117
1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy) Oleh: MUHTAR NUR AFFAN 106043201346 KONSENTRASI PERBANDINGAN HUKUM PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MADZHAB HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431H/2010M

CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

1

CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN

(Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy)

Oleh:

MUHTAR NUR AFFAN

106043201346

KONSENTRASI PERBANDINGAN HUKUM

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MADZHAB HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431H/2010M

Page 2: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

2

Page 3: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

3

DAFTAR ISI

Page 4: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

4

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................iv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………….……….. 1

B. Identifikasi Masalah ………………………………………………………………2

C. Pembatasan dan Perumusan masalah ………………………..………………….. 3

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………………………….. 3

E. Review Terdahulu …………………………………………………….………… 4

F. Metode Penelitian ………………………………………………..……………… 6

G. Sistematika Penulisan ……………………………………………..…………….10

BAB II : Tinjauan Teoritis Tentang Perjudian

A. Pengertian Perjudian ………………………………………………...…………. 12

1. Pengertian secara Bahasa ………………………………..…………….. 12

2. Pengertian menurut Istilah …………………………………….……… 14

3. Macam- macam Perjudian …………………………………….………. 16

B. Pengaturan Perjudian dan Kuis SMS dalam Tata Hukum ................................ 18

1. Dasar Hukum Perjudian ……………………………………….……… 18

2. Dasar Hukum Keharaman Kuis SMS ………………………………… 20

Page 5: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

5

C. Unsur – unsur Perjudian dan Kuis SMS ……………………………………… 26

1. Unsur perjudian ……………………………………………………….. 26

2. Unsur kuis SMS ……………………………………………………….. 30

D. Sosiologi Berfikir Masyarakat …………………………………………….…… 34

BAB III : GAMBARAN UMUM TENTANG MASYARAKAT DESA CIKOLE

SUKABUMI

A. Letak dan Kondisi Geografis ………………………………………………….. 40

B. Demografis Masyarakat ……………………………………………..………… 40

1. Penduduk …………………………………………………………..….……. 40

2. Pendidikan ………………………………………………………………….. 42

3. Sosial Ekonomi ………………………………………………………..……. 43

4. Keagamaan ……………………………………………………..…………... 44

BAB IV : HASIL PENELITAN

A. Profil Responden ………………………………………………………...…….. 46

B. Pemahaman Masyarakat Desa Cikole Sukabumi Terhadap Perjudian ………… 49

1. Pengetahuan masyarakat tentang perjudian …………………….……… 49

2. Pengetahuan masyarakat tentang kuis SMS …………………..……….. 62

C. Analisis Tentang Pemahaman Masyarakat Terhadap Perjudian dan kuis SMS

dengan iming – iming hadiah ………………………………………..…………. 78

Page 6: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

6

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………..………… 89

B. Saran …………………………………………………………………………… 90

DAFTAR PUSTAKA

Page 7: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

7

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah

memberi rahmat serta jalan yang lurus kepada penulis atas nikmat dan

karuniaNya, yang telah menciptakan manusia yang beraneka ragam disertai

dengan kelengkapan akal pikiran sebagai daya pikir, dan hati sebagai rasa,

sehingga menjadi mahluk kreatif, inovatif, dan mampu memahami serta

mengamalkan norma ajaran agama (Islam) sehingga penulis ini diberi kekuatan

untuk mengerjakan skripsi ini yang berjudul “CARA BERFIKIR

MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN”.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa pelita kehidupan dialam ini sehingga

beliau mampu mengangkat dan mengantarkan derajat manusia dari lembah

kenistaan kepada lembah kemuliaan. Beserta keluarga, para sahabat, serta para

pengikutnya hingga akhir zaman. Penulis yakin bahwa dalam penyusunan skripsi

ini tidak akan selesai tanpa ada dukungan dan kontribusi dari berbagai pihak, baik

materil maupun moril dari semua pihak.

Oleh karena itu, penulis berterima kasih terutama pada orang tua tercinta

ayahanda dan ibunda yang telah memberikan nasehat, motivasi, dan juga spirit

tiada henti dan terutama dalam membiayai pendidikan Strata I di UIN Jakarta.

Page 8: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan masa sekarang, banyak hal – hal baru yang dianggap subhat (tidak

jelas ketetapan hukumnya) bagi kalangan masyarakat awam. Perkara subhat yang terjadi

dimasyarakat akibat dari berkembangnya teknologi dalam media elektronik seperti

Handphone, Televisi, Internet, dan media elektronik lainnya. Informasi yang disampaikan

berupa iklan belanja, promosi produk, dan iklan kuis yang sekarang semakin ramai.

Banyaknya iklan – iklan yang bermunculan dimedia elektronik membawa kemjauan

bagi pengetahuan masyarakat yang menguntungkan bagi pihak pengelola acara. Selain

promosi dengan iklan – iklan, pihak pengelola menambahkan promosinya dengan acara

kuis SMS (Short Message Service) dengan iming – iming hadiah. Hal ini bertujuan untuk

menarik minat masyarakat ikut berpartisipasi dalam acara promosi tersebut.

Oleh karenanya semenjak tahun 2000 kuis SMS menjadi penomenal dimasyarakat dan

semakin hari jumlah iklan kuis meningkat di media elektronik. Mulai dari kuis cerdas

cermat dan tebak lagu yang dihadiri oleh para peserta, sampai pada kuis yang hanya

dengan kirim SMS dan melalui telepon saja.

Kuis dengan mengirimkan SMS terlebih dahulu adalah suatu hal yang baru bagi

masyarakat. Keberadaan kuis SMS bermula dari maraknya masyarakat yang

Page 9: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

9

menggunakan ponse/handphone. Maraknya pengguna ponsel tersebut mengundang para

pembuat kuis untuk mengadakan permainan baru yang bisa dilakukan dengan melalui

ponsel. Dengan mengirim SMS sampai batas tertentu maka pihak penyelenggara bisa

menentukan siapa yang pantas untuk jadi pemain dan menjadi pemenang.

Dengan adanya penentuan menang/kalah, dan adanya sistem pendaftaran dengan tarif

tertentu maka ada kemungkinan kuis SMS ini sama dengan permainan judi. Permainan

judi dalam ajaran Agama itu diharamkan dan harus dijauhi oleh umat manusia. Karena

ketentuan hukum kuis SMS belum jelas dan tidak ada, maka untuk mengetahui masalah

kuis SMS ini kita harus mengetahui pemahaman masyarakat dalam menafsirkan kuis

SMS.

B. Identifikasi masalah

Oleh karena itu, penulis selaku mahasiswa Syariah dan Hukum melihat permasalahan

semacam ini perlu adanya sebuah penelitian terhadap masyarakat. Mengenai cara berfikir

masyarakat tentang perjudian yang penelitiannya dikhususkan pada kuis SMS. Apakah

hal yang biasa mereka lihat dan lakukan itu sebuah perjudian atau hanya permainan biasa

dan tidak termasuk kedalam perjudian yang dilarang oleh Agama.

Maka penulis mengambil judul: “CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG

PERJUDIAN (STUDI DI KELURAHAN CIKOLE SUKABUMI)”.

Page 10: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

10

C. Pembatasan dan Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis membatasi pembahasan skripsi ini agar

tidak melebar dan bisa lebih terarah kepada tujuan yang diinginkan oleh penulis yaitu

tentang cara berfikir masyarakat tentang perjudian. Penulis membatasi lokasi penelitian

dan pembahasan kuis SMS yang di lakukan oleh masyarakat di kelurahan Cikole Kota

Sukabumi Jawa Barat. Dengan demikian perjudian dalam skripsi ini di batasi hanya pada

kuis SMS.

Selain membatasi pembahasan, penulis juga merumuskan beberapa permasalahan agar

lebih sistematis dan mencapai tujuan dari penelitian, oleh karenanya penulis merumuskan

pembahasan sebagai berikut:

1. Bagaimana pemahaman masyarakat selain tokoh agama di kelurahan Cikole

Sukabumi tentang judi dan segala yang terkait dengan sikap masyarakat Kelurahan

Cikole Sukabumi terhadap kuis SMS?

2. Bagaimana reaksi masyarakat Kelurahan Cikole Sukabumi bila dihadapkan

dengan perjudian modern khususnya kuis SMS?

3. Bagaimana pendapat tokoh Agama Islam Kelurahan CIkole Sukabumi tentang

perjudian dalam konteks modern, yaitu kuis SMS

Page 11: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

11

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari sebuah penelitian adalah dapat diketahuinya suatu permasalahan sosial

yang belum diketahui oleh masyarakat banyak dan masih perlu adanya suatu pengkajian

mendalam atas masalah yang dijadikan objek penelitian. Adapun tujuan dari penulisan

skripsi ini adalah:

1. Untuk mengetahui penafsiran masyarakat mengenai pemahaman tentang

perjudian khususnya dalam bidang kuis SMS.

2. Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tantang perkembangan

perjudian modern.

3. Untuk mengetahui keberadaan hukum dalam penyelesaian dan penegakan

hukum mengenai kasus perjudian modern.

Selain adanya tujuan yang diharapkan oleh penulis, hasil dari penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaat menjadi pelajaran dan pengetahuan baru bagi masyarakat.

Serta hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai sebuah acuan atas suatu

permasalahan yang sama. Adapun kegunaan dari penulisan skripsi ini adalah:

1. Untuk kepentingan penelitian atas pengetahuan masyarakat dalam perjudian

modern.

2. Dengan adanya penelitian ini dapat diperoleh informasi mengenai bagaimana

masyarakat mengartikan serta memahami perjudian yang berkembang di

zaman sekarang.

Page 12: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

12

3. Untuk mengetahui apakah perjudian itu bisa diberantas atau tidak oleh aturan

hukum yang berlaku di negara kita.

Penelitian ini diharapkan menjadi rangsangan bagi penulis dan peneliti lainnya untuk

meneliti secara lebih luas dan mendalam dalam mengembangkan penelitian ini.

E. Review Terdahulu

Dalam pembahasan perjudian ini khususnya dalam hal kuis SMS (Short Message

Service) penulis menemukan beberapa skripsi yang pembahasannya hampir sama dan inti

dari pembahasannya bisa diambil sebagai contoh dan rujukan dalam penulisan skripsi

yang penulis buat. Kumpulan Skripsi tersebut yaitu:

a. Perjudian menurut Hukum Pidana Islam dan KUHP (Studi Analisis

Komparasi Unsur - Unsur dan Sanksi Pidana dalam Perjudian) yang

ditulis oleh Abu A’la Al – Maudud Jurusan Perbandingan Madzhab Fiqih

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009.

Dalam pembahasannya beliau membahas tentang perbedaan unsur - unsur

perjudian menurut hukum pidana Islam dan menurut Kitab Undang –

Undang Hukum Pidana (KUHP) serta menjelaskan sanksi yang seharusnya

diberikan kepada para pelaku perjudian.

b. Analisis Hukum dan Ekonomi Islam Terhadap Kuis Super Deal 2

Miliyar di ANTV yang ditulis oleh Ahmad Fudholi Jurusan Perbankan

Page 13: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

13

Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2007. Dalam Skripsi ini beliau membahas tentang aspek hukum yang

ditimbulkan dari Kuis Super Deal 2 miliyar di ANTV menurut hukum

Islam serta sangkut pautnya kuis ini dengan perekonomian masyarakat.

c. Peran Kepolisian Resort Purwakarta Dalam Penanganan Tindak

Pidana perjudian, yang ditulis oleh Rahmat Hidayat Jurusan Pidana

Islam (Jinayah Syariah) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2007. Dalam Skripsi ini beliau membahas

bagaimana peran kepolisian khususnya Kepolisan Resort Purwakarta

dalam pemberantasan pelaku perjudian di daerah Purwakarta.

d. Gambaran Perilaku Gambling Pada Peserta Kuis SMS di Televisi

yang ditulis oleh Shinta Permata Sari, Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2007. Dalam Skripsi ini beliau membahas

tentang pandangan para sosiolog dan psikolog tentang perilaku masyarakat

yang mudah terpengaruh dengan adanya acara kuis SMS di televisi.

Adapun perbedaan dengan Skripsi yang penulis buat adalah penulis meneliti cara

berfikir suatu masyarakat dalam menafsirkan perjudian dan kuis SMS.

Dalam hal ini, pembahasan dikhususkan pada kasus kuis SMS yang berkembang di

media elektronik dan penelitian tersebut dilakukan pada masyarakat di wailayah

Page 14: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

14

Kelurahan Cikole Sukabumi, selanjutnya dalam penulis menjelaskan bagaimana

pemahaman masyarakat dalam menafsirkan perjudian dan kuis SMS serta bagaimana

masyarakat menanggapi aturan hukum yang mengatur tentang perjudian.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau

memperoleh data yang diperlukan.

1. Jenis dan sifat penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penulis akan menggunakan metode field research

(penelitian lapangan) yaitu suatu pengumpilan data yang dilakukan dengan turun langsung

ke lapangan.1 Sebagai awal dari studi penelitiannya penulis menelaah bahan pustaka yang

dijadikan sebagai kerangka teori dan landasan teori sebagai acuan dalam penelitian, serta

menjadikan masyarakat sebagai objek dari penelitian. Sedangkan jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan data primer yaitu data yang

diperoleh dari hasil wawancara dan survei yang dilakukan penulis terhadap masyarakat

Kelurahan Cikole Sukabumi.

Selain itu untuk melengkapi data, penulis menggunakan data sekunder yaitu data yang

diperoleh dari buku, majalah, surat kabar, diktat serta media elektronik yang berhubungan

dengan perjudian. Disamping itu untuk memperkuat data kualitatif tersebut, penulis juga

1 Lexy j. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004). h.3

Page 15: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

15

menggunakan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil angket dan wawancara terhadap

masyarakat Kelurahan Cikole Sukabumi.

2. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengambilan data penulis menggunakan metode penelitian survei untuk

melengkapi teknik pengumpulan datanya penulis menggunakan metode pengumpulan

data sebagai berikut:

a. Teknik Survei yaitu teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau

mengirimkan daftar pertanyaan untuk responden.2 Yang terdiri dari

beberapa orang dengan mengambil 150 orang responden wakil dari tiap

Rukun Tetangga (RT), dan sebagian masyarakat yang kurang mampu, serta

masyarakat yang berada dilihat dari perekonomian dan pekerjaannya. Hal

ini bertujuan agar tercapainya suatu pandangan yang diperoleh dari

keadaan masyarakatnya. Dalam penelitiannya peneliti menggunakan

bentuk kuesioner kombinasi berstruktur dan tak berstruktur yaitu

kuesioner terbuka yang mana jawabannya harus dipilih, dan memberi

kebebasan kepada responden untuk menjawab secara lanjutan dari jawaban

pertanyaan sebelumnya. Serta dengan cara Enumarasi yaitu cara

pengumpulan angket dengan cara dibajakan oleh pengumpul data.3

2 Nurul Zuriah. Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan. ( Jakarta: Bumi Aksara, 2007).h. 182

3 Masri Singaribun dan Sofian Efendi. Metode Penelitian Survei. ( Jakarta: Lembaga Penelitian dan

penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES),1999).h. 155

Page 16: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

16

b. Wawancara (interview) yaitu pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada

responden dan jawaban - jawaban responden dicatat atau direkam.4 Oleh

karenanya penulis meggunakan sistem wawancara khusus yaitu penulis

mengambil sampel responden dari kalangan tokoh Agama yang ada di

wilayah kelurahan Cikole Kota Sukabumi. Hal ini bertujuan agar hasil

wawancara yang diajukan dapat diterapkan di masyarakat.

c. Studi pustaka yaitu data yang diperoleh dari bahan pustaka dan dokumen

lain yang membahas tentang perjudian dan kuis SMS.

d. Studi dokumenter yaitu data pelengkap yang di peroleh dari kKelurahan

Cikole Sukabumi Jawa Barat sebagai informasi profil responden dalam

pengambilan sampel.

3. Teknik Pengambilan sampel

Disini penulis menggunakan kerangka sampling individu atau rumah tangga yaitu

kerangka sampling berupa daftar mengenai jumlah penduduk, jumlah Kepala Keluarga

(KK), jumlah Rukun Warga (RW), dan jumlah Rukun Tetangga (RT) yang ada dalam

wilayah Kelurahan Cikole Sukabumi dengan mengambil sampel 150 hasil dari akumulasi

perwakilan tiap Rukun Tetangga (RT) dan mengambil perwakilan dari jenis kelaminnya,

yang diambil secara Non Random sampling yaitu teknik penarikan sampel yang karena

alasan tertentu tidak memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh anggota populasi

4 Nurul Zuriah. Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan. ( Jakarta: Bumi Aksara, 2007).h. 183

Page 17: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

17

untuk terseleksi menjadi sampel dan peneliti juga menggunakan cara purposif yaitu

dengan memilih sendiri responden sesuai dengan keinginan penulis.5

Selain itu untuk melengkapi data dari wawancara, penulis mewawancarai beberapa

tokoh Agama yang dianggap penting dan perlu sebagai pelengkap atas jawaban yang

diharapkan oleh peneliti yang diambil secara langsung dan tanpa melewati tahap sampling

terlebih dahulu yaitu dengan mengambil empat orang tokoh Ulama yang berada di

Kelurahan Cikole Sukabumi dan satu diantaranya Ketua MUI Kota Sukabumi.

4. Teknik Analisis data

Untuk menganalisis data hasil dari penelitian, penulis menggunakan cara univarias

yaitu dengan hanya menampilkan satu aspek data yang lebih penting dan merupakan

tujuan akhir, selain itu penulis juga menggunakan analisis data deskriptif yaitu teknik

analisis data dengan menjabarkan data - data hasil dari pengumpulan data yang diperoleh

dari angket dan wawancara dengan para responden.6

5. Teknik penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini penulis menggunakan buku pedoman penulisan

skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2007.

5 Masri Singaribun dan Sofian Efendi. Metode Penelitian Survei. ( Jakarta: Lembaga Penelitian dan

penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES),1999).h. 155

6 Ibid.h.157

Page 18: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

18

G. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam 5 bab, dengan penjelasan sebagai

berikut:

BAB I : Berisi pendahuluan yang memuat tentang latar belakang masalah yang mendasari

pembahasan masalah, identifikasi masalah yang memberikan inti

permasalahan, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, review terdahulu, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Dalam bab ini akan dideskripsikan tentang tinjauan teoritis mengenai perjudian,

yang terdiri dari pengertian perjudian menurut agama dan hukum, unsur -

unsur atau karakteristik perjudian, macam – macam perjudian, landasan

hukum tentang perjudian, serta sosiologi berfikir masyarakat.

BAB III : Dalam bab ini akan dideskripsikan tentang gambaran umum masyarakat

Kelurahan Cikole kota Sukabumi, yang terdiri dari letak dan kondisi geografis

Kelurahan Cikole, dan demografis masyarakat yang mencakup atas

kependudukan, pendidikan, sosial ekonomi, dan keagamaan.

BAB IV : Dalam bab ini membahas mengenai hasil dari penelitan, yang mencakup

tentang profil responden, pemahaman masyarakat Kelurahan Cikole terhadap

perjudian, dan analisis tentang tingkat pemahaman masyarakat dalam

menafsirkan perjudian.

Page 19: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

19

BAB V : Penutup dengan mengambil kesimpulan dan saran – saran yang berhubungan

dengan penulisan skripsi ini.

Page 20: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

20

BAB II

TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERJUDIAN

A. Pengertian Perjudian

Banyak perdebatan sesama ahli hukum baik dari ahli hukum Islam maupun hukum

positif dalam mengartikan atau menafsirkan tentang perjudian yang disulap menjadi

sebuah permainan kuis SMS. Seperti dalam mengartikan kuis SMS yang berkembang di

media elektronik yang dapat menjanjikan hadiah jutaan rupiah kepada para pemainnya.

