Bum Etti

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Bum Etti

    1/25

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang

    Epilepsi merupakan salah satu penyakit neurologis yang utama. Epilepsi

    sering dihubungkan dengan disabilitas fisik, disabilitas mental, dan

    konsekuensi psikososial yang berat bagi penyandangnya (pendidikan yang

    rendah, pengangguran yang tinggi, stigma sosial, rasa rendah diri,

    kecenderungan tidak menikah bagi penyandangnya).Sebagian besar kasus

    epilepsi dimulai pada masa anak-anak. Pada tahun 2000, diperkirakan

     penyandang epilepsi di seluruh dunia berumlah !0 uta orang, "# uta orang di

    antaranya adalah epilepsi primer, dan $0% tinggal di negara berkembang.

    &aporan ' (200*) memperkirakan bah+a rata-rata terdapat $,2 orang

     penyandang epilepsi aktif di antara *000 orang penduduk, dengan angka

    insidensi !0 per *00.000 penduduk. ngka prealensi dan insidensi

    diperkirakan lebih tinggi di negara-negara berkembang.

    Epilepsi dihubungkan dengan angka cedera yang tinggi, angka kematian

    yang tinggi, stigma sosial yang buruk, ketakutan, kecemasan, gangguan

    kognitif, dan gangguan psikiatrik. Pada penyandang usia anak-anak dan

    remaa, permasalahan yang terkait dengan epilepsi menadi lebih kompleks.

    Penyandang epilepsi pada masa anak dan remaa dihadapkan pada masalah

    keterbatasan interaksi sosial dan kesulitan dalam mengikuti pendidikan

    formal. ereka memiliki risiko lebih besar terhadap teradinya kecelakaan dan

    kematian yang berhubungan dengan epilepsi. Permasalahan yang muncul

    adalah/ agaimana dampak epilepsi terhadap berbagai aspek kehidupan

     penyandangnya

    B. Rumusan Masalah

    *. pa pengertian dari epilepsi 1

    2. pa etiologi dari epilepsi 1

    ". agaimana patologi dari epilepsi1

    . pa saa manifestasi klinis dari epilepsi 1

    1

  • 8/18/2019 Bum Etti

    2/25

    !. agaimana penatalaksanaan pasien epilepsi 1

    3. agaimana proses asuhan kepera+atan pasien epilepsi 1

    C. Tujuan

    *. engetahui pengertian dari epilepsi2. engetahui etiologi dari epilepsi

    ". engetahui patologi dari epilepsi

    . engetahui saa manifestasi klinis dari epilepsi

    !. engertahui penatalaksanaan pasien epilepsi

    3. engetahui proses asuhan kepera+atan pasien epilepsi

    BAB II

    TINJAUAN PUTA!A

    A. De"#n#s#.

    Epilepsi adalah setiap kelompok sindrom yang ditandai dengan gangguan

    otak sementara yang bersifa tparoksismal yang dimanifestasikan berupa

    gangguan atau penurunan kesadaran yang episodic, fenomena motorik yang

    abnormal, gangguan psikis, sensorik, dan system otonom4 geala-gealanya

    disebabkan oleh aktiitas listrik otak (5umalaet al , *66$).

    2

  • 8/18/2019 Bum Etti

    3/25

    Epilepsi merupakan sindrom yang ditandai oleh keang yang teradi

     berulang-ulang. 7iagnose ditegakkan bila seseorang mengalami paling tidak 

    dua kali keang tanpa penyebab (8astremki, *6$$).

    Epilepsi adalah sindrom yang terdiri dari timbulnya perubahan fungsi

    neorologi atas dasar aktiitas saraf yang berlebihan secara mendadak 

    (Sabiston, *66).5eang adalah terbebasnya sekelompk neuron secara tiba-

    tiba yang mengakibatkan suatu kerusakan kesadaran, gerak, sensasi atau

    memori yang bersifat sementara (udak, *663).

    B. Et#$l$g#

    Penyebab pastinya penyakit epilepsy belum diketahui. 9mumnya epilepsy

    disebabkan kerusakan otak dalam proses kelahiran, luka kepala, pitam otak (stroke), tumor otak, alcohol. Epilepsy disebabkan adanya gangguan sel-sel

    otak ditambah dengan aktiitas yang berlebihan di otak. :eala-geala yang

    ditimbulka di antaranya tidak sadarkan diri, keluar busa, dsb. (;endy,20*2)

    enurut ansoer (2000) ditinau dari penyebabnya, factor predisposisi

    epilepsy dapat dibagi

    menadi dua golongan yaitu/

    *. Epilepsy ideopatik Penyebabnya tidak diketahui, sekitar !0% dari penderita epilepsy anak dan

    umumnya mempunyai predisposisi genetic. iasanya muncul pada usia

    lebih dari " tahun.

    2. Epilepsy simtomatik 

    7isebabkan oleh kelainan atau lesi pada susunan saraf pusat misalnya post

    trauma kapitis, infeksi susunan saraf pusat (SSP), gangguan metabolic,

    malformasi otak kongengital, asfiksia, neonatrum, lesi desak ruang,

    gangguan peredaran darah otak, alcohol dan obat-obatan, dan kelainan

    neurodegeneratie.

