Booklet of Fundamental Management Knowledge

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    1/42

     OOKLET OF

    FUND MENT L

    M N GEMENT

    KNOWLEDGE

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    2/42

    EVALUASI SITUASI & KONDISISTRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

    V I SI T H TTP :// A R I ES SUNA NDA. S I MP L E SI TE . CO M   

    PEND HULU N

    Struktur Organisasi Perusahaan adalah suatu strukturpembagian wewenang strategis pemilik

    perusahaan kepada orang-orang yang dipercaya agar dapat bekerja dalam jabatan-jabatan

    yang dibentuk di dalam Perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Bobot

    pembagian wewenang strategis adalah berdasarkan besar dan luasnya hak s erta tanggung

     jawab yang dialokasikan kepada setiap jabatan untuk dapat mendayagunakan sumber daya

    yang dibutuhkan perusahaan di dalam pencapaian tujuan perusahaan.

    Rincian sumberdaya perusahaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    1. Sumber Daya Manusia yang terdiri dari 7 (tujuh) faktor, yaitu :

    Faktor 1. Karyawan Faktor 3. Supplier Faktor 5. Kompetitor Faktor 7. Pemerintah

    Faktor 2. Kontraktor Faktor 4. Pelanggan Faktor 6. Masyarakat -

    2. Sumber Daya Material yang terdiri dari 3 (tiga) faktor, yaitu :

    Faktor 1. Lingkungan Faktor 2. Fas ilitas Faktor 3. S tok

    3. SumberDaya Mesin yang terdiri dari 4 (empat) faktor, yaitu :

    Faktor 1. Mesin Berat Faktor 2. Mesin Ringan Faktor3. Perlengkapan Faktor 4. Peralatan

    4. FaktorPermodalan yang terdiri dari 19 (sembilan belas) faktor, yaitu :

    Faktor1. Traceability Faktor5 : Kualitas Desain &Kekuatan Kemasan

    Faktor9 . Kualitas PelayananProdusen

    Faktor13. Kelengkapan J enis

    Faktor17 . Harga/ Cost yangEfektif & Efisien

    Fakto r 2 . Measurability Faktor 6 . She lf Life F aktor 1 0: I mage Fakto r 14 . KemudahanMemperoleh informasi

    Faktor18 . P emberian Kredit/Interval Pembayaran

    Faktor3 . Penjaminan Mutu Faktor7. LayananTeknisPurna J ual

    Faktor11. J aminanKetersediaan

    Faktor15. Hadiah Faktor19. Tata CaraTransaksi Pembelian yangLuwes & Mudah

    Faktor4 . Konsitensi Mutu Faktor8. QuickResponsedalam MemenuhiKebutuhan

    Faktor1 2. KualitasPelayanan Distributor

    Faktor 16. Safety -

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    3/42

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    4/42

    dominan dipengaruhi oleh kondisi perekonomian atau kondisi persaingan dengan

    kompetitor.

    4. Tingkat Kesesuaian terhadap Regulasi Pemerintah dan Norma Masyarakat

    Tingkat kesesuaian operasi, produk dan jasa perusahaan dengan regulasi ditetapkan

    berdasarkan tingkat kepatuhan terhadap klausul regulasi yang berlaku dan relevan bagi

    perusahaan. Adapun tingkat keses uaian dengan norma masyarakat akan lebih sulit

    ditetapkan karena bersifat tidak tertulis, namun dapat dilakukan pembatasan hanya

    pada tingkat keses uaian dengan norma masyarakat yang bersifat universal positif saja.

    Adapun faktor internal dari struktur organisasi diindikasikan oleh :

    1. Tingkat Utilisas i Personil di dalam Organisas i

    Pengukuran tingkat utilisasi personil di dalam organisas i dilakukan dengan identifikasi

    aliran kerja dan pengukuran beban kerja agar dapat dilakukan pemetaan dari aliran dan

    beban kerja sehingga dapat dilakukan manajemen bottleneck dan minimalisasi waktutunggu atau waktu menganggur.

    2. Tingkat Keharmonisan Sinergi Kerja

    Hal ini ditetapkan dengan menganalisis hasil-hasil manajemen bottleneck dan

    minimalisasi waktu tunggu atau waktu menganggur. Karakteristik yang dianalisis

    adalah keses uaian pekerjaan dengan peta aliran dan beban kerja yang telah ditetapkan.

    3. Tingkat Conflict of Interest di dalam Organisas i

    Hasil analisis keses uaian pekerjaan dengan peta aliran dan beban kerja yang telah

    dilakukan dipergunakan untuk mengevaluasi keberadaan conflict of interest maupun

    kurangnya koordinasi.

    4. Relevansi J umlah dan J enis J abatan dengan Tujuan Perusahaan

    Hal ini ditetapkan setelah mengetahui Tingkat Utilisasi Personil di dalam Organisasi,

    Tingkat Keharmonisan Sinergi Kerja, serta Tingkat Conflict of Interest di dalam

    Organisasi. J umlah dan jenis jabatan dapat ditambah maupun dikurangi sesuai kondisi

    terkini dari organisasi dalam rangka mensukseskan pencapaian tujuan perusahaan.

    5. Tingkat Penghematan Biaya Administratif StrukturOrganisasi

    Hal ini ditetapkan dengan membandingkan biaya administratif struktur organisasi pada

    saat sebelum dan sesudah pelaksanaan proses restrukturisasi organisasi perusahaan.

    Proses res trukturisas i organisasi perusahaan yang dimaksud dilakukan berdasarkan

    hasil-hasil penetapan Tingkat Utilisas i Personil di dalam Organisas i, Tingkat

    Keharmonisan Sinergi Kerja, Tingkat Conflict of Interest serta Penyesuaian J umlah dan

     J enis J abatan dengan Tujuan perusahaan.

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    5/42

    6. Kecukupan Verifikasi, Validasi dan Otorisasi Hasil Kerja

    Hal ini ditetapkan sesuai kebutuhan mutu hasil kerja, tingkat kepentingan pekerjaan

    terhadap pencapaian tujuan perusahaan serta kebutuhan lead time pekerjaan.

    Verifikasi, validasi dan otorisasi hasil kerja memerlukan kesepakatan penetapan tata

    cara inspeksi, titik sampling, jumlah titik sampling dan jumlah sample yang memadaiuntuk menyediakan data dan informasi bagi pengambilan keputusan di dalam

    organisasi.

    7. Kecukupan Pencatatan/ Pendokumentasian Kerja dan Hasil-Hasilnya

    Hal ini ditetapkan sesuai kebutuhan mutu hasil kerja, tingkat kepentingan pekerjaan

    terhadap pencapaian tujuan perusahaan serta kebutuhan lead time pekerjaan.

    Penetapan kecukupan pencatatan / pendokumentasian kerja dan hasil kerja

    memerlukan kesepakatan di dalam penetapan tata cara pencatatan/

    pendokumentasian, titik kendali dalam pekerjaan-pekerjaan, jumlah titik kendali dalam

    pekerjaan dan jenis pengendalian yang perlu diamati, dicatat serta didokumentasikaninformasinya secara memadai untuk menyediakan data dan informasi bagi

    pengambilan keputusan di dalam organisasi.

    8. Mutu Komunikasi AntarBagian Organisasi

    Hal ini ditetapkan berdasarkan kesesuaian penggunaan waktu & sumber daya,

    pengeluaran biaya-biaya serta mutu hasil pekerjaan-pekerjaan di dalam kerangka

    pencapaian tujuan perusahaan terhadap target yang telah ditetapkan. Tingkat

    kesesuaian yang dimaksud menunjukkan tingkat mutu komunikasi antar bagian

    organisasi.

    EV LU SI STRUKTUR ORG NIS SI

    Hasil-hasil penilaian situasi dan kondisi struktur organisasi perusahaan dipergunakan untuk

    proses evaluasi struktur organisasi. Caranya adalah dengan mengelompokkan hasil-hasil

    penilaian tersebut dari suatu periode pembukuan yang ditetapkan ke dalam 3 (tiga) aspek

    yang terdiri dari Time Aspect, Cost Aspect, & Delivered Quality Aspect. Interpretasi terhadap

    ketiga aspek tersebut akan memberikan suatu gambaran kesimpulan s ituasi dan kondisi

    struktur organisasi perusahaan yang mendorong munculnya kebutuhan realisas i perbaikan

    strukturorganisasi.

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    6/42

    PROBLEMATIKA PERUSAHAAN

    VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM   

    M KSUD TUJ U N

    Problematika perusahaan adalah masalah-masalah yang timbul secara berulang di dalam

    operasional perusahaan. Masalah-masalah tersebut umumnya berupa hal-hal yang terkait :

    1. Tingginya biaya operasional

    2. Ketidakharmonisan rampak kerja organisasi

    3. Keluh kesah karyawan

    4. Komplain pelanggan

    5. Permintaan pelanggan dan stakeholder yang sulit dipenuhi

    6. Kurangnya modal usaha

    7. Rendahnya tingkat pencapaian target penjualan

    8. Sulitnya pengendalian manajemen/ sistem manajemen

    9. Buruknya komunikasi di internal dan ke eksternal

    10. Tidak terlaksananya penyusunan & implementasi kebijakan strategis perusahaan

    11. Kegagalan sinergi antaranggota dan bagian organisasi perusahaan di dalam

    penyusunan & implementasi kebijakan strategis perusahaan.

