20
Devi Ariani Effendy (04053100081) Rashida binti M. Jalil (5407100113) Rizka Maria Latifah (04053100125) Pembimbing dr. Fredi Heru Irwanto, SpAn DEPARTEMEN ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI RUMAH SAKIT MOEHAMMAD HOESIN PALEMBANG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2011

Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

vbcbcfghfc

Citation preview

Page 1: Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan

♥ Devi Ariani Effendy (04053100081)♥ Rashida binti M. Jalil (5407100113)♥ Rizka Maria Latifah (04053100125)

Pembimbing dr. Fredi Heru Irwanto, SpAn

DEPARTEMEN ANESTESIOLOGI DAN REANIMASIRUMAH SAKIT MOEHAMMAD HOESIN PALEMBANGFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2011

Page 2: Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan

Penentuan jumlah cairan intravena yang akan digunakan selama operasi meliputi kondisi pasien preoperatif, jenis operasi, dan durasi operasi.

Jumlah cairan yang diberikan untuk mempertahankan tekanan darah dan aliran darah yang adekuat.

Page 3: Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan

• Total cairan tubuh untuk individu dengan berat badan 70 kg sekitar 42 L. • Cairan dapat bergerak bebas melalui sel dan dinding pembuluh darah.

Page 4: Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan

Pergerakan cairan melewati membran-membran tergantung pada permeabilitas membran terhadap berbagai molekul

peningkatan permeabilitas vaskuler seperti trauma bedah dan hipoperfusi jaringan yang menyebabkan peningkatan aliran cairan transkapiler.

Molekul koloid yang lebih besar cenderung dipertahankan dalam sirkulasi dan menyokong volume intravaskuler pada saat permeabilitas vaskuler meningkat.

Page 5: Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan

Infus larutan NaCl־ isotonis intravena hanya memasuki kompartemen ekstraseluler dan akan meningkatkan volume intravaskuler sebanyak seperlima volume yang dimasukkan.

Page 6: Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan

Pemilihan cairan intravena dapat secara luas dikategorikan sebagai koloid dan kristaloid.

Kristaloid efektif dan cukup untuk tatalaksana awal penurunan kompartemen ekstraseluler yang berkaitan dengan syok hemoragik, operasi besar, atau trauma

Koloid bertahan dalam ruang vaskuler untuk waktu yang lebih panjang dan memiliki kemampuan untuk mempertahankan atau meningkatkan tekanan onkotik koloid plasma

Page 7: Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan

Kristaloid Penggunaan NaCl 0,9% ־ isotonis secara besar

berhubungan dengan perkembangan hiperkloremia asidosis metabolik signifikan secara klinis yang disebabkan oleh hiperkloremia menghasilkan vasokonstriksi ginjal progresif dan penurunan tingkat filtrasi glomerulus

Ringer Laktat memiliki komposisi menyerupai plasma dan menghasilkan kerusakan hemostasis yang lebih sedikit, perfusi lambung yang lebih baik, dan pemeliharaan fungsi ginjal yang lebih baik.

Dekstrose 5% digunakan untuk mengobati dehidrasi sederhana dan menyediakan penggantian air dalam periode postoperasi tetapi bukan merupakan cairan yang cocok untuk resusitasi.

Normasol adalah larutan sodium dan klorida yang disesuaikan dengan pH 7,4.

Page 8: Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan
Page 9: Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan

Kolloid Pemilihan koloid dapat menjadi faktor penting

pada pasien dengan sepsis, dimana permeabilitas kapiler meningkat dan koloid ukuran sedang dapat memiliki waktu paruh yang lebih pendek dibandingkan waktu paruh intravaskuler.

Para peneliti menyimpulkan bahwa infus albumin menghasilkan translokasi cairan dari intraseluler ke kompartemen interstisial pada pasien septik dan selanjutnya menyimpulkan bahwa ada penurunan nilai intraselular.

Ini terjadi karena peningkatan permeabilitas pembuluh darah dengan kebocoran albumin ke interstitium, dan ini menyebabkan peningkatan

tekanan onkotik koloid di cairan interstisial, maka terjadi pergeseran cairan dari kompartemen

intraseluler ke interstisial.

Page 10: Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan

Tabel 2. Karakteristik Umum Larutan Koloid Yang Sering Digunakan

Page 11: Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan

Hidroksietil Pati. Senyawa pati hidroksietil (HES) adalah

kelompok polydispersed koloid sintetik yang secara struktural menyerupai glikogen.

HES (contohnya, Hespan dan Hextend)

Pentastarch memiliki waktu paruh  Dalam pasien kritis, pentastarch

ditemukan menjadi setara dengan albumin untuk cairan resusitasi.13

Page 12: Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan

Albumin.  suatu protein plasma yang terjadi secara alami isoelektrik pada kisaran pH 4,4-5,4.  berperan sebagai protein pembawa untuk

transportasi protein dan, dan metabolit lainnya. Waktu paruh sirkulasi albumin adalah sekitar 18 sampai 20 hari.