    Sementara itu, terdapat beberapa factor predisposisi atau factor pencetus

    yang mempermudah teradinya serangan epilepsy, yaitu

    *.

  • 8/18/2019 Bum Etti

    4/25

    C. Pat$l$g#

    :eala-geala serangan epilepsi sebagai sesudah otak mengalami

    gangguan, sedangkan beratnya serangan epilepsi tergantung dari lokasi dan

    keadaan patologi. &esi pada otak tengah, talamus dan korteks serebri

    kemungkinan besar bersifat epileptogenik, sedangkan lesi pada serebelum dan

     batang otak biasanya tidak mengakibatkan serangan epilepsi.

    Pada tingkat membran sel, neuron epileptik ditandai oleh fenomena

     biokimia tertentu, beberapa diantaranya adalah /

    *. 5etidak stabilan membran sel saraf sehingga lebih mudah diaktifkan.

    2. >euron hipersensitif dengan ambang yan menurun, sehingga mudahterangsang dan terangsang secatra berturut-turut.

    ". ungkin teradi polarisasi yang abdominal (polarisasi berlebiahan,

    hiperpolarisasi atau terbentuknya repolarisasi).

    . 5etidakseimbangan ion yang mengubah lingkungan kimia dari neuron.

    Pada +aktu teradi serangan keseimbangan elektrolit pada tingkat neuronal

    mengalami perubahan. 5etidak seimbangan ini akan menyebabkan

    membran neuron mengalami depolarisasi.

    Perubahan-perubahan metabolisme teradi selama serangan dan segera

    sesudah serangan. Perubahan disebabkan uga oleh peningkatan kebutuhan

    energi akibat hiperaktiitas neuron. 5ebuituhan metabolisme meningkat

    secara drastis selama serangan keang.liran elektris yang dikeluarkan sel-sel

    saraf motoris dapat meningkat sampai *00 kali per detik. liran drah serebral

    meningkat, demikian uga pernafasan dan glikolisis aringan. Selama dan

    sesudah serangan cairan serebrospinal (??S) mengandung asetilkolin,

    sedangkan kadar asam glutamat mungkin menurun selama serangan.

    D. Men#"estas# !l#n#s

    enurut ;endy ( 20*2) geala dari epilepsy dibagi berdasarkan enis keang

    yang teradi yaitu /

    *. 5eang parsial simplek

    5eang parsial simplek dimulai dengan muatan listrik dibagian otak 

    tertentu dan muatan ini tetap terbatas didaerah tersebut. Penderita

    4

  • 8/18/2019 Bum Etti

    5/25

    mengalami sensasi gerakan atau kelaianan psikis yang abnormal

    tergantung pada daerah otak yang terkena

    a. 8ika teradi dibagian otak yang mengendalikan gerakan otot lengan

    kanan maka lengan kanan akan bergoyang dan mengalami sentakan. b. 8ika teradi pada lobus temporalis anterior sebelah dalam maka

     penderita akan mencium bau yang sangat menyenangkan atau yang

    tidak menyenangkan

    Pada penderita yang mengalami kelainan psikis bisa mengalami d@A u

    ( merasa mengalami keadaan sekarang di masa lalu ) keang acksonian

    gealanya dimulai pada satu bagian tubuh tertentu ( misalnya tangan atau

    kaki ) keudian menalar ke anggota gerak sealan dengan penyebaran

    aktiitas fisik di otak

    2. 5eang parsial ( psikomotor ) kompleks dimulai dengan hilangnya kontak 

     penderita dengan lingkungan sekitarnya selama satu sampai dua menit.

    Penderita menadi goyah menggerkakan lengan dan tungkai nya dengan

    cara yang aneh dan tanpa tuuan mengeluarkan suara-suara yang tidak 

     berarti tidak mampu memahami apa yang orang lain katakan dan menolak 

     bantuan kebingungan berlangsung selama beberapa menit dan diikuti

    dengan penyembuhan total.

    ". 5eang konulsi (keang tonik B klonik, grandmal )

    iasanya dimulai dengan kelainan muatan listrik pada daerah otak yang

    terbatas muatan listrik ini segera menyebar ke daerah otak lainnya dan

    menyebabkan seluruh daerah mengalami kelainan fungsi

    . Epilepsy primer

    :eneralista ditandai dengan muatan listrik yang abnormal didaerah otak 

    yang luas yang seak a+al menyebbakan penyebaran kelainan fungsi

    .pada enis epilepsui ini teradi keang sebagai reaksi tubuh akibat muatanyang abnormal.

    !. 5eang petipmal

    7imuali pada masa kanak-kanak biasanya sebelum usia ! tahun tidak 

    teradi keang dan geala dramatis lainnya dari grandma .penderita hanya

    menatap kelopak matanya bergetar atau otot +aahnya berkedut-kedut

    selama *0-"0 detik. Penderita tidk memberikan respons terhadap

    sekitarnya tetapi teratuh, pingsan maupun menyentak-nyentak.

