165

BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan
Page 2: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan
Page 3: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

BUKU MANUAL MODUL PENDIDIKAN DOKTER

SPESIALIS ANESTESIOLOGIDAN REANIMASI

BAGIAN ANASTESIOLOGI DAN REANIMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

2012

Page 4: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan
Page 5: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

iii

Page 6: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

iv

Page 7: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

v

Daftar Isi

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

GADJAH MADA ..........................................................................................................................iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................v

KATA PENGANTAR KETUA PROGRAM STUDI ................................................vii

PETA KURIKULUM PENDIDIKAN SPESIALIS ANESTESIOLOGI .................. ix

SEMESTER I ...................................................................................................................1

SEMESTER II ............................................................................................................... 17

SEMESTER III ............................................................................................................. 43

SEMESTER IV ............................................................................................................. 79

SEMESTER V ............................................................................................................107

SEMESTER VI ...........................................................................................................133

SEMESTER VII ..........................................................................................................149

Page 8: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan
Page 9: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

vii

KATA PENGANTARKETUA PROGRAM STUDI

Segala puji syukur disampaikan ke hadirat Ilahi Robbi, karena akhirnya Buku manual Modul Pendidikan Anestesiologi & Terapi Intensif dapat diselesaikan.

Buku Manual Modul ini merupakan panduan dalam pelaksanaan Modul Pendidikan Anastesi dan Reanimasi yang diterbitkan Kolegium Anastesi dan Reanimasi. Sebelum menjalankan modul hendaknya peserta didik memahami terlebih dahulu tujuan pembelajaran setiap modul sehingga target pembelajaran bisa tercapai. Setiap akan memulai pelaksaan modul akan dilakukan pretest sebagai prasarat bahwa peserta didik telah menyiapkan diri.

Dalam menjalankan Modul Pendidikan Anastesiologi dan Reanimasi yang dikeluarkan oleh Kolegium diperlukan Buku Manual sebagai Pegangan peserta didik yang berisi tujuan dan kompetensi yang akan dicapai dan Buku Log yang berfungsi untuk mendokumentasi semua kegiatan dalam pelaksanaan modul.

Semoga Buku Manual ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Selamat belajar.

Yogyakarta, Agustus 2012Ketua Program Studi

Anastesiologi dan Reanimasi

DR. Sudadi, dr., SpAn-KNA

Page 10: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan
Page 11: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

ix

Peta Kurikulum Pendidikan Spesialis Anestesiologi

Orientasi &Pembekalan Magang Mandiri CRSem 1 Sem 2 Sem 3 Sem 4 Sem 5 Sem 6 Sem 7

3 bulan kuliah3 bulan di OK 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan

Catatan : Waktu dan semester di atas tidak mengikat. Hasil pembelajaran (learning outcome) bergantung pada pencapaian kompetensi. Bila sudah dianggap kompeten bisa naik semester (penilaian meliputi segi kognitif, afektif, psikomotor. Kognitif : lulus ujian, menyelesaikan tugas ilmiah. Psikomotor: mencapai jumlah kasus sesuai tabel di bawah. Afektif: penilaian tingkah laku/kepribadian)

Peta Kurikulum Pendidikan Spesialis Anestesiologi (FINAL)

SEMESTER 11. Modul Keterampilan Dasar Anestesiologi I2. Modul Kedokteran Perioperatif I3. Modul Persiapan Obat dan Alat Anestesia4. Modul Anestesia Umum I5. Modul Penatalaksanaan Nyeri

SEMESTER 21. Modul Keterampilan Dasar Anestesiologi II2. Modul Kedokteran Perioperatif II3. Modul Traumatologi I4. Modul Anestesia Umum II5. Modul Anelgesia Regional I (Spinal)6. Modul Anestesia Bedah Ortopedi I7. Modul Anestesia Bedah Darurat

Page 12: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

x

SEMESTER 31. Modul Keterampilan Dasar Anestesiologi III2. Modul Anestesia Bedah Ortopedi II3. Modul Bedah Onkologi dan Bedah Plastik4. Modul Anestesia Bedah Urologi5. Modul Anestesia Bedah THT I6. Modul Anestesia Bedah Mata7. Modul Anelgesia Regional II (kaudal)8. Modul Anestesia Bedah Pediatrik I (prosedur sederhana)9. Modul Traumatologi II 10. Modul Anestesia Obstetri I

SEMESTER 41. Modul Anestesia Obstetrik II2. Modul Anestesia Bedah THT II3. Modul Anestesia dan Penyakit Khusus4. Modul Post Anesthesia Care Unit (PACU)5. Modul Anelgesia regional III (epidural) 6. Modul Anestesia di luar Kamar Bedah 7. Modul Anestesia Bedah Pediatrik II (lanjutan)8. Modul Minitoring Invasif

SEMESTER 51. Modul Anestesia Bedah Rawat Jalan2. Modul Anelgesia regional IV (blok saraf, bier block) 3. Modul Anestesia Kardiotoraksik I4. Modul Anestesia Bedah Invasif Minimal 5. Modul Intensive care I6. Modul Anestesia Bedah Saraf I7. Modul Penelitian

Page 13: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

xi

SEMESTER 61. Modul Anestesia Bedah Saraf II2. Modul Anestesia Kardiotoraksik II3. Modul Anestesia dan Penyakit Langka4. Modul Intensive Care II5. Modul Penelitian

SEMESTER 71. Modul Penelitian2. Modul Kemampuan Komunikasi dan Profesionalisme

Page 14: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan
Page 15: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

SEMESTER I

1. Modul Keterampilan Dasar Anestesiologi I2. Modul Kedokteran Perioperatif I3. Modul Persiapan Obat dan Alat Anestesia4. Modul Penatalaksanaan Nyeri5. Modul Anestesia Umum I

Page 16: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan
Page 17: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

3

KETERAMPILAN DASAR ANESTESIOLOGI I

Tujuan : Peserta didik mampu untuk memahami1. System pernafasan2. System kardiovaskular3. System saraf pusat4. System renal

Referensi : 1. Clinical Anesthesiology GE Morgan, Jr, 4th ed 20062. Pharmacology and Physiology Stoelting 4th ed 2006

KOMPETENSIa. Check List Kognitif

No Kompetensi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan anatomi jalan nafas, paru dan organ

nafas2 Mampu menjelaskan fisiologi dan beberapa patofisiologi

jalan nafas, paru dan organ nafas3 Mampu menjelaskan farmakologi obat-obat yang digunakan

untuk mengatasi patologi jalan nafas, paru dan organ nafas4 Mampu menjelaskan anatomi jantung, pembuluh darah dan

darah5 Mampu menjelaskan fisiologi dan beberapa patofisiologi

jantung, pembuluh darah dan darah6 Mampu menjelaskan anatomi otak, saraf pusat dan saraf

perifer7 Mampu menjelaskan fisiologi dan beberapa patofisiologi

otak, saraf pusat dan saraf perifer8 Mampu menjelaskan mekanisme kesadaran, persepsi nyeri9 Mampu menjelaskan farmakologi obat-obat yang

berdampak pada susunan saraf otak dan saraf perifer serta saraf autonom

10 Mampu menjelaskan farmakologi obat-obat pelumpuh otot dan antagonisnya, opioid dan antagonisnya

Page 18: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

4

b. Checklist psikomotor

No Kompetensi Ya Tidak1 Mampu melakukan penilaian kesadaran setelah

pemberian obat induksi2 Mampu melakukan penilaian patensi jalan nafas dan

adekuat tidaknya pernafasan setelah pemberian obat-obat anestesik

3 Mampu melakukan penilaian tanda-tanda perubahan system sirkulasi

4 Mampu melakukan penilaian penunjuk anatomi (landmark) untuk analgesia lokal dan regional

5 Mampu melakukan penilaian penuntuk anatomi untuk akses vena perifer dan sentral

6 Mampu melakukan penilaian anatomi jalan nafas pada saat tindakan pembebasan jalan nafas

Checklist penuntun belajar

No Daftar cek penuntun belajar Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

1 Anatomi sistem pernafasan : jalan nafas atas dan bawah, paru, rongga toraks, otot-otot pernafasan

2 Fisiologi sistem pernafasan: pengaturan pernafasan, volume pernafasan, pertukaran gas oksigenasi, ventilasi, pengiriman oksigen

3 Patofisiologi sistem pernafasan: gagal nafas oksigenasi dan/atau ventilasi, obstruksi jalan nafas atas dan bawah, gangguan difusi pertukaran gas, apnea lama, henti paru

4 Farmakologi obat pelumpuh otot dan antidotumnya, bronkodilator, depresan nafas, interaksi obat, sekretolitik, antikolinergik, antikolinesterase

5 Anatomi sistem kardiovakular: topografi batas-batas jantung normal, ruang jantung, septum, katup jantung, sirkulasi koroner, penunjuk anatomi venavena jugularis interna, subklavia, femoralis

6 Fisiologi sistem kardiovaskular: pengaturan fungsi jantung, tekanan darah, irama jantung, sirkulasi koroner, pengiriman oksigen

Page 19: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

5

No Daftar cek penuntun belajar Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

7 Patofisiologi sistem kardiovaskular: hipertensi, hipotensi, syok, henti jantung, aritmia, gangguan konduksi, gangguan sirkulasi koroner, infark jantung, gangguan katup, gangguan septum, sindroma Eisenmenger, anemia

8 Farmakologi: inotropik, vasopresor, diuretika antihipertensi, antiaritmia, vasodilator arteri, vasodilator vena, vasodilator pulmoner, darah, komponen darah, cairan kristaloid, koloid

9 Anatomi sistem saraf pusat, serebrum, serebelum, batang otak, medula spinalis, sistem ventrikular otak. Saraf otak, saraf perifer, saraf simpatetik dan saraf para simpatetik. Tulang belakang dan medulla spinalis, pleksus brakialis, aksilaris. Ruang subarahnoid, ruang epidural. aliran darah otak.

10 Fisiologi sistem saraf: kesadaran, motorik, nyeri atau sensori, simpatetik dan parasimpatetik. Refleks spinal, refleks vagal, sistem neurohormonal, system cairan serebrospinal, pengaturan tekanan intrakranial, autoregulasi otak, Aliran darah dan metabolime otak

11 Patofisiologi sistem saraf: kesadaran menurun serebral/metabolik. Peningkatan tekanan intrakranial, kejang-kejang, paralisis, gangguan sistem autonom, termasuk pusat pengaturan sistem vital.

12 Farmakologi obat anestetik umum inhalasi, intravena, obat analgetik lokal, analgetik Obat sedatif, anti kejang, neurotropik, diuretic osmotik, steroid, opioid dan antidotumnya

Page 20: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

6

KEDOKTERAN PERIOPERATIF I

Tujuan :1. Peserta didik akan memiliki pengetahuan dan keterampilan

melakukan evaluasi, mempersiapkan anesthesia, melakukan asuhan pascabedah untuk pasien ASA 1 dan 2 yang dilakukan pembedahan untuk mengurangi morbiditas bedah, meningkatkan kualitas asuhan perioperatif dan menghemat biaya

Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th

ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.

Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins ; 2006 3. Miller’s Anesthesia 6th ed 20054. Perioperatif Medicine, Gillman, J,19985. Perioperatif Care, Stone,DJ,2004

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Memahami arti kedokteran perioperatif.2 Mampu menjelaskan tentang tanggapan fisiologi

terhadap pembedahan dan Anesthesia3 Mampu menjelaskan indikasi dan menilai hasil

pemeriksaan laboratorium hematologi, fungsi ginjal, fungsi hati dan endokrin.

4 Mampu menjelaskan indikasi dan menilai hasil pemeriksaan foto toraks dan EKG.

5 Mampu melakukan identifikasikan riwayat penyakit atau kelainan pasien preoperatif yang mempengaruhi jalannya anestesia.

6 Mampu menjelaskan rencana anestesia untuk prosedur bedah yang akan dilakukan

Page 21: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

7

No Materi Ya Tidak7 Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat untuk

rencana operasi dengan anestesia umum8 Mampu menjelaskan sirkuit nafas mesin anestesia pada

anestesia umum.9 Mampu menjelaskan dan menginterpretasikan hasil

monitor.10 Mampu menjelaskan tanda-tanda kegawatan pasien.11 Mampu menjelaskan penanggulangan nyeri pascabedah

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan pencatatan hal-hal penting yang

terkait dengan tindakan anestesia umum dalam rekam medis preoperative

2 Mampu mempersiapkan alat anestesia umum.3 Mampu memasang alat/mesin anestesia dengan benar4 Mampu memasang alat monitor dengan benar5 Mampu melakukan interpretasi hasil monitor dan mampu

melakukan tindakan segera sesuai hasil monitor sebelum, selama dan sesudah anestesia.

6 Mampu melakukan pencatatan rekam medis anestesia secara benar pada tindakan yang dilakukan pada butir 2

7 Mampu melakukan penanggulangan nyeri pascabedah.

Checklist penuntun belajar

No Daftar cek Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

1 Definisi Kedokteran perioperatif2 Tanggapan fisiologi akibat anesthesia3 Kunjungan praanestesia4 Menilai hasil pemeriksaan fungsi ginjal5 Menilai hasil pemeriksaan fungsi hati6 Menilai hasil pemeriksan fungsi endokrin7 Menilai hasil foto toraks8 Menilai hasil EKG9 Menentukan status fisik ASA

Page 22: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

8

No Daftar cek Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi :A. Persiapan mesin anestesiaB. Persiapan STATICSC. Persiapan obat-obatan dan cairan InfusiD. Persiapan dan pemasangan alat-alat monitorE. Pemantauan selama anestesiaF. Penatalaksanaan pascabedah di ruang pulihG. Penanggulangan nyeri

Page 23: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

9

PERSIAPAN ALAT DAN OBAT ANESTETIK

Materi kuliah: 1. Persiapan alat-alat dan obat-obat untuk anestesia umum dan

analgesia regional2. Setup alat anestesia, alat infus, pompa semprit, infusion pump3. Setup alat monitor noninvasif dan invasif 4. Persiapan alat-alat dan obat-obat dengan kelainan sistemik jantung,

PPOK, ginjal, hepar, diabetes melitus, toksik tiroid5. Obat-obat dan alat-alat untuk darurat dan resusitasi6. Rekam medis terkait teknik, alat dan obat anestetik

Tujuan Pembelajaran :1. Mempersiapkan alat-alat dan obat-obat yang dipergunakan dalam

anestesia umum atau analgesia regional secara tepat dan benar.2. Melakukan pengecekan mesin anestesia, persiapan alat-alat dan

obat-obat anestetik secara benar3. Melakukan persiapan alat-alat dan pelaksanaan pemantauan4. Melakukan persiapan alat dan obat-obat untuk transportasi pasien

ke ICU

Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ, Larson CP. Clinical

Anaesthesiology, 4th ed, New York: Lange Medical Book/McGraw -Hill; 2006

KOMPETENSIa. Kognitif

No Materi Ya Tidak 1 Mampu melakukan identifikasi kelainan atau penyakit

pasien preoperatif yang akanmempengaruhi persiapan alat dan obat anestetik.

Page 24: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

10

No Materi Ya Tidak 2 Mampu menjelaskan rencana anestesia untuk prosedur

bedah yang akan dilakukan serta alat dan obat-obat yang diperlukan

3 Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat untuk rencana operasi dengan anesthesia umum atau analgesia regional

4 Mampu menjelaskan secara umum cara kerja mesin anestesia, flowmeter, vaporizer, alat monitor, kateter intravena, set infusi cairan, set transfusi darah, set infusi tetesmikrogram, set infusi tetes makro, alat pompa semprit, infusiion pump, mesin pengisap dan kelengkapannya

5 Mampu menjelaskan setup mesin anestesia secara benar, breathing circuit mesinanestesia, termasuk filter, susunan vaporizer secara benar, trouble shooting sederhana, pemeliharaan mesin dan asesorisnya

6 Mampu menjelaskan pemasangan dan menginterpretasikan hasil monitor

7 Mampu menjelaskan tanda-tanda yang mengarah kegawatan pasien, alat-alat dan obat-obat yang diperlukan

8 Mampu menjelaskan penanggulangan nyeri pascabedah, alat dan obat-obat yangDibutuhkan

9 Mampu menjelaskan alat-alat dan obat yang dibutuhkan untuk transport pasien dan bila pasien indikasi rawat ICU

b. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan pencatatan hal-hal penting dalam

rekam medis preoperatif terkait dengan alat-alat dan obat-obat yang dipakai dalam tindakan anestesia.

2 Mampu mempersiapkan dan memasang alat/ mesin anestesia dengan benar

3 Mampu mempersiapkan dan menggunakan alat-alat dan obat untuk tindakan anesthesia umum, mulai premedikasi, induksi, intubasi atau LMA atau intubasi atau sungkup muka, pemeliharaan anestesia, dan penatalaksanaan pasca-anestesia teknik intravena total, anestesia inhalasi, anestesia balans, sungkup muka, teknik intubasi, sungkup muka, LMA

Page 25: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

11

No Materi Ya Tidak4 Mampu mempersiapkan dan mengoperasikan pompa

semprit, infusiion pump, Defibrillator5 Mampu mempersiapkan dan menggunakan alat-alat dan

obat-obat untuk analgesia regional, teknik epidural, spinal atau blok saraf lain

6 Mampu mempersiapkan dan menggunakan alat-alat dan obat-obat untuk keadaan darurat dan resusitasi

7 Mampu memasang dan menggunakan alat pemantau noninvasif dan invasif dengan benar

8 Mampu melakukan pencatatan rekam medis terkait alat dan obat anestetik yang dipakai dalam anestesia secara benar

9 Mampu melakukan persiapan alat dan obat untuk penanggulangan nyeri pascabedah

10 Mampu mempersiapkan alat dan obat pada transportasi pasien masuk ICU

Checklist penuntun belajar

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

1 Menentukan jenis alat dan obat yang diperlukan untuk anestesia umum

2 Menentukan jenis alat-alat dan obat yang diperlukan untuk beberapa jenis analgesia regional

3 Menentukan jenis alat monitor yang diperlukan untuk anestesia umum dan analgesia regional

4 Mengetahui indikasi untuk penggunaan alat pompa semprit dan infusion pump

5 Melakukan setup mesin anestesia, alat-alat monitor, dan sempritdan infusiion pump, mesin pengisap (isap)ANESTESIA

1 Alat dan obat untuk induksi (intubasi, LMA)2 Alat dan obat untuk Analgesia regional blok

saraf3 Alat dan obat untuk Anestesia intravena4 Alat untuk Pemberian cairan dan transfusi

Page 26: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

12

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

5 Alat untuk Pemanatauan fungsi vital, kesadaran, kardiovaskular, pernafasan. Tekanan darah, nadi, Saturasi Hb (SpO2), ventilasi (ETCO2 bila ada), jumlah urin, suhu

6 Alat dan obat untuk Tindakan ekstubasiPASCABEDAH

7 Alat dan obat untuk mencegah dan menangani komplikasi pascabedah

8 Alat dan obat untuk transportasi pasien kritis

Page 27: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

13

PENATALAKSANAAN NYERI

Tujuan : 1. mampu melakukan penatalaksanaan nyeri akut dan kronik termasuk

nyeri kanker dan pendekatan farmakologis dan non farmakologis menggunakan teknik noninvasif maupun invasif

2. Mengetahui definisi dan klasifikasi nyeri akut dan nyeri kronik, serta anatomi dan fisiologi nosiseptif. Karena nyeri bersifat multi modulasi,maka intervensi ditempuh berbagai cara yaitu secara farmakologik atau blok neuroaksial atau kombinasi. Khususnya untuk nyeri pascabedah peserta didik juga harus mampu memberikan analgesia preemtif

Referensi :1. Basic & Clinical Pharmacology Katzung BG 9th ed 20042. Clinical Anesthesiology GE Morgan, Jr 4th ed 20063. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 2005.4. Miller´s Anesthesia RD 6th ed 2005

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan pendekatan farmakologis

dan nonfarmakologis yang dipergunakan dalam penatalaksanaan nyeri kronik

2 Mampu menjelaskan titik tangkap kerja pendekatan farmakalogis maupun non farmakologis pada nyeri kronik

3 Mampu menjelaskan penatalaksanaan nyeri pada nyeri khusus antara lain nyeri pada luka bakar, nyeri herpes, nyeri neuropatik diabetikum

4 Mampu menjelaskan aspek psikologis, efek plasebo pada penatalaksanaan nyeri kronik

Page 28: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

14

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan evaluasi dan menilai efektifitas

penatalaksanaan nyeri kronik2 Mampu memilih dan menetapkan kombinasi penkatan

yang dipergunakan pada nyeri kronik termasuk nyeri kanker sesuai tahapannya

3 Mampu mengenali dan mengatasi efek samping yang disebabkan penatalaksanaan nyeri kronik

4 Mampu melakukan penatalaksanaan nyeri pada pasien nyeri kronik yang mengalami nyeri akut karena pembedahan

Checklist penuntun belajar

No Materi Ya TidakPERSIAPAN

1 Persetujuan setelah mendapatkan informasi yang Adekuat2 History taking dan pemeriksaan fisis.Prioritas fungsi vital

stabil, pada kasus darurat3 Evaluasi tingkat nyeri dan aspek psikologis4 Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan terkait

prosedur/obat (faal hemostasis, liver profile)5 Pemilihan teknik pendekatan6 Persiapan alat, obat7 Pendekatan psikologis

PERSIAPAN ANALGESIA REGIONAL/LOKAL1 Penjelasan prosedur pada penderita2 Penderita diatur dalam posisi sesuai dengan teknik yang

dipilih dan senyaman mungkin3 Lakukan desinfeksi dan tindakan aseptis/antiseptis pada

daerah AnestesiTINDAKAN ANESTESIA

1 Induksi, intubasi2 Rumatan3 Ekstubasi

PERAWATAN PASCABEDAH1 Komplikasi dan penangannya2 Pengawasan terhadap fungsi vital3 Pemantauan khusus dengan alat khusus

Page 29: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

15

ANESTESIA UMUM I

Tujuan :Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan mampu memberikan

anestesia umum intravena, inhalasi, intramuskular baik nafas spontan atau kendali, diintubasi atau dengan LMA pada pasien dengan status fisis ASA I-II.1. Memahami cara kerja mesin anesthesia2. Memahami cara memasang alat monitor.3. Mengetahui dengan pasti indikasi anestesia umum4. Mengetahui dengan pasti teknik induksi anesthesia5. Mengetahui dengan pasti cara pemeliharaan anesthesia6. Mengetahui dengan pasti dan mampu mengatasi bila terjadi

komplikasi saat induksi, rumatan dan saat emergens.7. Mengetahui farmakokinetik dan farmakodinamik obat anestetik

intravena dan anestetik inhalasi8. Mengetahui farmakokinetik dan farmakodinamik analgetik opioid,

obat pelumpuh otot9. Mengetahui farmakokinetik dan farmakodinamik antidotum narkotik

dan pelumpuh otot

Referensi :1. Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th

ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.

Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins ; 2006

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak 1 Memahami cara kerja alat pemantauan, mesin anestesia

dan obat-obatan apa yang perlu disediakan di kamar operasi

Page 30: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

16

No Materi Ya Tidak 2 Mengetahui mekanisme terjadinya anestesia umum3 Mengetahui cara pemberian dan obat yang dipakai untuk

induksi anesthesia umum4 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi selama

anestesia: obstruksi jalan nafas, hipoksemia, hiperkarbia, hipotensi, hipertensi

5 Mengetahui farmakokinetik dan farmakodinamik obat anestetik intra vena dan anestetik inhalasi

6 Mengetahui tentang keseimbangananestesia umum intravena, keseimbangan anestesia umum inhalasi

7 Memahami indikasi dan cara memberikan anestesia dengan sungkup

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak 1 Mampu melakukan pembebasan jalan nafas tanpa alat

(manuver tripel)2 Mampu melakukan induksi intravena dan induksi inhalasi

dengan tepat3 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi akibat induksi

intravena, induksi inhalasi seperti obstruksi jalan nafas, hipoksemia, hiperkarbia, hipotensi, hipertensi

4 Mampu mengetahui stadium anesthesia

Checklist ujian

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

1 Pemasangan monitor2 Pemasangan jalur vena3 Melakukan induksi intravena4 Melakukan induksi inhalasi5 Menilai dan mengatasi komplikasi obstruksi

jalan nafas hipoksemia, hiperkarbia, hipotensi, hipertensi

6 Melakukan ventilasi dengan sungkup7 Melakukan pemasangan OPA8 Melakukan ventilasi mekanis manual9 Melakukan pengakhiran anestesia

Page 31: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

SEMESTER II

1. Modul Keterampilan Dasar Anestesiologi II2. Modul Kedokteran Perioperatif II3. Modul Traumatologi I4. Modul Anestesia Umum II5. Modul Anelgesia Regional I (Spinal)6. Modul Anestesia Bedah Ortopedi I7. Modul Anestesia Bedah Darurat

Page 32: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan
Page 33: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

19

KETERAMPILAN DASAR ANESTESIOLOGI II

Tujuan : Mahasiswa mampu untuk memahami1. Obstruksi jalan nafas pada dewasa (sebab, tanda-tanda dan

diagnosis)2. Penatalaksanaan jalan nafas tanpa alat3. Penatalaksanaan jalan nafas dengan alat (pipa orofaring, pipa

nasofaring, intubasi trakeal, pipa sungkup laring (LMA), krikotirotomi, trakeostomi)

4. Obstruksi jalan nafas pada neonatus dan anak-anak5. Penatalaksanaan jalan nafas atas secara manual.6. Intubasi trakea pada neonatus dan anak-anak

Referensi1. Jalan Nafas Management, Benumoff ed, 20072. Clinical Anesthesiology GE Morgan Jr, 4th ed 20063. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 2006

Ranah Kompetensi1. Kognitif

No Kognitif Ya Tidak1 Mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi jalan nafas atas 2 Mampu menegakkan diagnosis sumbatan jalan nafas dan

kegawatan pernafasan yang memerlukan pembebasan jalan nafas

3 Mampu menjelaskan teknik membebaskan jalan nafas secara manual, memasang pipa oro dan nasofaring, memasang LMA, intubasi endotrakeal.

4 Mampu menjelaskan indikasi dan indikasi kontra pemasangan LMA dan intubasi endotrakeal.

5 Mampu menjelaskan komplikasi pemasangan pipa oro/naso-faring, LMA dan pipa endotrakeal.

6 Mampu mengenali dan menjelaskan algoritma JALAN NAFAS SULIT

7 Mampu menjelaskan penggunaan obat-obat guna memudahkan penatalaksanaan jalan nafas

Page 34: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

20

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu membebaskan jalan nafas secara manual:

ekstensi kepala, angkat dagu (maneuver tripel), pembersihan mulut dan faring, pemasangan pipa orofaring, pemasangan nasofaring

2 Mampu melakukan pemasangan LMA3 Mampu melakukan tindakan laringoskopi dan intubasi

endotrakeal secara konvensionala. Intubasi sadar (awake) vs intubasi saat induksi

anestesib. Intubasi nafas spontan vs intubasi dalam keadaan

apnea4 Mampu melakukan identifikasi indikasi dan indikasi

kontra pemasangan LMA dan intubasi endotrakeal5 Mampu mengenali dan menanggulangi komplikasi

pemasangan pipa oro/nasofaring, LMA dan pipa endotrakeal

6 Mampu melakukan penatalaksanaan jalan nafas menurut algoritma JALAN NAFAS SULIT

7 Mampu melakukan pemasangan LMA dan intubasi endotrakeal pada pasien dengan dugaan fraktur vertebra servikal

Checklist penuntun belajar

No Penuntun penatalaksanaan alan nafas pada dewasa, anak dan neonates

Sudahdikerjakan

Belumdikerjakan

1 Melakukan penilaian pasien tidak sadarMelakukan penilaian patensi dan obstruksi jalan nafas atas dan jalan nafas bawah

2 Melakukan angkat dagu dan ekstensi kepala pada dewasa

3 Melakukan manuver tripel4 Melakukan pemasangan pipa orofaring5 Melakukan pemasangan pipa nasofaring6 Melakukan pemasangan LMA7 Melakukan intubasi endotrakeal8 Melakukan krikotirotomi manikin9 Melakukan penatalaksanaan jalan nafas pada

pasien dengan jalan nafas sulit

Page 35: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

21

No Penuntun penatalaksanaan alan nafas pada dewasa, anak dan neonates

Sudahdikerjakan

Belumdikerjakan

10 Melakukan angkat dagu dan ekstensi kepala pada anak-anak

11 Melakukan manuver tripel pada anak-anak12 Melakukan pemasangan pipa orofaring pada

anak-anak13 Melakukan pemasangan pipa nasofaring pada

anak-anak14 Melakukan pemasangan LMA pada anak-anak15 Melakukan intubasi endotrakeal pada anak-

anak16 Melakukan penatalaksanaan jalan nafas sulit

pada anak-anak17 Melakukan penatalaksanaan jalan nafas pada

Neonates18 Melakukan intubasi endotrakeal pada

neonatus.19 Melakukan penatalaksanaan jalan nafas sulit

pada neonates

Check list pemasangan LMA

No Teknik Sudah dikerjakan

Tidak dikerjakan

1 Periksa kelengkapan alat2 Berikan obat premedikasi atau penenang dan

opioid (sebaiknya fentanil atau sufentanil)3 Lakukan induksi anesthesia4 Yakinkan pasien sudah tidak sadar. Jaga jalan

nafas5 Masukkan LMA dengan kaf kosong atau

separuh terisi udara6 Basahi bagian dorsal atau punggung LMA(yang

tidak menghadap laring) dengan NaCl atau lubrikans/pelicin untuk memudahkan dan mencegah trauma pada palatum saat insersi

7 LMA dimasukkan dengan bagian dorsal dengan cara menelusuri palatum durum sampai bagian kaf LMA mencapai laring. Isi kaf LMA dengan udara sesuai anjuran

Page 36: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

22

No Teknik Sudah dikerjakan

Tidak dikerjakan

8 Kendala saat memasukkan atau insersi LMA adalah terhalang lidah. Dapat diatasi dengan menarik lidah keluar saat insersi posisi

9 LMA dianggap tepat pada tempatnya bila terasa udara keluar masuk secara bebas, ada gerakan kembang kempis pada kantong reservoar anesthesia

10 Obstruksi setelah insersi biasanya oleh karena epiglotis terlipat ke bawah atau spasme laring ringan

11 Lakukan fiksasi dengan baik Checklist pemasangan endotracheal tube

No Prosedur Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

1 Periksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan.2 Bila premedikasi diberikan di kamar operasi,

tunggu sampai obat premedikasi bekerja.3 Berikan obat induksi, sambil berikan oksigen,

sampai pasien tidak sadar4 Berikat obat pelumpuh otot, tunggu sampai

obat bekerja pada otot pernafasan yang ditandai dengan apnea

5 Berikan nafas buatan dengan oksigen 100% selama 2-3 menit

6 Lakukan laringoskopi dengan laringoskop bilah (daun) bengkok

7 Pegang gagang laringoskop dengan tangan kiri8 Pastikan cahaya lampu laringoskop cukup

terang9 Buka mulut pasien dan masukkan daun dari

sudut kanan mulut10 Geser lidah ke arah kiri sambil meneruskan

masuk daun ke dalam rongga mulut menelusuri pinggir kanan lidah menuju laring. Perhatikan sampai tampak epiglotis.

11 Tempatkan ujung daun pada valekula

Page 37: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

23

No Prosedur Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

12 Angkat epiglotis dengan ujung gagang ke depan (tidak diungkit). Gagang harus dipegang dengan tangan kiri

13 Bila epiglotis terangkat dengan baik akan tampak rima glotis, dan tampak pita suara warna putih, bentuk V terbalik

14 Masukkan dengan hati-hati pipa endotrakeal ke dalam trakea melalui rima glotis dengan tangan kanan.

15 Tempatkan ujung pipa endotrakeal kira-kira 3 sm di atas karina (tidak masuk bronkus). Auskultasi bunyi nafas paru kanan dan kiri sama.

16 Kendala saat insersi pipa endotrakeal adalah kesulitan memaparkan rima glotis dengan jelas dan lengkung pipa endotrakeal yang tidak selalu sesuai.

Page 38: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

24

KEDOKTERAN PERIOPERATIF II

Tujuan : Mahasiswa mampu untuk memahami :1. status fisis ASA2. penyakit paru obstruktif dan restriktif3. diabetes mellitus4. fungsi ventrikular kiri5. pemantauan invasif dan noninvasive6. penatalaksanaan pascabedah7. penatalaksanaan nyeri8. Intensive Care Unit

Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th

ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.

Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins ; 2006 3. Miller’s Anesthesia 6th ed 20054. Perioperatif Medicine, Gillman, J,19985. Perioperatif Care, Stone,DJ,2004

KOMPETENSIa. Kognitif

No Materi Ya Tidak 1 Mampu melakukan identifikasikan riwayat penyakit atau

kelainan pasien preoperative yang akan mempengaruhi jalannya anesthesia

2 Mampu menilai dan mengoptimalkan kondisi penyakit atau kelainan pasien perioperatif

3 Mampu menjelaskan indikasi dan hasil pemeriksaan CT scan kepala, toraks dan abdomen, serta Echocardiografi

4 Mampu menjelaskan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diperlukan berdasarkan kondisi pasien

Page 39: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

25

No Materi Ya Tidak 5 Mampu menjelaskan rencana anestesia untuk prosedur

bedah yang akan dilakukan6 Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat untuk

rencana operasi dengan anesthesia umum maupun analgesia regional

7 Mampu menjelaskan dan menginterpretasikan hasil monitor

8 Mampu menjelaskan tanda-tanda kegawatan pasien9 Mampu menjelaskan penatalaksanaan pencegahan

terhadap komplikasi pascabedah10 Mampu menjelaskan penanggulangan nyeri pascabedah11 Mampu menjelaskan indikasi pasien rawat ICU

b. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan pencatatan hal-hal penting yang

terkait dengan tindakan anesthesia dalam rekam medis preoperative

2 Mampu mengoptimalkan kondisi pasien dengan riwayat penyakit atau kelainan preoperative

3 Mampu mempersiapkan alat anestesia umum atau regional yang diperlukan

4 Mampu memasang alat/mesin anestesia dengan benar5 Mampu melakukan tindakan anestesia umum yaitu

premedikasi, induksi, intubasi trakea atau LMA atau sungkup muka, pemeliharaan anestesia, dan penatalaksanaan pasca-anestesia

6 Mampu melakukan tindakan analgesia regional (Biers, SAB) dan penatalaksanaan pasca-anestesianya

7 Mampu memasang alat monitor invasif dan noninvasif dengan benar

8 Mmpu melakukan interpretasi hasil monitor dan mampu melakukan tindakan segera sesuai hasil monitor sebelum, selama dan sesudah anesthesia

9 Mampu melakukan pencatatan rekam medis anestesia secara benar pada tindakan yang dilakukan pada butir 2

10 Mampu melakukan penanggulangan nyeri pascabedah11 Mampu menilai pasien yang indikasi rawat ICU

Page 40: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

26

Checklist ujian

No Materi Sudah dikerjakan

Tidak dikerjakan

1 Definisi Kedokteran Perioperatif2 Tanggapan fisiologi akibat anesthesia3 Kunjungan praanestesia4 Menilai hasil pemeriksaan darah5 Menilai hasil pemeriksaan fungsi ginjal6 Menilai hasil pemeriksaan fungsi hati7 Menilai hasil pemeriksaan fungsi endokrin8 Menilai hasil foto toraks9 Menilai hasil EKG10 Menentukan status Fisik ASA

Persiapan praanestesia di kamar operasia. Persiapan mesin anesthesiab. Persiapan STATICSc. Persiapan obat-obat dan cairan infusd. Persiapan dan pemasangan alat-alat

monitor e. Pemantauan selama anesthesiaf. Penatalaksanaan pascabedah di ruang pulihg. Penanggulangan nyeri

Checklist penuntun belajar

No Materi Sudah dikerjakan

Tidak dikerjakan

1 PERSIAPAN PRAANESTESIAA Penilaian hasil laboratoriumB Penilaian hasil foto toraksC Penilaian hasil EKGD Penilaian hasil CT scan kepala/ toraks/ abdomenE Penilaian hasil EchocardiografiF Optimalisasi kondisi pasien2 PERSIAPAN DI KAMAR OPERASIA Persiapan STATICSB Persiapan mesin anesthesiaC Persiapan peralatan analgesia regionalD Persiapan dan pemasangan alat monitor

noninvasive

Page 41: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

27

No Materi Sudah dikerjakan

Tidak dikerjakan

E persiapan dan pemasangan alat monitor invasive3 PEMANTAUAN SELAMA ANESTESIAA Pencegahan dan penatalaksanaan segera

kegawatan selama anestesia4 PENATALAKSANAAN PASCABEDAHA Penanggulangan nyeriB Indikasi rawat ICU

Page 42: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

28

TRAUMATOLOGI I

Tujuan : Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan memiliki kemampuan untuk melakukan penatalaksanaan awal pasien trauma1. Melakukan survei primer ABCDE (A=Jalan nafas, B=Breathing,

C=Circulation, D=Disability, E=Exposure)2. Melakukan Resusitasi dan Stabilisasi3. Melakukan survei sekunder. Survei sekunder dilakukan bilamana

ABC pasien harus sudah stabil4. Menilai adanya cedera leher, trauma kepala, dada, abdomen, pelvis,

tulang belakang dan ekstremitas.

Referensi1. Primary Trauma Care Course Manual (current edition)2. Darurat Medicine Manual (to be announced)3. Clinical Anesthesiology GE Morgan, Jr. 4th ed 20064. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 20065. Manual of Anaesthesia, CY. Lee 2006

KOMPETENSIa. Kognitif

No Materi Ya Tidak 1 Mampu menilai dengan cepat kegawatan pada pasien

trauma2 Mampu menjelaskan penatalaksanaan kegawatan jalan

nafas3 Mampu menjelaskan penatalaksanaan kegawatan gangguan

bernafas4 Mampu menjelaskan penatalaksanaan kegawatan syok5 Mampu menjelaskan penatalaksanaan kegawatan

penurunan kesadaran6 Mampu menjelaskan penatalaksanaan kegawatan kejang7 Mampu menjelaskan penatalaksanaan resusitasi cairan8 Mampu menjelaskan kerja defibrilator dan indikasi defibrilasi

Page 43: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

29

No Materi Ya Tidak 9 Mampu menjelaskan pemantauan kontinyu invasif dan

noninvasif10 Mampu merencanakan tindakan yang perlu untuk

menanggulangi kegawatan pasien trauma(jalan nafas, breathing, shock, defibrillasi)

11 Mampu menjelaskan penatalaksanaan kegawatan keracunan dan penyalahgunaan obat

12 Mampu menjelaskan pemakaian obat-obatan darurat dan alat-alat bantu darurat

13 Mampu menjelaskan stabilisasi, tansportasi dan rujukan pasien trauma

14 Mampu menjelaskan peranan anetesia sebagai bagian dari darurat tim

b. Psikomotor

No Materi Ya Tidak 1 Mampu melakukan penilaian cepat pasien trauma (penilaian

awal/survei primer)2 Mampu melakukan penatalaksanaan kegawatan jalan nafas

sampai paripurna3 Mampu melakukan penatalaksanaan kegawatan gangguan

bernafas dan memberikan tatalaksana pernafasan mekanik4 Mampu melakukan penatalaksanaan penderita syok5 Mampu melakukan penatalaksanaan penderita penurunan

kesadaran6 Mampu melakukan penatalaksanaan penderita kejang7 Mampu melakukan pemasangan akses vena dengan jarum

besar,melalui akses vena tepi dan sentral (untuk anak intraosseus)

8 Mampu melakukan penatalaksanaan resusitasi cairan9 Mampu melakukan kardioversi10 Mampu melakukan pemantauan invasif dan noninvasif

kontinyu

Page 44: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

30

Checklist ujian traumatologi

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

1 Definisi Traumatologi2 Tanggapan fisiologi akibat trauma3 Kunjungan pra resusitasi4 Kategori Trauma (Primer, Sekunder, Tersier)5 Menentukan Kelainan Jalan nafas6 Menentukan Kelainan breathing 7 Menentukan kelainan circulation8 Menentukan kelainan disability9 Menentukan kelainan exposure10 Persiapan pra resusitasi unit gawat daruratA Persiapan alat-alat resusitasiB Persiapan obat-obatan dan cairan InfusiC Persiapan dan pemasangan alat-alat monitorD Pemantauan selama resusitasiE Penatalaksanaan pasca resusitasiF Pelimpahan untuk penatalaksanaan

selanjutnya, ke kamar bedah, ICU, PACU atau ke bangsal biasa

Page 45: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

31

ANESTESIA UMUM II

Tujuan :Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan mampu memberikan anestesia umum intravena, inhalasi, intramuskular baik nafas spontan atau kendali, diintubasi atau dengan LMA pada pasien dengan status fisis ASA I-II.10. Memahami cara kerja mesin anesthesia11. Memahami cara memasang alat monitor.12. Mengetahui dengan pasti indikasi anestesia umum13. Mengetahui dengan pasti teknik induksi anesthesia14. Mengetahui dengan pasti cara pemeliharaan anesthesia15. Mengetahui dengan pasti dan mampu mengatasi bila terjadi

komplikasi saat induksi, rumatan dan saat emergens.16. Mengetahui farmakokinetik dan farmakodinamik obat anestetik

intravena dan anestetik inhalasi17. Mengetahui farmakokinetik dan farmakodinamik analgetik opioid,

obat pelumpuh otot18. Mengetahui farmakokinetik dan farmakodinamik antidotum narkotik

dan pelumpuh otot

Referensi :3. Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th

ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20064. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.

Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins ; 2006

Page 46: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

32

KOMPETENSI3. Kognitif

No Materi Ya Tidak 1 Memahami cara kerja alat pemantauan, mesin anestesia

dan obat-obatan apa yang perlu disediakan di kamar operasi

2 Mengetahui mekanisme terjadinya anestesia umum3 Mengetahui cara pemberian dan obat yang dipakai untuk

induksi anesthesia umum4 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi selama

anestesia: obstruksi jalan nafas, hipoksemia, hiperkarbia, hipotensi, hipertensi

5 Mengetahui farmakokinetik dan farmakodinamik obat anestetik intra vena dan anestetik inhalasi

6 Mengetahui tentang keseimbangananestesia umum intravena, keseimbangan anestesia umum inhalasi

7 Memahami indikasi dan cara memberikan anestesia dengan sungkup, LMA, Endotrakeal

8 Memahami indikasi dan komplikasi intubasi untuk keperluan anestesia umum

9 Memahami kapan dilakukan ekstubasi serta komplikasi ekstubasi

4. Psikomotor

No Materi Ya Tidak 1 Mampu melakukan pembebasan jalan nafas tanpa alat

(manuver tripel), dengan OPA, LMA, dan intubasi2 Mampu melakukan induksi intravena dan induksi inhalasi

dengan tepat3 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi akibat induksi

intravena, induksi inhalasi seperti obstruksi jalan nafas, hipoksemia, hiperkarbia, hipotensi, hipertensi

4 Mampu mengetahui stadium anesthesia5 Mampu melakukan ekstubasi6 Mampu mengatasi komplikasi akibat ekstubasi

Page 47: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

33

Checklist ujian

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

1 Pemasangan monitor2 Pemasangan jalur vena3 Melakukan induksi intravena4 Melakukan induksi inhalasi5 Menilai dan mengatasi komplikasi obstruksi

jalan nafas hipoksemia, hiperkarbia, hipotensi, hipertensi

6 Melakukan ventilasi dengan sungkup7 Melakukan pemasangan OPA8 Melakukan pemasangan LMA dan memeriksa

ketepatan posisinya9 Melakukan intubasi dan memeriksa ketepatan

posisinya10 Melakukan ventilasi mekanis manual11 Melakukan ventilasi mekanis dengan ventilator

mesin anestesia12 Melakukan pengakhiran anestesia13 Melakukan ekstubasi14 Melakukan penatalaksanaan pasien

pascaekstubasi

Page 48: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

34

ANALGESIA REGIONAL I

Tujuan :Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti

tentang anatomi fungsional, farmakologi analgesia lokal, fisiologi anestesia neuroaksial , dapat melakukan analgesia regional neuroaksial secara baik dan benar, melakukan penatalaksanaan komplikasi analgesia regional dan penatalaksanaan nyeri akut pascabedah dengan anestesia neuroaksial.

Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th

ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.

Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins ; 2006

KOMPETENSI1. Kognisi

No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan jenis-jenis obat analgetik lokal,

mekanisme kerja dan sifat obat analgetik lokal2 Mampu menjelaskan jenis-jenis serabut saraf yang

dihambat serta jenis hambatan motorik dan sensori yang dihasilkan dan cara pengecekkannya

3 Mampu menjelaskan faktor-faktor patofisiologi yang mempengaruhi kerja obat analgetik lokal

4 Mampu menjelaskan dosis, dosis maksimum, mula kerja, masa kerja, cara pemberian masing-masing obat analgetik lokal

5 Mampu menjelaskan penggunaan klinis masing-masing obat analgetik lokal termasuk bentuk preparasinya, penambahan dengan adjuvan lain

6 Mampu menjelaskan berbagai efek samping dan toksisitas yang dapat ditimbulkan obat analgetik lokal beserta tanda-tanda klinisnya

Page 49: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

35

No Materi Ya Tidak7 Mampu menjelaskan anatomi tulang belakang dan

medula spinalis, lapisan-lapisannya mulai dari kulit, ligamen-ligamen, sampai ke rongga subarahnoid, variasi anatomi yang mungkin dijumpai, dan implikasinya terhadap anestesia subarahnoid

8 Mampu menjelaskan tentang fisiologi cairan serebrospinal

9 Mampu menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada anestesia subarahnoid dan penatalaksanaan perubahan fisiologis yang terjadi

10 Mampu menjelaskan indikasi dan indikasi-kontra tindakan anestesia subarahnoid

11 Mampu menjelaskan persiapan preoperatif termasuk kunjugan preanestesia dan melakukan identifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anesthesia subarahnoid

12 Mampu menjelaskan persiapan alat , jenis-jenis jarum dan obat analgetik lokal yang akan dipakai untuk anestesia subarahnoid

13 Mampu menjelaskan prosedur tindakan anestesia subarahnoid

14 Mampu menyebutkan berbagai posisi pasien anestesia subarahnoid serta keuntungan dan kerugiannya untuk efek penyebaran obat

16 Mampu menjelaskan level ketinggian minimal dan jenis blok yang diinginkan termasuk dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan

17 Mampu menyebutkan jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran, mula kerja, lama kerja obat analgetik lokal yang dapat dipakai untuk anestesia subarahnoid, serta jenis adjuvant yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat analgetik lokal

18 Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia subarahnoid, mula dan masa kerja anestesia subarahnoid

19 Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada anestesia subarahnoid dan analgesia regional intravena, cara mencegah dan mengatasi komplikasi tersebut

Page 50: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

36

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu memilih dan mempersiapkan jenis obat analgetik

lokal yang akan dipakai dengan dosis, konsentrasi dan pengenceran, penambahan adjuvan yang sesuai dengan indikasi dan kebutuhan

2 Mampu menjaga sterilitas dan melakukan penyimpanan obat analgetik lokal dengan baik dan benar

3 Mampu mengenali tanda-tanda klinis dan melakukan pemeriksaan adanya hambatan sensori dan motorik saat obat analgetik lokal mulai bekerja atau akan habis

4 Mengenali tanda- tanda klinis , dan mampu mencegah dan melakukan penatalaksanaan efek samping dan toksisitas obat analgetik lokal

5 Mampu melakukan persiapan preoperatif yaitu kunjungan preanestesia, memilih pasien yang sesuai untuk tindakan anestesia subarahnoid dan analgesia regional intravena, dan melakukan identifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia subarahnoid

6 Mampu melakukan persiapan alat (alat anestesia subarahnoid , dan alat resusitasi) , monitor , dan obat –obatan (analgesia lokal, adjuvan, obat resusitasi) untuk anestesia subarahnoid

7 Mampu melakukan prosedur tindakan anestesia subarahnoid yang baik dan benar

8 Mampu melakukan prosedur anestesia subarahnoid dengan berbagai posisi pasien dan melalui pendekatan midline dan paramedian

9 Mampu memeriksa level ketinggian minimal dan jenis blok pada anestesia subarahnoid yang diinginkan termasuk dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan

10 Mampu menyiapkan berbagai jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran dan memakai berbagai jenis obat analgetik lokal yang dapat dipakai untuk anestesia subarahnoid dan analgesia regional intravena, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat analgetik lokal

11 Mampu melakukan pemantauan pasien dalam anestesia subarahnoid

12 Mampu mengenali komplikasi yang terjadi pada anestesia subarahnoid melakukan pencegahan dan mengatasi komplikasi yang tersebut

Page 51: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

37

Checklist ujian Spinal

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Informed consent2 Pemeriksaan fisis dan lab3 Pemeriksaan tambahan

PROSEDUR ANESTESIA SUBARAHNOID1 Periksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan2 Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis

dan antisepsis3 Pasang monitor Standard pada pasien dan

amati tanda vital pasien4 Pasang jalur intravena pada pasien5 Posisikan pasien lateral dekubitus atau duduk,

ganjal bahu dan kepala pasien bila diposisikan lateral dekubitus.

6 Tentukan penunjuk anatomi celah antara L2-3, L3-4 atau L4-5. Celah antara L3-4 atau prosesus spinosus L4 tegak lurus dari spina iliaka anterior superior

7 Lakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada penunjuk anatomi yang ditentukan

8 Berikan analgesia lokal pada celah yang akan dilakukan penusukan jarum spinal

9 Lakukan penusukan jarum spinal (atau introduser) pada celah yang telah diberi analgesia lokal. Penusukan jarum harus sejajar dengan prosesus spinosus atau sedikit membentuk sudut kearah sefalad, dengan arah bevel ke lateral atau sefalad

10 Dorong jarum sampai melewati resistensi ligamentum flavum dan dura, terasa kehilangan tahanan pada rongga subarahnoid

11 Cabut mandren jarum, dan pastikan posisi jarum sudah tepat yang ditandai dengan mengalir keluar cairan serebrospinal yang bening. Jarum dapat dirotasikan 90° untuk memastikan kelancaran likuor yang keluar.Penusukkan harus diulang bila likuor tidak keluar atau keluar darah.

Page 52: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

38

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

12 Sambungkan jarum dengan spuit berisi obat analgetik lokal yang sudah dipersiapkan. Aspirasi sedikit likuor, bila lancar suntikan obat analgetik lokal secara perlahan. Lakukan aspirasi ulang untuk memastikan ujung jarum tetap pada posisi yang tepat dan suntikan kembali obat

13 Setelah selesai cabut jarum dan kembalikan posisi pasien sesuai dengan yang diinginkan.Cara penyuntikkan paramedian pada dasarnya sama seperti di atas, hanya jarum spinal disuntikkan pada 1,5 smlateral dan 1sm kaudal dari celah penyuntikan yang dituju.DURANTE ANESTESIA SUBARAHNOID

1 Monitor ABC dan ketinggian blok2 Amati perubahan fisiologis yang terjadi,

pencegahan dan penatalaksanaannya3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan

penatalaksanaannya4 Penatalaksanaan bila blok tidak adekuat

PASCABEDAHMonitor ABC di ruang pulihPasien dikembalikan ke ruang rawatKomplikasi yang terjadi, pencegahan dan penatalaksanaan

Page 53: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

39

ANESTESIA BEDAH ORTOPEDI I

Tujuan Setelah menyelesaikan sesi ini peserta didik akan mampu melakukan

anestesia umum dengan sungkup atau LMA (inhalasi), TIVA, regional blok subarahnoid (SAB), untuk prosedur bedah ortopedi tertentu (misalnya reposisi patah tulang tertutup, debridemen patah tulang terbuka, ORIF anggota gerak bawah, artroskopi sendi lutut, dll), mencakup evaluasi pasien preoperatif, merancang pelaksanaan anestesia, pemantauan intra operatif, penatalaksanaan masa pulih dan penatalaksanaan nyeri pascabedah

Referensi 1. Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th

ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 2006 2. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.

Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins ; 2006

Kompetensi1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Menjelaskan tindakan anestesia umum dengan sungkup

dan regional SAB, TIVA untuk operasi fraktur anggota gerak bawah, hip fracture, artroskopi

2 Melakukan identifikasi problema preoperatif yang umum ditemukan pada pasien ortopedi dan membuat rencana anestesia yang tepat untuk prosedur bedah ortopedi yang paling sering

3 Melakukan identifikasi dan penatalaksanaan problema-problema umum pada pasien trauma serta menjelaskan persiapan preoperatif untuk pembedahan darurat dan trauma, termasuk puasa dan penggunaan antasid, antagonis H2 dan antiemetic

4 Merencanakan dan memilih obat anestetik inhalasi untuk prosedur anstesia umum dengan sungkup

Page 54: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

40

No Materi Ya Tidak5 Menjelaskan farmakologi obat anestetik inhalasi6 Merencanakan dan memilih obat anestetik intravena7 Menjelaskan farmakologi obat anestetik intravena8 Merencanakan dan memilih alat dan obat analgetik lokal

untuk semua prosedur analgesia regional, sesuai dengan lama, lokasi prosedur bedah, dan berat penyakit

9 Menjelaskan farmakologi analgetik lokal, termasuk hal khusus yang menentukan onset, durasi , potensi dan toksisitas

10 Melakukan identifikasi dan mengatasi problema-problema yang dapat terjadi selama pembedahan, misalnya syok perdarahan

11 Membahas topik topik spesifik dalam anestesia ortopedi, termasuk turnike pneumatik, embolus lemak, penyebab deep vein thrombosis, tromboemboli, pulmonary embolism

12 Menjelaskan dampak dari penyakit-penyakit yang menyertai pasien ortopedi, seperti hipertensi, penyakit arteri koroner, rheumatoid arthritis, diabetes melitus, ankylosing spondylitis

13 Menjelaskan dan membedakan penanggulangan nyeri dengan patient controlled analgesia (PCA), subarahnoid, analgesia lokal intra-artikular, non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs)

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Memberikan anestesia umum dengan sungkup, analgesia

spinal, dengan peralatan dan obat-obatan yang benar dan penatalaksanaan pasien intraoperatif dengan intervensi minimal supervisor

2 Memberikan anestesia yang benar dan aman untuk:a. debridemen fraktur terbuka anggota gerak bawahb. reposisi tertutup fraktur atau dislokasi anggota gerak.c. ORIF fraktur tulang panjang anggota gerak bawah d. total knee arthroplasty

Page 55: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

41

Check list orthopedic I

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan

penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATIK, obat4 Pemasangan monitor

ANESTESIA1 Anestesia umum (intubasi, LMA)2 Anestesia subarahnoid3 Anestesia intravena4 Pemberian cairan dan transfusi5 Komplikasi dan penanganannya

PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital2 Penanganan mual muntah dan nyeri

pascabedah

Page 56: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

42

ANESTESIA BEDAH DARURAT

Tujuan : Setelah menyelesaikan sesi ini peserta didik diharapkan 1. mampu melakukan persiapan obat dan alat untukmemberikan

anestesia operasi bedah darurat, 2. mampu melakukan persiapan pemberian anestesia untuk3. operasi bedah darurat, 4. mampu memberikan anestesia untuk bedah darurat, 5. mampu mengatasi komplikasi anestesia untuk operasi bedah

darurat

Referensi :1. Donegan JH. Manual of Anesthesia for Darurat Surgery. New York:

Churchill Livingstone; 1987

Checklist penuntun belajar

No Materi Ya TidakPersiapan alat dan obat

1 Pemasangan alat monitor2 Teknik induksi3 Pemeliharaan dan pengakhiran anestesia4 Pencegahan aspirasi saat induksi5 Pemilihan analgesia regional6 Pengaturan posisi pasien pascabedah7 Pemberian oksigen pascabedah dengan kanula binasal

atau simpel sungkup /non rebreathing sungkup8 Pemberian cairan pascabedah9 Pemberian analgetik pascabedah

Page 57: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

SEMESTER III

1. Modul Anestesia Obstetri I2. Modul Anestesia Bedah Ortopedi II3. Modul Ketrampilan Dasar Anestesiologi III4. Modul Bedah Onkologi dan Bedah Plastik5. Modul Anestesia Bedah Urologi6. Modul Anestesia Bedah THT I7. Modul Anestesia Bedah Mata8. Modul Anestesia Bedah Pediatrik I (prosedur sederhana)9. Modul Traumatologi II10. Modul Anestesia Regional II (Kaudal)

Page 58: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan
Page 59: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

45

ANESTESIA OBSTETRI I

Tujuan :Setelah mengikuti rotasi ini peserta didik mampu melakukan

persiapan preoperative dengan baik dan cermat, melakukan pembiusan umum dan regional pada pasien obstetrik sederhana tanpa penyulit untuk memperoleh keberhasilan yang tinggi, melakukan pemantauan intraoperatif dengan baik dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.

Referensi1. Clinical Anesthesiology GE Morgan, 4th ed, 20062. Clinical Anesthesia PG Barash, 4th ed, 20063. Miller´s Anesthesia RD Miller, 6th ed, 2005

KOMPETENSI

1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Memiliki pengetahuan tentang fisiologi kehamilan,

farmakologi perinatal, sirkulasi janin, pola persalinan normal, pengawasan ibu-janin, variabilitas denyut jantung janin, persalinan kurang bulan (prematur), asfiksia neonatus

2 Memiliki pengetahuan tentang sirkulasi uteroplasenta3 Memiliki pengetahuan tentang kehamilan multipara,

persalinan pervaginam dengan riwayat seksio sesarea sebelumnya

4 Memiliki pengetahuan farmakologi dan interaksi obat antara sintosnon, metergin, magnesium sulfat, indosin, prostaglandin, steroid yang biasa dipakai pada pasien obstetrik dengan obat anestetik

5 Mampu menjelaskan penatalaksanaan preoperatif termasuk premedikasi dan puasa untuk pasien obstetrik elektif

Page 60: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

46

No Materi Ya Tidak6 Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat untuk

anestesia umum dan subarahnoid (lihat prosedur anestesia umum dan subarahnoid)

7 Mampu menjelaskan indikasi anestesia umum atau subarahnoid untuk pasien obstetrik tanpa penyulit

8 Mampu menjelaskan rencana anestesia subarahnoid untuk prosedur seksio sesarea (lihat modul dan prosedur anestesia subarahnoid)

9 Mampu menjelaskan rencana anestesia umum (intubasi, LMA) untuk prosedur seksio sesarea termasuk teknik induksi cepat dan penatalaksanaan jalan nafas pada ibu hamil (lihat modul dan prosedur anestesia umum)

10 Mampu menjelaskan rencana anestesia umum intravena untuk tindakan kuretase

11 Memiliki pengetahuan tentang aortokaval compression dan penanganannya

12 Mampu menjelaskan evaluasi bayi baru lahir13 Mampu menjelaskan penatalaksanaan pospartum,

penanganan nyeri dan mual muntah pascabedah

Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu menentukan status fisis pasien berdasarkan

klasifikasi ASA I-II2 Mampu menilai kondisi jalan nafas pasien hamil dan

membuat rencana penatalaksanaannya dengan baik3 Mampu melakukan penatalaksanaan preoperatif termasuk

premedikasi dan puasa untuk kasus obstetrik elektif4 Mampu melakukan persiapan alat dan obat untuk anestesia

umum dan subarahnoid (lihat prosedur anestesia umum dan subarahnoid

5 Mampu memberikan anestesia subarahnoid untuk prosedur seksio sesaria dan operasi tanpa penyulit (lihat modul dan prosedur anestesia subarahnoid)

6 Mampu memberikan anestesia umum untuk prosedur seksio sesarea termasuk teknik induksi cepat dan penatalaksanaan jalan nafas pada ibu hamil (lihat modul dan prosedur anestesia umum)

7 Mampu melakukan anestesia umum intravena untuk tindakan kuretase

Page 61: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

47

No Materi Ya Tidak8 Mampu melakukan evaluasi bayi baru lahir (lihat modul

anestesia umum dan pediatrik)9 Mampu melakukan penatalaksanaan pospartum,

penanganan nyeri dan mual muntah pascabedah10 Mampu melakukan pencatatan hal penting dalam rekam

medis preoperatif, intra dan pascabedah terkait dengan tindakan anesthesia

Checklist obstetric I

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan

penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATICS, obat4 Pemasangan monitor

ANESTESIA1 Anestesia umum (intubasi, LMA)2 Anestesia subarahnoid3 Anestesia intravena4 Pemberian cairan dan transfusi5 Komplikasi dan penanganannya

PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital2 Penanganan mual muntah dan nyeri pascabedah

Page 62: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

48

ANESTESIA UNTUK BEDAH ORTOPEDI II

TujuanSetelah menyelesaikan sesi ini peserta didik akan mampu melakukan

anestesia umum dengan Intubasi atau LMA (inhalasi), regional SAB, regional anestesia epidural untuk prosedur bedah ortopedi tertentu (operasi fraktur anggota gerak, hip fracture, hand surgery, operasi elektif spine servikal/toraksal/lumbal, posterior spinal fusion scoliosis, artroskopi, total joint replacement pada ekstremitas bawah (sendi lutut sendi panggul), operasi rekonstruksi , mencakup evaluasi pasien preoperatif, merancang pelaksanaan anestesia, pemantauan intra operatif, penatalaksanaan masa pulih dan penatalaksanaan nyeri pascabedah

Referensi 1. Morgan GE. Clinical Anaesthesia 4th ed 20062. Barash PG. Clinical Anaesthesia 4th ed. 20063. Miller RD. Miller’s Anaesthesia 4th ed, 20054. Robert K. Stoelting. Pharmacology and Physiology in Anesthetic

Practice . 2006

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Menjelaskan tindakan anestesia umum dengan sungkup

(faca mask), regional SAB, TIVA untuk operasi fraktur anggota gerak bawah, hip fracture, artroskopi

2 Melakukan identifikasi problema preoperatif yang umum ditemukan pada pasien ortopedi dan membuat rencana anestesia yang tepat untuk prosedur bedah ortopedi yang paling sering

3 Melakukan identifikasi dan mengatasi problema-problema umum pada pasien trauma serta menjelaskan persiapan preoperatif untuk pembedahan darurat dan trauma, termasuk puasa, penggunaan antasid, antagonis H2 dan antiemetic

Page 63: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

49

No Materi Ya Tidak4 Merencanakan dan memilih obat anestetik inhalasi untuk

prosedur anestesi umum dengan sungkup5 Menjelaskan farmakologi obat anestetik inhalasi6 Merencanakan dan memilih obat anestetik intravena7 Menjelaskan farmakologi obat anestetik intravena8 Merencanakan dan memilih alat dan obat analgetik lokal

untuk semua prosedur analgesia regional, sesuai dengan lama, lokasi prosedur bedah, dan beratnya keadaan penyakit

9 Menjelaskan farmakologi analgetik lokal, termasuk hal khusus yang menentukan onset, durasi , potensi dan toksisitas

10 Merencanakan dan menjelaskan pengaturan posisi pasien, terutama pada pembedahan tulang belakang (spine surgery), termasuk akibat yang terjadi bila pengaturan posisi yang tidak benar, misalnya terjadinya öözing pada lapangan operasi, trauma pada wajah dan lutut akibat penekanan

11 Merencanakan dan menjelaskan pengaturan posisi pasien pada operasi tulang belakang servikal (cervical spine surgery) untuk kemudahan operator dan keselamatan pasien (trauma wajah)

12 Melakukan identifikasi dan mengatasi problema-problema yang dapat terjadi selama pembedahan, misalnya syok perdarahan

13 Membahas topik-topik spesifik dalam anestesia ortopedi, yang mencakup turnikepneumatikt, emboluslemak, penyebab trombosis vena dalam, tromboemboli, embolus paru

14 Menjelaskan dampak dari penyakit-penyakit yang menyertai pasien ortopedi, seperti hipertensi, penyakit arteri koroner, rematoid artritis, diabetes melitus, ankilosis spondilitis

15 Menjelaskan dan membedakan penanggulangan nyeri dengan patient controlled analgesia (PCA) , subarahnoid, suntikan analgesia lokal intra-artikular, obat-obat antiinflamatori nonsteroid

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Memberikan anestesia umum dengan sungkup muka,

anestesia umum dengan intubasi, analgesia spinal, dengan peralatan dan obat-obatan yang benar dan penatalaksanaan pasien intraoperatif dengan intervensi minimal supervisor

Page 64: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

50

No Materi Ya Tidak2 Memberikan anestesia yang benar dan aman untuk:

a. debridemen fraktur terbuka anggota gerak bawahb. reposisi tertutup fraktur atau dislokasi anggota gerak.c. ORIF fraktur tulang panjang anggota gerak bawahd. total knee arthroplastye. bedah tulang belakang (spine surgery, servikal, toraksal lumbal)

Checklist Orthopedi II

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan

penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATIK, obat4 Pemasangan monitor

ANESTESIA1 Anestesia umum (intubasi, LMA)2 Anestesia subarahnoid, epidural3 Anestesia intravena4 Pemberian cairan dan transfuse5 Komplikasi dan penanganannya

PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital2 Penanganan mual muntah dan nyeri pascabedah

Checklist caudal

No Materi Sudah dilakukan

Belum dilakukan

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Informed consent2 Pemeriksaan fisis dan lab3 Pemeriksaan tambahan

Page 65: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

51

No Materi Sudah dilakukan

Belum dilakukan

PROSEDUR BLOK KAUDAL1 Periksa kesiapan alat (blok kaudal, resusitasi)

dan obat yang diperlukan2 Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis

dan antisepsis3 Pasang monitor Standard pada pasien dan

amati tanda vital pasien4 Pasang jalur intravena pada pasien, premedikasi

bila perlu5 Posisikan pasien pada posisi Sims 6 Identifikasi kornu sakralis dan SIPS7 Lakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada

penunjuk anatomi yangditentukan.

8 Berikan analgesia lokal pada kulit di atas kornu sakralis

9 Lakukan penusukan jarum kateter intravena / Tuohy dengan sudut 45 derajat dengan sakrum di antara kedua kornu sakralis, setelah jarum dirasakan melalui membran sakrakoksigeal atau kontak dengan bagian ventral kanalis sakralis, jarum ditarik beberapa mm dari periosteum, diturunkan 5 sampai 15 derajat, dan kateter diteruskan masuk beberapa mm (bayi/anak ) atau sm (dewasa). Perhatikan ujung jarum tidak melewati garis imajiner yang menghubungkan kedua SIPS

10 Cabut stilet jarum kateter intravena/ Tuohy11 Hubungkan semprit berisi NaCl0,9% dengan

hub kateter/ Tuohy, aspirasi , bila negatif, injeksikan sambil merasakan loss of resistance ruang epidural dan meraba tidak adanya penyuntikan intramuskular/ subkutan

12 Lakukan test dose untuk memastikan ujung jarum tidak terletak di ruang subarahnoid atau intravaskular

Page 66: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

52

No Materi Sudah dilakukan

Belum dilakukan

13 Masukkan analgesia lokal dengan pelan dan aspirasi sering sambil tangan non dominan meraba region sakrumDURANTE BLOK KAUDAL

1 Monitor ABC, ketinggian blok, intensitas blok2 Amati perubahan fisiologis yang terjadi,

pencegahan dan penatalaksanaannya3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan

penatalaksanaannya4 Penatalaksanaan bila blok tidak adekuat5 Penatalaksanaan ketidaknyamanan pasien bila

adaPASCABEDAH

1 Monitor ABC di ruang pulih2 Pasien dikembalikan ke ruang rawat3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan

dan penatalaksanaan

Page 67: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

53

KETERAMPILAN DASAR ANESTESIOLOGI III (RJP Neonatus-Dewasa)

Tujuan :1. Mampu melakukan diagnosis henti jantung pada pasien

dewasa,anak-anak dan bayi/neonatus2. Mampu melakukan RJP pada pasien-pasien tersebut3. Mampu menilai hasil RJP4. Mampu memutuskan kapan menghentikan RJP5. Mampu kapan merujuk pasien ke ICU

Materi kum/pre test1. RJP pada pasien dewasa2. RJP pada anak-anak3. RJP pada neonatus4. RJPO (RJP Otak)5. Penatalaksanaan pasca henti jantung6. Pencegahan henti jantung

Referensi 1. Clinical Anesthesiology GE Morgan, Jr. 4th ed 20062. Pharmacology and Physiology Stoelting ed 4th 20063. AHA Guidelines for CPR 2005

Ranah Kompetensi 1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan sebab-sebab henti jantung2 Mampu menjelaskan tanda-tanda henti jantung3 Mampu menjelaskan dampak keterlambatan pertolongan

henti jantung.4 Mampu menjelaskan langkah-langkah RJP5 Mampu menjelaskan algoritma RJP

Page 68: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

54

No Materi Ya Tidak6 Mampu menjelaskan bantuan hidup lanjut7 Mampu menjelaskan penatalaksanaan jalan nafas dasar8 Mampu menjelaskan teknik intubasi9 Mampu menjelaskan kompresi jantung/dada luar pada

RJP secara benar (tempat tumpuan, frekuensi, kekuatan kompresi)

10 Mampu menjelaskan gambaran EKG pada henti jantung.11 Mampu menjelaskan tentang defibrilasi pada henti jantung12 Mampu menjelaskan farmakologi obat-obatan yang lazim

dipakai pada RJP13 Mampu menjelaskan hasil RJP14 Mampu menjelaskan resusitasi otak 15 Mampu menegakkan diagnosis mati batang otak