Permainan dilakukan dengan menjawab pertanyaan yang sangat mudah dan mengirim

pesan singkat dengan tarif diluar normal.

1. Perjudian secara bahasa

Perjudian secara etimologi adalah permainan dimana pemain bertaruh untuk memilih

satu pilihan diantara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan

menjadi pemenang. Selain itu pemain yang kalah taruhan akan memberikan taruhannya

kepada si pemenang dan jumlah taruhan ditentukan sebelum pertandingan dimulai. Dalam

kamus besar Bahasa Indonesia judi ialah permainan yang memakai harta benda sebagai

taruhan. Sedangkan berjudi ialah mempertaruhkan sejumlah uang atau harta benda dalam

permainan tebakan berdasarkan kebetulan atau spekulasi, dengan tujuan mendapatkan

sejumlah uang atau harta yang lebih besar dari pada jumlah uang atau harta semula.7

7 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 1988. h. 387

Page 21: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

21

Judi dalam penjelasan pasal 303 KUHP ialah tiap permainan yang mendasarkan buat

menang pada umumnya bergantung pada untung – untungan.8 Sedang dalam Ensiklopedi

Indonesia Judi diartikan sebagai suatu kegiatan pertaruhan untuk memperoleh keuntungan

dari hasil suatu pertandingan, permainan atau kejadian yang hasilnya tidak dapat diduga

sebelumnya.9

Bila dilihat dalam bahasa Arab Judi disebut dengan istilah “Maisir” yang dalam

bahasa Arab mengandung beberapa pengertian diantaranya ialah: lunak, tunduk,

keharusan, mudah, gampang, kaya, membagi - bagi, dan lain-lain.10

Quarish Sihab dalam

tafsir al - misbah mengatakan bahwa kata maisir berasal dari kata yasara ( ) yang

artinya keharusan, dengan artian bahwa judi itu ada keharusan bagi siapa saja dalam

bermain judi/maisir untuk menyerahkan sesuatu yang dipertaruhkan kepada pihak yang

menang. Selain itu Quraish Sihab mengatakan bahwa maisir berasal dari kata yusrun

( ) yang artinya mudah, dengan kata lain bahwa maisir/judi itu adalah upaya dan cara

untuk mendapatkan rizki dengan mudah tanpa susah payah. Ada lagi yang mengatakan

bahwa maisir berasal dari kata yasầr ( ) yang artinya kaya, karena dengan permainan

itu akan menyebabkan pemenangnya menjadi kaya.11

8 Penjelasan KUHP. Pasal 303

9 “Judi” Ensiklopedi Indonesia, Jilid 5. Jakarta: Ichtiar Baru. 1984. h. 2789

10

. Ibrahim Hosen, Apakah Judi Itu, Jakarta: Lembaga Kajian Ilmiah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ),

1987. h. 25

Page 22: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

22

Selain mengartikan apa itu judi maka kita juga harus mengetahui apa yang dinamakan

dengan kuis. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Kuis adalah acara hiburan di dalam

suatu media massa ataupun media elektronik yang berupa menjawab pertanyaan.12

Ensiklopedia Indonesia mendefinisikan kuis yaitu penamaan beberapa jenis cerdas

tangkas yang biasanya diselenggarakan melalui media massa.13

Sedangkan pegertian dari

kuis Short Message Service (SMS) adalah suatu model pengiriman SMS mengenai

berbagai masalah tertentu, yang disertai dengan janji pemberian hadiah, baik melalui

undian ataupun melalui akumulasi jumlah (frekuensi) pengiriman SMS yang paling tinggi,

sementara biaya pengiriman SMS di luar ketentuan normal, dan sumber hadiah tersebut

berasal dari akumulasi hasil perolehan SMS dari peserta atau sebagiannya berasal dari

sponsor.14

2. Perjudian menurut Istilah

Dalam mengartikan dan menafsirkan judi para ulama berbeda pendapat mengenai

letak suatu illat perjudian:

a. Alaudin Ali bin Muhammad bin Ibrahim Pengarang Tafsir Khazin

menjelaskan bahwa yang di maksud dengan judi ialah:

11

M. Quraish Shihab. Tafsir Al- Mishbah (Pesan, Kesan, dan keserasian Al-Qur‟an), Vol. 3.

Jakarta: Lentera Hati, 2002. h. 192 12

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 1988. h. 471

13

“Kuis”Ensiklopedi Indonesia, Jilid 5. Jakarta: Ichtiar Baru. 1984. h. 2815

14

Budi. Fenomena Undian Berhadiah dan Kuis SMS dalam Kaca Mata Islam. Diakses pada

tanggal 27 Mei 2010 dari: www.generasimuslim.com

Page 23: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

23

Artinya:

“Setiap permainan yang padanya ditentukan yang menang

mendapatkan apasaja dari yang kalah apakah itu berupa benda

berharga atau yang lainnya.”

b. Imam Syafi’I dalam kitab al – umm juz IV menjelaskan bahwa:

“Maisi/judi adalah suatu permainan yang mengandung unsur taruhan

yang dilakukan secara berhadap- hadapan langsung antara dua orang

atau lebih. Taruhan adalah suatu bentuk permainan dimana yang kalah

harus membayar atau menyerahkan sesuatu kepada pihak yang menang.

Menurut Imam syafi’i apabila taruhan tersebut tidak dilakukan secara

berhadap- hadapan maka hal tersebut tidak disebut dengan maisir namun

hal tersebut merupakan fashal.16

c. Syekh Muhammad Yusuf Qardawi seorang ulama fiqih asal Indonesia

berpendapat bahwa:

“Perjudian yaitu permainan yang tidak luput dari untung-rugi yang

dialami oleh si pemain. Dalam hal ini beliau tidak menjelaskan adanya

suatu majlis dalam permainan tersebut, dan yang jelas haramnya suatu

permainan tersebut dengan dicampurinya permainan tersebut dengan

perjudian yang mana didalamnya terdapat sebuah unsur menang dan

kalah.” 17

d. Hasbi Ash – Shidieqi seorang ulama tafsir Indonesia mengartikan bahwa:

“Judi ialah segala bentuk permainan yang ada wujud kalah menangnya,

dan pihak yang kalah memberikan sejumlah uang atau barang yang di

15

Alaudin Ali bin Muhammad Bin Ibrahim. Tafsir Khazin,Jilid I. Mesir: Mustafa Al- Arabi Al-

Halabi. 1995. h. 212 16

Ibrahim Hosen. Apakah Judi Itu, Jakarta: Lembaga Kajian Ilmiah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ),

1987. h 30

17

Muhammad Yusuf Qardhawi. Halal dan Haram dalam Islam, Jakarta: Bina Ilmu, 1993. h.43

Page 24: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

24

sepakati sebagai taruhan kepada pihak yang menang. Lebih lanjut

dikatakannya segala permainan yang mengandung unsur untung-

untungan termasuk judi yang dilarang oleh syara‟.” 18

e. Quraish Shihab pengarang tafsir al – misbah mengartikan bahwa:

“Maysir/judi adalah segala macam aktivitas yang dilakukan oleh dua

pihak atau lebih untuk memenangkan suatu pilihan dengan menggunakan

uang atau materi sebagai taruhan.”19

f. Perjudiaan menurut Pasal 303 ayat (3) KUHP sebagai berikut :

“Permainan judi adalah tiap-tiap permainan, di mana pada umumnya

kemungkinan mendapat untung bergantung pada peruntungan belaka, juga

karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir. Di situ termasuk segala

pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain-lainnya

yang tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain,

demikian juga segala pertaruhan lainnya”.20

Dari berbagai pengertian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Judi

adalah suatu permainan yang didalamnya ada sebuah unsur taruhan, dan apabila salah satu

dari para pemain menang maka taruhan tersebut menjadi milik pemenang.

3. Macam- macam Perjudian

Dari berbagai pengertian diatas, bahwa dalam perjudian juga mempunyai beberapa

macam perjudian menurut PP No. 9 tahun 1981 tentang Pelaksanaan Penertiban

Perjudian, yaitu: perjudian di kasino yang terdiri dari Roulette, Blackjack, Baccarat,

18

“Judi” Hasbi Ash – Shidieqi, ed., Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve. 1999. h.

297 19

M. Quraish Shihab. Tafsir Al- Mishbah (Pesan, Kesan, dan keserasian Al-Qur‟an), Vol. 3.

Jakarta. Lentera Hati, 2002. h. 177

20

Andi Hamzah. KUHP dan KUHAP, Jakarta. Rineka Cipta, 2006. h.122

Page 25: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

25

Creps, Keno, Tombola, Super Ping-pong, Lotto Fair, Satan, Paykyu, Slot Machine

(Jackpot), Ji Si Kie, Big Six Wheel, Chuc a Luck, Lempar paser / bulu ayam pada sasaran

atau papan yang berputar (Paseran). Pachinko, Poker, Twenty One, Hwa Hwe serta Kiu-

Kiu.21

Selain itu juga ada beberapa permainan yang bisa menyerupai perjudian

dikarenakan unsur atau illatnya sama yang diqiaskan atau dipersamakan dengan

permainan judi, penulis menguraikan permainan yang unsure dan illatnya sama dengan

sebagai berikut:

a. Permainan Kartu yaitu suatu permainan kartu yang mana pemainnya terdiri

dari empat orang atau lebih dengan memasang uang sebagi taruhannya, dan

yang menang akan mendapatkan uang tersebut.

b. Toto togel yatu permaian tebak nomer yang dilakukan oleh beberapa orang

dengan memasang sejumlah uang dan bagi yang menang akan mendapat

jumlah uang dua kali lipat lebih besar dari yang di pasang.

c. Sabung ayam yaitu permainan dengan cara pertandingan ayam yang di jagokan

dengan memasang sejumlah uang bagi ayam yang dijagokan.22

d. Lotre yaitu permainan yang dilakukan dengan cara membeli sebuah tiket yang

sudah terdapat nomor atau nama untuk hadiah yang sudah disiapkan.

21

PP No. 9 tahun 1981 Tentang Pelaksanaan Penertiban Perjudian. Di akses pada tanggal 20 Juni

2010 dari www.legalitas.org 22

Haryanto. Indonesia Negeri Judi. Di akses pada 04 Maret 2010. dari :

http://arhiefstyle87.wordpress.com/2008/04/10/judi-pengertian-dan-jenis2nya/

Page 26: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

26

e. Undian hadiah yaitu permainan dengan cara membeli sebuah tiket atau kupon

undian yang nantinya akan diundi untuk mendapatkan hadiah yang sudah

ditentukan.23

B. Pengaturan perjudian dan kuis SMS dalam tata hukum

1. Dasar Keharaman Judi

Untuk menentukan dasar daripada keharaman judi para ulama fiqih telah sepakat

bahwa ada tiga ayat al – Qur’an yang menjelaskan tentang perjudian/maisir antara lain:

a. Al - Qur’an surat al- Baqarah ayat 219 yang mengatakan:

Artinya:

“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada

keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia,

tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan mereka bertanya

kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari

keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu

supaya kamu berfikir.”(QS.Al – baqarah (2):219)

Penjelasan ayat ini adalah menerangkan tentang jawaban untuk umat muslim

yang pada waktu itu bertanya atas dua hal yang dilarang yaitu tentang khamar dan judi.

23

K.H. Ibrahim Hosen. Apakah Judi Itu, Jakarta: Lembaga Kajian Ilmiah Institut Ilmu Al-Qur’an

(IIQ), 1987. h. 53

Page 27: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

27

Maka Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menjawab pertanyaan tentang

khamar dan judi bahwa pada keduanya itu terdapat dosa besar seperti hilangnya

keseimbangan, gangguan kesehatan, penipuan, kebohongan, perolehan harta tanpa hak,

dan benih permusuhan. Serta beberapa manfaat duniawi bagi segelintir manusia seperti

keuntungan materi, kesenangan sementara dan ketersediaan lapangan kerja.24

b. Al – qur’an surat al – Maidah ayat 90 yang berbunyi:

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,

(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk

perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat

keberuntungan”. (Q.S.Al-Maidah (5): 90)

Dalam ayat ini menjelaskan bahwa sesungguhnya minuman yang memabukkan,

semua jenis- jenis perjudian, berkorban untuk berhala yang dijadikan untuk sembahyang,

mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan najis dan menjijikkan. Kata rijs (keji)

dalam ayat ini meliputi perkara yang menjijikkan secara hissi (konkret) seperti bangkai

dan minuman, atau yang berbentuk maknawi (abstrak) seperti berjudi. 25

c. Al – qur’an surat al – Maidah ayat 91 yang mengatakan:

24

M. Quraish Shihab. Tafsir Al- Mishbah (Pesan, Kesan, dan keserasian Al-Qur‟an). Vol. 1

Jakarta: Lentera Hati. 2002. h. 467

25

Ibid, Vol. 3 h. 192

Page 28: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

28

Artinya:

“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan

permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum)

khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah

dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan

pekerjaan itu).” (Q.S.Al-Maidah/(5): 91)

Melalui ayat ini dipahami bahawa perjudian termasuk pada perbuatan yang bisa

menimbulkan suatu perselisihan antara dua pihak yang bermain, serta dapat

menghalanginya untuk beribadah dan mengingat Allah SWT. Dalam tafsir al – mishbah,

Quraish shihab menerangkan bahwa sesungguhnya syitan itu hanya bermaksud

mendorong dan menggambarkan kesenangan dan kelezatan melalui khamar dan perjudian

untuk menimbulkan suatu permusuhan bahkan kebencian dengan cara memperindah

keduanya. Serta disamping dampak buruk tersebut, setan melalui kedua hal tersebut

mencoba untuk menghalangi kamu dari mengingat Allah baik dengan hati, lidah , maupun

perbuatan.26

2. Dasar Keharaman Kuis SMS

Perdebatan mengenai dasar dari pada keharaman kuis SMS belum diketahui oleh

masyarakat. Hal ini karena para ulama dan Ahli hukum berbeda pandangan tentang

26

Ibid. h. 194

Page 29: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

29

menentukan apakah kuis SMS itu dapat dikatakan sebagai sebuah perjudian model baru,

ataukah kuis SMS ini hanya sebuah permainan biasa yang tidak terdapat unsur judi.

Perbedaan pandangan para ulama mengenai pembentukan hukum baru atas permasalahan

yang belum ada nashnya, mendorong para ulama kontemporer untuk melakukan ijtihad

dalam menetapkan hukum tersebut. Seperti yang di ungkapkan dalam satu qaidah fiqih

yaitu:

“ Berubahnya beberapa hukum karena perubahan waktu tidak diingkari”

Qoidah ini menerangkan bahwa sebuah hukum itu akan berubah sesuai dengan

berubahnya zaman dan perubahan tersebut itu tidak bisa diingkari oleh manusia.

Maksudnya bahwa ketentuan hukum hasil ijtihad baik yang melalui jalur qiyas atau

pertimbangan kemaslahatan, itu didasarkan pada waktu berlakunya hukum tersebut.28

Oleh karena itu dalam penetapan hukumnya harus dilihat terlebih dahulu nash - nash

yang sudah mengatur mengenai hukum perjudian dikhususkan pada hukum kuis SMS

apakah masih relevan untuk dipakai sebagai dasar hukum. Salah satu prinsip yang telah di

tetapkan dalam Islam adalah bahwa jika Islam mengaharamkan sesuatu maka ia juga

mengharamkan segala perantara yang mengarah pada yang diharamkan tersebut dan

27

Ahmad Sudirman Abbas, Sejarah Qawaid Fiqhiyyah. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, h.52

28

Wahbah Az- zuhaili. Konsep Darurat Dalam Hukum Islam (Studi Banding dengan Hukum

Positif), Jakarta: Gaya Media Pratama. h. 51

Page 30: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

30

menutup jalan yang menuju kearah yang halal. Maka para ulama berpegang pada prinsip“

Segala sesuatu yang menjurus kepada yang haram maka hukumnya haram juga”.29

Serupa dengan itu Islam juga menetapkan bahwa dosa perbuatan haram tidak terbatas

pada pelakunya saja secara langsung, tetapi meluas membentuk suatu lingkaran mencakup

pada semua orang yang ikut serta dalam perbuatan itu serta harta yang jadi perantaranya.

Dan setiap orang yang ikut serta mendapat dosa sesuai dengan kadar keterlibatannya akan

dosa tersebut.30

Mengingat bahwa tujuan penetapan sesuatu yang haram itu untuk menghindari

kemadharatan atau menjauhi mafsadat yang terdapat didalamnya maka seorang muslim

harus bersikap hati - hati agar tidak terjerumus kedalam perbuatan yang haram, dan

apabila seseorang tidak mampu menentukan hukum suatu persoalan hendaknya ia

pandang saja hal itu sebagai hal yang haram untuk berpegang pada prinsip menutup

kesempatan (saddu Al- dzara‟I) yang telah menjadi ketetapan dalam Islam.31

Seperti yang

di jelaskan dalam al - Qur’an Surat al - Araf ayat 33 yang berbunyi:

29

Yusuf Al- Qardhawi, Halal Haram Dalam Islam. Penerjemah Muammal Hamidy. Jakarta: Akbar

Media, 2005. h. 46 30

Ibid. h. 38

31

Wahbah Az- Zuhaili. Konsep Darurat Dalam Hukum Islam (Studi Banding Dengan Hukum

Positif). Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997. h. 13

Page 31: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

31

Artinya:

Katakanlah: "Tuhanku Hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang

nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia

tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan

sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan)

mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui."(QS. Al-„araaf

(7): 33)

Dalam ayat ini jelas bahwa Allah SWT telah mengharamkan segala suatu perbuatan

yang dianggap keji baik itu yang nampak terlihat oleh mata atau pengetahuan kita dari

segi ilmu pengetahuan ataupun dari segi dzahir.

Oleh karena itu dalam ayat lain Allah menyuruh kepada kita agar tidak melakukan hal

yang memang kita tidak ketahui segala illat / unsur, hukum, dan ketentuan –

ketentuannya. Hal ini dijelaskan dalam al - Qur’an surat al - Isra’ ayat 36 yang berbunyi:

Artinya:

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan

tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu

akan diminta pertanggungan jawabnya”. (QS. Al- Israa: 36)

Ayat ini menerangkan bahwa kita sebagai makhluk sosial yang mempunyai akal dan

perasaan diberikan kemampuan untuk membedakan mana yang baik dan buruk sesuai

dengan pengetahuan kita. Karena apa yang diketahui oleh manusia sebagai manfaat atau

madharat itu selalu terpengaruh oleh keinginan dan tujuan yang terbatas dalam lingkup

Page 32: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

32

yang sempit. Oleh karenanya orang bisa saja melihat yang madharat itu sebagai manfaat

sehingga ia menghalalkan dengan dasar kemaslahatan, dan begitu juga sebaliknya.32

Dalam permasalahan kuis SMS, karena sudah jelas pemahaman arti dan persamaan

illatnya maka keutamaan antara dalil yang diucapkan dan pengertian itu bisa dijadikan

dasar ulama untuk melakukan ijtihad hukum dengan metode qiyas. Hal ini dikarenakan

dalam penetapan hukumnya dapat dibandingkan antara hukum asal dengan objek qiyas.

