Buku Cakil Emergency

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    1/56

    1

    :: CATATAN KECIL ::

    :: KOAS EMERGENSI ::

    Jiwa-jiwa yang ulet adalah jiwa-jiwa yang selalu mampu menembusketidak mungkinan, jiwa yang selalu sanggup melawan kebosanan,

    jiwa yang selalu bisa memecah kebekuan dan kemalasan,

    yang selalu bisa mengalahkan kelelahan dan kelemahannya sendiri

    KELOMPOK I

    RUMAH SAKIT KARTIKA HUSADA

    2013

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    2/56

    2

    Disusun Oleh:

    Trifonia Steffi O (I11108042)

    Peni (I11108046)Asa Rairisti (I11108052)

    Abang Anton (I11108061)

    Ernywaty (I11108063)Agus Darmanto (I11108067)

    Siti Fatimah (I11108072)

    Dibimbing oleh:

    dr. Eldy Jimmy Saragih (NIP. 197706152008121001)

    dr. Erwin Wijatmiko (NIP. 11100003690883)

    Pontianak, Februari 2013

    Tim Penyusun

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    3/56

    3

    :: DAFTAR ISI ::

    Hipertensi pada kehamilan 4

    Luka bakar 5

    Diagnosis banding demam 8Perbedaan Demam dengue dan Demam berdarah dengue 9

    Derajat Demam berdarah dengue 10

    Komplikasi Demam berdarah dengue 11Indikasi transfusi pada DBD 12

    Derajat dehidrasi pada dewasa (Skor Daldiyono) 13

    Rehidrasi 14Dehidrasi anak dan tatalaksana 15

    Foto serial pada trauma 18

    Indikasi CT Scan pada cedera kepala 19

    FAST 21

    Burr Hole 26Floating Prostat 28

    Beda epistaksis karena perdarahan lokal dan intrakranial 29Prosedur washout 30

    Prosedur Rectal Toucher 33

    Perbedaan Ileus obstruktif dan Paralitik 35

    Terapi cairan pada ileus tanpa dehidrasi 36Traube space 37

    PPOK 38

    CKD (Chronic Kidney Diseases) 44Terapi Antibiotik pada ISK 45

    Hipoglikemia dan tatalaksana 46Appendisitis 49

    Asma 51

    Terapi Oksigen 54

    Perbedaan gagal jantung kanan dan gagal jantung kiri 56

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    4/56

    4

    :: HIPERTENSI PADA KEHAMILAN ::

    1. Hipertensi kronis adalah hipertensi yang didapatkan sebelum timbulnya kehamilan.Apabla tidak diketahui adanya hipertensi sebelum kehamilan, maka ia didefinisikan biladidapatkan TD sistolik 140 mmHg atau diastolic > 90 mmHg sebelum usia kehamilan 20

    minggu.2. Pre-eklamsia adalah hipertensi yang terjadi setelah usia gestasi 20 minggu, disertai

    proteinuria.

    3. Eklamsia adalah pre-eklamsia yang disertai kejang dan/ koma.4. Hiperteni kronik dengan superimposed pre-eklamsia adalah merupakan hipertensi kronik

    ditandai dengan tanda-tanda pre-eklamsia atau hipertensi kronik disertai proteinuria.

    5. Hipertensi gestasional adalah hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertaidengan proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pasca persalinan.

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    5/56

    5

    :: LUKA BAKAR ::

    - mengenai bagian

    epidermis dan lapisanatas daricorium/dermis.

    - folikel rambut,

    - kelenjar sebecea

    masih banyak.- sembuhspontan 10-

    14hr

    LUAS LUKA BAKAR

    (Rule Of Nine)

    Sedang- Luka bakar derajat II 15-25 %

    - Luka bakar derajat II 10-20 % padaanakanak

    - Luka bakar derajat III < %10 %

    Ringan

    - Luka bakar derajat II 25 %

    - Luka bakar derajat II >20 % pada

    anakanak- Luka bakar derajat III > %10

    - Luka bakar mengenai tangan, wajah,

    telinga, mata, kaki dan

    genitalia/perineum.

    - - Luka bakar dengan cedera inhalasi,

    listrik, disertai trauma lain.

    - Terbatas pada lapisanepidermis (surperficial),

    - kulit hipermik- bulla(-), vesikel (-)

    - nyeri(-)

    - penyembuhan spontan- mengenai hampir

    seluruh bagian dermisdan sisa-sisajaringanepitel tinggalsedikit.

    - folikel rambut,

    kelenjar keringat,kelenjar sebaceatinggal sedikit.

    - sembuh > satu bulan.

    - meliputi epidermis dan sebagiandermis,

    - inflamasi(+), eksudasi(+), bula(+)

    - nyeri(+)

    - meliputi seluruh tebalkulit dan lapisan yanglebih dalam mencapaisubkutan, otot dan tulang.

    - bua(-), nyeri (-)

    - penyembuhan lama

    KRITERIA BERAT LUKA BAKAR

    Kepala dan leher=9 %

    Lengan=18 %Badan Depan=18 %

    Badan Belakang=18 %Tungkai=36 %

    Genitalia/perineum=1%Total=100 %

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    6/56

    6

    Penatalaksanaan:

    1. Diwajibkan memakai sarung tagan steril bila melakukan pemeriksaan penderita.2. Bebaskan pakaian yang terbakar.3. Dilakukan pemeriksaan yang teliti dan menyeluruh untuk memastikan adanya trauma lain

    yang menyertai.4. Bebaskan jalan napas. Pada luka bakar dengan distress jalan napas dapat dipasang

    endotracheal tube. Traheostomy hanya bila ada indikasi.

    5. Pemasangan intraveneous kateter yang cukup besar dan tidak dianjurkan pemasanga scalpvein. Diberikan cairan ringer Laktat dengan jumlah 30-50 cc/jam untuk dewasa dan 20-30

    cc/jam untuk anakanak di atas 2 tahun dan 1 cc/kg/jam untuk anak dibawah 2 tahun.

    6. Dilakukan pemasangan Foley kateter untuk monitor jumlah urine produksi. Dicatat jumlahurine/jam.

    7. Di lakukan pemasangan nosogastrik tube untuk gastric dekompresi dengan intermittenpengisapan.

    8. Untuk menghilangkan nyeri hebat dapat diberikan morfin intravena dan jangan secaraintramuskuler.

    9. Diberikan tetanus toksoid bila diperlukan. Pemberian tetanus toksoid booster bila penderitatidak mendapatkannya dalam 5 tahun terakhir.

    10.Pencucian Luka di kamar operasi dalam keadaan pembiusan umum. Luka dicuci debridementdan di disinfektsi dengan salvon 1 : 30. Setelah bersih tutup dengan tulle kemudian olesi

    dengan Silver Sulfa Diazine (SSD) sampai tebal. Rawat tertutup dengan kasa steril yang

    tebal. Pada hari ke 5 kasa di buka dan penderita dimandikan dengan air dicampur Salvon 1 :

    3011.Eskarotomi adalah suatu prosedur atau membuang jaringan yang mati (eskar)dengan teknik

    eksisi tangensial berupa eksisi lapis demi lapis jaringan nekrotik sampai di dapatkan

    permukaan yang berdarah.12.Fasiotomi dilakukan pada luka bakar yang mengenai kaki dan tangan melingkar, agar bagian

    distal tidak nekrose karena stewing.

    13.Penutupan luka dapat terjadi atau dapat dilakukan bila preparasi bed luka telah dilakukandimana didapatkan kondisi luka yang relative lebih bersih dan tidak infeksi. Luka dapat

    menutup tanpa prosedur operasi. Secara persekundam terjadi proses epitelisasi pada luka

    bakar yang relative superficial.

    14.Untuk luka bakar yang dalam pilihan yang tersering yaitu split tickness skin grafting. Splittickness skin grafting merupakan tindakan definitive penutup luka yang luas. Tandur alih

    kulit dilakukan bila luka tersebut tidak sembuh - sembuh dalam waktu 2 minggu dengan

    diameter > 3 cm.