    3. Status epileptikus

    5

  • 8/18/2019 Bum Etti

    6/25

    erupakan keang yang paling serius dimana keang teradi terus menerus

    tidak berhenti. 5ontraksi otot sangat kuat tidak mampu bernafas

    sebagaimana mestinya dan muatan listrik didalam otaknya menyebar 

    luas,ika tidak segera ditangani bisa teradi kerusakan antung dan otak 

    yang menetap dan penderita yang meninggal.

    :eala keang berdasarkan sisi otak yang terkena /

    a. Sisi otak yang terkena

    *. &obus frontalis

    2. &obus oksipitalis

    ". &obus parientalis

    . &obus temporalis

    !. &obus temporalis anterior 

      b. :eala

    *. 5edutan pada otot tertentu

    2. alusinasi kilauan cahaya

    ". atirasa atau kesemutan dibagian tubuh tertentu

    . alusianasi gambaran dan perilaku repetitie yang kompleks

    msialnya beralan berputar-putar 

    !. :erakan mengunyah gerakan bibir mencium.

    E. Penatalaksanaan

    ?ara penanganan utama bagi para penderita epilepsi adalah terapi obat-

    obatan untuk mencegah timbulnya lagi serangan keang atau untuk 

    mengurangi frekuensinya sehingga pasien masih mampu menalani

    kehidupan yang normal. Sekitar #0 sampai $0 persen penderita dapat

    merasakan manfaat obat-obat antikonulsa. bat yang dipilih ditentukan oleh

     enis serangan, dan dosisnya disesuaikan dengan setiap indiidu. Cabel $-2

    memberikan beberapa enis obat yang sering digunakan untuk epilepsi dan

    efek samping nya.

    Secara historis, digunakan kombinasi obat-obatan dengan tuuan

    mengurangi dosis obat, sehingga dapat mengurangi efek sampingnya. 8uga

    diperkirakan bah+a obat-obat itu dapat saling menguatka potensi masing-

    masing. Cetapi sekarang ini orang lebih cenderung menggunakancara

     pendekatan monpfarmatis (mempergunakan satu enis obat saa) dan dapat

    mungkinmengurangi umlah obat yang digunaka.

    6

  • 8/18/2019 Bum Etti

    7/25

  • 8/18/2019 Bum Etti

    8/25

    serangan seperti halnya kegiatan fisik (mungkin karena kegiatan fisik 

    menghasilkan asam laktat).

    asih diperdebatkan tindakan pembeahan dengan eksis aringan perut

    didaerah konteks. Pembedahan seperti ini hanya dibatasi sebagai cara

     penanganan epilepsi fokal bila daerah tersebut bukan termasuk bukan

    termasuk daerah yang sangat diperlukan (contoh, bagian pusat bicara). ?ara

    ini hanya dipertimbangkan apabila terapi obat B obatan tak terbukti cukup

    efektif. ndikasi untuk pembedahan antara lain /

     

    *. &esi fokal yang diidentifikasi oleh EE: dan sesuai menifestasi klinik.

    2. 7aerah tersebut dapat dicapai dan termasuk sebagai yang sangatdiperlukan.

    ". Pasien merupakan calon rehabilitasi yang baik (mempunyai motiasi, F

    yang normal).

    5alau pasien penderita serangan epilepsi, maka pokok penanganan

    utama adalah mempertahankan alan udara yang paten dan melindungi

    kepalanya. 7alam udara paling baik dipertahankan dengan menidurkan

     pasien secara miring. &idah akan menulur keluar. 5alau teradi regurgitasi

    maka harus diaga angan sampai pasien mengalami aspirasi isi lambung.

    Segala terdapat dalam mulut dan dapat mengakibatkan penyumbatan harus

    dibuang.

    5alau serngan yang dialami teradi pada permukaan yang keras,

    misalnya lantai olahraga, maka kepala dapat ditumpangkan pada pangkuan

    seorang pembantu, atau memberikan bantalan diba+ah kepalanya (kalau

    memungkinkan). Cuuannya adalah untuk melindungi kepala dalam mata

    dan telinga, angan sampai cedera. 8elas benda B benda taam didekatnya.

    8

  • 8/18/2019 Bum Etti

    9/25

  • 8/18/2019 Bum Etti

    10/25

    BAB III

    RENCANA AUHAN !EPERA%ATAN

    A. PEN&!AJIAN

    *. >>ESa. dentitas 5lien

    eliputi nama, enis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang

    dipakai, status perka+inan, pendidikan, pekeraan, asuransi, golongan

    darah, no. register, tanggal ;S, diagnosa medis

     b. ;i+ayat Penyakit Sekarang

    a) Pola serangan keang (tanyakan apakah ada geala prodromal, aura)

     b) 5eadaan sebelum, selama, dan sesudah serangan tanyakan dimana,

    atau bagaimana keang mulai, bagaimana penalarannya, dan

    keadaan sesudah keang.c) &ama serangan (durasi masing-masing +aktu)

    d)

  • 8/18/2019 Bum Etti

    11/25

    a) pakah ada anggota keluarga yang menderita keang, penyakit

    saraf, dan penyakit lainnya, hal ini perlu untuk mengetahui

     penyakit herediter.

     b) ;i+ayat masalampau (keadaan ibu se+aktu hamil misalnya

     penyakit yang dideritanya, perdarahan peragina, obat yang

    dimakan ).

    c) ;i+ayat kelahiran klien (apakah letak kepala sungsang, mudah

    atau sukar, alat yang digunakan acum, ekstraksi, seksio ?aesar,

    apakah terdapat perdarahan antepartum, ketuban pecah dini,

    asfiksia).