Hukum itu disebut dengan mafhum muwafaqah yakni pengertian yang sesuai dengan

dalil yang diucapkan dalam hukumnya yang bersandar kepada persesuaiannya

pemahaman bahasa. Disebut juga fatwal khitob (pengertian) yakni dalil yang bisa

dimengerti karena setiap nash itu menunjukkan kepada hukum dalam suatu tempat

lantaran illat (motif atau alasan) yang kemudian nash itu menunjukkan atas ketepatan

hukum dalam setiap tempat yang illatnya dapat dinyatakan didalamnya.33

Dalam hal penggunaan qiyas untuk menentukan suatu hukum dalam hukum pidana

Islam ialah:

a. Suatu hal yang mengakibatkan kondisi yang tidak mungkin maka kondisi

tersebut tidak mungkin. Maksudnya yaitu karena setiap qiyas mesti

memiliki al – asl yang menjadi tempat sandaran (dasar) pemberlakuan

hukum.

32

Ibid. h.4 33

Abdul Wahab Khalaf. Kaidah – kaidah Hukum Islam Ilmu Ushul Fiqh. Jakarta: Raja Grafindo,

2002. h.234

Page 33: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

33

b. Diantara hukum – hukum Islam ada yang ditetapkan tanpa dapat di

mengerti maknanya secara logis.34

Dari perkembangan ijtihad yang dilakukan, maka para Ulama ushul fiqh meneliti

lafadz, ungkapan, dan susunan kalimat, serta dalalah alfadznya (makna yang di tunjukkan

oleh lafadz atau perkataan). Dalam pembahasan kuis SMS ini dikaitkan dengan perjudian.

Maka dari itu kuis SMS dalam penerapan hukumnya bisa di kaitkan dalam perjudian

dengan dasar mafhum ad- dalalah yaitu makna/pengertian yang di pahami secara implisit

dari kandungan nash atau logika yang digunakan pada suatu kalimat itu dikarenakan

bahasa sebuah nash menunjukkan hukum atas suatu kasus karena suatu illat yang

menyebabkan datangnya hukum tersebut.35

Atau dengan menghubungkan kejadian lain

yang sudah ada nashnya dalam al - Qur’an dan al – Hadits.

Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa dalam perjudian terdapat pertaruhan, maka

dalam kuis SMS juga terdapat pertaruah untuk mendapatkan hadiah yang sudah ada. Bila

dalam perjudian ada unsur membayar atas sebuah pertaruhan tersebut maka di dalam kuis

SMS juga terdapat suatu pembayaran sebagai awal dari permainan. Bila dalam perjudian

terdapat suatu pemenang yang mengambil harta yang kalah maka dalam kuis SMS juga

dilakukan semacam itu.

34

Abdul Qadir Audah, ed., Ensiklopedi Hukum Pidana Islam, Jakarta: Kharisma Ilmu. 2007. h.

210 35

Ibid, h.214

Page 34: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

34

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sepakat bahwa hukum yang diterapkan dalam kuis

SMS sama seperti hukum larangan berjudi yaitu surat al – Baqarah ayat 219, surat al –

Maidah ayat 90 dan 91. Dari ketiga ayat tersebut dapat diqiyaskan bahwa segala

permainan yang di dalamnya terdapat unsur taruhan maka hal tersebut sama dengan judi

hukumnya haram.36

Oleh karena itu fatwa keharaman kuis SMS yang di keluarkan oleh MUI pada tahun

2006 dapat dijadikan dasar keharaman kuis SMS saat ini. Hal ini dilihat dari fungsi MUI

sebagai lembaga independent keagamaan yang bertugas sebagai pemberi fatwa dari

masalah yang tidak ada hukumnya.

C. Unsur - unsur perjudian dan Kuis SMS

1. Unsur Perjudian

Dalam menentukan apakah suatu permainan itu dapat dikatakan perjudian para Ulama

dan ahli hukum berbeda pendapat untuk menentukan suatu illat atau unsur dari pada

keharaman judi. Oleh karena itu, unsur – unsur apa saja yang termasuk dalam

pengharaman hingga permainan itu bisa dikatakan sebuah perjudian antara lain:

a. Menurut Ibrahim Hosen Dalam buku “Apa Itu judi” menjelaskan bahwa

illat dalam perjudian adalah adanya suatu unsur taruhan dalam sebuah

permainan, dan permainan tersebut dilakukan dengan berhadap-hadapan.37

36

Rohadi Abdul Fatah. Analisis Fatwa Keagamaan Dalam Fiqih Islam, Edisi Kedua. Jakarta:

Bumi Aksara, 2006. h. 122 37

Ibrahim Hosen. Apakah Judi Itu, Jakarta: Lembaga Kajian Ilmiah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ),

1987. h.21

Page 35: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

35

b. Dalam surat Al-Maidah ayat 90 disebutkan bahwa illat dari maisir/judi itu

adalah Rijsun/kotor dan merupakan perbuatan syaitan. Sedangkan dalam

ayat berikutnya disebutkan bahwa maisir/judi itu dapat menimbulkan

permusuhan dan kebencian serta akan menyebabkan lalai dari dzikir kepada

Allah dan shalat.

c. Menurut Imam Syafi’i illat dari pada maisir/judi adalah adanya unsur

taruhan, permainan dilakukan berhadap-hadapan/ langsung.

d. A. Rahman Asjumuni berpendapat bahwa unsur dari pada keharaman

perjudian adalah:

1) Menimbulkan permusuhan dan kemarahan diantara pemain,

menghalangi Dzikrullah dan shalat. Seperti yang di jelaskan dalam

surat Al- Maidah ayat 91.

Artinya:

“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan

dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi

itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka

berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)”.

a. Adanya unsur saling merugikan dan tidak ridho bagi orang

yang kalah dan mengakibatkan kemadharatan fisik dan

psikis. Dalam suatu qoidah yaitu:

Page 36: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

36

Artinya :

Menolak kerusakan didahulukan dari pda menarik kemaslahatan.

b. Mengambil harta dengan cara bathil. Seperti yang di

jelaskan dalam Al- Qur’an Surat Al – Baqarah Ayat 188:38

Artinya:

“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian

yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah)

kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu

dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu

dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu Mengetahui.” (Q.S. Al-

Baqarah (2) : 188)

e. Menurut M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa unsur dari perjudian Dalam

hal ini terbagi atas dua bentuk yaitu:

(1) Mengambil harta itu dengan cara yang dzalim seperti mencuri,

merampok dan lain- lain.

(2) Mengambil harta dengan cara yang terlarang seperti judi atau melalui

transaksi yang terlarang lainnya seperti riba dan menjual belikan suatu

38

A. Rahman Asjumuni. Qaidah – Qaidah Fiqih. Jakarta: Bulan Bintang. 1986. h. 25

Page 37: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

37

barang yang terlarang. Seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an Surat

An-Nisa ayat 29:

Artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.

dan janganlah kamu membunuh dirimu sesungguhnya Allah adalah

Maha Penyayang kepadamu”. (Q.S. An- Nisa (3) : 29 )39

f. Menurut M. Yusuf Qardawi dasar dari pada keharaman permainan judi

dilandaskan pada ayat – ayat ahkam yang menerangkan tentang perjudian

antara lain : 40

(1) Beliau menyebutkan bahwa dalam permainan judi terdapat Dosa

besar, hanya mempunyai sedikit manfaat dan banyak terdapat

kemadharatan bagi yangmelakukannya. Hal ini mengacu pada Al-

Qur’an surat Al- Baqarah ayat 219.

(2) Bahwa perjudian dapat menimbulkan perpecahan dan permusuhan

antar pemain. Sesuai dengan Surat Al-Maidah ayat 91.

39

M. Quraish Shihab. Tafsir Al- Mishbah (Pesan, Kesan, dan keserasian Al-Qur‟an), Vol. 2.

Jakarta: Lentera Hati, 2002. h. 551 40

Yusuf Al- Qardhawi, Halal Haram Dalam Islam. (Jakarta: Akbar Media. 2005), h.51

Page 38: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

38

(3) Selain kedua ayat diatas maka Surat Al- Maidah ayat 90 inilah yang

menegaskan bhawa perjudian itu haram dan termasuk kepada

perbuatan syaitan, ayat tersebut berbunyi.

g. Dalam Hukum positif Indonesia perjudian diatur dalam berbagai peraturan

perundang – undangan yang mengatur tentang ketertiban masyarakat antara

lain :

(1) Dalam KUHP larangan perjudian tercantum dalam pasal

303 dengan ancaman penjara paling lama sepuluh tahun dan

denda dua puluh lima juta rupiah.

(2) Selain dalam KUHP perjudian juga di atur dalam Penjelasan

UU No. 7 Tahun 1974 Tentang penertiban Perjudian yang

menjelaskan mengenai perubahan hukuman yang diatur

dalam KUHP.

(3) Dalam PP No. 9 tahun 1981 Tentang Pelaksanaan

Penertiban Perjudian yang menjelaskan mengenai macam –

macam perjudian serta hukuman yang diberikan kepada

pelaku perjudian.

(4) Pengaturan perjudian juga selalu dicantumkan dalam

peraturan perundang – undangan yang mengatur tentang

teknologi seperti Undang – undang Informasi dan Transaksi

Page 39: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

39

Elekstronik dalam pasal 27 ayat 3 tentang larangan

melakukan perjudian di media elektronik.

2. Unsur Kuis SMS

Unsur – unsur Kuis SMS yang marak terjadi di masyarakat mempunyai unsur yang

hampir sama dengan unsure yang ada dalam perjudian para ulama kontemporer

menentukan menyatakan bahwa unsur yang ada dalam Kuis SMS itu termasuk dari pada

judi. Pandangan Ulama terhadap Kuis SMS ini antara lain:

a. Menurut Umar Abdullah unsur dari Kuis SMS adalah:

1) Adanya unsur taruhan dalam Kuis SMS, dibuktikan dengan adanya

pembayaran tarif yang lebih tinggi daripada tarif normal, misalnya Rp

2000,- per SMS. Hal ini sama saja dengan taruhan yang diberikan oleh

para penjudi.

2) Adanya unsur permainan (la‟bun) dalam kuis SMS sangat jelas, yaitu

adanya kontes-kontes musik, nyanyi, lawak, dan yang semisalnya, bahkan

kontes dakwah.

3) Adanya pihak yang menang yang mengambil harta yang menjadi taruhan

(murahanah).41

b. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa unsur dari kuis SMS adalah:

41

Umar Abdullah (Penulis buku “Kapitalisme; The Satanic Ideology”). ANTARA QUIS DAN

JUDI di akses dari http://judi/Antara_QuizdanJudi_MediaIslamNet_portal_opinidansolusi_islami.htm

Page 40: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

40

1) SMS berhadiah hukumnya haram karena mengandung unsur:

(a) Judi (maysir), yaitu mengundi nasib dimana konsumen akan berharap-

harap cemas memperoleh hadiah besar dengan cara mudah.

(b) Tabdzir, yaitu permainan SMS berhadiah cenderung membentuk perilaku

mubadzir yang menyia-nyiakan harta dalam kegiatan yang berunsur

maksiat/haram.

(c) Gharar, yaitu permainan yang tidak jelas (bersifat mengelabui),

dimaksudkan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya oleh

produsen/penyedia jasa melalui trick pemberian hadiah atau bonus.

(d) Dharar, yaitu membahayakan orang lain akibat dari permainan judi

terselubung yang menyesatkan dengan pemberian hadiah kemenangan di

atas kerugian dan kekalahan yang diderita oleh peserta lain

(e) Ighra', yaitu membuat angan-angan kosong dimana konsumen dengan

sendirinya akan berfantasi-ria mengharap dapat hadiah yang

menggiurkan. Akibatnya, menimbulkan mental malas bekerja karena

untuk mendapatkan hadiah tersebut dengan cukup menunggu

pengumuman. Israf, yaitu pemborosan, dimana peserta mengeluarkan

uang diluar kebutuhan yang wajar dan israf.

Page 41: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

41

(f) Hukum tersebut dikecualikan jika hadiah bukan ditarik dari peserta SMS

berhadiah.42

2) SMS berhadiah yang diharamkan dapat berbentuk bisnis kegiatan kontes,

kuis, olahraga, permainan (games), kompetisi dan berbagai bentuk kegiatan

lainnya, yang menjanjikan hadiah yang diundi diantara para peserta pengirim

SMS baik dalam bentuk materi (uang), natura, paket wisata dan lain

sebagainya.

3) Hadiah dari SMS yang diharamkan adalah yang berasal dari hasil peserta

pengirim SMS yang bertujuan mencari hadiah yang pada umumnya

menggunakan harga premium yang melebihi biaya normal dari jasa/manfaat

yang diterima.

4) Hukum haram untuk SMS berhadiah ini berlaku secara umum bagi pihak-

pihak yang terlibat baik bisnis penyelenggara acara, provider

telekomunikasi, peserta pengirim, maupun pihak pendukung lainnya.43

c. M. Shiddiq Al-Jawi menerangkan bahwa unsur dari Kuis SMS adalah:

1. Ada yang dipertaruhkan

2. Kita mengeluarkan sejumlah biaya untuk mengikuti undiannya

3. Ada unsur gambling44

42

Fatwa MUI: Tentang keharaman Kuis SMS diakses pada tanggal 27 Mei 20010 dari

www.mui.org

43

Budi. Fenomena Undian Berhadiah dan Kuis SMS dalam Kaca Mata Islam. Diakses pada

tanggal 27 Mei 2010 dari www.generasimuslim.com

Page 42: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

42

d. Fatwa PB NU yaitu Organisasi Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama (NU)

mengharamkan berbagai bentuk kuis berhadiah dalam tayangan media massa yang

menggunakan layanan SMS (Short Message Services). Hal ini dikarenakan dalam

pelaksanaan kuis itu mengandung unsur judi atau taruhan (dalam Islam disebut

sebagai maisir), yaitu apabila penelepon atau pengirim pesan dikenai harga pulsa

melebihi tarif biasa. Hal ini dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang dijadikan

taruhan.45

e. Dari kesimpulan para fuqaha tersebut dapat disimpulkan bahwasanya kuis SMS

dapat di katakana Haran untuk di lakukan oleh seorang muslim, dikarenakan dalam

Kuis SMS terdapat suatu unsur/illat yang sama dengan unsur yang ada dalam

perjudian yaitu :

1. Adanya unsur taruhan

2. Adanya mengeluarkan sejumlah uang

3. Adanya unsur menang dan kalah

Namun pendapat ini bisa di kecualikan dalam pelaksanaannya karena menurut Imam

Syafi’I bahwa Jika hadiah bagi pemenang tersebut berasal dari seseorang yang tidak ikut

bermain dalam pertaruhan tersebut, maka pertandingan tersebut tidak di haramkan.

Namun bila saja sebaliknya hadiah yang di perebutkan tersebut berasal dari kedua

44

M. Shiddiq Al-Jawi, Kuis Via SMS dan Premium Call Dalam Tinjauan Syariah. Yogyakarta: Ar-

Raudhoh Pustaka, 2006. h.35

45

Budi. Fenomena Undian Berhadiah dan Kuis SMS dalam Kaca Mata Islam. Diakses pada

tanggal 27 Mei 2010 dari www.generasimuslim.com

Page 43: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

43

kelompok atau lebih yang bermain dan kelompok yang menang mendapat harta tersebut,

maka hal tersebut termasuk pada perjudian yang di haramkan

Dari beberapa unsur diatas jelas bahwa Kuis SMS dapat dikatakan sebagai sebuah

perjudian modern karena dalam pelaksanaan Kuis SMS ini para pemain harus mengirim

pesan singkat (SMS) yang bertarif diluar tariff normal, sebagai syarat pendaftarannya dan

akumulasi uang dari pada SMS (Short Message Services) yang dikirim itu dijadikan

hadiah bagi para pemenang dan sebagai keuntungan bagi perusahaan.

D. Sosiologi Berfikir Masyarakat

Manusia diciptakan dengan sempurna oleh Allah SWT dengan diberikannya akal

pikiran serta hati nurani untuk memilih antara yang baik dan buruk. Dalam tiap –tiap

makhluk hidup dilengkapi dengan naluri untuk mempertahankan hidup dan

kecenderungan hidup kekal. Lebih dari itu dalam islam ada ketentuan bahwa untuk

mempertahankan hidup yang benar – benar terancam bahaya, maka dalam keadaan

darurat yang tidak ada pilihan lain haruslah dilakukan apa saja sekalipun hal tersebut

dilarang (mahdzur) demi menyelamatkan jiwa.46

Akal berasal dari kata aql dari segi bahasa berarti tali pengikat, penghalang. Dan

dalam al- Qur’an diartikan dan digunakan bagi sesuatu yang mengikat atau menghalangi

seseorang terjerumus dalam kesalahan atau dosa. Akal di fahami dalam al- Qur’an ialah:

a. Daya untuk memahami dan menggambarkan sesuatu.

46

Ali Yafie. Menggagas Fiqh Sosial, Bandung: Mizan, 1995. h.163

Page 44: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

44

b. Dorongan moral

c. Daya untuk mengambil pelajaran dan kesimpulan serta hikmah.47

Namun meskipun demikian, agama membatasi hal tersebut dengan nash – nash yang

sudah ada dan menjadi dasar hukum atas sesuatu hal yang sudah dilarang. Batasan ini

dilakukan hanya untuk menyelamatkan jiwa manusia dari kehancuran hidup yang

melanda mereka. Manusia dalam kehidupannya sesuai dengan fitrahnya selalu mengalami

perubahan – perubahan, baik perubahan yang alami maupun yang dirancang oleh manusia

sendiri.

Perubahan itu tidak selamanya menjadi lebih baik, bahkan sering terjadi sebaliknya

yaitu manusia akan mengalami krisis identitas diri sebagai makhluk yang mulia disisi

Allah maupun bagi sesamanya. Dalam hal ini manusia dibekali potensi dan kekuatan fisik

serta kekuatan berfikir, ini tidak berarti bahwa akal manusia adalah satu - satunya potensi

abasolut yang memecahkan segala persoalan hidupnya dan proses pengambilan keputusan

atau penegasan sikap. Bahkan kecenderungan nafsu kearah negatif pada umumnya lebih

kuat terutama bila pikir dan rasa tidak mampu mengendalikannya.48

Lebih dari dua juta orang di Indonesia adalah warga miskin atau kurang mampu, dari

kondisi seperti inilah hingga banyak kemaslahatan yang sering dilakukan orang miskin

untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka, sehingga makin hari semakin banyak tindak

kejahatan yang terungkap dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari –hari.

47

M. Quraish Shihab. Wawasan Al- Qur‟an. Jakarta: Mizan. 1994. h.294

48

Sahal Mahfudh. Nuansa Fiqh Sosial. Yogyakarta: LKS Yogyakarta, 1994. h. 112

Page 45: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

45

Kemiskinan semacam ini tidak luput dari beberapa faktor yang bisa menimbulkan

kemiskinan dan kemelaratan, hal pokok tersebut ialah: 49

a. Kelemahan, yaitu yang meliputi kelemahan hati dan semangat, kelemahan akal dan

ilmu, atau kelemahan fisik.

b. Kemalasan, tidak diragukan lagi bahwa sifat ini merupakan pangkal utama dari

kemiskinan.

c. Ketakutan, hal ini pun jelas merupakan penghambat utama untuk mencapai suatu

kesuksesan dalam pekerjaan dan usaha.

d. Kepelitan, hal ini sangat bersangkutan dengan pihak si kaya, karena dengan sifat ini

tanpa disadari pelitnya itu membantau untuk tidak mengurangi kemiskinan, dan

menempatkan dirinya menjadi sasaran untuk di benci oleh si miskin.

e. Tertindih utang, terdapat banyak peringatan dari ajaran Islam untuk berhati – hati

jangan sampai untuk terjerat hutang, karena utang sangat membelenggu baik di

dunia maupun di akhirat.

f. Diperas atau dikuasai sesama manusia, hal ini merupakan penyebab bagi timbulnya

banyak penderitaan dan kemelaratan, baik pada tingkat perorangan maupun

tingkat masyarakat, bangsa dan Negara.

