33
BOILER I.PENDAHULUAN Uap air yaitu gas yang timbul akibat perubahan fase air menjadi uap dengan cara  pendidihan (boiling). Untuk melakukan proses pendidihan diperlukan energi panas yang diperoleh dari sumber panas, mislnya dari pembakaran bahan bakar (padat, cair, gas), tenaga listrik dan gas panas sebagai sisa proses kimia serta tenaga nuklir. Sudah beribu-ribu tahun tahun manusia melakukan proses perebusan (boiling) air menjadi uap air, tetapi baru dua abad ini mereka baru menemui bagaimana untuk mempergunakan uap untuk kepentingan mereka yaitu dengan diciptakannya boiler. Boiler menghasilkan uap dan uap yang dihasilkan ini dapat dugunakan untuk membangkitkn listrik, menggerkkan turbin dan sebagianya. II.KLASIFIKASI BOILER  Boiler pada dasarnya terdiri dari lumbung (drum) yan tertutup pada ujung pangkalnya dan dalam perkembangannya dilengkapi dengan pipa api maupun pipa air. Banyak orang mengklsifikasikan boiler tergantung pada sudut pandang masing-masing. Pada makalah ini  boiler diklasifikasikan dalam kelas yaitu : 1. Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa, maka boiler dikalsifikasikan sebagai : a. Boiler pipa air (water tube boiler)  b. Boiler pipa api (fire tube boiler) c. boiler pipa   pipa api

boiler

Embed Size (px)

DESCRIPTION

it's very good for engineering

Citation preview

Page 1: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 1/33

BOILER 

I.PENDAHULUAN 

Uap air yaitu gas yang timbul akibat perubahan fase air menjadi uap dengan cara pendidihan (boiling). Untuk melakukan proses pendidihan diperlukan energi panas yang

diperoleh dari sumber panas, mislnya dari pembakaran bahan bakar (padat, cair, gas), tenaga

listrik dan gas panas sebagai sisa proses kimia serta tenaga nuklir.

Sudah beribu-ribu tahun tahun manusia melakukan proses perebusan (boiling) air 

menjadi uap air, tetapi baru dua abad ini mereka baru menemui bagaimana untuk 

mempergunakan uap untuk kepentingan mereka yaitu dengan diciptakannya boiler. Boiler 

menghasilkan uap dan uap yang dihasilkan ini dapat dugunakan untuk membangkitkn listrik,

menggerkkan turbin dan sebagianya.

II.KLASIFIKASI BOILER  

Boiler pada dasarnya terdiri dari lumbung (drum) yan tertutup pada ujung pangkalnya

dan dalam perkembangannya dilengkapi dengan pipa api maupun pipa air. Banyak orang

mengklsifikasikan boiler tergantung pada sudut pandang masing-masing. Pada makalah ini

 boiler diklasifikasikan dalam kelas yaitu :

1. Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa, maka boiler dikalsifikasikan sebagai :

a. Boiler pipa air (water tube boiler)

 b. Boiler pipa api (fire tube boiler)

c. boiler pipa – pipa api

Page 2: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 2/33

 

Pada boiler pipa api, fluida yang mengalir dalam adalah gas nyala (hasil pembakaran)

yang membawa energi panas, yang segera mentransfernya ke air ketel melalui bidang

 pemanas. Tujuan pipa-pipa api ini adalah untuk memudahkan distribusi panas kepada air 

ketel. Sedang untuk boiler pipa air fluida yang mengalir dalam pipa adalah air, energi

 panas yang ditransfer dari luar pipa (yaitu berasal dari ruang dapur/furnace) ke air ketel.

a.  boiler pipa api adalah jenis  boiler di mana gas panas dari api melewati satu atau lebih

tabung berjalan melalui wadah tertutup air. The energi panas dari gas lewat melalui sisi

tabung oleh konduksi termal , pemanas air dan akhirnya menciptakan uap .

Page 3: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 3/33

boiler pipa apidikembangkan sebagai yang ketiga dari empat jenis utama sejarah boiler:-

tekanan tangki rendah,  boiler flued dengan satu atau dua flues besar,-tabung boiler api

dengan tabung kecil banyak, dan tekanan tinggi air-tabung boiler  . keuntungan mereka

dari boiler flued dengan pipa besar tunggal adalah bahwa tabung kecil yang menawarkan

area pemanasan permukaan jauh lebih besar untuk volume boiler yang sama secara

keseluruhan. Pembangunan secara umum adalah sebagai tangki air berlubang dengan

tabung yang membawa gas buang panas dari api. tangki biasanya silinder untuk sebagian

 besar - menjadi bentuk praktis kuat untuk  wadah bertekanan - dan ini mungkin tangki

silinder horizontal atau vertikal.

Jenis boiler yang digunakan di hampir semua lokomotif uap di lokomotif "" bentuk 

horizontal. Ini memiliki barel silinder tabung berisi api, tetapi juga memiliki ekstensi disalah satu ujung ke rumah tungku "". tungku ini memiliki basis yang terbuka untuk 

menyediakan area perapian besar dan seringkali melampaui laras silinder untuk 

membentuk sebuah kandang empat persegi panjang atau runcing. Boiler tabung api

horizontal juga khas aplikasi laut, menggunakan boiler Scotch . Vertikal boiler  juga telah

dibangun dari jenis api-tabung ganda, meskipun ini jarang: boiler vertikal kebanyakan

flued baik, atau dengan air lintas tabung.

Page 4: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 4/33

 

Skema diagram dari sebuah "lokomotif" tipe boiler tabung api

Dalam tipe boiler lokomotif, bahan bakar dibakar dalam tungku  pembakaran untuk 

menghasilkan gas panas.tungku ini dikelilingi oleh air pendingin jaket terhubung ke shell,

 boiler panjang silinder. Gas panas diarahkan sepanjang serangkaian tabung kebakaran, 

atau flues, yang menembus boiler dan memanaskan air sehingga menghasilkan uapjenuh

("basah"). Uap naik ke titik tertinggi boiler, kubah uap, di mana dikumpulkandalam

kubah adalah regulator yang mengontrol keluar uap dari boiler.

Dalam boiler lokomotif, uap jenuh sangat sering melewati ke  superheater   , kembali

melalui flues lebih besar di bagian atas boiler, kering dan panas uap ke uap superheated. 