    12. Kesulitan di dalam penyusunan rencana kerja, anggaran, sumber daya serta waktu bagi

    perusahaan secara periodik

    13. Kurangnya pemantauan dan pengukuran, serta evaluasi dan penindaklanjutan

    terhadap status kinerja perusahaan

    14. Proses persetujuan rencana strategis perusahaan yang minim lobby terhadap

    pemegang saham

    15. Kurangnya sosialisas i & pengkoordinasian kebijakan & perencanaan strategis

    perusahaan di dalam tubuh perusahaan

    16. Kurangnya pematuhan kepada regulasi yang berlaku

    17. Kendala-kendala dalam mematuhi regulasi yang berlaku maupun persyaratan

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    7/42

    pelanggan

    18. S istem perencanaan & pembelian barang serta jasa yang tidak efektif maupun tidak

    efisien

    19. Buruknya pengelolaan tenaga kerja dan expertise system

    20. Sistem bagi hasil keuntungan dengan pegawai.

    Tujuan dari mengidentifikasi problematika perusahaan adalah untuk mencari jalan keluar dari

    problematika tersebut untuk profitabilitas perusahaan dan sustainabilitas perusahaan. Usaha

    ini tidak instan serta membutuhkan waktu,sumber daya, biaya dan expertise khusus.

    Peran Konsultan menjadi sangat penting di sini untuk mendampingi pengusaha dan

    memberikan second opinion berupa alternatif solusi dan resiko terkait yang bermanfaat bagi

    pengambilan keputusan oleh pengusaha dengan timing yang tepat dan simultan. Kehadiran

    konsultan s ebagai pihak ketiga adalah agar ada stewarding outsider yang netral sehingga

    mampu berfungs i sebagai penengah konflik atau masalah perusahaan.Konsultan yang baikmemiliki s istem pengambilan keputusan yang terdefinisikan, pengetahuan & keterampilan

    yang ses uai kebutuhan, serta memiliki integritas yang baik.

    PENIND KL NJUT N PROBLEM TIK PERUS H N

    Problematika perusahaan harus melibatkan pihak ketiga yang netral, dalam hal ini konsultan

    yang memahami benar posisinya di dalam pemberian konsultasi, yaitu menyediakan alternatif 

    solusi dan menjelaskan resikonya, serta mendampingi pengusaha di dalam mengambil

    keputusan sesuai business instinc-nya sendiri dan mendampingi pengusaha dalam realisasi

    solusi di dalam tubuh perusahaan. Tanpa peran konsultan, pengusaha akan selalu terjebakdalam conflict of interest dan problematika perusahaan yang terus berlanjut.

    Keuntungan lain dari melibatkan konsultan adalah pertemanan yang membuat pengusaha

    tidak merasa sendirian saja, s erta tidak harus mengerjakan segala sesuatunya sendiri saja.

    Keyakinan, visi dan misi yang idealis dari pengusaha memerlukan titik tengah agar dapat

    segera menapaki milestone kemajuan. Konsultan dapat memprovisi pengusaha dengan

    masukan informasi yang mampu membuat pengusaha beranjak maju serta menghemat waktu

    pengusaha dalam mengambil keputusan.

    Sekarang Anda telah mengetahui tentang problematika dalam usaha serta peran konsultan

    bagi bisnis dan perusahaan Anda.

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    8/42

    LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

    VISIT HTTP: ARIESSUNANDA SIMPLESITE COM

    PENDAHULUAN  

    Laporan keuangan merupakan muara dari hulu-hulu aliran keuangan perusahaan. Dua hulu

    utama yang penting dari aliran keuangan perusahaan adalah hulu pengeluaran dan hulu

    pemasukan.

    Hulu pengeluaran terdiri dari transaksi pengeluaran perusahaan yang meliputi pembayaran

    tagihan baik secara cash maupun bank transfer, kontan maupun kredit.

    Hulu pemasukan terdiri dari penerimaan pembayaran pelanggan maupun tambahan dana darikas pribadi owner maupun secara hutang ke bank. Selain itu, apabila ada, juga discount

    maupun refund dana dari pemasok. Khusus untuk koperasi, juga penerimaan iuran wajib dari

    anggota.

    TRANSAKSI PERUSAHAAN   

     J enis-jenis transaksi pengeluaran perusahaan adalah sebagai berikut:

    1. Transaksi pembelian produk atau komponennya ke pemasok

    2. Transaksi pembayaran gaji, benefit & remunerasi karyawan

    3. Transaksi biaya promosi & advertising

    4. Transaksi biaya pengadaan sarana & prasarana operasional

    5. Transaksi biaya pemeliharaan sarana & prasarana operasional

    6. Transaksi biaya teknologi & pelatihan

    7. Transaksi biaya perpajakan & legalitas terkait usaha

    8. Transaksi biaya rencana investasi pengembangan perusahaan

    9. Transaksi biaya cicilan ke bank

     J enis-jenis transaksi pemasukan perusahaan, sebagaimana telah dijelaskan pada bagian

    sebelumnya, adalah sebagai berikut :

    1. Transaksi penerimaan pembayaran pelanggan

    2. Transaksi penerimaan tambahan dana dari kas pribadi owner

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    9/42

    3. Penerimaan tambahan dana secara hutang dari bank

    4. Penerimaan discount maupun refund dana dari pemasok.

    5. Penerimaan pengembalian lebih bayar dari pemasok.

    6. Untuk koperasi, penerimaan iuran wajib dari anggota.

    TRACEABILITY & MEASURABILITY YANG ACCOUNTABLE DARI ALIRAN  

    KEUANGAN PERUSAHAAN   

    Perusahaan harus mampu mencegah kebocoran pada aliran keuangan perusahaan. Satu cara

    yang efektif untuk mencegah kebocoran tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Menetapkan peta cashflow & loads sebagai standaracuan aliran keuangan

    berdasarkan hasil work load analysis, SOP dan flow proces s business.

    2. Melakukan penghitungan selisih antara data penjualan dengan data stok opname ataudata pengakuan (acrue) realisasi kontrak, untuk kemudian diperbandingkan dengan

    standaracuan aliran keuangan yang telah ditetapkan.

    3. Melakukan investigasi atas selisih yang diketemukan.

    4. Mengevaluasi data dan informasi terkait penindaklanjutan selisih pada periode

    sebelumnya.

    5. Melakukan rekonsiliasi atas selisih maupun menetapkan tindak lanjut lainnya yang

    relevan terhadap selisih yang diketemukan.

    6. Menetapkan dan merealisasikan pengelolaan titik pengendalian kritis dari alirankeuangan secara accountable, traceable & measurable.

    7. Untuk sistem-sistem real time online dapat dipergunakan standar eksternal yang

    berupa mainstream system yang dicaptured ke internal organisasi dengan

    mempertimbangkan s ampling rate dari capturing system untuk memastikan akurasi

    dari informasi dan data yang ditampilkan titik-titik kendali kritis. Sampling rate online

    system sangat dipengaruhi oleh kompatibilitas kecepatan pemrosesan data dan

    kapasitas iterasi dari sistem capturing dan mainstream yang dicaptured.

    REKAPITULAS I KEUANGAN  

    Rekapitulasi transaksi pemasukan dan pengeluaran dapat dilakukan secara sederhana untuk

    menetapkan laba dan rugi, maupun secara lebih kompleks dengan tujuan-tujuan analisis data

    dan informasi keuangan. Manapun yang dipergunakan tetap harus direalisasikan aliran

    keuangan perusahaan yang dapat ditelusur & dapat diukur s ehingga dan secara dapat

    dipercaya.

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    10/42

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    11/42

    KEBUTUHAN & KEPUASAN PELANGGAN

    VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM   

    DESKRIPSI

    Kebutuhan pelanggan adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk menyikapi aksi maupun kondisi

    yang dihadapi di dalam kehidupan s ehari-hari dan di dalam pekerjaan. Apa yang dibutuhkan

    bisa berupa produk maupun jasa dengan kriteria yang mampu memenuhi kebutuhan

    pelanggan. Kepuasan pelanggan adalah sebuah perasaan apabila produk maupun jasa

    bermanfaat sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

    Perasaan adalah standar bagi akal fikiran di dalam memutuskan sesuatu hal. Sedangkan

    kebutuhan adalah pemicu bagi akal fikiran untuk memutuskan tindakan yang diperlukan untuk

    memenuhi kebutuhan.

    Perasaan tertanam di dalam diri manusia sejak lahir dan diasah oleh pendidikan formal

    maupun non formal, pergaulan, pengalaman hidup serta pengkajian apa saja yang telah terjadi,

    yang terkait dengan dirinya maupun orang lain serta alam sekitarnya, untuk memperoleh

    hikmah atau resolusi. Hikmah atau resolusi inilah yang mempertajam perasaan. Bahasa

    pemrograman menganalogikan perasaan sebagai memori, baik yang tertanam secara default

    maupun secara improving installment.

    Nilai-nilai yang bersifat universal positif dari agama, norma di dalam masyarakat, maupun adat

    istiadat adalah standar eksternal di dalam proses pengkajian yang memiliki karma atau

    statistik hasil pengkajian berupa manfaat yang dominan positif. Dalam hal ini berlaku

    kebalikannya bagi nilai-nilai yang bersifat universal negatif. Hikmah atau resolusi yang banyak

    dipergunakan di dalam pengambilan keputusan jelas sangat dipengaruhi oleh tujuan

    pengkajian, yaitu apakah hanya semata-mata untuk kepentingan diri sendiri atau sesuatu yang

    bersinergi dengan pihak lain dan lingkungan sekitar, baik secara positif maupun secara negatif.