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    7/56

    7

    Baxter Formula:

    Hari Dewasa Anak

    I RL 4cc x BB x Luas luka bakar/

    24 jam

    Ringer Laktat: Dextran = 17 : 3

    2 cc x berat badan x % luas luka ditambahkebutuhan faal.

    II i/2 hari I Beri sesuai kebutuhan faal

    (Sumber: Buku Ajar Ilmu Bedah edisi 2, FKUI)

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    8/56

    8

    :: DIAGNOSIS BANDING DEMAM ::

    Definisi:demam adalah keadaan suhu tubuh di atas normal sebagai akibat peningkatan pusat

    pengatur suhu di hipotalamus yang dipengaruhi oleh IL-1.Zat yang dapat menyebabkan demampirogen

    No Pirogen mikrobial Pirogen non-mikrobial

    12

    3

    4

    Bakteri gram (-)endotoksinBakteri gram (+)peptidoglikan

    dinding sel

    Viruspembentukan antibody,induksi oleh interferon, nekrosis sel

    akibat virus

    Jamurbaik hidup/ mati

    FagositosisKompleks antigen-antibodi

    Steroid

    Sistem monosit-makrofagInterleukin-1 (IL-1)

    Tumor necrosis factor (TNF)

    Limfosit yang teraktivasi

    Interferon(INF)Interleukin-2(IL-2)

    GM-CSF

    Menurut protocol Kaiser Permanente Appoinment and Advice Call Center 2000:

    Demam pada anak jika:

    1. Suhu rektal > 38 C2. Suhu aksila > 37,5 C3. Suhu membrane timpani 38,2 C

    Disebut demam tinggi bila suhu >39,5 C dan disebut hiperpireksia bila suhu > 41,1 C

    demam

    - Sistemik TB

    - Keganasan: limfoma,

    leukemia, myeloma

    - Autoimun: RA, SLE

    - Drug induce

    - Metabolik

    - HIV- Psikologis

    - Pneumonia

    - Pielonefritis

    - Cholecystitis

    - Liver abses

    - UTI

    - Infeksi pelvis

    - dll

    infeksi sistemik

    kronik (> 2 mggu)

    akut (< 2 mggu)

    - 1 minggu: infeksi

    virus, malaria,

    demam dengue,

    leptospirosis

    - 2 minggu: demamtifoid

    infeksi organ focal

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    9/56

    9

    :: PERBEDAAN DEMAM DENGUE DAN DEMAM BERDARAH DENGUE ::

    Demam dengue Demam berdarah dengue

    1. demam akut selama 2-7 hari,2. ditandai dengan 2 atau lebih manifestasiklinis (nyeri kepala, nyeri retroorbital,

    mialgia/ atralgia, ruam kulit, manifestasi

    perdarahan [petekie atau uji bendungpositif, leukopenia) dan pemeriksaan

    serologi dengue positif atau ditemukanpasien yang sudah dikonfirmasi menderita

    demam dengue/ DBD pada lokasi dan

    waktu yang sama.3. Dapat terjadi trombositopenia, namun

    tidak ditemukan bukti kebocoran plasma.

    1. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7hari biasanya bifasik.2. Terdapat minimal 1 manifestasi perdarahan

    berikut: uji bending positif; petekie, ekimosis,

    atau purpura; perdarahan mukosa; hematemesisdan melena.

    3. Trombositopenia (jumlah trombosit 20% dibandingkan

    standar sesuai umur dan jenis kelamin. Penurunan hematokrit >20% setelah

    mendapat terapi cairan, dibandingkan

    dengan nilai hematokrit sebelumnya.

    Tanda kebocoran plasma seperti: efusipleura, asites, hipoproteinemia,

    hiponatremia.

    ( Sumber: Ilmu Penyakit Dalam, FKUI)

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    10/56

    10

    :: DERAJAT PENYAKIT DBD ::

    Derajat penyakit DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat, yaitu :

    1. Derajat I Demam disertai dengan gejala umum nonspesifik, satu-satunya manifestasiperdarahan ditunjukkan melalui uji tourniquet yang positif.2. Derajat II Selain manifestasi yang dialami pasien derajat I, perdarahan spontan juga terjadi,biasanya dalam bentuk perdarahan kulit dan atau perdarahan lainnya.

    3. Derajat III Demam, perdarahan spontan, disertai atau tidak disertai hepatomegali danditemukan gejala-gejala kegagalan sirkulasi meliputi nadi yang cepat dan lemah, tekanan nadimenurun (< 20 mmHg) atau hipotensi disertai kulit lembab dan dingin serta gelisah.

    4. Derajat IV Demam, perdarahan spontan, disertai atau tidak disertai hepatomegali danditemukan gejala syok (renjatan) yang sangat berat dengan tekanan darah dan denyut nadi

    yang tidak terdeteksi.

    (Sumber: Ilmu Penyakit dalam FKUI)

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    11/56

    11

    :: KOMPLIKASI DEMAM DENGUE ::

    1. Syok (dengue Shock Syndrome)Peningkatan permeabilitas diding pembulug darah yang mendadak sehingga terjadi

    perembesan plasma dan elektrolit melalui endotel vaskuler dan masuk ke dalam ruanginterstitial. Menyebabkan hipotensi, hemokonsentrasi, hipoproteinemia dan efusi cairanke rongga serosa.

    2. Perdarahan- Trombositopenia hebatyang disebabkan oleh infeksi.- Gangguan fungsi trombosit- Kelainan sistem koagulasi, masa tromboplastin parsial, masa protrombin memanjang,

    sedangkan sebagian besar penderita didapatkan masa thrombin normal. Beberapa

    factor pembekuan menurun, termasuk factor II, V, VII, IX, X dan fibrinogen.- Pembekuan intravascular yang meluas(Disseminated Intravascular Coagulation,

    DIC)

    3. Komplikasi DIC (Disseminated Intravascular Coagulation)Terjadi aktivasi koagulasi intravascular yang tidak terlokalisir (menyebar). Manifestasi

    berupa:- Perdarahan- Disfungi ginjal- Disfungsi hati- Disfungsi pernapasan- syok- Disfungsi SSPensefalopati- Trombosis pada pembuluh darah besar

    4. Gagal jantung & edema paruPemberian cairan yang berlebihan(Sumber: Guideline DBD, Emergency medicine)

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    12/56

    12

    :: INDIKASI TRANSFUSI DARAH PADA DBD ::

    1. Bila terdapat perdarahan massif (perdarahan dengan jumlah darah 4-5 ml/ kgB/ jam)misalnya perdarahan hidung, perdarahan saluran cerna (hematemesis, melena,

    hematosekia), perdarahan saluran kencing, perdarahan otak dengan jumlah trombosit

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    13/56

    13

    :: DERAJAT DEHIDRASI PADA DEWASA ::

    MINIMAL RINGAN-SEDANG BERAT

    Status mental CM CM, lemas, gelisah Apatis, tidak sadar,letargi

    Rasa haus Normal Sangat haus Tidak dapat minum

    Nadi Normal

    (teraba penuh)

    Normal-meningkat

    (penuh-lemah)

    Takikardi

    (lemah/tdk teraba)

    Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung

    Turgor kulit Baik < 2 detik >2 detik

    Urine output Normal-menurun Menurun Minimal

    TATALAKSANA DEHIDRASI1. Dehidrasi minimal (10%) : 112% dari kebutuhan cairan normal

    (Sumber : Konsensus penatalaksanaan diare

    akut pada dewasa di Indonesia.Jakarta: Perkumpulan

    Gastroenterologi Indonesia;2009)

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    14/56

    14

    :: REHIDRASI ::

    Kebutuhan cairan yang akan diberikan dalam 2 jam(ml):

    Skor/15 x 10% x KgBB x 1 literKecepatan tetesan:

    Tetesan/ menit (puruhito)

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    15/56

    15

    :: KLASIFIKASI TINGKAT DEHIDRASI ANAK ::

    Klasifikasi Tanda-Tanda/Gejala Tatalaksana

    Dehidrasi Berat Terdapat dua atau lebih dari tanda dibawah ini:

    Letargis/tidak Mata cekung Tidak bisa minum atau malas

    minum

    Cubitan kulit perut kembali sangatlambat ( 2 detik)

    Rencana Terapi C

    Dehidrasi Ringan/Sedang Terdapat dua atau lebih tanda dibawah ini:

    Rewel, gelisah Mata cekung Minum dengan lahap, haus untuk Cubitan kulit kembali lambat

    Rencana Terapi B

    Catatan: larutan intravena terbaik adalah larutan Ringer Laktat (disebut pula larutan Hartman

    untuk penyuntikan). Tersedia juga larutan Ringer Asetat. Jika larutan Ringer Laktat tidaktersedia, larutan garam normal (NaCl 0.9%) dapat digunakan. Larutan glukosa 5% (dextrosa)

    tunggal tidak efektif dan jangan digunakan.