Uap superheated diarahkan untuk mesin uap's silinder atau sangat jarang ke turbin untuk 

menghasilkan kerja mekanik. gas buang adalah makan keluar melalui cerobong asap , dan

dapat digunakan untuk pra-panas air pakan untuk meningkatkan efisiensi boiler.

Draught untuk boiler firetube, terutama dalam aplikasi laut, biasanya disediakan oleh

tinggi cerobong asap . Dalam semua lokomotif uap, sejak  Stephenson's Rocket   ,

rancangan tambahan disuplai dengan mengarahkan pembuangan uap dari silinder ke

Page 5: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 5/33

cerobong melalui blastpipe, untuk menyediakan sebagian vakum . boiler industri modern

menggunakan kipas untuk memberikan dipaksa atau terpaksa draughting dari boiler.

Kemajuan besar laindalam  Rocket  adalah jumlah besar-diameter firetubes kecil (a multi-

tubular boiler) bukannya pipa tunggal yang besar. Hal ini sangat meningkatkan luas

 permukaan untuk perpindahan panas, sehingga uap yang dihasilkan di tingkat yang lebih

tinggi. Tanpa ini, lokomotif uap tidak akan pernah berkembang kuat secara efektif 

sebagai penggerak utama .

Bentuk paling awal dari boiler tabung api adalah tekanan tinggi boiler Cornish. Ini

adalah silinder horisontal panjang dengan buang besar yang berisi api. Api itu sendiri

 pada jeruji besi ditempatkan di buang ini, dengan ashpan dangkal di bawah untuk 

mengumpulkan residu non-mudah terbakar. Meskipun dianggap sebagai tekanan rendah

(mungkin 25 psi) hari ini, penggunaan boiler shell silindris diizinkan tekanan lebih tinggi

dari sebelumnya "tumpukan jerami" ketel yang  Newcomen's hari. Sebagai tungku

mengandalkan alam draft aliran udara (), sebuah tinggi cerobong asap yang dibutuhkan di

ujung buang untuk mendorong penawaran yang baik dari udara (oksigen) ke api.

Untuk efisiensi, boiler itu umumnya di bawah terbungkus oleh batu bata yang dibangun

ruang-. Buang gas yang disalurkan melalui ini, di luar shell boiler besi, setelah melewatitabung-api dan begitu ke cerobong asap yang sekarang ditempatkan di bagian depan

 boiler.

Page 6: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 6/33

 

Boiler Lancashire mirip dengan Cornish, tetapi memiliki dua flues besar berisi

kebakaran. Itu adalah penemuan William Fairbairn tahun 1844, dari pertimbangan teoritis

dari termodinamika boiler yang lebih efisien yang membuatnya meningkatkan tungku

 perapian daerah relatif terhadap volume air.

Kemudian ditambahkan tabung  perkembangan Galloway (setelah penemu mereka,

dipatenkan pada 1848),[1]

  selang air melintang di buang, sehingga meningkatkan luas

 permukaan panas.Seperti ini tabung pendek diameter besar dan boiler terus menggunakan

tekanan yang relatif rendah, ini masih tidak dianggap sebagai boiler tabung air.Tabung

yang meruncing, cukup untuk membuat instalasi mereka melalui buang semakin

mudah.[2]

 

Page 7: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 7/33

Fire-Tube boiler Vertikal

Sebuah  boiler tabung api vertikal (VFT), bahasa sehari-hari dikenal sebagai vertikal

 boiler,memiliki silinder vertikal, mengandung beberapa cerobong vertikal tabung.

Horisontal Tubular boiler

Horizontal Kembali Tubular boiler dari Staatsbad Buruk Steben GmbH

Horizontal Kembali Tubular boiler (HRT) memiliki silinder horisontal, yang mengandung

 beberapa cerobong tabung horisontal, dengan api yang terletak tepat di bawah shell. 

Paket boiler

Paket "Istilah" boiler berkembang di awal abad ke-20 ke pertengahan dari praktek 

memberikan boiler unit ke situs sudah dilengkapi dengan isolasi, panel listrik, katup dan

alat pengukur.Ini berbeda dengan sebelumnya praktek di mana lebih sedikit daripada

 bejana disampaikan dan komponen pendukung yang dipasang di tempat.

Pertimbangan Keamanan

Karena-saluran boiler api itu sendiri adalah berhubungan dengan tekanan, itu memerlukan

sejumlah fitur keamanan untuk mencegah kegagalan mekanik. ledakan ledakan Boiler  ,

yang merupakan jenis BLEVE (Boiling Liquid Expanding Vapor Explosion), bisa

membahayakan.

  katup pengamanuap sebelum tekanan berbahaya dapat dipasang.

Pemeliharaan

Jadwal pemeliharaan intensif diperlukan untuk mencegah boiler dalam kondisi aman. Sebuah

rezim khas akan melibatkan pemeriksaan luar biasa (termasuk bagian dalam tungku

Page 8: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 8/33

tersebut), washouts (dengan pemeriksaan internal), pemeriksaan berkala dan rinci

 pemeriksaan umum.

inspeksi harian

Pelat tabung fusible plug dan kepala-kepala tungku tetap harus diperiksa untuk menemukan

kebocoran. Operasi yang benar dari perlengkapan boiler, khususnya alat pengukur air dan

 pakan mekanisme air  , harus dikonfirmasi. Tekanan uap harus ditingkatkan ke tingkat di

mana katup keselamatan lift dan dibandingkan dengan indikasi pengukur tekanan.

pemeriksaan berkala

Biasanya inspeksi tahunan, ini akan membutuhkan penghapusan dan memeriksa fitingeksternal, seperti injector, katup keselamatan dan pengukur tekanan. Bertekanan tinggi

 pipa tembaga bisa menderita pengerasan kerja digunakan dan menjadi berbahaya rapuh:

mungkin perlu untuk mengobati ini oleh anil sebelum refitting. Tes tekanan hidrolik pada

 boiler dan pipa juga dapat disebut untuk.

2. Berdasarkan pemakaiannya boiler dapat diklasifikasikan sebagai :

a. Ketel stasioner (stationer boiler) atau boiler tetap.

 b. Boiler mobile atau disebut juga boiler portable.

Yang termasuk stasioner ialah boiler-boiler yang didudukan pada pondasi tetap seperti

 boiler untuk pembankit tenaga listrik, untuk industri dan sebagainya.