    MEN NGK P MEMENUHIKEBUTUH N PEL NGG N

    Pada setiap bisnis yang dioperasikan harus ada proses penetapan atribut kebutuhan

    pelanggan untuk setiap segmen dan perspektif pasar. Berdasarkan statistika trend penjualan,

    manajemen perubahan strategi pemasaran, serta inquiry pelanggan yang belum dapat

    dilayani/ dipenuhi, dapat ditangkap kebutuhan pelanggan apa saja yang dapat disediakanpada periode penjualan selanjutnya.

    Segmen dan perspektif pasar berhubungan erat dengan pola pengambilan keputusan

    pelanggan dalam menjalani kehidupan. Kata lainnya adalah bahwa segmen dan perspektif 

    pasar sangat dipengaruhi oleh perasaan atau s entimentil pas ar dalam konteks sebagaimana

    yang telah dijelaskan di atas.

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    12/42

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    13/42

    PENGEMB NG N PRODUK J S L M M UPUN B RU

    1. Tetapkan beberapa alternatif solusi berupa tools atau teknik untuk menindaklanjuti

    kebutuhan pelanggan akan produk dan jasa yang belum terpenuhi pada suatu periode

    penjualan.

    2. Memperhatikan efektivitas dan efisiensi dari setiap alternatif solusi, serta potensipemasaran dan proyeksi evolusi kebutuhan pelanggan akan produk dan jasa di dalam

    menetapkan tools atau teknik mana saja yang akan dipergunakan untuk

    menindaklanjuti kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi.

    3. Translasikan tools atau teknik tersebut agar dapat dimunculkan pada produk atau jasa

    yang dikembangkan. Lakukan pengujian dari prototipe hingga fixed product dengan

    bantuan panelis apabila diperlukan.

    4. Apabila kebutuhan pelanggan merupakan s uatu false alarm, yaitu lebih disebabkan

    oleh perasaan dan sentimentil pasar yang buruk, maka biarkanlah alasan-alasan

    pribadi dari komponen pasar memulihkan perasaan dan sentimentil pasar yang buruktersebut.

    5. Terapkan kaidah yang menyatakan bahwa belief/ keyakinan tidak dapat dipaksakan.

    Sekarang Anda telah melihat gambaran kebutuhan dan kepuasan pelanggan serta cara

    mengelolanya berdasarkan perspektif lain dari 17 Quality Characteristics Engineering.

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    14/42

    STATISTIKA PENCAPAIAN TARGET PENJ UALAN

    VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM   

    PEM H M N ST TISTIK PENC P I N T RGET PENJ U L N

    Statistika berguna untuk membicarakan data-data berbagai fakta dari aksi dan kondisi yang

    faktual s ebagai s uatu informasi yang bermanfaat. Statistika adalah teknik & alat, atau dengan

    kata lain, metode, yang difungsikan sebagai pemroses data untuk dapat memenuhi kebutuhan

    telaah, yaitu sebagai informasi dengan point of concern tertentu yang dalam istilah

    pengambilan keputusan dikenal sebagai constraints.

    Pencapaian target penjualan adalah data penjualan yang diperbandingkan dengan target

    penjualan yang telah ditetapkan. Pencapaian target penjualan bisa bernilai kurang dari atau

    lebih dari 100% terhadap target.

    Berdasarkan waktu, prosentase atau scaling & rating dari data penjualan adalah dinamis.

    Metode statistika berguna sebagai pengcapture momen-momen dari dinamika tersebut.

    Adapun trend penjualan adalah merupakan s uatu momen dinamika saat ini dan di masa

    sebalumnya, yang menggambarkan kondisi penjualan yang mungkin terjadi pada periode

    selanjutnya. Hanya ada 3 (tiga) potensi kondisi trend penjualan pada periode selanjutnya yaitu

    naik, turun atau stagnan.

    MENYIK PI DIN MIK TRENDPENJU L N

    Secara sangat teliti, probabilitas kemunculan kondisi stagnan relatif sangat rendah apabila

    dibandingkan dengan probabilitas kemunculan kondisi naik atau turun. Dapat dikatakan

    bahwa pada kondisi tersebut, probabilitas kemunculan kondisi stagnan adalah di bawah 12,5%

    saja. Adapun yang lebih mungkin akan terjadi adalah kondisi naik atau turun dengan

    probabilitas 50:50 dari 87,5%. Sebagai data pendukung, Anda dapat menelaah data di bursa

    berjangka pada s atuan transaksi terkecil dari waktu ke waktu.

    Sudah menjadi hukum alam bahwa kondisi di dalam s eperangkat constraints tertentu adalah

    dominan untuk berulang. J ika hari ini trend penjualan turun, maka jika tidak segera dilakukan

    perubahan yang diperlukan, akan dapat dipastikan kumulatif trend penjualan akan sulit untuk

    dinaikkan kembali. Tidak ada yang instant; perlu waktu, biaya dan efforts untuk memperbaiki

    keadaan.

    Untuk berbagai industri, kenyataan ini harus cepat-cepat disikapi dengan benar. Pelanggan

    yang tidak jadi membeli harus segera dicapture alasannya apakah karena mutu lebih rendah,

    harga lebih tinggi, atau kondisi keuangan customer yang tidak cukup. Khusus untuk toko-toko

    swalayan, hal ini dapat dilihat dari omset penjualan pada hari itu. Averasi tingkat penjualan

    dijadikan sebagai benchmark untuk mencapture tindakan membeli maupun tindakan tidak

    membeli dari pelanggan. Lebih lanjut, komposisi item terjual pada hari itu, jenisnya, serta

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    15/42

     jumlahnya, dapat menunjukkan sentimentil pelanggan dalam membeli, dengan

    mempertimbangkan latar belakang potensi pembeli yang ditetapkan secara berkala, misalnya

    latar belakang pekerjaan, penghasilan, pendidikan, usia serta jumlah dan jenis tindak

    kejahatan per wilayah di sekitar lokasi mini market dibandingkan dengan averasi tingkat

    kejahatan di wilayah-wilayah lainnya. Tata cara komunikasi dan transaksi jual beli yang umum

    dianut masyarakat sekitardapat pula dijadikan bahan telaah.

    M N J EMEN PERU H N STR TEGIPENJ U L N

    Kegiatan ini diawali dengan mengumpulkan selengkap mungkin data-data dari kegiatan dan

    hasil penjualan pad periode penjualan sebelumnya yang dapat menjawab pertanyaan-

    pertanyaan sebagai berikut (sumber : "Battleship Project", 17 Quality Characteristics

    Engineering, 2016) :

    Selanjutnya adalah melakukan proses evaluasi dan evolusi strategi pemenuhan target

    penjualan sebagai berikut (sumber : "Battleship Project", 17 Quality Characteristics

    Engineering, 2016) :

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    16/42

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    17/42

    MENGETAHUI KONDISI PENJ UALAN KOMPETITOR 

    VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM   

    H LY NG PERLU IKET HUI

    Adalah suatu hal yang sulit untuk mengetahui s ecara detil dan tepat mengenai kondisi

    penjualan kompetitor. Hal tersebut merupakan rahasia perusahaan. Banyak perusahaan Tbk.

    yang mempublikasikan neraca keuangan tahunannya, akan tetapi jarang sekali membeberkan

    statistik penjualannya ke pihak eksternal perusahaan. Dalam hal ini, yang paling mungkin

    diketahui adalah deskripsi kasar saja dari kondisi penjualan kompetitor.

    H LY NG P T IL KUK N

    Untuk memperoleh deskripsi kondisi penjualan kompetitordapat dilakukan dengan cara:

    1. Membenchmark tingkat penjualan produk sendiri dan produk kompetitor di shopping

    point heterogen.

    2. Melakukan perhitungan statistika deskriptif untuk menemukan beda antara averasi dan

    aktual penjualan.

    3. Menelaah alasan pelanggan yang tidak jadi membeli atau mengurangi pembeliannya,

    apakah karena harga, mutu atau budget pelanggan kurang.

    4. Menelaah potensi daya beli pelanggan pada pangs a pasar yang dituju.

    5. Menelaah tingkat kejahatan di area pangs a pasar serta metode komunikasi dan

    metode transaksi yang dipergunakan di dalam pangs a pasar.

    Nomor 1 hingga nomor 5 dilakukan secara berurutan. Maka dapat diketahui potensi penjualan

    yang beralih ke kompetitor serta alasannya dan juga potensi persaingan tidak sehat.

    Persaingan tidak sehat, termasuk monopoli, ditindaklanjuti dengan :

    1. Edukasi pangs a pasar yang dituju.

    2. Menjalankan strategi harga hingga saatnya penjualan pulih kembali.

    3. Memberikan suri teladan yang baik di dalam edukasi pangs a pasar.

    4. Edukasi tersebut bisa dilakukan secara formal dan non formal, serta melalui iklan dan

    event promosi disamping proses sales yang rutin dilakukan.

    Adapun embargo pasokan oleh principal untuk bisnis ritel dan res elling dapat ditindaklanjuti

    dengan perjanjian penjualan bertarget yang berpinalti. Hal ini sudah sangat fair, namun harus

    dipahami belum ada alat hukum yang mengatur mengenai res iko embargo dalam bisnis ritel

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    18/42

    dan reselling. Namun penekanan bisa dilakukan terhadap persyaratan yang diajukan principal

    serta alasan penolakan principal terhadap retaileratau reseller. Berlaku kebalikannya.

