih
Pemasukan air tidak cukup
Puasa
Disfagia
Pengeluaran berlebihan
melalui ginjal
Diabetes Insipidu
Penggunaan Obat Diuretik
Sebab lain
Hiperventilasi
Demam
Luka Bakar
Gastroenteritis akut
Ekskresi elektrolit berlebihan kation→ Na, K, Ca, Mg
• ELEKTROLIT anion→ Cl, HCO3
• Diare memicu pengeluaran berlebih Elektrolit
Hiperosmolaritas
Pemberian substansi sulit
dicerna
Peningkatan beban osmotik
usus
Air disekresi ke dalam lumen
usus
Usus kelebihan cairan
Feses keluar dalam bentuk
cair
Etiologi diare• Rotavirus serotipe 1,2,8,9• Astrovirusvirus• E. Coli• Vibro Cholera• Salmonella (non typoid)
bakteri• E. Hystolitica• Giardia Lambiaprotozoa
• Strongyloides stercoralis• Trichuris tricuriahelminths
Patofisiologi Gangguan Keseimbangan Asam Basa
Pendahuluan
• Gangguan keseimbangan asam basa ada 4 macam : – Asidosis respiratorik – Alkalosis respiratorik – Asidosis metabolik – Alkalosis metabolik
Asam basa dalam tubuh
Metabolik
H+ HCO3-
Respiratorik
CO2
Diare (skenario)Kekurangan
cairan (pembuluh darah)
HCO3- banyak keluar dari
tubuh
Dan H+ tertahan (tidak bisa BAK)
Semakin asam di pembuluh darah
Asidosis metabolik
Asidosis metabolik
Kompensasi melalui komponen respirasi
CO2 harus dikeluarkan ke dari
tubuh
Pengeluaran CO2 yang berlebihanHiperventilasi
Nafas cepat atau nafas dalam (kussmaul)
Komponen respirasi semakin
basa
Alkalosis respiratorik
Alkalosis metabolik
Komponen metabolik
semakin basa
Kompensasi dengan cara hipoventilasi
Nafas dangkal tapi lambat
Asidosis respiratorik
ANURIA
PENGERTIAN
• Anuria adalah ketidakmampuan untuk buang air kecil, baik karena tidak dapat menghasilkan urin atau memiliki sumbatan di sepanjang saluran kemih. (KAMUS KESEHATAN)
• Anuria adalah suatu gejala, bukan penyakit.• Anuria – urin output < 50 ml/jam
PATOFISIOLOGI
diare dan muntah dehidrasi berat
homeostasis cairan tubuh tak dapat dipertahankan
tubuh mengkompensasi
dengan mengeluarkan hormon ADH
pengeluaran urin dihambat Anuria
Diagnosis Dehidrasi
Anamnesis• Pasien dehidrasi berat → syok dilakukan Alloanamnesis• Keluhan :
– Kejang dan kaku– Diare (bab cair lebih dari 3x)– Muntah– Tidak bisa minum, tidak mau makan– Tidak kencing 6 jam atau lebih/frekuensi buang air kecil
berkurang/kurang dari 6 popok/hari– Panas tinggi
Pemeriksaan Fisik
• Letargis atau tidak sadar• Mata cekung• Cubitan kulit perut kembali sangat lambat (≥ 2
detik)
• Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensi abdomen, peristaltic meningkat > 35 x/mnt
• Sistem Pernafasan : Pernafasan kussmaul → Asidosis metabolic
• Sistem kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah.
• Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor menurun > 2 dt, suhu meningkat , akral dingin → Waspada Syok
Pemeriksaan Penunjang• Feses kultur : Bakteri, virus, parasit, candida
• Serum elektrolit : pemeriksaan untuk memantau kesetimbangan cairan di dalam tubuh. Pada skenario ditemukan hiponatremi, hipokalemi
• AGD : Digunakan untuk evaluasi pertukaran O₂ dan CO₂, fungsi pernafasan(termasuk hipoksia), keseimbangan asam-basa.Asidosis metabolic ( Ph menurun, pO2 meningkat, pcO2 meningkat, HCO3 menurun )
Penatalaksanaan Dehidrasi
Dehidrasi Derajat Ringan-Sedang
• Rehidrasi secara intravena dengan NaCl 0,9%
UMUR Pemberian larutan NaCl 70 ml/kg selama
Bayi (<12 bulan) 5 jam
Anak (12 bulan-5 tahun) 2 jam 30 menit
Tatalaksana Dehidrasi Ringan dan Sedang
• Pemantauan setiap 15-30 menit hingga denyut nadi radial anak teraba.
