7
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Manfaat 2. Studi Literatur 2.1 Definisi Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagiansel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempatyang jauh (metastasis). Adapun Kanker rektum adalah salah satu dari keganasan rektumyang khusus menyerang bagian Recti yang terjadi akibat gangguanproliferasi sel epitel yang tidak terkendali. 2.2 Klasifikasi a) Stadium A : Tumor dibatasi pada mukosa dan submukosa saja b) Stadium B : Kanker yang sudah menembus usus ke jaringan di luar rectal tanpa keterlibatan nodus limfe. c) Stadium C : Invasi kedalam system limfe yang mengalir regional d) Stadium D : Metastase regional tahap lanjut dan penyebaran yang luas dan tidak dapat dioperasi lagi. 2.3 Etiologi Faktor penyebab belum pasti,namun ada beberapa faktor resiko yangdapat terjadi dari penyakit ini antaralain: 1. Riwayat kanker payudara 2. Tumor uterus 3. Kanker kolon 4. Riwayat penyakit usus inflamasi kronis 5. Pola makan;Rendah serat

Ca Rectum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tentang ca rectum

Citation preview

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang1.2 Tujuan1.3 Manfaat

2. Studi Literatur2.1 DefinisiKanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagiansel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerangjaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung dijaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempatyang jauh (metastasis).Adapun Kanker rektum adalah salah satu dari keganasan rektumyang khusus menyerang bagian Recti yang terjadi akibat gangguanproliferasi sel epitel yang tidak terkendali.

2.2 Klasifikasia) Stadium A : Tumor dibatasi pada mukosa dan submukosa sajab) Stadium B : Kanker yang sudah menembus usus ke jaringan di luar rectal tanpa keterlibatan nodus limfe.c) Stadium C : Invasi kedalam system limfe yang mengalir regionald) Stadium D : Metastase regional tahap lanjut dan penyebaran yang luas dan tidak dapat dioperasi lagi.

2.3 EtiologiFaktor penyebab belum pasti,namun ada beberapa faktor resiko yangdapat terjadi dari penyakit ini antaralain:1. Riwayat kanker payudara2. Tumor uterus3. Kanker kolon4. Riwayat penyakit usus inflamasi kronis5. Pola makan;Rendah serat

2.4 Patofisiologi (manifestasi klinis)Penyebab kanker pada saluran cerna bagian bawah tidak diketahuisecara pasti. Polip dan ulserasi colitis kronis dapat berubah menjadiganas tetapi dianggap bukan sebagai penyebab langsung. Asam empedudapat berperan sebagai karsinogen yang mungkin berada di kolon.Hipotesa penyebab yang lain adalah meningkatnya penggunaan lemakyang bisa menyebabkan kanker kolorektal.Tumor-tumor pada Recti dan kolon asendens merupakan lesi yang padaumumnya berkembang dari polip yang meluas ke lumen, kemudianmenembus dinding kolon dan jaringan sekitarnya.Penyebaran tumorterjadi secara limfogenik, hematogenik atau anak sebar. Hati,peritonium dan organ lain mungkin dapat terkena.Menurut P. Deyle perkembangan karsinoma kolorektal dibagi atas 3fase. Fase pertama ialah fase karsinogen yang bersifat rangsangan,proses ini berjalan lama sampai puluhan tahun. Fase kedua adalah fasepertumbuhan tumor tetapi belum menimbulkan keluhan (asimtomatis)yang berlangsung bertahun-tahun juga. Kemudian fase ketiga dengantimbulnya keluhan dan gejala yang nyata. Karena keluhan dan gejalatersebut berlangsung perlahan-lahan dan tidak sering, penderitaumumnya merasa terbiasa dan menganggap enteng saja sehinggapenderita biasanya datang berobat dalam stadium lanjut.

Manifestasi Klinis :a) Darah pada fesesb) Konstipasic) Perubahan dalam penampilan fesesd) Tenesmuse) Anemiaf) Perdarahan rectalg) Nyeri kejangh) Kembung

2.5 Penatalaksanaan (farmakologi dan obat-obatan)a) Kolonskopib) Kolostomi LaparaskopiSuatu prosedur yang baru dikembangkan untuk meminimalkan luasnya pembedahan pada beberapa kasus. Laparoskopi digunakan sebagai pedoman dalm membuat keputusan di kolon ; massa tumor kemudian dieksisi.c) Polipektomi Suatu prosedur untuk meminimalkan luasnya pembedahan3. Asuhan Keperawatan3.1 PengkajianRiwayat kesehatan diambil untuk mendapatkan informasi tentang perasaan lelah adanya nyeri abdomen atau rektal dan karakternya (lokasi, frekuensi, durasi, berhubungan dengan makan atau defekasi). Pola eliminasi terdahulu dan saat ini deskripsi tentang warna, bau, dan konsistensi feces, mencakup adanya darah atau mukus. Informasi tambahan mencakup riwayat masa lalu tentang penyakit usus inflamasi kronis atau polip kolorektal, riwayat keluarga dari penyakit kolorektal, dan terapi obat saat ini. Kebiasaan diet diidentifikasi mencakup masukan lemak dan atau serat serta jumlah konsumsi alkohol. Riwayat penurunan berat badan adalah penting.Pengkajian objektif mencakup auskultasi abdomen terhadap bising usus dan palpasi abdomen untuk area nyeri tekan, distensi, dan masa padat. Spesimen feces diinspeksi terhadap karakter dan adanya darah.

