Upload
aries-sunanda
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
1/42
OOKLET OF
FUND MENT L
M N GEMENT
KNOWLEDGE
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
2/42
EVALUASI SITUASI & KONDISISTRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
V I SI T H TTP :// A R I ES SUNA NDA. S I MP L E SI TE . CO M
PEND HULU N
Struktur Organisasi Perusahaan adalah suatu strukturpembagian wewenang strategis pemilik
perusahaan kepada orang-orang yang dipercaya agar dapat bekerja dalam jabatan-jabatan
yang dibentuk di dalam Perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Bobot
pembagian wewenang strategis adalah berdasarkan besar dan luasnya hak s erta tanggung
jawab yang dialokasikan kepada setiap jabatan untuk dapat mendayagunakan sumber daya
yang dibutuhkan perusahaan di dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Rincian sumberdaya perusahaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Sumber Daya Manusia yang terdiri dari 7 (tujuh) faktor, yaitu :
Faktor 1. Karyawan Faktor 3. Supplier Faktor 5. Kompetitor Faktor 7. Pemerintah
Faktor 2. Kontraktor Faktor 4. Pelanggan Faktor 6. Masyarakat -
2. Sumber Daya Material yang terdiri dari 3 (tiga) faktor, yaitu :
Faktor 1. Lingkungan Faktor 2. Fas ilitas Faktor 3. S tok
3. SumberDaya Mesin yang terdiri dari 4 (empat) faktor, yaitu :
Faktor 1. Mesin Berat Faktor 2. Mesin Ringan Faktor3. Perlengkapan Faktor 4. Peralatan
4. FaktorPermodalan yang terdiri dari 19 (sembilan belas) faktor, yaitu :
Faktor1. Traceability Faktor5 : Kualitas Desain &Kekuatan Kemasan
Faktor9 . Kualitas PelayananProdusen
Faktor13. Kelengkapan J enis
Faktor17 . Harga/ Cost yangEfektif & Efisien
Fakto r 2 . Measurability Faktor 6 . She lf Life F aktor 1 0: I mage Fakto r 14 . KemudahanMemperoleh informasi
Faktor18 . P emberian Kredit/Interval Pembayaran
Faktor3 . Penjaminan Mutu Faktor7. LayananTeknisPurna J ual
Faktor11. J aminanKetersediaan
Faktor15. Hadiah Faktor19. Tata CaraTransaksi Pembelian yangLuwes & Mudah
Faktor4 . Konsitensi Mutu Faktor8. QuickResponsedalam MemenuhiKebutuhan
Faktor1 2. KualitasPelayanan Distributor
Faktor 16. Safety -
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
3/42
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
4/42
dominan dipengaruhi oleh kondisi perekonomian atau kondisi persaingan dengan
kompetitor.
4. Tingkat Kesesuaian terhadap Regulasi Pemerintah dan Norma Masyarakat
Tingkat kesesuaian operasi, produk dan jasa perusahaan dengan regulasi ditetapkan
berdasarkan tingkat kepatuhan terhadap klausul regulasi yang berlaku dan relevan bagi
perusahaan. Adapun tingkat keses uaian dengan norma masyarakat akan lebih sulit
ditetapkan karena bersifat tidak tertulis, namun dapat dilakukan pembatasan hanya
pada tingkat keses uaian dengan norma masyarakat yang bersifat universal positif saja.
Adapun faktor internal dari struktur organisasi diindikasikan oleh :
1. Tingkat Utilisas i Personil di dalam Organisas i
Pengukuran tingkat utilisasi personil di dalam organisas i dilakukan dengan identifikasi
aliran kerja dan pengukuran beban kerja agar dapat dilakukan pemetaan dari aliran dan
beban kerja sehingga dapat dilakukan manajemen bottleneck dan minimalisasi waktutunggu atau waktu menganggur.
2. Tingkat Keharmonisan Sinergi Kerja
Hal ini ditetapkan dengan menganalisis hasil-hasil manajemen bottleneck dan
minimalisasi waktu tunggu atau waktu menganggur. Karakteristik yang dianalisis
adalah keses uaian pekerjaan dengan peta aliran dan beban kerja yang telah ditetapkan.
3. Tingkat Conflict of Interest di dalam Organisas i
Hasil analisis keses uaian pekerjaan dengan peta aliran dan beban kerja yang telah
dilakukan dipergunakan untuk mengevaluasi keberadaan conflict of interest maupun
kurangnya koordinasi.
4. Relevansi J umlah dan J enis J abatan dengan Tujuan Perusahaan
Hal ini ditetapkan setelah mengetahui Tingkat Utilisasi Personil di dalam Organisasi,
Tingkat Keharmonisan Sinergi Kerja, serta Tingkat Conflict of Interest di dalam
Organisasi. J umlah dan jenis jabatan dapat ditambah maupun dikurangi sesuai kondisi
terkini dari organisasi dalam rangka mensukseskan pencapaian tujuan perusahaan.
5. Tingkat Penghematan Biaya Administratif StrukturOrganisasi
Hal ini ditetapkan dengan membandingkan biaya administratif struktur organisasi pada
saat sebelum dan sesudah pelaksanaan proses restrukturisasi organisasi perusahaan.
Proses res trukturisas i organisasi perusahaan yang dimaksud dilakukan berdasarkan
hasil-hasil penetapan Tingkat Utilisas i Personil di dalam Organisas i, Tingkat
Keharmonisan Sinergi Kerja, Tingkat Conflict of Interest serta Penyesuaian J umlah dan
J enis J abatan dengan Tujuan perusahaan.
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
5/42
6. Kecukupan Verifikasi, Validasi dan Otorisasi Hasil Kerja
Hal ini ditetapkan sesuai kebutuhan mutu hasil kerja, tingkat kepentingan pekerjaan
terhadap pencapaian tujuan perusahaan serta kebutuhan lead time pekerjaan.
Verifikasi, validasi dan otorisasi hasil kerja memerlukan kesepakatan penetapan tata
cara inspeksi, titik sampling, jumlah titik sampling dan jumlah sample yang memadaiuntuk menyediakan data dan informasi bagi pengambilan keputusan di dalam
organisasi.
7. Kecukupan Pencatatan/ Pendokumentasian Kerja dan Hasil-Hasilnya
Hal ini ditetapkan sesuai kebutuhan mutu hasil kerja, tingkat kepentingan pekerjaan
terhadap pencapaian tujuan perusahaan serta kebutuhan lead time pekerjaan.
Penetapan kecukupan pencatatan / pendokumentasian kerja dan hasil kerja
memerlukan kesepakatan di dalam penetapan tata cara pencatatan/
pendokumentasian, titik kendali dalam pekerjaan-pekerjaan, jumlah titik kendali dalam
pekerjaan dan jenis pengendalian yang perlu diamati, dicatat serta didokumentasikaninformasinya secara memadai untuk menyediakan data dan informasi bagi
pengambilan keputusan di dalam organisasi.
8. Mutu Komunikasi AntarBagian Organisasi
Hal ini ditetapkan berdasarkan kesesuaian penggunaan waktu & sumber daya,
pengeluaran biaya-biaya serta mutu hasil pekerjaan-pekerjaan di dalam kerangka
pencapaian tujuan perusahaan terhadap target yang telah ditetapkan. Tingkat
kesesuaian yang dimaksud menunjukkan tingkat mutu komunikasi antar bagian
organisasi.
EV LU SI STRUKTUR ORG NIS SI
Hasil-hasil penilaian situasi dan kondisi struktur organisasi perusahaan dipergunakan untuk
proses evaluasi struktur organisasi. Caranya adalah dengan mengelompokkan hasil-hasil
penilaian tersebut dari suatu periode pembukuan yang ditetapkan ke dalam 3 (tiga) aspek
yang terdiri dari Time Aspect, Cost Aspect, & Delivered Quality Aspect. Interpretasi terhadap
ketiga aspek tersebut akan memberikan suatu gambaran kesimpulan s ituasi dan kondisi
struktur organisasi perusahaan yang mendorong munculnya kebutuhan realisas i perbaikan
strukturorganisasi.
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
6/42
PROBLEMATIKA PERUSAHAAN
VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM
M KSUD TUJ U N
Problematika perusahaan adalah masalah-masalah yang timbul secara berulang di dalam
operasional perusahaan. Masalah-masalah tersebut umumnya berupa hal-hal yang terkait :
1. Tingginya biaya operasional
2. Ketidakharmonisan rampak kerja organisasi
3. Keluh kesah karyawan
4. Komplain pelanggan
5. Permintaan pelanggan dan stakeholder yang sulit dipenuhi
6. Kurangnya modal usaha
7. Rendahnya tingkat pencapaian target penjualan
8. Sulitnya pengendalian manajemen/ sistem manajemen
9. Buruknya komunikasi di internal dan ke eksternal
10. Tidak terlaksananya penyusunan & implementasi kebijakan strategis perusahaan
11. Kegagalan sinergi antaranggota dan bagian organisasi perusahaan di dalam
penyusunan & implementasi kebijakan strategis perusahaan.