Dari kemiskinan inilah maka akan timbul suatu pemikiran – pemikiran baru yang

berkembang di masyarakat, dan menjadi pola pemikiran yang berkembang terhadap

segala suatu hal yang baru bagi mereka. Pola pemikiran baru seperti inilah yang

49

Ali Yafie. Menggagas Fiqh Sosial, Bandung: Mizan, 1995. h. 173

Page 46: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

46

menimbulkan beberapa masalah di masyarakat sehingga dapat menimbulkan suatu

penafsiran baru yang keluar dari jalur yang sudah di tentukan. Dengan timbulnya masalah

seperti ini maka akan menghambat penegakan suatu hukum yang menjadi berfungsi

sebagai pengatur hidup manusia dan sebagai perekayasa kehidupan yang akan datang.

Namun berdasarkan penelitian walker, prilaku judi memberikan efek terhadap

kehidupan financial, kehidupan sosial, kondisi pikologis, dan juga karir bag pelakunya.

Karena judi tidak hanya menghabiskan uang tetapi juga dapat memunculkan efek

terhadap hubungan keluarga yakni keluarga menjdi terabaikan karena efek yang di

rasakan ketika para penjudi terlibat banyak hutang dan tidak dapat lagi membiayai

kebutuhan keluarga.

Menurut walker dalam buku psychology of gambling alasan seseorang untuk

melakukan perjudian tidak hanya untuk mendapatkan uang tetapi juga untuk mendapatkan

kepuasan psikologis dengan melakukan aktivitas menantang dan beresiko, munculnya

prilaku gambling yang di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti budaya, faktor sosial,

faktor stress dan krisis yang dialami oleh individu. Namun pada awalnya para gambler

(penjudi) melakukan prilaku gambling tersebut karena terdorong oleh rasa ingin tahu

kemudian para gambler terdorong untuk melakukan gambling dan menjadi ketagihan. Hal

tersebut di sebabkan karena dalam gambling (perjudian) ada kemungkinan untuk dapat

menang atau kalah.50

50

Shinta Permata Sari, Gambaran Prilaku Gambling Pada Peserta Kuis SMS di Televisi. Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2007. h. 7

Page 47: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

47

Budaya perjudian dalam masyarakat memeang sulit untuk di hilangkan karena ada

kemmungkinana perjudian ini bisa menguntungkan bagfi mereka seperti hasil dari survey

diatas. Menurut Edwin M. laurentdalam Libeling teory bahwa kejahatan atas prilaku

menyimpang bukanlah prilaku yang unik dari seseorang, melainkan reaksi yang di

tumbuhkannya.51

Dalam ilmu krimonologi perilaku budaya masyarakat yang menyimpang sebagai

proses sosial dianggap terjadi akibat reaksi terhadap kehidupan kelas seseorang. Cesare

Lamborso yang mendapat julukan bapak kriminologi modern mengklasifikasikan penjahat

dalam empat golongan yaitu:52

1. Born Criminal yaitu orang yang pertama meletakkan metode ilmiah dalam

mencari penjelasan tentang sebab kejahatan serta melihatnya dari banyak

faktor.

2. Insane Criminal yaitu orang – orang yang tergolong idiot atau paranoid.

3. Criminaloid yaitu perilaku kejahatan berdasarkan pengalaman yang terus

menerus sehingga mempengaruhi pribadinya.

4. Criminal of passion yaitu pelakuk kejahatan yang melakukan tindakannya

karena marah, cinta atau kehormatan.

Dari beberapa golongan diatas, masalah perjudian dimasyarakat bisa termasuk

dalam golongan Born Criminal dan criminaloid. Hal ini Karena perilaku perjudian di

51

Freda Adler. Cromimology. ( The Mc. Graw-Hill Company).h. 70 52

Sutherland. Principles of criminology. ( New York: J.B. Lippincott Company).h. 7

Page 48: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

48

masyarakat diakibatkan karena adanya faktor – faktor yang mendorong seseorang untuk

melakukannya dan adanya pengalaman seseorang karena pernah melakukan perjudian.

Dalam masyarakat seperti ini biasanya muncul sekelompok orang yang menjadi pembuat

masalah.

Kelompok tersebut biasanya didominasi oleh anak – anak remaja dan anak – anak

muda. Fenomena ini melalui pendekatan teori budaya kelas bawah dari Walter B. Miller

yang digunakan untuk menganalisa mengapa perilaku – perilaku buruk bisa terjadi pada

masyarakat kelas bawah. Dalam teorinya Walter B. Miller mengemukakan enam nilai

budaya kelas bawah yaitu:53

a. Trouble, merupakan salah satu aspek yang menggambarkan situasi atau

semacam perilaku yang mengakibatkan keterlibatan petugas atau wakil

dari masyarakat.

b. Toughness, merupakan gambaran suatu kombinasi komponen dari kualitas

atau suatu kedudukan.

c. Smartness, dalam konsep budaya kelas bawah meliputi kecakapan

mengakali, memperdaya dan sebaliknya kecakapan untuk menghindari tipu

atau menjadi korban penipuan.

d. Excitement, rasa kegembiraan yang berlebihan pada masyarakat karena

perilaku menyimpang yang dilakukan oleh masyarakat.

53

Ibid. h. 8

Page 49: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

49

e. Fate, pada umumnya kaum bawah merasa bahwa kehidupan mereka

dikuasai oleh kekuatan yang sangat besar yang ada di luar jangkauan

mereka.

f. Autonomy, kemandirian sangatlah penting bagi kalangan bwah dimana

hasrat untuk mandiri dan menolak terhadap control dari otoritas diluar

kelompoknya.

Page 50: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

50

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG MASYARAKAT KELURAHAN CIKOLE

SUKABUMI

C. Letak dan Kondisi Geografis

Kelurahan Cikole merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan

Cikole Kotamadya Sukabumi. Kelurahan Cikole terdiri dari tujuh rukun warga (RW)

dan mempunyai tiga puluh enam Rukun Tetangga (RT) dengan jumlah penduduk pada

akhir bulan Desember 2009 sebanyak 5.014 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga

1.444. Luas wilayah Kelurahan Cikole adalah 78.84 Ha, saling berbatasan dengan:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Cisarua

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Gunung Parang dan

Kelurahan Kebon Jati

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Selabatu

D. Demografis Masyarakat

1. Penduduk

Pemerintahan kantor Kelurahan Cikole yang dipimpim oleh seorang Lurah dibantu

oleh beberapa stafnya dan dibantu oleh 7 Kepala Rukun Warga atau 36 Rukun Tetangga.

Berikut tabel penduduk Kelurahan Cikole berdasarkan Usia :

Page 51: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

51

Tabel 3.1

Jumlah Penduduk Menurut Usia

No. Umur/Usia

Laki – laki dan Perempuan

Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

00 – 04 Tahun

05 – 09 Tahun

10 – 14 Tahun

15 – 19 Tahun

20 – 24 Tahun

25 – 29 Tahun

30 – 34 Tahun

35 – 39 Tahun

40 – 44 Tahun

45 – 49 Tahun

50 – 54 Tahun

55 - > Tahun

237

418

437

389

449

490

376

380

346

347

374

771

Jumlah 5014

Sumber data : Profil Kelurahan Cikole

Pencatatan atau pendataan penduduk di kantor Kleurahan Cikole berpedoman pada

register yang telah ada antara lain register datang, pindah, lahir, dan meninggal dunia.

Sehingga dalam pencatatan atau pendaftaran selalu mengacu kepada register yang

berlaku. Sedangkan penduduk Kelurahan Cikole menurut jenis kelamin sebagaimana tabel

berikut :

Page 52: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

52

Tabel 3.2

Penduduk menurut Jenis Kelamin

No. Jenis kelamin Jumlah

1

2

Laki – laki

Perempuan

2440

2574

Jumlah Seluruh Jiwa 5014

Sumber data : Profil Kelurahan Cikole

2. Pendidikan

Warga masyarakat Kelurahan Cikole kebanyakan hanya menyelesaikan pendidikan

sampai tingkat sekolah dasar saja, namun tidak banyak dari masyarakat melanjutkan

sampai taraf tertinggi yaitu strata 3. Ini terbukti dari data yang diperoleh di kelurahan

Cikole sebagai berikut :

Tabel 3.3

Jumlah Tingkat Sekolah Yang diselesaikan

No. Pendidikan Jumlah Orang

1

2

3

4

5

6

Tidak tamat SD/MI

Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

Sekolah Menengah Pertama

SMU/SMK/MA

Sarjana D-1 sampai D-3

Sarjana S-1 sampai S-3

Tidak Sekolah

210

410

1779

1415

89

349

544

Jumlah 4796

Sumber data : Profil Kelurahan Cikole

Page 53: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

53

Fasilitas pendidikan di Kelurahan Cikole khususnya pendidikan dasar cukup

memadai, adapun sarana pendidikan yang ada sebagai berikut:

Tabel 3.4

Jumlah Sarana Pendidikan

No. SD/MI SMP/MTS SMA/MA Perguruan

Tinggi Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

1 3 2 3 5 2 4 2

Sumber data : Profil Kelurahan Cikole

3. Sosial Ekonomi

Perkembangan perekonomian di wilayah Kelurahan Cikole. Masyarakat banyak yang

berprofesi diluar sektor pertanian dapat diketahui melelui tabel berikut:

Tabel 3.5

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Profesi/Pekerjaan

No. Jenis Pekerjaan Jumlah Orang

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Sektor Jasa

Pegawai Swasta

Petani/peternak

Pegawai Negeri Sipil

TNI/POLRI

Pengusaha

Buruh

Wiraswasta

Pensiunan

Lain – lain

236

254

471

233

10

19

100

92

135

464

Jumlah 2314

Sumber data : Profil Kelurahan Cikole

Page 54: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

54

Dari berbagai macam pekerjaan yang sudah ada dapat diketahui bahwa masyarakat

Kelurahan CIkole mempunyai penghasilan lebih dari Rp. 500. 000 per bulannya, hal ini

dapat diketahui dari tabel berikut:

Tabel 3.6

Jumlah Penghasilan Masyarakat perbulan

No. Jumlah penghasilan Jumlah Orang

1

2

3

4

5

6

7

Dibawah Rp. 500.000

RP. 500.000 s/d Rp. 1000.000

Rp. 1000.000 s/d Rp. 2000.000

Rp. 2000.000 s/d Rp. 3000.000

Rp. 3000.000 s/d Rp. 5000.000

Rp. 5000.000 s/d Rp. 10.000.000

Diatas Rp. 10.000.000

258

618

406

299

60

20

-

Jumlah 1661

Sumber data : Profil Kelurahan Cikole

4. Keagamaan

Masyarakat Kelurahan Cikole merupakan penduduk yang terdiri dari beragam Agama.

Namun mayoritas penduduknya beragama Islam yaitu sebanyak 97 % dari jumlah

pneduduk keseluruhan. Ini dapat dilihat dari data Statistik Kependudukan Kelurahan

Cikole, adapun rincian para pemeluk Agama sebagai berikut:

Page 55: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

55

Tabel 3.7

Jumlah Pemeluk Agama Menurut Keyakinan Masyarakat Kelurahan Cikole

No. Agama Jumlah Orang

1

2

3

4

5

6

Islam

Katholik

Protestan

Hindu

Budha

Konghucu

4505

237

175

30

67

-

Jumlah 5014

Sumber data : Profil Kelurahan Cikole

Untuk mendukung pelaksanaan ibadah di Kelurahan Cikole tersedia tempat – tempat

ibadah sebagi berikut:

Tabel 3.8

Sarana Peribadatan di Kelurahan Cikole menurut Jenis Tempatnya

No. Sarana Peribadatan Jumlah

1

2

3

4

5

Masjid

Musholla/Surau

Majelis Taklim

Gereja

Wihara

11

15

11

1

-

Jumlah 38

Sumber data : Profil Kelurahan Cikole

Page 56: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

56

Dari data di atasa, di ketahui bahwa mayoritas sarana peribadatan dari Agama Islam

yaitu 37 masjid, mushala dan majleis taklim. Sedangkan hanya terdapat satu gereja yang

ada di Kelurahan Cikole.

Data diatas bersumber pada data profil Kelurahan Cikole tahun 2009. Maka

penyesuaian data yang di berikan bisa saja bverubah dikarenakan peneliti melakukan

penelitian pada awal tahun 2010. Hal ini karena data tahun 2010 belum bisa diberikan

oleh pihak Kelurahan Cikole yang masih dalam tahap pengerjaan.

Page 57: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian dideskripsikan berdasarkan beberapa anasir sebagai berikut: profil

responden yang menjelaskan tentang latar belakang responden, Hasil data survei

pemahaman masyarakat tentang perjudian dankuis SMS dengan iming – iming hadiah,

serta analisis pemahaman masyarakat tentang perjudian. Penjelasan hasil survei dengan

tabel dan diperjelas dengan hasil wawancara.

A. Profil Responden masyarakat Kelurahan Cikole

Profil responden disini dideskripsikan dari beberapa anasir berikut: jenis kelamin, usia

dan pekerjaan. Untuk pemilihan sampel responden penulis menggunakan teknik

pengambilan sampel noun random dengan cara porposif yaitu dengan memilih sendiri

responden sesuai dengan keinginan penulis. Dalam pengambilan data penulis

menggunakan cara enumirasi yaitu dengan sistem pengumpulan angket dengan dibacakan

oleh pengumpul data. Penulis mengambil sampel responden sebagai berikut:

1. Untuk responden yang diberikan angket, peneliti mengambil sampel 150 orang

dengan anasir sebagai berikut: jenis kelamin, umur dengan usia 20 tahun keatas,

serta pekerjaan.

2. Untuk sampel responden wawancara, penulis mengambil sampel 4 orang tokoh

agama yang berpengaruh di masyarakat Kelurahan Cikole Sukabumi sehingga

dapat menghasilkan pendapat – pendapat yang dapat melengkapi data.

Page 58: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

58

Uraian identitas responden ini diharapkan dapat memberikan gambaran pengetahuan

responden mengenai masalah perjudian dan kuis SMS dengan iming – iming hadiah.

Hasil dari survey ini diharapkan bisa melengkapi data penulis mengenai cara berpikir

masyarakat tentang perjudian. Dengan begitu penulis dapat mengetahui perkembangan

kuis SMS dimasyarakat terutama di wilayah Kelurahan Cikole sukabumi.

Berikut ini dalah tabel – tabel tentang profil responden masyarakat kelurahan Cikole

Sukabumi.

Tabel 4.1

Responden berdasarkan jenis kelamin

No. Keterangan f %

1.

2.

Perempuan

Laki – laki

30

120

15

85

Jumlah 150 100

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Berdasarkan data yang disajikan dalam table 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa

persentase jumlah responden laki – laki lebih banyak dibandingkan dengan responden

perempuan. Jumlah laki – laki 85%, sedang perempuan 15%. Selain jumlah ini penulis

mengambil responden wawancara 4 orang tokoh Agama.

Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penulis yaitu dapat diketahui

pemahaman masyarakat tentang perjudian. Maka penulis mengambil sampel dengan

ketentuan usia yang diharapkan karena pengetahuan dan pemahaman masyarakat yang

Page 59: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

59

berbeda. Dalam tabel selanjutnya disajikan guna mendapatkan informasi tentang

perjudian dan kuis SMS dengan iming – iming hadiah memilih responden berdasarkan

usia.

Tabel berikut menjelaskan tentang sampel responden berdasarkan usia.

Tabel 4.2

Responden berdasarkan usia

No. Keterangan f %

1.

2.

20 - 29

≥ 30

57

93

37%

63%

Jumlah 150 100%

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui, bahwa responden yang berusia lebih dari 30

tahun lebih banyak yaitu 63%, sementara itu responden yang berusia 20 - 29 tahun hanya

57 orang. Perbedaan ini bertujuan agar tercapainya data mengenai perjudian dan kuis

SMS serta perkembangan kuis SMS di masyarakat.

Untuk tercapainya tujuan penelitian yaitu dapat diketahui pemahaman masyarakat

tentang perjudian dan kuis SMS. Sehingga dapat terlihat perkembangan kuis SMS di

masyarakat. Maka Tabel selanjutnya penulis mencoba untuk memperlihatkan jenis

pekerjaan para responden sebagai berikut:

Page 60: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

60

Tabel 4.3

Responden berdasarkan profesi

No. Keterangan f %

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Pedagang

Guru

Petani

Peternak

Pelajar/mahasiswa

Swasta

40

36

14

12

13

35

26.2

22

11

10

8.9

21.9

Jumlah 150 100

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahuai bahwa mayoritas dari (26.2%) responden

berprofesi pedagang, setelah itu ada guru 22% dan swasta 21.9%. Sedang jumlah

responden lainya 29.9% itu terdiri dari petani, peternak, dan pelajar/mahasiswa. Data ini

diambil berdasarkan mayoritas profesi masyarakat pada tahun 2009 yang dapat dilihat

pada tabel 3.5 dalam gambaran demografis masyarakat kelurahan Cikole.

B. Pemahaman Masyarakat Kelurah Cikole Sukabumi Tentang Perjudian

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Cikole Sukabumi dengan

mengambil responden yang mempunyai handphone. Dalam sub ini diuraikan beberapa

pertanyaan yang telah diajukan dan dijawab oleh para responden angket dan responden

wawancara khusus. Dengan demikian penulis dapat menarik kesimpulan mengenai

pemahaman masyarakat tentang perjudian dan kuis SMS dengan iming – iming hadiah.

1. Pengetahuan masyarakat tentang perjudian

Pengetahuan perjudian dikalangan masyarakat sangat beraneka ragam tergantung

Page 61: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

61

dimana praktek perjudian itu dilakukan. Dalam kerangka teori dijelaskan bahwa perjudian

adalah sebuah permainan yang didalamnya terdapat sebuah pertaruhan antara dua pemain

atau lebih. Namun pandangan masyarakat tentang perjudian itu berbeda sehingga dapat

memberikan pemahaman baru tentang perjudian.

Tabel berikut ini menjelaskan pemahaman masyarakat mengenai perjudian.

Tabel 4.4

Pemahaman Responden tentang perjudian

No. Alternatif jawaban f %

1.

2.

3.

Pertaruhan

Permainan hiburan

Spekulasi/untung - untungan

85

20

45

72

8

20

Jumlah 150 100

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Dari tabel 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa pemahaman masyarakat Kelurahan

Cikole mengenai perjudian yaitu taruhan 72%, permainan hiburan 8% , dan

spekulasi/untung - untungan 20%. Dari plihan jawaban yang diajukan tersebut dapat

diketahui bahwa perjudian yang difahami oleh masyarakat adalah sebuah pertaruhan dan

permainan spekulasi/untung -untung.

Pendapat K.H. Ahmad Sudja’i bahwa perjudian adalah “permainan yang didalamnya

terdapat sebuah pertaruhan berupa harta benda dan yang menang mendapatkan harta

tersebut”, menurut pandangan beliau bahwa praktek perjudian dimasyarakat sangat

intens dalam sosial masyarakat. Sehingga dalam kehidupan sehari – hari perjudian di

Page 62: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

62

masyarakat tidak dapat lepas dari sebuah kumpul – kumpul yang ada di tempat tertentu.54

Dari keterangan ini dapat diketahui bahwa perjudian tidak dapat lepas dari kehidupan

masyarakat sehingga sudah menjadi kebiasaan mereka untuk mengisi waktu luang.

Sedang perjudian menurut pasal 303 ayat (3) KUHP adalah “permainan judi adalah

tiap – tiap permainan dimana pada umumnya kemungkinan mendapat untung bergantung

pada peruntungan belaka, juga karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir….”

Dalam pasal ini jelas bahwa perjudian adalah sebuah permainan yang didalamnya terdapat

unutung – untungan dikarenakan kemahiran seseorang.