3.2 Diagnosaa. Nyeri berhubungan dengan tindakan pembedahan.b. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan interupsi mekanis pada kulit.c. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri.d. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan/kulit yang rusake. Kurang pengetahuan tentang kondisi/situasi, prognosis, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.

3.3 Intervensi (obat yang digunakan)a. Nyeri berhubungan dengan tindakan pembedahanTujuan : Melaporkan nyeri berkurang/terkontrol, menunjukkan ekspresi wajah rileks.Rencana tindakan :1) Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, intensitas (skala 0 10)Rasional : Berguna dalam pengawasan keefektifan obat, kemajuan penyembuhan. Perubahan pada karakteristik nyeri menunjukkan terjadinya infeksi, memerlukan upaya evaluasi medik dan intervensi.2) Berikan tindakan kenyamananRasional : Meningkatkan relaksasi, menurunkan ketegangan otot dan kelelahan umum.3) Ubah posisi dengan sering dan rentang gerak pasif dan aktifRasional : Gerakan dan latihan menurunkan kekakuan sendi dan kelelahan otot.4) Motivasi ekspresikan perasaan nyeriRasional : Pernyataan memungkinkan pengungkapan emosi dan dapat meningkatkan mekanisme koping.b. Kerusakan integritas kulit berhubungan interupsi mekanis pada kulitTujuan : Mencapai penyembuhan luka.Rencana tindakan :1) Berikan penguatan balutan awal/penggantian sesuai indikasiRasional : Lindungi luka dari perlukaan mekanis dan kontaminasi.2) Lepaskan perekat (sesuai arah rambut) dan pembalut pada waktu menggantiRasional : Mengurangi resiko trauma kulit dan gangguan pada luka. 3) Gunakan perekat yang halus untuk menutup luka yang membutuhkan pergantian balutan yang seringRasional : Menurunkan resiko terjadinya trauma kulit dan memberikan perlindungan tambahan untuk kulit atau jaringan halus.4) Kaji jumlah dan karakteristik cairan luka Rasional : Menurunnya cairan menandakan adanya evolusi dari proses penyembuhan.

c. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriTujuan : Menunjukkan keinginan berpartisipasi dalam aktivitas, mampu melakukan aktivitas.Rencana tindakan :1) Motivasi partisipasi pasien dalam aktivitas sesuai kemampuan individuRasional : Meningkatkan kemandirian.2) Kaji derajat imobilisasi yang dihasilkan oleh ketidaknyamanan Rasional : Pasien mungkin dibatasi oleh pandangan diri tentang keterbatasan fisik, memerlukan intervensi untuk meningkatkan kemajuan kesehatan. 3) Bantu pasien dalam rentang gerak aktif/pasifRasional : Meningkatkan aliran darah ke otot untuk meningkatkan tonus otot.d. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan/kulit yang rusakTujuan : Mengidentifikasi faktor resiko dan intervensi untuk mengurangi potensial infeksi.Rencana tindakan :1) Awasi tanda vital, perhatikan demam ringan, menggigil, nadi dan pernapasan cepatRasional : Pasien yang mengalami pembedahan beresiko untuk syok bedah atau septik sehubungan dengan manipulasi/ instrumentasi.2) Lakukan pencucian tangan dan perawatan luka aseptikRasional : Menurunkan resiko penyebaran infeksi.3) Observasi daerah luka operasiRasional : Adanya luka meningkatkan resiko untuk infeksi yang diindikasikan dengan eritema.4) Ganti balutan dengan sering membersihkan dan mengeringkan kulitRasional : Balutan basah menyebabkan kulit iritasi dan media untuk pertumbuhan bakteri.5) Berikan antibiotikRasional : Mungkin diberikan secara provilaktif atau menurunkan jumlah organisme untuk menurunkan penyebaran dan pertumbuhannya.e. Kurang pengetahuan tentang kondisi/situasi, prognosis, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasiTujuan : Mengatakan pemahaman proses penyakit dan pengobatan, melakukan pola hidup dan berpartisipasi pada program pengobatan.Rencana tindakan : 1) Kaji proses penyakit, prosedur pembedahan dan harapan yang akan datangRasional : Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pilihan berdasarkan informasi.2) Diskusikan perlunya keseimbangan kesehatan, nutrisi dan pemasukan cairan yang adekuatRasional : Memberikan nutrisi optimal dan mempertahankan volume sirkulasi untuk meningkatkan regenerasi jaringan/proses penyembuhan.3) Tinjau ulang untuk menunjukkan perawatan luka/balutanRasional : Meningkatkan kompetensi perawatan diri dan meningkatkan kemandirian.4) Rekomendasi rencana/latihan progresifRasional : Meningkatkan pengembalian ke fungsi normal dan meningkatkan perasaan sehat.

3.4 Pendidikan kesehatan terpilih (leaflet)

4. Web of Causation5. Aspek legal etik5.1 Identifikasi isu5.2 Analisa5.3 Membuat keputusan

6. Penutup6.1 Simpulan6.2 Saran

7. Daftar Pustaka