    Beri tablet zinc bila disertai diare:

    Ajari ibu berapa banyak zinc yang harus diberikan kepada anaknya:o Di bawah umur 6 bulan : tablet (10 mg) per hario Umur 6 bulan ke atas : 1 tablet (20 mg) per hari

    Selama 10 hari

    Ajari ibu cara memberi tablet zinc:o Pada bayi: larutkan tablet zinc pada sendok dengan sedikit air matang, ASI perah

    atau larutan oralit.

    o Pada anak-anak yang lebih besar: tablet dapat dikunyah atau dilarutkan.Ingatkan ibu untuk memberi tablet zinc kepada anaknya selama 10 hari penuh.

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    16/56

    16

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    17/56

    17

    Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit. DEPKES RI

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    18/56

    18

    :: FOTO SERIAL PADA MULTIPLE TRAUMA ::

    Pada trauma multiple foto serial yang dilakukan adalah:

    1. Lateral servicalspine

    Cek kelengkapan: C1-C7, junction C7-T1, junction C1-

    oksipital

    Cek alignment: anterior vertebra bodies, posterior vertebrabodies, facet line, spinolaminar line

    Menilai pseudosubluksasiPeriksa vertebral bodies

    Periksa joint spaces

    Periksa jaringan lunak: edema, hematom

    Nilai disc spaces

    2. Chest radiograph(posisi supine AP)

    Cek kelengkapan

    AlignmentApparatus

    Tulang

    SendiMediastinum

    Diafragma

    Paru

    jantung

    3. Pelvis radiograph AlignmentGambarannyaTulang

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    19/56

    19

    :: INDIKASI EMERGENCY CT-SCAN SETELAH CEDERA KEPALA ::

    1. GCS < 13 tanpa adanya intoksikasi alkohol atau fraktur tulang tengkorak.2. GCS < 14 dengan adanya fraktur tulang tengkorak.3. Pupil yang berdilatasi unilateral pada keadaan AMS4. Depressed Skull Fraktur5. Defisit neurologik fokal6. Pasien cedera kepala yang membutuhkan ventilasi

    :: KRITERIA MASUK RUMAH SAKIT PADA CEDERA KEPALA RINGAN ::

    1. Hilang kesadaran > 10 menit2. Amnesia3. Kejang post trauma4. Tanda klinis fraktur basis kranii5. Sakit kepala moderat atau severe atau vomiting6. Intoksikasi alcohol7. Penetrating injury8. Fraktur tulang tengkorak9. Assosiated injurie yang signifikan10.Tidak adanya pengawas yang dapat diandalkan di rumah

    :: INDIKASI RAWAT INAP PADA CEDERA KEPALA::

    1. Amnesia post traumatik yang jelas (lebih dari 1 jam)2. Riwayat kehilangan kesadaran3. Nyeri kepala sedang hingga berat4. Intoksikasi alkohol atau obat5. Fraktur tengkorak6. Kebocoran CSS, otorrhea atau Rhinorrhea7. Cedera penyerta yang jelas8. Tidak punya orang serumah yang dapat dipertanggung jawabkan9. Terdapat CT Scan yang abnormal

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    20/56

    20

    :: INDIKASI CT SCAN::

    Resiko tinggi untuk intervensi bedah Resiko sedang untuk intervensi bedah

    1. GCS < 15 setelah 2 jam cedera2. Curiga adanya fraktur terbuka atau

    fraktur depresi tengkorak3. Usia > 65 tahun4. Muntah lebih dari 2 episode5. terdapat tanda fraktur basis cranii

    (hemotimpanum, raccoon eyes,otorrhea, rhinorrhea)

    1. Amnesia > 30 menit2. Mekanisme cedera yang berbahaya

    (pejalan kaki yang tertabrak truk,jatuh dari ketinggian > 3 kaki)

    (sumber: Head trauma pada ATLS)

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    21/56

    21

    :: FAST (FOCUSED ABDOMINAL SONOGRAPHY IN TRAUMA)::

    Penggunaan USG pada trauma tumpul abdomen terutama untuk mendeteksi adanyahemoperitoneum dan ini dilakukan berkairan dengan didapatkannya hasil sensitifitas yang tinggi

    pada berbagai penelitian. FAST telah dikembangan sebagai protocol di berbagai senter trauma,

    pemeriksaan USG bergerak (driven ultrasound) bertujuan untuk mendeteksi dini adanyahemoperitoneum dan hemopericardium dan manfaatnya telah banyak dilaporkan.1,2

    Di ruang gawat darurat, USG selalu diperlukan untuk penilaian yang cepat kemungkinan

    adanya hemoperitoneum. Tujuan utama USG Emergency pada trauma abdomen adalah

    menilai adanya cairan abnormal (cairan bebas) serta menetapkan indikasi untuk dilakukanoperasi.

    3,4

    Saat ini penggunaan Ultrasonografi sebagai sarana diagnostic pada trauma lebih diperluas

    dengan mengarah kepada penegakan diagnosis dengan cepat dan akurat dengan istilah FAST

    (Focused Abdominal Sonography for Trauma).Pemeriksaan Ultrasonografi (FAST) diindikasikan pada pasien dengan trauma tumpul

    abdomen baik dengan hemodinamik stabil maupun tidak stabil. Ultrasonografi kurang peka

    untuk identifikasi dan menentukan gradasi cedera organ solid, cedera usus, cederaretroperitoneal. Pemeriksaan USG (FAST) dapat langsung dengan jelas mendeteksi adanya

    cairan bebas intraperitoneal atau adanya Cardiac Tamponade5

    Alogaritma pemeriksaan USG (FAST) pada trauma tumpul abdomen sebagai berikut.5

    Alogaritma Ultrasonografi (FAST) pada trauma tumpul abdomen dengan hemodinamiktidak stabil (Sistolik < 90 mmHg)

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    22/56

    22

    Alogaritma Ultrasonografi (FAST) pada trauma tumpul abdomen dengan hemodinamik stabil.

    (Sistolik 90 mmHg)

    Keunggulan dan Kekurangan Pemeriksaan USG (FAST)

    Keunggulan :- Pemeriksaan USG bisa dikerjakan oleh dokter emergency maupun residen bedah.- Tidak mahal, tidak invasive dan portable- Menghindari resiko akibat penggunaan media kontras- Dapat menilai toraks dan rongga retroperitoneal disamping rongga peritoneum.- Pemeriksaan serial dapat mendeteksi perdarahan yang terus berlangsung dan

    meningkatkan ketepatan diagnostic.- Menurunkan tindakan DPL (Diagnostic Peritoneal Lavage) dan CT-Scan- Pada wanita hamil yang mengalami trauma dapat menentukan umur kehamilan dan

    kondisi janin.

    Kekurangan :

    - Untuk mendapatkan hasil positif diperlukan cairan intraperitoneal minimal 70 ccdibandingkan DPL hanya 20 cc.- Akurasinya tergantung pada kemampuan operator atau pembaca hasil dan turun

    akurasinya bila pernah operasi abdomen.

    - Secara teknik sulit untuk pasien gemuk dan ileus atau adanya emfisema subkutis.- Sensitifitasnya rendah untuk usus halus dan cedera pancreas.- Tidak dapat menentukan dengan tepat penyebab hemoperitoneum.