Albumin menyediakan sekitar 70% dari tekanan plasma koloid onkotik di subyek manusia normal. 

Albumin manusia tersedia untuk infus sebagai 5% atau 25% larutan.

Larutan 5% mengandung albumin 50 g / L larutan garam fisiologis dan memiliki tekanan koloid onkotik sekitar 20 mmHg & bersifat iso-onkotik.

 Larutan 25% berisi 12,5 g albumin dalam 50 mL pelarut buffer yang berisi 130 - 160 mM natrium. Tekanan onkotik dari larutan 25% adalah sekitar 100 mmHg & bersifat hiperonkotik..

Page 13: Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan

Fraksi Plasma Protein. Fraksi protein plasma mengalami

proses pasteurisasi yang sama terhadap albumin dan merupakan campuran protein yang terdiri sebagian besar albumin dalam jumlah 83% dari komposisi total protein. 

kedua larutan tersebut serupa dalam biaya dan karena itu digunakan secara bergantian.

Page 14: Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan

Dekstran. Infus larutan hiperosmotik-hiperonkotik,

seperti dekstran salin hipertonik, telah terbukti sangat efektif dalam memperluas volume plasma secara cepat.

Koloid lainnya succinylated gelatin (Gelofusine) polygeline (Haemaccel)

Page 15: Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan

Hemostasis terjadi hemodilusi ringan faktor

pembekuan dan gangguan koagulasi yang terkait dengan penggunaan HES.

Pentastarches adalah dianggap lebih aman, dan risiko kehilangan darah lebih rendah dengan produk ini.

Dekstran mempunyai hubungan dengan ketidakseimbangan hemostatik yang signifikan22,23 dan merupakan antitrombotik agen yang efektif.24,25

Gelatin tampaknya memiliki efek hemostasis yang paling rendah.

Page 16: Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan

Efek pada Ginjal Penggunaan koloid jumlah besar untuk

ekspansi volume plasma tidak dianjurkan pada pasien yang sebelumnya sudah ada disfungsi renal. Larutan hiperonkotik (10% HES 200, 20% albumin, 3,5% gelatin, 10% dextran 40) memiliki potensi yang menyebabkan gagal ginjal.29

Efek Anti-inflamasi Molekul Dekstan dan HES memiliki efek

anti-inflamasi yang spesifik dan diduga memiliki manfaat khusus dalam menahan cairan dalam kapiler-kapiler

Page 17: Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan

Penggunaan larutan koloid sebagai pengganti kristaloid selama resusitasi cairan untuk menjaga tekanan onkotik koloid plasma normal

resusitasi cairan intraoperatif terutama dengan koloid berkaitan dengan insiden dan tingkat keparahan mual, muntah, dan penggunaan antiemetik yang lebih rendah. Pasien dengan resusitasi koloid juga mengalami nyeri, edema periorbital, dan penglihatan ganda yang lebih jarang.34

penggunaan cairan koloid seimbang seperti Hextend baru-baru ini telah terbukti menghindari asidosis hiperkloremik dan berhubungan dengan indeks perfusi mukosa gastrik yang lebih baik

Page 18: Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan

Kebutuhan Cairan Perioperatif

operasi minor (kecil), insensible losses dapat diabaikan dan penggantian cairan hanya membutuhkan kristaloid pemeliharaan.

Operasi sedang (tingkat menengah), membutuhkan penggantian cairan dengan jumlah besar untuk menggantikan insensible loss dan darah yang hilang.

Operasi major (besar) dengan kehilangan insensible losses dengan jumlah yang besar hingga 20 ml·kg-1·h-1 membutuhkan cairan pemeliharaan dalam bentuk larutan kristaloid dari 5 hingga 10 ml·kg-1·h-1 ditambah pemberian larutan koloid bolus dengan tujuan terarah pada bolus sesuai kebutuhan untuk mempertahankan tekanan intravaskuler, aliran darah, dan perfusi jaringan yang adekuat.

Page 19: Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan

Kebutuhan perioperatif cairan bergantung pada kondisi preoperatif pasien, jenis operasi, dan lama proses operasi. Sebagai tambahan akibat kehilangan darah, ruang ketiga dan kehilangan disebabkan penguapan harus dipertimbangkan.

Ketika mengisi volume plasma dan kompartemen cairan tubuh lainnya, pemilihan cairan dan komposisi elektrolitnya merupakan pertimbangan yang penting.

Di masa depan, peran dari terapi tujuan terarah akan terdefinisi lebih jelas, serta perbedaan yang lebih detil antara penggunaan kristaloid dan koloid pada periode perioperatif akan dipelajari.

Page 20: Cairan IntraOP Dan Pemeliharaan