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    19/42

    COMPETITOR BENCHMARKING

    VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM   

    PEM H M N

    Competitor benchmarking adalah sebuah proses telaah perbedaan maupun kesamaan apabila

    produk dan jasa yang dideliver suatu perusahaan dibandingkan dengan kompetitornya.

    Kompetitor dapat berupa perusahaan lain yang s ejenis, produk lain yang s ejenis atau model

     jasa lain yang sejenis dengan apa yang diprovide suatu perusahaan.

    Competitor benchmarking menghasilkan suatu gambaran deskriptif dari posisi pasar suatu

    perusahaan di antara perusahaan-perusahaan kompetitornya. Gambaran posisi pasar ini

    berguna untuk menetapkan tindak lanjut perbaikan yang dibutuhkan perusahaan tersebut agar

    dapat memperbaiki posisinya.

    Penyajian hasil competitor benchmarking dapat berbasis persepsi pelanggan maupun

    berbasis studi banding.

    COMPETITOR ENCHM RKING ER SIS PERSEPSI PEL NGG N

    Proses ini mempergunakan karakteristik mutu produk & jasa, yang terbaik adalah hasil

    implikasi terkustomisas i dari 17 Quality Characteristics (Lihat "17 Quality Characteristics

    Engineering"), yang mewakili persepsi pelanggan. Pengukuran persepsi pelanggan dilakukan

    dengan cara sebagai berikut:

    1. Menelaah alasan pelanggan yang tidak jadi membeli, apakah karena harga dan mutu

    produk serta jasa yang tidak sesuai harapan, atau memang karena budget pelanggan

    yang tidak mencukupi.

    2. Alasan mutu ditelusuri lagi hingga ke masing-masing atribut performa produk maupun

     jasa.

    3. Alasan harga ditelusuri lagi hingga ke masing-masing atribut harga produk & jasa.

    4. Cara penelusuran adalah dengan melakukan interview kepuasan pelanggan atas mutu

    produk maupun jasa, menyelenggarakan event promosi untuk analisis persepsi

    pelanggan, maupun dengan menerapkan strategi harga, tata cara pembayaran maupun

    tata cara transaksi pembelian atas produk maupun jasa yang menurun tingkat

    penjualannya.

    5. Atribut performa serta harga dari produk maupun jasa yang dianggap kurang

    memuaskan bagi pelanggan adalah merupakan keunggulan kompetitif yang dimiliki

    kompetitor.

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    20/42

    6. Melakukan tindak lanjut untuk meningkatkan performa yang kurang memuaskan

    tersebut.

    COMPETITOR ENCHM RKING ER SIS STUDI NDING

    Proses ini dilakukan dengan cara desk study maupun witnessing. Desk study dapat dilakukandengan menelaah s egala informasi kompetitor yang tersedia di website, media s osial serta

    media informasi lainnya. Witness ing dilakukan dengan menyaksikan langs ung kegiatan

    kompetitor di titik kendali kritis dari proses produksi maupun penjualan produk & jasa

    kompetitor s erta produk & jas a kompetitor itu s endiri. Hal yang perlu diperhatikan di dalam

    witnes sing adalah keharusan untuk "membeli" informasi yang dibutuhkan dan tidak bersifat

    "diam-diam" atau "mencuri" karena informasi yang dibutuhkan merupakan suatu "andil kerja"

    yang dibutuhkan dari kompetitor untuk meningkatkan penjualan perusahaan.

    Desk Study

    Desk study dilakukan dengan mempergunakan tools Form Pengembangan Karakteristik

    Proses dan Dokumen (Silahkan browse tentang "17 Quality Characteristics Engineering" di

    Web). Dengan formulir tersebut anda dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan dari

    kompetitoranda di dalam segi :

    1. Visi, Misi serta Belief 

    2. Perspektif dalam melakukan proses kerja, berproduksi & melayani, yaitu atribut

    performa apa yang menjadi titik pusat perhatian untuk ditampilkan kepada pelanggan

    di dalam proses kerja, produksi & pelayanan.

    3. Atribut Performa yang dimiliki atau tidak dimiliki oleh kompetitor.

    4. Deskripsi posisi pasar kompetitor terhadap perusahaan di mata pelanggan, dimana hal

    ini dilakukan dengan memperhatikan literacy dan kebutuhan pelanggan.

    5. Trik-trik kompetitor dalam beroperasi, yaitu dalam bentuk kekuatan modal,

    penghematan-penghematan, jaringan kerja, status bagi hasil keuntungan dengan

    pekerja atau intrik-intrik yang dipergunakan di dalam proses produksi dan marketing.

    WITNESSING

    Proses witness ing dilakukan dengan cara sebagai berikut :

    1. Menetapkan apa yang ingin diketahui lebih lanjut dari kompetitir setelah melakukanDesk Study.

    2. "Membeli" informasi dari kompetitordengan cara:

    a. Interview langs ung dengan kompetitor

    b. Menjadi pelanggan kompetitor

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    21/42

    c. Mengikuti program pelatihan kompetitor bagi pelanggannya

    d. Menjadi karyawan kompetitor

    e. Menjadi pemasok kompetitor

    f. Menjadi pembiaya kompetitor

    g. Kunjungan kerja & studi banding

    h. Melakukan interview langs ung kepada kompetitor.

    3. Mempergunakan informasi yang diperoleh untuk menemukan kekurangan dari atribut-

    atribut performa perusahaan.

    4. Mempergunakan informasi yang berupa intrik-intrik yang dimainkan kompetitor untuk

    memperbaiki posisi pasar. Hal ini dilakukan dengan membedakan intrik yang bersifat

    aib dari intrik yang berupa tindak kejahatan pidana maupun perdata. Aib merupakan

    hal yang memalukan akan tetapi bukan merupakan tindak kejahatan.

    5. Melakukan perbaikan atribut performa kinerja, produk dan proses perusahaan.

    6. Waspadai agar tidak terjebak dengan hal & masalah yang itu-itu saja. Anda bisa terus

    move on dengan pangs a pasar lain, baik secara referral system maupun doorto door.

    Sekarang anda telah mengetahui cara melakukan competitor benchmarking dan

    menindaklanjuti hasilnya serta manfaatnya bagi anda.

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    22/42

    KELUHAN & SARAN S TAKEHOLDERS

    VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM   

    ST KEHOLDERS

    Pihak-pihak yang menjadi s takeholders terhadap perusahaan adalah mereka yang memiliki

    kepentingan yang relevan, selain pemegang saham, yang berkaitan dengan kegiatan

    operasional perusahaan, yaitu terdiri dari :

    1. Karyawan

    2. Kontraktor

    3. Pemasok

    4. Pelanggan

    5. Kompetitor

    6. Masyarakat

    7. Pemerintah

    KELUH N S R N

    Ketujuh stakeholders berkepentingan secara relatif terhadap perusahaan. Kepentingan relatif 

    yang dimaksud adalah berdasarkan keuntungan & kerugian yang mereka rasakan dari

    eksistensi perusahaan. Faktor-faktor dari eksistensi perusahaan yang menjadi point of 

    concern dari harapan para stakeholders, yaitu :

    1. Tidak merugikan & bersaing sehat

    2. Tidak pernah ada konflik kepentingan yang tidak rasional

    3. Filosofi yang wajar

    4. Terjaganya situasi pasar yang kondusif dan sustainable

    5. Tidak tertutup dan eksklusif, open minded

    6. Terjalinnya komunikasi yang diperlukan

    7. Operasional yang ramah lingkungan secara fisik, intelektual, mental dan psikologis

    massa

    8. Pencitraan yang jujur, suri tauladan

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    23/42

    9. Siap, taktis dan diplomatis

    10. Distribusi dan pemasaran yang ramah lingkungan, baik secara fisik, mental, intelektual,

    dan psikologi mass a

    11. Memberi solusi positif bagi kehidupan, komunikasi dan sustainibilitas pasar dalam

    keseharian

    12. Aktif dalam pemberitaan

    13. Sumbangsih berintegritas

    14. Produksi, operasi, distribusi dan pemasaran yang aman bagi kehidupan mass a, baik

    secara fisik, mental, intelektual dan psikologi massa

    15. Tidak memaksakan belief (keyakinan) tertentu dan tidak memaksakan kehendak

    16. Tidak menjadi suaka bagi belief atau keyakinan yang bernilai negatif s ecara universal

    17. Harga, biaya & pendapatan yang rasional dan dapat dijelaskan

    18. Sistem bagi hasil yang adil dengan pekerja

    19. Mudah dihubungi dan dalam jangkauan averasi pasar

    20. Terbuka untuk kebutuhan jasa pembiayaan secara minim laba.

    Faktor-faktor tersebut hanya dapat bernilai positif dan menguntungkan bagi para s takeholder

    apabila direalisasikan dengan integritas, etika, sikap, kerja, pengetahuan, keahlian, serta

    kemampuan finansial dari anggota/ personil perusahaan.

    Kebutuhan yang ekses if dan berbahaya dari stakeholders tidak perlu ditindaklanjuti dan dapat

    dihadapi dengan sosialisas i informasi yang berupa intrik-intrik yang dimainkan s takeholders

    dalam operasionalnya sehari-hari, yaitu dengan membedakan intrik yang bersifat aib dari intrik

    yang berupa tindak kejahatan pidana maupun perdata. Aib merupakan hal yang memalukan

    akan tetapi bukan merupakan tindak kejahatan.Hal ini bisa diberlakukan untuk melemahkan

    dan menghambat para stakeholders yang melebihi batas. J angan terjebak ke dalam

    pencemaran nama baik pihak tertentu tanpa bukti dan saksi ahli.