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu menegakkan diagnosis pasien henti jantung2 Mampu melakukan RJP dengan langkah-langkah yang

benar3 Mampu melakukan penatalaksanaan jalan nafas dengan

benar4 Mampu melakukan pernafasan buatan dengan benar.5 Mampu melakukan kompresi jantung/dada dengan benar6 Mampu membaca EKG pasien henti jantung7 Mampu melakukan defibrilasi sesuai pedoman8 Mampu memberikan obat-obat resusitasi dengan benar9 Mampu menilai hasil resusitasi10 Mampu membuat keputusan untuk menghentikan resusitasi11 Mampu melakukan transportasi pasien pasca henti jantung

ke ICU

Daftar penilaian RJP

No Penuntun RJP Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

1 Penilaian pasien henti jantung , henti jantung mengancam

Page 69: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

55

No Penuntun RJP Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

2 Melakukan kompresi dada/jantung luar atau precordial tumb

3 Melakukan pembebasan jalan nafas atas4 Menilai pasien bernafas/ tidak bernafas5 Melakukan pernafasan buatan mulut ke mulut

dua kali6 Melakukan pernafasan buatan dengan balon

resusitator dua kali7 Melakukan penilaian denyut karotis8 Melakukan kompresi jantung 30kali dengan laju

100x/menit9 Melakukan kompresi : ventilasi 30 : 210 Melakukan penilaian hasil RJP dasar11 Melakukan tindakan intubasi12 Memberikan obat-obatan adrenalin, dan lain lain13 Melakukan defibrilasi14 Memberikan obat-obatan antifibrilasi15 Melakukan penilaian hasil resusitasi16 Menilai keadaan yang reversibel penyebab henti

jantung17 Melakukan resusitasi pada anak-anak18 Melakukan resusitasi pada neonatus.19 Melakukan resusitasi otak

Page 70: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

56

ANESTESIA BEDAH ONKOLOGI DAN PLASTIK

Tujuan, mengetahui :1. Indikasi persiapan anestesia bedah umum dan digestif khusus

dengan penyulit2. Persiapan preoperative3. Teknik anesthesia 4. Pencegahan komplikasi anesthesia5. Penatalaksaan pasien pasca-anestesia6. Teknik rekam medis anesthesia

Referensi1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ, Larson CP. Clinical

Anaesthesiology, 3th ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 2002

2. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 20063. Miller´s Anesthesia RD Miller 6th ed 20054. Martini FH. Fundamental of Anatomy & Physiology. 7th ed. 2006

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Menjelaskan anestesia untuk bedah onkologi umum,

bedah rekonstruksi atau bedah plastik, prosedur flap, abdominoplasty, breast reduction, skin grafting

2 Melakukan identifikasi problema preoperatif yang umum ditemukan pada pasien onkologi dan plastik/rekonstruksi dan membuat rencana anestesia yang tepat untuk prosedur bedah yang paling sering

3 Melakukan identifikasi dan mengatasi problema-problema umum pada pasien onkologi dan bedah rekonstruksi trauma serta menjelaskan persiapan preoperatif untuk pembedahan onkologi/rekonstruksi termasuk puasa dan penggunaan antasid, antagonis H2 dan antiemetic

Page 71: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

57

No Materi Ya Tidak4 Merencanakan dan memilih alat dan obat analgetik lokal

untuk semua prosedur analgesia regional, sesuai dengan lama, lokasi prosedur bedah, dan beratnya penyakit

5 Menjelaskan dasar farmakologi analgetik lokal, termasuk hal khusus yang menentukan onset, durasi , potensi dan toksisitas

6 Membahas topik topik anestesia yang khusus untuk bedah onkologi dan rekonstruksi

7 Menjelaskan problema penyakit penyerta, seperti penyakit respirasi, hipertensi, penyakit arteri koroner, diabetes melitus dan penyakit endokrin/metabolik yang lain

8 Menjelaskan dan membedakan penanggulangan nyeri dengan patient controlled analgesia (PCA) menggunakan beberapa jenis opiat , subarahnoid, epidural, kateter saraf perifer kontinyu, obat-obat antiinflamatori nonsteroid

9 Menjelaskan teknik hemodilusi dan konservasi darah perioperatif

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Memberikan anestesia umum dengan alat dan obat yang

benar dan penatalaksanaan pasien intraoperatif dengan sesedikit mungkin intervensi oleh staf

2 Melakukan analgesia regional dengan alat dan obat yang benar dan penatalaksanaan pasien intraoperatif dengan sesedikit mungkin intervensi oleh staf

3 Melakukan tindakan anestesia yang benar dan aman untuk:a. bedah onkologi kepala dan leherb. bedah plastik kepala dan leherc. prosedur flapd. abdominoplastye. breast reduction dan reconstructionf. skin grafting.

4 Mampu mengelola jalan nafas sulit pada bedah onkologi dan bedah plastik daerah kepala dan leher

Page 72: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

58

Checklist bedah plastic dan onkologi

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

Kunjungan preoperasi1 Penilaian pasien pemeriksaan f is is dan

laboratorium2 Penetapan status fisis pasien3 Merencanakan tindakan anestesia umum atau

regional4 Merencanakan algoritma pada intubasi sulit5 Merencanakan penanggulangan nyer i

pascabedah6 Informed consent7 Menyiapkan kelengkapan alat-alat dan obat-obat

untuk tindakan anestesia yang telah direncakan, termasuk mesin anestesia, cairan, darah, alat dan obat-obat resusitasi dll

8 Menyiapkan jenis pemantauan selama anestesia9 Menyiapkan pengaturan posisi pasien selama

operasi10 Merencakan teknik khusus : seperti teknik

hipotensi bila diperlukan11 Melakukan antisipasi terhadap keadaan

emergence12 Mempersiapkan terapi nyeri pascabedah13 Mengetahui indikasi pasien masuk ICU

Page 73: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

59

ANESTESIA BEDAH UROLOGI

Tujuan, mengetahui :1. Indikasi persiapan anestesia bedah urologi dengan penyulit2. Persiapan-persiapan preanestesia bedah urologi3. Teknik anestesia bedah urologi4. Pencegahan komplikasi-komplikasi anestesia bedah urologi5. Penatalaksaan pasien pasca-anestesia bedah urologi6. Teknik rekam medis anestesia bedah urologi

Referensi : 1. Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 3th ed,

New York-Chicago-San Francisco: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 2006.

2. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anesthesia, 5th ed, New York: Lippincott Williams & Wilkins; 2006

3. Miller RD. Miller´s Anesthesia, 6th ed, Philadelphia-London-Toronto: Churchill Livingstone; 2005

4. Martini FH. Fundamental of Anatomy & Physiology. 7th ed, 2006

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Menjelaskan indikasi untuk pembedahan urologi2 Menjelaskan persiapan preanestesia untuk pembedahan

urologi, termasuk pasien gagal ginjal dengan hemodialisa reguler

3 Menjelaskan implikasi perioperatif gagal ginjal akut/kronik4 Menjelaskan konsekuensi fisiologik operasi endoskopik

prostat5 Menjelaskan posisi untuk nefrektomi6 Menjelaskan implikasi perdarahan vena kava inferior

karena keganasan ginjal

Page 74: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

60

No Materi Ya Tidak7 Menjelaskan implikasi penyakit primer yang menyertai

bedah urologi termasuk distres pernafasan, hipertensi, penyakit jantung koroner, dan diabetes

8 Menjelaskan penanggulangan nyeri pascabedah dengan obat-obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)dan opioid epidural/sistemik

9 Menjelaskan analgesia regional untuk bedah urologi mayor10 Menjelaskan implikasi Extracorporeal Shock Wave

Lithothrypsi (ESWL)11 Menjelaskan gejala-gejala dan tanda-tanda sindroma

Transurethral Reseksion of the Prostate (TURP syndrome)

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan penatalaksanaan jalan nafas normal atau

dengan derajat kesulitan sedang memakai bag-mask, LMA, dan pipa endotrakeal

2 Mampu mengoperasionalkan alat-alat pemantauan secara benar dan menjelaskan risiko dan keuntungan penggunaan pemantauan invasif

3 Mampu melakukan dan mempertahankan akses vena4 Mampu melakukan induksi dan pemeliharaan anestesia

umum pada pasien ASA-I dan II, serta ASA III dan IV dengan lebih mandiri

5 Mampu memberikan analgesia regional spinal, epidural secara lebih mandiri

6 Mampu menginterpretasi hasil analisa gas darah, dan menjelaskan gangguan keseimbangan asambasa yang paling sering, termasuk asidosis dan alkalosis metabolik serta perencanaan terapinya

7 Mampu mengenali gejala-gejala dan tanda-tanda sindroma TURP dan cara penatalaksanaannya

Checklist bedah urologi

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRA ANESTESI1 Informed consent2 Puasa yang cukup

Page 75: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

61

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

3 Pemeriksaan mesin anestesia menyeluruh4 Pemasangan akses intravena5 Pemeriksaan peralatan dan instrumen anestesia

lainnya6 Obat-obat anestetik7 Obat-obat darurat

ANESTESIA UMUM DENGAN SUNGKUP/ETT/LMA/TIVA

1 Premedikasi2 Induksi anestesia3 Pemeliharaan anestesia4 Pemulihan aanestesia

ANALGESIA REGIONAL: BLOK EPIDURAL/SAB1 Posisi pasien (duduk atau lateral)2 Penunjuk anatomi daerah tempat insersi jarum3 Desinfeksi daerah tempat insersi jarum dan

sekitarnya4 Pemasangan kain penutup steril5 Alat-alat dan obat-obat analgetik regional

PERAWATAN PASCA-ANESTESIA1 Komplikasi dan penatalaksanaannya2 Pengawasan terhadap jalan nafas, pernafasan,

dan sirkulasi (Jalan nafas, Breathing, dan Circulation)

Page 76: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

62

ANESTESIA BEDAH THT I

TujuanSetelah menyelesaikan sesi ini peserta didik akan mempunyai

cukup pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan pelayanan anestesiologi untuk berbagai prosedur bedah THT sederhana tanpa penyulit, mencakup evaluasi pasien preoperatif, merancang pelaksanaan anestesia, pemberian anestesia intraoperatif, pemantauan pasien, penatalaksanaan masa siuman (emergence) dan pascabedah (pemulihan).

Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th

ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.

Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins ; 2006

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Mampu menginterpretasikan anatomi jalan nafas atas, laring

hingga trakea dan telinga2 Mampu mendiskusikan efek pemakaian N2O pada bedah

telinga tengah3 Mampu mendiskusikan tingginya insiden PONV pascabedah

telinga4 Mampu menjelaskan teknik hipotensi5 Mampu menjelaskan interaksi katekolamin dengan zat volatil6 Mampu menjelaskan pengaruh vasokonstriktor lokal terhadap

kardiovaskular dan penatalaksanaan masuknya secara tak sengaja infiltrasi epinefrin ke dalam intravascular

7 Mampu menjelaskan teknik pembiusan tonsilektomi beserta risiko dan komplikasi serta penanganannya

8 Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya spasme laring dan penanganannya

9 Mengetahui patofisiologi “apnea tidur”10 Menjelaskan alasan untuk mengeliminasi N2O dari campuran

gas anestetik selama periode apnea

Page 77: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

63

No Materi Ya Tidak11 Mendiskusikan ”apneic oxygenation” dan kecepatan

peningkatan PaCO2 yang terjadi

Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Memberikan anestesia pada semua prosedur yang

disebutkan dalam sasaran keterampilan kognitif2 Menangani perubahan kardiovaskular akibat penggunaan

epinefrin oleh ahli bedah THT3 Memberikan anestesia untuk pembedahan tumor kepala-

leher, termasuk pemantauan, manajemen cairan dan penanganan nyeri pascabedah

4 Mencegah dan mengatasi PONV5 Memberikan analgesia topikal pada jalan nafas, termasuk

injeksi transkrikoid6 Memberikan propofol untuk induksi anesthesia maupun

sedasi7 Melakukan teknik hipotensi

Checklist penuntun belajar

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan

penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATICS, obat4 Pemasangan monitor

ANESTESIA1 Anestesia umum (intubasi, LMA)2 Anestesia subarahnoid3 Anestesia intravena4 Pemberian cairan dan transfusi5 Komplikasi dan penanganannya

PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital2 Penanganan mual muntah dan nyeri pascabedah

Page 78: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

64

ANESTESIA BEDAH MATA

Tujuan : Setelah mengikuti rotasi ini peserta didik mempunyai cukup

pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan pelayanan anestesiologi untuk berbagai prosedur bedah mata baik untuk operasi rawat jalan maupun rawat inapa. mencakup evaluasi pasien preoperative

- mampu memahami tentang anatomi mata dan fisiologi TIO- farmakologi obat-obatan topikal mata- farmakologi obat-obat analgetik lokal- kelainan-kelainan kongenital multipel yang melibatkan kelainan

matab. merancang pelaksanaan anesthesiac. pemberian anestesia intraoperatif

- patofisiologi mual-muntah- patofisiologi refleks okulokardiak- patofisiologi sindroma seperti hipertermia malignan- anestesia bedah mata intraocular- anestesia bedah mata ekstraokular

d. pemantauan pasien dalam sedasi ringan sampai berat, pemantauan pasien anestesi umum

e. penatalaksanaan masa siuman (emergence) yang mulusf. mencegah komplikasi yang mungkin terjadi dan penatalaksanaan

pascabedah (pemulihan).

Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th

ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.

Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins ; 2006

Page 79: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

65

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Memahami anatomi mata dan inervasi yang dapat

berhubungan dengan anesthesia2 Memahami fisiologi tekanan intraokular dan hal-hal yang

mempengaruhinya3 Memahami farmakologi dan dampak fisiologik obat-obat

topikal yang biasa digunakan dalam prosedur bedah mata serta interaksinya dengan obat-obat anestetik

4 Memahami seleksi pasien untuk bedah mata rawat jalan5 Memahami persiapan prabedah, antara lain:

a. puasa pada pasien dewasa dan pediatricb. premedikasic. persetujuan setelah menerima informasi yang

adekuat6 Memahami pemantauan standard yang harus ada pada

setiap prosedur bedah mata7 Memahami teknik anestesia yang benar untuk berbagai

prosedur bedah mata8 Memahami risiko dan komplikasi berbagai prosedur

bedah mata

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Melakukan pemeriksaan dan persiapan anestesia yang

benar untuk pasien bedah mata2 Mendeteksi kelainan fisis maupun sistem tubuh yang

diderita pasien bedah mata, membuat klasifikasi ASA dengan benar serta merencanakan teknik anesthesia yang tepat, termasuk persiapannya

3 Menjelaskan teknik analgesia regional untuk bedah mata4 Melakukan teknik anestesia untuk mencegah peningkatan

tekanan intraocular5 Memberikan anestesia umum dengan teknik yang tepat

untuk bedah mata6 Melakukan pemantauan yang cermat dihubungkan dengan

risiko dan komplikasi bedah mata7 Dapat mendeteksi dini komplikasi yang terjadi dan

mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi

Page 80: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

66

No Materi Ya Tidak8 Mampu menjelaskan keuntungan dan kerugian ”ekstubasi

sadar” dan ”ekstubasi dalam”

Checklist operasi mata

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan

penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATICS, obat4 Pemasangan monitor

ANESTESIA1 Anestesia umum (intubasi, LMA)2 Teknik MAC3 Ekstubasi dan emergens yang mulus4 Pemberian cairan5 Komplikasi dan penanganannya

PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital2 Penanganan mual muntah dan nyeri pascabedah

Page 81: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

67

ANESTESIA BEDAH PEDIATRI I

Tujuan :1. Memiliki pengetahuan mengenai anatomi, fisiologi, patofisiologi,

farmakologi,dan prinsip-prinsip teknik anestesia pada bayi dan anak.2. Melatih kemampuan dan keterampilan dalam memberikan anestesia

untuk prosedur pembedahan bayi dan anak yang sederhana, mencakup evaluasi dan penilaian kondisi pasien preoperatif, merancang penatalaksanaan anestesia, melakukan tindakan anestesia intraoperatif, pemantauan selama operasi, penatalaksanaan masa siuman dan pemulihan serta penanggulangan nyeri pascabedah.

3. Melatih kemampuan untuk mengatasi kondisi kedaruratan dan komplikasi tindakan anesthesia pada bayi dan anak

Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th

ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.

Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins ; 20063. Fundamental of Anatomy & Physiology FH Martini 7th ed 20064. Basic & Clinical Pharmacology Katzung BG 9th ed 20045. Miller´s Anesthesia RD Miller 6th ed 20056. Pharmacology & Physiology in Anesthetic Practice RK Stoelting 4th

ed 2006.7. Anesthesia for Infans and Children Smith et al 7th ed 2006.

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan perbedaan anatomi, fisiologi,

farmakologi dan psikologis pada bayi anak dan orang dewasa

Page 82: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

68

No Materi Ya Tidak2 Mampu menjelaskan hal apa saja yang perlu diperhatikan

pada kunjungan praanestesia, meliputi anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan penunjang, premedikasi, puasa pada bayi dan anak

3 Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif pasien bayi dan anak dengan infeksi saluran nafas atas

4 Mampu menjelaskan jenis dan ukuran ETT, LMA, laringoskop , sistem sirkuit nafas beserta peralatan pelengkap lain (cunam Magill, stilet,jalan nafas oro/nasofarings, dll) yang dipakai untuk anestesia bayi, anak

5 Mampu menjelaskan pemberian cairan perioperatif bayi dan anak, seperti jumlah dan jenis cairan yang diberikan

6 Mampu menghitung volume darah total dan banyaknya perdarahan yang boleh hilang selama operasi dan kapan membutuhkan transfusi darah

7 Mampu menjelaskan obat premedikasi apa saja , cara pemberiannya serta penyulit yang bisa ditimbulkan dari pemberian obat premedikasi untuk bayi dan anak

8 Mampu menjelaskan cara induksi kasus bedah sederhana untuk bayi dan anak

9 Mampu menjelaskan bagaimana melaksanakan pemulihan yang mulus dan mengatasi nyeri pascabedah pada kasus sederhana bayi dan anak

10 Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya spasme laring, spasme bronkus, edema glotis pada bayi dan anak

11 Mampu menjelaskan cara mencegah dan mengatasi spasme laring, spasme bronkus, edema glottis yang terjadi pada bayi dan anak

12 Mampu menjelaskan penatalaksanaan analgesia regional kaudal epidural , dosis dan jenis obat analgetik lokal apa saja yang dapat dipakai untuk bayi dan anak serta penyulit yang bisa ditimbulkan

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan RJP pada bayi dan anak2 Mampu melakukan tindakan anestesia , pemantauan ,

penatalaksanaan masa siuman dan pemulihan pada kasus bedah sederhana

Page 83: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

69

3 Mampu mengevaluasi jalan nafas yang normal dan abnormal secara klinis dan radiologis pada bayi dan anak

4 Mampu melakukan ventilasi pada bayi dan anak dengan jalan nafas yang normal maupun dengan kelainan, menggunakan sungkup muka, balon dan jalan nafas orofaring yang sesuai

5 Mampu melakukan intubasi pada bayi dan anak dengan jalan nafas yang normal maupun dengan kelainan, menggunakan laringoskop, ETT, LMA yang sesuai

6 Mampu memasang jalur intravena, intraosseus,vena umbilikalis pada pasien bayi dan anak

7 Mampu memberikan terapi cairan perioperatif kasus bayi dan anak

8 Mampu melakukan transfusi darah dan memakai penghangat intraoperatif kasus bayi dan anak

9 Mampu melakukan analgesia regional kaudal epidural pada bayi

10 Mampu melakukan penatalaksanaan nyeri pascabedah pada bayi dan anak

11 Mampu mengenali dan mengatasi spasme laring, spasme bronkus, edema glotis dan trakea pada bayi dan anak

Checklist pediatric

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRE ANESTESIA1 Persetujuan setelah mendapatkan informasi

yang adekuat2 Persiapan puasa3 Anamnesa/heteroanamnesa & pemeriksaan

fisis4 Pemeriksaan tambahan5 Pendekatan psikologis6 Pemeriksaan mesin anesthesia, gas anestesia,

pengisap7 Cairan dan darah tersedia8 Infusi lancer9 Peralatan intubasi dan obat-obatan anestesia,

obat darurat10 Pemantauan fungsi vital

Page 84: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

70

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

11 DC syok siap & berfungsiPELAKSANAAN ANESTESIA

1 Premedikasi2 Induksi anesthesia3 Intubasi dan/atau regional anesthesia4 Penderita diatur dalam posisi yag diperlukan

Perhatikan penyulit potensial akibat posisi5 Rumatan anesthesia6 Pemulihan dari anesthesia7 Perawatan dan pemantauan di ruang pulih8 Penatalaksanaan nyeri pascabedah

Page 85: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

71

TRAUMATOLOGI II

Tujuan :Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan memiliki kemampuan : 1. Melakukan penatalaksanaan lanjut pasien trauma baik fase critical

care tanpa pembedahan, fase pembedahan dan pascabedah2. Mampu menangani pasien setelah melalui survey primer urutan

ABC. Pasien menjalani berbagai pemeriksaan, klinis, neurologik, laboratorium, radiologi, CTScan, dan pemeriksaan diagnostik lain invasif atau noninvasif untuk persiapan anesthesia jika diperlukan pembedahan; sesuai lokasi trauma yang dialami pasien.

3. Mampu mengelola pasien perioperatif sampai dirawat di ICU

Referensi :1. Primary Trauma Care Course Manual (current edition)2. Darurat Medicine Manual (to be announced)3. Trauma anesthesia and critical care (ITAMLS publication)4. Clinical Anesthesiology GE Morgan, Jr. 4th ed 20065. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 2006

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan kebutuhan pemantauan fungsi vital

pada pasien trauma yang tidak memerlukan pembedahan segera

2 Mampu menjelaskan kebutuhan bantuan hidup pada pasien trauma yang tidak memerlukan pembedahan segera

3 Mampu menjelaskan kebutuhan anestesia yang khusus untuk berbagai pembedahan penyelamatan (damage control surgery)

4 Mampu menjelaskan kebutuhan anestesia yang khusus untuk pembedahan definitive

Page 86: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

72

No Materi Ya Tidak5 Mampu menjelaskan bantuan nafas, sirkulasi, kendali

tekanan intra-kranial, nutrisi artifisial, bantuan renal, langkah penanganan sepsis dan analgesia pada pasien trauma yang tidak memerlukan pembedahan segera

6 Mampu menjelaskan bantuan nafas, sirkulasi, kendali tekanan intra-kranial, nutrisi artifisial, bantuan renal, langkah penanganan sepsis dan analgesia pada pasien trauma yang menjalani pembedahan dan pada masa pascabedah

7 Mampu menjelaskan teknik hemodilusi dan transfusi masif8 Mampu menjelaskan hipotermia insidental maupun

hipotermia yang disengaja untuk konservasi organ

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan perawatan perioperatif dan peritrauma2 Mampu melakukan pemantauan fungsi vital dengan alat

maupun tanpa alat3 Mampu melakukan Prolonged Life Support di bidang

pernafasan, sirkulasi darah dan kesadaran serta fungsi otak4 Mampu melakukan komunikasi dan koordinasi perawatan

pasien dengan tim dokter spesialis lain dan tim perawat serta paramedis lainnya

5 Mampu memberikan anestesia khusus untuk pembedahan penyelamatan maupun pembedahan definitif

6 Mampu membaca ECG dan foto sinar-X toraks, vertebra servikal, dan CT scan kepala

Checklist penuntun belajar

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

EVALUASI PASIEN TRAUMA PASCA RESUSITASI AWAL

1 TANGGAPAN FISIOLOGI AKIBAT ANESTESIA2 MENILAI HASIL PEMERIKSAAN NEUROLOGIK

termasuk Skala GCS3 MENILAI HASIL PEMERIKSAAN DARAH4 MENILAI HASIL PEMERIKSAAN FUNGSI GINJAL5 MENILAI HASIL PEMERIKSAAN FUNGSI HATI

Page 87: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

73

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

6 MENILAI HASIL PEMERIKSAAN FUNGSI ENDOKRIN

7 MENILAI HASIL FOTO-FOTO SESUAI LOKASI TRAUMA, CTScan atau lainya seperti, FAST, DPL

8 MENILAI HASIL EKG9 MENENTUKAN STATUS FISIS ASA

PERSIAPAN PRAANESTESIA DI KAMAR OPERASIa. Persiapan mesin anesthesiab. Persiapan STATICSPERSIAPAN OBAT-OBAT DAN CAIRAN INFUSI

1 Persiapan dan pemasangan alat-alat monitor2 Pemantauan selama anestesia3 Penatalaksanaan pascabedah di ruang pulih4 Penanggulangan nyeri

Page 88: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

74

ANALGESIA REGIONAL II

Tujuan :Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti

tentang anatomi fungsional, fisiologi anestesia kaudal, dapat memberikan anestesia kaudal, secara baik dan benar, melakukan penatalaksanaan komplikasi anestesia kaudal.

Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th

ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.

Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins ; 2006

Kompetensi 1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan anatomi tulang belakang, medula

spinalis dan rongga epidural, lapisan-lapisannya mulai dari kulit, ligamen-ligamen, sampai ke rongga epidural, regio sakralis, hiatus sakralis.

2 Mampu menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada anestesia kaudal

3 Mampu menjelaskan berbagai teori timbulnya tekanan negatif pada rongga kaudal.

4 Mampu menjelaskan mekanisme kerja obat analgetik lokal pada anestesia kaudal

5 Mampu menjelaskan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesia dan melakukan identifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia kaudal.

6 Mampu menjelaskan rencana penatalaksanaan anestesia kaudal

7 Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat yang akan dipakai untuk anesthesia kaudal.

8 Mampu menjelaskan prosedur tindakan anestesia kaudal yang baik dan benar.

Page 89: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

75

No Materi Ya Tidak9 Mampu menyebutkan beberapa cara pemasangan jarum

kaudal10 Mampu menjelaskan level ketinggian minimal dan

jenis blok yang diinginkan termasuk dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan.

11 Mampu menjelaskan indikasi dan indikasi-kontra tindakan anestesia kaudal.

12 Mampu menyebutkan jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran, mula kerja, lama kerja obat analgetik lokal yang dapat dipakai untuk anestesia epidural serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat analgetik lokal.

13 Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia kaudal.

14 Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mula dan masa kerja obat pada anestesia kaudal.

15 Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada anestesia epidural, tanda- tanda dan gejala, cara mencegah dan mengatasi komplikasi tersebut.

16 Mampu menjelaskan penatalaksanaan pencabutan kateter epidural pada pasien yang mendapat terapi antikoagulan.

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan persiapan preoperatif termasuk

kunjugan preanestesia, memilih pasien yang sesuai untuk anestesia kaudal dan melakukan identifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia.

2 Mampu melakukan persiapan alat (alat anestesia epidural) dan obat (analgesia lokal, adjuvan, obat resusitasi) untuk anestesia kaudal.

3 Mampu melakukan prosedur tindakan anestesia kaudal. yang baik dan benar dengan berbagai cara pendekatan

4 Mampu memeriksa level ketinggian minimal dan jenis blok yang diinginkan termasuk dermatom, miotom dan osteotom yang dipengaruhinya pada anestesia kaudal sehingga sesuai untuk kebutuhan masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan.

Page 90: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

76

No Materi Ya Tidak5 Mampu menyiapkan berbagai jenis obat, dosis,

konsentrasi, pengenceran dan memakai berbagai jenis obat analgetik lokal yang dapat dipakai untuk anestesia kaudal serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat analgetik local

6 Mampu melakukan monitor pasien dalam anestesia epidural lumbal

7 Mampu mengenali perubahan fisiologis yang terjadi pada anestesia kaudal, dan penatalaksanaannya

8 Mampu mengenali tanda- tanda dini komplikasi yang terjadi pada anestesia epidural lumbal, melakukan pencegahan dan mengatasi komplikasi tersebut

9 Mampu melakukan pencabutan kateter kaudal dengan benar terutama pada pasien yang mendapat terapi antikoagulan

Checklist caudal

No Materi Sudah dilakukan

Belum dilakukan

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Informed consent2 Pemeriksaan fisis dan lab3 Pemeriksaan tambahan

PROSEDUR BLOK KAUDAL1 Periksa kesiapan alat (blok kaudal, resusitasi) dan

obat yang diperlukan2 Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis

dan antisepsis3 Pasang monitor Standard pada pasien dan amati

tanda vital pasien4 Pasang jalur intravena pada pasien, premedikasi

bila perlu5 Posisikan pasien pada posisi Sims 6 Identifikasi kornu sakralis dan SIPS7 Lakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada

penunjuk anatomi yangditentukan.

8 Berikan analgesia lokal pada kulit di atas kornu sakralis

Page 91: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

77

No Materi Sudah dilakukan

Belum dilakukan

9 Lakukan penusukan jarum kateter intravena / Tuohy dengan sudut 45derajat dengan sakrum di antara kedua kornu sakralis, setelah jarum dirasakan melalui membran sakrakoksigeal atau kontak dengan bagian ventral kanalis sakralis, jarum ditarik beberapa mm dari periosteum, diturunkan 5 sampai 15 derajat, dan kateter diteruskan masuk beberapa mm (bayi/anak ) atau sm (dewasa). Perhatikan ujung jarum tidak melewati garis imajiner yang menghubungkan kedua SIPS

10 Cabut stilet jarum kateter intravena/ Tuohy11 Hubungkan semprit berisi NaCl0,9% dengan hub

kateter/ Tuohy, aspirasi ,bila negatif, injeksikan sambil merasakan loss of resistance ruang epidural dan meraba tidak adanya penyuntikan intramuskular/ subkutan

12 Lakukan test dose untuk memastikan ujung jarum tidak terletak di ruangsubarahnoid atau intravaskular

13 Masukkan analgesia lokal dengan pelan dan aspirasi sering sambil tangan non dominan meraba regio sakrumDURANTE BLOK KAUDAL

1 Monitor ABC, ketinggian blok, intensitas blok2 Amati perubahan fisiologis yang terjadi,

pencegahan dan penatalaksanaannya3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan

penatalaksanaannya4 Penatalaksanaan bila blok tidak adekuat5 Penatalaksanaan ketidaknyamanan pasien bila

adaPASCABEDAH

1 Monitor ABC di ruang pulih2 Pasien dikembalikan ke ruang rawat3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan

dan penatalaksanaan

Page 92: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan
Page 93: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

SEMESTER IV

1. Modul Anestesia Obstetrik II2. Modul Anestesia Bedah THT II3. Modul Anestesia dan Penyakit Khusus4. Modul Post Anesthesia Care Unit (PACU)5. Modul Anelgesia regional III (epidural) 6. Modul Anestesia di luar Kamar Bedah 7. Modul Anestesia Bedah Pediatrik II (lanjutan)8. Modul Minitoring Invasif

Page 94: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan
Page 95: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

81

ANESTESIA OBSTETRI II

Tujuan :Untuk dapat mengelola pasien obsteri anestesia diperlukan

pengetahuan dan keterampilan dalam penatalaksanaan perioperatf dari mulai persiapan prabedah sampai penatalaksanaan pascabedah. Melalukan penatalaksanaan nyeri persalinan dan memberikan anestesia umum atau regional untuk seksio sesarea pada seksio sesarea dengan penyulit1. Preeklampsia atau eklampsia.2. Kehamilan dengan penyakit berat yang menyertai.3. Embolus air ketuban.4. Pneumonia asam (aspirasi) dan sindrom Mendellson.5. Sindrom Meigs

Referensi :1. Clinical Anesthesiology GE Morgan, Jr 4th ed 20062. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 20063. Miller´s Anesthesia RD Miller 6th ed 2005

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Memiliki variabilitas denyut jantung janin, persalinan kurang

bulan (prematur), asfiksia neonatus2 Memiliki pengetahuan tentang kehamilan multipara,

persalinan pervaginam dengan riwayat seksio sesarea sebelumnya, perdarahan ante, intra dan pospartum

3 Memiliki pengetahuan tentang preeklampsia, eklampsia, sindrom HELLP

4 Mampu menjelaskan tanda-tanda embolusair ketuban dan penatalaksanaannya

5 Mampu menjelaskan tanda-tanda pneumonia asam (aspirasi) dan sindrom Mendellson

Page 96: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

82

No Materi Ya Tidak6 Memiliki pengetahuan tentang sindrom Meigs pada kasus

tumor7 Mampu menjelaskan kelainan atau penyakit pasien obstetrik

dengan risiko tinggi yang akan mempengaruhi jalannya anestesia

8 Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat untuk anestesia umum dan regional meliputi subarahnoid, epidural, kaudal (lihat prosedur anesthesia umum dan regional)

9 Mampu menjelaskan indikasi anestesia umum atau regional untuk kasus obstetrik dan dengan penyulit dan penyakit penyerta

10 Mampu menjelaskan rencana analgesia regional untuk prosedur bedah obstetrik dan (lihat modul dan prosedur analgesia regional)

11 Mampu menjelaskan rencana anestesia umum untuk prosedur bedah obstetric dan termasuk teknik induksi cepat dan penatalaksanaan jalan nafas sulit pada ibu hamil (lihat modul dan prosedur anestesia umum)

12 Mampu menjelaskan penatalaksanaan cairan dan transfusi darah pada kasus Obstetric

13 Mampu menjelaskan evaluasi dan resusitasi bayi baru lahir14 Mampu menjelaskan penatalaksanaan anestesia operasi non

obstetrik pada pasien obstetric15 Mampu menjelaskan penatalaksanaan anestesia operasi

laparoskopi16 Mampu menjelaskan tentang ILA (Intrathecal labor

analgesia) dan PCEA (Patient controlled epidural analgesia) untuk persalinan pervaginam

17 Mampu menjelaskan tindakan resusitasi ibu hamil18 Mampu menjelaskan penatalaksanaan pospartum dan

pascabedah termasuk penanganan nyeri dan mual muntah19 Mampu menjelaskan indikasi rawat ICU pascabedah

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu menentukan status fisis pasien obstetrik- dengan

penyulit atau penyakit penyerta berdasarkan klasifikasi ASA (III keatas)

Page 97: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

83

No Materi Ya Tidak2 Mampu menilai kondisi jalan nafas pasien hamil

dengan tingkat kesulitannya, dan membuat rencana penatalaksanaannya dengan baik

3 Mampu melakukan identifikasi kelainan atau penyakit penyulit preoperative pasien dengan risiko tinggi (preeklampsia, eklampsia, sindrom HELLP, kelainan jantung, sindrom Meigs dll) yang akan mempengaruhi jalannya anestesia dan melakukan penatalaksanaannya

4 Mampu melakukan analgesia regional meliputi subarahnoid, epidural, kaudal untuk prosedur bedah kasus obstetrik dan dengan penyulit atau kelainan penyerta (lihat modul dan prosedur analgesia regional)

5 Mampu memberikan anestesia umum untuk prosedur bedah obstetrik dan termasuk teknik induksi cepat dan penatalaksanaan jalan nafas sulit pada ibu hamil (lihat modul dan prosedur anestesia umum)

6 Mampu mengenali komplikasi (hipertensi, hipotensi, edema paru, aspirasi, penurunan kesadaran dll) pada kasus obstetrik dan cara penanganannya

7 Mampu melakukan terapi cairan dan transfusi darah pada kasus obsterik

8 Mampu memberikan anestesia operasi non obstetrik pada pasien obstetric

9 Mampu memberikan anestesia operasi laparoskopi10 Mampu melakukan ILA (Intrathecal labor analgesia) dan

PCEA (Patient controlled epidural analgesia) untuk persalinan pervaginam

11 Mampu melakukan resusitasi ibu hamil12 Mampu melakukan evaluasi dan resusitasi bayi baru lahir

(lihat modul anestesia umum dan pediatric)13 Mampu melakukan penatalaksanaan pospar tum,

penanganan nyeri dan mual muntah14 Mampu melakukan pencatatan hal penting dalam rekam

medis preoperatif, intra dan pascabedah terkait dengan tindakan anesthesia

15 Mampu menentukan indikasi rawat ICU pascabedah

Page 98: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

84

Checklist obstetric II

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan

penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATICS, obat4 Pemasangan monitor

ANESTESIA1 Anestesia umum (intubasi, LMA)2 Anestesia subarahnoid3 Anestesia intravena4 Pemberian cairan dan transfuse5 Komplikasi dan penanganannya

PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital2 Penanganan mual muntah dan nyeri

pascabedah

Checklist prosedur anesthesia intravena

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

1 Persiapan operasi elektif : puasa 6-8 jam (pasien dewasa)

2 Periksa kesiapan mesin anestesia, peralatan anestesia dan obat-obat anestetik

3 Berikan premedikasi secara IV atau IM4 Berikan oksigen 3- 6 l/ mnt dengan nasal kanul

atau sungkup muka5 Lakukan induksi dengan obat intravena6 Monitor fungsi vital: oksigensi, saturasi Hb

(SpO2), ventilasi(ETCO2), tekanan darah, nadi, EKG, suhu, aliran cairan infusi, produksi urin, perdarahan

7 Atur kebutuhan obat suplemen analgetik opioid, dan kebutuhan sedasi

Page 99: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

85

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

8 Akhir tindakan yakinkan pasien bernafas spontan dan volume nafas adekuat (kecuali bila direncanakan untuk melanjutkan bantuan nafas pascabedah) Bila perlu berikan antidotum zat yang menyebabkan apnea berkepanjangan atau hipoventilasi

9 Harus selalu diawasi keadaan jalan nafas dan pernafasan sampai ke ruang pulih

10 Berikan analgetik adekuat pascabedah

Checklist prosedur Induksi cepat

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

1 Periksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan2 Diperlukan seorang asisten untuk melakukan

manuver Sellick (penekanan pada krikoid)3 Berikan preoksigenasi dengan oksigen 100%

selama 3-5 menit4 Berikan obat induksi dan pelumpuh otot kerja

cepat5 Posisikan kepala pasien dengan leher ekstensi6 Asisten melakukan penekanan pada krikoid7 Buka mulut dan masukkan daun laringoskop

melalui sudut kanan mulut8 Tempatkan ujung daun pada valekula9 Angkat epiglotis sampai tampak rima glotis dan

pita suara10 Masukkan pipa endotrakeal dengan tangan

kanan11 Asisten tetap melakukan penekanan pada krikoid

sampai posisi pipa endotrakeal sudah tepat di atas karina, di mana bunyi nafas kanan dan kiri sama dengan ventilasi buatan

Page 100: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

86

ANALGESIA REGIONAL III

Tujuan :Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti

tentang anatomi fungsional, fisiologi anestesia epidural, dapat memberikan anestesia epidural, secara baik dan benar, melakukan penatalaksanaan komplikasi anestesia epidural

Referensi :3. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th

ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20064. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.

Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins ; 2006

Kompetensi 3. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan anatomi tulang belakang, medula

spinalis dan rongga epidural, lapisan-lapisannya mulai dari kulit, ligamen-ligamen, sampai ke rongga epidural, regio sakralis, hiatus sakralis, fungsional anatomi pleksus brakialis dan pleksus lumbosacral

2 Mampu menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada anestesia epidural

3 Mampu menjelaskan berbagai teori timbulnya tekanan negatif pada rongga epidural.

4 Mampu menjelaskan mekanisme kerja obat analgetik lokal pada anestesia epidural

5 Mampu menjelaskan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesia dan melakukan identifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia epidural

6 Mampu menjelaskan rencana penatalaksanaan anestesia epidural

7 Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat yang akan dipakai untuk anesthesia epidural

Page 101: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

87

No Materi Ya Tidak8 Mampu menjelaskan prosedur tindakan anestesia

epidural yang baik dan benar.9 Mampu menyebutkan beberapa cara pemasangan jarum

epidural10 Mampu menjelaskan level ketinggian minimal dan

jenis blok yang diinginkan termasuk dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan.

11 Mampu menjelaskan indikasi dan indikasi-kontra tindakan anestesia epidural

12 Mampu menyebutkan jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran, mula kerja, lama kerja obat analgetik lokal yang dapat dipakai untuk anestesia epidural serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat analgetik lokal.

13 Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia epidural

14 Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mula dan masa kerja obat pada anestesia epidural

15 Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada anestesia epidural, tanda- tanda dan gejala, cara mencegah dan mengatasi komplikasi tersebut.

16 Mampu menjelaskan penatalaksanaan pencabutan kateter epidural pada pasien yang mendapat terapi antikoagulan.

4. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan persiapan preoperatif termasuk

kunjugan preanestesia, memilih pasien yang sesuai untuk anestesia epidural dan melakukan identifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia.

2 Mampu melakukan persiapan alat (alat anestesia epidural) dan obat (analgesia lokal, adjuvan, obat resusitasi) untuk anestesia epidural lumbal dengan baik dan benar.

3 Mampu melakukan prosedur tindakan anestesia epidural lumbal yang baik dan benar dengan berbagai cara pendekatan

Page 102: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

88

No Materi Ya Tidak4 Mampu memeriksa level ketinggian minimal dan jenis

blok yang diinginkan termasuk dermatom, miotom dan osteotom yang dipengaruhinya pada anestesia epidural lumbal sehingga sesuai untuk kebutuhan masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan.

5 Mampu menyiapkan berbagai jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran dan memakai berbagai jenis obat analgetik lokal yang dapat dipakai untuk anestesia epidural lumbal serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat analgetik local

6 Mampu melakukan monitor pasien dalam anestesia epidural lumbal

7 Mampu mengenali perubahan fisiologis yang terjadi pada anestesia epidural lumbal, dan penatalaksanaannya

8 Mampu mengenali tanda- tanda dini komplikasi yang terjadi pada anestesia epidural lumbal, melakukan pencegahan dan mengatasi komplikasi tersebut

9 Mampu melakukan pencabutan kateter epidural dengan benar terutama pada pasien yang mendapat terapi antikoagulan

Checklist ujian epidural

No Materi Sudah dilakukan

Belum dilakukan

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Informed consent2 Pemeriksaan fisis dan lab3 Pemeriksaan tambahan

PROSEDUR ANESTESIA EPIDURAL1 Periksa kesiapan alat (epidural, resusitasi) dan

obat (epidural, resusitasi) yang diperlukan2 Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis

dan antisepsis3 Pasang monitor Standard pada pasien dan

amati tanda vital pasien4 Pasang jalur intravena pada pasien, premedikasi

bila perlu5 Posisikan pasien lateral dekubitus atau duduk,

ganjal bahu dan kepala pasien bila diposisikan lateral dekubitus

Page 103: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

89

No Materi Sudah dilakukan

Belum dilakukan

6 Tentukan penunjuk anatomi celah antara L2-3, L3-4 atau L4-5. Celah antara L3-4 atau prosesus spinosus L4 tegak lurus dari spina iliaka anterior superior

7 Lakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada penunjuk anatomi yang ditentukan

8 Berikan analgesia lokal pada celah yang akan dilakukan penusukan jarum Tuohy

9 Lakukan penusukan jarum Tuohy pada celah yang telah diberi analgesia lokal sampai jarum Tuohy terfiksasi di ligamentum. Penusukan jarum harus sejajar dengan prosesus spinosus atau sedikit membentuk sudut kearah sefalad, dengan arah bevel ke lateral atau sefalad. Cabut stilet dan hubungkan jarum dengan semprit yang berisi NaCl 0,9%

10 Dengan tangan nondominan menahan jarum pada punggung pasien, tangan dominan mendorong maju jarum Tuohy pelan sambil menekan plunger semprit sampai ujung distal jarum epidural sampai di ruang epidural yang ditandai dengan adanya loss of resistance

11 Cabut semprit dan kateter epidural dimasukkan sampai ujung kateter melewati ujung jarum epidural 10 Cabut jarum epidural sambil mendorong kateter epidural sedemikian sehingga kateter tidak ikut tercabut

12 Pastikan kateter epidural yang masuk ke ruang epidural sepanjang lebih kurang 4 sm (fiksasi di kulit : kedalaman ruang epidural + 4 sm)

13 Sambungkan kateter dengan filter yang sudah diisi NaCl0,9%. . Aspirasi untuk memastikan kateter tidak masuk ruang subarahnoid. Fiksasi kateter, tutup dengan kasa steril/ tegaderm

14 Lakukan test dose untuk memastikan ujung kateter tidak terletak di ruang subarahnoid atau intravaskular

15 Masukkan analgesia lokal dengan pelan dan aspirasi sering

Page 104: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

90

No Materi Sudah dilakukan

Belum dilakukan

16 Cara penyuntikkan paramedian pada dasarnya sama seperti di atas, hanya jarum Tuohyl disuntikkan pada 1,5 sm lateral dan 1sm kaudal dari celah penyuntikkan yang dituju.Cara hanging drop pada dasarnya sama dengan teknik loss of resistance hanya identifikasi ruang epidural dilakukan dengan cara mengamati tertariknya tetesan Nacl 0,9% pada hub jarum Tuohy oleh tekanan negatif ruang epiduralDURANTE ANESTESIA EPIDURAL

1 Monitor ABC, ketinggian blok, intensitas blok2 Amati perubahan fisiologis yang terjadi,

pencegahan dan penatalaksanaannya 3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan

penatalaksanaannya4 Penatalaksanaan bila blok tidak adekuat5 Topping-up dose bila pembedahan berlangsung

lama6 Monitor kenyamanan pasien dan

penatalaksanaan rasa tidak nyamanPasienPASCABEDAH

1 Monitor ABC , intensitas blok di ruang pulih2 Pasien dikembalikan ke ruang rawat 3 Pencabutan kateter epidural4 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan

penatalaksanaan

Page 105: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

91

ANESTESIA BEDAH THT II

TujuanSetelah menyelesaikan sesi ini peserta didik akan mempunyai

cukup pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan pelayanan anestesiologi untuk berbagai prosedur bedah THT yang disertai penyulit, mencakup evaluasi pasien preoperatif, merancang pelaksanaan anestesia, pemberian anestesia intraoperatif, pemantauan pasien, penatalaksanaan masa siuman (emergence) dan pascabedah (pemulihan).

Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th

ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.

Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins ; 2006

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Mampu menilai tingkat kesulitan jalan nafas2 Mampu menjelaskan urutan langkah-langkah tindakan

panendoskopik (laringoskopi, esofagoskopi, bronkoskopi dll)3 Merencanakan teknik, obat-obat dan peralatan anestesia

yang akan digunakan, termasuk pemantauan pasien untuk bronkoskopi serat optik dan bronkoskopi kaku

4 Mampu menyimpulkan kemungkinan komplikasi tindakan panendoskopi

5 Mampu membuat daftar teknik yang digunakan untuk mengendalikan hemodinamik pada saat laringoskopi dan bronkoskopi kaku

6 Mampu menjelaskan risiko dan komplikasi tonsilektomi serta penanganannya

7 Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya spasme laring dan penanganannya

8 Mampu menjelaskan algoritma penanganan kesulitan jalan nafas

Page 106: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

92

No Materi Ya Tidak9 Mampu menjelaskan teknik tonsilektomi darurat pada abses

peritonsilar dengan Trismus10 Mampu menjelaskan prosedur trakeostomi perkutan dan

krikotirotomi darurat11 Mampu menjelaskan prinsip ventilasi jet venturi pada bedah

laser, laring dan trakea12 Mengetahui patofisiologi apnea tidur

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Memberikan anestesia pada semua prosedur yang

disebutkan dalam sasaran keterampilan kognitif2 Mengevaluasi jalan nafas yang abnormal secara klinis dan

radiologis3 Memberikan anestesia untuk tindakan bronkoskopi kaku

dan serat optik4 Melakukan asistensi/ membantu prosedur intubasi dengan

bronkoskopi serat optik5 Memberikan anestesia untuk pembedahan tumor kepala-

leher, termasuk pemantauan, manajemen cairan dan penanganan nyeri pascabedah

6 Memberikan anesthesia topikal pada jalan nafas, termasuk injeksi transkrikoid

7 Mempertahankan jalan nafas dengan tekanan jalan nafas positif pada obstruksi parsial jalan nafas atas

8 Melakukan teknik hipotensi9 Memperagakan tindakan krikotirotomi darurat pada

manikin10 Melakukan krikotirotomi jarum dan ventilasi jet pada

pasien

Checklist THT II

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan

penunjang2 Penentuan ASA

Page 107: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

93

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATICS, obat4 Pemasangan monitor

ANESTESIA1 Anestesia umum (intubasi, LMA)2 Anestesia subarahnoid3 Anestesia intravena4 Pemberian cairan dan transfusi5 Komplikasi dan penanganannya

PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital2 Penanganan mual muntah dan nyeri pascabedah

Page 108: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

94

ANESTESIA PEDIATRIK II

Tujuan Pembelajaran Umum1. memiliki pengetahuan prinsip-prinsip dasar dan teknik lanjutan

anestesia pediatric2. mampu mempersiapkan, memberikan anestesia dan mengelola

pascaanestesia elektif maupun darurat untuk berbagai tindakan bedah pediatrik dengan kondisi penyulit dan kelainan jalan nafas.

3. memilih/seleksi pasien pediatrik untuk operasi yang relatif sulit dan disertai kondisi penyulit

4. melaksanakan persiapan preoperative5. menguasai teknik anestesia khusus dan penggunaan obat yang

sesuai untuk anestesia pediatric6. memberikan anestesia umum dan regional7. melakukan pemantauan8. mengelola pasca-anestesia pasien pediatric

Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ, Larson CP. Clinical

Anaesthesiology, 3th ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 2002

2. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 20063. Miller´s Anesthesia RD Miller 6th ed 20054. Martini FH. Fundamental of Anatomy & Physiology. 7th ed. 20065. Basic & Clinical Pharmacology Katzung BG 9th ed 2004

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Menjelaskan penatalaksanaan anestesia untuk kasus bayi dan

anak dengan sepsis, kelainan jalan nafas, kesulitan intubasi dan ventilasi seperti labiopalatognatoskisis bilateral komplit, Pierre Robin, tumor gigi mulut dan jalan nafas

Page 109: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

95

No Materi Ya Tidak2 Menjelaskan hal penting apa saja yang harus diperhatikan

pada kasus bayi dengan kelainan kongenital dan anomali seperti hernia diafragmatika, omfalokel, gastroskisis, fistel trakeoesofagus.Mampu menjelaskan penatalaksanaan anestesia untuk kasus bayi dengan kelainan kongenital dan anomali seperti hernia diafragmatika, omfalokel, gastroskisis, fistel trakeoesofagus

3 Menjelaskan mekanisme terjadinya spasme laring, spasme bronkus, edema glotis dan trakea pada bayi dan anak

4 Menjelaskan mekanisme terjadinya hipotermia pada kasus pediatrik, cara mencegah, cara mengatasi dan komplikasi apa saja yang dapat ditimbulkannya

5 Menjelaskan cara mencegah dan mengatasi spasme laring, spasme bronkus, edema glotis dan trakea yang terjadi pada bayi dan anak

6 Menjelaskan penatalaksanaan analgesia regional, dosis dan jenis obat analgetik lokal apa saja yang dapat dipakai untuk bayi dan anak

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu mengevaluasi jalan nafas yang normal dan abnormal

secara klinis dan radiologis pada pasien pediatrik2 Mampu menyiapkan kamar bedah secara lengkap untuk

operasi pediatric3 Mampu memasang dan mengatur alat, obat-obat, cairan dan

kelengkapan lain yang diperlukan untuk operasi pediatrik4 Mampu mempersiapkan alat untuk monitor noninvasif dan

invasif5 Mampu mempersiapkan alat untuk transfusi darah pasien

pediatric6 Mampu melakukan pengecekan kelengkapan alat pembiusan,

mesin anestesia dan obat , cairan yang diperlukan untuk anestesia umum maupun regional

7 Mampu melakukan akses vena perifer dengan jarum 20-24G dan akses vena sentral

8 Mampu melakukan induksi anestesia umum pada pasien pediatrik dengan penyulit

Page 110: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

96

No Materi Ya Tidak9 Mampu melakukan ventilasi pada pasien pediatrik dengan

kelainan jalan nafas menggunakan sungkup muka, bag dan oral jalan nafas yang sesuai

10 Mampu melakukan intubasi trakea dengan/tanpa teknik cepat, terutama pada pasien pediatric dengan penyulit maupun kelainan jalan nafas

11 Mampu melakukan ventilasi tekanan positif melalui pipa trakea

12 Mampu memberikan anestesia pediatrik dengan posisi pasien lateral, litotomi dan telungkup

13 Mampu melakukan tindakan anestesia pada kasus khusus dengan kelainan kongenital dan anomali (lihat prosedur anestesia umum, intubasi dan pemasangan LMA)

14 Mampu melakukan jalur akses / pengambilan darah intraarterial

15 Mampu melakukan transportasi pasien ke ruang pulih, ruang rawat atau PICU

16 Mampu melakukan tindakan atau terapi terhadap komplikasi yang biasa terjadi di ruang pulih

Checklist Pediatrik II

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan

penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATICS, obat4 Pemasangan monitor5 Interpretasi hasil monitor

ANESTESIA1 Anestesia umum (intubasi, LMA)2 Analgesia regional3 Anestesia intravena dan MAC4 Pemberian cairan dan transfusi5 Pemanatauan fungsi vital, kesadaran,

kardiovaskular, pernafasan. Tekanan darah, nadi, saturasi Hb (SpO2), ventilasi (ETCO2 bila ada), jumlah urin, suhu

Page 111: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

97

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

6 Pengakhiran anestesia, masa siuman7 Tindakan ekstubasi8 Komplikasi dan penanganannya

PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital pascabedah2 Penanganan komplikasi, respirasi,

kardiovaskular, kesadaran, metabolik, gastrointestinal (mual muntah) dan nyeri pascabedah

3 Penetapan kriteria untuk boleh kembali ke ruang rawat

Prosedur intubasi endotrakeal pada Pasien Pediatrik

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

1 Periksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan. Periksa laringoskop danlampunya berfungsi dengan baik.- Laringoskopi bayi (Millerr dan Macintosh)- ETT dengan kaf atau tanpa kaf- Mandrain bayi- Cunam Magill- Sungkup bayi- Mate device

2 Berikan obat premedikasi untuk menenangkan pasien

3 Posisikan pasien dalam ”sniffing position” dengan mengganjal bagian bawahleher, atau mengganjal bawah bahu setinggi 5-10 sm. Hindari hiperekstensi leher

4 Berikan oksigen 100% melalui sungkup muka. Pastikan tidak ada kesulitan ventilasi

5 Pegang sungkup sembari melakukan manuver angkat dagu dengan satu tangan

6 Jika jalan nafas belum bebas, lakukan buka mulut dan dorong mandibula ke depan dengan dua tangan

7 Yakinkan ventilasi baik dengan melihat kembang-kempisnya balon (anesthetic bag)

Page 112: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

98

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

8 Berikan obat induksi. Pastikan kesadaran pasien hilang

9 Bila jalan nafas aman dapat diberikan pelumpuh otot. Pastikan obat telah bekerja pada otot nafas

10 Berikan nafas buatan dengan oksigen 100% selama 2-3 menit

11 Lakukan laringoskopidengan laringoskop bilah lurus (Miller)

12 Pegang gagang dengan tangan kiri13 Pastikan lagi cahaya lampu laringoskop cukup

terang14 Buka mulut pasien. Masukkan daun melalui

sudut kanan mulut15 Geser lidah ke kiri sambil meneruskan daun ke

dalam, menyusuri pinggir kanan lidah menuju laring. Perhatikan epiglotis

16 Letakkan ujung daun pada vallecula17 Angkat epiglotis ke depan (bukan diungkit)

dengan daun.Bila epiglotis terangkat dengan benar akan tampak rima glotis dengan pita suara berwarna putih, berbentuk huruf V terbalik

18 Masukkan pipa endotrakeal dengan tangan kanan hingga batas berwarna hitam melewati pita suara, atau jika pipa mempunyai kaf dimasukkan hingga seluruh kaf melewati pita suara

19 Yakinkan bunyi nafas kanan dan kiri sama20 Lakukan fiksasi pipa endotrakeal21 Berikan nafas buatan dengan resuscitation bag

atau anesthesia bag22 Jika dilakukan intubasi sadar atau dengan nafas

spontan, harus diberikan sedasiyang cukup dan anestetik topikal. Untuk menghindari refleks vagal dapat diberikan injeksi atropin 0,1 mg intravena

Page 113: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

99

ANESTESIA DI LUAR KAMAR BEDAH

Tujuan :Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan mampu memberikan anestesia di luar kamar bedah

Referensi :1. Hurford WE et al. Clincal Anesthsia Procedure of the Massachusetts

General Hospital. 6th ed, Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins 2002.

2. Stone DJ, Sperry RJ, Johnson JO, Spiekermann BF, Yemen TA. The Neuroanesthesia Handbook. St Louis : Mosby 1996, 297-329.

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Mengetahui alat pemantauan dan obat-obatan apa yang

perlu diadakan di tempat ECT dan radiologi2 Mengetahui teknik sedasi/anestesia untuk CT-scan3 Mengetahui teknik sedasi/anestesia untuk MRI4 Mengetahui teknik sedasi/anestesia untuk neuroradiologi5 Mengetahui teknik sedasi/anestesia untuk terapi radiasi6 Mengetahui teknik Monitored Anesthesia Care (MAC)7 Mengetahui teknik sedasi/anestesia ECT 8 Mengetahui interaksi obat anestetik dan obat psikiatrik

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan persiapan obat dan alat untuk memberikan

anestesia di luar kamar bedah2 Mampu melakukan pemberian sedasi/anestesia untuk CT-

scan3 Mampu melakukan pemberian sedasi/anestesia untuk MRI4 Mampu melakukan pemberian sedasi/anestesia untuk

neuroradiologi

Page 114: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

100

No Materi Ya Tidak5 Mampu melakukan pemberian sedasi/anestesia untuk terapi

radiasi6 Mampu melakukan pemberian sedasi/anestesia dengan

teknik Monitored Anesthesia Care (MAC)7 Mampu melakukan pemberian sedasi/anestesia untuk ECT8 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi akibat interaksi

obat anestetik dan obat Psikiatrik9 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi akibat zat kontras

untuk radiodiagnostik

Checklist penuntun belajar

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

1 Persiapan alat dan obat2 Pemasangan alat monitor khusus3 Teknik sedasi/anestesia untuk CT-scan4 Teknik sedasi/anestesia untuk MRI5 Tekn ik sedas i /anes tes i a un tuk untuk

Neuroradiologi6 Teknik sedasi/anestesia untuk Terapi Radiasi7 Teknik sedasi/anestesia Monitored Anesthesia

Care (MAC)8 Teknik sedasi/anestesia untuk ECT9 Menilai dan mengatasi komplikasi akibat interaksi

obat anestetik dan obat psikiatrik10 Menilai dan mengatasi komplikasi akibat zat

kontras untuk radiodiagnostik

Page 115: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

101

ANESTESIA PASIEN DENGAN PENYAKIT KHUSUS

Tujuan :Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan memahami patofisiologi

berbagai penyakit khusus yang umum ditemukan, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal dan hipertensi, penyakit endokrin, penyakit paru dan gangguan respirasi, gangguan nutrisi dan obesitas, penyakit hati, pasien geriatri dan gangguan degeratif, pasien dengan adiksi obat seperti narkotika dan amfetamin. Demikian juga obat apa yang dikonsumsi pasien untuk jangka panjang. Atas dasar hal tersebut dapat direncana teknik, dan jenis obat yang akan dipergunakan. Asuhan medis perioperatif sudah tentu dapat dilaksanakan dengan baik

Referensi :1. Basic & Clinical Pharmacology Katzung BG 9th ed 20042. Clinical Anesthesiology GE Morgan, Jr 4th ed 20063. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 2005.4. Miller´s Anesthesia RD 6th ed 2005

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan patofisiologi gangguan hormon

tiroid,dan gangguanmetabolisme karbohidrat

2 Mampu menjelaskan patofisiologi malnutrisi-obesitas3 Mampu menjelaskan perubahan tubuh pada adiksi narkotik4 Mampu menjelaskan patofisiologi COPD dan asma bronkial5 Mampu menjelaskan perubahan fungsi sistem tubuh akibat

perubahan degeneratif pada usia lanjut6 Mampu merencanakan anestesia dan asuhan pascabedah

untuk pasien dengan hipertiroid dan diabetes melitus7 Mampu merencanakan anestesia dan asuhan pascabedah

untuk pasien dengan obesitas

Page 116: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

102

No Materi Ya Tidak8 Mampu merencanakan anestesia dan asuhan pascabedah

untuk pasien dengan adiksi narkotik9 Mampu merencanakan anestesia dan asuhan perioperatif

untuk pasien dengan PPOM dan asma bronkial10 Mampu merencanakan anestesia dan asuhan pasca bedah

untuk pasien geriatric11 Mampu mengatasi komplikasi yang terjadi selama anestesia

dan masa perioperatif pasien dengan penyakit khusus

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan anamnesis dan diagnosis fisis pada

pasien dengan penyakit khusus yang akan mengalami pembedahan untuk penyakit primer atau penyakit lain yang menyertai

2 Mampu melakukan persiapan pra anestesia untuk pasien dengan penyakit khusus

3 Mampu melakukan penatalaksanaan anestesia pada pasien dengan penyakit khusus

4 Mampu melakukan asuhan pascabedah pada pasien dengan penyakit khusus

Checklist

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRE OPERASI1 Persetujuan setelah mendapatkan informasi

yang adekuat2 Laboratorium3 Pemeriksaan tambahan4 Antibiotik propilaksis5 Cairan dan Darah6 Peralatan dan instrumen khusus

ANESTESIA1 Teknik anesthesia2 Obat anestetik

Page 117: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

103

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN ANALGESIA REGIONAL/LOKAL DAERAH OPERASI

1 Penderita diatur dalam posisi sesuai dengan letak kelainan

2 Lakukan desinfeksi dan tindakan asepsis/antisepsis pada daerah operasi

3 Lapangan anestesia dipersempit dengan linen sterilTINDAKAN ANESTESIA

1 Induksi, intubasi2 Rumatan3 Ekstubasi

PERAWATAN PASCABEDAH1 Komplikasi dan penangannya2 Pengawasan terhadap fungsi vital3 Pemantauan khusus dengan alat khusus

Page 118: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

104

POST ANESTHESIA CARE UNIT

Tujuan :1. Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan mampu mengelola

pasien pasca-anestesia umum dan regional di PACU, 2. Mengetahui kapan pasien dipulangkan (untuk ambulatori), kapan

boleh dipindah ke ruangan (untuk pasien rawat inap), serta kapan indikasi masuk ICU, HCU, atau perlu operasi lagi.

Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th

ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.

Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins ; 20063. Chung F. Discharge process. In: Twersky RS, ed. The Ambulatory

Anesthesia Handbook. St Louis: Mosby;1995,431-49.4. Practice Guidelines for Postanesthetic Care. Anesthesiology 2002;

96(3).

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Mengetahui alat pemantauan dan obat-obatan apa yang

perlu diadakan di PACU2 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi di PACU:

obstruksi jalan nafas3 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi di PACU:

hipoksemia4 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi di PACU:

hiperkarbia5 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi di PACU:

hipotensi

Page 119: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

105

No Materi Ya Tidak6 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi di PACU:

hipertensi7 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi di PACU: aritmia8 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi di PACU:

menggigil9 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi di PACU: PONV10 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi di PACU:

delirium11 Mengetahui komplikasi akibat pemasangan jarum untuk

analgesia lokal atau akibat kateternya12 Memahami kapan pasien boleh keluar dari PACU fase 1

(pindah ke ruangan atau ke PACU fase2)13 Memahami kapan pasien boleh keluar dari PACU fase 2

(boleh pulang ke rumah)14 Memahami indikasi pasien harus masuk ke ICU atau HCU

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan pemantauan pasien PACU dan

persiapan obat-obatan yang harus ada di PACU2 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi yang sering

terjadi di PACU: obstruksi jalan nafas3 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi yang sering

terjadi di PACU: hipoksemia4 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi yang sering

terjadi di PACU: hiperkarbia.5 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi yang sering

terjadi di PACU: hipotensi.6 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi yang sering

terjadi di PACU: hipertensi.7 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi yang sering

terjadi di PACU: aritmia8 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi yang sering

terjadi di PACU: menggigil.9 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi yang sering

terjadi di PACU: PONV.10 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi yang sering

terjadi di PACU: delirium.

Page 120: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

106

No Materi Ya Tidak11 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi yang sering

terjadi di PACU: akibat penusukan jarum untuk analgesia regional atau kateternya.

12 Mampu menilai kapan pasien boleh keluar dari PACU fase 1 dengan Modifikasi Aldrete’s skor

13 Mampu menilai kapan pasien boleh keluar dari PACU fase 2 (boleh pulang ke rumah) dengan PADSS skor

14 Mampu menilai kapan pasien harus masuk ke ICU atau HCU

Checklist

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PENGENALAN KOMPLIKASI1 Pemasangan monitor2 menilai dan mengatasi komplikasi obstruksi

jalan nafas3 menilai dan mengatasi komplikasi hipoksemia4 menilai dan mengatasi komplikasi hiperkarbia5 menilai dan mengatasi komplikasi hipotensi6 menilai dan mengatasi komplikasi hipertensi7 menilai dan mengatasi komplikasi: aritmia8 menilai dan mengatasi komplikasi menggigil9 menilai dan mengatasi komplikasi PONV10 menilai dan mengatasi komplikasi delirium11 menilai dan mengatasi komplikasi akibat

penusukan jarum untuk analgesia regional atau kateternya

12 menilai kapan pasien boleh keluar dari PACU fase 1 dengan Modifikasi Aldrete’s skor

13 menilai kapan pasien boleh keluar dari PACU fase 2 (boleh pulang ke rumah) dengan PADSS skor

14 menilai kapan pasien harus masuk ke ICU atau HCU

Page 121: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

SEMESTER V

1. Modul Anestesia Bedah Rawat Jalan2. Modul Anestesia Regional IV (Bier block, Blok Saraf)3. Modul Anestesia Bedah Saraf I4. Modul Anestesia Kardiotoraksik I5. Modul Anestesia Bedah Invasif Minimal6. Modul Anestesia Bedah Penyakit Langka7. Modul Intensive Care I8. Modul Penelitian

Page 122: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan
Page 123: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

109

ANESTESIA BEDAH PASIEN RAWAT JALAN

Tujuan :Setelah mengikuti sesi ini peserta didik mampu melakukan persiapan

preoperatif pasien ambulatory dengan baik dan cermat, melakukan pembiusan umum maupun regional yang baik dan tepat, pemantauan dan penatalaksanaan pascabedah pasien ambulatori.

Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th

ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th

ed.Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins ; 2006 3. Miller´s Anesthesia RD Miller 6th ed 2005 4. Tatang Bisri : Literasi Anestesiologi : Ambulatori Anestesia, 2007.

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan kriteria pemilihan pasien untuk operasi

ambulatori2 Mampu menjelaskan pemeriksaan preoperatif pasien

untuk operasi ambulatori, meliputi pemeriksaan fisis dan penunjang yang tepat

3 Mampu menjelaskan status fisis pasien ambulatori berdasarkan klasifikasi ASA.

4 Mampu menjelaskan kondisi pasien yang tidak sesuai untuk operasi ambulatori dan risikonya, seperti bayi prematur dan eks-prematur, pasien dengan riwayat gangguan respirasi seperti ISPA, apnea, spasme bronkus, pasien dengan penyakit jantung seperti CHF, kelainan jantung kongenital, pasien dengan riwayat hipertermia malignan, pasien obesitas morbid, pasien dengan keganasan, gangguan jalan nafas sulit, operasi besar yang memungkinkan kehilangan banyak darah, yang membutuhkan pemantauan dan penanganan nyeri khusus pascabedah

Page 124: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

110

No Materi Ya Tidak5 Mampu menjelaskan persiapan preoperatif operasi

ambulatori seperti puasa dan premedikasi.6 Mampu menjelaskan rencana anestesia umum seperti

anestesia intravena, sungkup, LMA atau intubasi ETT, dan regional seperti spinal, epidural, kaudal maupun blok perifer untuk operasi pasien ambulatori yang akan dilakukan

7 Mampu menjelaskan persiapan alat anestesia umum maupun regional, dan obat-obatan dengan masa kerja singkat yang sesuai untuk anestesia ambulatori

8 Mampu menjelaskan pemantauan yang baik dan sesuai untuk anestesia ambulatori

9 Mampu menjelaskan cara pemulihan pembiusan yang cepat untuk pasien ambulatori

10 Mampu menjelaskan penatalaksanan nyeri, mual muntah pascabedah untuk pasien ambulatori

11 Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat timbul pascabedah ambulatori

12 Mampu menjelaskan kriteria pasien keluar dari PACU/ruang pulih fase 1 ke ruang pulih fase 2 (dengan Modifikasi Aldrete’s skor) pulang ke rumah (PADSS skor) atau harus dirawat pascabedah ambulatori

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan pemilihan pasien untuk operasi

ambulatory2 Mampu melakukan pemeriksaan preoperatif pasien

untuk operasi ambulatori, meliputi pemeriksaan fisis dan penunjang yang tepat

3 Mampu mengklasifikasi status fisis pasien ambulatori berdasarkan klasifikasi ASA

4 Mampu menilai kondisi pasien yang tidak sesuai untuk operasi ambulatori dan risikonya, seperti bayi prematur dan eks-prematur, pasien dengan riwayat gangguan respirasi seperti ISPA, apnea, spasme bronkus, pasien dengan penyakit jantung seperti CHF, kelainan jantung kongenital, pasien dengan riwayat hipertermia malignan, pasien obesitas morbid, pasien dengan keganasan, gangguan jalan nafas sulit, operasi besar yang memungkinkan kehilangan banyak darah, yang membutuhkan pemantauan dan penanganan nyeri khusus pascabedah

Page 125: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

111

No Materi Ya Tidak5 Mampu melakukan persiapan preoperatif operasi

ambulatori seperti puasa dan premedikasi6 Mampu memberikan anestesia umum seperti anestesia

intravena, sungkup, LMA atau intubasi ETT, dan regional seperti spinal, epidural, kaudal untuk operasi pasien ambulatori yang akan dilakukan (lihat prosedur anestesia umum dan regional)

7 Mampu melakukan persiapan alat anestesia umum maupun regional

8 Mampu melakukan pemberian obat-obatan dengan masa kerja singkat yang sesuai untuk anestesia ambulatori

9 Mampu melakukan pemantauan yang baik dan sesuai untuk anestesia ambulatori

10 Mampu melakukan penatalaksanan nyeri, mual muntah pascabedah untuk pasien ambulatori

11 Mampu mengenali tanda-tanda dan mengatasi komplikasi yang dapat timbul pascabedah ambulatori

12 Mampu menilai kondisi pasien keluar dari PACU/ruang pulih fase 1 ke ruang pulih fase 2 dengan Modifikasi Aldrete skor atau pulang (dengan PADSS skor), atau dirawat pascabedah ambulatori.