12. Kesulitan di dalam penyusunan rencana kerja, anggaran, sumber daya serta waktu bagi
perusahaan secara periodik
13. Kurangnya pemantauan dan pengukuran, serta evaluasi dan penindaklanjutan
terhadap status kinerja perusahaan
14. Proses persetujuan rencana strategis perusahaan yang minim lobby terhadap
pemegang saham
15. Kurangnya sosialisas i & pengkoordinasian kebijakan & perencanaan strategis
perusahaan di dalam tubuh perusahaan
16. Kurangnya pematuhan kepada regulasi yang berlaku
17. Kendala-kendala dalam mematuhi regulasi yang berlaku maupun persyaratan
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
7/42
pelanggan
18. S istem perencanaan & pembelian barang serta jasa yang tidak efektif maupun tidak
efisien
19. Buruknya pengelolaan tenaga kerja dan expertise system
20. Sistem bagi hasil keuntungan dengan pegawai.
Tujuan dari mengidentifikasi problematika perusahaan adalah untuk mencari jalan keluar dari
problematika tersebut untuk profitabilitas perusahaan dan sustainabilitas perusahaan. Usaha
ini tidak instan serta membutuhkan waktu,sumber daya, biaya dan expertise khusus.
Peran Konsultan menjadi sangat penting di sini untuk mendampingi pengusaha dan
memberikan second opinion berupa alternatif solusi dan resiko terkait yang bermanfaat bagi
pengambilan keputusan oleh pengusaha dengan timing yang tepat dan simultan. Kehadiran
konsultan s ebagai pihak ketiga adalah agar ada stewarding outsider yang netral sehingga
mampu berfungs i sebagai penengah konflik atau masalah perusahaan.Konsultan yang baikmemiliki s istem pengambilan keputusan yang terdefinisikan, pengetahuan & keterampilan
yang ses uai kebutuhan, serta memiliki integritas yang baik.
PENIND KL NJUT N PROBLEM TIK PERUS H N
Problematika perusahaan harus melibatkan pihak ketiga yang netral, dalam hal ini konsultan
yang memahami benar posisinya di dalam pemberian konsultasi, yaitu menyediakan alternatif
solusi dan menjelaskan resikonya, serta mendampingi pengusaha di dalam mengambil
keputusan sesuai business instinc-nya sendiri dan mendampingi pengusaha dalam realisasi
solusi di dalam tubuh perusahaan. Tanpa peran konsultan, pengusaha akan selalu terjebakdalam conflict of interest dan problematika perusahaan yang terus berlanjut.
Keuntungan lain dari melibatkan konsultan adalah pertemanan yang membuat pengusaha
tidak merasa sendirian saja, s erta tidak harus mengerjakan segala sesuatunya sendiri saja.
Keyakinan, visi dan misi yang idealis dari pengusaha memerlukan titik tengah agar dapat
segera menapaki milestone kemajuan. Konsultan dapat memprovisi pengusaha dengan
masukan informasi yang mampu membuat pengusaha beranjak maju serta menghemat waktu
pengusaha dalam mengambil keputusan.
Sekarang Anda telah mengetahui tentang problematika dalam usaha serta peran konsultan
bagi bisnis dan perusahaan Anda.
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
8/42
LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
VISIT HTTP: ARIESSUNANDA SIMPLESITE COM
PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan muara dari hulu-hulu aliran keuangan perusahaan. Dua hulu
utama yang penting dari aliran keuangan perusahaan adalah hulu pengeluaran dan hulu
pemasukan.
Hulu pengeluaran terdiri dari transaksi pengeluaran perusahaan yang meliputi pembayaran
tagihan baik secara cash maupun bank transfer, kontan maupun kredit.
Hulu pemasukan terdiri dari penerimaan pembayaran pelanggan maupun tambahan dana darikas pribadi owner maupun secara hutang ke bank. Selain itu, apabila ada, juga discount
maupun refund dana dari pemasok. Khusus untuk koperasi, juga penerimaan iuran wajib dari
anggota.
TRANSAKSI PERUSAHAAN
J enis-jenis transaksi pengeluaran perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Transaksi pembelian produk atau komponennya ke pemasok
2. Transaksi pembayaran gaji, benefit & remunerasi karyawan
3. Transaksi biaya promosi & advertising
4. Transaksi biaya pengadaan sarana & prasarana operasional
5. Transaksi biaya pemeliharaan sarana & prasarana operasional
6. Transaksi biaya teknologi & pelatihan
7. Transaksi biaya perpajakan & legalitas terkait usaha
8. Transaksi biaya rencana investasi pengembangan perusahaan
9. Transaksi biaya cicilan ke bank
J enis-jenis transaksi pemasukan perusahaan, sebagaimana telah dijelaskan pada bagian
sebelumnya, adalah sebagai berikut :
1. Transaksi penerimaan pembayaran pelanggan
2. Transaksi penerimaan tambahan dana dari kas pribadi owner
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
9/42
3. Penerimaan tambahan dana secara hutang dari bank
4. Penerimaan discount maupun refund dana dari pemasok.
5. Penerimaan pengembalian lebih bayar dari pemasok.
6. Untuk koperasi, penerimaan iuran wajib dari anggota.
TRACEABILITY & MEASURABILITY YANG ACCOUNTABLE DARI ALIRAN
KEUANGAN PERUSAHAAN
Perusahaan harus mampu mencegah kebocoran pada aliran keuangan perusahaan. Satu cara
yang efektif untuk mencegah kebocoran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan peta cashflow & loads sebagai standaracuan aliran keuangan
berdasarkan hasil work load analysis, SOP dan flow proces s business.
2. Melakukan penghitungan selisih antara data penjualan dengan data stok opname ataudata pengakuan (acrue) realisasi kontrak, untuk kemudian diperbandingkan dengan
standaracuan aliran keuangan yang telah ditetapkan.
3. Melakukan investigasi atas selisih yang diketemukan.
4. Mengevaluasi data dan informasi terkait penindaklanjutan selisih pada periode
sebelumnya.
5. Melakukan rekonsiliasi atas selisih maupun menetapkan tindak lanjut lainnya yang
relevan terhadap selisih yang diketemukan.
6. Menetapkan dan merealisasikan pengelolaan titik pengendalian kritis dari alirankeuangan secara accountable, traceable & measurable.
7. Untuk sistem-sistem real time online dapat dipergunakan standar eksternal yang
berupa mainstream system yang dicaptured ke internal organisasi dengan
mempertimbangkan s ampling rate dari capturing system untuk memastikan akurasi
dari informasi dan data yang ditampilkan titik-titik kendali kritis. Sampling rate online
system sangat dipengaruhi oleh kompatibilitas kecepatan pemrosesan data dan
kapasitas iterasi dari sistem capturing dan mainstream yang dicaptured.
REKAPITULAS I KEUANGAN
Rekapitulasi transaksi pemasukan dan pengeluaran dapat dilakukan secara sederhana untuk
menetapkan laba dan rugi, maupun secara lebih kompleks dengan tujuan-tujuan analisis data
dan informasi keuangan. Manapun yang dipergunakan tetap harus direalisasikan aliran
keuangan perusahaan yang dapat ditelusur & dapat diukur s ehingga dan secara dapat
dipercaya.
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
10/42
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
11/42
KEBUTUHAN & KEPUASAN PELANGGAN
VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM
DESKRIPSI
Kebutuhan pelanggan adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk menyikapi aksi maupun kondisi
yang dihadapi di dalam kehidupan s ehari-hari dan di dalam pekerjaan. Apa yang dibutuhkan
bisa berupa produk maupun jasa dengan kriteria yang mampu memenuhi kebutuhan
pelanggan. Kepuasan pelanggan adalah sebuah perasaan apabila produk maupun jasa
bermanfaat sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
Perasaan adalah standar bagi akal fikiran di dalam memutuskan sesuatu hal. Sedangkan
kebutuhan adalah pemicu bagi akal fikiran untuk memutuskan tindakan yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan.
Perasaan tertanam di dalam diri manusia sejak lahir dan diasah oleh pendidikan formal
maupun non formal, pergaulan, pengalaman hidup serta pengkajian apa saja yang telah terjadi,
yang terkait dengan dirinya maupun orang lain serta alam sekitarnya, untuk memperoleh
hikmah atau resolusi. Hikmah atau resolusi inilah yang mempertajam perasaan. Bahasa
pemrograman menganalogikan perasaan sebagai memori, baik yang tertanam secara default
maupun secara improving installment.
Nilai-nilai yang bersifat universal positif dari agama, norma di dalam masyarakat, maupun adat
istiadat adalah standar eksternal di dalam proses pengkajian yang memiliki karma atau
statistik hasil pengkajian berupa manfaat yang dominan positif. Dalam hal ini berlaku
kebalikannya bagi nilai-nilai yang bersifat universal negatif. Hikmah atau resolusi yang banyak
dipergunakan di dalam pengambilan keputusan jelas sangat dipengaruhi oleh tujuan
pengkajian, yaitu apakah hanya semata-mata untuk kepentingan diri sendiri atau sesuatu yang
bersinergi dengan pihak lain dan lingkungan sekitar, baik secara positif maupun secara negatif.