    Penjelasan dan sosialisas i s tatus faktor-faktor eksistensi perusahaan yang menjadi point of 

    concern kepada stakeholders dapat membangun kedekatan, memberi nilai plus, serta

    mencegah demonstrasi.

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    24/42

    SINERGI PERENCANAAN STRATEGIS PERUSAHAAN

    VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM   

    PEMBENTUK N TIMPERENC N N STR TEGIS

    Tim yang dimaksud terdiri dari pimpinan bagian dan unit kerja dari level middle dan top

    manajemen, serta gugus fungs ional Sinergi & Administratif Perusahaan. Pembagian kerja

    perencanaan strategis dilakukan dengan pola up to bottom. Top manajemen, yaitu Presiden

    Direktur dan Dewan Direksi, menetapkan perencanaan strategis level perusahaan. Pimpinan

    bagian mentranslasikan perencanaan strategis level perusahaan menjadi perencanaan

    strategis level bagian dan unit kerja.

    Perencanaan strategis adalah berbentuk sasaran, target dan program, untuk kemudian

    ditetapkan rencana anggaran, penggunaan sumber daya, dan penjadwalan yang diperlukan

    untuk realisas i perencanaan strategis. Pada bagian selanjutnya akan dijelaskan pulamengenai buka-tutup keran sediaan pengeluaran, penggunaan sumber daya dan waktu.

    PERENC N N STR TEGIS LEVELPERUS H N

    Presiden Direktur bertanggung jawab untuk menetapkan kriteria atau karakteristik mutu

    sistem manajemen perusahaan yang dianggap khas bagi perusahaan dan menjadi diferensian

    perusahaan dari kompetitornya. Banyak pilihannya untuk itu, namun yang terbaik s aat ini

    adalah 17 Karakteristik Mutu (silahkan browse kata kunci "17 Quality Characteristics

    Engineering" di web).

    Presiden Direktur dan Dewan Direksi berkewajiban menetapkan implikasi karakteristik mutuyang dipilih hingga menjadi frase-frase perencanaan strategis level perusahaan dan disajikan

    sebagai entitas sasaran, target dan program kerja tahunan perusahaan bersamaan dengan

    perumusan kebijakan perusahaan yang baru. Keduanya ditetapkan berdasarkan kebutuhan

    perbaikan sesuai hasil evaluasi atas pencapaian tingkat kinerja perusahaan dari periode kerja

    yang lalu, termasuk Hasil Riset Pasar, yaitu trend penjualan perusahaan, kebutuhan pelanggan,

    competitor benchmarking dan tingkat penjualan kompetitor serta perubahan dan

    perkembangan regulasi.

    PERENC N N STR TEGIS LEVELB GI N UNIT KERJEntitas sasaran, target dan program tahunan s erta kebijakan perusahaan yang baru segera

    ditranslasi oleh kepala bagian dan unit kerja menjadi entitas sasaran, target dan program kerja

    tahunan serta kebijakan tahunan untuk bagian dan unit kerja perusahaan di bawah

    persetujuan Presiden Direktur & Dewan Direksi. Setelah tahapan ini, rencana anggaran,

    penggunaan sumber daya, dan penjadwalan yang diperlukan untuk realisasi perencanaan

    strategis perusahaan ditetapkan berdasarkan program kerja bagian dan unit kerja. Dalam hal

    ini, kegiatan yang diperlukan untuk pencapaian dan realisasi sasaran dan target dijadwalkan di

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    25/42

    dalam program kerja.

    KOORDIN SI PERENC N N STR TEGIS PERUS H N

    Gugus fungs ional S inergi & Administratif perusahaan diberi kewenangan penuh oleh Presiden

    Direktur untuk mengkoordinir proses perencanaan strategis perusahaan, mulai darimenjadwalkan time table, menyiapkan venue, time keeping dan rekapitulasi rencana dan

    anggaran perusahaan, serta menyelenggarakan RUPS, dimana perencanaan strategis

    disahkan, secara formil.

    Time table yang dimaksud adalah sebagai berikut (implikasi di perusahaan anda mungkin

    berbeda) :

    Bulan PresidenDirektur DewanDireksi Kepala Bagian Unit Kerja Gugus Fungsional Sinergi

    dministratif Perusahaan

    Februari 2

    Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas iprogram kerja & anggaran bagian & unit kerja