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    23/56

    23

    - Meskipun bekuan darah memberikan gambaran yang khas, ia tidak dapat dengan tepatmenentukan jenis dari cairan bebas intraperitoneal.

    Teknik Pemeriksaan5

    Untuk mencari cairan abdominal tranducer ditempatkan pada empat posisi dasar yaitu :

    Perihepatik dan pada celah hepatorenal

    Perisplenic

    Pervis

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    24/56

    24

    Pericardium

    Perbandingan berbagai Metode Diagnostik untuk mengevaluasi Trauma tumpul dan Tajam

    Abdomen

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    25/56

    25

    Sumber:

    1. Mackersie RC. Abdominal Trauma, in : Norton AJ, Boliinger B, Chang, Lowry,Mulvihil, Pass, dll (editor). Surgery Basic Science and Clinical Evidence Vol. 1. New

    York : Springer-Verlag inc; 2001. Hal. 825-45.

    2.

    Rozycki GS, Ochner GM, Feliciano, Thomas B, Boulanger BR, Davis FE, dll. EarlyDetection of Hemoperitoneum by Ultrasound Examination of the Right Upper Quadrant.J of Trauma. 1998; 45:878-83.

    3. Fabian TC, Croce MA. Abdominal Trauma, Including Indications for Celiotomy inTrauma. Feliciano DV. Editors. Ed. 3. London : Appleton S Lange Co; 1991. Hal 441-459.

    4. Fukuda M, Cogrove DO. Abdominal Ultrasound A Basic TextBook. Tokyo : IgakuShoinLtd; 1997. Hal. 1-45.

    5. Alexander Ng. Trauma Ultrasonography The FAST and Beyond. Trauma.org. 2001; 6:12URL http//trauma.org./us/html.2001.

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    26/56

    26

    :: BURR HOLE ::

    Pada pasien trauma, adanya trias klinis yaitu penurunan kesadaran, pupil anisokor dengan

    reflek cahaya menurun dan kontralateral hemiparesis merupakan tanda adanya penekanan

    brainstem oleh herniasi uncal dimana sebagian besar disebabkan oleh adanya massa ektra aksial.

    Burr hole merupakan suatu alat diagnostik untuk mengetahui ada tidaknya perdarahan ektraaksial tersebut, yang bila hasilnya positif dapat dilakukan dengan kompresi awal sebelum

    tindakan Craniotomy defenitif dilakukan. Dengan makin berkembang dan meluasnya

    penggunaan CT scan kepala, tindakan Burr hole diagnostik jadi jarang dilakukan. Namun untukRS daerah dimana fasilitas CT Scan tidak ada, dapat merupakan tindakan live saving yang

    dilakukan oleh dokter bedah.

    Indikasi :

    Penurunan kesadaran tiba-tiba Adanya tanda herniasi Adanya cedera sistemik yang memerlukan operasi emergensi, dimana CT scan kepala

    tidak bisa dilakukan

    Teknik Operasi :

    Pasien diposisikan supine dengan kepala dimiringkan sehingga lkasi yang akan dibukaterletak diatas, dan dibawah bahu diletakan gulungan kain untuk membantu perutaran

    kepala.

    Kepala dicukur kemudian dilakukan tindakan desinfeksi dengan larutan antiseptik Burr hole pertama dilakukan dedaerah temporal 2 cm diatas arkus zigoma, 2 cm didepan

    tragus. Insisi kulit dilakukan secara tajam sehingga tulang, setelahnya infiltrasi dengan

    Pehacain.

    Perdarahan dari arteri superfisial temporalis derawat dengan kauter atau ligasi, kemudiandipasang retraktor secara otomatis.

    Dilakukan burr hole menggunakan bor atau drill hingga menembus tulang temporal dantampak duramater.

    Pemilihan lokasi :o Ipsilateral dengan pupil yang pertama kali midriasis, atau kontralateral dengan

    hemiparesis

    o Bila tidak adatanda lateralisasi dilakukan pada daerah dibawah fraktur tulang ataupada jejas SCALP yang bermakna

    o Bila penderita koma tanpa tanda yang jelas, dilakukan pertama pada sisi kirisebagai hemisfer dominan.

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    27/56

    27

    o Gambar lokasi Burr Hole

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    28/56

    28

    :: FLOATING PROSTAT ::

    Adalah terdorongnya prostat kea rah cranial atau caudal yang diakibatkan oleh trauma

    maupun suatu penyakit.

    Floating prostat dapat ditemukan dengan melakukan pemeriksaan colok dubur (rectal

    toucher). Biasanya akan didapatkan perabaan prostat mobile. Floating prostat biasa ditemukanpada trauma uretra.

    Jika terdapat floating prostat pada pemeriksaan colok dubur, maka ini merupakankontraindikasi tindakan pemasangan kateter urin karena hal terebut dapat menyebabkan

    kerusakan uretra lebih parah / perdarahan massif.

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    29/56

    29

    :: CARA SEDERHANA MEMBEDAKAN RHINOREA/ORTORHEA PERDARAHAN

    LOKAL ATAU PERDARAHAN DARI INTRAKRANIAL ::

    Pada perdarahan rhinorea/ortorhea perdarahan lokal, normalnya tidak bercampur dengan CSS,

    namun pada keadaan fraktur tulang tengkorak, darah yang keluar bisa bercampur dengan cairan

    CSS.

    Cara pemeriksaan :

    Dengan menggunakan kasa treril atau tisu kering, darah yang keluar ditempelkan/ didep dengan

    kasa/tisu.

    Hasil positif jika resapan darah pada kasa bercampur dengan CSS, memberikan gambarandarah yang dikelilingi resapan bening (basah yang menyebar). Kemungkinan darah

    bercampur dengan CSS.

    Hasil negatif jika resapan pada kain murni hanya darah, tidak dikelilingi cairan resapanbening.

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    30/56

    30

    :: PROSEDUR RECTAL WASHOUT::

    Pengertian:Wash out adalah pemberian cairan ke dalam rectum dan kolon sampai ke lambung dengan

    menggunakan selang melalui anus. Wash out diberikan untuk merangsang peristaltic dan segera

    mengeluarkan feces. Wash Out pembersih digunakan untuk mengeluarkan sisa-sisa pencernaanyang terutama dilakukan untuk pemeriksaan dengan sinar-x (rontgen) atau bila perut mengeras/tegang karena tidak dapat platus.

    Tujuan:Prosedur ini bertujuan untuk mengosongkan isi rectum/colon dari gas, peces atau mucus danmembilas saluran pencernaan bagian bawah untuk radiologi, persiapan operasi atau pemeriksaan

    lain.

    Indikasi:

    irigasi usus pada bayi dan anak-anak pada beberapa keadaan/ penyakit (Hirschsprung disease,ileus mekonium, kloaka atau stoma distal yang membutuhkan irigasi usus.

    Kontra Indikasi:

    1. Irigasi kolon regular.2. Hemoroid yang mudah berdarah

    3. Keganasan kolon atau rectum

    Peralatan:

    1. Natrium klorida hangat 0,9%. Jumlah cairan yang dianjurkan:a. Dewasa: 700-1000 ml

    b. Bayi : 150-250ml

    c. Usia bermain (Toddler) : 250-350mld. Usia sekolah : 300-500 ml

    e. Remaja : 500-700 ml

    2. Gel pelumas (bebas alcohol)3. Mangkuk4. Kendi ukur5. kateter/ selang (ukuran min 12)

    a. Dewasa : No.22-30 G Frenceh (fr)

    b. Anak-anak : No.12-18 fr

    6. Spuit 50ml7. Celemek8. Sarung tangan9. Handuk besar10.Alas karet11.Kertas toilet12.PispotProsedur:

    1. Siapkan peralatan dan memastikan lingkungan yang hangat.2. Cuci tangan, pasang apron dan sarung tangan.3. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemberian wash out4. Mengatur posisi klien; miring kiri dan kaki kanan fleksi5. Memasang alas karet di bawah bokong pasien.