Dalam pandangan tokoh agama Islam pengertian dari perjudian masih beraneka ragam

seperti yang dijelaskan dalam kerangka teori. Menurut Quraish Shihab “perjudian adalah

segala macam aktivitas yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih untuk memenangkan

suatu pilihan dengan menggunakan uang atau materi sebagai taruhan.”55

Dari penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa perjudian adalah

permainan yang dipermainkan dengan adanya unsur pertaruhan dan untung – untungan

mendapatkan harta benda yang disepakati oleh para pemain.

Permainan judi di masyarakat sangat marak terjadi dan menjadi permainan sehari –

hari. Pengetahuan masyarakat mengenai ketentuan perjudian pun perlu diketahui karena

dalam prakteknya masyarakat kurang tahu atas apa yang mereka kerjakan. Dengan

54

K.H. Ahmad Sudja’i, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi,

(Sukabumi, 24 Juli 2010) 55

M. Quraish Shihab. Tafsir Al – Misbah (Pesan, Kesan, dan Keserasian al – Qur’an). (Jakarta,

Lentera Hati, 2002), Vol. 3, h.177

Page 63: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

63

diketahuinya ketentuan perjudian maka dapat diketahui seberapa besar pengetahuan

mereka tentang perjudian.

Tabel berikutnya menjelaskan tentang ketentuan dalam bermain judi yang diketahui

oleh masyarakat.

Tabel 4.5

Pengetahuan Responden tentang ketentuan perjudian

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Data tabel 4.5 diatas, diketahui bahwa pengetahuan masyarakat dalam menentukan

ketentuan perjudian yaitu: responden yang mengatakan pertaruhan 66 orang, dan iming –

iming hadiah 37 orang, adanya permainan yang menentukan menang dan kalah 43 orang,

sedang orang yang tidak mengatahui ketentuan perjudian hannya 4 orang. dari hasil

penelitian tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas responden sepakat bahwa ketentuan

perjudian itu adalah adanya pertaruhan.

Pendapat ustadz Romli bahwa “ketentuan dalam perjudian ialah adanya

pertaruhan antara dua orang atau lebih untuk memperebutkan sesuatu yang sudah

No. Alternatif jawaban f %

1.

2.

3.

4.

Pertaruhan

Iming hadiah

Menang dan kalah

Tidak tahu

66

37

43

4

60

18

20

2

Jumlah 150 100

Page 64: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

64

disepakati oleh kedua belah pihak”.56

Oleh karena itu ketentuan ini dapat kita temui

dimana saja selagi kita dapat memahami dan mengetahui masalah pertaruhan itu sendiri.

Ketentuan dalam perjudian sudah dijelaskan dalam kerangka teori tentang

perjudian. Dalam bab sebelumnya Madzahibul Arba’ah menjelaskan bahwa “illat dari

perjudian adalah adanya unsur taruhan, dan permainan dilakukan dengan berhadap –

hadapan.” Di bab II juga penulis menyimpulkan bahwa ketentuan dari perjudian adalah

adanya unsur taruhan, unsur menang dan kalah, unsur saling merugikan dan termasuk

dosa besar.

Dari penjelasan ketentuan judi diatas dengan hasil dari penelitian, maka penulis

mengambil kesimpulan bahawa perjudian dalam pandangan masyarakat adalah sebuah

pertaruhan dengan menentukan menang dan kalah yang memperebutkan sebuah hadiah.

Perjudian dalam kehidupan masyarakat mempunyai beberapa jenis seperti judi

togel, judi kartu, dan sabung ayam. Dari jenis perjudian ini peneliti mencoba

mempertanyakan keberadaan perjudian ini apakah masih ada dilingkungan masyarakat

ataukah ada perjudian lain yang berkembang di masyarakat.

Tabel berikut menguraikan beberapa jenis perjudian yang ada dapat ditemui di

masyarakat.

56

Romli, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi, (Sukabumi, 24 Juli 2010)

Page 65: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

65

Tabel 4.6

Pengetahuan masyarakat tentang jenis perjudian

No. Pilihan jawaban f %

1.

2.

3.

4.

Togel

Judi kartu

Sabung ayam

Judi lain (Perlombaan, adu

layangan, balapan motor)

70

37

25

18

45

25

19

11

Jumlah 150 100

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Tabel 4.6 ini menjelaskan tentang pengetahuan masyarakat terhadap jenis perjudian

yang ada dilingkungan masyarakat saat ini, dari hasil survei dapat diketahui bahwa

perjudian togel lebih tinggi dikenal masyarakat 45%, dan responden yang mengetahui judi

kartu dan judi sabung ayam 44% sedangkan responden yang mengatakan bahwa ada judi

lain (perlombaan, adu layang, balapan motor) sangat minim hanya 11%. Dengan demikian

dapat diketahui bahwa judi yang masih marak terjadi dilingkungan masyarakat saat ini

adalah judi togel.

Ustadz Ganjar kusuma berpendapat bahwa “Jenis perjudian yang masih mudah

ditemui dikalangan masyarakat saat ini adalah judi togel dan untuk judi lainnya sudah

jarang ditemui seperti sabung ayam dan judi kartu, hal ini dikarenakan kedua judi

tersebut sering diketahui oleh aparat hukum sehingga bisa merugikan para

Page 66: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

66

pemainnya”.57

Dari pendapat ini dapat diketahui bahwa perjudian togel biasa dilakukan

secara tersembunyi dan sulit untuk diketahui oleh aparat hukum sehingga dapat dibedakan

dengan perjudian lainnya.

Jenis perjudian yang ditanyakan pada masyarakat ini sesuai dengan jenis perjudian

yang diungkapkan oleh K.H. Ibrahim Hosen yaitu permainan kartu, toto gelap, sabung

ayam, lotre, dan undian hadiah58

. Dari macam – macam judi ini dapat diketahui bahwa

jenis perjudian ada dimasyarakat adalah judi togel, judi kartu, sabung ayam, dan judi lain

(perlombaan dan balap motor).

Banyaknya jenis perjudian yang mereka ketahui dan masih marak dilakukan oleh

masyarakat. Maka penulis menliti seberapa banyak responden yang pernah melakukan

perjudian. Sehingga dengan diketahuinya jumlah penjudi di wilayah kelurahan Cikole

penulis dapat mengetahui lebih dalam manfaat dan kerugian dari perjudian.

Tabel berikut menginformasikan jumlah responden yang pernah melakukan perjudian

dilingkungannya.

Tabel 4.7

Jumlah responden yang pernah melakukan perjudian

No. Pilihan jawaban f %

1.

2.

Pernah

Tidak pernah

33

120

50

20

Jumlah 150 100

57

Ganjar Kusuma, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi, (Sukabumi,

23 Juli 2010) 58

Ibrahim Hosen, Apakah Judi Itu, (Jakarta, Lembaga Kajian Ilmiah Institut Ilmu Al – Qur’an

(IIQ), 1987), h. 21

Page 67: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

67

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Jumlah responden dalam tabel 4.7 ini 33% responden pernah melakukan perjudian dan

mayoritas 77% responden tidak pernah bermain judi. Minimnya pelaku judi di masyarakat

menyimpulkan bahwa meskipun mayoritas masyarakat mengetahui adanya perjudian

dilingkungan mereka, tetapi mereka tidak tertarik untuk ikut dalam perjudian tersebut.

Dengan diketahuinya jenis perjudian dan jumlah penjudi diatas, maka penulis ingin

mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan dari perjudian. Dari hasil tersebut penulis

dapat mengetahu dampak apa saja yang timbul dari perjudian bagi masyarakat seperti

dalam masalah ekonomi, sosial dan norma agama masyarakat.

Tabel selanjutnya menyajikan informasi mengenai dampak negatif dari perjudian.

Tabel 4.8

Pemahaman responden tentang dampak negatif perjudian

No. Pilihan jawaban F %

1.

2.

3.

Merugikan

Tidak merugikan

Tidak tahu

90

40

20

55

30

15

Jumlah 150 100

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Tabel 4.8 diatas menjelaskan pemahaman masyarakat tentang dampak negatif

perjudian, dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa mayoritas responden memahami

bahwa perjudian mempunyai dampak negatif yang bisa merugikan 55%, sedangkan

responden yang tidak mengetahui dan beranggapan perjudian tidak mempunyai dampak

Page 68: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

68

negatif 45%.

Dampak negatif ini sebenarnya sudah dijelaskan dalam al-Qur’an (surat Al – Baqarah:

219 dan Al – Maidah: 90 – 91) dan hadist, yang menerangkan bahwa perjudian itu bisa

menimbulkan perselisihan antara permaian dan bisa membuat kesengsaraan bagi

pemainnya. Penejelasan tersebut selaras dengan pendapat ustadz Denden bahwa

“permainan judi itu bisa mengakibatkan seseorang menjadi miskin dan lupa akan

tanggung jawabnya sebagai manusia,”.59

Dengan adanya dampak negatif tersebut

seharusnya seorang pemain bisa mengendalikan dirinya untuk tidak bermain judi dan

beralih kepada hal yang lebih baik bagi dirinya.

Dampak negatif perjudian menurut Rahman Asjumuni “perjudian bisa menimbulkan

permusuhan dan kemarahan diantara pemain, menghalangi dzikrullah dan shalat, serta

mengakibatkan kemadharatan fisik dan psikis.”

Dari penjelasan diats penulis dapat menyimpulkan bahwa dampak perjudian selain

materi adalah timbulnya permusihan dan mengakibatkan kemadharatan fisik dan psikis.

Dari hasil ini penulis bertanya kepada para responden yang menganggap perjudian

bisa merugikan bagi mereka. Maka dengan demikian dapat diketahui sampai batas mana

perjudian bisa merugikan masyarakat dan apa saja dampak kerugian terebut.

Tabel selanjutnya menguraikan kerugian yang timbul dari perjudian bagi masyarakat

dan pemainnya.

59

Denden, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi, (Sukabumi, 23 Juli

2010)

Page 69: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

69

Tabel 4.9

Kerugian yang timbul dari perjudian

No. Pilihan jawaban f %

1.

2.

3.

4.

Ekonomi

Sosial masyarakat

Norma akidah masyarakat

Penelantaran keluarga

43

17

12

18

48.5

19.5

12

20

Jumlah 90 100

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Data tabel 4.9 ini diambil dari responden yang menyatakan bahwa perjudian itu bisa

merugikan masyaratakat khususnya pemain. Dari hasil penelitian terlihat bahwa kerugian

dari perjudian berupa keruigian ekonomi 48.5%, kerugian terhadap sosial masyarakat

19.5%, dan kerugian yang mengakibatkan berkurangnya akidah masyarakat 12%, sedang

perjudian yang bisa mengakibatkan terlantarnya keluarga 20%. Hasil ini menunjukkan

bahwa perjudian bisa mengakibatkan kerugian ekonomi bagi para pemain.

Kerugian ekonomi akibat dari perjudianmemangsudah tidak asing lagi bagi

masyarakat luas. Pasalnya ekonomi adalah modal utama dalam permaianan judi sehingga

tidak menutup kemungkinan bila akibat dari perjudian itu adalah terjadinya kebangkrutan

bagi pemainnya. Hal ini sesuai dengan penjelasan dalam al-Qur’an dan hadis bahwa

kerugian dari perjudian ialah bisa menimbulkan kemiskinan bagi para pemainnya.

Kerugian ekonomi yang dialami oleh para pemain judi sangat memprihatinkan

sehingga menimbulkan beberapa pandangan dari tokoh Agama. K.H. Ahmad Sudja’i

menyatakan “perjudian dalam kalangan masyarakat sudah ada dari jaman dahulu,

namun sampai saat ini mereka tidak menyadari akibat dari perjudian yang bisa membuat

Page 70: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

70

kemiskinan pada pemainnya, hal ini karena rasa penasaran mereka yang terus mencoba

dan mengharap kemenangan dalam permainannya”.60

Rasa penasaran yang timbul

dikalangan masyarakat ini sudah menjadi fenomena sehingga dalam setiap yang dianggap

membawa keberuntungan bagi mereka maka mereka akan mencoba dan terus mencoba

sehingga mereka sadar atas semua yang mereka lakukan.

Untuk mengetahui adanya rasa penasaran pada masyarakat terhadap perjudian

maka penulis meneliti sampai mana rasa ketergantungan masyarakat terhadap perjudian.

Tabel selanjutnya penulis menjelaskan tentang pengetahuan masyarakat mengenai

rasa ketergantungan masyarakat terhadap perjudian.

Tabel 4.10

Pengetahuan responden terhadap ketergantungan berjudi

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Data tabel 4.10 ini diambil dari responden yang merasa dirugikan dari perjudian

dan pernah melakukan perjudian seperti yang dijelaskan dalam tabel 4.7 diatas. Dari hasil

penelitian tingkat kecanduan dari perjudian 55%, sedang 1/4 dari responden tidak merasa

kecanduan atas perjudian yang mereka lakukan. Hasil ini menunjukkan bahwa permainan

60

K.H. Ahmad Sudja’i, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi,

(Sukabumi, 24 Juli 2010)

No. Pilihan jawaban f %

1.

2.

3.

Kecanduan

Sedikit kecanduan

Tidak kecanduan

21

9

13

55

20

25

Jumlah 33 100

Page 71: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

71

judi juga bisa menimbulkan rasa kecanduan yang sangat tinggi sehingga bisa mendorong

seseorang untuk melakukan judi lagi.

Fenomena perjudian dimasyarakat memang sudah menjadi bagian dari sebagian

kehidupan masyarakat. Rasa ketagihan yang diawali dari mencoba permainan judi

memang bisa meresahkan warga lain. Hal ini karena perjudian dimasyarakat kadang tidak

tergantung dalam satu permainan saja, melainkan membuat permainan baru sebagai bahan

perjudian. Ustadz Denden berpendapat bahwa “rasa katagihan yang timbul dari

perjudian itu bisa membawa mereka untuk kembali pada perjudian meskipun itu hanya

judi kecil seperti taruhan biasa saja”.61

Kecanduan yang timbul dalam diri seseorang menurut lamborso disebut

Criminaloid yaitu pelaku kejahatan berdasarkan pengalaman yang terus menerus

sehingga mempengaruhi pribadinya. Namun menurut walter B. Miller seorang sosiolog

berpendapat bahwa kecanduan pada diri seseorang karena adanya rasa Excitement yaitu

rasa kegemberiaan yang berlebihan dari apa yang dilakukannya.62

Dari penjelasan diatas penulis dapat menarik kesimpulan tentang rasa kecanduan

pada masyarakat yaitu karena seringnya seseorang melakukan perjudian serta adanya

kepuasan pada mereka dari perjudian.

Dengan adanya dampak negatif yang timbul dari perjudian maka apakah ada

dampak positif dari perjudian? Oleh karenanya dalam tabel selanjutnya menjelaskan

61

Denden, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi, (Sukabumi, 23 Juli

2010) 62

Alfitra. Diktat Kriminologi. Fakultas Syariah dan Hukum UIN. Jakarta: 2005. h.4

Page 72: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

72

tentang dampak positif dari perjudian.

Tabel 4.11

Pemahaman masyarakat tentang kemungkinan dampak positif perjudian

No. Pilihan jawaban f %

1.

2.

3.

Menguntungkan

Tidak ada dampak positif

Tidak tahu

30

10

20

50

20

15

Jumlah 60 100

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Data tabel 4.10 ini diambil dari responden yang tidak mengetahui dan berpendapat

perjudian tidak mempunyai dampak negatif (tabel 4.8). Hasil penelitian diketahui bahwa

1/2 dari responden berpendapat perjudian bisa berdampak positif bagi masyarakat karena

dapat memberikan keuntungan, sedangkan 1/3 responden tidak mengetahui dampak yang

ditimbulkan dari perjudian.

Menurut ustadz Ramli “perjudian yang marak terjadi dimasyarakat itu tidak

mempunyai dampak positif yang bisa menguntungkan bagi para pemainnya, hal ini

karena permainan judi lebih mengedepankan perbuatan dzalim terhadap pemain lain

sehingga uang hasil dari perjudian tidak bisa berkah bagi mereka dan akan habis begitu

saja”.63

Baik atau tidaknya manusi mencari rizki untuk keluarganya iyu tergantung pada

siapa yang mencarinya. Dalam al – Qur’an dijelskan bahwa Allah menyuruh kita untuk

mencari rizki yang halal.

63

Romli, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi, (Sukabumi, 24 Juli

2010)

Page 73: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

73

Budaya perjudian dalam masyarakat memang sulit unutk dihilangkan karena ada

kemungkinan perjudian ini bisa menguntungkan bagi mereka seperti hasil dari survei

diatas. Menurut Edwin M. Laurent dalam teori Libeling Teory bahwa kejahatan atas

perilaku menyimpang bukanlah perilaku yang unik dari seseorang, melainkan merupakan

reaksi yang ditumbuhkannya.64

Teori ini dapat disimpulkan bahwa adanya suatu

permasalahan sosial pada masyarakat maka akan mempengaruhi pertumbuhan pola

berfikir mereka untuk menjadi lebih dewasa dan mengetahui baik buruknya suatu

masalah.

Tabel selanjutnya menerangkan tentang pendapat responden mengenai pentingnya

aturan hukum bagi perjudian.

Tabel 4.12

Pendapat masyarakat tentang perlunya aturan hukumperjudian

No. Pilihan jawaban f %

1.

2.

Perlu peraturan

Tidak perlu

78

12

76

24

Jumlah 90 100

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Tabel 4.12 diambil dari sebagian responden yang berpendapat bahwa perjudian itu

mempunyai dampak negatif, dari hasil survei diketahui bahwa 3/4 responden

menginginkan adanya peraturan yang mengatur perjudian, karena dengan adanya

peraturan tersebut dapat mengurangi adanya perselisihan antar masyarakat dan lebih

64

Alfitra. Diktat Kriminologi. Fakultas Syariah dan Hukum UIN. Jakarta: 2005. h.13

Page 74: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

74

terjaminnya kehidupan keluarga pemain yang sudah diterlantarkan.

Tujuan dibuatnya aturan hukum ialah mebangun masyarakat yang sejahtera dan

beradab. Norma hokum yang berlaku membuat masyarakat mengerti dan bisa saling

menghargai antar manusia. Aturan hukum dibuat karena adanya sebuah permasalahan

sosial yang membuat masyarakat resah sehingga diperlukannya aturanhukumyang bisa

mengghambat perkembangannya.

2. Pemahaman masyarakat mengenai kuis SMS

Pengetahuan masyarakat mengenai kuis SMS dengan iming – iming hadiah sangat

beraneka ragam. Namun apakah masyarakat mengerti tentang kuis SMS? Dan apakah kuis

SMS ini bisa dijadikan sebagai perjudian?

Penilaian mengenai kuis SMS ini tergantung bagaimana pemahaman masyarakat

mengenai kuis SMS. Perbedaan pendapat masyarakat mengenai kuis SMS ini memang

harus diperhatikan oleh para pembuat hukum seperti MUI. Dalam faktanya para ulama di

Indonesia membuat aturan hukum mengenai kuis SMS yaitu dengan keluarnya fatwa

haram kuis SMS pada tahun 2006.

Oleh karena itu penulis meneliti bagaimana pemahaman masyarakat mengenai kuis

SMS apakah sama dengan judi atau tidak. Hasil penelitian ini bisa di lihat dari tabel –tabel

berikut.

Berikut tabel yang menjelaskan pemahaman masyarakat Kelurahan Cikole mengenai

kuis SMS dengan iming – iming hadiah.

Page 75: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

75

Tabel 4.13

Pemahaman responden tentang kuis SMS

No. Pilihan jawaban f %

1.

2.

3.

4.