Yang termasuk boiler mobile ialah boiler yang dipasang pada pondasi yang dapat

 berpindah-pindah, seperti boiler lokomotif, boiler panjang dan sebagainya termasuk juga

 boiler pada kapal.

3. Berdasarkan letak dapur (furnace position), boiler diklasifikasikan sebagai :

Page 9: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 9/33

a. Boiler dengan pembakaran di dalam (internal fired steam bolier) dalam hal ini dapur 

 barada (pembakaran terjadi) di bagian dalam boiler. Kebanyakan boiler pipa api

memakai sistem ini.

 b. Boiler dengan pembakaran di luar (outernallyfired steam boiler), dalam hal ini dapur 

 berada (pembakaran terjadi) di bagian luar boiler, kebanyakan boiler pipa air 

memakai sistem ini.

4. Menurut jumlah lorong (boiler tube), boiler diklasifikasikan sebagai :

a. Boiler dengan lorong tunggal (single tube steam boiler).

 b. Boiler dengan loron ganda (multi tubuler steam boiler).

Pada single tube steam boiler, hanya terdapat satu lorong saja, apakah itu lorong api atau

saluran air saja. Cornish boiler adalah single fire tube boiler dan simple vertical boiler 

adalah single water tube boiler.

Multi fire tube boiler misalnya boiler scotch dan multi water tube boiler misalnya boiler 

B dan W dan lain-lain.

5. Berdasarkan pada poros tutup drum (shell), boiler diklasifikasikan sebagi :

a. Boiler tegak (vertikal steam boiler), seperti boiler Cochran, boiler Clarkson dan

sebagainya.

 b. Boiler mendatar (horizontal steam boiler), seperti boiler Cornish, Lancashire, Scotch

dan sebagainya.

6. Menurut bentuk dan letak pipa, boiler diklasifikasikan sebagai :

a. Boiler dengan pipa lurus, bengkok dan berlekak-lekuk (straight, bent and sinous

tubuler heating surface)

 b. Boiler dengan pipa miring-datar dan miring tegak.

Page 10: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 10/33

7. Menurut sistem peredaran air boiler diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Boiler dengan peredaran secara natural.

 b. Boiler dengan peredaran paksa.

Pada boiler dengan peredaran secara natural air dalam boiler beredar/bersirkulasi secara

alami, yaitu air yang ringan naik sedang air yang berat turun, sehingga terjadilah aliran

konveksi alami. Umumnya Boiler beroperasi secara alami seperti boiler Lancarshire,

Babcock & Wilcox dan lain-lain.

Pada boiler dengan sirkulasi paksa, aliran paksa diperoleh dari sebuah pompa centrifugal

yang digerakkan dengan elektrik motor. Sistem aliran paksa biasanya dipakai pada boiler  bertekanan tinggi.

8.  Berdasarkan pada sumber panasnya untuk pembuatan uap, boiler diklasifikasikan

a.  Boiler dengan bahn bakar alami

 b.  Boiler dengan bahan bakar buatan

c.  Boiler dengan dapur listrik 

d.  Boiler dengan energi nuklir.

III.FUNGSI BOILER 

Boiler berfungsi sebagai pesawat konversi energi yang mengkonversikan energi kimia

(potensial) dari bahan bakar menjadi energi panas. Boiler terdiri dari dua komponen utama

yaitu :

1. Dapur (furnace), sebagai alat untuk mengubah energi kimia menjad energi panas.

2. Alat penguap (eveporator) yang mengubah energi pembakaran (energi panas)

menjadi energi potensial uap.

Kedua komponen tersebut di atas telah dapat untuk memungkinkan sebuah boiler untuk 

 berfungsi. Sedangkan komponen lainnya adalah :

Page 11: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 11/33

1.  Corong asap dengan sistem tarikan gas asapnya, memungkinkan dapur berfungsi secara

efektif.

2.  Sistem perpipaan, seperti pipa api pada boiler pipa api, pipa air pad boiler pipa air 

memungkinkan sistem penghantaran kalor yang efektif antara nyala api atau gas panas

dengan air boiler.

3.  Sistem pemanas uap lanjut, sistem pemanas udara pembakaran serta sistem pemanas air 

 pengisi boiler berfungsi sebagai alat untuk menaikan efisiensi boiler.

Agar sebuah boiler dapat beropersi dengan aman, maka perlu adanya sistem pengamanan

yang disebut apendasi.

IV. APLIKASI BOILER PADA INDUSTRI PEMBANGKIT LISTRIK  

Setelah kita mengetahui jenis dan tipe boiler serta fungsi boiler dan komponennya dari uraian di

atas, maka akan menjadi lebih jelas lagi bagaimana cara kerja boiler dalam suatu sistem

 pembangkit listrik. Dalam makalah ini sistem yang kita ambil sebagai aplikasi contoh adalah

sistem pada PLTU Paiton khususnya pada PT. YTL Jawa Timur 

PROSES DASAR PRODUKSI LISTRIK  

Di dalam PLTU batubara atau coal fired power plant  , energi panas batubara dikonversikan ke

dalam energi listrik dengan bantuan boiler , turbin dan generator. Batubara dari tempat

 penyimpanannya di bawa ke tempat penampungan batubara di area boiler setelah terlebih dahulu

dihancurkan di ruangan penghancur batubara. Batubara tersebut kemudian disalurkan ke

 pengumpan batubara ( coal feeder ) yang dilengkapi alat pengatur aliran untuk dihaluskan pada

mesin penghalus ( pulveriser atau coal mill ) sehingga dihasilkan tepung batubara yang halus.

Batubara halus di dorong dengan udara panas yang dihasilkan dari  Primary Air Fan dan dibawa

ke pembakar batubara dengan cara di injeksikan ke ruang bakar boiler ( furnace ). Di sini tepung

 batubara yang keluar dari corner ( sudut  – sudut boiler ) dibakar bersama- sama dengan udara

 panas dan api yang di injeksikan ke ruang bakar secara bersamaan. Udara panas yang masuk ke

Page 12: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 12/33

 furnace dihasilkan dari fan yang disebut  Forced Draft Fan , sedangkan api di hasilkan dari

 pemantik api atau ignitor .