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    31/56

    31

    6. Memasang selimut mandi dengan hanya memperlihatkan daerah anal.7. Melepaskan penyumbat spuit/ pompa suit kemudian hubungkan dengan kateter.8. Meleskan gel pelumas pada kateter dan anus sepanjang 7,5-10 cm.9. Membuka bokong klien dengna cermat sampai anus terlihat ; menganjuurkan klien untuk

    bernafas dalam dan menghmbuskan nafas melalui mulut.

    10.Memasukkan kateter ke dalam rectum.11.Memasukkan cairan nacl hangat ke dalam mangkuk, pegang kateter dengan satu tangankemudian isi corong spuit hingga 20ml.

    12.Corong spuit ditinggikan perlahan sampai setinggi 30-45cm diatas anus. Lama waktupemasangan infuse terganatung dari jumlah cairan yang dialirkan (1 liter=10 menit).

    13.Klem selang kateter bila cairan telah selesai dialirkan.14.Meletakan kertas toilet sekitar anus dan mencabut selang dengan cermat.15.Memberi tau klien bahwa perasaan kembung yang timbul,merupakan hal yang

    biasa.menganjurkan klien untuk menahan cairan selama mungkin sambil berbaring dengantenang di tempa tidur.(untuk anak/bayi,memegang bokong anak selama beberapa menit.

    16.Merapikan wadah,mencuci,mengeringkan,dan menyimpan kembali.17.

    Membuka sarung tang secara terbalik,dan mambuang kepada tempatnya.18.Mambawa klien ke toilet atau medudukannya pada pispot ; mengingatkan klien untuk tidakmenyiram toilet sebelum dilihat perawat.

    19.Mengamati sifat feces dan cairan yang keluar20.Membantu klien untuk membersihan daerah anus dengan air dan sabun.21.Mancuci tangan

    (Sumber:Leeds neonatal and paediatric services Guideline for the management of bowel

    irrigation (rectal washout) for under one year old infants and children. Published August 2011)

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    32/56

    32

    :: INDIKASI INTUBASI TRAKEA ::

    1. Indikasi bedah dan anestesi- Keperluan bedah untuk obat-obatan blocking neuromuscular, cth: bedah abdomen- Akses jalan napas yang berhubungan dengan bedah, termasuk bedah THT-

    Posisi pasien yang mana akses jalan napasnya menyulitkan intubasi trakea sepertilateral, pronasi.- Curiga sulitnya jalan napas- Resiko aspirasi asam lambung atau darah seperti obstruksi gastrointestinal bagian

    atas atau sepsis, trauma fasial, perdarahan yang masuk ke traktus respiratorius danberbagai penyebab lainnya.

    - Bedah yang mengganggu pertukaran gas- Teknik pembebasan jalan napas lainnya tidak efektif

    2. Indikasi illness- Tidak mampu memproteksi jalan napas. cthnya koma karena berbagai penyebab.- Gangguan fungsi respirasi (hipoksemia atau hiperkapnea), tidak berespon pada

    tatalaksana.- Mencegah hiperkapnea. cth: peningkatan tekanan intracranial(Sumber: Miller, Ronald D. 2010. Millers Anesthesia Seventh Edition. US:

    Elsevier)

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    33/56

    33

    :: PEMERIKSAAN COLOK DUBUR (RECTAL TOUCHER) ::

    Pemeriksaan ini sangat penting untuk dapat kita peroleh informasi penting untukmenegakan diagnosa. Tetapi pemeriksaan ini sering terabaikan. Begitu pentingnya hingga pernah

    dicetuskan bahwa tidak ada telunjuk untuk colok dubur, boleh digunakan jari kaki untuk colok

    dubur.Ada beberapa posisi untuk colok dubur :1. Left lateral (Sims ) position: Rutin digunakan untuk wanita atau prosedue standar laki-laki.

    Pasien miring kekiri, dengan tungkai atas kanan fleksi, sedangkan tungkai bawah kiri semi

    ekstensi. Panggul harus menungging dan sejajar dengan pinggir tempat tidur.2. Knee-elbow position :Baik untuk perabaan prostat dan vesikula seminalis.3. Dorsal position :Pasien tidur dengan posisi setengah duduk posisi lutut ditekukkan(fleksi).

    Telunjuk tangan kanan pasien masuk kedubur dengan melintasi dibawah paha kanan pasien.

    Untuk bimanual palpasi tangan kiri diatas supra pubis.4. Lithotomy position :Dilakukan pada meja operasi. Bimanual dengan telunjuk kanan pada

    rektum sedang tangan kiri pada supra pubis.

    Struktur anatomi yang dapat dinilai dengan colok dubur:

    1. Lekukan anus. Juga dapat diraba antara spinkter otot interna dan eksterna. Biasanya dalamkeadaan neurogenik bladder spincter akan teraba melemah.

    2. Anorektal ring, pertemuan antara anus dan rectum (dewasa panjangnya 2-3cm). Daerah inisangat penting karena lokasi abses anorektal atau fistula ani.

    3. Katup Houston terbawah. Makin naik telunjuk nantinya akan teraba lipatan mukousmembran.

    4. Promotorium5. Prostat atau cervix uteri.Prosedur Kerja Melakukan Colok Dubur:Waktu melakukan colok dubur ini kurang menyenangkan bagi pasien, tidak jarang terasa nyeri.

    Gunakan sarung tangan yang telah diberi pelicin. Untuk itu sebelum melakukan pemeriksaan

    harus diberikan pesan bahwa :

    1. Pemeriksaan AnusKeadaan yang akan ditemukan:

    Bila ada feses yang keras akan menyusahkan kita untuk merotasikan telunjuk kita. Bila teraba massa tumor ,apakah lesi tersebut lunak atau keras, dimana posisi tumor

    tersebut dan apakah telah memenuhi seluruh permukaan mukosa usus. Coba terus telusuri

    apakah telunjuk masih bisa melalui celah tumor dan masih dapat meraba pool atas tumor.

    Ukur jarak pool bawah tumor dari anus. Coba gerakan ke sekitarnya apakah tumornya

    telah terfiksir pada tulang sakrum atau masih mobil (bisa digerakkan). Kemudian bila kita keluarkan sarung tangan tersebut lihat apakah ada darahnya atau lendir. Untuk kasus haemorhoid interna kita tidak bisa nilai dengan colok dubur karena lunak

    sekali.

    Pada protusio rekti biasanya teraba ujung dari protusio tersebut. Dalam keadaan obstruksi teraba kita merasakan ampula rekti menyempit sedangkan dalam

    keadaan paralisis dilatasi (balooning).

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    34/56

    34

    2. Palpasi Prostat: Waktu melakukan palpasi prostat, buli-buli harus kosong. Dilakukan pada posisi knee-elbow posisi atau left lateral posisi. Gunakan telunjuk yang telah diberi pelicin dan masukan perlahan ke anus. Perabaan prostat normalnya kenyal dan elastis. Teraba lobus medial yang dibatasi oleh

    sulkus medial. Telusuri sulkus kebawah maka akan teraba bagian yang lunak berartikita telah sampai pada pool bawah prostat sampai pada uretra membranous, yang pada

    masing-masing sisinya kadang teraba kelenjer bulbouretra (Cowper), sedangkan bila

    kita telusuri keatas teraba pool atas prostat dan vesikula seminalis. Keadaan yang akanditemukan:

    Dalam keadaaan normal vesikula seminalis ini tidak teraba. Dalam keadaan prostatitis kronis, prostat teraba membesar, agak panas dan nyeri

    tekan.

    Pada keganasan prostat yang asimptomatik yang lokasinya pada lobus lateral yangdalam dan lobus medius tidak dapat diraba melalui rectal. Bila terletak padapermukaan kapsul teraba nodul, konsistensi keras, dalam keadaan lanjut prostat

    irreguler, sulkus medianus obliterasi dan kadang ukuran prostat membesar.