Page 126: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

112

ANALGESIA REGIONAL IV

Tujuan :Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti

tentang anatomi fungsional , anasgesia regional blok perifer, dapat memberikan anasgesia regional blok perifer dan bier block secara baik dan benar, melakukan penatalaksanaan komplikasi anasgesia regional blok perifer

Referensi :5. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th

ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20066. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.

Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins ; 2006

Kompetensi 5. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan anatomi fungsional anatomi pleksus

brakialis dan pleksus lumbosacral2 Mampu menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada

anesthesia pleksus brakialis dan pleksus lumbosakral.3 Mampu menjelaskan mekanisme kerja obat analgetik

lokal pada anesthesia blok pleksus brakialis dan pleksus lumbosacral

4 Mampu menjelaskan persiapan preoperatif termasuk kunjugan preanestesia dan melakukan identifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anesthesia blok perifer pleksus brakialis dan pleksus lumbosakral.

5 Mampu menjelaskan rencana penatalaksanaan anesthesia blok perifer pleksus brakialis dan pleksus lumbosakral untuk prosedur bedah yang akan dilakukan.

6 Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat yang akan dipakai untuk anesthesia blok pleksus brakialis dan blok pleksus lumbosakral .

Page 127: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

113

No Materi Ya Tidak8 Mampu menjelaskan cara kerja nerve- stimulator dan

metode lainnya untuk identifikasi saraf , keuntungan dan kerugiannya

9 Mampu menjelaskan prosedur tindakan anestesia berbagai pendekatan blok pleksus brakialis dan pleksus lumbosakral yang baik dan benar.

10 Mampu menjelaskan indikasi dan indikasi-kontra tindakan anestesia epidural, kaudal, blok pleksus brakialis dan pleksus lumbosakral.

11 Mampu menyebutkan jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran, mula kerja, lama kerja obat analgetik lokal yang dapat dipakai untuk anestesia blok pleksus brakialis dan pleksus lumbosakral serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat analgetik lokal.

12 Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mula dan masa kerja obat pada anestesia blok pleksus brakialis dan blok pleksus lumbosakral

13 Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada anestesia blok pleksus brakialis dan blok pleksus lumbosakral, tanda- tanda dan gejala, cara mencegah dan mengatasi komplikasi tersebut.

6. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan persiapan preoperatif termasuk

kunjugan preanestesia, memilih pasien yang sesuai untuk anestesia blok pleksus brakialis dan pleksus lumbosakral , dan melakukan identifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia.

2 Mampu melakukan persiapan alat (alat anestesia blok perifer dan alat resusitasi) dan obat (analgesia lokal, adjuvan, obat resusitasi) untuk anestesia blok perifer dan blok pleksus lumbosakral dengan baik dan benar.

3 Mampu melakukan prosedur tindakan anestesia blok pleksus brakialis, blok pleksus lumbosakral yang baik dan benar dengan berbagai cara pendekatan

Page 128: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

114

No Materi Ya Tidak4 Mampu memeriksa level ketinggian minimal dan jenis

blok yang diinginkan termasuk dermatom, miotom dan osteotom yang dipengaruhinya pada anestesia blok pleksus lumbosakral sehingga sesuai untuk kebutuhan masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan.

5 Mampu menyiapkan berbagai jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran dan memakai berbagai jenis obat analgetik lokal yang dapat dipakai untuk anestesia blok pleksus brakialis, blok pleksus lumbosakral, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat analgetik local

6 Mampu melakukan monitor pasien dalam anestesia blok pleksus brakialis, blok pleksus lumbosakral

7 Mampu mengenali perubahan fisiologis yang terjadi pada anestesia blok kaudal, blok pleksus brakialis , blok pleksus lumbosakral dan penatalaksanaannya

8 Mampu mengenali tanda- tanda dini komplikasi yang terjadi pada anestesia epidural lumbal, kaudal, blok pleksus brakialis, blok pleksus lumbosakral, melakukan pencegahan dan mengatasi komplikasi tersebut.

Checklist blok interscalenus Pleksus Brakialis

No Materi Sudah dikerjakan

Tidak dikerjakan

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Informed consent2 Pemeriksaan fisis dan lab3 Pemeriksaan tambahan

PROSEDUR BLOK INTERSKALENUS1 Periksa kesiapan alat (blok perifer, resusitasi)

dan obat (blok perifer, resusitasi) yang diperlukan dan cek kesiapan alat

2 Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis dan antisepsis

3 Pasang monitor Standard pada pasien dan amati tanda vital pasien

4 Pasang jalur intravena pada ekstremitas lain yang tidak diblok

5 Premedikasi bila perlu

Page 129: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

115

No Materi Sudah dikerjakan

Tidak dikerjakan

6 Posisikan pasien dengan kepala pasien miring ke arah sisi yang tidak diblok

7 Gambar penunjuk anatomi blokbinterskalenus : bagian posterior otot sternokleidomastoideus pars klavikularis, vena jugularis eksterna, dan klavikula. Raba otot skalenus anterior dan medial di bagian posterior ototsternokleidomastoideus pars klavikula, di dekat vena jugularis eksterna

8 Asepsis dan antisepsis daerah penyuntikan9 Analgesia lokal daerah penyuntikan

10 Jarum simulator 2 inci dihubungkan dengan nerve stimulator, dengan arus 1,5 mA, disuntikkan pada daerah antara otot skalenus anterior dan medial dengan arah sedikit kaudal dan posterior. Perhatikan jarum jangan masuk lebih dari 2 cm

11 Amati adanya respons positif berupa twitch otot deltoid, lengan atas , lengan bawah atau tangan. Kecilkan arus sampai didapat twitch adekuat dengan arus 0,2 -0,4 mA. Sesuaikan posisi jarum bila perlu.

12 Hubungkan semprit berisi analgesia lokal dengan jarum simulator. Aspirasidan injeksikan analgesia lokal secara pelan dan aspirasi seringDURANTE BLOK INTERSKALENUS PLEKSUS BRAKIALIS

1 Monitor ABC, intensitas blok dan dermatom, osteotom, miotom yangterblok

2 Penatalaksanaan rasa tidak nyaman pasien selama blok interskalenuspleksus brakialis

3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan penatalaksanaannya

4 Penatalaksanaan bila blok tidak adekuatPASCABEDAH

1 Monitor ABC di ruang pulih2 Pasien dikembalikan ke ruang rawat3 Komplikasi dan penatalaksanaan komplikasi

Page 130: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

116

Checklist Blok Aksilaris Pleksus Brachialis

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Informed consent2 Pemeriksaan fisis dan lab3 Pemeriksaan tambahan

PROSEDUR BLOK INTERSKALENUS1 Periksa kesiapan alat (blok perifer, resusitasi)

dan obat yang diperlukan dan cek kesiapan alat

2 Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis dan antisepsis

3 Pasang monitor Standard pada pasien dan amati tanda vital pasien

4 Pasang jalur intravena pada ekstremitas lain yang tidak diblok

5 Premedikasi bila perlu6 Posisikan pasien dengan kepala pasien miring

ke arah sisi yang tidak diblok, dan lengan yang akan diblok abduksi dan fleksi di sendi siku sehingga aksila terekspos

7 Raba denyut arteri aksilaris pada lengan yang akan diblok

8 A dan antisepsis daerah penyuntikan9 Analgesia lokal daerah penyuntikan10 Jarum simulator 2 inch dihubungkan dengan

nerve stimulator, dengan arus 1,5 mA, disuntikkan pada daerah di atas denyut arteri aksilaris

11 Amati adanya respons twitch tangan. Kecilkan arus sampai didapat twitch adekuat dengan arus 0,2 -0,4 mA.Sesuaikan posisi jarum bila perlu

12 Hubungkan sempri tberisi analgesia lokal dengan jarum simulator. Aspirasi dan injeksikan analgesia lokal secara pelan dan aspirasi sering

13 Bila perlu dapat dicari respons motorik nervus medianus, ulnaris, radialis satu persatu

Page 131: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

117

DURANTE BLOK AKSILARIS PLEKSUS BRAKIALIS

1 Monitor ABC , intensitas dan dermatom, osteotom , miotom yang terblok

2 Penatalaksanaan rasa tidak nyaman pasien selama blok interskalenus pleksus brakialis

3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan penatalaksanaannya

4 Penatalaksanaan bila blok tidak adekuatPASCABEDAH

1 Monitor ABC di ruang pulih2 Pasien dikembalikan ke ruang rawat3 Komplikasi dan penatalaksanaan komplikasi

Checklist Blok Siatik Pleksus Sakralis

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Informed consent2 Pemeriksaan fisis dan lab3 Pemeriksaan tambahan

PROSEDUR BLOK SIATIK PLEKSUS SAKRALIS1 Periksa kesiapan alat (blok perifer, resusitasi)

dan obat yang diperlukan dan cek kesiapan alat2 Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis

dan antisepsis3 Pasang monitor Standard pada pasien dan

amati tanda vital pasien4 Pasang jalur intravena pada ekstremitas lain

yang tidak diblok5 Premedikasi bila perlu6 Posisikan pasien dengan posisi lateral sedikit

jatuh ke ventral dengan tungkai yang akan diblok di sebelah atas, dengan fleksi sendi panggul dan lutut

7 Gambar penunjuk anatomi blok siatik : 4 sm dari pertengahan garis yangmenghubungkan SIPS dan trokanter mayor

8 A dan antisepsis daerah penyuntikan9 Analgesia lokal daerah penyuntikan

Page 132: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

118

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

10 Jarum simulator 4 inch dihubungkan dengan nerve stimulator, dengan arus 1,5 mA, disuntikkan dengan arah tegak lurus semua plana

11 Amati adanya respons twitch otot hamstring, betis atau kaki. Kecilkan arus sampai didapat twitch adekuat dengan arus 0,2 -0,4 mA. Sesuaikan posisi jarum bila perlu.

12 Hubungkan semprit berisi analgesia lokal dengan jarum simulator. Aspirasi dan injeksikan analgesia lokal secara pelan dan aspirasi seringDURANTE BLOK SIATIK PLEKSUS SAKRALIS

1 Monitor ABC , intensitas dan dermatom, osteotom , miotom yang terblok

2 Penatalaksanaan rasa tidak nyaman pasien selama blok

3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan penatalaksanaannya

4 Penatalaksanaan bila blok tidak adekuatPASCABEDAH

1 Monitor ABC di ruang pulih2 Pasien dikembalikan ke ruang rawat3 Komplikasi dan penatalaksanaan komplikasi

1. Checklist Blok Femoralis pleksus Lumbalis

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Informed consent2 Pemeriksaan fisis dan lab3 Pemeriksaan tambahan

PROSEDUR BLOK FEMORALIS PLEKSUS LUMBALIS

1 Periksa kesiapan alat (blok perifer, resusitasi) dan obat yang diperlukan dan cek kesiapan alat

2 Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis dan antisepsis

Page 133: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

119

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

3 Pasang monitor Standard pada pasien dan amati tanda vital pasien

4 Pasang jalur intravena pada ekstremitas lain yang tidak diblok

5 Premedikasi bila perlu6 Posisikan pasien supine7 Gambar penunjuk anatomi blok femoralis :

lipatan inguinal dan denyutarteri femoralis

8 A dan antisepsis daerah penyuntikan9 Analgesia lokal daerah penyuntikan 10 Jarum

simulator 2 inci dihubungkan dengan nerve stimulator, dengan arus 1,5 mA, disuntikkan dengan arah hampir tegak lurus tepat di sebelah denyut arteri femoralis

10 Amati adanya respons twitch otot kuadriseps femoris .Kecilkan arussampai didapat twitch adekuat dengan arus 0,2 -0,4 mA. Sesuaikan posisijarum bila perlu

11 Hubungkan semprit berisi analgesia lokal dengan jarum stimulator. Aspirasi dan injeksikan analgesia lokal secara pelan dan aspirasi seringDURANTE BLOK FEMORALIS PLEKSUS LUMBALIS

1 Monitor ABC , intensitas dan dermatom, osteotom , miotom yangterblok

2 Penatalaksanaan rasa tidak nyaman pasien selama blok

3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan penatalaksanaannya

4 Penatalaksanaan bila blok tidak adekuatPASCABEDAH

1 Monitor ABC di ruang pulih2 Pasien dikembalikan ke ruang rawat3 Komplikasi dan penatalaksanaan komplikasi

Page 134: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

120

Check list Blok Poplitea Pleksus Sakralis

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Informed consent2 Pemeriksaan fisis dan lab3 Pemeriksaan tambahan

PROSEDUR BLOK POPLITEA PLEKSUS SAKRALIS

1 Periksa kesiapan alat (blok perifer, resusitasi) dan obat yang diperlukan dan cek kesiapan alat

2 Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis dan antisepsis

3 Pasang monitor Standard pada pasien dan amati tanda vital pasien

4 Pasang jalur intravena pada ekstremitas lain yang tidak diblok

5 Premedikasi bila perlu6 Posisikan pasien dengan posisi prone7 Gambar penunjuk anatomi blok poplitea :

8 cm dari lipatan poplitea ke arah kaudal di pertengahan tendon otot semi membranosus dan otot biseps femoris

8 A dan antisepsis daerah penyuntikan9 Analgesia lokal daerah penyuntikan10 Jarum simulator 4 inch dihubungkan dengan

nerve stimulator, dengan arus 1,5 mA, disuntikkan dengan arah tegak lurus

11 Amati adanya respons twitch otot kaki. Kecilkan arus sampai didapat twitch adekuat dengan arus 0,2 -0,4 mA. Sesuaikan posisi jarum bila perluDURANTE BLOK POPLITEA PLEKSUS

1 Monitor ABC , intensitas dan dermatom, osteotom , miotom yang terblok

2 Penatalaksanaan rasa tidak nyaman pasien selama blok

3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan penatalaksanaannya

4 Penatalaksanaan bila blok tidak adekuat

Page 135: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

121

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PASCABEDAH1 Monitor ABC di ruang pulih2 Pasien dikembalikan ke ruang rawat3 Komplikasi dan penatalaksanaan komplikasi

Checklist ujian Analgesia regional intravena

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Informed consent2 Pemeriksaan fisis dan lab3 Pemeriksaan tambahan

PROSEDUR ANALGESIA REGIONAL INTRAVENA

1 Periksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan dan cek kesiapan alat

2 Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis dan antisepsis

3 Pasang monitor Standard pada pasien dan amati tanda vital pasien

4 Pasang jalur intravena pada ekstremitas lain yang tidak diblok

5 Premedikasi bila perlu6 Posisikan pasien dengan ekstremitas yang

akan diblok dielevasi selama 1-2 menit7 Lengan dibalut dengan vellband dan turnike

kaf ganda dipasang pada bagian proksimal ekstremitas yang diblok

8 Kateter intravena 22 G dipasang pada dorsum manus atau dorsum pedis pada lengan/kaki yang akan diblok

9 Elevasi ekstremitas 1 menit untuk eksanguinasi10 Pembalut Esmarch dipasang dengan baik

secara sistematis dari ujung jari sampai kaf distal

11 Inflasikan kaf distal sampai 300 mmHg12 Inflasikan kaf proksimal sampai 300 mmHg13 Deflasikan kaf distal

Page 136: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

122

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

14 Pembalut Esmarch dilepaskan15 Cek ekstremitas untuk warna (pucat) dan

oklusi arteri (tidak ada denyut arteri)16 Ekstremitas diturunkan, obat analgetik lokal

disuntikkan melalui kateter intravena pada ekstremitas yang akan diblokDURANTE ANALGESIA REGIONAL INTRAVENA

1 Monitor ABC2 Penatalaksanaan rasa tidak nyaman pasien

selama analgesia regional Intravena3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan

penatalaksanaannya4 Penatalaksanaan bila durasi blok akan habis

PASCABEDAH1 Lepascan turnike pelan dan bertahap2 Monitor ABC di ruang pulih3 Pasien dikembalikan ke ruang rawat

Page 137: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

123

ANESTESIA BEDAH SARAF I

Tujuan :Memberikan anestesia pada operasi intrakranial, operasi di luar

otak akan tetapi pasiennya mempunyai kelainan otak, bedah spinal dan kolumna verebralis.

Referensi : 1. Cottrell JE, Smith DS. Anesthesia and Neurosurgery, 4th ed. St Louis

: Mosby; 2001.2. Newfield P, Cottrell JE. Handbook of Neuroanesthesia, 4th ed,

Philadelphia : Lippincott Williams&Wilkins ; 2007.3. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th

ed, New York : Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20064. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.

Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins ; 20065. ISNAML participant workbook 2007.6. Matta BF, Menon DK, Turner JM (eds) Textbook of Neuroanaesthesia

and Critical care, 1st ed., Greenwich Medical Media Ltd., London.7. Albin MS (1997). Textbook of Neuroanesthesia with Neurosurgical

and Neuroscience Perspectives. McGraw-Hill, New York.1137-1175.8. Bisri T, Himendra A, Surahman E. Neuroanestesia. Bandung 1998.

KOMPETENSI1. Kognitif:

No Materi Ya Tidak1 Memahami neurofisologi, neurofarmakologi2 Memahami penilaian preoperatif pasien untuk operasi

intrakranial3 Memahami patofisiologi kelainan intraserebral baik

trauma atau non trauma4 Memahami bagaimana melakukan identif ikasi

peningkatan tekanan intrakranial

Page 138: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

124

No Materi Ya Tidak5 Memahami pemantauan untuk prosedur intrakranial6 Memahami persiapan penatalaksanaan jalan nafas pada

operasi servikal7 Memahami pemilihan anestesia untuk bedah saraf8 Memahami cara pendekatan kegawatan pada kraniotomi9 Memahami cara merencanakan anestesia yang

memungkinkan dilakukanpemantauan neurofisiologisMemahami pilihan-pilihan untuk mengatasi peningkatan tekanan intrakranial

10 Memahami cara melakukan proteksi otak perioperatif

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan persiapan untuk operasi intrakranial2 Mampu menilai GCS secara cepat3 Mampu melakukan manajemen jalan nafas pada operasi

spinal servikal4 Melakukan pemasangan jalur intraarterial dan intravena

dengan jarum besar (keberhasilan 75%)5 Mampu memasang kateter vena sentral tanpa mengganggu

drainase vena serebral (75% berhasil)6 Mampu melakukan induksi anestesia umum untuk operasi

besar (masih di supervisi)7 Mampu melakukan intubasi pasien dengan kelanan serebral

atau cervikaldengan benar (dengan intubasi serat optik, kalau ada).

8 Mampu memberikan anestesia pada prosedur diagnostik (MRI, CTScan)

9 Mampu menangani komplikasi pascabedah saraf diruang pulih

10 Mampu melakukan proteksi otak perioperatif

Page 139: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

125

Checklist Bedah Saraf I

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan

penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATIK, obat4 Pemasangan monitor

ANESTESIA1 Induksi, rumatan dan pengakhiran anestesia

umum2 Pemantauan3 Pemberian cairan dan transfusi4 Komplikasi dan penanganannya5 Ekstubasi

PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital2 Penanganan komplikasi dan nyeri pascabedah

Page 140: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

126

ANESTESIA BEDAH KARDIOTORASIK I

Tujuan :1. Mahasiswa mampu melaksanakan persiapan preoperatif pasien

bedah toraks, elektif maupun darurat2. Menentukan pasien yang layak menjalani ventilasi satu paru3. Menguasai teknik anestesia dengan ventilasi satu paru4. Menguasai teknik anestesia pada pasien dengan massa mediastinum,

termasuk penderita miasthenia gravis dan sindroma vena kava superior

5. Melakukan pemantauan untuk bedah toraks, termasuk yang menggunakan teknik ventilasi satu paru

6. Penatalaksanaan pascaanestesia pasien bedah toraks, termasuk penatalaksanaan nyeri pascabeda

Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ, Larson CP. Clinical

Anaesthesiology, 2. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 20063. Miller´s Anesthesia RD Miller 6th ed 20054. Kaplan JA, Slinger PD. Thoracic Anesthesia, 3rd ed, 2003

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi paru normal2 Mampu menjelaskan patofisiologi berbagai kelainan paru

dan hubungannya dengan anestesia3 Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif pasien

dengan kelainan paru, termasuk persiapan prabedah yang baik

4 Mampu menjelaskan fisiologi pada ventilasi satu paru5 Mampu menjelaskan indikasi, indikasi kontra dan komplikasi

ventilasi satu paru

Page 141: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

127

No Materi Ya Tidak6 Mampu menjelaskan teknik anestesia, peralatan dan

pemantauan yang diperlukan pada ventilasi satu paru7 Mampu menjelaskan berbagai lokasi massa mediastinum

dan konsekuensi fisiologisnya8 Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif pasien

dengan massa mediastinum9 Mampu menjelaskan teknik anestesia pada massa

mediastinum10 Mampu menjelaskan patofisiologi sindrom vena kava

superior11 Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif pasien

dengan sindrom vena kava superior12 Mampu menjelaskan patofisiologi miastenia gravis dan

implikasinya pada teknik anestesia13 Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif pasien

miastenia gravis14 Mampu menjelaskan kegawatan torasik yang mengancam

nyawa, termasuk trauma toraks15 Mampu menjelaskan teknik anestesia pada bedah darurat

trauma toraks16 Mampu menjelaskan penatalaksanaan pascabedah dan

tatalaksana nyeri pasien bedah toraks

PsikomotorNo Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan pemeriksaan preoperatif pasien untuk

bedah toraks, meliputi pemeriksaan fisis dan penunjang yang tepat

2 Mampu menilai kelayakan anestesia untuk bedah toraks3 Mampu menilai kondisi pasien yang tidak sesuai untuk

teknik ventilasi satu paru dan risikonya4 Mampu melakukan persiapan preoperatif bedah toraks,

termasuk fisioterapi dada dan terapi inhalasi5 Mampu mempersiapkan peralatan dan pemantauan yan

diperlukan untuk anestesia dengan ventilasi satu paru6 Mampu melakukan teknik anestesia dan pemantauan

dengan ventilasi satu paru7 Mampu melakukan intubasi dengan double lumen tube8 Mampu memberikan anestesia pada pasien dengan

massamediastinum

Page 142: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

128

No Materi Ya Tidak9 Mampu memberikan anestesia pada bedah darurat toraks10 Mampu melakukan pemantauan yang baik dan sesuai

untuk anestesia bedah toraks11 Mampu melakukan penatalaksanan pascabedah toraks,

termasuk tatalaksana nyeri12 Mampu mengenali tanda-tanda dan mengatasi komplikasi

yang dapat timbul pascabedah toraks

Checklist

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRAANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan

penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATICS, obat4 Pemasangan monitor5 Interpretasi hasil monitor

ANESTESIA1 Anestesia umum (intubasi ETT/ DLT)2 Anestesia3 Anestesia intravena4 Pemberian cairan dan transfusi5 Pemanatauan fungsi vital, kesadaran,

kardiovaskular, pernafasan. Tekanan darah, nadi, Saturasi Hb (SpO2), ventilasi (ETCO2 bila ada), jumlah urin, suhu

6 Pengakhiran anestesia, masa siuman7 Tindakan ekstubasi8 Komplikasi dan penanganannya

PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital pascabedah2 Penanganan komplikasi, respirasi,

kardiovaskular, kesadaran, metabolik, gastrointestinal (mual muntah) dan nyeri pascabedah