Panas yang di hasilkan dari proses pembakaran ini melalui proses perpindahan panas

secara konveksi akan mengubah air yang mengalir dalam pipa  – pipa yang ada di dalam boiler 

menjadi uap jenuh ( saturated steam ) . Uap panas ini kemudian di panaskan lebih lanjut oleh

super heater sampai menjadi uap panas kering ( dry super heated steam ) sehingga efisiensi

 boiler makin tinggi. Uap panas kering kemudian disalurkan ke turbin bertekanan tinggi dengan

 bantuan pipa – pipa tebal bertekanan tinggi dimana steam itu dikeluarkan lewat nozzle – nozzle

mengenai baling –  baling turbin. Saat mengenai baling – baling, energi kalor yang dimiliki steam

akan berubah menjadi energi kinetik dan menggerakkan baling  – baling turbin dan shaft turbin

yang disambungkan dengan generator ikut berputar.

Shaft yang disambungkan dengan generator berupa silinder elektromagnetik besar 

sehingga ketika turbin berputar generator ikut berputar ,yaitu bagian rotor.Rotor generator 

tergabung dengan stator.Stator adalah bagian generator yang tidak ikut berputar , berupa

gulungan yang menggunakan batang tembaga sebagai pendingin internal.Listrik dihasilkan

dalam batang – batang tembaga stator dengan elektostatik di dalam rotor melalui putaran magnet.

Listrik yang dihasilkan bertegangan 21 kV dan dengan trafo step up dinaikkan menjadi 500 kV ,

sesuai tegangan yang diminta PLN . Lihat gambar sistem pada lampiran .

BOI LER MASTER SYSTEM  

Coal fired power plant atau pembangkit listrik tenaga uap merupakan pembangkit listrik 

dengan menggunakan uap sebagai tenaga pembangkitnya.Untuk fungsi ini powerplant ini dapat

dibagi menjadi dua bagian penting yaitu boiler master dan turbine master .Uap yang digunakan

untuk pembangkit listrik ini dihasilkan dari proses perubahan wujud dari air ke uap yang

dilakukan oleh boiler yang merupakan bagian dari boiler master .Sehingga boiler merupakan

suatu komponen dalam power plant yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap melalui

serangkaian proses yang kompleks dimana didalamnya terjadi perpindahan panas dan konversi

energi dari kimia ke panas

Page 13: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 13/33

Jenis boiler yang digunakan pada unit 5 dan 6 adalah tipe menggantung dengan

 pengontrol sirkulasi (controlled circulation) yaitu sirkulasi air dan uap pada boiler tidak terjadi

secara natural  tapi dipaksa dengan pompa BWCP ( Boiler water Circulating Pump) , hal ini

memudahkan dalam pengoperasian boiler untuk menyesuaikan dengan kebutuhan air dan uap

agar sesuai dengan beban yang diinginkan.Boiler ini didesain dengan satu kali proses pemanasan

kembali (reheat ) Boiler merupakan .suatu komponen besar yang terdiri dari komponen-

komponen utama dan komponen pembantu agar dalam proses kerjanya mencapai efisiensi

optimum.

Dalam pengoperasian boiler,ada beberapa parameter yang harus diperhatikan yaitu :

Aliran uap (Steam Flow ) 

Yaitu banyaknya uap yang harus dihasilkan boiler pada tingkat pengoperasian tertentu

.Pengoperasian pada MCR  (Maximum Continous Rating) merupakan pengoperasian boiler 

 pada tingkat aliran uap maksimum yang bisa dijalankan secara berkelanjutan.Jika melebihi

tingkat ini bisa merusak peralatan ataupun meningkatkan biaya perawatan.

Control Load untuk beban penuh aliran uap sekitar 48% dan sekitar 47 % untuk aliran uap

 pada tingkat MCR. Control load merupakan titik dimana suhu uap utama maupun uap

 pemanasan ulang telah mencapai titik desain kerjanya ( kondisi stabil )

Tekanan Boiler 

Untuk mendapatkan energi yang sesuai dengan kebutuhan turbin agar dapt menggerakkan

generator,maka tekanan uap panas kering yang dihasilkan pun harus sesuai dengan

kebutuhan beban.Dalam hal ini ,tekanan uap dapat diatur melalui reheater dan superheater.

Temperatur Uap

Dalam proses konversi wujud dari cair menjadi uap,air perlu dipanaskan dalam

furnace.Panas yang dihasilkan dari proses pembakaran dalam furnace tersebut juga harus

diperhatikan agar suhu uap yang dihasilkan memenuhi standar yang ditentukan.Karena jika

Page 14: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 14/33

suhu uap kurang maka efisiensi akan turun tapi jika terlalu tinggi akan berpengaruh pada

gas buangnya.

Efisiensi Boiler 

Untuk melihat apakah desain suatu boiler telah tepat ditentukan oleh beberapa faktor 

yang mempengaruhi,diantaranya kegunaan unit boiler itu sendiri yaitu apakah uap yang

harus dihasilkan konstan atau bervariasi sesuai kebutuhan generator pembangkit listrik.

Selanjutnya yang menentukan juga adalah jenis dan kualitas bahan bakar yang akan

dibakar : apakah padat,cair atau gas.Seberapa banyak uap harus dihasilkan tiap jamnya

apakah ratusan atau bahkan jutaan pon tiap jamnya juga perlu dipertimbangkan dalam

desain.

Pembentukan uap yang dipengaruhi penyerapan panas harus memenuhi setidaknya

komponen berikut ini :

Tekanan kerja tiap bagian dari boiler,hal ini penting untuk distribusi dan pemenuhan

kebutuhan sistem dalam proses pengubahan air menjadi uap.

Struktur power plant yang tepat untuk tipe proses pembakaran yang dipilih.

Ukuran yang tepat dan pengaturan permukaan perpindahan panas untuk penyerapan

 panas saat proses pembakaran.

Perlengkapan yang dibutuhkan selama proses .Alat untuk memasukkan udara, bahan

 bakar dan mengalirkan air.Piranti untuk memindahkan hasil pembakaran dan sistem

 pengendalian proses.

Permukaan penyerapam panas boiler dirancang untuk efisiensi dan biaya yang optimum

agar empat tujuan dasar boiler tercapai yaitu :

1. Uap kering yang dihasilkan memilki tingkat kemurnian yang tinggi dalam keadaan

apapun.

Page 15: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 15/33

2. Pemanasan super terhadap uap kering sementara menjaga suhu tidak melebihi dari

kondisi operasional boiler.