    (Sumber: Hamilton Bailey : Demonstration of Phisical Signs in Clinical

    Surgery Ed 17: 1992 rev.2008 : ELBS: Great Britain)

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    35/56

    35

    :: PERBEDAAN ILEUS PARALITIK DAN ILEUS OBSTRUKTIF ::

    Ileus Obstruktif Ileus Paralitik

    Definisi Keadaan dimana usus

    gagal/tidak mampu melakukan

    kontraksi peristaltik

    Penyumbatan mekanis pada usus

    sehungga menutup dan mengganggu

    jalanya isi usus.

    Etiologi Adhesi (perlekatan usushalus)

    Hernia inkarserata eksternal(inguinal, femoral, umbilikal,

    insisional, atau

    parastomal) Neoplasma Intususepsi usus halus Penyakit Crohn Volvulus Batu empedu yang masuk keileus Benda asing, seperti bezoar. Divertikulum Meckel Fibrosis kistik

    Neurologik:-Pasca operasi-Kerusakan medula spinalis-Keracunan timbal kolik ureter-Iritasi persarafan splanknikus-Pankreatitis

    Metabolik:-Gangguan keseimbangan

    elektrolit (terutama hipokalemia)

    -Uremia-Komplikasi DM-Penyakit sistemik seperti SLE,

    sklerosis multipel

    Obat-obatan-Narkotik-Antikolinergik-Katekolamin-Fenotiasin-Antihistamin

    Infeksi- Pneumonia-

    Empiema- Urosepsis- Peritonitis- Infeksi sistemik berat lainnya

    Iskemia ususDiagnosis

    Anamnesis

    Inspeksi

    Perkusi Palpasi

    Nyeri abdomen, muntah,

    distensi, kegagalan BAB

    (konstipasi) & buang gas

    Tanda dehidrasi, distensi

    abdomen, tampak gelisah &mengeliat saat nyeri kolik

    Hipertimpani

    Nyeri tekan, defance muskular,masa abdominal

    Kembung, anoreksia, konstipasi,

    kadang-kadang muntah

    Distensi abdomen

    Timpani

    Perasaan tidak enak di perut, nyeritekan (-), nyeri lepas (-)

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    36/56

    36

    Auskultasi

    Radiologi

    Bunyi rush diantara masa

    tenang (metalic sound)

    Gambaran dilatasi usus + air

    fluid level step ladder (polaanak tangga)

    Bising usus lemah atau jarang,

    bahkan tidak terdengar sama sekali

    Air fluid level berupa suatu gambaran

    line up (segaris)

    Diagnosis Baik bila diagnosis dan tindakan

    dilakukan dengan cepat

    Bail bila penyakit primer dapat diatasi

    Sumber : IPD jilid 1 dan ileus obtruktif FK Riau

    :: TERAPI CAIRAN PADA ILEUS TANPA DEHIDRASI ::

    kebutuhan normal cairan dan elektrolit harian orang dewasa rata-rata membutuhkan cairan 30-

    35 ml/kgBB/hari dan elektrolit utama Na+=1-2 mmol/kgBB/hari dan K

    +=1 mmol/kgBB/hari

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    37/56

    37

    :: RUANG TRAUBE (TRAUBE SPACE) ::

    Ruang Traube adalah ruang dengan bentuk bulan sabit di dalam perut. Penanda ruang Traubepada permukaan perut adalah costae keenam, garis mid-aksilaris kiri dan margin

    costae kiri.Perkusi harus dilakukan pada satu atau lebih tingkat Traube ruang dari medial

    kelateral. batas anatominya adalah:1. Kanan: tepi bawah lobus kiri hati.2. Kiri: bagian anteriordari limpa.3. Superior: tepi bawah paru kiri (paru Resonansi).

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    38/56

    38

    :: PPOK ::

    KLASIFIKASI PPOK(dikutip dari GOLD 2010)

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    39/56

    39

    Penatalaksanaan menurut derajat PPOK(dikutip dari GOLD 2010)

    Derajat dan rekomen-dasi pengobat-an PPOK

    DERAJAT KARAKTERISTIK REKOMENDASI PENGOBATAN

    Semua derajat Hindari faktor pencetus Vaksinasi influenza

    Derajat I (PPOK

    Ringan)

    VEP1 / KVP < 70

    %VEP1 80%

    Prediksi

    a. Bronkodilator kerja singkat (SABA, antikolinergikkerja pendek) bila perlu

    b. Pemberian antikolinergik kerja lama sebagai terapipemeliharaan

    Derajat II(PPOK

    sedang)

    VEP1 / KVP < 70

    %50% VEP1

    80% Prediksi

    dengan atau tanpagejala

    1. Pengobatan reguler denganbronkodilator:

    a. Antikolinergik kerja lamasebagai terapipemeliharaan

    b. LABAc. Simptomatik

    2. Rehabilitasi

    Kortikosteroid

    inhalasi bila

    uji steroid

    positif

    Derajat III(PPOK

    Berat)

    VEP1/ KVP < 70%;

    30% VEP1 50%prediksiDengan atau

    tanpa gejala

    1. Pengobatan reguler dengan 1 ataulebih bronkodilator:

    a. Antikolinergik kerja lamasebagai terapi

    pemeliharaan

    Kortikosteroid

    inhalasi bilauji steroid

    positif atau

    eksaserbasi

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    40/56

    40

    b. LABAc. Simptomatik

    2. Rehabilitasiberulang

    Derajat IV(PPOKsangat berat)

    VEP1/ KVP < 70%;VEP1 < 30%

    prediksi atau gagalnafas atau gagaljantung kanan

    1. Pengobatan reguler dengan 1 atau lebihbronkodilator:

    a.

    Antikolinergik kerja lama sebagai terapipemeliharaanb. LABAc. Pengobatan komplikasid. Kortikosteroid inhalasi bila memberikan

    respons klinis atau eksaserbasi berulang

    2. Rehabilitasi

    3. Terapi oksigen jangka panjang bila gagal nafas

    4. Pertimbangkan terapi bedah

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    41/56

    41

    Keterangan:

    Kortikosteroid hanya diberikan pada penderita dengan uji steroid positif. Uji steroidpositif apabila dengan pemberian steroid oral selama 10-14 hari menunjukan perbaikan

    gejala klinis dan fungsi paru

    SABA: short acting beta 2 angonist; LABA: long acting beta 2 angonist

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    42/56

    42

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    43/56

    43

    Terapi medikamentosa PPOK

    Obat IDT/ISKNebulizer

    (mg)Oral (mg) Vial Injeksi

    Lama Kerja(Jam)

    Antikolinergik

    Ipratropium Tiotropium 40-8018 0,25-0,50 -- 6-824Agonis 2 kerjasingkat

    Fenoterol Salbutamol Terbutalin Prokaterol

    100-200

    100-200

    250-500

    10

    0,5-2,0

    2,5-5,0

    5-10

    0,03-0,05

    -

    2-4

    2,5-5

    0,25-0,5

    4-6

    4-6

    4-6

    6-8

    Agonis 2 kerja lama

    Formoterol Indacaterol Salmeterol

    4,5-12

    150-30050-100

    -

    --

    -

    --

    12

    2412

    Terapi kombinasi

    Fenoterol +Ipratropium

    Salbutamol +Ipratropium

    Flutikason +Salmeterol

    Budesonid +Formoterol

    200 + 20

    75 + 15

    50/125 + 25

    80/160 +4,5

    2,5 + 0,5

    -

    -

    4-8

    4-8

    12

    12

    Metilxantin

    Aminofilin Teofilin LL -- -- 200100-400 240 4-6Bervariasi,

    bisa sampai

    24 jam

    (Sumber: PPOK di Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003)

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    44/56

    44

    :: RIWAYAT ALAMIAH GAGAL GINJAL KRONIK ::

    Riwayat alamiah gagal ginjal kronik dapat dibagi menjadi 3 stadium yaitu:1. Stadium IStadium pertama ini dinamakan penurunan cadangan ginjal. Pada stadium ini kreatinin serum

    dan kadar BUN normal (10-20 mg per 1000 ml), dan penderita asimtomatik. Gangguan fungsiginjal hanya dapat diketahui dengan memberi beban kerja yang berat pada ginjal tersebut, sepertites pemekatan urine yang lama atau dengan mengadakan tes LFG yang teliti.