MEN NGK P MEMENUHIKEBUTUH N PEL NGG N
Pada setiap bisnis yang dioperasikan harus ada proses penetapan atribut kebutuhan
pelanggan untuk setiap segmen dan perspektif pasar. Berdasarkan statistika trend penjualan,
manajemen perubahan strategi pemasaran, serta inquiry pelanggan yang belum dapat
dilayani/ dipenuhi, dapat ditangkap kebutuhan pelanggan apa saja yang dapat disediakanpada periode penjualan selanjutnya.
Segmen dan perspektif pasar berhubungan erat dengan pola pengambilan keputusan
pelanggan dalam menjalani kehidupan. Kata lainnya adalah bahwa segmen dan perspektif
pasar sangat dipengaruhi oleh perasaan atau s entimentil pas ar dalam konteks sebagaimana
yang telah dijelaskan di atas.
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
12/42
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
13/42
PENGEMB NG N PRODUK J S L M M UPUN B RU
1. Tetapkan beberapa alternatif solusi berupa tools atau teknik untuk menindaklanjuti
kebutuhan pelanggan akan produk dan jasa yang belum terpenuhi pada suatu periode
penjualan.
2. Memperhatikan efektivitas dan efisiensi dari setiap alternatif solusi, serta potensipemasaran dan proyeksi evolusi kebutuhan pelanggan akan produk dan jasa di dalam
menetapkan tools atau teknik mana saja yang akan dipergunakan untuk
menindaklanjuti kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi.
3. Translasikan tools atau teknik tersebut agar dapat dimunculkan pada produk atau jasa
yang dikembangkan. Lakukan pengujian dari prototipe hingga fixed product dengan
bantuan panelis apabila diperlukan.
4. Apabila kebutuhan pelanggan merupakan s uatu false alarm, yaitu lebih disebabkan
oleh perasaan dan sentimentil pasar yang buruk, maka biarkanlah alasan-alasan
pribadi dari komponen pasar memulihkan perasaan dan sentimentil pasar yang buruktersebut.
5. Terapkan kaidah yang menyatakan bahwa belief/ keyakinan tidak dapat dipaksakan.
Sekarang Anda telah melihat gambaran kebutuhan dan kepuasan pelanggan serta cara
mengelolanya berdasarkan perspektif lain dari 17 Quality Characteristics Engineering.
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
14/42
STATISTIKA PENCAPAIAN TARGET PENJ UALAN
VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM
PEM H M N ST TISTIK PENC P I N T RGET PENJ U L N
Statistika berguna untuk membicarakan data-data berbagai fakta dari aksi dan kondisi yang
faktual s ebagai s uatu informasi yang bermanfaat. Statistika adalah teknik & alat, atau dengan
kata lain, metode, yang difungsikan sebagai pemroses data untuk dapat memenuhi kebutuhan
telaah, yaitu sebagai informasi dengan point of concern tertentu yang dalam istilah
pengambilan keputusan dikenal sebagai constraints.
Pencapaian target penjualan adalah data penjualan yang diperbandingkan dengan target
penjualan yang telah ditetapkan. Pencapaian target penjualan bisa bernilai kurang dari atau
lebih dari 100% terhadap target.
Berdasarkan waktu, prosentase atau scaling & rating dari data penjualan adalah dinamis.
Metode statistika berguna sebagai pengcapture momen-momen dari dinamika tersebut.
Adapun trend penjualan adalah merupakan s uatu momen dinamika saat ini dan di masa
sebalumnya, yang menggambarkan kondisi penjualan yang mungkin terjadi pada periode
selanjutnya. Hanya ada 3 (tiga) potensi kondisi trend penjualan pada periode selanjutnya yaitu
naik, turun atau stagnan.
MENYIK PI DIN MIK TRENDPENJU L N
Secara sangat teliti, probabilitas kemunculan kondisi stagnan relatif sangat rendah apabila
dibandingkan dengan probabilitas kemunculan kondisi naik atau turun. Dapat dikatakan
bahwa pada kondisi tersebut, probabilitas kemunculan kondisi stagnan adalah di bawah 12,5%
saja. Adapun yang lebih mungkin akan terjadi adalah kondisi naik atau turun dengan
probabilitas 50:50 dari 87,5%. Sebagai data pendukung, Anda dapat menelaah data di bursa
berjangka pada s atuan transaksi terkecil dari waktu ke waktu.
Sudah menjadi hukum alam bahwa kondisi di dalam s eperangkat constraints tertentu adalah
dominan untuk berulang. J ika hari ini trend penjualan turun, maka jika tidak segera dilakukan
perubahan yang diperlukan, akan dapat dipastikan kumulatif trend penjualan akan sulit untuk
dinaikkan kembali. Tidak ada yang instant; perlu waktu, biaya dan efforts untuk memperbaiki
keadaan.
Untuk berbagai industri, kenyataan ini harus cepat-cepat disikapi dengan benar. Pelanggan
yang tidak jadi membeli harus segera dicapture alasannya apakah karena mutu lebih rendah,
harga lebih tinggi, atau kondisi keuangan customer yang tidak cukup. Khusus untuk toko-toko
swalayan, hal ini dapat dilihat dari omset penjualan pada hari itu. Averasi tingkat penjualan
dijadikan sebagai benchmark untuk mencapture tindakan membeli maupun tindakan tidak
membeli dari pelanggan. Lebih lanjut, komposisi item terjual pada hari itu, jenisnya, serta
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
15/42
jumlahnya, dapat menunjukkan sentimentil pelanggan dalam membeli, dengan
mempertimbangkan latar belakang potensi pembeli yang ditetapkan secara berkala, misalnya
latar belakang pekerjaan, penghasilan, pendidikan, usia serta jumlah dan jenis tindak
kejahatan per wilayah di sekitar lokasi mini market dibandingkan dengan averasi tingkat
kejahatan di wilayah-wilayah lainnya. Tata cara komunikasi dan transaksi jual beli yang umum
dianut masyarakat sekitardapat pula dijadikan bahan telaah.
M N J EMEN PERU H N STR TEGIPENJ U L N
Kegiatan ini diawali dengan mengumpulkan selengkap mungkin data-data dari kegiatan dan
hasil penjualan pad periode penjualan sebelumnya yang dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut (sumber : "Battleship Project", 17 Quality Characteristics
Engineering, 2016) :
Selanjutnya adalah melakukan proses evaluasi dan evolusi strategi pemenuhan target
penjualan sebagai berikut (sumber : "Battleship Project", 17 Quality Characteristics
Engineering, 2016) :
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
16/42
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
17/42
MENGETAHUI KONDISI PENJ UALAN KOMPETITOR
VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM
H LY NG PERLU IKET HUI
Adalah suatu hal yang sulit untuk mengetahui s ecara detil dan tepat mengenai kondisi
penjualan kompetitor. Hal tersebut merupakan rahasia perusahaan. Banyak perusahaan Tbk.
yang mempublikasikan neraca keuangan tahunannya, akan tetapi jarang sekali membeberkan
statistik penjualannya ke pihak eksternal perusahaan. Dalam hal ini, yang paling mungkin
diketahui adalah deskripsi kasar saja dari kondisi penjualan kompetitor.
H LY NG P T IL KUK N
Untuk memperoleh deskripsi kondisi penjualan kompetitordapat dilakukan dengan cara:
1. Membenchmark tingkat penjualan produk sendiri dan produk kompetitor di shopping
point heterogen.
2. Melakukan perhitungan statistika deskriptif untuk menemukan beda antara averasi dan
aktual penjualan.
3. Menelaah alasan pelanggan yang tidak jadi membeli atau mengurangi pembeliannya,
apakah karena harga, mutu atau budget pelanggan kurang.
4. Menelaah potensi daya beli pelanggan pada pangs a pasar yang dituju.
5. Menelaah tingkat kejahatan di area pangs a pasar serta metode komunikasi dan
metode transaksi yang dipergunakan di dalam pangs a pasar.
Nomor 1 hingga nomor 5 dilakukan secara berurutan. Maka dapat diketahui potensi penjualan
yang beralih ke kompetitor serta alasannya dan juga potensi persaingan tidak sehat.
Persaingan tidak sehat, termasuk monopoli, ditindaklanjuti dengan :
1. Edukasi pangs a pasar yang dituju.
2. Menjalankan strategi harga hingga saatnya penjualan pulih kembali.
3. Memberikan suri teladan yang baik di dalam edukasi pangs a pasar.
4. Edukasi tersebut bisa dilakukan secara formal dan non formal, serta melalui iklan dan
event promosi disamping proses sales yang rutin dilakukan.
Adapun embargo pasokan oleh principal untuk bisnis ritel dan res elling dapat ditindaklanjuti
dengan perjanjian penjualan bertarget yang berpinalti. Hal ini sudah sangat fair, namun harus
dipahami belum ada alat hukum yang mengatur mengenai res iko embargo dalam bisnis ritel
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
18/42
dan reselling. Namun penekanan bisa dilakukan terhadap persyaratan yang diajukan principal
serta alasan penolakan principal terhadap retaileratau reseller. Berlaku kebalikannya.