3. Pemanasan ulang terhadap uap yang tekanannya turun untuk digunakan kembali oleh

turbin sementara menjaga suhu tidak melebihi dari kondisi operasional boiler.

4. Mengurangi suhu gas buang untuk meminimalkan rugi-rugi panas , mengendalikan

korosi dan menghasilkan emisi yang tidak melebihi ketentuan.

Efisiensi termal adalah indikator seberapa baik kemampuan input panas boiler untuk 

menghasilkan uap pada suhu dan tekanan yang diminta. Adanya prinsip ekonomi dan

 biaya bahan bakar membuat powerplant harus beroperasi seefisien mungkin. Unit 5 dan 6

didesain dengan efisiensi 92,5 – 93,5 % tergantung kondisi operasional boiler ,pada MCR 

,normal full load atau pada control load conditions.Untuk membandingkan performance

 boiler pada kondisi sekarang dengan kondisi desain awal nya ada tiga parameter yang

 bisa diperiksa.

 Fuel analysis 

Analisa ini dilakukan untuk mengatuhi kandungan oksigen ,hidrogen dan karbon yang

terdapat dalam bahan bakar yang digunakan.Karena kualitas bahan bakar dulu dengan

sekarang bisa sangat berbeda.Perbedaan ini berpengaruh terhadap kebutuhan udara dan

 panas yang dilepaskan di ruang bakar ,begitu juga dengan massa aliran gas buang yang

meninggalkan ruang bakar.

 Feedwater temperature 

Perubahan suhu air yang masuk ke boiler menentukan tingkat pembakaran yang

diperlukan di furnace ,lebih lanjut akan mempengaruhi panas yang dihasilkan dan

 banyaknya massa aliran.

 Excess Air  

Page 16: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 16/33

Banyaknya udara yang masuk ruang bakar berpengaruh terhadap jumlah panas yang

dibawa dari furnace ( dry gas loss ) , banyaknya udara yang keluar merupakan faktor 

 penting untuk menghitung efisiensi boiler.

Komponen Utama Boiler 

 Boiler  dapat dikategorikan menjadi 2 macam berdasarkan segi konstruksinya, yakni

boiler  pipa api dan boiler  pipa air.Jenis boiler  yang digunakan di unit 5 dan 6 PLTU Paiton

adalah boiler  pipa air dimana fluida airnya berada dalam pipa sedangkan api atau gas hasil

 pembakaran berada di luar pipa.Tinggi bolier ini mencapai lebih kurang 60 meter yang dibagi

menjadi tiga elevasi,dengan masing – masing corner pada tiap elevasinya terdapat 2 mill , 4 oil

gun , 4 windbox dan ignitor.

Bahan bakar utama yang digunakan boiler  adalah batubara, sedangkan solar hanya

digunakan untuk pembakaran awal ketika start up dan apabila telah memenuhi temperatur yang

dikehendaki maka diganti dengan batubara.Udara pembakaran diberikan oleh  FD Fan setelah

sebelumnya dipanaskan di  Air Heater .Sedangkan  ID Fan digunakan untuk menghisap dan

mensirkulasikan gas buang dari  furnace hingga ke  stack sehingga tekanan dalam boiler adalah

nol.

Pipa – pipa penguap air dalam boiler dipasang sedemikan rupa sehingga tersusun seperti

dinding furnace.Pipa  –  pipa ini merupakan pipa panjang dengan ketebalan bervariasi pada

sepanjang pipa.Pipa – pipa tersebut menerima panas secara radiasi.

Boiler ini dilengkapi dengan Steam Drum yang ditempatkan di luar  furnace.Air pengisi

 pipa  –  pipa dalam  furnace diperoleh dengan cara dipompa oleh  Feed Water Pump ( BWCP )

dimana sebelumnya telah dipanaskan oleh High  pressure heater  dan  Economizer  . Kemudian 

 Boiler Water Circulating Pump ( BWCP ) memompa air dari Steam Drum menuju  Evaporator  

sehingga menjadi uap dan masuk ke dalam Steam Drum kembali.Dalam Steam Drum air 

dipisahkan dari uapnya, air yang telah dipisahkan akan disalurkan melalui Lowering Header yang

ada di bawah tungku yang akan membagi air masuk ke pipa – pipa penguap (riser ) yang tersusun

di sekeliling dinding  furnace.Pipa  – pipa penguap yang ada pada dinding di bawah drum akan

Page 17: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 17/33

langsung bermuara pada Steam Drum, sementara yang ada pada dinding lainnya akan bermuara

 pada Steam Header (Tabung Pengumpulan Uap).

Dari Steam Header ini, uap basah yang terbentuk akan masuk ke Superheater , sedangkan

yang masih berupa air akan disalurkan kembali melalui  Down Comer dengan bantuan pipa.Uap

yang dihasilkan setelah Superheater adalah uap kering yang disebut juga dengan  Main Steam.

 Main Steam inilah merupakan uap yang siap digunakan untuk menggerakkan  HP Turbine(High

 Pressure Turbine).Karena pada turbin ini mengalami ekspansi, maka temperatur dan tekanannya

menurun sehingga pada keluaran HP Turbine terbentuk uap jenuh yang disebut Cold Steam.Uap

 jenuh ini tidak langsung disalurkan ke  IP Turbine(Intermediate Pressure Turbine)., melainkan

dipanaskan kembali di Reheater baru kemudian digunakan untuk menggerakkan IP Turbine.Uap

keluaran dari  IP Turbine dialirkan ke  LP Turbine (Low Pressure Turbine)1 dan 2.Lebih jelastentang siklus yang dijelaskan diatas pada gambar 1 water steam cyclelampiran .

Dalam kejadian dilapangan beban operasional boiler tidak selalu konstan tapi bervariasi

sesuai permintaan konsumen.Untuk mengatasi hal ini maka saat boiler mengalami perubahan

 beban, ada beberapa komponen yang harus disesuaikan agar uap yang dihasilkan seimbang.

Saat ada perintah untuk mengubah beban,maka secara otomatis perintah penyesuaian itu

disampaikan ke boiler master agar komponen yang termasuk didalamnya bisa menyesuaikansehingga rasio udara dan bahan bakar stabil . Diantaranya jika beban boiler berubah maka

kapasitas bahan bakar berubah yaitu dengan mematikan atau menghidupkan mill pada elevasi

tertinggi secara bertahap. Selain itu,perubahan juga diikuti oleh serangkaian alat pendukungnya

,misalnya pengaturan udara pembakaran oleh FD fan,pengaturan posisi naik turun windbox

untuk mendapat bola api yang diinginkan dan lain sebagainya.