    bulanan

    1

    Sos ialisasi perencanaanstrategis &anggaran

    perusahaan

    Maret 2

    Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas i

    program kerja & anggaran bagian & unit kerja

    bulanan

    3

    Rekapitulasi kapasitas & utilisasi dari realisas i

    anggaran

    4

    Provisi Maupun Telaah HasilRiset Pasar

    5

    Time Keeping & Rekapitulasi

    hasil implementasi,

    pemantauan & pengukuran

    realisas i program kerja &

    anggaran bagian & unit kerja

    bulanan serta evaluasi &

    koordinasi tindak lanjut

    dibawahpersetujuanDewan

    Direksi

    April 2

    Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas i

    program kerja & anggaran bagian & unit kerja

    bulanan

    3

    Rekapitulasi kapasitas & utilisasi dari realisas i

    anggaran

    4

    Provisi Maupun Telaah HasilRiset Pasar

    5

    Time Keeping & Rekapitulasi

    hasil implementasi,

    pemantauan & pengukuran

    realisas i program kerja &

    anggaran bagian & unit kerja

    bulanan serta evaluasi &

    koordinasi tindak lanjut

    dibawahpersetujuanDewan

    Direksi

    Mei 2

    Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas i

    program kerja & anggaran bagian & unit kerja

    bulanan

    3

    Rekapitulasi kapasitas & utilisasi dari realisas i

    anggaran

    5

    Time Keeping & Rekapitulasi

    hasil implementasi,

    pemantauan & pengukuran

    realisas i program kerja &

    anggaran bagian & unit kerja

    bulanan serta evaluasi &

    koordinasi tindak lanjut

    dibawahpersetujuanDewan

    Direksi

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    26/42

    4

    Provisi Maupun Telaah HasilRiset Pasar

     J uni 2

    Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas i

    program kerja & anggaran bagian & unit kerja

    bulanan

    3

    Rekapitulasi kapasitas & utilisasi dari realisas i

    anggaran

    4

    Provisi Maupun Telaah HasilRiset Pasar

    5

    Time Keeping & Rekapitulasi

    hasil implementasi,

    pemantauan & pengukuranrealisas i program kerja &

    anggaran bagian & unit kerja

    bulanan serta evaluasi &

    koordinasi tindak lanjut

    dibawahpersetujuanDewan

    Direksi

     J uli 2

    Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas i

    program kerja & anggaran bagian & unit kerja

    bulanan

    3

    Rekapitulasi kapasitas & utilisasi dari realisas i

    anggaran

    4

    Provisi Maupun Telaah HasilRiset Pasar

    5

    Time Keeping & Rekapitulasi

    hasil implementasi,

    pemantauan & pengukuran

    realisas i program kerja &

    anggaran bagian & unit kerjabulanan serta evaluasi &

    koordinasi tindak lanjut

    dibawahpersetujuanDewan

    Direksi

    Agustus 2

    Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas i

    program kerja & anggaran bagian & unit kerja

    bulanan

    3

    Rekapitulasi kapasitas & utilisasi dari realisas i

    anggaran

    4

    Provisi Maupun Telaah HasilRiset Pasar

    5

    Time Keeping & Rekapitulasi

    hasil implementasi,

    pemantauan & pengukuran

    realisas i program kerja &

    anggaran bagian & unit kerja

    bulanan serta evaluasi &koordinasi tindak lanjut

    dibawahpersetujuanDewan

    Direksi

    September 7

    Mengevaluasi rekap

    laporan pimpinan

    bagian & unit kerja serta

    gugus fungsional

    8

    Menetapkan rencana

    strategis perusahaan

    tahundepan

    7

    Mengevaluasi rekap

    laporan pimpinan bagian

    & unit kerja serta gugus

    fungsional

    8

    Menetapkan rencana

    strategis perusahaan

    tahun depan

    2

    Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas i

    program kerja & anggaran bagian & unit kerja

    bulanan

    3

    Rekapitulasi kapasitas & utilisasi dari realisas i

    anggaran

    4

    Provisi Maupun Telaah HasilRiset Pasar

    9

    PenyusunanRencana Kerja & AnggaranBagian &

    Unit Kerja Tahun Depan serta Pengikatan Kontrak

    Pengadaan dengan Pemasok

    5

    Time Keeping & Rekapitulasi

    hasil implementasi,

    pemantauan & pengukuran

    realisas i program kerja &

    anggaran bagian & unit kerja

    bulanan serta evaluasi &

    koordinasi tindak lanjut

    dibawahpersetujuanDewanDireksi

    6

    Koordinas i rencana kerja

    dananggarantahun depan

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    27/42

    Oktober 7

    Mengevaluasi rekap

    laporan pimpinan

    bagian & unit kerja serta

    gugus fungsional

    8

    Menetapkan rencana

    strategis perusahaan

    tahundepan

    7

    Mengevaluasi rekap

    laporan pimpinan bagian

    & unit kerja serta gugus

    fungsional

    8

    Menetapkan rencana

    strategis perusahaan

    tahun depan

    2

    Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas i

    program kerja & anggaran bagian & unit kerja

    bulanan

    3

    Rekapitulasi kapasitas & utilisasi dari realisas ianggaran

    4

    Provisi Maupun Telaah HasilRiset Pasar

    9

    PenyusunanRencana Kerja & AnggaranBagian &

    Unit Kerja Tahun Depan serta Pengikatan Kontrak

    Pengadaan dengan Pemasok

    5

    Time Keeping & Rekapitulasi

    hasil implementasi,

    pemantauan & pengukuran

    realisas i program kerja &

    anggaran bagian & unit kerja

    bulanan serta evaluasi &

    koordinasi tindak lanjut

    dibawahpersetujuanDewan

    Direksi

    6

    Koordinas i rencana kerja

    dananggarantahun depan

    Nopember 7

    Mengevaluasi rekap

    laporan pimpinan

    bagian & unit kerja sertagugus fungsional

    8

    Menetapkan rencana

    strategis perusahaan

    tahundepan

    7

    Mengevaluasi rekap

    laporan pimpinan bagian

    & unit kerja serta gugusfungsional

    8

    Menetapkan rencana

    strategis perusahaan

    tahun depan

    2

    Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas i

    program kerja & anggaran bagian & unit kerja

    bulanan

    3

    Rekapitulasi kapasitas & utilisasi dari realisas i

    anggaran

    4

    Provisi Maupun Telaah HasilRiset Pasar

    9

    PenyusunanRencana Kerja & AnggaranBagian &

    Unit Kerja Tahun Depan serta Pengikatan Kontrak

    Pengadaan dengan Pemasok

    5

    Time Keeping & Rekapitulasi

    hasil implementasi,

    pemantauan & pengukuranrealisas i program kerja &

    anggaran bagian & unit kerja

    bulanan serta evaluasi &

    koordinasi tindak lanjut

    dibawahpersetujuanDewan

    Direksi

    6

    Koordinas i rencana kerja

    dananggarantahun depan

    Desember 7

    Mengevaluasi rekap

    laporan pimpinan

    bagian & unit kerja serta

    gugus fungsional

    8

    Menetapkan rencana

    strategis perusahaan

    tahundepan

    7

    Mengevaluasi rekap

    laporan pimpinan bagian

    & unit kerja serta gugus

    fungsional

    8

    Menetapkan rencana

    strategis perusahaan

    tahun depan

    2

    Implementasi, pemantauan & pengukuran realisas i

    program kerja & anggaran bagian & unit kerja

    bulanan

    3

    Rekapitulasi kapasitas & utilisasi dari realisas i

    anggaran

    4

    Provisi Maupun Telaah HasilRiset Pasar

    9

    PenyusunanRencana Kerja & AnggaranBagian &

    Unit Kerja Tahun Depan serta Pengikatan Kontrak

    Pengadaan dengan Pemasok

    5

    Time Keeping & Rekapitulasi

    hasil implementasi,

    pemantauan & pengukuran

    realisas i program kerja &

    anggaran bagian & unit kerja

    bulanan serta evaluasi &

    koordinasi tindak lanjut

    dibawahpersetujuanDewan

    Direksi

    6

    Koordinas i rencana kerja

    dananggarantahun depan

    10

    Persiapan Penyelenggaraan

    RUPS TahunDepan

     J anuari 11

    Penyelenggaraan RUPS

    &Pengesahan

    PerencanaanStrategis

    Perusahaan

    11

    Penyelenggaraan RUPS &

    PengesahanP erencanaan

    Strategis Perusahaan

    11

    Penyelenggaraan RUPS & Pengesahan

    PerencanaanStrategis Perusahaan

    11

    Penyelenggaraan RUPS &

    PengesahanP erencanaan

    Strategis Perusahaan

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    28/42

    BUK TUTUP KER N SEDI N

    Dana, sumber daya dan waktu tersedia dihemat dan dioptimalkan berdasarkan kebutuhan

    tindak lanjut bulanan dengan memperhatikan :

    1. Implementasi, pemantauan & pengukuran realisasi program kerja & anggaran bagian &

    unit kerja bulanan

    2. Rekapitulasi kapasitas & utilisas i dari realisasi anggaran

    3. Provisi Maupun Telaah Hasil Riset Pasar

     J adi tonggak rencana dan anggaran kerja tahunan dipahat sedemikian rupa dengan kontur

    sesuai kebutuhan tindak lanjut bulanan Perusahaan di setiap bagian dan unit kerja. Akan ada

    penundaan realisas i kontrak, tapi tidak menunda pembayaran kontrak pembelian yang telah

    direalisasikan.

    Penyusunan Rencana Kerja & Anggaran Bagian & Unit Kerja Tahun Depan serta Pengikatan

    Kontrak Pengadaan dengan Pemasok merupakan hal-hal yang harus tepat forecas tnya namun

    fleksibel. Begitu juga dengan perencanaan dan pengelolaan tenaga kerja dan expertise.

    Klausul kontrak hendaknya memuat ketentuan pembatalan maupun penundaan realisasi

    dengan kompensasi yang menjadikan margin penghematan perusahaan signifikan, yaitu lebih

    dari 12,5 %cost reduction peritem pembelian.

    Sekarang Anda dapat bertindak secara tegas dan hemat di dalam sinergi perencanaan

    strategis perusahaan.

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    29/42

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    30/42

    PERKEMBANGAN & KEPATUHAN REGULATORY

    VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM   

    REGUL TORY PERKEMB NG NNY

    Maksud frase regulatory ini adalah segala bentuk hukum & peraturan yang ditetapkan oleh

    pemerintah secara tertulis, resmi & sah serta sesuai kewenangan, baik yang ditetapkan

    lembaga pemerintahan lokal, daerah, maupun pusat.

    Regulatory bersifat dinamis sesuai dengan perubahan belief, visi dan misi dari pemerintahan.

    Misalnya untuk regulatory yang berada pada posisi yang dapat mempermudah rekapitulasi

    laporan & neraca keuangan negara bagi pertanggungjawaban keuangan pemerintah. Realitas

    yang ada adalah regulatory tentang e-procurement bagi lembaga pemerintahan dan BUMN

    serta BUMD yang memungkinkan rekapitulasi biaya procurement pemerintah s ecara cepat

    dan akurat. Ini adalah sebuah langkah positif dan ekonomis di era pasca reformasi.

    Misal yang lain adalah regulatory terkait S MK3 dan GCG serta adopsi sistem ISO sebagai

    standar nasional yang mengadopsi apa adanya standar dari luar negeri tanpa translasi

    persyaratan standar pihak asing dan meres olusikannya dengan regulatory dalam negeri agar

    dapat dihasilkan regulatory yang lebih baik dan adaptif. Nampaknya hal ini sangat erat

    kaitannya dengan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan asing dan IMF yang

    memang diperlukan untuk menjadikan status neraca keuangan negara yang sustainabel

    sebagai s ubstrat pembangunan. Kemudian juga regulatory yang terkait sustainabilitas politik

    energi fosil di era high technology yang memiliki banyak s ekali prototype sumber energi

    terbarukan yang ramah lingkungan dalam rangka mempertahankan nilai ekspor sumber energi

    fos il ke luar negeri. Langkah-langkah ini bernilai positif manakala negara berada pada keadaan

    kesulitan keuangan dan untuk menjaga hubungan dagang, ekspor& impor, dengan luar negeri.

    Adanya perkembangan regulatory membuat perusahaan harus selalu melakukan update

    informasi perkembangan regulatory dan latar belakangnya.

    KEP TUH N REGUL TORY KEND L NY

     J elas bahwa mematuhi regulatory adalah kewajiban bersama untuk kepentingan bersama

    pula. Berikut adalah sebuah dogma tata cara merealisas ikan kepatuhan regulatory di dalam

    operasional perusahaan:

    "Selalu memperhatikan dan mengendalikan legalitas dari setiap tindakan dalam pengoperasian & pengendalian

    manajemen perusahaan dari waktu ke waktu secara up to date" 

    Makna praktis dogma ini adalah harus patuh secara saklek dengan pertimbangan kontekstual

    hanya dilakukan pada saat ada kasus legal liability. Stigma ini adalah kendala dalam

    pematuhan regulatory, karena diterapkan secara lebih kuratif ketimbang preventif. Seharusnya

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    31/42

    dogma tersebut berbunyi :

    "Selalu memperhatikan dan mengendalikan legalitas secara relevan, efektif dan efisien dari setiap tindakan dalam

     pengoperasian & pengendalian manajemen perusahaan dari waktu ke waktu secara up to date" 

    SOLUSI KEND L PEM TUH N REGUL TORY

    Bagi perusahaan, suatu cara pematuhan regulasi dengan segala peluang dan kendala yang

    ada adalah dengan cara:

    1. Membentuk Tim Regulatory Compliance

    2. Menetapkan regulatory terkini yang relevan untuk diberlakukan di perusahaan

    3. Mempertimbangkan keputusan penerapan regulatory tersebut berdasarkan:

    a. Analisis Resiko & Keuntungan Penerapan dengan memperhatikan resiko &

    manfaat regulatory s ecara teknologi, finansial & operasional, serta persyaratanusaha dan pandangan pihak yang berkepentingan, berwenang maupun

    berkompeten.

    b. Analisis Kemudahan Opsi Rekayasa Teknikal yang Mungkin Dibutuhkan

    c. Analisis Asumsi Biaya Implementasi

    d. Analisis Penetapan Penanggung J awab Dana

    e. Analisis Klasifikasi Urgensi Implementasi Regulatory

    f. Penetapan Prioritisasi Implementasi Regulatory

    4. Menetapkan Immediate Actions.

    5. Menyusun Program Implementasi Regulatory & Meminta Penges ahan dari Lembaga

    atau Instansi Pemerintahan yang Relevan

    6. Melakukan sosialisasi program & implementasi

    7. Melakukan pemantauan & pengukuran implementasi program

    8. Melakukan evaluasi program & menetapkan tindak lanjut

    9. Selalu melakukan pengkinian daftar regulatory yang berlaku dan relevan diterapkan di

    perusahaan. Apabila ada perubahan regulatory, melakukan manajemen perubahan

    dengan langkah-langkah mulai dari nomor 2 hingga nomor 9 s ebagaimana yang telah

    diaebutkan pada bagian ini.