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
19/42
COMPETITOR BENCHMARKING
VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM
PEM H M N
Competitor benchmarking adalah sebuah proses telaah perbedaan maupun kesamaan apabila
produk dan jasa yang dideliver suatu perusahaan dibandingkan dengan kompetitornya.
Kompetitor dapat berupa perusahaan lain yang s ejenis, produk lain yang s ejenis atau model
jasa lain yang sejenis dengan apa yang diprovide suatu perusahaan.
Competitor benchmarking menghasilkan suatu gambaran deskriptif dari posisi pasar suatu
perusahaan di antara perusahaan-perusahaan kompetitornya. Gambaran posisi pasar ini
berguna untuk menetapkan tindak lanjut perbaikan yang dibutuhkan perusahaan tersebut agar
dapat memperbaiki posisinya.
Penyajian hasil competitor benchmarking dapat berbasis persepsi pelanggan maupun
berbasis studi banding.
COMPETITOR ENCHM RKING ER SIS PERSEPSI PEL NGG N
Proses ini mempergunakan karakteristik mutu produk & jasa, yang terbaik adalah hasil
implikasi terkustomisas i dari 17 Quality Characteristics (Lihat "17 Quality Characteristics
Engineering"), yang mewakili persepsi pelanggan. Pengukuran persepsi pelanggan dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
1. Menelaah alasan pelanggan yang tidak jadi membeli, apakah karena harga dan mutu
produk serta jasa yang tidak sesuai harapan, atau memang karena budget pelanggan
yang tidak mencukupi.
2. Alasan mutu ditelusuri lagi hingga ke masing-masing atribut performa produk maupun
jasa.
3. Alasan harga ditelusuri lagi hingga ke masing-masing atribut harga produk & jasa.
4. Cara penelusuran adalah dengan melakukan interview kepuasan pelanggan atas mutu
produk maupun jasa, menyelenggarakan event promosi untuk analisis persepsi
pelanggan, maupun dengan menerapkan strategi harga, tata cara pembayaran maupun
tata cara transaksi pembelian atas produk maupun jasa yang menurun tingkat
penjualannya.
5. Atribut performa serta harga dari produk maupun jasa yang dianggap kurang
memuaskan bagi pelanggan adalah merupakan keunggulan kompetitif yang dimiliki
kompetitor.
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
20/42
6. Melakukan tindak lanjut untuk meningkatkan performa yang kurang memuaskan
tersebut.
COMPETITOR ENCHM RKING ER SIS STUDI NDING
Proses ini dilakukan dengan cara desk study maupun witnessing. Desk study dapat dilakukandengan menelaah s egala informasi kompetitor yang tersedia di website, media s osial serta
media informasi lainnya. Witness ing dilakukan dengan menyaksikan langs ung kegiatan
kompetitor di titik kendali kritis dari proses produksi maupun penjualan produk & jasa
kompetitor s erta produk & jas a kompetitor itu s endiri. Hal yang perlu diperhatikan di dalam
witnes sing adalah keharusan untuk "membeli" informasi yang dibutuhkan dan tidak bersifat
"diam-diam" atau "mencuri" karena informasi yang dibutuhkan merupakan suatu "andil kerja"
yang dibutuhkan dari kompetitor untuk meningkatkan penjualan perusahaan.
Desk Study
Desk study dilakukan dengan mempergunakan tools Form Pengembangan Karakteristik
Proses dan Dokumen (Silahkan browse tentang "17 Quality Characteristics Engineering" di
Web). Dengan formulir tersebut anda dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan dari
kompetitoranda di dalam segi :
1. Visi, Misi serta Belief
2. Perspektif dalam melakukan proses kerja, berproduksi & melayani, yaitu atribut
performa apa yang menjadi titik pusat perhatian untuk ditampilkan kepada pelanggan
di dalam proses kerja, produksi & pelayanan.
3. Atribut Performa yang dimiliki atau tidak dimiliki oleh kompetitor.
4. Deskripsi posisi pasar kompetitor terhadap perusahaan di mata pelanggan, dimana hal
ini dilakukan dengan memperhatikan literacy dan kebutuhan pelanggan.
5. Trik-trik kompetitor dalam beroperasi, yaitu dalam bentuk kekuatan modal,
penghematan-penghematan, jaringan kerja, status bagi hasil keuntungan dengan
pekerja atau intrik-intrik yang dipergunakan di dalam proses produksi dan marketing.
WITNESSING
Proses witness ing dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Menetapkan apa yang ingin diketahui lebih lanjut dari kompetitir setelah melakukanDesk Study.
2. "Membeli" informasi dari kompetitordengan cara:
a. Interview langs ung dengan kompetitor
b. Menjadi pelanggan kompetitor
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
21/42
c. Mengikuti program pelatihan kompetitor bagi pelanggannya
d. Menjadi karyawan kompetitor
e. Menjadi pemasok kompetitor
f. Menjadi pembiaya kompetitor
g. Kunjungan kerja & studi banding
h. Melakukan interview langs ung kepada kompetitor.
3. Mempergunakan informasi yang diperoleh untuk menemukan kekurangan dari atribut-
atribut performa perusahaan.
4. Mempergunakan informasi yang berupa intrik-intrik yang dimainkan kompetitor untuk
memperbaiki posisi pasar. Hal ini dilakukan dengan membedakan intrik yang bersifat
aib dari intrik yang berupa tindak kejahatan pidana maupun perdata. Aib merupakan
hal yang memalukan akan tetapi bukan merupakan tindak kejahatan.
5. Melakukan perbaikan atribut performa kinerja, produk dan proses perusahaan.
6. Waspadai agar tidak terjebak dengan hal & masalah yang itu-itu saja. Anda bisa terus
move on dengan pangs a pasar lain, baik secara referral system maupun doorto door.
Sekarang anda telah mengetahui cara melakukan competitor benchmarking dan
menindaklanjuti hasilnya serta manfaatnya bagi anda.
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
22/42
KELUHAN & SARAN S TAKEHOLDERS
VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM
ST KEHOLDERS
Pihak-pihak yang menjadi s takeholders terhadap perusahaan adalah mereka yang memiliki
kepentingan yang relevan, selain pemegang saham, yang berkaitan dengan kegiatan
operasional perusahaan, yaitu terdiri dari :
1. Karyawan
2. Kontraktor
3. Pemasok
4. Pelanggan
5. Kompetitor
6. Masyarakat
7. Pemerintah
KELUH N S R N
Ketujuh stakeholders berkepentingan secara relatif terhadap perusahaan. Kepentingan relatif
yang dimaksud adalah berdasarkan keuntungan & kerugian yang mereka rasakan dari
eksistensi perusahaan. Faktor-faktor dari eksistensi perusahaan yang menjadi point of
concern dari harapan para stakeholders, yaitu :
1. Tidak merugikan & bersaing sehat
2. Tidak pernah ada konflik kepentingan yang tidak rasional
3. Filosofi yang wajar
4. Terjaganya situasi pasar yang kondusif dan sustainable
5. Tidak tertutup dan eksklusif, open minded
6. Terjalinnya komunikasi yang diperlukan
7. Operasional yang ramah lingkungan secara fisik, intelektual, mental dan psikologis
massa
8. Pencitraan yang jujur, suri tauladan
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
23/42
9. Siap, taktis dan diplomatis
10. Distribusi dan pemasaran yang ramah lingkungan, baik secara fisik, mental, intelektual,
dan psikologi mass a
11. Memberi solusi positif bagi kehidupan, komunikasi dan sustainibilitas pasar dalam
keseharian
12. Aktif dalam pemberitaan
13. Sumbangsih berintegritas
14. Produksi, operasi, distribusi dan pemasaran yang aman bagi kehidupan mass a, baik
secara fisik, mental, intelektual dan psikologi massa
15. Tidak memaksakan belief (keyakinan) tertentu dan tidak memaksakan kehendak
16. Tidak menjadi suaka bagi belief atau keyakinan yang bernilai negatif s ecara universal
17. Harga, biaya & pendapatan yang rasional dan dapat dijelaskan
18. Sistem bagi hasil yang adil dengan pekerja
19. Mudah dihubungi dan dalam jangkauan averasi pasar
20. Terbuka untuk kebutuhan jasa pembiayaan secara minim laba.
Faktor-faktor tersebut hanya dapat bernilai positif dan menguntungkan bagi para s takeholder
apabila direalisasikan dengan integritas, etika, sikap, kerja, pengetahuan, keahlian, serta
kemampuan finansial dari anggota/ personil perusahaan.