• Jika tidak ada perbaikan, beri tetesan infus lebih cepat.
• Jika masih ada tanda dehidrasi, ulangi pemberian cairan intravena.
Dehidrasi Derajat Ringan-Sedang
• Saat pasien telah dapat minum atau makan, asupan oral dapat segera diberikan.
• Cairan ORS (oral rehydration solution) mengembalikan volume intravaskuler
• Jenis ORS yang diterima sebagai cairan rehidrasi adalah dengan kandungan glukosa 2-3 g/dL, natrium 45-90 mEq/L, basa 30 mEq/L, kalium 20-25 mEq/L
• Pemberian sedikit-sedikit tapi sering
Dehidrasi ringan/sedang
1. Beri cairan tambahan2. Beri tablet zinc selama 10 hari3. Lanjutkan pemberian minum/makan.
Tatalaksana Dehidrasi Berat• Berfokus untuk mengatasi kedaruratan dehidrasi, yaitu syok
hipovolemik yang membutuhkan penanganan cepat, mengatasi defisit, pemberian cairan pemeliharaan dan penggantian kehilangan yang masih berlangsung.
• Anak dengan dehidrasi berat : REHIDRASI intravena secara cepat, dan diikuti dengan terapi rehidrasi oral.
• Berikan cairan kristaloid isotonik, seperti ringer lactate (RL) atau NaCl 0,9%
Pemberian cairan intravena bagi anak dengan dehidrasi berat
Pertama, berikan 30 ml/kg dalam:
Selanjutnya, berikan 70 ml/kg dalam
Umur < 12 bulan 1 jama 5 jam
Umur > 12 bulan 30 menita 2 jam 30 menit
• Nilai kembali status hidrasi anak setiap 15-30 menit, klasifikasikan ulang derajat dehidrasi setelah 3 jam (anak) atau 6 jam (bayi).
• Berikan juga larutan oralit (sekitar 5 ml/kgBB/jam) segera setelah anak dapat minum, pemberian ini umumnya dilakukan setelah 3-4 jam (pada bayi) atau 1-2 jam pada anak
• Lakukan penilaian kembali setelah 6 jam (bayi) dan setelah 3 jam (anak)
• Berikan pengobatan antibiotik oral yang sensitif sesuai dengan bakteri yang menjangkiti
• Berikanlah zinc segera setelah anak tidak muntah lagi
komplikasi
DEHIDRASI
KEHILANGAN CAIRAN & ELEKTROLIT
KONSENTRASI Na & DEFISIENSI BIKARBONAT
HIPONATREMIA
OTOT KAKU, KEJANG
KOMA
KEMATIAN
CARDIAC RESERVE
HIPOPERFUSI JARINGAN
SYOK HIPOVOLEMIK
GAGAL GINJAL AKUT
VOL SIRKULASI
HIPOPERFUSI JARINGAN
NEKROSIS ASIDOSIS
SYOK HIPOVOLEMIK
• Keadaan akut dimana tubuh kehilangan cairan tubuh,cairan ini dapat berupa darah,plasma, dan elektrolit sehingga dapat mengakibatkan multiple organ failure akibat perfusi yang tidak adekuat.
Penurunan volume
intravaskular
Curah jantung menurun
Pelepasan katekolamin
Meningkatkan SVRMenurunkan
tekanan sistemik& pulmonal
Penurunan perfusi jaringan
Kulit dingin,pucat
dan vena kolapstakikardi hipotensi
oliguria Keadaan umum lemah
GAGAL GINJAL AKUT
Sindrom yang terdiri dari penurunan kemampuan filtrasi ginjal,retensi produk buangan nitrogen, gangguan elektrolit dan asam basa.
Volume sirkulasi darah total turun
Aliran darah ke ginjal menurun
Laju filtrasi glomerulus menurun
Osmolalitas urin meningkat( >300mOsm/kg/) & Na urin menurun( <20 mmol/L)
Manifestasi Klinik
pucat oliguria edema
Penurunan kesadaran Kejang koma
Prognosis
Dengan penggantian Cairan yang adekuat, perawatan yang mendukung, dan terapi
antimikrobial jika diindikasikan, prognosis diare infeksius hasilnya sangat baik dengan
morbiditas dan mortalitas yang minimal