    2. PEE;5S>

  • 8/18/2019 Bum Etti

    12/25

    ". ntegritas ego

    :eala / Stressor eksternalJinternal yang b.d keadaan

    danJatau penanganan. Peka rangsang 4 perasaantidak ada harapanJtidak berdaya.perubahan dalam

     berhubungan.

    Canda / pelebaran rentang respons emosional.

    . Eliminasi

    :eala / inkontenensia episodic

    Canda / iktal / peningkatan tekanan kandung kemih dan

    tonus sfingter. Posiktal otot relaksasi yang

    mengakibatkan inkontinensia ( baik urineJ fekal).

    !. akananJ cairan

    :eala / sensitiitas terhadap makanan, mual-muntah yang

     berhubungan dengan aktiitas keang

    Canda / kerusakan aringan lunakJgigi ( cedera selama

    keang ). yperplasia gingial ( efek samping

     pemakaian dilantin angka panang )

    3. >eurosensori

    :eala / ;i+ayat sakit kepala, aktiitas keang berulang,

     pingsan, pusing.;i+ayat trauma kepala,

    annoreksia, infeksi serebral. danya aura

    ( rangsangan isual, auditorius, area

    halusinogenik). Posiktal / kelemahan, nyeri otot,

    area paresteseJparalisis.

    Canda / karakteristik keang /

      fase prodormal / adanya perubahan pada reaksi

    emosi atau respon afektif yang tidak menentu yang

    mengarah pada fase aura dalam bebrapaksus dan

     berakhir beberapa menit sampai beberapa am.

    5eang umum /

    Coniktonik ( grand mal) / kekauan dan postur 

    meneak, mengerang, penurunan kesadarn, pupil

    dilatsi, inkontinensia urineJfekal, pernafasan stridor 

    ( ngrorok, salia keluar secara berlebihan, lidah

    tergigit)

    12

  • 8/18/2019 Bum Etti

    13/25

    Posiktal / pasien tertidur dalam "0 menit smapai

     beberapa am, selanutnya merasa lemah, kacau

    mental, amnesia Selama beberapa +aktu dengan

    merasa mual dan nyeri otot.

    bsen ( petit mal ) / periode gangguan kesadaran

    danJ atau melamun ( tak sadar lingkungan ) yang

    dia+ali pandangan mata menera+ang sekitar !-"0

    detik saa. Kang dapat teradi *00D per harinya,

    teradinya keang pada motorik minor mungkin

     bersifat akinetik hilang gerakan, mioklonik 

    ( kontraksi otot secara berulang ), atau otonik ( hilangnya tonus otot )

    5eang parsial ( kompleks ) /

    &obus psikomotor J temporar / pasien umumnya

    masih tetap sadar, dengan reaksi seperti bermimpi,

    melamun, beralan- alan, peka rangsang,

    halusiansi, bermusuhan atau takut. 7apat

    menunukkan geala motorik inolunter ( seperti

    merasa-rasakan bibir ) dan tingkah laku yang

    tampak bertuuan tetapi tidak sesuai ( inolunterJ

    automatisme ) dan teramsuk kerusakan

     penyesuaian, dan pada pekeraan , kegiatan bersifat

    anti social

    Posiktal / hilangnya memory terhadap peristi+a

    yang teradi, kekacauan mental ringan sampai

    sedang.

    5eang parsial ( sederhana ) /otorrik ocal / sering didahului oleh aura,

     berakhir 2 sampai *! menit. Cidak ada penurunana

    kesadaran ( unilateral ) J penurunana kesadaran

    ( bilateral ) . gerakan bersifat konulsi teradi

    gangguan sementara pada bagian tertentu yang

    dikendalikan oleh bagian otak yang terkena

    ( seperti lobus frontal L disfungsi motorik M4

    13

  • 8/18/2019 Bum Etti

    14/25

     parietal Lterasa baal, kesemutanM, lobus oksipital

    L cahaya terang, sinar lampu M, lobus

     posterotemporal L kesulitan dalam beerbicaraM).

    5onulsi ( keang ) dapat menegnai seluruh tubuh

    atau bagian tubuh yang mengalami gangguan yang

    terus berkembang ika dilakukan restrein selama

    keang, pasien mungkin akan mela+an dan

    memperlihatkan dan memperlihatkan prilaku yang

    tidak kooperatif.

    Status epileptikus /

    ktiitas keang yang teradi terus menerus dengan

    spontan atau berhubungan dengan geala putus

    antikonulsan tiba-tiba dan fenomena metabolic

    yang lain . catatan/ ika hilangnya keang

    mengikuti pola tertentu masalah dapat menghilang

    tidak terdeteksi selama periode +aktu tertentu

    sehingga pasien tidak kehilangan kesadarannya.