    2. Stadium IIStadium kedua perkembangan ini disebut insufisiensi ginjal, dimana lebih dari 75% jaringanyang berfungsi telah rusak (LFG besarnya 25% dari normal). Pada tahap ini kadar BUN baru

    mulai meningkat di atas batas normal dan kadar kreatinin serum juga mulai meningkat melebihi

    kadar normal. Pada stadium ini pula gejala-gejala nokturia dan poliuria mulai timbul. Gejala-

    gejala ini timbul sebagai respon terhadap stress dan perubahan makanan atau minuman yangtiba-tiba.

    3. Stadium III

    Stadium ketiga atau stadium akhir gagal ginjal kronik disebut gagal ginjal stadium akhir atauuremia. Gagal ginjal stadium akhir timbul apabila sekitar 90% dari massa nefron telah hancur,

    atau hanya sekitar 200.000 nefron saja yang masih utuh. Nilai LFG hanya 10% dari keadaan

    normal, dan bersihan kreatinin mungkin sebesar 5-10 ml per menit atau kurang. Pada keadaan ini

    kreatinin serum dan kadar BUN akan meningkat. Pada stadium akhir gagal ginjal, penderitamulai merasakan gejala-gejala yang cukup parah, penderita biasanya menjadi oligurik

    (pengeluaran kemih kurang dari 500 ml/hari) karena kegagalan glomerulus meskipun proses

    penyakit mula-mula menyerang tubulus ginjal. Pada stadium akhir gagal ginjal, penderita pastiakan meninggal kecuali kalau ia mendapat pengobatan dalam bentuk transplantasi ginjal atau

    dialisis.

    Rumus perhitungan laju filtrasi glomerulus :

    LFG (ml/menit/1,73 m2)

    = (140-usia) x BB

    72 x kreatinin serum

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    45/56

    45

    :: TERAPI ANTIBIOTIC UNTUK PENGOBATAN ISK ::

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    46/56

    46

    :: HIPOGLIKEMIA DAN CARA MENGATASINYA ::

    Defisini

    Hipoglikemia ditandai dengan menurunnya kadar glukosa darah < 60 mg/dL. atau kadar glukosa

    darah ,

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    47/56

    47

    - Bila GDs < 50 mg /dL-- + bolus dekstrosa 40% 50 ml IV- Bila GDs < 100 mg /dL --+ bolus dekstrosa 40 % 25 mL IV

    - periksa GDs setiap satu jam setelah pemberian dekstrosa 40%- bila GDs < 50 mg/dL -- + bolus dekstrosa 40 % 50 mL IV- bila GDs 200 mg/dLpertimbangan menurunkan kecepatam drip dekstrosa 10 %- Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak 3 berturutturut ,pemantauan GDs setiap 2 jam ,dengan

    protocol sesuai diatas ,bila GDs >200 mg/dLpertimbangkan mengganti infuse dengan

    dekstrosa 5 % atau NaCI 0,9 %.- Bila GDs >100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut- turut ,pemantauan GDs setiap 4 jam , dengan

    protocol sesuai diatas .bila GDs > 200 mg/dLpertimbangkan mengganti infuse dengan

    dekstrosa 5 % atau NaCI 0.9 %

    - Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut ,slinding scale setiap 6 jam :Gula darah (mg/ dL) Insulin(unit, subkutan)

    350 20

    - bila hipoglikemia belum teratasi ,dipertimbangkan pemberian antagonis insulin seperti ;adrenalin ,kortison dosis tinggi ,atau glikagon 0,5-1 mg IV / IM ( bila penyebabnya insulin ).

    - bila pasien belum sadar ,GDs sekitar 200 mg / dL .hidrokortison 100 mgper 4 jam selama 12jam atau deksametason 10 mg IV bolus dilanjutkan 2 mg tiap 6 jam dan manitol 1,5 - 2

    g/kgBB IV setiap 6-8 jam ,cari penyebab lain penurunan kesadaran.

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    48/56

    48

    (Sumber: PERKENI, 2006)

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    49/56

    49

    :: APPENDISITIS ::

    1. Pengertian

    2. Etiologi

    3. Patofisiologi

    4. Gejala Klinis

    5. Pemeriksaan Fisik

    Pemeriksaan

    Penunjang

    Apendisitis merupakan peradangan pada appendix vermiformis.

    Obstruksi lumen (disbbn oleh fekalit), hipertrofi

    jaringan limfoid, sisa barium dari pemeriksaan roentgen, dietrendah serat, dan cacing usus termasuk ascaris. Trauma tumpul

    atau trauma karena colonoscopy. erosi mukosa apendiks karenaparasit seperti E. Histolytica. kebiasaan makan makanan rendah

    serat dan pengaruh konstipasi

    Tekanan yang meningkat tersebut akan menyebabkan apendiksmengalami hipoksia, menghambat aliran limfe, terjadi ulserasi

    mukosa dan invasi bakteri.

    1. Nyeri abdominal kanan bawah (titik Mc Burney)

    2. Mual-muntah biasanya pada fase awal.3. Nafsu makan menurun.

    4. Obstipasi dan diare pada anak-anak.5. Demam, terjadi bila sudah ada komplikasi, bila belum ada

    komplikasi biasanya tubuh belum panas. Suhu biasanya berkisar

    37,5-38,5 C, Bila suhu lebih tinggi, mungkin sudah terjadiperforasi

    Inspeksi : penderita berjalan sambil bungkuk danmemegang perut. Kembung sering terlihat pada

    penderita dengan komplikasi perforasiPalpasi : Dengan palpasi di daerah titik Mc. Burney didapatkan

    tanda-tandaperitonitis lokal yaitu:

    adanya

    rangsangan peritoneum parietal.Auskultasi : Peristaltik usus sering normal. Peristaltik dapat

    hilang karena ileus paralitik pada peritonitis generalisata akibat

    appendisitis perforata.Psoas sign. Tes Obturator.

    Pemeriksaan Laboratorium:

    a. Pemeriksaan darah : akan didapatkan leukositosis, Creaktif

    protein meningkat. LED akanmeningkat.

    b. Pemeriksaan urin : untuk melihat adanya eritrosit, leukosit dan

    bakteri di dalam urin

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    50/56

    50

    Skor Alvarado untuk diagnosis Appendisitis akut:

    Gejala dan tanda Skor Keterangan

    Nyeri berpindah 1Total skor: 10

    Keterangan Alavarado score :

    -Dinyatakan appendicitis akut bila > 7point

    Modified Alvarado score (Kalan et al) tanpa

    observasi of Hematogram:

    - 14 dipertimbangkan appendicitis akut- 56 possible appendicitis tidak perlu

    operasi

    - 79 appendicitis akut perlupembedahan

    Penanganan berdasarkan skor Alvarado :

    - 14 : observasi- 56 : antibiotic- 710 : operasi dini

    Anoreksia 1

    Mual-muntah 1

    Nyeri fossa iliaka kanan 2

    Nyeri lepas 1

    Peningkatan suhu > 37,3 oC 1

    Jumlah leukosit > 10 x 103/ L 1

    Jumlah neutrophil > 75% 1

    7. Diagnosis Banding

    8. Penatalaksanaan

    9. komplikasi

    10.prognosis

    Abdominal X-Ray : Digunakan untuk melihat adanya fecalith

    sebagai penyebab appendisitis.USG : USG dapat

    dipakai untuk menyingkirkan diagnosis banding seperti

    kehamilan ektopik,

    adnecitis dan sebagainya.

    CT-scan: Dapat menunjukkan tanda-tanda dari appendisitisGastroenteritis, Limfadenitis mesenterica, Ileitis akut, DHF,

    Peradangan pelvis, Kehamilan ektopik, Diverticulitis

    Batu ureter atau batu ginjal

    Appendiktomi

    Cito : akut, abses & perforasi

    Elektif : kronik

    Antibiotika, Analgesik,

    Perforasi ,Peritonitis, Appendicular infiltrat

    Dengan diagnosis yang akurat serta pembedahan tingkat

    mortalitas dan morbiditas

    penyakit ini sangat kecil

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    51/56

    51

    :: ASMA::

    Klasifikasi derajat asma berdasarkan gambaran klinis secara umum pada orang dewasa:

    Klasifikasi derajat asma pada anak:

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    52/56

    52

    Obat-obat asma:

    Tahapan pengobatan asma dibagi menjadi lima tahapan yaitu:

    Tahap 1 - Gejala asma sangat jarang- Faal paru normal- Bila tidak ada riwayat pengobatan dengan pengontrol

    kortikosteroid inhalasi, maka pasien diberikan obat pelega.