Kebutuhan yang ekses if dan berbahaya dari stakeholders tidak perlu ditindaklanjuti dan dapat
dihadapi dengan sosialisas i informasi yang berupa intrik-intrik yang dimainkan s takeholders
dalam operasionalnya sehari-hari, yaitu dengan membedakan intrik yang bersifat aib dari intrik
yang berupa tindak kejahatan pidana maupun perdata. Aib merupakan hal yang memalukan
akan tetapi bukan merupakan tindak kejahatan.Hal ini bisa diberlakukan untuk melemahkan
dan menghambat para stakeholders yang melebihi batas. J angan terjebak ke dalam
pencemaran nama baik pihak tertentu tanpa bukti dan saksi ahli.
Penjelasan dan sosialisas i s tatus faktor-faktor eksistensi perusahaan yang menjadi point of
concern kepada stakeholders dapat membangun kedekatan, memberi nilai plus, serta
mencegah demonstrasi.
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
24/42
SINERGI PERENCANAAN STRATEGIS PERUSAHAAN
VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM
PEMBENTUK N TIMPERENC N N STR TEGIS
Tim yang dimaksud terdiri dari pimpinan bagian dan unit kerja dari level middle dan top
manajemen, serta gugus fungs ional Sinergi & Administratif Perusahaan. Pembagian kerja
perencanaan strategis dilakukan dengan pola up to bottom. Top manajemen, yaitu Presiden
Direktur dan Dewan Direksi, menetapkan perencanaan strategis level perusahaan. Pimpinan
bagian mentranslasikan perencanaan strategis level perusahaan menjadi perencanaan
strategis level bagian dan unit kerja.
Perencanaan strategis adalah berbentuk sasaran, target dan program, untuk kemudian
ditetapkan rencana anggaran, penggunaan sumber daya, dan penjadwalan yang diperlukan
untuk realisas i perencanaan strategis. Pada bagian selanjutnya akan dijelaskan pulamengenai buka-tutup keran sediaan pengeluaran, penggunaan sumber daya dan waktu.
PERENC N N STR TEGIS LEVELPERUS H N
Presiden Direktur bertanggung jawab untuk menetapkan kriteria atau karakteristik mutu
sistem manajemen perusahaan yang dianggap khas bagi perusahaan dan menjadi diferensian
perusahaan dari kompetitornya. Banyak pilihannya untuk itu, namun yang terbaik s aat ini
adalah 17 Karakteristik Mutu (silahkan browse kata kunci "17 Quality Characteristics
Engineering" di web).
Presiden Direktur dan Dewan Direksi berkewajiban menetapkan implikasi karakteristik mutuyang dipilih hingga menjadi frase-frase perencanaan strategis level perusahaan dan disajikan
sebagai entitas sasaran, target dan program kerja tahunan perusahaan bersamaan dengan
perumusan kebijakan perusahaan yang baru. Keduanya ditetapkan berdasarkan kebutuhan
perbaikan sesuai hasil evaluasi atas pencapaian tingkat kinerja perusahaan dari periode kerja
yang lalu, termasuk Hasil Riset Pasar, yaitu trend penjualan perusahaan, kebutuhan pelanggan,
competitor benchmarking dan tingkat penjualan kompetitor serta perubahan dan
perkembangan regulasi.
PERENC N N STR TEGIS LEVELB GI N UNIT KERJEntitas sasaran, target dan program tahunan s erta kebijakan perusahaan yang baru segera
ditranslasi oleh kepala bagian dan unit kerja menjadi entitas sasaran, target dan program kerja
tahunan serta kebijakan tahunan untuk bagian dan unit kerja perusahaan di bawah
persetujuan Presiden Direktur & Dewan Direksi. Setelah tahapan ini, rencana anggaran,
penggunaan sumber daya, dan penjadwalan yang diperlukan untuk realisasi perencanaan
strategis perusahaan ditetapkan berdasarkan program kerja bagian dan unit kerja. Dalam hal
ini, kegiatan yang diperlukan untuk pencapaian dan realisasi sasaran dan target dijadwalkan di
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
25/42
dalam program kerja.
KOORDIN SI PERENC N N STR TEGIS PERUS H N
Gugus fungs ional S inergi & Administratif perusahaan diberi kewenangan penuh oleh Presiden
Direktur untuk mengkoordinir proses perencanaan strategis perusahaan, mulai darimenjadwalkan time table, menyiapkan venue, time keeping dan rekapitulasi rencana dan
anggaran perusahaan, serta menyelenggarakan RUPS, dimana perencanaan strategis
disahkan, secara formil.
Time table yang dimaksud adalah sebagai berikut (implikasi di perusahaan anda mungkin
berbeda) :
Bulan PresidenDirektur DewanDireksi Kepala Bagian Unit Kerja Gugus Fungsional Sinergi
dministratif Perusahaan
Februari 2
Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas iprogram kerja & anggaran bagian & unit kerja
bulanan
1
Sos ialisasi perencanaanstrategis &anggaran
perusahaan
Maret 2
Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas i
program kerja & anggaran bagian & unit kerja
bulanan
3
Rekapitulasi kapasitas & utilisasi dari realisas i
anggaran
4
Provisi Maupun Telaah HasilRiset Pasar
5
Time Keeping & Rekapitulasi
hasil implementasi,
pemantauan & pengukuran
realisas i program kerja &
anggaran bagian & unit kerja
bulanan serta evaluasi &
koordinasi tindak lanjut
dibawahpersetujuanDewan
Direksi
April 2
Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas i
program kerja & anggaran bagian & unit kerja
bulanan
3
Rekapitulasi kapasitas & utilisasi dari realisas i
anggaran
4
Provisi Maupun Telaah HasilRiset Pasar
5
Time Keeping & Rekapitulasi
hasil implementasi,
pemantauan & pengukuran
realisas i program kerja &
anggaran bagian & unit kerja
bulanan serta evaluasi &
koordinasi tindak lanjut
dibawahpersetujuanDewan
Direksi
Mei 2
Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas i
program kerja & anggaran bagian & unit kerja
bulanan
3
Rekapitulasi kapasitas & utilisasi dari realisas i
anggaran
5
Time Keeping & Rekapitulasi
hasil implementasi,
pemantauan & pengukuran
realisas i program kerja &
anggaran bagian & unit kerja
bulanan serta evaluasi &
koordinasi tindak lanjut
dibawahpersetujuanDewan
Direksi
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
26/42
4
Provisi Maupun Telaah HasilRiset Pasar
J uni 2
Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas i
program kerja & anggaran bagian & unit kerja
bulanan
3
Rekapitulasi kapasitas & utilisasi dari realisas i
anggaran
4
Provisi Maupun Telaah HasilRiset Pasar
5
Time Keeping & Rekapitulasi
hasil implementasi,
pemantauan & pengukuranrealisas i program kerja &
anggaran bagian & unit kerja
bulanan serta evaluasi &
koordinasi tindak lanjut
dibawahpersetujuanDewan
Direksi
J uli 2
Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas i
program kerja & anggaran bagian & unit kerja
bulanan
3
Rekapitulasi kapasitas & utilisasi dari realisas i
anggaran
4
Provisi Maupun Telaah HasilRiset Pasar
5
Time Keeping & Rekapitulasi
hasil implementasi,
pemantauan & pengukuran
realisas i program kerja &
anggaran bagian & unit kerjabulanan serta evaluasi &
koordinasi tindak lanjut
dibawahpersetujuanDewan
Direksi
Agustus 2
Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas i
program kerja & anggaran bagian & unit kerja
bulanan
3
Rekapitulasi kapasitas & utilisasi dari realisas i
anggaran
4
Provisi Maupun Telaah HasilRiset Pasar
5
Time Keeping & Rekapitulasi
hasil implementasi,
pemantauan & pengukuran
realisas i program kerja &
anggaran bagian & unit kerja
bulanan serta evaluasi &koordinasi tindak lanjut
dibawahpersetujuanDewan
Direksi
September 7
Mengevaluasi rekap
laporan pimpinan
bagian & unit kerja serta
gugus fungsional
8
Menetapkan rencana
strategis perusahaan
tahundepan
7
Mengevaluasi rekap
laporan pimpinan bagian
& unit kerja serta gugus
fungsional
8
Menetapkan rencana
strategis perusahaan
tahun depan
2
Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas i
program kerja & anggaran bagian & unit kerja
bulanan
3
Rekapitulasi kapasitas & utilisasi dari realisas i
anggaran
4
Provisi Maupun Telaah HasilRiset Pasar
9
PenyusunanRencana Kerja & AnggaranBagian &
Unit Kerja Tahun Depan serta Pengikatan Kontrak
Pengadaan dengan Pemasok
5
Time Keeping & Rekapitulasi
hasil implementasi,
pemantauan & pengukuran
realisas i program kerja &
anggaran bagian & unit kerja
bulanan serta evaluasi &
koordinasi tindak lanjut
dibawahpersetujuanDewanDireksi
6
Koordinas i rencana kerja
dananggarantahun depan
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
27/42
Oktober 7
Mengevaluasi rekap
laporan pimpinan
bagian & unit kerja serta
gugus fungsional
8
Menetapkan rencana
strategis perusahaan
tahundepan
7
Mengevaluasi rekap
laporan pimpinan bagian
& unit kerja serta gugus
fungsional
8
Menetapkan rencana
strategis perusahaan
tahun depan
2
Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas i
program kerja & anggaran bagian & unit kerja