    #. >yeriJ kenyamanan

    :eala / sakit kepala, nyeri ototJ punggung pada periode

     posiktal. >yeri abnormal paroksismal selama

    fase iktal ( mungkin teradi selama keang sedih

    selama keang fokal J parsial tanpa mengalami

     penurunan kesadaran ).

    Canda / sikap J tingkah laku yang berhati-hati.

    Perubahan pada tonus otot.

    Cingakh laku distraksi J gelisah

    $. Pernafasan:eala / fase iktal / gigi mengatuk, sianosis, pernafasan

    menurunJ cepat, peningkatan sekresi mucus.

  • 8/18/2019 Bum Etti

    15/25

    :eala / masalah dalam hubungan interpersonal dalam

    keluarga atau lingkunagn sosialnya.

    PembatasanJ penghindaran terhadap kontrak 

    social

    . PEE;5S> PE>9>8>:

    *) Pemeriksaan laboratorium

    a. Pemeriksaan darah tepi secararutin.

     b. Pemeriksaan lain sesuai indikasi misalnya kadargula darah,

    elektrolit.

    c. Pemeriksaan ?SS (bilaperlu) untuk mengetahui tekanan, +arna,

    keernihan, berdarah, umlahsel, kadar protein, gula, >a?l.

    d. Pemeriksaan lain atas indikasi.2) Pemeriksaan EE:

    Pemeriksaan EE: berguna untuk membantu menegakkan

    diagnosis epilepsy.EE: yangsering diumpai pada penderita epilepsy

     berbentuk epileptiform

    a. 7ischargeleptileptiform actiity (Sidel dan 7ally, *6"3 cit tlas,

    *6$!) misalnya spike dan +ae serta paroDimal slo+ actiity

     b. 7apat menentukan focus serta enis epilepsy, apakah fokal, multi

    foakl, kortikal, subkortikal, misalnya petit mal mempunyai

    gambaran " cps spike

    c. Pemeriksaan dialkukan secara berkala

    ") Pemeriksaan psikologis dan psikiatri

    a. Pada umunya penderita epilepsy menderita retardasi mental atau

    tingkat kecerdasan rendah, gangguan tingkah alku, gangguan

    emosi, hiepraktif 

     b. Penderita epilepsy perlu mendapat perhatian dan melibatkan orang

    tua dalam pera+atanya serta melibatkan psikiater dan psikolog

    ) Pemeriksaan radiologis

    asil foto tengkorak memperlihatkan /a. Culang tengkorak simetri

     b. 7ekstruksi tulang.

    c. 5alsifikasi intrakranium yang abnormal (disebabkan oleh tumor,

    hematoma menahun, tuberous sclerosis, toksoplasmosis, anomaly

    askuler, hemangioma), tanda peninggian intracranial, pelebaran

    sutura, erosi, selatursika.

    !) Pneumon sefalografi dan entrikulografi dilakukan atas indikasi

    tertentu, yaitu /

    15

  • 8/18/2019 Bum Etti

    16/25

    *. 9ntuk melihat gambaran system entrikel, system ronggan

    subarachnoid, serta gambaran otak.

    2. danya atrofiotak, tumor serebri, hidrosefalus, arakhnoidis.

    ". Pada pneumon sefalografi udara (=at kontras dimasukkan melalui

    lumbal pungsi dan pada entrikul ografiu dara (=at kontras

    dimasukkan melalui pungsi entrikelJlubang (burr) ). Pada klien

    dengan tekanan intracranial tinggi dapat dilakukan entrikulografi,

    tetapi bila tidak meninggi dapatdilakukan pneumon sefalografi.

    . rteriografi (memasukkan =at kontras kedalam pembuluh darah)

    dilkukan untuk melihat keadaan darah di otak, apakah ada

     penyebaran (neoplasma, hematoma, abses), penyumbatan

    (thrombosis), peregangan (hidrosefalus), atau anomaly pembuluh

    darah (malformasiarteri-ena, hemangioma). Nat kontras dapat

    dimasukkan melalui suntikan di arteri karotisinterna, arteri

    ertebralis, arteri brakhialis, atau arteri femoralis (dengan

    menggunakan kateter).

    3) ?C scan

    iasanya merupakan bagian dari tindakan dignostik pada keang.

    5eadaan patologis seperti tumor,edema,infark,lesikonginetal,hemoragi

    G, atau perbesaran entrikel dapat terlihat pada scan ?C.

    #) ;

    7apat dilakukan untuk menentukan adanya perubahan patologi

    SSP

    !. PE>C&5S>>

    a. edis

    Penatalaksanaan epilepsy dilakukan secara indiidual untuk memenuhi

    kebutuhan khusu masing-masing klein dan tidak hanya untuk 

    mengatasi tapi uga mencegah keang .penatalaksanaan berbeda dari

    suatu klien dengan klien lainnya karena beberapa bentuk epilepsy yang

    muncul akibat kerusakan otak dan bergantung pada perubhana kimia

    otak ( mutakhin , 200$ )

    *)

  • 8/18/2019 Bum Etti

    17/25

    mengontrol ekang dnegan efek samping yang minimal obat yang

    diberikan disesuaikan dengan tipe keang yang akan diobati

    keefektifan serta keamanan medikasi.

