31

Buku Arang Aktif Hal 29-57

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Buku Arang Aktif Hal 29-57

Citation preview

Page 1: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 2: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 3: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 4: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 5: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 6: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 7: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 8: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 9: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 10: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 11: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 12: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 13: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 14: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 15: Buku Arang Aktif Hal 29-57

Industri Indonesia yaitu SII 0258 - 79 yang kemudian direvisi menjadi

SNI 06 - 3730 - 1995 Meskipun demikian, beberapa industri atau instansi membuat persyaratan sendiri dalam menerima kualitas arang aktif yang ditawarkan, misalnya persyaratan kualitas menurut Kementerian Kesehatan, persyaratan kualitas bagi pengolahan minyak bekas, untuk industri gula, monosodium glutamat, dan lain-lain. Berikut inidisajikan beberapa persyaratan kualitas yang dikemukakan tadi– Tabel 18).

(Tabel 13

Page 16: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 17: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 18: Buku Arang Aktif Hal 29-57

Sumber : FAO 1974 (dalam Sudrajat 1994)

Page 19: Buku Arang Aktif Hal 29-57

p iod

30,35

36,80

37,50

43,25

40,67

15

67,07

1130

1091

1078

1015

1002

1105

699,18

Pari (1996, 1999) Hendra (2007)

p iod

120

73,063,661,573,075,459,1

1208118512001003

1088,81087,9

Sumber : Hartojo dan Pari (1993)

Page 20: Buku Arang Aktif Hal 29-57

dan SNI, 1995)

dan SNI, 1995)

dan SNI, 1995)

Page 21: Buku Arang Aktif Hal 29-57

dan SNI, 1995)

dan SNI, 1995)

SNI, 1995)

Page 22: Buku Arang Aktif Hal 29-57

dan SNI, 1995)

Page 23: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 24: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 25: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 26: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 27: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 28: Buku Arang Aktif Hal 29-57
Page 29: Buku Arang Aktif Hal 29-57

Anonim. 1972. Mutu arang aktif kulit kayu A. mangium Wild. pada dua cara pengeringan. Farmakope Indonesia. Edisi kedua. ISBN:1749406705. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

. 1979. Standar Kualitas Arang Aktif Menurut SII. 0258-79.Departemen Perindustrian. Jakarta.

. 1995. Arang Aktif Teknis SNI 06-3730-1995. Badan StandardisasiNasional. Jakarta

. 2002. Pola Pengembangan Industri Karbon Aktif. Proyek Kerjasama PT. Papandaan Dharma Tricipta dengan Proyek Pema ntapan Struktur Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan. Direktorat Jenderal Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan. Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

. 1995. Mutu dan Cara Uji Arang Aktif Teknis. SNI 06-7370-1995.Badan Standardisasi Nasional Indonesia (BSNI). Jakarta.

AOAC. 1971. Official methods of analysis of the association of the Official analytic chemist. Association of the Official Analytical Chemist, Washington D.C.

AWWA. 1978. American Water Works Association Standard forPowdered Activated Carbon. B 600 - 78, Colorado.

BPS. 1999. Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia: Impor. BadanPusat Statistik, Jakarta.

. 2002. Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia: Impor. BadanPusat Statistik, Jakarta.

. 2008. Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia: Impor. BadanPusat Statistik, Jakarta.

Deperindag. 1999. Profil industri arang aktif di Indonesia. Direktorat Jenderal Industri Kecil, Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI. Jakarta.

Djatmiko, B., S. Ketaren dan S. Setyahartini. 1985. Pengolahan arang dan kegunaannya. Agroindustri Press, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fateta IPB, Bogor.

Hartoyo dan Pari G. 1993. Peningkatan rendemen dan daya serap arang aktif dengan cara kimia dosis rendah dan gasifikasi Jurnal Penelitian Hasil Hutan 11(5):205-208.

Hendra, D dan G. Pari 2004. Kajian teknis dan finansial teknologi produksi arang aktif skala kecil dari limbah industri pengolahan kayu. Laporan Hasil Penelitian, Manuskrip. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor.

Hendra. D. 2007. Teknologi tepat guna pembuatan arang, briket arang, dan tungku hemat energi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, Bogor.

Hendra. D. 2007. Pembuatan arang aktif dari limbah pembalakan kayu puspa dengan teknologi produksi skala semi pilot. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 25(2):93-107, Bogor.

Page 30: Buku Arang Aktif Hal 29-57

Hudaya, N. dan Hartoyo. 1990. Pembuatan arang aktif dari tempurung biji-bijian asal tanaman hutan dan perkebunan. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 8 (4): 146 - 149. Bogor.

JIS. 1967. Japanese Industrial Standards. Testing method for powdered activated carbon. JIS K 14170. Japanese Standards Association. Tokyo.

. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. UI Press, Jakarta.

Nurhayati, T. 2000. Penyempurnaan teknologi pengolahan arang.Laporan Hasil Penelitian DIK-S DR Tahun 2000. Pusat LitbangHasil Hutan. Bogor. (Tidak diterbitkan).

Pari, G. 2004. Kajian struktur arang aktif dari serbuk gergaji kayu sebagai adsorben emisi formaldehida kayu lapis. Disertasi Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan. Pasca Sarjana, IPB. Bogor.

. 1996. Kualitas arang aktif dan 5 jenis kayu. Buletin Penelitian HasilHutan. 14(2):60-68.

. 1999. Karakteristik arang aktif dari arang serbuk gegajian sengon dengan bahan pengaktif NH4HCO3. Buletin Penelitian Hasil Hutan.17(2):89-100, Bogor.

. dan Hendra, D. 2009. Rekayasa alat produksi arang aktif skala industri kecil. Manuskrip. Pusat Litbang Hasil Hutan. Bogor.

. 2010. Peran dan masa depan arang yang prospektif untuk Indonesia. Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Kimia Kayu (Pengolahan Hasil Hutan). Badan Litbang Kehutanan, Jakarta.

Priyono, A. 1991. Application of seismic modeling in the hydrocarbon exploration. Seminar and Workshop HAGI - HMGF ITB. Bandung.

Sudradjat, R. 1983. Karakteristik kayu sebagai bahan energi. Diskusi Industri Perkayuan, Proceeding 1983. Pusat P eneli t ian dan Pengembangan Hasil Hutan, Bogor.

Sudradjat, R. 1984. Pengaruh kerapatan kayu, tekanan pengempaan dan jenis perekat terhadap sifat briket kayu. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 1 (1) : 11-15. Bogor.

. 2004. Pengaruh beberapa faktor pengolahan terhadap sifat arang aktif. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 2 (2) : 1 - 4. Bogor.

, R. dan S. Soleh. 1994. Petunjuk teknis pembuatan arang aktif. PusatLitbang Hasil Hutan dan Sosek Kehutanan, Bogor.