bulanan
3
Rekapitulasi kapasitas & utilisasi dari realisas ianggaran
4
Provisi Maupun Telaah HasilRiset Pasar
9
PenyusunanRencana Kerja & AnggaranBagian &
Unit Kerja Tahun Depan serta Pengikatan Kontrak
Pengadaan dengan Pemasok
5
Time Keeping & Rekapitulasi
hasil implementasi,
pemantauan & pengukuran
realisas i program kerja &
anggaran bagian & unit kerja
bulanan serta evaluasi &
koordinasi tindak lanjut
dibawahpersetujuanDewan
Direksi
6
Koordinas i rencana kerja
dananggarantahun depan
Nopember 7
Mengevaluasi rekap
laporan pimpinan
bagian & unit kerja sertagugus fungsional
8
Menetapkan rencana
strategis perusahaan
tahundepan
7
Mengevaluasi rekap
laporan pimpinan bagian
& unit kerja serta gugusfungsional
8
Menetapkan rencana
strategis perusahaan
tahun depan
2
Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas i
program kerja & anggaran bagian & unit kerja
bulanan
3
Rekapitulasi kapasitas & utilisasi dari realisas i
anggaran
4
Provisi Maupun Telaah HasilRiset Pasar
9
PenyusunanRencana Kerja & AnggaranBagian &
Unit Kerja Tahun Depan serta Pengikatan Kontrak
Pengadaan dengan Pemasok
5
Time Keeping & Rekapitulasi
hasil implementasi,
pemantauan & pengukuranrealisas i program kerja &
anggaran bagian & unit kerja
bulanan serta evaluasi &
koordinasi tindak lanjut
dibawahpersetujuanDewan
Direksi
6
Koordinas i rencana kerja
dananggarantahun depan
Desember 7
Mengevaluasi rekap
laporan pimpinan
bagian & unit kerja serta
gugus fungsional
8
Menetapkan rencana
strategis perusahaan
tahundepan
7
Mengevaluasi rekap
laporan pimpinan bagian
& unit kerja serta gugus
fungsional
8
Menetapkan rencana
strategis perusahaan
tahun depan
2
Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas i
program kerja & anggaran bagian & unit kerja
bulanan
3
Rekapitulasi kapasitas & utilisasi dari realisas i
anggaran
4
Provisi Maupun Telaah HasilRiset Pasar
9
PenyusunanRencana Kerja & AnggaranBagian &
Unit Kerja Tahun Depan serta Pengikatan Kontrak
Pengadaan dengan Pemasok
5
Time Keeping & Rekapitulasi
hasil implementasi,
pemantauan & pengukuran
realisas i program kerja &
anggaran bagian & unit kerja
bulanan serta evaluasi &
koordinasi tindak lanjut
dibawahpersetujuanDewan
Direksi
6
Koordinas i rencana kerja
dananggarantahun depan
10
Persiapan Penyelenggaraan
RUPS TahunDepan
J anuari 11
Penyelenggaraan RUPS
&Pengesahan
PerencanaanStrategis
Perusahaan
11
Penyelenggaraan RUPS &
PengesahanP erencanaan
Strategis Perusahaan
11
Penyelenggaraan RUPS & Pengesahan
PerencanaanStrategis Perusahaan
11
Penyelenggaraan RUPS &
PengesahanP erencanaan
Strategis Perusahaan
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
28/42
BUK TUTUP KER N SEDI N
Dana, sumber daya dan waktu tersedia dihemat dan dioptimalkan berdasarkan kebutuhan
tindak lanjut bulanan dengan memperhatikan :
1. Implementasi, pemantauan & pengukuran realisasi program kerja & anggaran bagian &
unit kerja bulanan
2. Rekapitulasi kapasitas & utilisas i dari realisasi anggaran
3. Provisi Maupun Telaah Hasil Riset Pasar
J adi tonggak rencana dan anggaran kerja tahunan dipahat sedemikian rupa dengan kontur
sesuai kebutuhan tindak lanjut bulanan Perusahaan di setiap bagian dan unit kerja. Akan ada
penundaan realisas i kontrak, tapi tidak menunda pembayaran kontrak pembelian yang telah
direalisasikan.
Penyusunan Rencana Kerja & Anggaran Bagian & Unit Kerja Tahun Depan serta Pengikatan
Kontrak Pengadaan dengan Pemasok merupakan hal-hal yang harus tepat forecas tnya namun
fleksibel. Begitu juga dengan perencanaan dan pengelolaan tenaga kerja dan expertise.
Klausul kontrak hendaknya memuat ketentuan pembatalan maupun penundaan realisasi
dengan kompensasi yang menjadikan margin penghematan perusahaan signifikan, yaitu lebih
dari 12,5 %cost reduction peritem pembelian.
Sekarang Anda dapat bertindak secara tegas dan hemat di dalam sinergi perencanaan
strategis perusahaan.
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
29/42
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
30/42
PERKEMBANGAN & KEPATUHAN REGULATORY
VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM
REGUL TORY PERKEMB NG NNY
Maksud frase regulatory ini adalah segala bentuk hukum & peraturan yang ditetapkan oleh
pemerintah secara tertulis, resmi & sah serta sesuai kewenangan, baik yang ditetapkan
lembaga pemerintahan lokal, daerah, maupun pusat.
Regulatory bersifat dinamis sesuai dengan perubahan belief, visi dan misi dari pemerintahan.
Misalnya untuk regulatory yang berada pada posisi yang dapat mempermudah rekapitulasi
laporan & neraca keuangan negara bagi pertanggungjawaban keuangan pemerintah. Realitas
yang ada adalah regulatory tentang e-procurement bagi lembaga pemerintahan dan BUMN
serta BUMD yang memungkinkan rekapitulasi biaya procurement pemerintah s ecara cepat
dan akurat. Ini adalah sebuah langkah positif dan ekonomis di era pasca reformasi.
Misal yang lain adalah regulatory terkait S MK3 dan GCG serta adopsi sistem ISO sebagai
standar nasional yang mengadopsi apa adanya standar dari luar negeri tanpa translasi
persyaratan standar pihak asing dan meres olusikannya dengan regulatory dalam negeri agar
dapat dihasilkan regulatory yang lebih baik dan adaptif. Nampaknya hal ini sangat erat
kaitannya dengan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan asing dan IMF yang
memang diperlukan untuk menjadikan status neraca keuangan negara yang sustainabel
sebagai s ubstrat pembangunan. Kemudian juga regulatory yang terkait sustainabilitas politik
energi fosil di era high technology yang memiliki banyak s ekali prototype sumber energi
terbarukan yang ramah lingkungan dalam rangka mempertahankan nilai ekspor sumber energi
fos il ke luar negeri. Langkah-langkah ini bernilai positif manakala negara berada pada keadaan
kesulitan keuangan dan untuk menjaga hubungan dagang, ekspor& impor, dengan luar negeri.
Adanya perkembangan regulatory membuat perusahaan harus selalu melakukan update
informasi perkembangan regulatory dan latar belakangnya.
KEP TUH N REGUL TORY KEND L NY
J elas bahwa mematuhi regulatory adalah kewajiban bersama untuk kepentingan bersama
pula. Berikut adalah sebuah dogma tata cara merealisas ikan kepatuhan regulatory di dalam
operasional perusahaan:
"Selalu memperhatikan dan mengendalikan legalitas dari setiap tindakan dalam pengoperasian & pengendalian
manajemen perusahaan dari waktu ke waktu secara up to date"
Makna praktis dogma ini adalah harus patuh secara saklek dengan pertimbangan kontekstual
hanya dilakukan pada saat ada kasus legal liability. Stigma ini adalah kendala dalam
pematuhan regulatory, karena diterapkan secara lebih kuratif ketimbang preventif. Seharusnya
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
31/42
dogma tersebut berbunyi :
"Selalu memperhatikan dan mengendalikan legalitas secara relevan, efektif dan efisien dari setiap tindakan dalam
pengoperasian & pengendalian manajemen perusahaan dari waktu ke waktu secara up to date"
SOLUSI KEND L PEM TUH N REGUL TORY
Bagi perusahaan, suatu cara pematuhan regulasi dengan segala peluang dan kendala yang
ada adalah dengan cara:
1. Membentuk Tim Regulatory Compliance
2. Menetapkan regulatory terkini yang relevan untuk diberlakukan di perusahaan
3. Mempertimbangkan keputusan penerapan regulatory tersebut berdasarkan:
a. Analisis Resiko & Keuntungan Penerapan dengan memperhatikan resiko &
manfaat regulatory s ecara teknologi, finansial & operasional, serta persyaratanusaha dan pandangan pihak yang berkepentingan, berwenang maupun
berkompeten.
b. Analisis Kemudahan Opsi Rekayasa Teknikal yang Mungkin Dibutuhkan
c. Analisis Asumsi Biaya Implementasi
d. Analisis Penetapan Penanggung J awab Dana
e. Analisis Klasifikasi Urgensi Implementasi Regulatory
f. Penetapan Prioritisasi Implementasi Regulatory
4. Menetapkan Immediate Actions.
5. Menyusun Program Implementasi Regulatory & Meminta Penges ahan dari Lembaga
atau Instansi Pemerintahan yang Relevan
6. Melakukan sosialisasi program & implementasi
7. Melakukan pemantauan & pengukuran implementasi program
8. Melakukan evaluasi program & menetapkan tindak lanjut
9. Selalu melakukan pengkinian daftar regulatory yang berlaku dan relevan diterapkan di
perusahaan. Apabila ada perubahan regulatory, melakukan manajemen perubahan
dengan langkah-langkah mulai dari nomor 2 hingga nomor 9 s ebagaimana yang telah
diaebutkan pada bagian ini.