    bat enis epilepsy dan enis epilepsinya serta efek samping yang

    timbul /

    a. 5arbama=epin genaralisata parsial / umlah sel darah putih dan

    sel darah merah berkurang

     b. Etoksimid petidmal umlah sel darah putih dan sel darah merah

     berkurang

    c. :abapetin / parsial / tenang

    d. &amotrigin / generalisata , parsial / ruam kulit

    e. on edis

    *) 5eluarga klien dilatih untuk membantu penderita ika teradi

    serangan epilepsy

    2) &anhkah yang penting ialah menaga agar penderita tidak teratuh

    melonggarkan pakaiannya ( terutama didaerah leher ) dan

    memasang bantal diba+ah kepala

    ") 8ika penderita tidak sadarkan diri sebaiknya posisinya dimiringkan

    agar mudah bernafas dan tidak boleh ditinggalkan sendirian sampai

     benar-banar sadar dan bisa bergerak secara normal.

    B. DIA&N'A !EPERA%ATAN

    *. ;esiko tinggi inury yang berhubungan dengan keang berualang,

    ketidaktauan tentang epilepsy dan cara penanganan saat keang dan

     penurunan tingkat kesadaran.

    2. >yeri akut yang berhubungan dengan nyeri kepala sekunder, respon pasca

    keang.

    17

  • 8/18/2019 Bum Etti

    18/25

    ". nsietas yang berhubngan dengan keang berulang.

    . 5oping indiidu tidak efektif yang berhubungan dengan depresi akibat

    epilepsy.

    C. RENCANA AUHAN !EPERA%ATAN

    ;esiko tinggi inury yang berhubungan dengan keang berulang, ketidaktauan tentang epileps

    dan cara penanganan saat keang dan penurunan tingkat kesadaran.

    Cuuan/ Setelah dilakukan tindakan kepera+atan dalam +aktu *D2 am, klien bebas dari inur 

    yang disebabkan oleh keang dan penurunan kesadaran.

    5riteria hasil /

    5lien dengan keluarga mengetahui pelaksanaan keang.

    5lien mampu menghindari stimulus keang.5lien dapat melakukan pengobatan teratur untuk menentukan intensitas keang.

    INTER(ENI RAI'NAL

    5ai tingkat pengetahuan klien dan keluarga 7ata dasar untuk interensi selanutnya

    arkanklien dan keluarga metode mengontrol

    demam

    rang tua dengan anak yang perna

    mengalami keang demam haru

    diinstruksikan tentang metode untu

    mengontrol demam ( kompres dingin , oba

    antipieretik)

    nurkan control link pasca cidera kepala ?idera kepala merupakan salah sat

     penyebab utama yang dapat dicegah melalu

     progam yang member keamanan yang tingg

    dan tindakan pencegahan yang aman yait

    tidak hanya dapat hidup aman, etteapi ua

    mengembangkan pencegahan epilepsy akiba

    cidera kepala

    nurkan keluarga agar menpersiapkan

    lingkungan yang aman seperti batasan ranang,

     papan pengaman, dan alat sunction selalu berada

    didekat klien

    elindunggi klien bila keang teradi

    nurkan untuk menghindari rangsangan cahaya

    yang berlebihan

    5lien sering mengalami peka rangsanga

    terhadap cahaya yang sangat silau. eberap

    klien perlu menghindari stimulasi oti

    ( cahay yang menyilaukan kelap kelip

    menonton t). 7engan menggunakan kac

    18

  • 8/18/2019 Bum Etti

    19/25

    mata hitam atau menutup salah satu mat

    dapat membantu masalah ini

    nurkan mempertahankan bedrest total selama

    fase akut.

    engurangi resiko atuh terluka ika ertig

    sinkop dan ataksia teradi5olaborasikan pemberian terapi eritoin

    ( dilantin )

    Cerapi medikasi untuk mengontro

    menurunkan respon keang yang berulang

     >yeri akut yang berhubungan dengan nyeri kepala sekunder, respon pasca keang.

    Cuuan / Setelah dilakukan tindakan kepera+atan s dalam +aktu *D 2 am, keluhan nyeri klie

     berkurang dan rasa sakit terkontrol.

    5riteria hasil /

    5lien dapat tidur dengan tenang

    +aah rileks

    5lien memerbalisasikan penurunan rasa sakit

    INTER(ENI RAI'NAL

    Selidiki keluhan nyeri. Perhatikan perubahan

     pada deraat dan sisi (guanakan skala 0 B *0).

    9ntuk mengetahui tingkat nyeri klien da

    dapat mengindikasikan teradinya komplikasi

    +asi tanda ital, perhatikan petunuk non-

    erbal, misalnya pegangan otot dam gelisah

    7apat membantu mengealuasi pernyataa

    erbal dak keefektifan interensi.

    9sahakan membuat lingkungan yang aman dan

    tenang

    enurunkan reaksi terhadap rangsanga

    eksternal atau sensifiatas terhadap cahaya damenganurkan klien untuk beristirahat

    Ealuasi dan dukung mekanisme koping pasien Penggunaan persepsi sendiri atau prilak 

    untk menghilangkan nyeri dapat membant

     pasien mengatasinya lebih efektif.