    - Obat rekomendasi: agonis beta-2 kerja singkat (SABA) inhalasi.- Alternatif lainnya adalah SABA oral, kombinasi oral SABA dan

    teofilin/aminofilin atau antikolinergik kerja singkat inhalasi.

    - Tahap 2 sampai dengan 5, pengobatan pengontrol teratur jikaperlu

    Tahap 2 - Ditemukan gejala asma dan eksaserbasi atau perburukan yangperiodik, dengan atau tanpa riwayat pengobatan kortikosteroid

    inhalasi sebelumnya, maka diberikan pengontrol kortikosteroid

    inhalasi dosis rendah dan pelega jika perlu.

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    53/56

    53

    - Alternatif pengontrol lainnya adalah anti-leukotrien bagi pasienyang tidak tepat menggunakan kortikosteroid inhalasi dan

    pasien dengan rhinitis alergika.

    - Selain itu, dapat pula diberikan teofilin lepas lambat kepadapasien dengan gangguan asma malam hari.

    - Kortikosteroid bekerja dengan menghambat metabolisme asamarakidonat, mencegah migrasi sel inflamasi, dan meningkatkan

    sensitivitas reseptor beta. Kortikosteroid yang diberikan secara

    inhalasi merupakan antiinflamasi paling poten, tetapi dapat

    menimbulkan efek samping berupa kandidiasis oral dan

    disfonia. Uniknya, kombinasi tetap kortikosteroid inhalasi dan

    beta agonis dapat meningkatkan sintesis reseptor, menurunkan

    desentisasi reseptor, dan efek sinergi

    Tahap 3 - Tahap ini untuk pasien yang tidak kunjung membaik di tahap 2selama kurang-lebih 12 minggu dan diyakini tidak ada masalah

    lain seperti kepatuhan, pencetus, dan lain-lain.

    - Pasien diberikan pengontrol kombinasi inhalasi dosis rendahdan agonis beta-2 kerja lama (LABA) yang disebut LABACS.

    Alternatif lainnya sama dengan tahap 2.- Jika tidak kunjung membaik, maka pasien dirujuk ke spesialis

    asma

    Tahap 4 - Tahapan setelah tahap 3 dimana harus dinilai apakah gejalapasien sudah terkontrol sebagian atau belum terkontrol,

    kepatuhan pasien, komorbiditas, dan pencetus.

    - Pengobatan yang diberikan adalah LABACS dimanakortikosteroid inhalasi diberikan dalam dosis sedang-tinggi.

    - Pemberian kortikosteroid dosis sedang dianjurkan melalui IDT(inhalasi dosis terukur) dan spacer untuk meningkatkan

    penghantaran obat ke saluran napas

    (Sumber: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Asma Pedoman & Penatalaksanaan di Indonesia,

    2004 dan DAI (Dewan Asma Indonesia Tahun 2011)

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    54/56

    54

    :: TERAPI OKSIGEN ::

    1. Tujuan :a. meningkatkan konsentrasi oksigen pada darah arteri sehingga masuk ke jaringan untuk

    memfasilitasi metabolisme aerob

    b.

    Mempertahankan PaO2 > 60 mmHg atau SaO2 > 90 % untuk : Mencegah dan mengatasi hipoksemia/hipoksia serta mempertahankan oksigenasi

    jaringan yang adekuat

    Menurunkan kerja napas dan miokard Menilai fungsi pertukaran gas

    Oksigen aliran rendah cocok untuk pasien stabil dengan pola napas, frekuensi dan volume ventilasi

    normal, misalnya klien dengan volume tidal 500 ml dengan kecepatan pernapasan 16-20 kali per menit.

    Contoh sistem aliran rendah :

    a. Low flow consentration Kateter nasal Kateter nasal/kanul binasal/nasal prong

    b. Low flow high consentration Sungkup muka sederhana Sungkup muka dengan kantong re-breathing Sungkup muka dengan kantong non-rebreathing

    Tabel 1. Alat suplementasi oksigen, kecepatan aliran dan persentase oksigen yang dihantarkan

    ALat Kecepatan aliran % oksigen

    Kanul nasal 1 L/menit2 L/menit

    3 L/menit

    4 L/menit

    5 L/menit

    Max :6 L/menit

    21-2425-28

    29-32

    33-36

    37-40

    41-44

    Sungkup muka sederhana 6-10 L/menit 35-60

    Sungkup muka dengan

    reservoir oksigen

    6 L/menit

    7 L/menit

    8 L/menit

    9 L/menit

    10-15 L/menit

    60

    70

    80

    90

    95-100

    Sungkup muka venturi 4-8 L/menit

    10-12 L/menit

    24-35

    40-50

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    55/56

    55

    Tabel 2.

    Nilai oksimetri denyut

    (%)

    Arti klinis Pilihan alat

    suplementasi O2

    Indikasi

    95 - 100 Dalam batas normal O2 4 L/menit Pasien yang dicurigai

    SKA

    90 - < 95 Hipoksia ringan-sedang Sungkup mukasederhana

    85 - < 90 Hipoksia sedang-berat Sungkup mukadengan reservoir

    O2

    Ventilasi dibantu

    Sakit kritis,kesadaran masih

    baik, ventilasi

    adekuat tetapi

    membutuhkan O2

    konsentrasi tinggi

    Sebelum adaindikasi intubasi

    endotrakea;

    edema paru akut,

    asma akut, PPOK

    atau pasien tidak

    sadar tetapi

    ventilasi adekuat

    dengan refleks

    batuk masih ada

    < 85 Hipoksemia berat yang

    mengancam nyawa

    Ventilasi dibantu

    Sumber : Karo, Santoso, dkk. 2012. Buku Panduan Kursus Bantuan Hidup Lanjut ACLS Indonesia. Jakarta :

    Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI)

  • 8/12/2019 Buku Cakil Emergency

    56/56

    :: PERBEDAAN GAGAL JANTUNG KANAN DAN GAGAL JANTUNG KIRI ::

    DETERMINAN GAGAL JANTUNG

    KANAN

    GAGAL JANTUNG KIRI

    Definsi Sisi jantung kanan tidak

    mampu mengosongkanvolume darah dengan

    adekuat sehingga tidak dapat

    mengakomodasi darah secaranormal kembali dari sirkulasi

    vena

    Ventrikel kiri tidak mampu

    memompa darah dari parusehingga terjadi peningkatan

    tekanan sirkulasi paru

    mengakibatkan cairanterdorong ke jaringan paru

    Gejala klinis Pitting edema Hepatomegali Distensi vena jugularis Asites Anoreksia dan mual Lemah nokturia

    dispnea d effort (DEO) orthopnea paroxsismal nokturnal

    dipsnea

    batuk takikardia ronkhi halus di basal paru bunyi jantung S3 (gallop) pernapasan cheyne-stokes

    Foto rontgen Kardiomegali (pembesaranatrium kanan)

    Kardiomegali (pembesaranventrikel kiri

    Kongesti vaskuler paru

    Laboratorium Spesifikgangguan fungsi

    hepar : AST/SGOT

    meningkat, ALT/SGPT, PTmemanjang

    Spesifikanalisis gas darah

    : alkalosis respiratori ringan

    (dini), hipoksemia denganpeningkatan pCO2(akhir)

    EKG Tidak spesifik tergantung penyebab awal : Normal pada 10 % kasus Gelombang Q patologis Abnormalitas STT Hipertrofi ventrikel kiri Bundle branch block Fibrilasi atrium

    Sumber : Buku Ajar Kardiologi FKUI