Anda kini telah mengetahui mengenai perkembangan & kepatuhan regulatory dengan segala
peluang dan kendalanya.
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
32/42
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
33/42
TEKNIK EFISIENSI BIAYA-BIAYA
VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM
D T INFORM SIDIBUTUHK N
Untuk menerapkan teknik efisiensi biaya-biaya diperlukan entitas data & informasi sebagai
berikut :
A. ENTITAS INPUT PROS ES EFISIENSI BIAYA
1. Data & statistik trend penjualan
2. Hasil penetapan kebutuhan pelanggan akan new & existing produk & jasa termasuk
kebutuhan pengembangannya
3. Hasil penetapan kepuasan pelanggan
4. Tingkat kepatuhan regulatory & kebutuhan pematuhan
5. Kondisi penjualan kompetitor
6. Hasil competitor benchmarking
7. Keluhan dan saran stakeholders
8. Laporan & rekapitulasi hasil implementasi, pemantauan & pengukuran realisasi
program kerja & anggaran bagian & unit kerja periodik serta rencana tindak lanjutnya
B. ENTITAS KEBUTUHAN PENGELUARAN BIAYA
9. Kebutuhan pengadaan barang & jasa serta pemeliharaan, perbaikan & pengembangan
sumber daya perusahaan
C. ENTITAS CONSTRAINTS EFISIENSI BIAYA
10. Rekapitulasi kapasitas & utilisas i dari realisasi anggaran, berlaku atas komponen-
komponen SDM, sarana, prasarana dan sumber daya lain yang tersedia maupun
dipergunakan dalam operasional perusahaan
11. Rekayasa penjadwalan pekerjaan
12. Perkembangan regulatory
13. Paradigma pelanggan & pasar
14. Kondisi persaingan dagang
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
34/42
15. Rekapitulasi keuangan perusahaan
16. Statistik & rekapitulasi kemampuan realisasi progam perusahaan
17. Rekapitulasi problematika perusahaan
18. Tingkat hambatan implementasi program
PENG MBIL N KEPUTUS N EFISIENSI BI Y
Skemanya adalah sebagai berikut :
Pengambilan keputusan yang harus dilakukan adalah membiayai pengembangan atribut yang
perlu ditingkatkan dan menunda pengembangan maupun upgrade atribut yang sudah baik
untuk cukup dipelihara dan diperbaiki saja dahulu. Adapun dalam melakukan pertimbangan
Kompilasi Iterasi
Entitas Input Proses
Efisiensi Biaya
untuk Memenuhi
Bilah-Bilah Atribut
PerencanaanStrategis
Perusahaan di
dalam Tabel Indeks
Tingkat Pencapaian
Atribut Performance
terhadap Tingkat
Pencapaian Atribut
Price
Penetapan
Rencana Tindak
Lanjut Terhadap
Atribut yang
TingkatPencapaiannya
Membuat Nilai
Indeks yang
Terukur Tidak
Mencapai Nilai
Indeks Target
Penetapan EntitasKebutuhan
Pengeluaran Biaya
Pertimbangan
Efisiensi Biaya
Sesuai Constraints
Pengambilan
Keputusan
Efisiensi Biaya &
Pengesahannya
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
35/42
efisiensi biaya sesuai constraints, diberlakukan ketentuan sebagai berikut:
Dana pembiayaan ses uai hasil penetapan entitas kebutuhan pengeluaran biaya harus
dikurangi ketersediaan stok dan kapasitas utilisasi.
Berdasarkan proces s & work load analysis terhadap semua s umber daya yang terkait
percepatan maupun penundaan peningkatan atau upgrade dari atribut perencanaan
strategis perusahaan, harus dilakukan rekayasa penjadwalan proces s & work load dari
pekerjaan-pekerjaan untuk menghemat pengeluaran.
Apabila hasil penetapan program pematuhan s uatu regulasi yang mengharuskan
pengeluaran dana bersifat jangka panjang target realisasinya, maka dana pematuhan
tersebut harus ditundakan dahulu realisas inya.
Apabila paradigma pelanggan dan pasar maupun kondisi persaingan dagang menekan
angka penjualan, pastikan penyebabnya terlebih dahulu, apakah karena norma
ataukah karena persaingan tidak sehat maupun monopoli. Norma membuat atributyang berkaitan tetap harus dibiayai secara cukup. Persaingan tidak sehat harus
ditindaklanjuti dengan sosialisasi hal-hal mengenai kecurangan dalam persaingan
yang dilakukan kompetitorpelaku kepada pasar, principal maupun pelanggan, serta :
o Edukasi pangs a pasar yang dituju.
o Menjalankan strategi harga hingga saatnya penjualan pulih kembali.
o Memberikan suri teladan yang baik di dalam edukasi pangsa pasar.
o Edukasi tersebut bisa dilakukan secara formal dan non formal, serta melalui
iklan dan event promosi disamping proses sales yang rutin dilakukan.
Sehingga dalam hal menghadapi persaingan & monopoli ini akan ada tambahan biaya
untuk dikeluarkan, namun hal ini dapat disiasati dari pengaturan kuotasi biaya edukasi,
iklan, event promosi serta proses s ales yang rutin. Sedangkan strategi harga bisa
disiasati dari pengaturan target pencapaian net profit.
Berdasarkan rekapitulasi keuangan perusahaan, dapat diatur lagi intensitas kebutuhan
pengeluaran biaya, yaitu dengan mempertimbangkan trend pencapaian & pengaturan
net profit.
Berdasarkan statistik & rekapitulasi kemampuan realisasi progam perusahaan,rekapitulasi problematika perusahaan serta tingkat hambatan implementasi program,
ada baiknya untuk tidak ambisius atau saklek dengan suatu nilai pengeluaran,
melainkan dikurangi saja lagi berdasarkan potensi keberhasilan realisasi program dan
tingkat kepentingan atribut yang menjadi target peningkatan.
Sekarang anda s udah memahami teknik penghematan biaya. Tingkat penghematan dengan
teknik ini bisa mereduksi biaya operasional usaha anda hingga 62.5%.
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
36/42
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
37/42
HASIL PENYELIAAN KERJ A
VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM
P NY LI N
Hal ini merupakan proses pemantauan & pengukuran atas elemen sistem manajemen,
produksi maupun jasa pelayanan perusahaan. Tujuannya adalah agar dapat dilakukan
evaluasi dan penindakan lanjut atas aksi dan kondisi yang harus diperbaiki maupun potensial
secara ekonomis apabila diperbaiki.
Agar dapat melakukan penyeliaan kerja maka diperlukan hal-hal sebagai berikut:
1. Penetapan tim maupun pejabat penyeliaan.
2. Pembagian tugas tim maupun pejabat penyeliaan.
3. Inventarisasi elemen-elemen primer, sekunder dan tersier dari sistem manajemen,
produksi maupun jasa pelayanan di dalam operasional perusahaan.
4. Penetapan standar kriteria atau karakteristik mutu sistem manajemen, produksi
maupun jasa pelayanan.
5. Penetapan parameter elemen sistem manajemen, produksi maupun jas a pelayanan
sesuai standarkriteria atau karakteristik mutu sistem-sistem tersebut.
6. Penetapan Peta Aliran Kerja , Beban Kerja dan Distribusi Kontribusi Mutu dari s istem-
sistem di dalam operasional perusahaan.
7. Penetapan siklus kegagalan fungsi, kerusakan, pemeliharaan dan perbaikan dari
sistem-sistem di dalam operasional perusahaan dan memetakannya pada Peta Aliran
Kerja , Beban Kerja dan Distribusi Kontribusi Mutu dari sistem-sistem tersebut.
8. Penetapan Titik Penyeliaan Kritis berdasarkan informasi yang diperoleh dari telaah
Peta Aliran Kerja , Beban Kerja dan Distribusi Kontribusi Mutu.
9. Penetapan parameter& metode, jadwal & frekuensi, serta pejabat pelaksana penyeliaan.
10. Pelaksanaan dan pengendalian proses penyeliaan kerja.
11. Pencatatan, pendokumentasian dan olah data penyeliaan kerja secara terpusat oleh
pejabat administrator dari tim penyeliaan kerja. Data yang dimaksud, selain dari
parameter titik pengendalian kritis, juga termasuk data mengenai apa saja yang telah
dilakukan berkaitan dengan aksi dan kondisi parameter titik pengendalian kritis,
bagaimana hasilnya, serta kendala dan masalah yang sering muncul termasuk keluhan
dan s aran yang berkenaan dengan aksi dan kondisi parameter titik pengendalian kritis
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
38/42
tersebut.