    &akukan manaemen nyeri dengan metode

    distraksi dan relaksasi napas dalam

    embantu menurunkan ( memutuskan

    stimulasi sensasi nyeri

    &akukan latihan gerak aktif atau pasif sesuai

    kondisi dengan lembut dan hati-hati

    7apat membantu relaksasi otot-otot yan

    tegang dan dapat menurunkan rasa sakit

    tidak nyaman

    5olaborasi pemberian analgetik ungkin diperlukan untuk menurunkan ras

    sakit atau nyeri. ?atatan / narkoti

    merupakan kontraindikasi karena berdampa

     pada status neurologis sehingga sukar untu

    dikai

    nsietas yang berhubungan dengan keang berulang.

    Cuuan / Setelah dilakukan tindakan kepera+atan dalam +aktu *D 2 am, ketakutan klien hilan

    19

  • 8/18/2019 Bum Etti

    20/25

    atau berkurang.

    5riteria hasil /

    7apat mengidentifikasi penyebab atau factor yang mempengaruhinya.

    enyatakan kecemasanJketakutan hilang atau berkurang.

    INTER(ENI RAI'NAL

    antu klien mengekspresikan rasa takut 5etakutan berkelanutan memberika

    dampak psikologis yang tidak baik 

    &akukan kerasama dengan keluarga 5era sama klien dan keluarga sepenuhny

     penting. ereka harus yakin terhada

    manfaat progam yang ditetapkan.haru

    ditekankan bah+a medikasi antikonulsa

    yang diresepkan harus dikonsumsi secar 

    terus menurus dan bah+a ini bukan obat yan

    membentuk kebiasaan. edikasi ini dapa

    dikonsumsi tanpa rasa takut ketergantunga

    obat selama bertahun-tahun ika obat tersebu

    dieprlukan. 8ika klien diba+ah penga+asa

    kepera+atan kesehatan dan didampingi

    maka klien harus melakukan instruksi denga

    taat

    indari konfontasi 5onfrontasi dapat meningkatkan rasa marah

    menurunkan kera sama dan mungki

    terlambat penyembuhan

    arkan control keang ?ontrol keang tergantrung pada aspe

     pemahaman dan kerasama klien. :aya hidu

    dan lingkungan dikai untuk mengidentifikas

    factor-faktor yang mencetuskan keang

    gangguan emosi, stressor lingkungan baru

    a+itan ( konsep menstruasi pada klien +anit

    J demam ). 5lien dianurkan untuk mengikut

    gaya hidup rutin regular dan sedang, die

    ( menghindari stimulant berlebihan ), latiha

    dan istirahat ( gangguan tidur dapaa

    menurunkan ambang klien terhadap keang )

    20

  • 8/18/2019 Bum Etti

    21/25

    ktiitas sedang adalah terapi yang baik da

     penggunaan energy yang berlebiahann dapa

    dihindari

    eri lingkungan yang tenang dan suasana yang

     penuh istirahat

    engurangi rangsangan eksternal- eksterna

    yang tidak perlu

    5urangi stimulus ketegangan 5eadaan tegang ( ansietas, frustasi )

    mengakibatkan keang pada beberapa klie

     pengklasifikasian penatalanksanaan stree

    akan bermanfaat karena keang diketahu

    teradi akibta asupan alcohol, meka kebiasaa

    ini harus dihindari. Cerapi yang paling bai

    adalah mengikuti rencana pengobatan untu

    stimuli yang mencetuskan keang

    Cingkatkan control sensasi klien ?ontrol sensasi klien ( dan dala

    menurunkan ketakutan ) dengan car 

    memberikan informasi tentang keadaan klien

    rientasikan klien terhadap prosedur rutin dan

    aktiitas yang diharapkan

    rientasi dapat menurunkan kecemasan

    eri kesempatan pada klien untuk  

    mengungkapkan ansietasnya

    7apat menghilangkan ketegangan terhada

    kekha+atiran yang tidak diekspresikan

    erikan priasi untuk klien dan orang terdekat ember +aktu untuk menekspresika

     perasaan, menghilangkan cemas, da

     perilaku adaptasi. elayani aktiitas da

     pengalihan ( misalnya membaca ) aka

    menurunkan rasa terisolasi

    5oping indiidu tidak efektif yang berhubungan dengan depresi akibat epilepsi.

    Cuuan / Setelah dilakukan tindakan kepera+atan dalam +aktu *D2 am, koping indiidu dapa

    kembali efektif dan harga diri klien meningkat.

    5riteria hasil /

    ampu menyatakan atau mengkomunikasikan dengan orang terdekat tentang situasi da

     perubahan yang sedang teradi.

    ampu menyatakan penerimaan diri terhadap situasi.

    engakui dan menggabungkan perubahan kedalam konsep diri dengan cara yang akurat tanp

    21

  • 8/18/2019 Bum Etti

    22/25

    harga diri yang negatif.