Adapun bagian utama yang menyusun Boiler adalah sebagai berikut :

1.Economizer  

Berfungsi untuk memanaskan air setelah melewati  High

 PressureHeater .Pemanasan dilakukan dengan memanfaatkan panas dari flue gas yang

merupakan sisa dari pembakaran dalam furnace.

Page 18: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 18/33

Temperatur air yang keluar dari  Economizer harus dibawah temperatur jenuhnya

untuk mencegah terjadinya boiling  dalam  Economizer .Karena perpindahan panas

yang terjadi dalam  Economizer  merupakan konveksi, maka menaikkan luas

 permukaan akan mempermudah perpindahan panas ke air.Inilah sebabnya mengapa

desain pipa Economizer dibuat bertingkat .

Keuntungan:

Meningkatkan efisiensi unit karena dengan memanfaatkan kalor  flue gas untuk 

memanaskan air, dapat mengurangi kebutuhan kalor yang besar untuk 

 pemanasan air sampai terbentuk uap kering pada Superheater .

Biaya Operasi lebih ekonomis karena jumlah bahan bakar untuk pemanasan

 pada Superheater menjadi lebih sedikit.

 Maintenance Cost  dapat dihemat karena dengan adanya  Economizer , thermal 

 shock pada pipa boiler dapat dihindari.

Kerugian :

Desain pipa yang bertingkat akan menimbulkan masalah abu, terutama bila

 batubara yang digunakan kadar abunya tinggi.

2. Superheater 

Berfungsi untuk memanaskan uap dari Steam Drum menjadi uap panas lanjut

(main steam). Main steam digunakan untuk melakukan kerja dengan ekspansi dalam

turbin.

Superheater memiliki lima bagian utama, yaitu :

1.Superheater (SH) Vertical Platens 

2.SH Division Panel  

Page 19: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 19/33

3.Low Temperature SH Pendant  

4.Low Temperature SH Horizontal  

5.Back Pass and Roof  

3.Reheater  

Berfungsi untuk memanaskan kembali uap yang telah mengalami ekspansi dalam

turbin.Uap keluaran turbin berupa cold steam sehingga perlu dipanaskan kembali dan

dimasukkan kembali ke dalam  Boiler.Reheater kemudian memasuki  Front Reheater  

dan keluar melalui Reheater Vertical Spaced Front Outlet Header menuju IPTurbine.

4.Main Steam Drum 

Fungsi utamanya adalah untuk memisahkan uap dari campuran air dan uap yang

masuk ke steam drum .Selain itu juga berfungsi untuk mendistribusikan

feedwater,membuang kontaminan dari air boiler , menambahkan bahan kimia, dan

mengeringkan uap setelah dipisahkan dari air. Uap berada pada bagian atas bejana

dan air berada pada bagian bawah.Air dari Steam Drum disalurkan ke  Evaporator  

dengan cara dipompa oleh BWCP .

Uap dan air dalam steam drum dipisahkan dengan tiga tahap, primary , secondary dan drying . 

Tahap primary dan secondary dilakukan oleh turbo separator dan plat yang berombak  – ombak 

melakukan tahap drying.Fungsi utama dari alat pemisah ini adalah untuk memindahkan uap dari

air boiler dan untuk mengurangi campuran yang terdapat dalam uap sebelum meninggalkan

steam drum.

5.Down Comer  

Merupakan saluran air dari Steam Drum ke  Header  (Pengaman) yang berada di

 bawah ruang bakar dimana dari header  butir  –  butir air panas akan dipanaskan

melalui pipa  –  pipa yang tersusun di dinding  furnace.Pada  Down Comer  bagian

 bawah terdapat suatu pompa yang disebut dengan  Boiler Water Circulating Pump 

Page 20: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 20/33

( BWCP ) yang digunakan untuk mengatur sirkulasi air yang akan dipanaskan atau

diuapkan.Ada enam downcomer dengan O.D.16” ( 406.4 mm). 

6.Furnace 

Merupakan ruang bakar yang pada dindingnya tersusun pipa – pipa.

7.Blow Down 

Untuk mengontrol kualitas air serta mengurangi kandungan zat padat (Silika)

dalam air sehingga tidak terbentuk kerak hangus pada  furnace. Alat ini akan bekerja

secara otomatis saat sensor menunjukkan kandungan silika dalam air melebihi

standar.Ia akan membuangsebagian kecil air dari drum ( 1 % sampai 2 % dari tingkat penguapannya)

Metode langsung dalam menentukan efisiensi boiler

Metodologi 

Dikenal juga sebagai ‘metode input-output’ karena kenyataan bahwa metode ini hanya

memerlukan keluaran/output (steam) dan panas masuk/input (bahan bakar) untuk evaluasi

efisiensi. Efisiensi ini dapat dievaluasi dengan menggunakan rumus:

Efisiensi Boiler (h) = x 100

Efisiensi Boiler (h) = x 100

Parameter yang dipantau untuk perhitungan efisiensi boiler dengan metode langsung adalah:

§ Jumlah steam yang dihasilkan per jam (Q) dalam kg/jam

§ Jumlah bahan bakar yang digunakan per jam (q) dalam kg/jam

§ Tekanan kerja (dalam kg/cm2(g)) dan suhu lewat panas (oC), jika ada

Page 21: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 21/33

§ Suhu air umpan (oC)

§ Jenis bahan bakar dan nilai panas kotor bahan bakar (GCV) dalam kkal/kg bahan

 bakar 

Dimana

§ hg – Entalpi steam jenuh dalam kkal/kg steam

§ hf  – Entalpi air umpan dalam kkal/kg air 

Contoh 

Cari efisiensi boiler dengan metode langsung dengan data yang diberikan dibawah ini:

§ Jenis boiler Berbahan bakar batubara

§ Jumlah steam (kering) yang dihasilkan: 10 TPJ

§ Tekanan steam ( gauge) / suhu: 10 kg/cm

2

(g)/ 180

0

C

§ Jumlah pemakaian batubara: 2,25 TPJ

§ Suhu air umpan : 85

0

C

Page 22: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 22/33

§ GCV batubara: 3200 kkal/kg

§ Entalpi steam pada tekanan 10 kg/cm

2

: 665 kkal/kg (jenuh)