12. Pelaporan hasil penyeliaan kerja kepada anggota rapat Top & Middle manajemen.
13. Sos ialisasi hasil rapat manajemen tentang hasil penyeliaan kerja kepada personil
perusahaan secara relevan dengan jabatan dan levelnya.
L POR NH SIL P NY LI N K RJ
Frekuensi penyajian laporan hasil penyeliaan kerja harus dilakukan secara :
1. Terjadwal, dan
2. Berbasis Kasus
Adapun pengaturan intensitas kerapatan materi informasi dari laporan tersebut dapat
dilakukan secara :
1. Rinci
2. Rekapitulasi
3. Representatif
4. Terenkripsi / dengan Pengkodean
5. Teratur
Teknik komunikasi di dalam penyajian materi laporan adalah sebagai berikut :
1. Timing & pitching yang baik
2. Tidak menekan
3. Tidak sumbang
4. Sopan
5. Bermakna sebenarnya &otentik
6. Bertanggung jawab
7. J elas nara sumberdan telusurmateri laporan
Kini anda lebih memahami sistem penyeliaan dan pelaporan hasilnya, serta manfaat dari
sistem penyeliaan tersebut. Lebih lanjut, telah diketahui juga bahwa penyeliaan lebih
merupakan proses kerja dan bukan hanya ada pada jabatan S upervisor atau Penyelia saja,
melainkan diemban oleh seluruh fungs i dan level dari jabatan-jabatan di dalam struktur
organisasi perusahaan.
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
39/42
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
40/42
HUMAN RESOURCES MANAGEMENT & EXPERTISE SYSTEM
VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM
PEMAHAMAN
Human Resources Management & Expertise System (HRMES) merupakan faktor kritis dalam
realisasi sistem manajemen strategis perusahaan & organisasi mengingat keberhasilan
realisasi sistem tersebut akan sangat dipengaruhi oleh keberhasilan realisasi sistem HRMES
yang merupakan wahana pengelolaan para pelaku proses dari sistem manajemen strategis
perusahaan & organisasi. Pada hal ini siklus sistem HRMES memiliki s ifat yang paralel
terhadap siklus s istem manajemen strategis perusahaan
Human Resources Management adalah sistem pengelolaan pelaku proses yang meliputi
aktivitas perencanaan, pengorganisasian, utilisasi unjuk kinerja, dan pengendalian atas para
pelaku proses di dalam realisasi perencanaan strategis perusahaan & organisasi.
Expertise System adalah sistem pengelolaan sumber daya ekspertis apa saja yang dibutuhkan
pada suatu periode kerja untuk mensukseskan realisasi perencanaan strategis perusahaan &
organisasi. Wujud sumber daya ekspertis yang dimaksud adalah berupa:
1. Pengetahuan, keahlian maupun keterampilan tertentu yang spesifik, yang memiliki
integritas, sikap dan etika kerja yang bersifat universal positif secara normatif dan tidak
bertentangan dengan regulasi serta hukum karma dan hukum alam, yang dimiliki atau
menjadi kepribadian SDM.
2. Perangkat terkait Teknologi Informasi / IT yang berbentuk sistem database, sistempemrograman, sistem pemrosesan & pengolahan data, s istem keamanan data, sistem
program aplikasi, sistem program robotik, s istem pengaturan & lalu lintas data, sistem
validasi & otorisasi data & informasi, yang kesemuanya adalah berada di dalam
platform infrastruktur maupun sarana kerja yang berbentuk perangkat keras atau
dalam bentuk materi maupun energi lainnya, termasuk juga perangkat-perangkat
penunjang dari platform infrastrukturmaupun sarana kerja tersebut.
Sistem HRMES dilaksanakan sesuai dengan & berdasarkan hasil penetapan program kerja di
dalam rangkaian prosesi perencanaan strategis perusahaan. Optimalisasinya dilakukan
sesuai teknik efisiensi biaya-biaya.
HRMES PROGRAMKERJA KEBUTUHANOPTIMALISASI
Program kerja perusahaan ditranslasikan di bagian dan unit kerja menjadi program kerja
bagian dan unit kerja. Program kerja tersebut adalah rencana kegiatan kerja yang diperlukan
untuk pencapaian sasaran & target yang ditetapkan di bagian & unit kerja, termasuk juga
petunjuk pelaksanaannya yang dapat berupa Standard Operating Procedure atau Work
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
41/42
Instruction sesuai dinamika program dari waktu ke waktu.
Berdasarkan program kerja tersebut, ditetapkanlah rencana anggaran, pengg unaan sumber
daya, dan penjadwalan yang diperlukan untuk realisasi pencapaian sasaran & target, termasuk
juga dalam hal ini perencanaan tenaga kerja serta sumber daya ekspertis yang dibutuhkan,
dan ini adalah salah satu milestone dari sistem HRMES.
Pada implementasinya, perencanaan tenaga kerja pelaku proses serta sumber daya ekspertis
yang perlu diadakan, juga memerlukan optimalisasi dalam penerapannya. Optimalisasi ini
memerlukan hasil rekapitulasi kapasitas & utilisas i dari realisas i anggaran periode
sebelumnya, berlaku atas pekerjaan, jumlah dan s kill pekerja serta perangkat terkait IT yang
tersedia maupun dipergunakan dalam operasional perusahaan, sehingga dapat dilakukan
rekayasa penjadwalan pengadaan pekerjaan, jumlah dan skill pekerja serta utilisasi terkait
perangkat IT.
DINAMIKAFORMAT ORGANISASI
Apabila membicarakan organisasi, maka dari periode ke periode akan ada perubahan format
organisasi yang diketemukan. Dinamika ini merupakan denyut dari HRMES. Dinamika format
organisas i ini diperlukan untuk menindaklanjuti program kerja yang telah ditetapkan.
Proses perubahan format organisasi yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Melakukan job identification & employee performance achievement analysis untuk
mengetahui :
a. Item Pekerjaan Rutin
b. Item Pekerjaan Proyek Improvement Perusahaan
c. Item Pekerjaan Tambahan
d. Durasi dan kapasitas pelaksanaan pekerjaan
e. Mekanisme Sosialisasi dan Pendistribusian Kerja
f. Situasi Business Process Aktual
g. Integritas & Kompetensi Karyawan
2. Menetapkan struktur organisasi yang baru
3. Melakukan sosialisasi & implementasi struktur organisasi
SISTEMPEMBAGIANHASILKERJA
Pembagian hasil kerja sangat dipengaruhi oleh kontribusi modal dan kontribusi hasil kerja dari
personil perusahaan. Model kontribusi yang dimaksud adalah sebagai berikut :
8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge
42/42
Personil Kontribusi
Permodalan
Kontribusi
Hasil Kerja
Remunerasi
Pengupahan
Remunerasi
Net Profit
Pemegang
Saham
Modal S aham Tidak S ignifikan Tidak Ya
Karyawan
(Direktur sampai
Staff)
Modal Untuk
Kesiapan Kerja
Ada & Signifikan Ya Ya
Proporsi bagi hasil sangat dipengaruh oleh proporsi modal saham, modal untuk kesiapan kerja
dan kontribusi hasil kerja yang diberikan maupun dihasilkan oleh semua personil. Remunerasi
pengupahan semata-mata merupakan hak karyawan dan merupakan biaya operasional,
sedangkan remunerasi net profit adalah merupakan hak karyawan dan hak pemegang s aham
serta merupakan sisa hasil usaha. Distribusi nilai remunerasi kepada masing-masing personildidasarkan kepada proporsi total kontribusi dari masing-masing personil terhadap total
kontribusi dari seluruh personil perusahaan. Hal ini dilakukan dengan menperhatikan
ketentuan pengupahan yang berlaku.
SISTEMREKRUTMEN APPRAISALSDM
SDM datang untuk bekerja dengan berbagai latar belakang riwayat hidup. Untuk itu seleksi
pada rekrutmen diperketat dengan menitikberatkan pada integritas, sikap & etika kerja, serta
keahlian & keterampilan yang dimiliki calon pekerja. Selanjutnya setelah bekerja harus
dilakukan appraisal atau evaluasi pegawai dengan menitikberatkan appraisal terhadap jenis
pekerjaan, pencapaian hasil kerja dan cara kerja pegawai dengan tujuan untuk
mempertahankan dan mensejahterakan pegawai yang hasil evaluasinya baik serta membina
maupun menterminasi pegawai yang hasil evaluasinya tidak baik. Pertimbangan keputusan
akhir hasil appraisal atau evaluasi harus didasarkan pada sifat dasar pegawai yang terungkap.
Sifat dasar yang malas dari pegawai menjadi dasar terminasi atas pegawai tersebut.