    INTER(ENI RAI'NAL

    5ai perubahan dari gangguan persepsi danhubungan dengan ketidakmampuan.

    enentukan bantuan indiidual dalamenyusun rencana pera+atan atau pemiliha

    interensi

    dentifikasi arti dari kehilangan atau disfungsi

     pada klien.

    eberapa klien dapat menerima da

    mengatur perubahan fungsi secara efekti

    dengan sedikit penyesuaian diri, sedangka

    yang lain mempunyai kesulita

    memebandingkan, mengenal, dan mengatu

    kekurangan

    nurkan klien untuk mengekspresikan perasaan

    termasuk hostility dan kemarahan

    enunukkan penerimaan, membantu klie

    untuk mengenal dan mneyesuaikan denga

     perasaan tersebut

    ?atat ketika klien menyatakan terpengaruh

    seperti sekarat atau mengingkari dan menyatakan

    inilah kematian

    endukung penolakan terhadap bagia

    tubuh atau perasaan negatie terhada

    gambaran tubuh dan kemampuan yan

    menunukkan kebutuhan dan interensi sert

    dukungan emosional

    embantu klien untuk melihat bah+a pera+at

    menerima kedua bagian sebagai bagian dari

    seluruh tubuh. engi=inkan klien untuk 

    merasakan adanya harapan dan mulai menerima

    situasi baru

    Pernyataan pengakuan terhadap penolaka

    tubuh, mengingatkan kembali factor keadia

    tentang realitas bah+a masih dapa

    menggunakan sisi yang sakit dan belaa

    mengontrol sisi yang sehat

    antu dan anurkan pera+atan yang baik dan

    memperbaiki kebiasaan

    embantu meningkatkan perasaan harga dir 

    dan mengontrol lebih dari satu are

    kehidupan

    nurkan orang yang terdekat untuk 

    mengi=inkan klien melakukan hal untuk dirinya

    dengan sebaik-baiknya

    enghidupkan kembali perasaa

    kemandirian dan membantu perekembanga

    harga diri serta mempengaruhi prose

    rehabilitasi

    7ukung perilaku atau usaha seperti peningkatan

    minat atau partisipasi dalam aktiitas rehabilitasi

    5lien dapat beradaptasi terhadap perubaha

    dan pengertian peran indiidu mas

    mendatang

    22

  • 8/18/2019 Bum Etti

    23/25

    onitor gangguan tidur, peningkatan kesulitan

    konsentrasi, letargi.

    7apat mengindikasikan teradinya depres

    umumnya teradi sebagai pengaruh dar

    stroke dimana memerlukan interensi da

    ealuasi lebih lanut

    5olaborasi /

    ;uuk pada ahli neuropsikologi dan konseling

     bila ada indikasi

    7apat memfasilitasi perubahan peran yan

     penting untuk perkembangan perasaan.

    BAB I(

    PENUTUP

    A. !es#m)ulan

    Epilepsi adalah setiap kelompok sindrom yang ditandai dengan gangguan

    otak sementara yang bersifat paroksismal yang dimanifestasikan berupa

    gangguan atau penurunan kesadaran yang episodic, fenomenamotorik yang

    abnormal, gangguan psikis, sensorik, dan system otonom4 geala-gealanya

    disebabkan oleh aktiitas listrik otak. aka diagnose yang mungkin muncul

    ialah /

    a. ;esiko tinggi inury yang berhubungan dengan keang berualang,

    ketidaktauan tentang epilepsy dan cara penanganan saat keang dan

     penurunan tingkat kesadaran.

     b. >yeri akut yang berhubungan dengan nyeri kepala sekunder, respon

     pasca keang.

    c. nsietas yang berhubngan dengan keang berulang.

    d. 5oping indiidu tidak efektif yang berhubungan dengan depresi akibat

    epilepsy.

    23

  • 8/18/2019 Bum Etti

    24/25

    B. aran

    erdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mengaukan beberapa saran

    untuk diadikan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan asuhan

    kepera+atan pada pasien dengan gangguan hipertermia /

    a. Perlunya ditingkatkan komunikasi yang efektif antara klien, keluarga dan

     pera+at agar terbina hubungan saling percayadalam memberikan asuhan

    kepera+atan sehingga pera+at dapatmendapatkan data-data yang

    dibutuhkan

     b. System pendokumentasikan asuhan kepera+atan dipertahankan dan

    dilengkapi dengan respon klien agar asuhan kepera+atan yang diberikan

    lebih efektif 

    c. 7iharapkan pada pera+at untuk tidak memanipulasi data pasien agar 

    dalam menegakkan diagnosa tidak salah .

    24

  • 8/18/2019 Bum Etti

    25/25

    DA*TAR PUTA!A

    atticaca, fransisca . 200$.  Asuhan Keperawatan  Klien Dengan Gangguan

    Sistem Persyarafan. 8akarta/ Salemba edika

    7oenges arilynn E, dkk. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi III . 8akarta uku

    5edokteran. E:?.

    Engram, arbara. *666.  Rencana Asuhan keperawatan Medikal!edah "#lume

     III . 8akarta/ E:?

    udak, ?arolyn , :allo, arbara . *663.  Keperawatan Kritis "#lume II .

    8akarta/ E:?.

    Sabiston, 7aid ?. *66. !uku A$ar !edah !agian %. 8akarta/ E:?.