    Anda kini telah mengetahui mengenai perkembangan & kepatuhan regulatory dengan segala

    peluang dan kendalanya.

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    32/42

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    33/42

    TEKNIK EFISIENSI BIAYA-BIAYA

    VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM   

    D T INFORM SIDIBUTUHK N

    Untuk menerapkan teknik efisiensi biaya-biaya diperlukan entitas data & informasi sebagai

    berikut :

    A. ENTITAS INPUT PROS ES EFISIENSI BIAYA

    1. Data & statistik trend penjualan

    2. Hasil penetapan kebutuhan pelanggan akan new & existing produk & jasa termasuk

    kebutuhan pengembangannya

    3. Hasil penetapan kepuasan pelanggan

    4. Tingkat kepatuhan regulatory & kebutuhan pematuhan

    5. Kondisi penjualan kompetitor

    6. Hasil competitor benchmarking

    7. Keluhan dan saran stakeholders

    8. Laporan & rekapitulasi hasil implementasi, pemantauan & pengukuran realisasi

    program kerja & anggaran bagian & unit kerja periodik serta rencana tindak lanjutnya

    B. ENTITAS KEBUTUHAN PENGELUARAN BIAYA

    9. Kebutuhan pengadaan barang & jasa serta pemeliharaan, perbaikan & pengembangan

    sumber daya perusahaan

    C. ENTITAS CONSTRAINTS EFISIENSI BIAYA

    10. Rekapitulasi kapasitas & utilisas i dari realisasi anggaran, berlaku atas komponen-

    komponen SDM, sarana, prasarana dan sumber daya lain yang tersedia maupun

    dipergunakan dalam operasional perusahaan

    11. Rekayasa penjadwalan pekerjaan

    12. Perkembangan regulatory

    13. Paradigma pelanggan & pasar

    14. Kondisi persaingan dagang

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    34/42

    15. Rekapitulasi keuangan perusahaan

    16. Statistik & rekapitulasi kemampuan realisasi progam perusahaan

    17. Rekapitulasi problematika perusahaan

    18. Tingkat hambatan implementasi program

    PENG MBIL N KEPUTUS N EFISIENSI BI Y

    Skemanya adalah sebagai berikut :

    Pengambilan keputusan yang harus dilakukan adalah membiayai pengembangan atribut yang

    perlu ditingkatkan dan menunda pengembangan maupun upgrade atribut yang sudah baik

    untuk cukup dipelihara dan diperbaiki saja dahulu. Adapun dalam melakukan pertimbangan

    Kompilasi Iterasi

    Entitas Input Proses

    Efisiensi Biaya

    untuk Memenuhi

    Bilah-Bilah Atribut

    PerencanaanStrategis

    Perusahaan di

    dalam Tabel Indeks

    Tingkat Pencapaian

    Atribut Performance

    terhadap Tingkat

    Pencapaian Atribut

    Price

    Penetapan

    Rencana Tindak

    Lanjut Terhadap

    Atribut yang

    TingkatPencapaiannya

    Membuat Nilai

    Indeks yang

    Terukur Tidak

    Mencapai Nilai

    Indeks Target

    Penetapan EntitasKebutuhan

    Pengeluaran Biaya

    Pertimbangan

    Efisiensi Biaya

    Sesuai Constraints

    Pengambilan

    Keputusan

    Efisiensi Biaya &

    Pengesahannya

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    35/42

    efisiensi biaya sesuai constraints, diberlakukan ketentuan sebagai berikut:

      Dana pembiayaan ses uai hasil penetapan entitas kebutuhan pengeluaran biaya harus

    dikurangi ketersediaan stok dan kapasitas utilisasi.

      Berdasarkan proces s & work load analysis terhadap semua s umber daya yang terkait

    percepatan maupun penundaan peningkatan atau upgrade dari atribut perencanaan

    strategis perusahaan, harus dilakukan rekayasa penjadwalan proces s & work load dari

    pekerjaan-pekerjaan untuk menghemat pengeluaran.

      Apabila hasil penetapan program pematuhan s uatu regulasi yang mengharuskan

    pengeluaran dana bersifat jangka panjang target realisasinya, maka dana pematuhan

    tersebut harus ditundakan dahulu realisas inya.

      Apabila paradigma pelanggan dan pasar maupun kondisi persaingan dagang menekan

    angka penjualan, pastikan penyebabnya terlebih dahulu, apakah karena norma

    ataukah karena persaingan tidak sehat maupun monopoli. Norma membuat atributyang berkaitan tetap harus dibiayai secara cukup. Persaingan tidak sehat harus

    ditindaklanjuti dengan sosialisasi hal-hal mengenai kecurangan dalam persaingan

    yang dilakukan kompetitorpelaku kepada pasar, principal maupun pelanggan, serta :

    o Edukasi pangs a pasar yang dituju.

    o Menjalankan strategi harga hingga saatnya penjualan pulih kembali.

    o Memberikan suri teladan yang baik di dalam edukasi pangsa pasar.

    o Edukasi tersebut bisa dilakukan secara formal dan non formal, serta melalui

    iklan dan event promosi disamping proses sales yang rutin dilakukan.

    Sehingga dalam hal menghadapi persaingan & monopoli ini akan ada tambahan biaya

    untuk dikeluarkan, namun hal ini dapat disiasati dari pengaturan kuotasi biaya edukasi,

    iklan, event promosi serta proses s ales yang rutin. Sedangkan strategi harga bisa

    disiasati dari pengaturan target pencapaian net profit.

      Berdasarkan rekapitulasi keuangan perusahaan, dapat diatur lagi intensitas kebutuhan

    pengeluaran biaya, yaitu dengan mempertimbangkan trend pencapaian & pengaturan

    net profit.

      Berdasarkan statistik & rekapitulasi kemampuan realisasi progam perusahaan,rekapitulasi problematika perusahaan serta tingkat hambatan implementasi program,

    ada baiknya untuk tidak ambisius atau saklek dengan suatu nilai pengeluaran,

    melainkan dikurangi saja lagi berdasarkan potensi keberhasilan realisasi program dan

    tingkat kepentingan atribut yang menjadi target peningkatan.

    Sekarang anda s udah memahami teknik penghematan biaya. Tingkat penghematan dengan

    teknik ini bisa mereduksi biaya operasional usaha anda hingga 62.5%.

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    36/42

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    37/42

    HASIL PENYELIAAN KERJ A

    VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM   

    P NY LI N

    Hal ini merupakan proses pemantauan & pengukuran atas elemen sistem manajemen,

    produksi maupun jasa pelayanan perusahaan. Tujuannya adalah agar dapat dilakukan

    evaluasi dan penindakan lanjut atas aksi dan kondisi yang harus diperbaiki maupun potensial

    secara ekonomis apabila diperbaiki.

    Agar dapat melakukan penyeliaan kerja maka diperlukan hal-hal sebagai berikut:

    1. Penetapan tim maupun pejabat penyeliaan.

    2. Pembagian tugas tim maupun pejabat penyeliaan.

    3. Inventarisasi elemen-elemen primer, sekunder dan tersier dari sistem manajemen,

    produksi maupun jasa pelayanan di dalam operasional perusahaan.

    4. Penetapan standar kriteria atau karakteristik mutu sistem manajemen, produksi

    maupun jasa pelayanan.

    5. Penetapan parameter elemen sistem manajemen, produksi maupun jas a pelayanan

    sesuai standarkriteria atau karakteristik mutu sistem-sistem tersebut.

    6. Penetapan Peta Aliran Kerja , Beban Kerja dan Distribusi Kontribusi Mutu dari s istem-

    sistem di dalam operasional perusahaan.

    7. Penetapan siklus kegagalan fungsi, kerusakan, pemeliharaan dan perbaikan dari

    sistem-sistem di dalam operasional perusahaan dan memetakannya pada Peta Aliran

    Kerja , Beban Kerja dan Distribusi Kontribusi Mutu dari sistem-sistem tersebut.

    8. Penetapan Titik Penyeliaan Kritis berdasarkan informasi yang diperoleh dari telaah

    Peta Aliran Kerja , Beban Kerja dan Distribusi Kontribusi Mutu.

    9. Penetapan parameter& metode, jadwal & frekuensi, serta pejabat pelaksana penyeliaan.

    10. Pelaksanaan dan pengendalian proses penyeliaan kerja.

    11. Pencatatan, pendokumentasian dan olah data penyeliaan kerja secara terpusat oleh

    pejabat administrator dari tim penyeliaan kerja. Data yang dimaksud, selain dari

    parameter titik pengendalian kritis, juga termasuk data mengenai apa saja yang telah

    dilakukan berkaitan dengan aksi dan kondisi parameter titik pengendalian kritis,

    bagaimana hasilnya, serta kendala dan masalah yang sering muncul termasuk keluhan

    dan s aran yang berkenaan dengan aksi dan kondisi parameter titik pengendalian kritis

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    38/42

    tersebut.