Pertaruhan

Spekulasi/untung- untungan

Permainan biasa

Hiburan masyarakat

23

55

67

5

15

38

45

2

Jumlah 150 100

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Data tabel 4.13 diatas menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat masih kurang

terkada perkembangan kuis SMS, dalam data ini responden lebih dominan menganggap

kuis sebagai permainan biasa 45%, sedang 55 orang responden mengatakan kuis SMS

permaian spekulasi/untung – untungan, 15% pertaruhan, dan sisanya (2%) hanya hiburan

masyarakat.

Menurut pandangan tokoh ulama Kelurahan Cikole seperti K.H. Ahmad Sudja’i

bahwa “permainan kuis SMS yang ada di media elektronik itu merupakan sebuah

permainan yang termasuk dalam perjudian karena didalamnya terdapat sebuah

pertaruhan untuk memenangkan iming- iming hadiah yang sudah disediakan”.65

Dalam

perkembangan masa sekarang permainan kuis SMS sudah menjadi permainan yang sering

dinikmati oleh masyarakat dengan tidak sadar.

Dalam penjelasan kerangka teori pada bab sebelumnya dijelaskan bahwa kuis SMS

65

K.H. Ahmad Sudja’i, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi,

(Sukabumi, 24 Juli 2010)

Page 76: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

76

adalah sebuah permainan yang dibuat oleh media elektronik bertujuan untuk

mempromosikan sebuah produk. Dalam Ensiklopedia Indonesia Kuis yaitu penamaan

beberapa jenis cerdas tangkas yang biasanya diselenggarakan dimedia.

Penjelasan kuis SMS ini menarik perhatian para Ulama Indonesia sehingga pada tahun

2006 para ulama berkumpul dan membahas tentang kuis SMS. Alahasil dari perbincangan

mereka maka keluarlah fatwa tentang keharaman kuis SMS oleh pihak MUI.

Menurut PB. Nahdatul Ulama “kuis SMS haram karena dalam pelaksanaannya

terdapat sebuah unsur pertaruhan yakni pemain harus mengirimkan SMS (Short Message

Service) sebanyak – banyaknya dengan tarif diatas normal, untuk memperebutkan hadiah

yang sudah di sediakan jenis dan jumlahnya”.66

Pengiriman SMS dengan cara

mengirimkan lebih banyak dengan tarif lebih merupakan ketentuan yangdi berlakukan

oleh pihak penyelenggara.

Pengetahuan masyarakat mengenai ketentuan kuis SMS ini belum banyak diketahui.

Oleh sebab itu penulis meneliti pengetahuan masyarakat mengenai ketentuan yang ada

dalam kuis SMS.

Tabel berikutnya menginformasikan tentang pengetahuan masyarakat mengenai

ketentuan kuis SMS dengan iming – iming hadiah yang ditayangkan dalam media

elektronik.

66

PB.Nahdatul Ulama, fatwa haram kuis SMS, diakses pada pada tanggal 27 februari 2010 dari

www.pbnu.org

Page 77: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

77

Tabel 4.14

Pengetahuan responden mengenai ketentuan kuis SMS

No. Alternatif jawaban f %

1.

2.

3.

4.

Pendaftaran dengan SMS

Iming – iming hadiah

Pertaruhan

Tidak tahu

96

34

13

7

71

21

6

2

Jumlah 150 100

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Tabel 4.14 diatas memberikan informasi bahwa 71% pendaftaran dengan SMS,

sedang 6% dari responden mengatakan pertaruhan, dan 21% iming – iming hadiah

menjadi sebagian dari ketentuan kuis SMS, namun sangat minim responden tidak

mengetahui tentang ketentuan tersebut.

Pandangan tokoh Agama Kelurahan Cikole K.H Ahmad Sudja’i bahwa “ketentuan

dalam kuis SMS itu ada dua bentuk yaitu adanya pertaruhan untuk mendapatkan hadiah,

dan adanya iming – iming hadiah yang disediakan untuk menarik minat masyarakat”.67

Pendapat ini sejalan dengan apa yang dikeluarkan dalan fatwa MUI pada tahun 2006 yaitu

unsur dari kuis SMS adalah terdapatnya pertaruhan didalam permainan kuis sehingga

sama dengan perjudian.

Dalam bab terdahulu telah dijelaskan bahwa ketentuan yang menjadi unsur dari kuis

SMS dengan iming – iming hadiah adalah berupa adanya pendaftaran dengan mrngim

67

K.H. Ahmad Sudja’i, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi,

(Sukabumi, 24 Juli 2010)

Page 78: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

78

SMS lebih banyak, dan adanya iming –iming hadiah dengan tujuan menarik perhatian

para konsumen. Bila dilihat dalam prakteknya unsur tersebut memang sudah ada dan

menjadi bagian dari kuis SMS.

Ketentuan – ketentuan diatas mebuat peneliti ingin bertanya lebih lanjut mengenai

perkembangan kuis SMS di masyarakat. Dengan diketahuinya perkembangan kuis SMS

ini maka penulis dapat mengetahui sampai batas mana pengetahuan mereka mengenai

ketentuan kuis tersebut. Dari sebagian ketentuan ini ada syarat yang diberitahukan yaitu

biaya yang diberlakukan untuk SMS adalah Rp. 2000 (dua ribu rupiah).

Pengetahuan masyarakat mengenai ketentuan biaya SMS ini tidak banyak diketahui

masyarakat. Oleh karena itu peneliti menanyakan keberadaan biaya ini pada masyarakat

apakah mereka mengetahui tarif biaya yang harus dikeluarkan oleh konsumen.

Tabel selanjutnya menjelaskan tentang pengetahuan masyarakat mengenai tarif SMS

pada permainan kuis SMS.

Tabel 4.15

Pengetahuan Responden mengenai tarif kuis SMS

No Pilihan jawaban f %

1.

2.

3.

4.

5.

Tarif Rp.2000,-

Tarif Rp.1000,-

Tarif Rp. 500,-

Tahu, tapi Kurang tahu tarifnya

Tidak tahu

72

54

9

10

5

48

41

4

4.5

2.5

Jumlah 150 100

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Page 79: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

79

Tabel diatas menguraikan tentang tarif yang diberikan oleh para penyelengggara kuis

SMS. Dari hasil penelitian para responden lebih dari 3/4 mengetahui bahjwa kuis SMS

mempunyai tariff lebih (Rp.2000, Rp.1000, Rp.500), sedang hanya 7% orang yang tahu

tetapi kurag tahu tarifnya dan tidak mengetahui tarifnya. Oleh karena itu penulis dapat

mengambil kesimpulan bahwa mayoritas masyarakat mengetahui biaya untuk ikut dalam

permaian kuis SMS.

Diketahuinya biaya yang harus dikeluarkan oleh para konsumen untuk ikut dalam kuis

SMS maka dapat diketahui jenis perjudian yang ditayangkan dalam media elektronik. Hal

ini menunjukkan bahwa jenis kuis SMSyang ada mempunyai tariff SMS yang berbeda.

Tujuan dari perbedaan tarif ini ialah menarik banyak konsumen untuk ikut dalam

permainan kuis SMS.

Tabel selajutnya menguraikan pengetahuan masyarakat mengenai jenis kuis SMS

yang ada dalam media elektronik.

Tabel 4.16

Pengetahuan Responden mengenai jenis kuis SMS

No Pilihan jawaban f %

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kuis ramadhan

Kuis bola

Kuis entertainment

Kuis tebak gambar

Kurang tahu

Kuis lain

54

55

17

11

5

8

43

44

5.5

3.5

1.5

2.5

Jumlah 150 100

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Page 80: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

80

Tabel diatas menguraikan jenis kuis SMS yang sering dilihat oleh masyarakat. Dari

pengetahuan mereka dapat diketahui bahwa 87% kuis SMS yang sering dilihat oleh

masyarakat ilah kuis yangada pada saat musimnya (kuis ramadhan dan kuis bola), dan

11% dari mereka melahat kuis yang jarang dilihat oleh masyarakat luas pada umumnya

sedang hanya minin dari mereka yang tidak tahu.

Banyaknya jenis kuis SMS yang diketahui oleh masyarakat maka pengetahuan

masyarakat tentang kuis SMS sudah berkembang. Perkembangan kuis SMS dimasyarakat

ini dapat membuat perhatian para ahli hukum dalam membuat suatu aturan hukum.

Namun apakah dengan berkembangnya kuis SMS di media elektronik bisa mempengaruhi

masyarakat atau tidak?

Dengan demikian penulis meneliti lebih lanjut untuk mengetahui berapa responden

yang terpengaruh untuk ikut permainan kuis SMS yang sudah marak di promosikan oleh

media elektronik. Tabel selanjutnya menginformasikan tentang pengaruh iklan kuis SMS

terhadap masyarakat Kelurahan Cikole Sukabumi.

Tabel 4.17

Pengaruh iklan kuis SMS pada masyarakat

No. Pilihan jawaban f %

1.

2.

3.

Tidak berpengaruh

berpengaruh

Tidak tahu

56

75

19

40

50

10

Jumlah 150 100

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Page 81: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

81

Berdasarkan data tebel 4.17 diatas, menjelaskan bagaimana kuis SMS bisa

mempengaruhi masyarakat untuk ikut dalam permainan kuis SMS. Dari hasil penelitian

maka kita dapat dilihat 50% kuis SMS dapat mempengaruhi masyarakat, 40% iklan kuis

SMS tidak dapat mempengaruhi masyarakat, sedang hanya 10% masyarakat tidak

mengetahuinya.

Dalam pandangan sosial sebuah iklan yang ditayangkan dalam media elektronik akan

mempengaruhi masyarakat untuk mengikutinya. Apalagi iklan yang ditayangkan tersebut

bisa menambah penghasilan bagi mereka walaupun harus mengeluarkan biaya.

Pengaruh iklan pada masyarakat ini menimbulkan beberapa pandangan bagi para

tokoh Agama. Ustadz Ganjar berpendapat bahwa “pengaruh seseorang untuk ikut dalam

iklan yang ditayangkan oleh media elektronik itu tergantung perkembangan iklannya,

semakin berkembang iklam kuis di media, maka semakin banyak pengaruh yang

ditimbulkan. Namun jika iklan kuis itu jarang dipromosikan, maka pengetahuan akan

adanya kuis itu berkurang sehingga tidak berpengaruh bagi masyarakat”.68

Dari

pendapat ini dapat diketahui bahwa pengaruh kuis SMS itu tergantung pada pengetahuan

masyarakat pada iklan tersebut.

Perkemabangan iklan kuis SMS di media kini berkembang pesat sehingga setiap kali

kita melihat televisi maka diselingan iklan akan melihat adanya iklan kuis SMS.

Seringnya iklan ini ditayangkan maka kemungkinan pengaruh pada masyarakat akan

68

Ganjar Kusuma, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi, (Sukabumi,

23 Juli 2010)

Page 82: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

82

timbul karena adanya rasa penasaran. Hal ini karena rasa ingin mencoba pada masyarakat

adalah adanya rasa penasaran yang timbul akibat berkembangnya pengetahuan dari apa

yang sering mereka lihat.

Tabel selanjutnya menginformasikan berapa responden Kelurahan Cikole Sukabumi

yang pernah ikut dalam permainan kuis SMS.

Tabel 4.18

Jumlah Responden yang ikut kuis SMS

No Pilihan jawaban f %

1.

2.

Pernah ikut

Tidak pernah

2

148

1

99

Jumlah 150 100

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Dalam penelitian mengenai cara berfikir masyarakat tentang perjudian peneliti

mendapatkan data yang mengejutkan. Dari tabel 4.18 diatas terlihat bahwa dari 150

responden yang di berikan angket 2 diantaranya pernah mengikuti permainan kuis SMS.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa meskipun perkembangan kuis SMS marak di

media elektronik namun di masyarakat Kelurahan Cikole Sukabumi kuis SMS tidak

berkembang.

Adanya responden yang pernah ikut dalam permainan kuis SMS maka mengurangi

jumlah responden untuk mengisi angket. Hal ini karena pendapat para pemain kuis SMS

sangat dibutuhkan untuk melengkapi data penelitian mengenai cara berfikir masyarakat

tentang perjudian.

Page 83: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

83

Tabel berikutnya menjelaskan mengenai dampak negatif yang ditimbulkan oleh kuis

SMS pada masyarakat.

Tabel 4.19

Pemahaman responden terhadap dampak negatif kuis SMS

No. Pilihan jawaban f %

1.

2.

3.

Merugikan

Tidak merugikan

Tidak tahu

25

90

33

15

65

20

Jumlah 148 100

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Tabel 4.19 memperlihatkan dampak negatif dari kuis SMS yang menyatakan “apakah

kuis SMS ini bisa merugikan masyarakat”. Berdasarkan data diatas bahwa 65%

permainan kuis SMS itu tidak dapat merugikan masyarakat, sedang 1/3 orang yang

merasa dirugikan, sisanya 20% tidak mengetahui kerugian yang timbul dari kuis SMS.

Menurut ustadz Romli bahwa “kuis SMS yang ada dimedia masa mempunyai dua

dampak yang ditimbulkan yaitu bisa merugikan pada masyarakat apabila masyarakat itu

ikut dalam permainan tersebut namun tidak kunjung menang, dan tidak merugikan karena

mereka anggap permainan kuis SMS tersebut tidak berpengaruh pada kehidupan mereka

atau dianggap angin lalu.”69

Kerugian kuis SMS ini tergantung kepada orang yang

melihatnya dan merasakan ada kerugian atau tidak pada mereka. Oleh karena itu dampak

69

Romli, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi, (Sukabumi, 24 Juli

2010)

Page 84: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

84

negatif dari kuis SMS ini tidak sembarangan dinilai oleh individu masyarakat dengan

pandangan yang berbeda.

Berbeda dengan pendapat orang yang pernah ikut dalam kuis SMS ini bahwa “kuis

SMS dalam media elektronik merupakan kejahatan penipuan dengan kedok kuis SMS, hal

ini karena dalam praktek kuis SMS ketentuan mengirim SMS dengan sebanyak –

banyaknya tidak dibarengi dengan jumlah minimal untuk ikut dalam peserta”.70

pendaftaran dengan mengirimkan SMS sebanyak – banyaknya merupakan resiko besar

yang ditanggung pemain untuk mendapatkan hadiah tersebut. Selajutnya “permainan kuis

SMS ini merupakan penipuan karena para pemenang dan peserta kuis SMS itu sebagian

besar adalah para karyawan dan sanak saudara pemegang acara tersebut, sehingga

mereka dapat mengelabui masyarakat bahwa permainan itu telah banyak

pemengangnya”.71

Maka dari itu pantas saja kuis SMS ini bisa merugikan masyarakat

karena didalamnya terdapat sebuah unsur penipuan yang mereka tidak ketahui.

Dari penjelasan diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa permainan kuis SMS

bisa merugikan masyarakat karenaa terdapatnya unsur penipuan. Selain itu dalam kuis

SMS juga terdapat unsur.

Tabel berikutnya menjelaskan kerugian yang timbul dari permainan kuis SMS dengan

iming – iming hadiah dimedia elektronik.

70

Asep Mutoyab, Responden Angket Kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Khusus,

(Sukabumi, 14 Juli 2010) 71

Firman, Responden Angket Kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Khusus, (Sukabumi, 19

Juli 2010)

Page 85: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

85

Tabel 4.20

Kerugian yang timbul dari kuis SMS

No. Pilihan jawaban f %

1.

2.

3.

4.

Ekonomi

Sosial masyarakat

Norma akidah masyarakat

Tidak tahu

99

8

3

38

75.5

4

1.5

19

Jumlah 148 100

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Seperti pada masalah sebelumnya yaitu perjudian, penulis telah menjelaskan

mengenai kerugian yang timbul dari perjudian dengan hasil bahwa perjudian bisa

menimbulkan kerugian dibidang ekonomi. Maka dalam permainan kuis SMS penulis

menanyakan kerugian dari kuis SMS yangdiambil dari semua para responden angket. Dari

hasil survei dapat dilihat bahwa mayoritas (75,5%) masyarakat berpendapat kuis SMS

dapat menimbulkan kerugian dalam bidang ekonomi, sedang 19% tidak mengetahui

dampak kerugian dari kuis SMS.

Dari data diatas terlihat bahwa pendapat masyarakat mengenai kerugian dari kuis

SMS adalah kerugian dalam bidang ekonomi. Hal ini memang relistis karena modal

utama dari kuis SMS yaitu dengan mengirimkan SMS sebanyak – banyaknya. Ketentuan

mengirimSMS dengan sebanyak – banyaknya ini akan menimbulkan kerugian bagi para

penikmatnya.

Menurut responden yang pernah ikut dalam permainan kuis SMS bahwa “kerugian

Page 86: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

86

ikut kuis SMS adalah para konsumen harus mempunyai banyak pulsa, hal ini karena

permainan kuis SMS itu adalah persaingan adu kuat untuk mengirim SMS dengan

sebanyak- banyaknya dengan pemain yang lain”.72

Selain itu dalam praktek kuis SMS

para peserta harus rela kehilangan waktu luangnya agar bisa menyempatkan diri pada

waktu tertentu tergantung jam tayang kuis SMS itu dilaksanakan.

Dalam pandangan Tokoh Agama Kelurahan Cikole Ustadz Denden berpendapat

bahwa “permainan kuis SMS yang berkembang dimedia elektronik sebenarnya bisa

menimbulkan kerugian, akan tetapi itu semua tergantung pada pelaku kuis SMS tersebut.

Dengan katalain rugi atau tidaknya sebuah permainan itu kembali pada penilaian diri

mereka sendiri.”73

Pendapat ini memberikan pengetahuan baru bagi peneliti tentang aspek

– aspek yang timbul dari segala hal yang baru.

Tabel 4.21

Pengetahuan responden terhadap ketergantungan kuis SMS

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Setelah penulis mengetahui sebarapa besarnya pengaruh dari iklan kuis SMS pada

72

Firman, Responden Angket Kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Khusus, (Sukabumi, 19

Juli 2010) 73

Denden, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi, (Sukabumi, 23 Juli

2010)

No. Pilihan jawaban f %

1.

2.

3.

4.

Kecanduan

Sedikit kecanduan

Tidak kecanduan

Tidak tahu

21

15

36

76

14

8

26

52

Jumlah 148 100

Page 87: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

87

tabel sebelumnya (tabel 4.16). Maka penulis meneliti pengetahuan masyarakat mengenai

dampak kecanduan kuis SMS pada masyarakat Kelurahan Cikole Sukabumi. Dari hasil

penelitian, tampak terlihat bahwa mayoritas masyarakat (52%) tidak mengetahui

kecanduan dari kuis SMS, sedang 22% mengungkapkan kuis SMS ini bisa menimbulkan

kecanduan meskipun itu hanya sedikit, dan sisanya (26%) berpendapat tidak akan

kecanduan dalam kuis SMS.

Tabel berikutnya menjelaskan tentang pemahaman masyarakat mengenai dampak

positif dari kuis SMS.

Tabel 4.22

Pemahaman masyarakat tentang dampak positif kuis SMS

No. Pilihan jawaban f %

1.

2.

3.

Ada keuntungan

Tidak Ada

Tidak tahu

30

75

10

25%

60%

15%

Jumlah 115 100%

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Pemahaman masyarakat dalam tabel 4.22 ini diambil dari sebagian responden

yang tidak mengetahui dampak negatif dan beranggapan kuis SMS tidak merugikan

masyarakat, dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa 60% kuis SMS tidak memberikan

keuntungan bagi masyarakat, namun 25% responden beranggapan kuis SMS ini dapat

memberikan keuntungan bagi para pemain karena dapat berpeluang untuk mendapatkan

hadiah yang sudah tersedia.