3 Penetapan kriteria untuk laik boleh dipulangkan

Page 143: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

129

ANESTESIA BEDAH INVASIF MINIMAL

Tujuan Setelah mengikuti sesi ini peserta didik mampu melakukan

tatalaksana perioperatif operasi invasive minimal (selanjutnya disingkat dengan OIM) atau operasi laparoskopi (selanjutnya disingkat OL) yangmeliputi: 1. evaluasi dan persiapan preoperatif dengan baik dan cermat, 2. melakukan penatalaksanaan anestesia secara benar dan aman

sehingga menghasilkan trias anestesia yang optimal, 3. melakukan penatalaksanaan reanimasi yang adekuat selama

prosedur berlangsung, 4. melakukan pemantauan,5. melakukan prosedur pemulihan anestesia yang aman dan mulus

serta melakukan tatalaksana pascaanestesia/operasi yang rasional

Referensi :1. Basic & Clinical Pharmacology Katzung BG 9th ed 20042. Clinical Anesthesiology GE Morgan, Jr 4th ed 20063. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 2005.4. Miller´s Anesthesia RD 6th ed 20055. Berry & Kohn’s Operating room technique, 10th ed 2004

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Penyakit sistemik lain yang diderita pasien yang dapat

mempengaruhi jalannya anestesia untuk OIM atau OL2 Deskripsi prosedur OIM atau OL, elemen esensial, bahaya

dan pertimbangan keamanan pasien yang akan dilakukan OIM atau OL

Page 144: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

130

No Materi Ya Tidak3 Persiapan preoperatif yang harus dilaksanakan baik

persiapan rutin maupun persiapan khusus; di rumah (pada pasien rawat jalan), di bangsal/ruang perawatan, di kamar persiapan IBS dan di kamar operasi

4 Rencana anestesia dan reanimasi yang akan dilakukan untuk prosedur OIM atau OL

5 Pemantauan dan penyulit yang dapat terjadi selama OIM atau OL

6 Perubahan fisiologis akibat insuflasi gas CO2 dan perubahan posisi trendelenburg, antitrendelenburg, lateral, litotomi, terhadap kondisi pasien selama anestesia untuk OIM atau OL

7 Cara mengenali dan menangani komplikasi pemakaian gas CO2 dan pemakaian alat bedah elektrik pada OIM atau OL

8 Pemantauan, beberapa penyulit yang dapat terjadi dan penatalaksanaannya pasca OIM atau OL

9 Rekam medis perioperatif pasien OIM atau OL

2. PsikomotorNo Materi Ya Tidak1 Melakukan langkah-langkah evaluasi preoperatif yang

meliputi; anamnesis, pemeriksaaan fisis, pemeriksaan penunjang, dan konsultasi untuk menentukan status fisis ASA preoperatif pasien OIM atau OL

2 Menentukan status fisis ASA dan menegakkan diagnosis penyakit sistemik lain yang diderita pasien yang dapat mempengaruhi jalannya anestesia untuk OIM atau OL

3 Melakukan identifikasi dengan benar perihal indikasi prosedur OIM atau OL yang minimal, moderat atau yang kompleks dan indikasi-kontranya terkait dengan butir 2 di atas

4 Melakukan persiapan preoperatif yang harus dilaksanakan baik persiapan rutin maupun persiapan khusus; di rumah (pada pasien rawat jalan), di bangsal/ruang perawatan, di kamar persiapan IBS dan di kamar operasi

5 Melakukan penatalaksanaan anestesia secara benar dan aman sehingga menghasilkan trias anesthesia yang optimal, melakukan penatalaksanaan reanimasi yang adekuat selama prosedur berlangsung dan melakukan prosedur pemulihan anestesia yang aman dan mulus

Page 145: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

131

No Materi Ya Tidak6 Melakukan pemantauan dan segera melakukan

penanggulangan terhadap penyulit yang dapat terjadi selama OIM atau OL

7 Melakukan antisipasi terhadap perubahan fisiologis akibat insuflasi gas CO2 dan perubahan posisi trendelenburg, anti-trendelenburg, lateral, litotomi, terhadap kondisi pasien selama anestesia untuk OIM atau OL

8 Mengenali dan menangani komplikasi pemakaian gas CO2 dan pemakaian alat bedah elektrik pada OIM atau OL

9 Melakukan pemantauan, menegakkan diagnosis penyulit-penyulit yang dapat terjadi dan melakukan penatalaksanaannya pasca OIM atau OL

10 Membuat rekam medis perioperatif OIM atau OL

Checklist

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

EVALUASI PRA OPERASI1 Anamnesis2 Pemeriksaan fisis3 Pemeriksaan penunjang4 Konsultasi5 Kesimpulan status fisis ASA

PERSIAPAN PRA OPERASI1 Persetujuan setelah mendapatkan informasi

yang adekuat2 Persiapan di ruang perawatan (a.l. puasa, donor

dll)3 Persiapan di kamar persiapan operasi (a.l.

premedikasi, infusi dll)4 Persiapan di kamar operasi (a.l. posisi, alat

pantau dll)TINDAKAN ANESTESIA

1 Induksi konvensional atau induksi cepat2 Pemasangan sonde lambung dan LMA atau

PET dan penatalaksanaan jalan nafas yang lain sesuai kebutuhan

3 Pemeliharaan trias anestesia dan puresi simpatikus

Page 146: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

132

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

4 Penatalaksanaan ventilasi mekanis5 Pemantauan dasar intraoperatif6 Penatalaksanaan terapi cairan dan transfusi

darah7 Pemulihan anestesia termasuk ekstubasi LMA

atau PETdan sonde lambungPERAWATAN PASCA-ANESTESIA

1 Pemantauan nilai Aldreta dan oksigenasi di ruang pulih

2 Terapi mual / muntah3 Penatalaksanaan nyeri akut4 Terapi nyeri bahu akibat residu CO2 di dalam

peritonium5 Terapi cairan dan nutrisi6 Kriteria pengeluaran dari ruang pulih

Page 147: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

133

SEMESTER VI

1. Modul Anestesia Bedah Saraf II2. Modul Anestesia Kardiotoraksik II3. Modul Anestesia dan Penyakit Langka4. Modul Intensive Care II5. Modul Penelitian

Page 148: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

134

Page 149: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

135

ANESTESIA BEDAH SARAF II

Tujuan :Setelah menyelesaikan sesi ini peserta didik diharapkan mampu:1. Memberikan anestesia pada operasi intrakranial, operasi di luar otak

akan tetapi pasiennya mempunyai kelainan otak, 2. Anestesi pada operasi spinal dan columna verebralis, 3. Anestesia pada prosedur intervensional neuroradiologi di dalam

maupun di luar kamar operasi.4. Mampu melakukan proteksi otak selama periode perioperatif

Referensi : 1. Cottrell JE, Smith DS. Anesthesia and Neurosurgery, 4th ed. St Louis

: Mosby; 2001.2. Newfield P, Cottrell JE. Handbook of Neuroanesthesia, 4th ed,

Philadelphia : Lippincott Williams&Wilkins ; 2007.3. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th

ed, New York : Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20064. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.

Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins ; 20065. ISNAML participant workbook 2007.6. Matta BF, Menon DK, Turner JM (eds) Textbook of Neuroanaesthesia

and Critical care, 1st ed., Greenwich Medical Media Ltd., London.7. Albin MS (1997). Textbook of Neuroanesthesia with Neurosurgical

and Neuroscience Perspectives. McGraw-Hill, New York.1137-1175.8. Bisri T, Himendra A, Surahman E. Neuroanestesia. Bandung 1998.

KOMPETENSI1. Kognitif:

No Materi Ya Tidak1 Memahami neurofisiologi, neurofarmakologi

Page 150: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

136

No Materi Ya Tidak2 Memahami penilaian preoperatif pasien untuk operasi

intrakranial3 Memahami patofisiologi kelainan intraserebral baik trauma

atau non trauma4 Memahami bagaimana melakukan identifikasi peningkatan

tekanan intrakranial5 Memahami pemantauan untuk prosedur intrakranial6 Memahami persiapan penatalaksanaan jalan nafas pada

operasi servikal7 Memahami pemilihan anestesia untuk bedah saraf8 Memahami cara pendekatan kegawatan pada kraniotomi9 Memahami cara merencanakan anestesia yang

memungkinkan dilakukan pemantauan neurofisiologi10 Memahami cara-cara untuk mengatasi peningkatan

tekanan intrakranial11 Memahami proteksi otak selama periode perioperatif

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan persiapan untuk operasi intrakranial2 Mampu menilai GCS secara cepat3 Mampu menilai adanya herniasi otak4 Mampu melakukan manajemen jalan nafas pada operasi

spinal servikal5 Melakukan pemasangan jalur intraarterial dan intravena

dengan jarum besar(keberhasilan 75%)

6 Mampu memasang kateter vena sentral tanpa mengganggu drainase vena serebral (75% berhasil)

7 Mampu melakukan induksi anestesia umum untuk operasi besar, rumatan, ekstubasi tanpa gejolak hemodinamik

8 Mampu melakukan intubasi pasien dengan kelanan serebral atau cervikal dengan benar (dengan fibreoptic intubation, kalau ada)

9 Mampu melakukan teknik anestesia hipotensif10 Mampu menilai adanya embolusudara dan menanganinya11 Mampu memberikan anestesia pada prosedur diagnostik

(MRI, CTScan)

Page 151: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

137

No Materi Ya Tidak12 Mampu menangani komplikasi pascabedah saraf diruang

pulih13 Mampu melakukan tindakan proteksi otak selama periode

perioperatif

Checklist Bedah Saraf II

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan

penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATIK, obat4 Pemasangan monitor

ANESTESIA1 Induksi, rumatan dan pengakhiran anestesia

umum2 Pemantauan3 Pemberian cairan dan transfusi4 Komplikasi dan penanganannya5 Ekstubasi

PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital2 Penanganan komplikasi dan nyeri pascabedah

Checklist Bedah Rawat Jalan

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan

penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATIK, obat4 Pemasangan monitor

ANESTESIA1 Induksi, rumatan dan pengakhiran anestesia

umum

Page 152: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

138

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

2 Pemantauan3 Pemberian cairan dan transfusi4 Komplikasi dan penanganannya5 Ekstubasi

PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital2 Penanganan komplikasi dan nyeri pascabedah

Page 153: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

139

ANESTESIA PASIEN DENGAN PENYAKIT LANGKA

Tujuan :Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan memahami patofisiologi

berbagai penyakit langka, demikian juga obat apa yang dikonsumsi pasien untuk jangka panjang. Atas dasar hal tersebut dapat direncana pemilihan teknis, obat, perawatan, dan pemantauan yang akan dipergunakan. Asuhan medis perioperatif penyakit langka dilaksanakan dengan baik

Referensia. Anesthesia and Uncommon Diseases edisi 5, Lee A. Fleisher, MD.b. Anesthesia and Uncommon Diseases, Jonathan Benummof dan Katj

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Mampu merencanakan pemeriksaan fisis dan pemeriksaan

penunjang yang diperlukan untuk diagnosis pasien penyakit langka yang akan mengalami pembedahan untuk penyakit primer atau penyakit lain yang menyertai

2 Mampu menjelaskan patofisiologi penyakit-penyakit langka

3 Mampu menjelaskan anestesia dan perawatan pasca-anestesia untuk pasien penderita penyakit langka

4 Mampu menjelaskan komplikasi yang terjadi selama anestesia dan masa perioperatif pasien dengan penyakit langka

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan anamnesis, pemeriksaan fisis dan

pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk diagnosis pasien penyakit langka yang akan mengalami pembedahan untuk penyakit primer atau penyakit lain yang menyertai

Page 154: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

140

No Materi Ya Tidak2 Mampu melakukan persiapan dan optimalisasi pra anestesia

untuk pasien dengan penyakit langka3 Mampu melakukan penatalaksanaan anestesia pada pasien

dengan penyakit langka4 Mampu melakukan perawatan pasca-anestesia pada pasien

dengan penyakit langka

Checklist

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN PRE OPERASI1 Persetujuan setelah mendapatkan informasi

yang adekuat2 Laboratorium3 Pemeriksaan tambahan4 Antibiotik propilaksis5 Cairan dan Darah6 Peralatan dan instrumen khusus

ANESTESIA1 Teknik anestesia2 Obat anestetik3 Lapangan anestesia dipersempit dengan linen

sterilTINDAKAN ANESTESI

1 Induksi, intubasi2 Rumatan3 Ekstubasi

PERAWATAN PASCABEDAH1 Komplikasi dan penangannya2 Pengawasan terhadap fungsi vital3 Pemantauan khusus dengan alat khusus

Page 155: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

141

KEDOKTERAN CRITICAL CARE / INTENSIVE CARE (I dan II) (semester 2)

Setelah mengikuti modul ICU 1 dan 2 ini peserta didik akan memiliki pengetahuan dan atau keterampilan meliputi:

1. Indikasi pasien masuk ICU2. Tanda2 pasien yang memerlukan resusitasi dan stabilisasi awal di

ICU3. Penilaian klinis pasien ICU4. Investigasi/ pemeriksaan penunjang ,interpretasi data dan diagnosis5. Bantuan organ dan prosedur prosedur praktis terkait6. Pemantauan dan pengukuran klinis7. Pemakaian alat-alat di ICU dengan aman8. Kondisi khusus (tidak termasuk trauma, luka bakar dan pasien

pediatrik)a. Sistem respirasib. Sistem kardiovaskularc. Sistem renald. Sistem sarafe. Trauma dan luka bakarf. Pasien pediatrikg. Pasien obstetrih. Sepsis dan pengendalian infeksii. Transportasi pasien kritis

9. End-of- life- care

Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th

ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.

Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins ; 20063. Texbook of Critical Care

Page 156: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

142

Checklist

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

Antisipasi terhadap kondisi yang mengancam nyawaPenolong mencuci tangan dengan antiseptik/ pakai sarungtangan steril, masker

1 Penilaian kesadaran2 Penilaian jalan nafas pasien kritis3 Pembebasan jalan nafas4 Pemberian oksigen dan ventilasi dengan balon-

katup-sungkup5 Penilaian sirkulasi/kardiovaskular6 Pemasangan artifisial jalan nafas (intubasi,

LMA, krikotirotomi)7 Pemasangan akses vena perifer8 Pemasangan akses vena sentral9 Menentukan pasien gagal nafas10 Penanggulangan awal gagal nafas11 Setting ventilator pada pasien gagal nafas12 Menentukan pasien dalam keadaan gagal

sirkulasi13 Resusitasi cairan pada pasien syok14 Penggunaan cairan kristaloid15 Penggunaan cairan koloid16 Melakukan target resusitasi dalam 6jam Early

Goal Directed Therapy (EGDT)17 Melakukan pemasangan ventilator dengan

seting yang benar18 Melakukan pemberian obat-obat vasoaktif

(inotropik dan vasopresor)19 Menentukan pemeriksaan penunjang lain yang

diperlukan untuk investigasi: darah perifer lengkap, kimia darah fungsi ginjal, fungsi hepar, hemostasis, kultur dan resistensi tes, EKG 12 lead, radiologi, pencitraan lain (CT, USG, Echo), bronkoskopi, analisis gas darah, elektrolit, lain lain sesuai indikasi.Menentukan skor prognosis bila ada

Page 157: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

143

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

20 Melakukan pemantauan kesadaran, tekanan darah (S,D,MAP), HR, EKG, SpO2, ETCO2, suhu, produksi urin, keseimbangan cairan

21 Melakukan terapi titrasi untuk mencapai target fungsi vital : pernafasan, kardiovaskular, susunan saraf, metabolik, renal

22 Melakukan dukungan terapi nutrisi enteral23 Melakukan dukungan terapi nutrisi parenteral24 Melakukan posisi pasien, pencegahan tukak

lambung, pencegahan DVT, pencegahan dekubitus, pencegahan infeksi nosokomial, pencegahan pnemonia karena ventilator (VAP)

25 Melakukan terapi simptomatik dan bantuan hidup

26 Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang : biokimia, oksigenasi, hasil pencitraan, hasil kultur dan resisitensi tes

27 Melakukan terapi kausal sesuai hasil investigasi28 Melakukan interpretasi hasil terapi titrasi29 Melakukan konsultasi/koordinasi dengan

spesialis lain dan kolaborasi dengan profesi lain30 Melakukan prosedur invasif untuk pemantauan

maupun terapi sesuai indikasi: pemasangan pipa toraks, trakeostomi perkutaneus

31 Melakukan follow up pasien terhadap hasil terapi atau tindakan invasif secara terus menerus dengan interval waktu sesuai kondisi pasien sampai kondisi stabil normal

32 Melakukan penilaian prognosis pasien dengan APACHE II

33 Melakukan penilaian prognosis pasien dengan SAPS II

34 Melakukan penilaian prognosis pasien dengan SOFA

35 Melakukan perkiraan beaya untuk menilai manfaat dan risiko

36 Menetapkan Do Not Resuscitate (DNR) pada pasien

37 Memutuskan withdrawing dan withholding therapy

Page 158: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

144

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

38 Memutuskan asuhan akhir kehidupan39 Menetapkan mati batang otak

Page 159: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

145

Modul 26 ANESTESIA BEDAH KARDIOTORASIK II (MODUL PILIHAN)

TujuanSetelah proses alih pengetahuan, keterampilan dan perilaku melalui modul ini, diharapkan peserta didik memiliki kemampuan untuk:1. Menilai kelayakan pasien untuk menjalani bedah jantung dan bedah

nonjantung pada pasien dengan kelainan jantung2. Melaksanakan penatalaksanaan perioperatif pasien bedah jantung

dan bedah non jantung pada pasien dengan kelainan jantung, di bawah supervisi konsulen (konsultan anestesia kardiovaskular

3. Memberi penjelasan yang adekuat kepada pasien atau keluarga pasien tentang hal-hal yang berhubungan dengan pembedahan, menyangkut risiko dan kemungkinan komplikasi yang berhubungan dengan anestesia, CPB maupun teknik pembedahannya sendiri

4. Melakukan pemasangan dan interpretasi pemantauan untuk bedah jantung, invasive maupun tidak

5. Melakukan penatalaksanaan pascabedah jantung6. Mendeteksi dan melakukan tindakan penyelamatan dengan cepat

dan tepat pada kegawatan kardiovaskular7. Menggunakan obat-obat kardiovaskular secara tepat

Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ, Larson CP. Clinical

Anaesthesiology, 3th ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 2002

2. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 20063. Miller´s Anesthesia RD Miller 6th ed 20054. Kaplan’s Cardiac Anesthesia, 5th ed, Saunders, 20065. Lake CL, Booker PD. Pediatric Cardiac Anesthesia. 4th ed, 2005

Page 160: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

146

KOMPETENSI1. Kognitif

No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi jantung normal2 Mampu menjelaskan pembagian penyakit-penyakit jantung3 Mampu menjelaskan tentang penyakit jantung koroner

beserta patofisiologi, risiko dan komplikasi dihubungkan dengan anestesia

4 Mampu menjelaskan berbagai kelainan katup jantung beserta patofisiologinya

5 Mampu menjelaskan berbagai penyakit jantung bawaan yang sering dijumpai

6 Mampu menjelaskan berbagai jenis operasi jantung, terbuka maupun tertutup

7 Mampu menjelaskan persiapan prabedah jantung dewasa8 Mampu menjelaskan persiapan prabedah jantung anak9 Mampu menjelaskan anestesia pada penderita kelainan

jantung pada pembedahan non jantung10 Mampu menjelaskan secara garis besar anestesia pada

pembedahan koroner11 Mampu menjelaskan secara garis besar anestesia pada

pembedahan katup jantung12 Mampu menjelaskan secara garis besar anestesia pada

pembedahan penyakit jantung bawaan13 Mampu menjelaskan prinsip kerja dan komplikasi teknik

pintas jantung-paru (cardiopulmonary bypass)14 Mampu menjelaskan pemantauan hemodinamik yang

diperlukan sebelum, selama dan sesudah bedah jantung15 Mampu menjelaskan prinsip perawatan pascabedah jantung16 Mampu menjelaskan keadaan yang dimaksud dengan

kedaruratan kardiovaskular perioperatif17 Mampu menjelaskan berbagai obat-obat kardiovaskular dan

penggunaannya

2. Psikomotor

No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan pemeriksaan preoperatif pasien untuk

bedah jantung, meliputianamnesis, pemeriksaan fisis dan penunjang yang tepat

Page 161: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

147

No Materi Ya Tidak2 Mampu menilai kelayakan anestesia untuk bedah jantung

dan bedah non jantung3 Mampu menentukan pasien yang berisiko tinggi untuk

tindakan bedah jantung dan bedah nonjantung4 Mampu melakukan persiapan preoperatif bedah jantung

dan bedah nonjantung, termasuk menentukan puasa dan premedikasi, dengan pengawasan dan persetujuan konsulen

5 Mampu mempersiapkan peralatan dan obat-obatan yang diperlukan untuk anesthesia bedah jantung dan bedah non jantung, atas persetujuan konsulen

6 Mampu melakukan pemantauan yang baik dan sesuai untuk anestesia bedah jantung dan bedah nonjantung, dengan pengawasan ketat konsulen

7 Mampu melakukan pemasangan monitor invasif, seperti pemasangan kateter vena sentral (CVC) dan kanul arterial untuk pemantauan tekanan darah arterial, di bawah supervisi konsulen

8 Mampu melakukan penatalaksanaan pascabedah pasien bedah jantung dan bedah non jantung, dengan supervisi ketat konsulen

9 Mampu mengenali tanda-tanda komplikasi yang dapat timbul pascabedah jantung

10 Mampu melakukan tindakan penyelamatan nyawa, termasuk RJP pada kegawatan kardiovaskular sebelum, selama dan sesudah operasi bedah jantung dan bedah non jantung

11 Mampu menggunakan obat-obat kardiovaskular dengan tepat indikasi, tepat dosis dan tepat cara pemberian

Checklist

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

PERSIAPAN ANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan

penunjang, persetujuan setelah mendapatkan informasi yang adekuat

2 Penentuan NYHA3 Persiapan alat, mesin anestesia, STATICS, obat4 Pemasangan monitor noninvasif5 Interpretasi hasil monitor

Page 162: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

148

No Materi Sudah dikerjakan

Belum dikerjakan

ANESTESIA1 Anestesia umum (intubasi ETT)2 Insersi CVC3 Insersi kanula arterial4 Pemberian cairan dan transfusi5 Pemanatauan fungsi vital, hemodinamik,

ventilasi, oksigenasi, tekanan darah arteri, laju nadi, segmen ST, irama jantung. Saturasi Hb (SpO2), ventilasi (ETCO2 bila ada), jumlah urin, suhu inti

6 Pengakhiran anestesia, kestabilan hemodinamik, oksigenasi, perdarahan

7 Transportasi pasien ke ICUPENATALAKSANAAN PASCABEDAH

1 Tekanan darah arteri, CVP, PAP (kalau ada), SPO2, ETCO2 (kalau ada), perdarahan, produksi urin, pemeriksaan laboratorium, Xray, kesadaran/neurologik, usaha nafas

2 Komplikasi dan penanganannya low cardiac output syndrome, krisis hipertensi pulmonal, tamponade jantung, aritmia

3 Penetapan kriteia untuk layak ekstubasi, layak keluar ICU

Page 163: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan

SEMESTER VII

1. Modul Penelitian2. Modul Kemampuan Komunikasi dan Profesionalisme

Page 164: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan
Page 165: BUKU MANUAL - anestesi.fk.ugm.ac.idanestesi.fk.ugm.ac.id/file/233226.pdf · 10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi : A. Persiapan mesin anestesia B. Persiapan STATICS C. Persiapan