    12. Pelaporan hasil penyeliaan kerja kepada anggota rapat Top & Middle manajemen.

    13. Sos ialisasi hasil rapat manajemen tentang hasil penyeliaan kerja kepada personil

    perusahaan secara relevan dengan jabatan dan levelnya.

    L POR NH SIL P NY LI N K RJ

    Frekuensi penyajian laporan hasil penyeliaan kerja harus dilakukan secara :

    1. Terjadwal, dan

    2. Berbasis Kasus

    Adapun pengaturan intensitas kerapatan materi informasi dari laporan tersebut dapat

    dilakukan secara :

    1. Rinci

    2. Rekapitulasi

    3. Representatif 

    4. Terenkripsi / dengan Pengkodean

    5. Teratur

    Teknik komunikasi di dalam penyajian materi laporan adalah sebagai berikut :

    1. Timing & pitching yang baik

    2. Tidak menekan

    3. Tidak sumbang

    4. Sopan

    5. Bermakna sebenarnya &otentik

    6. Bertanggung jawab

    7. J elas nara sumberdan telusurmateri laporan

    Kini anda lebih memahami sistem penyeliaan dan pelaporan hasilnya, serta manfaat dari

    sistem penyeliaan tersebut. Lebih lanjut, telah diketahui juga bahwa penyeliaan lebih

    merupakan proses kerja dan bukan hanya ada pada jabatan S upervisor atau Penyelia saja,

    melainkan diemban oleh seluruh fungs i dan level dari jabatan-jabatan di dalam struktur

    organisasi perusahaan.

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    39/42

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    40/42

    HUMAN RESOURCES MANAGEMENT & EXPERTISE SYSTEM

    VIS IT HTTP:/ / ARIESS UNANDA.S IMPLESITE.COM   

    PEMAHAMAN

    Human Resources Management & Expertise System (HRMES) merupakan faktor kritis dalam

    realisasi sistem manajemen strategis perusahaan & organisasi mengingat keberhasilan

    realisasi sistem tersebut akan sangat dipengaruhi oleh keberhasilan realisasi sistem HRMES

    yang merupakan wahana pengelolaan para pelaku proses dari sistem manajemen strategis

    perusahaan & organisasi. Pada hal ini siklus sistem HRMES memiliki s ifat yang paralel

    terhadap siklus s istem manajemen strategis perusahaan

    Human Resources Management adalah sistem pengelolaan pelaku proses yang meliputi

    aktivitas perencanaan, pengorganisasian, utilisasi unjuk kinerja, dan pengendalian atas para

    pelaku proses di dalam realisasi perencanaan strategis perusahaan & organisasi.

    Expertise System adalah sistem pengelolaan sumber daya ekspertis apa saja yang dibutuhkan

    pada suatu periode kerja untuk mensukseskan realisasi perencanaan strategis perusahaan &

    organisasi. Wujud sumber daya ekspertis yang dimaksud adalah berupa:

    1. Pengetahuan, keahlian maupun keterampilan tertentu yang spesifik, yang memiliki

    integritas, sikap dan etika kerja yang bersifat universal positif secara normatif dan tidak

    bertentangan dengan regulasi serta hukum karma dan hukum alam, yang dimiliki atau

    menjadi kepribadian SDM.

    2. Perangkat terkait Teknologi Informasi / IT yang berbentuk sistem database, sistempemrograman, sistem pemrosesan & pengolahan data, s istem keamanan data, sistem

    program aplikasi, sistem program robotik, s istem pengaturan & lalu lintas data, sistem

    validasi & otorisasi data & informasi, yang kesemuanya adalah berada di dalam

    platform infrastruktur maupun sarana kerja yang berbentuk perangkat keras atau

    dalam bentuk materi maupun energi lainnya, termasuk juga perangkat-perangkat

    penunjang dari platform infrastrukturmaupun sarana kerja tersebut.

    Sistem HRMES dilaksanakan sesuai dengan & berdasarkan hasil penetapan program kerja di

    dalam rangkaian prosesi perencanaan strategis perusahaan. Optimalisasinya dilakukan

    sesuai teknik efisiensi biaya-biaya.

    HRMES PROGRAMKERJA KEBUTUHANOPTIMALISASI

    Program kerja perusahaan ditranslasikan di bagian dan unit kerja menjadi program kerja

    bagian dan unit kerja. Program kerja tersebut adalah rencana kegiatan kerja yang diperlukan

    untuk pencapaian sasaran & target yang ditetapkan di bagian & unit kerja, termasuk juga

    petunjuk pelaksanaannya yang dapat berupa Standard Operating Procedure atau Work

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    41/42

    Instruction sesuai dinamika program dari waktu ke waktu.

    Berdasarkan program kerja tersebut, ditetapkanlah rencana anggaran, pengg unaan sumber

    daya, dan penjadwalan yang diperlukan untuk realisasi pencapaian sasaran & target, termasuk

     juga dalam hal ini perencanaan tenaga kerja serta sumber daya ekspertis yang dibutuhkan,

    dan ini adalah salah satu milestone dari sistem HRMES.

    Pada implementasinya, perencanaan tenaga kerja pelaku proses serta sumber daya ekspertis

    yang perlu diadakan, juga memerlukan optimalisasi dalam penerapannya. Optimalisasi ini

    memerlukan hasil rekapitulasi kapasitas & utilisas i dari realisas i anggaran periode

    sebelumnya, berlaku atas pekerjaan, jumlah dan s kill pekerja serta perangkat terkait IT yang

    tersedia maupun dipergunakan dalam operasional perusahaan, sehingga dapat dilakukan

    rekayasa penjadwalan pengadaan pekerjaan, jumlah dan skill pekerja serta utilisasi terkait

    perangkat IT.

    DINAMIKAFORMAT ORGANISASI

    Apabila membicarakan organisasi, maka dari periode ke periode akan ada perubahan format

    organisasi yang diketemukan. Dinamika ini merupakan denyut dari HRMES. Dinamika format

    organisas i ini diperlukan untuk menindaklanjuti program kerja yang telah ditetapkan.

    Proses perubahan format organisasi yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    1. Melakukan job identification & employee performance achievement analysis untuk

    mengetahui :

    a. Item Pekerjaan Rutin

    b. Item Pekerjaan Proyek Improvement Perusahaan

    c. Item Pekerjaan Tambahan

    d. Durasi dan kapasitas pelaksanaan pekerjaan

    e. Mekanisme Sosialisasi dan Pendistribusian Kerja

    f. Situasi Business Process Aktual

    g. Integritas & Kompetensi Karyawan

    2. Menetapkan struktur organisasi yang baru

    3. Melakukan sosialisasi & implementasi struktur organisasi

    SISTEMPEMBAGIANHASILKERJA

    Pembagian hasil kerja sangat dipengaruhi oleh kontribusi modal dan kontribusi hasil kerja dari

    personil perusahaan. Model kontribusi yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  • 8/19/2019 Booklet of Fundamental Management Knowledge

    42/42

    Personil Kontribusi

    Permodalan

    Kontribusi

    Hasil Kerja

    Remunerasi

    Pengupahan

    Remunerasi

    Net Profit

    Pemegang

    Saham

    Modal S aham Tidak S ignifikan Tidak Ya

    Karyawan

    (Direktur sampai

    Staff)

    Modal Untuk

    Kesiapan Kerja

    Ada & Signifikan Ya Ya

    Proporsi bagi hasil sangat dipengaruh oleh proporsi modal saham, modal untuk kesiapan kerja

    dan kontribusi hasil kerja yang diberikan maupun dihasilkan oleh semua personil. Remunerasi

    pengupahan semata-mata merupakan hak karyawan dan merupakan biaya operasional,

    sedangkan remunerasi net profit adalah merupakan hak karyawan dan hak pemegang s aham

    serta merupakan sisa hasil usaha. Distribusi nilai remunerasi kepada masing-masing personildidasarkan kepada proporsi total kontribusi dari masing-masing personil terhadap total

    kontribusi dari seluruh personil perusahaan. Hal ini dilakukan dengan menperhatikan

    ketentuan pengupahan yang berlaku.

    SISTEMREKRUTMEN APPRAISALSDM

    SDM datang untuk bekerja dengan berbagai latar belakang riwayat hidup. Untuk itu seleksi

    pada rekrutmen diperketat dengan menitikberatkan pada integritas, sikap & etika kerja, serta

    keahlian & keterampilan yang dimiliki calon pekerja. Selanjutnya setelah bekerja harus

    dilakukan appraisal atau evaluasi pegawai dengan menitikberatkan appraisal terhadap jenis

    pekerjaan, pencapaian hasil kerja dan cara kerja pegawai dengan tujuan untuk

    mempertahankan dan mensejahterakan pegawai yang hasil evaluasinya baik serta membina

    maupun menterminasi pegawai yang hasil evaluasinya tidak baik. Pertimbangan keputusan

    akhir hasil appraisal atau evaluasi harus didasarkan pada sifat dasar pegawai yang terungkap.

    Sifat dasar yang malas dari pegawai menjadi dasar terminasi atas pegawai tersebut.