Page 88: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

88

Pandangan untung maupun rugi pada kuis SMS ini menurut ustadz Romli “kuis SMS

dapat memberikan keuntungan hanya bagi orang yang ikut dalam permainan itu dan

memenangkan permainannya, sehingga ia mendapatkan hadiah yang diinginkannya”.74

Dari dampak positif yang timbul maka akan sangat berpengaruh pada masyarakat

sehingga menimbulkan rasa penasaran pada diri mereka.

Table selanjutnya menjelaskan perlunya aturan hukum bagi kuis SMS

Tabel 4.23

Pendapat masyarakat mengenai aturan hukum kuis SMS

No. Pilihan jawaban f %

1.

2.

Tidak perlu

Perlu

18

9

70%

30%

Jumlah 25 100%

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Tabel 4.23 diatas mengisyaratkan perbedaan pandangan masyrakat dalam menentukan

adanya aturan hukum yang mengatur kuis SMS, data ini diambil dari sebagian responden

yang beranggapan kuis SMS ini bisa merugikan masyarakat, dari hasil survei dapat dilihat

70% tidak membutuhkan aturan hukum yang mengatur tentang kuis SMS sedangkan

sisanya yaitu 9 orang menginginkan adanya aturan hukum itu, perbedaan ini karena bagi

masyarakat permainan kuis SMS ini hanyalah permainan biasa dan penghibur sehingga

tidak perlu adanya peraturan yang mengaturnya.

74

Romli, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi, (Sukabumi, 24 Juli

2010)

Page 89: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

89

Tabel 4.24

Pengetahuan persamaan kuis SMS dengan perjudian

No. Pilihan jawaban f %

1.

2.

3.

Tidak sama

Sama

Tidak tahu

67

53

30

47%

33%

20%

Jumlah 150 100%

Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan

Tabel diatas merupakan jawaban dari pertanyaan penulis “apakah permaian kuis SMS

itu sama dengan permaian judi yang berkembang dimasyarakat”, hanya 33%

berpendapat kuis SMS sama dengan perjudian hal ini karena dalam kuis SMS terdapat

sebuah pertaruhan untuk memperebutkan hadiah yang sudah disediakan, sementara 47%

responden berpendapat bahwa kuis SMS tidak sama dengan perjudian, sedangkan sisanya

tidak mengetahui persamaan yang ada dalam kuis SMS dan perjudian.

K.H. Ahmad Sudja’I (50 tahun) seoarang mantan ketua MUI Kabupaten Sukabumi

mengatakan bahwa “permainan kuis SMS ini sama dengan perjudian, hal ini karena dalam

praktek kuis SMS terdapat sebuat pertaruhan untuk mendapatkan suatu hadiah dan

taruhan yang dilakukan dengan cara pendaftaran”.75

Hal ini sesuai dengan fatwa MUI

yang keluar pada tahun 2006 yang mengatakan bahwa permainan kuis SMS terdapat

unsur judi, karena dalam permainan kuis SMS ada sebuah pertaruhan untuk

memperebutkan hadiah hasil dari akumulasi uang pendaftaran para peserta.

75

K.H. Ahmad Sudja’i, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi,

(Sukabumi, 24 Juli 2010)

Page 90: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

90

Kuis SMS menurut MUI (Majelis Ulama Indonesia) adalah merupakan permainan

yang didalamnya terdapat unsur judi tetapi dalam prakteknya unsur tersebut tidak

diperlihatkan sehingga masyarakat dapat beranggapan bahwa kuis SMS ini bukan

termasuk judi. Di sembunyikannya unsur judi yang terdapat dari dalam kuis SMS maka

pandangan masyarakat mengenai kuis SMS itu biasa saja dan tidak termasuk dalam judi.

Karena menurut pandangan masyarakat yang termasuk dalam perjudian itu adalah adanya

sebuah pertaruhan untuk memperebutkan hadiah. Dari keterangan ini dapat diketahui

bahwa pandangan kuis SMS menurut masyarakat berbeda dengan menurut ulama. Oleh

karena itu ulama di harapkan berhati- hati dalam membuat aturan hokum baru mengenai

kuis SMS.

Kesepakatan para ulama sehingga keluarnya fatwa haram kuis SMS pada tahun 2006

tidak dapat mempengaruhi masyarakat untuk menjauhi dan melarang adanya kuis

tersebut, mengingat tidak adanya sanksi hukum yang yang diberikan bagi para pelanggar

fatwa, dan lemahnya sifat fatwa sehingga kurang mengikat masyarakat, meskipun

mayoritas masyarakat Indonesia adalah beragama Islam.

C. Analisis Tentang Tingkat Pemahaman Masyarakat Terhadap Perjudian dan

Kuis SMS dengan Iming – iming Hadiah

Mengacu pada inti permasalahan yang telah dirumuskan pada bagian terdahulu, ada

beberapa butir temuan peneliti yang perlu dielaborasi secara lebih mendetail dan kritis,

permasalah tersebut adalah: 1) Pemahaman masyarakat mengenai kuis SMS, 2)

Page 91: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

91

persamaan kuis SMS dengan perjudian

1. Pemahaman masyarakat mengenai kuis SMS

Kuis SMS merupakan permainan baru yang berkembang dizaman modern,

perkembangan kuis SMS sangat pesat karena didukung dengan perkembangan elektronik

berupa handphone di masyarakat sehingga memudahkan penyelenggara untuk

mempromosikan permainannya, perkembangan ini sungguh sangat memprihatinkan sosial

masyarakat.

Sosial masyarakat yang dahulu tidak bergantung pada handphone, pada masa

sekarang malah sebaliknya, ketergantungan inilah yang dimanfaatkan para penyelenggara

kuis untuk mengadakan kuis SMS, dengan adanya kuis SMS ini masyarakat akan

menambah penghasilan dengan tidak susah payah dan hanya dengan mengirimkan SMS

saja.

Kuis SMS dengan cara mengirimkan SMS ini memicu keingintahuan masyarakat

untuk ikut dalam permainan tersebut tanpa menyadari akibat yang ditimbulkan oleh

permainan kuis, dengan adanya akibat yang tidak diketahui masyarakat ini maka

pengetahuan masyarakat akan berkembang dan bersifat logis, dengan danya pemikiran

semacam ini maka akan menimbulkan suatu tindakan yang tidak patuh atas hukum.

Meurut pandangan masyarakat kuis SMS hanya permaian dengan iming – iming

hadiah yang bisa memberikan keuntungan bagi para pemainnya dan bukan merupakan

pertaruhan seperti dalam perjudian, pandangan ini berbeda dengan pemahaman para

Page 92: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

92

ulama yang menganggap bahwa permainan kuis SMS ini adalah pertaruhan yang sama

dengan perjudian sehingga hukumnya haram seperti judi.

Pengeharaman kuis SMS oleh pihak MUI ini tidak mempengaruhi masyarakat untuk

menjauhinya karena menurut mereka permainan kuis SMS ini hanya permainan biasa

yang tidak terdapat unsur judi didalamnya, dari perbedaan ini penulis dapat

menyimpulkan bahwa berlakunya suatu hukum yang sifatnya tidak mengikat ini

tergantung pada pandangan seseorang dalam menyikapi suatu permasalahan sehingga

baik buruknya permasalan itu hanya dia yang bisa merasakan dan mengalaminya.

Maka dari itu fatwa haram pada kuis SMS ini tidak bisa mengikat kehidupan

masyarakat karena pandangan masyarakat terhadap kuis SMS ini berbeda dengan

pandangan para ulama.

2. Persamaan kuis SMS dengan perjudian

Untuk menyamakan kuis SMS dengan perjudian sebenarnya sangat mudah,

kemudahan dalam menentukan persamaan ini perlu adanya kehati – hatian sehingga dapat

menghasilkan persamaan yang akurat dan tidak mengada – ada sehingga dapat

mengahasilkan hukum baru yang mudah difahami masyarakat, oleh karena itu dalam

penentuan ketentuan kuis SMS dan perjudian harus sama dan terperinci.

Persamaan antara kuis SMS dengan perjudian ini adalah:

a. Unsur dalam praktek kuis SMS:

1) Adanya pendaftaran untuk memulai permainan

Page 93: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

93

2) Adanya harta benda yang diperebutkan

3) Adanya sistem pertaruhan dengan cara mengirim SMS sebanyak – banyaknya

dan yang paling banyak mengirim SMS maka dialah pemenangnya.

b. Unsur perjudian

1. Adanya unsur memasang uang taruhan

2. Adanya hadiah yang diperebutkan

3. Adanya unsur pertaruhan dalam permainan dan siapa yang menang maka ia

berhak mengambil harta yang kalah.

Dalam hal kuis SMS dan perjudian ini, pemberlakuan hokum terhadap keduan

masalah ini sangat bervarisi. Seperti dalam perjudian, meskipun peraturan hokum tentang

judi sudah ada, namun permainan judi di masyarakat masih terjadi. Oleh karena itu, 75%

responden menginginkan adanya peraturan yang tegas dalam mengatur perjudian

sehingga menimbulkan efek jera bagi pelakunya.

Lain halnya dengan kuis SMS, masyarakat yang mengetahui adanya permainan kuis di

media elektronik hanya 25 responden yangmerasa di rugikan oleh kuis SMS. Dari

responden ini hanya 18 orang yang tidak menginginkan adanya peraturan mengenai

permainan kuis SMS. Hal ini karena bagi mereka permainan kuis SMS tidak mempunyai

dampak negative yang signifikan. Hal ini dapat di ketahui dari hasil penelitian bahwa 65%

responden mengatakan kuis SMS tidak menimbulkan masalah bagi mereka.

Oleh karena itu penulis mengambil kesimpulan dari masalah perlu atau tidaknya

Page 94: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

94

peraturan mengenai perjudian dan kuis SMS yaitu:

a. Perjudian

Meskipun peraturan mengenai perjudian sudah ada dalam KUHP, namun keberadaan

peraturan tersebut tidak memberikan efek jera bagi masyrakat. Oleh karena itu, dari hasil

penelitian diketahui bahwa responden menginginkan keberadaan aturan hokum yang tegas

menangani perjudian dan bisa memberikan efek jera bagi masyarakat.

b. Kuis SMS

Perkembangan kuis SMS di media elektronik tidak mempengaruhi kehidupan

masyarakat. Meskipi\un sudah dinyatakan haram oleh MUI, tetapi kuis SMS masih tetap

ditayangkan dan tetap diikuti oleh masyarakat. Oleh karena itu, hasil m\penelitain dapat

menjelaskan bahwa kuis SMS umumnya tidak menimbulkan masalah bagi masyarakat.

Sehingga tidak menimbulkan aturan hokum mengenai kuis SMS.

Page 95: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

95

BAB V

PENUTUP

Skripsi ini dibuat untuk mengetahui bagaimana pemahaman masyarakat tentang

perjudian dan dikhususkan pada permasalahan kuis SMS dengan iming – iming hadiah.

Dari penelitian yang dilakukan penulis terhadap masyarakat di Kelurahan Cikole

Sukabumi dapat menmghasilkan beberapa kesimpulan dan saran – saran kepada

masyarakat luas khususnya masyarakat di Kelurahan Cikole Sukabumi, serta saran kepada

pihak lembaga keagamaan khususnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) baik yang berada

di Kota, Kabupaten, Propinsi maupun pusat. Selain itu penulis memberi saran kepada para

penegak hukum agar selalu aktif dalam menjalankan aturan perundang – undangan yang

sudah ada. Berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat diuraikan serta saran yang

diungkapkan.

A. Kesimpulan

Dari penjelasan mengenai pemahaman tetang perjudian dan dikhususkan dalam kuis

SMS dengan iming – iming hadiah, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan

dalam hal perjudian dan kuis SMS dalam pandangan masyarakat khususnya di wilayah

Kelurahan Cikole Sukabumi. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pemahaman masyarakat mengeani perjudian yaitu sama dengan pertaruhan,

sedangkan pemahaman masyarakat mengenai kuis SMS yaitu hanya sebatas

Page 96: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

96

permainan biasa atau permainan hiburan yang tidak memberikan keuntungan bagi

masyarakat. Dan mereka tidak menganngap kuis SMS sebagai judi.

2. Reaksi masyarakat dalam menghadapi kuis SMS sangat minim. Meskipun iklan

kuis di media elektronik sangat banyak, akan tetapi pengaruh iklan kepada

masyarakat itu sangat rendah.

3. Pendapat para tokoh agama islam di Kelurahan Cikole mengenai perjudian dalam

konteks modern khususnya kuis SMS adalah bahwa kuis SMS yang ada dimedia

elektronik itu mengandung unsur pertaruhan untuk memperebutkan hadiah yang

sudah di tentukan.

B. Saran – saran

Dengan adanya kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan kepada para pembaca

untuk bisa melengkapi dan mencermati perkembangan kuis SMS di media elektronik

khususnya kepada:

1. Para mahasiswa hokum agar bisa mengembangkan pembahasan dalam bidang

perjudian.

2. Para dosen agara bisa membuat artikel – artikel mengenai perjudian dan kuis

SMS.

Page 97: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

97

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Umar. Antara Quiz dan Judi, diakses pada tangal 20 maret 2010 dari:

Http://Antara quiz dan judi_Mediaislam.net

Al- Azhary, Imam. Tafsir Ash-Shawy, Juz 1.

Ali, Alaudin bin Muhammad Bin Ibrahim. Tafsir Khazin. ( Mesir, Mustafa Al- Arabi Al-

Halabi. 1995). Jilid I.

Al-Jawi, M. Shiddiq, Kuis Via SMS dan Premium Call Dalam Tinjauan Syariah,

(Yogyakarta. Ar-Raudhoh Pustaka, 2006).

Asjumuni, A. Rahman. Qaidah – Qaidah Fiqih. (Jakarta. Bulan Bintang. 1986)

Audah, Abdul Qadir. Ensiklopedi Hukum Pidana Islam, ( Jakarta. Kharisma Ilmu. 2007).

Az- Zuhaili, Wahbah. Konsep Darurat Dalam Hukum Islam (Studi Banding dengan

Hukum Positif). (Jakarta. Gaya Media Pratama).

Budi. Fenomena Undian Berhadiah dan Kuis SMS dalam Kaca Mata Islam. Diakses pada

tanggal 27 Mei 2010 dari: www.generasimuslim.com

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta.

Balai Pustaka. 1988)

Fatah, Rohadi Abdul, Analisis Fatwa Keagamaan Dalam Fiqih Islam, Edisi Kedua. (

Jakarta. Bumi Aksara. 2006 ).

Fatwa MUI: SMS Berhadiah Haram, di akses dari Http://www.mui.or.id/muiin/fatwa.php

pada tanggal 29 mei 2010.

Haryanto. Indonesia Negeri Judi. Di akses pada 04 November 2009. dari :

http://arhiefstyle87.wordpress.com/2008/04/10/judi-pengertian-dan-jenis2nya/

Hosen, Ibrahim, Apakah Judi Itu, (Jakarta, Lembaga Kajian Ilmiah Institut Ilmu Al-

Qur’an (IIQ), 1987).

Page 98: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

98

Kartono, Kartini. Patologi Sosial. ( Jakarta. Raja Grafindo Persada 2005 ).

Khalaf, Abdul Wahab, Kaidah – Kaidah Hukum Islam Ilmu Ushul fiqh ( Jakarta, Raja

Grapindo. 2002)

Mahfudh, Sahal. Nuansa Fiqh Sosial. ( Yogyakarta, LKS Yogyakarta, 1994).

Moleong, Lexy J., Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung, Remaja Rosdakarya ,

2004).

PP No. 9 tahun 1981 Tentang Pelaksanaan Penertiban Perjudian. Diakses dari

www.legalitas.org

Qardhawi, Muhammad Yusuf, Halal dan Haram dalam Islam, (Jakarta, Bina Ilmu, 1993).

__________________, Halal Haram Dalam Islam. (Jakarta. Akbar Media. 2005).

Ridwan, Kafrawi, Ensiklopedi Islam. ( Jakarta. Ikhtiar Baru Van Hoeve. 1999).

Sari, Shinta Permata Gambaran Prilaku Gambling Pada Peserta Kuis SMS di Televisi.

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2007.

Shadily, Hassan. Ensiklopedi Indonesia. Jilid 5. (Jakarta. Ichtiar Baru. 1984) hal. 2815

Shihab, M. Quraish. Tafsir Al- Mishbah (Pesan, Kesan, dan keserasian Al-Qur‟an).

(Jakarta. Lentera Hati. 2002). Vol. 2.

_______________, Tafsir Al- Mishbah (Pesan, Kesan, dan keserasian Al-Qur‟an).

(Jakarta. Lentera Hati. 2002). Vol. 3

______________, Wawasan Al- Qur‟an. ( Jakarta. Mizan. 1994) .

Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi, Metode penelitian Survai, (Jakarta, Lembaga

Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES), 1999).

Soehartono, Irawan, Metode Penelitian Sosial, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya,

2004).

Sofyan, Yoki P. , Pola Berfikir Masyarakat, diakses pada tanggal 15 maret 2010 dari http://www.highervalues.net

Page 99: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

99

Umar, Husein. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta, Gramedia Pustaka

Utama, 2005).

Yafie, Ali. Menggagas Fiqh Sosial, (Bandung, Mizan, 1995).

Zuriah, Nurul. Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan, ( Jakarta, Bumi Aksara,

2007).

Page 100: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

100

Page 101: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

101

Page 102: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

102

Page 103: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

103

Kepada Yth:

Bapak/Ibu/Sdr/i

Di

Tempat

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhtar Nur Affan

NIM : 106043201364

Fak : Syariah dan Hukum

Jurusan : Perbandingan Mazhab dan Hukum

Program Studi: Perbandingan Hukum

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Bersama ini saya, sedang mengadakan penelitian tentang “CARA BERFIKIR

MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (STUDI KASUS DI KELURAHAN

CIKOLE SUKABUMI)” untuk data skripsi sebagai persyaratan kelulusan SI. Untuk

melengkapi data yang dibutuhkan, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i sebagai

responden guna mendapat hasil data yang akurat dan benar, bersama itu pula dimohon

Bapak/Ibu/Sdr/i menjawab dengan benar dan tepat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

berdasarkan pengalaman dan pengatahuan Bapak/Ibu/Sdr/i.

Semua data/jawaban Bapak/Ibu/Sdr/i merupakan rahasia yang selalu saya jaga.

Atas waktu, jawaban, bantuan dan bentuk kerjasamanya, saya mengucapkan banyak

terimakasih.

Wassalamu a‟laikum Wr. Wb.

Jakarta, Juli 2010

Hormat saya,

MUHTAR NUR AFFAN

106043201364

Page 104: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

104

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Usia :

Alamat :

Pekerjaan:

Dengan ini saya memberikan pernyataan, bahwa saya telah diwawancarai sebagai

narasumber untuk memenuhi atau melengkapi data yang dibutuhkan oleh penulis. Saya

telah memberikan jawaban - jawaban sesuai dengan apa yang dibutuhkan seperti yang

telah saya alami dan ketahui.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhtar Nur Affan

NIM : 106043201364

Fak : Syariah dan Hukum

Jurusan : Perbandingan Mazhab dan Hukum

Program Studi: Perbandingan Hukum

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

Wawancara ini dilakukan pada:

Hari/tgl :

Pukul :

Tempat :

Demikian surat pernyataan ini, sebagai bukti bahwa yang bersangkutan benar-

benar telah mewawancarai saya.