§ Entalp of air umpan: 85 kkal/kg

Efisiensi Boiler (h) = x 100 = 80,56 persen

Keuntungan metode langsung 

§ Pekerja pabrik dapat dengan cepat mengevaluasi efisiensi boiler 

§ Memerlukan sedikit parameter untuk perhitungan

§ Memerlukan sedikit instrumen untuk pemantauan

Panas Keluar 

Panas Masuk 

10 x (665 – 85) x 1000

2,25 x 3200 x 1000

Q x (hg – hf)

q x GCV

 Peralatan Energi Panas: Boiler & Pemanas Fluida Termis

 Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia – www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 12

§ Mudah membandingkan rasio penguapan dengan data benchmark 

Page 23: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 23/33

Kerugian metode langsung 

§ Tidak memberikan petunjuk kepada operator tentang penyebab dari efisiensi sistim yang

lebih rendah

§ Tidak menghitung berbagai kehilangan yang berpengaruh pada berbagai tingkat efisiensi

3.1.4 Metode tidak langsung dalam menentukan efisiensi boiler

Metodologi 

Standar acuan untuk Uji Boiler di Tempat dengan menggunakan metode tidak langsung

adalah British Standard, BS 845:1987 dan USA Standard ASME PTC-4-1 Power Test Code

Steam Generating Units.

Metode tidak langsung juga dikenal dengan metode kehilangan panas. Efisiensi dapat

dihitung dengan mengurangkan bagian kehilangan panas dari 100 sebagai berikut:

Efisiensi boiler (n) = 100 - (i + ii + iii + iv + v + vi + vii)

Dimana kehilangan yang terjadi dalam boiler adalah kehilangan panas yang diakibatkan oleh:

i. Gas cerobong yang kering

ii. Penguapan air yang terbentuk karena H2 dalam bahan bakar 

iii. Penguapan kadar air dalam bahan bakar 

iv. Adanya kadar air dalam udara pembakaran

v. Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu terbang/ fly ash

vi. Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu bawah/ bottom ash

Page 24: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 24/33

vii. Radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung

Kehilangan yang diakibatkan oleh kadar air dalam bahan bakar dan yang disebabkan oleh

 pembakaran hidrogen tergantung pada bahan bakar, dan tidak dapat dikendalikan oleh

 perancangan.

Data yang diperlukan untuk perhitungan efisiensi boiler dengan menggunakan metode tidak 

langsung adalah:

§ Analisis ultimate bahan bakar (H2, O2, S, C, kadar air, kadar abu)

§ Persentase oksigen atau CO2 dalam gas buang

§ Suhu gas buang dalam oC (Tf)

§ Suhu ambien dalam oC (Ta) dan kelembaban udara dalam kg/kg udara kering

§ GCV bahan bakar dalam kkal/kg

§ Persentase bahan yang dapat terbakar dalam abu (untuk bahan bakar padat)

§ GCV abu dalam kkal/kg (untuk bahan bakar padat)

Prosedur rinci untuk perhitungan efisiensi boiler menggunakan metode tidak langsung

diberikan dibawah. Biasanya, manager energi di industri lebih menyukai prosedur 

 perhitungan yang lebih sederhana.

 Peralatan Energi Panas: Boiler & Pemanas Fluida Termis

 Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia – www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 13

Tahap 1: Menghitung kebutuhan udara teoritis

Page 25: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 25/33

= [(11,43 x C) + {34,5 x (H2 – O2/8)} + (4,32 x S)]/100 kg/kg bahan bakar 

Tahap 2: Menghitung persen kelebihan udara yang dipasok (EA)

 persen O2 x 100

= ------------------

(21 –  persen O2)

Tahap 3: Menghitung massa udara sebenarnya yang dipasok/ kg bahan bakar (AAS)

= {1 + EA/100} x udara teoritis

Tahap 4: Memperkirakan seluruh kehilangan panas

i. Persentase kehilangan panas yang diakibatkan oeh gas buang yang kering

= m x Cp x (Tf-Ta) x 100

----------------------------

GCV bahan bakar 

Dimana, m = massa gas buang kering dalam kg/kg bahan bakar 

m = (massa hasil pembakaran kering / kg bahan bakar) + (massa N2

dalam bahan bakar pada basis 1 kg) + (massa N2 dalam massa udara

 pasokan yang sebenarnya).

Cp = Panas jenis gas buang (0,23 kkal/kg )

ii. Persen kehilangan panas karena penguapan air yang terbentuk karena adanya H2

dalam bahan bakar 

Page 26: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 26/33

9 x H2 {584+Cp (Tf-Ta)} x 100

= --------------------------------------

GCV bahan bakar 

Dimana,H2 = persen H2 dalam 1 kg bahan bakar 

Cp = panas jenis steam lewat jenuh/ superheated steam (0,45 kkal/kg)

iii. Persen kehilangan panas karena penguapan kadar air dalam bahan bakar 

= M{584+ Cp (Tf-Ta)} x 100

---------------------------------

GCV bahan bakar 

Dimana, M –  persen kadar air dalam 1 kg bahan bakar 

Cp = panas jenis steam lewat jenuh/ superheated steam (0,45 kkal/kg)

iv. Persen kehilangan panas karena kadar air dalam udara

= AAS x faktor kelembaban x Cp (Tf-Ta)} x 100

GCV bahan bakar 

 Peralatan Energi Panas: Boiler & Pemanas Fluida Termis

 Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia – www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 14

Dimana, Cp = panas jenis steam lewat jenuh/ superheated steam (0,45kkal/kg)

v. Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu

terbang/ fly ash

Page 27: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 27/33

= Total abu terkumpul/kg bahan bakar yg terbakar x GCV abu terbang x 100

-----------------------------------------------------------------------------------------

GCV bahan bakar 

vi. Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu

 bawah/ bottom ash

= Total abu terkumpul per Kg bahan bakar terbakar x GCV abu bawah x 100

-----------------------------------------------------------------------------------------

GCV bahan bakar 

vii. Persen kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung

Kehilangan radiasi dan konveksi aktual sulit dikaji sebab daya emisifitas permukaan yang

 beraneka ragam, kemiringan, pola aliran udara, dll. Pada boiler yang relatif kecil, dengan

kapasitas 10 MW, kehilangan radiasi dan yang tidak terhitung dapat mencapai 1 hingga 2

 persen nilai kalor kotor bahan bakar, sementara pada boiler 500 MW nilainya 0,2 hingga 1

 persen. Kehilangan dapat diasumsikan secara tepat tergantung pada kondisi permukaan.