Sukabumi,………., 2010

( _________________ )

NARA SUMBER

Page 105: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

105

PEDOMAN WAWANCARA

Terhadap Para Ahli Hukum

Mengenai Pola Berfikir Masyarakat Tentang Perjudian

IDENTITAS / INFORMASI UMUM

Nama :

Pekerjaan :

Alamat :

Latar belakang pendidikan yang responden

Jenjang pendidikan Jenis sekolah tahun Keterangan

1. Sekolah Dasar SD/MI* Sekolah Agama/ umum*

2. SLTP SMP/MTS* Sekolah Agama/ umum*

3. SLTA SMU/SMK/MA* Sekolah Agama/ umum*

4. Pendidikan Tinggi Umum/ Agama* D-1/D-2/D-3/S-1/S-2/S-3*

* Coret yang tidak perlu

1. Dimanakah Bapak/Ibu/Sdr/I tinggal? 1. Perumahan 4. Asrama/pondok

2. Perkampungan

3. Kontrakan/kos-kosan

2. Apa pekerjaan Bapak/Ibu/Sdr/I saat ini? 1. PNS Biasa

2. PNS Guru

3. Mahasiswa Umum/Agama

3. Selain pekerjaan diatas, apakah Bapak/ Ibu/ 1. Ya, sebutkan, __________

Sdr/I mempunyai pekerjaan sampingan? 2. Tidak

4. Dimanakah Bapak/Ibu/Sdr/I kuliah? 1. PT Negeri, sebutkan, ______

Page 106: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

106

(Bagi Mahasiswa) 2. PT Swasta, sebutkan, ______

Dimanakah Bapak/Ibu Mengajar? 1. PT Negeri, Sebutkan,

(Bagi Dosen) 2. PT Swasta, Sebutkan, ______

1. Bagaimana perjudian menurut Bapak/Ibu/Sdr/i?

2. Apa unsur atau ketentuan judi menurut Bapak/Ibu/Sdr/i?

3. Apa yang dimaksud dengan Kuis SMS?

4. Apa yang Bapak/Ibu/Sdr/I ketahui tentang ketentuan dan unsur Kuis SMS?

5. Apakah kuis SMS sama dengan judi?

6. Apakah ketentuan – ketentuan dalam biaya kuis SMS itu sama dengan taruhan?

7. Apakah hukum kuis SMS dapat dimasukkan dalam hukum perjudian?

8. Lalu bagaimana cara penyelesaiannya menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr?

9. Dalam kehidupan masyarakat peran hukum apa yang dominan dipakai dalam

masyarakat untuk perjudian?

10. Apa faktor pendorong masyarakat tertarik ikut permainan kuis SMS/judi menurut

Bapak/Ibu/Sdr/i?

11. Bagaimana pandangan hukum mengenai kuis SMS?

12. Apakah Bapak setuju bahwa kuis SMS di haramkan oleh MUI?

13. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr/i apakah hukum di Indonesia yang mengatur

tentang perjudian dapat menyelesaikan masalah sosial masyarakat terutama dalam

penertiban perjudian?

14. Apakah hukuman yang diberikan dalam KUHP itu dapat membuat jera para

pelaku judi?

15. Bagaimana cara penertiban perjudian menurut Bapak/Ibu/Sdr/i?

16. Tahukah Bapak/Ibu/Sdr/i mengenai pandangan masyarakat dalam Kuis SMS?

Page 107: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

107

17. Sampai batas Manakah Permainan Itu bisa dikatakan Sebagai Perjudian?

18. Apakah perjudian di masyarakat bisa hilang?

19. Apakah pandangan Bapak/Ibu/Sdr/I mengenai perkembangan judi modern?

Terima kasih atas waktu yang di berikan, semoga amal Baik

Bapak/Ibu/Sdr/I dijadikan pahala oleh Allah SWT.

Page 108: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

108

PEDOMAN WAWANCARA

Terhadap Tokoh Ulama Desa Cikole Sukabumi

Mengenai Pola Berfikir Masyarakat Tentang Perjudian

IDENTITAS / INFORMASI UMUM

Nama :

Pekerjaan :

Alamat :

Latar belakang pendidikan yang responden

Jenjang pendidikan Jenis sekolah tahun Keterangan

1. Sekolah Dasar SD/MI* Sekolah Agama/ umum*

2. SLTP SMP/MTS* Sekolah Agama/ umum*

3. SLTA SMU/SMK/MA* Sekolah Agama/ umum*

4. Pendidikan Tinggi Umum/ Agama* D-1/D-2/D-3/S-1/S-2/S-3*

* Coret yang tidak perlu

1. Dimanakah daerahBapak/Ibu/Sdr/I berasal? 1. Asli Desa ini

2. Luar Kota ini, sebutkan, ….

3. Luar Propinsi, sebutkan, ….

2. Dimanakah Bapak/Ibu belajar ilmu Agama? 1. Ponpes Modern, sebutkan, __

2. Ponpes Salafi, sebutkan, ____

3. Apa pekerjaan Bapak/Ibu/Sdr/I saat ini? 1. PNS Biasa 4. Karyawan

2. PNS Guru 5. Petani

3. Pedagang 6. _______

4. Selain pekerjaan diatas, apakah Bapak/ Ibu/ 1. Ya, sebutkan,___________

Page 109: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

109

Sdr/I mempunyai pekerjaan sampingan? 2. Tidak

5. Dimanakah Bapak/Ibu mensyiarkan dakwah? 1. Pondok pesantren

2. Majelis Ta’lim

3. Instansi Pemerintah

Pertanyaan umum

1. Apa Agama mayoritas Desa Cikole?

2. Bagaimana kehidupan Agama masyarakat Cikole?

3. Bagaimana pengaruh adat masyarakat dalam pengamalan ajaran Agama?

4. Apakah Bapak/Ibu mengetahui adanya praktek perjudian di masyarakat desa

Cikole?

5. Apa pandangan Bapak/Ibu mengenai perjudian tersebut?

6. Apa maksud dari perjudian menurut Bapak/Ibu?

7. Apa unsur perjudian yang Bapak/Ibu ketahui?

8. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang kuis SMS?

9. Tahukah Bapak mengenai ketentuan – ketentuan yang harus di penuhi pemain kuis

SMS?

10. Apakah tarif / biaya yang diberikan dalam kuis SMS itu termasuk dalam taruhan?

11. Tahukah Bapak/Ibu tentang fatwa haram kuis SMS yang di keluarkan oleh MUI?

12. Bisakah kuis SMS diketeogikan sebagai judi modern?

13. Bagaimana tingkat kesadaran masyarakat tentang hukum larangan perjudian baik

menurut Agama maupun undang – undang ?

14. Kegiatan – kegiatan apa saja yang di lakukan Bapak/Ibu dalam memberikan

pemahaman Agama pada masyarakat desa Cikole?

Page 110: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

110

15. Apa yang di lakukan Bapak/Ibu dalam pelarangan perjudian?

16. Sudahkah Bapak/Ibu memberikan pada masyarakat tentang pemahaman kuis

SMS?

17. Bagaimana peran ulama dalam pencegahan perjudian?

18. Menurut Bapak apakah perjudian itu bisa di tertibkan atau di hilangkan?

19. Bagaimana pandangan agama dalam menilai kuis SMS?

20. Bagaimana cara Bapak/Ibu menafsirkan suatu permainan di zaman Sekarang

terutama yang di ragukan mempunyai unsur judi?

Terima kasih atas waktu yang di berikan, semoga amal Baik

Bapak/Ibu/Sdr/I dijadikan pahala oleh Allah SWT.

Page 111: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

111

PEDOMAN WAWANCARA

Terhadap Masyarakat Desa Cikole Sukabumi

Mengenai Pola Berfikir Masyarakat Tentang Perjudian

IDENTITAS / INFORMASI UMUM

Nama :

Pekerjaan :

Alamat :

Latar belakang pendidikan yang responden

Jenjang pendidikan Jenis sekolah tahun Keterangan

1. Sekolah Dasar SD/MI* Sekolah Agama/ umum*

2. SLTP SMP/MTS* Sekolah Agama/ umum*

3. SLTA SMU/SMK/MA* Sekolah Agama/ umum*

4. Pendidikan Tinggi Umum/ Agama* D-1/D-2/D-3/S-1/S-2/S-3*

* Coret yang tidak perlu

1. Dimanakah daerahBapak/Ibu/Sdr/I berasal? 1. Asli Desa ini

3. Luar Kota ini

4. Luar Propinsi

2. Apa pekerjaan Bapak/Ibu/Sdr/I saat ini? 1. PNS Biasa 4. Karyawan

2. PNS Guru 5. Petani

3. Pedagang 6. _______

3. Selain pekerjaan diatas, apakah Bapak/ Ibu/ 1. Ya, sebutkan, ___________

Sdr/I mempunyai pekerjaan sampingan? 2. Tidak

Page 112: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

112

Pertanyaan umum

1. Apakah pemahaman Bapak/Ibu/Sdr/I tentang judi?

2. Apakah pendapat Bapak/Ibu/Sdr/i tentang Kuis SMS?

3. Apa pengetahuan Bapak/Ibu/Sdr/i tentang perjudian yang ada di masyarakat?

4. Adakah peran ulama dalam pemberantasan perjudian di desa Bapak/Ibu/Sdr/i?

5. Apa akibat sosial yang di timbulkan oleh perjudian modern?

6. Apa dampak yang ditimbulkan oleh perjudian?

7. Apa respon Bapak/Ibu/Sdr/i bila di hadapkan dengan kuis SMS?

8. Apa tanggapan dan saran Bapak/Ibu/Sdr/i mengenai kuis SMS?

9. Adakah masyarakat yang ikut Kuis SMS di desa Bapak/Ibu/Sdr/i?

10. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr/i setelah banyaknya perjudian modern yang

berkembang saat ini?

11. Apakah Bapak/Ibu/Sdr/i tahu kuis SMS itu di haramkan?

12. Unsur apa saja yang Bapak/Ibu/Sdr/i ketahui tentang perjudian?

13. Apakah unsur dalam kuis SMS bisa di katakana perjudian?

14. Apakah hukuman yang diberikan bagi pelaku judi sudah sepadan dan bisa

membuat jera pada pelakunya?

15. Apakah biaya atau tarif untuk melakukan kuis SMS itu termasuk pada taruhan?

16. Apakah anda mengetahui ketentuan – ketentuan yang harus di patuhi untuk peserta

kuis SMS?

17. Menurut anda apakah hukum yang mengatur tentang judi bisa efektif dalam

penertibannya?

18. Apakah saudara pernah ikut dalam kuis SMS?

19. Apakah Bapak/Ibu/Sdr/I mengetahui jenis perjudian yang berkembang di zaman

sekarang?

20. Apakah menurut Bapak/Ibu/Sdr/I perjudian bisa di tertibkan atau di hilangkan?

Page 113: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

113

Terima kasih atas waktu yang di berikan, semoga amal Baik

Bapak/Ibu/Sdr/I dijadikan pahala oleh Allah SWT.

Angket Praktek Penelitian

CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN

(STUDI DI KELURAHAN CIKOLE SUKABUMI)

Alamat Responden

Nama : ________________

Alamat : ________________

Umur : ________________

Pekerjaan : ________________

PETUNJUK PENGISIAN

Angket dapat diisi oleh responden dan dapat dibantu oleh peneliti, jika ada pertayaan yang belum

jelas dapat bertanya pada peneliti. Cara memberikan jawaban dengan melingkari alpabet yang

telah tersedia sesuai plihan Bapak/Ibu/Sdr, atau dengan cara mengisi tempat kosong yang sudah

tersedia. Mohon jawaban diberikan sejujurnya atau apadanya.

Latar belakang responden:

1. Dimanakah daerahBapak/Ibu/Sdr/I berasal? 1. Asli Desa ini

2. Luar Kota ini, sebutkan, ____

3. Luar Propinsi, sebutkan, ____

3. Apa pendidikan terakhir Bpk/Ibu/Sdr. 1. SD/MI Sederajat

2. SMP/MTS Sederajat

3. SMA/MA Sederajat

4. Perguruan tinggi Sebutkan, __

5. Jawaban lain, ___________

Page 114: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

114

4. Selain pekerjaan sekarang, apakah Bapak/ Ibu/ 1. Ya, sebutkan, ___________

Sdr/I mempunyai pekerjaan sampingan? 2. Tidak

5. Barang elektronik apa yang Bapak/Ibu punya sekarang? Sebutkan, ______

6. Dalam sehari berapa kali Bapak/melihat iklan 1. <3 kali 3. >3 kali

kuis SMS di televisi? 2. Tidak tahu berapa

7. Berapa penghasilan Bapak/Ibu/Sdr perbulan? 1. < 500.000 3. < Rp 2 juta

2. > 500.000 4. > Rp 2 juta

Pertanyaan umum: 1. Apa yang Bapak/Ibu/Sdr fahami tentang perjudian? Sebutkan, _____

2. Apakah dilingkungan Bapak/Ibu/Sdr sering terjadi permainan judi sepeti:

( ) Togel ( ) Judi Kartu

( ) sabung ayam ( ) Pacuan kuda

( ) Kasino ( ) lain – lain, Sebutkan ______

Keterangan : Jawaban diisi dengan tanda V sesuai dengan permainan yang ada

dilingkungan bapak/ibu/sdr dan jawaban bisa lebih dari satu.

3. Apakah bapak/ibu/sdr yang pernah ikut dalam perjudian?

a. Ya, Sebutkan jenisnya, __ b. tidak pernah

4. Adakah anggota keluarga atau saudara bapak/ibu/sdr yang pernah ikut dalam

perjudian?

a.Ya, sebutkan jenisnya,___ b. Tidak ada

5. Menurut bapak/ibu/sdr apakah permainan judi ini dapat merugikan masyarakat

khususnya para pemainnya?

a. ya, sebutkan b. tidak tahu (langsung ke no 7)

6. Jika perjudian ini bisa menimbulkan masalah sosial bagi masyarakat apakah perlu

adanya hukum yang mengatur perjudian tersebut?

a.Ya, perlu b. tidak perlu

7. Apakah perjudian ini bisa menjadi masalah sosial di masyarakat?

a. ya, sebutkan b. tidak tahu (langsung ke no 12)

8. Jika perjudian ini bisa menimbulkan masalah sosial bagi masyarakat apakah perlu

adanya hukum yang mengatur perjudian tersebut?

a.Ya, perlu b. tidak perlu (langsung ke no 12)

9. Jika menurut bapak/ibu/sdr perlu adanya peraturan tentang judi, apakah peraturan

tersebut bisa diterapkan dimasyarakat oleh para penegak hukum?

a. ya, sebutkan contohnya b. tidah tahu (langsung ke no 11)

10. Apakah berlakunya hukum tersebut dapat menyelasaikan masalah perjudian di

masyarakat?

Page 115: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

115

a. ya, sebutkan contohnya (langsung ke no 12) b. tidah tahu

11. Jika aturan hukum tentang perjudian tidak dapat dilaksanakan dengan baik, maka

sebaiknya apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah untuk perjudian?

a. Membuat aturan hukum yang baru dengan hukuman yang berat

b. Mengadakan sosialisasi dampak negatif dari perjudian

c. Membuat lokalisasi perjudian

d. Jawaban lain, _________

12. Apakah ada dampak positif dari permainan judi?

a. ya, sebutkan,___ b. tidah tahu (langsung ke kuis SMS)

13. Jika perjudian mempunyai dampak positif apakah perjudian dapat menangani

masalah masyarakat khususnya dalam bidang ekonomi?

a. ya, sebutkan contohnya b. Tidak ada

Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan dengan judul “CARA BERFIKIR

MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN” maka peneliti mengkhususkan pertanyaan

selanjutnya pada masalah kuis SMS dengan iming – iming hadiah.

Pertanyaan umum:

1. Apa yang anda fahami tentang kuis SMS dengan iming – iming hadiah?

a. Pertaruhan (lanjut ke no 2) c. Adu cepat

b. Permainan biasa d. Mengundi nasib

jawaban b, c, dan d langsung ke pertanyaan no 3.

2. Apakah kuis SMS dengan iming – iming hadiah bisa dikatakan sebagai perjudian?

a. ya bisa b. tidak bisa

3. Apakah bapak/ibu/sdr mengetahui ketentuan – ketentuan dalam permainan kuis

SMS dengan iming – iming hadiah?

a. Ya, sebutkan b. Tidak tahu (langsung ke no 7)

4. Jika anda mengetahui ketentuan dari kuis SMS, maka apakah kuis SMS ini

mempunyai dampak negatif bagi masyarakat?

a. Ya, sebutkan b. Tidak

5. Jika kuis SMS dengan iming – iming hadiah ini bisa merugikan masyarakat

apakah perlu adanya peraturan yang mengaturnya?

a. Ya. alasannya,___ b. tidak perlu. Alasannya,___

6. Dengan adanya peraturan mengenai kuis SMS apakah bisa menangani masalah

kuis SMS dimedia masa?

a. ya bisa b. tidak tahu

Page 116: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

116

7. Apakah ada dampak positif yang ditimbulkan dari kuis SMS dengan iming –

iming hadiah?

a. Ya, sebutkan b. Tidak (langsung ke no

8. Jika kuis SMS berdampak positif, maka apakah kuis SMS bisa merubah hidup

masyarakat?

a. ya bisa b. tidak tahu

9. Apakah anda tertarik untuk mengikuti kuis SMS dengan iming – iming hadiah

yang berkembang di media elektronik?

a. Ya, alasannya, _____ c. Tidak, alasannya,____

b. Sedikit tertarik

10. Apakah anda pernah melihat iklan kuis SMS dengan iming – iming hadiah di

media elektronik seperti: (jawaban ditandai dengan V)

( ) kuis bola ( ) kuis tebak wajah

( ) kuis ramadhan ( ) kuis program acara

( ) lain – lain, sebutkan ____

11. Menurut anda apakah iklan kuis SMS yang disajikan oleh media elektronik bisa

mempengaruhi masyarakat untuk ikut permainan kuis SMS?

a. Ya c. Alasan lain, ______

b. Tidak

12. Jika dilingkungan saudara ada anggota keluarga atau saudara dekat anda yang

menang hadiah dari kuis SMS, apakah anda akan mencoba keberuntungan seperti

tetangga anda?

a. Ya c. Alasan lain, ______

b. Tidak

13. Menurut anda kuis SMS manakah yang bisa dikatakan sebagai perjudian?

(jawaban ditandai dengan tanda V)

( ) kuis bola ( ) kuis tebak wajah ( ) Semuanya

( ) kuis ramadhan ( ) kuis program acara

( ) lain – lain, sebutkan ____ ( ) tidak ada

14. Menurut anda apakah kuis SMS dengan iming – iming hadiah itu dapat merubah

kehidupan seseorang?

a. Ya, Alasannya,__ b. Tidak, tahu

15. Menurut anda apakah kuis SMS dengan iming – iming hadiah termasuk dalam

perbuatan mubadzir/menghambur- hamburkan harta?

a. Ya, Alasannya,___ b. Tidak, tahu

16. Menurut anda apakah dalam kuis SMS dengan iming – iming hadiah dapat

membuat pemainnya ketagihan?

a. Ya, Alasannya,___ b. Tidak, tahu

Page 117: CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN · PDF file1 CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

117

19. Apakah menurut anda ada kesamaan antara perjudian dan kuis SMS dengan iming –

iming hadiah? _______________________________________________________

20. Jika apa yang membedakan antara perjudian dan kuis SMS dengan iming – iming

hadiah? ____________________________________________________________

21. Menurut anda apakah kuis SMS bisa dilarang oleh Agama maupun hukum yang

berlaku di negara kita? ________________________________________________

22. Menurut anda dalam setiap praktek kuis SMS apakah masalah sosial seperti

perekonomian masyarakat bisa bertambah seperti contoh kemiskinan karena kerugian

kuis SMS?

Terima kasih atas waktu yang di berikan, semoga amal Baik

Bapak/Ibu/Sdr/I dijadikan pahala oleh Allah SWT.