Tahap 5: Menghitung efisiensi boiler dan rasio penguapan boiler 

Efisiensi boiler (n) = 100 - (i + ii + iii + iv + v + vi + vii)

Rasio Penguapan = Panas yang digunakan untuk pembangkitan steam/ panas yang

ditambahkan ke steam

Rasio penguapan yaitu kilogram steam yang dihasilkan per kilogram bahan bakar yang

Page 28: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 28/33

digunakan. Contohnya adalah:

§ Boiler berbahan bakar batubara: 6 (yaitu 1 kg batubara dapat menghasilkan 6 kg

steam)

§ Boiler berbahan bakar minyak: 13 (yaitu 1 kg batubara dapat menghasilkan 13 kg

steam)

Walau demikian, rasio penguapan akan tergantung pada jenis boiler, nilai kalor bahan bakar 

dan efisiensi.

Contoh 

§ Jenis boiler : Berbahan bakar minyak 

§ Analisis ultimate minyak bakar 

C: 84 persen

H2: 12,0 persen

S: 3,0 persen

O2: 1 persen

 Peralatan Energi Panas: Boiler & Pemanas Fluida Termis

 Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia – www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 15

§ GCV Minyak bakar: 10200 kkal/kg

§ Persentase Oksigen: 7 persen

§ Persentase CO2: 11 persen

Page 29: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 29/33

§ Suhu gas buang (Tf): 220 0C

§ Suhu ambien (Ta): 27 0C

§ Kelembaban udara: 0,018 kg/kg udara kering

Tahap-1: Mengitung kebutuhan udara teoritis

= [(11,43 x C) + [{34,5 x (H2 – O2/8)} + (4,32 x S)]/100 kg/kg minyak bakar 

= [(11,43 x 84) + [{34,5 x (12 – 1/8)} + (4,32 x 3)]/100 kg/kg minyak bakar 

= 13,82 kg udara/kg minyak bakar 

Tahap-2: Menghitung persen udara berlebih yang dipasok (EA)

Udara berlebih yang dipasok (EA)

= (O2 x 100)/(21-O2)

= (7 x 100)/(21-7)

= 50 %

Tahap 3: Menghitung massa udara sebenarnya yang dipasok / kg bahan bakar (AAS)

AAS/kg bahan bakar = [1 + EA/100] x Udara Teoritis (AAS)

= [1 + 50/100] x 13,82

= 1,5 x 13,82

= 20,74 kg udara/kg minyak bakar 

Tahap 4: Memperkirakan seluruh kehilangan panas

i. Persentase kehilangan panas karena gas kering cerobong

Page 30: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 30/33

m x Cp x (Tf  – Ta ) x 100

= -----------------------------

GCV bahan bakar 

m = massa CO2 + massa SO2 + massa N2 + massa O2

0,84 x 44 0,03 x 64 20,74 x 77

m = ----------- + ---------- + ----------- (0,07 x 32)

12 32 100

m = 21,35 kg / kg minyak bakar 

21,35 x 0,23 x (220 – 27)

= ------------------------------- x 100

10200

= 9,29 %

 Peralatan Energi Panas: Boiler & Pemanas Fluida Termis

 Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia – www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 16

 Dapat juga digunakan sebuah metode yang lebih sederhana: Persentase kehilangan

 panas yang disebabkan oleh gas kering cerobong

m x Cp x (Tf  – Ta ) x 100

= -----------------------------

GCV bahan bakar 

Page 31: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 31/33

m (total massa gas buang)

= massa udara sebenarnya yang dipasok + massa bahan bakar yang

dipasok 

= 20,19 + 1 = 21,19

= 21,19 x 0,23 x (220-27)

------------------------------- x 100

10200

= 9,22 %

ii. Kehilangan panas karena penguapan kadar air karena adanya H2 dalam bahan

 bakar 

9 x H2 {584+0,45 (Tf  – Ta )}

= ---------------------------------

GCV bahan bakar dimana H2 = persen H2 dalam bahan

 bakar 

9 x 12 {584+0,45(220-27)}

= --------------------------------

10200

= 7,10 %

iii. Kehilangan panas karena kadar air dalam udara

Page 32: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 32/33

AAS x kelembaban x 0,45 x ((Tf  – Ta ) x 100

= -------------------------------------------------

GCV bahan bakar 

= [20,74 x 0,018 x 0,45 x (220-27) x 100]/10200

= 0,317 %

iv. Kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung

Untuk boiler kecil diperkirakan kehilangan mencapai 2 %

Tahap 5: Menghitung efisiensi boiler dan rasio penguapan boiler 

 Peralatan Energi Panas: Boiler & Pemanas Fluida Termis

 Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia – www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 17

Efisiensi boiler (n) = 100 - (i + ii + iii + iv + v + vi + vii)

i. Kehilangan panas karena gas buang kering : 9,29 %

ii. Kehilangan panas karena penguapan air yang terbentuk karena adanya H2 dalam

 bahan bakar : 7,10 %

iii. Kehilangan panas karena kadar air dalam udara : 0,317 %

iv. Kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung

: 2 %

= 100- [9,29+7,10+0,317+2]

= 100 – 17,024 = 83 % (perkiraan)

Page 33: boiler

7/16/2019 boiler

http://slidepdf.com/reader/full/boiler-5634fb01aa6f2 33/33

Rasio penguapan = Panas yang digunakan untuk pembangkitan steam/ Panas yang

ditambahkan ke steam

= 10200 x 0,83 / (660-60)

= 14,11 (bandingkan dengan rasio penguapan untuk boiler yang berbahan

 bakar minyak = 13)

Keuntungan metode tidak langsung 

§ Dapat diketahui neraca bahan dan energi yang lengkap untuk setiap aliran, yang dapat

memudahkan dalam mengidentifikasi opsi-opsi untuk meningkatkan efisiensi boiler.

Kerugian metode tidak langsung 

§ Perlu waktu lama

§ Memerlukan fasilitas laboratorium untuk analisis